Detik – detik bergant jadi menit dan menit pun silih berganti.
5245Please respect copyright.PENANASho1Nvs4me
“Assalamualaikum.”
5245Please respect copyright.PENANAoTSEzi3hOk
“Waalaikumsalam. Eh sudah pulang nak.”
5245Please respect copyright.PENANA99VChcoYvD
“Iya. Aduh…”
5245Please respect copyright.PENANAWxlcWg4Fep
“Kenapa sayang?”
5245Please respect copyright.PENANAWgnZNA7Z8r
“Cepet berlutut mah?”
5245Please respect copyright.PENANAZJ8hO9IHyb
“Berlutut?”
5245Please respect copyright.PENANAwzy62yccBR
“Iya, sudah, jangan banyak tanya dulu.”
5245Please respect copyright.PENANAlBYNdTpi8L
Saat Fania berlutut, Vina melepas rok birunya hingga kini terlihat cd putihnya, yang meski tak seputih salju namun tetap sedap dipandang. Vina berdiri agak jauh dari mama yang berlutut sambil melihatnya. Setelah itu Vina ngompol. Cairan urin merembes menuruni kakinya. Ada juga yang menetes langsung ke lantai.
5245Please respect copyright.PENANANTFjKTvQhT
“Diam dulu ya mah, jangan ngapa – ngapain sebelum Vina bilang.”
5245Please respect copyright.PENANAKdWwFEdCXq
“Iya sayang.”
5245Please respect copyright.PENANAD0tNbwtYYC
Hidung Fania begitu dekat dengan selangkangan putrinya, namun tidak mengenai. Terasa elusan sayang di rambutnya dari tangan putri kecilnya itu.
5245Please respect copyright.PENANAiUHAqCQIP0
“Ayo mah, hirup saja, tapi jangan kena ya.”
5245Please respect copyright.PENANAz6fnVVE02L
Fania menurut. Fania menghirup tanpa terasa waktu berjalan.
5245Please respect copyright.PENANAPOjxaoDDcG
“Sekarang hisap mah, puas – puasin mama.”
5245Please respect copyright.PENANAG1D079b0GP
Fania menghisap cd putrinya hingga urin yang ada masuk dan ditelan. Fania tetap menghisap dan menjilat cd putrinya meski kini sudah tak ada lagi cairan urinnya.
5245Please respect copyright.PENANAK8Y3igNndK
“Masih ingin mah?”
5245Please respect copyright.PENANAz4kUjt0zlf
“Iya sayang.”
5245Please respect copyright.PENANARdgPw1l2O6
“Kalau begitu, jilatin saja yang tadi mengalir di kaki Vina.”
5245Please respect copyright.PENANAzaXnCI4VHI
Tanpa menjawab, Fania langsung menjilati kaki putrinya.
5245Please respect copyright.PENANAsgktTQK9TR
“Geli mah…” namun Vina tak menghentikan jilatan mama. “Sudah mah, Vina gak tahan kalau berdiri.” Kini tangan Vina sedikit menjambak rambut mama. Saat mulai melangkah, Vina merasa mama akan berdiri.
5245Please respect copyright.PENANAeUmu31LsSF
“Mama jangan berdiri, majunya berlutut aja, atau merangkak sekalian. Kan biar Vina pandu ini pake rambut mama.”
5245Please respect copyright.PENANA68TPMKFQrs
Fania hanya mampu menurut saat dibimbing merangkak hingga ke ruang tv. Di sana, putrinya duduk dan kepalanya kembali di arahkan ke selangkangan putrinya.
5245Please respect copyright.PENANACwSohVu0SX
“Lepasin dong celana Vina mah.”
5245Please respect copyright.PENANA1vVHxi7pl8
Vina memegang cd anaknya, namun tangannya langsung ditampar oleh putrinya.
5245Please respect copyright.PENANA8h10kGInNb
5245Please respect copyright.PENANAbYu73mp7lN
“Jangan memakai tangan. Gigit saja mah!”
5245Please respect copyright.PENANAnnnzBqZWSv
Vina menggigit cd anaknya, pelan dan perlahan, hingga lepas.
5245Please respect copyright.PENANAe2UDA9wqOd
“Jilatin lagi mah!”
5245Please respect copyright.PENANAf90jBWiqub
Jilatan dan jilatan kembali dilancarkan oleh Vina.
5245Please respect copyright.PENANA3DSffuqD07
“Enghh… terus…” rintih Fania sambil menggerakkan selangkangan hingga turut menggesek hidung mamanya. Rintihannya berubah jadi lolongan saat kepalan tangannya menjambak rambut mama dan menekannya.
5245Please respect copyright.PENANAbg9Ur8yWPD
“Enak mah,” ritih Fania sambil terengah – engah.
5245Please respect copyright.PENANAmN5Z3JVIvF
***
5245Please respect copyright.PENANAfR7DihNgWP
Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti.
5245Please respect copyright.PENANAPVqpiuJjH8
Aktifitas Vina dan anaknya berlanjut tanpa sepengetahuan yang lain. Bagi Vina, menikmati urin putrinya serasa menikmati obat pengharmonis rumah tangga. Karena, suami makin sering menjamah dirinya, bahkan pernah suatu ketika mengatakan kalau dia merasa istrinya makin bVinafsu.
5245Please respect copyright.PENANAq47sOdzfwy
Tentu saja segala hasrat yang ditimbulkan putrinya harus mendapat pelampiasan. Dan dalam kasusnya, suamilah yang menjadi pelampiasannya.
5245Please respect copyright.PENANAK5kmQSIVwE
Vina pun melihat putrinya lebih riang. Suatu ketika, Vina melihat putrinya sedang nonton tv sambil nungging.
5245Please respect copyright.PENANAdaYtDJEtLk
“Kamu kenapa sayang, kok nonton tvnya sambil begitu?”
5245Please respect copyright.PENANAdEPzu6c1CV
“Iya mah, nunggu mama. Sengaja.”
5245Please respect copyright.PENANABjjXC9epcH
“Sengaja?”
5245Please respect copyright.PENANAmLK2JWGd0A
Vina melihat putrinya menepuk – nepuk pantatnya sendiri.
5245Please respect copyright.PENANAotUk7AlH0T
“Sini mah, bukain celana Fania!”
5245Please respect copyright.PENANA9FZ0XK0pwy
“Hah, digigit lagi?”
5245Please respect copyright.PENANAgVqi6uRJCQ
“Boleh, tapi terserah mama saja.”
5245Please respect copyright.PENANAnUqdLtXQen
Vina menurut. Vina mendekat. Vina melorotkan celana pendek lantas cd putrinya. Saat sudah mencapai lutut, satu lutut Fania diangkat sehingga bagian kirinya bisa dilorotkan lagi. Pun dengan bagian kanan, hingga akhirnya tidak bercelana, pendek maupun dalam.
5245Please respect copyright.PENANAMSW7e6uBQd
Vina mengelus pantat putrinya, melebarkan hingga anusnya terpampang jelas.
5245Please respect copyright.PENANAbhuloPTExt
“Cantiknya…” Vina menghirupnya “hm… segar…”
5245Please respect copyright.PENANAML2evkF7qG
“Masa sih mah?”
5245Please respect copyright.PENANAXezi0pdLLo
“Iya sayang.”
5245Please respect copyright.PENANAdaMoOsNHzM
“Duh rasanya mau kencing nih. Mama mau gak?”
5245Please respect copyright.PENANAq1D6OdmIlh
Vina menganggukan kepala?
5245Please respect copyright.PENANA2qd70hPoVz
“Mau gak mah? Kok gak jawab?”
5245Please respect copyright.PENANACIQGU4Gdza
“Iya.”
5245Please respect copyright.PENANAy1WGCbDaGN
“Iya apa?”
5245Please respect copyright.PENANAmNg1Wkwl4j
“Iya mau.”
5245Please respect copyright.PENANAdN8QY38w7E
“Iya mau apa?”
5245Please respect copyright.PENANADOteRKIRnj
“Iya, mama mau minum kencing kamu.”
5245Please respect copyright.PENANAWDAq8t9tSg
“Oh, kalau begitu, coba berbaring mah. Mulutnya taruh dibawah selangkangan Fania!”
5245Please respect copyright.PENANApWEAgN0JhK
Vina melakukan apa kata putrinya. Vina berbaring di, kepalanya ada di bawah selangkangan putrinya. Sementara itu, putrinya kini jongkok lantas.
5245Please respect copyright.PENANAAiMhrGOA94
“Buka mulutnya mah. Tapi jangan dulu ditelan, meski nanti mungkin penuh.”
5245Please respect copyright.PENANAh4V9TZr2xp
Vina merasakan urin putrinya mulai membasahi wajah, mengisi mulutnya hingga penuh dan luber.
5245Please respect copyright.PENANAElg82vC54R
Setelah selesai kencing, Fania melihat mulut mama penuh dengan urinnya. Fania lantas menutup hidung mama dengan jemarinya.
5245Please respect copyright.PENANAiAdta2aDMZ
Vina bingung saat tangan putrinya menutup hidungnya.
5245Please respect copyright.PENANAQQ0WUiq2cU
“Kalau Fania tutup hidung mama, berarti mama harus menelan kencing Fania.”
5245Please respect copyright.PENANAZYBp2Ktb8U
Setelah mendengar penjelasan putrinya, Vina lantas menutup mulut dan minum hingga tegukannya terdengar oleh putrinya.
5245Please respect copyright.PENANAbfYlzwRtcd
“Udah habis mah? Sekarang tolong jilatin memek Fania hingga bersih ya mah?”
5245Please respect copyright.PENANAoxWcDYsXTa
Tanpa menunggu jawaban, Fania menurunkan memek hingga mengenai lidah mamanya. Memeknya kini dijilati.
5245Please respect copyright.PENANArtuZSkBNfg
“Bagus mah. Hayati, kalau gini kan Fania jadi punya toilet pribadi.”
5245Please respect copyright.PENANA0sCxn0gIzU
Vina menjilati tetesan urin di paha putrinya, lantas di memeknya. Setelah itu di bagian jembut tipisnya.
5245Please respect copyright.PENANA3hR1BfMNqo
Setelah merasa cukup, Fania berdiri dan duduk di kursi.
5245Please respect copyright.PENANADdFfi3B9po
“Sudah mah, bersihin lantainya sekalian.”
5245Please respect copyright.PENANAbMOj47Y4rh
Vina menurut dan membersihkan lantai, dengan mulutnya.
5245Please respect copyright.PENANA58Lf0tqXfc
***
5245Please respect copyright.PENANAPx2cMDiVOS
Detik – detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti. Keakraban ibu dan anak terus berlanjut. Rasa penasaran sang anak membuatnya menyentuh dan memainkan memek ibu. Seiring berjalannya waktu, sang anak akhirnya bisa mengetahui saat – saat sang ibu akan orgasme.
5245Please respect copyright.PENANAqsHnkTmeAb
Setiap ada kesempatan, jemari lentik sang anak selalu bermain di memek sang ibu, permainannya begitu cekatan sehingga saat sang ibu akan orgasme, jemari lentik itu dicabut, meninggalkan sang ibu perasaan sange yang berlebih.
5245Please respect copyright.PENANAwW8UOXYjg2
“Terus sayang, mama udah mau enak nih…”
5245Please respect copyright.PENANAedKOsYqNGp
“Emang enak. Udah, sekarang bikin Vina enak dulu,” kata Vina sambil membimbing kepala mama ke memeknya. Memek Vina lantas dimainkan oleh mulut mama hingga Vina orgasme.
5245Please respect copyright.PENANAqmwmGplPMO
“Nanti mama main aja sama papa!”
5245Please respect copyright.PENANABAvOe8bqpE
“Iya deh.”
5245Please respect copyright.PENANAuJhZWWIzZy
Fania hanya bisa pasrah. Malamnya ketika suaminya meminta, Fania memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Fania yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
5245Please respect copyright.PENANAa6th0tKfKO
***
5245Please respect copyright.PENANAACMtpli48D
Kejadian terus berulang. Fania dibawa ke puncak, namun saat akan orgasme, putrinya menghentikan permainan. Pelampiasan Fania otomatis hanya dengan suaminya.
5245Please respect copyright.PENANAGcymcWnxLH
Kejadian terus berulang. ketika suaminya meminta, Fania memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Fania yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
5245Please respect copyright.PENANAyPyU7qn7PV
Kehidupan ranjang yang bahagia membuat karir suami Fania cemerlang hingga mendapat posisi strategis. Kenaikan pangkat berimbas pada kenaikan penghasilan. Kenaikan penghasilan berimbas pada kenaikan tugas. Suami Fania mulai jarang di rumah.
5245Please respect copyright.PENANAnQXwCqJeej
***
5245Please respect copyright.PENANAAR1tlxlEXJ
“Papamu mulai jarang belai mama.”
5245Please respect copyright.PENANAR3Ktg2ByXi
“Lho, emang kenapa Mah?”
5245Please respect copyright.PENANAOeieJG7MIh
“Biasa, sibuk dengan pekerjaannya.”
5245Please respect copyright.PENANAlOL9o1C5q2
“Ntar deh Vina bantu. Pokoknya, apa pun yang terjadi, mama diam saja. Pura – pura bego dan tak tahu apa – apa.”
5245Please respect copyright.PENANAc9Rnlje1r5
“Oke deh.”
5245Please respect copyright.PENANAWeV3RmxS5i
Setelah percakapan itu, Vina mulai memakai baju babydoll, dengan celana dalam yang berbeda warna sehingga terlihat mencolok.
5245Please respect copyright.PENANApIKmhrb5Sr
“Sayang, kok bajunya kayak gitu sih?”
5245Please respect copyright.PENANAt0KFkKAQz8
“Gerah sih pah.”
5245Please respect copyright.PENANAio5lhJea9N
“Kan malu kalau dilihat orang.”
5245Please respect copyright.PENANA3XMvMHCbKj
“Iyalah malu. Tapi kan lagi gak ada siapa – siapa. Pokoknya kalau lagi ada tamu, Vina ganti deh.”
5245Please respect copyright.PENANAxGGzR87RLm
“Ya, terserah kamu saja.”
5245Please respect copyright.PENANAqsRmhjfRhB
Awalnya biasa, namun lama – lama Fania mulai melihat lirikan suaminya pada putrinya semakin lama.
5245Please respect copyright.PENANA6lh98Ax0k7
Fania menyadari ayahnya mulai sering memperhatikannya. Kini Fania bahkan tidak memakai BH.
5245Please respect copyright.PENANA6ou4QXs9Mv
Perubahan cara berpakaian anaknya kembali memanaskan ranjang Fania. Namun, setelah beberapa minggu, panasnya ranjang mulai berkurang. Bahkan kini terasa kembali dingin.
5245Please respect copyright.PENANAk4RIagxzkC
Seolah dibuat secara tidak sengaja, Vina mulai dekat, secara fisik, dengan ayahnya. Saat menonton tv, Vina sengaja duduk di samping ayahnya. Ayahnya merasa risih, lantas bangkit dengan alasan minum.
5245Please respect copyright.PENANAV7Suu1Dz11
Setelah minum, duduk di tempat lain. Vina biarkan. Namun, di hari yang lain, ketika ada kesempatan, Vina kembali melancarkan aksinya. Saat tidur, siang maupun malam, Vina mulai jarang menutup pintu.
5245Please respect copyright.PENANAA1J1IvB5Li
Saat tidur, siang maupun malam, Vina mulai jarang menutup pintu. Vina membeli sebuah kamera mata – mata lantas memasangnya di tempat yang dia kira strategis.
5245Please respect copyright.PENANAy3e37TGW7i
***
5245Please respect copyright.PENANAr0YqbCp7mZ
Suatu sore, Vina sedang menonton acara tv sambil menikmati geli – geli yang diakibatkan oleh tangan dan lidah mama. Telinga Vina menjadi tempat bermain bagi lidah dan mulut mama, sedang tangan Vina sibuk mengarahkan tangan mama agar bermain di susu dan atau memeknya. Jilatan dan sentuhan itu baru berhenti setelah Vina orgasme.
5245Please respect copyright.PENANA74Zs3vUmes
“Mama jangan dulu ngentot sama ayah!”
5245Please respect copyright.PENANAVpNmPJcj6D
“Emang kenapa?”
5245Please respect copyright.PENANAJtQWsLhOFm
“Pokoknya, Vina punya rencana.”
5245Please respect copyright.PENANA6OeY4UG540
***
5245Please respect copyright.PENANAIuJpyNTJ7f
Sudah dua bulan sang ayah tidak orgasme. Sebuah pertengkaran biasa membuat istrinya tak ingin disentuh. Melihat kemolekan tubuh putrinya membuat sang ayah tidak tahan lagi.
5245Please respect copyright.PENANAP7lwD1Psk0
Suatu malam, sang ayah melewati kamar putrinya. Pintu yang tidak tertutup membuatnya bisa melihat sang putri tidur memakai kaos, hanya bercelana dalam dan selimut yang tidak menutupi tubuhnya.
5245Please respect copyright.PENANAgjkPZTsYXu
Sang ayah masuk, mengelus paha putrinya lantas melorotkan celana dalam. Setelah itu, sang ayah melepas pakaiannya dan mulai menaiki tubuh putrinya. Karena ada yang menindih, sang putri bangun lantas berontak.
5245Please respect copyright.PENANAcTp76qoBCR
***
5245Please respect copyright.PENANAyJDPaLgQYg
“Diam, diam,” hanya itu yang keluar dari mulut sang ayah.
5245Please respect copyright.PENANAd6YMNjy8QR
Menyadari siapa yang sedang berada di atasnya membuat Vina sadar. Vina tetap berontak, namun hanya formalitas saja. Saat keperawanannya diambil sang ayah, Vina mengeluarkan air mata. Namun tidak jelas, apakah air mata itu keluar karena rasa sakit ataukah karena bahagia semua berjalan sesuai rencananya.
5245Please respect copyright.PENANAwhc0S9HqHX
Puas melampiaskan nafsu, sang ayah lantas keluar dari kamar putrinya dan kembali ke kamarnya.
5245Please respect copyright.PENANAGGhN8CZaPK
***
5245Please respect copyright.PENANA5caqjOxtPR
Fania terkejut dan marah mendengan cerita putrinya. Namun ia juga merasa aneh mendapati Vina yang bereaksi menenangkannya.
5245Please respect copyright.PENANAHByvAYUQGF
“Sudah mah, diam saja. Mama pura – pura tidak tahu. Vina sudah tahu dan bahkan berharap seperti ini.”
5245Please respect copyright.PENANA91tcZtJABD
“Seperti ini bagaimana?”
5245Please respect copyright.PENANAq5wz5TOAc4
“Pokoknya mama jangan bertindak apa – apa tanpa izin Vina.”
5245Please respect copyright.PENANAok3ltDDwtE
***
5245Please respect copyright.PENANAaF8c4hv5K2
Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti. Sang ayah kembali mengulangi perbuatan bejatnya, dengan sedikit ancaman. Vina menuruti kemauan sang ayah, dengan sedikit meronta.
5245Please respect copyright.PENANA9hVtryR7uX
***
5245Please respect copyright.PENANASlXEV67n4u
Karena memiliki niat, maka Vina mengoperasikan perangkat lunak pembuat dan atau perubah video. Hasil rekaman diam – diam saat dirinya dinikmati sang ayah dirubah sedemikian rupa sehingga terlihat jelas adegan rudapaksa.
5245Please respect copyright.PENANAt5yVCnEqY5
Film tersebut diperlihatkan kepada sang ayah.
5245Please respect copyright.PENANAcxS5ntEkXG
“Nah, apabila ayah mau menuruti semua kata – kata Vina, maka ayah tidak akan masuk bui. Namun, apabila ayah ingin mencoba masuk bui, ya silakan saja.”
5245Please respect copyright.PENANANRto5Xq889
“Iya nak, ayah akan menuruti kamu,” kata sang ayah gemetar melihat akibat dari perbuatannya.
5245Please respect copyright.PENANA7BA8bM5IlY
“Nah, kalau ayah mau nurut, ayah boleh tiduri Vina. Bilang dulu kalau mau, ntar Vina kasih. Asal jangan kasih tahu siapa – siapa.”
5245Please respect copyright.PENANAV7qun0tLQa
“Iya.”
5245Please respect copyright.PENANAhupQ1e81QP
***
5245Please respect copyright.PENANADeeTHa80PM
Vina merasa tentram. Nafsunya terpuaskan. Belajarnya terfokuskan. Dan bahkan karir ayahnya pun lancar.
5245Please respect copyright.PENANACC7KUELKZf