Pukul 04:30 dini hari, Faridh keluar dari kamar sudah berpakaian rapi dan bersih. Faridh berjalan meninggalkan kamar tidur menemui Jimmy, dari saku jaketnya dikeluarkan sesuatu dan menyerahkannya pada Jimmy. "Nanti kalau kamu kesurabaya tolong berikan ini kepada Anna."
Jimmy pun kaget menerima bingkisan kecil itu, dan menyanggupi permintaan Faridh. Disitulah baru dia menyadari ternyata benar diantara mereka memang ada hubungan yang tidak biasa.
Jadi selama ini, yang mampir-mampir diKos putri itu ada maksud ya?" Jimmy pura-pura bertanya.
Owww jadi selama ini, sering nebeng itu bermaksud memata-matai aku?" Faridh malah balik bertanya.
"Ternyata ada udang dibalik batu!" Hahahaha tawa Jimmy membuat Faridh makin tersudut.
"Sudah ahhh bercandanya, yang penting ingat bingkisanku itu kau berikan kepada Anna!" Faridh mengingatkan Jimmy lagi.
"Ngomong-ngomong, kenapa tidak berikan saja sendiri?"
"Sudah tidak ada waktu lagi, karena pagi ini dengan pesawat pagi saya harus kebatam." Terang Faridh.
Dengan tergesa-gesa Faridh menuju Juanda. Kalau terlambat bisa bisa ketinggalan pesawat, sementara itu panggilan dari Juanda agar segera jika tidak akan ketinggalan pesawat.
Mohon perhatian, ini adalah panggilan boarding terakhir untuk penumpang J. Faridh yang memesan penerbangan tujuan Hang Nadim Batam mohon menuju gerbang A-3 segera. Pemeriksaan terakhir akan segera selesai dan pintu pesawat akan ditutup dalam waktu sekitar lima menit.
Faridh berlari mendapatkan tiketnya dan diarahkan langsung menuju pesawat. Sesampainya didalam pesawat pintu pesawat langsung ditutup untuk segera lepas lending.
Beruntung tidak ribet dengan urusan cek in, kareana dari agen sudah menyelesaikan semuanya tinggal ambil tiket dan berangkat.
Ini adalah pertama kalinya Faridh menginjakkan kaki di kepri, Batam.
"Hallo lagi dimana? Bisa tidak jemput saya dibandara!" Faridh menelpon seseorang.
"Beneran kamu dibatam? Ahh aku ga percaya, kemarin telp itu aku pikir cuma bercanda." Terdengar suara perempua dari seberang.
"Serius sekarang aku di bandara, baru saja tiba dan langsung menghubungimu." Terang Faridh.
"Aku lagi kerja, sepertinya tidak bisa jemput." Jawabnya.
"Ya sudah aku dengan taksi saja, nanti sampai dirumah baru aku kabari alamat rumah." Kata Faridh menutup panggilan. Dan melangkah pergi mencari taksi.
877Please respect copyright.PENANA4VzRD7gRaP