x
Pada keesokan harinya Fina pergi menjemput ponakannya di sekolah dan lewat di depan gang rumah yang ditinggali faridh. Sementara itu faridh masih tidur padahal sudah jam 9 pagi. Mungkin karena kelelahan perjalanan dari Surabaya Batam lalu malamnya langsung keliling kota Batam.
859Please respect copyright.PENANARYKddq5TBc
Suara dering handphone membangunkan faridh. Ia kaget dan melihat siapa yang menelepon pagi-pagi pikirnya. Padahal matahari sudah tinggi, dan rupanya itu dari Fina.
"Faridh dimana?"
"Aku masih tidur!" Jawab faridh bermalas-malasan.
"Bangun ini sudah siang"! Perintah Fina diseberang telp.
859Please respect copyright.PENANAgzWmnhWd5T
Faridh melirik jam yang terletak di dinding.
"Astaga, sekarang sudah jam sembilan lewat." Faridh kaget sambil mengusap matanya.
"Ya ialah, ini aku lagi disekolahan menunggu ponakanku". Kata Fina.
"Ya sudah kalau pulang nanti mampir dirumah ya? Tapi ngomong-ngomong sudah tau belum rumahku?" Faridh mengajak Fina agar mau mampir dirumahnya.
"Masih tidur pun suruh orang mampir". Fina mengejek faridh yang dari tadi belum beranjak dari tempat tidur.
"Ya aku bangun mandi dulu lah, baru Fina kesini, atau Fina mau kesini mandiin aku?" Faridh membalas dengan candaan pula.
"Ogahhhhhh!" Jawab Fina ketus.
"Aku juga bisa mandi sendiri." Hehehe faridh tertawa.
"Ya sudah bangun mandi, nanti aku jemput kita jalan, tapi agak siangan dikit soalnya aku masih ada kesibukan setelah ini." Fina menyuruh Faridh agar segera bangun dan bersiap-siap.
"Siap bos ....!" Faridh mengiyakan sambil menutup telp.
Bukannya bangun dan mandi, faridh malah melanjutkan malas-malasan dengan menonton siaran tv.
859Please respect copyright.PENANA3rmoj23rF4
Pukul sepuluh barulah faridh mandi. Selesai mandi faridh makan dan menunggu kabar dari Fina. Sambil menunggu faridh bermain hp sambil senyum-senyum, rupanya faridh sedang sms-an dengan Anna.
"Hae apa kabarmu hari ini?" Begitulah bunyi SMS-nya.
"Aku baik. Kamu apakabar dibatam?" Anna membalas.
"Aku juga baik! Tadi bangun mandi dan makan sekarang lagi santai dirumah." Jawab faridh seadanya.
"Dirumah orang ko bangunnya siang, tidak malu apa? Meski itu rumah saudaramu."kotbah Anna dari seberang.
"Semalam aku langsung jalan-jalan pulang larut malam, sehingga bangun kesiangan!" Faridh mengelak.
"Owwww ia, sudah ketemu dengan pacarmu yang dibatam?" Sindir Anna tanpa menghiraukan penjelasan Faridh.
"Batam ini luas, lagian baru datang masa ia, ajak anak orang ketemuan. Lagi pula dia juga belum tentu mau menemui ku, secara kami kan hanya berhubungan di media sosial." Faridh membuat alasan.
"Saya kan cuma omong saja, lagian mumpung kamu dibatam bisa ketemuan." Anna masih menyindir faridh.
859Please respect copyright.PENANAuf4o8fRrWo
Anna sudah mengetahui kalau faridh mempunyai pacar dibatam meski pacaran melalui medsos. Meski demikian faridh menjelaskan kalau dia kebatam itu hanya karena saudaranya sudah merencanakannya sehingga dia tidak bisa menolak, apalagi tiket juga sudah dibooking.
Lebih lanjut faridh telah membohongi Anna pacarnya yang disurabaya kalau dia belum ketemu dengan Fina. Kenyataannya malam hari setelah tiba mereka telah ketemu, namun faridh merahasiakan itu dari Anna.
859Please respect copyright.PENANA3e9pnN7bGM
***
"Siapa cewek yang diluar itu Faridh?" Geby bertanya pada Faridh. Gaby adalah kakaknya faridh. Dialah orang yang membuat faridh bisa menginjakkan kaki di Batam ini.
"Owww itu, Teman aku bang! Dia mau jemput aku jalan." Jawab faridh santai.
"Teman apa teman?" Hahahaha
Goda abangnya sambil tertawa.
"Teman bang?" Jawab faridh singkat.
"Huhhhh, kau mau saingan dengan Abang ya?" Desak abangnya!
"Mumpung saya disini ada yang mau, dan bisa ajak jalan dari pada saya cuma kurung diri dirumah." Faridh tak mau kalah.
"Tapi dek, kamu itu cocoknya dengan orang Adonara saja!" Sindir abangnya.
"Owww jadi Abang mau saya mendekam dikampung ya?"
"Bukan begitu dek, tapi masa ia kita diluar semua tidak ada yang tinggal dikampung?"
"Kan sama saja bang! Nanti juga bisa diajak pulang kampung kalau jodohnya orang luar." Terang Faridh.
"Hebat juga saya punya adik ini. Ya sudah jalan sana sudah ditunggu itu". Kata Abangnya sambil tersenyum.
859Please respect copyright.PENANAJgsucsR8Pl
Fina sudah datang menjemput faridh untuk pergi. Faridh berpamitan hanya mau pergi jalan jalan. Setelah berpamitan merekapun pergi, faridh belum tau mau diajak kemana, dia hanya tau ingin jalan saja.
Dengan sepeda motor faridh dan Fina meninggalkan tempat itu, agar tidak ribet dijalan dan terjebak macet.
Fina mengajak faridh kesebuah ruko, karena Fina ada keperluan disitu. Setelah Fina selesai dengan urusannya diruko itu Fina mengajak faridh jalan lagi.
859Please respect copyright.PENANAI2XPt9EqQm
Mereka menyusuri jalan pinggiran kota Batam sambil Fina memperkenalkan setiap sisi kota Batam yang mereka lalui. Otak faridh tidak bisa mencerna semua, entah apa yang ada dipikirannya. Yang ada hanya memacu sepeda motor dan menunggu perintah dari Fina. Namun bisa menghafal jalan-jalan yang sudah mereka lalui.
859Please respect copyright.PENANAT1GFDg4ykU
"Berhenti disini!" Sambil memberi isyarat kepada faridh agar berhenti.
Faridh hanya mengikuti perintah, dan menghentikan laju sepeda motor. Faridh melihat kondisi disekitar, sepi dan hanya mereka berdua yang ada disitu.
859Please respect copyright.PENANAO2ayGz68yB
Mereka melangkah sambil bergandengan tangan memasuki tempat itu. Faridh tidak tau apa nama tempat itu, hanya saja dia percaya kepada Fina bahwa mereka aman disitu. Lagi pula kemungkinan orang-orang kota sepertinya tidak peduli dengan urusan orang lain pikir faridh.
859Please respect copyright.PENANA9t4amFuAoy
Mereka masih berdiam diri satu sama lain dan hanya saling pandang. Entah apa yang dipikirkan faridh, berdua dengan seorang perempuan apalagi ditempat sepi sperti ini. Lalu Fina memulai pembicaraan.
"Aku masih tidak percaya, kamu bisa datang kebatam!" Fina memecah keheningan mereka.
"Kenyataannya saya sudah dibatam kan? Lagipula sudah kukatakan beberapa hari yang lalu kalau aku mau kebatam." Faridh sedikit menjelaskan.
"Ia, aku pikir kamu cuma bercanda saja." Ucap Fina sambil tersenyum senang.
"Sebenarnya aku mau buat kejutan. Jadi setelah dibandara kemarin itu, baru aku hubungi Fina." Sambil tersenyum merasa kejutan yang dibuatnya berhasil.
859Please respect copyright.PENANAzBaOBwQRJE
Sudah tidak adalagi kecanggungan diantara mereka. Dan merekapun larut dalam pembicaraan. Terkadang hanya tertawa sambil pandang-pandangan, memuji satu sama yang lain.
Tanpa disadari faridh sudah meraih Fina dalam dekapnya. Meski baru bertemu namun Fina merasa nyaman dalam dekapan faridh. Membuat faridh merasa tidak perlu lagi khawatir. Apalagi Fina juga tidak menunjukkan gesture penolakan atau risih dalam pelukan Faridh. Dan mereka larut dalam suasana hening, sesekali hanya nafas mereka yang terdengar saling memburu karena tak ada lagi kata yang keluar dari bibir mereka.
859Please respect copyright.PENANA37tGo5cXh1
Tidak terasa air mata Fina menetes membasahi pipinya, faridh menyadari itu dan bertanya.
"Kamu kenapa Fina?" Tanya faridh.
Fina hanya menggelengkan kepalanya, dan makin tenggelam dalam pelukan Faridh.
"Apakah kamu menyesal?" Tanya faridh lagi.
"Tidak!" Fina masih terus meneteskan air mata.
Faridh menghapus air mata Fina, dan menenangkan Fina agar tidak lagi menangis dan mendekapnya lebih erat.
"Tenanglah aku disini, akan selalu mensupport dirimu, apapun adanya dirimu." Faridh meyakinkan Fina.
"Faridh aku merasa bahagia, dan aku merasa lega mencurahkan segalanya padamu, terima kasih ya!" Fina menangis bahagia dalam pelukan faridh.
"Terimakasih juga karena telah mempercayai aku, pada hal kita baru saja ketemu." Faridh mengecup kening Fina.
859Please respect copyright.PENANASaHWPRev0Y
Mendapatkan perlakuan faridh yang seperti itu, membuat Fina lebih tenang. Dia sudah tidak menitikkan air mata lagi. Faridh menyeka keringat dikening Fina sambil berkata:
"Lihat wajahmu tampak kusut, karena keringat dan air matamu!"
"Aku cengeng ya?" Tanya Fina.
"Tidak, jika menangis dapat membuat susasa hati menjadi lega kenapa tidak ?" Faridh tiba tiba menjadi orang yang penuh motivasi.
"Begitu ya?" Lirih suara Fina.
"Sudah, rapikan dirimu! Sanggul kembali rambutmu, dan jangan menangis lagi!" Perintah faridh, sambil melirik handphonenya. Entah jam atau SMS yang diliriknya. Kemudian melangkah sedikit menjauh dari Fina.
ns 15.158.61.8da2