Setelah kejadian kemarin, aku dua hari tidak ketemu mbak Lasmi karena aku sibuk kuliah, tetapi konsentrasiku kacau, pikiranku selalu ke mbak Lasmi. Kelihatannya rumahnya kosong, dengar-dengar mbak Lasmi ada acara ke Jogja ketemu saudara mas Slamet yang kebetulan bekerja di kejaksaan untuk memperlancar kebebasan mas Slamet.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ94e0xrTcQO
Ketika nongkrong di kampus lihat cewek, aku jadi lebih memperhatikan cewek yang lebih gemuk, seolah-olah melihat mbak Lasmi yang telanjang. Aku jadi tidak kerasan di kampus. Akhirnya aku pulang, berharap ketemu mbak Lasmi. Tapi sampai rumah, aku terus tidur karena kulihat rumah mbak Lasmi masih sepi. Jam 4 sore aku bangun dan kelihatannya ada orang berbincang-bincang di kamar tamu. Karena kamarku letaknya di depan dan harus melewati ruang tamu, aku keluar dan sempat aku kaget karena disitu ada mbak Lasmi sama ibu sedang ngobrol. Aku agak canggung ketika lewat di situ, tapi mbak Lasmi menyadari itu sehingga berusaha mencairkan suasana.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpEmx6zadQp
jilbab toket besar (1)
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhbtzZir7JK
“Baru bangun, Riz, kelihatan kok kusut banget?” kata mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCkQbuzfVyV
“Iya, mbak. Habis kuliah langsung tidur.“ jawabku.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1wfQJwQiTU
“Si Fariz kerjanya tidur sama main, dan dua hari ini kurang semangat.” kata ibuku. “Sana mandi, trus antar mbak Lasmi daripada kamu bengong aja di rumah.“ sambung ibu.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTenrrhCeXS
“Iya, bu… “ jawabku kaya ada semangat baru.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOm8Fgwdh1W
“Tapi kamu ada tugas kuliah tidak, Riz?” kata mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwXxbFAwyFm
“Tidak, mbak. Aku siap nanti, yang penting ada bonusnya kaya kemarin.” kataku keceplosan.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoJRlNVn7Xr
Mbak Lasmi kelihatan kaget dengan jawabanku.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5cJtZAPQ4o
“Kamu kasih apa, mbak? Jangan dikasih yang kira-kira memberatkanmu lho, mbak, kamu kan lagi banyak kebutuhan.” kata ibu.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdKEsszd87c
“Paling makan aja kok,” jawab mbak Lasmi agak tenang.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd8bLUkKhMH
Akhirnya aku tinggalkan mereka berdua yang masih asyik ngobrol untuk mandi. Pada waktu mandi, terbayang mbak Lasmi yang telanjang memandikan dan mengelus tubuhku, membuatku horny dan aku tuntaskan di kamar mandi dengan tanganku, sambil aku bicara sendiri pada kontolku. “Nanti malam kamu dapat belaian tangan dan mulut yang lebih halus, dijepit tetek, kejepit memek mbak Lasmi.”
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWUXKJTp0Sa
Selesai mandi, aku lihat kamar tamu sudah sepi, mungkin mbak Lasmi sudah pulang. Aku masuk kamar dan berganti baju. Setelah itu keluar dan ambil motor, kelihatan mbak Lasmi berjalan ke rumah, disitu ada ibuku.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB8SdsfHx1d
“Semoga lancar urusannya ya, mbak.“ kata ibu pada mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuki0OBNMXx
“Doakan saja, mbakyu.” jawab mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGnIwiRiOuc
“Hati-hati ya, Riz, jangan ngebut. Kalau sudah selesai langsung pulang, tidak usah minta jajan ke mbak Lasmi.” pesen ibu kepadaku.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ29lJYzt81i
“Siap laksanakan perintah, Komandan.” jawabku bercanda.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ902OXqEOwP
Akhirnya kami berangkat. Mbak Lasmi membonceng aku dengan sopan, masih ada jarak di antara kita. Setelah sampai jalan besar, aku ngomong: “Pegangan, mbak, aku mau cepet nih.”
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbkFQQX47pl
“Malu, Riz, nanti dikira aku tante girang… bawa brondong.” canda mbak Lasmi, tapi tetap melingkarkan tangannya di pinggangku sehingga teteknya yang besar menempel mantap di punggungku.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw5FxsD4mqP
“Kalau ngak pegangan malah nanti dikira aku tukang ojek, mbak.” jawabku.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUumte8Jw9s
“Mosok cowok ganteng dikira ojek, kalau gigolo mungkin, haha..” kata mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Lk2Cogh6r
“Kalau gigolo sama tante girang kan pasangan,” jawabku.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3gBOJ1Weho
“Tadi dipesen ibu nggak boleh kenceng-kenceng gitu… kita nyantai aja, toh jam besuk masih lama. Kamu kan bukan pengin kenceng, tapi pengin tetekku yang kenceng nempel kan? Hahaha…“ canda mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡazXxJkqo0r
“Tapi kok nular ke bawah ya? Kontolku jadi ikut kenceng.” candaku.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡszkgou5HhJ
“Masak… kok bisa ya?” kata mbak Lasmi sambil memegang kontolku dari luar celana.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVMKrLM1Syn
Dalam perjalanan, kami selalu bercanda. Mungkin orang menganggap kami adalah sepasang kekasih yang berpacaran. Tak terasa kami sudah sampai di pintu masuk Polresta. Setelah lapor sana-sini, akhirnya kita dipertemukan di ruangan paling pojok tanpa pengamanan karena bukan merupakan tindak kriminal sehingga lebih bebas. Ketika aku ketemu mas Slamet, ada perasaan bersalah di hatiku. Mbak Lasmi langsung memeluk mas Slamet sambil sama-sama meneteskan air mata. Aku tak kuasa melihatnya, akhirnya aku tinggalkan mereka berdua ke luar ruangan. Aku ngasih kesempatan mereka untuk berbicara.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtRZogVyUZ3
Setelah beberapa saat, aku kembali ke ruangan. Tapi aku terhenti karena dari kejauhan yang kebetulan agak gelap, kulihat mereka tidak lagi berbicara, tapi saling berciuman kaya mau bercinta. Aku urungkan niatku untuk masuk, memberi kesempatan bagi mereka sambil aku menjaga setuasi kalau ada penjaga yang akan masuk. Aku nikmati permainan live show dengan lebih mendekat sehingga suara mereka terdengar tanpa perlu ngintip, karena kebetulan ada lubang yang kemungkinan bekas loket yang ditutup tidak sempurna, masih ada celah yang cukup lebar. Jarak aku dan mereka hanya beberapa meter saja sehingga suara mereka terdengar cukup jelas.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡweSXEOHalt
Kelihatan mereka mulai horny, mas Slamet tangannya mulai masuk di blus mbak Lasmi. “Ma, aku pingin ngentot.“ minta mas Slamet penuh nafsu.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNEUXbZEPRU
“Tapi, Pa… apa mungkin? Nanti ketahuan, malah repot.” jawab mbak Lasmi menahan nafsu juga.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpf2gZJ67jY
“Tidak masalah, kita kan dikasih waktu seperempat jam, ayo… Ma!” bujuk mas Slamet sambil menciumi mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFfWOgBWT4a
“Tapi cepet aja ya, Pa… aku kurang tenang.” kata mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz7sZb9Tt5d
“Iya, yang penting ini masuk aja.” kata mas Slamet sambil menurunkan celana dan menunjuk kontolnya yang sudah tegang.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQXeVICdmIK
“Kalau polisi atau Fariz tahu, gimana, Pa? Nanti papa dihajar.” kata mbak Lasmi kurang tenang.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpPovnS7yO4
“Ya… kalau mereka tahu, paling mereka ikut ngentot mama. Hahaha…” kata mas Slamet bercanda mesum.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrhXhI85UNN
“Memangnya papa ikhlas kalau mama dientot orang lain?” kata mbak Lasmi mulai terbawa suasana.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwmamt9FlqO
“Ya gimana mama aja, yang penting saat ini pejuhku bisa muncrat.“ kata mas Slamet.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVpqdtBq11Z
Mereka mulai bercinta meskipun kelihatan mbak Lasmi kurang tenang. Mulut mereka masih saling lumat. Mas Slamet kelihatan kurang sabar, tangannya langsung masuk di blus mbak Lasmi dan menaikkan blus tersebut sehingga tetek mbak Lasmi yang masih tertutup bra, yang bikin aku pusing kemarin, terlihat.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvwluOibu3U
“Sebentar, Pa.“ kata mbak Lasmi sambil melepas branya, meloncatlah tetek yang super mantap itu. Entah gimana caranya, tahu-tahu bra sudah di tangan mbak lasmi dan dimasukkan ke tasnya.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeNA8hAb4zF
Mas Slamet dengan rakus memainkan tetek itu dengan tangan dan mulut serta lidahnya. “Kangen ya, Pa, sama tetekku?“ kata mbak Lasmi. Mas Slamet hanya mengangguk, tetap menikmati tetek istrinya seperti anak kecil dapat mainan baru.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ57uzbU55s2
“Sudah, Pa. Pingin yang lain tidak?” kata mbak Lasmi sambil berdiri dan menurunkan celana dalamnya sampai di bawah dengkul. Terpampanglah memek yang tembem dan rimbun seperti gunung Lawu.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlOnO1kQ3lf
jilbab toket besar (2)
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1kogdrnYkH
“Ma, kok rimbun banget ya? Papa pingin besok di rumah, mama gunduli itu jembut… untuk syukuran kebebasanku, papa akan gunduli juga kontolku.” kata mas Slamet sambil mengamati memek mbak Lasmi dan terus menjilatnya.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc9LLlI68iZ
Mbak Lasmi kelihatan sudah enjoy menikmati kelakuan sang suami, mulai terdengar erangannya yang tertahan. ”Eghmm… Pah!”
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx3Ifri55kE
Aku yang menyaksikan tidak kuat, aku benar-benar horny. Tapi mau bagaimana? Aku berpikir pingin masuk dan langsung ikut ngentot, tapi aku tidak berani.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7MqGHMQQb8
Mbak Lasmi sekarang duduk di kursi dengan posisi tetek dan memek terpampang bebas. Mas Slamet sudah tidak tahan mau ngentot wanita itu. “Sebentar, Pa.“ kata mbak Lasmi sambil melumat kontol mas Slamet, membasahinya agar nanti lancar saat dimasukkan ke dalam memek.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡypTN4vL0iu
“Ma, aku sudah tak tahan, mau keluar di memek mama!“ jerit mas Slamet tertahan.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEtPCWaMxQ8
Karena posisi kurang nyaman, akhirnya mbak Lasmi telentang di lantai. Aku berpikir, kalau sudah nafsu, dimanapun jadi. Kaki mbak Lasmi dikangkangkan sehingga memeknya yang tembem menjedol minta ditusuk. Mas Slamet memegang kaki mbak Lasmi karena kurang leluasa, akhirnya celananya ia lepas. Aku khawatir juga kalau ada penjaga yang datang, mereka tidak bisa cepat memakai, tapi aku tetap menikmati tontonan ini. Mas Slamet menciumi muka mbak Lasmi yang masih tertutup jilbab, tangannya menopang tubuhnya dan salah satunya memainkan tetek mbak Lasmi secara bergantian.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTwegLnMPds
“Mas, ayo entot aku. Memekku pengin ditusuk,“ pinta mbak Lasmi parau.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKzAx7ucelz
Tanpa disuruh dua kali, mas Slamet langsung mengarahkan kontolnya ke memek mbak Lasmi. Dengan sekali hentakan, kontol itu tertelan masuk ke dalam. Ternyata mudah ya ngentot itu, pikirku. Mereka saling menggoyang maju mundur dengan cepat dan penuh nafsu, tanpa henti, kira-kira beberapa menit. Lalu kemudian…
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr7n2EkNG1z
“Ma, aku mau keluar.” kata mas Slamet ngos-ngosan.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqUblKD83Lz
“Iya, Pa, aku juga. Memekku siap menerima semprotanmu.” sahut mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpkDhyx3sL9
Mereka kembali berpacu sambil terengah-engah. Akhirnya, dengan sedikit teriakan yang tertahan, mereka mengejang dan kelihatan mas Slamet menekan kontolnya semakin dalam, seolah-olah tidak pengin lepas. Demikian juga mbak Lasmi, mereka kelihatannya sudah orgasme berbarengan, terlihat mereka langsung terkapar lemas. Menyadari waktu yang tidak banyak tersisa, mereka mulai bangun dan berpakaian.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCDt8vwaHdY
“Terima kasih, Ma… sekarang papa puas.” kata mas Slamet sambil meremas-remas tetek mbak Lasmi yang menggelantung indah.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ56fr1xxpkP
“Sama-sama, Pa. Memek mama juga sudah tidak gatel karena sudah ditusuk.” canda mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqOxBxh8Vyn
Setelah itu mbak Lasmi melepas CD-nya untuk digunakan mengelap memeknya dan kontol mas Slamet karena memang cairan kenikmatan mereka keluar sangat banyak. Mbak Lasmi merapikan kembali baju panjangnya, sementara mas Slamet menaikkan kembali celananya. CD mbak Lasmi yang kotor oleh cairan, dimasukkan ke dalam tas bercampur dengan bra.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJYSWUf6gHa
“Tidak dipakai, Ma?” tanya mas Slamet.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvM2rg2w2aR
“Nanti lengket kotor, Pa. Kan juga nggak kelihatan, baju mama panjang dan lebar.” kata mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiRUIckpNGH
“Iya, benar sih. Tapi nanti kan mama bonceng Fariz, nanti dia tahu kamu tidak pakai bra, apa tidak malu?” kata mas Slamet.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡntgL5MUfSg
“Nggak masalah, Pa. Ya kalau Fariz merasa, anggap aja sedekah karena dia sudah nolongin kita selama ini, hahaha…” canda mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ47ZPl2vZQH
Aku menahan nafsu mendengarnya, tapi apa daya, aku tidak bisa berbuat apa-apa. Supaya tidak ketahuan, aku segera menjauh dari situ sambil pura-pura melihat poster di dinding. Saat mbak Lasmi keluar mencariku, aku segera mendekat sambil menyapanya, ”Ada apa, mbak?”
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfZVVIFqdXY
“Yuk, kita pulang dulu.” kata mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQvbdr1UO3D
Aku mengikuti masuk ke ruang tersebut, terbayang mbak Lasmi tanpa bra dan celana dalam, kelihatan semakin cantik. Kelihatan mas Slamet sudah rapi meskipun kelihatan mereka agak kelelahan. Dan setelah itu kita pamit. “Mas, aku pulang dulu ya?” kataku.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKWXdCtVNUQ
“Makasih ya, Riz, kamu telah membantu mbakmu. Aku tidak bisa membalasnya,” kata mas Slamet.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsoZ86NEwHP
“Sama-sama, mas, kan aku saudara sendiri.“ kataku berusaha sok tulus.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoItyVKd7Lv
“Tapi jangan sampai ganggu kuliahmu lho. Kalau perlu atau pingin apa-apa, minta aja sama mbakmu.” kata mas Slamet.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlQ5ocxSlZ8
“Iya, mas.“ jawabku singkat untuk memberi kesempatan mereka bicara.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6xzTrAMimS
“Pa, aku pulang dulu ya? Yang sabar disini,” kata mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdyBYK3OfIm
“Iya, Ma. Kamu juga hati-hati di rumah, kalau perlu bantuan, ngomong sama Fariz saja. Tapi kalau dia perlu atau pingin apa, kamu usahakan.” pesen mas Slamet.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeofK5gFvYJ
Akhirnya kita keluar dari Polresta, kita diam pada pikiran masing-masing. Mbak Lasmi bonceng tetap melingkarkan tangannya di pinggangku sehingga otomatis teteknya yang tidak pakai bra menempel ketat di punggungku. Terasa sangat empuk, beda dari waktu berangkat tadi. Mbak Lasmi tidak menyadari atau sengaja, aku tidak tahu. Di perjalanan, aku lebih berkonsentrasi pada rasa di punggungku yang hangat-hangat kenyal daripada jalanan di depan yang sepi dan lengang.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSXavoFsCRW
Akhirnya mbak Lasmi ngomong, “Riz, kita makan dulu yuk?”
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7HS82ml2IC
“Nggak usah, mbak. Aku kalau sama mbak kenyang terus, haha…” candaku.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrzy0Vof29G
“Kok bisa, Riz?” tanya mbak Lasmi heran.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFpoNo2XZCO
“Maaf, mbak. Kan aku minum susu terus meskipun cuma punggungku.” jawabku semakin kurang ajar.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyoLWkFfFgV
Mbak Lasmi tertawa. ”Kamu bisa aja,”
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL5Cl5c8Byf
“Mbak, kok rasanya beda ya dari waktu berangkat tadi, lebih empuk?” tanyaku.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgPFvnKAO2c
“Haha… kamu ngerasa to, Ris?” jawab mbak Lasmi agak malu-malu.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoKssSA9ohc
“Ya pasti to, mbak. Aku kan punya kulit yang bisa merasakan. Kok empuk, mbak, apa mbak kedinginan?” tanyaku sok bloon.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe1ZNAo7O7W
“Maaf, Riz, sebenarnya aku malu ngomong ini. Mbak sekarang tidak pakai bra, tadi mas Slamet minta netek. Daripada repot, ya mbak lepas aja, sekarang belum sempat makai. Apa berhenti dulu di pom bensin? mbak pakai dulu kalau kamu tidak nyaman,” cerocos mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4DAaQ382S9
“Jangan, mbak, begini malah lebih nikmat.” kataku semakin berani.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwrbufgoR4y
“Haha… kamu bisa aja, Riz. Atau jangan-jangan, kamu pingin netek juga ya?” tanya mbak Lasmi memancing.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZeaU4kOi3l
“Nggak kok, mbak, nggak pingin. Tapi… puingin buanget!” jawabku penuh harap.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFdaOnkB8R5
“Hush, jangan ngawur. Kamu kenyang apa kentang?“ kata mbak Lasmi sambil mengelus kontolku.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqWoBMt0XAp
Aku semakin berani, “Aku pingin ini.“ kataku sambil tanganku memegang memeknya dari luar gamis karena terbawa nafsu.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxQ0sWsyfh2
jilbab toket besar (3)
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6zQVG6wHlM
Tapi ini jadi fatal, karena mbak Lasmi langsung memukul sambil berkata agak keras. “Kurang ajar kamu, Riz, kamu anggap aku ini apa?!”
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqjbgsEP6kt
“M-maaf, mbak… maaf. Saya tidak bermaksud begitu.” kataku penuh melas.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgvuBs99BHm
“Iya.” jawab mbak Lasmi ketus.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT9xOCoXRpJ
Aku merasa bersalah. Selama perjalanan, kita diam. Akhirnya sampai depan rumahnya, aku turunkan mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUYQxom2qUv
“Maafkan kelancanganku tadi, mbak. Aku tidak akan mengulanginya lagi.” kataku pelan.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgAT0fAdhaB
“Iya.” jawab mbak Lasmi tanpa melihatku, kelihatan begitu kecewa.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGwUQWiytki
Aku berpikir, haruskah berakhir seperti ini? Tidak, harus dilanjutkan…
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnSuoZo9ib9
***
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0nrG9f59Zg
HADIAH YANG SEBENARNYA
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhx5hRvYSlX
Kumasukan motor ke rumah. Di kamar, aku mencoba untuk tidur, tapi tidak bisa. Nonton siaran TV, tidak nyaman juga. Aku terus membayangkan mbak Lasmi yang sedang marah. Aku kecewa merasakan kelancangan dan kegagalanku saat ini. Akhirnya aku berpikir harus menyelesaikan malam ini juga. Ada dorongan sangat kuat untuk mendatangi rumah mbak Lasmi. Berani nggak, berani nggak? Mengapa nggak berani, aku kan seorang lelaki. Entah apa yang mendorongku, tahu-tahu aku sudah keluar rumah lewat tempat biasa: jendela.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv3G1kQCkDS
Aku mendatangi rumah mbak Lasmi. Dengan berdebar-debar, aku ketok pelan-pelan kaca nakonya, “Mbak Lasmi, aku Fariz.” kataku lirih.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBeq1DYfkfv
Terdengar gemerisik suara orang berjalan, lalu sepi. Mungkin mbak Lasmi masih belum tidur dan takut. Bisa juga mengira aku maling. “Aku Fariz, mbak.” kataku lagi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡErvs5wIzeJ
Kain korden terbuka sedikit. Nako terbuka sedikit. “Lewat samping!” kata mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxV8E4P9e3n
Aku segera menuju ke samping, ke pintu ruang keluarga. Pintu terbuka, aku masuk, pintu lalu kututup kembali. Malam itu, mbak Lasmi mengenakan daster di atas dengkul warna merah yang kontras dengan kulitnya yang putih dan bersih dengan seutas tali yang dikaitkan di leher sehingga teteknya yang montok kelihatan menantang, mungkin ini baju tidur kesukaannya. Jilbabnya sudah ia lepas, rambutnya yang lurus sebahu tergerai indah membingkai wajah cantiknya. Ada bau harum sabun mandi, kelihatannya mbak Lasmi baru mandi, maklum tadi sore habis dipakai mas Slamet. Aku langsung terangsang, pingin memperkosanya, tapi aku sadar aku kesini untuk minta maaf, bukan buat masalah lagi. Aku duduk di ruang santai tempat pertunjukan kemarin, aku tidak berani melihat, hanya berani melirik mbak Lasmi, kita berdua diam tanpa kata. Akhirnya kuberanikan bicara.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSfhfDkjGsA
“Mbak, maafkan aku atas kekurangajaranku tadi.” kataku penuh harap.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWPYJtuYNtd
“Iya, Riz. Mbak juga salah telah membuat kamu kecewa, kamu kan yang paling perhatian kepadaku.” kata mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBkYmDKebdT
”Iya, mbak.” aku mengangguk, sedikit lega dengan jawabannya.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9CBxUMAG8d
“Aku salut sama kamu, memang lelaki harus berani bertanggung jawab.” sambung mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB7psSQWV2M
Aku tambah lega, tidak ada jarak lagi diantara kita.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn1C1p1Mdft
“Riz, kamu kesini mau apa?” tanya mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiYObTE2sfV
“Hanya pingin minta maaf, mbak.” jawabku mantap.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMWOV91ebic
“Iya, sudah mbak maafkan dari tadi, Riz… kamu pingin minta apa, tadi mas Slamet kan sudah pesan kalau perlu apa-apa ngomong langsung aja sama mbak.” tanya mbak Lasmi dengan suara parau, terlihat ada sesuatu yang ditahan.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRz1ZPk48Mg
“Iya, mbak, makasih banget. Aku kesini tidak pingin apa-apa, aku sudah lega kalau mbak maafin aku. Kalau begitu aku pulang dulu, mbak.“ kataku sambil berdiri.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwqgyTcFbRn
Mbak Lasmi ikut berdiri, kami lalu bersalaman. Aku berjalan ke pintu, mau membukanya, saat tiba-tiba… “Riz, sebentar…” panggil mbak Lasmi dengan suara tertahan.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1rrYxDIeqb
Aku langsung membalik tubuhku, menghadap ke arahnya yang berdiri agak ragu. “Iya, mbak?” jawabku penuh tanda tanya.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFMdD6jHfO1
“Aku percaya ada yang kamu inginkan, tapi tidak berani berucap.” kata mbak Lasmi, aku hanya diam kaya patung.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjuh4fQepjO
“Kamu mau ini, Riz… hadiah untukmu.” lanjut mbak Lasmi. Aku tetap diam tak berkedip saat melihat tangan mbak Lasmi melingkar ke belakang leher sehingga teteknya yang montok makin kelihatan menantang. Dengan sedikit tarikan, ia melepas tali daster dan membiarkan kain berwarna merah itu meluncur ke bawah. Aku kaget dan terpana karena mbak Lasmi langsung bugil total, ternyata dari tadi dia tidak pakai daleman. Kuperhatikan tubuh indahnya dari atas sampai bawah, teteknya yang montok langsung terekspos dengan jelas, sangat menantang untuk dijamah. Dan astaga! memeknya yang tembem sekarang jadi gundul. Kemana gerangan jembut lebat yang kulihat tadi siang?
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJGWV45bgLe
Aku masih terpana, tidak mampu bergerak. Yang bisa bereaksi cuma kontolku, benda itu mulai berontak dan menegang saat melihat pemandangan indah itu. Tapi aku tidak berani berbuat apapun. Mbak Lasmi berjalan mendekatiku, teteknya yang montok bergoyang-goyang saat ia melangkahkan kaki. Aku hanya mematung saat mbak Lasmi mengambil inisiatif dengan langsung menarik kaosku ke atas hingga terlepas. Ia kemudian jongkok dan menarik turun kolor dan CD-ku. Aku sedikit mengangkat kakiku, memudahkan mbak Lasmi melepasnya. Ia melempar celanaku entah kemana. Kontolku yang sudah ngaceng berat langsung meloncat dan berdiri tegak bagai tongkat. Berdua, di ruang tengah rumah mbak Lasmi, kami sama-sama bugil sekarang.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl24Hpzm8Nk
Aku dibimbingnya masuk ke kamar tidurnya. Aku nggak tahan lagi, segera kupeluk tubuh montok mbak Lasmi erat-erat. Kuciumi pipinya, hidungnya, bibirnya, dengan lembut dan mesra, tapi penuh nafsu. Mbak Lasmi membalas memelukku, wajahnya disusupkan ke dadaku.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc3pqTU6Mz7
“Maaf, mbak, aku pingin banget kaya kemarin.” bisikku sambil terus menciumi dan membelai punggungnya. Nafsu kami semakin menggelora.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLvrCHejjFA
“Riz, akan aku kasih yang lebih dari kemarin. Jamahlah tubuh mbak sesukamu, mana yang kamu mau, tubuh mbak semua untukmu!” kata mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAidJ8U9Q9W
“Iya, mbak. Tapi ajari aku ya, karena ini baru pertama.” kataku memohon.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ68oAs1UIwV
“Kamu memang anak baik, Riz. Jangan terburu-buru, ikuti naluri saja.” terang mbak Lasmi. Aku ditariknya ke tempat tidur. Mbak Lasmi kemudian membaringkan dirinya. Aku langsung menubruknya.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7fPBrMMllv
“Riz, jangan terburu-buru. Nodai dulu bibirku.“ kata mbak Lasmi sambil menyorongkan mulutnya. Aku menyambutnya. Bibirnya terasa hangat dan lembut. Aku yang baru pertama berciuman, dengan kasar melakukannya, asal sedot dan lumat saja. Mbak Lasmi dengan santai mengajariku, aku mengikutinya. Hingga beberapa menit kemudian, kita bisa saling lumat dan hisap dengan lebih nikmat.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3jmO0pKXY2
“Enak, Riz?” kata mbak Lasmi dengan sedikit senyum. Aku hanya bisa mengangguk. Dia kemudian mendorong tubuhku ke atas. “Ini yang menempel di punggungmu tadi, Riz. Nikmatilah, jangan bengong aja.” kata mbak Lasmi sambil menyorongkan teteknya yang besar dan bulat.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsy95H3WODg
jilbab toket besar (4)
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNqiIvMbRdK
Aku tidak tahan lagi, segera kujamah buah dada yang kenyal dan empuk itu. Ukurannya benar-benar besar, sampai tanganku tidak muat menangkup semuanya. Aduh! terasa nikmat sekali. Kuelus bulatan daging itu dengan lembut, kuremas pelan-pelan. Putingnya terlihat memerah dan menggemaskan. Kuciumi, kukulum, kubenamkan wajahku di kedua bulatan mungil itu, sampai aku tidak bisa bernapas. Aku mainkan buah dada mbak Lasmi sesuai naluri dan teori dari film bokep yang sering kulihat. Mbak Lasmi terlihat menikmati sambil sedikit mengarahkan kalau aku berbuat salah.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUAV1hn5VyI
“Riz, biar wanita bisa horny kalau teteknya dimainin kayak gini,” kata mbak Lasmi, “kamu mulai dari bagian bawah dulu, jangan langsung kamu sentuh bagian putingnya.” terangnya.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Ff0h1TMJ9
Aku hanya menurut seperti anak TK yang nurut sama ibu gurunya. Mulai kujilati bagian bawah tetek mbak Lasmi yang besar, melingkar dari kanan ke kiri. Kelihatan puting mbak Lasmi tambah menjulang saat aku melakukan itu, mungkin ia benar-benar horny, mbak Lasmi terlihat menikmatinya. Tanpa diduga, aku langsung menyedot dan melumat putingnya secara bergantian. Mbak Lasmi kaget tapi tidak menolak. Dia malah berkata, ”Pinter kamu, Riz. Ughh… enak banget!”
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzv7d0Xy3uR
Aku masih memainkan tetek mbak Lasmi sesukaku. Istri mas Slamet itu membiarkan dan menikmatinya sambil mengelus kepalaku penuh kasih sayang, seperti perlakuan seorang ibu pada anak bayinya yang lagi netek. Aku tidak bosan-bosannya memainkan gundukan padat itu dengan mulutku, sementara tanganku mulai merogoh memeknya. Saat kurasakan benda itu jadi licin, tak tahan aku bertanya. “Kok gundul, mbak, nggak takut banjir?” tanyaku konyol.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz62eVx3eTk
”Spesial untukmu, Riz. Biar bersih, biar kamu tahu gimana bentuk memek yang sebenarnya, kamu kan baru belajar.” jawab mbak Lasmi sabar.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1CpUOQSDIn
”Iya, mbak.” kubelai dan kuusap-usap belahan tembem itu. Kutusukkan jari telunjukku ke lubangnya yang sempit, terasa sangat hangat dan basah disana.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrMnwIg5vgX
“Riz, mbak tidak kuat lagi. Jilati memekku, Riz!” pinta mbak Lasmi sambil mendorongku ke bawah.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdLqHZsrxjE
“Kok basah, mbak?” kataku penuh nafsu. Kupandangi bibir vaginanya yang terlihat merah mengkilat karena terlumasi cairan.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHqDYPegfLF
“Nikmati, Riz, mainin itilku!” kata mbak Lasmi tanpa menjawab pertanyaanku. Dia membuka kakinya makin lebar, membuat belahan memeknya makin jelas terlihat. Lorongnya yang sempit berwarna merah cerah, hampir kekuningan. Terasa berkedut-kedut ringan saat aku merabanya.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhepcN9aJ4S
Kuikuti perintah mbak Lasmi. Segera aku jongkok dan menghisap benda itu. Mbak Lasmi mengarahkan jilatanku yang masih kasar dan asal dengan membuka bagian atas memeknya. Karena memang memeknya gundul, maka segera terpampanglah daging kecil berwarna merah sebesar biji kacang miliknya. Aku pikir, ini pasti itil yang ia maksud. Langsung kujilat dan kumainkan benda itu. Mbak Lasmi hanya bisa mendesah sambil berkata, ”Iya, begitu, Riz! Jilat terus. Sedot. Lumat itilku dengan mulutmu, Riz!”
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTKZys8NeQ9
Aku mainin terus itil itu. Terasa ada cairan yang membasahi memek mbak Lasmi dengan aroma yang khas, benar-benar menambah sensasiku. Semakin kupercepat jilatanku, semakin Mbak Lasmi tidak tahan. Hingga akhirnya ia menarik tubuhku dan kembali menciumiku bertubi-tubi. Terasa teteknya yang bulat padat mengganjal tepat di dadaku.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzpwtoRUyuR
“Riz, masukin kontolmu. Entot aku. Tusuk memekku, Riz!” kata mbak Lasmi seperti tante girang. Dia segera menggenggam dan mengocok-ngocok pelan batang penisku, dari ujung hingga ke pangkalnya. Aduh, rasanya geli dan nikmat sekali. Aku jadi nggak sabar lagi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXW3vzXFV9Z
Kaki mbak Lasmi kukangkangkan lebar-lebar, aku coba langsung memasukan penisku ke memeknya seperti mas Slamet tadi, tapi meleset terus.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsxxZqxUjf3
“Hehe… aku percaya kamu memang baru pertama, Riz.” kata mbak Lasmi. ”Mbak akan nikmati perjakamu,” sambil tersenyum, dia membimbing penisku untuk memasuki liang memeknya yang sudah basah. Digesek-gesekannya ujung penisku di bibir memeknya, makin lama semakin terasa basah, hingga ketika kudorong pelan, sudah bisa agak sedikit masuk, meski masih tetap sulit. Memek mbak Lasmi terasa sangat sempit. Dia dengan sabar terus membimbingku.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb0LdXI4c5K
“Pelan-pelan aja, Riz. Kontolmu besar lebih dari milik mas Slamet.” bisik mbak Lasmi gembira.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4nsnSg0euU
“Memek mbak sempit banget, kontolku muat nggak, mbak?” tanyaku kaya orang bego.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6LSO0Y8iyF
Mbak Lasmi tidak menjawab. Dia hanya tersenyum sambil terus membimbing kontolku memasuki lubang memeknya. Aku sendiri terus menekan dengan pelan, hingga akhirnya kontolku masuk semakin dalam, semakin dalam… sudah setengah terbenam, kutekan terus… lagi, lagi, dan lagi, dan akhirnya… tinggal sedikit lagi, lalu… penuh nafsu, blees! kutekan kontolku keras-keras hingga semuanya terbenam ke dalam memek mbak Lasmi yang tembem.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdl17MlIKpG
“Auw, pelan-pelan, Riz… sakit!” teriak mbak Lasmi tertahan. Aku hanya diam, membiarkan penisku tetap menancap. Terasa nikmat kurasakan, kontolku seperti dijepit sesuatu yang tidak tergambarkan; hangat, basah, geli, lengket, dan berkedut-kedut. Melenguh keenakan, kunikmati lubang memek mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZKViNSFExc
“Riz, memek mbak jadi penuh banget, kontolmu mantap!” teriak mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeCWvAFfIlb
“Ehm, memek mbak juga enak banget! Masih sakit, mbak?” tanyaku sambil memainkan puting susunya.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4FXdDJPBDc
“Sebentar, Riz, jangan bergerak dulu. Biar kelamin kita kenalan dulu, kontolmu terlalu besar, memekku jadi kaget.” kata mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTcNVcwV82d
”Iya, mbak.” aku mengangguk.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5edaD21A0f
Kita tetap dalam posisi seperti itu selama kurang lebih lima menit, hingga kemudian mbak Lasmi berkata, ”Riz, aku siap digoyang.” bisiknya mesra.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9pF4fuE2HY
Aku pun mulai menggerakkan pinggulku naik-turun dengan pelan seperti yang kulihat dilakukan oleh mas Slamet. Aku melakukannya dengan teratur. Aduh, nikmat sekali rasanya. Penisku rasanya dijepit erat oleh kemaluan mbak Lasmi yang sempit dan licin. Makin cepat kucoblos, makin erat memek itu mencekik kontolku. Aku terus menggerakkannya keluar-masuk, turun-naik, kadang memutar dan kutekan dalam-dalam dengan penuh nafsu, menggesek dinding kelamin mbak Lasmi hingga membuatku kami merintih keenakan.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIu7x9TbWFA
“Aduh, Riz, Fariz… enak sekali! Yang cepat… terus, ya begitu!” bisik mbak Lasmi sambil mendesis-desis. Kupercepat lagi genjotanku. Suara memek mbak Lasmi makin kecepak-kecepok, menambah semangatku. “Riz, aku mau muncak… terus… terus!” rintihnya.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLzD1Mnzx5i
Aku juga sudah mau keluar, ada sesuatu yang mau meledak di ujung kontolku. Aku percepat goyanganku, dan penisku merasa akan segera muncrat. Kubenamkan dalam-dalam ke dalam vagina mbak Lasmi sampai amblas, mentok seluruhnya. Pangkal penisku berdenyut-denyut, spermaku muncrat, menyembur berkali-kali di dalam vagina sempit mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtDXYncyh0T
Bersamaan dengan itu, mbak Lasmi mengejang. Terasa basah di ujung kontolku. Rupanya dia juga orgasme. Kami berangkulan kuat-kuat, nafas kami seakan berhenti. Saking nikmatnya, dalam beberapa detik, nyawaku seperti melayang entah kemana. Aku ambruk di atas tubuh montok mbak Lasmi untuk beberapa saat menikmati sisa-sisa kenikmatan yang masih mendera.
Setelah rasa itu hilang, barulah kucabut penisku, dan berbaring di sisinya. Kami berdiam diri, mengatur napas kami masing-masing. Tiada kata-kata yang terucapkan, ciuman dan belaian kami yang berbicara.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj6KPqYVDWG
“Terima kasih, mbak, hadiahnya. Tidak akan terlupakan,” bisikku di telinganya.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtczkDQyy32
“Iya, Riz. Mbak juga puas. Mbak bisa keluar lepas, tidak seperti tadi sama mas Slamet.” kata mbak Lasmi keceplosan.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSszq66wOSW
“Memangnya tadi sempat ngentot sama mas Slamet?” tanyaku pura-pura tidak tahu.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMYAUxBAkH0
“Eh, nggak, nggak, Riz!” kata mbak Lasmi gelagapan, mukanya merah padam, menambah kecantikannya.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxARhdQtBsv
“Mbak cantik deh kalau lagi bohong,” rayuku. ”Tapi mas Slamet ahli ya, mbak? Tanpa bantuan nyoblos, langsung bisa masuk.” lanjutku.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡORLN5pgEJ1
“Kamu kurang ajar ya, Riz! Berarti kamu tadi ngintip… kamu memang kurang ajar,” kata mbak Lasmi berlagak marah.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlgxUs3Q6iM
“Salah sendiri, ngentot di tempat gituan. Beralaskan lantai apa enaknya? Aku tidak ngintip, aku lihat kok.” candaku.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyu4EHDm9hS
“Iya, Riz, aku ngaku. Habis tadi tidak tahan. Kasihan mas Slamet, mosok punya istri harus pakai tangan?” akhirnya mbak Lasmi mengakui perbuatannya. “Tapi kamu memang kurang ajar, Riz. Mosok suamiku di sel, istrinya kamu nodai!” katanya kemudian.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5nO7VdFcga
“Biarin, wong ini mbak juga gatel.” kataku sambil membelai memeknya.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFMCgpJ7muJ
“Kamu kebablasan, Riz.“ teriak mbak Lasmi sambil berdiri.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡchnBVEyVx6
Aku kaget dengan responnya. Langsung aku diam, apa aku salah lagi? Mbak Lasmi bikin pusing saja. Aku masih terlentang diam, sementara dia mulai bergerak mengangkangi tubuhku. Bisa kulihat sisa-sisa spermaku masih menetes-netes di celah-celah belahan memeknya.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLc1gm0NGW7
“Ini, kubalas kekurang-ajaranmu!” maki mbak Lasmi. Dia lalu memegang kontolku yang masih lesu, terus dijilat dan langsung ditelannya tanpa rasa jijik. Mendapat perlakuan seperti itu, kontolku langsung berdiri tegak menjulang.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXjCwNEUORs
“Mbak, jadi berdiri lagi, gimana ini?” rengekku pura-pura lugu.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMuB0Yjfyoj
“Dasar, kontol muda nggak ada matinya!” maki mbak Lasmi sambil menggenggamnya erat. Dia langsung naik ke atas tubuhku, memeknya berada tepat di depan kontolku. Tanpa permisi, mbak Lasmi menurunkan tubuhnya, batang kontolku langsung amblas ditelan mekinya.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHapW3kznGi
“Mbak, ughh… sakit, mbak!” kataku.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNLZdLdkyeS
“Biarin, rasakan pembalasan atas kekurang-ajaranmu!” kata mbak Lasmi sambil mulai bergoyang tak beraturan. Teteknya yang besar bergoyang ke kanan dan ke kiri kayak mau jatuh. Aku nikmati pertunjukan ini.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHIsPHgUBPD
Mbak Lasmi seperti kesetanan. Aku rasakan meskipun badannya gemuk, kalau begini rasanya enteng. “Riz, jangan bego gitu, remas tetekku!” teriaknya gemas. Aku diam saja, mosok aku dikatakan bego?!
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrzeQVPLSSM
“Kalau kamu kurang, rasakan ini!” kata mbak Lasmi sambil menghentikan goyangannya. Terasa ada pijatan kuat yang menjepit batang kontolku, seolah-olah membetot dan menyedot spermaku. Dia melakukannya berulang-ulang hingga membuatku merintih dan menggelinjang keenakan.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjfVwAhihfy
“Mbak, enak banget… aku tak kuat!” teriakku tertahan. Segera kugapai gundukan payudaranya dan kuremas-remas dengan penuh nafsu.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVcgtP311wM
“Gimana empot ayamku, Riz?” kata mbak Lasmi sambil tersenyum.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPW0ClmszIr
jilbab toket besar (5)
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrqGYd59o9t
“Enak banget, mbak, lagi dong!” pintaku sambil memilin-milin putingnya.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Lut8lMaeD
Mbak Lasmi langsung mengeluarkan jurus empotannya yang bikin kontolku panas dingin tak karuan. Aku nikmati sambil merem melek dan memenceti terus tonjolan buah dadanya berulang-ulang.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIqU1rAGnaj
“Riz, kamu kuat juga, biasanya mas Slamet kalau aku ginikan langsung nyembur.” puji mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡroITfwJKvA
“Darah muda, mbak.” sahutku.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQSlAXjaFJb
“Riz, ayo goyang. Mbak udah mau nyampai, kita barengan lagi.” ajak mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7G6RAoO6WW
Tanpa diminta lagi, aku mainkan memek mbak Lasmi. Kubalik tubuh sintalnya hingga ia sekarang berada di bawah, lalu aku hajar memeknya bertubi-tubi. Mbak Lasmi mengimbangi dengan memutar pinggulnya berlawanan arah dengan genjotan tubuhku. Kami terus melakukannya hingga akhirnya ada sesuatu yang mau mendesak keluar dari dalam batang kontolku.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUnpMOiWQQS
“Mbak, aku mau nyampe. Siram dong kontolku!” kataku sambil balik lagi telentang, mbak Lasmi kembali berada di atas tubuhku. Dia tanpa kompromi langsung menggoyang, dan aku mengikutinya. Hingga akhirnya…
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoT3UCcGpEZ
“Riz, mbak mau keluar!” teriak mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPKqc866rjs
“Aku juga… barengan, mbak!” kataku menyahut. Kuikuti goyangan mbak Lasmi sambil menyodok memeknya semakin dalam saat sesuatu yang basah dan hangat menyembur keluar, mengguyur kontolku hingga terasa semakin licin dan lengket.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuLZxHXG7oi
“Aku keluar, Riz!” teriak mbak Lasmi tertahan. Tubuh sintalnya terkejang-kejang seiring semprotan cairan dari dalam liang vaginanya.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8N2YJEAgGQ
Aku yang juga sudah di ujung orgasme, langsung membalik dan mengenjotnya tanpa ampun, dan baru berhenti saat spermaku yang kental menyembur untuk yang kedua kali di dalam memek mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkOxB47q39c
Kami kembali roboh berpelukan. Karena kecapekan dan kepuasan, aku tertidur di atas tubuh montok mbak Lasmi dengan kontol tetap menancap di lubang memeknya. Setengah jam kami tidak sadar. Kami terbangun bersamaan saat merasakan kontolku menciut dan akhirnya lepas dengan sendirinya. Aku terlentang seperti tidak ada tenaga.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvltXuI3Xys
“Riz, mau lagi?“ tawar mbak Lasmi sambil tersenyum.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ9rZZoR9cn
“Siap, mbak, sampai pagi pun siap!” kataku mantap.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX4GVmDn7Of
“Uh, maunya! Sana kamu pulang, sudah jam satu. Nanti malah ketahuan ronda kampung, malah repot.” suruh mbak Lasmi sambil mengecup pipiku.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3wEM096JfC
“Sekali lagi, mbak, please…” pintaku memelas.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKIunpxlypF
“Besok aja mbak kasih lagi, sekarang pulanglah!” kata mbak Lasmi sambil berdiri dan keluar dari kamar.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpr3zUnoZim
Akhirnya aku nurut. Terlihat mbak Lasmi memunguti baju dan celanaku dan menyuruhku untuk memakainya, sementara dia masih tetap telanjang. Aku pakai bajuku dan duduk sambil istirahat melihat mbak Lasmi yang masih telanjang mengambilkan minum untukku.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj5XT9VSaa9
“Ini, minum dulu biar kuat sampai rumah.” perintahnya sambil duduk di sebelahku, tetap telanjang.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAKmJ76EYWF
“Rumahku kan di sebelah, mbak. Pacarku mbak Lasmi.” kataku bercanda.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4wd5v7Bjkl
“Riz, mbak minta ini jadi rahasia kita berdua.” kata mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxOZ4F6dCLb
“Iya, mbak…” sahutku.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY4fBlfKK3f
“Kamu bisa minta kapan pun, asalkan pas suamiku tidak ada.” kata mbak Lasmi lagi. “Kamu boleh nikmati tubuhku, bibirku, tetekku dan memekku, semuanya untukmu… tapi ingat, jangan mencintai aku. Hatiku hanya untuk mas Slamet!” sambungnya penuh nasehat.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡue1RIu0dZZ
“Berarti ini hanya untuk nafsu saja, mbak?” tanyaku.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEck0K2F2ZF
“Ya, begitulah. Kita sama-sama puas. Kamu bisa belajar dariku, tapi jangan sampai hal ini membuatmu gagal kuliah, mbak akan sangat kecewa.” kata mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD4ecILn9fV
“Ok, guruku yang binal dan bahenol.” jawabku bergurau.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhCTQmVlTEJ
“Sekarang pulang sana, brondongku. Besok tak kasih lagi jepitanku,” suruh mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcAg1xaSmo9
“Pulang dulu ya, tante girang. Besok kusobek-sobek memekmu.” kataku sambil berdiri. Dengan berat hati, aku pergi meninggalkan mbak Lasmi. Aku masuk rumah lewat jendela dan langsung menuju kamar. Aku berusaha tidur sambil menyesali ketidak-perjakaanku. Tapi memang benar-benar enak memek tembem mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2IlTF4hWNe
Aku bangun kesiangan dan langsung ke kampus dengan semangat akibat motivasi dari mbak Lasmi. Aku tidak mau mengecewakan orang tua dan mbak Lasmi. Selama tiga hari berikutnya, aku setiap malam ke rumah mbak Lasmi, tetapi dia selalu menanyakan tugasku sudah selesai belum. Kalau sudah selesai, baru kita mencari kepuasan. Sudah banyak cara dan gaya yang mbak Lasmi ajarkan, dan aku merasa menjadi lelaki kuat. Tapi aku tetap tidak berani macam-macam kalau mbak Lasmi tidak meminta.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRRVCzK8hrz
Hari pertama berikutnya, tepat jam sepuluh malam, aku datang. Seperti biasa, kita ngobrol sebentar baru kemudian mulai ngentot. Tapi mbak Lasmi minta situasi gelap, jadi kita melakukannya di kamar tanpa ada cahaya sedikitpun. Malam itu, seperti biasa, dua kali kita keluar berbarengan.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG3tAqT9A9b
Hari kedua, aku sengaja datang agak cepat, jam setengah sepuluh. Aku langsung masuk ke rumahnya, terdengar suara gemericik air di kamar mandi. Kelihatannya mbak Lasmi baru mandi. Pintu kamar mandi tidak tertutup, sehingga aku dapat melihat mbak Lasmi yang sedang menggosok-gosok tubuh sintalnya dengan sabun. Aku langsung pengin mengentotnya, tapi tidak berani. Akhirnya aku ikut telanjang sambil berbicara, ”Mbak, boleh ikut mandi?”
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Neqjjg8g7
“Hei, ngapain kamu?!” teriak mbak Lasmi kaget saat aku membuka pintu kamar mandi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE3wIxuLgV7
“Kalau mandi ya ditutup dong pintunya!” aku membela diri.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2a7QM6ZkL4
Mbak Lasmi tersenyum menyadari keteledorannya. “Sini, Riz, mandi sekalian.” undangnya.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ULCdqNA82
Kami pun mandi bareng sambil saling usap, saling remas dan saling belai hingga akhirnya kami pun tak tahan. Dengan posisi doggy style, kuentot tubuh mulus mbak Lasmi. Dia menungging sambil berpegangan di dinding kamar mandi, sementara aku dari arah belakang menusuknya bertubi-tubi. Ternyata enak sekali, aku bisa remas tetek mbak Lasmi yang menggantung indah dan bisa kulihat wajah cantiknya lewat kaca yang cukup besar di kamar mandi, rasanya jadi tambah hot.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXSFswe9tDF
Malam yang dingin itu jadi panas penuh gairah oleh nafsu kami berdua. Aku dan mbak Lasmi keluar bersamaan waktu doggy style. Dan setelah itu kita mandi lagi sebelum coba posisi 69 setelah berpindah ke depan TV. Memang setelah mandi ada rasa yang lain karena memek mbak Lasmi jadi lebih harum, aku semprotkan spermaku di mulut mbak Lasmi, sementara memek mbak Lasmi banjir di mulutku. Sebelum pulang, kami lakukan posisi normal: aku di atas, mbak Lasmi di bawah, tapi terasa lebih enak. Malam itu aku sama sekali tidak melihat mbak Lasmi pakai baju. Setelah puas mengentotinya, aku pulang.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWBPZL1K2Ew
jilbab toket besar (6)
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ855Xbb0W5Q
Malam ketiga merupakan malam terakhir sebelum kepulangan mas Slamet. Sengaja agak malam aku datang, sekitar jam sebelas. Mbak Lasmi kelihatan sudah menungguku. Sebelum aku sampai, dia sudah membukakan pintu. Dengan kesal mbak Lasmi berkata, ”Jadi kering nih memekku, Riz, apa sudah bosen?”
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc3XdOwmpqU
“Maaf, mbak, ada tugas kuliah yang harus kukerjakan.“ alasanku biar mbak Lasmi tidak marah.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl7xBdhh2u0
“Ya sudah, tapi malam ini kamu harus temani mbak sampai pagi.” pintanya sambil membuka baju dan jilbabnya.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBo15e0zmPg
“Ok, mbak, siapa takut?” jawabku mantap.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3WdqSEbZcj
Malam itu kita ngentot di ruang tengah, diawali dengan melihat VCD bokep koleksi mbak Lasmi, dan kita ikuti semua gaya yang dicontohkan disitu, kecuali anal, memang aku tidak suka dan mbak Lasmi juga tidak mau, terlalu jorok katanya.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsL03lFPe7V
Setelah selesai, mbak Lasmi berkata. ”Riz, aku curiga, salah satu dari kami mandul. Kalau aku subur, aku harap aku bisa hamil dari spermamu. Nanti kalau jadi aku kasih tahu.”
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxsKjJvmyOQ
“Tapi, mbak, aku belum siap jadi bapak.” tanyaku agak cemas.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡznkUcRko2H
“Yang tahu bapaknya siapa kan hanya aku sendiri, dengan siapa aku membuat anak,” katanya sambil mencubitku.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNgxerPu3qT
“Mbak, malam ini terakhir bagiku ya?“ tanyaku.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT2IbMTSX2W
“Jangan khawatir, Riz. Ingat, tubuh mbak kan milikmu, jadi memek mbak tetep kangen sama kontolmu.” jawab mbak Lasmi mesra.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDPkTRqJufR
“Lha mas Slamet gimana?” tanyaku lebih berharap.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfiSRT8FGuQ
“Kalau mas Slamet lagi di rumah, aku milik mas Slamet. Tapi kalau pas dia lagi jalan, memek gatelku ini bisa kamu sodok.” kata mbak Laami sambil memegang memeknya. “Kalau perlu, mbak dipakai bareng-bareng juga kuat kok.” candanya.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3mOBQxSN49
“Salome, mbak, satu lobang rame-rame.” balasku.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2N70tY8gRG
“Ya tidak begitu. Kan cuma dua; kamu mulut, mas Slamet memek, nanti gentian.“ jawab mbak Lasmi genit.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv8bTSkNOwj
setelah itu kita ON lagi, kali ini kami melakukannya di kamar mbak Lasmi. Setelah tiga kali orgasme, sebelum pulang, aku sempatkan sodok memek mbak Lasmi sekali lagi saat dia mengantarku ke pintu. Tapi kubuat tidak sampai keluar supaya dia ketagihan. Aku semprotkan pejuh terakhir malam itu di gundukan payudaranya. Setelah itu, aku langsung buka pintu dan pergi meninggalkan mbak Lasmi yang masih menggantung sambil tersenyum penuh kemenangan.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOwloPVsmCt
“Lanjutin pakai tangan dulu ya, mbak.” kataku.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQQFLnUfPgU
“Kurang ajar kamu, Riz!” umpat mbak Lasmi.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6f0epzWadI
Aku pun pulang dan masuk rumah lewat jendela seperti biasa. Baru juga mau tidur, tapi kok ayamnya sudah berkokok ya? Ketika kulihat jam, ternyata sudah pukul empat pagi. Pantes aja!
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOW5Pk44RVf
Hari-hari berikutnya, selama dua minggu mas Slamet berada di rumah karena masih belum boleh nyetir, masih masa pemulihan katanya. Aku jadinya blingsatan tak karuan, apalagi ketika ketemu mbak Lasmi. Kadang kulihat dia lagi bermesraan di rumah dengan mas Slamet, atau malah kadang-kadang mbak Lasmi seperti sengaja memamerkan tubuhnya yang polos ketika habis mandi waktu aku sedang main catur dengan suaminya. Mbak Lasmi mengejekku sambil menjulurkan lidahnya. Sering dia meremas-remas teteknya sendiri saat aku meliriknya, itu ia lakukan ketika mas Slamet tidak melihat atau lagi diluar rumah.
1077Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe72RZb0913
Ah, dasar. Awas, mbak, tunggu pembalasanku!
ns 15.158.61.46da2
