x
Pagi itu tanpa sengaja pandanganku tertumbuk ke sebuah flashdisk berwarna merah yang tergeletak di dekat pintu depan. Iseng kuambil dengan yakin bahwa flashdisk itu bukan milik suamiku, karena flashdisk punya suamiku selalu yang berwarna hitam.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCkltdozRhp
Lalu punya siapa flashdisk ini? Apa isinya?
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyZNkdJFuvp
Rasa penasaran menjalar. Lalu kubawa flashdisk itu ke dalam kamarku. Kuaktifkan laptopku sambil memasukkan flasdisk itu ke USB.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQntJSmgceW
Ternyata flashdisk itu punya Tito, anak tiriku yang sekarang sedang sekolah. Tadinya kusangka flashdisk itu berisi hal-hal yang ada sangkut pautnya dengan ujian, karena ia sudah duduk di bangku kelas 3 SMA. Ternyata bukan. Isinya beberapa video dewasa ! Aaah, apakah Tito sudah layak menyimpan video-video sepanas ini? Bukankah usianya baru 17 tahun? Haruskah kutegur dan kunasihati dia agar tidak menyimpan hal-hal yang belum waktunya diketahui? Ataukah kusembunyikan saja flashdisk ini atau kubuang sekalian ke dalam got?
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsBIvZUKkmv
Tiba-tiba perhatianku tertuju ke folder yang berjudul “Mami”. Apa isinya? Bukankah aku yang biasa dipanggil mami olehnya? Apakah folder itu berisi sesuatu yang menyangkut diriku?
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvPMLMWecBU
Dengan penasaran kubuka folder itu. Ternyata isinya tulisan mengenai diriku ! Jujur, aku berdebar-debar membacanya :
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRW8dxsdh0o
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYqmfQTLcA0
Sejak ibu kandungku tiada, Mami hadir dalam kehidupan Papi. Waktu Papi menikah dengan Mami, umurku baru 7 tahun. Aku senang-senang saja punya ibu tiri yang harus kupanggil Mami itu. Terlebih setelah bertahun-tahun ia menjadi pengganti ibuku, aku merasa benar-benar mendapat pengganti ibu kandungku, yang menyayangi diriku, yang selalu memperlakukanku dengan lemah-lembut dan sebagainya.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNdPTfPXN0c
Setahuku, pada waktu Mami resmi menjadi istri Papi, usianya baru 20 tahun. Sedangkan Papi sudah 40 tahun. Perbedaan usia yang sangat jauh. Tapi kelihatannya mereka enjoy-enjoy saja. Dalam hal itu aku salut juga pada Papi, karena beliau mampu mendapatkan seorang gadis yang masih belia untuk dijadikan istrinya.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLyTrAldyuF
Waktu aku masih kecil, sosok Mami tak pernah kuperhatikan secara khusus. Aku cuma tahu bahwa ia seorang ibu tiri yang baik, yang memperlakukanku seperti anak kandungnya sendiri.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmSwZmVU4iB
Tapi setelah aku di SMA, diam-diam aku mulai sering memperhatikan ibu tiriku itu. Bahwa ia seorang wanita muda yang cantik, bertubuh tinggi semampai, berkulit putih bersih (untuk ukuran orang Indonesia).
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVe7DbneX50
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWk0gdk6kaV
Panjang lebar ia memujiku dalam tulisan itu. Tapi yang membuatku terlongong, ketika kubaca kalimat berikut ini:
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnpy1hatK8p
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjjW2g0UbbM
Pagi itu aku mau minta uang kepada Mami, untuk keperluan sekolah. Memang Papi sudah menyuruhku agar segala keperluanku harus meminta kepada Mami, supaya hatinya enak, katanya.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaHxsHlMggl
Papi sudah berangkat kerja. Mami masih di kamarnya. Seperti biasa, kubuka saja pintu kamar Mami, lalu masuk ke dalam. Tapi apa yang kulihat? Ooooh…aku benar-benar dibuat terkejut lalu terpana…karena Mami masih tidur terlentang di tempat tidurnya, dengan kimono terbuka lebar….sehingga sepasang kakinya yang putih mulus itu tak tertutup apa-apa. Tampak jelas dari telapak kaki sampai ke pangkal pahanya. Tapi yang teramat mendebarkan adalah bagian di antara kedua pangkal pahanya itu…oooh…Mami tidur tanpa mengenakan celana dalam !?!?!!
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxiTK8Z4L2K
Maka bagian yang berbulu lebat hitam itu tampak jelas di mataku !
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMLAgMTA2wF
Aku tak tahu apakah Mami terbiasa tidur tanpa celana dalam atau tengah malam dia buang air dan malas mengenakan kembali celana dalamnya, entahlah. Yang jelas aku jadi gemetaran dan buru-buru keluar lagi dari kamar Mami, dengan perasaan yang tak menentu.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTl0S3hWgnA
Gilanya…setelah berada di dalam kamarku lagi, jiwaku jadi dikuasai hasrat yang tak terkendalikan. Penisku ngaceng berat…membayangkan indahnya kalau aku bisa menyentuh dan menggeluti bagian tubuh di antara kedua pangkal paha Mami yang tampak sangat merangsang itu. Ooooh…kenapa aku jadi begini?
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHCrkvN1W4N
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEP2Nk3mRoS
Banyak lagi yang ia tulis di catatan rahasia ini. Kesimpulannya, ia jadi sering membayangkan diriku. Bahkan pada suatu malam ia pernah bermimpi didekati olehku dalam keadaan sama-sama telanjang. Lalu ia melakukan sesuatu yang sering dibayangkannya. Dan esoknya ia mendapati celananya basah, akibat mimpi itu.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCbQZMS069P
Di catatan itu pun ia mengakui bahwa kalau lamunan tentang diriku tak terkuasai lagi, ia melakukan masturbasi, sambil membayangkan tengah menggeluti tubuhku ! Bahkan ia pernah melakukan onani berkali-kali dalam semalam, untuk meredakan khayalannya tentang diriku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk2XMW97Qdj
Semuanya itu membuatku jadi serba salah. Tadinya aku akan menegur Tito, karena kutemukan video porno di dalam flashdisknya itu. Tapi tulisan di flashdisk itu, yang berisi kekagumannya terhadap diriku, membuatku jadi kikuk. Maka kuambil keputusan untuk meletakkan kembali flashdisk itu di tempatnya semula, lalu aku akan bersikap pura-pura tidak tahu saja.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8F9J2n6ZQb
Namun di hari-hari berikutnya, aku mulai sering memperhatikan Tito secara diam-diam. Mulai memikirkan apa yang sedang terjadi pada dirinya.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlBPQ0sHCE9
Dan gilanya, aku mulai membayangkan serunya jika tubuhku digeluti oleh anak muda yang anak tiriku sendiri itu. Maklum, aku baru berusia 30 tahun, sementara suamiku sudah 50 tahun. Sesekali memang aku suka membayangkan sosok muda yang perkasa, yang tidak loyo seperti suamiku. Tapi sungguh, tadinya aku tak pernah membayangkan sosok muda itu anak tiriku sendiri. Apalagi semuda Tito yang baru 17 tahun.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDdM7m7Roy8
Bang Martin (suamiku) tidak impoten. Tapi yah….potensi lelaki yang usianya sudah setengah abad, tentu beda dengan yang masih muda. Setiap kali berhubungan sex dengan suamiku, aku selalu tidak puas. Tapi aku tak pernah menggerutu ataupun memperlihatkan sikap tidak puas. Karena tenggang rasaku cukup kuat. Karena di sisi lain, aku mempunyai kepuasan duniawi darinya. Apa pun yang kuinginkan, selalu dikabulkan. Bahkan kehidupan orang tuaku di kampung, sangat diperhatikan oleh suamiku. Rumah baru dibangunkan. Perabotan serba mahal dibelikan. Sehingga derajat orang tuaku jadi meningkat setelah aku menikah dengan Bang Martin.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFRvLYNEQWn
Kehidupanku sendiri tak pernah kekurangan. Rumahku cukup megah, di daerah perumahan paling elit di kotaku. Mobil untuk keperluan pribadiku sudah dibelikan. Perhiasan yang mahal-mahal pun sudah menjadi milikku. Maka tiada alasan bagiku untuk tidak merasa puas menjadi istri Bang Martin.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD6YdjABXVB
Tapi kenapa sejak membaca file dari flashdisk Tito, pikiranku jadi sering melayang-layang tak menentu? Kenapa aku jadi sering memperhatikan gerak-gerik Tito secara diam-diam?
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXQYrbz0RrD
Hari demi hari berlalu dengan pesatnya. Tanpa terasa sebulan telah berlalu. Dan kesempatan yang diam-diam kutunggu pun tiba.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvkcCIfRiAH
Bang Martin terbang ke Kaltim, untuk mengurus bisnisnya. Biasanya dia bisa lebih dari sebulan berada di Kaltim. Kali ini pun rencananya 40 hari dia akan berada di sana.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdW46fSru14
Rasanya aku tak sabar lagi menunggu kesempatan ini.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKXZFKeQWp8
Lalu kuputar otakku. Kuputar sampai sore…sampai Tito tampak sudah pulang dari sekolahnya.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGvDt6S5Tsd
Aku pun keluar dari kamarku. Menghampiri pintu kamar Tito. Tadinya aku cuma mau mengajak makan di luar padanya. Tapi ketika kubuka pintu kamarnya, o my God…dia baru menanggalkan seluruh seragam sekolahnya, mau mengganti dengan pakaian rumah…dan…aku benar-benar terkejut ketika melihat bagian tubuh anak tiriku yang di bawah perutnya itu. Mungkinkah abg berusia 17 tahun bisa memiliki penis sepanjang dan sebesar itu? Jauh lebih “tinggi tegap” daripada punya ayahnya ! Tapi cepat aku ingat cerita suamiku, bahwa mendiang ibu kandung Tito itu wanita Pakistan. Mungkin anatomi Tito banyak menuruni garis ibunya.Sementara suamiku asli Indonesia, maka penisnya pun biasa-biasa saja.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZIegnMvMgw
“Kita makan di luar aja yuk,” kataku pada Tito yang tampak kaget dan cepat-cepat menutupi kemaluannya dengan kedua tangannya.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS7bpktn9ZS
“I…iya Mam…” sahutnya tergagap. Dan aku bersikap seolah tak melihat sesuatu yang aneh.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdbOccUUyxX
Beberapa saat kemudian aku dan anak tiriku sudah berada di dalam mobil yang melesat ke arah utara. Sengaja kubiarkan Tito yang nyetir mobilku. Karena sekarang ia sudah punya SIM. Dan cara nyetirnya sudah cukup halus.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ5j3hCzYyk
“Papi ngasih duit gak?” tanyaku ketika sedanku sudah berada di Jalan Setiabudhi.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF8eH80bJqF
“Enggak Mam,” sahut Tito, “Papi bilang kalau ada kebutuhan minta sama Mami aja.”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOqnrFisN8y
“Iya,” aku mengangguk-angguk kecil. Sementara ingatanku melayang pada yang kulihat sekilas tadi. Sebentuk penis remaja yang terkulai lemas tapi panjang dan gede banget. Gak kebayang seperti apa kalau penis anak tiriku itu sudah tegang….hmmm…gila, diam-diam aku jadi horny nih.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡty6k2onR2Z
Tito membelokkan mobil ke pekarangan restoran langgananku. “Di sini kan makannya Mam?” tanyanya sebelum mematikan mesin mobilku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDTG0ljleBP
“Iya. Kamu juga udah lapar kan?”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfvJcR5TA6y
“Hehee….iya Mam. Kan pulang sekolah tadi belum makan.”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbTt4AG8dqq
Lalu kami melangkah memasuki restoran itu.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTAw63xgGVZ
Pada saat menunggu makanan pesanan datang, aku tatap wajah Tito. Emang tampan wajah anak tiriku itu. Maklum darah campuran dengan Pakistan. Tubuhnya tinggi semampai, hidungnya mancung, matanya bundar dan kulitnya sawo matang.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMhMxwVLYQT
“Udah lama gak ke Ciater,” kataku, “Nanti pulangnya ke sana yuk.”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ8dp4CSNGs
“Iya Mam,” Tito mengangguk dengan senyum ceria, “Aku paling seneng berendem di Ciater.”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhEJFeohKMz
“Tapi ini sudah sore…pulangnya pasti malem nanti.”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvdB38JOr00
“Di Ciater kan rame terus duapuluhempat jam Mam. Makin malam makin rame, sampe subuh masih aja banyak orang yang datang. Tapi….”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa7xyQCyrqh
“…Kenapa?”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkzKYjtkyGu
“Kita gak bawa handuk dan sabun Mam.”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5blBSnfHVq
“Beli aja di sini. Kan di samping restoran ini ada minimart tuh…”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3lxMX6Mwsb
“Oh, iya…iya Mam. Sekarang aja belinya Mam, sambil nunggu pesanan kita datang.”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD6MYOcnilR
“Iya,” aku mengangguk sambil mengeluarkan ATMku, “Pake debit aja. Beli handuk dua, sabun cair dan shampoo yang biasa mami pakai ya. Nomor pinnya 3050.”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfSx3S3TY6I
“Iya Mam.”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhQTRCeFoUi
“Ohya, sekalian beli buat cemilan juga To.”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSnFDwVN9JY
“Iya,” Tito berdiri dan bergegas keluar dari restoran.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWsn2OF7drO
Diam-diam kubuka tas kecilku. Kuambil sebutir pil kontrasepsi dan kutelan, didorong oleh air teh yang sudah terhidang di mejaku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPT69oetjpN
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9XAKH7iDKF
Setengah jam kemudian kami sudah meninggalkan restoran itu. Dan bergerak menuju Lembang, kemudian menuju pemandian air panas mineral Ciater. Udara sudah gelap ketika kami tiba di Ciater. Waktu pintu mobil kubuka, hiii….hawa dingin menyerbu ke dalam mobilku. Dingin sekali.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnI9QtZ8Wuv
“Mami bawa baju renang?” tanya Tito setelah mematikan mesin mobil dan mengeluarkan kantong plastik berisi peralatan mandi yang dibeli tadi.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0iTsMivwjX
“Nggak,” sahutku, “Berendam di kamar mandi aja.”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLJecn2T41j
“Iya, Mam. Di kamar mandi jauh lebih bersih, karena gak nyampur sama orang-orang.”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwAFnx5A0k3
“Tapi temanin mami nanti ya. Takut mandi sendirian udah gelap gini.”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJBpePMx4R2
Tito menatapku sesaat, lalu mengangguk dan menunduk. Entah apa yang sedang dipikirkannya. Tapi aku yakin dia takkan menyangka bahwa semuanya ini sudah kurencanakan sejak di rumah tadi.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAzkj0VrYBM
“Kamar mandinya mau pakai dua apa satu aja Mam?” tanya Tito waktu mau beli tiket kamar mandi.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIKxmLZgJUY
“Satu aja,” sahutku, “Kan kamu harus nemanin mami…”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoGaNWEhWjH
Waktu menuju ke deretan kamar mandi, kulihat di kolam renang banyak yang sedang berendam air panas. Tapi tidak sebanyak di hari-hari weekend. Dengan sendirinya kamar mandi pun banyak yang kosong.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKF4H2tHFhB
Aku dan Tito masuk ke dalam kamar mandi yang terlihat paling bersih. Tito langsung mengalirkan air panas ke bak mandi yang cukup lebar dan dalam itu, sementara aku mengeluarkan peralatan mandi dari kantong plastik.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMMC5j3f6uo
Kutanggalkan celana panjang dan baju kausku, sehingga tinggal celana dalam dan beha yang masih melekat di tubuhku. Lalu duduk di bibir bak yang sudah terisi air panas mineral hampir setengahnya.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7FFcDm3LDM
“Lho…kamu mau berendam dengan pakaian lengkap gitu? Buka dong semuanya,” kataku pada Tito yang tampak salah tingkah, mungkin karena melihat diriku yang tinggal mengenakan beha dan CD doang.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡajj5U3afgG
“I…iya Mam…” sahutnya tergagap sambil menanggalkan celana jeans dan baju kausnya, kemudian menggantungkannya di kapstok, berdampingan dengan pakaianku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0fMlZInaFQ
Pada saat yang sama aku pun menanggalkan beha dan celana dalamku, kemudian masuk ke dalam bak, duduk sambil melonjorkan kakiku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRuZjY8hwIF
“Ayo masuk sini…buka dulu celana dalamnya, biar jangan kebasahan,” kataku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Jw3WhZW2m
Tito menoleh dan tampak kaget ketika melihatku sudah bertelanjang bulat. Lalu tampak ragu waktu mau menanggalkan celana dalamnya.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXp4ViETPDi
“Ayolah….cepetan buka celananya,” kataku lagi, “Di dalam kamar mandi kan gak boleh lama-lama, karena uap belerangnya bisa bikin sesak napas.”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmr9JNqPT8O
“I…iya Mam,” Tito membelakangiku sambil menurunkan celana dalamnya. Kemudian melangkah ke arah bak sambil menutupi kemaluannya dengan kedua tangannya. Dan aku pura-pura tidak memperhatikannya.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWUjMM65y6Q
Lalu ia duduk bersandar ke dinding di sampingku. Genangan air panas sudah mencapai dadaku. Tapi beningnya air membuat sekujur tubuhku tampak jelas. Termasuk kemaluanku yang berbulu lebat ini (karena suamiku melarang mencukurnya).
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzk8jwBUFp8
Tapi Tito tetap menutupi penisnya dengan kedua tangannya. Dan sepertinya tidak berani memandang ke arah kemaluanku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmHkMjdNWl6
“Kalau sudah rendaman di sini enak ya…badan kita seperti abis dipijitin,” kataku sambil meraih sabun cair dari bibir bak. Lalu kuelus-eluskan ke sekujur tubuhku, sehingga air panas ini mulai dipenuhi busa sabun.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3QSUAsPEcj
“Iya Mam…” sahut Tito hampir tak terdengar.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfaszgvEGHM
Untuk mengusir kecanggungan Tito, aku duduk membelakangi Tito sambil berkata, “Sabuni punggung mami, To.”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9jlNONB6GW
“Iya Mam…” suara anak tiriku makin tersendat, seperti sedang menahan napas. Lalu kurasakan telapak tangannya mengeluskan sabun cair ke punggungku. Kubiarkan agak lama ia menyabuni punggungku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA4uiYE4LxH
“Punggung Mami mulus gak To?” tanyaku pada satu saat.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡneZS4W1U47
“Mu…mu…mulus sekali, Mam…” sahutnya tersendat-sendat.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBdDNXykPvX
Kuambil gayung plastik dan kusirami punggungku dengan air panas. Lalu aku berdiri, tetap membelakangi Tito. “Paha dan kakinya juga To. Nanti gantian…setelah mami, nanti giliran kamu yang akan mami sabuni,” kataku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ172R6hvmXX
Tito tetap duduk sambil melakukan perintahku. Mulai menyabuni paha bagian belakangku. Meski gemetaran tangannya terasa enak menggosok-gosokkan sabun dari lipatan lutut sampai pangkal pahaku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsFjWgMSDSF
Sengaja kurenggangkansepasang pahaku, agar ia bisa leluasa memandang bagian yang di antara kedua pangkal pahaku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqS11Im2G05
“Jangan ragu-ragu gitu To…sabuni semua yang bisa kamu sabuni,” kataku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWGmLvg9Kbz
“Ya…ya…ya Mam….” sahutnya dengan suara napas yang tersengal-sengal.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsc85dxRjA5
Sekarang tangan kirinya terasa memegang paha kiriku, sementara tangan kanannya mulai menyabuni selangkanganku, sementara bunyi napasnya semakin terengah-engah, seperti orang yang habis lari marathon.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtGj9pM7tpc
Dan aku ingin melihat ekspresi wajahnya saat ini. Lalu aku membalik…menghadap ke arah Tito yang tampak kaget, terbelalak memandang kemaluanku yang sekarang tepat berada di depan matanya.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkHp6YdBlpF
“Sabuni ininya juga, To…” kataku sambil menunjuk ke arah kemaluanku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ62ZgvYz0Co
Dengan takut-takut Tito menyabuni kemaluanku. Dan tahukah dia bahwa sejak tadi mataku tertuju ke arah penisnya yang dahsyat itu?
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVs5WAA0PIF
Kucurahkan sabun cair ke telapak tanganku, lalu kueluskan ke penis Tito yang panjang gede ini. Dia agak terkejut. Tapi lalu terdiam salah tingkah ketika aku mulai menyabuni batang kemaluannya, tentu saja dengan cara yang terarah…seperti sedang mengocoknya.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSCojcOhHDx
“Mam…oooh…” Tito terpejam.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQcM3zM0cdi
“Kenapa? Kamu sudah lama ingin menyentuh kemaluan mami kan? Sentuhlah …kenapa jadi berhenti? Mami gak marah kok…”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsGDUglB0dl
“Oh…Mami baik sekali…” tangan Tito mulai menggerayangi kemaluanku. Tangannya terasa semakin gemetaran. Sementara aku sendiri mulai asyik mempermainkan penis anak tiriku yang makin lama makin membesar dan menegang ini.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ULVVJ2UkJ
Kemaluanku jadi penuh dengan busa sabun. Batang kemaluan Tito juga. Dan Tito diam saja ketika batang kemaluannya kutarik, lalu kuelus-eluskan ke belahan vaginaku. Wah…aku sudah benar-benar horny. Dan tak peduli lagi penis siapa yang sedang kuelus-eluskan ke celah vaginaku ini.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhULFUbigIw
“Punyamu udah tegang gini, To…” kataku sambil membayangkan nikmatnya kalau penis Tito mengenjot liang kemaluanku, “Kamu sudah pernah main sama cewek?”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKuOP4WfoQm
“Ma…main gimana, Mam?” Tito tampak ragu menatapku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE1lvfJjDOC
“Bersetubuh…pernah?”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN5WY9oSbd6
“Belum Mam.”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtNtET0TACj
“Masa?”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Xv29vnNeP
“Berani sumpah, belum pernah Mam....”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuYoLo4f2zY
“Tapi ngocok sih suka kan?”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvlAed1cpLp
“I…iya Mam….kok Mami bisa tau?!”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqMSCZ4i0h8
“Tau lah. Mami juga tau kamu pernah lihat kemaluan mami waktu mami masih tidur kan? Ngaku aja terus terang….mami gak marah kok.”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtwKaVDq2PS
“I…iya…tapi itu gak sengaja Mam….”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTQ3cHQkaaN
Aku tersenyum. Kukecup pipinya, lalu berbisik, “Ya udah…gak apa-apa. Sejak saat itu kamu mikirin mami terus kan? Jujur aja jawab. Mami suka anak yang jujur.”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLW7KfBkF3k
“Iya Mam,” Tito menunduk, “Mami cantik sekali….aku…aku sering membayangkan mami.”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuU1FZgu9ml
“Tapi kita gak boleh berlama-lama di kamar mandi ini. Nanti habis napas kita. Mending pulang aja yuk. Nanti kita lanjutkan di rumah aja. Tapi harus hati-hati…jangan sampai ketahuan sama pembantu-pembantu.”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfVAIAdLEQ1
“Iya Mam…tapi….”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaBAhkTtkr6
“Kenapa?”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzvtZwBHPkA
“Di sini kan ada hotel….”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl3etIEhEwi
“Oh, iya ya….kamu udah gak sabar ya?”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8wvsswMeUd
Tito cuma nyengir malu-malu.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0bDQOm8Z4A
“Ya udah, kita cek in di hotel sini aja.”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX7wYxI016j
Kubilas tubuhku dengan air panas, lalu kulap dengan handuk. Dan kukenakan lagi pakaianku. Tito juga melakukan hal yang sama.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqFLeHcAsyu
Beberapa menit kemudian aku dan Tito sudah berada di kamar hotel yang masih berada di dalam kompleks pemandian air panas itu juga.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBo8secsd0P
Setelah menguncikan pintu kamar hotel, kupeluk pinggang Tito sambil berkata perlahan, “Kamu gak nyangka semuanya ini bakal terjadi kan?”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxihJyeOUAm
“Iya Mam,” Tito membalas dengan pelukan di pinggangku, “Rasanya seperti mimpi…”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlIL8KQgYHT
“Kamu udah punya pacar?” tanyaku sambil mengecup pipinya.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsvJxD72qAf
“Belum Mam.”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWONLSIRWpk
“Kenapa? Biasanya anak SMA sekarang kelas satu juga udah punya pacar….”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRHHpiIsmFn
“Aku…aku...”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYNslM9GUWM
“Kenapa? Kok seperti takut-takut gitu ngomongnya?”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLsrc5T3nei
“Aku telanjur mengagumi Mami…jadi gak ada semangat buat deketin cewek di sekolah, Mam…” kata Tito bergetar.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPz0lgPEoLL
Sambil tersenyum aku membisiki telinga Tito, “Malam ini mami akan menjadi milikmu. Kamu boleh melakukan apa saja pada mami. Tapi ingat…ini rahasia kita berdua ya.”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKkmmCnA8lC
“Iya Mam. Aku janji akan merahasiakan semua ini.”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0YPuCUplKO
Aku tersenyum, lalu melepaskan baju kaus dan celana panjangku. Tito memandangku dengan sorot yang jauh beda daripada biasanya. Aku tahu apa yang sedang terjadi pada dirinya. “Lepasin dong pakaianmu,” kataku sambil duduk di pinggir tempat tidur.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW6JiVFKj2F
“Iya Mam,” Tito mengangguk, lalu menanggalkan celana jeans dan t-shirtnya. Tinggal celana dalam yang masih melekat di tubuhnya, sementara aku pun sudah menanggalkan behaku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2dJvyukDIw
Pandanganku tertumbuk ke arah celana dalam Tito. Tampak jelas, ada tonjolan, ada yang mendorong dari balik celana dalam anak tiriku itu.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPFBiNa07dg
Dengan perasaan semakin dikuasai nafsu, kutarik pergelangan tangan Tito, lalu kupeluk lehernya sambil berkata, “Kalau mami kasih apa yang selama ini selalu kamu bayangkan, apa yang pertama kali ingin kamu lakukan pada mami?”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2stxF8eH9Y
“Kalau aku berterus terang, Mami marah gak?” Tito balik bertanya dengan suara agak tertahan.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs6P7iEHXdY
“Nggak.” aku menggeleng, “Apa yang sangat ingin kamu lakukan pertama kalinya?”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLHH6RTgqxk
“Aku…aku ingin menciumi bibir Mami…menciumi leher Mami…menciumi payudara Mami….”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbmsDZ0i4CJ
“Cuma itu?”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw5SSP90Zud
“Aku juga ingin…ingin menciumi dan menjilati kemaluan Mami…”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWSO2hGVExA
“Seperti di video yang sering kamu lihat?”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK3CMbC6LWX
“I…iya Mam….tapi…Mami gak marah kan?”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Tq9AK9hbh
“Nggak,” aku menggeleng lagi. Lalu mengecup bibir Tito dengan sepenuh gairah. Dan kataku, “Mami sayang kamu….karena itu semuanya akan mami kasih…tapi mami minta semangat belajarmu harus meningkat, jangan sebaliknya, ya.”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBPTnJ6dmVh
“I…iya Mam…aku juga sayang Mami….” kata Tito tergagap, karena aku mulai menyelinapkan tanganku ke balik celana dalamnya. Dan terasa batang kemaluannya yang dahsyat ini sudah tegang sekali. Membuatku makin dikuasai nafsu. Lalu aku tarik pinggang Tito dan meraihnya ke atas tempat tidur, sementara tanganku tetap memegang penis tegang dan hangat ini.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXEW0ebEP2O
Supaya leluasa, kutanggalkan celana dalamku, kemudian kusuruh Tito pun melepaskan celana dalamnya.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvrCzH9HgkO
Dalam keadaan sudah sama-sama telanjang bulat ini, tiada lagi rahasia di antara fisik kami. Lalu aku merebahkan diri, menelentang sambil tersenyum kepada anak tiriku yang tampak masih sangat canggung itu. Dan kuraih badannya ke atas dadaku sambil berkata, “Ayolah...katanya ingin mencium bibir mami.”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ1vR6dkwEc
Tito yang sudah telungkup di atas dadaku spontan menjawab dengan tindakan. Dengan ganas ia mencium bibirku dan kusambut dengan lumatan dan pelukan bergairah.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzv3q45RsZ8
Dan penis Tito yang sudah tegang itu terasa menempel ke kemaluanku. Ini membuatku bergairah untuk memegangnya. Aah...benar-benar dahsyat batang kemaluan anak tiriku ini. Membuat napsuku makin menggila. Rasanya ini penis yang sangat aduhai. Panjang besar, ereksinya pun sempurna. Benar-benar keras, tidak seperti penis ayahnya. Maklum ayahnya sudah tua, sementara Tito masih sangat muda.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiK7pp7vJ5t
Dan aku tak sabar lagi. Aku ingin segera menikmati gesekan penis yang sempurna ereksinya ini.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn9BOXOBMUU
Maka diam-diam kutarik penis Tito, sampai agak membenam ke liang vaginaku yang sudah membasah ini. Lalu kataku, “Kalau mau ngemut vegy mami nanti aja di rumah ya. Supaya kamu bisa sepuasnya menjilati vegy mami. Sekarang dorong aja penisnya To....biar masuk...”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGLJV3zcuXd
“I...iya Mam....” sahut Tito dengan napas memburu. Lalu terasa batang kemaluan aduhai itu mendesak kuat ke dalam liang vaginaku yang sudah licin oleh lendir birahiku ini.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhfxf6Up38l
“Ooooh...sudah masuk sedikit To....iiiiyaaaa....dorong lagi....ooooh......” desahku sambil memeluk leher anak tiriku. Benar-benar mantap....batang kemaluan yang sangat tegang dan gagah ini sudah masuk setengahnya. Membuat desir birahiku makin menggila. Bukan main rasanya...baru dibenamkan separuh saja sudah menimbulkan nikmat yang begini dahsyatnya...
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7N02Yg7xLn
Spontan saja pahaku membuka selebar-lebarnya, seolah mengucapkan selamat datang buat sebentuk penis perkasa yang siap memuasi hasrat birahiku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU0sDLjvREk
“Iya...ayun dikit-dikit...” bisikku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIjcwKC7Osh
“Ayun?” Tito tampak bingung.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj3m6K5SQ0M
“Iya...entotin dikit-dikit...nanti lama-lama juga masuk semua...” bisikku sambil memeluk pinggang Tito.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuJqYRo3Yd9
“I...iya Mam...” sahutnya sambil melakukan perintahku. Awalnya seperti ragu-ragu menggerak-gerakkan penisnya. Tapi akhirnya ia mulai mengayun penisnya dengan benar. Maju mundur, maju mundur, maju mundur...dan makin lama penisnya makin dalam membenam ke dalam liang kemaluanku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWxKqYeV8tT
Disusul dengan suara Tito yang tersendat-sendat dan bergetar, “Duuuh...Maaaam.... duuuuuuh....enak banget Mam....”
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5gWh5bDB7v
Kusambut dengan pelukan erat di pinggang Tito, dengan kecupan-kecupan penuh nafsu di pipinya, di bibirnya...aaah....tahukah dia bahwa sebenarnya aku pun tengah merasakan suatu kenikmatan yang luar biasa saat ini?
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUeF39jxhgI
Namun sayangnya, baru sebentar Tito mengayun penisnya, tiba-tiba ia menahan napasnya, lalu mendengus...dan terasa penisnya menyemprot-nyemprotkan cairan hangatnya. Aaah...dia sudah ejakulasi. Padahal aku belum apa-apa.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKEnLwftjlA
Tapi aku memakluminya. Yah, maklum ia belum berpengalaman. Dan mungkin tadi ia terlalu bernafsu, sehingga tak kuasa mengontrol diri lagi. Biarlah...aku yakin ia bisa dengan cepat dibangkitkan lagi.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOJCI2JBk1g
Aku tak mau protes dengan ejakulasi prematurnya Tito. Takut nanti jadi beban negatif baginya. Tapi aku belum puas. Tadi baru pemanasan dan belum mencapai orgasme satu kali pun. Maka dengan cara yang terlatih, kugenggam penis Tito dan kuremas-remas dengan lembut. Sesekali kuelus moncongnya...mulai menegang lagi sedikit demi sedikit. Sebenarnya aku ingin mengulum dan menyelomotinya. Tapi aku takut terkesan seperti wanita nakal. Terutama karena cowok yang sedang bersamaku ini adalah anak tiriku sendiri.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIMFbBvoFxP
Lagian cowok seremaja Tito tak perlu "terapi" yang terlalu ekstrim. Dengan elusan dan remasan pun sudah tegang lagi.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfx85HHvMxi
"Barusan cepat sekali ya Mam," kata Tito waktu kudorong dadanya sampai terlentang. Dan aku berjongkok dengan kaki di kanan-kiri pinggul Tito.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrUbolOPoPl
"Biasa...yang pertama mah biasanya begitu. Tapi kan kita bisa lanjutkan ke ronde kedua, ketiga dan seterusnya," sahutku sambil tersenyum. Sementara tanganku memegang penis Tito yang sudah ngaceng berat, moncongnya kuarahkan ke mulut vaginaku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjNF1T9xbrA
Tito diam saja. Aku pun menurunkan pantatku, sehingga penis Tito mulai terbenam lagi di dalam liang kewanitaanku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKgT9ovFbLg
Sekarang aku yang aktif, menaik turunkan pinggulku, sehingga kenikmatan pun kurasakan lagi, kenikmatan pergeseran penis Tito dengan dinding liang kewanitaanku. Tapi aku tak mau aktif sambil jongkok begini. Lalu aku menjatuhkan dadaku ke atas dada Tito dan melanjutkan gerakan vaginaku sambil merangkul leher anak tiriku yang tampan ini.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiji8TZg1c9
Tito tampak keenakan dengan aktivitasku. Bahkan ia mulai aktif juga. Pada waktu vaginaku maju, ia pun mendesakkan penis gagahnya. Dan pada waktu vaginaku mundur, ia pun menarik penisnya. Aaaah...tak kusangka akan mengalami semuanya ini. Sesuatu yang indah sekali, yang sulit kudapatkan dari suamiku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuGmBpAQnWD
Ketika bibirku bersentuhan dengan bibir Tito, reaksinya pun spontan. Ia bahkan melumat bibirku dengan mesranya. Sementara kedua tangannya melingkar di pinggangku, memelukku dengan erat dan mesranya.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwJFimYkXx8
Kali ini Tito mulai terasa tangguh. Sudah setengah jaman aku mengayun vaginaku di atas perutnya, belum juga terlihat tanda-tanda ia mau ngecrot. Malah keringatku mulai membasahi leher dan pipiku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp2OHqBqRjU
"Duuuh....gantian kamu yang di atas lagi ya," kataku sambil menggulingkan tubuh ke samping dan berusaha agar penis Tito jangan sampai terlepas dari jepitan vaginaku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqLctcESWXG
"Ayo...sekarang kamu yang genjot lagi," kataku setelah aku terlentang dan Tito berada di atas dadaku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGWvqThSIS7
"Iya Mam..." sahut Tito dengan penuh semangat.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdNnF1PqhOF
Tito sudah mulai lancar menggauliku. Batang kemaluannya mulai mantap memompa liang kewanitaanku. Aku pun sengaja merentangkan kedua pahaku selebar mungkin, supaya batang kemaluan Tito bisa membenam sedalam mungkin. Bahkan terasa berkali-kali moncong penisnya menyundul-nyundul mulut rahimku. Ini membuatku terpejam-pejam dalam nikmat, membuatku tiada hentinya merintih-rintih lirih sambil meremas-remas rambut anak tiriku yang tampan ini.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpAbrelMJce
Tak lama kemudian aku merasa akan mencapai titik orgasme. Lalu kubisiki telinga Tito, "Cepetin gerakannya....iya....iya...nah gitu....Mami mau nyampe nih....ayo...enjot terus sayang...Tito...oooh....Mami sayang sama kamu, Titooo.....ooooh...ooooooh...."
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡat7LyOiaZ0
Akhirnya sekujur tubuhku mengejang. Aku menahan napas sambil menggeliat. Dan....oooh...akhirnya aku mencapai puncak kenikmatanku....yang membuat liang kewanitaanku mengedut-ngedut, lalu basah dengan lendir kenikmatanku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSVlhq29YnC
Tito masih asyik mengayun batang kemaluannya, bermaju-mundur di dalam liang kewanitaanku yang sudah mencapai kepuasan. Kubiarkan saja dia aktif sendiri, sambil menghayati kenikmatan yang baru saja kurasakan.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOuFBuwSS53
Tapi beberapa menit kemudian gairahku bergejolak lagi. Aku seperti berpacu dengan waktu, ingin merasakan orgasme yang kedua. Selama ini apa yang kunikmati bersama Tito ini adalah sesuatu yang langka dalam hidupku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMLonwBZtWM
Maka ketika Tito sedang lancar-lancarnya mengayun penisnya, aku pun mulai menggoyang-goyangkan pinggulku dengan gerakan yang meliuk-liuk dan menghentak-hentak. Dengan sendirinya liang kewanitaanku seperti memilin-milin dan membesot-besot batang kemaluan anak tiriku. Sedangkan aku sendiri bertujuan agar clitorisku bisa bergesekan dengan kejantanan Tito. Dan ini nikmat sekali rasanya. Keringat Tito pun semakin bercucuran bergalau dengan keringatku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfG6mXQb0cX
Belasan menit kemudian kurasakan seperti mau orgasme lagi. Maka dengan terengah kuminta Tito mempercepat gerakan penisnya, "Biar kita bisa meletus bareng-bareng....pasti enak banget," kataku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG3FB5lOkWn
Lalu kami seperti sepasang manusia kesurupan. Saling cengkram. Saling lumat bibir. Sampai akhirnya Tito merintih, "Aduh...Maaam....kayaknya mau ngecrot nih...."
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnt22JFlsy0
"Iya sayang..." sahutku tersengal juga sambil mempergila goyangan pinggulku, karena aku tak mau sampai terlambat mencapai orgasme.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN4JCr9Ik4P
Lalu....Tito mendesakkan batang kemaluannya sampai terasa mendorong ujung liang kewanitaanku. Dan saat itulah kami menggelepar bersamaan, menahan napas bersamaan....kemudian sama-sama mendengus...meledak di puncak kenikmatan yang tiada taranya.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtVfC8GLZ3b
O, puasnya aku....
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeT43RDAJIj
Ketika mengenakan kembali pakaianku, Tito pun keluar dari kamar mandi dalam keadaan sudah berpakaian lengkap. Dengan mesra kupeluk anak tiriku dan kutanya perlahan, "Enak?"
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtrogfTdSDh
Malu-malu Tito menyahut lugu, "Sangat-sangat enak, Mam...."
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSQXSYwYHUx
Maka kucium bibirnya mesra. Kataku, "Nanti di rumah kalau masih mau, Mami kasih."
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwBVMplZCq2
"Bener Mam?" ia tersenyum ceria.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡROXDohHUKz
"Iya sayang, mau berapa kali pun Mami kasih. Sekarang kita pulang dulu yuk. Bahaya rumah ditinggalin kosong malem-malem gini."
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWnnufhrLFN
Tito mengangguk dan meraih kunci mobil dari meja kecil. Dalam perjalanan pulang, ketika Tito nyetir di tengah gelapnya malam, suasana perasaanku jadi jauh berbeda dengan sebelumnya. Tanganku tiada bosannya mengelus pahanya yang sudah ditutupi celana jeans. Bahkan terkadang kukecup pipinya dengan mesra.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVGHjWvR4On
Dan hari sudah lewat tengah malam ketika kami tiba di rumah. Tubuhku serasa dilolosi, lunglai sekujur-kujur. Tapi setibanya di dalam kamar, aku langsung masuk ke kamar mandi. Menanggalkan seluruh busanaku dan memutar handle shower air panas.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGlvxtDjmxU
Seharusnya lewat tengah malam gini tak boleh mandi. Tapi biarlah. Aku sudah terbiasa mandi kapan saja, terutama kalau merasa perlu membersihkan tubuhku. Lagian mandi dengan air panas begini, rasanya enak-enak saja.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5jXeZyw2rl
Aku jarang berendam di bathtube, karena merasa lebih bersih kalau mandi sambil berdiri begini. Sekujur tubuhku kusabuni. Kemaluanku juga kusabuni lalu kusemprot dengan air hangat. Setelah merasa bersih semuanya kuhanduki sampai kering. Lalu kuambil kimono bersih dari lemari kaca kamar mandi.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTvRlmoYyvZ
Kukenakan kimono sutra putih itu tanpa mengenakan celana dalam.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFSB01ItMPh
Ketika keluar dari kamarku, tampak Tito sedang duduk di sofa ruang keluarga sambil nonton sepakbola di tv. Dia memang pecandu sepakbola, khususnya liga Inggris.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVxERvOrPEe
"Belum ngantuk?" tanyaku sambil duduk di Tito yang sudah mengenakan piyama coklat bergaris-garis putih.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB6qiSAmMFA
"Belum Mam," sahutnya sambil menatapku sesaat dengan senyum manis. Memang manis senyum anak tiriku itu, "Sekarang kan malam Minggu....hari Senin libur pula..."
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt2LufSrlUe
"So?" kurapatkan dudukku ke sampingnya, lalu kugigit daun telinganya perlahan, sambil melepaskan ikatan tali komonoku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRUm5wKgbtq
"Ja...jadi bisa begadang...." sahutnya tergagap. Mungkin karena ia baru menyadari bahwa aku tak mengenakan beha dan celana dalam. Bahkan dengan sengaja kusembulkan sepasang payudaraku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAdr50NWMPa
"Payudara Mami bagus sekali...masih kencang banget," desisnya sambil meraba payudaraku dengan tangan yang terasa gemetaran.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNgu9SXZrVx
"Ya iyalah....Mami kan belum pernah menyusui anak....sekarang kamulah yang pertama netek ke Mami," sahutku sambil meraih kepalanya, mengarahkan mulutnya ke payudara kiriku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3t8CLRJITY
Tanpa menunggu komando lagi Tito mengulum pentil payudara kiriku. Dan terasa menyedot-nyedot seperti bayi netek.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ30yTt8Vjmr
"Elus-elus pentilnya dengan ujung lidahmu, sayang," kataku sambil menyelinapkan tangan ke lingkaran karet celana piyamanya. Wow....ternyata penis Tito sudah ngaceng lagi !
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVzmazt7fHj
Tito mengikuti perintahku. Sambil menyedot pentil buah dadaku, ia menjilatinya juga. Pasti membuatku horny lagi. Sementara aku pun asyik meremas-remas batang kemaluannya dengan casra yang sudah terlatih (karena aku sudah terbiasa harus merangsang suamiku setiap kali aku ingin digaulinya).
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxTGJ5dRnW3
Sesaat kemudian, "Katanya pengen jilatin punya Mami....sekarang masih kepengen?" kataku sambil merentangkan kimonoku, merentangkan sepasang pahaku....sehingga kemaluanku seolah menantang Tito untuk diperlakukan sekehendak hatinya.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOKnYUBJsvG
"Boleh Mam?" Tito berjongkok di atas karpet, menghadap ke arah kemaluanku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6z6Gyoec0v
"Boleh sayang. Sekarang Mami kan sudah kamu miliki. Lakukanlah apa pun yang kamu mau...."
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuvrGZ8bmEx
Tito tampak bersemangat sekali. Ia berlutut di karpet, di antara kedua belah pahaku yang kurentangkan selebar mungkin. Dengan hati-hati ia menyibakkan bulu kemaluanku yang menutupi celah vaginaku. Lalu kusentuhkan ujung telunjukku ke clitorisku sambil memberi petunjuk, "Ini yang harus sering kamu jilati ya....tapi jangan kasar, karena clitoris ini bagian paling peka...."
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYGuJWvf6fn
Tito mengangguk. "Yang lainnya boleh dijilati gak?"
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnKpzXrDT8f
"Sesukamu jilati bagian mana pun....biar variatif....tapi yang paling sering harus dijilati ya clitorisnya itu. Kamu kan sering nonton bokep....masa belum ngerti juga."
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcV5DZaOL9i
"Heheheee...iya Mam. Jembut Mami lebat sekali," kata Tito sambil menempelkan mulutnya ke vaginaku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqil9Bjqxr6
"Iya...maunya sih dicukur sampai bersih, tapi Papi melarang...."
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ZM8WOAaVw
"Emang iya Mam....jangan dicukur....gondrong gini malah merangsang banget."
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIqi2jQqysg
"Ayah dan anak sama seleranya," kataku sambil tersenyum.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMB8zwSLXdD
Dan...aaah....Tito mulai menjilati kemaluanku....dari celahnya sampai ke clitorisku. Aku pun menyandar di sofa dengan mata terpejam. Dalam nikmat.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3VqikvK3a0
Dengan sedikit petunjuk dariku, Tito mulai pandai menjilati kemaluanku. Mulai rajin menyedot clitorisku dan menjilatinya dengan penuh semangat.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8HH3cTUnlj
Sebenarnya suamiku juga sering menjilati kemaluanku. Tapi rasanya jauh lebih enak jilatan Tito. Gila. Kenapa begini ya? Entahlah. Mungkin ini yang disebut SII....selingkuh itu indah. Terlebih-lebih selingkuh dengan anak tiriku sendiri.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj9gcuWM8tI
"Cukup dulu sayang. Nanti memek mami keburu becek," kataku sambil mengangkat kepala Tito. Lalu kuminta Tito melepaskan pakaiannya dan duduk di sofa. Setelah Tito telanjang, aku pun menanggalkan kimonoku, kemudian duduk di atas pangkuan anak tiriku, sambil memegang batang kemaluannya yang lalu dengan mudah berhasil kumasukkan ke dalam liang kenikmatanku.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHb0Eg08mba
Dalam posisi begini aku yang aktif menggerak-gerakkan vaginaku membesot-besot penis Tito sambil memeluk lehernya. Tito pun memeluk pinggangku erat-erat sambil menggerak-gerakkan penisnya juga dengan arah yang berlawanan dengan gerakan vaginaku. Waktu vaginaku maju, ia mendesakkan penisnya, sementara kalau vaginaku mundur ia pun menarik penisnya. Wow....enaknya bukan main !
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh7Nzw3KQrL
Tito sermakin pandai melakukannya. Ketika senggama posisi duduk berhadapan itu terjadi, tangannya pun mulai aktif. Terkadang meremas buah pantatku, terkadang meremas payudaraku. Dan ketika kuciumi bibirnya, ia pun melumat bibirku dengan penuh kehangatan.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYJJkcg2tLe
O Tito anak tiriku tercinta !
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUHK5DoqPCz
Dinihari itu banyak posisi yang kami lakukan. Bukan cuma posisi duduk di atas sofa. Agar Tito mengenalinya satu persatu. Di satu saat aku merangkak di atas karpet, Tito kusuruh memasukkan penisnya dari belakang, dalam posisi doggy itu kami lanjutkan persetubuhan kami. Setelah akuj orgasme dan Tito dua kali ejakulasi, kuajak ia tidur di kamarku. Tapi di dalam kamarku, Tito sudah bernafsu lagi. Maka kuijinkan ia menyetubuhiku dalam posisi klasik saja, karena sesungguhnya aku mulai letih dan ngantuk. Karena fajar pun mulai menyingsing.
419Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4clo6lYDT9
Kedua pembantuku, Inah dan Wati terdengar sudah datang. Mereka biasa membawa kunci pintu pavilyun, supaya bisa masuk tanpa membangunkanku kalau masih tidur.
ns 15.158.61.48da2
