x
"Mau kemana hujan-hujan gini ken?" sapa kak Naya ke cewek yang selanjutnya kuketahui bernama Niken.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2lW6HELlGL
"Ada janji nih sama temenku.." jawab Niken yang tetap sambil berlalu menuju tangga ke lantai 1.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlCjnjswAbf
"Ati-ati ken..." kata kak Naya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ41WxbpBGXg
Aku sempat terdiam melihat percakapan antara kak Naya dan Niken tersebut. Sesaat kemudian, kak Naya membalikkan badannya. Dengan tertawa, dia mengelus-elus dadanya sendiri seolah-olah lega akan sesuatu.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡViW2MJvPhd
"Kamu liat barusan gak?" tanya kak Naya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ23Zc9E6vQf
"Iya kak..." jawabku yang masih berdiri terdiam sambil menutupi dadaku dan kemaluanku dengan tanganku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpM9nXWtsdr
"Sumpah aku kaget banget... Gak tau kalo ada dia dibalik pintu... haha" katanya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD6lA0aaD1j
"Aku juga kak... kira-kira dia sadar gak ya kalo kak Nay gak pake celana gitu...?" tanyaku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6C29c18EXa
"Kayaknya gak deh... soalnya dia tadi gak ngeliat ke arahku... dia nyelonong gitu aja... untung aja... haha" jawabnya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMJicGVVY4S
"Syukur deh... lagian kak Naya sih... pake buka pintu segala... aku kan jadi kaget juga..."
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7gCy7jiJ89
"Haha... aku tadi kan niatnya cuma biar bisa bikin kamar terang din... eh gak taunya ada dia... haha" katanya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYFDFeIP32r
"Yaudah, kalo gitu tutup aja deh pintunya kak... takutnya ada yang lewat lagi..." kataku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Zi4nDewPJ
"Udah... gakpapa.... kalo Niken pergi... berarti gak ada siapa-siapa kok di lantai 2... lagian kalo pintunya ditutup, jadi gelap kamarnya... udah... kamu lanjutin aja mandinya..." katanya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqdcpYwpraM
"Tapi..." kataku ragu.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4aZ1VqVap4
Kak Naya melangkahkan kakinya keluar kamar. Setelah melihat keadaan sekitar, dia kembali menghadap ke arahku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0tHpjZSalF
"Nih... gak papa kan?" katanya meyakinkanku dengan keberaniannya keluar kamar dengan tanpa mengenakan celana. Bahkan dia sengaja mengangkat kaosnya hingga payudaranya terlihat, dan dengan sengaja mengguncang-guncangkan dadanya tersebut untuk menantangku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWnqxLp7voU
Aku hanya menggeleng-gelengkan kepalaku melihat kekonyolan kak Naya. Aku pun melanjutkan aktivitas mandiku dengan mengguyur tubuhku dengan air shower untuk membersihkan sisa sabun yang ada pada tubuhku. Sementara kak Naya masih berada di luar. Ntah apa yang sedang dilakukannya sekarang.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLSVsT2oNMS
"Kak... boleh pinjem handuk?" kataku yang sekarang sudah selesai mandi.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡghx1VtdPW3
"Nih, disini handuknya... ambil aja.." jawab kak Naya dari luar kamar.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqVxiNTsfbs
"Bisa minta tolong bawain kesini gak kak? Masa aku kesitu telanjang?" kataku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6yMejPddBL
"Manja banget sih... sini ambil aja sendiri... gak ada siapa-siapa kok... apa mau aku handukin sekalian?" jawabnya yang sekarang berdiri di depan pintu sambil memegang handuk.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3A761v33sd
"Yaudah deh..." kuputuskan untuk mengambil handuk tersebut ke luar kamar.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfLsyDMKrbr
Suasana kamar semakin gelap gulita karena listrik tak kunjung nyala sedangkan hari sudah beranjak malam. Aku pun berjalan dengan hati-hati dan mencoba mencari rambatan. Mataku hanya tertuju ke arah pintu yang merupakan satu-satunya sumber cahaya dimana kak Naya berdiri di depannya. Tubuhku masih basah kuyup, sehingga air masih menetes dari tubuhku seiring dengan langkah kakiku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyyoqM4ReBE
Ketika aku hampir sampai di pintu, tiba-tiba listrik nyala. Aku kaget. Bukan hanya kaget karena listrik tiba-tiba nyala, tapi juga karena kak Naya tiba-tiba mendorongku hingga aku terjatuh ditindih olehnya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcF4Fa76cmY
"Ngapain sih kak? Pake nabrak segala?" keluhku setelah merasa kesakitan setelah ditabrak kak Naya, terutama dadaku yang tertekan oleh tangannya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAMLMMMPWbs
"Haha... sorry-sorry... aku kaget tadi... haha" jawabnya sambil berdiri dan langsung menutup pintu kamarnya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrtjJdiGea6
"Sakit tau... mana handuknya?" kataku kesal sambil mencoba berdiri.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpW9rewyjot
Kak Naya memberikan handuknya kepadaku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYny8QhYz69
"Yah basah deh..." kata kak Naya menyadari kaosnya basah karena menempel tubuhku ketika menindihku tadi.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA5YRYmbKqF
"Nih lantainya juga jadi basah.... Salah siapa coba? Kak Naya sih.. aneh-aneh aja..." jawabku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqHui2bmTLD
"Iya-iya... aku yang salah..." kata kak Naya yang lantas melepas kaosnya dan melemparnya ke lantai dan digunakannya untuk mengeringkan sisa air tetesan dari tubuhku. Sementara aku masih mengeringkan tubuhku dengan handuk.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLFnfbMoIZ2
Saat ini kami berdua sama-sama telanjang. Namun itu tak berlangsung lama. Karena aku segera memakai lagi pakaianku yang tadi kugunakan sebelum mandi. Sedangkan kak Naya masih sibuk mengepel lantai dengan tubuh telanjangnya itu.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf05xtOGqPz
Setelah memakai bajuku lagi, aku menuju tempat tidur dan menyelimuti setengah tubuhku dengan selimut karena kedinginan. Tiba-tiba kak Naya yang belum mengenakan apapun ikut memasukkan tubuhnya di dalam selimut dan memaksaku sedikit bergeser karena tempat tidur yang kami gunakan ini memang tidak terlalu lebar.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXw9vskWuzi
"Brrr.. dingin..." kata kak Naya yang langsung menarik selimut hingga menutupi dadanya juga.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7DJlqn7H7g
"Makanya... pake baju dulu kek sana...." kataku menyuruhnya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUyyMq3Jfxj
"Gak papa kok.... gini aja udah anget..." kata kak Naya yang tiba-tiba memelukku di dalam selimut. Bahkan kaki kanannya menindih kakiku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ2RH5Ai5x6
"Tapi risih tau kak..." keluhku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡswVP2kytJI
"Kenapa harus risih sih? Kamu kan udah biasa liat aku gak pake baju... Masih ngira kalo aku lesbian lagi?" jawabnya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu3G7NX4RIW
"Gak masalah itunya.... tapi itu lho... jembutnya kak Naya nempel di pahaku... geli tau..."
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdBcciqaqqc
"Masa sih? Kalo gini geli gak?" katanya yang malah sengaja menggerakkan pinggulnya sehingga kemaluannya itu bergesekan dengan pahaku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCAEevnSddH
"Kalo mau masturb gausah pake digesekin paha orang lain kali..." kataku ketus sambil berusaha menepis tubuh kak Naya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh9sjGlIJQT
"Abisnya paha kamu lembut banget sih...." godanya yang sekarang malah membelai pahaku dengan tangannya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVZ4QqCSjbK
"Kak... plis deh kak...." aku berusaha menepis tangannya tersebut.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsXfBNX4joQ
Setelah kutepis, bukannya menyingkir, tangan kak Naya malah bergerak makin masuk ke area pangkal pahaku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvaOu0IyK1W
"Tuh kan... punya kamu aja udah basah gini.... haha" katanya setelah jari tangannya berhasil menyentuh kemaluanku. Sontak aku kaget dan kini mengerahkan kedua tanganku untuk menyingkirkan tangan kak Naya dari kemaluanku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn4O7X23VI4
"Ii..itu kan basah gara-gara abis mandi tadi..." jawabku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcFb1BR33OZ
"Ah masa sih?" katanya yang sekarang malah mulai membelai rambut kemaluanku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9dRXigit6V
"Kak, plis deh kak.... kak Naya gak risih apa?" kataku sambil tetap berusaha mendorong tangannya untuk menjauh dari kemaluanku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpQcCVIkoAb
"Risih kenapa?" tanyanya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡepCGBmOZ77
"Ya risih megang-megang pepek orang lain gitu..." kataku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLgAo364S5e
Sepertinya usahaku untuk menyingkirkan tangan kak Naya telah gagal. Aku malah mulai menikmati belaian tangan kak Naya di kemaluanku. Tanganku masih tetap berusaha menepis tangan kak Naya namun tidak dengan sekuat tenaga.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrjYNdIRYaP
Walau bagaimanapun ini adalah pertama kalinya kemalauanku dimainkan oleh orang lain. Kak Naya mungkin pernah menyentuh kemaluanku, namun tidak pernah sampai memainkannya seperti sekarang ini.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTmVXt3edoD
"Kamu kenapa din? Kok merem melek gitu? Enak ya? haha" tanya kak Naya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXzu4Q7C8GR
"Ah gak... tadi aku kejatuhan debu dari plafon...." jawabku mencari alasan. Aku juga masih berusaha menepis tangan kak Naya agar kak Naya tidak curiga kalau aku menikmatinya. Padahal sebenarnya aku memang menikmatinya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiqG8jpKxc4
Tiba-tiba perutku berbunyi.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ39LwixRmia
"Eh, bunyi apaan tuh?" tanya kak Naya. Aksi tangannya pun seketika berhenti.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0P63w8lzNL
"Hmmm... kayaknya perutku deh... hehe" jawabku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV1uYyh1XJG
"Kamu lapar din?" tanyanya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0qMI6JsZlc
Kak Naya menarik tangannya dari kemaluanku. Tentu saja aku kecewa. Padahal aku begitu menikmatinya. Tapi tidak mungkin aku meminta kak Naya untuk melanjutkan aksinya tadi. Aku harus tetap menjaga imageku. Aku juga tidak mungkin melanjutkannya dengan bermasturbasi sendiri, karena kak Naya akan tahu kalau nafsuku sedang naik gara-gara permainan tangannya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRh36LSokqg
Pada akhirnya, aku harus menahan nafsuku sendiri gara-gara gengsi. Ya, aku menolak kak Naya memainkan kemaluanku karena aku tidak mau dicap lesbian gara-garanya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZTMhtWbMrR
Kak Naya turun dari ranjang dan menuju pintu kamar. Dibukanya pintu kamar tersebut sedikit.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS7PCmp6Kvu
"Duh.. masih hujan aja... aku juga laper banget nih.." kata kak Naya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRN7JfSglk4
"Udah... tunggu aja... bentar lagi paling reda..." kataku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5HQw0rE5st
"Yaudah deh..." jawabnya. Kak Naya kembali memasukan tubuhnya ke selimut. Aku sempat berharap kalau dia akan kembali memelukku dan kembali menyentuh kemaluanku. Namun harapanku sia-sia. Dia hanya tiduran begitu saja dan menikmati tontonan tv.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTFCV23ZvMT
Dibalik selimut ini, tanganku mencuri-curi kesempatan untuk memainkan kemaluanku. Untungnya posisi tanganku sudah berada di selangkangan, sehingga aku hanya butuh untuk sedikit menggerakkan jariku untuk memainkan kemaluanku. Aku berusaha tidak membuat kak Naya curiga dengan pergerakkan tanganku di dalam selimut. Karena itulah tanganku bergerak secara sangat hati-hati. Aku juga tetap berpura-pura menonton tv.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgX9mOPX164
Rupanya aksiku ini malah membuat semuanya serba nanggung. Ingin rasanya aku menaikkan intensitas rabaan tanganku, tapi takut jika akan menimbulkan banyak gerakan dibalik selimut. Jariku juga tidak leluasa untuk menjangkau titik sensitif kemaluanku karena posisi kakiku yang sedang rapat. Sementara kemaluanku sendiri sudah sangatlah basah.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbkfcCKg9jO
Tak lama kemudian, listrik tiba-tiba kembali padam. Tentu saja hal ini merupakan kesempatanku untuk melancarkan aksi. Karena keadaan gelap gulita dan kak Naya tidak dapat melihat apa yang sedang kulakukan, aku mengangkangkan kakiku sedangkan gerakkan tanganku makin kupercepat.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMugvnEq3bW
Kak Naya sendiri telah turun dari ranjang untuk mencari sesuatu. Mungkin saja dia mencari handphonenya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVwlkDHXK2E
Aku merasakan kalau aku sudah hampir mencapai orgasme. Namun tiba-tiba kak Naya menyalakan senter dari handphonenya tersebut dan langsung menyorotkannya ke posisiku berada. Otomatis aku menghentikan aksiku. Namun hal tersebut tetap tidak dapat mencegah kak Naya untuk melihat posisiku yang sedang mengangkang meskipun tertutup selimut. Aku terpatung terdiam menunggu reaksi kak Naya setelah melihatku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJvVBvtZDdK
"Ayok ah.. kita makan aja..." katanya. Lega rasanya. Rupanya kak Naya tidak menyadari posisiku ini.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEwkO6vwQ4Q
"Makan dimana? Kan masih hujan... lagian lagi gelap gini..." jawabku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF65qJXMCRH
"Warung di depan situ aja... nanti aku pinjem payung ke satpam... udah laper banget nih..." katanya sambil terus-terusan memegangi perutnya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF6cEtdc9tm
Aku sempat ingin menolak ajakannya tersebut, agar kak Naya bisa pergi sendiri dan membiarkan aku sendiri di kamarnya sehingga aku dapat melanjutkan masturbasiku tadi. Namun aku juga merasa lapar sekali.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDj68DOs2w9
"Hmmm.... yaudah deh ayok..." jawabku. Akhirnya aku terpaksa menunda kenikmatanku tadi demi makan malam.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEkQ03dKp5U
"Nah... sip..."
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Np7Q7DvPV
Kak Naya membuka lemari pakaiannya untuk mencari baju yang akan dikenakannya. Dia memilih satu setel baju tidur berupa baju lengan panjang berkancing celana celana panjang. Seperti biasanya, dia tak mengenakan pakaian dalam terlebih dulu.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYGBNcyZKKy
"Kak, aku pinjem bajunya lagi ya... masa aku keluar pake gini?" kataku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3pcWvEFaui
Seperti kalian tau, saat ini aku memakai baju milik kak Naya yang berupa daster babydoll yang memiliki belahan dada yang sangat rendah dan memiliki tali yang melingkar di bahu yang bentuknya sangat kecil. Bagian bawahnya sendiri sangat pendek dan berbentuk melebar. Meskipun masih tetap menutupi area kemaluanku, namun jika bagian bawah baju tersebut diangkat sedikit saja maka pangkal pahaku akan terlihat.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhSoRp8SxFz
"Eh... gausah... bikin nambah cucian aja... udah, pake itu aja..." jawabnya menolak permintaanku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcE4GEBQ5Mx
"Tapi kalo nanti ada temenku ngeliat aku gak pake jilbab gimana? Kak Naya aja pake lengan panjang gitu..."
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJgj1hK6I1q
"Emang kamu punya temen yang rumahnya deket sini? Udah.. gak ada yang kenal kamu kok... lagian disitu biasanya sepi... apalagi hujan sama mati lampu gini... aku juga gak make jilbab kok..."
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQpjzx98ycX
"Tapi masa aku pake baju yang kebuka gini?" kataku sambil menunjukkan daerah belahan dadaku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBs794qO7to
"Haha... salah kamu sendiri tadi milihnya baju itu..." katanya sambil iseng mencubit putingku yang terlihat menonjol di balik baju. Kebetulan putingku memang sedang mengeras gara-gara rangsangan tadi. Untung saja kak Naya tidak menyadari hal tersebut.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFjrdzuAy4j
"Yaudah... kalo gitu aku gak ikut aja" kataku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLCXXfUxo4z
"Yaudah nih didobelin pake jaket aja... gitu aja ngambek..." jawabnya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFAE9nZbSg8
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDsdBdalpPY
Aku menerima jaket pemberian jaket kak Naya dan langsung memakainya. Jaket tersebut memang mengatasi masalah pakaianku yang sangat terbuka, tapi hanya bagian atasnya. Bagian bawahku sendiri masih terbilang sangat terbuka yang memperlihatkan sebagian besar area pahaku. Namun kuputuskan untuk membiarkannya saja. Siapa tahu kak Naya benar, kalau disana akan sepi sehingga tidak banyak yang melihatku memakai pakaian seperti ini.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9TxVrFubJL
Setelah meminjam payung dan meminta ijin ke satpam, kami berjalan menyusuri pinggir jalan perumahan yang sangat sepi. Karena kami hanya menggunakan satu payung, maka kami harus berjalan berdempetan. Kak Naya yang memegangi payung dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya merangkul pinggulku agar memastikan aku tetap menempelnya. Langkah kakiku pun terpaksa sedikit rapat. Dapat kurasakan ada sedikit cairan yang mengalir di daerah pangkal pahaku, sehingga terasa licin ketika kedua pahaku bergesekan pada saat berjalan.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyeDWpM4Wou
Ditengah perjalanan, aku merasakan kalau tangan kanan kak Naya sedikit iseng.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmKgF24DXGk
"Kak... gausah usil deh kak..." kataku sambil berusaha menepis tangan kak Naya yang iseng menarik ujung bawah bajuku ke atas.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNfKNN5cbGo
"Mumpung sepi nih... bisa sekalian pamer paha... haha" katanya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcH2pbjpP6x
"Tapi itu ada yang lewat kak..." kataku sambil menunjukkan motor yang melaju mendekati kami. Kak Naya mengerti akan hal itu. Dia pun menurunkan ujung bajuku kembali.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqO0bD2epa2
Namun ketika motor tersebut sudah sangat dekat dengan kami, tiba-tiba kak Naya kembali menarik ujung bajuku. Dan tidak tanggung-tanggung, dia menariknya hingga bagian bawah tubuhku benar-benar terlihat seluruhnya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmteSKkKjIL
"Kak!" aku membentaknya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3SXyCDKPHT
"Haha... tenang... kayaknya dia gak ngeliat kok... lajunya kenceng banget gitu... haha" jawabnya sambil cengengesan.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCVfZNywMOK
"Kayaknya? Kalo dia emang ngeliat gimana?"
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvlbJ01RMgK
"Ya... anggap aja rejeki buat dia... haha" jawabnya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPZNUfs7ECV
"Hiih... pasti ini udah rencana kak Naya dari awal kan? Pake nyuruh aku pake baju gini segala..." gerutuku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI6ph5gXNId
"Haha... suasananya emang lagi cocok buat eksib nih... haha" jawabnya santai.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ82bwSsSbTj
"Udah ah... pulang aja yuk!" kataku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnoOhBgSzI6
"Eh jangan... dikit lagi sampe..."
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1HSXZpPG85
"Tapi awas ya... kalo kak Naya usil lagi kayak tadi, aku bakal teriak..."
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsOhMFc8jWI
"Teriak biar orang-orang pada ikutan ngeliat kamu ya? haha"
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYgas8BaeDR
"Hiiih!" kucubit perut kak Naya karena gemas oleh perkataannya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRekBHNB7BL
"Aduh... ampun.... sstt.. udah sampe nih..."
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSKFOmwlvjz
Kami telah sampai di sebuah warung yang menjual bubur kacang hijau dan mie instant serta berbagai seduhan minuman sachet. Entah apakah listrik memang sudah menyala atau daerah sini memang tidak padam, yang jelas listrik di warung tersebut tidaklah padam.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0CNWsAOm46
Di warung tersebut terdapat 3 orang laki-laki yang salah satunya adalah penjaga warung. Salah dua dari mereka memperhatikan kedatangan kami. Dari tatapannya, sudah pasti mereka akan sangat tertarik dengan kedatangan dua cewek cantik seperti kami, terlebih pahaku sangat mudah dipandang.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7aQHqko6Yk
Setelah memesan, kami memilih duduk berhadapan pada sebuah meja yang bersebelahan dengan meja salah satu pengunjung warung. Posisi duduk orang tersebut sejajar di sebelah kanan posisi duduk kak Naya, yaitu menghadap ke sebuah tv yang ditempel ke dinding. Sedangkan satu pengunjung lagi duduk di dekat posisi penjaga warung yaitu di dekat dapur atau lebih tepatnya di belakang posisi duduk kak Naya, mereka memang sedang bermain catur ketika kami datang.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE5dyG36hlv
Ketika aku hendak duduk menghadap kak Naya, aku dapat merasakan kalau orang yang duduk di sebelah kami terus melihatku. Dari sorot matanya, dia sesekali melirik ke arah bawah meja kami, atau lebih tepatnya ke arah pahaku. Aku yakin dia sedang menatap pahaku karena bajuku sedikit tertarik keatas ketika aku duduk. Otomatis pahaku akan semakin terlihat. Apalagi posisi duduk cowok tersebut hampir berhadapan denganku, meskipun dari posisi yang miring.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡThck4rVekM
Aku pasrah jika cowok tersebut dapat melihat pahaku, karena usahaku untuk membetulkan posisi bajuku tidak membuahkan hasil sama sekali. Pahaku tetap saja terlihat.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJXyDpiC6bj
Kak Naya menyadari kegelisahanku ini. Dia tahu posisiku sangat tidak enak. Namun dia malah berbisik "nikmatin aja" kepadaku sambil nyengir.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFfCYUR5Bxn
"Eh din... liat ini..." katanya. Sepertinya kak Naya akan melancarkan aksi.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJPHIckcLJG
Kak Naya menaikkan siku tangan kanannya ke atas meja dan menggunakan tangannya tersebut untuk menopang kepalanya. Sambil sedikit memiringkan duduknya kekiri, tangan kirinya mencari posisi kancing bajunya. Dibukanya 2 kancing teratas baju tidurnya tersebut. Lantas menarik baju bagian kiri tersebut kesamping sehingga membuat payudara sebelah kirinya keluar.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL8uYrD2OtH
Hanya aku yang dapat menyaksikan aksi kak Naya tersebut karena posisiku tepat berada di depannya. Cowok yang duduk di sebelah kanan kak Naya tidak dapat melihatnya karena tertutup oleh tangan kanan kak Naya yang ditopangkan ke meja sedangkan di sebelah kiri kak Naya adalah tembok. Sambil berpura-pura tidak terjadi sesuatu apapun, kak Naya mulai meremas dadanya tersebut. Sambil tetap meremas-remasnya, dia berpura-pura menonton tv. Kulihat cowok di sebelah kami juga sedang menonton tv, dia sudah tidak lagi memperhatikan pahaku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRMJOsZSJID
Aku juga ingin ikut menonton tv. Oleh karena itu, aku sedikit memutar posisi dudukku ke kekiri karena aku membelakangi posisi tv. Sedikit lama aku menonton tv, membuatku tidak sadar jika posisi dudukku sekarang malah membuat posisi sela-sela pahaku sejajar dengan posisi cowok tadi.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡscGtdRkLPJ
Aku memergokinya sedang melihat sela-sela pahaku yang saat itu sedang sedikit terbuka. Aku pun langsung mengembalikan posisi dudukku ke semula. Sepertinya cowok tersebut sadar kalo aku telah memergokinya, sehingga dia terlihat salah tingkah ketika aku menatapnya. Dia terlihat pura-pura makan, padahal kulihat piringnya sudah kosong dari tadi.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm8nfZFRU4G
Tak lama kemudian cowok tersebut pergi. Mungkin karena dia merasa malu setelah kepergok olehku tadi atau memang karena makanannya sudah habis dari tadi. Aku memberi isyarat ke kak Naya yang masih asyik dengan dadanya kalau cowok itu sudah pergi. Dia pun menurunkan tangan kanannya dari meja yang ia gunakan sebagai penutup.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡddgPptSzbf
Kini kak Naya bebas memamerkan dadanya tersebut karena 2 orang lagi berada di belakangnya. Dia malah memintaku untuk memfotonya. Foto dimana kak Naya sedang memamerkan dadanya sedangkan 2 orang di belakangnya tidak sadar akan hal itu.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2zUyM5dUUy
Tak lama kemudian, pesanan kami telah selesai. Aku segera memberi isyarat ke kak Naya kalau penjaga warung sedang berjalan menuju kami. Kak Naya langsung menutup lagi bajunya, namun tetap tidak mengancingkannya. Sepertinya si penjaga warung memang tidak terlalu memperhatikan hal tersebut sehingga dia tidak menyadarinya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRUrF37t2Ih
Si penjaga warung kembali ke posisi salah satu pengunjung tadi dan melanjutkan bermain catur. Setelah melihat 2 orang tadi sedang sibuk dengan urusannya, kak Naya kembali membuka bajunya. Kali ini dia membuka semua kancing tersisa yang ada di bajunya. Setelah sedikit membukanya agar memastikan dadanya terlihat olehku, dia melanjutkan makan seperti biasa seolah-olah tanpa terjadi sesuatu.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEtWGGSV4k1
"Buka aja resleting jaket kamu..." bisik kak Naya kepadaku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFMB7gOnxOM
Kak Naya mengajakku agar ikut eksib bersamanya. Melihatnya melakukan aksi seperti itu membuatku ingin ikut merasakan keseruannya. Namun aku masih takut. Sebelumnya aku hanya berani membuka bajuku jika keadaan sekitar benar-benar tidak ada orang, atau setidaknya hanya ada kak Naya. Namun kondisi sekarang ini ada 2 orang laki-laki yang duduk sekitar 5 meter di depanku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDeXOHmSAVf
Aku memang tidak seberani kak Naya yang memang sudah sering melakukannya. Meskipun menurutku perbuatannya tersebut sangat nekat, namun aku mengerti kenapa dia berani melakukannya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwF9yN9o2js
Aku menuruti ajakan kak Naya untuk membuka resleting jaketku. Namun aku hanya menurunkan resleting jaketku setengahnya saja, dan tidak sampai ikut-ikutan mengeluarkan payudaraku seperti kak Naya. Menurutku, dengan memeperlihatkan belahan dada saja sudah sangat cukup mendebarkan dalam kondisi sekarang ini. Apalagi posisiku yang langsung menghadap 2 orang tadi meskipun mereka tidak melihatku secara langsung karena sedang sibuk dengan urusan mereka sendiri serta tubuh kak Naya yang sedikit menutupi tubuhku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSsH23CRApT
Namun bukan berarti aku hanya diam begitu saja. Sementara aku menikmati mi gorengku dengan tangan kanan, tangan kiriku sudah berada di sela-sela pahaku. Dari tadi, tangan kiriku memang kugunakan sebagai penutup sela-sela pahaku ketika cowok yang tadi makan di sebelah kami masih berada di tempatnya. Namun sekarang tangan kiriku mulai sedikit menyelinap ke dalam sela-sela pahaku tersebut untuk menemukan apa yang tersembunyi di dalamnya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN4zKgCHNpA
Kesempatan ini kugunakan untuk melanjutkan masturbasiku tadi yang sempat tertunda. Dengan masih tetap merapatkan kakiku, kujepit tanganku sendiri dengan pahaku. Sedangkan jari-jariku sudah mulai melakukan aksinya. Kulakukan hal tersebut agar tidak ada yang curiga, terutama 2 orang di depanku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo6awgViOxP
Di atas meja, aku masih menyantap makananku seolah-olah tidak terjadi sesuatu. Meskipun aku sampai harus merem-melek ketika merasakan apa yang sedang terjadi di bawah sana. Sedangkan kak Naya juga asyik menyantap makanannya sendiri seolah-olah tanpa menghiraukan bagian atas tubuhnya yang terlihat dengan bebasnya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnGFUpUc9au
Aku sendiri juga terus mengawasi arah pintu warung yang terbuka lebar dari arah samping meja kami. Dari tadi, jalanan memang terlihat sepi. Bahkan setauku, hanya 1 motor yang mungkin telah melihat bagian bawahku tadi yang melintas. Melihat kesempatan ini, kubuka sedikit pahaku agar sedikit leluasa menjangkau kemaluanku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsOT6AJ6Muq
Tiba-tiba aku merasakan ada sesuatu banda lain yang menempel di kemaluanku selain tanganku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Mu6tVN2ua
"Cie... ada yang lagi asyik nih... haha" kata kak Naya lirih.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE27Lue0xb5
Sesuatu yang menempel tersebut ternyata adalah kaki kak Naya yang dengan sengaja mengarahkannya ke selangkanganku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMeqvIdkpr7
"Apa-apaan sih kak?" kataku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6vRFzM6Akk
"Gak apa-apa kok dinda... aku cuma mau ngecek yang lagi basah aja... haha" jawab kak Naya yang malah mulai menggerakkan ibu jari kakinya di kemaluanku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDRtpMeosVY
Aku memundurkan posisi dudukku agar kakinya tidak lagi dapat menjangkau selangkanganku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqLCy28p7bX
"Lanjutin aja... aku gak bakal ganggu lagi kok... hehe" bisiknya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTWkRHKHpBJ
"Apaan sih..." kataku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYEE1tRyFmv
Aku memang sempat menghentikan aktivitasku karena keusilan kak Naya barusan, namun segera kulanjutkan lagi. Aku tak memperdulikan lagi sindiran kak Naya dengan senyum mesumnya itu.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGQT4a1gX6s
Cukup lama kami melakukan aksi seperti ini sampai makanan kami habis. Aku sempat beberapa menutup kaki dan membukanya lagi ketika aku mendeteksi pergerakan dari 2 orang yang di belakang kak Naya. Sedangkan kak Naya masih tetap cuek. Dia tetap membuka bajunya tersebut, bahkan serang dia mulai meremas-remas kedua dadanya sendiri dengan kedua tangannya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfg5l7f01qS
Tiba-tiba ada segerombolan 5 orang laki-laki yang datang dengan 3 motor memasuki warung. Menyadari hal tersebut, aku langsung merapatkan kakiku dan membetulkan posisi bagian bawah bajuku. Sedangkan kak Naya juga gelagapan untuk mengancingkan lagi bajunya sambil memutar tubuhnya untuk membelakangi mereka.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfgnwc45JAz
Mereka mengambil tempat duduk di meja sebelah kami atau di meja bekas 1 orang pengunjung tadi. Kulihat kak Naya sudah berhasil mengancingkan bajunya kembali sebelum mereka duduk. Dia hanya tertawa kecil dengan apa yang terjadi barusan. Sedangkan aku begitu shock. Jantungku sangat berdebar-debar. Aku tidak bisa tertawa seperti kak Naya. Itu karena pada saat mereka datang, kakiku sedang terbuka sangat lebar. Aku hampir saja mencapai orgasme, sebelum akhirnya kembali tertunda gara-gara kehadiran mereka secara tiba-tiba. Semoga saja mereka tidak sadar dengan apa yang kami lakukan barusan.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgUKGvt0fPi
"Balik yuk kak..." ajakku ke kak Naya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg9riggTYZU
"Kenapa buru-buru?"
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡInZjHO4gnx
"Aku ngerasa gak enak aja kalo ada mereka.."
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8NHvRHeCDf
"Yaudah ayok..." jawabnya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkEgyK3Z1aw
Kami segera meninggalkan meja kami. Kak Naya bersedia mentraktir makananku. Namun ketika aku berdiri menunggu kak Naya membayar, aku merasakan kalau 5 orang yang baru datang tadi terus menatapku. Bahkan mereka saling berbisik dan tertawa sambil terus menatapku. Apa yang mereka bicarakan? Aku yakin mereka sedang membicarakan pahaku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4s5B0Cmsno
"Ayo cepetan dikit kak..." kataku ke kak Naya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzQAQMICyqj
"Iya bentar... ini tinggal nunggu kembalian..." jawabnya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9mBmbtDd5r
Aku merasakan ada sedikit cairan yang mengalir dari sela pahaku menuruni pahaku hingga ke betis. Apakah 5 orang tadi melihatnya? Apakah hal ini yang mereka tertawakan? Tak kuat menganggapi hal tersebut aku langsung menarik kak Naya untuk segera meninggalkan warung tersebut.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHxqbff8gvY
"Kamu kenapa sih?" kata kak Naya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡID9LH5dLCr
"Takut kak... 5 orang tadi terus-terusan ngeliatin aku..." jawabku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzGPAwN9Slf
"Haha... itu artinya mereka suka kamu... haha"
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPoA60sjuJh
"Tapi tatapannya nyeremin kak..."
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡejHPsIJ4KC
"Ya emang gitu kalo cowok ngeliat cewek cantik... haha"
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgfAh4dteyn
"Tapi... tapi.. kalo mereka tiba-tiba ngejar kita trus nyulik kita lalu kita diperkosa rame-rame gimana?"
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxKMrzCSgDf
"Haha... paranoid banget sih kamu... gak bakalan din... aku jamin... cowok-cowok emang gitu kalo liat cewek cakep kayak kita... haha... apalagi kamu pake rok mini gini... haha..." katanya sambil berusaha menarik lagi ujung bawah bajuku lagi yang segara kucegah.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ8cpIoU5sh
"Astaga!" aku menyadari sesuatu yang terlupa.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnQT7CwZnFF
"Kenapa din?" tanyanya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlgHKk5ic2j
"Aku lupa naikin resleting.... itu... itu... berarti mereka tadi juga liat belahan dadaku dong..." kataku menjelaskan.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ15gjB2W9gA
"Haha... coba cek bajumu lagi... siapa tahu mereka juga ngeliat tetekmu... haha" jawabnya santai.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4dF8jEMgi5
"Ihhh.. kak Naya nih..."
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3zQHUvLFEE
Aku segera mengecek posisi bajuku. Siapa tahu dadaku memang terlihat. Karena sebelumnya bajuku memang mudah bergeser sampai memperlihatkan putingku. Untungnya setelah kucek, bajuku masih tetap pada posisinya semula.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuayt4my2oT
"Haha... dicek beneran..." ejek kak Naya. Yang segera kurespon dengan sedikit menyikut payudaranya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxlWPmLmnOp
Tiba-tiba hujan lagi-lagi turun sangat deras. Dan sialnya, kami lupa dengan payung kami yang kami bawa. Sepertinya payung tersebut tertinggal di warung tadi. Saat keluar dari warung, hujan memang sudah reda. Dan karena kami buru-buru pergi dari warung tersebut, kami sampai lupa dengan payung yang kami bawa. Kami segera berlari ke sebuah pos ronda yang tidak jauh dari warung untuk berteduh.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrM0eTeEkrY
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmV91L6M5Mh
"Kak Naya gimana sih... tadi kan kak Naya yang bawa payungnya..." kataku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2T4n5YDzQw
"Lho kamu kok malah nyalahin aku? Kan kamu tadi yang narik-narik aku..." jawabnya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW1LT7TGipj
"Trus gimana dong ini? Mana masih jauh lagi..." kataku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlhI3TdSR16
"Ya kalo mau cepet, ambil sana payungnya..." kak Naya menyuruhku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuCBmG1VOxq
"Kok aku? Kak Naya aja yang ngambil sana..." balasku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcka866i04I
"Kan ini salahmu dindaaa...."
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAlTErrdG1u
"Tapi... tapi... disana masih ada cowok-cowok itu kak...."
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv3lf7Rgp4s
"Haiz... yaudah sini jaketnya... biar aku aja yang ngambil..." jawabnya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWSx6LVXQLk
"Kok pake pinjem jaketku segala sih?" tanyaku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjTI2Oe6IVD
"Buat nutupin kepala biar gak keujanan... udah mana, sini..." katanya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcsTgYijZx9
Aku terpaksa melepas jaketku dan meminjamkannya ke Kak Naya. Setelah mendapatkan jaket yang kupakai, Kak Naya langsung meninggalkanku sendiri di pos ronda tersebut. Aku langsung menyilangkan tangan di dadaku dan merapatkan kakiku. Tidak hanya untuk mencoba menutupi bagian tubuhku yang sangat terbuka, tapi juga untuk menghangatkan diri. Karena udara dingin sangat mudah menembus baju minim dan tipis ini. Aku juga was-was jika ada yang melintas dan melihatku sendirian dengan baju seperti ini.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDvhx8NHrjh
Tiba-tiba apa yang ditakutkan olehku, terjadi juga. Sebuah motor tiba-tiba berhenti di depanku. Sepertinya orang tersebut juga ikut berteduh. Setelah turun dari motornya, dia langsung berlari menuju ke tempat berteduh di sebelahku. Aku sedikit menggeser posisiku untuk menjauhinya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWF9Jzo2hVg
Jantungku sangat berdebar-debar ketika orang tersebut ikut berdiri di sebelahku. Tak lain karena baju yang kupakai saat ini. Aku berusaha menenangkan diri dengan tidak berpikir macam-macam tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Aku hanya berharap hal ini cepat berlalu, dan Kak Naya kembali kesini.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgeDtoAhSZa
Kulihat orang tersebut sedang berusaha memakai jas hujan. Syukurlah, ternyata orang tersebut berhenti untuk memakai jas hujan. Setidaknya dia tidak akan lama disini.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCbsP1WZc4M
Namun setelah dia memakai jas hujan model batman tersebut, kulihat dia tak kunjung pergi. Dia malah duduk! Apalagi yang dia tunggu? Bukankah dia sudah memakai jas hujannya? Dan aku mulai merasa kalau dia terus-terusan menatapku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgmZI8n9ZHt
Tiba-tiba sebuah mobil melaju kencang melintasi sebuah genangan air di hadapan kami. Sontak aku kaget karena mobil tersebut membuat genangan air yang ada di jalan terciprat ke arah kami. Aku sempat mendengar lelaki di sebelahku mengumpat dengan kata-kata kasar karenanya. Lalu aku menyadari kalau ternyata bajuku menjadi basah gara-gara cipratan air tadi. Dan tidak tanggung-tanggung, air tersebut membuat baju bagian depanku menjadi tembus pandang! Aku dapat merasakan kalau baju yang kupakai semakin menempel dengan tubuhku. Aku yakin putingku saat ini sangat tercetak jelas dari luar bajuku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8zpShHS4K8
Aku segera memutar tubuhku untuk membelakangi lelaki tadi. Aku tidak ingin dia melihat bagian depan bajuku yang sudah tembus pandang ini. Aku juga berharap bagian belakang bajuku tidak ikut basah juga, karena bisa saja dapat memperlihatkan belahan pantatku dan lelaki di belakangku akan tahu jika aku tidak memakai apa-apa lagi dibalik baju ini.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwlrj7F7LDh
Aku semakin takut jika hal yang tida kuinginkan terjadi, karena orang tersebut tidak kunjung pergi. Apakah dia akan mendekapku dari belakang dan memperkosaku? Aku berusaha tidak memikirkannya, tapi hal-hal yang menakutkan tersebut selalu membayangiku. Yang bisa kulakukan adalah tetap mencoba menutupi bagian tubuhku sendiri dan memastikan dia tidak melihatnya. Namun aku tetap pasrah dengan apa yang terjadi berikutnya. Aku hanya bersiap-siap berteriak jika orang tersebut berbuat jahat kepadaku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡurfNe4cVgx
Tiba-tiba ada dua buah tangan merangkulku dari belakang. Aku sudah ingin berteriak sebelum menyadari tangan tersebut merupakan tangan Kak Naya yang sedang memakaikan lagi jaketku. Kulihat orang tadi masih berada di tempatnya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrkxDCkXoFI
"Heh mas! Kalo mau coli jangan disini! Mau aku teriak biar orang-orang pada datang kesini?!" tiba-tiba Kak Naya meneriaki orang tersebut.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6tHYuaosci
Coli? Jadi dari tadi orang tersebut diam-diam onani di sebelahku?
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlMFarKSSkd
Orang tersebut bergegas pergi dengan motornya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ57ET9iyykP
"Lonte sok jual mahal lu!" teriak orang tersebut sambil pergi meninggalkan kami.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJBHUONLQ8f
Tiba-tiba tangisku pecah samibl memeluk Kak Naya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ6JNcPBN8u
"Kak... aku takut...." kataku sambil sesenggukan di pelukannya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCMJ7OJYiOl
"Sst.. cup... udah... gak papa kok... orang tadi udah pergi..." katanya sambil mengelus-elus rambut.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDaWO7B4EFa
"Pliss... ayo pulang aja kak..." rengekku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2p52Q50Rgy
"Ayok... kita pulang.... tapi jangan nangis gitu dong.... nih benerin dulu jaketmu... eh kok bajumu bisa basah gini?" katanysa sambil membantuku memakai jaket.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiWKc5CCXKG
"Iya... tadi kecipratan air gara-gara ada mobil..."
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmhcYV3HRCZ
"Oh... pantes...."
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwSsSZ62VDJ
Kami pun segera pulang ke kos Kak Naya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjgMJoyhcGP
****
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJBZTUyZN3z
"Kok kak Naya bisa tau kalo cowok tadi lagi coli?" tanyaku yang saat ini sedang membilas tubuhku yang kotor terkena cipratan air.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXI3qjQluSy
"Pas aku jalan dari warung tadi, aku liat dia ngeluarin tititnya di dalam jas hujannya.... makanya aku langsung lari buat njemput kamu...." jawabnya dari luar kamar mandi.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrK6UtE2rny
"Makasih kak... kalo gak ada kak Naya, mungkin aku udah diperkosa sama dia...."
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Gi5fkZg0Q
"Gak kok din... orang kayak gitu gak mungkin berani merkosa kamu... palingan dia muasin nafsunya kayak tadi..." jelasnya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKCfblKnshD
"Tapi kok dia sampe berani coli gitu sih? Udah tau ditempat umum gitu...." tanyaku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgByLWJj49J
"Lah, kamu kan juga gitu... haha" jawabnya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcwCgWnWBba
"Tapi aku... aku takut kak... kayaknya aku ga berani kayak tadi lagi deh..."
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfo2bwCOlDD
"Gak perlu takut dinda... justru menurutku kamu itu beruntung... aku malah pengen banget kayak kamu tadi..."
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDSgQWH6Kbf
"Pengen kayak aku?" tanyaku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8EpEtWwu8h
"Iya... aku pengen ada orang yang sampe coli gara-gara ngeliat aku... menurutku itulah tujuan eksib sebenernya... gak ada kepuasan lain yang menandingi selain melihat orang lain menikmati apa yang kita tunjukin... karena itu berarti mereka suka sama kita... dan berarti orang tadi juga tertarik sama kamu..." jelas kak Naya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNV8daVUtIH
"Iya sih kak... entah kenapa aku juga ngerasa puas tadi..." kataku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd9isTfFxzW
"Nah kan? Sekarang tinggal bagaimana kamu ngontrol ketakutanmu... dan yang jelas, jangan cengeng! Kamu tu cengeng banget... dikit-dikit nangis..." katanya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK1hQeh8sRB
Setelah selesai membilas tubuhku, aku kelaur kamar mandi masih dengan keadaan telanjang. Kulihat kak Naya saat ini juga telanjang sambil tiduran menikmati tv. Tangannya sendiri terlihat sedang memainkan kemaluannya. Mungkin saja dia sedang masturbasi, atau mungkin saja dia cuma iseng.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZmBUC6NS75
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKX9OiKTZhW
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyKB6XtizGG
"Kak..." kataku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYCTQVprNIp
"Iya ambil aja terserah kamu din... pilih yang kamu suka aja..." jawabnya. Sepertinya dia telah tahu kalau aku akan meminjam bajunya lagi.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc4ZHFayPyg
Namun setelah kupikir-pikir dan melihat kak Naya dengan santainya bertelanjang di tempat tidur, kuputuskan untuk tidak memakai baju dan menyusulnya di tempat tidur.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgW3zTh0Qwk
"Lho kok gak jadi?" tanyanya yang sedikit menggeser posisi tubuhnya agar tempat tidurnya muat aku tempati.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Fi4vAPwfJ
"Gak kak... nanti malah nambahin cucian kak Naya aja..." jawabku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXHEtjfHWgu
"Aku kan cuma becanda din... kamu boleh kok mau pake apa aja... kecuali... beha" jawabnya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpKMkb6TSmX
"Emang kenapa kalo aku pinjem beha kak Naya?" tanyaku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrg8HITB8jK
"Gak kenapa-kenapa... cuma takutnya kegedean di kamu.... haha" sindirnya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpG6lJAyTYo
"Hih....! Kita liat aja... kalo aku nanti udah gede, punyaku bakal lebih gede dari punya kak Naya!" jawabku kesal.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCvrUEkf0qy
"Emang masih bisa tumbuh lagi? haha"
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtma0cPH4HP
Karena gemas, kucubit puting kak Naya. Tapi bukannya kesakitan, kak Naya malah tertawa kegelian.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAfQrQR6UuZ
Setelah itu suasana menjadi canggung. Kami berdua tidur seranjang dengan keadaan tidak berbusana. Sedangkan kak Naya sendiri terlihat sedang asyik bermasturbasi.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxkobrwFa7n
"Kak..." kataku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA645qj1Sq0
"Iya?" jawabnya sambil tanpa menghentikan gerakan tangannya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkf5snDevBG
"Kak Naya lagi masturb?" tanyaku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkZIkL63XZI
"Iya... kenapa?" jawabnya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡusqIkxwqtA
"Yaudah, gajadi kalo gitu..."
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhZuVPj50ey
Kak Naya tetap melanjutkan aksinya tersebut. Sedangkan aku mencoba menonton tv, namun tanganku mulai membelai kemaluanku sendiri. Jika Kak Naya aja dengan santainya bermasturbasi di sampingku, kenapa aku harus canggung ikut bermasturbasi juga? Pada akhirnya aku juga ikut bermasturbasi seperti kak Naya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO6hqdMoW0e
Di tengah-tengah masturbasiku, tiba-tiba aku merasakan ada tangan lain yang menyentuh kemaluanku. Tangan siapa lagi jika bukan tangan kak Naya? Bedanya, aku tidak menepis tangannya tersebut. Tanganku malah 'mengalah' agar memberi kesempatan tangan kak Naya untuk membelai kemaluanku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡou5DBkcoV6
Aku merasakan sentuhan tangan kak Naya memang beda. Bahkan aku sampai sedikit menggelinjang ketika Kak Naya menyentuh titik sensitifku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6a7pvrILWZ
"Enak din?" tanyanya dengan senyumnya sambil menatap mataku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyLSx1B4naF
Aku hanya mengangguk.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmRbyrtDF5p
Tiba-tiba kak Naya menghentikan aksi tangannya. Tentu aku kecewa akan hal itu. Namun ternyata tidak. Dia bangun dari posisi tidurnya dan duduk disamping pinggangku. Kedua tangannya sedikit mendorong pahaku agar sedikit membuka kakiku lebih lebar. Setelah itu, dia kembali melakukan sentuhan-sentuhan lembut di kemaluanku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdRt1RKyhPj
Rasa yang ditimbulkan dari sentuhan tangan sendiri dibandingkan dengan tangan orang lain tentu berbeda. Sentuhan orang lain membuat aku tidak bisa mengontrol efek yang ditimbulkan. Itulah yang kualami sekarang. Apalagi sentuhan tersebut datang dari Kak Naya yang mungkin sudah sangat berpengalaman dengan hal ini.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXkgomvyEoz
Hingga akhirnya aku tak sanggup lagi menahannya. Dalam sekejap vaginaku berkedut, tubuhku menggelinjang, namun Kak Naya tidak menghentikan sentuhannya di kemaluanku. Bahkan kakiku kurapatkan hingga menjepit tangannya. Kugunakan tanganku untuk menutup mulutku agar tidak ada yang mendengar teriakan kenikmatan orgasmeku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhj0eJn7bUc
"Ah... plis,... udahan kak... ah..." kataku di sela-sela lenguhanku.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYzaMPxZTyp
Akhirnya kak Naya menghentikan aksinya. Rupanya bukan aku saja yang ngos-ngosan dibuatnya, tapi dia juga terlihat kecapean. Mungkin karena dia juga baru merasakan orgasme sebelum mengerjaiku. Dia kembali merebahkan tubuhnya disamping tubuhku yang berkeringat ini.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnjMjN0HyWe
"Gimana?" tanyanya.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡibdhhX1BrE
Aku tidak menjawabnya karena aku masih kesulitan mengatur nafasku sendiri.
6817Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtLJL8Op9T2
"Enak kan jadi lesbi?" katanya diikuti dengan senyuman khasnya.
ns 15.158.61.52da2
