“Bagus kalau gitu,” ucap Ardi yang tidak sabaran dan meletakkan buku tersebut di atas nakas.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsfJTO50xUz
Narnia memejamkan kedua mata dan menaikkan kaos depannya. Memperlihatkan kedua dadanya yang putih berisi di hadapan Ardi. Ia sungguh tidak rela, dadanya di jamah oleh Ardi yang sangat ia benci.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ68IUEYtszR
Jakun Ardi naik turun, bawahnya juga terasa sungguh sesak. Kedua telapak tangannya meremas dan mencengkeram kedua buah Narnia yang semakin besar. Ardi masih ingat, terakhir ia meremas kedua dada Narnia. Saat mereka masih di bandung dalam rangka pramuka antar sekolah Jakarta dengan bandung.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEJMvNJEN1G
Narnia tidak berani bersuara, ia mengigit kaos depan dengan gigitan kuat dan kedua tangan menutup wajahnya yang sudah memanas. Akibat ulah Ardi yang masih memainkan kedua buah dadanya.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpstp7barKw
Ardi menempatkan bibirnya di salah satu buah dada Narnia. Ia melahapnya dan menarik ujungnya dengan gigi.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ09ujDCkOKP
“Ah..” desah Narnia tetiba dan kaos yang di gigit terlepas begitu saja dari mulutnya.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwzuQKBDvqP
Ardi yang kesal, langsung menaikkan kembali kaos tersebut.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXl9Fmf3In9
“Gigit erat kaosnya, jika tidak ku bakar bukunya!” ancam Ardi yang berhasil membuat Narnia menurut.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB8Hsxghv7a
Melihat Narnia mengigit kaosnya secara mati-matian, Ardi melahap lagi dada satunya dengan menghisap ujungnya dengan lidah memaikan puncak yang menantang itu. sebelah tangannya terus meremas dada Narnia dengan berapa gerakkan yang berhasil membuat tubuh Narnia meremang.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDBNGnpQBWf
Narnia menahan suaranya mati-matian dan bagian bawahnya sudah terasa basah dan berdenyut.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdEGwEnHsSN
Puas memainkan kedua dada Narnia yang tidak di tutupi bra. Ardi mengakhiri permainya yang sudah 30 menit dan menatapi kedua dada Narnia sudah memar kebiruan dengan bekas ciuman dan gigitan yang ia tinggalkan di kedua buah dada tersebut.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGAfaZX8xdK
Senyuman Ardi semakin menampakan senyuman jahat. Ia langsung mendorong Narnia ke atas ranjang dengan kasar.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHnamASqeOx
Narnia tersentak dan hendak bangkit dari atas ranjang dengan kepala berputar-putar.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaicsNjNrbk
tapi, Ardi langsung menekan tubuh Narnia di atas.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8btjApYH9U
Seketika, Ardi langsung mengecupi bibir Narnia dengan rakus dan menahan tengkuk Narnia untuk dapat memperdalam kecupannya.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5rJUmTEbxS
“Hmmphh,” Narnia berusaha menolak dengan memukul-mukul dada Ardi dengan kedua kepalan tangan.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNUyEnf03fj
Ardi tidak bergeming, ia memperdalam kecupan di bibir Narnia. lidahnya menari-nari dalam mulut Narnia. Sebelah tangannya bahkan sudah menyusup ke bagian sensitif yang terasa lembab akibat perbuatannya yang mengoda kedua dada yang sintal itu. tanpa aba-aba, Ardi langsung memasukkan kedua jarinya di dalam lembah tersebut tanpa aba-aba.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbVVIET3VSL
“Hmmphh.. ” teriakan Narnia terendam oleh kecupan Ardi. Ketika ia ingin berteriak keras. Atas rasa sakit di bawah tubuhnya yang di masuki jemari Ardi secara kasar.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvQ4c8UNlZD
Jemari Ardi menari dengan tarian hebat, hingga Narnia merasa ada sesuatu di tubuhnya akan keluar dalam jumlah banyak. Tetapi gerakkan jemari itu terhenti. membuat Nanrnia terasa tidak rela untuk menerimannya.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoN6F559hTf
Puas menyiksa Narnia dengan jemarinya. Ardi melepaskan kecupannya. Menatapi wajah Narnia yang terengah-engah. Karena kelelahan dan hampir Mati kehabisan nafas.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYW03naga24
“Kau menipu ku,” protes Narnia.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX8tp1qQv4H
“Bukannya kau menikmatinya?” balas Ardi dengan sikap cueknya.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZPtbdyXhVi
Narnia membaringkan wjahnya. Pusat tubuhnya berdetak. Ia menginginkan lebih dari sebuah permainan jemari. Tepatnya, ia menginginkan barang keras dari Ardi yang mengenai perutnya.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCox0LXkuYv
“Hari ini sampai sini, aku pasti akan memuaskan mu lain kali!” ucap Ardi dengan senyuman kepuasan.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU35KmTGreX
Perkataan Ardi sungguh memalukan. Dengan cepat Narnia mendorong Ardi keluar dari kamarnya.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu0F2OmDHOq
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE4wJcGxLPL
Ardi memanfaatkan kesempatan tersebut menarik tubuh Narnia menempel ke tubuhnya. Ia kembali mengecupi bibir Narnia di sertai gigitan dan sebelah tangan ke bawah. Untuk memainkan bagian bawah secara keluar masuk dengan ritmen yang lebih cepat.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLsyU5OVoTH
Tubuh Narnia mengejang, ia akan mendapatkan pelepasan dengan permainan jemari Ardi.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqwj8SYCpoO
Merasa jarinya terjepit, Ardi menaikkan tempo permainan. Hingga semburan panas terasa di telapak tangannya.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3IfeCupQic
Kecupan bibir di lepaskan, jemari Ardi yang basah di oleskan ke bibir Narnia.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA6UGosGG8u
“Hisap, atau ku masukkan dengan milikku?” ancam Ardi.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJf2yYOP6Gi
Mau tidak mau, Narnia menjilati cairan miliknya di jemari Ardi.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3TScO5mjK2
Ardi menatapi jemarinya yang di jilatin oleh Narnia. Seketika ia menahan tengkuk Narnia dan mengecup bibir tersebut. Bahkan memasukkan kembali jemarinya ke tempat yang basah.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeSnr3XboBU
Tubuh Narnia bergetar hebat, lagi dan lagi ia mendapatkan pelepasan ke sekian kali atas permainan jemari Ardi di pusat tubuhnya.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiBDVdhYigX
“Bonusnya sungguh hebat,” ucap Ardi yang keluar dari kamar Narnia.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiaItAj6W9v
“Hampir saja,” batin Narnia.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPXPWatNbRF
Narnia terduduk dengan bersandar di pintu saat ia sudah menutup pintu kamarnya.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoMhMxz7DnE
Di luar, Ardi melihat ibunya yang berjalan ke arahnya.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSKu0p1BZEL
“Bagaimana Narnia?” tanya Lala kepada putranya yang masih mengenakan seragam sekolah.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWUCYuHUyMq
“Sudah bangun dan ia memeluk buku Adam dengan bahagia. Jangan lupa, malam ini milikku,” ucap Ardi yang berlalu dari hadapan ibunya
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQatiRv9uaX
Lala memandangi putranya dengan tatapan rumit. Ia heran, kenapa Ardi mau ikutan kerjasama dengan persugihan ini.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvek7nRrREX
Jika Adam, ia tidak akan kaget lagi. Karena sebelum Narnia menjadi tumbal persugihan. Kekasih Adam yang lain sudah duluan menjadi tumbal persugihan dagangan Herman.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN6JH5GESaP
Soal nasib mantan Adam. Lala dan Herman tidak mau tau. Bagi mereka berdua, uang sangat penting dari segalanya. Termasuk Narnia, apa yang akan terjadi selanjutnya.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd382gWlSLN
“Bukan urusanku,” batin Lala.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs0gncP0BH7
Lala berjalan ke arah kamar Narnia. Untuk melihat keandaan Narnia. Tepatnya memastikan Narnia tidak kabur atau kenapa-napa dulu. Karena Narnia merupakan tumbal yang sempurna.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaMdnLvb8Lj
Tok tok tok tok
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡagh3q4Jxnb
Lala mengetuk pintu kamar Narnia sebanyak empat kali.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtIAxHXN96Q
“Nar… Sudah bangun kah?” saut Lala dengan sikap biasanya.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIJ2taTCOCO
“Sudah Bu,” balas Narnia yang cepat membetulkan pakaianya dan menganti celana piyama yang basah. Akibat ulah Ardi yang membuatnya mendapatkan pelepasan dalam jumlah banyak
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTAlK8hadC1
Setelah memastikan semua beres, Narnia membuka pintu kamar. seolah tidak terjadi apa-apa barusan dengan Ardi.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZOHnav5jII
“Apa Ardi sudah menyerahkan buku Adam padamu?” ucap Lala dengan senyuman lembut untuk memastikan apa yang di katakan oleh Ardi benar atau tidak.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXjgzSYsaUw
“Sudah bu, terima kasih.”
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0hEHDC0aMH
“Tolong jaga rumah, ibu mau bantu Pak Herman beres-beres toko jualan!” pinta Lala memohon.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxVfXzXrO4g
“Iya Bu, aku akan jaga rumah.”
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfKSCbF2eLm
“Obatnya jangan lupa di minum! biar besok segar dan bisa ketemu dengan Adam,” goda Lala kepada Narnia.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ417UP9e5zZ
Wajah Narnia memerah, karena godaan ibu tirinya.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDg8TdZA9Vg
“Iya Bu,” balas Narnia gugup dan menutup pintu kamarnya.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXqWVfIZnOV
Lala tersenyum licik melihat putri tirinya begitu polos dan bodoh.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAEpnRWw85T
Lala, kemudian berjalan ke kamar Ardi. Untuk memberitau Ardi, bahwa malam ini Ardi bisa main sampai puas. Selagi mereka di luar dan tentu saja, Adam akan ikut pergi.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqP7nxwQlXC
Senyuman Ardi mengembang di bibirnya dengan pikiran licik dan gaya apa yang akan di pakai untuk menyentuh Narnia malam ini.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKGEyRUKx9n
“Mau pergi berapa lama?” tanya Ardi tetiba.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjUFPgtLhod
“Mungkin sampai tengah malam, kita mau ketemu Pak Joko dan Adam akan ikut sama Kita!” jelas Lala, yang di tatapi malas oleh Ardi.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPsqDUuHf19
“Ya sudah, aku akan main sampai puas.”
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPip6jpDQLu
“Jangan lupa, tampung bagian itu. Jangan sampai ketahuan Narnia,” perintah Lala dan Ardi memperlihatkan satu botol kecil di hadapan ibunya.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlkmnYoin4P
“Segini cukup?”
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOWPOnTqnTZ
“Cukup, setidaknya untuk persediaan besok!” balas Lala yang masa bodoh.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmfksOGIy65
Ardi mengamati kepergia ibunya.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiP0fYJVNL0
Terlibat dalam ritual persugihan, Memang bukan hanya di lakukan ketiga keluarganya. Melainkan dirinya juga. Ardi tidak ingin kalah dari Adam. Yang bisa sukses dan tinggal sendirian di apertement mewah.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Z7uTzdzcS
Pulang hanya sesekali, itu pun untuk menyentuh Nardia. Tapi Ardi tidak terlibat dengan dukun Joko. Ia hanya memafaatkan celah kesempatan yang ada untuk bisa sukses tanpa menggunakan ilmu gaib atau sebagainya.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjyFk0UelTa
“Cih, aku akan setingkat dengan mu!” gumam Ardi pelan yang siap menyentuh Narnia selama berapa ronde malam ini.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXHegxjQGOJ
Jam 2 siang, Lala sampai ke toko. Para karyawan yang mendapatkan bonus. Banyak yang pergi dan ada berapa yang membantu Herman untuk beres-beres. Seperti mencuci panci dan berapa peralatan masak. Piring disusun di mobil pick up.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb6lgCUqsGv
Tepatnya. Herman pergi kerja dengan menggunakan mobil pick up usang. Untuk mengangkat panci bakso dan mangkok. Pulangnya juga sama dengan mobil pick up usang.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkJakj2aH2W
Penyewa tempat Herman sudah dari tadi tidak sabaran untuk berjualan. Pak Andika menatapi Herman dengan rauk wajah hitam.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Xl1PKjgc7
“Masih lama kah? Tanya Pak Andika dengan nada kurang bersahabat kepada berapa pelayan Herman.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8RRKIIPiiW
“Sudah selesai, sisa mangkok!” ujar salah satu pelayan yang kurang suka dengan sikap Pak Andika.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzfqfvarKY6
Padahal pemilik tempat adalah Herman. Tapi gaya Pak Andika kayak bos yang punya lahan yang semenang-menang terhadap Herman.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUR9MscPVCi
“Mendingan cepatan tuh! Saya sudah mau buka,” pekik Pak Andika dengan suara keras yang seperti lagu hajatan nikah sekampung. Yang membuat toko sebelah dan depan. Pada liat ke arah Andika.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFmTKdkliBz
Pelayan dan Herman menaruh barang-barang seperti mangkok, gelas, teko, sendok, garpu dan sumpit, tempat sambal ke belakang mobil pick up.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqOjhBpzWDa
Sikap pak Andika yang seperti itu. Selalu menjadi bahan pembicaraan para tetangga. mereka menganggap Pak Andika songong karena ketimpak rezeki durian runtuh dari Herman.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmwJy0k6p7j
Sebenarnya Pak Andika dari dulu sudah mau membeli lahan tempat Herman berbisnis dengan harga yang tinggi. Tapi Herman tidak mau menjualnya, selain itu juga. Ia juga mendesak pemilik mall untuk mengusur Herman.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrXYMYSTC6u
Hasilnya tetap gagal, pihak mall mengatakan Herman sudah menyewa tempat tersebut selama 10 tahun dengan surat kontrak di atas materai 6.000. Dan sejak itulah, sikap Pak Andika semakin jadi-jadi untuk membully Herman. Dengan segala cara yang ia punya.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Zj6T5lqBr
Lala menatapi Pak Herman yang menebar senyuman padanya. Ia pun hanya membalas dengan tipis. Mengingat ia bisa mendapatkan uang lebih dari Pak Andika. Jika ia mengunakan Narnia untuk melayani pak Andika di atas ranjang.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkKEFPks6Dl
Memikirkannya saja, Lala semakin tidak bisa memedung keinginan hatinya untuk memperalat Pak Andika. Untuk menjadikan Andika sebagai tumbal persugihan
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS3iDeoV9sV
Tapi mengingat Herman yang menjaga rahasia dengan sangat ketat. Bisa-bisa nyawa taruhan, sehingga Lala mengundurkan niatnya untuk memanfaatkan Pak Andika.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9VJpbcktHT
Selesai beres-beres, karyawan pamit pulang kerja. Demikian juga Herman yang memilih pulang dan menaruh mobil pic up ke dalam garasi mobil. Kemudian menganti mobilnya dengan mobil baru untuk ke rumah dukun bernama Joko yang menjadi dukun langanan berapa tahun ini.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDp1A6TpdUt
Adam menyusul pergi dengan mobil mewah dari arah belakang. Mobil yang di kendaraankan oleh Adam masuk ke salah satu terpencil yang jauh dari kota.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2YGJDRRc6k
Hari semakin malam, mereka bertiga sampai ketempat Pak Joko.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpWa12YN51M
Pak joko yang sudah tau, meminta seorang pelayan untuk menyambut kedatangan ketiga tamu tersebut.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNpoAUYmyoD
“Pak Joko sedang di dalam, mohon tunggu di sini!” ucap pelayan wanita itu ramah tanpa mengenakan pakaian sehelai benangpun di tubuh. Saat menyambut para tamu yang datang ke diaman Joko.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfbDyHn2OOl
Pandangan mata Adam ke arah tubuh pelayan yang benar-benar sempurna. berisi padat dan segar, tanpa pakaian di tubuh.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0jfWmVTOXf
“Jaga sikap mu, dia tidak boleh kau sentuh!” ucap Herman yang memperingatin anak pertamanya.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlGO53B4Iue
“Aku tau,” balas Adam yang memperbaiki posisi celananya yang sesak.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8b24STSRs0
Berapa menit di luar, pelayan itu kembali dan meminta ketiga tamu masuk.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf4owAfyuUG
Herman berjalan di depan di susul oleh Adam yang menatapi kemolekan tubuh pelayan. Di belakang ada Lala yang merinding duluan. Saat berjalan semakin dalam kelorong rumah yang panjang. Yang di penuhi aura mistic yang kuat. Serta suara-suara tawa seperti suara tawa kuntilanak.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8smxhgYn0u
Ketiganya sampai kesalah satu ruangan yang bernuasa kuno dengan ukiran menakutkan di tiap tiang dinding ruangan. Entah apa tulisannya, Lala tidak memperhatikan dengan jelas ukiran itu. yang di inginkannya saat ini. ingin cepat-cepat pergi dari ruangan ini.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwJ90ZIHxgM
“Silahkan duduk,” ucap Joko yang mempersilahkan ketiganya duduk di lantai yang beralas kayu.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkg4iC75B5X
Ketiganya duduk di lantai kayu yang terasa dingin dan hawa mistic mengitari mereka bertiga.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQtJ1ukjFoJ
“Hari ini jumat kliwon, akhirnya kamu datang sesuai janji!” ucap Joko yang menatapi Herman dengan kedua mata tanpa bola mata di rongga mata.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuRpR8RRITZ
Adam langsung ngeri, melihat pria tua tanpa mata. Bisa membedakan Herman dan dirinya.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSd2LnVwVHu
“Iya Gusti! saya sudah datang,” balas Herman yang memberikan hormat di susul oleh Lala. Kemudian dengan Adam.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYnEfCI0iwn
Tapi mata Adam masih terbelalak melihat seorang yang sedang masak sesuatu tanpa mengenakan busana. Gadis itu tanpa malu mempertontonkan bokongnya yang sintal.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvHcuATPSIM
“Jadi, apa kalian sudah siap melakukan apapun?” tanya Joko yang masih menguji kesabaran mereka berdua. Sedangkan Adam, pikirannya sudah kemana-mana.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs1wqE7Vc7q
“Tia..” panggil Joko pelan.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgAON0GErI3
“Iya,” sahut Tia.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMqMZQQss8p
Gadis cantik bernama Tia itupun mematikan kompor.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBrSVDffclX
Kemudian, berjalan ke arah Ketiga tamu. untuk memyuguhi minuman. Dadanya yang tidak memakai apapun, justru mengundang nafsu Adam dan Herman yang sudah bergairah tinggi.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4pc55gks6T
Adam maupun Herman menelan saliva dengan kasar. Melihat buah dada muda mengantung di depannya yang masih segar dan berisi.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDhv9WCNNIK
“Mau minum dulu atau langsung ritual?” tanya Joko yang mempersilahkan ketiga tamu untuk minum.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4a7Wztc5f5
“R-ritual dulu saja,” ucap Adam terbata-bata karena tidak bisa berhenti menganga menatapi Tia yang begitu cantik dan mengoda di sebelah Joko.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡROJ3O6QZAT
Joko menurunkan pandangan, melihat celana Adam yang sudah terlihat sesak di bagian selangkangan.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJnpAkBoarT
“Tia..” Joko menunjuk lantai di tengah mereka.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4EKVgsdHNi
Tiapun mengangguk dan rebahan di sana sambil mengangkang lebar. Mempertontonkan bagian tertentu pada Adam.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4AW5js3FvN
“Silahkan main dan kalian berdua ikut aku,” perintah Joko. Kepada Herman dan Lala untuk meninggalkan ruang tamu.
466Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1UARAfxVQJ
