“Bagus kalau gitu,” ucap Ardi yang tidak sabaran dan meletakkan buku tersebut di atas nakas.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDKYgcVf9OX
Narnia memejamkan kedua mata dan menaikkan kaos depannya. Memperlihatkan kedua dadanya yang putih berisi di hadapan Ardi. Ia sungguh tidak rela, dadanya di jamah oleh Ardi yang sangat ia benci.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1AjSRhxEP0
Jakun Ardi naik turun, bawahnya juga terasa sungguh sesak. Kedua telapak tangannya meremas dan mencengkeram kedua buah Narnia yang semakin besar. Ardi masih ingat, terakhir ia meremas kedua dada Narnia. Saat mereka masih di bandung dalam rangka pramuka antar sekolah Jakarta dengan bandung.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJxT4PRP1Z0
Narnia tidak berani bersuara, ia mengigit kaos depan dengan gigitan kuat dan kedua tangan menutup wajahnya yang sudah memanas. Akibat ulah Ardi yang masih memainkan kedua buah dadanya.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzon0rCDjNd
Ardi menempatkan bibirnya di salah satu buah dada Narnia. Ia melahapnya dan menarik ujungnya dengan gigi.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6XxqHAegqq
“Ah..” desah Narnia tetiba dan kaos yang di gigit terlepas begitu saja dari mulutnya.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡphzH3dN0TO
Ardi yang kesal, langsung menaikkan kembali kaos tersebut.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoHdmuwWWS5
“Gigit erat kaosnya, jika tidak ku bakar bukunya!” ancam Ardi yang berhasil membuat Narnia menurut.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3vv09Uutk0
Melihat Narnia mengigit kaosnya secara mati-matian, Ardi melahap lagi dada satunya dengan menghisap ujungnya dengan lidah memaikan puncak yang menantang itu. sebelah tangannya terus meremas dada Narnia dengan berapa gerakkan yang berhasil membuat tubuh Narnia meremang.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5PcXajG98U
Narnia menahan suaranya mati-matian dan bagian bawahnya sudah terasa basah dan berdenyut.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbDKNpGt5P8
Puas memainkan kedua dada Narnia yang tidak di tutupi bra. Ardi mengakhiri permainya yang sudah 30 menit dan menatapi kedua dada Narnia sudah memar kebiruan dengan bekas ciuman dan gigitan yang ia tinggalkan di kedua buah dada tersebut.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSYqqyWyYeJ
Senyuman Ardi semakin menampakan senyuman jahat. Ia langsung mendorong Narnia ke atas ranjang dengan kasar.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRw9UzHcTLR
Narnia tersentak dan hendak bangkit dari atas ranjang dengan kepala berputar-putar.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnO6t7Vc3Li
tapi, Ardi langsung menekan tubuh Narnia di atas.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpQCAKn0Tcy
Seketika, Ardi langsung mengecupi bibir Narnia dengan rakus dan menahan tengkuk Narnia untuk dapat memperdalam kecupannya.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDOSnMnIhj5
“Hmmphh,” Narnia berusaha menolak dengan memukul-mukul dada Ardi dengan kedua kepalan tangan.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVQGzt6I5On
Ardi tidak bergeming, ia memperdalam kecupan di bibir Narnia. lidahnya menari-nari dalam mulut Narnia. Sebelah tangannya bahkan sudah menyusup ke bagian sensitif yang terasa lembab akibat perbuatannya yang mengoda kedua dada yang sintal itu. tanpa aba-aba, Ardi langsung memasukkan kedua jarinya di dalam lembah tersebut tanpa aba-aba.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡemGCFX5XJe
“Hmmphh.. ” teriakan Narnia terendam oleh kecupan Ardi. Ketika ia ingin berteriak keras. Atas rasa sakit di bawah tubuhnya yang di masuki jemari Ardi secara kasar.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡurMHS4NWFn
Jemari Ardi menari dengan tarian hebat, hingga Narnia merasa ada sesuatu di tubuhnya akan keluar dalam jumlah banyak. Tetapi gerakkan jemari itu terhenti. membuat Nanrnia terasa tidak rela untuk menerimannya.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPzl5MIXAPf
Puas menyiksa Narnia dengan jemarinya. Ardi melepaskan kecupannya. Menatapi wajah Narnia yang terengah-engah. Karena kelelahan dan hampir Mati kehabisan nafas.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvIxs8u5YGD
“Kau menipu ku,” protes Narnia.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2GeX8mAxpW
“Bukannya kau menikmatinya?” balas Ardi dengan sikap cueknya.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZItTObc8vl
Narnia membaringkan wjahnya. Pusat tubuhnya berdetak. Ia menginginkan lebih dari sebuah permainan jemari. Tepatnya, ia menginginkan barang keras dari Ardi yang mengenai perutnya.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡakv3Ouy8wF
“Hari ini sampai sini, aku pasti akan memuaskan mu lain kali!” ucap Ardi dengan senyuman kepuasan.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZAzJvgJI51
Perkataan Ardi sungguh memalukan. Dengan cepat Narnia mendorong Ardi keluar dari kamarnya.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrbuKme4dvE
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoPJAD6DMrP
Ardi memanfaatkan kesempatan tersebut menarik tubuh Narnia menempel ke tubuhnya. Ia kembali mengecupi bibir Narnia di sertai gigitan dan sebelah tangan ke bawah. Untuk memainkan bagian bawah secara keluar masuk dengan ritmen yang lebih cepat.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEIzNgghCKF
Tubuh Narnia mengejang, ia akan mendapatkan pelepasan dengan permainan jemari Ardi.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsj82vuT5cr
Merasa jarinya terjepit, Ardi menaikkan tempo permainan. Hingga semburan panas terasa di telapak tangannya.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKwWpdoVYNu
Kecupan bibir di lepaskan, jemari Ardi yang basah di oleskan ke bibir Narnia.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrGimj6EaVR
“Hisap, atau ku masukkan dengan milikku?” ancam Ardi.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwq1sLFeCAb
Mau tidak mau, Narnia menjilati cairan miliknya di jemari Ardi.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbLLDa3dNXT
Ardi menatapi jemarinya yang di jilatin oleh Narnia. Seketika ia menahan tengkuk Narnia dan mengecup bibir tersebut. Bahkan memasukkan kembali jemarinya ke tempat yang basah.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8I5GY2gN6e
Tubuh Narnia bergetar hebat, lagi dan lagi ia mendapatkan pelepasan ke sekian kali atas permainan jemari Ardi di pusat tubuhnya.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ7YbarW4Sy
“Bonusnya sungguh hebat,” ucap Ardi yang keluar dari kamar Narnia.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1jMB61lrwy
“Hampir saja,” batin Narnia.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNowa8bVHTq
Narnia terduduk dengan bersandar di pintu saat ia sudah menutup pintu kamarnya.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2HBdUXVGdy
Di luar, Ardi melihat ibunya yang berjalan ke arahnya.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ62Rm95pVRp
“Bagaimana Narnia?” tanya Lala kepada putranya yang masih mengenakan seragam sekolah.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡboVJXW423f
“Sudah bangun dan ia memeluk buku Adam dengan bahagia. Jangan lupa, malam ini milikku,” ucap Ardi yang berlalu dari hadapan ibunya
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIoyeUNbg8A
Lala memandangi putranya dengan tatapan rumit. Ia heran, kenapa Ardi mau ikutan kerjasama dengan persugihan ini.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfKU61V0w26
Jika Adam, ia tidak akan kaget lagi. Karena sebelum Narnia menjadi tumbal persugihan. Kekasih Adam yang lain sudah duluan menjadi tumbal persugihan dagangan Herman.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2kkePZzUVD
Soal nasib mantan Adam. Lala dan Herman tidak mau tau. Bagi mereka berdua, uang sangat penting dari segalanya. Termasuk Narnia, apa yang akan terjadi selanjutnya.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYlx6hi515o
“Bukan urusanku,” batin Lala.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr0cwEeTjAo
Lala berjalan ke arah kamar Narnia. Untuk melihat keandaan Narnia. Tepatnya memastikan Narnia tidak kabur atau kenapa-napa dulu. Karena Narnia merupakan tumbal yang sempurna.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWWL100URAC
Tok tok tok tok
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWHokBusOtf
Lala mengetuk pintu kamar Narnia sebanyak empat kali.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8rn6DVTpM9
“Nar… Sudah bangun kah?” saut Lala dengan sikap biasanya.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTicCkHCjLX
“Sudah Bu,” balas Narnia yang cepat membetulkan pakaianya dan menganti celana piyama yang basah. Akibat ulah Ardi yang membuatnya mendapatkan pelepasan dalam jumlah banyak
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLYeE16qQZh
Setelah memastikan semua beres, Narnia membuka pintu kamar. seolah tidak terjadi apa-apa barusan dengan Ardi.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4hxaxN7KZs
“Apa Ardi sudah menyerahkan buku Adam padamu?” ucap Lala dengan senyuman lembut untuk memastikan apa yang di katakan oleh Ardi benar atau tidak.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0cju07NPMY
“Sudah bu, terima kasih.”
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzhLRe9pxrx
“Tolong jaga rumah, ibu mau bantu Pak Herman beres-beres toko jualan!” pinta Lala memohon.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrx6UuAaBu8
“Iya Bu, aku akan jaga rumah.”
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU3WHcXtCWH
“Obatnya jangan lupa di minum! biar besok segar dan bisa ketemu dengan Adam,” goda Lala kepada Narnia.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ36FKy48uAf
Wajah Narnia memerah, karena godaan ibu tirinya.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtvL3ELrTSI
“Iya Bu,” balas Narnia gugup dan menutup pintu kamarnya.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq2EoB528WB
Lala tersenyum licik melihat putri tirinya begitu polos dan bodoh.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7noX3N8c4K
Lala, kemudian berjalan ke kamar Ardi. Untuk memberitau Ardi, bahwa malam ini Ardi bisa main sampai puas. Selagi mereka di luar dan tentu saja, Adam akan ikut pergi.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgYLzZLWqh1
Senyuman Ardi mengembang di bibirnya dengan pikiran licik dan gaya apa yang akan di pakai untuk menyentuh Narnia malam ini.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuUQXdWXjRo
“Mau pergi berapa lama?” tanya Ardi tetiba.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz3zV1WV8Jk
“Mungkin sampai tengah malam, kita mau ketemu Pak Joko dan Adam akan ikut sama Kita!” jelas Lala, yang di tatapi malas oleh Ardi.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Yfd0zv8QN
“Ya sudah, aku akan main sampai puas.”
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp32LQ4a8co
“Jangan lupa, tampung bagian itu. Jangan sampai ketahuan Narnia,” perintah Lala dan Ardi memperlihatkan satu botol kecil di hadapan ibunya.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlEpVKH7Adr
“Segini cukup?”
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCRcMCxzsPd
“Cukup, setidaknya untuk persediaan besok!” balas Lala yang masa bodoh.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDXOMjONqfI
Ardi mengamati kepergia ibunya.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeooJiMhqPi
Terlibat dalam ritual persugihan, Memang bukan hanya di lakukan ketiga keluarganya. Melainkan dirinya juga. Ardi tidak ingin kalah dari Adam. Yang bisa sukses dan tinggal sendirian di apertement mewah.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnToPt3RT60
Pulang hanya sesekali, itu pun untuk menyentuh Nardia. Tapi Ardi tidak terlibat dengan dukun Joko. Ia hanya memafaatkan celah kesempatan yang ada untuk bisa sukses tanpa menggunakan ilmu gaib atau sebagainya.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTLgPMNP1SK
“Cih, aku akan setingkat dengan mu!” gumam Ardi pelan yang siap menyentuh Narnia selama berapa ronde malam ini.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlHxREZ8dGH
Jam 2 siang, Lala sampai ke toko. Para karyawan yang mendapatkan bonus. Banyak yang pergi dan ada berapa yang membantu Herman untuk beres-beres. Seperti mencuci panci dan berapa peralatan masak. Piring disusun di mobil pick up.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbYQk7j7dyP
Tepatnya. Herman pergi kerja dengan menggunakan mobil pick up usang. Untuk mengangkat panci bakso dan mangkok. Pulangnya juga sama dengan mobil pick up usang.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYheY9epmeY
Penyewa tempat Herman sudah dari tadi tidak sabaran untuk berjualan. Pak Andika menatapi Herman dengan rauk wajah hitam.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhMQ36zcv7q
“Masih lama kah? Tanya Pak Andika dengan nada kurang bersahabat kepada berapa pelayan Herman.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK9eUegFJ0C
“Sudah selesai, sisa mangkok!” ujar salah satu pelayan yang kurang suka dengan sikap Pak Andika.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo6sOxJucoF
Padahal pemilik tempat adalah Herman. Tapi gaya Pak Andika kayak bos yang punya lahan yang semenang-menang terhadap Herman.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8jEvie2OIT
“Mendingan cepatan tuh! Saya sudah mau buka,” pekik Pak Andika dengan suara keras yang seperti lagu hajatan nikah sekampung. Yang membuat toko sebelah dan depan. Pada liat ke arah Andika.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOCUOnxzYal
Pelayan dan Herman menaruh barang-barang seperti mangkok, gelas, teko, sendok, garpu dan sumpit, tempat sambal ke belakang mobil pick up.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBDNKcs3OYg
Sikap pak Andika yang seperti itu. Selalu menjadi bahan pembicaraan para tetangga. mereka menganggap Pak Andika songong karena ketimpak rezeki durian runtuh dari Herman.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Jb0uYf8U2
Sebenarnya Pak Andika dari dulu sudah mau membeli lahan tempat Herman berbisnis dengan harga yang tinggi. Tapi Herman tidak mau menjualnya, selain itu juga. Ia juga mendesak pemilik mall untuk mengusur Herman.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq36rzWP9Dy
Hasilnya tetap gagal, pihak mall mengatakan Herman sudah menyewa tempat tersebut selama 10 tahun dengan surat kontrak di atas materai 6.000. Dan sejak itulah, sikap Pak Andika semakin jadi-jadi untuk membully Herman. Dengan segala cara yang ia punya.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKElVqcVlZC
Lala menatapi Pak Herman yang menebar senyuman padanya. Ia pun hanya membalas dengan tipis. Mengingat ia bisa mendapatkan uang lebih dari Pak Andika. Jika ia mengunakan Narnia untuk melayani pak Andika di atas ranjang.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6YQ8ShGxQb
Memikirkannya saja, Lala semakin tidak bisa memedung keinginan hatinya untuk memperalat Pak Andika. Untuk menjadikan Andika sebagai tumbal persugihan
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJTSutyakyb
Tapi mengingat Herman yang menjaga rahasia dengan sangat ketat. Bisa-bisa nyawa taruhan, sehingga Lala mengundurkan niatnya untuk memanfaatkan Pak Andika.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGBCL7dVhuD
Selesai beres-beres, karyawan pamit pulang kerja. Demikian juga Herman yang memilih pulang dan menaruh mobil pic up ke dalam garasi mobil. Kemudian menganti mobilnya dengan mobil baru untuk ke rumah dukun bernama Joko yang menjadi dukun langanan berapa tahun ini.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0CGaTo0YvZ
Adam menyusul pergi dengan mobil mewah dari arah belakang. Mobil yang di kendaraankan oleh Adam masuk ke salah satu terpencil yang jauh dari kota.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyjBGRHpiwb
Hari semakin malam, mereka bertiga sampai ketempat Pak Joko.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl5ZintweQa
Pak joko yang sudah tau, meminta seorang pelayan untuk menyambut kedatangan ketiga tamu tersebut.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHNPagKRq3r
“Pak Joko sedang di dalam, mohon tunggu di sini!” ucap pelayan wanita itu ramah tanpa mengenakan pakaian sehelai benangpun di tubuh. Saat menyambut para tamu yang datang ke diaman Joko.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNsOL6V6Bp8
Pandangan mata Adam ke arah tubuh pelayan yang benar-benar sempurna. berisi padat dan segar, tanpa pakaian di tubuh.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnuQLSbdDVE
“Jaga sikap mu, dia tidak boleh kau sentuh!” ucap Herman yang memperingatin anak pertamanya.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGhVlEhBrED
“Aku tau,” balas Adam yang memperbaiki posisi celananya yang sesak.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡULTIr0gJEK
Berapa menit di luar, pelayan itu kembali dan meminta ketiga tamu masuk.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXVaiYMT2zS
Herman berjalan di depan di susul oleh Adam yang menatapi kemolekan tubuh pelayan. Di belakang ada Lala yang merinding duluan. Saat berjalan semakin dalam kelorong rumah yang panjang. Yang di penuhi aura mistic yang kuat. Serta suara-suara tawa seperti suara tawa kuntilanak.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjskBU9x9Cu
Ketiganya sampai kesalah satu ruangan yang bernuasa kuno dengan ukiran menakutkan di tiap tiang dinding ruangan. Entah apa tulisannya, Lala tidak memperhatikan dengan jelas ukiran itu. yang di inginkannya saat ini. ingin cepat-cepat pergi dari ruangan ini.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAX7E9skTmE
“Silahkan duduk,” ucap Joko yang mempersilahkan ketiganya duduk di lantai yang beralas kayu.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrc37PXXJzV
Ketiganya duduk di lantai kayu yang terasa dingin dan hawa mistic mengitari mereka bertiga.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBWf8iTolbW
“Hari ini jumat kliwon, akhirnya kamu datang sesuai janji!” ucap Joko yang menatapi Herman dengan kedua mata tanpa bola mata di rongga mata.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOPxmQqW7Ka
Adam langsung ngeri, melihat pria tua tanpa mata. Bisa membedakan Herman dan dirinya.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNGm3WqG56a
“Iya Gusti! saya sudah datang,” balas Herman yang memberikan hormat di susul oleh Lala. Kemudian dengan Adam.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbgE7JfnirD
Tapi mata Adam masih terbelalak melihat seorang yang sedang masak sesuatu tanpa mengenakan busana. Gadis itu tanpa malu mempertontonkan bokongnya yang sintal.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJySlGzSFLI
“Jadi, apa kalian sudah siap melakukan apapun?” tanya Joko yang masih menguji kesabaran mereka berdua. Sedangkan Adam, pikirannya sudah kemana-mana.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5pY8MMr75g
“Tia..” panggil Joko pelan.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs6NkLy6yST
“Iya,” sahut Tia.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzYoqHnPGPC
Gadis cantik bernama Tia itupun mematikan kompor.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmbHTWRDvLD
Kemudian, berjalan ke arah Ketiga tamu. untuk memyuguhi minuman. Dadanya yang tidak memakai apapun, justru mengundang nafsu Adam dan Herman yang sudah bergairah tinggi.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXvUBLnhGmw
Adam maupun Herman menelan saliva dengan kasar. Melihat buah dada muda mengantung di depannya yang masih segar dan berisi.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡknT2CtIASp
“Mau minum dulu atau langsung ritual?” tanya Joko yang mempersilahkan ketiga tamu untuk minum.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGPUxiOZpJl
“R-ritual dulu saja,” ucap Adam terbata-bata karena tidak bisa berhenti menganga menatapi Tia yang begitu cantik dan mengoda di sebelah Joko.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgkrkJCouPk
Joko menurunkan pandangan, melihat celana Adam yang sudah terlihat sesak di bagian selangkangan.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5yZUCNyi9j
“Tia..” Joko menunjuk lantai di tengah mereka.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKnYjoNCxdF
Tiapun mengangguk dan rebahan di sana sambil mengangkang lebar. Mempertontonkan bagian tertentu pada Adam.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4u7B0lq1Ni
“Silahkan main dan kalian berdua ikut aku,” perintah Joko. Kepada Herman dan Lala untuk meninggalkan ruang tamu.
1021Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwQu33uAYzE
