
Di Kampung Angin, ada satu nama yang selalu dibicarakan dengan nada setengah berbisik—Rina. Seorang janda berusia 40 tahun yang dikenal karena sikapnya yang keras, suaranya yang lantang, dan tatapan matanya yang tajam seperti elang. Hampir semua orang di kampung ini segan kepadanya, bahkan para lelaki yang biasanya merasa superior pun memilih berhati-hati saat berbicara dengannya.
586Please respect copyright.PENANA8ceCALkpM8
Tidak ada yang berani macam-macam dengan Rina. Para ibu-ibu mengaguminya karena ketegasannya, sementara para lelaki memilih menjaga jarak karena takut dipermalukan di depan umum. Jika ada masalah di kampung, orang-orang lebih memilih menyelesaikannya sendiri daripada harus berhadapan dengan mulut tajam Rina.
586Please respect copyright.PENANAwT9YbTjovm
Namun, di balik semua itu, Rina bukanlah wanita yang sekadar galak tanpa alasan. Hidupnya bukanlah kisah yang dipenuhi kelembutan dan kebahagiaan. Sebaliknya, ia adalah seseorang yang telah ditempa oleh pengalaman pahit dan pengkhianatan. Suaminya telah tiada, meninggalkan dirinya seorang diri dengan seorang bayi yang harus ia besarkan tanpa bantuan siapa pun.
586Please respect copyright.PENANAgZ1HZmYGQc
Mungkin itulah sebabnya ia menjadi seperti sekarang—keras, tegar, dan tak ingin menunjukkan kelemahan sedikit pun. Bagi Rina, dunia ini tidak memiliki tempat bagi wanita yang terlalu lembut.
Meski disegani, Rina bukan tipe wanita yang hanya berdiam diri di rumah. Ia adalah pekerja keras yang menghidupi dirinya dan anaknya dengan menjaga sebuah warung kecil di depan rumahnya. Setiap pagi, sebelum matahari benar-benar tinggi, ia sudah sibuk menata dagangannya—mulai dari sembako, jajanan anak-anak, hingga kebutuhan dapur yang selalu dicari para ibu rumah tangga.
586Please respect copyright.PENANAsrrpairMPp
Salah satu hal yang membuat para ibu di Kampung Angin semakin respek kepadanya adalah kegigihannya dalam bersosialisasi. Meski dikenal tegas, Rina selalu aktif dalam kegiatan ibu-ibu. Ia hadir dalam setiap arisan, gotong royong, dan bahkan tak segan membantu ketika ada yang membutuhkan pertolongan. Baginya, menjaga hubungan baik dengan sesama wanita adalah salah satu cara untuk tetap bertahan di dunia yang keras.
---------------
586Please respect copyright.PENANAqZkH49RGZn
Namun, lain halnya dengan para bapak-bapak di kampung. Meski mereka segan dan takut kepada Rina, mereka tak bisa menutupi fakta bahwa wanita itu memiliki tubuh yang masih sangat menggoda. Pinggang ramping, dada berisi, dan lekuk tubuh yang tetap terjaga meski sudah memiliki anak—itu semua menjadi bahan obrolan para lelaki saat mereka berkumpul di warung kopi.
Namun, tidak ada satu pun yang berani terang-terangan menggoda Rina. Tatapan matanya yang tajam seperti belati sudah cukup untuk membuat mereka bungkam sebelum berani bertindak lebih jauh.
586Please respect copyright.PENANAxAMTGtbCF7