Untuk pertama kalinya, setelah berhasil Move On dari jatuh hati yang berakhir pahit. Berdiri tegak setelah kehilangan yang kesekian kalinya untuk masalah percintaan. Aku bukan seseorang yang terbiasa membagikan segala kisah asmara kepada orang terdekat, termasuk keluarga.
Terakhir di tahun 2019 adalah masa aku memutuskan putus dari hubungan yang berjalan kurang lebih 2th tanpa ungkapan lewat kata tapi lewat tindakan. Baik aku dan dia memilih berlainan arah karena memang dari aku yang merasa tidak cocok, dan dari dia yang merasa sulit sekali merayuku. Berakhirnya masa itu, memberiku waktu dan ruang untuk lebih mencintai diri sendiri.
Berolahraga rutin dan menerapkan pola hidup sehat selama kurang lebih 2th sebelum akhirnya aku dipaksa semesta untuk kembali jatuh hati. Dan baru kali ini aku merasa salah menaruh hati pada orang yang salah. Aku.... Dipaksa semesta mau dengannya tanpa bernegosiasi terlebih dahulu. Aku... karena kebodohanku dalam bertindak, menghapuskan segala mimpi-mimpi yang pernah aku ukir.
Bukan hanya itu, aku juga sadar bahwa sebenarnya aku sudah kehilangan kepercayaan dari orangtuaku akibat keputusanku kali ini. Aku juga kehilangan banyak waktu untuk mencurahkan perhatian ke keluargaku, terutama adikku sendiri.
Ku kira, aku bisa menjadi panutan bagi keluargaku, dengan berpendidikan tinggi, kerja di rantau dan sukses dengan skill yang kelak bisa dibawa pulang ke kampung halaman tanpa mempermasalahkan urusan CINTA. Tapi, ternyata aku terlalu percaya diri. Sampailah dititik saat ini. Dimana aku merasa hina dan begitu bergantung pada Tuhan.
Aku ingin putus asa dan berhenti dititik ini. Tapi jika mengingat yang membuatku melangkah sampai di titik ini adalah memperbaiki sebuah kesalahan, bagaimana mungkin aku bisa melangkah mundur lagi. Terkadang aku bingung terhadap takdir. Tapi apapun keputusan yang sudah ditakdirkan untuk ku, aku tidak bisa menolaknya. Aku hanya diperbolehkan menerimanya tanpa protes. Dipaksa ikhlas dengan segalanya, dengan iming-iming surganya kelak.
Semoga aku kuat dan sang Jiwa di dalam tubuh yang fana ini bisa selalu bekerjasama dan mendukungku disegala keadaan. Terima kasih sang atma. Sungguh aku merindukanmu.
ns 15.158.61.20da2