So, gaes kali ini aku mau share ilmu aja ni. Bukan karena nggak ada bahan, tapi mungkin bisa dibilang gitu juga ding wkwk. Nggak, nggak intinya masih belum niat nulis. Daripada nggak ada konten kan ya, jadi aku mau bagi sesuatu yang aku dapet aja dalam beberapa pecan terakhir ini setelah gabung di SBJogja. Semoga ada ilmu yang bisa diambil ya J
- Kenapa Milih Kuliah Luar Negeri ?
Alasannya lebih ke pelajaran hidup. karena pada dasarnya pendidikan di Indonesia dan negara lain itu tidak begitu beda,tapi tergantung darimana kita benar benar memahami apa yang kita pelajari. Nah, selain dari hal akademik karena memang aku ingin belajar cara hidup disini. Tentang bagaimana cara orang-orang disini bersosialisasi, mempelajari budaya dan berinteraksi dengan masyarakat dunia itu sudah menjadi ketertarikanku sejak dari dulu. Kenapa memilih Australia? sebenernya aku nggak cuma memilih Australia aja sih. Dulu waktu apply beasiswa, aku apply semua beasiswa yang ada. Tapi tetep di pilah pilah juga. Dulu aku apply beasiswa New Zealand, Turki, LPDP , dan AAS. Dulu aku keterima di Turki dan AAS. Kalo keterima di AAS, kalian akan mendapat biaya akomodasi beda dengan beasiswa lainnya. Alasan lainnya kenapa milih Australia adalah karena aku punya banyak kenalan di Australia. Karena waktu S1 aku ikut kegiatan yang namanya International Body, jadi aku ngurusin bule bule yang datang ke kampus aku dulu. Jadi pas ngurusin mereka jadi bersahabat gitu. Jadi begitu aku sampe Melbourne pun aku ketemu mereka dan ngerasa punya keluarga. Karena mungkin ketika kalian ngelihat orang kuliah diluar negeri itu seru banget, iya sih seru tapi kalian juga perlu tahu kalo disini banyak perjuangan yang bercucuran air mata. Jadi kalian bener bener akan ngerasain sendiri dan bakalan ngerasain beda banget cara pendidikan disini dan di Indonesia. Kalo di Indonesia aku ngerjain soal agak asal-asalan pun masih bisa dapet nilai A. Disini, aku udah ngerjain semaksimal yang aku bisa itu masih aja dapetnya kayak B. Awal awal ngerasa kaget dengan system disini, terus juga karena harus membaca semua materi sebelum masuk kelas. Untuk satu matakuliah kalian harus baca 4 jurnal.
- Kak mau Tanya nih, bagaimana cara kak Ria menemukan bakatnya tersebut dan hal apa saja yang kira-kira berpengaruh saat di perkuliahan hingga akhirnya berada pada titik ini kak?
Aku sih mikirnya nggak ada dapat ya. Karena apa yang aku dapatkan selama ini karena berkat kerja keras, ibadah dan restu orangtua, dan nggak lupa itu adalah factor keberuntungan. Jadi kalo aku pikir-pikir aku Cuma punya satu hobi yang selalu sama disepanjang hidupku, yaitu ngomong. Dan aku sadar bahwa semua hal yang aku lakukan, aku paling bagus di speaking, gimana caranya kekuatan yang aku miliki dari speaking bisa aku gunakan untuk membantu apa yang ingin aku capai.
Jadi mulai dari menyadari potensi diri kalian, jadi dari sanalah kalian bisa bergerak. Dan setelah kalian menyadarinya itu adalah kalian harus membuat plan. Rencana apapun. Jadi rencana apapun yang aku miliki aku selalu tulis di papan tulis di kamarku tanggal sekian, bulan sekian, ini yang aku capai. Meskipun nggak tanggal itu atau bukan kegiatan itu, atau di waktu yang hampir” sama denga targetku. Jadi bener kata orang, bahwa kata kata yang baik adalah DOA. Jadi temen temen tulis aja kata kata yang Baik, impian impian yang baik itu di papan tulis teman dan tanggal. Dan mulai dari situ mulailah kawan-kawan bergerak. Jadi dari Sana aku mulai berani mengikuti banyak kegiatan.
Jadi di kampusku kemarin banyak orang yang aktif, tapi yang seaktif aku nggak banyak. Jadi aku punya lebih banyak kesempatan untuk menunjukan potensi diri aku. Jadi semakin banyak aku memanfaatkan kesempatan yang ada untuk diriku, semakin dapat menunjukan siapa aku, semakin terbangunlah rasa percaya diri. Semakin kalian percaya diri, insyaAllah apapun yang ada di depan kalian akan kalian hantam gaes. Karena kadang kita suka galau, ragu untuk maju. Tapi kalo kalian punya percaya diri dalam diri kalian, hantam-hantam aja, maju-maju aja gaes. Allah ada disana akan bantu kita, Tuhan akan bantu kita. Tapi asal kita terus berusaha dan berdoa. Dan yang paling penting jangan pernah lupakan prinsip-prinsip yang kalian punya. Ntah apapun yang kalian ikutin dan dimanapun kalian berada selalu ingat siapa kalian? Apa yang ingin kalian capai? Dan bagaimana manfaatnya untuk orang-orang disekitar kalian?
Banyak banget orang bilang Do what you love, Find your passion tapi that not for me . Bagi aku I love what I do, not I do what I love. Itu beda loh ya. Kalo I do what I love itu berarti kalian hanya melakukan apa yang kalian suka, tapi jika I love what I do berarti kalian berusaha menyukainya apapun yang kalian lakukan. Nah, jadi ketimbang kalian sibuk mikirin duh aku nggak fashion ngelakuin itu, nggak passion ngelakuin ini. passion itu tergantung kita, tapi bagaimana kita melihatnya bukan perihal itu bukan passionku atau passionmu tapi seberapa bisa kalian membuat itu menjadi passion kalian seberapa kuat kalian berusaha untuk totalitas dan mencintai apa yang sedang kalian lakukan. Gitu
- Baca 4 Jurnal dalam satu mata kuliah nyiksa nggak si Kak? Maksudnya semuakan bahasa Inggris ya otomatis? Gimana cara adaptasinya bisa secepet itu?
Makanya pilih jurusan yang kalian butuh pelajari, karena dari situ kalian akan melihat adanya kebutuhan untuk baca itu. Aku karena dari S1 udah International Program, jadi bacanya Journal English nggak masalah. Kalau buat temen-temen yang jarang, makanya mulai dari sekarang dibiasain baca novel atau buku apapun yang kalian sukai dalam bahasa Inggris, atau baca berita English juga boleh. Tajam pisau karena diasah gaes. Jadi biasain aja. Dan itu kenapa aku selalu nyarankan belajar IELTS daripada TOEFL. Karena IELTS beneran kayak simulasi berbahasa inggris disini, sedangkan TOELF lebih ke Grammer doang.
- Kak Ria itu, dapet beasiswa seusai lulus S1 langsung apply scholarship atau nunggu dulu, dan cara nyiapinnya dari sekarang bagaimana menurut kak Ria?
Aku dulu setelah lulus S1 kerja dulu sebagai asisten peneliti di kampus. Terus setelah itu lanjut jadi Asisten Dosen. Jadi selama setahun kerjaan aku ya di kampus bantu dosen, nyambi daftar daftar beasiswa. Karena sebenernya kalo missal udah kerja di perusahaan gitu agak kesulitan menyempatkan waktu untuk menyiapkan aplikasi dan dokumen lainnya. Apa yang bisa teman-teman persiapkan dari sekarang tapi yang aku sebutin kayak IPK, IELTS dan aktif berorganisasi bahkan kalo bisa dirikanlah organisasi wkwk.
Jadi pokoknya temen-temen punya kontribusi social di masyarakat itu yang paling penting. Hal-hal yang nggak bisa disiapkan dalam waktu dekat itulah yang harus temen-temen siapkan dari sekarang. Dan sebaiknya sebelum apply beasiswa S2 itu temen temen kerja dulu agar temen-temen tau tujuan S2 nya itu apa. Jangan jadikan kuliah diluar negeri itu sebagai pelarian, karena beberapa orang bukan yang beasiswa ya biasanya. Mereka itu S2 bukan karena tujuan khusus tapi karena mereka nggak punya pekerjaan. Tapi kalo temen-temen merasa ada keperluan dan kebutuhan disana yang monggo, tapi sebaiknya dari aku paling nggak punya setahunlah pengalaman kerja apa kek.
- Bagaimana pemikiran kakak tetang S2, memajukan Indonesia dan dampak untuk kakak sendiri? Dan kalau disini kana da D4 sama S1. Nah, kalau disana itu D4 bisa dianggap S1 atau ada pengecualian ya kak biar bisa lanjut S2?
MMM.. kalau untuk S2 aku udah jelaskan di youtube aku juga, kalau kalian ingin menjadi akademis atau naik pangkat baguslah S2. Tapi kalau untuk pekerjaan atau karier biasa rasanya S1 itu sudah cukup. Perihal memajukan Indonesia sampai sekarang pun aku masih mikir sih tapi dari awal aku sudah ingin berkontribusi untuk Indonesia. Makanya baru baru ini aku sama temen-temen bikin startup yang focus di character building program. Dampak untuk aku sendiri banyak sih yang aku rasain, seperti aku jadi lebih fleksibel, lebih terbuka dan juga selalu berusaha sebaik yang aku bisa tanpa mengharapkan apapun dari usahaku itu. Supaya nggak kecewa gitu. Tapi terkait S1 dan D4 jujur aku juga belum paham sih disini peraturannya bagaimana.
- Kak Ria bisa lancar bahasa Inggris belajar gimana dan dimana? (semisal ada bukunya pakai buku apa? Dan metode yang paling bagus itu seperti apa?
Semua dari proses gaes nggak ada yang instan. Apalagi belajar bahasa. Jadi dulu aku waktu SMA bahasa inggris aku jelek banget sih. Terus pas kelas 2 SMA aku les selama 1,5 tahun terus dari sana aku mulai lancar ngomong berbahasa inggris. Terus pas S1 aku ambil International Program. Jadi darisana semakin terlatihlah bahasa inggris aku. Terus dilatih dari segi membaca, maupun berbicara, menulis. Jadi bayangin aja dari 1,5 tahun terus 3,5 belajar lagi. Jadi emang prosesnya gitu tapi kalo misal temen-temen pengen cepet paling nggak saran aku coba deh belajar bahasa inggris di Test English School itu di Kampung Inggris Pare, Kediri. Coba 6 bulan-setahun, insyaAllah deh bagus. Sambil nonton film-film barat dengan subt English.
- Pernah nggak ya kak Ria ngehadepin masa masa paling nge-down sebelum atau sesudah dapat Scholarship dan bagaimana ngehadepinnya, terutama sebelum dapet itu kak, dan rencana kakak 5 tahun kedepan apa ya kak?
Masa paling down adalah ketika kakak perempuan aku, orang yang aku kagumi, motivator terbesar aku selama ini malah nggak setuju banget aku S2 ke luar negeri. Malah nyuruh aku pulang kampung, ngurus ortu malah apa ya menjatuhkan aku gitu. Padahal ortuku dukung banget. Tapi aku nggak peduliin omongan orang lain. Selama aku tahu tujuan hidupku tau apa yang ingin aku capai dan orangtuaku mendukung aku nggak peduli yang lain-lain. Jadi aku terus focus ke apa yang ingin aku tuju. Dan Alhamdulillah akhirnya aku dapet beasiswa.
Sebenernya waktu awal-awal lulus S1 itu gaes kalian akan ngerasa moment breakdown karena temen-temen udah ntah kemana, teman diskusi mulai berkurang dan kalian akan merasa lost kehilangan arah dan segala macam. Tapi jangan khawatir itu normal, tapi kalian harus tetap punya tujuan dan focus dengan tujuan kalian. Nah fase kedua, adalah ketika aku udah disini. Jadi biasanya kalo disini satu mapel mempunyai 2-3 assignment. Kalo ada ujian jadi ada 4 assignment. Pas awal nilaiku bagus, giliran selanjutnya waduhhh nilaiku ancur dan kemudian aku sedih. Eh disini pakai H-1, H-2 gitu ding systemnya. Ya pokoknya nilaiku nggak sesuai dengan yang aku inginkanlah, padahal aku merasa sudah melakukan yang terbaik, ekspektasiku sudah besar, dan ternyata aku kecewa. Dan disana aku bener-benar ngerasa kayak, what’s wrong? Belum lagi ketika aku disini aku merasa ada senioriti bukan dengan orang local tapi sama orang Indonesia sendiri yang ada disini, yang aksen bahasanya udah nggak kek orang Indonesia gitu. Ntah kenapa aku jadi merasa gugup pas ngomong sama mereka. Bahasa Inggrisku berantakan. Tapi aku percaya kalo aku harus tetep optimis dan maju, aku terus belajar dan bekerja. Justru dari sana aku mengembalikan kepercayaan diriku.
mm…. rencana 5 tahun ke depan insyaAllah aku akan menjadi dosen. Mengembangkan start up yang sedang aku kerjakan sekarang dengan teman teman dan lanjut S3.
Sekian dan Terima kasih. Semoga banyak Ilmu yang bisa diambil.
Kali ini bukan penulis, tapi lebih tepatnya Notulen : Arum Safitri
Januari 26, 2019
ns 15.158.61.20da2