Sinopsis
Keinginannya sederhana. Hampir—mungkin sama dengan manusia lainnya. Ingin damai. Ingin bahagia bersama orang-orang yang dicintai. Ingin melindungi kehidupan kecil yang dimiliki. Dan ya, melihat cahaya tanpa perlu mengkhawatirkan perbedaan.
Bermula dari keinginannya itu, sebuah pilihan diambil. Benar dan salah. Benar menurutnya sendiri. Salah dalam sudut pandang normatif kebanyakan manusia.
Apakah perbedaan, lantas membuatnya berbeda dalam mewujudkannya? Pantaskah bila perbedaan dijadikan alasan untuk menyingkirkan satu dengan yang lainnya? Lalu, seenak hati menutup mata pada mereka yang berbeda warna dan golongan—yang membuat bulu bergidik saat mendengar namanya yang sebenarnya tak kau pahami dengan benar.
Apapun kau menyebutnya, keinginan makhluk hidup di muka bumi ini tetaplah sama. Kedamaian.
Dan tanpa disadarinya, sesuatu yang berharga telah datang sebelum ia sendiri mengharapkannya. Dapatkah ia menggenggamnya lebih lama? Setidaknya, sampai ia tahu, bahwa ia tak akan lama di sini.
Sayangnya, hidup yang dijalaninya bersinggungan pada roda-roda yang bergerak berlawanan dengan yang diinginkannya. Kemudian, sekali lagi, menjauhkannya pada harapan yang meski ia tahu fana, tapi mampu membuatnya mengenali makna kata “cinta”.
Akankah ia berjuang hingga akhir?
Adakah tangan-tangan yang akan datang membantunya?
Lalu, mungkin... melihatkan dunia kecil yang ingin ditinggalinya dengan damai...