Di dalam toilet, Ummu Afra yang sudah tidak tahan lagi dengan desakan cairan yang akan keluar deras dari kedua payudara montoknya dan memeknya yang seksi, dengan segera membuka resleting jubahnya dan resleting rok panjangnya. Dengan segera kedua pakaian itu lolos dari tubuh sintal Ummu Afra. Dia lalu mencantelkan kedua pakaian itu di gantungan pakaian yang menempel di pintu toiletnya. Lalu, jilbab lebarnya tidak dia lepas, tapi disampirkan hingga ke balik punggungnya.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBIhm7JLZXF
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzlKlgkFmhc
Ummu Afra lalu mematut dirinya di cermin yang ada di toilet itu. Heran juga dia melihat jenis cermin itu karena termasuk jenis cermin panjang yang biasanya hanya ada di kamar pribadi atau di ruang ganti toko pakaian. Namun, dia tak ambil pusing dengan itu. Malah dia senang, karena seluruh tubuhnya sekarang jelas terlihat di cermin itu walau sedikit buram permukaan kacanya. Terlihat dirinya hampir telanjang dengan hanya jilbab lebar yang disampirkan ke belakang punggungnya, BH yang membungkus kedua payudaranya, dan celana dalam yang menutup vaginanya.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNhViozsMwG
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEo1vp3SEOJ
"Wow, pemandangan yang hampir sempurna. Ayo buka yang di tengah dan bawah, dong.", seru Nurdin tidak sabaran yang melihatnya lewat monitor tabletnya. Lho, mengapa Nurdin juga tidak menyebut ingin melihat dia membuka penutup atasnya? Rupanya dia lebih terangsang kalau lihat wanita setengah atau telanjang dengan masih memakai jilbabnya.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyyLYR4mOVm
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4DU6Ck0vqO
Seolah menuruti perintah Nurdin, Ummu Afra lalu melepas BH dan disusul kemudian celana dalamnya. Lalu tiba2,16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhou68xNwUb
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd3mxd4yMKl
"Srrr... srrr.." dan "Crot... crot..."16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0dqTLiI0HC
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8HBfyDKJtl
Wah, suara apa, tuh?16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvtaqCSPbB4
Ternyata suara pertama itu adalah bunyi ASI yang mengalir deras dari kedua putingnya yang sudah keras pol dan kedua payudaranya yang menegang maksimal. Suara kedua adalah bunyi cairan cintanya yang meloncat aliran derasnya dari dalam vaginanya.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyPFS7aG0aG
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKMLj9Zkf4t
Melihat itu, Ummu Afra sempat kaget. Apalagi saat ia cek bagian dalam bra yang sudah penuh ASI nya yang lengket dan bagian dalam celana dalamnya yang penuh cairan itu. Namun, ia menjadi takjub. Tanpa pikir panjang, ia jilati ASI dan cairan cinta di kedua pakaian dalamnya sampai bersih dengan air liurnya.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqZMbzQMwHE
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKwYW0n3MHn
"Hm, rasanya aneh tapi nikmat", gumam Ummu Afra tertahan.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtpyzJRIdBO
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPdJp8TefH6
Dia tidak sadar ada yang melihat perbuatan mesum (masturbasi) nya lewat kamera CCTV di toilet itu. Senyum Nurdin makin mengembang melihat kejadian itu.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk4U9ay7ikq
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLwWrvonTlM
"Wih, ini namanya sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui.", gumam Nurdin kesenangan. Penisnya sampai menegang karena melihatnya.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeeaJ6vchE6
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡktP2wctANs
Nurdin lalu tambah melongo dan mupeng. Dilihatnya dalam video live (siaran langsung) itu (mirip di siaran TV), Ummu Afra terlihat sedang meremasi kedua payudaranya dan terkadang memintir putingnya dengan cepat dan keras. Rupanya itu untuk mengeluarkan sisa ASI yang ada di kedua puting payudara besarnya. Lalu, ASI itu ditumpahkannya ke ember kosong yang ada di toilet itu. Jumlahnya kira2 1 literan.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMSsI0scbgR
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCUqCv9NQsm
"Wow, banyak juga susu ASI nya. Pengen minum, deh.", seru Nurdin geregetan. Dia agak menyesal tidak berada di sana sekarang. Tapi nasi sudah menjadi bubur.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡczbmEQSf6D
"Mudah2an nanti bisa dan rencana awal ini sukses", lirih Nurdin menghibur diri.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHfUdknqmYa
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY3Io76TJYq
Adegan selanjutnya lebih gila lagi. Ummu Afra lalu mengangkat ember itu dan meminum semua susu ASI di dalamnya sampai habis dan tuntas. Dia agak bersendawa karena banyaknya yang diminum.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEmQU0YOtdy
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGXDb01iAjl
Untuk cairan cinta/kewanitaannya, Ummu Afra tidak mau meminumnya karena dia merasa agak jijik walaupun tadi sempat mencicipinya. Dia jongkok di pispot toilet (khusus jongkok) dan mulai meremas vaginanya, menusuk-nusukkan jari-jarinya, dan memukul-mukul kedua pantatnya yang bahenol. Cairan cinta itu mengucur deras dan masuk ke dalam lubang pembuangan pispot itu. Jumlahnya sekitar16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo6caV4Bqpl
500 ml an.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2MaFZgeD7V
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Y2VGxu6iP
"Ah, sayang banget itu. Kalau ana pasti rela menelan semua cairan cinta itu", gumam Nurdin tertahan.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJS8GPCKdW4
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyU6q9bL4nm
Setelah itu, Ummu Afra membersihkan ember dan pispot itu dengan cairan pembersih toilet, menggosoknya dengan teliti, serta menyiramnya dengan air yang banyak. Ia juga mengguyur air ke semua bagian tubuh kecuali kepala yang masih tertutup jilbab lebar. Ia lalu berkumur-kumur membersihkan bibir dan mulutnya serta cuci muka untuk membersihkannya dan menggosok kedua payudara besarnya dan memeknya agar bersih dari kedua jenis cairan tadi. Kemudian dia membilasnya dengan air agar lebih bersih.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDBSpCNSrzz
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcbAcJBLluQ
Karena di sana tidak ada handuk yang tergantung, maka dia terpaksa mengeringkan tubuhnya dengan alat pengering otomatis (untuk mengeringkan tangan) yang ada di toilet itu. Dia geser satu persatu bagian tubuhnya alat (yang mengeluarkan udara agak panas) itu agar semua bagian tubuhnya kering sempurna. Apalagi di bagian kedua payudara montoknya (termasuk kedua putingnya) yang dipegangnya bergantian dengan tangannya dan memeknya yang disorongkan begitu saja. Akibatnya bagian itu semakin nyeri dan sensitif karena udara panasnya.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbbuKjQXRFU
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFcKMw0PAoH
"Tapi biarlah, yang penting kering", ujar Ummu Afra pasrah.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEjmk5iDKIz
"Wah, kalau ana akan mengeringkan tubuhnya dengan handuk secara pelan2 dan penuh perasaan.", seru Nurdin dari seberang monitor.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9zkLJYtxAG
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiG4oLTtSMe
Setelah tubuhnya kering semua walaupun masih sedikit panas (efek dari alat tadi), Ummu Afra segera memakai kembali jubah longgar dan rok panjangnya tanpa memakai bra dan celana dalamnya. Itu karena selain bagian dalam kedua pakaian itu sudah lembab oleh kedua jenis cairan dan air liurnya serta bagian dalamnya serta di bagian luarnya sudah agak basah oleh air di lantai toilet. Untungnya pakaiam Ummu Afra cukup longgar dan tebal. Jadi itu membuatnya agak lega.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOb1EZMKDZ5
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkllndFbgI9
Bra dan celana dalamnya ia bungkus dengan beberapa jumlah dan lapis tisu toilet yang ada ada di sana. Lalu, kenapa ia tadi tak mengeringkan tubuhnya dengan tisu toilet saja? Karena ia khawatir jumlah tisu toilet itu tidak cukup untuk mengeringkan tubuhnya dan lagipula orang2 di rumah ini akan curiga karena bila tisu toilet menggunung di tempat sampah tanpa mereka tahu sebab jelasnya. Setelah dirasa aman, ia keluar toilet dan menuruni anak tangga serta menemui Aisyah.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡABa4ZGVCPK
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡumTWIXGnlt
"Kenapa lama, Ummu?", protes Aisyah tak sabaran.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfOsXSWmWWa
"Maaf, tadi Ummu agak sakit juga jadi mencret2 dan lama di toilet, Syah.", jawab Ummu Afra sekenanya, antara bohong dan jujur karena dia tadi memang 'mencret' kedua jenis cairan tadi.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnwkGpen2Eo
"Ya, gpp, Ummu. Maaf, karena tadi protes. Semoga cepat sembuh, ya.", seru Aisyah agak menyesal.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs1mmPwotIF
"Gpp juga, Syah. Terima kasih, ya", jawab Ummu Afra sambil tersenyum.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1rE2OGpq0A
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ELMDG3AxF
Untung dia menyembunyikan bungkusan berisi bra dan celana dalam itu dibalik jubah longgarnya yang juga tebal. Jadi, Aisyah tidak curiga.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrILv9A0d7R
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnOWB7Lle4Q
"Permisi, Ummu pulang dulu, Syah. Ada keperluan lain.," seru Ummu Afra agak tergesa karena ia masih merasa cairan ASI nya akan keluar lagi dan buru2 mau mengeluarkannya di rumahnya.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhU0V8OZyIW
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJOilGgfySR
"Tidak tunggu Bibi Nurul pulang sebentar lagi dari pasar, Ummu?", tawar Aisyah penuh harap.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡomFSDljiln
"Maaf, Syah. Ummu ada keperluan mendesak. Harap maklum, ya.", jawab Ummu Afra agak dilema.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDsxTDoO7jc
"Ya, gpp, Ummu. Hati2 saat pulangnya. Terima kasih sudah mau ngajar les Biologi buat Ais.", seru Aisyah tersenyum.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2el132PEyR
"Ya, terima kasih juga, Syah. Kamu makin rajin belajar juga dan semoga semakin pintar serta membanggakan orang tua.", balas Ummu Afra tersenyum juga.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlBbyXiENTw
"Siap, Ummu.," seru Aisyah sambil hormat ala tentara.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIecABzpeTR
Melihat itu, Ummu Afra hanya tertawa kecil melihat tingkah laku lucu Aisyah.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUAtZeFtKj5
"Ada-ada saja.," pikir Ummu Afra.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYCq1Zyd2Ua
Aisyah lalu mengantar Ummu Aisyah hingga ke dekat pintu rumah.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPB1TJhhbSL
"Kalau begitu, Ummu pulang dulu, Syah. Jaga rumah baik2 sebelum Bibi Nurul dan orang tuamu datang, ya. Assalamu'alaikum.", seru Ummu Afra.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjxMcNyf5sO
"Wa'alaikumsalam. Oke, Ummu.", seru Aisyah sambil mencium punggung tangan Ummu Afra sebagai tanda hormatnya pada gurunya itu.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnoWG6rRnaE
Ummu Afra pun membalasnya dengan mengelus lembut kepala Aisyah yang menunduk itu dengan penuh kasih sayang layaknya anak sendiri.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCXGaz8zlw3
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDY5Sj8Xa8q
Di lain pihak, Nurdin pun tertawa puas melihat hasil rekaman video itu selama hampir 1 jam. Lalu, dia men-save video itu di tablet dan disimpan juga di situs penyimpanan online GD yang sudah dipasswordnya. Rencana awalnya berhasil gemilang yang akan digunakannya untuk rencana selanjutnya16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRsdIHnUJIx
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWRKzFe1fxw
Setelah itu, mereka pun berpisah setelah Aisyah menutup pintu rumahnya. Ummu Afra lalu berjalan keluar kompleks perumahan itu. Setibanya di depan gerbang kompleks perumahan itu, ia menyetop sebuah bis yang menuju kompleks perumahannya. Setelah naik, ia memilih tempat duduk di bagian tengah bis itu. Suasana bis itu cukup lengang. Hanya ada beberapa orang lain selain dirinya. Rata2 mereka adalah anak sekolah mahasiswa/i, dan orang2 kantor yang akan istirahat siang. Di sebuah halte, naiklah seorang ibu berjilbab lebar dan berjubah longgar sambil membawa bayinya ke dalam bis. Tak disangka, dia dan bayinya duduk di sebelah Ummu Afra. Awalnya kaget, namun Ummu Afra senang karena ada teman ngobrol. Akhirnya mereka pun mengobrol yang diselingi dengan senyuman dan keramahan masing2.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnb0rbePefC
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSMGSqJMF5c
Selain bercerita seadanya tentang dirinya, akhirnya Ummu Afra tahu tentang jati diri wanita teman ngobrolnya. Namanya Halwa Wahyuni. Umurnya 42 tahun. Baru memiliki anak sekitar 6 bulan lalu. Suaminya sedang bekerja jadi TKI di negeri Jiran dan rutin mengirimkan uang per bulan kepadanya dan bayinya. Sebenarnya mereka berdua sudah berusaha punya anak sejak mereka menikah 2 dekade lalu, namun baru akhir2 ini mereka dapat karunia dan amanah memiliki serta menjaga anaknya sekarang. Sekarang dia mau beli susu formula di apotik sekalian cek juga keadaan payudaranya yang sangat sulit mengeluarkan susu ASI. Mungkin karena usianya sudah setengah baya. Dia bercerita sambil berkaca-kaca. Ummu Afra yang mendengarnya pun turut terisak dan mengeluarkan sedikit air matanya. Tiba2,16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcoWf5HlEpc
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvPWoPpaB4T
"Ooeek.. Ooeekk", tangis bayi itu karena ia mulai lapar.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsQOQ7EP6wJ
Sontak, semua penumpang dan supir serta kondektue melihat ke arah sumber suara. Halwa jadi malu karenanya. Beberapa agak terganggu dan menunjukkan wajah kurang suka.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbhtXtwlD1R
"Maaf, maaf, Semuanya. Saya akan segera menyusuinya", seru Halwa agak keras.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ99fdPavImK
Para penumpang, kondektur, dan supir itu pun mengangguk tanda memaafkan dan mengerti. Mereka lalu kembali ke aktivitas masing2.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfyu5twEFhW
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzy9cNtFSbh
Melihat itu, tanpa pikir panjang, Ummu Afra lalu menarik resleting jubahnya dan setelah melorot, tampaklah sepasang payudara besar yang menggairahkan meski masih tertutup jilbab lebarnya. Lalu, mereka mulai berbisik-bisik agar penumpang2 lain, supir, dan kondektur tidak mendengarnya.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEehSOoW6l5
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGrNWrLJxtr
"Biar saya saja yang menyusuinya, Wa.", tawar Ummu Afra.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiiU0Quyttp
"Wah, apa gpp, Riz? Maaf, kalau ngerepotin, ya.", tanya balik Halwa antara kaget, bingung, dan lega.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ud5C0uQBI
"Ya, gpp, Wa. Kita harus saling tolong menolong dalam kebaikan dan takwa", seru Ummu Afra meyakinkan.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS4JUCzs9fp
"Baiklah kalau begitu. Ini.", jawab Halwa seraya menyerahkan bayi laki2 nya ke pangkuan Ummu Afra.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOI2D1rdT6G
Ummu Afra segera menyambutnya dan segera menyusui bayi itu untuk mendapatkan asupan gizi lewat susu ASI nya. Bayi itu mendadak diam begitu menyusu pada Ummu Afra. Dia menyedotnya dengan kuat karena saking laparnya dan karena sifatnya sebagai laki2. Ummu Afra agak kaget tapi lega karena beban di payudara kanannya mulai berkurang. Namun bagaimana dengan payudara kirinya yang masih penuh ASI dan ingin keluar. Untungnya,16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2WCg4rpJyh
"Riz, bolehkah saya minta ASI mu di sebelahnya untuk persediaan?", tanya Halwa memastikan seraya mengeluarkan pemompa ASI dan botol susunya.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzi523rxgdb
"Oh, boleh banget, Wa. Silahkan saja. Tapi tolong tutupi, ya.", jawab Ummu Afra seraya meminta.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa0IaIT7EFP
"Beres, Riz. Tenang aja.", seru Halwa menenangkan.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDresRJQK4n
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH3no4FRCHf
Halwa lalu menyingkap dan menyampirkan jilbab lebar Ummu Afra ke arah kanan untuk memudahkan usahanya. Ia lalu menutup gorden jendela supaya bayangan mereka tidak kelihatan dan menutup pandangan dari arah kursi penumpang lain dan jalan dalam bis dengan jilbab lebar dan jubah longgarnya. Untungnya, kursi bis itu cukup tinggi sehingga menutup mereka dari pandangan orang lain dari bis itu.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi05mpoU6dm
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJB63jjlFe2
Dengan perlahan-lahan, Halwa memompa payudara kiri dengan alat pompanya sehingga putingnya mengeluarkan ASI lalu seraya dengan telaten memindahkannya ke dalam botol susunya. Diperlakukan seperti itu sebenarnya Ummu Afra agak malu karena ini di dalam bis yang sedang berjalan takut ketahuan orang lain dan sedikit terangsang karena kedua putingnya disedot bayi dan alat pompa ASI dalam waktu bersamaan. Untungnya itu bukan dalam rangka hubungan sex, jadi ia masih bisa menahannya. Akhirnya bayi itu selesai menyusui dan proses pompa ASI selesai di waktu bersamaan. Ummu Afra lega karena kedua payudaranya normal lagi tidak terbebani ASI lagi. Ia jadi teringat bayinya di rumah yang sedang dijaga mertuanya yang subuh tadi baru datang dari kampung halamannya. Mungkin ia juga sedang butuh ASI.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ13kFz6eTKw
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4hhmbsYnIN
Ummu Afra lalu menaikkan jubah longgarnya lagi dan menutupi kedua payudara montoknya serta merapikan jilbab lebarnya lagi hingga sempurna menghalangi kedua gunung kembar itu di balik jubah longgarnya.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJdiaiWuxmU
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSMT4vlwj6z
"Terima kasih sudah menolongku dan bayiku, Riz. Btw, kenapa kamu tadi gak pake bra?", seru Halwa sambil penasaran.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsIAGQVlPVE
"Ya, sama2, Wa. Maaf, tadi bra kulepas karena tadi mendadak ASI ku keluar dan takut merembes hingga ke jubah dan jilbabku. Maklum, saya ini ibu menyusui yang juga punya bayi.", jawab Ummu Afra agak panik.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEMMD1yU4x5
"Ya, gpp, Riz. Tapi lain kali kamu bawa bra cadangan buat jaga2 kalau begini lagi. Kan riskan juga walau jubah longgar dan jilbab lebarmu cukup tebal.", saran Halwa menerangkan.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsxdVEtrWqd
"Oke, Wa. Saya patuhi itu. Oiya, ini kartu nama dokter wanita kenalanku. Semoga bermanfaat, ya.", kata Ummu Afra menyarankan sambil berpikir juga akan bawa celana dalam cadangan.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq17iW2FLz0
"Oh, terima kasih, Riz. Bagaimana caraku membalasnya?", jawab Halwa kebingungan seraya menerima kartu nama itu.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3SLK57Mjfa
"Gpp, Wa. Kamu juga sudah menolongku dengan mengeluarkan ASI ini sehingga tidak membasahi pakaianku. Yang penting kita jaga komunikasi dan silaturrahim, ya. Oke?", seru Ummu Afra lalu bertanya sambil tersenyum.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM4gyS73ZJc
"Siap, Riz.," seru Halwa meyakinkan sambil tersenyum.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmnHgH91SD4
Mereka lalu saling bertukar nomor HP. Dan sebentar lagi kompleks perumahan di mana Ummu Afra dan keluarganya tinggal.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwRrMgabNlC
"Assalamu'alaikum, Ukhti Halwa. Afwan, ana duluan. Kalian hati2 selama perjalanan." seru Ummu Afra kepada Halwa dan sambil mengelus kepala bayinya tanda sayang.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEZZTReqdPG
"Wa'alaikumsalam, Ukhti Rizka. Na'am. Jazakillah. Anti juga, ya.", jawab Halwa.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6C82wzJiST
Mereka juga cipika-cipiki sebagai tanda kasih sayang persaudaraan. Indahnya.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVgi7FWfzgs
16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD39ezOP4Fz
Setelah membayar ongkos perjalanan bis kepada kondektur, Ummu Afra turun dari bis, menyusuri jalan kompleks perumahannya, dan akan masuk ke dalam rumahnya. Namun, pintu rumahnya terkunci. Ia jadi bingung karena tidak bawa kunci rumah cadangan. Lalu, ia melihat memo yang terselip di bawah pintu rumahnya, mengambilnya, dan membacanya. Ia tersenyum kecut melihatnya karena rasa rindu pada bayi dan mertuanya tertahan sementara. Lega karena rupanya mertuanya membawa cucunya (bayi Ummu Afra dan Mahmud) ke posyandu untuk pemeriksaan rutin dan sebentar lagi akan kembali. Ia pun mengambil kunci rumahnya yang diselipkan di balik (bawah) pot mawar di samping kanan pintu rumahnya (yang disebutkan juga dalam memonya). Setelah itu ia membuka pintu rumah dan masuk ke dalam lalu mengunci pintu rumahnya. Segera ia masuk ke dalam kamarnya dan mengeluarkan bungkusan pakaian dalam dan melemparnya ke tepi kanan bawah tempat tidur. Ia pun meletakkan tasnya di atas meja buffet. Dengan rasa lelah yang luar biasa, ia pun segera merebahkan diri di ranjangnya yang empuk dan sedikit memikirkan beberapa kejadian yang aneh tapi nyata tadi juga peristiwa yang menyenangkan. Tak lama kemudian, dia pun tertidur dengan nyenyaknya sampai terbawa mimpi.16002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbe1GbplRAT
Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
