Walaupun panik, Ummu Aisyah tetap berusaha mencari cara untuk solusi masalah ini. Saat melihat sprei samping ranjang tempat tidur itu, ia mendadak punya ide.34047Please respect copyright.PENANAmKyqhsRuBy
34047Please respect copyright.PENANAkzszpGgarh
"Ya, now or never.", cetus Ummu Aisyah pelan.34047Please respect copyright.PENANAsWZ2VQlMK9
34047Please respect copyright.PENANA9IyM4gwODa
Baginya ini adalah pertaruhan, ia akan ketahuan oleh lelaki itu dan kemungkin terburuk bisa terjadi atau ia bisa selamat dan bebas selega-leganya. Ia pun dengan cepat dan nyaris tanpa bersuara melaksanakan rencana itu dengan hati-hati.34047Please respect copyright.PENANAP4uQ6gFRU2
34047Please respect copyright.PENANAfkuB7FxlOP
Akhirnya lelaki itu sudah tiba di tempat di balik ranjang tempat tidur itu dan...34047Please respect copyright.PENANAMOs76niJG1
34047Please respect copyright.PENANAeJApU0Ka6h
Ternyata tidak ada siapa pun di balik ranjang tempat tidur itu. Lelaki itu pun bertambah bingung dan mencoba mencari Ummu Aisyah di dalam ruang klinik itu. Namun tetap saja ia tidak ditemukan di mana pun kecuali di satu tempat yang tidak disadarinya.34047Please respect copyright.PENANAlPJw5UaYC3
34047Please respect copyright.PENANAznGsZg61vg
"Aneh, apakah perkiraanku salah? Mungkin sekarang dokter Farah sedang di toilet", gumam lelaki itu pelan. Dia juga berpikir mungkin bekas cairan kekuningan itu bekas obat cair yang tidak sengaja ditumpahkan dokter itu. Padahal itu bekas cairan cintanya.34047Please respect copyright.PENANAeDFuDXkHai
34047Please respect copyright.PENANAsEJNm9mpVc
Karena tanpa hasil yang berarti, ia segera ke luar sambil sesekali melihat barang2 dan keadaan ruang itu dan akhirnya keluar seraya menutup pintu ruangan itu.34047Please respect copyright.PENANATAjylvlAii
34047Please respect copyright.PENANA5vQ76fryMJ
"Maaf, Bu. Mungkin dokter Farah sedang di toilet atau urusan sebentar keluar. Apakah masih menunggunya, Bu?", tanya lelaki itu dengan wajah agak sendu kepada seorang wanita yang sedang menggendong bayi.34047Please respect copyright.PENANAg9PaGCKnU7
34047Please respect copyright.PENANAuCK36ama1g
"Ya, gpp, Pak. Mohon maaf juga karena sedang merepotkan. Saya juga mau ke rumah saudara dulu di dekat sini. Terima kasih bantuannya.", jawab wanita itu agak kecewa namun tetap senyum.34047Please respect copyright.PENANApeOMFTcxVl
34047Please respect copyright.PENANAInxLVZ7fga
"Ya, gpp, Bu. Saya tidak merasa direpotkan. Baiklah, mari kita sama2 keluar. Saya juga masih ada agenda pekerjaan di bengkel sebelah klinik ini.", ajak pria itu ramah.34047Please respect copyright.PENANAL7rkGMerjG
34047Please respect copyright.PENANALDBle9V328
"Mari, Pak.", timpal wanita itu sumringah.34047Please respect copyright.PENANAYskyTtM3Sm
34047Please respect copyright.PENANAJw42XH2Juh
Lambat laun, suara langkah kaki keduanya mulai pelan dan menghilang seiring waktu.34047Please respect copyright.PENANAl8X49yFnJe
34047Please respect copyright.PENANAqfF58al2rc
"Syukurlah. Mereka sudah pergi. Namun, siapa mereka? Tapi, aku harus segera beres2 dulu sebelum keluar dari sini.", gumam Ummu Aisyah di dalam kolong ranjang tempat tidur itu.34047Please respect copyright.PENANAUl7TRIdTW7
34047Please respect copyright.PENANAlw6jutUZJd
Untunglah panjang dan lebar tempatnya lebih besar dan lebar daripada ukuran tubuhnya. Ditambah lagi, sisi bawah ranjang ini ditutupi sprei sehingga makin amanlah dia di dalamnya. Rupanya tadi diam2 ia mengangkat sedikit sprei penutup samping ranjang dan berguling pelan ke kolongnya dan menutupnya dengan rapi. Ah, cerdiknya juga dia karena ternyata dia suka menonton film2 detektif yang penuh trik dan misteri dan waktu yang mendebarkan. Ia tak menyangka mengalaminya juga di dunia nyata.34047Please respect copyright.PENANAdRzvc0ZeKi
34047Please respect copyright.PENANAI9knq43J3P
Dengan berhati-hati dan sambil memperhatikan keadaan sekitar, Ummu Aisyah pelan-pelan keluar dari dalam kolom ranjang itu. Setelah dirasa aman, dengan segera ia berlari ke arah pintu dan menguncinya dengan kunci yang masih tergantung di bagian badan knop pintu. Lalu, ia segera berjalan cepat ke arah cermin dan di bawahnya ada wastafel serta tempat tissue gulungan. Dengan cepat ia, membasahi beberapa lembar tissue itu dengan air mengalir dari keran dan menggosok dan membersihkan sisa ASI di kedua payudara dan sisa cairan cinta di memeknya serta mengeringkannya dengan beberapa lembat tissue kering. Ia melakukannya dengan erotis hingga kedua gunung kembar dan lubang kue apem itu berdenyut dan bergoyang sehingga begitu menggoda dan menggairahkan34047Please respect copyright.PENANAlZWxFKjlcX
34047Please respect copyright.PENANAfM9FLUwQlI
"Ah, kamu begitu semoknya, Ukhti. Kalau aku yang melakukannya pasti bisa lebih hot. Hehehe.", ujar Mahmud lewat layar smart phone nya sambil menyimpan adegan tadi dengan tombol save.34047Please respect copyright.PENANAeZ5hGWwv5M
34047Please respect copyright.PENANAOFg8GWH1Kw
Mahmud lalu melirik jam tangan di tangan kirinya seraya mengeluh. Rupanya saat itu juga ia harus ke ruang rapat kerja di kantornya untuk diskusi topik perkembangan IT dan dunia nyata. Walaupun agenda rapat itu baginya mengganggu, ia tak bisa mengelak karena ini hal penting di perusahaannya. Apalagi ada direktur, kepala bagian, dan komisaris utama yang juga hadir di sana. Akhirnya dengan agak terpaksa, ia menutup layar video smartphone itu dan membawa beberapa berkas kerja, ia bergegas ke sana. Meski begitu, ia agak lega karena kamera CCTV itu bisa merekam dalam keadaan stand-by.34047Please respect copyright.PENANA1rZtJA2Va4
34047Please respect copyright.PENANA63Xz9zi4ib
"Semoga nanti masih ada rekaman yang lebih hot dan bagus lagi.", pikir Mahmud bergairah setelah menutup pintu ruang kerjanya.34047Please respect copyright.PENANAm9NVoO6HVQ
34047Please respect copyright.PENANAYzNPaExT5r
Sementara itu, Ummu Aisyah sudah berhasil memakai pakaiannya lagi dengan benar, membersihkan sisa cairan cinta dengan cairan pembersih khusus di sprei, dan merapikan sprei ranjang itu.34047Please respect copyright.PENANAGLVsqaqHLB
34047Please respect copyright.PENANA9yBoWNCVxQ
Lalu, ia kembali memakai jas dokternya, menekuni tugasnya mencek status kadaluarsa obat2an itu dan menandai antara yang masih bagus kondisinya dan yang sudah expired. Setelah berhasil mendatanya dengan rapi dan mengirimkannya lewat email ke humas RS pusat itu, ia bersiap untuk pulang ke rumah karena tadi ia agak lelah dengan masturbasi yang tidak ia mengerti sebelumnya. Namun, tiba2 ia mendengar suara pintu ruang prakteknya dibuka dan suara,34047Please respect copyright.PENANABYe2FDiUxP
34047Please respect copyright.PENANA2RkBmxqIzt
"Assalamu'alaikum, Dokter Farah. Apakah Anda di dalam? Bolehkah saya masuk karena ingin cek kesehatan?", seru wanita itu dengan suara agak keras.34047Please respect copyright.PENANAHotqxXSkV4
34047Please respect copyright.PENANAdDXG4cZ9eb
Ummu Aisyah agak terkejut.34047Please respect copyright.PENANA13nIIX41UG
"Oh, mungkin ia lihat papan namaku di depan kliniknya.", pikir Ummu Aisyah jernih.34047Please respect copyright.PENANAqCWHbLJqhh
34047Please respect copyright.PENANAWsaxAQ3pcw
"Wa'alaikumsalam. Ya, saya ada. Sebentar saya bukakan pintunya.", seru Ummu Aisyah berjalan cepat dan segera membuka kunci pintu itu.34047Please respect copyright.PENANAtDp60VPKsB
34047Please respect copyright.PENANAzgT5csecoj
Setelah dibuka, tampaklah sosok wanita itu. Dia adalah Halwa Wahyuni, wanita yang tadi naik bis bareng Ummu Afra.34047Please respect copyright.PENANANaChoqHJ81
34047Please respect copyright.PENANAZu0lWMtS4e
"Maaf, Anda siapa, ya?", tanya Ummu Aisyah bingung.34047Please respect copyright.PENANA4mOE62RCdr
34047Please respect copyright.PENANA6VGfLtJDdm
"Maaf juga, Dokter Farah. Saya Halwa Wahyuni. Kedatangan saya ke sini untuk memeriksa kesehatan saya setelah melahirkan. Saya dapat info tempat ini dari Mbak Rizka, teman dokter saat SMA dulu. Maaf, tadi saya minta seorang pegawai bengkel sebelah untuk mencari Dokter karena saya bingung klinik ini libur padahal dia bilang melihat Anda tadi masuk. Bolehkah saya masuk?", jawab Halwa panjang lebar seraya menunjukkan kartu nama Ummu Aisyah.34047Please respect copyright.PENANAI1Js6jhp98
34047Please respect copyright.PENANAUfSBn2rKLD
"Oh, ya, saya kenal Rizka. Salam kenal juga, Bu Halwa. Ya, gpp, Bu. Maaf juga karena tadi saya ada urusan sebentar. Sampai sekarang pun kami masih bersahabat akrab meski tidak sesering dulu bertemunya karena sibuk dengan urusan rumah tangga dan pekerjaan masing2. Mari masuk.", balas Ummu Aisyah tersenyum sambil bingung memikirkan siapa pegawai bengkel itu. Mungkin dia orang baru.34047Please respect copyright.PENANArV3NCUDF7l
34047Please respect copyright.PENANAx8CGA4g5M9
"Ya, gpp, Dok. Siap.", sambut Halwa tersenyum juga.34047Please respect copyright.PENANARAstciUPFu
34047Please respect copyright.PENANAcK78CIm07H
Mereka lalu bersalaman dan cipika cipiki juga. Mereka saling berhadapan dan mulai mengobrol dan berkonsultasi di tempat diskusi (dengan 1 meja dan 2 kursi untuk dokter dan pasien). Sama seperti Ummu Afra, Ummu Aisyah juga sedih dan matanya berkaca-kaca mendengar penuturan Halwa yang juga sambil terisak-isak. Suaminya bernama Farid Yuwono, 44 tahun dan bekerja di negeri sebrang. Anak mereka, Jafar Harsoyo baru berumur 6 bulan. Tapi, ia sulit menerima ASI yang cukup dari ibunya karena usia ibunya sudah setengah baya. Sekarang Jafar sedang dititipkan di rumah saudaranya yang tinggal di dekat klinik ini agar ibunya lebih konsentrasi berobat di sini. Setelah itu, Ummu Afra berniat untuk memberikan suntikan hormon dan obat2an tertentu untuk merangsang produksi ASI Halwa. Namun, sebelumnya ia ingin memeriksa keadaan Halwa dahulu.34047Please respect copyright.PENANAjJ18eFdvvG
34047Please respect copyright.PENANA2bbyzRl2F2
Setelah berbaring di tempat tidur, lalu Halwa diperiksa napasnya dengan stetoskop dan diperiksa tensi darahnya dengan tensimeter oleh Ummu Aisyah. Lalu, Ummu Aisyah minta izin untuk memeriksa keadaan payudara Halwa agar bisa mengetahui dosis pemberian hormon dan obatnya. Itu memang sesuai dengan SOP nya. Halwa pun mengizinkan karena itu untuk kesembuhannya dan karena sesama akhwat jadi tidak masalah.34047Please respect copyright.PENANAFIxJSuQT5n
34047Please respect copyright.PENANASc9sUE8nCW
Ummu Aisyah lalu mulai meraba kedua payudara Halwa secara bergantian dari luar jilbab lebar dan jubah longgarnya. Lalu, ia meremasnya agak keras dan sesekali menekan putingnya. Halwa agak menahan sedikit sakit dan meringis saat merasakannya. Namun, mau bagaimana lagi? Ia harus bersabar bila ingin segera mencapai kesembuhannya.34047Please respect copyright.PENANAObvBkgVXAH
34047Please respect copyright.PENANAGFke9rLufk
"Hm, memang sedikit aneh keadaannya.", gumam Ummu Aisyah yang juga merasa aneh dengan tubuhnya. Rupanya reaksi obat itu mulai muncul karena dia meraba dan meremas payudara pasiennya. Dia mulai bergairah dan libidonya makin naik. Kedua payudara dan memeknya kembali berdenyut aneh. Padahal, normalnya ia tak akan seperti itu sebelumnya.34047Please respect copyright.PENANA2ZwRSPsvTD
34047Please respect copyright.PENANAKCrjWDyFFf
"Aneh gimana, Dok?", tanya Halwa yang bingung mendengar gumaman Ummu Aisyah yang mulai berkeringat dingin.34047Please respect copyright.PENANAC6wgGIGRle
34047Please respect copyright.PENANA5gNwNFSFwg
"Ya, aneh karena keadaanya yang tidak biasa, Bu. Bagaimana kalau saya periksa secara menyeluruh dan detil?", tanya Ummu Aisyah dengan napas agak memburu.34047Please respect copyright.PENANAYEQy8HS6fx
34047Please respect copyright.PENANAdROQCKzdY1
"Hm, maksud Dokter apa, ya? Apakah Dokter gpp? Kelihatannya butuh istirahat?", tanya Halwa tambah bingung melihat kondisi Ummu Aisyah yang bertambah aneh.34047Please respect copyright.PENANAmx1OfLyliI
34047Please respect copyright.PENANAlVMej2mxKz
"Oh, ini gpp, Bu. Udah biasa karena tadi saya ada urusan medis sebentar. Maksud saya, agar saya bisa lihat payudara Ibu secara langsung agar ceknya lebih baik. Bagaimana? Ini untuk kesembuhan Ibu juga.", jawab Ummu Aisyah tegas antara ingin melaksanakan tugas dokternya atau memuaskan nafsu seksualnya.34047Please respect copyright.PENANAtSxixsxOvH
34047Please respect copyright.PENANAP4Z5VrmYG6
"Hm, baiklah, Dok.", ujar Halwa pasrah. Ia berharap tidak terjadi apa2 nantinya. Namun rupanya ia keliru.34047Please respect copyright.PENANAPsPkn5AH5I
34047Please respect copyright.PENANANqEgYFLWA0
Halwa segera menyampirkan jilbab lebarnya, membuka kancing2 depan jubahnya. Tampaklah sepasang payudara besar berukuran 35 B tertutup bra yang agak kekecilan dipakainya. Ummu Aisyah pun membantu melepaskan kaitan bra di punggung Halwa dan melepaskannya serta meletakkannya di bagian samping ranjang.34047Please respect copyright.PENANA2EnZJZEacV
34047Please respect copyright.PENANAceKXhMhSgA
Melihat itu, Ummu Aisyah tampak menelan ludah. Kedua payudara putih itu tampak menggairahkan dengan puting agak kehitaman di puncaknya. Setelah itu, Ummu Aisyah lalu menerangkan pada Halwa bahwa kedua tangan dan kaki Halwa harus diikat dengan borgol khusus di keempat ujung sisi ranjang untuk memudahkan pemeriksaan dan pengobatan. Lagi2 Halwa menurut demi mendapat kesembuhannya. Dengan cekatan, Ummu Aisyah mengikat keempat alat gerak Halwa dengan alat itu. Rupanya itu juga untuk melancarkan aksi tak terduganya kali ini yang juga dipengaruhi efek obat (multivitamin) yang tadi diminumnya.34047Please respect copyright.PENANAePh5NSOONC
34047Please respect copyright.PENANAkjmqhyxTGv
Dengan segera, Ummu Aisyah lalu kembali meremas kedua payudara besar itu dengan keras dan sesekali memelintir kedua putingnya serta terkadang menyusu keduanya secara bergantian. Akibatnya kedua payudara itu kemerahan dan kedua putingnya agak kebiruan. Itu berlangsung selama 10 menitan.34047Please respect copyright.PENANAk0rr7jZNjh
34047Please respect copyright.PENANAFp3V4sraUw
"Arrghhh, adduuhh, oh.... ehm...", desah Halwa antara kesakitan dan menikmati sambil keluar sedikit air matanya.34047Please respect copyright.PENANAlmJHi2VqDm
34047Please respect copyright.PENANAHfrCNOiZMv
Setelah itu, Ummu Aisyah ternyata mengerti dosis obat dan hormonnya walaupun keadaanya sedang bergelora asmara yang ia juga bingung penyebabnya. Lalu, segera ia mengambil suntikan pertama lalu diambilnya sebagian obat cair pada botol kecil coklat dan diambilnya juga hormon cair pada botol kecil hitam dengan alat yang sama. Dicampurkannya kedua zat itu dengan digoyangkan perlahan agar tercampur rata. Kemudian, dia menyuntikkannya masing2 setengah volume di bagian samping tubuh Halwa dekat kedua payudaranya. Halwa merasa sedikit sakit namun ia merasa ada cairan dalam payudaranya yang ingin merangsek keluar.34047Please respect copyright.PENANAjUCHxMR62p
34047Please respect copyright.PENANAvopR3MS7GW
Merasa lihat denyutan aneh di kedua payudara Halwa, Ummu Aisyah lalu segera menekan dan meremas agak keras di bagian itu seraya memintir sedikit putingnya. Setelah itu didiamkan sejenak.34047Please respect copyright.PENANAz7VFyw2krC
34047Please respect copyright.PENANAxkvh9E6SYR
"Ccrr...crrr.. crrr " Rupanya ASI mengucur lumayan deras dari kedua puting payudara Halwa.34047Please respect copyright.PENANAboelVIWQaO
34047Please respect copyright.PENANAvPOR0tc4QE
"Syukurlah. Akhirnya aku bisa menyusui bayiku dengan normal.", ujar Halwa sumringah walau awalnya ia sempat menderita tadi.34047Please respect copyright.PENANAMBcsYa8aGJ
34047Please respect copyright.PENANASgMIFmfmW7
Namun, Ummu Aisyah langsung menyosornya. Dilahapnya kedua puting payudara Halwa untuk menghisap ASI nya serta menjilati sisanya di area sekitarnya. Halwa sempat terkejut dan geli karenanya namun ia berpikir positif mungkin Ummu Aisyah membersihkan ASI itu agar tidak mengotori pakaiannya. Namun, ia juga merasa vaginanya berkedut2 dan akan keluar sesuatu.34047Please respect copyright.PENANAUjFDReqYH5
34047Please respect copyright.PENANADnKo7MVxZh
Ummu Aisyah pun selesai meminum ASI itu untuk tambahan tenaganya walau pun masih sisa sedikit mengalir di payudara Halwa. Lalu, ia kembali menerangkan dan minta izin kepada Halwa untuk memeriksa vaginanya karena alasannya berkaitan dengan kondisi payudaranya. Lagi2 Halwa mengizinkan karena kepolosannya. Dengan cepat, Ummu Aisyah menarik jubah longgar Halwa ke atas, menurunkan celana panjang tipisnya dan celana dalamnya. Tampaklah vagina Halwa yang bersih tanpa rambut kemaluan karena rajin dicukur dan dirawat tampak berkedut-kedut. Tampak kelentit kecil di dekatnya. Ummu Aisyah lalu menekannya sedikit dan Halwa sedikit berteriak karena saking sensitifnya. Untung ruang klinik ini punya lapisan peredam suara, jendela dan pintu tertutup rapat sehingga orang2 di luar tidak bisa mendengarnya.34047Please respect copyright.PENANAPB5dO25lfV
34047Please respect copyright.PENANA4ZPjCOoNZG
Lalu, Ummu Aisyah mulai memasukkan dua jari ke liang senggam Halwa secara bergantian dan keluar masuk selama beberapa menit. Tusukan jari2 Ummu Aisyah membuat Halwa makin berteriak dan bergelinjangan. Hal ini diperparah dengan jilatan dan gigitan Ummu Aisyah yang erotis di vagina Halwa. Tekanan dan cairan cinta Halwa makin menjadi di dalam dinding vaginanya. Ia merasa orgasme nya makin dekat. Ironis memang. Ia dibuat binal dan orgasme setelah lama ditinggal suaminya bekerja di luar negeri justru oleh akhwat yang penampilan dan pribadinya mirip dengannya. Namun terlambat, karena kepolosannya dalam bidang medis, ia harus mengalami pelecehan dan kejadian tabu seperti lesbian ini.34047Please respect copyright.PENANAcwxqhqwhyG
34047Please respect copyright.PENANAiZ6K2MUdxE
"Oh, Dok. Saya mau pipis, nih. Tolong minggir sebentar.", seru Halwa panik dan nikmat karena akan orgasme.34047Please respect copyright.PENANAhHU3q1ZhIz
34047Please respect copyright.PENANAESfoQ6YwOB
"Gpp, Bu. Keluarin aja. Ini yang saya tunggu2.", balas Ummu Aisyah binal lupa bahwa ia dan pasiennya sudah bersuami dan memiliki satu anak.34047Please respect copyright.PENANAmPQeu91vBs
34047Please respect copyright.PENANAg0CDZI2pcJ
"Ah, oh, ehm...", desis Halwa saat segera lepaskan cairan cintanya.34047Please respect copyright.PENANAI1wZqTxqwm
34047Please respect copyright.PENANAiHJlaP7wli
"Crot... ssrrr.. crott.. srr". Cairan cinta Halwa menyembur dan mengalir dari vaginanya mengenai mulut dan muka Ummu Aisyah dan sedikit mengenai jilbabnya serta mengotori spreinya lagi.34047Please respect copyright.PENANAMs0jeZncfT
34047Please respect copyright.PENANAhYo1qtDKmn
Ummu Aisyah lalu menjilati dan meminum banyak cairan cinta Halwa saking rakusnya tanpa merasa jijik. Lalu, ia pun beralih akan mencium bibir Halwa Awalnya Halwa menolak, tapi karena puting Halwa dipintir Ummu Aisyah terpaksa ia membuka mulut karena berteriak sakit dan mulailah percumbuan haram di antara mereka bibir mereka mencium dengan ganasnya serta lidah mereka saling membelit mencampur liur mereka dan sedikit cairan cinta Halwa. Mereka lakukan itu selama beberapa menit.34047Please respect copyright.PENANAEQOuJ1bNGB
34047Please respect copyright.PENANAlxEZexqSFK
Tak lama kemudian, mereka selesai melakukannya dan sama2 pingsan saking lelahnya dan saling berpelukan. Bagi mereka itu adalah pengalaman yang aneh, jijik, indah dan tak terlupakan. Sejam kemudian mereka bangun, saling minta maaf karena mereka sama2 merasa khilaf, membuka ikatan borgol, membersihkan bagian tubuh mereka, barang, dan ruangan, menutup dan merapikan pakaian mereka, serta menyelesaikan urusan administrasi. Lalu, mereka pun saling berjanji untuk menutup rahasia itu dan tidak akan mengulangi lagi. Kemudian mereka segera pulang ke tempat masing2 tanpa banyak bertanya lagi.