Setelah beristirahat sejenak, Nurdin akan segera melancarkan aksinya pada Ummu Afra.17906Please respect copyright.PENANAK9syElqnhW
17906Please respect copyright.PENANAMH4KuLK0sa
"Agar lebih akrab, saya panggil Ukhti dengan Dik dan sebaliknya panggil saja saya Mas. Lalu, masing2 dari kita saling melepaskan pakaian yang dipakai. Bagaimana, Dik?", tawar Nurdin penuh birahi yang lebih tua 6 tahun dibanding Ummu Afra.17906Please respect copyright.PENANAmmLo9LtAWa
17906Please respect copyright.PENANAp7OEDassaZ
Ummu Afra yang masih sedikit lelah dengan pergumulan dengan Nurdin tadi hanya bisa mengangguk pasrah.17906Please respect copyright.PENANAYMaod6xXSf
17906Please respect copyright.PENANAz0ExrzmZv2
"Baiklah, Mas Nurdin. Mari segera kita lakukan.", ujar Ummu Afra yang ingin cepat melakukan hal yang tabu ini agar lekas pulang dan beristirahat di rumah.17906Please respect copyright.PENANADcPs5YuILf
17906Please respect copyright.PENANAccgnoOh3uu
Mendengar hal itu, Nurdin lalu segera menarik kuat kedua tangan Ummu Afra yang kaget namun hanya pasrah saja. Keduanya kini saling berhadapan dengan jarak sangat dekat. Kedua napas mereka begitu memburu. Kepala Nurdin lalu mendekat ke kepala Ummu Afra dan bibirnya langsung menyosor bibir seksi akhwat itu. Kedua lidah mereka saling beradu dan mengait serta mencampurkan kedua air liur mereka.17906Please respect copyright.PENANAMxkRxnW9DZ
17906Please respect copyright.PENANAZ6Vov0Cavj
"Ehm, mmuacchh..mmuaacchhh.", desis mereka tertahan menikmati percumbuan terlarang itu.17906Please respect copyright.PENANA5IWIKH5vzk
17906Please respect copyright.PENANAq9DWeFlJE3
Kedua tubuh mereka sedikit renggang namun tetap bergoyang2 dengan erotisnya. Kedua tangan Nurdin lalu memasukkan kedua tangannya di bagian punggung Ummu Afra di balik jilbab lebarnya. Ia mencari-cari resleting jubah longgar akhwat itu. Setelah ketemu, langsung ia tarik turunkan resleting itu dan setelah melonggar, jubah panjang itu langsung ia pelorotkan ke bawah hingga sebatas pinggang Ummu Afra. Akibatnya, bagian atas tubuh Ummu Afra kini setengah telanjang, hanya bra dan jilbab lebarnya yang masih menutupi kedua gunung kembarnya yang montok itu. Nurdin segera melepas pengait bra dan benda itu langsung lepas dan kedua payudara Ummu Afra langsung membusung keluar menyentuh sisi dalam jilbab lebarnya yang hingga sebatas perut. Nurdin lalu segera melepaskan kuluman pada bibir Ummu Afra dan menyampirkan jilbab lebarnya ke samping hingga ke bagian punggungnya. Tampaklah kedua bukit kembar berukuran 36 B yang sangat menantang dengan sedikit ASI yang keluar dari kedua puting Ummu Afra. Akhirnya, Nurdin akan segera menikmatinya setelah rajin memandanginya (masih dari luar jilbab lebar dan jubah longgar panjangnya) saat bertamu ke rumah Mahmud dan istrinya ini saat itu.17906Please respect copyright.PENANAaXpsQcTHo3
17906Please respect copyright.PENANAYgOkjV3C4j
Melihat pemandangan itu, penis Nurdin langsung kembali bangun dan sedikit mengeluarkan spermanya yang merembes ke kolor dan sedikit ke celana panjang bahan kainnya. Tanpa pikir panjang, mulut Nurdin langsung menghisap kuat ASI di puting payudara kanan Ummu Afra dan diselingi dengan jilatan lidahnya di seluruh bagian payudara itu tanpa kecuali. Tangan kanan Nurdin tidak mau kalah dan meremas kuat payudara kiri Ummu Afra sambil sesekali memelintir keras putingnya.17906Please respect copyright.PENANAp2LJ7HtQRV
17906Please respect copyright.PENANADJGggOZiMc
"Aahhh.. Ooohhhh... Mmmhj Teruskan Mas Nurdin. Puaskan ana.", desah Ummu Afra sambil merem melek tak karuan menikmati perlakuan Nurdin pada kedua bukit kembarnya.17906Please respect copyright.PENANAIgVg6vbVru
17906Please respect copyright.PENANAKi8Jt8kDGX
Mendengar suara Ummu Afra yang begitu indahnya, Nurdin makin bersemangat. Libidonya naik. Ia makin memperkeras kuluman, sesekali menggigit puting, dan remasannya pada kedua payudara montok Ummu Afra, kiri dan kanan secara bergantian. Ummu Afra pun makin menikmati perlakuan itu sambil memegangi kepala Nurdin dan terkadang menjambak rambutnya. Akibatnya, kedua payudara Ummu Afra memerah, penuh air liur, dan ada beberapa cupangan Nurdin pada beberapa bagiannya. Kedua putingnya masih tegak mencuat jadi agak kebiruan karena kuluman dan pelitiran Nurdin. Kedua payudara itu jadi berkedut-kedut karenanya. Nurdin puas sekali dengan hasil perlakuannya itu. Lalu, dia mengambil beberapa lembar tissue di kotaknya yang terletak dekat persneling mobilnya. Dengan penuh kelembutan, dia mengelap bekas air liurnya di kedua payudara Ummu Afra dan kedua putingnya sambil sedikit meremas dan memainkannya. Birahi Ummu Afra makin meningkat karenanya. Kini, kedua payudaranya sudah kering dan bersih. Namun, ukurannya sedikit membesar karena masih ada sisa ASI yang akan segera keluar dari kedua putingnya.17906Please respect copyright.PENANA3kglAXP6z4
17906Please respect copyright.PENANAtKURLpSpW2
Ummu Afra khawatir karena hal itu. Melihat itu, mata Nurdin semakin mesum melihatnya. Ingin sekali ia menyusu pada kedua putingnya. Tapi bagaimana caranya itu yang ia pikirkan sekarang yang berpacu dengan waktu agar ASI itu yang akan segera menyembur keluar. Akhirnya ia menemukan ide. Lalu, ia mengambil sebuah alat pemerah susu sapi yang sudah dimodifikasi dari kantung plastik di bagian kursi depan. Kedua ujungnya mirip alat penghisap ASI pada kedua payudara manusia. Di bagian tengah ada pompa kecil untuk mempercepat tarikan air susu dan di ujung lainnya ada sedotan agak besar sedikit lebih kecil daripada ukuran mulut manusia.17906Please respect copyright.PENANAsgJY59u4Ie
17906Please respect copyright.PENANAofY2O5OLPC
Nurdin lalu segera memasangkan kedua ujung alat pengisap itu pada kedua puting Ummu Afra dan memasukkan ujung sedotan yang satu ke mulutnya sendiri serta tangan kirinya menahan bagian tengah alat itu agar tidak jatuh. Tangan kanannya lalu menekan tombol "ON" dan alat itu segera bekerja menarik kedua puting Ummu Afra agar segera mengeluarkan isinya. Tangan kanan Nurdin pun tidak tinggal diam. Diremas dan diperasnya dengan kuat kedua payudara Ummu Afra secara bergantian seperti memerah susu sapi dari puting dan kelenjar payudaranya. Hal itu bertujuan agar mempercepat prosesnya dan air susu cepat keluat dan lebih banyak.17906Please respect copyright.PENANA3MrM0dIoPQ
17906Please respect copyright.PENANA0Rxx6qevUr
Mendapat perlakuan seperti itu, Ummu Afra terkejut. Baru kali ini kedua payudaranya dan ASI nya dipijat & dihisap oleh alat dan tangan manusia sekaligus. Ia berdebar-debar menanti prosesnya. Namun, ia lega karena ASI yang membebani kedua payudaranya akan segera keluar.17906Please respect copyright.PENANAbdkSkrdUHk
17906Please respect copyright.PENANA4Lmgym3Rnl
Tidak lama kemudian,17906Please respect copyright.PENANAkxmr0IINfb
17906Please respect copyright.PENANAu4Si3SZduD
"Ccrrtt... ccrrrttt... ccrrttt...", suara ASI Ummu Afra yang dihisap alat itu mengalir melalui selang plastiknya hingga disedot oleh Nurdin. Begitu leganya kerongkongan Nurdin dialiri ASI itu. Tenaganya seolah pulih kembali. Namun, dia tidak serakah. Saat merasa ASI yang dihisapnya tinggal sedikit lagi, Nurdin segera mematikan tombol alat itu. Tangan kirinya segera membalikkan ujung sedotan alat itu dan mengarahkannya ke mulut Ummu Afra. Tangan kanan Nurdin masih meremas bergantian kedua payudaranya. Ummu Afra mengerti dan langsung membuka mulutnya dan mengulum sedotan itu dan tangan kanannya menahan bagian tengah alat itu. Nurdin lalu menyalakan kembali alat itu.17906Please respect copyright.PENANAnfFCBv14ft
17906Please respect copyright.PENANApQI5nZZMVS
"Crrt... crrrt..", suara ASI yang kembali mengalir dan membasahi kerongkongan Ummu Afra. Ia merasa lega rasa hausnya telah hilang sekaligus kedua payudaranya kembali ke ukuran normal karena ASI nya telah keluar semua untuk sementara ini.17906Please respect copyright.PENANAuKmSzm7bym
17906Please respect copyright.PENANAG3k1IpJ6fd
Nurdin lalu segera mematikan alat itu, melepaskan ujung sedotan dari mulut Ummu Afra dan kedua alat penghisapnya dari kedua putingnya. Dia lalu membersihkan kedua puting itu dengan tissue kering sambil sesekali meremasnya lembut dan menyeka bekas air liur dan ASI di bibir dan mulut Ummu Afra dengan tissue yang sama. Lalu Nurdin terdiam sejenak. Tanpa diduga sebelumnya, tiba2 Ummu Afra segera melucuti kemeja dan kaus dalam Nurdin dan menekan-nekan, meremas-remas dada bidangnya serta sesekali menggigit kedua puting kecil Nurdin. Diperlakukan seperti itu, membuat Nurdin kelojotan.17906Please respect copyright.PENANAoY5sSTcGWA
17906Please respect copyright.PENANAobxBg4yt6h
"Ah, ah, ehm, oohhh., Maannntaappp, Dik Rizka.", desah Nurdin keenakan.17906Please respect copyright.PENANAMwKW8YRusc
17906Please respect copyright.PENANAwZMEAyOQmu
Ummu Afra lalu memelorotkan celana panjang dan membuka kolor Nurdin juga. Tampaklah kontol Nurdin yang tegang maksimal dengan urat2 kehijauan menghiasinya. Meski lebih kecil ukurannya dibanding kontol suaminya, baginya itu lebih menggairahkan karena ujungnya yang lebih lancip. Tanpa buang waktu, Ummu Afra melakukan blowjob. Ia memasukkan kontol itu hingga hampir menyentuh pangkal kerongkongannya. Dimaju mundurkannya kontol itu sambil sesekali digigitnya kecil.17906Please respect copyright.PENANAEZtg0CaZma
17906Please respect copyright.PENANA9wiv9YyM6I
"Aahhh.. Ooohhhhh... Ter.. terrussinn, Diikkk.", seru Nurdin megap2 sambil megang kepala Ummu Afra yang masih terbungkus jilbab lebar. Sementara itu, di luar sudah turun hujan deras dan disertai angin lumayan kencang. Semakin tersamarlah permainan sex mereka dari luar.17906Please respect copyright.PENANAuDHpAR7nSS
17906Please respect copyright.PENANAiHoO3dJuUq
Ummu Afra juga semakin cepat melakukan blowjob disertai dengan remasan kuat kedua tangannya pada kedua biji pelir Nurdin. Merasa kontolnya semakin menegang, Nurdin makin merapatkan kepala Ummu Afra pada benda panjang itu. Dan..17906Please respect copyright.PENANALIFFRxTl57
17906Please respect copyright.PENANAHRtIpBqBmd
"Crot... crot...croot." bunyi air sperma Nurdin yang masuk ke dalam mulut dan kerongkongan Ummu Afra. Dia tampak menikmatinya. Lalu, Ummu Afra segera melepas kontol itu dari mulutnya setelah Nurdin melepas kepalanya. Lalu, dia segera menampung sisa ceceran sperma Nurdin dengan kedua tangannya yang dibentuk seperti wadah kecil. Nurdin yang melihat itu pun mengerti dan membuka lebar mulutnya dan air sperma dari tangan akhwat itu mengalir bebas ke dalam mulut dan kerongkongan Nurdin.17906Please respect copyright.PENANAk83WoK4Daj
17906Please respect copyright.PENANAyCAwvleRsh
"Hm, nikmatnya.", gumam Nurdin puas.17906Please respect copyright.PENANA9kNE2s2waa
17906Please respect copyright.PENANA9XrpYCN2V3
Lalu, Nurdin mendorong tubuh Ummu Afra ke belakang dan melepas rok panjang yang menyatu dengan jubah longgarnya hingga terlepas semua ke bawah. Dipelorotkannya celana panjang tipis dan celana dalam Ummu Afra hingga lepas. Namun, kaus kakinya tidak ia lepas. Sensasinya meningkat melihat akhwat di depannya hampir telanjang dan hanya memakai jilbab lebar dan kaus kakinya saja. Dipegangnya kedua paha Ummu Afra dan diarahkannya ke atas agar memudahkan mulutnya mencapai vagina Ummu Afra. Lalu, dijilat2nya vagina Ummu Afra sambil menghisap cairan cintanya. Sebelah tangannya ikut meremas2 vagina itu sambil tangan satunya menahan sekaligus kedua paha Ummu Afra. Dua jari sekaligus ikut menojos maju mundur memek Ummu Afra hingga cairannya makin banyak keluar. Dengan mulutnya, Nurdin meminum semua air cinta itu. Ditekan2 dan dipelintir juga kelentitnya dengan kedua jarinya.17906Please respect copyright.PENANAXOwmD9QOgl
17906Please respect copyright.PENANAd0C2pleBZ1
"Aauowhh.. Hhhh.. Aaahhh.. Oooohhh., Ter.. teerrussin., Mmaass.", racau Ummu Afra dengan binalnya yang akan segera orgasme lagi.17906Please respect copyright.PENANA0ykza5hmqM
17906Please respect copyright.PENANAF0COMSWONS
"Ssrtt.. ssrttt...", bunyi sisa air cinta dari vagina Ummu Afra yang lagi2 habis diminum Nurdin.17906Please respect copyright.PENANAm62fqI1jXK
17906Please respect copyright.PENANAi0Fxv7zTbd
Setelah itu, Nurdin segera menurunkan kedua paha Ummu Afra. Dia lalu segera menggeseka-gesekan kontolnya di bagian luar vagina Ummu Afra. Siap untuk memasukkannya ke dalam vagina itu yang makin berkedut-kedut.17906Please respect copyright.PENANAg8eIxnF407
17906Please respect copyright.PENANAy07NkzHi97
"Anti siap ana masukkan ini, Dik Rizka?", tanya Nurdin dengan mesumnya.17906Please respect copyright.PENANAWEl81IZHVE
17906Please respect copyright.PENANAPBVJdcwJcA
"Kapan pun ana siap, Mas Nurdin. Cepat anta masukkan sekarang.", jawab Ummu Afra bergairah.17906Please respect copyright.PENANA6BoQsSSUeA
17906Please respect copyright.PENANAxHyVruEErV
Saat Nurdin, akan memasukkan kontolnya terdengar suara notifikasi pesan dari smartphone di saku celananya.17906Please respect copyright.PENANA63i1xmDV6N
17906Please respect copyright.PENANAzvDeCX0MOj
"Huh, siapa lagi ini? Mengganggu keasyikan orang aja.", gerutu Nurdin kesal.17906Please respect copyright.PENANAaLNjcpEehW
17906Please respect copyright.PENANA32HFYKs8zH
Karena penasaran, ia lalu merogoh smartphone dari saku celana panjangnya dan membaca pesan di dalamnya.17906Please respect copyright.PENANAl0P4JqefHm
17906Please respect copyright.PENANAJkn9bXhTLn
"Nurdin, kenapa kamu berulang kali kutelepon tidak diangkat2? Ke mana saja dan sedang apa? Ayo cepat segera ke kantor sekarang. Kita akan rapat mendadak bersama para kepala bagian, komisaris, dan perwakilan karyawan bank. Karena indeks mata uang nasional sekarang sedang mengkhawatirkan. Harus tiba setengah jam lagi di sini. Kalau tidak, kamu kupecat atau kumutasi ke luar kota yang jauh. Bagaimana?",17906Please respect copyright.PENANAMcq84lsrXM
17906Please respect copyright.PENANAdVqMjDf9M7
Begitu bunyi pesan yang tampak marah dan mengancam tersebut. Mendadak, wajah Nurdin jadi pucat. Itu sms dari Pak Broto, direktur bank tempatnya bekerja. Dia tahu tabiat atasannya yang tegas, keras kepala, dan tidak main2 dengan ucapan dan tindakannya. Namun itu demi kemajuan perusahaannya dan kepentingan para karyawannya juga. Tadi Nurdin hanya men-sillent kan suara panggilan telepon dan lupa melakukan hal yang sama pada suara notifikasi pesannya. Lalu dengan ketakutan, ia membalas pesan bosnya itu.17906Please respect copyright.PENANA1oZaNvuskd
17906Please respect copyright.PENANAfB5xiJ47gg
"Baik, Bos. Maaf saya tadi sedang belanja di swalayan. Segera saya ke sana dengan cepat. Mohon ditunggu."17906Please respect copyright.PENANA6plOSSkdDR
17906Please respect copyright.PENANAkXu0ZTlUfG
Lalu, ia segera menarik lagi kontolnya dari bibir vagina Ummu Afra.17906Please respect copyright.PENANAb8i35hsHFJ
17906Please respect copyright.PENANAP7LmOuHkuM
"Maaf, Dik Rizka. Saya harus segera ke kantor. Ayo segera rapikan pakaian kita masing2.", seru Nurdin dengan sendu. Padahal ia ingin segera menuntaskan ronde final ini.17906Please respect copyright.PENANAQr2YuQpIrU
17906Please respect copyright.PENANAQ1yYh8LtOc
"Hm, baiklah, Mas Nurdin. Lain kali saja, ya.", bilang Ummu Afra agak kecewa namun lega karena vaginanya tidak jadi ditusuk dengan kontol Nurdin.17906Please respect copyright.PENANAabSaTBoqlI
17906Please respect copyright.PENANAURYYnx8kdz
Lalu, mereka berdua segera membersihkan berbagai cairan yang dihasilkannya dan mengeringkan tubuh mereka dengan banyak tissue. Dengan cepat mereka kembali memakai pakaian dalam dan luar mereka serta merapikan sekedarnya. Lalu, Nurdin segera pindah ke kursi supir setelah melipat kursi di sebelahnya. Ummu Afra diajak Nurdin duduk di sebelahnya dengan alasan sabuk pengaman di kursi belakang sedang rusak. Ummu Afra menurutinya karena ia berpikir Nurdin akan memacu mobilnya dengan kencang jadi mereka berdua harus memakai sabuk pengaman.17906Please respect copyright.PENANAVBidhdriUU
17906Please respect copyright.PENANASFXfYuW7ET
Setelah mereka siap, Nurdin lalu segera men-starter mobilnya dan mendorong rem tangan serra menginjak kuat pedal gasnya. Dengan cepat ia membanting stir mobilnya ke kanan. Walau khawatir, Ummu Afea tetap berusaha tenang karena yakin dengan kemampuan Nurdin mengemudi.17906Please respect copyright.PENANAtRK1Ztpg2E
17906Please respect copyright.PENANAVw0fSbOMVf
Mobil Nurdin lalu melewati jalan kecil di tengah lapangan parkir itu dan melewati pos satpam yang tampak sepi karena para satpam sedang berteduh karena hujan deras ini. Saat akan melewati portal otomatis, Nurdin segera mengklakson penjaga portal sekaligus petugas parkir resmi supermarket itu. Ummu Afra kaget mendengarnya. Petugas di dalam pos jaga keluar itu terkejut namun segera membukakan portal itu dan mempersilahkan Nurdin keluar karena sebelumnya dia memakai kupon paket yang digesek di mesin sensor saat dia memasuki tempat parkir ini sebelumnya. Mobil Nurdin dengan wiper naik turun menyapu tetesan air hujan di kaca depannya dan roda2nya melaju kencang di jalanan ibukota yang tampak agak lengang karena belum banyak kendaraan keluar dari kantor, sekolah, dan kampus. Rupanya belum waktu puncak jam pulang.17906Please respect copyright.PENANAXX52pRiOav
17906Please respect copyright.PENANAghNkvqTclL
Saat melihat ada terowongan Casablanca ratusan meter di depannya, mendadak Nurdin memperoleh ide untuk menuntaskan hasrat seksualnya. Penisnya masih menegang dan akan segera menumpahkan isinya.17906Please respect copyright.PENANAcI83Q9tqqU
17906Please respect copyright.PENANA0F6cGGqSFP
"Dik Rizka, cepat buka rok panjang dan celana dalammu. Ana akan menuntaskan dengan cepat bagian akhir yang tertunda tadi.", seru Nurdin seraya melepas resleting celana dan melepaskan kolornya hingga mencuatlah penisnya yang menegang.17906Please respect copyright.PENANANB7U7ngD4A
17906Please respect copyright.PENANArg1HLxe0TV
Ummu Afra yang tampak kaget mendengar perkataan dan melihat sikap Nurdin itu.17906Please respect copyright.PENANA2skNNYOp22
17906Please respect copyright.PENANAVHeNSiMbIz
"Ta.. tapi ini di tempat umum, Mas. Ana takut ketahuan. Lagipula anta sedang menyetir sekarang. Tidak apa2kah?", seru Ummu Afra khawatir.17906Please respect copyright.PENANAcWZcwgomCB
17906Please respect copyright.PENANAEuAd4lSoNT
"Gpp, Dik Rizka. Saya sudah perhitungkan itu. Asal anti bantu ana juga. Atau mau saya kirim sekarang itu ke situs2 video porno terkenal?", ancam Nurdin dengan serius dan tegas.17906Please respect copyright.PENANANRdR5x6RuO
17906Please respect copyright.PENANAx7DOZ2pxDS
"Ba... baiikllahhh, Mas Nurdin. Ana menurut saja", tanggap Ummu Afra pasrah dan agak takut. Ia lalu menarik rok panjangnya ke atas dan memelorotkan celana panjang tipis dan celana dalamnya sambil agak berdiri untuk memudahkannya. Ia pun melepas sabuk pengamannya.17906Please respect copyright.PENANA8SWbjcGEDq
17906Please respect copyright.PENANAWnbdYkherW
"Ayo, sini, Dik. Langsung masukkin aja", seru Nurdin sambil menunjuk ke pangkuannya.17906Please respect copyright.PENANAojZ2LuzcAw
17906Please respect copyright.PENANAJ1kyWswSFM
"Oke, Mas.", jawab Ummu Afra patuh.17906Please respect copyright.PENANA7kBGo5zztX
17906Please respect copyright.PENANAfHkoFu4tB9
Lalu, ia segera pindah ke arah pangkuan Nurdin yang masih mengemudikan mobilnya. Ia menyerong ke kiri, sedangkan Nurdin menyerong ke kanan agar masih bisa melihat situasi jalan di depannya. Dengan perlahan-lahan ia agak membuka pantatnya sehingga lubang vaginanya mulai dimasukki oleh penis Nurdin yang mengacung kuat itu.17906Please respect copyright.PENANAIj9WMjSDWM
17906Please respect copyright.PENANA6OyaZqocyg
"Ah, ehm, oohh.", racau Ummu Afra dan Nurdin berbarengan saat kedua alat kelaminnya saling bergesekkan di dalamnya.17906Please respect copyright.PENANAddhpjhvsZF
17906Please respect copyright.PENANAhdTpx6xYeM
Karena dinding vagina Ummu Afra sudah licin akibat cairan cintanya maka "Blleess". Penis atau kontol Nurdin masuk semuanya ke dalam liang senggamanya. Tepat saat mobil Nurdin sudah masuk ke bagian awal terowongan Casablanca.17906Please respect copyright.PENANAjjXrSXKr15
17906Please respect copyright.PENANATedNiCYmfj
"Aahh.. Ooohhh.", desah keduanya berbarengan.17906Please respect copyright.PENANAX1ISby8sSw
17906Please respect copyright.PENANAik5PAjHlhV
Ummu Afra sangat malu melakukan hal tabu ini di dalam mobil dengan yang bukan mahramnya di tempat umum. Namun, untunglah keadaan terowongan ini agak gelap dan sedikit berkabut dan jalannya sedikit tergenang banjir. Banyak pengemudi mobil dan motor yang fokus memandang ke delan dan konsentrasi memacu kendaraannya masing2. Apalagi bila tidak hati2, kendaraan bisa tergelincir, bertabrakan dengan kendaraan lain, dan terjadi kecelakaan fatal. Di daerah ini memang rawan kecelakaan karena keaadaan terowongannya yang gelap, jalan kurang rata dan agak berlubang serta agak angker. Hal itulah yang membuat Ummu Afra lega. Hanya lampu sorot depan kendaraan yang menyala sebagai pemandu dan lampu belakang dan sen agar pengendara kendaraan di belakang waspada. Lampu dalam mobil Nurdin menyala namun berhasil ditutupi dengan gorden kecil di samping kiri kanan pintu depan sedangkan ada gorden yang menutupi kursi depan dan belakang serta di jendela kiri kanan belakang dan paling belakang tertutupi warna kaca yang gelap.17906Please respect copyright.PENANAnvBE2nQS9O
17906Please respect copyright.PENANAjjZJkcDyiC
"Ayo, sekarang naik turunkan tubuhmu agar cepat beres, Dik Rizka.", perintah Nurdin sambil tangan kirinya memegang perut Ummu Afra agar tidak jatuh. Tangan kanannya masih sibuk memegang stir kemudi. Untunglah ia bisa mengendarai pelan2 mobilnya karena di bagian pertengahan terowongan banyak kendaraan mulai pelan2 lajunya karena banjir mulai tinggi dan mulai macet antriannya.17906Please respect copyright.PENANAOG0pKsSjvx
17906Please respect copyright.PENANAlqzn31c3Fq
"Siap, Mas Nurdin.", sahut Ummu Afra dan mulai menaikturunkan tubuhnya. Vaginanya memompa kontol Nurdin yang makin berdenyut2. Dinding vaginanya banyak memijit2 dan cairan cintanya mulai mengguyur kontol Nurdin. Hal ini berlangsung berulang selama beberapa menit.17906Please respect copyright.PENANA9VFer1MM5g
17906Please respect copyright.PENANAvQtDEwwYrI
"Aahh, ehm, oohhh... uuoowwhhh.", gumam pelan mereka berdua menikmati, khawatir ada pengendara lain yang mendengar atau melihatnya.17906Please respect copyright.PENANAgSUpj7zi4x
17906Please respect copyright.PENANAqxHzLeaAwL
"Aahhh, aannnaaa mmaauuu ssaammppaaii, Maasss.", desah Ummu Afra keliyengan.17906Please respect copyright.PENANAtXrDOOsWx4
17906Please respect copyright.PENANAfAqypsqSrg
"Ooohhh, aannna jjuuggga, Diikkk", desis Nurdin kelojotan karena penisnya makin tegang.17906Please respect copyright.PENANAsO4dBigEyg
17906Please respect copyright.PENANAuwThVIFGt3
Dan,17906Please respect copyright.PENANAyuEGKghU9M
"Ssrrtt... ssrrtt. ssrrrtt", bunyi air cinta Ummu Afra menyembur menandakan orgasmenya lagi.17906Please respect copyright.PENANAS6W4LQ4trx
"Ccroottt. . croott..crot.", suara tembakan sperma Nurdin di dalam vagina mendekati rahim Ummu Afra.17906Please respect copyright.PENANAYsoWjUN04g
17906Please respect copyright.PENANAMS01vPzHH9
"Aahhh, leganya", seru mereka berbarengan.17906Please respect copyright.PENANA80m2ZiYupt
17906Please respect copyright.PENANA0GGIPl9GE3
Lalu, Ummu Afra segera menaikkan tubuhnya dan melepaskan kontol Nurdin yang belepotan air cinta dan sperma. Ummu Afra segera membersihkan dan mengeringkan kontol itu dengan tissue kering, sedangkan tangan kiri Nurdin membersihkan dan mengeringkan vagina Ummu Afra dengan tissue. Mereka berdua lalu memakai pakaian dalam dan bawah mereka sehingga kembali tertutup. Tepat saat itu , mobil mereka keluar dari terowongan Casablanca dan Nurdin langsung menyalip beberapa mobil dan motor di depannya karena lalu lintas di depannya mulai lancar.17906Please respect copyright.PENANApJ4McaMKFz
17906Please respect copyright.PENANApv0BZwPdav
"Terima kasih, Dik Rizka. Ini DVD video pornonya. Tapi kapan2 anti layani ana lagi karena ana masih butuh dan masih ada file videonya di internet. Oke?", tawar Nurdin sambil tersenyum gemas seraya menyerahkan DVD porno itu kepada Ummu Afra.17906Please respect copyright.PENANADLxxJMaRtC
17906Please respect copyright.PENANA6bHnE5d1We
"Ya, baik, Mas.", jawab Ummu Afra tersenyum kecut seraya menerima DVD itu. Rupanya penderitaan masih belum berakhir baginya untuk sementara.17906Please respect copyright.PENANA8F7UH1446m
17906Please respect copyright.PENANATdkWWYSFPG
Nurdin segera mengantar Ummu Afra hingga tiba di rumahnya di Pejompongan. Ummu Afra pun bergegas turun sambil membawa barang2 belanjaannya setelah mengucapkan terima lasih dan salam seadanya kepada Nurdin. Lalu dia masuk ke dalam rumahnya, menguncinya dari dalam, dan segera masuk kamar pribadinya. Untung saja suaminya belum pulang dari kantor dan bayinya serta mertuanya masih ada keperluan di rumah saudaranya. Langsung saja ia merebahkan dirinya ke atas kasur sambil sedikit air matanya mengalir karena merasa mengkhianati lagi Mahmud, suaminya. Namun, ia juga tersenyum kecil karena mendapatkan pengalaman sex luar bisa dari Nurdin. Itu hanya berlangsung sebentar dan ia pun tertidur. Sementara itu, setelah membalas salam dari Ummu Afra dengan senyum penuh arti, Nurdin segera memacu cepat mobilnya ke arah bank tempatnya bekerja yang lumayan dekat dari daerah itu. Walaupun mulutnya tertawa tapi wajahnya agak sendu karena merasa mengkhianati Ummu Aisyah, istrinya. Untungnya, sekarang sedang bertugas sebagai dokter tamu di luar kota. Namun, itu tidak berlangsung lama karena ia tiba di kantornya 2 menit sebelum rapat dimulai dan tiba di ruang rapatnya tepat waktu sehingga bosnya dan para rekan kerja yang lain bisa memaklumi dan langsung memulai rapatnya. Seolah2 tidak tampak efeknya dari kejadian seksual yang dilakukan sebelumnya. Tampak seperti hari-hari biasanya.17906Please respect copyright.PENANAHtzJxTnbSH