Weekend Matthea dalam minggu ini masih beragendakan kegiatan yang sama, yaitu mengikuti rapat persiapan acara rutin yang akan digelar dalam beberapa bulan kedepan oleh komunitasnya. Ia tergabung dalam sebuah komunitas yang berkegiatan di Jakarta setiap pagi hingga siang, Deserve to be Happy. Biasanya, agenda Matthea di hari Sabtu atau Minggu hanya itu saja. Kalau di hari Minggu sore, ia bertugas untuk piket di komunitas lainnya yang diikutinya, yaitu Rumah Belajar Nusantara.
Namun, weekend nya kali ini berbeda. Semalam, ia sudah janjian sama Thomas. Tapi, bukan ke tempat tujuan semula. Soalnya, tempat makan langganan Matthea itu sedang libur, berdasarkan info terakurat dari mba Melati via chat Whatsapp, istri dari yang punya Mie Ayam Bakso Pelangi Sehat Satria 19, mas Satria. Sebelum pergi, Matthea mengabari Thomas melalui chat.635Please respect copyright.PENANAqC6bggIpWT
“Tom, ternyata tempat makanannya tutup nih. Kita mau ketemuan dimana?”
“Yah, tutup ya, The? Yaudah deh, yang deket-deket aja. Kalo di McD DTC, gimana, The?”
“Boleh, gapapa. Deket juga kan? Semoga ga rame deh pas kita dateng.”
“Okay, The. Tapi, aku nganterin Bunda dulu ya ke rumah sakit.”
“Ke rumah sakit? Siapa yang sakit?”
“Temennya Bunda, Bunda mau jenguk.”
“Oh gitu, okay, Thomas.”635Please respect copyright.PENANAJtrYknF7Mi
Matthea melirik jam di dinding ruang rapat, ia memperkirakan berapa menit lagi ia harus berangkat dan pesan ojek online. Sembari menunggu, ia menonton FTV siang melalup aplikasi penayangan streaming video di HP miliknya. Jalan cerita FTV kali ini disajikan dengan plot yang berbeda dari judul-judul sebelumnya, yang mana ia sudah bisa menebak bagaimana awal dan akhir ceritanya. Berawal dari tak saling kenal, klimaksnya ada pada kesalahpahaman, ego yang mulai meredam karena merasa kehilangan dan merindukan, kemudian diakhiri dengan keduanya menikah atau berpacaran.
Judul FTV kali ini bercerita tentang seorang pria usai menyelesaikan studi S2 nya di Jepang, bertemu kembali dengan teman kuliahnya semasa menyelesaikan studi S1 di Jogjakarta. Pria itu sempat bekerja di Jakarta, karena kinerjanya yang bagus, ia diberikan beasiswa untuk melanjutkan studi S2 nya di Jepang oleh pihak kantornya. Setelah 7 tahun lulus sarjana dan kembali dari Jepang, pria tersebut melihat sosok teman sekolah wanitanya itu di Stasiun Tugu Jogjakarta sedang menaiki becak. Keduanya tidak pernah berpacaran, tapi sang pria sudah jatuh hati pada temannya itu sejak dulu berkuliah. Ia mengikuti wanita tersebut dengan mobilnya, sampai ke sebuah wilayah yang terdapat sawah pada sisi kanan-kirinya, namun masih ada jalanan beraspal untuk kendaraan roda 2 dan 4 lewat. Tak jauh dari ladang sawah sebelah kanan dari arah kedatangan, pria tersebut melihat sebuah rumah yang dituju oleh temannya itu. Keluar sesosok pria berbadan tegap yang merentangkan tangan dengan tas kerja selempang di bahunya. Seperti terlihat baru pulang kerja dan… pacar temannya.
Sayangnya, Matthea tidak sampai tuntas menonton tayangan tersebut, dikarenakan ruang tempat ia rapat akan digunakan untuk kegiatan komunitas lainnya. Matthea dan teman-teman komunitasnya memang biasa mengadakan rapat dan acara secara gratis di suatu tempat yang berlokasikan dalam sebuah tower apartemen, tetapi terbatas dengan jam penggunaan ruangan. Lalu, ia memesan ojek online untuk menuju Stasiun Manggarai. Kemudian, ia memutar lagu “Kesan Pertama” dari Nexgen, salah satu grup musik kesukaannya ketika memasuki gerbong kereta. Sesampainya di Stasiun Depok Baru, ia kembali memesan ojek online untuk menuju lokasi dimana ia janjian dengan Thomas. Ia pun mengirimkan chat padanya.635Please respect copyright.PENANAbTDNld2iln
“Tom, kamu udah sampai? Aku otw nih dari Stasiun Depok Baru, mungkin sekitar 15 menitan lagi baru sampai.”
“Belum The, Bunda tiba-tiba minta tolong dianterin ke rumah temennya di daerah Parung. Ini aku baru aja sampe, nge-drop Bunda di depan rumah temennya. Aku jalan sekarang ya, The.”
“Oh, gitu. Yaudah, Tom. Aku tunggu ya.”635Please respect copyright.PENANAqEzxXhpAwX
Gadis mungil bertinggi badan 158cm itu memasuki McD DTC. Ia mencari-cari sosok sahabatnya. Sekaligus, melihat-lihat meja mana yang masih kosong untuk bisa ditempati. Angin yang berhembus kencang di luar membuat rambut panjang bouffant wavy nya sedikit berantakan. Sembari melihat menu yang ada di salah satu meja dekat pengambilan sauce, ia menyisipkan helai-helai rambut di sisi kirinya ke belakang telinga dengan menggunakan sebelah kanan tangannya. Matthea melihat kearah pintu yang ada dibelakang meja didepannya. Ia memutuskan untuk segera naik keatas dan menempati salah satu meja disana. Ia menoleh kebelakang untuk melihat antrian. Namun, mataya tertuju pada seorang pria berambut aneh, baginya, yang sedang mengantri dalam alur antrian. “Apa itu Thomas ya?”, gumamnya. Ia memilih untuk menunggu di meja yang sudah ditempatinya. 10 menit berlalu, ia bergegas untuk ikut dalam antrian, yang penting sudah dapat tempat dan ia menaruh secarik kertas diatas mejanya, ‘Meja ini sudah ditempati 2 orang, maaf ya :)’.
Baru saja selangkah keluar dari wilayah mejanya, Matthea memegang dadanya dan menunjuk seseorang.635Please respect copyright.PENANAb6N1UVOEcx
“Kamu? Kok baju kita sama?”
“Matthea? Lo diundang kesini juga?”
Matthea terus menatap manik mata seseorang yang ditunjuknya. Tak lama, Thomas datang dari pintu samping yang posisinya tak jauh dari meja Matthea.
“Sorry ya lama, soalnya nganterin nyokap dulu. Hmm, kalian kok bisa samaan bajunya? Pernah sekelas kan ya dulu?”, tanya Thomas sembari menaruh kunci motornya diatas meja.
“Iya sih… pernah”, jawab Matthea masih terheran-heran.
“Pernah kok, gue ga lupa. Eh, iya ya, kok kita bisa samaan gini ya bajunya? Wah, jangan-jangan lo ngasih tahu Matthea ya Tom, kalo gue baru menangin undian merchandise?”, tanya orang tersebut, yang sekarang berdiri disamping Matthea.
“Ngga kok. Matthea juga belum cerita apa-apa ke gue”, jawab Thomas.
“Jardine menang undian, terus kausnya dikasih ke aku,” jawab Matthea, melihat ke arah Thomas.
“Gue juga menang undian, terus hadiahnya dikirim ke rumah, kaus ini”, jawab seseorang yang belum diketahui identitasnya tersebut.
“Kalian masih inget lagunya?”, tanya Thomas lagi pada keduanya.
“Inget, kan dulu pernah diundang ke pensi sekolah, lo Steering Committee perwakilan dari MPK kan? Btw, lo apa kabar, Matt? Masih suka ke Earhouse nonton Endah n Rhesa?”, pertanyaan tertuju pada Matthea.
“Baik… masih kok, masih, Georgette dengerin lagu-lagunya Endah n Rhesa juga, selain ‘I Live My Life For You’ nya Firehouse?”, finally… Matthea menyebut identitasnya, dia yang bernama Georgette.
ns 15.158.61.48da2