Cinta Buta
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmaTf5hrWxH
Namaku Wawan (disamarkan). Ketika kisah nyata ini mulai terjadi, umurku 20 tahun, tapi aku sudah menyelesaikan pendidikan program D3, sehingga aku bisa bekerja di sebuah perusahaan swasta dengan gaji yang lumayan.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZoyCscWu2d
Sejak kecil aku menjadi tulang punggung keluarga. Karena ayahku sudah meninggal, sementara ibuku seorang tunanetra. Kakak perempuanku juga tunanetra. Tapi sejak lama dia menghilang entah ke mana. Aku sudah berusaha mencarinya ke mana – mana, tapi selalu gagal menemukannya.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEFmu5Qn3Ce
Dengan sendirinya yang tinggal di rumah warisan dari almarhum ayahku ini hanya aku dan ibuku berdua. Di satu pihak aku harus bersyukur, karena penglihatanku normal. Tidak seperti ibu dan kakakku. Namun di pihak lain sejak kecil aku harus jadi tulang punggung Ibu dalam segalanya. Harus menyiapkan makanan sekaligus mencari uang sendiri untuk membeli sembako dan kebutuhan lainnya.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRfuyCKmvXo
Maka sejak masih di SMP aku berusaha nyari duit dengan segala cara yang halal. Waktu masih di SMP, aku jadi tukang nyemir sepatu. Setelah di SMA aku berusaha nyatut sana nyatut sini. Dan untungnya aku sering berhasil mendapatkan hasil dari usaha nyatut itu.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvdkUTMRDkb
Setelah jadi mahasiswa pun aku sering bisnis kecil – kecilan. Cuma jadi calo, yang menghubungkan pihak penjual dengan pembeli. Berkat keuletanku, hasil bisnis kecil – kecilan itu aku bisa kuliah dengan membiayai sendiri.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNeBSdPBKAH
Dalam kesibukan kuliahku sambil harus mencari uang sendiri untuk biaya kuliahnya, aku tak punya waktu untuk memikirkan cewek. Mungkin di antara teman – teman kuliahku, hanya aku sendiri yang tidak punya cewek.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQQutM51Cyp
Karena di samping sibuk mencari uang dan kuliah, aku pun sering merasa minder. Takut ceweknya mundur sendiri setelah mengetahui keadaan ibuku yang tunanetra itu. Begitulah latar belakang kehidupanku yang berat memikulnya ini.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡndLI8kjEcx
Mengenai ibuku, sebenarnya Ibu belum tua. Ketika aku berusia 20 tahun, usia Ibu baru 38 tahun. Karena Ibu menikah di usia 16 tahun. Di usia 17 tahun Ibu melahirkan Kak Wati, satu satunya kakakku. Dan di usia 18 tahun melahirkan aku.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmksGvnS7wR
Ibu juga punya bentuk tubuh yang tinggi montok dan punya wajah yang cantik. Kalau Ibu mengenakan kaca mata hitam, beliau tampak lebih cantik lagi. Sayangnya Ibu tidak bisa melihat, sehingga tidak bisa punya suami lagi, karena setiap hari beliau cuma tinggal di rumah, tak pernah ke mana – mana. Pernah juga aku bertanya apakah Ibu punya niat untuk kawin lagi?
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtrPlmk54Oa
Memang aku sangat prihatin melihat keadaan ibuku itu. Ketika aku sedang nonton televisi, Ibu suka duduk di sampingku. Dan itu berarti bahwa aku harus menerangkan apa yang sedang kutonton itu.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡexwybi0dAD
Terkadang Ibu suka menghidupkan televisi sendiri. Lalu beliau hanya mendengarkan suaranya sambil rebahan di sofa. Biasanya Ibu suka mencari sendiri channel yang sedang menyiarkan FTV atau sinetron. Ibu malah sudah hafal jalannya cerita setiap sinetron yang “ditontonnya”, meski hanya bisa mendengarkan suaranya saja.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU63lUSfVcr
Pada suatu malam…
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQj477YCSy1
Aku baru pulang kerja jam tiga pagi. Karena habis kerja lembur.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJpUKbqJ8pb
Seperti biasa, untguk membuka pintu depan kugunakan kunci cadangan yang selalu kubekal setiap bepergian. Supaya aku tak merepotkan Ibu untuk membukakan pintu depan yang terkunci.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvGIgXrXarl
Setelah masuk ke dalam rumah, kukuncikan kembali pintu depan, lalu masuk ke dalam kamarku dengan badan terasa letih sekali. Tadinya aku ingin langsung tidur. Tapi sayup – sayup kudengar suara rintihan ibuku. “Aaaaah… aaaaaah… aaaaaaaaa… aaaaaah… aaaaa… aaaaaaah…”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1DF30g9k0v
Kenapa Ibu merintih – rintih begitu? Apakah Ibu sedang sakit?
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ56UTq3c7m5
Maka setelah melepaskan sepatu, aku melangkah ke luar dari kamarku dan melangkah ke arah pintu kamar Ibu yang biasanya tidak dikunci. Tapi pada saat itu ternyata pintu kamar ibuku terkunci. Sementara rintihan – rintihan ibuku masih terdengar, bahkan semakin jelas. “Aaaaa… aaaaaaah… aaaaa …
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqlt3gd9DKJ
Aku semakin penasaran. Kenapa Ibu merintih – rintih begitu? Apakah Ibu sedang merasa kesakitan atau… nah, aku baru ingat pintu itu ada kacanya di bagian atas. Sehingga dengan sedikit berjingkat aku bisa melihat ke dalam kamar Ibu. Bahkan pada saat itu sengaja aku memindahkan kursi makan ke dekat pintu kamar Ibu.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUPRi1iLBQ0
Dan… apa yang kulihat?
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ54UodanQvQ
Ternyata Ibu sedang telanjang bulat. Tangan kanannya sedang meremas – remas payudaranya, sementara tangan kirinya sedang mengelus – elus memeknya yang berjembut lebat itu.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsQCeGfCh0S
Sebenarnya aku sudah sering melihat Ibu telanjang. Tapi biasanya aku suka memalingkan muka, karena merasa jengah dan malu sendiri. Tapi kali ini aku memandangnya dengan mata nyaris tak berkedip.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ0olFGqLgm
Rupanya Ibu sedang bermasturbasi. Jari tangannya dimasuk – masukkan ke celah kewanitaannya, sementara mulutnya ternganga sambil berdesah – desah histeris seiring dengan gerakan jari di dalam celah kewanitaannya.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMl9wk1mcaB
“Aaaaaaa… aaaaahhhh… aaaaa… aaaaahhhhh… aaaaa… aaaaaahhhh… aaaaa… aaaaaah… aaaaaa… aaaaaahhhhhh…”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZmtWyYiLTV
Dan… diam – diam tongkat kejantananku jadi tegang… tegang sekali…!
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg2RyiizXUT
Dan aku tak kuat lagi menyaksikan kejadian selanjutnya. Lalu aku turun dari kursi dan memindahkannya ke tempat semula.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa8nW9MqOcF
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvh2KSroJWO
Kemudian aku merebahkan diri di atas ranjang, sambil membayangkan lagi apa yang barusan kusaksikan itu.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE4lCXH348d
Kenapa penisku jadi ngaceng begini? Apakah nafsuku bangkit setelah menyaksikan Ibu yang telanjang sambil bermasturbasi itu?
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ5EfKQf9W1
Entahlah.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2WAVqXhdrW
Yang jelas dalam tidurku di hari yang sudah pagi itu, aku bermimpi tentang sesuatu yang tidak pernah kualami sebelumnya. Aku bermimpi menyetubuhi Ibu.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnk5yWK7Uuu
Mimpi gila memang. Tapi ketika aku terbangun, celanaku basah…!
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUbPVxfnSKZ
Gara – gara mimpi gila itu spermaku meletus di balik celana dalamku…!
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡemqNSfExiW
Tapi kenapa aku harus mengalami mimpi segila itu? Kenapa pula di dalam mimpi itu aku merasakan liang memek Ibu sedemikian enaknya sehingga aku sampai ngecrot dan celana dalamku basah?
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡElbiF2ay8t
Apakah di dalam kenyataan memang seperti itu? Bahwa memek ibuku itu enak sekali sehingga membuat penisku ngecrot seperti di dalam mimpi gilaku?
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWSoDAMPTti
Entahlah. Yang jelas setelah bangun, aku langsung mandi sebersih mungkin. Rambut pun kukeramasi dengan shampoo.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡruQhIu42lr
Hari itu aku memang libur. Biasa, kalau sudah kerja lembur, aku dikasih libur keesokan harinya.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡktLjPetUIB
Setelah menyisir rambut, aku pergi ke warung nasi yang tidak jauh dari rumahku. Kubeli dua nasi bungkus. Untukku dan untuk Ibu.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCIuxAJKjRS
Lalu kuajak Ibu makan bersama.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh8DiK21a2c
Pada waktu makan itulah aku mulai mengorek pengakuan Ibu.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsJWGJugXzr
“Bu… aku mau bertanya, tapi kuharap Ibu menjawabnya secara jujur ya.”
“Mau nanya apa Wan?”
“Ibu masih membutuhkan sentuhan lelaki kan?”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaDch8trjmK
Ibu terdiam sesaat. Lalu menjawab pertanyaanku, “Ibu kan belum tua – tua amat Wan. Tentu saja ibu masih membutuhkan sentuhan lelaki. Tapi ibu nggak mau kawin lagi, karena takut tidak sayang sama kamu dan Wati.”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVsGjB6XtXP
Aku yang sudah selesai makan, lalu berdiri dan melangkah ke belakang kursi yang sedang diduduki oleh ibuku. Lalu kuselinapkan tanganku ke daster Ibu bagian dadanya. Aku tahu Ibu tidak mengenakan beha, sehingga aku bisa langsung menggenggam kedua payudara montoknya dengan sepasang tanganku yang sudah berada di balik dasternya.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5mALQlgWyq
Ibu tersentak, “Haaa?! Kamu kan anak ibu Wan…!”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK1Uwbg6QGY
“Iya… tapi daripada Ibu terus – terusan bermasturbasi, mendingan pakai kontol yang asli Bu… lagian di rumah ini kan hanya ada kita berdua,” sahutku sambil mengelus kedua puting payudara ibuku dengan kedua tanganku yang sudah berada di balik dasternya.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiQhx0NRUln
Ibu terdiam sejenak. Lalu memegang kedua pergelangan tanganku sambil bertanya, “Memangnya kamu bisa nafsu sama ibu?”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfv7IaPSVKw
“Bisa Bu. Tadi jam tiga pagi aku melihat Ibu sedang bermasturbasi. Aku tak kuat menahan nafsu. Tapi nggak mau ganggu Ibu yang kelihatannya sedang asyik gitu. Makanya aku langsung tidur aja. Eee… aku malah bermimpi menyetubuhi Ibu. Sampai basah celanaku Bu.”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡraJh3kHShB
“Masa?! Berarti kamu nafsu melihat ibu sedang telanjang sambil masturbasi tadi?”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBYSSnrgDlJ
“Iya Bu. Nafsu sekali melihatnya. Padahal biasanya sih gak gitu. Tiap melihat Ibu telanjang, aku suka memalingkan muka. Karena merasa jengah dan malu sendiri. Tapi tadi menjelang subuh… malah sampai terbawa – bawa mimpi Bu.”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡthKDtnugWa
“Terus maumu sekarang bagaimana?”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzuqZoDqVKK
“Pokoknya aku siap untuk menyetubuhi Ibu, supaya Ibu jangan masturbasi lagi. Keseringan masturbasi, lama – lama bisa gila lho Bu,” sahutku dengan “dalil” mengada – ada. Padahal aku belum pernah mendengar atau pun membaca kalau keseringan masturbasi itu bisa gila.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqtRvJljItr
Tapi kelihatannya Ibu terpengaruh oleh ucapanku. “Kalau ibu nanti hamil gimana?”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMzx1FncSC7
“Gak apa – apa. Hamil ya hamil aja. Aku mampu kok ngurus anaknya kalau sudah lahir kelak.”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHIYzalsWDo
“Tapi apa kata tetangga nanti? Ibu kan gak punyha suami, lalu hamil dan melahirkan… lalu anaknya menangis… suaranya terdengar ke mana – mana… jangan Wan ah… jangan sampai ibu hamil. Beli kondom aja dulu gih… atau beli pil anti hamil. Mungkin di apotek atau toko obat juga ada.”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVlhy0amzUb
“Iya Bu. Sekarang juga aku mau nyari sampai dapet,” sahutku sambil bergegas menuju gudang di sebelah. Di situlah kuletakkan motorku yang jarang dipakai. Karena untuk bekerja disediakan bus antar jemput karyawan.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMdh9dTP0lA
Beberapa saat kemudian motor bebekku meluncur di jalan aspal, menuju toko obat langgananku yang letaknya agak jauh dari rumahku.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQDqrv8xllX
Kebetulan pil anti hamil itu tidak sulit mencarinya. Toko obat langgananku menyediakannya dengan harga yang lumayan murah. Kubeli pil itu 3 strip, untuk persediaan ibuku. Kemudian aku pulang lagi ke rumah.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuz6Cz29dIF
Begitu tiba di rumah, aku langsung mencari ibuku di dalam kamarnya. Tapi Ibu tidak ada di situ. O, ternyata sedang di kamar mandi, karena aku mendengar bunyi air dituangkan ke lantai.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGiqekZa08I
Maka kubuka pintu kamar mandi yang tidak pernah dikunci oleh ibuku itu (karena takut kalau jatuh di dalam kamar mandi).
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡre2ffE1Ud4
Ternyata Ibu sedang telanjang bulat di dalam kamar mandi.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡihUZK0Zoru
“Habis makan kok mandi Bu? Bagusnya kalau mau mandi sebelum makan tadi,” kataku sambil masuk ke dalam kamar mandi.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKB4meXOK9M
“Siapa yang mandi?” tanya Ibu sambil memutarf badannya jadi menghadap padaku, “ibu abis nyukur jembut ibu Wan… tuh lihat… memek ibu jadi bersih sekarang kan?”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBE09Feb6Fh
“Hihihihiii… iyaaa… tadi subuh masih gondrong. Sekarang udah dibotakin. Pake apa nyukurnya Bu?”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYsQhpmgtmI
“Pake silet pemberianmu tempo hari itu, waktu ibu minta silet untuk nyukur bulu ketek.”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx77GlsTasv
“Duuuh… kalau bersih gini pasti enak jilatinnya Bu,” kataku sambil mengusap – usap kemaluan ibuku yang putih bersih dan lumayan tembem itu.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWJkP4DUBRz
“Memangnya kamu mau jilatin memek ibu?” tanyanya.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS9Aej2G8yY
“Mau kalau sudah bersih gitu sih,” sahutku sambil membeberkan handuk dan membalutkannya di tubuh Ibu.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡumWbU4SSM3
Setelah tubuh Ibu terbalut handuk, aku langsung membopongnya keluar dari kamar mandi.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaGTqaFj6Dg
“Daster ibu ketinggalan di kamar mandi Wan,” kata Ibu waktu baru keluar dari pintu kamar mandi.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcnS5vNSgGk
“Biar aja Bu. Kan sekarang Ibu harus telanjang bersamaku yang akan telanjang juga.”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmY4NqSzXXU
“Iya ya. Mmm… tadi dapet apa? Kondom apa pil anti hamil? “tanya Ibu.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ59G9DR9EQ9
“Pil anti hamil Bu. Kalau pake kondom sih takut kurang enak.”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPKUQqWDTJ8
“Memang kurang enak pake kondom sih. Yang enak kan kulit ketemu kulit… hihihihi… Wawan… Wawan… gak nyangka kamu bakal punya niat begituan sama ibu ya?” ucap Ibu setelah kurebahkan di atas ranjangnya.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRxAFXNgUsb
Pada saat itu pula aku melepaskan segala yang melekat di tubuhku. Dan setelah telanjang, aku naik ke atas ranjang sambil melepaskan belitan handuk dari tubuh ibuku.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyPT5QWA9pF
Ibu malah meraba – raba dadaku, lalu perutku.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7qeI0jv4NF
“Nyari apa Bu?” tanyaku.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlZBBdOkLzH
Tiba – tiba Ibu menangkap penisku yang sudah ngaceng berat ini. “Ini yang ibu cari. Udah segede apa kontolmu ini Wan? Adududuuuuh… gede banget kontolmu Wan… jauh lebih gede daripada kontol ayahmu… !”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9PH7ZYh7YN
“Masa sih Bu?”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBVCbTZatkd
“Iya. Kontol bapakmu biasa – biasa aja. Gak sepanjang dan segede kontolmu ini. Nurun dari siapa ya?”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnMFnVMxB3c
“Hihihiii… gak tgaulah Bu. Harusnya Ibu lebih tau nurun dari siapa ayooo…?”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSkr5WnLsvv
“Mmm… mungkin nurun dari kakek ibu. Almarhum kakek ibu kan orang Arab,” sahut Ibu sambil menelentang dan merenggangkan kedua belah pahanya, “Ayo Wan… masukin aja langsung kontolmu. Ibu pengen ngerasain enaknya dimasukin kontol gede begitu. Jangan pake jilat – jilatan dulu segala. Nanti malah terasa longgar karena beceknya.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnCcoGm1gpc
Memang aku sendiri pun ingin secepatnya memasukkan penis ngacengku ke dalam kemaluan Ibu. Karena takut kalau Ibu keburu berubah pikiran. Maka setelah mendengar permintaan dari Ibu, aku pun cepat meletakkan kepala penisku di mulut vagina Ibu yang tampak sudah menganga dan kemerahan itu.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe1EMbthgmH
Ibu pun membantuku. Memegangi leher penisku, lalu mencolek – colekkan moncongnya ke mulut memeknya. Sampai akhirnya Ibu berkata, “Iya… sekarang doronglah Wan…”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaAsMC1MWUW
Aku pun mendesakkan penisku sekuat tenaga.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrceiFRMUHh
“Iyaaaa… sudah masuk sedikit Wan… ayo dorong lagi yang lebih kuat…”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Bn4oaFez5
Kudorong lagi batang kemaluanku sesuai dengan permintaan Ibu. Dan… tongkat kejantananku melesak masuk sedikit demi sedikit… membuat mulut Ibu ternganga.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTSg8CiFspl
“Ma… maasuuuk Waaaaan… duuuuh… kontolmu memang gede banget Waaaan… terasa sekali… sangat terasa enaknya Waaaaan… “rintih Ibu sambil menarik leherku ke dalam pelukannya. Dan merapatkan pipi hangatnya ke pipiku.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdt7l5P4X8v
Bayangan wajah Bu Laila pun terlintas di dalam benakku. Namun ketika aku mulai mengayun batang kemaluanku, bayangan wajah wanita cantik itu pun menjauh dan akhirnya hilang dari terawanganku. Kini aku hanya merasakan betapa legitnya liang tempik Ibu ini, meski lama kelamaan terasa mulai seperti mendorong penisku ke luar, lalu menyedotnya kembali …
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuDCnmWtPcB
“Ibu… memek Ibu enak sekali Bu… uuuughhh… uuuuughhhhh…” bisikku terengah ketika penisku mulai memompa liang keewanitaan ibuku.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVK1MfrPZdz
“Kontolmu juga… luar biasa enaknya Waaan… ooo… ooooooohhhhh… enak sekali Waaaan…” sahut Ibu perlahan dan nyaris tak terdengar… dengan pinggul mulai bergoyang – goyang seperti layang – layang tertiup angin kencang. Membuatku semakin bergairah mengentotnya.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmLm7y8WK1F
Entah setan atau jin mana yang membantuku waktu batang kemaluanku makin gencar mengentot liang memek Ibu yang sudah bertahun – tahun tak merasakan genjotan zakar lelaki ini. Yang jelas aku semakin mengagumi keindahan bentuk tubuh putih mulus ibuku, mengagumi kecantikan wajahnya yang sepintas lalu tak kelihatan bahwa ibuku ini seorang tunanetra.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0AwSECA9Y9
Ya, ibuku nyaris sempurna sebagai wanita yang awet muda. Seolah hanya 1 – 2 tahun lebih tua dariku. Hanya sepasang matanya yang tidak sempurna, yang lainnya benar – benar penuh dengan daya pesona. Tubuh yang tinggi montok, dengan bokong gede dan payudara yang montok, dengan pinggang yang ramping dan kulit yang putih mulus.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSSfZ4BHaBo
Maka semakin lupalah aku kalau yang tengah kusetubuhi ini ibu kandungku sendiri. Aku hanya merasakan setiap lekuk tubuh Ibu yang tersentuh olehku ini penuh dengan keindahan dan kenikmatan. Bahkan ketika aku menicum bibirnya dengan penuh gairah birahi, Ibu pun menyambutnya dengan lumatan hangat, dengan nafas yang terengah – engah…
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbYZsjypFQm
Terkadang leher jenjangnya kujilati disertai dengan sedotan – sedotan kuat, sehingga mulut Ibu ternganga – nganga, dengan dekapannya di pinggangku yang semakin erat. Seolah takut kalau kutinggalkan dari surga dunia yang sedang kami nikmati bersama ini.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTFC5myLxZ6
Maka perasaan nikmat yang sedang kurasakan ini berbaur dengan perasaan haru. Dan membuatku smekin yakin bahwa Ibu masih berhak menikmati semuanya ini. Bahkan pada suatu saat aku membisiki telinganya, “Aku makin sayang kepada Ibu…”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh7dV85zCLm
Spontan Ibu menyahut, “Iii… ibu juga… makin sayang kepadamu Wan… ta… tapi… ibu su… sudah mau lepas Wan… ayo percepat entotannya… entooooot yang cepeeeet… iyaaaaaa… iyaaaaa… Waaaaaan… Waaaaan… Wawaaaaaaan…”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZVvXbB1zgs
Ibu berkelojotan. Gedebak gedebuk sambil memeluk leherku erat – erat, membuatku sulit bernafas. Namun kuikuti permintaannya. Entotanku dipercepat… makin lama makin cepat… sampai akhirnya terdengar suara erangan ibuku tercinta, “Aaaaaaa… aaaahhhh… ibu lepas Waaaannn…”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡug8NBxcDUe
Lalu Ibu terkulai lunglai. Dengan keringat yang membasahi wajah dan lehernya, bercampur baur dengan keringatku.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBCcKVvxEnU
Lalu Ibu membelai rambutku dengan lembut sambil berkata perlahan, “Terima kasih Wan… sejak ditinggal oleh ayahmu, baru sekali inilah ibu merasakan nikmatnya disetubuhi… ibu sayang sekali padamu Wan… kamu memang anak yang sangat mengerti pada kebutuhan batin ibu…”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡprZcfRr0On
Aku terdiam sambil menikmati indahnya kedutan – kedutan liang memek Ibu yang baru saja mencapai orgasmenya.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡifSqOP9AAV
Namun aku belum ejakulasi. Aku berusaha mengatur pernafasanku agar bisa berlama – lama mengentot liang memek Ibu.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ59d0xOzdkR
Maka setelah Ibu tampak pulih lagi dari kelunglaiannya, aku pun melanjutkannya kembali. Mengayun penisku lagi, yang bergerak – gerak maju mundur di dalam liang memek ibuku yang sudah becek ini.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzVfyCz8Ee3
Aku merasa kenikmatanku tidak terganggu oleh kebecekan liang kewanitaan ibuku. Bahkan aku semakin pede, bahwa aku sudah berhasil membuat Ibu puas. Lalu aku ingin mengejar kepuasan untuk diriku sendiri. Dengan mempergencar entotanku.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGJ9Z5cVoTl
Ranjang Ibu pun berderit – derit lagi secara berirama. Sesuai dengan gerakan kontolku yang sedang memompa liang memek ibuku.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ22lLAtaBVC
Ibu pun mulai menanggapi aksiku dengan goyangan pinggulnya yang mulai memutar – mutar, meliuk – liuk dan menukik lalu menghempas di atas kasur. Dengan sendirinya kelentit Ibu pun njadi sering bergesekan dengan batang kemaluanku. Maka erangan – erangan Ibu pun terdengar lagi perlahan tapi jelas di telingaku.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbhi4bgiex1
“Waaaan… ooooo… oooooh… Waaaan… ini udah enak lagi Waaaan… entot terus Waaaan… entoooottttttt… entoooootttttt Waaaaaaan… enak sekali Waaaaan… entot teruuuussss… entoooottttttttt… entooooootttttt… ooooo… ooooooh… enaaaaak Waaaan… enaaaaaakkkhh… entoooooootttttttt …
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt3cjq9rdOo
Cukup lama aku mengentot ibuku. Sehingga keringatku sudah semakin bercucuran. Sampai pada suatu saatg Ibu berkata terengah, “Ibu udah mau lepas lagi Waaan… ayo barengin biar nikmat Waaaan…”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMcjYxlRrTs
Memang aku pun sudah berada di detik – detik krusial. Maka setelah mendengar permintaan Ibu itu, aku tak mau menahan – nahan lagi. Kupercepat entotanku… maju mundur maju mundur dan maju mundur dengan cepatnya.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIVXxuG1yTM
Lalu… ketika sekujur tubuh Ibu sedang terkejang – kejang, ketika liang memeknya terasa sedang menggeliat dan berkejut – kejut, batang kemaluanku pun sedang mengejut – ngejut sambil memuntahkan auir mani… croooooottttt… crooooooottttt… crotttt… croooottttt… crooootttttttt… croooottttt…
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBXP2N11Dtw
Kami sama – sama menggelepar, lalu sama – sama terkulai dan terdampar di pantai kepuasan. Dengan tubuh bermandikan keringat.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTclD5w4Q2l
O, betapa indah dan nikmatnya semua yang telah kualami ini.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpp1J6elgv9
BDan sekarang Ibu sudah memberikan sesuatu yang paling berharga di badannya, untuk kumiliki dan kunikmati.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxRnoMsMG1g
Karena itu aku harus memperlakukannya lebih dari biasanya. Ketika Ibu mau bersih – bersih di kamar mandi, aku membopong tubuh telanjangnya ke kamar mandi. Lalu kami mandi bersama. Untuk membuang keringat dari tubuh kami.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKCZ0L7DX2j
Lalu aku menyabuni sekujur tubuh ibu, dari leher sampai ke telapak kakinya.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8wW8clBsK6
Namun ketika aku sedang menyabuni kemaluannya yang sudah dua kali orgasme itu, diam – diam penisku ngaceng lagi. Maka kuangkat tubuh Ibu ke bibir bak kamar mandi. Dan kududukkan Ibu di pinggir bak yang bibirnya cukup lebar, yang biasanya digunakan untuk menaruh peralatan mandi. “Mau ngapain mendudukkan ibu di sini Wan?
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡut4Lvu4Di2
“Iya Bu. Aku nafsu lagi nih. Gak apa – apa ya,” sahutku sambil berdiri menghadap ke arah ibuku, dengan moncong penis diletakkan di mulut vagina Ibu yang masih berlepotan air dan busa sabun.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUssYVKBqfU
“Iya gak apa – apa Sayang,” sahut Ibu sambil memegang sepasang bahuku.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPevuspecFJ
Dan dengan mudahnya aku bisa memasukkan penisku yang sudah ngaceng lagi ini ke dalam liang memek Ibu… blessssssssskkkkkkk…
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsJBnl0zxAk
Dan sambil berdiri, mulailah penisku “memompa” liang kemaluan ibuku.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ACIR4Q0dZ
“Oooooohhhhh… kontolmu memang enak sekali Wan… nanti istrimu pasti bakal ingin dientot terus sama kontol gede dan panjangmu ini… ooooohhhhh… enak sekali Waaaan… “erang Ibu sambil memeluk leherku agar tidak terjatuh ke lantai, sekaligus ingin menciumi pipi dan bibirku.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB7Ft8s8XsR
“Me… memek ibu enak nggak Wan?” tanya Ibu ketika ayunan penisku masih berjalan lambat.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwhWZwjq6id
“Enak sekali Bu…” sahutku sambil mendekap pinggang ibu, sementara penisku mulai kugenjot secara berirama.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCREP1iuloh
“Sayangnya kita gak boleh kawin ya Wan. Kalau boleh sih, ibu mau juga dihamili olehmu.”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJY7gPsYHr1
“Kalau hidupku sudah mapan, tiada salahnya ibu mengandung anakku.”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkCU1ZCEgx3
“Kenapa harus sudah mapan?”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVkdICvhEuT
“Kalau sudah mapan, aku bisa menyembunyikan Ibu di suatu tempat yang jauh dari mulut usil.”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHqOstmIuHS
“Iya… makanya cepatlah sukses ya Sayang. Biar ibu bisa hamil, bisa mengandung benihmu. Oooo… ooooohhhh… ini… makin lama makin enak Waaaan… tapi jangan terlalu lama kayak tadi yaaaa… kalau ibu sudah mau lepas, kamu juga harus ngecrot… biar bareng lagi lepasinnya seperti tadi… nikmat sekali…
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuS3ZhiakUS
“Iya Bu… lagian ngentot di dalam kamar mandi gini gak boleh lama – lama ya. Takut diganggu hantu air…”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0rOsewNBTQ
“Ah… kata ayahmu sih kata hantu itu hanya plesetan dari kata Tuhan… jadinya Tuhantuhantuhantuuuu… bener kan?”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4N0ORnF0NS
“Iyaaaa… dududuuuuuhhhh… memek Ibu makin lama makin enak Buuuu…”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrzGctgblMH
“Kontolmu juga makin lama makin enaaaaaak… ayo cepetin entotannya Waaaan… biar cepat selesai…”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoKyYezMiLN
“Iya Bu,” sahutku sambil mempercepat entotanku seperti yang Ibu inginkan.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRL7P4DCb7s
Bokong Ibu makin lama makin maju. Tapi aku tidak takut beliau jatuh, karena selalu berpegangan ke bahuku atau memeluk leherku erat – erat.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1M7bjUW9CR
Dan akhirnya Ibu berkata terengah, “Ayo Wan… barfengin lagi… ibu udah mau lepas nih Waaaaan… entooooot teruuuusssss… lepasin bareng lagiiiii…”
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDlaPPI06Wy
Aku memang sudah ingin ngecrot secepatnya di kamar mandi ini. Maka setelah mendengar permintaan Ibu, kupergencar entotanku, tanpa mempedulikan apa – apa lagi.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY35RHgF2tJ
Dan… oooo… aku berhasil…!
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfIzTB4Mf5D
Ketika liang memek Ibu mengedut – ngedut kencang, aku pun tengah “menanamkan” penisku di dalam liang surgawi yang sedang berkejuit – kejut erotis itu… disusul dengan kejutan – kejutan di penisku sendiri… penis yang moncongnya tengah memuntahkan lahar lendir ini. Crooootttttt… crotcrottttt…
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5bF9sfdDhp
Ibu masih memeluk leherku, tapi kedua lengannya sudah terasa lemas. Maka setelah mencabut batang kemaluanku dari liang memek Ibu, kuturunkan ibuku dengan hati – hati.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyUkijEIx8z
“Duuuuhhhh… ini untuk pertama kalinya ibu disetubuhi di dalam kamar mandi Wan,” kata Ibu sambil meraba – raba bibir bak, sampai menemukan gayung plastik. Lalu diambilnya air dengan gayung plastik itu untuk menyirami memeknya.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTbLeV3ekmA
Aku pun mengambil gayung plastik itu dari tangan ibuku. Lalu kusiram air dari atas kepala Ibu, agar beliau mandi sekalian berkeramas.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvHkYvZHxEs
Setelah Ibu selesai berkeramas dan kubilas dengan air dari gayung plastik, barulah aku sendiri mandi sebersih mungkin, sekalian mandi junub. Setelah mandi, kami kenakan pakaian masing – masing. Dan bersama – sama rebahan di atas ranjang Ibu.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQtuLOKrk4C
Ibu mendekapku dengan kehangatan seorang ibu, sekaligus sebagai seorang wanita yang baru berbagi kenikmatan denganku.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡstcVMCfk5Q
Sementara terawanganku mulai melayang – layang lagi. Menerawang segala yang pernah kualami dan kemungkinan – kemungkinan yang akan kualami.
13357Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGX7kBou3WK
