Entah kenapa aku ingin sekali membahagiakan hati Euis dengan apa pun yang bisa kulakukan. Karena itu keesokan harinya, setelah menyantap sarapan pagi yang dibuatkan oleh Euis, aku mengajaknya ke toko pakaian yang di kotaku suka disebut FO (factory outlet). Kupilih FO yang harganya tidak murah, tapi mahal pun tidak.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡus0BLtRC3F
Sengaja kuajak Euis ke FO pilihanku itu, agar dia bisa cepat adaptasi dengan pakaian kelas sedang – sedang saja. Euis menurut saja ketika kupilihkan selusin gaun dan tiga helai daster untuk pakaian sehari – harinya. Bahkan salah satu gaun kuminta dipakai langsung di FO itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGudVMcRO9p
Kemudian kubawa dia ke toko sepatu. Kupersilakan dia memilih sendirik sepatu yang cocok dengan seleranya, sekalian sandal wanitanya juga untuk keseharian pada waktu sedang bekerja di rumahku. Kemudian kubawa dia ke sebuah perumahan, tanpa memberitahu dahulu mau dibawa ke mana.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHCSvfYyZHM
Sebenarnya aku akan membawanya ke sebuah rumah, yang kuterima sebagai bonus (di luar fee) setelah sukses menjual tanah seluas 275 hektar milik sebuah PT, yang lalu dibekli oleh pihak lain (tentu PT juga buyernya, karena kalau perseorangan takkan diijinkan membeli tanah seluas itu). Selain mendapatkan fee yangv sangat banyak menurutku, janji owner lama dipenuhi.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD1dZiC6mqG
Rumah itu murni hasil jerih payah pribadiku, sama sekali tiada hbubungannya dengan p[erusahaan Bu Laila. Tadinya rumah itu akan kupakai sendiri. Karena aku pun sering punya pikiran ingin menyendiri untuk memusatkan pikiran bisnisku di perusahaan punya Bu Laila itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0gefPLM3B6
Tapi kini aku punya pikiran lain. Ada yang lebih membutuhkan rumah berikut segala isinya itu, yakni Euis. Dia belum punya rumah dan masih tinggal di rumah kontrakan. Entah kenapa setiap kali mendengar kata rumah kontrakan, aku selalu merasa prihatin. Kalau aku jadi konglomerat, ingin kuhadiahkan ribuan rumah untuk orang – orang yang belum punya rumah dan masih tinggal di rumah kontrakan.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqbMhmwMoOA
Terlebih lagi kata rumah kontrakan itu terlontar dari mulut wanita muda yang sudah memberiku 1001 nikmat di kamarku tadi malam. Karena itu aku ingin menghadiahkan rumah itu untuk Euis yang sudah dan akan tetap memberiku 1001 nikmat dalam permainan birahi kami.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcd8CaLEDfb
Setibanya di depan rumah type 54 yang sudah diupgrade dan isinya sudah lengkap itu, Euis tampak heran. “Ini rumah siapa Den?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡefRQ31qn0k
Aku menjawabnya sambil melingkarkan lenganku di pinggang rampingnya, “Tadinya rumah ini punyaku. Tapi mulai sekarang, rumah ini menjadi hak milikmu, Sayang.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7pGELFMXt2
“Den… apakah saya gak salah dengar? Rumah secantik dan sekokoh ini akan menjadi milik saya?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzMKNt72Pwu
“Sudah menjadiu milikmu. Bukan cuma akan. Nanti sertifikat hak miliknya akan atas namamu, Sayang,” sahutku sambil membuka kunci pintu depan. Kemudian kubawa Euis memasuki rumah yang sudah kuhadiahkan ini padanya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuXHu7e631e
“Wah… di dalamnya sudah lengkap semua… !” seru Euis sambil memeluk pinggangku dari belakang.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHFUqvq5Kau
“Tadi malam aku kan menawarkan Euis untuk menjadi simpananku. Nah… di rumah inilah Euis akan kusimpan.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZECm6qrbfb
“Siap Den. Tapi ibu saya boleh dibawa ke sini, agar tidak tinggal di rumah kontrakan lagi?”
“Tentu saja boleh. Asalkan ibumu tidak mengganggu hubungan kita nanti.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzUAjH9VgAT
“Nggak akan mengganggu Den. Pada waktu saya masih gadis saja, Ema sih tidak pernah mencampuri urusan pribadi saya. Apalagi sekarang, saya kan sudah janda.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4X0U9zdoSZ
“Kalau begitu, sekarang aja kita ke rumahmu. Untuk mengajak ibumu ke rumahmu ini. Gimana?”
“Iya Den… iyaaa… hihihihiii… Ema pasti seneng banget.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVW5amZVU87
(Mohon dibedakan antara Ema untuk ibu dalam bahasa Sunda E nya dibaca seperti E di kata “perang”. Sedangkan Ema untuk nama orang E nya dibaca seperti E dalam kata “sore”. Panggilan Ema untuk ibu, tidak pakai hurup K di ujungnya. Jadi kata Emak, pasti bukan berasal dari tatar Pasundan).
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnvMCV8RhJT
Beberapa saat kemudian Euis sudahg berada di dalam mobilku kembali, untuk menjemput ibunya. Euis sudah menelepon ibunya dulu, agar siap – siap akan dijemput olehnya dengan majikannya. Tapi Euis tak mengatakan bahwa ia akan memperlihatkan rumah yang sudah menjadi miliknya itu. Mungkin Euis ingin membuat surprise pada ibunya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOzoJ4z1YqZ
Ternyata rumah kontrakan Euis dan ibunya kecil sekali. Ada di dalam gang kecil pula. Tapi ibunya Euis itu… gede sekali! Ia tampak sudah berdandan, mengenakan celana legging hitam yang sangat ketat (mungkin ukuran XXXL), dengan baju kaus tebal berwarna hitam pula. Sehingga pakaian ibunya Euis itu seolah sudah memamerkan bentuk tubuh yang sebenarnya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqODYlTpzrY
Ia menyambut kedatanganku dengan sangat ramah. Dan ketika berjabatan tangan denganku, terdengar suaranya menyebut nama, “Mimin…”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Poeckuher
“Wawan,” kataku memperkenalkan namaku juga.
“Sudah siap Ma?” tanya Euis kepada ibunya.
“Sudah,” sahut ibunya Euis yang chubby habis itu, “Tapi masa Den Wawan gak disuguhi minum – minum acan? Kan pertama kalinya Den Wawan bertamu ke rumah ini.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZA02HVH4e7
“Tak usah bikin minum Bu,” sahutku, “mending langsung berangkat mumpung masih siang.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiGP7Ots1Lm
Setelah berada di dalam mobilku, ibunya Euis yang bernama Mimin itu bertanya, “Ini mau ke mana Is? Mau ngajak piknik ke luar kota?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlyr0Mf2RtW
“Nggak Ma. Masih di dalam kota kok,” sahut Euis yang duduk di belakang juga, di samping ibunya.
“Ohhh…”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPv9Gy1KcT0
Lalu Bu Mimin terdiam. Tidak bertanya apa – apa lagi. Mungkin Euis sudah memberi isyarat agar jangan bertanya lagi.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXwVFg80wq4
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT3RA5sYxk3
Setibanya di depan rumah yang sudah kuberikan kepada Euis itu, kami bertiga turun dari mobil. Pada saat itulah Euis berkata kepada ibunya, “Ma… Den Wawan itu saeorang majikan yang baik hati. Beliau mengerti keadaan kita yang setiap tahun harus menyediakan uang untuk kontrakan rumah. Karena itu Den Wawan menghadiahkan rumah ini untuk Euis.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxp5PPH2DDm
“Hadiah untuk Euis? Ema gak salah denger Is?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDOQeric2tT
Aku yang menjawab. Kutempelkan telapak tanganku di punggung Bu Mimin, “Benar Bu. Rumah ini hadiah untuk Euis. Tinggal surat – suratnya aja yang belum dikasihkan. Rumah ini sudah dibayar lunas. Jadi tidak ada bayar cicilan dan macem – macem lagi. Hanya rekening listrik dan ledeng saja yang harus dibayar tiap bulan.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPUWUAsOAmy
Bu Mimin merangkul anaknya sambil berkata, “Kamu sangat berunbtung punya majikan yang sedemikian baiknya. Baru bekerja beberapa bulanb sudah dikasih rumah segala Is.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8rdi5cCAJb
“Bukan cuma rumah Ma. Perabotannya pun sudah lengkap semua. Yuk kita lihat ke dalam,” ucap Euis sambil mengeluarkan seikat kunci – kunci rumah itu dari dalam tas kecilnya. Kunci – kunci yang tadi sudah kuserahkan padanya, sebagai tanda bahwa rumah itu sudah menjadi miliknya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBsnneafjTT
Rumah itu memiliki dua kamar tidur yang masing – masing ada kamar mandinya. Di belakang ada kamar yang lebih kecil, berdampingan dengan dapur dan kamar mandi yang bisa dipakai oleh pembantu. Tapi kamar mandinya bisa juga dipakai oleh tamu yang ingin buang air dan sebagainya. Ruang makannya pun lumayan besar, karena bersatu dengan ruanbg keluarga.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFWrNWPF6xL
Di situ sudah ada televisi LED layar lebar. Di dapour pun sudah ada kulkas dua pintu. Di belakang sudah ada mesin cuci juga. Semua barang – barang elektroinik itu masih 100% baru. Begitu juga semua furniture-nbya masih 100% baru semua, terdiri dari lemari pakaian di kamar masing – masing, lemari makanan di dapur.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ389pApMCht
Bu Mimin tampak ceria sekali menyaksikan semuanya itu. Bahkan aku dapat menangkap karakter ibunya Euis itu. Dia sangat ceria, sementara Euis agak pendiam, tidak seperti ibunya yang tiap sebentar ketawa ketiwi.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRTR1e5QHsm
Mereka merencanakan untuk menempati rumah itu mulai besok.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ20qcNGkDVF
Maka kataku kepada Euis, “Kalau begitu hari ini dan besok libur aja Is. Kan mungkin banyak barang yang harus diangkut ke sini juga.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMLcP3b60Vr
“Iya, terima kasih Den,” sahut Euis.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8KTC1IvX8i
Kemudian mereka kuajak makan di sebuah rumah makan yang tak jauh letaknya dari perumahan itu. Kemudian kuberikan uang secukupnya kepada Euis, untguk biaya angkutan barang – barang yang akan dipindahkan dari rumah kontrakan ke rumah baru itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSZ8bVJ3Jhx
Zaman sekarang memang zaman serba mungkin. Karena segala kemungkinan bisa terjadi, baik hal – hal yang positif mau pun yang negatif. Orang miskin bisa mendadak kaya, orang kaya pun bisa mendadak jatuh miskin.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcBfAEXj8nx
Dengan beredarnya handphone sampai ke pelosok – pelosok, membuat tatanan moral berubah dengan cepatnya. Baik di kota – kota besar mau pun di pedesaan. Karena dengan adanya televisi, orang kampung pun mulai “melek mode”.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLTXjEiTiJx
Di sisi negatifnya, dengan hadirnya handphone sampai ke pelosok – pelosok, seorang istri yang setia bisa berubah, ingin coba – coba berselingkuh, yang lalu menjadi ketagihan. Manakala Sang Suami berangkat ke kantor, Sang Istri pun berangkat ke “pasar”, laporannya pada orang di rumah. Padahal istri itu ketemuan dengan seorang PIL (pria idaman lain) di tempat yang sudah dijanjikan, lalu ena – ena di tempat yang dirahasiakan.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdMWitQwLCv
Perselingkuhan antara ibu tiri dengan anak tiri, seolah sudah menjadi trend yang dirahasiakan. Begitu pula ayah tiri dengan anak tirinya. Bahkan skandal mertua dengan menantu pun bisa terjadi di zaman ini. Meski semuanya itu off the record.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Jcdn3FDsN
Banyak lagi jenis perselingkuhan yang terjadi di zaman ini. Termasuk ibu dengan anak kandung atau ayah dengan anak kandung. Begitu pula adik dengan kakak kandung bukan tidak pernah terjadi di negeriku tercintga ini.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnNTuXOxiTC
Kuakui bahwa aku salah seorang di antara mereka.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf2CeLKUqdU
Godaan demi godaan berdatangan ke dalam kehidupanku. Dan godaan itu justru kuanggap sebagai tantangan. Dan sebagai seorang lelaki yang belum p;unya istri, aku pantang menghindari tantangan.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS7cNnKiuP4
Begitulah… beberapa hari kemudian aku mendatangi rumah yang sudah diberikan kepada Euis itu. Tadinya aku sekadar ingin tahu apa saja yang masih kurang. Dan aku harus menanyakannya kepada ibunya Euis yang bernama Bu Mimin itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdLmM2Gg7bs
Saat itu baru jam sepuluh pagi. Tentu saja Euis sedang bekerja di rumahku. Tidak berada di rumah yang sudah menjadi miliknya itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYw5xlT1WXr
Ketika melihat aku datang, Bu Mimin yang cuma mengenakan daster katun berwarna coklat muda, tampak kaget dan memegang kedua pipoinya. “Aduuuuh… Den Wawan datang… kenapa Euis gak ngasih tau kalau Aden mau datang yaaaa…”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ZQDeIDFc2
“Euis tidak tau aku mau ke sini Bu,” sahutku sambil mencium tangannya, karena aku punya hubungan dengan Euis, jadi aku harus memperlakukannya seperti dengan calon mertua (walau pun aku belum punya niat menikahi Euis).
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPOkWOuRZrJ
Lalu aku dipersilakan duduk.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFfznLslAFH
“Maaf saya baru selesai mandi, jadi dasteran gini. Gak apa – apa?” tanyanya yang sudah duduk di sofa berhadapan dengan sofa yang kududuki.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYtkRzbFA5q
“Nggak apa – apa Bu,” sahutku, “Nggak usah resmi – resmian lah. Aku datang ke sini cuma ingin tau apakah di rumah ini masih ada kekurangan yang Bu Mimin rasakan?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHhyihTrKMW
“Wah… sudah lengkap semua Den. Cuma ada satu hal yang kurang…” sahut Bu Mimin sambil tersenyum – senyum centil.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡELGWSfrhef
“Apa yang kurang Bu?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ81gGophtLK
“Hihihi… malu ah nyebutinnya, “sikap Bu Mimin mendadak centil.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE7L86lXJpT
“Lho… sama aku terbuka aja Bu. Katakan aja apa yang masih kurang itu. Gak usah disimpan di dalam hati.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEoZE7QXfbl
“Anu yang belum ada teh… calon suami… hihihihiiii…”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk56xu5H44h
Aku tersentak sambilk menahan tawaku. “Bu Mimin masih pengen kawin lagi?” tanyaku sambil memperhatikan sosok wanita STW di depan mataku. Memang kecantikannya kalah oleh kecantikan Euis. Tapi bodynya… maaaak… chubby sekali…!
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwhKD9gtfE3
“Ya masih Den… saya kan belum tua – tua benar. Tapi ingin punya calon yang setampan Den Wawan…”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBggsmSgcww
Mendengar ucapan itu, spontan batinku merasakan sesuatu yang lain dari biasanya. Ada desir nakal di dalam batinku. Bahkan pikiranku langsung ngeres. Bertanya – tanya seperti apa tubuh wanita setengah baya yang chubby itu kalau sudah telanjang ya? Aku bangkit dari sofa. Melangkah dan duduk di samping Bu Mimin.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxc6it5kxCv
“Den Wawan kan punya Euis,” sahutnya sambil mengerlingkan matanya yang masih tampak bening itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw6kDGoWy5A
“Euis kan kerja di rumahku Bu. Hanya seminggu sekali dia bisa pulang ke sini kan? Jadi yang enam hari dalam seminggu, aku bisa sering nemenin Bu Mimin di sini.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRNf8ZdkeFn
Wanita itu menatapku dengan senyum malu – malu tapi lumayan centil sikapnya itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7PeFLKzpeu
“Den Wawan jangan PHP ah. Memangnya saya yang ndut ini menarik bagi Aden?” tanyanya, tau bahasa gaul segala ini ibunya Euis.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2VvzFvb8Ox
“Aku gak PHP. Bu Mimin sangat seksi di mataku. Cuma soal rasanya sih perlu dibuktikan dulu. Setelah dirasakan, nanti ketahuan enak nggaknya. Hihihihiii…” kataku sambil memperhatikan daster yang dikenakannya. Daster yang membuatku semakin yakin bahwa toket Bu Mimin jauh lebih gede daripada toket Euis.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ5BWy6FlU4
“Jadi Ibu suka pada cowok seperti aku ini?” tanyaku setengah berbisik di dekat telinga Bu Mimin.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSRXL2Txu1A
“Peremnpouan mana pun pasti suka sama Den Wawan yang begini tampannya. Saya sampai gemes melihatnya juga. Pengen cium bibirnya. Hihihihiiii… maklum saya sudah duapuluhlima tahun tidak merasakan sentuhan lelaki Den.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0etoiiH2Ds
“Duapuluhlima tahun tidak disentuh lelaki?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeA9qCytLs9
“Iya. Kan suami saya meninggal pada saat Euis baru berumur setahun. Sejak saat itu saya tidak mau didekati lelaki secara serius. Tapi sekarang ini, begitu melihat Den Wawan secara seksama tadi, semangat saya jadi bangkit Den.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkuCPW9cVGP
“Jadi gemes dan pengen mencium bibirku?” tanyaklu sambil melingkarkan lengan di lehernya, lalu mendekatkan bibirku ke bibirnya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcAtHy8LLWE
“Iya… tapi saya tidak berani mencium bibir Aden…”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2VEuVMbkoU
Aku tersenyum. Lalu merapatkan bibirku ke pipinya. Dan perlahan – lahan bergerak ke arah bibirnya. Dan… ia memagut bibirku duluan. Lalu terasa lumatannya yang sangat agresif. Membuatku terlupa bahwa wanita yang tengah melumat bibirku ini ibunya Euis.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjZI0vcVYuU
Pada saat Bu Mimin sedang enjoy – enjoynya melumat bibirklu, tanganku pun tak mau berdiam pasif. Mulai memegang lututnya yang terbvuka di bawah dasternya, kemudian langsung nyelonong ke balik daster katun berwarna coklat muda itu. Merayapi paha gempalnya dan menyelinap ke balik celana dalamnya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlwWL3vujv1
Kusentuh memek yang lebih tembem daripada memek Euis. Memek berjembut tapi terasa tipis sekali jembutnya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEmHax3mGYA
Begitu jemariku menyentuh memeknya, Bu Mimin spontan memelukku erat – erat. Lumatannya pun semakin lahap. Sementara tubuhnya terasa mulai menghangat.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ4LfdhzTNB
Tentu saja jemariku tak sekadar meraba – raba permukaan memek Bu Mimin. Melainkan juga menyelinap ke dalam celah memek tembem itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIK4nK6PES1
Tiba – tiba Bu Mimin melepaskan lumatannya dan berkata, “Oooooh… saya gak kuat lagi nahan nafsu Den. Kalau memek saya sudah digerayangi gini, gak nahan.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4nlSsUhJzg
“Ya ayo kita lanjutkan terus sampai tuntas,” sahutku dengan nafsu birahi yang sudah bergolak dan membutuhkan pelampiasan ini.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKkd75dMC9i
“Di dalam kamar saya aja yuk,” ucap Bu Mimin sambil bangkit dari sofa, sambil memegang pergelangan tanganku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRmzlL7iKDq
Aku pun mengikuti langkah Bu Mimin masuk ke dalam kamarnya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkS5XUdvzcI
Di dalam kamarnya itulah BU Mimin melepaskan dasternya, sehingga tinggal beha dan celana dalam serba hitam yang masih melekat di tubuhnya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtTdUkbfPbu
Gila… baru melihat tubuh yang masih berbeha dan bercelana dalam saja itu kontolku langsung ngaceng.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjzXxIY74iM
Terlebih setelah Bu Mimin melepaskan beha dan celana dalamnya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn3pPNS3aQQ
Aduhai… dia benar – benar menggiurkan di mataku. Sepasang toket gede dan bokong yang super gede pula. Aku belum pernah mendapatkan pasangan seksual semontok dan semenggiurkan itu. Maka aku ingin merasakannya, tak peduli apa pun akibatnya kelak.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡodENhjLrge
Tubuh Bu Mimin ini sangat menggoda dan menggiurkan. Sepasang toket gede dan bokong yang extra large. Pinggang yang ramping dan kulit yang putih mulus. Membuatku gemas dan spontan memeluknya dari belakang sambil berkata setengah berbisik, “Tubuh montok seperti Bu Mimin ini sejak lama kuinginkan. Dan kini, pucuk dicinta ulam tiba.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1H5m3qZ01e
Bu Mimin menyahut, “Saya justru sampai lupa daratan melihat ketampanan Aden. Sampai lupa bahwa Den Wawan ini punya Euis… punya anak kandung saya sendiri.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQMkVUOcC3Z
“Tapi aku gak pernah berjanji untuk menikahi Euis. Jadi kita bebas – bebas aja saling bagi rasa,” ucapku sambil mempererat dekapanku di pinggang Bu Mimin.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT5Ow9WhMy2
“Iya, Euis juga pernah bilang begitu. Gak apa – apalah. Yang penting Aden bisa memenuhi kebutuhan Euis sehari – hari. Den Wawan sudah sering menggauli Euis kan?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOWic82wky8
“Euis cerita begitu?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwEn1gcqY8V
“Dia sih gak pernah cerita apa – apa. Tapi saya sudah punya dugaan kuat aja.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwPMzH3yqoK
“Iya… Euis sudah sering kugauli… dan aku menjamin masa depannya takkan terlantar.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDIJh6S8mi3
“Nanti bandingin ya… enak mana memek Euis dengan memek saya.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVN08vY6VJS
“Hahahaaa… mau bersaing dengan anak sendiri?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYWeyNt2UGm
“Bukan bersaing. Saya hanya ingin tau keadaan saya sendiri, masih enak apa nggak. Maklum sudah duapuluhlima tahun memek saya nggak pernah dipakai,” sahut Bu Mimin sambil memutar badannya. Untuk melepaskan baju kausku, kemudian menarik ritsleting celana denimku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡExajjV2WkA
Dan ketika ia berjongkok di depanku sambil memelorotkan celana dalamku, ia berseru tertahan, “Waaaaw…! Panjang gede gini punya Adeeen… !”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo4b8floxXN
“Kenapa? Gak suka kontol panjang gede?” tanyaku sambil memegangi kepala Bi Mimin yang masih berjongkok di depan kakiku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW4Icc5DL4G
“Iiiih… justru terangsang, kebayang enaknya dirodok sama zakar sepanjang dan segede ini. Mwuaaaah… mwuaaaaaah…” ucap Bu Mimin yang diakhiri dengan ciuman – ciuman hangatnya di moncong zakarku. Lalu ia bangkit sambil meraih pergelangan tanganku, “Ayo Den ah… jangan buang – buang waktu…
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtyVh6wivAf
Aku pun naik ke atas bed sambil tersenyum – senyum. Lalu menerkam tubuh tinggi montok itu dengan gairah menggebu – gebu. Dia pun menyambut terkamanku dengan gumulan agresif.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoaOqUpmnU2
Memang mengasyikkan bergumul dengan wanita STW bertubuh tinggi gempal ini. Hatiku pun berkata, “Ngentot perempuan semontok ini sih pasti kenyang… !”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDa1JxDpavR
Tanpa harus kebanyakan foreplay, beberapa menit kemudian aku sudah meletakkan moncong kontolku di ambang mulut memek Bu Mimin yang sudah ternganga basah. Dan dengan sekali dorong… blessssssss… batang zakarku melesak separohnya ke dalam liang memek Bu Mimin, meski aku harus mengerahkan segenap kekuatanku untuk membenamkannya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3n7Ko0cLiw
Wanita itu pun menyambut dengan pelukan hangat di leherku disertai ringisan histerisnya, “Masuuuk… aaaaa… aaaaaaahhhh… akhirnya saya bisa merasakan lagi enaknya titit Deeen…”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ85X59r6i1F
“Titit sih buat anak kecil. Kalau orang dewasa sih bilang aja kontoool…” sahutku sambil mulai mengayun batang kemaluanku di dalam liang memek Bu Mimin yang ternyata enak sekali rasanya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHuyT3RsNrq
Bu Mimin terpejam – pejam sambil mendekap pinggangku erat – erat, diiringi rengekan manjanya yang terdengar erotis di telingaku, “Dudududuuuuuuhhhh… Deeen… kontol Den Wawan ini… enak sekali Deeeeen… aaaaaaaah Deeen… aaaaaaaah… luar biasa enaknya Deeeen… aaaaaaaah… uuuuuuuh…
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpTB1utCoM3
“Memek Bu Mimin juga enak sekali… licin tapi legit… sekali – sekali Euis harus diajak bareng sama kita… biar sambil belajar sama kita…”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Bc65046lw
“Masa mau ngajak Euis segala. Malu dong… dilihat sama anak sendiri selagi beginian…”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFhwHqxZ2u0
“Tapi memek Bu Mimin bakal bikin aku ketagihan nih. Bisa tiap pagi nanti aku ke sini. Khusus buat ngentot Bu Mimin.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbsbqEH2eX3
“Iiii… iiiyaaaa… kapan pun Aden mau, saya siap buat ngeladeni Den Wawan… oooooh Deeeen… kontol Den Wawan ini terlalu enak buat saya… ini… ini… saya udah mau lepas Deeen…”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3n3p8UZFZg
“Ayo lepasin aja, biar becek memeknya. Aku suka kok sama memek yang becek setelah orgasme.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUdtvshmHSI
“Adududuuuh… Deeeeen… ini… sa… saya… mau… mau lepas Deeeen… “Bu Mimin gedebak gedebuk. Lalu mengejang tegang sambil menahan nafasnya. Lalu terjadilah sesuatu yang sangat indah itu. Liang memek Bu Mimin berkedut – kedut kencang, disusul dengan membasahnya liang sanggama legit itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXH4QvPpzTc
Bu Mimin langsung terkulai sambil menghela nafas. Lalu ia menatapku dengan sorot wanita yang baru mencapai puncak kenikmatannya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhSHBHJJCxp
Kubiarkan ia memulihkan gairahnya kembali.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPcH8I7yN56
Dan setelah wajahnya tak pucat lagi, aku pun melanjutkan aksiku, mengayun kontolku bermaju mundur di dalam liang memek Bu Mimin yang legit ini. Memang terasa basah liang memek ibunya Euis ini. Tapi tidak becek. Padahal dia sudah orgasme. Dan biasanya kalau sudah orgasme, liang memeknya jadi becek.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdR20MrFMK1
Mungkin hal itulah yang membuatnya ingin membandingkan “rasa” memeknya dengan memek anaknya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpRqGhgonK9
Dan aku harus mengakui, bahwa liang memek Bu Mimin… lebih enak…!
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvF0tIM4wNq
Karena itu, dengan sepenuh gairah aku mengentotnya lagi. Dalam kecepatan standard. Bahkan sempat juga aku membisiki telinganya sambil berkata, “Memek Bu Mimin memang lebih enak daripada memek Euis. Kenapa bisa begini ya?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq7uuO0eElz
“Betul begitu Den? Syukurlah kalau Den Wawan merasa lebih enak. Jadi biar nanti ketagihan. Saya siap kok untuk meladeni Den Wawan tiap hari sekali pun,” sahutnya sambil mendekap pinggangku lagi.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZjJu1kMKXe
Makin l;ama makin asyik juga rasanya mengentot wanita setengah baya ini. Maka sambil mempergencar entotanku, tanpa merasakan jijik sedikit pun lidahku mulai menjilati leher Bu Mimin yang sudah keringatan. Dengan lahap sekali.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVgfmagDvsY
Sehingga Bu Mimin mulai merintih – rintih histeris lagi, “Deeen… aaaaahhhh… Deeeen… aaaaaaah… aaaaaaah… Deeeeen… ini luar biasa enaknya Deeeeen… aaaaaaah… entot terus Deeen… enak sekaliiii… aaaaaaah… Deeeen… enak Deeeeeen… entot terus Deeeen… entooooooottttt…
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbIBABdWxYp
Entooooottttt… entooooooootttt… aaaaaaahhh… Deeen… enak Deeen… enaaaaak… entooootttttt… iyaaaaa… iyaaaaaa… entotttt teruuussss Deeeen… enak sekali Deeeen… oooooohhhhh… luar biasa enaknyaaaa… Deeeen… aaaaaah… kontol Den Wawan enak sekaliiiii… enaaaaak…
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4jLSS09OLB
“Ka… kalau aku ma.. mau buceng.. le… lepasin di mana Bu?” tanyaku terengah.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ12xzlUUGZ8
“Di dalem aja Den. Biar nikmat. Me… memangnya Den Wawan udah mau ngecrot?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx3EUKJWGzV
“Iii… iyaa…”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6UGXPpSxRp
“Ayo Den… saya juga mau lepas lagi… ooooohhhhh… barengin aja Den… biar nikmaaaat…”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhLdvln6rVu
Lalu aku dan wanita setengah baya itu seperti sepasang manusia yang sedang kesurupan. Aku mengentotnya habis – habisan. Sementara dia pun menggoyang – goyangkan pinggulnya gila – gilaan. Sambil saling cengkram dan saling remas.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUcXpJkPTe8
Dan akhirnya kami sama – sama berkelojotan di puncak kenikmatan ini.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm4oYOyMzLo
Liang memek Bu Mimin terasa kedut – kedutan lagi, tepat pada saat kontolku mengejut – ngejut juga sambil memuntahkan lendir kenikmatanku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzogSZzHMBq
Jrooooooottttt… jrotttt… jrottt… jrooooottttttttt… jrottt… jrooooottttttttt… jroooooooottt!
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRzUfTdpDND
Lalu kami sama sama terkapar di pantai kepuasan birahi kami.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5OWqSciXbw
Sebenarnya Bu Mimin bukan satu – satunya perempuan setengah baya yang kujadikan sasaran pelampiasan nafsu birahiku. Meski tidak memperlihatkan diri, aku ini memang penggila wanita setengah baya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ58LZb96SET
Aku masih ingat benar bahwa karyawan di kantorku boleh dibilang 80% cewek muda. Tapi aku malah mengincar Mbak Erma, manager keuangan di perusahaan punya Ibu Laila itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1smKSlFhXa
Mbak Erma memang chubby. Tapi entah kenapa aku jadi penasaran terus, ingin tau seperti apa rasanya wanita setengah baya yang tinggi montok itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfCtwqa09eh
Aku sering menggodanya di ruang kerjanya. Tentu saja hal itu hanya kulakukan jika tidak ada orang lain di ruang kerjanya kecuali aku dengan Mbak Erma.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9PK0EvuiX7
Aku tahu dia senang kalau kugodain seperti itu. Tapi ketika aku semakin intensif menggodanya, ia menyahut, “Sayangnya saya sudah punya suami Boss.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnkgiwDVhFZ
Sampai pada suatu hari, Mbak Erma kuajak ke Bogor, untuk mengaudit cabang perusahaan yang ada di kota hujan itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYvCyZeVqrG
Sengaja aku tidak memakai sopir kantor, karena aku ingin sebebasnya menggoda Mbak Erma.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhZ8H5aJOsi
Dalam perjalanan menuju Bogor, aku mulai membuka percakapan, “Auditnya banyak sekali. Mungkin Mbak takkan bisa menyelesaikan hari ini.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwVXf90pJlQ
“Iya Boss. Saya sudah minta ijin sama suami, kalau – kalau harus nginep di Bogor nanti,” sahut mbak Erma.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0L3Q6gMjo3
“Baguslah. Kita check in di hotel yang bagus, lalu… nanti malam aku bisa mewujudkan apa yang kukhayalkan selama ini,” ucapku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl7E8ePFmEG
“Hihihiii… apa yang Boss khayalkan selama ini?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxynxn9Wl4Z
“Pengen ikut memiliki Mbak. Hmmm… pasti indah sekali nanti malam… bisa melukin Mbak sebelum tidur.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh8gltDVLhI
“Saya kan punya suami Boss. Biar pun suami saya sudah tua, saya gak pernah nyeleweng.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSJVqq0p7Q8
“Jadi Mbak menolak ajakan bagusku nih? Ya gak apa – apa kalau gak mau sih, aku juga gak bakalan maksa.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGsG8D9RbOW
“Saya kan sudah tua Boss. Tahun depan usia saya pas empatpuluh tahun. SUdah tuda kan?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn9KQqXPzco
“Itu usia yang paling menggiurkan bagiku Mbak. Karena pada dasarnya aku ini penggila wanita setengah baya.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8PficRlKdx
“Masa sih?!”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdNW2Oh8auF
“Iya. Mbak kan bisa buktikan sendiri. Di kantor banyak cewek muda. Tapi aku tetap mengincar Mbak. Ingin berbagi rasa dengan Mbak.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUV09YpFGAg
Mbak Ermi terdiam. Mungkin membenarkan ucapanku. Bahwa aku tak pernah menggoda cewek – cewek muda di kantorku. Hanya Mbak Erma ini yang sering kugoda.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzvm1IkVEC9
“Nanti kita check ini di hotel yang terdekat aja sama kantor cabang itu. Silakan Mbak audit, sementara aku mau istirahat aja di hotel. Sambil nungguin Mbak datang.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8JnU4GHtPS
“Seharusnya kita berangkatnya besok pagi – pagi sekali. Sekarang sudah mulai sore Boss. Mungkin kita tiba di Bogor, kantor cabangnya pun sudah tutup.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3nO1omTcby
“Gak apa – apa. Kita langsung check in aja di hotel yang terdekat dengan kantor cabang. Auditnya dilaksanakan besok pagi juga gak apa – apa.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcSGMJp01uo
“Terus kita mau ngapain aja Boss?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ33wFQmMw10
“Kita… ena – ena aja.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBIUdQWdPbY
“Hihihi… saya… saya takut Boss.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcFjk71IPGQ
“Takut apa?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvYTmrvgphi
“Takut ketagihan. Memangnya Boss mau ena – ena lagi kalau saya lagi kepengen?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSAmFUmcqQJ
“Ya mau lah. Masa gak mau. Jadi kita sepakat nih… kita check in aja di hotel yang terdekat dengan kantor cabang kita. Lalu auditnya besok pagi aja. Oke?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf6GF6wOrUv
“Terus… kita mau ngapain aja di hotel itu Boss?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡma5STkNLl0
“Pengen ngerasain apa yang belum pernah kurasakan dari Mbak.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj8yOLDn8p7
“Ngerasain apa?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwL4FFWFwJX
“Pengen jilatin bibir yang di bawah perut Mbak…” sahutku perlahan tapi tajam.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBIZRiVgDbj
“Duh Boss… saya jadi merinding nih…”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEODLQj9b2W
“Kenapa merinding? Takut apa horny?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7lHywB8lLV
“Boss tentu tau apa yang sedang terjadi pada saya saat ini.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCQCC0l257t
“Mbak bisa kuat lama begituan dengan suami?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmLvKgLnbm7
“Wah, suami saya udah letoy Boss. Usianya kan limabelas tahun lebih tua dari saya. Tapi dia sangat sayang pada saya. Itulah yang membuat hati saya berat. Kalau dia nggak sayang sih sama saya, udah lama saya pisah sama dia.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhCaQgfVD9N
“Kalau begitu, silakan pertahankan rumah tangga Mbak sama dia. Tapi kalau untuk kepuasan birahi… minta padaku aja yaaa…”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXDtHUKkkc5
“Hihihihiii… Boss bisa aja. Saya sampai merinding – rinding nih dengarnya. Karena sudah membayangkan apa yang bakal terjadi di hotel nanti.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ODZwrcWcM
Sambil tetap nyetir mobilku, diam – diam kuturunkan ritsleting celana panjangku, lalu kusembulkan kontolku yang sudah tegang ini dari balik celana dalamku. Lalu kupegang tangan kanan Mbak Erma dengan tangan kiriku, “Aku udah ngaceng berat nih Mbak… coba pegang…” ucapku sambil menarik tangan kanan Mbak Erma sampai menempel di kontolku…
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIAhYO0lMjb
“Waaaw…! Ini penis apa belalai gajah Boss?!” seru Mbak Erma tertahan. Namun ia memegang kontolku dengan tangan gemetaran.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Y8QhSGYmX
“Nanti kan Mbak bisa rasain sendiri apa yang sedang Mbak genggam ini.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtwJGyjTLcn
“Hihihiiii… berarti Boss serius nih mau nyobain punya saya?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDDslu4GwSs
“Tentu aja serius Mbak. Masa main – main?!”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ty1woZmCy
“Meski pun saya ndut begini, punya saya kecil Boss. Saya kan belum pernah melahirkan.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ34oZ8Rhr9S
“Ohya?! Mbak belum punya anak?! Asyik dong. Pasti memek Mbak enak banget.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9wEuhZYElW
“Gak tau. Nanti kan Boss sendiri yang ngerasainnya. Wah… udah masuk Bogor Boss,” ucapnya sambil melepaskan kembali kontol ngacengku dari genggamannya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlVp7nGbprA
Aku mengangguk sambil memasukkan kembali kontolku ke balik celana dalam, kemudian membetulkan lagi ritsleting celana denimku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMfRowlxsWn
Lalu aku fokus nyetir lagi.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLpUliGovx4
Belasan menit kemudian, kubelokkan mobilku ke pekarangan sebuah hotel bintang empat, yang letaknya tak begitu jauh dari kantor cabang perusahaan.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo22u5yiiin
Kebetulan hari itu bukan hari – hari weekend. Sehingga dengan mudah kudapatkan kamar di lantai 5.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡthJJDauHeq
Di dalam mlift menuju lantai 5, tidak ada orang lain kecuali aku dengan Mbak Ermi. Sehingga aku sempat memeluk dan mencium bibirnya yang tebal tapi sensual itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlokSBBMeHo
“Sudah siap untuk ena – ena?” tanyaku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6RieEv0Q2O
Mbak Ermi mengangguk sambil tersenyum. Lalu kami keluar dari pintu lift, menuju pintu kamar bernomor five O five alias 505.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPfGdtbK0P4
Setelah berada di dalam kamar, Mbak Ermi bergegas masuk ke dalam kamar mandi sambil membekal sehelai kimono putih yang dikeluarkan dari tasnya. Mau pipis dulu, katanya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrSV9VdrrFl
Mungkin dia mau bersih – bersih dulu, bukan kebelet pengen kencing.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF2JVNMF5KU
Aku pun melepaskan busanaku dan menggantinya dengan celana pendek putih dan baju kaus hitam. Tanpa mengenakan celana dalam. Biar gampang nanti… hahahaa…!
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWnlhBGOJE8
Tak lama kemudian Mbak Ermi muncul dari ambang pintu kamar mandi. Dalam keadaan sudah mengenakan kimono putih. Tapi aku yakin di balik kimono putih itu tidak ada beha mau pun celana dalam. Karena tonjolan pentil toketnya
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRa8w7dQza7
Dengan nafsu bergejolak dahsyat, kusambut Mbak Erma dengan pelukan di lehernya. Lalu kucium bibir sensualnya sepuasku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDbbYqjvJTz
Setelah ciumanku terlepas, Mbak Erma berjongkok di depan kakiku, sambil memelorotkan celana pendekku yang memang elastis di bagian pinggangku ini.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXkwduQwQ1t
Ternyata Mbak Erma pun sudah sangat bernafsu. Setelah menanggalkan celana pendekku, ia memegang batang kemaluanku yang sudah ngaceng berat ini. Dan happpp… ia mengulum dan menyelomoti kontolku dengan lahapnya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Pl4h6OQ1W
Kubiarkan ia beraksi beberapa menit. Sampai akhirnya ia melepaskan kontolku dari mulutnya, kemudian menariknyha ke atas bed…
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqnlJsfXhFm
Tanpa harus disuruh lagi, ia melepaskan ikatan tali kimononya, kemudian menanggalkan kimono putih itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCgRZGq8ie5
Dan sekujur tubuhnya sudah telanjang bulat di depan mataku kini…!
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ74T7C4MpGf
Aku jadi teringat ibuku dan Wati yang masih dirawat di rumah sakit. Lalu terbayang olehku, seandainya mereka sudah bisa melihat kelak, mereka tidak kalah seksinya dengan Mbak Erma ini. Terutama Wati yang belakangan ini tubuhnya semakin montok saja.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzumYHUYQK9
Tapi aku harus melupakan mereka dahulu. Biarkan mereka tetap tenang menjalani pemeriksaan dalam rangka persiapan untuk dilakukan operasi pada mata mereka.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWEBTWAuPOM
Dan kini wajahku sudah berhadapan dengan kemaluan Mbak Erma, ingin membuktikan benar tidaknya pengakuan dia tadi. Bahwa meski pun tubuhnya montok gempal, tapi liang memeknya kecil.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO0Gmor4JAG
Seperti tahu apa yang akan kulakukan, Mbak Erma merenggangkan sepasang paha gempalnya selebar mungkin.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSJ2BPpMNN5
Ternyata benar. Setelah bibir luar memeknya (labia mayora) kungangakan, tampak jelas bagian dalamnya yang berwarna pink itu. Memang kelihatannya liang memek Mbak Erma kecil. Itu terbukti setelah jari tengahku diselusupkan ke dalamnya… betul pengakuannya itu. Bahwa liang memeknya sempit.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb6jgutVoQG
Maka dengan lahap kujilati bagian yang berwarna pink itu, membuat Mbak Erma menggeliat sambil meremas – remas kain seprai. Terlebih lagi setelah aku memfokuskan jilatanku ke clitorisnya, terasa Mbak Erma mengejang – ngejang dibuatnya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt3xOseV6Ea
Cukup lama aku menjilati labia minora (bibir dalam) dan clitoris Mbak Erma.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0fPMh2jxro
Sampai akhirnya aku merasa sudah saatnya untuk melakukan penetrasi.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSm4040fCmH
Mbak Erma cuma terpejam ketika aku mulai meletakkan moncong kontolku di mulut memeknya yang empuk hangat dan basah.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbSU4jx6t1K
Lalu kudorong kontol ngacengku tanpa tenaga, asalkan kepalanya masuk saja dulu. Duuuh… terasa “pulen”nya memek Mbak Erma ini ketika kepala kontolku sudah membenam ke dalam liang memeknya yang memang sempit tapi sudah basah dengan air liurku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd9CqS0VO0B
Lalu kukerahkan tenagaku untuk membenamkan kontolku semakin dalam. Uuuuugh… memang sempit sekali liang memek Mbak Erma ini. Tapi sedikit demi sedikit akhirnya kontolku membenam juga, sampai lebih dari separohnya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgNCpqrPpKp
“Ooooooh… penis Boss luar biasa gedenya… sampai seret gini masuknya… ooooooh… kok ada ya penis segede punya Boss ini… ooooh… dorong terus Boss… ooooh …“rintih Mbak Erma sambil mendekap pinggangku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP8a0S41d4R
Empuk, hangat, licin tapi sempit liang kewanitaan Mbak Erma ini. Hal itu kurasakan setelah mengayun kontolku perlahan – lahan dulu. Makin lama makin cepat, sampai pada kecepatan normal.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrzBW2yjZWI
Mbak Erma pun merintih dan merengek manja, yang malah terdengar erotis di telingaku. “Dudududuuuuhhhh… Bosss… ini… ini luar biasa enaknya Boss… oooooh… Boooosssss… penis Boss ini… terasa sekali gesekannya… lu… luar biasa enaknya Boss… oooooohhhhh… entot terus Boss…
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnwbQXQYBKs
Aku pun menanggapi rintihannya tanpa menghentikan entotanku, “Liang memek Mbak juga luar biasa legitnya… aku suka sekali… aku pasti ketagihan nanti…”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIAgu6U0bzj
“Sama Boss… saya juga pasti ketagihan… dudududuuuuuh… sampai merinding – rinding gini saking enaknya Boss… ooooohhhhh… ooooooh… entot lebih keras lagi Boss… iyaaaa… iyaaaaa… entot terus Boss… entot teruuuuussss… oooooohhhh… nikmat sekali Boss… oooooh… ooooohhhhhhh…
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGvcpr40GqM
Aku tak cuma mengentot liang memeknya. Mulutku pun mulai beraksi, untuk menjilati leher Mbak Erma yang mulai lembab oleh keringat. Sementara tanganku pun tak kubiarkan nganggur. Karena masih bisa meremas toket gedenya, sambil sesekali mengelus – eluskan ujung jariku ke pentil toketnya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrObbfWq8q9
Karuan saja Mbak Erma semakin meraung – raung hsiteris. “Bossss… ooooohhhhh ini semakin nikmat Boss… kayaknya saya takkan lama lagi juga orgasme Boss… entot terus yang kencang Boss… saya mau lepas… mau lepassss…”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGrDAKKkVHq
Tubuh sintal itu pun berkelojotan. Lalu mengejang tegang, dengan perut terangkat sedikit. Dan… liang memek legit itu pun mengedut – ngeduit kencang, disusul dengan gerakan seperti ular melilit kontolku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIlS6Z3UJ4V
“Aaaaaaaaaahhhhh… “Mbak Erma melepaskan nafasnya yang barusan tertahan selama beberapa detik.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrFf8KP3cSd
Kubiarkan kontolku terendam beberapa saat di dalam liang memek yang luar biasa enaknya itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVRAtxnumqb
Setelah wajah Mbak Erma kemerahan lagi, barulah aku mengayun kembali kontolku sambil mencium dan melumat bibir tebal yang sensual itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPBGwOrzJFy
Maka rintihan dan rengekan Mbak Erma pun berkumandang lagi di dalam kamar hotel ini.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJiwuidlHg3
Bahkan pada suatu saat Mbak Erma menatapku sambil bertanya, “Boss mau nyobain posisi lain?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV8lmKBLCk2
Kuhentikan entotanku sambil menyahut, “Boleh. Posisi doggy yok.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡskYEQjZO3D
“Iya,” sahut Mbak Erma sambil menarik kontolku sampai terlepas dari liang memek legitnya. Kemudian ia merangkak dan menunggingkan bokong gedenya, sehingga memeknya mudah dicapai oleh moncong kontolku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3m4JDW2s6A
Sambil berlutut kudorong batang kemaluanku dan langsung terbenam ke dalam liang surgawi Mbak Erma… blesssssss…
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGQKTIzoMW
Lalu dalam posisi berlutut ini aku mulai mengentotnya lagi sambil berpegangan ke buah pantat Mbak Erma yang gede tapi masih sangat kencang ini.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOELB33TaAM
Sambil mengayhun penisku, kucoba menepuk kedua buah pantat Mbak Erma. Plaaaak… plooook…!
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpuOkreywRf
“Iya Boss… tamparin bokong saya sepuas Boss. Malah enak rasanya.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe8IBhInWKJ
Kuikuti permintaan Mbak Erma itu. Mengentot liang memek legitnya sambil menampar – nampar sepasang buah pantat gedenya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiq4mwAaeGv
Plaaaak… plaaaaakkkk… plaaaaakkkkk… plaaaaaakkkk… plaaaaaakkkkk… plaaaaaakkkkk… plaaaaaakkkkkkkk… plaaaakkkkk… plaaaaaaakkkk… plaaaaaaakkkkk…
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmadJ4eDml5
Hampir setengah jam aku melakukan semuanya ini. Sehingga keringatku semakin membanjir. Begitu juga dengan keringat Mbak Erma.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBHs8mDedMa
Sampai pada suatu saat, terdengar suara Mbak Erma yang sedang menungging itu, “Bosss… dudududuuuuuh… bossss… sa… saya mau orgasme lagi Boooossssss…”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaPBLdadblA
Lalu wanita setengah baya itu ambruk. Kontolku pun terlepas dari liang memeknya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2voDVPo95t
Padahal aku sedang menikmati detik – detik di ambang pintu ejakulasiku. Karena itu, setelah Mbak Erma celentang lagi, aku langsung membenamkan kembali kontolku yang masih ngaceng berat ini ke dalam liang memek legit itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwNQG6AZ4vB
Sesaat kemudian aku sudah mulai mengentot Mbak Erma lagi, dalam posisi missionary kembali.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKyXl6ifqel
Dengan gencar kugenjot kontolku untuk “memompa” liang memek legit itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaRowOwocyG
Mbak Erma cuma mendesah dan merintih dan membiarkanku meremas sepasang toket gedenya, mencium dan melumat bibir sensualnya, menjilati lehernya yang sudah basah oleh keringat dan bahkan menjilati ketiaknya yang basah oleh keringat dan harum dedodorant.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8h08WH7tpm
“Mbak… lepasin di mana nih?” tanyaku pada suatu saat, karena detik – detik puncak kenikmatanku sudah di ambang pintu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl7qKclyhOr
“Mau di dalam memek boleh. Mau di dalam mulut saya juga boleh. Nanti saya telan air mani Boss, takkan disisakan setetes pun,” sahut Mbak Erma.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVqQwiLjIjK
Maka dengan penuh gairah kugenjot kontolku segencar mujngkin. Lalu kucabut dan bergerak cepat menuju dada Mbak Erma. Kuletakkan kontolku di antara sepasang buah dada Mbak Erma. Dan langsung ditanggapi oleh Mbak Erma… ia menjepit kontolku dengan sepasang toketnya. Aku pun melanjutkannya, mengayun kontolku yang berada di dalam jepitan sepasang toket gede itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHoSoWYpjOl
Dan ketika terasa sudah hampir ejakulasi, kutarik kontolku dari jepitan toket gede itu. Lalu cepat-cepat kumasukkan kontolku ke dalam mulut Mbak Erma.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP2kwB2CqWy
Hanya sebentar Mbak Erfma menyedot – nyedot kontolku. Lalu lendir kenikmatanku pun berlompatan di dalam mulut Mbak Erma.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVX8hRVWPQt
Crooottttt… croooooottttt… crotcrotttt… croooooootttttttt… croooottttttttt…!
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF4URHpD5uV
Mbak Erma membuktikan kata – katanya. Air maniku ditelannya semua sampai tak tersisa setetes pun… glek.. glekkkk…!
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCxXDwzyYZx
Aku pun terkapar lunglai di samping Mbak Erma.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOlYpHg03vu
Beberapa saat kemudian…
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZmxoSv7Pg5
“Mbak Erma masih punya orang tua?” tanyaku yang masih rebah di samping Mbak Erma.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNFRjK6iLGM
“Tinggal ibu yang masih ada Boss. Sudah tua. Sudah enampuluh tahunan,” sahutnya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYLbhpppkYk
“Ayah Mbak sudah meninggal?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKPiOTv4isL
“Iya. Tapi ayah saya meninggalnya di rumah istri barunya. Bukan di rumah ibu saya. Karena ibu saya diceraikan, gara – gara tergoda oleh gadis tunanetra.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5XynpWFvIz
Mendengar kata “tunanetra” itu aku agak kaget. Lalu bertanya, “Boleh aku tau siapa nama ayah Mbak itu?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx7U3E5mOqM
“Zaelani Boss.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSnO1XjnHNU
Kembali aku tersentak. Lalu bertanya lagi, “Mbak tau siapa nama wanita tunanetra yang dinikahi oleh ayah Mbak itu?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrWO8G1yzhj
Mbak Erma tampak seperti mengingat – ingat sesuatu. Lalu menyahut, “Mmmm… kalau tidak salah, nama wanita tunanetra itu Hayati. Kalau masih hidup, mungkin wanita itu sebaya dengan saya.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEitKzyhaCM
Aku kaget lagi. Karena Hayati itu nama ibuku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6GYIfgEdxG
Lalu kuambil handphone dan kutampilkan foto almarhum ayah di layar handphoneku. “Mbak kenal dengan lelaki tua ini?” tanyaku sambil memperlihatkan layar hanphoneku padanya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtfNmZTlBqG
“Iii… ini foto ayah Boss,” sahut Mbak Erma sambil memegang handphoneku, “Kenapa foto almarhum ayah saya bisa ada sama Boss?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWwbI85yog4
“Karena beliau itu ayahku,” sahutku dengan batin melemah, “Dan wanita tunanetra itu adalah ibuku.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzcpRO6iiIU
“O my God! Jadi kalau begitu Boss ini adik saya…”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6SqLl2rG0R
“Iya. Adik seayah berbeda ibu. Mmm… jangan dendam kepada ibuku ya Mbak.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0rjLNAeqP6
Mbak Erma malah memelukku. Menciumi pipiku sambil berkata dengan suara sendu, “Tidak Boss. Karena seorang gadis tunanetra takkan mungkin menggoda ayah. Pasti semua itu atas keinginan almarhum ayah sendiri. Aku malah merasa bahagia, karena ternyata saya punya adik… yang sekarang menjadi atasan saya pula di kantor.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWuGoiNgauk
“Masih ada dua orang lagi adik Mbak. Yang satu tunanetra juga seperti Ibu. Yang satulagi belum kutemukan, karena sejak kecil diadopsi oleh seorang pengusaha. Ohya, almarhum Ayah pernah curhat padaku. Bahwa beliau menikahi Ibu atas dasar perasaan kasihan kepada Ibu yang tidak bisa melihat.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgosLhJGNBq
“Te… terus sekarang ibunya masih ada?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKugbgPCsjb
“Masih. Sekarang Ibu sedang dirawat di rumah sakit mata. Masih menunggu saat yang tepat untuk menjalani operasi matanya. Kakakku juga sama, tidak bisa melihat seperti Ibu. Dia juga sama – sama sedang dirawat di rumnah sakit mata. Jadi anak – anak Ibu yang bisa melihat hanya aku dan adikku yang belum kutemukan itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJQpP9co1Hs
“Terus… bagaimana dengan kita Boss?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIonX3q66WK
“Panggil namaku aja. Sekarang kan udah jelas bahwa aku ini adikmu Mbak.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8vYHzIl0ko
“Tapi biar bagaimana kan Boss ini atasanku. Karena di dalam kedudukan eksekutif, Boss ini orang nomor satu di perusahaan.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDtQ5BcsDSO
“Kalau di kantor, boleh manggil boss. Seolah – olah kita ini bukan saudara. Lagian peraturan di kantor kita kanb sudah jelas. Tidak boleh ada dua orang yang punyha hubungan darah bekerja sebagai karyawan. Salah seorang harus resign. Jadi sebaiknya jangan ada yang tau kalau kita ini kakak beradik seayah berlainan ibu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFWajrXjbzH
“Iya… tapi kita sudah melakukannya… padahal kita ini saudara,” kata Mbak Erma.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2hMzvTcq8d
“Biar aja. Aku bahkan semakin bernafsu setelah tau masalah ini,” sahutku sambil meletakkan moncong kontolku di ambang mulut vagina Mbak Erma.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG3KgjY7a6D
Lalu kudorong sekuatnya. Dan melesak masuk lagi ke dalam liang memek legit itu… blessss…
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU0bW9wZtYT
Lalu rintihan rintihan Mbak Erma pun terdengar lagi. Bahkan kali ini kami merasa lebih bebas melakukannya…
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5myfTUASa7
“Ya udah Mbak ke hotel aja langsung. Jalan kaki juga bisa kan?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnutssh12kJ
“Iya Boss. Ini juga sambil jalan kaki menuju hotel. Memang deket banget kok.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZrjC8iwr08
Tak lama kemudian Mbak Erma sudah muncul di ambang pintu kamar bernomor 505 ini.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPCYD3eZz1o
“Sekarang mau pulang Boss?” tanyanya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaYgT2gP5JM
“Ziaaaah… boss lagi boss lagi.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0pYlIgys00
“Mmm… manggil Dek Wawan boleh gitu?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTZduSH8yPl
“Iya. Manggil nama langsung juga boleh.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh8JK8JQ6Zv
“Jangan ah. Dek Wawan kan manggil Mbak sama aku. Jadi aku manggil Dek, sebagai tanda saling menghormati, meski pun kita kakak beradik.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡamgXnXyl9l
“Iya, iya. Terus kita mau ngapain sekarang?” tanyaku sambil melingkarkan lenganku di leher Mbak Erma.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdpwwCtXfyI
“Nggak tau ya. Terserah Dek Wawan aja.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFgOMlR0Ihb
“Kalau aku sih inginnya nginep semalam lagi aja. Rasanya aku belum kenyang menggauli Mbak.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0jcWkekBPu
“Iya, aku juga punya perasaan masih ingin berdekatan dengan Dek Wawan. Rasanya seperti baru menemukan sesuatu yang hilang dari diriku selama ini.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ZtiTOUVkg
“Mbak… jujur aja ya… memek Mbak luar biasa enaknya. Makanya aku ingin habis – habisan dulu di sini sebelum pulang.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9mMtXWXr7E
Mbak Erma pun mendekap pinggangku. Mencium dan melumat bibirku. Lalu berkata perlahan, “Sama Dek. Perasaanku juga seperti itu. Pokoknya selama aku berumahtangga, aku tak pernah merasakan senikmat disetubuhi seperti dengan Dek Wawan. Bahkan setelah tau bahwa Dek Wawan ini adekku, birahiku malah tambah bergejolak.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVz4Li47ZqX
“Iya… sama aku juga begitu. Setelah tau Mbak ini kakakku, aku malah merasa Mbak semakin bernilai bagi kebutuhan perasaan dan birahiku. Ohya, Mbak udah makan siang?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS4cj1i4itS
“Udah. Tadi di kantor cabang disuguhi makan sama direktur cabang.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDKTuQEsZJu
“Aku juga udah makan siang di resto hotel tadi. Sekarang kita ena-ena lagi aja ya, ya, ya?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4eKAVBw3t8
“Tadi malem udah dua kali ngecrot. Sekarang masih bisa maen lagi?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnth00FUXlB
Kugeluti bibir sensual dan lidahnya yang terjulur ke luar dengan mulutku.“Bisa lah. ini udah ngaceng lagi Mbak.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYEIvtEwvmw
“Ayo deh… nafsuku memang gede Dek. Makanya di rumah sih gak pernah bisa puas. Tapi dengan Dek Wawan… puas sekali,” ucap Mbak Erma sambil melepaskan segala yang melekat di tuibuhnya, sampai telanjang bulat lagi seperti tadi malam.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsYWiKb05bl
Entah kenapa, begitu menyaksikan tubuh sintal yang sudah telanjang itu, nafsu birahiku langsung meronta dan menggejolak.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiXkcaTfWc7
Maka kugumuli tubuh sintal tapi padat itu dengan segenap gairahku. Kucium dan kulumat bibir sensualnya dengan penuh nafsu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVdS09zTpqR
Sementara tanganku mulai bermain di permukaan memek tembemnya. Bahkan sesekali jemariku menyelusup ke dalam celah memeknya yang terasa sudah basah, sehingga aku tak perlu main jilat lagi rasanya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKxCy2PBupi
Maka dengan cekatan kuletakkan moncong kontolku di ambang mulut memek tembem Mbak Erma. Rasanya aku suidah mulai hafal bentuk memek kakak seayah berbeda ibu itu. Maka dengan sekali dorong kontolku mulai melesak ke dalam liang memek Mbak Erma. Lalu kudorong sedikit demi sedikit sampai masuk separohnya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuLbaU6EDRb
“Ooooooh… sudah masuk Dek… memang kontol Dek Wawan ini lain rasanya… terasa sekali gede dan panjangnya… “sambut Mbak Erma sambil melingkarkan lengannya di leherku. Lalu mencium dan melumat bibirku dengan lahapnya, sementara aku sudah mulai mengayun batang kemaluanku di dalam jepitan liang memek Mbak Erma yang sempit tapi licin dan legit ini.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlwHCSPsFRy
Mbak Erma pun mulai merintih – rintih histeris lagi, “Deeeek… duuuuuh… penis Dek Wawan ini… oooooh… memang terasa sekali… luar biasa enaknya Deeeek… oooooohhhhh… ooooohhhhh… ooooohhhhhhh entot terus Deeeek… entot teruuuusssss… aku sudah tergila – gila padamu Deeeek…
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLVboY1MdVw
Biarlah dosanya kita tanggung berdua ya Deeek… soalnya aku sudah telanjur merasakan enaknya dientot sama Dek Wawan… iyaaaaa… iyaaaaa… entot teruuuuss… entoooot… entoooottttttttt… enaaaak Deeek… enak sekaliiiii… entot terus… jangan mandeg – mandeg Deeeek… entot terussssss…
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs3YsGkzsco
Aku memang sudah mulai melakukan hardcore. Mengentot memek Mbak Erma dengan sangat massive, sementara mulutku menancap di lehernya yang sudah mulai keringatan. Terkadang mulutku terbenam di ketiaknya yang juga sudah keringatanb. Di situlah lidahku menjilat – jilat disertai dengan sedotan sedotan kuat.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj3E1HEp6Br
Tak cukup dengan itu. Pada suatu saat Mbak Erfma ingin main di atas. Kukabulkan saja. Lalu kami bertukar posisi. Mbak Erma seperti penunggang kuda jadinya. Bokongnya naik turun dengan cepatnya. Sehingga selangkangannya terus – terusan bertabrakan dengan selangkanganku. Menimbulkan bunyi unik… plokkk…
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXcTNIdv29a
Sambil celentang begini, aku jadi bisa melihat jelas kontolku terkadang “lenyap ditelan” memek Mbak Erma. Terkadang “dimuntahkan” lagi. Lalu ditelan lagi dan dimuntahkan lagi.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiopMPEPIFW
Sepasang toket gedenya yang bergelantungan dsi atas dadaku pun tak kubiarkan nganggur. Kedua tanganku meremasnya dengan lembut, tapi terkadang meremasnya dengan kuat juga.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvn7dwycoks
Dalam posisi WOT inilah Mbak Erma mencapai orgasme pertamanya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVRcuaLkuLZ
Lalu kami kembali ke posisi missionary. Memang posisi klasik ini paling sempurna di antara posisi – posisi seksual yang ada. Karena dalam posisi missionary ini aku bisa mencium bibir Mbak Erma sepuasnya. Biusa mengemut pentil toketnya, bisa menjilati lehernya, bisa menjilati telinganya dan bahkan bisa juga menjilati ketiaknya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRxJztVngCf
Memang aku senantiasa berprinsip bahwa aku harus “take and give” dengan pasangan seksualku. Aku ingin agar jangan aku sendiri yang merasa puas, tapi pasangan seksualku pun harus merasa puas.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6HMtoNp8MY
Dalam posisi missionary ini aku bisa menyentuh titik – titik sensitif di tubuh Mbak Erma. Sehingga rintihan dan rengakjan manjanya terdengar terus di kamar hotel ini.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzJ76kHcCue
Dan… ketika terasa aku mau ejakulasi, ternyata Mbak Erma pun mau orgasme untuk kedua kalinya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡke6GpoicnA
Aku berhasil menciptakan sesuatu yang paling indah di dalam hubungan seks. Bahwa ketika liang memek Mbak Erma mengejut – ngejut di puncak orgasmenya, kontolku pun mengejut – ngejut sambil memuncratkan lendir kenikmatanku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS4nOSx1dQg
Crotttt… croooottttt… crolttt… crooootttt… crooootttttttt… croooottt… crooootttt…!
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtc8ivmfT5g
Lalu kami sama – sama terkapar di pantai kepuasan kami.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQngqJRFJft
Kami habis – habisan melampiaskan nafsu birahi kami yang seolah tiada kenyangnya di hotel itu. Malamnya kami ulangi lagi persetubuhan kami. Bahkan menje;lang fajar menyingsing pun kami ulangi lagi saling melampiaskan nafsu birahi kami.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZRHVwFwT7W
Bahkan setelah kami pulang ke kota kami dan sama – sama bekerja kembali di kantor kami, keindahan itu kureguk kembali.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6aqOzg9LpG
Mbak Erma kupanggil ke ruang kerjaku. Lalu kusetubuhi dia di ruang rehat yang biasanya dipakai untuk istirahat olehku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb9bMkKTfRl
Mbak Erma selalu mengiyakan setiap kali kuajak bersetubuh. Karena pada dasarnya dia seorang wanita yang haus sex. Laksana kafilah dahaga di tengah padang pasir. Lalu diriku seolah oase baginya. Lalu direguklah kenikmatan dariku dengan lahapnya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRdVORnOGHs
Aku laksana berada di surga… maksudku surga dunia. Karena kebutuhan material tercukupi, kebutuhan batin pun terpuasi.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbAH0Rx8swW
Terlebih ketika pada suatu hari aku diajak ketemuan oleh Bu Laila di sebuah restoran paling bergengsi di kotaku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡITEHkQqqtR
Pada saat itulah Bu Laila berkata setengah berbisik padaku, “Aku mulai hamil Sayang. Sudah empat minggu hamilnya.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlYTTlgZo15
“Ohya?! “aku terkejut bercampur girang, “Mengandung benihku kan?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzvT6gk3bz0
“Tentu saja. Memangnya siapa lagi kalau bukan dirimu Cinta.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡplMJIiQlnR
“Bahagia sekali mendengarnya langsung dari mulut bidadariku. Lantas apa yang bisa kulakukan untuk menyambut berita gembira ini?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUYV9oYONyV
“Aku ingin merawat kandujnganku sebaik mungkin. Jadi… kamu harus puasa dulu sampai aku hamil tua. Setelah kandunganku berumur tujuh bulan sih, kamu bisa gauli aku lagi sepuasnya. Sekarang puasa dulu, bisa kan?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNyAXjiWqNy
“Iya Cinta. Demi kesehatan anak kita, aku akan berpuasa sampai bisa melakukannya lagi.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL06ftHLaxk
“Syukurlah kalau pangeranku bisa mengerti,” ucap Bu Laila sambil meremas tanganku yang terletak di atas meja restgoran.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHsiyAESzqJ
“Suami Cinta gimana reaksinya setelah tahu Cinta sudah hamil?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJtLnEF6gHr
“Nggak kenapa – kenapa. Dia malah kelihatan senang. Tapi pada waktu dia bertanya siapa yang menghamiliku, aku tidak menjawabnya. Pokoknya adalah seseorang, jawabku saat itu.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Ah9k6IaJU
“Jadi sampai sekarang dia tidak tau kalau aku yang menghamili Cinta?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJj0Qn9vWfY
“Sampai kapan pun dia tak boleh tau. Karena aku ingin agar hubungan kita terjalin terus sampai kapan pun.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYCQpfIcVsE
“Iya… “aku mengangguk – angguk.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKN58FLjizV
“Ohya… ini ada hadiah dariku, sebagai ungkapan rasa bahagiaku saat ini,” ucap Bu Laila sambil mengeluarkan amplop dari dalam tas kecilnya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡROY1cUYcr1
“Apa ini?” tanyaku heran sambil membuka amlop itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxCcKY6VH9t
“Baca aja sendiri,” sahut Bu Laila sambil tersenyum.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm5N12Vtsxj
Ternyata isi amplop itu tanda pembelian sebuah mobil mahal built up Jerman (bukan bulit up Thailand yang tekniknya tidak lebih baik dari negaraku). Dan aku tahu harfga mobil itu mahal sekali.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvzoFAAOqNE
“Besok mobil itu sudah bisa kamu ambil Honey. Ini remote controlnya, karena sedan itu sudah berteknologi keyless,” ucap Bu Laila sambil menyerahkan dua buah remote control. Berarti salah satunya untuk cadangan.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIz59HmSuUZ
“Aku jadi speechless Cinta. Sedikit pun aku tak pernah membayangkan bakal memiliki mobil semahal itu.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcOAZw09hog
“Sudah saatnya dirimu memakai sedan yang keren, karena jabatanmu sekarang sudah menjadi direktur utama kan?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOwptX4RHif
“Iya Cinta. Terima kasih yaaa,” ucapku disusul dengan kecupan di pipinya. Tanpa peduli kalau ada yang melihat di dalam restoran ini.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOzi7KbGtRe
Bu Laila menyahutku dengan bisikan, “Kembali kasih. Tapi nanti setelah kandunganku berumur tujuh bulan, kamu harus sering menggauliku ya Honey.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1RDSiARrQG
“Siap Cinta. Mau tiap hari juga siap !”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDZZ9s67FOV
“Tiap hari sih jangan. Kasihan babynya.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf7cE6B4tN1
Begitulah. Akhirnya malam itu kami berpisah, tanpa hubungan sex. Karena Bu Laila ingin agar kandungannya jangan tergoncang – goncang dulu. Maklum masih hamil muda.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1NLOJe54GM
Esok paginya aku memakai taksi untuk mendatangi dealer sedan mahal itu. Sengaja aku pakai taksi, karena akan membawa mobil yang sudah dibayar lunas berikut asuransinya oleh Bu Laila. Surat – suratnya atas namaku. Seolah – olah aku yang membeli mobil mahal itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg5rNd3dknz
Sebuah sedan hitam yang sangat keren di mataku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjwfkqSIyL2
Setelah pihak dealer menerangkan beberapa hal tentang cara penggunaan sedan mahal itu, aku pun mengemudikan sedan hitam itu. Meninggalkan kantor dan showroom dealer dengan hati berbunga – bunga.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXaDJc6ZeMT
Aku seolah sudah menggenggam salah satu kemenangan di dalam mengarungi kehidupan ini. Dan aku sjudah membayangkan betapa tambah kerennya diriku pada waktu mengemudikan mobil mewah ini.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡavA8uZvcw2
Namun kehidupan di dunia ini selalu ada pasangannya. Ada siang ada malam. Ada pria ada wanita. Ada keuntungan ada kerugian. Ada kemanisan ada kepahitan. Ada kemenangan ada kekalahan.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCiOvsJ47Ud
Aku sudah memperoileh salah satu kemenangan di dalam mengarungi kehidupan ini. Dengan mendengar berita menggembirakan bahwa Bu Laila mulai hamil, lalu menerima hadiah yang sangat mahal ini darinya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMyMveBI60V
Tapi kemenangan itu disusul dengan suatu kekalahan. Bahwa dokter hanya mampu membuat Wati bisa melihat, tapi tidak mampu membuat Ibu bisa melihat seperti manusia bermata normal.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWC4ZXdZxyj
Banyak alasan yang dokter kemukakan. Sehingga sampai pada suatu kesimpulan, bahwa ibuku takkan mungkin bisa melihat, karena jaringan syaraf yang menunjang untuknya agar bisa melihat, sudah tidak berfungsi semua.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjfWig5GuS9
Wati tampak bahagia sekali karena ia tidak buta lagi. Tapi bagaimana dengan ibuku?
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxP8HFgzyRg
Sedih hatiku mnenerima kenyataan pahit ini. Tapi sepulangnya dari rumah sakit, Ibu berkata, “Biar sajalah, ibu sih jangan terlalu dipikirkan Wan. Karena kalau dipikir – pikir, ibu ini sudah tua. Bisa melihat pun untuk apa? Toh ibu sudah terbiasa dalam keadaan tunanetra begini. Yang penting Wati itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrW8QmNyUpU
“Iya Bu. Ternyata tidak semua orang buta bisa ditolong dokter agar bisa melihat. Aku sudah berusaha untuk menormalkan mata Ibu. Tapi apa daya… para dokter pun tidak berdaya menghadapi kenyataan pahit ini.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8q4sRa2zLi
“Iya sudah. Jangan bahas lagi masalah itu. Sekarang pusatkan saja pikiranmu untuk membahagiakan Wati. Bahkan kalau bisa, carilah jodoh untuknya. Supaya dia juga merasakan berumahtangga seperti perempuan lain.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7xaIax4K6f
Kemudian aku keluar dari kamar Ibu dan membuka pintu kamar Wati, lalu masuk ke dalamnya. Kamar ini sudah dibangun dengan cara semodern mungkin. Pasti Wati senang sekali melihat bentuk kamarnya yang tidak kalah dengan kamar – kamar mandi orang kaya di sekitar rumah peninggalan almarhum ayahku ini.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbPt1uf7kJg
Ternyata Wati sedang mandi. Aku pun langsung membuka pintu kamar mandi.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiw6N3b7IAS
Tampak kakakku itu sedang berendam di dalam bathtub. Memang pada saat Ibu dan Wati sedang berada di rumah sakit, kutambahkan bathtub ke kamar mandi mereka.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡck0Zgt6aej
“Enak kan pakai bathtub gitu?” tanyaku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxkCmnta9CL
Wati agak kaget karena baru sadar ada orang lain di dalam kamar mandi ini.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGvqvvKjb30
“Enak Wan. Makasih yaaa… akhirnya aku bisa merasakan juga enaknya berendam di dalam bathtub.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS9e27Y8dFL
Mata jalangku memperhatikan bentuk kakakku dalam keadaan telanjang bulat itu. Kelihatannya toket Wati jadi ngegedin sedikit. Bokongnya juga ngegedein. Maka bisalah aku menilai kakakku itu manis dan seksi.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmznhTX3w4W
“Kamu masih butuh kontolku gak?” tanyaku sambil menjawil toket gedenya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR1wJ1T30Nq
“Ya maulah. Selama dirawat di rumah sakit, tak sekali pun aku bisa melihat yang namanya kontol. Apalagi menyentuhnya. Hihihiiii… !”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRE0C4idSyD
“Jadi sekarang mau kuentot gak?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdXOgho32tH
“Mauuuu… tapi sebentar kuselesaikan dulu mandinya ya Wan.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwSCsufmFSz
“Kirain setelah bisa melihat, kamu gak butuh kontolku lagi. Ayo cepetan dong mandinya.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNIo9OCDQll
Aku keluar dari kamar mandi. Lalu kututup dan kukuncikan pintu kamar Wati ini, agar aku leluasa main dengannya tanpa gangguan siapa pun.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhdUD5OYNYh
Tak lama kemudian Wati pun muncul dari kamar mandi, dengan membelitkan handuk di badannya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs1MAtUwcv2
Handuk itu pun kutarik sampai terlepas dari tubuh Wati. Dan ternyata benar dugaanku. Di balik handuk itu tiada apa – apa selain tubuh Wati yang seksi abis itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXqmms54m6T
Wati tidak marah. Malah mendekap pinggangku sambil menatapku dengan bola mata bergoyang perlahan. “Kamu kangen kan sama aku?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgJUbI7CZ2R
“Kamu sendiri gimana?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdSui5yngCt
“Iiih… orang nanya malah balik nanya.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk6bFBTY8rY
“Iya kangen Wat. Apalagi sekarang, kamu jadi tampak benar – benar hidup.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡECewlVXk3q
“Emangnya pada waktu aku masih buta kayak mayat gitu?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU1Hwj0ayyX
“Nggak kayak mayat sih. Tapi sekarang kamu memang jadi lebih seksi. Kulitmu juga jadi lebih bersih sekarang.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMzzOphK3h3
“Di rumah sakit kan cuma makan – tidur makan – tidur selama lebih dari sebulan. Makanya jadi lebih montok dan bersih.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI3OXHzPxz9
“Jadi lebih seksi pula,” ucapku sambil mengusap – usap toket gedenya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYh9hLa8Qlo
“Kalau memang jadi seksi, cariin cowok buat calon suamiku Wan.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ492EAX1PDN
“Terus aku mau dilupakan begitu aja?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxQvg4BFZY1
“Ya nggak lah. Tapi biar gimana kita kan gak bisa menikah Wan. Makanya cariin aku calon suami. Yang udah tua juga gak apa – apa, asalkan tajir. Soal hubungan kita sih bisa aja dilanjutkan secara rahasia.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYGWJgnLBuF
“Ya nanti kalau sudah bosan sama kamu, kucariin cowok tua tapi tajir,” sahutku sambil menelanjangi diriku sendiri.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdRlNy2T6gI
Wati terlongong. Mengamati batang kemaluanku. Lalu memegangnya sambil berkata, “Inilah pertama kalinya aku bisa melihat bentuk kontol. Lucu ya… kepalanya seperti helm… seperti jamur kancing juga… hihihiii…”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpRxCpSp8OX
Tak cuma memegangnya, Wati pun lalu menjilati leher dan moncong penisku. Bahkan kemudian mengulum dan menyelomotinya dengan lahap.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6JhMFwPwaf
Cukup lama kubiarkan Wati mengoral kontolku. Setelah kontolku benar – benar ngaceng, cepat Wati menelentang sambil berkata, “Jangan jilati memekku. Langsung aja masukin kontolmu. Aku ingin merasakan nikmatnya gesekan kontolmu dalam keadaan belum becek.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwIMcKLtc4L
Aku menurut saja. Lalu meletakkan moncong kontolku di ambang mulut vagina kakakku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmTM5g0vqXo
Wati pun ikut memegang leher klontolku, sambil mengarahkan moncongnya agar berada di posisi yang pas menuju mulut liang memeknya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn73iZyNpRY
Lalu kudorong kontol ngacengku sekuat tenaga. Dan melesak masuk sedikit demi sedikit.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEmh1AoApAQ
“Oooooohhhhhh… kalau gak dibecekin dulu kan enak sekali Wan… terasa sekali kontolmu bergerak masuk begini… ooooohhhhh… kontolmu memang enak sekali Wan. Sayangnya kita bersaudara ya… kalau kamu bukan adikku, pasti aku ingin dijadikan istrimu… ayo entotin Wan… !”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0dsFVuQ3sr
Dengan penuh nafsu aku pun mulai mengayun kontolku perlahan – lahan. Setelah liang memek Wati terasa licin, barulah aku bisa mempercepat entotanku, sampai pada kecepatan standard.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtbEWlnowOv
Dengan trampilnya Wati pun menggeol – geolkan pinggulnya, sehingga kontolku terasa dibesot – besot oleh liang memeknya yang bergerinjal – gerinjal empuk hangat dan licin itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡso56poSSGs
Wati pun mulai merintih – rintih erotis.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4bcSSbVFzc
“Waaaaan… aaaaaah… Waaaaan… aku udah lebih dari sebulan gak dientot sama kamu… sekarang terasa sekali enaknya kontolmu ini Waaan… iyaaaaa… iyaaaaa… entot terus Waaan… iyaaa… iyaaaaa… entot terus Waaaan… iyaaaa… iyaaaa… entottt… entooooottttt… entooot teruuuuuuusssss…
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJrWepCUeMN
Sementara itu aku mulai menjilati leher Wati yang mulai lembab oleh keringat, disertai dengan gigitan – gigitan kecil. Aksiku ini membuat Wati semakin merem melek. Semakin berlontaran pula rintihan – rintihan histeris dari mulutnya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnOugnLbk6C
Tapi Wati tetap menggoyangkan pinggul dengan lincahnya. Mungkin pada waktu di Kalimantan dia sudah dilatih oleh lelaki yang pernah memboyongnya ke sana. Dilatih untuk menggoyangkan pinggulnya selincah mungkin.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3jvCO2NOLf
Cukup lama aku menggenjot liang memek Wati yang terasa licin tapi lumayan sempit ini. Sampai pada suatu saat, ketika Wati berkelojotan aku pun menggencarkan entotanku. Dan ketika ia mengejang tegang, aku pun sudah tiba di puncak kenikmatanku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMZSC3NBPcD
Lalu terasa liang memek Wati berkedut – kedut di puncak orgasmenya. Pada saat yang sama kutancapkan kontolku sedalam mungkin, tanpa kugerakkan lagi.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFUb8Vb2cG9
Lalu… kontolku pun mengejut – ngejut sambil memuntahkan air maniku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDsHR9Ak87s
Crooooottt… crooootttt… crottt… croooooooootttt… coooottttttttt… crooootttt…!
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDqdlTvcP7M
Aku pun terkapar di atas perut kakakku. Dengan tubuh bersimbah keringat.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyZE0PbYneE
“Barusan dibarengin ya?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1TrfYQ846v
“Iya,” sahutku sambil mencabut kontolku dari liang memek kakakku, “Lebih enak dibarengin kan?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1JSJxvDdmD
“Iya. Tapi kalau aku tidak ikutan kabe sih bisa hamil.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk2yZcZnv7L
“Ogitu ya,” ucapku sambil meraih pakaianku yang berserakan di lantai, “Aku mau bobo sama Ibu ah. Kangen… pengen tidur dalam pelukannya.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡktSefM0sWn
Kemudian, aku melangkah menuju kamar Ibu, dalam keadaan telanjang bulat sambil menggenggam pakaian yang belum kukenakan kembali.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFg6MlN45fX
Setelah berada di dalam kamar Ibu, kututupkan kembali pintunya, lalu kukunci sekalian.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ59W7j6bqwv
Ibu agak kaget mendengar langkah menuju bednya. “Wan !” panggilnya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiHyBHzgF9j
“Iya Bu,” sahutku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvBM6WRPgI6
“Owh… kirain siapa.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡShih15GwS9
Lalu aku naik ke atas bed Ibu sambil berkata, “Aku kangen, pengen bobo di dalam pelukan Ibu.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHAnm7ifiIJ
Ibu meraba – raba kakiku, perutku dan juga kontolku yang masih lemas ini.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXfltRB1reB
“Kok tamu telanjang? Mau nidurin ibu ya? Sekarang mah gak bisa ibunya Wan.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKJgGo8VDEf
“Kenapa?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6JlETsikVw
“Ibu lagi datang bulan.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ2gi3JuqAA
“Owh… ya udah… aku mau sabar aja menunggu sampai Ibu bersih.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQhfQUtFvVK
“Mungkin lima hari lagi bersihnya Sayang.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0dacV9ItK3
“Kalau Ibu lagi mens sih gak jadi ah tidur sama Ibunya.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXk8AhStQ5j
“Hihihiii… kasian anak ibu.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcnJeWUJoHt
Akhirnya kutinggalkan kamar Ibu, dengan perasaan kecewa. Lalu masuk ke dalam kamarku. Dan langsung masuk ke kamar mandi pribadiku. Keringat bekas bersetubuh dengan Wati tadi membuat badanku lengket – lengket. Karena itu aku mandi dengan air hangat yang memancar dari shower utama di atas kepalaku. Lalu menyabuni tubuhku sebersih mungkin.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8tG9qsFffT
Setelah mandi, badanku terasa segar kembali. Tapi perasaan kecewa masih tersimpan di dalam hatiku. Karena tadinya aku ingin menyetubuhi ibuku. Tapi ternyata ibuku sedang “palang merah”.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHtYtAefGNN
Meski pun sudah ngecrot di dalam liang memek Wati tadi, aku yakin masih bisa bersetubuh sekali atau dua kali lagi. Karena dalam beberapa hari belakangan ini aku tidak menggauli siapa pun. Sementara Bu Laila ingin “berpuasa” dulu katanya, agar janin di dalam perutnya tenang.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKtTYypDPiJ
Lalu siapa yang harus kusetubuhi?
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡViGkXH3H9F
Entahlah. Yang jelas, jangan dengan Wati lagi. Sebaiknya ada sosok lain yang akan kujadikan target.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXNiYi0ArEX
Kalau ada Euis, pasti aku akan menyetubuhi dia habis – habisan. Tapi Euis sudah pulang tadi sore.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZlk6qEhpXK
Lalu kenapa aku tidak ke rumahnya saja? Kalau perlu kusikat dengan ibunya sekalian.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbyblR8lwwh
Ya, biar bagaimana pun Bu Mimin sudah pernah memberiku kenangan dan kepuasan. Tapi seandainya Euis tahu bahwa aku sudah pernah menggauli ibunya segala, apakah Euis takkan merajuk?
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYgtZHPI6Y0
Entahlah. Biar bagaimana nanti saja. Aku akan melihat situasinya saja dulu. Siapa tahu ada salah seorang yang sedang datang bulan pula di antara Euis dan ibunya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvHZQywAIha
Ketika jam tanganku baru menunjukkan pukul delapan malam, aku mengeluarkan mobil lamaku keluar dari garasi. Sedan hadiah dari Bu Laila hanya akan kupakai untuk ke kantor atau kalau ada meeting dengan para pengusaha relasiku saja.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGjp3ivLvtB
Tak lama kemudian aku sudah menjalankan mobil lamaku menuju rumah Euis.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDsgdhECb7v
Hanya dibutuhkan waktu sejam untuk mencapai rumah yang sudah kuhadiahkan kepada Euis itu. Lalu aku pun turun dari mobilku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9EuLvoF5N9
Belum lagi kuketuk pintu depan rumah Euis, pintu itu terbuka dan Bu Mimin berdiri di ambang pintu depan.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4HtRhlQZ7G
“Firasat saya tajam juga ya. Saya barusan sedang mikirin Den Wawan. Eeee, gak taunya Aden datang, “sambut Bu Mimin sambil mempersilakanku masuk.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfAvxyNLeQO
“Euis mana?” tanyaku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDi9huESz9P
“Sudah tidur Den,” sahut Bu Mimin yang malam itu mengenakan daster katun berwarna light brown polos alias tanpa corak, “Sejak jam tujuh tadi dia sudah tidur nyenyak. Aden ada perlu sama dia?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSTHpXFDE0Q
“Nggak,” sahutku sambil menarik pergelangan tangan Bu Mimin dan mengajaknya duduk di sofa ruang keluarga.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiv23N7IfVL
Dia menurut saja. Duduk di sampingku sambil merapatkan pipinya ke pipiku. “Aden kangen sama saya atau sama Euis?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD3dxZLSemz
Tanganku langsung merayap ke balik daster coklat mudanya. “Dua – duanya,” sahutku sambil menyelinapkan tanganku ke balik celana dalamnya. Lalu mengusap – usap permukaan memeknya. Dan menyelundupkan jari tengahku ke dalam celah vaginanya yang agak basah… dan semakin basah setelah jemariku mmenggesek – gesek dinding liang memeknya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO6SjZiDZlh
“Den… kalau memek saya udah dibeginiin… saya langsung kepengen…” ucap Bu Mimin setengah berbisik.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAphM2JMjjQ
“Ya udah… kita main di sini aja Bu. Lepasin dulu dasternya dong.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8kKbQJ496n
“Jangan di sini Den. Perasaan saya jadi gak tenang kalau di sini sih. Di kamar saya aja yok.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYin2WrrMhU
Akhirnya kuikuti ajakan Bu Mimin, melangkah di sampingnya menuju pintu kamarnya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPwyP2OKxbd
Setelah berada di dalam kamarnya, Bu Mimin langsung melepaskan daster, beha dan celana dalamnya. Sehingga tubuh tinggi montoknya telanjang bulat di depan mataku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnmKtELWg8q
Aku pun cep[at menelanjangi diriku sendiri, kemudian menyergap pinggang Bu Mimin dan meraihnya ke atas bed.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVXU1GgvFgV
“Duuuh… senengnya hati saya Den… pas lagi kangen, Aden datang,” ucap Bu Mimin setelah celentang di atas bed akibat dadanya kudorong.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7bFOrgROGF
Tanpa basa – basi lagi kuserudukkan mulutku ke memek Bu Mimin yang tembem dan sangat merangsang itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6GJgnCzEKM
Buj Mimin tersentak kaget. Mungkin karena tidak mengira kalau aku akan langsung menjilati memek tembemnya. Namun lalu ia mulai mewndesah – desah sambil meremas – remas kain seprai. Karena aku sudah gencar menjilati memeknya, sementara telunjuk dan jari tengahku mulai menyodok – nyodok liang memeknya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxCq8cHUBuz
Dalam trempo singkat saja liang memek Bu Mimin sudah basah dibuatnya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyy4EiWvZ18
Lalu… dengan sekali dorong saja kontolku mulai melesak masuk ke dalam liang sanggama wanita setengah baya itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJGTAbc6sVj
“Oooooohhhh… sudah masuk Deeeen… “rintih Bu Mimin sambil mendekap kedua pangkal lenganku erat – erat, seperti orang yang takut jatuh dari ketinggian.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN4Kjo37TyW
Aku pun mulai mengayun batang kemaluanku, bergerak maju mundur seperti sedang memompa liang memek wanita setengah baya yang cantik itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQq9lFz6CGt
Bu Mimin pun mulai mendesah dan merintih, “Aaaaaah… Deeen… aaaaah… Deeeen… aaaaaah… Deeeeen… aaaaah… aaaa… aaaaah… Deeeen… ini… ini… ini luar biasa enaknya Deeen… aaaaah… Den Wawaaaaan… aaaaaah… enak sekali
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPW2CzhBZyi
Deeen… entot terus Deeeen… entooot teruuusssss… entooootttt… entooooottt… !“
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO2vyoXm2ar
Bu Mimin meraung – raung histeris terus. Dan mungkin rintihan histeris Bu Mimin itu terlalu keras dan sulit dikendalikan. Sehingga rintihannya itu terdengar oleh anaknya. Entahlah apa yang menyebabkan Euis terbangun dan membuka pintu kamar ibunya. Entahlah. Yang jelas tiba – tiba aku mendengar suara Euis dari samping kiriku, “Ema…
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡypYmdrr7eh
Tentu saja aku terkejut. Lalu menoleh ke arah Euis yang sudah berdiri di ambang pintu. Dengan sikap malu – malu. Mungkin dia malu sendiri melihat ibunya sedang kusetubuhi begini.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLdMPMpgyre
Aku pun menghentikan entotanku dan berkata kepada Euis, “Sini… kita bikin keseruan di dalam kamar ini. Lepaskan seluruh pakaianmu dan naik ke atas bed sini.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRg0OtCnU2i
Sambil tersenyum – senyum Euis menghampiri bed yang tengah kami pakai bersetubuh ini.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡihyZmlxTjA
“Ayo jangan malu – malu. Lepasin semua pakaianmu, “perintahku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCK7ql7NZRM
Euis mengangguk dan mengikuti apa yang kuperintahkan.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3E6x9GLkY1
Wanita setengah baya itu memegang tangan anaknya sambil berkata, “Maafkan ema ya Euis. Ema sudah mencuri kepunyaanmu. Karena ema juga masih sangat butuh, untuk penyemangat hidup ema.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5qfsOb5HO1
Euis seperti terharu, lalu mencium pipi ibunya yang sedang berada di bawah himpitanku itu, “Gak apa – apa Ma. Den Wawan kan bukan suamiku. Lagian Ema masih berhak untuk menikmatinya… menikmati hukum alam bahwa seorang wanita membutuhkan pria.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCERnwyV7ei
Kutepuk bokong Euis yang berada di dekat tanganku, lalu berkata, “Pokoknya kita bertiga kompak aja ya Is. Aku memiliki kalian berdua dan kalian berdua memilikiku. Bahkan mulai saat ini setiap kali kita melakukannya pasti lebih sewru daripada biasanya.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSyrnD7s0zZ
“Iya Den. Saya malah senang kalau Aden berkenan menggauli ema saya. Kasihan Ema… sudah bertahun – tahun tidak merasakan sentuhan lelaki.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJoEs4SPwU7
“Berarti kamu bijaksana Is,” ucapku sambil menarik lehernya ke dekatku. Lalu kucium bibirnya. Kemudian kulanjutkan aksiku “memompa” liang memek tembem Bu Mimin di depan mata anak semata wayangnya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBBAmjy7jTB
Bu Mimin pun mulai lupa daratan lagi. Ia tak peduli lagi dengan kehadiran anaknya. Lalu merintih – rintih histeris lagi, “Dudududuuuuh… Deeeen… eeeenaaaak sekaliiii… duuuuh… punya Den Wawan memang luar biasa enaknyaaaa… entot terus Den… entot terussss… sampai saya lepas… nanti giliran Euis setelah saya lepas…
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGYvFqJ8wtL
Sambil meremas sepasang toket Bu Mimin, kugenjot liang memeknya segencar mungkin. Agar dia cepat orgasme.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7nsSzt60iL
“Aaaaah… Deeeeen… aaaaaaah… Deeeeen… ini luar biasa enaknya Deeeen… entot terus Deeeeeen… enaaaaaak… sangat enaaaaaak… aaaahhhhh… enaaaak Deeeen… iyaaaaa… iyaaaaa… iyaaaaa… iyaaaa… ooooooohhhhh… punya Den Wawan luar biasa enaknyaaaaaa… “rintih Bu Mimin sambil menggoyang pinggulnya dengan gerakan menukik – nukik.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQNZ8Ctegwx
Akibatnya… beberapa saat kemudian Bu Mimin berkelojotan. Kemudian mengejang tegang sambil menahan nafasnya, sementara perutnya sedikit terangkat ke atas.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlEqvaWB5Sq
Aku mengerti apa yang sedang terjadi dengan Bu Mimin. Lalu kutancapkan kontolku sedalam mungkin, sampai menyundul dasar liang memek Bu Mimin.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkb5OQYsDe7
Pada saat itulah liang memek Bu Mimin terasa berkedut – kedut kencang, disusul dengan gerakan seperti spiral yang membelit batang kemaluanku. seolah ingin memuntahkan kontolku dari dalam liang memeknya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIBwKNwMBFm
Ini adalah detik – detikm yang sangat indah. Bahwa aku ikut menikmati denyhut – denyut orgasme memek Bu Mimin, sambil memasukkan jari tengahku ke liang memek Euis yang sudah basah (karena dari tadi aku mengentot Bu Mimin sambil memainkan memek Euis).
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYp0Y5HPUMp
Setelah Bu Mimin terkulai lemas, cepat kucabut kontolku dari liang memeknya. Kemudian pindah ke atas perut Euis yang sejak tadi kelihatan terangsang menyaksikan persetubuhanku dengan ibunya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTKkWAj2gcO
Karena liang memek Euis sudah cukup basah, aku tak sulit untuk membenamkan kontolku ke dalamnya… blesssss… melesak amblas sampai menyundul dasar liang memek Euis…!
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9muWs3AkY3
Sebenarnya ini merupakan persetubuhanku yang ketiga. Karena tadi jam 19.00 aku menyetubuhi Wati. Memang aku belum ngecrot dalam persetubuhanku dengan Bu Mimin barusan. Tapi aku menganggap persetubuhan dengan ibu dan anaknya ini merupakan “ronde kedua”, karena ronde pertamanya bersama Wati.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKCb0Ncwosb
Dengan sendirinya durasi entotanku pasti akan lama nanti.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJN2UdiquKA
Dan kini aku sudah mulai mengayun kontolku di dalam liang memek Euis yang cantik ini.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8qtqyTWgnb
Tentu saja liang memek Euis lebih sempit dibandingkan dengan liang memek ibunya. Karena Euis belum pernah melahirkan. Tapi kalau aku harus menilainya secara jujur, memek Bu Mimin sedikit lebih enak daripada memek Euis.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfRl9dM07pR
Tapi memek Euis tetap enak. Hanya saja memek ibunya lebih merangsang birahiku. Terlebih kalau mengingat ketrampilan Bu Mimin dalam menggoyang pinggulnya, yang seolah ingin memuaskan nafsu birahiku, sekaligus mereguk kepuasan untuk dirinya sendiri.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfj8mlXfVqY
Maka untuk mencari kepuasan bagiku sekaligus buat Euis juga, aku menarik sepasang kaki Euis dan kuletakkan di bahuku. Sementara aku mengentotnya sambil berlutut dan membungkuk. Sehingga dadaku tidak bisa bertempelan dengan dada Euis, karena terhalang oleh sepasang pahanya yang terangkat dan sepasang lututnya berada di kanan kiri sepasang toketnya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf5F8ap4QVx
Kelebihannya dalah, kontolku bisa jauh sekali jangkauannya. Sehingga tiap kali kudorong, moncongnya terasa menyundul dan mendesak dasar liang memek Euis.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj3LO9aaoYv
Begitulah… kini aku mengentot Euis dalam posisi missionary hardcore.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrz2QpeoGDh
Kelebihan lain, aku bisa mengentot Euis sambil menggesek – gesekkan ujung jariku ke kelentitnya. Memek Euis pun jadi menengadah ke atas dalam posisi ini.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtUKFfqggTs
Tentu saja Euis merem melek dibuatnya. Karena Gspot di kelentit dan Gspot di mulut rahimnya yang terletak di dasar liang memeknya tersentuh dan tergesek terus menerus.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwuImmRgHbH
Desahan dan rintihannya pun mulai terlontar dari mulutnya, “Aaaaaaaah… aaaaaah… Deeeen… dududuuuuh Deeeeen… dibeginiin sih saya bisa cepat lepas Deeen… ini… ini terlalu enak Deeen… luar biasa enaknyaaaa… enak sekali Deeeen… aaaaah… Deeen… aaaaaah… Deeeen… terlalu enaaaaaak Deeen …
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlY0dUsnHac
Aku tidak mempedulikan rintihan Euis itu. Malah melirik ke arah Bu Mimin yang menyaksikan semuanya ini sambil mengusap – usap memek tembemnya. Mungkin dia jadi horny lagi menyaksikannya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFYxbdgRrKC
Dugaan Euis benar. Beberapa saat kemudian Euis klepek – klepek dan… orgasme!
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr6y49Vwoba
Setelah Euis terkulai lemas, aku pun pindah ke atas perut Bu Mimin lagi.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCpgXTs6xmR
Dengan mudah kontolku bisa amblas ke dalam liang memek Bu Mimin… blessssss…!
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyHMa2zhXHv
Bu Mimin menyambutku dengan dekapan di kedua pangkal lenganku. “Den Wawan kok kuat sekali ya. Saya dan Euis sudah sama – sama lepas. Tapi Den Wawan belum apa – apa,” ucap Bu Mimin sambil menciumi pipi dan bibirku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb2xJAluXP7
Aku tidak menanggapinya. Karena aku tahu alasan sebenarnya. Bahwa tadi aku menyetubuhi Wati dulu sebagai “pemanasan”. Dan kini ngentot yang sebenarnya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyW2kFmUPfp
Tapi Bu Mimin pun tampak sudah siap dan sigap lagi untuk meladeni kejantananku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡozHtJC7CMJ
Maka terjadilah pertarungan dahsyat di antara kontolku dengan liang memek wanita setengah baya itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡukEyWSwB9p
Kami melakukannya dengan berganti – ganti posisi. Sekalian mengajari Euis agar semakin trampil pada saat sedang meladeni kejantananku. Cukup lama kami melakukan semuanya ini.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1tk7yY6HwA
Setelah posisi missionary, kami lanjutkan dalam posisi WOT. Dalam posisi itulah Bu Mimin orgasme lagi untuk kedua kalinya. Tapi fisiknya masih tangguh. Lalu kami lanjutkan dalam posisi doggy. Ternyata Bu Mimin sangat pandai melakukannya. Dia tak cuma menungging pada waktu kuentot sambil berlutut, tapi juga mampu mengoyang – goyangkan bokong gedenya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡymsKOPfAR8
Dalam posisi ini Bu Mimin orgasme lagi. Padahal aku juga sudah kritis. Sudah hampir ngecrot. Maka setelah mencabut kontolku dari liang memek Bu Mimin, kuangsurkan kontolku ke dekat mulut Euis.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOUX6jQ4Ivc
Euis mengerti keinginanku. Dan mengerti apa yang harus dilakukannya. Ia menyelomoti kontolku sambil menyedot – nyedot dan mengurut – urut dengan tangannya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUP1A5aMoNz
Maka tak kuasa lagi aku menahan ejakulasiku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLxOBkNr9n2
Lendir kenikmatanku pun melompat – lompat dari moncong kontolku ke dalam mulut Euis.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ZJokXKDBt
Croooottttt… crooootttt… crottt… croooottttt… croootttttt… crotttttttt… crooootttt…!
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQss30XMkNm
Dan… tanpa ragu Euis menelan spermaku semuanya, tak disisakan setetes pun.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCkkAubHVzE
Glek… glekkkkkk… glek …!
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv4QoYpRXur
Lalu kami bertiga turun dari bed dan melangkah masuk ke dalam kamar mandi yang ada di dalam kamar Bu Mimin.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ094lNzvENF
Kami bertiga mandi dengan air hangat dari shower. Saling menyabuni sambil bercanda.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXv6TY7XrYG
Pada saat itu pula kami menyatakan untuk tetap kompak menjalin hubungan rahasia ini.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp6hEBoejcY
Setelah mandi badanku terasa segar kembali.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYxefmhxfKN
Bu Mimin dan Euis mau membuatkan pisang goreng untukku. Aku dipersilakan duduk di ruang keluarga.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7aO2zskW7e
Ketika mereka berada di dapur, sementara aku duduk sendirian di sofa ruang keluarga, pandanganku tertumbuk ke sebuah album foto yang berada di bawah daun meja kaca di depan sofa yang tengah kududuki.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw07M9XNwc7
Iseng kuambil buku album foto itu. Mungkin ada foto – foto Bu Mimin semasa mudanya atau foto – foto Euis di masa kecilnya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6gGBnZyMN7
Maka kubuka dan kuteliti isi album foto itu. Banyak juga foto Bu Mimin di masa mudanya. Memang cantik ibunya Euis itu di masa mudanya. Foto – foto Euis di masa kecil dan masa remajanya juga ada.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9wmy9u9iwK
Tapi pandanganku lalu terpusat pada beberapa foto yang memperlihatkan Bu Mimin sedang melaksanakan akad nikah dengan seorang lelaki ganteng. Yang membuatku kaget adalah lelaki ganteng di foto itu. Jelas dia itu… ayahku…!
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkr1nAqu4zh
Ciri khas ayahku adalah tahi lalat di dahinya itu. Dan aku tak mungkin salah lihat, dia memang ayahku di masa mudanya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ0BOVNiuI0
Ketika aku sedang mengamati foto – foto itu, Bu Mimin dan Euis muncul di ruang keluarga, sambil membawa baki sebagai wadah sepiring pisang goreng yang masih mengepul panas dan secangkir kopi hitam. “Nih pisang gorengnya sudah siap Den. Ayo disantap mumpung masih panas,” kata Bu Mimin sambil meletakkan pisang goreng dan kopi panas itu di meja kecil depanku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD3qm5WYePA
Aku malah langsung bertanya sambil memperlihatkan foto – foto akad nikah itu kepada Bu Mimin, sambil bertanya, “Bu Mimin… ini foto Ibu waktu nikah ya?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlDxEFMRop3
“Iya Den. Tapi cuma nikah siri. Karena almarhum sudah punya istri saat itu,” sahut Bu Mimin.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7hTJhJyExG
“Boleh aku tau nama suami ibu ini?” tanyaku sambil menunjuk ke arah lelaki yang sedang akad nikah dengan Bu Mimin itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZnFTqIgNfN
“Namanya Zaelani Den. Tapi dia sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoaTWfMfs2f
“Nama lengkapnya Zaelani Purnama kan?” tanyaku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEEPqQktC3f
“Kok Aden bisa tau nama lengkapnya? Apakah Den Wawan mengenal almarhum?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl4INENgcH2
“Dia ayahku Bu. Yang ibu sebut istri almarhum itu ibuku. Apakah Bu Mimin pernah mendengar nama ibuku?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8PzpIRagos
“Tidak pernah mendengar namanya Den. Waktru itu almarhum hanya bilang sudah punya istri. Jadi pernikahan dengan saya cuma bisa dilaksanakan secara siri. Dari pernikahan dengan almarhum itulah saya punya anak yang duduk di sebelah kiri Den Wawan itu.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9RaNymkNhe
Batinku benar – benar limbung saat itu. Lalu kukeluarkan handphoneku. Dan kuperlihatkan foto – foto ayahku semasa masih hidup dahulu. “Supaya Bu Mimin lebih yakin, ini foto – foto ayahku semasa masih ada dahulu. Tahi lalat di dahi sebelah kanan itu sebagai tanda yang paling meyakinkan Bu.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1T0mJEcreA
Bu Mimin memperhatikan foto – foto di hapeku itu. Lalu berseru dengan suara sendu, “Duuuh Deeeen… ini memang foto – foto suami saya almarhum…! Ja… jadi berarti Den Wawan ini anak tiri saya?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKhIWVPEofL
“Masalah Bu Mimin tidak kupikirkan. Toh sejak zaman dahulu sering terjadi hubungan antara seorang wanita dengan anak tirinya. Tapi Euis ini… kalau dia memang anak dari ayahku, berarti Euis ini kakakku… kakak seayah berlainan ibu. Jadi kalau aku Wawan Darmawan Bin Zaelani, maka Euis pun binti Zaelani…
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk6wctw0sMv
Aku lalu teringat pada Mbak Erma, yang kisahnya mirip dengan kisahku dengan Euis ini.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe85ENTZ676
O my God! Apakah aku ini ditakdirkan menjadi seorang incest sejati? Kenapa semua ini harus terjadi?
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ8JGnMUrsu
Aku termenung cukup lama. Memikirkan semuanya ini.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqyftnqfJSi
Sampai terdengar suara Euis dari samping kiriku, “Jadi Den Wawan ini adik saya?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeMYBEvSBkB
Aku mengangguk lesu. Tapi lalu kukuatkan batinku, kemudian berkata, “Semuanya sudah terjadi. Kita tak mungkin bisa menghapusnya.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY35DrhRWtN
“Lalu kita harus bagaimana setelah mengetahui semua ini Den?” tanya Bu Mimin dengan sikap tetap sopan.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB3vxcDG3tC
Setelah menenangkan diri sejenak, aku berkata, “Kita sudah telanjur jauh melangkah. Aku sendiri sudah telanjur suka kepada Euis dan Bu Mimin. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk menghentikan semuanya. Tapi Euis sebaiknya jangan bekerja di rumahku lagi. Biarlah nanti kucarikan pemecahannya. Yang jelas Euis itu kakakku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw7GNMk5ZJq
Bu Mimin dan Euis terdiam. Seperti tidak mendengar kata – kataku yang sebenarnya cukup penting itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOBtTHwfR9H
Maka aku pun berkata lagi, “Atau begini… Euis bekerja aja di kantorku. Tapi di kantorku ada peraturan tidak boleh ada dua orang karyawan yang ada hubungan darah. Jadi nanti di kantor Euis harus merahasiakan hubungan darah kita.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBbzDloIFj7
“Itu lebih baik Den,” kata Bu Mimin.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9d9mH1RlWr
“Bu Mimin dan Euis jangan manggil Den lagi padaku. Panggil namaku aja,” sahutku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbvTr5yyw0B
Lalu Euis berkata, “Boleh saya usulkan sesuatu?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL1hw8U6iIp
Aku menoleh ke arah Euis. Tampak sikapnya jadi rikuh sekali. Dan anehnya setelah mengetahui asal – usul mereka, aku bahkan semakin sayang kepada mereka.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXWejBUyAp9
Tanpa ragu kucium bibir Euis di depan ibunya, lalu bertanya, “Mau usul apa?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBp7BHQMutr
Euis berkata canggung, “Begini mmm… Dek Wawan… ijazah saya kan cuma SMP. Bekerja di kantor Adek juga pasti sulit menyesuaikan diri. Bagaimana kalau saya usaha sendiri aja kecil – kecilan?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy8SeICJl8x
“Mau usaha apa?” tanyaku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxbCsd9p1yQ
“Usaha apa aja. Misalnya jualan kebutuhan sehari – hari.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCr0OXINPGb
“Mau buka warung? Zaman sekarang usaha seperti itu tergerus oleh minimart yang sudah menjamur di mana – mana. Bagaimana kalau buka warung nasi aja di sini? Euis kan pinter masak. Bakat itu bisa dikembangkan. Siapa tau kelak bisa punya rumah makan besar.“
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkH7Vm8gpXr
“Iya… itu jauh lebih baik Den… eh… Nak,” kata Bu Mimin.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi5d6bfrTMi
Aku mengangguk – angguk kecil. Laluj memegang tangan Euis sambil berkata, “Untuk mencari resep masakan di zaman sekarang tidak sulit. Tinggal cari aja di internet, pakai handphone. mnanti kubelikan handphone yang bagus, supaya bisa browsing ya.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYXUtDlwJOD
“Iya Dek.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK0h2R5wZgA
“Sekarang aku mau tidur di sini ya. Tapi aku mau tidur sama Ceu Euis, ya Bu.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf3mX9Xltwc
“Iya silakan Den,” sahut Bu Mimin, “Itu pisang gorengnya kok gak disentuh sama sekali.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIxSS2E0rOw
“Kubawa aja ke kamar Euis ya,” sahutku sambil mengangkat piring pisang goreng dan kopinya yang sudah dingin.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM3etjGEQVp
“Mau diganti kopinya sama yang panas Dek?” tanya Euis.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6HSDgFDCvk
“Boleh.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ95QSisudjU
Euis bangkit dari sofa lalu melangkah ke dapur.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnWyZT8vuUL
“Jadi ternyata Bu Mimin ini ibu tiriku ya?” ucapku sambil mengusap – usap lutut Bu Mimin.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcXlnlGofza
“Iya. Bagusnya jangan manggil Bu Mimin lagi sama saya. Panggil ema aja Den. Biar sama seperti Euis,” sahut Bu Mimin.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMjUIKSbPae
Aku tersenyum. Lalu berbisik di dekat telinga wanita setengah baya itu, “Memek Ema sangat enak. Aku gak rela kalau hubungan kita diputuskan begitu aja.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvZurnMb4hj
“Iya Nak… ema juga udah telanjur ketagihan sama punya Nak Wawan.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm5PjC2qmC7
“Tapi malam ini udah kenyang kan?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdQbxvPCpMJ
“Udah Nak. Mungkin Euis yang belum kenyang sih. Kasihan dia… jatahnya diganggu sama ema.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLsnZCUlTV9
“Tapi malam ini sih gak mungkin. Aku cuma ingin nyobain aja tidur bersama Euis.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe6YQvW3OS7
Tak lama kemudian Euis muncul di ruang keluarga, dengan secangkir kopi panas. “Mau langsung dibawa ke kamar saya?” tanyanya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlxBO6wbrlw
“Iya Ceu Euis,” sahutku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwdyMwVGnXt
“Hihiiihiii… awalnya manggil Bibi, kemudian manggil nama… sekarang ditambah dengan Ceu…” ucap Euis sambil melangkah menuju kamarnya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz2EJepfYXi
Aku pun bangkit dari sofa. Mencium bibir Ema disusul bisikanku, “Aku mau istirahat dulu ya Ema Sayang.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3VZ937hXTa
“Iya silakan,” sahut Ema sambil tersenyum.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiL10O0A4BZ
Kemudian aku melangkah ke arah kamar Euis.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVaIoViDRgr
Ketika aku masuk ke kamar Euis, kulihat dia sedang mengenakan daster weetlook kuning mudanya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeDZW0ACWux
Sambil menutupkan kembali pintu kamar Euis sekaligus menguncinya, aku berkata, “Ngapain pakai daster? Kalau kita mau tidur bareng, mendingan sama – sama telanjang.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfi5FH41CkZ
“Kalau Dek Wawan perlu kan tinggal singkapin aja daster ini,” sahutnya sambil menyingkapkan dasternya. Ternyata ia tidak mengenakan celana dalam, sehingga memeknya langsung “nyengir” di depan mataku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkXRR7OPRP0
Aku ketawa kecil. Lalu duduk di atas satu – satunya sofa yang ada di dalam kamar Euis.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDLhcdohQT0
“Udah ngantuk?” tanyaku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡks66a6rlAG
“Belum lagi. Tadi kan waktu Dek Wawan datang, saya lagi tidur. Lalu terbangun karena mendengar rintihan Ema. Kirain Ema lagi sakit. Gak taunya… hihihihiii…”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDlTPuSYAj3
Kutarik pergelangan tangan Euis sampai terduduk di atas sepasang pahaku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNSwqMw0Giq
“Meski pun ternyata kita ini saudara seayah, aku tak rela kehilangan Ceu Euis dan Ema.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQtsr3z2VLN
“Sama… saya juga begitu.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuTY94MXMc8
“Pakai aku aja deh, jangan pakai istilah saya lagi,” ucapku sambil merayapkan tangan ke balik daster Euis.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡanEV6t3hcg
“Kok megang – megang memek lagi? Emangnya belum kenyang tadi?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6fZWA4C61Z
“Sama Ema udah kenyang. Sama Ceu Euis belum.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsyk79cxOyI
“Di sana aja yuk,” ucap Euis sambil menunjuk ke bednya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxfgDG8hctF
Aku melepaskan segala yang melekat di tubuhku, sampai telanjang bulat.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡml8AzgsCpm
Lalu aku naik ke atas bed. Menerkam Ceu Euis yang baru saja melepaskan dasternya, sehingga kami jadi sama – sama telanjang bulat.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE1F8FcsFo7
“Dek Chepi kuat banget. Tadi kan udah habis – habisan sama Ema dan aku. Tapi sekarang udah tegang lagi nih penisnya,” kata Ceu Euis sambil memegang kontolku yang memang sudah ngaceng lagi ini.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0nB7xbkLk6
“Aku kan masih muda. Duapuluhlima juga belum. Makanya masih kuat maen semalam dua atau tiga kali aja sih. Nanti kalau umurku sudah di atas empatpuluh, pasti staminaku akan menurun,” sahutku sambil meletakkan moncong kontolku di ambang mulut memek Ceu Euis.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ8gaAr3KGu
Sesaat kemudian kontolku sudah membenam sepenuhnya di dalam liang memek Ceu Euis.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ56vmgIvUaW
Lalu permainan surgawi ini pun dimulai.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwZ9InIoaDi
Kontolku mulai maju mundur di dalam cengkraman liang memek Ceu Euis. Maju mundur maju mundur… blesssss… sssssretttttttt… blessss… ssssretttttt… blessssss… sretttt… blesssss… sretttt… blesssssssss… srettttttttt… blessss… sretttt…
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡurhHz1FBcj
Entah kenapa. Kali ini aku ingin habis – habisan menyetubuhi Ceu Euis, karena aku tidak rela kalau sampai kehilangan dia. Meski pun aku sudah tahu bahwa sebenarnya Ceu Euis itu kakak seayah berlainan ibu, aku akan tetap melanjutkan hubunganku dengannya. Begitu juga Ema Mimin yang memeknya gurih dan legit itu, harus tetap menjadi milikku…
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjxlZDXq4AK
Ceu Euis p[un mulai mendesah – desah disertai rintihannya yang seakan curhat padaku. “Aaaaaah… Deeeek… aaaaaaah… aaaaah… walau pun Dek Wawan ini adekku, aku tak mau kehilangan Dek Wawan… aaaah… aaaaah… aku… aku bahkan ingin mengandung anak Dek Wawan… hamili aku ya Deeek…
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrLMHNEcvfX
Mendengar ocehan Ceu Euis itu, aku jadi ragu. Kuatir juga kalau ia benar – benar hamil nanti.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtttpY5cj6U
Karena itu aku diam – diam mengintai… kalau Euis sudah orgasme, aku akan pura – pura ejakulasi, kemudian persetubuhan ini akan kuhentikan.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWBhSZ9V4a7
Cukup lama gejala akan orgasme itu terjadi. Lebih dari duapuluh menit aku mengentot Ceu Euis. Tapi dia malah asyik menggoyang pinggulnya mengikuti goyangan ibunya tadi.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ16Ng9zWOuX
Mungkin tadi Ceu Euis diam – diam menyimak cara – cara Ema meladeni entotanku. Dan kini Ceu Euis mempraktekkannya denganku. Pinggulnya meliuk – liuk dan memutar – mutar dengan lincahnya. Tapi memang Ceu Euis belum setrampil ibunya dalam hal goyang pinggul waktu sedang bersetubuh.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9bR8KIZJJj
Bahkan akhirnya Ceu Euis ngos – ngosan melontarkan suara, “Dek Wawaaaan… aku mau lepas… ayo barengin Deeek… biar jadi anak… ayo Deeek… barengiiiin… !”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMlH2XU2jNV
Lalu Ceu Euis berkelojotan. Pada saat yang sama kugenjot kontolku seedan mungkin. Dan ketika Ceu Euis mengejang tegang, aku pun menancapkan kontolku sedalam mungkin. Lalu aku mengejut – ngejutkan kontolku seolah – olah sedang ejakulasi.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ19SDaosAMM
Liang memek Ceu Euis pun berkedut – kedut kencang. Lalu ia terkapar lunglai. Ketika kucabut kontolku dari l, iang memek yang sudah becek itu, Ceu Euis membuka matanya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG1TSLOrW4w
“Barusan dibarfengin ya?” tanyanya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgSSZtkTLpW
Aku menjawabnya dengan anggukan kepala doang. Lalu mengambil celana dalam dan celana pamnjangku. Dan bergegas masuk ke dalam kamar mandi pribadi Ceu Euis.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYYMTOcPJdJ
Sebenarnya batang kemaluanku masih ngaceng berat, karena barusan aku hanya pura – pura ngecrot. Karena takut Ceu Euis benar – benar hamil nanti.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqAB3DXXNJY
Di kamar mandi aku hanya membersihkan alat vitalku yang berlepotan lendir libido Ceu Euis. Kemudian kukenakan kembali celana dalam dan celana panjangku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡolRwIobGuu
Agak lama aku berada di kamar mandi.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrtSb3kUi3O
Dan ketika aku keluar dari kamar mandi, kulihat Ceu Euis sepertinya sudah tidur nyenyak. Tanpa mengenakan sehelai benang pun. Mungkin dia mengira aku ejakulasi di dalam memeknya tadi. Sehingga ia sengaja tidak bergerak – gerak, agar “sperma”ku terserap oleh rahimnya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwc6SPA8D3b
Aku malah mengambil baju kausku, kemudian keluar dari kamar Ceu Euis. Menuju pintu kamar Ema. Ternyata pintunya tidak dikunci. sehingga dengan mudah aku masuk ke dalam kamar ibunya Ceu Euis itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdO4qYCaMsj
Apa lagi urusanku dengan Ema alias Bu Mimin itu?
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhyWI4ufOyd
Ini kontolku masih ngaceng, karena tadi cuma berpura – pura ejakulasi di dalam liang memek Ceu Euis. Inspirasi pun muncul di benakku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQHOLTgBnFq
Entot Ema lagi aja. Nanti spermaku akan kumuntahkan di dalam liang memek Ema…!
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqoKENReZEO
Kebetulan Ema sudah tertidur, dengan mengenakan kimono lagi.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn4Fp9buLeV
Ketika kusingkapkan kimono itu, ternyata Ema tidak mengenakan beha mau pun celana dalam. Maka dengan hati – hati kuselundupkan jariku ke dalam liang memek Ema. Dan setelah tahu bahwa liang memeknya masih basah, aku pun menyelundupkan kontol ngacengku ke dalam liang memek Ema…!
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfObdWJse2G
Ema terkaget – kaget setelah sadar bahwa aku sudah membenamkan kontolku ke liang memeknya lagi.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA1KB1PQVNJ
“Deeen… aiiih… Nak Wawaaan… kok balik lagi ke sini?” tanyanya setengah berbisik. Namun sorot wajahnya kelihatan ceria, pertanda hatinya senang.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQmEndKu0qo
“Iya… setelah tau Ema ini ibu tiriku, nafsuku malah semakin menjadi – jadi. Pengen ngentot Ema lagi, “kilahku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjZl0zvFxSO
“Begitu ya? Hihihihiii… ayo deh. Biar sampai pagi Nak Wawan akan ema ladeni.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm5SqNnjHIR
Maka begitulah… dengan gencar aku mulai mengentot Ema Mimin lagi.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ly1BLQfhw
Tapi ketika ia merintih – rintih lagi, cepat kusumpal mulutnya dengan ciuman dan lumatan. Karena takut suaranya bisa membangunkan Ceu Euis lagi…
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnWtyq7zV0j
Esok siangnya aku pulang ke rumahku. hari ini adalah hari Sabtu. Jadi aku tidak ngantor.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP86a2NHIva
Setibanya di rumah, ketika aku mau memasukkan mobilku ke dalam garasi, kulihat ibuku sedang mengelus – elus sedan baruku, hadiah dari Bu Laila itu.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNXJddesyYk
Aku pun menghampiri Ibu. Mencium tangan dan sepasang pipinya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSx6UyUGWRJ
“Ini mobil barumu Wan?” tanya Ibu sambil mengusap – usap sedan hitamku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡflLCRH61xJ
“Iya Bu. Hadiah dari bossku,” sahutku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡln3vKnLD7N
“Kata Wati, ini mobil mahal sekali harganya. Kenapa bossmu ngasih hadiah mobil semahal ini?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRr5d3MFPpd
“Mungkin karena prestasi kerjaku bagus aja Bu.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQSMdhxdIG6
“Baik hati bossmu itu ya. Bossmu itu laki – laki apa perempuan?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWacjrB0q4W
“Perempuan.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNDI5oBJGqv
“Owh… siapa namanya?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlaEwlkbX8O
“Laila Bu.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZdSGc9onBJ
“Laila? “Ibu mengerutkan dahinya, “Nama lengkapnya apa?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSo3aoeoJq8
“Kenapa nanya nama lengkapnya? Mau didoain sama Ibu agar dia makin baik padaku?”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwzXJCJDuW6
“Nggak. Mau tau aja.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS7sMwN0zmH
“Nama lengkapnya Laila Qodrati Bu.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLaijJVocPY
“Haaa?! “Ibu tampak kaget, “Ayahmu juga punya adik seibu berlainan ayah, yang namanya Laila Qodrati. Tapi sudah lebih dari duapuluh tahun tak pernah datang ke sini lagi. Entah marah atau kenapa.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7BmK2wiLwz
“O, begitu? Ibu tau nama ayahnya Laila yang adik berlainan ayah dengan ayahku itu? Nanti akan kuperiksa dalam data di kantorku.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjj6farlb5n
“Nama ayahnya itu Yahya bin Syahroni. Kalau bapaknya ayah namanya Mahmud bin Syamsuddin.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO8uKlvIyES
“Waduh… Ibu sampai hafal nama binnya segala ya.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYgPU95XVKH
“Orang buta sih kalau udah inget sesuatu, akan inget selamanya.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkKhV66Od6X
“Iya. Hari Senin lusa akan kucek di data yang ada di kantorku.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8rPWINVqaF
“Iya Wan. Orang yang bernama Laila Qodrati mungkin banyak. Tapi siapa tau dia itu bibimu sendiri.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡALmerCbIZV
“Iya Bu.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGONbQgEGl5
“Seandainya pun bossmu itu memang adik ayah, diem – diem aja. Gak usah membukanya.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡciCWBZaa7j
“Kenapa?” tanyaku heran.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ncdE5ugb6
“Takut mengganggu kariermu. Soalnya Laila itu gak mkau lagi nginjek rumah ini, entah kenapa. Mungkin dia marah atau malu punya saudara nikah sama perempuan buta.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZrOd8pbvv1
“Nanti aku periksa dulu datanya di kantor. Siapa tau Bu Laila bossku bukan adik almarhum Ayah.”
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn5Ndd3YE4J
Biar bagaimana pembicaraan dengan Ibu itu membuat batinku tersentak kaget. Karena seandainya Bu Laila itu adi almarhum Ayah… bagaimana dengan kandungan yang berada di dalam perutnya itu?
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaR0MAP0Zwm
Mungkin Ibu ada benarnya. Andai pun Bu Laila itu adik almarhum Ayah berlainan ayah, sebaiknya aku tidak membuka apa – apa di depan Bu Laila. Minimal aku harus menunggu sampai anakku yang berada di dalam perut Bu Laila itu lahir.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNHkvuN1q2r
Tapi aku jadi tak sabaran. Aku harus mengetahuinya hari ini juga. Dan setelah melihat data di komputer kantor, seandainya pun Bu Laila memang adik almarhum Ayah… aku mau diam – diam saja.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe756LTc20u
Aku hanya masuk ke dalam rumah sebentar. Lalu cuci muka di washtafel kamar mandiku. Dan mengeluarkan lagi mobil lamaku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtfwr5szWU2
Beberapa saat kemudian mobilku sudah kularikan menuju kantorku.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡweELzYyL4B
Dua orang satpam membuka pintu gerbang yang tertutup, karena hari Sabtu Minggu kantorku tutup.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFF9PahFVJD
Setelah turun dari mobilku, aku bergegas menuju lantai 5 dengan lift.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQCADkOlRFa
Kemudian aku masuk ke dalam ruang kerjaku dan langsung mengaktiokan PC yang meyimpan data – data semua orang yang memimpin dan bekerja di perusahaan ini.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF0YHTFbA17
Tentu saja nama Bu Laila ada di urutan paling atas.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtyu8BsWE8X
Aku hanya membutuhkan nama ayahnya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6lcP2o8XEN
Setelah mengamati layar monitor, ada tulisan yang baru sekali ini kuperhatikan baik – baik. Bahwa nama lengkap boss sekaligus kekasihku itu adalah Laila Qodrati Yahya.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcrhhutv77a
Berarti yang ibu katakan itu memang benar.
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK0muReDZhK
Bahwa Bu Laila itu adik almarhum Ayah…!
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEHTj9JODzM
Lalu apa yang akan terjadi seandainya Bu Laila tahu siapa aku ini sebenarnya? Apakah dia akan membenciku. Karena seperti kata Ibu tadi, Bu Laila tak pernah lagi menginjak rumahku lebih dari duapuluh tahun?
5806Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2huQN92vyq
