Ketika aku membenamkan batang kemaluanku tadi, terasa begitu mudahnya menembus liang memek kakakku ini. Sebagai pertanda liang memek Wati tidak sempit lagi. Tapi setelah lebih dari setengah jam aku mengentotnya, terasa benar betapa enaknya liang memek kakakku ini. Kenyal – kenyal legit begitu.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs73kucLb1O
Dan yang menyenangkan adalah pentil toketnya itu. Gede – gede. Membuatku senang menyedot – nyedotnya seperti bayi yang sedang menetek pada emaknya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk7e3kNy8Cb
Kakakku justru suka diperlakukan seperti itu. Dia malah mengsap – usap rambutku sambil berkata, “Iya… sedotin terus pentil toketku Wan… enak… iyaaaaa… iyaaaa… iyaaaa… sedotin terus… kuat – kuat juga gak apa – apa.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkEz3bX2BHL
Yang paling menyenangkan, kakakku sangat kreatif dengan posisi – posisi sex. Terkadang ia main di atas, di saat lain dia menungging dan kuentot liang memeknya dari belakang. Terkadang juga ia miring dan aku diminta ngentot dari belakangnya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0UilYfrfco
Kakakku juga memujiku. Ia berkata bahwa disetubuhi olehku laksana disetubuhi oleh beberapa orang lelaki. Karena posisi demi posisi sudah dilakukan, tapi aku belum ejakulasi juga. Padahal menurut pengakuannya, dia sudah tiga kali orgasme. Sementara aku masih bertahan terus.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyZKWpbq9fC
Padahal keringat kami sudah bercucuran. Sampai akhirnya aku membisikinya dengan terengah – engah, “Aku udah mau ngecrot. Lepasin di mana?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVp4THoMoJV
“Di dalam saja. Aman kok, aku udah disuntik kabe… cukup buat lima bulan lagi. Emangnya kamu udah mau ngecrot?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdC0KvEEZ8i
“Iiii… iyaaaaa…” sahutku sambil mempercepat entotanku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAk9pnuCtuN
“Ayo lepasin aja di dalam memekku… aku juga kayaknya mau lepas lagi niiiih…”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQzQZErhtsp
Lalu kami seperti sepoasang manusia yang sedang kerasukan. Saling cengkram… saling cium dan akhirnya meriam pusakaku melepaskan pelurunya bertubi – tubi… blam… blaaaaaaam… dhuaaaaar… dhuaaaar… crooootttt… craaaaaaaat…!
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKxl5xSsaLJ
Esok paginya, aku agak buru – buru meninggalkan rumah. Karena sebelum ke kantor, aku mau membeli mobil dulu, seperti yang dianjurkan oleh Bu Laila. Sengaja aku mencari mobil di showroom mobil second tapi masih bagus – bagus. Padahal Bu Laila menyuruhku membeli mobil di dealer yangf menyediakan mobil – mobil 100% baru.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8qalxfZhYl
Kebetulan di showroom yang cukup terkenal itu ada mobil yang masih sangat baru, dalam kondisi di atas 95%. Harganya tentu sudah jatuh. Jauh dengan harga 100% baru.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsEwuPLtGdm
SUV berwarna hitam itu tidak tergolong mobil mahal, tapi juga bukan mobil murahan. Dengan harga yang sangat miring, mobil itu sudah bisa langsung dibawa pulang. Tidak seperti mobil brand new, yang harus pakai nomor sementara dulu lah, STNK dan BPKBnya pun harus menunggu sekian hari lah. Sementara mobil yang sudah kupilih itu bisa langsung dipakai ke mana saja, dengan surat – surat yang sudah lengkap.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnkmhhyGXxO
Setelah test driver sebentar, aku langsung menyatakan setuju kepada mobil SUV hitam metalik itu. Setelah melaksanakan transaksi di showroom, aku langsung membawa mobil itu ke kantor, untuk memulai bekerja sebagai aspri Bu Laila yang selalu ingin dipanggil Cinta itu (kalau sedang berduaan saja).
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlrFc0yC1M5
Ketika aku memberesi barang – barangku di ruang kerja lamaku, di lantai tiga, teman – teman pada heran. “Mau ke mana Wan?” tanya salah seorang di antara mereka.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTy9wnuXs0V
“Dipindahin ke lantai lima,” sahutku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQDogSDxQs5
“Haaa?! Lantai lima kan kantor para dirut dan para manager?!”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwkuRRuxHnZ
“Iya.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhIV9rz6FcE
“Terus dijadiin apa kamu di sana nanti?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCnBOeQEwoY
“Belum tau,” sahutku pura – pura belum tahu apa jabatan baruku nanti, “Pokoknya aku ikut perintah aja. Suruh pindah, ya pindah. Oke gaes… doakan aku bisa melaksanakan tugas baruku di lantai lima.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ2GF4nHDp8
Lalu aku naik lift menuju lantai lima. Langsung mengetuk pintu ruang kerja Bu Laila.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEypunDIHxy
Bu Laila tampak semringah sekali melihat kedatanganku. Dia mengecup pipi kanan dan pipi kiriku dengan hangatnya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeixkuP2dCJ
“Maaf aku terlambat, karena tadi beli mobil dulu,” kataku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9BQKBkDzny
“Ohya?! Sudah beli mobil?” Bu Laila tampak senang sekali.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnoSkbTLIYE
“Sudah. Tapi tadi beli di showroom mobil – mobil second. Kebetulan ada mobil yang baru dipakai tiga bulan. Keadaannya masih sembilanpuluhlima persen baru. Harganya lumayan murah. Sudah langsung bisa dipakai ke luar kota pula.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqLU5E1Mytf
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr6ElsnVbMw
“Mobil apa? “tanyanya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBZMae8HdON
Kusebutkan merek mobil itu*(maaf takkan kusebutkan mereknya, takut disangka ada sponsor gelap)*.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQj4kSLjTzR
“Hihihihiii… pintar juga kamu pilih mobil Honey.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlXKvwNwfAB
“Nggak mau lihat mobilnya?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzqrZUNq7Ix
“Jangan. Nanti karyawan malah curiga. Masa mobil aja dilihat langsung olehku. Kalau ada yang nanya nanti, bilang aja mobil itu dibeli dengan uangmu sendiri Honey. Jangan sampai ada yang tau kalau aku yang ngasih duitnya. Nanti mereka pada ngiri sama kamu,” kata Bu Laila yang disusul dengan kecupan hangatnya di bibirku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEGkbedkyXB
Kemudian Bu Laila menunjukkan ruang kerjaku yang letaknya berdampingan dengan ruang kerjanya. Bahkan boleh dibilang ruang kerjaku ini satu ruangan dengan ruang kerja Bu Laila, karena hanya dibatasi oleh partisi yang terbuat dari kaca buram (blur).
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡojuRF9pdIG
“Apakah ini bukannya ruang kerja sekretaris?” tanyaku sambil meletakkan barang – barangku di atas meja kerjaku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA66g7nueHB
“Hush… tadinya ruang kerja ini tempat kerjaku. Sedangkan ruang kerjaku yang kutempati sekarang, tadinya ruang kerja ayahku. Sekarang ruang kerja ayahku diserahkan padaku. Tapi secara resminya dua bulan lagi perusahaan ini jadi milikku. Siap – siap aja untuk kuangkat sebagai dirut nanti.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFX9AAbxSpx
“Wow… mudah – mudahan aku mampu melaksanakan tugas yang berat itu. Terus Cinta sendiri jadi apa nanti?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmTXez3ZxlR
“Aku jadi komisaris utama lah. Mmm… mulai sekarang harus rajin baca buku tentang managemen, marketing dan leadership ya. Setelah kuanggap pasti mampu, aku akan segera mengangkatmu sebagai direktur utama. Keren kan?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3zhbXTgoPJ
“Sangat – sangat keren. Tapi Cinta harus tetap membimbingku, sjupaya aku tidak salah dalam mengeluarkan kebijaksanaan.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDpyADlp15C
“Gampang itu sih. Sebenarnya yang benar – benar bekerja itu para manager dan stafnya masking – masing. Direktur utama hanya perlu menetapkan garis – garis besar beleid perusahaan saja.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj84nIhQAsO
“Beleid itu kebijakan ya.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEmGHT6Wwzl
“Iya, kata itu diambil dari bahasa Belanda yang sudah biasa digunakan di perusahaan ini.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4tcUxgF9YU
“Iya… berarti mulai sekarang harus banyak baca buku.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsQy0Byaraq
“Ada lagi yang lebih penting,” kata Bu Leila sambil mendekatkan mulutnya ke telingaku. Lalu berbisik, “Kamu harus bisa menghamiliku Honey.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLAud7T2sMf
“Iya, “aku mengangguk sambil tersenyum, “Mudah – mudahan aku bisa mewujudkan keinginan itu, Cinta.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkeMDO4PR5z
“Tapi sekarang aku baru saja dapet…” ucapnya tersipu.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNOXWZQ2jq8
“Dapet apa?” tanyaku penasaran.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyWtKj8kY2H
“Dapet datang bulan,” sahutnya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhWreHCfmZO
“Ogitu… hihihiii… kirain dapet apa.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡswHqgzf7Ne
“Sabar ya Honey. Nanti setelah bersih, aku akan memasuki masa subur. Pada masa itulah kita harus melakukannya secara intensif, supaya aku bisa hamil.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjZt6uWFt8F
“Iya Amore… apa pun akan kulakukan untuk mewujudkan keinginan itu.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8kSBOcfHuR
Bu Laila mencium bibirku disusul dengan ucapan mesra, “Aku suka dipanggil Amore oleh kekasih tercintaku.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy9fKHwDC8e
Hari itu aku lumayan sibuk untuk beradaptasi dengan suasana baru ini. Sebagai aspri Bu Laila ini. Bukan sekadar jadi karyawan biasa di bagian administrasi itu.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqT1YLE02et
Namun pada jam makan siang, Bu Laila membolehkanku pulang duluan. Untuk mengurus renovasi rumahku itu.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd7Fqtngr2v
Maka siang itu aku langsung menjumpai Mas Bowo, ahli bangunan yang biasa dipakai oleh boss lamaku (pemilik beberapa taksi yang dahulu jadi tempatku bekerja itu). Setelah ngomong sedikit tentang rencanaku untuk membuat garasi dan tiga kamar baru yang lengkap dengan kamar mandinya masing – masing itu, Mas Bowo pun kuajak ke rumahku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8QTDg5YtDC
Rumahku menghadap ke utara. Bukan rumah besar, tapi tanah di sekitarnya lumayan luas. Karena itu aku berencana untuk membangun dua kamar baru di sebelah timur dan satu garasi berikut sebyuah kamar di belakang garasi itu di sebelah barat rumahku. Dengan demikian, aku bisa membangun semuanya tanpa mengganggu Ibu dan kakakku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡayJeMDvjt7
Setelah berunding dengan Mas Bowo, tercepai kesepakatan bahwa pembangunan itu bisa selesai dalam tempo dua bulan. Dengan catatan bahwa bagian atapnya akan dicor, supaya nanti bisa dikembangkan ke atas pada suatu saat kelak. Begitu juga dengan harga borongannya sudah kusepakati.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtC6XNuZgJg
Jadi nanti Mas Bowo akan jadi pemborong kecil, yang akan menyediakan segala bahan dan buruhnya, sementara aku akan membayarnya sebagai pemborong full, tanpa harus memberi makan pada anak buah Mas Bowo. Karena di rumah hanya ada Ibu dan Wati yang sama – sama tunanetra. Yang tak mungkin bisa menyediakan makanan untuk buruh bangunan nanti.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVRKlMACK1O
Setelah Mas Bowo berlalu, aku mengajak Ibu dan kakakku duduk di ruang tamu. Memang rumah ini belum punya ruang keluarga. Terpaksa aku mengajak mereka ngobrol di ruang tamu saja. Nanti, kalau ketiga kamar dan garasi itu sudah selesai, mungkin rumah lama ini akan dirobohkan, kemudian dibangun yang baru, yang sesuai dengan kriteria rumah layak huni.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpODNS4ci6n
Aku duduk di kursi panjang, diapit oleh Ibu di sebelah kananku dan Wati di sebelah kiriku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPRyptA6gif
Kemudian kuceritakan semuanya. Bahwa aku sudah punya mobil. Bahwa rumah akan segera direnovasi, tapi takkan mengganggu ibnu dan kakakku karena pembangunan itu takkan mengganggu rumah lama. Kuceritakan juga bahwa yang akan dibangun adalah tiga kamar baru yang memiliki kamar mandi masing – masing. Kamar mandi yang dibuat sedemikian rupa agar lebih nyaman dipakai mandi oleh ibu dan kakakku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDYB9xGunxB
Aku pun menceritakan rencanaku, bahwa setelah ketiga kamar dan garasi itu selesai, rumah lama ini akan dirobohkan dan dibangun ruang keluarga, ruang makan, kitchen yang up to date dan sebagainya. Juga kujelaskan bahwa semuanya itu akan kubiayai dari uangku sendiri, takkan meminjam uang serupiah pun pada bank.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBVMzP7WAMV
Ibu dan Wati tampak gembira sekali mendengar penuturanku. Mereka menciumi pipiku dari sebelah kanan dan kiriku saking gembiranya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbHdfDaEfov
Selanjutnya aku berkata, “Nanti kita bersetubuh rame – rame ya Bu. Aku akan menyetubuhi Ibu dan Wati di atas ranjang Ibu.“
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkvQmsz8KSH
“Haaa?!” Ibu kaget. Wati pun terperanjat.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcoTRxawHbH
“Gak ada yang perlu dirahasiakan lagi ya. Wati sudah tidak perawan lagi sejak berada di Kalimantan. Ibu juga sudah sering kusetubuhi. Jadi… mendingan kita bikin acara happy – happy nanti malam ya Bu, ya Wat…” kataku sambil menyelinapkan tangan kananku ke balik celana dalam Ibu dan menyelinapkan tangan kiriku ke balik celana dalam Wati.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJSNhkvko0D
“Ibu tak usah mempersoalkan masalah Wati. Aku sudah memutuskan, darip[ada Wati ngeluyur ke tempat jauh lagi untuk mencari kontol, biarlah kontolku saja yang akan memuasinya. Dan Wati juga tak usah mendakwa Ibu, karena Ibu masih muda dan masih membutuhkan sentuhan lelaki. Maka sebelum Ibu punya suami lagi, biarlah aku saja yang akan memuasinya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu8v8CN6oV3
“Iya Wan… aku setuju… setuju sekali…” kata Wati sambil merenggangkan kedua kakinya, karena tanganku sudah menggerayangi kemaluannya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡESiWv7zDQL
“Ibu juga sama dengan Wati… semuanya terserah Wawan saja. Silakan atur aja bagaimana baiknya… aaaaaah…” ucap Ibu yang disusul dengan desahan, karena jari tengah kananku sudah menyelinap ke dalam liang memeknya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLEL0TXVZbh
“Ngomong – ngomong sudah pada makan siang nih?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiWcQvHEdN7
“Sudah Wan. Tadi beli makanan dari warung nasi itu,” sahut Ibu.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKeaa1QcIUu
“Kalau begitu, aku mau mandi dulu ya. Biar badannya seger. Setelah mandi kita langsung bikin acara bertiga nanti.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDM9E27DVV7
“Aku juga mau ikut mandi sama kamu Wan,” kata Wati.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCE4x3sDjKX
“Ibu juga mau mandi, biar badannya segar dan wangi,” kata Ibu.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeZ4QgRAhMo
“Ayo deh… kita mandi rame – rame kalau gitu,” ucapku sambil berdiri, sambil memegang tangan Ibu dan tangan Wati. Lalu kutuntun mereka ke dalam kamar mandi.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQeMhgQWokp
Di dalam kamar mandi aku membayangkan kehidupan manusia di zaman purbakala. Mungkin seperti ini pula yang terjadi. Bahwa ibu dan kakakku sedang menelanjangi dirinya di dalam kamar mandi, tanpa keraguan sedikit pun kelihatannya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGu1wfFPSHV
Menyenangkan sekali rasanya, mandi bersama dua orang wanita yang sudah pada telanjang ini. Meski mereka adalah ibu dan kakak kandungku …
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSZZO1TfbGm
Memang di rumah ini akulah satu – satunya orang yang bisa melihat secara normal. Karena itu baik Ibu mau pun Wati mungkin merasa bahwa mereka harus menurut pada setiap kehendakku. Tapi aku pun tak mau sewenang – wenang, karena Ibu adalah wanita yang melahirkanku ke dunia ini, sementara Wati adalah kakak kandungku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5UccfL0LBv
Aku bahkan ingin berjuang untuk membahagiakan mereka. Mungkin pada satu saat kalau aku akan membawa mereka ke dokter spesialis mata. Karena aku pernah membaca bahwa tidak semua kebutaan tidak bisa disembuhkan. Siapa tahu ibu dan kakakku bisa disembuhkan kebutaannya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJzuQkZ9ka9
Setelah selesai mandi dan mengeringkan badan dengan handuk masing – masing, kutuntun Ibu dan Wati ke dalam kamarku. Bukan ke dalam kamar Ibu. Karena di dalam kamarku bednya lebih besar daripada bed Ibu.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡktbLbIlsDX
Di atas bed itulah Ibu dan Wati menelentang berdampingan.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm9VqWyeonx
Aku memilih Ibu dulu. Kujilati memeknya sampai benar – benar basah, kemudian kubenamkan penisku ke dalam liang memeknya yang sudah basah kuyup ini.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvPBzE3QiUH
Bleeeessssss… batang kemaluanku membenam ke dalam liang memek Ibu. Membuat Ibu ternganga dan menahan nafasnya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIlKFmR2Jzk
Lalu aku mulai mengantotnya sambil meraba – raba pangkal paha Wati, sampai menyentuh memeknya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNqn10QsF7O
Asyik sekali rasanya, bisa mengentot Ibu sambil mainin memek Wati yang lama kelamaan jadi basah juga, karena jariku dicolok – colokkan ke dalam liang memeknya. Tanganku yang satu lagi kupakai untuk meremas – remas toket Ibu.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfOdtok8ena
Lalu Ibu pun mulai merintih – rintih, Waaaan… oooohhh… Waaan… kontolmu enak sekali Waaan… entot teruuuuuusssss… entot terus Waaaan… jangan mandeg – mandeg Waaan… entoooottttt… iyaaaaa… entooootttt… entooooottttt…”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkrbggOB1zX
Tampaknya Wati sangat terangsang mendengar rintihan – rintihan Ibu seperti itu. Maka meski pun jariku sedang disodok – sodokkan ke liang memeknya, Wati pun mengelus – elus kelentitnya sendiri. Dengan mulut ternganga – nganga.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2SlQRR3Li2
Maka setelah lebih dari seperempat jam aku mengentot Ibu, aku berbisik ke telinga ibuku, “Aku mau ngentot Wati dulu ya Bu. Kasian dia udah kepengen diewe.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHBQj6hyAIg
“Iya,” sahut Ibu yang mungkin sudah orgasme, karena liang memeknya sudah becek sekali.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8IFj4eOhFF
Aku pun pindah ke atas perut Wati yang sudah menunggu entotanku. Tampaknya dia girang setelah aku menyelinapkan moncong penisku di mulut memeknya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWWZA1yfjyL
Dengan Wati memang tidak perlu berlama – lama foreplay. Langsung saja kubenamkan batang kemaluanku ke dalam liang memeknya yang sudah basah ini (karena waktu menyetubuhi Ibu memek Wati kugerayangi terus).
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNtl5oNE8td
”Aaaaaaah… masuuuuk… “Wati spontan mendekap pinggangku ketika batang kemaluanku sudah terbenam separohnya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBzXrybuLMp
Wajahku yang sudah berada tepat di atas wajah Wati, diam – diam memperhatikan wajah kakakku itu dengan seksama. Secara objektif kunilai, wajah kakakku ini cantik. Matanya pun sepintas lalu seperti mata normal. Hmmm… seandainya kakakku ini bisa melihat seperti aku, mungkin lain lagi ceritanya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj47DH5lLjU
Maka ketika aku mulai mengayun batang kemaluanku, diam – diam aku melamun. Ingin agar Wati bisa melihat seperti cewek normal. Pasti dia bahagia sekali. Sebagai adiknya, aku pun akan turut merasa bahagia. Dan bukankah di zaman sekarang teknologiknya sudah sangat maju, sehingga banyak orang buta jadi bisa melihat secara normal?
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUsFrR9LtTs
Mudah – mudahan saja rejekiku makin lama makin banyak. Supaya aku bisa menyembuhkan kebutaan ibu dan kakakku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA0vsaEz6NY
Pada saat batang kemaluanku mulai gencar mengentot liang memek Wati yang luar biasa legitnya ini, aku pun masih sempat meraba – raba memek Ibu yang masih celentang di samping Wati. Bukan hanya meraba – raba. Dua jari tanganku sudah masuk ke dalam liang memek Ibu yang masih basah ini. Sehingga aku mulai mendengar desahan dari dua arah.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY4vtqSdpCO
Tangan kananku mengentot liang memek Ibu, batang kemaluanku mengentot liang memek Wati, tangan kiriku meremas – remas tgoket kanan Wati, sementara lidahku menjilati leher kakakku yang terasa hangat ini. Disertai dengan gigitan – gigitan kecil, yang membuat Wati ternganga dan mendesah – desah, “Aaaa…
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdZtV4Dq4du
Pada waktu sedang enak – enaknya mengentot kakakku, terawanganku pun tetap menggelayuti benak dan batinku. Seandainya ibu dan kakakku sama – sama bisa melihat, mungkin lebih seru lagi suasananya. Atau… mungkin juga ibu tak mau lagi dientot oleh anaknya sendiri dan Wati pun tak mau lagi dientot olehku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf9AinKSF7W
Tapi soal apa reaksi mereka setelah bisa melihat nanti, aku tak peduli. Yang jelas aku sayang kepada mereka. Karena itu aku tak peduli bagaimana reaksi mereka kelak, asalkan mereka bisa melihat seperti aku. Itu saja.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXFf3MpeSRY
Dan kini Wati tidak bisa melihat tanganku yang sedang “ngerjain” memek Ibu, sampai Ibu menggeliat – geliat begitu. Wati hanya tahu bahwa entotanku makin lama makin gencar dan berkali – kali menyundul dasar liang memek kakakku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZt8qw1406k
Keringat pun mulai membasahi leher dan ketiak Wati. Tapi aku malah semakin bergairah untuk menjilati dan menggigit – gigit leher dan ketiaknya. Yang membuat Watiu meremas – remas rambutku sambil merintih dan merintih terus, “Waaawaaannn… ooo… ooooh Waaaan… ini luar biasa enaknya Waaan… entot terussss…
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMxlz7Un8xd
Cukup lama aku menyetubuhi kakakku. Dan aku tahu bahwa ia sudah lebih dari dua kali orgasme. Tapi dia tidak mau mengatakannya. Padahal liang memek kakakku sudah sangat becek. Dan aku sendiri suidah berada di detik – detik krusial. Sudah dekat – dekat ejakulasi.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGER0mPs0RD
Tapi dengan cepat aku melawan diriku sendiri. Cepat kucabut batang kemaluanku dari liang memek kakakku. Lalu menarik nafas panjang tiga kali. Dan kubenamkan batanbg kemaluanku ke dalam memek… Ibu…!
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6vazjt5E1j
Ibu tampak senang dan memelukku erat – erat, sementara aku langsung mengayun penisku di dalam liang memek Ibu yang tidak sebecek tadi lagi.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr353V9grBF
Tapi perlawananku malah melemah. Aku tak bisa bertahan terlalu lama di atas perut Ibu. Akhirnya kubenamkan batang kemaluanku sedalam mungkin, sambil menembak – nembakkan lendir maniku di dalam liang memek Ibu.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Jdj67CwKh
Croootttt… crot… crooootttttt… crooooottttttt… croooottttt… crottt… crooootttt…!
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgip6LzSccc
Aku pun menggelepar di atas perut Ibu. Dengan keringat membanjiri sekujur tubuhku…
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1W1Q661tJH
Tiga bulan kemudian…
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkFkCFaHYBM
Rumahku sudah mulai berubah. Di samping kanan sudah ada kamar untuk Ibu dan untuk Wati. Jauh beda dengan kamar lama. Karena kamar baru ini sudah ada kamar mandinya masing – masing, yang dilengkapi p;eh shower dan water heater. Jadi baik Ibu mau pun Wati, tidak perlu memakai gayung plastik lagi. Tidak akan kedinginan lagi kalau mau mandi subuh atau malam.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjDlrdakfkB
Kamar tidurnya pun sudah dilengkapi oleh AC dan furniture serba baru yang biasa dipakai oleh orang – orang kaya. Selain lemari – lemari pakaian, tiap kamar dilengkapi dengan satu set sofa model masa kini, pesawat televisi LED kecil (karena percuma juga dibelikan televisi layar lebar, toh mereka hanya bisa mendenarkan suaranya saja).
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIz1KrqLQO2
Di sebelah kiri rumah lama, sudah ada garasi yang berdampingan dengan kamarku. Jadi kalau mobilku sudah masuk ke dalam garasi, aku bisa langsung membuka pintu kamarku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK439KTZhzb
Sementara itu rumah lama pun sudah dirombak. Ruang tamu dan kamar – kamar lama dijadikan ruang tamu baru, ruang keluarga, kitchen dan kamar pembantu. Dinding luarnya tidak diganggu. Hanya sekat – sekat dan pintu – pintunya yang dirobah, sesuai dengan yang kuinginkan.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5TFYZj9yTs
Kebetulan aku sudah mendapatkan seorang pembantu yang ingin bekerja di rumahku. Sudah lama aku menginginkan ada pembantu, tapi dahulu aku hidup pas – pasan. Jangankan menggaji pembantu, untuk kebutuhan sehari – hari pun sering ngutang ke warunbg yang dekat dengan rumahku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv4KxW3XZlb
Namun sekarang aku merasa sudah mampu menggaji pembantu. Tugasnya adalah masak, membersihkan rumah, cuci pakaian dan cuci piring. Selain daripada itu, Bi Euis (nama pembantu itu) kutugaskan untuk menjaga dan mengawasi Ibu serta Wati. Karena mereka tunanetra, jangan sampai mengalami hal – hal tidak diinginkan, seperti terjatuh, ngeluyur ke luar lalu sesat pulangnya dan sebagainya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiF3Ai4wx9y
Untuk itu aku berani menggaji Bi Euis dalam jumlah yang lebih besar daripada pembantu pada umumnya di daerahku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQw3vfkyZor
Dengan demikian, aku merasa nyaman karena telah bisa menempatkan Ibu dan kakakku di rumah yang nyaman ditinggali, ada yang melayani mereka pula kalau aku sedang tidak di rumah.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ11xiCiFqok
Baru beberapa bulan setelah Bu Laila mengangkatku sebagai direktur utama, perusahaan mengalami kemajuan yang sangat pesat. Mujngkin karena tenaga dan pikiranku dipusatkan pada perkembangan perusahaan. Atau mungkin juga karena faktor keberuntungan berpihak padaku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgRshOTSAqh
Namun aku berpegang kepada prinsip managemen modern. Bahwa mandeg itu berarti mundur.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx44MIHNNVl
Jadi buatku perusahaan tidak boleh hari ini tetap sama seperti kemaren. Bagiku, hari ini harus lebih baik daripada kemarin. Dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ9rtHk1dHv
Pokoknya aku benar – benar all out di perusahaan yang sudah menjadi milik Bu Laila ini.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHSJRbBLuaN
Namun meski pun aku sibuk dengan urusan perusahaan, aku tak lupa pada tekad semulaku. Yakni untuk membawa Ibu dan Wati ke dokter spesialis mata. Sekaligus ingin tahu berapa biayanya jika mata Ibu dan Wati bisa disembuhkan.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9lDmwVH50g
Hal itu kuungkapkan kepada Ibu pada suatu malam, ketika aku baru pulang kerja, selesai mandi malam dan mengenakan kimono yang terbuat dari bahan handuk putih bersih.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4mwFio1N1e
Saat itu kulihat Wati sudah tidur, tapi Ibu masih duduk di sofa depan televisi. Aku terharu melihat ibuku yang senang sekali mendengarkan suara televisi, tanpa melihat gambarnya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFydZAbJ0ka
Saat itu Ibu mengenakan kimono hitam, sehingga kontras sekali dengan kulitnya yang putih bersih.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVdsDhxEqsX
Sejak ditempatkan di kamar barunya, Ibu jadi kelihatan lebih cantik. Wajahnya pun seperti memancarkan sinar saking cantiknya. Mungkin karena Ibu jadi lebih rajin mandi dengan air hangat. Sehingga sekujur tubuhnya jadi bersih sekali. Wajahnya pun tampak lebih cemerlang, meski tanpa polesan make up. Semuanya natural.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOY506fzVOJ
Seandainya Ibu bisa melihat, mungkin akan lebih cantik lagi. Karena bisa memoles wajahnya di depan cermin rias.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaBY1MSFI4k
Meski pun tidak bisa melihat, Ibu menyadari kehadiranku di dalam kamarnya. “Baru pulang Wan?” tanyanya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXS4gLh0Wao
“Iya Bu. Di kantor sibuk sekali,” sahutku disusul dengan kecupan di pipinya. Lalu duduk di sampingnya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Qbcyh4SWP
Begitu aku duduk di sampingnya, Ibu langsung meraba – raba kimonoku. Lalu menyelinap ke baliknya dan langsung memegang batang kemaluanku, karena aku tidak mengenakan celana dalam.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZtxidXTiew
“Ibu udah kangen sama kontolmu Wan. Udah empat hari kamu gak ngentrot ibu kan?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIto9UonpB8
“Ibu mau dientot? Ayo di tempat tidur aja, biar leluasa,” ucapku sambil memegang pergelangan tangan Ibu dan menuntunnya ke tempat tidur.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZjvgNbjGVp
Di atas tempat tidur aku dan ibuku sama – sama melepaskan kimono. Lalu sama – sama telanjang bulat.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb8HI7ouNOn
Lalu Ibu celkentang sambil merenggangkan kedua paha poutih mulusnya. Aku pun tengkurap di antara sepasang paha Ibu, sambil menepuk – nepuk memeknya yang sudah 4 hari tidak “ditengok” olehku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOarKGQDSEP
“Memek Ibu memang cantik sekali bentuknya. Seperti belum pernah melahirkan.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbmr2f6nPhu
“Padahal ibu sudah tiga kali melahirkan Wan.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYbvUmac9Dp
“Tiga kali? Bukankah Ibu hanya punya dua orang anak, Wati dan aku?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSVnNzjtBQh
“Sebenarnya setahun setelah melahirkan kamu, ibu melahirkan anak lagi. Tapi dia diadopsi oleh orang kaya bernama Hasyim. Ibu kasihkan saja, karena ibu ini buta, tidak bisa mengurus anak banyak – banyak.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxHlKjr59Nl
“Jadi aku ini punya adik?!”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl0KovDWC2p
“Iya Wan. Adikmu perempuan. Matanya normal seperti kamu.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeEAt3EMqXP
“Siapa namanya?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX0QlchPH7i
“Belum dikasih nama. Gak tau Pak Hasyim ngasih nama apa sama adikmu itu.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbV43kmJryD
“Sekarang Pak Hasyim itu tinggal di mana?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9kWvfNS57r
“Nggak tau. Ibu hanya dengar adikmu itu dibawa ke luar Jawa. Entah ke Sumatra atau Kalimantan atau Sulawesi… entahlah. Bahkan mungkin juga dibawa ke luar negeri, karena kabarnya Pak Hasyim itu punya perusahaan di luar negeri segala.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVX7vZDOhLY
“Ya biarlah, kalau dia diadopsi oleh orang tajir, kehidupannya pun tentu bergelimang harta. Tak usah kita pikirkan benar,” kataku sambil mendekatkan mulutku ke memek Ibu. Lalu mulai menjilatinya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAZoAh9Bzz3
Ibu pun tidak bicara lagi. Karena mungkin mulai menikmati enaknya jilatanku ini.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAlvz6hO4Kf
Terlebih lagi setelah aku mencelucupi kelentitnya, Ibu mulai menggeliat – geliat dan mendesah – desah.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4kTXTJy9Qf
Sampai pada suatu saat, “Aaaaa… aaaaah… Waaaaan… aaaaaaah… aaaaa… aaaaaahh… Wawaaaaan… aaaa… aaaaaaaahhhh… Waaaaan… aaaaaa… aaaaah… sudah Waaaan… masukin aja kontolmu Waaaan…”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnuIPvA7HeJ
Aku memang sudah tau benar bahwa Ibu tak mau terlalu lama dijilatin memeknya. Karena takut liang memeknya jadi becek sebelum dientot katanya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAbpxAXz5Db
Tak lama kemudian batang kemaluanku sudah dibenamkan ke dalam liang memek Ibu.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNWspR9lCDw
“Ooooh… kontolmu memang luar biasa Wan. Nanti kalau sudah punya istri, pasti bakal ketagihan sama enaknya kontolmu ini…” ucap Ibu sambil mendekap pinggangku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQvtZE0rw4B
Sebagai jawaban, kuayun penisku, bermaju mundur di dalam liang memek ibuku. Padahal di dalam hati, aku berkata, “Kalau Ibu bisa melihat dan punya suami lagi, pasti suami Ibu bakal ketagihan pada legitnya memek Ibu ini.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxVqriuUFxQ
Lalu kugencarkan entotanku dengan gairah menggebu – gebu. Ibu pun merintih – rintih histeris sambil meremas – remas rambutku, “Aaaaah… Waaaan… kontolmu memang enak sekali Waaan… entooot teruuussss… jangan berenti – berenti… iyaaaa… iyaaaa… iyaaaa… aaaaaaah… entoooootttt …
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfkGVxbglyp
Aku pun menyahut dalam bisikan terengah di dekat telinga Ibu, “Memek Ibu juga enak sekali… uuuugh… ughhhh… legit sekali Buuuu… uuuugggghhhh… ughhhhh…”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKkZ9Nvvh6t
Sementara itu entotanku semakin kugencarkan dalam kecepatan standar, sambil menjilati leher Ibu diiringi dengan gigitan – gigitan kecil.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXXhyifI1V8
Hal ini berlangsung lama. Lebih dari duapuluh menit aku “berpush-up” di atas perut ibuku, sementara mulutku tetap asyik menjilati dan menggigit – gigit leher Ibu. Tanganku pun ikut asyik meremas – remas toketnya yang tidak sekencang toket Wati namun masih enak untuk diremnas dan diemut pentilnya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1anD9n93l8
Ibu pun merintih – rintih terus sambil meremas – remas bahuku. Terkadang juga rintihannya disertai dengan meremas – remas rambutku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU4ueW3TO9q
“Waaaan… oooo… ooooh… Waaaaaan… oooo… ooooh… entot terus Waaaan… oooo… oooooohhhhh… kontolmu enak sekali Waaaan… entooooottt teruuuussss… Waaan… entooooooootttttttt… entooooooootttttt… oooo… ooooooh Waaaaan…”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx54p1LkdXx
Namun sesaat kemudian Ibu mulai berkelojotan sambil memekik – mekik perlahan, “Waaan… ayoooo cepetin entotannya… ibu udah mau lepas Waaaan… Waaaaan… entttooooooottttttttt… entoooot teruuuuusssss… entooootttt… !”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYaEEdtuwtO
Sampai akhirnya ibuku terkejang – kejang sambil memejamkan matanya, sambil mencengkram sepasang bahuku erat – erat.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ90gy6RGgQ6
Kutancapkan batang kemaluanku di dalam liang memek Ibu yang sedang mengejut – ngejut erotis. Sambil menunggu gairahnya pulih kembali.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFx4t6YmHKn
Tak lama kemudian mata ibuku terbuka kembali, dengan sorot sayu. Lalu terdengar suaranya, “Cabut kontolmu Wan… ibu udah kepayahan nih…”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaOkdDRKmZV
“Tapi aku belkum ngecrot Bu,” sahutku bernada complain.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzhrHIBTu7i
“Lepasin di memek Wati aja gih. Ibu sudah kekenyangan Wan…” ucap Ibu sambil mendorong dadaku, agar tidak menghimpit toketnya lagi.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJqvnXYuF5D
Meski agak jengkel, kucabut juga penisku dari dalam liang memek Ibu. Lalu mengambil kimonoku dan melangkah ke luar. Dan membuka pintu kamar Wati.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHDfjwgpKAD
Aku tersenyum sendiri merlihat kakakku tidurnya celentang dengan kedua kaki mengangkang begitu. Sehingga memeknya yang tidak bercelana dalam itu pun tampak ternganga. Seperti trenggiling yang sedang menunggu semut masuk ke dalam mulutnya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvq6avhFvVA
Kuletakkan kimonoku di samping kanan Wati. Kemudian kusingkapkan daster katun putihnya perlahan – lahan. Dan kudekatkan mulutku ke memeknya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx1g576CuW2
Aku tahu bahwa Wati kalau sudah tidur susah sekali dibangunkannya. Karena itu aku yakin kalau sekadar dijilatin memeknya takkan membuat dia bangun, kecuali kalau kelentitnya kusedot – sedot. Tapi kali ini aku bukan ingin menjilati memeknya. Aku hanya ingin mengalirkan air liurku ke dalam celah memeknya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlKtJ3HKkxS
Aku berhasil melakukannya, mengalirkan air liurku ke dalam celah memek Wati tanpa menyentuh memeknya. Karena memeknya memang agak menengadah ke atas.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEkW6hqzxw2
Setelah cukup basah, dengan hati – hati kuselipkan moncong penisku ke dalam mulut memek kakakku. Kemudian kudorong sekuat tenaga. Blessssss… masuk lebih dari separohnya…!
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJUdyitO66l
Pada saat yang sama, Wati memekik tapi cepat kututup mulutnya dengan telapak tanganku sambil berkata, “Ini aku Wat…”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjwzAZGrIvu
“Wawan?! Aaaah… kamu bikin aku kaget aja. Kirain ada orang jahat. Ternyata kamu… adikku tersayang,” sahut Wati sambil meraih leherku ke dalam pelukannya. Lalu tampak enjoy… menikmati entotanku yang mulai diayunkan.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs6wvNqwwLU
Saat itu daster masih melekat di tubuh Wati. Hanya bawahnya saja disingkapkan sampai ke perut. Wati pun menyadari hal ini. Lalu dengan susah payah daster itu dilepaskan lewat kepoalanya. Kemudian berkata, “Kalau gak telanjang, terasa kurang sempurna.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVeKyap0RQS
Lalu Wati mulai menggoyang pinggulnya. Membuatku semakin bersemangat menyetubuhinya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVHKQize0QZ
Tapi pada suatu saat Wati menghentikan goyangannya. “Bosen posisi begini terus. Posisi doggy aja yok.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMcoPmzw4yy
“Boleh,” sahutku sambil menarik penisku sampai terlepas dari memek kakakku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNtQRlxcHWx
Kemudian Wati merangkak dan menungging di atas bed. Aku pun berlutut di dekat pantatnya. Dan kujebloskan batang kemaluanku ke dalam liang memeknya kembali. Dalam posisi doggy kami lanjutkan persetubuhan ini. Aku berlutut mengentot kakakku yang sedang menungging sambil memeluk bantalnya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3AwTj7IM0q
Wati juga kunilai seperti Ibu. Seandainya dika bisa melihat secara normal, aku yakin banyak cowok yang bakal naksir dia. Karena kakakku itu bukan hanya cantik, tapi juga punya kulit yang putih mulus, punya bentuk tubuh yang seksi habis.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ouKaWu0YY
Ya, Wati punya tubuh tinggi langsing, dengan pinggang yang ramping, tapi baik toket mau pun bokongnya gede banget. Sehingga bentuk tubuhnya mirip biola.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEf5Zq2JbV5
Wajahnya pun cantik. Bahkan sepasang matanya tampak seperti mata normal. Tidak seperti mata tunanetra pada umumnya. Maka kalau dilihat sepintas lalu, orang takkan mengira bahwa Wati itu seorang gadis tunanetra.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKRY2EJQfyc
Dan kini tubuh seksi abis itu sedang kusetubuhi dalam posisi doggy seperti yang diinginkannya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMjc7kR1JMu
Sambil mengentot liang memeknya, aku mulai menepuk – nepuk pantat kakakku yang gede semok ini.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcPz5rv4xq2
Tampaknya kakakku senang dengan tepukan itu. “Iya Wan… tabokin bokongku lebih keras lagi. Enak tuh.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHvURyMv40g
Kuikuti keinginan Wati itu dengan menabok – nabok pantat gedenya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW2DBrIyQxg
“Iyaaaa… iyaaaa… begitu Wan… kemplangin terus pantatku sekuatmu…”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYiUfQlp5qs
Berbeda dengan Ibu yang senang dientot dalam irama “nyiur melambai”, kakakku ini seneng dientot dengan gaya banteng ngamuk. Bayangin aja kalau banteng ngamuk, apa pun yang ada di depannya pasti diseruduk.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡucq1gY7klt
Aku pun melakukannya dengan gaya banteng ngamuk itu. Tapi bukan mau menghancurkan, melainkan ingin agar entotanku “terasa” oleh kakakku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuIqXoswZZY
Dengan batang kemaluan diayun scepat bdan sekeras mungkin, kutampar – tampar pantat kakakku sekuatnya seperti yang diinginkannya. Maka suara unik pun terdengar dari dua arah. Suara penisku yang sedang maju mundur di dalam liang memek Wati, dan suara tamparan – tamparanku di pantatnya. Crrek srtttt…
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWMTAcysp1g
Bunyi tamparan – tamparanku di pantat Wati baru berhenti kalau aku sudah mrapatkan dadaku ke punggung kakakku, sambil meremas – remas toket gedenya sepuasku. Wati memang tidak protes kalau aku meremas toket gedenya kuat – kuat. Bahkan kelihatannya dia lebih suka kalau tokletnya diremas kuat – kuat. Berbeda dengan ibuku yang ingin agar payudaranya diremas pelan – pelan, secara lembut.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY5Fq7tJlmi
Kalau diibaratkan musik, mungkin Ibu lebih suka musik yang slow dan mendayu – dayu. Sementara Wati lebih suka musik metal atau deephouse…!
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy0XsNFJOZV
Dalam masalah sex, aku memang tidak mau egois. Aku selalu ingin mengikuti keinginan pasangan seksualku. Karena kalau pasanganku merasa puas, aku pun ikut puas.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvvPipcXfsG
Setiap kali kusetubuhi, Wati tak pernah berdiam diri seperti patung. Pantatnya selalu saja bergoyang – goyang diiringi rintihan – rintihan histerisnya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9gLKnYTUsX
“Aaaaaah… Waaaan… enak sekali Waaaan… entot terussss… enak Waaaan… aaaaa… aaaaah… aaaaa… aaaaahhhhh… ahhhhhh… Waaaaan… Waaaan… aaaaahhhh… aaaaaa… aaaahhhh… entooooottttttt… entooooooootttttttt… aaaaaaa… aaaaaaaahhhh… aaaaaa… enaaaaaak …
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMmGYrra0S1
Tapi pada suatu saat goyangan pantat Wati terasa ngawur. Dan akhirnya dia ambruk diiringi pekikan lirihnya, “Aaaaa… aaaaaaaaahhhhh…”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJVhEB7c6y3
Karena Wati ambruk, dengan sendirinya penisku pun terlepas dari liang memeknya. Namun aku langsung menyadarinya, bahwa dia sudah orgasme.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrgeAthKmQl
Ya… Wati lalu menelentang dengan sepasang tangan direntangkan seperti lambang palang merah. Kedua kakinya pun direnggangkan.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNWJ0fjrnds
Wati seolah mempersilakanku melanjutkan entotanku, tapi dalam posisi missionary saja. Maka tanpa buang – buang waktu aku pun merangkak ke atas perutnya sambil memegangi kontolku yang masih ngaceng berat ini.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzc6Yjq0LGa
Dan dengan sekali dorong, penisku langsung masuk seluruhnya ke dalam liang memek Wati yang sudah becek ini… blesssskkkkkkk …
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡncALY0ZMsg
Wati masih tampak tepar. Tapi aku langsung mengayun batang kemaluanku. Bermaju mundur lagi di dalam liang memek yang sudah becek ini. Sambil meremas – remas toket gedenya, aku pun mulai menjilati leher kakakku, disertai dengan gigitan – gigitan kecil yang tidak menyakitkan.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMsOEm7KpdR
Wati pun tampak mulai bergairah kembali. Dengan menggeol – geolkan pinggulnya. Bergoyang menyerupai angka 8. Sehingga meski liang memeknya sudah becek, tapi masih mampu membesot – besot dan meremas – remas kontol ngacengku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaRqGEhNpAC
“Waaan… ooooh… kontolmu memang gede dan panjang sekali… ini luar biasa enaknya Wan… ooooh… ooooo… ooooooohhhhhhh… entot yang kencang aja Wan… biar lebih tyerasa kepala kontolmu menyodok – nyodok dasar liang memekku. Iyaaaa… iyaaaa… entot terus Waaaan… enak sekaliiii…
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjcMaiZEohd
Cukup lama batang kemaluanku “memompa” liang memek kakakku. Sehingga keringat mulai membanjiri tubuhku, bercampur aduk dengan keringat kakakku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAOb8pdL8E9
“Memekmu juga enak sekali Wat… tadi becek sebentar, tapi sekarang udah legit lagi… geol terus pinggulmu… enak sekali…” ucapku tersendat – sendat karena sedang mewnggencarkan entotanku sambil meremas – remas toket gede dan menjilati lehernya yang sudah keringatan.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvnJT8A1tQS
Wati tidak menyahut. Tapi pantatnya semakin gila – gilaan bergoyang memutar – mutar dan meliuk – liuk.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ43U42z3Y7S
Sampai pada suatu saat terdfengar suaranya terengah – engah, “Aaaa… aku udah… mau… mau lepas lagi… barengin yuuuk… aaaaaa… aaaaaaaah…”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFKYTz7DvRs
Kebetulan aku pun sudah tiba di detik – detik krusial. Tanda – tanda mau ejakulasi sudah kurasakan. Maka entotanku semakin kupercepat.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNlEHg57MNO
Maju mundur dan maju mundur dengan cepatnya. Sementara Wati pun mulai berkelojotan sambil meremas – remas rambutku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX418T7mlDv
Kami berhasil mencapai puncak kenikmatan secara berbarengan. Bahwa ketika Wati terkejang – kejang dengan liang memek berkedut – kedut kencang, moncong kontolku pun sedang mengejut – ngejut sambil menembak – nembakkan lendir kenikmatanku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeIs6R1y6g8
Croooootttttt… crotttt… crooootttttt… crooottt… crottt… crooooootttttttt… crooootttt…!
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuk9TXExWDP
Lalu kami terkulai lemas. Dalam kepuasan sedalam lautan.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmAZLMSSl6g
Sepuluh hari kemudian, Ibu dan Wati dirawat di rumah sakit mata, atas rujukan dokter spesialis mata yang sudah memeriksanya secara teliti di tempat prakteknya. Nanti di rumah sakit itu Ibu dan Wati akan diteliti secara intensif, kemudian dicarikan solusinya agar bisa melihat secara normal.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYQNc1tfKfe
Setelah mengantarkan Ibu dan Wati ke rumah sakit, aku pun pulang dengan badan terasa pegal – pegal. Karena dari pagi sibuk di kantor, dari siang sampai sore mengurus Ibu dan Wati.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAj8vsKJC6L
Setibanya di rumah, aku langsung mandi. Dengan harapan pegal – pegalku hilang dengan sendirinya. Tapi ternyata pegal – pegalku belum hilang juga. Maka akhirnya kupanggil Bi Euis.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbrzsaXn3st
“Ada apa Den?” tanya Bi Euis di ambang pintu kamarku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ56XLbyOpqt
“Bisa mijit Bi? Badanku pegel – pegel sekali,” sahutku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmvVTvCV2CE
“Bisa sih sedikit – sedikit. Tapi sebentar ya Den. Mau nyisir dulu, baru selesai mandi.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDY9kYh5Zxa
“Iya, jangan lama – lama ya.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu5fsbuBiSA
“Iya Den.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3nqp9dnqY1
Setelah Bi Euis berlalu, kulepaskan baju dan celana piyamaku. Lalu dalam keadaan cuma tinggal bercelana dalam, aku menelungkup di atas bedku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQOODnd4SHi
Tak lama kemudian terdengar suara Bi Euis, “Mau pakai balsem atau minyak apa Den?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjtLA4HRmT2
Sambil tetap menelungkup kusahut, “Gak usah pakai minyak apa – apa Bi. Pakai tangan Bibi aja.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO3U6eZFkig
Lalu terasa bed bergoyang. Bi Euis sudah naik ke atas bedku. Lalu mulai memegangi telapak kakiku. Dan mulai memijatnya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9loPYJQbVj
“Yang lama mijitnya ya Bi. Nanti kukasih bonus.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8pH7Nc0ENX
“Iya Den.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPPhL49psz4
Lalu terasa kedua tangan Bi Euis mulai memijat dan mengurut – urut betisku, sambil bertanya, “Ibu dan Neng Wati jadi dirawat di rumah sakit Den?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuwtKUWs5I1
“Iya. Cuma usaha aja Bi. Mudah – mudahan mereka bisa melihat sepertti kita.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHK84Ihl7Ye
“Den… Ibu itu ibu kandung Den Wawan?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTlX3qUsyue
“Iya. Emang kenapa?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm55YXBJlJB
“Heheheh… gak kenapa – kenapa Den. Anu… mmm… anu… Den Wawan tidak tunanetra seperti Ibu dan Neng Wati ya.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjPbim54fXa
Aku heran. Pertanyaan itu berdasarkan apa?
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡALmZhD0Gzt
Aaah… jangan – jangan suara rintihan Ibu waktu kusetubuhi terdengar oleh Bi Euis. Mangkanya Bi Euis seperti kurang percaya kalau Ibu itu ibu kandungku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWyNNKqOg56
Jangan – jangan Bi Euis curiga pada apa yang sering terjadi di rumah ini…!
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ31efNSrCl0
Aku harus mencegahnya. Siapa tahu dia sudah menyadari apa saja yang terjadi di antara aku dengan Ibu dan Wati. Lalu bisa saja dia menyebar gossip ke tetangga nanti.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTTlCEjyLDu
Untuk membungkam mulut Bi Euis aku punya caraku sendiri.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8pHi8eyfcP
Tadinya aku tak pernah punya perhatian berlebih kepada Bi Euis. Tapi setelah mencium gelagat mencurigakan, aku merasa harus melawannya dengan caraku sendiri.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAemuGwZjtG
Kalau mau main libas sembarangan, di kantor juga banyak cewek yang kelihatan memancxing – mancing padaku. Tapi aku tak pernah menggoda seorang karyawati pun di kantor. Terlebih kalau mengingat Bu Laila yang begitu dalam mencintaiku. Kalau ketahuan macem – macem di kantor, bisa dipecat aku nanti.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF4y2xwVraT
Tapi Bi Euis ini, harus mendapatkan perlakuan khusus dariku. Agar seandainya dia tahu rahasiaku dengan Ibu dan kakakku, dia akan tutup mulut.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKwG2PM2ehI
Lalu aku menelentang sambil berkata, “Bagian depannya juga Bi.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNCoehVBiOo
“Iya…” sahutnya sambil mengurut – urut tulang keringku sambil menunduk, memandang ke arah yang sedang dipijitnya. Pada saat itulah kjuperhatikan bentuk Bi Euis yang lumayan cantik. Bahkan kulitnya lebih putih daripada kulit ibu dan kakakku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEJEtYaxBIk
“Umur Bibi sekarang berapa tahun?” tanyaku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmPvEfuap7J
“Duapuluhenam Den.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvsoCq2ihWd
“Wah… cuma beda dua tahun denganku. Terus… sejak kapan hidup menjanda?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxzqjeWczHI
“Sudah setahun Den.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwWCUcj1TNJ
“Punya anak berapa orang?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnl7FvxEDrV
“Belum punya anak seorang pun. Justru mantan suami menceraikan saya juga karena sudah lima tahun berumah tangga, tidak punya anak seorang pun.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyclslDkcEH
“Memangnya Bibi menikah pada usia berapa?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡutycTb5dBX
“Duapuluh tahun Den.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbQq8gwqIlV
“Umur duapuluh kawin, umur duapuluhlima jadi janda ya.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ45Pq754vRy
“Hehehee… iya Den. Sudah takdirnya harus begini,” ucapnya dengan suara lirih.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvHdQkvQdIf
Pada saat itulah diam – diam kusembulkan batang kemaluanku yang sudah ngaceng ini dari celah celana dalamku. “Gak kangen sama yang begini?” tanyaku sambil menarik tangannya sampai menempel di batang kemaluanku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxpyTnqgu8J
“Waaauuu Deeen…! “serunya dengan mata terbeliak dan tangan gemetaran, “Iiii… ininya ha… harus dipijit juga? Iiiih… gede dan panjang sekali… hihihiiii…”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvhYfLZEuyM
“Iya… pijitnya pake memek aja Bi. Supaya nikmat,” kataku sambil menarik kedua tangannya, sehingga dadanya terhempas ke atas dadaku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2N2vwnYHRt
Dengan sigap aku pun mendekap pinggangnya erat – erat. Kurapatkan pipiku ke pipinya sambil berbisik, “Sebenarnya kalau didandani, Bi Euis ini cantik lho…”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡioicKnx5N8
“Siapa yang mau dandani saya…” sahutnya nyaris tak terdengar.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdamFnGjmV6
“Nanti aku yang dandani. Asalkan bisa nyimpen rahasia aja,” ucapku sambil meremas – remas bokong gedenya. Ya… salah satu daya tarik Bi Euis adalah bokongnya itu. Gede dan menggiurkan.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkKjvEnzZjB
“Te… terus saya harus gimana Den?” tanyanya yang masih nemplok di atas dadaku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8IAn9Fe81A
“Mumpung Bi Euis belum kawin lagi, kita main aja yok. Biar aku jadi sayang sama Bibi.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKsdr5nXuGS
“Ma… main apa Den?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7pdkM2wWi9
Aku menyahutnya dengan bisikan, “Bersetubuh…”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYoBXqnpicG
“Mmm… siapa sih yang gak mau digauli sama cowok seganteng Den Wawan. Tapi saya takut… takut hamil Den.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjwItTfubDt
“Soal itu sih jangan takut. Aku punya pil anti hamil.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMuNQC6nyqi
“Kalau gitu… terserah Aden aja deh…”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfEvrilaDFr
“Wanita kalau sudah bilang terserah, berarti mau kan?” cetusku sambil bangkit. Bi Euis pun duduk dengan sikap canggung dan malu – malu.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt3hIHRLol4
Dalam keadaan cuma bercelana dalam ini, aku mendekap pinggang Bi Euis dari belakang. Saat itu Bi Euis mengenakan daster batik yang sudah agak lusuh. Tapi aku tak peduli dengan daster lusuhnya. Yang penting tubuh di balik daster lusuh itu.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa37yAhqGhk
Dan tanganku mulai menyelinap ke dalam dasternya. Mulai mengusap – usap perutnya yang masih terasa kencang dan ramping.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKbsUalmQEI
“Sebenarnya sudah lama aku menunggu kesempatan ini,” bisikku sambil menyelinapkan tangan ke balik celana dalamnya. Tentu saja ini suatu kebohonganku. Karena tadinya aku tak punya perhatian sedikit p;un kepada Bi Euis.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4HvaJZ81lL
“Mumpung Ibu dan Neng Wati gak ada ya Den. Kalau mereka sudah pulang, gak bisa bebas lagi mungkin,” ucapnya tanpa menepiskan tanganku yang sudah berkeliaran di dalam celana dalamnya. Dan membuatku tahu bahwa memek Bi Euis tidak ada jembutnya, dicukur habis. Ternyata seorang pembokat juga sudah mengikuti zaman, dengan mencukur habis jembutnya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoYc6MCvVdQ
“Siapa bilang? Coba aja kalau mereka sudah pulang nanti, aku akan tetap bebas ngajak Bibi tidur di kamarku ini.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡULdD0eOiBG
“Iya sih. Den Wawan kan yang berkuasa di sini. Aduuuduuuh… Deeen… kalau memek saya sudah dimainin gini, saya suka gak bisa nahan nafsu.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHh5Oeh269g
“Lepasin dong dasternya. Aku seneng memek Bibi dicukur habis gini. Pasti enak jilatinnya.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsF9cwS1z3D
“Iiih… merinding saya dengernya juga…” sahut Bi Euis sambil melepaskan daster batik lusuhnya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwZ1wMTlmaZ
Dalam keadaan tinggal mengenakan beha dan celana dalam yang serba hitam, aku dibuat terlongong menyaksikan betapa iundahnya tubuh Bi Euis itu. Sehingga aku lupa bahwa aku hanya ingin menutup mulutnya agar tidak menyebar gosip dengan caraku sendirti. Dengan mengentotnya dan membuatnya ketagihan…!
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ0pUAbKO67
Tapi setelah melihat betapa cemerlangnya kulit putih mulus yang dimilikinya itu, aku lupa pada tujuan awalku. Aku ingin menelanjangi dan menyetubuhinya, hanya untuk menyalurkan nafsu syahwatku semata.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrqjUrn7AU5
Maka dengan sedikit gugup kubuka kancing beha hitam yang terletak di punggungnya itu. Lalu dia sendirti yang melepaskan behanya itu.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuzCKgbgyCs
Sehingga sepasang payudara yang berukuran sedang terbuka jelas di depabn mataku. Dan setelah kupegang, terasa masih kencang dan padat. “Masih kencang gini toketnya Bi, “komentarku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXNTb1LVItv
“Saya kan belum pernah menyusui Den,” sahutnya sambvil melepaskan celana dalam hitamnya. Sehingga bentuk memek gundulnya tampak jelas di mataku. Memek yang sangat tembem. Sehingga bagian dalamnya disembunyikan oleh ketembeman “sepasang pipinya”.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpTFmjyRKee
Maka kutepuk – tepuk memek tembem itu sambil berkata, “Ini yang sangat kusukai. Tembem dan dicukur bersih jembutnya. Pasti enak menjilatinya.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSFIhgE5w04
Wanita yang hanya 2 tahun lebih tua dariku itu mendadak manja. Ia merapatkan pipinya ke pipiku, sementara tangannya menyelinap ke balik celana dalamku. Memegang batang kemaluanku sambil berkata perlahan, “Saya juga ingin ngemut titit Den Wawan…”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQhrnctZV92
“Titit itu sebutan buat anak kecil. Kalau buat orang dewasa sih sebut aja kontol… !”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6TItq7cQri
“Hihihiii… takut dianggap kasar,” sahut Bi Euis sambil mendekatkan wajahnya ke celana dalamku. Lalu kuturunkan celana dalamku, sehingga jadi telanjang bulat seperti Bi Euis juga.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuA4m9zQizQ
Wanita yang usianya lebih tua dua tahun dariku itu tampak senang bisa memegang batang kemaluanku. Lalu menciumi dan menjilatinya. Bahkan lalu memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4jGUnWC82d
Lalu ia menggelutkan lidah dan bibirnya ke penisku. Samnbil mengalirkan air liurnya ke badan kontolku, untuk melicinkan tangannya yang lalu mengurut – urut badan kontolku yang tidak terkulum olehnya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0LWIG738mZ
Sebenarnya aku kurang suka dioral oleh pasangan seksualku. Karena kalau kelamaan dioral, bisa – bisa cepat ngecrot pada waktu ngentot beneran nanti.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ZFEZT6ktC
Namun kali ini ada keasyikan tersendiri bagiku. Bahwa ketika sedang menyelomoti kontolku, memek Bi Euis ada di dekat tanganku. Sehingga aku bisa mencolek – colek mulut memeknya. Bahkan kuselusupkan jari tengahku ke dalam lubang memeknya yang terasa hangat dan licin.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDJ2uKKpKak
Hmmm… dioral oleh Bi Euis sambil menggerak – gerakkan jari tengahku di dalam liang memeknya, membuat nafsuku semakin bergejolak. Mungkin Bi Euis pun seperti aku. Mulai horny berat. Karena dalam tempo singkat saja liang memeknya jadi basah.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUXCm451pZS
Bahkan pada suatu saat Bi Euis melepaskan selomotannya, lalu berkata, “Saya sudah horny sekali Den. Langsung masukin aja ya. Gak usah dijilatin dulu. Memek saya udah basah sekali nih.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1zn6EMjFBw
Aku mengangguk sambil merangkak ke atas perutnya. Lalu meletakkan moncong kontolku di ambang mulut memek tembem Bi Euis.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAYyIQ1crvy
Bi Euis pun membantuku. Memegang leher kontolku, lalu mendesakkan moncongnya ke mulut memeknya. Setelah terasa ngepas, ia memberi isyarat dengan kedipan matanya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwrHXu5yMAH
Aku pun spontan mendorong batang kemaluanku sekuat tenaga. Dan… blessss… kontolku melesak ke dalam liang memek Bi Euis.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLgDs729gAI
Gila… baru didorong saja sudah terasa enaknya liang memek janda muda ini.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFE5n9vyIIv
“Ooooooohhhhh… masuk Deeen… gak nyangka punya Den Wawan segede dan sepanjang ini…” ucap Bi Euis sambil merengkuh leherku ke dalam pelukan hangatnya. Lalu merapatkan pipinya ke pipiku, “gak nyangka saya akan merasakan semua ini Den…”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbZCbQLuadi
Aku pun mulai mengentotnya perlahan – lahan, sambil menjauhkan pipiku dari pipinya. Karena aku ingin melihat ekspresi wajahnya pada waktu sedang kuentot.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrQzqoam7Zm
Dan… aku seolah disadarkan pada suatu kenyataan. Bahwa wajah yang sedang kulihat dari jarak dekat ini cantik sekaligus manis.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡscxhgbFOlS
“Bibi terlalu cantik buat seorang pembantu,” kataku sambil mencolek bibir sensualnya, tanpa menghentikan entotan pelanku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNC7CicKTol
“Den Wawan juga tampan sekali. Bahkan sampai mirip cewek saking tampannya,” sahut Bi Euis sambil mendekap punggungku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1XdLCVt91r
Aku tersenyum, karena sejak masih kuliah banyak temanku yang berkata seperti itu.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡknd2h4bu4q
Kemudian kuayun penisku dengan gerakan agak cepat sampai batas normalnya lelaki yang sedang mengentot pasangan seksualnya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPaJAGpXDhD
Bi Euis pun mulai merintih – rintih erotis, namun suaranya perlahan sekali, “Den… ooo… oooooh… Deeen… iiii… iini enak sekali Deeeen… ayo Den… entot terus… ini luar biasa enaknya… oooooh… gak nyhangka saya akan mendapatkan kenikmatan yang luar biasa ini…”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMcggYPwd3Y
Aku pun semakin bergairah untuk mengayun batang kemaluanku di dalam liang memek Bi Euis yang luar biasa nikmatnya ini…
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡonZh4EWMga
Tarian birahiku di atas perut Bi Euis benar – benar bermutu, menurutku. Karena gesekan demi gesekan membuatku serasa dialiri arus listrik dari ujung kaki sampai ubun – ubun di kepalaku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuHFtUDoxnr
Apakah aku merasa hina? Seorang dirut menyetubuhi pembantunya sendiri?
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSJQ5hyWBZE
Tidak. Pembantu juga manusia. Sama saja seperti aku. Bahkan kuanggap Bi Euis laksana mutiara di dalam lumpur.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmVcGLQTfLc
Bi Euis punya kulit putih mulus. Punya wajah cantik sekaligus manis. Punya bentuk tubuh yang sangat menggiurkan, terutama bokong gedenya itu. Punya sepasang payudara yang masih padat kencang.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU3EJKZ7DzS
Hanya nasibnya saja yang kurang beruntung. Sehingga harus bekerja di rumahku sebagai seorang pembantu.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSeIc1FAYuj
Dan aku bertekad untuk menyenangkannya kelak. Aku ingin mendandaninya, ingin mencukupi kebutuhan hidupnya, ingin juga menempatkannya di rumah yang layak huni.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqah9o3Cf01
Aku bahkan bisa membayangkan seandainya Bi Euis sudah didandani, membawanya ke tengah kelompok kaum elite pun takkan memalukan. Karena hanya dengan dandanan sederhana saja sudah kelihatan cemerlangnya wajah Bi Euis, yang usianya kira – kira sebaya dengan Wati itu. Apalagi kalau sudah benar – benar didandani dan dipoles make up.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp2SkDOI3Lj
Dan liang memeknya yang tengah kuentot ini bermacam – macam nikmat yang kurasakan, yang sulit menjelaskannya. Yang pasti aku merasakan sesuatu yang lain dari biasanya. Aku menilai Bi Euis ini punya rasa yang lain dari perempuan – perempuan yang pernah kusetubuhi. Dan ini membuatku jadi sangat bergairah menyetubuhinya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcrjoyMfBji
Untuk itu aku pun ingin menciptakan kesan, bahwa aku pun lelaki yang lain dari yang lain. Karena itu ketika batang kemaluanku sedang gencar – gencarnya mengentot, mulut dan tanganku pun mulai beraksi. Aku mulai memagut bibirnya yang tipis mungil, lalu melumatnya habis – habisan. Bukan sekadar menciumnya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHbytDjG8M2
Terasa tubuh Bi Euis bergetar – getar. Mungkin saking menikmatinya. Mungkin juga karena baru sekali ini dia merasakan bibirnya dilumat pada saat liang memeknya sedang “dipompa” oleh kontol.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGcysFS9EAg
Ketika mulutku pindah sasaran, untuk menjilati lehernya, disertai gigitan – gigitan kecil, tangan kiriku tetap asyik meremas toketnya yang berukuran ideal dan masih kencang itu, rintihan – rintihan histerisnya terdengar lagi.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFbtjdUvDTA
“Deeen… oooo… oooooh… be… belum pernah… sa… saya merasakan… di… disetubuhi yang seenak ini Deeen… ini akan menjadi kenangan tak terlupakan di seumur hidup saya Feeen… ini… ini luar biasa enaknya… aaaaah… aaaaaaah… aaaaah… Deeen… aaaaaah… hhhhhh …
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPvMOMrNG0M
Mendengar pengakuan itu aku baru ngeh bahwa Bi Euis sudah dua kali orgasme. Pantasan keringat sudah membanjiri leher dan ketiaknya. Dan kini dia mau orgasme lagi untuk ketiga kalinya. Sementara tubuhku pun sudah bermandikan keringat.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqtFQL1WBhs
Maka kupacu batang kemaluanku untuik mengentot liang memek Bi Euis habis – habisan. Dengan target ingin mencapai puncak kenikmatan secara berbarengan.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpYh5NVJC1U
Berhasil. Ketika sekujur tubuh Bi Euis terkejang – kejang, dengan perut sedikit terangkat, sementara liang memeknya terasa mengejut – ngejut erotis, batang kemaluyanku pun sedang kutancapkan sedalam mungkin, tanpa menggerakkannya lagi.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDOMdms3iHo
Lalu kontolku mengejut – ngejut di dalam liang heunceut Bi Euis, sambil menembak – nembakkan lendir pejuhku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ00FKrSzlSj
Creeeettttt… cretttcretttttt… crooootttttt… cret… crooootttttttt… crettttt… crooootttt…!
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMsKjZvEPAv
“Uuuughhhhhhh… ughhhhh… uuuuuuuggggghhhh… “nafasku berdengus – dengus, lalu terkapar di atas perut Bi Euis.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkdvAda4oit
Namun aku masih bisa memperhatikan wajah Bi Euis yang seakan memancarkan aura kecantikannya, sebagai wanita muda yang baru mengalami orgasme.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs9CSgleeI3
Ia pun menatapku dengan senyum manis di bibirnya. Lalu terdengar suaranya lirih, “Sekarang saya sudah menjadi milik Den Wawan.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKxAONxjxfx
“Bagaimana perasaan Bibi setelah menjadi milikku?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKLBe7GAPni
“Bahagia sekali,” sahutnya, “tapi bercampur perasaan kuatir.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoaLKG3Npl4
“Kuatir kenapa?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNbtpGHUgnk
“Takut kalau Aden sudah bosan lalu memecat saya dari sini.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzk97vYZiTr
“Aku bukan manusia sekejam itu Bi,” sahutku sambil mencabut kontolku yang sudah lemas dari dalam liang memek Bi Euis, “Ohya… umur Bibi kan cuma beda dua tahun denganku. Panggilan Bibi kan cocoknya buat orang yang belasan tahun lebih tua dariku. Bagaimana kalau kupanggil Ceu Euis aja?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDXaFRyEi3D
“Panggil nama langsung, saya malah lebih suka.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4oo6BTJle1
“Ya udah, aku buang aja sebutan Bibinya. Karena usia Euis kan sebaya dengan usia Wati. Kepada Wati pun aku manggil nama langsung. Padahal dia kakakku. Tapi dia sendiri yang ingin dipanggil namanya saja, gak usah pakai Ceu atau Kak dan sebagainya,” ucapku sambil meraih pergelangan tangan Euis, “Kita mandi bareng yuk.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQEpZjWAMW0
“Malem – malem gini mau mandi Den?” tanyanya seperti ragu. Tapi dia turun juga dari bed dan mengikuti langkahku menuju kamar mandi, dalam keadaan sama – sama telanjang bulat.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJx4q4JnuAM
“Kita kan mau mandi pakai air hangat, bukan air dingin. Jadi mandi malam juga gak apa – apa,” kataku setelah berada di dalam kamar mandi.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJboVTOTgC9
Di dalam kamar mandi, lagi – lagi kuperhatikan sekujur tubuh Euis dari ujung kaki sampai ke ujung rambutnya. Penilaianku semakin teguh. Tiada cela yang ada di tubuh sempurna (menurut ukuran manusia biasa) itu. Bahkan nilai plusnya adalkah… penmuh dengan daya pesona.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCoYd4CY7OC
Memang tadinya aku tak pernah memperhatikan Euis sedikit pun. Bahkan tadi pun aku takkan memperhatikannya andai tiada alasan, yakni perasaan takutku kalau rahasia pribadiku dengan ibu dan kakakku bocor ke luar.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUdt6Mu9Itu
Tapi aku tak mau memperlihatkan rasa kagumku secara berlebihan. Lalu aku memutar keran shower utama. Maka air hangat pun memancar dari atas kepala kami.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmjFujzmjT4
Lalu kuambil sabun shower. Kukucurkan sedikit ke telapak tanganku sambil berkata, “Kita gantian menyabuni ya. Sekarang aku mau menyabuni Euis dulu.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9lWPqkUpDt
“Aaah… masa saya disabuni sama Den Wawan?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKQ7r4RhkDf
“Nggak apa – apa. Aku hanya ingin memperlihatkan perasaan sayangku padamu Is.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlOFLxeae7m
Euis menatapku dengan bola mata bergoyang perlahan. Lalu dibiarkannya aku menyabuni punggungnya, bokong gede dan betis indah dan telapak kakinya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7q48n6rm0h
Pada waktu aku menyabuni bagian depannya, Euis tampak tersipu – sipu terus. Mungkin karena tak mengira akan disabuni olehku dengan telaten. Terlebih ketika aku menyhabuni kemaluannya, ia semakin tersipu – sipu. Padahal aku melakukan semua ini dengan senang hati. Terutama waktu menyabuni memeknya yang sudah memberikan kenikmatan luar biasa bagiku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwpNhvf5H1d
Tapi aku sekadar menyabuninya saja. Tidak memanfaatkan kesempatan untuk “macem – macem” di kamar mandi. Kalau masih bernafsu, toh kamarku masih leluasa untuk melakukannya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2nHthaYhHx
Ketika tiba giliran Euis yang harus menyabuniku, terasa benar dia lebih telaten daripada aku. Setiap bagian yang tidak terjangkau oleh tanganku, disabuninya dengan cermat. Dan ketika sedang menyabuni batang kemaluan berikut kantung pelernya, Euis tampak tersenyum – senyum. Lalu menciumi moncong kontolku yang sudah berlepotan air sabun.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF9Wltbruzp
Kusahut: “Iya, tapi nanti aja kalau sudah selesai mandinya. Kalau diselomoti di sini, nanti kontolku bakal nagih, bakal ngaceng dan pengen ngentot di sini juga. Kalau bisa di atas kasur empuk, ngapain ngewe sambil berdiri di dalam kamar mandi.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXoYTSfCoVq
Euis mengangguk – angguk sambil tersenyum.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkcldANXmaQ
Lalu keran shower air hangat kuputar lagi. Untuk membilkas tubuh kami sampai bersih.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFY7DT1S81F
“Saya pasti bakal ketagihan,” ucap Euis pada waktu sedang menghanduki badannya sendiri yang sudah bersih dan harum sabun.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxP0yCOpYvh
“Aku juga pasti ketagihan,” sahutku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9UB2csgqym
“Terus kalau Ibu dan Neng Wati sudah pulang bagaimana?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡowXmVkeM5S
“Kita tetap bisa melakukannya di dalam kamarku.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡChjZn0TtPg
“Kalau ketahuan sama Ibu atau Neng Wati nanti gimana?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDw3zLVRePD
“Alaaa… aku jamin mereka takkan berani memarahi kita. Aku kan tulang punggung di rumah ini,” sahutku disusul dengan kecupan hangatku di pipi Euis.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ5VSP163qE
Tiba – tiba Euis mendekapku dari belakang sambil berkata, “Kalau Den Wawan takkan memutuskan hubungan ini, saya hamil pun gak apa – apa.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0GQ7mnfunM
“Jadi simpananku mau?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkDRSdJ4x2O
“Siap Den.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxkuJK6g6yS
“Tapi sekarang sih jangan hamil dulu. Nanti gak ada yang bantuin Ibu dan Wati di sini. Tapi bukankah Euis sudah bertahun – tahun punya suami gak hamil juga? Sebenarnya siapa yang mandul?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3z30qAklRx
“Gak tau. Belum pernah diperiksa ke dokter. Tapi kayaknya sih mantan suami saya yang mandul. Setelah kawin lagi juga, istrinya belum hamil – hamil sampai sekarang. Jadi mungkin saja dia yang mandul.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsnJxrmTxvz
“Bekas suamimu itu kerja apa?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDRtPca7AZl
“Cuma buruh bangunan Den.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvw00X1Gii8
“Kalau Euis sedang dapoat libur, pulang ke mana?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6zO1unJh2c
“Ke rumah ibu saya, satu – satunya orang tua yang masih saya miliki.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6zHHCpDtc6
“Ayahmu sudah meninggal?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJmthYavGOo
“Iya. Meninggal karena kecelakaan lalu lintas.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZwcc7uOLTi
“Ogitu… jadi kalau sedang libur, Euis pulang ke rumah ibu?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPV2PKBAcmj
“Iya Den.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF2dF5fUCTC
“Rumah punya ibumu?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx4UzDqVFMJ
“Bukan. Rumah kontrakan Den.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBJEIXbjWNi
“Yang bayar uang kontrakan rumahnya siapa?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Z0E4M70Z7
“Tadinya ibu saya sendiri. Karena dia suka usaha kecil – kecilan. Tapi setelah saya bekerja di sini, saya yang membayar uang kontrakannya.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFMmZYvLOHV
“Ibumu masih kuat usaha segala?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSvggulKtH2
“Masih Den. Ibu saya kan belum tua – tua benar. Baru empatpuluhtiga tahun. Dia menikah di usia enambelas. Lalu di usia tujuhbelas melahirkan saya.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAOjOWqboNU
“Berarti ibumu sebaya dengan ibuku ya?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7OCeaadR0T
“Iya… usia Ema kira – kira seumuran sama Ibu.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGROsBagCdH
“Kamu manggil Ema sama ibumu?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS5huNj2JHl
“Iya, sejak kecil saya manggil Ema sama ibu dan manggil Bapa sama ayah. Nggak mau ikut – ikutan manggil papa dan mama seperti anak – anak lain. Tau diri aja, orang miskin masa manggil mama atau mamie kepada ibu. Bisa diketawain orang nanti.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ26qTYQV3JG
Obrolan itu kami lanjutkan di atas sofa kamar tidurku.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMUPp2nFFb9
“Euis kan punya jatah libur sehari dalam seminggu. Tapi hari liburnya selalu berubah – ubah. Siapa yang menentukan hari libur itu Is?” tanyaku ketika Euis sudah mengenakan daster batik lusuhnya lagi.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQZJyxBh535
“Yang menentukan hari libur itu Ibu Den. Jadi libur saya kadang Senin, kadang Selasa dan seterusnya. Saya malah belum pernah dikasih hari libur hari Sabtu dan Minggu. Mungkin karena Den Wawan ada di rumah. Jadi ada yang masakin buat Aden,” sahut Euis, “Tapi selama Ibu dan Neng Wati ada di rumah sakit, saya tidak boleh ngambil libur dulu.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf1T0P3Qm7D
“Besok kan Sabtu. Berarti aku libur. Kita jalan – jalan ya.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8cWNdmBCnB
“Iya Den. Saya kan sudah menjadi milik Aden. Jadi, dibawa ke mana pun saya siap.”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3WNnGY275S
“Sekarang ewean lagi siap?”
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG2wG74BTPK
“Hihihihiii… siap Den. Saya juga malah kepengen lagi. Soalnya waktu Aden nyabunin memek saya tadi, saya langsung kepengen…” Maka kami pun bertelanjang bulat kembali. Dan bersetubuh lagi sepuasnya.
7598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgktkPn2hvt
