Ketika aku membenamkan batang kemaluanku tadi, terasa begitu mudahnya menembus liang memek kakakku ini. Sebagai pertanda liang memek Wati tidak sempit lagi. Tapi setelah lebih dari setengah jam aku mengentotnya, terasa benar betapa enaknya liang memek kakakku ini. Kenyal – kenyal legit begitu.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeiqucXseDe
Dan yang menyenangkan adalah pentil toketnya itu. Gede – gede. Membuatku senang menyedot – nyedotnya seperti bayi yang sedang menetek pada emaknya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkrWdsvmPYP
Kakakku justru suka diperlakukan seperti itu. Dia malah mengsap – usap rambutku sambil berkata, “Iya… sedotin terus pentil toketku Wan… enak… iyaaaaa… iyaaaa… iyaaaa… sedotin terus… kuat – kuat juga gak apa – apa.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDgISUN9ULK
Yang paling menyenangkan, kakakku sangat kreatif dengan posisi – posisi sex. Terkadang ia main di atas, di saat lain dia menungging dan kuentot liang memeknya dari belakang. Terkadang juga ia miring dan aku diminta ngentot dari belakangnya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjoHGJiApgE
Kakakku juga memujiku. Ia berkata bahwa disetubuhi olehku laksana disetubuhi oleh beberapa orang lelaki. Karena posisi demi posisi sudah dilakukan, tapi aku belum ejakulasi juga. Padahal menurut pengakuannya, dia sudah tiga kali orgasme. Sementara aku masih bertahan terus.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw18UWEsApx
Padahal keringat kami sudah bercucuran. Sampai akhirnya aku membisikinya dengan terengah – engah, “Aku udah mau ngecrot. Lepasin di mana?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDS736BcTIF
“Di dalam saja. Aman kok, aku udah disuntik kabe… cukup buat lima bulan lagi. Emangnya kamu udah mau ngecrot?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPjlA8NIiIR
“Iiii… iyaaaaa…” sahutku sambil mempercepat entotanku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ95zPkP4kKW
“Ayo lepasin aja di dalam memekku… aku juga kayaknya mau lepas lagi niiiih…”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdiBUBSOpJK
Lalu kami seperti sepoasang manusia yang sedang kerasukan. Saling cengkram… saling cium dan akhirnya meriam pusakaku melepaskan pelurunya bertubi – tubi… blam… blaaaaaaam… dhuaaaaar… dhuaaaar… crooootttt… craaaaaaaat…!
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6UPuRGPMyg
Esok paginya, aku agak buru – buru meninggalkan rumah. Karena sebelum ke kantor, aku mau membeli mobil dulu, seperti yang dianjurkan oleh Bu Laila. Sengaja aku mencari mobil di showroom mobil second tapi masih bagus – bagus. Padahal Bu Laila menyuruhku membeli mobil di dealer yangf menyediakan mobil – mobil 100% baru.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzrQ65I1n5c
Kebetulan di showroom yang cukup terkenal itu ada mobil yang masih sangat baru, dalam kondisi di atas 95%. Harganya tentu sudah jatuh. Jauh dengan harga 100% baru.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB7DM6YdJzO
SUV berwarna hitam itu tidak tergolong mobil mahal, tapi juga bukan mobil murahan. Dengan harga yang sangat miring, mobil itu sudah bisa langsung dibawa pulang. Tidak seperti mobil brand new, yang harus pakai nomor sementara dulu lah, STNK dan BPKBnya pun harus menunggu sekian hari lah. Sementara mobil yang sudah kupilih itu bisa langsung dipakai ke mana saja, dengan surat – surat yang sudah lengkap.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAa1rn4MtMa
Setelah test driver sebentar, aku langsung menyatakan setuju kepada mobil SUV hitam metalik itu. Setelah melaksanakan transaksi di showroom, aku langsung membawa mobil itu ke kantor, untuk memulai bekerja sebagai aspri Bu Laila yang selalu ingin dipanggil Cinta itu (kalau sedang berduaan saja).
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoXbpC4oIpF
Ketika aku memberesi barang – barangku di ruang kerja lamaku, di lantai tiga, teman – teman pada heran. “Mau ke mana Wan?” tanya salah seorang di antara mereka.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKDu1uB69Vt
“Dipindahin ke lantai lima,” sahutku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnf0xF6sbvl
“Haaa?! Lantai lima kan kantor para dirut dan para manager?!”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxTnhTc0oBu
“Iya.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOIUuaonHHe
“Terus dijadiin apa kamu di sana nanti?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl2bXvDpBP3
“Belum tau,” sahutku pura – pura belum tahu apa jabatan baruku nanti, “Pokoknya aku ikut perintah aja. Suruh pindah, ya pindah. Oke gaes… doakan aku bisa melaksanakan tugas baruku di lantai lima.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAyUSOzIG17
Lalu aku naik lift menuju lantai lima. Langsung mengetuk pintu ruang kerja Bu Laila.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8JGnl9A50w
Bu Laila tampak semringah sekali melihat kedatanganku. Dia mengecup pipi kanan dan pipi kiriku dengan hangatnya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsJOkkGCmrF
“Maaf aku terlambat, karena tadi beli mobil dulu,” kataku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡESTDsbbP3y
“Ohya?! Sudah beli mobil?” Bu Laila tampak senang sekali.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfljw13lS9Q
“Sudah. Tapi tadi beli di showroom mobil – mobil second. Kebetulan ada mobil yang baru dipakai tiga bulan. Keadaannya masih sembilanpuluhlima persen baru. Harganya lumayan murah. Sudah langsung bisa dipakai ke luar kota pula.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr0Dg6XigUt
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHl1nNpZ82Y
“Mobil apa? “tanyanya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxFJlLsCzqN
Kusebutkan merek mobil itu*(maaf takkan kusebutkan mereknya, takut disangka ada sponsor gelap)*.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkfWaoRbLDV
“Hihihihiii… pintar juga kamu pilih mobil Honey.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjJjknH5j62
“Nggak mau lihat mobilnya?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxWlD3PEP3m
“Jangan. Nanti karyawan malah curiga. Masa mobil aja dilihat langsung olehku. Kalau ada yang nanya nanti, bilang aja mobil itu dibeli dengan uangmu sendiri Honey. Jangan sampai ada yang tau kalau aku yang ngasih duitnya. Nanti mereka pada ngiri sama kamu,” kata Bu Laila yang disusul dengan kecupan hangatnya di bibirku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ653iUIN2TI
Kemudian Bu Laila menunjukkan ruang kerjaku yang letaknya berdampingan dengan ruang kerjanya. Bahkan boleh dibilang ruang kerjaku ini satu ruangan dengan ruang kerja Bu Laila, karena hanya dibatasi oleh partisi yang terbuat dari kaca buram (blur).
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvg7jyAKbA0
“Apakah ini bukannya ruang kerja sekretaris?” tanyaku sambil meletakkan barang – barangku di atas meja kerjaku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOSCdINab4L
“Hush… tadinya ruang kerja ini tempat kerjaku. Sedangkan ruang kerjaku yang kutempati sekarang, tadinya ruang kerja ayahku. Sekarang ruang kerja ayahku diserahkan padaku. Tapi secara resminya dua bulan lagi perusahaan ini jadi milikku. Siap – siap aja untuk kuangkat sebagai dirut nanti.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuqNAJuOikC
“Wow… mudah – mudahan aku mampu melaksanakan tugas yang berat itu. Terus Cinta sendiri jadi apa nanti?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKXnqLs3Xsh
“Aku jadi komisaris utama lah. Mmm… mulai sekarang harus rajin baca buku tentang managemen, marketing dan leadership ya. Setelah kuanggap pasti mampu, aku akan segera mengangkatmu sebagai direktur utama. Keren kan?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxmYwQBiVYU
“Sangat – sangat keren. Tapi Cinta harus tetap membimbingku, sjupaya aku tidak salah dalam mengeluarkan kebijaksanaan.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIFxxc9ajyb
“Gampang itu sih. Sebenarnya yang benar – benar bekerja itu para manager dan stafnya masking – masing. Direktur utama hanya perlu menetapkan garis – garis besar beleid perusahaan saja.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcKUiMjzCrY
“Beleid itu kebijakan ya.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCopI3rtlZj
“Iya, kata itu diambil dari bahasa Belanda yang sudah biasa digunakan di perusahaan ini.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaCkjtmVgx0
“Iya… berarti mulai sekarang harus banyak baca buku.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6iOAUyELl8
“Ada lagi yang lebih penting,” kata Bu Leila sambil mendekatkan mulutnya ke telingaku. Lalu berbisik, “Kamu harus bisa menghamiliku Honey.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3KthROMeOo
“Iya, “aku mengangguk sambil tersenyum, “Mudah – mudahan aku bisa mewujudkan keinginan itu, Cinta.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiAuyHJP0Ad
“Tapi sekarang aku baru saja dapet…” ucapnya tersipu.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3jXjrcIwzq
“Dapet apa?” tanyaku penasaran.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSc1GD8zlY0
“Dapet datang bulan,” sahutnya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLKREfCN9oL
“Ogitu… hihihiii… kirain dapet apa.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXJdoQvSHSV
“Sabar ya Honey. Nanti setelah bersih, aku akan memasuki masa subur. Pada masa itulah kita harus melakukannya secara intensif, supaya aku bisa hamil.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC3mI8WVUbZ
“Iya Amore… apa pun akan kulakukan untuk mewujudkan keinginan itu.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWxCrvbss24
Bu Laila mencium bibirku disusul dengan ucapan mesra, “Aku suka dipanggil Amore oleh kekasih tercintaku.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUwMl4FXUJQ
Hari itu aku lumayan sibuk untuk beradaptasi dengan suasana baru ini. Sebagai aspri Bu Laila ini. Bukan sekadar jadi karyawan biasa di bagian administrasi itu.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxA1ME7q8R5
Namun pada jam makan siang, Bu Laila membolehkanku pulang duluan. Untuk mengurus renovasi rumahku itu.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWrEXPJuh6B
Maka siang itu aku langsung menjumpai Mas Bowo, ahli bangunan yang biasa dipakai oleh boss lamaku (pemilik beberapa taksi yang dahulu jadi tempatku bekerja itu). Setelah ngomong sedikit tentang rencanaku untuk membuat garasi dan tiga kamar baru yang lengkap dengan kamar mandinya masing – masing itu, Mas Bowo pun kuajak ke rumahku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ9krvDNjjU
Rumahku menghadap ke utara. Bukan rumah besar, tapi tanah di sekitarnya lumayan luas. Karena itu aku berencana untuk membangun dua kamar baru di sebelah timur dan satu garasi berikut sebyuah kamar di belakang garasi itu di sebelah barat rumahku. Dengan demikian, aku bisa membangun semuanya tanpa mengganggu Ibu dan kakakku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8g1bIBw2KC
Setelah berunding dengan Mas Bowo, tercepai kesepakatan bahwa pembangunan itu bisa selesai dalam tempo dua bulan. Dengan catatan bahwa bagian atapnya akan dicor, supaya nanti bisa dikembangkan ke atas pada suatu saat kelak. Begitu juga dengan harga borongannya sudah kusepakati.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw8GpE4JXPv
Jadi nanti Mas Bowo akan jadi pemborong kecil, yang akan menyediakan segala bahan dan buruhnya, sementara aku akan membayarnya sebagai pemborong full, tanpa harus memberi makan pada anak buah Mas Bowo. Karena di rumah hanya ada Ibu dan Wati yang sama – sama tunanetra. Yang tak mungkin bisa menyediakan makanan untuk buruh bangunan nanti.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtGLKtxN1H1
Setelah Mas Bowo berlalu, aku mengajak Ibu dan kakakku duduk di ruang tamu. Memang rumah ini belum punya ruang keluarga. Terpaksa aku mengajak mereka ngobrol di ruang tamu saja. Nanti, kalau ketiga kamar dan garasi itu sudah selesai, mungkin rumah lama ini akan dirobohkan, kemudian dibangun yang baru, yang sesuai dengan kriteria rumah layak huni.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkc21qiaUEF
Aku duduk di kursi panjang, diapit oleh Ibu di sebelah kananku dan Wati di sebelah kiriku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt79Kkj10Om
Kemudian kuceritakan semuanya. Bahwa aku sudah punya mobil. Bahwa rumah akan segera direnovasi, tapi takkan mengganggu ibnu dan kakakku karena pembangunan itu takkan mengganggu rumah lama. Kuceritakan juga bahwa yang akan dibangun adalah tiga kamar baru yang memiliki kamar mandi masing – masing. Kamar mandi yang dibuat sedemikian rupa agar lebih nyaman dipakai mandi oleh ibu dan kakakku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiZSsYXyOe0
Aku pun menceritakan rencanaku, bahwa setelah ketiga kamar dan garasi itu selesai, rumah lama ini akan dirobohkan dan dibangun ruang keluarga, ruang makan, kitchen yang up to date dan sebagainya. Juga kujelaskan bahwa semuanya itu akan kubiayai dari uangku sendiri, takkan meminjam uang serupiah pun pada bank.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHwGtXh0qfX
Ibu dan Wati tampak gembira sekali mendengar penuturanku. Mereka menciumi pipiku dari sebelah kanan dan kiriku saking gembiranya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL4Ac1B9F5V
Selanjutnya aku berkata, “Nanti kita bersetubuh rame – rame ya Bu. Aku akan menyetubuhi Ibu dan Wati di atas ranjang Ibu.“
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡykPYYC28Un
“Haaa?!” Ibu kaget. Wati pun terperanjat.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVneRssVUVv
“Gak ada yang perlu dirahasiakan lagi ya. Wati sudah tidak perawan lagi sejak berada di Kalimantan. Ibu juga sudah sering kusetubuhi. Jadi… mendingan kita bikin acara happy – happy nanti malam ya Bu, ya Wat…” kataku sambil menyelinapkan tangan kananku ke balik celana dalam Ibu dan menyelinapkan tangan kiriku ke balik celana dalam Wati.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVO2v8M3Yxq
“Ibu tak usah mempersoalkan masalah Wati. Aku sudah memutuskan, darip[ada Wati ngeluyur ke tempat jauh lagi untuk mencari kontol, biarlah kontolku saja yang akan memuasinya. Dan Wati juga tak usah mendakwa Ibu, karena Ibu masih muda dan masih membutuhkan sentuhan lelaki. Maka sebelum Ibu punya suami lagi, biarlah aku saja yang akan memuasinya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5uD1OuhZ2C
“Iya Wan… aku setuju… setuju sekali…” kata Wati sambil merenggangkan kedua kakinya, karena tanganku sudah menggerayangi kemaluannya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXBIP5xaYCS
“Ibu juga sama dengan Wati… semuanya terserah Wawan saja. Silakan atur aja bagaimana baiknya… aaaaaah…” ucap Ibu yang disusul dengan desahan, karena jari tengah kananku sudah menyelinap ke dalam liang memeknya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI9MMaNfp5c
“Ngomong – ngomong sudah pada makan siang nih?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOd4Q3w3atY
“Sudah Wan. Tadi beli makanan dari warung nasi itu,” sahut Ibu.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf6FNbXhkUs
“Kalau begitu, aku mau mandi dulu ya. Biar badannya seger. Setelah mandi kita langsung bikin acara bertiga nanti.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiRFB5gjw0d
“Aku juga mau ikut mandi sama kamu Wan,” kata Wati.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh4OGdPs7eU
“Ibu juga mau mandi, biar badannya segar dan wangi,” kata Ibu.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaEeFKyLaDs
“Ayo deh… kita mandi rame – rame kalau gitu,” ucapku sambil berdiri, sambil memegang tangan Ibu dan tangan Wati. Lalu kutuntun mereka ke dalam kamar mandi.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlUTerCSC6O
Di dalam kamar mandi aku membayangkan kehidupan manusia di zaman purbakala. Mungkin seperti ini pula yang terjadi. Bahwa ibu dan kakakku sedang menelanjangi dirinya di dalam kamar mandi, tanpa keraguan sedikit pun kelihatannya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6hkPnKyZpf
Menyenangkan sekali rasanya, mandi bersama dua orang wanita yang sudah pada telanjang ini. Meski mereka adalah ibu dan kakak kandungku …
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXPSFr42ZVo
Memang di rumah ini akulah satu – satunya orang yang bisa melihat secara normal. Karena itu baik Ibu mau pun Wati mungkin merasa bahwa mereka harus menurut pada setiap kehendakku. Tapi aku pun tak mau sewenang – wenang, karena Ibu adalah wanita yang melahirkanku ke dunia ini, sementara Wati adalah kakak kandungku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOnBXCqZPEB
Aku bahkan ingin berjuang untuk membahagiakan mereka. Mungkin pada satu saat kalau aku akan membawa mereka ke dokter spesialis mata. Karena aku pernah membaca bahwa tidak semua kebutaan tidak bisa disembuhkan. Siapa tahu ibu dan kakakku bisa disembuhkan kebutaannya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡliA0aUdMpu
Setelah selesai mandi dan mengeringkan badan dengan handuk masing – masing, kutuntun Ibu dan Wati ke dalam kamarku. Bukan ke dalam kamar Ibu. Karena di dalam kamarku bednya lebih besar daripada bed Ibu.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL6SsnGEd0H
Di atas bed itulah Ibu dan Wati menelentang berdampingan.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjNUNU5VIuV
Aku memilih Ibu dulu. Kujilati memeknya sampai benar – benar basah, kemudian kubenamkan penisku ke dalam liang memeknya yang sudah basah kuyup ini.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEY5jL7O7gR
Bleeeessssss… batang kemaluanku membenam ke dalam liang memek Ibu. Membuat Ibu ternganga dan menahan nafasnya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRMG1F66HJW
Lalu aku mulai mengantotnya sambil meraba – raba pangkal paha Wati, sampai menyentuh memeknya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6sf976kMOd
Asyik sekali rasanya, bisa mengentot Ibu sambil mainin memek Wati yang lama kelamaan jadi basah juga, karena jariku dicolok – colokkan ke dalam liang memeknya. Tanganku yang satu lagi kupakai untuk meremas – remas toket Ibu.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaaBmEmbQfp
Lalu Ibu pun mulai merintih – rintih, Waaaan… oooohhh… Waaan… kontolmu enak sekali Waaan… entot teruuuuuusssss… entot terus Waaaan… jangan mandeg – mandeg Waaan… entoooottttt… iyaaaaa… entooootttt… entooooottttt…”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLSF2KSeyJa
Tampaknya Wati sangat terangsang mendengar rintihan – rintihan Ibu seperti itu. Maka meski pun jariku sedang disodok – sodokkan ke liang memeknya, Wati pun mengelus – elus kelentitnya sendiri. Dengan mulut ternganga – nganga.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUTDrICur5C
Maka setelah lebih dari seperempat jam aku mengentot Ibu, aku berbisik ke telinga ibuku, “Aku mau ngentot Wati dulu ya Bu. Kasian dia udah kepengen diewe.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbpZTHiMewD
“Iya,” sahut Ibu yang mungkin sudah orgasme, karena liang memeknya sudah becek sekali.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIaTByItyoO
Aku pun pindah ke atas perut Wati yang sudah menunggu entotanku. Tampaknya dia girang setelah aku menyelinapkan moncong penisku di mulut memeknya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgkK8wE9QUg
Dengan Wati memang tidak perlu berlama – lama foreplay. Langsung saja kubenamkan batang kemaluanku ke dalam liang memeknya yang sudah basah ini (karena waktu menyetubuhi Ibu memek Wati kugerayangi terus).
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLt4qxFqDD5
”Aaaaaaah… masuuuuk… “Wati spontan mendekap pinggangku ketika batang kemaluanku sudah terbenam separohnya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5IBTObSLbe
Wajahku yang sudah berada tepat di atas wajah Wati, diam – diam memperhatikan wajah kakakku itu dengan seksama. Secara objektif kunilai, wajah kakakku ini cantik. Matanya pun sepintas lalu seperti mata normal. Hmmm… seandainya kakakku ini bisa melihat seperti aku, mungkin lain lagi ceritanya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ10UeEYTbwq
Maka ketika aku mulai mengayun batang kemaluanku, diam – diam aku melamun. Ingin agar Wati bisa melihat seperti cewek normal. Pasti dia bahagia sekali. Sebagai adiknya, aku pun akan turut merasa bahagia. Dan bukankah di zaman sekarang teknologiknya sudah sangat maju, sehingga banyak orang buta jadi bisa melihat secara normal?
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsCr1AQQtmu
Mudah – mudahan saja rejekiku makin lama makin banyak. Supaya aku bisa menyembuhkan kebutaan ibu dan kakakku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyAg1AV02Fe
Pada saat batang kemaluanku mulai gencar mengentot liang memek Wati yang luar biasa legitnya ini, aku pun masih sempat meraba – raba memek Ibu yang masih celentang di samping Wati. Bukan hanya meraba – raba. Dua jari tanganku sudah masuk ke dalam liang memek Ibu yang masih basah ini. Sehingga aku mulai mendengar desahan dari dua arah.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBHsEGeIXyT
Tangan kananku mengentot liang memek Ibu, batang kemaluanku mengentot liang memek Wati, tangan kiriku meremas – remas tgoket kanan Wati, sementara lidahku menjilati leher kakakku yang terasa hangat ini. Disertai dengan gigitan – gigitan kecil, yang membuat Wati ternganga dan mendesah – desah, “Aaaa…
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpir61Vr6mO
Pada waktu sedang enak – enaknya mengentot kakakku, terawanganku pun tetap menggelayuti benak dan batinku. Seandainya ibu dan kakakku sama – sama bisa melihat, mungkin lebih seru lagi suasananya. Atau… mungkin juga ibu tak mau lagi dientot oleh anaknya sendiri dan Wati pun tak mau lagi dientot olehku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHN538jyooQ
Tapi soal apa reaksi mereka setelah bisa melihat nanti, aku tak peduli. Yang jelas aku sayang kepada mereka. Karena itu aku tak peduli bagaimana reaksi mereka kelak, asalkan mereka bisa melihat seperti aku. Itu saja.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqWMzzfN0do
Dan kini Wati tidak bisa melihat tanganku yang sedang “ngerjain” memek Ibu, sampai Ibu menggeliat – geliat begitu. Wati hanya tahu bahwa entotanku makin lama makin gencar dan berkali – kali menyundul dasar liang memek kakakku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmX4GeoyYzI
Keringat pun mulai membasahi leher dan ketiak Wati. Tapi aku malah semakin bergairah untuk menjilati dan menggigit – gigit leher dan ketiaknya. Yang membuat Watiu meremas – remas rambutku sambil merintih dan merintih terus, “Waaawaaannn… ooo… ooooh Waaaan… ini luar biasa enaknya Waaan… entot terussss…
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVtmjkBoH8w
Cukup lama aku menyetubuhi kakakku. Dan aku tahu bahwa ia sudah lebih dari dua kali orgasme. Tapi dia tidak mau mengatakannya. Padahal liang memek kakakku sudah sangat becek. Dan aku sendiri suidah berada di detik – detik krusial. Sudah dekat – dekat ejakulasi.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1mUJdqMJ38
Tapi dengan cepat aku melawan diriku sendiri. Cepat kucabut batang kemaluanku dari liang memek kakakku. Lalu menarik nafas panjang tiga kali. Dan kubenamkan batanbg kemaluanku ke dalam memek… Ibu…!
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy9bLUixpsB
Ibu tampak senang dan memelukku erat – erat, sementara aku langsung mengayun penisku di dalam liang memek Ibu yang tidak sebecek tadi lagi.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡow48ow03is
Tapi perlawananku malah melemah. Aku tak bisa bertahan terlalu lama di atas perut Ibu. Akhirnya kubenamkan batang kemaluanku sedalam mungkin, sambil menembak – nembakkan lendir maniku di dalam liang memek Ibu.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6E8TAJxqHx
Croootttt… crot… crooootttttt… crooooottttttt… croooottttt… crottt… crooootttt…!
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzE4kzqzKLA
Aku pun menggelepar di atas perut Ibu. Dengan keringat membanjiri sekujur tubuhku…
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsO0s4pfNvX
Tiga bulan kemudian…
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzwiYMuBWPj
Rumahku sudah mulai berubah. Di samping kanan sudah ada kamar untuk Ibu dan untuk Wati. Jauh beda dengan kamar lama. Karena kamar baru ini sudah ada kamar mandinya masing – masing, yang dilengkapi p;eh shower dan water heater. Jadi baik Ibu mau pun Wati, tidak perlu memakai gayung plastik lagi. Tidak akan kedinginan lagi kalau mau mandi subuh atau malam.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFcfdsk0TZe
Kamar tidurnya pun sudah dilengkapi oleh AC dan furniture serba baru yang biasa dipakai oleh orang – orang kaya. Selain lemari – lemari pakaian, tiap kamar dilengkapi dengan satu set sofa model masa kini, pesawat televisi LED kecil (karena percuma juga dibelikan televisi layar lebar, toh mereka hanya bisa mendenarkan suaranya saja).
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4VUXcXg0dM
Di sebelah kiri rumah lama, sudah ada garasi yang berdampingan dengan kamarku. Jadi kalau mobilku sudah masuk ke dalam garasi, aku bisa langsung membuka pintu kamarku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKsqVEaxXie
Sementara itu rumah lama pun sudah dirombak. Ruang tamu dan kamar – kamar lama dijadikan ruang tamu baru, ruang keluarga, kitchen dan kamar pembantu. Dinding luarnya tidak diganggu. Hanya sekat – sekat dan pintu – pintunya yang dirobah, sesuai dengan yang kuinginkan.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbBBaL4LBPG
Kebetulan aku sudah mendapatkan seorang pembantu yang ingin bekerja di rumahku. Sudah lama aku menginginkan ada pembantu, tapi dahulu aku hidup pas – pasan. Jangankan menggaji pembantu, untuk kebutuhan sehari – hari pun sering ngutang ke warunbg yang dekat dengan rumahku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFdtotDPAXj
Namun sekarang aku merasa sudah mampu menggaji pembantu. Tugasnya adalah masak, membersihkan rumah, cuci pakaian dan cuci piring. Selain daripada itu, Bi Euis (nama pembantu itu) kutugaskan untuk menjaga dan mengawasi Ibu serta Wati. Karena mereka tunanetra, jangan sampai mengalami hal – hal tidak diinginkan, seperti terjatuh, ngeluyur ke luar lalu sesat pulangnya dan sebagainya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg5a4Y3ciwK
Untuk itu aku berani menggaji Bi Euis dalam jumlah yang lebih besar daripada pembantu pada umumnya di daerahku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKPaTQ8xufL
Dengan demikian, aku merasa nyaman karena telah bisa menempatkan Ibu dan kakakku di rumah yang nyaman ditinggali, ada yang melayani mereka pula kalau aku sedang tidak di rumah.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWwwMiofhw2
Baru beberapa bulan setelah Bu Laila mengangkatku sebagai direktur utama, perusahaan mengalami kemajuan yang sangat pesat. Mujngkin karena tenaga dan pikiranku dipusatkan pada perkembangan perusahaan. Atau mungkin juga karena faktor keberuntungan berpihak padaku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX3AvDl8SCI
Namun aku berpegang kepada prinsip managemen modern. Bahwa mandeg itu berarti mundur.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4aD3plUoIX
Jadi buatku perusahaan tidak boleh hari ini tetap sama seperti kemaren. Bagiku, hari ini harus lebih baik daripada kemarin. Dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6G0moNTPAc
Pokoknya aku benar – benar all out di perusahaan yang sudah menjadi milik Bu Laila ini.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjQN6OsXXKL
Namun meski pun aku sibuk dengan urusan perusahaan, aku tak lupa pada tekad semulaku. Yakni untuk membawa Ibu dan Wati ke dokter spesialis mata. Sekaligus ingin tahu berapa biayanya jika mata Ibu dan Wati bisa disembuhkan.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqcwHGRjgBo
Hal itu kuungkapkan kepada Ibu pada suatu malam, ketika aku baru pulang kerja, selesai mandi malam dan mengenakan kimono yang terbuat dari bahan handuk putih bersih.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTbVUmF2BW4
Saat itu kulihat Wati sudah tidur, tapi Ibu masih duduk di sofa depan televisi. Aku terharu melihat ibuku yang senang sekali mendengarkan suara televisi, tanpa melihat gambarnya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmNyhNoI4Kn
Saat itu Ibu mengenakan kimono hitam, sehingga kontras sekali dengan kulitnya yang putih bersih.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUq6E398Ol6
Sejak ditempatkan di kamar barunya, Ibu jadi kelihatan lebih cantik. Wajahnya pun seperti memancarkan sinar saking cantiknya. Mungkin karena Ibu jadi lebih rajin mandi dengan air hangat. Sehingga sekujur tubuhnya jadi bersih sekali. Wajahnya pun tampak lebih cemerlang, meski tanpa polesan make up. Semuanya natural.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYn7CHyVGrK
Seandainya Ibu bisa melihat, mungkin akan lebih cantik lagi. Karena bisa memoles wajahnya di depan cermin rias.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn5X1BcEZDm
Meski pun tidak bisa melihat, Ibu menyadari kehadiranku di dalam kamarnya. “Baru pulang Wan?” tanyanya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNOGl402sZ5
“Iya Bu. Di kantor sibuk sekali,” sahutku disusul dengan kecupan di pipinya. Lalu duduk di sampingnya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡajI9rZOAoc
Begitu aku duduk di sampingnya, Ibu langsung meraba – raba kimonoku. Lalu menyelinap ke baliknya dan langsung memegang batang kemaluanku, karena aku tidak mengenakan celana dalam.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeHYezDeP4n
“Ibu udah kangen sama kontolmu Wan. Udah empat hari kamu gak ngentrot ibu kan?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡurb5t9626F
“Ibu mau dientot? Ayo di tempat tidur aja, biar leluasa,” ucapku sambil memegang pergelangan tangan Ibu dan menuntunnya ke tempat tidur.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaoeUh6Fgtk
Di atas tempat tidur aku dan ibuku sama – sama melepaskan kimono. Lalu sama – sama telanjang bulat.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV8xXmDUbNZ
Lalu Ibu celkentang sambil merenggangkan kedua paha poutih mulusnya. Aku pun tengkurap di antara sepasang paha Ibu, sambil menepuk – nepuk memeknya yang sudah 4 hari tidak “ditengok” olehku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRNztpnf73T
“Memek Ibu memang cantik sekali bentuknya. Seperti belum pernah melahirkan.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC8rRLBPqMo
“Padahal ibu sudah tiga kali melahirkan Wan.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNpSLAvdUkH
“Tiga kali? Bukankah Ibu hanya punya dua orang anak, Wati dan aku?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ08cfgRYXpN
“Sebenarnya setahun setelah melahirkan kamu, ibu melahirkan anak lagi. Tapi dia diadopsi oleh orang kaya bernama Hasyim. Ibu kasihkan saja, karena ibu ini buta, tidak bisa mengurus anak banyak – banyak.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ44yZDlIyz
“Jadi aku ini punya adik?!”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDH68zhcWbZ
“Iya Wan. Adikmu perempuan. Matanya normal seperti kamu.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxQ94kgld7S
“Siapa namanya?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0c0aSA8Xbw
“Belum dikasih nama. Gak tau Pak Hasyim ngasih nama apa sama adikmu itu.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJG7uuYw3hn
“Sekarang Pak Hasyim itu tinggal di mana?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡutPeOAR3lJ
“Nggak tau. Ibu hanya dengar adikmu itu dibawa ke luar Jawa. Entah ke Sumatra atau Kalimantan atau Sulawesi… entahlah. Bahkan mungkin juga dibawa ke luar negeri, karena kabarnya Pak Hasyim itu punya perusahaan di luar negeri segala.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWJZz221tOv
“Ya biarlah, kalau dia diadopsi oleh orang tajir, kehidupannya pun tentu bergelimang harta. Tak usah kita pikirkan benar,” kataku sambil mendekatkan mulutku ke memek Ibu. Lalu mulai menjilatinya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHepC7w6PxL
Ibu pun tidak bicara lagi. Karena mungkin mulai menikmati enaknya jilatanku ini.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpWRZQX3vuA
Terlebih lagi setelah aku mencelucupi kelentitnya, Ibu mulai menggeliat – geliat dan mendesah – desah.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1hPsG3rnch
Sampai pada suatu saat, “Aaaaa… aaaaah… Waaaaan… aaaaaaah… aaaaa… aaaaaahh… Wawaaaaan… aaaa… aaaaaaaahhhh… Waaaaan… aaaaaa… aaaaah… sudah Waaaan… masukin aja kontolmu Waaaan…”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaK7jw3Sslb
Aku memang sudah tau benar bahwa Ibu tak mau terlalu lama dijilatin memeknya. Karena takut liang memeknya jadi becek sebelum dientot katanya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO9X6MJsr2v
Tak lama kemudian batang kemaluanku sudah dibenamkan ke dalam liang memek Ibu.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOkuh8MZ8cu
“Ooooh… kontolmu memang luar biasa Wan. Nanti kalau sudah punya istri, pasti bakal ketagihan sama enaknya kontolmu ini…” ucap Ibu sambil mendekap pinggangku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGnGO4cwLze
Sebagai jawaban, kuayun penisku, bermaju mundur di dalam liang memek ibuku. Padahal di dalam hati, aku berkata, “Kalau Ibu bisa melihat dan punya suami lagi, pasti suami Ibu bakal ketagihan pada legitnya memek Ibu ini.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡra56DchyoJ
Lalu kugencarkan entotanku dengan gairah menggebu – gebu. Ibu pun merintih – rintih histeris sambil meremas – remas rambutku, “Aaaaah… Waaaan… kontolmu memang enak sekali Waaan… entooot teruuussss… jangan berenti – berenti… iyaaaa… iyaaaa… iyaaaa… aaaaaaah… entoooootttt …
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9xcZxEy9eV
Aku pun menyahut dalam bisikan terengah di dekat telinga Ibu, “Memek Ibu juga enak sekali… uuuugh… ughhhh… legit sekali Buuuu… uuuugggghhhh… ughhhhh…”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ48mmOTZLTE
Sementara itu entotanku semakin kugencarkan dalam kecepatan standar, sambil menjilati leher Ibu diiringi dengan gigitan – gigitan kecil.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡudCTQAAEYs
Hal ini berlangsung lama. Lebih dari duapuluh menit aku “berpush-up” di atas perut ibuku, sementara mulutku tetap asyik menjilati dan menggigit – gigit leher Ibu. Tanganku pun ikut asyik meremas – remas toketnya yang tidak sekencang toket Wati namun masih enak untuk diremnas dan diemut pentilnya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsk289b6zYb
Ibu pun merintih – rintih terus sambil meremas – remas bahuku. Terkadang juga rintihannya disertai dengan meremas – remas rambutku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcszcgoZ3k1
“Waaaan… oooo… ooooh… Waaaaaan… oooo… ooooh… entot terus Waaaan… oooo… oooooohhhhh… kontolmu enak sekali Waaaan… entooooottt teruuuussss… Waaan… entooooooootttttttt… entooooooootttttt… oooo… ooooooh Waaaaan…”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgvKDkD7cmH
Namun sesaat kemudian Ibu mulai berkelojotan sambil memekik – mekik perlahan, “Waaan… ayoooo cepetin entotannya… ibu udah mau lepas Waaaan… Waaaaan… entttooooooottttttttt… entoooot teruuuuusssss… entooootttt… !”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFvsS38QyIc
Sampai akhirnya ibuku terkejang – kejang sambil memejamkan matanya, sambil mencengkram sepasang bahuku erat – erat.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwo1kjUnprn
Kutancapkan batang kemaluanku di dalam liang memek Ibu yang sedang mengejut – ngejut erotis. Sambil menunggu gairahnya pulih kembali.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXPRiB3QScO
Tak lama kemudian mata ibuku terbuka kembali, dengan sorot sayu. Lalu terdengar suaranya, “Cabut kontolmu Wan… ibu udah kepayahan nih…”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWTuH2RJpbK
“Tapi aku belkum ngecrot Bu,” sahutku bernada complain.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡflYRtRiVtk
“Lepasin di memek Wati aja gih. Ibu sudah kekenyangan Wan…” ucap Ibu sambil mendorong dadaku, agar tidak menghimpit toketnya lagi.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSNIL3mTRpH
Meski agak jengkel, kucabut juga penisku dari dalam liang memek Ibu. Lalu mengambil kimonoku dan melangkah ke luar. Dan membuka pintu kamar Wati.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp0nOsWzLLF
Aku tersenyum sendiri merlihat kakakku tidurnya celentang dengan kedua kaki mengangkang begitu. Sehingga memeknya yang tidak bercelana dalam itu pun tampak ternganga. Seperti trenggiling yang sedang menunggu semut masuk ke dalam mulutnya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmd9NyjIVLV
Kuletakkan kimonoku di samping kanan Wati. Kemudian kusingkapkan daster katun putihnya perlahan – lahan. Dan kudekatkan mulutku ke memeknya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrocVat23uz
Aku tahu bahwa Wati kalau sudah tidur susah sekali dibangunkannya. Karena itu aku yakin kalau sekadar dijilatin memeknya takkan membuat dia bangun, kecuali kalau kelentitnya kusedot – sedot. Tapi kali ini aku bukan ingin menjilati memeknya. Aku hanya ingin mengalirkan air liurku ke dalam celah memeknya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpeUESnvH13
Aku berhasil melakukannya, mengalirkan air liurku ke dalam celah memek Wati tanpa menyentuh memeknya. Karena memeknya memang agak menengadah ke atas.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlxPL59q589
Setelah cukup basah, dengan hati – hati kuselipkan moncong penisku ke dalam mulut memek kakakku. Kemudian kudorong sekuat tenaga. Blessssss… masuk lebih dari separohnya…!
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeTxhXIcNES
Pada saat yang sama, Wati memekik tapi cepat kututup mulutnya dengan telapak tanganku sambil berkata, “Ini aku Wat…”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5HvPNCsCaa
“Wawan?! Aaaah… kamu bikin aku kaget aja. Kirain ada orang jahat. Ternyata kamu… adikku tersayang,” sahut Wati sambil meraih leherku ke dalam pelukannya. Lalu tampak enjoy… menikmati entotanku yang mulai diayunkan.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1GiW0sVz9B
Saat itu daster masih melekat di tubuh Wati. Hanya bawahnya saja disingkapkan sampai ke perut. Wati pun menyadari hal ini. Lalu dengan susah payah daster itu dilepaskan lewat kepoalanya. Kemudian berkata, “Kalau gak telanjang, terasa kurang sempurna.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK8tCik3n5c
Lalu Wati mulai menggoyang pinggulnya. Membuatku semakin bersemangat menyetubuhinya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJcwFg1dL84
Tapi pada suatu saat Wati menghentikan goyangannya. “Bosen posisi begini terus. Posisi doggy aja yok.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1VdI2I6Nku
“Boleh,” sahutku sambil menarik penisku sampai terlepas dari memek kakakku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf1JtHZu5nU
Kemudian Wati merangkak dan menungging di atas bed. Aku pun berlutut di dekat pantatnya. Dan kujebloskan batang kemaluanku ke dalam liang memeknya kembali. Dalam posisi doggy kami lanjutkan persetubuhan ini. Aku berlutut mengentot kakakku yang sedang menungging sambil memeluk bantalnya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeg5xe1YhHR
Wati juga kunilai seperti Ibu. Seandainya dika bisa melihat secara normal, aku yakin banyak cowok yang bakal naksir dia. Karena kakakku itu bukan hanya cantik, tapi juga punya kulit yang putih mulus, punya bentuk tubuh yang seksi habis.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ478yNUodOK
Ya, Wati punya tubuh tinggi langsing, dengan pinggang yang ramping, tapi baik toket mau pun bokongnya gede banget. Sehingga bentuk tubuhnya mirip biola.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX3K1x1ZDsP
Wajahnya pun cantik. Bahkan sepasang matanya tampak seperti mata normal. Tidak seperti mata tunanetra pada umumnya. Maka kalau dilihat sepintas lalu, orang takkan mengira bahwa Wati itu seorang gadis tunanetra.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXne2n84DO6
Dan kini tubuh seksi abis itu sedang kusetubuhi dalam posisi doggy seperti yang diinginkannya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkAYEoHxiHl
Sambil mengentot liang memeknya, aku mulai menepuk – nepuk pantat kakakku yang gede semok ini.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXrOupQokcs
Tampaknya kakakku senang dengan tepukan itu. “Iya Wan… tabokin bokongku lebih keras lagi. Enak tuh.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz5tgD6HVO5
Kuikuti keinginan Wati itu dengan menabok – nabok pantat gedenya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmSvimC6TI0
“Iyaaaa… iyaaaa… begitu Wan… kemplangin terus pantatku sekuatmu…”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRpnJANjn54
Berbeda dengan Ibu yang senang dientot dalam irama “nyiur melambai”, kakakku ini seneng dientot dengan gaya banteng ngamuk. Bayangin aja kalau banteng ngamuk, apa pun yang ada di depannya pasti diseruduk.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGv0dHgD7ml
Aku pun melakukannya dengan gaya banteng ngamuk itu. Tapi bukan mau menghancurkan, melainkan ingin agar entotanku “terasa” oleh kakakku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxaka317S4i
Dengan batang kemaluan diayun scepat bdan sekeras mungkin, kutampar – tampar pantat kakakku sekuatnya seperti yang diinginkannya. Maka suara unik pun terdengar dari dua arah. Suara penisku yang sedang maju mundur di dalam liang memek Wati, dan suara tamparan – tamparanku di pantatnya. Crrek srtttt…
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGob8RF37Z2
Bunyi tamparan – tamparanku di pantat Wati baru berhenti kalau aku sudah mrapatkan dadaku ke punggung kakakku, sambil meremas – remas toket gedenya sepuasku. Wati memang tidak protes kalau aku meremas toket gedenya kuat – kuat. Bahkan kelihatannya dia lebih suka kalau tokletnya diremas kuat – kuat. Berbeda dengan ibuku yang ingin agar payudaranya diremas pelan – pelan, secara lembut.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwvT85fiVTN
Kalau diibaratkan musik, mungkin Ibu lebih suka musik yang slow dan mendayu – dayu. Sementara Wati lebih suka musik metal atau deephouse…!
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ33NWqX94ub
Dalam masalah sex, aku memang tidak mau egois. Aku selalu ingin mengikuti keinginan pasangan seksualku. Karena kalau pasanganku merasa puas, aku pun ikut puas.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV5NGo93XzZ
Setiap kali kusetubuhi, Wati tak pernah berdiam diri seperti patung. Pantatnya selalu saja bergoyang – goyang diiringi rintihan – rintihan histerisnya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjYkcdvCIog
“Aaaaaah… Waaaan… enak sekali Waaaan… entot terussss… enak Waaaan… aaaaa… aaaaah… aaaaa… aaaaahhhhh… ahhhhhh… Waaaaan… Waaaan… aaaaahhhh… aaaaaa… aaaahhhh… entooooottttttt… entooooooootttttttt… aaaaaaa… aaaaaaaahhhh… aaaaaa… enaaaaaak …
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy2QGCefA4d
Tapi pada suatu saat goyangan pantat Wati terasa ngawur. Dan akhirnya dia ambruk diiringi pekikan lirihnya, “Aaaaa… aaaaaaaaahhhhh…”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWsZR0V5Yar
Karena Wati ambruk, dengan sendirinya penisku pun terlepas dari liang memeknya. Namun aku langsung menyadarinya, bahwa dia sudah orgasme.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrQ4sQoibPu
Ya… Wati lalu menelentang dengan sepasang tangan direntangkan seperti lambang palang merah. Kedua kakinya pun direnggangkan.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7dHUxw04Lb
Wati seolah mempersilakanku melanjutkan entotanku, tapi dalam posisi missionary saja. Maka tanpa buang – buang waktu aku pun merangkak ke atas perutnya sambil memegangi kontolku yang masih ngaceng berat ini.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEmUCQm0uV9
Dan dengan sekali dorong, penisku langsung masuk seluruhnya ke dalam liang memek Wati yang sudah becek ini… blesssskkkkkkk …
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoYPwslTCGY
Wati masih tampak tepar. Tapi aku langsung mengayun batang kemaluanku. Bermaju mundur lagi di dalam liang memek yang sudah becek ini. Sambil meremas – remas toket gedenya, aku pun mulai menjilati leher kakakku, disertai dengan gigitan – gigitan kecil yang tidak menyakitkan.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ65Z4eHwDKb
Wati pun tampak mulai bergairah kembali. Dengan menggeol – geolkan pinggulnya. Bergoyang menyerupai angka 8. Sehingga meski liang memeknya sudah becek, tapi masih mampu membesot – besot dan meremas – remas kontol ngacengku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4G3jJkjEzt
“Waaan… ooooh… kontolmu memang gede dan panjang sekali… ini luar biasa enaknya Wan… ooooh… ooooo… ooooooohhhhhhh… entot yang kencang aja Wan… biar lebih tyerasa kepala kontolmu menyodok – nyodok dasar liang memekku. Iyaaaa… iyaaaa… entot terus Waaaan… enak sekaliiii…
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnQQAfupMBT
Cukup lama batang kemaluanku “memompa” liang memek kakakku. Sehingga keringat mulai membanjiri tubuhku, bercampur aduk dengan keringat kakakku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8JJ53vIoOp
“Memekmu juga enak sekali Wat… tadi becek sebentar, tapi sekarang udah legit lagi… geol terus pinggulmu… enak sekali…” ucapku tersendat – sendat karena sedang mewnggencarkan entotanku sambil meremas – remas toket gede dan menjilati lehernya yang sudah keringatan.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmVQnlgTEWf
Wati tidak menyahut. Tapi pantatnya semakin gila – gilaan bergoyang memutar – mutar dan meliuk – liuk.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsUL6ydFShM
Sampai pada suatu saat terdfengar suaranya terengah – engah, “Aaaa… aku udah… mau… mau lepas lagi… barengin yuuuk… aaaaaa… aaaaaaaah…”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFKGAseOPSH
Kebetulan aku pun sudah tiba di detik – detik krusial. Tanda – tanda mau ejakulasi sudah kurasakan. Maka entotanku semakin kupercepat.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSeAq7N00bC
Maju mundur dan maju mundur dengan cepatnya. Sementara Wati pun mulai berkelojotan sambil meremas – remas rambutku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV9aRwaHiSa
Kami berhasil mencapai puncak kenikmatan secara berbarengan. Bahwa ketika Wati terkejang – kejang dengan liang memek berkedut – kedut kencang, moncong kontolku pun sedang mengejut – ngejut sambil menembak – nembakkan lendir kenikmatanku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡinkgZY0QaP
Croooootttttt… crotttt… crooootttttt… crooottt… crottt… crooooootttttttt… crooootttt…!
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8vUAaqUr9H
Lalu kami terkulai lemas. Dalam kepuasan sedalam lautan.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAOabQgvHZN
Sepuluh hari kemudian, Ibu dan Wati dirawat di rumah sakit mata, atas rujukan dokter spesialis mata yang sudah memeriksanya secara teliti di tempat prakteknya. Nanti di rumah sakit itu Ibu dan Wati akan diteliti secara intensif, kemudian dicarikan solusinya agar bisa melihat secara normal.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg7x8sgmykj
Setelah mengantarkan Ibu dan Wati ke rumah sakit, aku pun pulang dengan badan terasa pegal – pegal. Karena dari pagi sibuk di kantor, dari siang sampai sore mengurus Ibu dan Wati.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYp0FwTKd1j
Setibanya di rumah, aku langsung mandi. Dengan harapan pegal – pegalku hilang dengan sendirinya. Tapi ternyata pegal – pegalku belum hilang juga. Maka akhirnya kupanggil Bi Euis.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2OKecjgr3i
“Ada apa Den?” tanya Bi Euis di ambang pintu kamarku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAtJCStZBFB
“Bisa mijit Bi? Badanku pegel – pegel sekali,” sahutku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2aiSrKttxi
“Bisa sih sedikit – sedikit. Tapi sebentar ya Den. Mau nyisir dulu, baru selesai mandi.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDIjSoWJqDz
“Iya, jangan lama – lama ya.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ29EDM9n1LI
“Iya Den.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡng3CvRVRZb
Setelah Bi Euis berlalu, kulepaskan baju dan celana piyamaku. Lalu dalam keadaan cuma tinggal bercelana dalam, aku menelungkup di atas bedku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ6D2pnMYN8
Tak lama kemudian terdengar suara Bi Euis, “Mau pakai balsem atau minyak apa Den?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡelozHMj5VG
Sambil tetap menelungkup kusahut, “Gak usah pakai minyak apa – apa Bi. Pakai tangan Bibi aja.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdL8AxYvRu3
Lalu terasa bed bergoyang. Bi Euis sudah naik ke atas bedku. Lalu mulai memegangi telapak kakiku. Dan mulai memijatnya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrvwe5Cbdfl
“Yang lama mijitnya ya Bi. Nanti kukasih bonus.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG1JjicI6L1
“Iya Den.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSPL3K8W095
Lalu terasa kedua tangan Bi Euis mulai memijat dan mengurut – urut betisku, sambil bertanya, “Ibu dan Neng Wati jadi dirawat di rumah sakit Den?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhiLXcKaKJZ
“Iya. Cuma usaha aja Bi. Mudah – mudahan mereka bisa melihat sepertti kita.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXKU1UQPjsH
“Den… Ibu itu ibu kandung Den Wawan?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBtGTMtxFWv
“Iya. Emang kenapa?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2R1zELwb0r
“Heheheh… gak kenapa – kenapa Den. Anu… mmm… anu… Den Wawan tidak tunanetra seperti Ibu dan Neng Wati ya.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoLqGSdM5EP
Aku heran. Pertanyaan itu berdasarkan apa?
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWxykJ6NPiE
Aaah… jangan – jangan suara rintihan Ibu waktu kusetubuhi terdengar oleh Bi Euis. Mangkanya Bi Euis seperti kurang percaya kalau Ibu itu ibu kandungku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8tvkLjmISB
Jangan – jangan Bi Euis curiga pada apa yang sering terjadi di rumah ini…!
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGGBh8ew3a1
Aku harus mencegahnya. Siapa tahu dia sudah menyadari apa saja yang terjadi di antara aku dengan Ibu dan Wati. Lalu bisa saja dia menyebar gossip ke tetangga nanti.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu2fcxR4jbb
Untuk membungkam mulut Bi Euis aku punya caraku sendiri.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXdcIH2irga
Tadinya aku tak pernah punya perhatian berlebih kepada Bi Euis. Tapi setelah mencium gelagat mencurigakan, aku merasa harus melawannya dengan caraku sendiri.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbJjkXuWRJT
Kalau mau main libas sembarangan, di kantor juga banyak cewek yang kelihatan memancxing – mancing padaku. Tapi aku tak pernah menggoda seorang karyawati pun di kantor. Terlebih kalau mengingat Bu Laila yang begitu dalam mencintaiku. Kalau ketahuan macem – macem di kantor, bisa dipecat aku nanti.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDRLCAkrjCo
Tapi Bi Euis ini, harus mendapatkan perlakuan khusus dariku. Agar seandainya dia tahu rahasiaku dengan Ibu dan kakakku, dia akan tutup mulut.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1JiMTXXIej
Lalu aku menelentang sambil berkata, “Bagian depannya juga Bi.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt8d7hXopXT
“Iya…” sahutnya sambil mengurut – urut tulang keringku sambil menunduk, memandang ke arah yang sedang dipijitnya. Pada saat itulah kjuperhatikan bentuk Bi Euis yang lumayan cantik. Bahkan kulitnya lebih putih daripada kulit ibu dan kakakku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZz7e7hVquB
“Umur Bibi sekarang berapa tahun?” tanyaku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUC7qmniaPy
“Duapuluhenam Den.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtcMnjvGSwv
“Wah… cuma beda dua tahun denganku. Terus… sejak kapan hidup menjanda?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO0CxRyJiPg
“Sudah setahun Den.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ZS2z5Y5Sj
“Punya anak berapa orang?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi5DaaNeODB
“Belum punya anak seorang pun. Justru mantan suami menceraikan saya juga karena sudah lima tahun berumah tangga, tidak punya anak seorang pun.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1iTGYLX3Yl
“Memangnya Bibi menikah pada usia berapa?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz69n1Ex3W4
“Duapuluh tahun Den.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡihQWN9HVB3
“Umur duapuluh kawin, umur duapuluhlima jadi janda ya.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4oP0TxRCYk
“Hehehee… iya Den. Sudah takdirnya harus begini,” ucapnya dengan suara lirih.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPYWBHHjwf2
Pada saat itulah diam – diam kusembulkan batang kemaluanku yang sudah ngaceng ini dari celah celana dalamku. “Gak kangen sama yang begini?” tanyaku sambil menarik tangannya sampai menempel di batang kemaluanku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ47kMAGW2nm
“Waaauuu Deeen…! “serunya dengan mata terbeliak dan tangan gemetaran, “Iiii… ininya ha… harus dipijit juga? Iiiih… gede dan panjang sekali… hihihiiii…”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcgYOSv9ByK
“Iya… pijitnya pake memek aja Bi. Supaya nikmat,” kataku sambil menarik kedua tangannya, sehingga dadanya terhempas ke atas dadaku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7T9MJIMDpR
Dengan sigap aku pun mendekap pinggangnya erat – erat. Kurapatkan pipiku ke pipinya sambil berbisik, “Sebenarnya kalau didandani, Bi Euis ini cantik lho…”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsl0kD7n4Sc
“Siapa yang mau dandani saya…” sahutnya nyaris tak terdengar.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhX3px1hopu
“Nanti aku yang dandani. Asalkan bisa nyimpen rahasia aja,” ucapku sambil meremas – remas bokong gedenya. Ya… salah satu daya tarik Bi Euis adalah bokongnya itu. Gede dan menggiurkan.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ZBMW2pr2e
“Te… terus saya harus gimana Den?” tanyanya yang masih nemplok di atas dadaku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfpWpdDi5rz
“Mumpung Bi Euis belum kawin lagi, kita main aja yok. Biar aku jadi sayang sama Bibi.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYIj80LwZyg
“Ma… main apa Den?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF05PM4rFWL
Aku menyahutnya dengan bisikan, “Bersetubuh…”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWoYXXc5Qct
“Mmm… siapa sih yang gak mau digauli sama cowok seganteng Den Wawan. Tapi saya takut… takut hamil Den.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSAcuqQq8Dr
“Soal itu sih jangan takut. Aku punya pil anti hamil.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKfeIE4HyGg
“Kalau gitu… terserah Aden aja deh…”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq4CibOYBls
“Wanita kalau sudah bilang terserah, berarti mau kan?” cetusku sambil bangkit. Bi Euis pun duduk dengan sikap canggung dan malu – malu.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR0FVZgufk4
Dalam keadaan cuma bercelana dalam ini, aku mendekap pinggang Bi Euis dari belakang. Saat itu Bi Euis mengenakan daster batik yang sudah agak lusuh. Tapi aku tak peduli dengan daster lusuhnya. Yang penting tubuh di balik daster lusuh itu.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3DCpJiC2PT
Dan tanganku mulai menyelinap ke dalam dasternya. Mulai mengusap – usap perutnya yang masih terasa kencang dan ramping.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeY4l6YlF3T
“Sebenarnya sudah lama aku menunggu kesempatan ini,” bisikku sambil menyelinapkan tangan ke balik celana dalamnya. Tentu saja ini suatu kebohonganku. Karena tadinya aku tak punya perhatian sedikit p;un kepada Bi Euis.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsJCf4ixJuD
“Mumpung Ibu dan Neng Wati gak ada ya Den. Kalau mereka sudah pulang, gak bisa bebas lagi mungkin,” ucapnya tanpa menepiskan tanganku yang sudah berkeliaran di dalam celana dalamnya. Dan membuatku tahu bahwa memek Bi Euis tidak ada jembutnya, dicukur habis. Ternyata seorang pembokat juga sudah mengikuti zaman, dengan mencukur habis jembutnya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhpclLaczEk
“Siapa bilang? Coba aja kalau mereka sudah pulang nanti, aku akan tetap bebas ngajak Bibi tidur di kamarku ini.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA0UF5dwNr2
“Iya sih. Den Wawan kan yang berkuasa di sini. Aduuuduuuh… Deeen… kalau memek saya sudah dimainin gini, saya suka gak bisa nahan nafsu.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPAgBMOun89
“Lepasin dong dasternya. Aku seneng memek Bibi dicukur habis gini. Pasti enak jilatinnya.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMmUOz4vaNi
“Iiih… merinding saya dengernya juga…” sahut Bi Euis sambil melepaskan daster batik lusuhnya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqKJIH1pOle
Dalam keadaan tinggal mengenakan beha dan celana dalam yang serba hitam, aku dibuat terlongong menyaksikan betapa iundahnya tubuh Bi Euis itu. Sehingga aku lupa bahwa aku hanya ingin menutup mulutnya agar tidak menyebar gosip dengan caraku sendirti. Dengan mengentotnya dan membuatnya ketagihan…!
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg73itzC2qi
Tapi setelah melihat betapa cemerlangnya kulit putih mulus yang dimilikinya itu, aku lupa pada tujuan awalku. Aku ingin menelanjangi dan menyetubuhinya, hanya untuk menyalurkan nafsu syahwatku semata.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyUClOtbWap
Maka dengan sedikit gugup kubuka kancing beha hitam yang terletak di punggungnya itu. Lalu dia sendirti yang melepaskan behanya itu.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlCe8Df8vDA
Sehingga sepasang payudara yang berukuran sedang terbuka jelas di depabn mataku. Dan setelah kupegang, terasa masih kencang dan padat. “Masih kencang gini toketnya Bi, “komentarku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkarq3KleX1
“Saya kan belum pernah menyusui Den,” sahutnya sambvil melepaskan celana dalam hitamnya. Sehingga bentuk memek gundulnya tampak jelas di mataku. Memek yang sangat tembem. Sehingga bagian dalamnya disembunyikan oleh ketembeman “sepasang pipinya”.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE5X0IfStuW
Maka kutepuk – tepuk memek tembem itu sambil berkata, “Ini yang sangat kusukai. Tembem dan dicukur bersih jembutnya. Pasti enak menjilatinya.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUWo0kTeatB
Wanita yang hanya 2 tahun lebih tua dariku itu mendadak manja. Ia merapatkan pipinya ke pipiku, sementara tangannya menyelinap ke balik celana dalamku. Memegang batang kemaluanku sambil berkata perlahan, “Saya juga ingin ngemut titit Den Wawan…”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhTQNqXXluU
“Titit itu sebutan buat anak kecil. Kalau buat orang dewasa sih sebut aja kontol… !”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWJPsl871ds
“Hihihiii… takut dianggap kasar,” sahut Bi Euis sambil mendekatkan wajahnya ke celana dalamku. Lalu kuturunkan celana dalamku, sehingga jadi telanjang bulat seperti Bi Euis juga.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7T6kMsPEby
Wanita yang usianya lebih tua dua tahun dariku itu tampak senang bisa memegang batang kemaluanku. Lalu menciumi dan menjilatinya. Bahkan lalu memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkwC7Kdg5Qu
Lalu ia menggelutkan lidah dan bibirnya ke penisku. Samnbil mengalirkan air liurnya ke badan kontolku, untuk melicinkan tangannya yang lalu mengurut – urut badan kontolku yang tidak terkulum olehnya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuvXSoRrxOt
Sebenarnya aku kurang suka dioral oleh pasangan seksualku. Karena kalau kelamaan dioral, bisa – bisa cepat ngecrot pada waktu ngentot beneran nanti.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWRltLxvMbt
Namun kali ini ada keasyikan tersendiri bagiku. Bahwa ketika sedang menyelomoti kontolku, memek Bi Euis ada di dekat tanganku. Sehingga aku bisa mencolek – colek mulut memeknya. Bahkan kuselusupkan jari tengahku ke dalam lubang memeknya yang terasa hangat dan licin.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwEzBVKqsQX
Hmmm… dioral oleh Bi Euis sambil menggerak – gerakkan jari tengahku di dalam liang memeknya, membuat nafsuku semakin bergejolak. Mungkin Bi Euis pun seperti aku. Mulai horny berat. Karena dalam tempo singkat saja liang memeknya jadi basah.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE4xM7hlyr6
Bahkan pada suatu saat Bi Euis melepaskan selomotannya, lalu berkata, “Saya sudah horny sekali Den. Langsung masukin aja ya. Gak usah dijilatin dulu. Memek saya udah basah sekali nih.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSTEOGkU5NV
Aku mengangguk sambil merangkak ke atas perutnya. Lalu meletakkan moncong kontolku di ambang mulut memek tembem Bi Euis.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzdA9K6eDsM
Bi Euis pun membantuku. Memegang leher kontolku, lalu mendesakkan moncongnya ke mulut memeknya. Setelah terasa ngepas, ia memberi isyarat dengan kedipan matanya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU4ACkYofOK
Aku pun spontan mendorong batang kemaluanku sekuat tenaga. Dan… blessss… kontolku melesak ke dalam liang memek Bi Euis.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpK6mwsxu0F
Gila… baru didorong saja sudah terasa enaknya liang memek janda muda ini.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLbfBJJbGf8
“Ooooooohhhhh… masuk Deeen… gak nyangka punya Den Wawan segede dan sepanjang ini…” ucap Bi Euis sambil merengkuh leherku ke dalam pelukan hangatnya. Lalu merapatkan pipinya ke pipiku, “gak nyangka saya akan merasakan semua ini Den…”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTAApQe9SUZ
Aku pun mulai mengentotnya perlahan – lahan, sambil menjauhkan pipiku dari pipinya. Karena aku ingin melihat ekspresi wajahnya pada waktu sedang kuentot.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSRGg7uTnzn
Dan… aku seolah disadarkan pada suatu kenyataan. Bahwa wajah yang sedang kulihat dari jarak dekat ini cantik sekaligus manis.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxTGVlUIK4z
“Bibi terlalu cantik buat seorang pembantu,” kataku sambil mencolek bibir sensualnya, tanpa menghentikan entotan pelanku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd8tlQfvh5v
“Den Wawan juga tampan sekali. Bahkan sampai mirip cewek saking tampannya,” sahut Bi Euis sambil mendekap punggungku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0uSqWRQhvZ
Aku tersenyum, karena sejak masih kuliah banyak temanku yang berkata seperti itu.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0GBbYp4kea
Kemudian kuayun penisku dengan gerakan agak cepat sampai batas normalnya lelaki yang sedang mengentot pasangan seksualnya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfkXEvhP1T9
Bi Euis pun mulai merintih – rintih erotis, namun suaranya perlahan sekali, “Den… ooo… oooooh… Deeen… iiii… iini enak sekali Deeeen… ayo Den… entot terus… ini luar biasa enaknya… oooooh… gak nyhangka saya akan mendapatkan kenikmatan yang luar biasa ini…”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR1ymooT0Mn
Aku pun semakin bergairah untuk mengayun batang kemaluanku di dalam liang memek Bi Euis yang luar biasa nikmatnya ini…
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuACOnPf5ET
Tarian birahiku di atas perut Bi Euis benar – benar bermutu, menurutku. Karena gesekan demi gesekan membuatku serasa dialiri arus listrik dari ujung kaki sampai ubun – ubun di kepalaku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhYOZDYZ9iv
Apakah aku merasa hina? Seorang dirut menyetubuhi pembantunya sendiri?
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1nPJkglYOS
Tidak. Pembantu juga manusia. Sama saja seperti aku. Bahkan kuanggap Bi Euis laksana mutiara di dalam lumpur.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrSdINwm8qj
Bi Euis punya kulit putih mulus. Punya wajah cantik sekaligus manis. Punya bentuk tubuh yang sangat menggiurkan, terutama bokong gedenya itu. Punya sepasang payudara yang masih padat kencang.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUXzjk1VWbu
Hanya nasibnya saja yang kurang beruntung. Sehingga harus bekerja di rumahku sebagai seorang pembantu.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4uUYfiLOh2
Dan aku bertekad untuk menyenangkannya kelak. Aku ingin mendandaninya, ingin mencukupi kebutuhan hidupnya, ingin juga menempatkannya di rumah yang layak huni.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWOjbPhS32v
Aku bahkan bisa membayangkan seandainya Bi Euis sudah didandani, membawanya ke tengah kelompok kaum elite pun takkan memalukan. Karena hanya dengan dandanan sederhana saja sudah kelihatan cemerlangnya wajah Bi Euis, yang usianya kira – kira sebaya dengan Wati itu. Apalagi kalau sudah benar – benar didandani dan dipoles make up.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ9DXXRQNow
Dan liang memeknya yang tengah kuentot ini bermacam – macam nikmat yang kurasakan, yang sulit menjelaskannya. Yang pasti aku merasakan sesuatu yang lain dari biasanya. Aku menilai Bi Euis ini punya rasa yang lain dari perempuan – perempuan yang pernah kusetubuhi. Dan ini membuatku jadi sangat bergairah menyetubuhinya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgWdKrzjE0q
Untuk itu aku pun ingin menciptakan kesan, bahwa aku pun lelaki yang lain dari yang lain. Karena itu ketika batang kemaluanku sedang gencar – gencarnya mengentot, mulut dan tanganku pun mulai beraksi. Aku mulai memagut bibirnya yang tipis mungil, lalu melumatnya habis – habisan. Bukan sekadar menciumnya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡew6vXGndfG
Terasa tubuh Bi Euis bergetar – getar. Mungkin saking menikmatinya. Mungkin juga karena baru sekali ini dia merasakan bibirnya dilumat pada saat liang memeknya sedang “dipompa” oleh kontol.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEicr2GpZHy
Ketika mulutku pindah sasaran, untuk menjilati lehernya, disertai gigitan – gigitan kecil, tangan kiriku tetap asyik meremas toketnya yang berukuran ideal dan masih kencang itu, rintihan – rintihan histerisnya terdengar lagi.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqxwZcmBq3E
“Deeen… oooo… oooooh… be… belum pernah… sa… saya merasakan… di… disetubuhi yang seenak ini Deeen… ini akan menjadi kenangan tak terlupakan di seumur hidup saya Feeen… ini… ini luar biasa enaknya… aaaaah… aaaaaaah… aaaaah… Deeen… aaaaaah… hhhhhh …
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgQD6vrEOj6
Mendengar pengakuan itu aku baru ngeh bahwa Bi Euis sudah dua kali orgasme. Pantasan keringat sudah membanjiri leher dan ketiaknya. Dan kini dia mau orgasme lagi untuk ketiga kalinya. Sementara tubuhku pun sudah bermandikan keringat.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ijrX81k61
Maka kupacu batang kemaluanku untuik mengentot liang memek Bi Euis habis – habisan. Dengan target ingin mencapai puncak kenikmatan secara berbarengan.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5IIrXla5MN
Berhasil. Ketika sekujur tubuh Bi Euis terkejang – kejang, dengan perut sedikit terangkat, sementara liang memeknya terasa mengejut – ngejut erotis, batang kemaluyanku pun sedang kutancapkan sedalam mungkin, tanpa menggerakkannya lagi.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsALAcAEGho
Lalu kontolku mengejut – ngejut di dalam liang heunceut Bi Euis, sambil menembak – nembakkan lendir pejuhku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ405MIyaefK
Creeeettttt… cretttcretttttt… crooootttttt… cret… crooootttttttt… crettttt… crooootttt…!
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfEqaL8fFFt
“Uuuughhhhhhh… ughhhhh… uuuuuuuggggghhhh… “nafasku berdengus – dengus, lalu terkapar di atas perut Bi Euis.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBG2Gdrj9or
Namun aku masih bisa memperhatikan wajah Bi Euis yang seakan memancarkan aura kecantikannya, sebagai wanita muda yang baru mengalami orgasme.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnv6P3sh0yN
Ia pun menatapku dengan senyum manis di bibirnya. Lalu terdengar suaranya lirih, “Sekarang saya sudah menjadi milik Den Wawan.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNrPmxGyifH
“Bagaimana perasaan Bibi setelah menjadi milikku?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqH4PrOxoSG
“Bahagia sekali,” sahutnya, “tapi bercampur perasaan kuatir.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvc1gtZKzZt
“Kuatir kenapa?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGXehY3qGix
“Takut kalau Aden sudah bosan lalu memecat saya dari sini.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ17bOFyWlYL
“Aku bukan manusia sekejam itu Bi,” sahutku sambil mencabut kontolku yang sudah lemas dari dalam liang memek Bi Euis, “Ohya… umur Bibi kan cuma beda dua tahun denganku. Panggilan Bibi kan cocoknya buat orang yang belasan tahun lebih tua dariku. Bagaimana kalau kupanggil Ceu Euis aja?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUe10NNcx8a
“Panggil nama langsung, saya malah lebih suka.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNk4Cf0QnyT
“Ya udah, aku buang aja sebutan Bibinya. Karena usia Euis kan sebaya dengan usia Wati. Kepada Wati pun aku manggil nama langsung. Padahal dia kakakku. Tapi dia sendiri yang ingin dipanggil namanya saja, gak usah pakai Ceu atau Kak dan sebagainya,” ucapku sambil meraih pergelangan tangan Euis, “Kita mandi bareng yuk.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLrJYaSgHpo
“Malem – malem gini mau mandi Den?” tanyanya seperti ragu. Tapi dia turun juga dari bed dan mengikuti langkahku menuju kamar mandi, dalam keadaan sama – sama telanjang bulat.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4hQbmogy3Q
“Kita kan mau mandi pakai air hangat, bukan air dingin. Jadi mandi malam juga gak apa – apa,” kataku setelah berada di dalam kamar mandi.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiQANicF0P8
Di dalam kamar mandi, lagi – lagi kuperhatikan sekujur tubuh Euis dari ujung kaki sampai ke ujung rambutnya. Penilaianku semakin teguh. Tiada cela yang ada di tubuh sempurna (menurut ukuran manusia biasa) itu. Bahkan nilai plusnya adalkah… penmuh dengan daya pesona.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2AFMIm1pp2
Memang tadinya aku tak pernah memperhatikan Euis sedikit pun. Bahkan tadi pun aku takkan memperhatikannya andai tiada alasan, yakni perasaan takutku kalau rahasia pribadiku dengan ibu dan kakakku bocor ke luar.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyId1LCiPBJ
Tapi aku tak mau memperlihatkan rasa kagumku secara berlebihan. Lalu aku memutar keran shower utama. Maka air hangat pun memancar dari atas kepala kami.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkEZysz9yXV
Lalu kuambil sabun shower. Kukucurkan sedikit ke telapak tanganku sambil berkata, “Kita gantian menyabuni ya. Sekarang aku mau menyabuni Euis dulu.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoki5oCm4UZ
“Aaah… masa saya disabuni sama Den Wawan?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwv6JybYIzF
“Nggak apa – apa. Aku hanya ingin memperlihatkan perasaan sayangku padamu Is.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSH3MQtk5sE
Euis menatapku dengan bola mata bergoyang perlahan. Lalu dibiarkannya aku menyabuni punggungnya, bokong gede dan betis indah dan telapak kakinya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZuzBaLEdFu
Pada waktu aku menyabuni bagian depannya, Euis tampak tersipu – sipu terus. Mungkin karena tak mengira akan disabuni olehku dengan telaten. Terlebih ketika aku menyhabuni kemaluannya, ia semakin tersipu – sipu. Padahal aku melakukan semua ini dengan senang hati. Terutama waktu menyabuni memeknya yang sudah memberikan kenikmatan luar biasa bagiku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGQi7OLRyyg
Tapi aku sekadar menyabuninya saja. Tidak memanfaatkan kesempatan untuk “macem – macem” di kamar mandi. Kalau masih bernafsu, toh kamarku masih leluasa untuk melakukannya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIoXnVbOlEj
Ketika tiba giliran Euis yang harus menyabuniku, terasa benar dia lebih telaten daripada aku. Setiap bagian yang tidak terjangkau oleh tanganku, disabuninya dengan cermat. Dan ketika sedang menyabuni batang kemaluan berikut kantung pelernya, Euis tampak tersenyum – senyum. Lalu menciumi moncong kontolku yang sudah berlepotan air sabun.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCYwzOcXNhX
Kusahut: “Iya, tapi nanti aja kalau sudah selesai mandinya. Kalau diselomoti di sini, nanti kontolku bakal nagih, bakal ngaceng dan pengen ngentot di sini juga. Kalau bisa di atas kasur empuk, ngapain ngewe sambil berdiri di dalam kamar mandi.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmdh28emzDR
Euis mengangguk – angguk sambil tersenyum.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEvFsgLEEZ6
Lalu keran shower air hangat kuputar lagi. Untuk membilkas tubuh kami sampai bersih.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6dYNnU6SHv
“Saya pasti bakal ketagihan,” ucap Euis pada waktu sedang menghanduki badannya sendiri yang sudah bersih dan harum sabun.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSXKRvxjHpB
“Aku juga pasti ketagihan,” sahutku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk3jPVXr1rS
“Terus kalau Ibu dan Neng Wati sudah pulang bagaimana?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFzHH2BJ0x1
“Kita tetap bisa melakukannya di dalam kamarku.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCcRdQx5Dzf
“Kalau ketahuan sama Ibu atau Neng Wati nanti gimana?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6z4xNGIM8r
“Alaaa… aku jamin mereka takkan berani memarahi kita. Aku kan tulang punggung di rumah ini,” sahutku disusul dengan kecupan hangatku di pipi Euis.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW8xlRYSU00
Tiba – tiba Euis mendekapku dari belakang sambil berkata, “Kalau Den Wawan takkan memutuskan hubungan ini, saya hamil pun gak apa – apa.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8PaElHc5I2
“Jadi simpananku mau?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKHcoQnih53
“Siap Den.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF77EfPvtI4
“Tapi sekarang sih jangan hamil dulu. Nanti gak ada yang bantuin Ibu dan Wati di sini. Tapi bukankah Euis sudah bertahun – tahun punya suami gak hamil juga? Sebenarnya siapa yang mandul?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLRRRdBfond
“Gak tau. Belum pernah diperiksa ke dokter. Tapi kayaknya sih mantan suami saya yang mandul. Setelah kawin lagi juga, istrinya belum hamil – hamil sampai sekarang. Jadi mungkin saja dia yang mandul.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkHS6AiGYKs
“Bekas suamimu itu kerja apa?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8oqtP1Qm1M
“Cuma buruh bangunan Den.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhmvM0vUlmb
“Kalau Euis sedang dapoat libur, pulang ke mana?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOheZCLTbSR
“Ke rumah ibu saya, satu – satunya orang tua yang masih saya miliki.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmYdhCMBWbf
“Ayahmu sudah meninggal?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvsGIacFJuc
“Iya. Meninggal karena kecelakaan lalu lintas.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC5PnIw0OAO
“Ogitu… jadi kalau sedang libur, Euis pulang ke rumah ibu?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiw2suzlE9f
“Iya Den.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv7Z7oC8HIe
“Rumah punya ibumu?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrkjPFwvYgY
“Bukan. Rumah kontrakan Den.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTG8YEyxloA
“Yang bayar uang kontrakan rumahnya siapa?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0HHnzuctv8
“Tadinya ibu saya sendiri. Karena dia suka usaha kecil – kecilan. Tapi setelah saya bekerja di sini, saya yang membayar uang kontrakannya.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDh2PtsTKkc
“Ibumu masih kuat usaha segala?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnSkDQ2giT8
“Masih Den. Ibu saya kan belum tua – tua benar. Baru empatpuluhtiga tahun. Dia menikah di usia enambelas. Lalu di usia tujuhbelas melahirkan saya.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiD6xh0mKhr
“Berarti ibumu sebaya dengan ibuku ya?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9SdVkrYjZP
“Iya… usia Ema kira – kira seumuran sama Ibu.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH8u1pd4M4n
“Kamu manggil Ema sama ibumu?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdwvRWbQBCZ
“Iya, sejak kecil saya manggil Ema sama ibu dan manggil Bapa sama ayah. Nggak mau ikut – ikutan manggil papa dan mama seperti anak – anak lain. Tau diri aja, orang miskin masa manggil mama atau mamie kepada ibu. Bisa diketawain orang nanti.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS4ULqMpbdy
Obrolan itu kami lanjutkan di atas sofa kamar tidurku.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSymfu0hYWm
“Euis kan punya jatah libur sehari dalam seminggu. Tapi hari liburnya selalu berubah – ubah. Siapa yang menentukan hari libur itu Is?” tanyaku ketika Euis sudah mengenakan daster batik lusuhnya lagi.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡStntA55F7I
“Yang menentukan hari libur itu Ibu Den. Jadi libur saya kadang Senin, kadang Selasa dan seterusnya. Saya malah belum pernah dikasih hari libur hari Sabtu dan Minggu. Mungkin karena Den Wawan ada di rumah. Jadi ada yang masakin buat Aden,” sahut Euis, “Tapi selama Ibu dan Neng Wati ada di rumah sakit, saya tidak boleh ngambil libur dulu.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFPNDGnflFV
“Besok kan Sabtu. Berarti aku libur. Kita jalan – jalan ya.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5AZNSzicaC
“Iya Den. Saya kan sudah menjadi milik Aden. Jadi, dibawa ke mana pun saya siap.”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7bxevVj4H2
“Sekarang ewean lagi siap?”
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqZ4e3bYmE6
“Hihihihiii… siap Den. Saya juga malah kepengen lagi. Soalnya waktu Aden nyabunin memek saya tadi, saya langsung kepengen…” Maka kami pun bertelanjang bulat kembali. Dan bersetubuh lagi sepuasnya.
5458Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWvl9nMiTKU
