Dengan sekuat mungkin aku berusaha untuk tidak membuka asal – usulku kepada Bu Laila. Setiap kali berkomunikasi lewat ponsel, aku selalu bersikap untuk tetap seromantis mungkin.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjJt8xlte5n
Di balik itu semua, diam – diam aku menyisihkan dana dalam batas yang diijinkan oleh Bu Laila. Dana itu kusimpan dalam rekening baru atas nama pribadiku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7qRyINz5gV
Hal ini kulakukan agar seandainya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan (setelah Bu Laila tahu asal – usulku, aku jangan sampai jatuh miskin).
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGuxwx865Dl
Batinku memang resah gelisah menyimpan rahasia yang belum dibuka ini. Berbulan – bulan aku menyekap rahasia ini, dengan perasaan kuatir dan resah.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMkoDDKY7FS
Dalam keadaan galau inilah datang tamu, seorang gadis cantik bernama Anneke, yang ingin menanam saham di dalam perusahaan punya Bu Laila ini.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7vrBtmFKcj
Gadis bernama Anneke itu berterus terang bahwa ayahnya meninggal setahun yang lalu, sementara hartanya diwariskan pada Anneke semua. Dengan catatan bahwa Anneke bertanggungjawab untuk membiayai segala kebutuhan ibunya seumur hidupnya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ur5m33jON
Aku merasa punya jalan untuk berjaga – jaga seandainya hubunganku dengan Bu Laila mengalami sesuatu yang tidak diinginkan.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcDHRQM1SGp
Maka dalam kunjungan Anneke yang ketiga kalinya ke kantorku, aku sudah punya keputusan yang masih tersimpan di dalam hati. Untuk membujat sebuah PT baru, di mana aku menjadi dirutnya, sementara Anneke akan kuposisikan sebagai komisaris utamanya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ248vvXbHGQ
Jadi investasi Anneke jangan bercampur baur dengan saham Bu Laila yang 70% itu (saham kehormatanku 30%).
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmCwK3r9mTm
Gadis cantik yang gerak – geriknya selalu membuatku kagum itu pun langsung menyetujuinya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ94OLveQSIx
“Deal Bang. Yang terpenting aku ingin agar Bang Wawan mengatur dana itu, karena aku sendiri sama sekali tak punya pengalaman dalam berbisnis,” kata Anneke dengan senyum manis di bibir tipis mungilnya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJwGm40lWZb
Senang hatiku mendengar persetujuannya itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4MT2RHitEw
Aku memang punya konsep bagus (menurutku) yang tidak pernah dilaksanakan dalam perusahaan milik Bu Laila ini. Sehingga PT baru itu nantinya takkan menjadi kompetitor perusahaan punya Bu Laila ini.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoRTtofOpUk
Lalu aku melakukan gerakan kilat. Merombak gudang peninggalan almarhum ayah Anneke, menjadi sebuah kantor. Kemudian kami merekrut puluhan tenaga untuk menjadi karyawan PT yang diriku menjadi dirutnya itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUnQXoltliX
Arah usaha PT baru itu, ada deh. Pokoknya legal dan halal.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4qeSg12N3x
Dalam tempo 3 bulan saja aku berhasil mengaktifkan PT baru itu sampai pada “kecepatan normal”. Bahkan bisa dibilang di atas rata – rata.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs5JYpBSixB
Tapi tentu saja aku takkan meninggalkan PT punya Bu Laila itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXuxTZuAEf6
Bahkan pada suatu hari aku mendapatkan panggilan di ponselku. Panggilan dari Bu Laila…!
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6dSgTaRxlD
Lalu :
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6gIXNi2pse
“Sayaaang… udah lupa ya?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSgbKnIs5i1
“Masalah apa Beib? Ulang tahunmu dua bulan lagi kan?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJfTf3fQeQb
“Bukan masalah ulang tahun. Kandunganku ini… sekarang sudah genap tujuh bulan. Lupa ya? Kan aku bilang kalau kehamilanku sudah tujuh bulan, pangeranku boleh menggaul;iku lagi. Bahkan harus sering… supaya bayinya kuat nanti.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzc4X2lZsHT
“Oh… iyaaaa… iyaaa… berarti aku sudah boleh buka puasa dong. Terus di mana kita mau ketemuan?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoY3VSm7GoK
Kemudian Bu Laila menyebutkan nama sebuah hotel bintang lima. Dengan nomor kamarnya sekalian, karena ia sudah membooking kamar itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWUmJVumUff
“Oke… aku segera meluncur ke hotel itu Beib,” ucapku di dekat mic ponselku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvF1Nh4Bd5u
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtObf5M5qX4
“Aku pasti duluan tiba, karena sekarang sudah on the way menuju hotel itu. Langsaung aja ke kamar yang nomornya kusebutkan tadi ya,” sahut Bu Laila di speaker hapeku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEtCZVXPbMJ
“Oke… oke… !”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq96yfMiatu
Beberapa saat kemudian aku sudah berada di dalam sedan hitamku, menuju hotel yang sudah disebutkan oleh Bu Laila tadi. Lalu masuk ke dalam lift dan kupijat angka 5, karena kamar yang sudah dibooking itu berada di lantai lima.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLe6Zw7UYdz
Pintu kamar itu sudah terbuka sedikit, sehingga aku bisa langsung masuk ke dalamnya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdCnv3wlELG
Dan… aku tercengang menyaksikan Bu Laila yang mengenakan gaun hamil putih bersih itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ13qvubS9WX
“Beib… dirimu sangat berubah… jadi tampak jauh lebih muda dan… cantik sekali… !” seruku sambil memeluk lehernya, lalu menciumi sepasang pipinya, bibirnyha dan lehernya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXxEsEnD6t9
“Memang banyak yang bilang aku jadi kayak cewek duapuluhtahunan,” ucapnya sambil menjilati telingaku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCLkrqfxCPC
“Memang betul. Dan yang paling jelas… jadi sangat sangat dan sangat cantik sekaliii… oooh… dirimu memang bidadari yang dikirimkan dari langit, untuk menaburkan segala jenis kebahagiaan ke dalam jiwaku.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTYtRt4wcDy
“Hmmm… aku jadi merasa tersanjung Honey… eee… eeee… eeeeh… anak kita bergerak – gerak nih… mungkin senang karena ayahnya datang… coba pegang perutku…”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMz8vzhpsqd
Aku pun berlutut di depan Bu Laila sambil menyelinapkan tanganku ke balik baju hamilnya. Lalu memegang permukaan perutnya yang sudah buncit. Dan… aku merasakannya… merasakan seperti ada yhang menggeliat di balik perutr buncit itu…!
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVho1jdmDmq
“Kata orang, kalau ibu yang hamil jadi semakin cantik, biasanya bayi di dalam perutnya itu perempuan.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfTIBpKYd7P
“Memang iya, kata dokter bayinya cewek Honey.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyhnHENRmLC
“Wow…! Semoga anakku secantik ibunya… !”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA8tDkwIjma
“Malah aku ingin lebih cantik dariku Honey…”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡliWBaBQbu2
“Amiiin…”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9dVh9i5e6d
Bu Laila tersenyum. Lalu melepaskan gaun hamil putihnya, sehingga tinggal bra yang masih melekat di badannya. Karena sejak tadi pun aku tahu bahwa ia tak mengenakan celana dalam di balik baju hamil itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEoZOJqCSUW
Kemudian ia duduk di sofa sambil melepaskan beha putihnya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzOGNG4OK55
“Sambil berlutut di karpet ya ngentotnya,” ucap Bu Laila sambil meletakkan behanya ke atas meja kecil di samping sofa putih itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJdHeeHZBlc
“Oke. Biar bayinya jangan tergencet ya,” sahutku sambil mlepaskan dasi dan jasku. Kemudian juga kemeja dan celana panjangku. Semuanya itu kugantungkan di kapstok. Begitu juga celana dalamku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVK66j5yFa0
Kemudian aku duduk bersila di atas karpet, di antara kedua paha Bu Laila yang sudah direntangkan di atas sofa itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoHC5qp5GFM
Lalu kungangakan labia mayora Bu Laila, sehingga bagian dalamnya yang berwarna pink itu pun terbuka dan langsung kujilati dengan lahapnya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyoavPAKG0v
Sambil berlutut kubenamkan batang kemaluanku ke dalam liang memek Bu Laila yang sudah sangat basah oleh air liurku itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsg8N8moqB7
Disambut dengan desahan nafas wanita yang sudah sangat berjasa bagi kehidupanku itu, “Aaaaahhhhh… udah berbulan – bulan penismu gak ngentot memekku ya… rasanya udah kangen sekali… aaaaaaah…”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvG11zBSFeI
Lalu sambil berpegangan ke ujung sandaran sofa, aku pun mulai mengayun kontolku. Perlahan – lahan dulu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUEIhmqQmPg
“Bagaimana rasanya memek bumil?” tanya Bu Laila.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAa9oubsoJB
“Lebih enak Beib… lebih lengkap rasanya…” sahutku sambil mempercepat entotanku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxfu65seHNO
Makin lama makin lancar kontolku mengentot liang memek Bu Laila yang memang lebih sedap daripada sebelum hamil. Tapi aku tidak berani terlalu cepat mengentotnya, mengingat bayi yang ada di dalam perutnya, jangan sampai tergoncang berlebihan.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuAo23Rmiih
Walau pun begitu tampak sekali Bu Laila sangat enjoy dengan entotanku ini. Maklum selama berbulan – bulan aku tak pernah “menengok” memeknya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9i05P7GRIM
Cukup lama aku menyetubuhi Bu Laila sambil berlutut di karpet ini. Sehingga keringatku pun mulai berjatuhan ke karpet dan ke selangkangan sang Bidadari. Namun aku malah semakin asyik mengentotnya sambil mengelus – elus kelentitnya yang tampak menonjol dan mengkilap itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9i64umCIyR
Desahan dan rintihan Bu Laila pun mulai berlontaran dari mulutnya. “Sayang… ooooh… oooohhhhh… ini nikmat sekali Yaaaang… ooooohhhh… aku memang sudah lama kangen sekali padamu Yaaaang… oooooohhhhhh… Sayaaaaaang… oooooohhhhh… kayaknya aku takkan bisa hidup tanpamu Sayaaaang…
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBckcHWdgYW
Setelah cukup lama aku menggenjot liang memek bumil cantik itu, akhirnya ia mengejang tegang. Disusul dengan kedutan – kedutan erotis di liang kemaluannya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Al8YJ5Kgz
“Aaaaaaaaahhhhh… luar biasa nikmatnya Sayaaang… aaaaaaaah…” desah Bu Laila sambil meremas – remas bahuku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmTv9Msf4d5
“Tapi Wawan belum ejakulasi ya? Lanjutin dalam posisi doggy aja yok. Tapi di sana aja biar leluasa,” ucap Bu Laila lagi sambil menunjuk ke arah bed.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtzRmhNlF5u
“Oke, “aku mengangguk sambil mencabut kontolku dari liang memek Bu Laila. Lalu mengangkat tubuhnya dengan hati – hati. Dan membopongnya… lalu meletakkannya di atas bed dengan hati – hati.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsHgXeRIyMP
“Terima kasih Sayang,” ucap Bu Laila, “Bersamamu aku merasa seperti di kahyangan.“
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvUHTts7pTs
Kemudian Bu Laila merangkak dan menunggingkan bokongnya, sehingga memek tembemnya tampak full di mataku, meski pun dia sedang menungging.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAcZdLfQotg
Lagi – lagi aku harus berlutut sambil membenamkan kontol ngacengku ke dalam liang memek Bu Laila. Tak sulit memasukkan batang kemaluanku kali ini. Karena liang memek Bu Laila masih becek.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd1i8TAM55m
Meski dalam posisi doggy, aku tak berani menampar – nampar pantat Bu Laila. Takut berakibat buruk pada anakku yang berada di dalam perutnya. Aku hanya berani meremas – remas sepasang buah pantatnya yang lumayan gede. Tak lebih dari itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqSoLRqUGzx
Namun diperlakukan seperti itu pun Bu Laila tampak enjoy. Enjoy seklali.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgacwDywwNL
Desahan dan rintihan histerisnya berkumandang lagi di dalam kamar hotel bintang lima ini. “Aaaaah… Saayaaang… aaaaaaah… aaaaaah Sayaaaang… aaaaaaaah… aku smeakin cinta padamu Sayaaaaaang…”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc43DSXpxyj
Memang posisi doggy ini cukup aman bagi bayi di dalam perut Bu Laila. Karena ia menungging, sementara perutnya tidak menyentuh kasur.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLJFxiLDQdK
Tapi tak lama kemudian ia mengerang, “Yaaaang… aku mau orga lagiiii…”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡndxsHpGPwP
Mendengar erangannya itu aku pun mempercepat entotanku. Dengan tujuan agar ejakulasi secepat mungkin. Karena aku merasa kasihan kepada Bu Laila kalau terlalu lama menyetubuhinya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCzWUNFFqTs
Maka ketika Bu Laila mengejang tegang sambil menahan nafasnya, kontolku pun mengejut – ngejut sambil memancarkan lendir kenikmatanku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUHMNc0kyDr
Crooootttt… croottt… croooottttt… crooooooootttttt… croooooooottttt… crottttt… crooootttt…!
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpHIIUtYLVq
Bu Laila pun rebah miring, sehingga kontolku terlepas dari jepitan liang memeknya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMZhLLbexbq
Aku pun rebah miring di belakang Bu Laila, sambil mendekap pinggangnya yang basah oleh keringat.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHCupNzvS2g
“Spermamu banyak sekali Honey… sampai meluap gini nih dari memekku,” kata Bu Laila sambil mengusap – usap memeknya yang berlepotan spermaku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1GoP3EOvZa
“Kan selama ini puasa,” sahutku, “jadi sekalinya buka puasa, dimuntahin deh semua.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJztQFkCqup
Bu Laila tersenyum. Lalu turun dari bed dan melangkah ke kamar mandi. Mungkin mau bersih – bersih.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡesuHadAEd2
Sementara aku cukup dengan menyeka alat vitalku dengan kertas tissue basah yang tersedia di meja kecil dekat bed.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9BpLFKFrgt
Tak lama kamudia Bu Lidia pun muncul dari kamarf mandi dan meraih gaun hamil putih itu dari kapstok, lalu mengenakannya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfkUEX6D4xt
Lalu menghampiriku yang sedang duduk bersila di atas bed, dengan hanya mengenakan celana dalam.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvNIIVrsDaE
“Ada sesuatu yang ingin kusampaikan,” ucapku, “Tadinya aku tetap akan merahasiakan hal ini. Tapi rasanya rahasia ini seolah mau meledak di dadaku.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBkLZQeebuB
“Rahasia apa Sayang?” Bu Laila membelai rambutku. Lalu mengecup pipiku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFn2JevG5QI
“Ternyata aku harus manggil Tante padamu Beib.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqsCK60nNLm
“Lho kenapa? Karena aku sudah tua menurutmu?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh7g99420Jf
“Bukan. Masalahnya dirimu ini adik ayah kandungku. Seibu tapi berlainan bapak.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQXemnjQFiu
“Haaa? Memangnya siapa nama ayahmu?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw0SrnwON9U
“Nama ayahku Zaelani bin Mahmud. Sedangkan ayah beib bernama Yahya bin Syahroni kan?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAR8QpAUt9J
“Haaa?! Jadi Wawanku tersayang ini anak Kang Zaelani?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnyWmk15OAp
“Iya. Semoga Beib tidak marah padaku, karena aku pun baru – baru ini aja mengetahuinya. Bahwa ibu kandung Beib adalah nenekku. Berarti aku harus memanggil Tante padamu Beib.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8lulsAHpbA
“Kalau di depan umum sih boleh aja manggil tante padaku. Tapi kalau sedang berduaan begini… aku ini sudah sepenuhnya menjadi milikmu Sayangku… !”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFqHQUrU5AB
“Jadi Cinta tidak marah padaku setelah tau bahwa aku ini anak almarhum Zaelani?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1WqUf0QZnw
“Kok marah?! Aku malah jadi bertambah sayang padamu.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTv86gtEbkU
“Soalnya kata ibuku, Laila itu sudah lebih dari duapuluh tahun tak mau menginjak rumah peninggalan ayahmu ini. Mungkin Laila itu benci karena ayahmu menikahi perempuan buta.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5tekeU2Xue
“Astagaaa… bukan begitu masalahnya. Pada waktu masih ada, ayahmu mau minjam duit padaku. Tapi aku tau duit itu untuk kawin lagi. Karena itu aku gak mau ngasih pinjaman serupiah pun. Karena itu ayahmu marah sekali. Bahkan menyumpahiku… melarangku menginjak rumahnya lagi. Meski sedih, kuturuti aja larangan itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJYF1Hh1XXU
“Benar begitu permasalahannya?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5G5EDHCgzb
“Iya. Disumpah apa juga aku mau. Aku tak pernah membenci siapa pun di dunia ini.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEdRiQsCz59
“Tapi ibuku mengira Cinta membencinya, karena kebutaannya itu.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcXizsxoQNw
“Ya Tuhaaan… aku tidak sejahat itu Sayang. Nanti kalau sudah melahirkan aku akan mengunjungi rumahmu. Akan menjelaskan semuanya kepada ibumu. Mmm… ibumu bernama Hayati kan?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGXPoMJZeg3
“Betul.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR6847b57nY
“Kalau sekarang gak sedang hamil begini sih aku akan menjumpai ibumu hari ini juga. Tapi karena sedang buncit begini, aku takut banyak pertanyaan nanti. Ohya… ibumu sudah diupayakan berobat ke dokter mata?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFgM4sq4nci
“Sudah. Bahkan sempat dirawat di rumah sakit bersama kakakku yang juga tunanetra. Tapi hanya kakakku yang bisa dinormalkan matanya. Ibu sih tidak bisa diapa – apain lagi, kata dokter.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiAjIb2n7OA
“Kasihan ya. Padahal ibumu itu cantik Honey. Kulitnya juga putih cemerlang.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1aB8og6h79
“Jadi setelah tau asal – usulku, hubungan kita bisa berlanjuut terus?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9mb96Jmzxu
“Ya iyalah. Lagian kalau kita orang Tapanuli misalnya, marga kita sudah berbeda Honey. Jadi kalau aku bermarga Yahya, dirimu bermarga Mahmud.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNKpNpwtHFI
Kulingkarkan lenganku di leher Tante Laila sambil berbisik, “Aku tak rela kehilangan dirimu Cinta.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjA0AoNFbDH
“Apalagi aku,” sahutnya, “dirimu segalanya bagiku. Kalau kehilanganmu, sama aja dengan kehilangan nyawaku.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgEYSc4EvtR
Rasanya aku bisa bernafas lega lagi. Karena pengakuan tentang asal – usulku tidak mengubah pendirian Bu Laila sebenarnya tanteku sendiri itu. Dan yang paling melegakan, Bu Laila tak pernah membenci Ibu. Ia tidak mau datang ke rumah peninggalan Ayah hanya karena pernah dimarahi oleh Ayah dan dilarang menginjak rumah kami lagi.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjSfpnW0Zdr
Maka dengan penjelasan Bu alias Tante Laila itu, dadaku terasa plong. Berarti tidak ada masalah dalam hubungan rahasiaku dengannya. Bahkan menurut pengakuannya, dia malah tambah sayang padaku setelah tahu bahwa aku ini anak abangnya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVk2heNkCFM
Ia bahkan berjanji untuk menjumpai Ibu kalau sudah melahirkan kelak. Kalau dalam keadaan hamil tua begitu, takut banyak pertanyaan yang ia tidak bisa menjawabnya secara jelas. Maklum bayi dalam kandungannya itu bukan berasal dari benih suaminya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd4pG96A27i
Akhirnya aku pun berterus terang, bahwa aku menjalankan dana investasi dari gadis yang lebih muda dariku itu. Karena kalau dimasukkan sebagai saham di perusahaan Bu Laila, takut jadi kusut di belakang hari.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡen4psQfo2J
Lagi – lagi aku mendengar jawaban yang melegakan. Bu Laila menganggap semuanya itu sebagai kemajuan bagi diriku. Yang penting perusahaan punyanya jangan sampai ditinggalkan.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtPWXYIL2ln
Katakanlah masalah dengan Tante Laila itu sudah selesai dengan kesimpulan yang positif.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU423vNGhGc
Namun yang membuat batinku limbung adalah Anneke itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Vf8kG1Gsy
Aku selalu bersikap sopan padanya. Karena biar bagaimana pun dia itu bossku. Dana yang ditanam di perusahaannya pun malah lebih besar daripada dana Tante Laila…!
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOVqch7JWsb
Tapi sikap dan perilakunya sering memancing – mancing. Bahkan aku menarik kesimpulan bahwa Anneke itu ingin “ditembak” olehku. Tapi aku berusaha untuk tetap bersikap dengan fokus ke arah bisnis. Bukan karena dia tidak cantik. Dia memang cantik sekali, tapi aku takut salah fokus dan salah sasaran.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCfsdECXOtw
Karena itu, seandainya dia naksir pun padaku, biarlah dia yang nembak duluan. Baru kemudian aku akan menanggapinya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVECnlpUuT4
Sampai pada suatu hari, dia menghubungi ponselku. Dia meminta agar aku datang ke rumahnya, karena ada masalah penting yang harus disampaikan padaku, katanya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGNGKmAKHem
“Siap Non,” jawabku lewat handphone.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡChjhuGVJLf
Lalu setelah jam kerjaku selesai, aku pun mandi dulu di kantor. Kemudian mengganti pakaian resmiku dengan pakaian casual. Hanya mengenakan celana jeans dan baju kaus hitam.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZAfavo5E7s
Aku memang belum pernah menginjak rumah Non Anneke (demikian selalu kuucapkan jika sedang berhadapan dengannya). Jadi sore ini akan menjadi kunjungan pertamaku ke rumahnya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0eDfghTpHk
Beberapa saat kemudian aku sudah menggerakkan sedan hitamku, menuju alamat rumah Non Anneke.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTkTOPyrESL
Tadinya kupikir bakal mendatangi sebuah rumah megah dan mewah, karena meski usia Non Anneke baru 20an, dia itu tajir melintir. Bahkan aku yakin kalau dia mau, beli pesawat jet pribadi pun mampu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9YgB87Elcf
Tapi ternyata dugaanku meleset. Rumah Non Anneke ada di dalam kompleks perumahan biasa – biasa saja. Rumahnya pun bukan rumah besar. Mungkin rumah type 70an.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXy7sviXubj
Seorang wanita tua yang menurut taksiranku seorang pembokat, menghampiriku ketika aku sudah memasuki pekarangan rumah berpotongan minimalis dan tampak tertata dengan rapi itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYQ2iOKoqCp
“Non Anneke ada Bu?” tanyaku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCsByHDs8e6
“Oh… ada. Tunggu sebentar ya,” sahut wanita itu yang lalu bergegas masuk ke dalam rumah.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFqkkp5gPZP
Tak lama kemudian Non Anneke muncul di ambang pintu depan sambil berkata, “Ayo masuk Bang.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbbOC2aI8Vg
Aku mengangguk sambil melangkah masuk ke ruang tamu. Ternyata meski dilihat dari luar rumah ini kelihatan sederhana, tapi setelah berada di ruang tamu, kulihat segala barang yang tampak di mataku barang impor semua. Termasuk hiasan dindingnya, semua berasal dari luar negeri.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMKs9umgZkH
“Begini kan keadaan rumahku. Bukan rumah besar dan megah.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJmhqXXqLSF
“Mmm… mungkin Non Anneke menerapkan pola hidup sederhana.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjgNzxvnayC
“Iya. Mobilku aja harganya lebih murah daripada mobil Bang Wawan. Aku ingat terus pesan almarhum Papie sih. Bahwa kita jangan senang pamer harta, pamer barang – barang mahal dan sebagainya. Karena pajak sedang mengintai kita. Kalau kita terlalu lugu, kita takkan kebagian apa – apa. Makanya aku selalu berusaha untuk hidup sederhana.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTWdrTzBq5V
“Tapi… Non kan masih punya ibu?!”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkZBBFD4Pj2
“Masih. Mamie tinggal di Jakarta dijagain oleh dua orang suster. Karena Mamie harus menjalani therapi dua kali seminggu.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtV6kFrPoJ8
“Oh… ibunya sakit apa?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcosv9w0xgg
“Mamie lumpuh sejak Papie masih ada. Karena itu surat wasiat yang ditulis oleh Papie berbunyi begitu. Bahwa semua harta Papie diwariskan padaku. Tapi aku berkewajiban untuk mengurus Mamie seumur hidup. Tentu aja aku akan mengurus Mamie. Meski Papie tidak meninggalkan harta pun aku wajib mengurus ibuku sendiri.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7EimS1PyAs
“Non Anneke punya saudara?” tanyaku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLzioRM3FbD
“Nggak, “dia menggeleng, “aku ini anak tunggal Bang. Makanya Papie mewariskan seluruh hartanya padaku. Sedangkan aku masih anak ingusan dalam soal bisnis sih. “Ohya, Bang Wawan mau minum apa?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRGiiDGU247
“Gak usah ngerepotin Non. Tapi kalau ada sih minta kopi pahit aja.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtfe27Sjo9x
“Gak pakai gula sama sekali?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG4XdAhStRk
“Iya Non.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWej3csLaqq
Lalu Non Anneke menoleh ke dalam sambil berseru, “Biii… bikinin kopi pahit… jangan pakai gula yaaa… !”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZNz3sz1MOq
“Iya Non,” sahut pembokat dari dalam.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx0IRNYtkSn
Kemudian Non Anneke menatapku lagi dengan senyum yang lain dari biasanya. “Bang… tau kenapa kuundang ke sini?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPBs4aYJQOu
“Maaf… belum tau Non.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1PH1phkmde
“Aku ingin bicara masalah pribadi kita berdua. Antara Anneke dengan Wawan. Bukan antara komisaris utama dengan direktur utama.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ19JITUYOXE
“Siap Non,” sahutku dengan benak penuh tanda tanya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3NaTx7Xz1H
“Aku ingin Abang bicara sejujur mungkin. Perasaan Abang padaku gimana?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwVUIfMxStL
“Non Anneke seorang boss muda belia yang selalu bersikap apa adanya. Membuatku kerasan punya boss seperti Non ini.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8RbCejcUdG
“Maksudku, bagaimana perasaan Abang padaku secara pribadi. Tidak ada hubungannya dengan masalah bisnis kita.“
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpZh6Ls14E9
Aku jadi linglung. Tak tahu apa yang harus kukatakan. Karena kalau salah ucap, bisa fatal akibatnya nanti.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdmTEmIVSlx
Pembokat pun datang menghidangkan secangkir kopi panas dan sepiring croissant besar.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpPqvSoz2LS
Setelah pembokat itu masuk lagi ke dalam, Non Anneke pindah duduknya ke sofa yang sedang kududuki. Duduk merapat padaku di samping kiriku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsAQrCSuAT0
“Harusnya cewek gak boleh nembak duluan. Tapi aku sudah tak kuat memendamnya terus di dalam hati. Mmmm… sejak pertama kali jumpa dengan Abang… aku… aku jatuh hati sama Abang,” ucapnya sambil memegang tangan kiriku dan meremasnya perlahan.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4JwkHdKJfR
Aku menoleh ke arah Non Anneke. Menatap matanya yang indah, hidungnya yang mancung dan bibirnya yang tipis merekah. Lalu kupegang tangan yang sedang meremas tangan kiriku ini, dengan kedua tanganku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5GzqG99P26
“Non… sebenarnya aku juga punya perasaan yang sama. Tapi aku tidak berani mengatakannya duluan. Karena biar bagaimana pun Non ini bossku.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgVJTGVGFRG
“Jadi Abang juga suka padaku?” tanyanya setengah berbisik.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl5ChNsleaC
“Iya Non…”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwG660En9yC
“Oooh Bang… aku bahagia sekali mendengarnya. Mulai saat ini jangan anggap aku boss Abang lagi. Aku ini… si Anneke ini… jatuh cinta kepada Abang… dan kalau Abang percaya, inilah cinta pertamaku Bang…”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVMgSOUwF2x
Aku menatapnya terus… menatap bibirnya juga yang bergerak perlahan… mendekat ke arah bibirku. Maka spontan kutanggapi tanpa berbasa – basi lagi. Memagut bibirnya sambil melingkarkan lenganku di lehernya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBswpA3A3oT
Ketika aku melumat bibir sensualnya, ia menyambutku dengan lumatan juga.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAEzo1e1XXm
Lalu… lama kami saling lumat di atas sofa ini.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXoelw18hZq
Sampai akhirnya terlepas. Disusul dengan ucapan Non Anneke perlahan.. “Terima kasih Bang. Aku bahagia sekali, karena ternyata aku tidak bertepuk sebelah tangan. Tapi… Abang belum punya pacar?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmvDz1miE8d
“Sudah,” sahutku, “Pacarku cantik sekali. Dan sekarang dia duduk di sebelah kiriku.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn9heYbQGTw
“Hihihihiii… ternyata Bang Wawan suka bercanda juga ya. ‘
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBmpHODxLOl
“Terus… keinginan Non selanjutnya bagaimana?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4sU24WlUIF
“Kita jadian Bang. Aku tidak menuntut apa – apa dari Abang. Aku hanya ingin disayang dan dicintai oleh Abang.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyNrAOyGxNQ
Aku cuma mengangguk perlahan.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWD3fNaYHqD
Aku punya banyak perempuan yang bisa kuperlakukan seperti kepada istriku sendiri. Tapi semuanya lebih tua dariku. Sedangkan Anneke ini lebih muda 3 tahun dariku. Mungkin dialah yang paling tepat untuk kujadikan calon istriku. Sementara yang lain – lain tetap akan kujadikan kekasih gelapku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuz6UfNmgRD
“Bang… aku sudah berjanji bahwa aku akan menyerahkan semuanya kepada lelaki yang kucintai. Karena itu aku mohon, malam ini nginap di sini aja ya Bang. Si Bibi sebentar lagi juga pulang. Jadi hanya akan ada kita berdua di rumah ini.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3etmJszRS6
“Jadi kalau malam Non sendirian aja di rumah ini?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUpM1lntBlq
“Iya Bang.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBUi2q89dpa
“Waaah… Non ini bukan golongan menengah ke bawah. Apa gak takut tidur sendirian terus? Bagaimana kalau ketahuan sama orang jahat?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpz8Kb4yueu
“Perumahan ini sangat aman Bang. Tiap malam para petugas keamanan selalu patroli ke setiap pelosok perumahan ini. Lagian aku punya pistol legal dan ada izinnya kok Bang. Tapi mudah – mudahan pistol itu takkan pernah kugunakan. Asalkan aman terus seperti sekarang ini.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsEfR5UN4LA
“Nanti sebaiknya dipikirkan juga untuk menggaji security yang bisa menjaga rumah ini siang malam.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEVsj49zgOY
“Kan sudah kubilang Bang. Aku tak mau kelihatan sebagai orang kaya di sini. Kalau menggaji security atau bodyguard segala, bisa jadi sorotan orang – orang nanti.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgmqbbLaqf4
“Nanti aku akan carikan rumah di kompleks yang ngepas dengan level Non ya.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL5vQJ2BXEJ
“Silakan aja. Tapi jangan yang terlalu megah. Yang seperti air tenang tapi menghanyutkan. Ohya… tadi Abang belum jawab… malam ini nginep di sini aja ya.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7oKHlRRlhr
“Tidur seranjang sama Non?” tanyaku yang niatnya cuma bercanda saja.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv1BBedrNdV
Tapi Anneke memegang tanganku sambil berbisik, “Iya. Aku ingin tau semuanya. Sudah waktunya juga kan? Usiaku sudah duapuluh tahun sekarang.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqMpJGAjnJ8
“Maksudnya sampai hubungan sex segala?” tanyaku ingin kepastian darinya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0xoEfSDxOF
“Iya Abang Sayang. Aku sudah berjanji di dalam hati, bahwa keperawananku akan kuberikan kepada orang yang benar – benar kucintai.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlCvIup6dEo
“Wah… ini benar – benar surprise buatku Non.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0cWK5ln54U
“Tapi ingat ya Bang… aku ingin Abang jadi suamiku kelak.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNBXC6kpm6m
“Bisa. Tapi jangan buru – buru ya Non.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0gFNhXJDpv
“Iyalah. Aku juga gak ingin buru – buru. Nikah sih setahun dua tahun lagi juga gak apa – apa. Tapi aku sudah gak sabar… ingin merasakan hubungan seperti suami istri malam ini juga.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSv7ojMv5HK
“Non benar – benar masih perawan?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgL2jc8hZSZ
“Cailaaaa… masa Abang gak percaya padaku? Nanti kan ABang bisa buktikan sendiri. Kalau aku tidak perawan lagi, ludahi deh mukaku nanti.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMxYp5elkwu
Tak lama kemudian si bibi pembokat itu muncul sambil membawa rantang entah berisi apa. “Bibi mau pulang ya Non.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs6SNWik8YF
“Iya Bi. Udah bawa nasi dan lauk pauknya?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqM9KVK35be
“Sudah Non… ini…” sahut si Bibi sambil membuka tutup rantangnya dan memperlihatkan isinya kepada Anneke.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6vocNEbUSQ
“Iya, iya. Besok datengnya agak pagian ya Bi. Mau nyuruh ke pasar dulu.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtEa1kyshDQ
“Baik Non.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3WLfpyFXsm
Kemudian pembokat itu berlalu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ61rvStDna
Anneke pun bangkit dari sofa. Melangkah ke pintu depan untuk menguncinya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaUEqZAHfwD
“Nah sekarang aman sudah. Kita mau melakukan apa pun bisa,” ucap Anneke sambil menghampiriku. Dan memegang pergelangan tanganku, “Di kamarku aja yok. Biar lebih nyaman.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFcubZihKjN
Aku mengikutinya saja. Sambil ingin tahu apa yang akan dilakukannya nanti.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt2fHiR29y7
Ternyata… setibanya di dalam kamar, Anneke melepaskan kancing – kancing gaun rumahnya yang berwarna biru muda itu. Ternyata di balik gaun yang kancingnya berderet di depan itu, ia tidak mengenakan beha mau pun celana dalam. Sehingga aku langsung bisa menyaksikan keindahan sepasang toketnya yang lumayan gede dan keindahan memeknya yang bersih dari jembut…
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbxSFNhjlSR
Tentu saja nafsu birahiku langsung bangkit dan bergejolak.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvbY9t0LADq
Terus terang saja, aku merasa seolah sedang bermimpi menghadapi kenyataan ini. Memang Anneke cantik, mulus dan sangat membangkitkan nafsu birahiku. Tapi tadinya aku tak pernah membayangkan hubunganku dengannya harus berubah. Bukan sekadar seorang dirut dengan bossnya. Karena biar bagaimana pun juga seorang direktur utama itu masih tergolong pegawai juga.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBsXkbNMjsf
Dan kini Sang Boss yang cantik rupawan itu berkata dengan suaranya yang semakin membuatku serasa bermimpi :
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡry2DK5kZ53
“Sejak berjumpa dengan Bang Wawan, aku mengkhayalkannya. Lalu memikirkannya selama beberapa bulan. Akhirnya aku memutuskan, bahwa Bang Wawan harus jadi milikku. Dan aku harus menjadi milik Bang Wawan.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPUzP77yVjJ
Lalu tubuh putih mulus dan sesegar kuncup bunga yang baru mau mekar itu pun berada dalam pelukanku. Harum parfum mahal pun semakin tersiar ke penciumanku. Lalu… dalam keadaan yang sudah sama – sama telanjang, kubopong tubuh mulus dan hangat itu ke atas bed mahalnya. Di situlah aku mulai beraksi sebagai seorang lelaki sejati.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxly5X5SK0j
Tampaknya Non Anneke memang belum pernah disentuh oleh cowok. Itu bisa kubuktikan dengan senantiasa agak tersentak ketika aku menyentuh titik – titik pekanya. Dan ketika aku menghimpitnya sambil melumat bibir sensualnya, tubuhnya langsung menghangat. Terlebih ketika aku mencium bibir sensual itu sambil memainkan pentil toketnya, ia bereaksi dengan mendekap pinggangku erat – erat.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRAFPrn0oXa
Pada saat berikutnya aku berbisik ke dekat telinganya, “Aku harus menjilati memek Non dulu, supaya pada waktunya penetrasi nanti seperti ada pelumasnya.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiRRRQ6blWe
Anneke menatapku dengan sorot pasrah. Lalu berkata perlahan, “Lakukanlah apa yang harus Abang lakukan…”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaQt0DNl10A
Setelah mendengar ucapannya itu aku langsung melorot turun. Sehingga wajahku berhadapan dengan kemaluan Anneke yang begini bersih dan rapatnya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw4EoSdlV1y
Sebagai langkah pertama, kudorong paha putih mulusnya agar merenggang selebar mungkin. Kemudian kuciumi memek yang masih rapat itu. Lalu kungangakan selebar mungkin, sehingga bagian dalamnya yang berwarna pink itu kelihatan jelas. Kelentitnya pun tampak imut – imut di bagian atasnya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkZbr0cDin4
Ujung lidahku pun mulai beraksi. Menyapu – nyapu bagian yang agak basah dan berwarna pink itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxJT5hQ8Mm6
Anneke mulai menggeliat – geliat dengan nafas yang tertahan – tahan. Bahkan lalu terdengar desahan dan rengekan manjanya, “Aaaa… aaaaa… aaaaaah… Baaaaang… ini geli – geli enak Baaang… rasanya sampai menggetarkan sekujur tubuhku… seperti mengalir dari ujung kaki sampai kepalaku… ooooohhhh…
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpmfRUgsD0k
Ternyata begini ya rasanya… ooooohhhh… Baaaang… aku makin cinta sama Abaaaaang… aku cinta Bang Wawaaaan… cintaaaa… ooooooohhhhh… baru sekali ini aku merasakan semuanya ini Baaaang… dudududuuuuhhh… makin lama makin enak Baaaang… iyaa Baaang… jilatin terus Baaang… enak sekali…
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsjKE2ogAHW
Aku tidak menanggapinya. Karena mulutku sedang “sibuk” menjilati bagian yang berwarna pink itu. Lalu lidahku menjilati kelentitnya dengan lahap sekali.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6xoO8Mw6Rz
Kali ini Anneke buka cuma menggeliat tapi juga terkejang – kejang, dengan jari kakinya yang menukik – nukik. Seperti menahan sesuatu yang luar biasa. Tentu saja luar biasa nikmatnya. Karena clitoris alias kelentit ini bagian paling peka pada kemaluan wanita.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYg2aWCR3Su
Sementara itu aku terus – terusan mengalirkan air liurku ke arah bagian yang berwarna pink itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQEBakokATE
Cukup lama aku melakukan semua ini.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHI5fzalash
Sampai terasa bagian dalam memek Anneke ini sudah cukup basah dan siap untuk diterobos kontolku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvElfKscIEQ
Lalu kujauhkan mulutku dari memek Anneke. Dan kucolek – colekkan moncong kontolku di mulut vagina Anneka yang sudah basah kuyup oleh air liurku. Setelah terasa ngepas, aku pun mendorong kontolku sekuat tenaga. Tapi… stttt… malah meleset ke bawah. Kuletakkan lagi moncong senjata kejantananku pada titik yang masih rapat itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3To5HMRFWH
Pada titik itulah moncong kontolku diletakkan. Kemudian aku mengumpulkan tenagaku untuk mendorong kontolku lebih kuat dari tadi.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWkFrEnQabP
Iyaaaa… sedikit demi sedikit kontolku mulai melesak masuk.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ16F6lo07SY
“Kalau sakit tahan dikit Non,” ucapku sambil mengumpulkan tenaga lagi untuk mendorong batang kemaluanku agar masuk lebih dalam lagi.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQlnz5vgPNj
Hebatnya Anneke itu, masih bisa tersenyum manis. Tidak kelihatan sedikit pun kalau dia merasa sakit. Padahal kontolku sudah hampir separohnya masuk ke dalam liang memeknya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmTN9pZuYK6
Tapi aku tetap ingin membuat Anneke senyaman mungkin. Maka kutarik kontolku perlahan dan kudorong lagi agak kuat. Tarik lagi perlahan, dorong lagi lebih kuat. Memang sempit sekali liang memek bossku ini. Sehingga aku belum leluasa untuk benar – benar mengentotnya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvB1yZjAbc6
Sementara itu Anneke cuma terdiam pasrah. Terkadang mata beningnya terpejam, terkadang menatapku dengan sorot pasrah. Sesekali ia menggeliat dan memeluk leherku. Terkadang juga ia mengejang dengan mata terpejam.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmELrEUGel0
Namun lama kelamaan liang vagina Anneke beradaptasi dengan ukuran batang kemaluanku. Sehingga aku mulai lancar mengentotnya dalam kecepatan normal.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7PgZoCTtCZ
Saat itulah Anneke mulai mendesah dan merengek manja dan terdengar erotis di telingaku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRKguTG4nWf
“Aaaaaa… aaaaa… aaaaaah… Baaang… ini… enak sekali Baaang… oooooh… ini Abang sudah menyetubuhiku kan?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk0JWxsNu9q
“Iya Non… hhh… tubuh kita sedang bersatu… hhh… makanya disebut bersetubuh,” sahutku terengah.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy3nBHgY0dR
Dalam keadaan seperti ini, aku masih menyempatkan diri mengangkat badanku, lalu memperhatikan kontolku yang sedang maju mundur di dalam memek Anneke. Ternyata memang ada garis – garis darah di badan kontolku. Darah perawan Anneke.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ16AY86rhG7
Memang sejak melihat bentuknya dari dekat sebelum menjilati memeknya tadi, aku sudah yakin bahwa Anneke masih perawan. Namun saksi konvensional adalah darah perawan itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJHQmYdvx9i
Maka sambil mengentotnya, aku masih sempat membisiki telinga Anneke, “Non memang masih perawan… aku sangat menghormati hal itu.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF4B76T35la
Anneke pun menyahut lirih, “Ya iyalah… tapi sekarang aku gak perawan lagi Bang.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNHvoj5KeQh
“Menyesal karena keperawanan Non sudah kuambil?” tanyaku sambil menghentikan entotanku sejenak.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuKDo4IkCk8
“Nggak. Aku ikhlas. Kan aku sendiri yang menginginkannya. Yang penting Abang tetap sayang padaku di kemudian hari ya…”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnEuylO9uVG
“Sampai kapan pun aku akan tetap menyayangimu Non,” ucapku sambil melanjutkan lagi ayunan kontolku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDJQTtCIetV
Anneke pun menciumi bibirku dengan lahapnya. Setelah ciumannya terhenti, giliran aku yang menjilati lehernya disertai dengan gigitan – gigitan kecil. Sementara tangan kiriku beraksi juga, untuk meremas – remas toket kanannya dengan lembut.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ871ovq7qIb
Ya segalanya kulakukan dengan lembut, karena Anneke ini bukan sekadar sudah jadian denganku, tapi juga bossku. Boss yang punya kapital jauh lebih gede daripada Tante Laila.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtGhJHRYHh5
Desahan dan rintihan histeris Anneke pun mberlontaran lagi dari mulutnya, “Aaaaah… aaaaaaaah… Bang… aku cinta kamu Baaaang… aaaaaah… ini… luar biasa enaknyaaa… sampai kayak melayang – layang gini… aaaaaaah… aaaaaaa… aaaaaahhhh… aaaaaaah…”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKiueE1bU9S
Tidak seperti biasanya, kali ini aku punya niat yang berbeda. Niat untuk menghamili Anneke. Karena itu aku tak usah terlalu berlama – lama menyetubuhinya. Bahkan aku ingin ejakulasiku berbarengan dengan orgasmenya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGMzPGUYe9G
Kenapa aku ingin menghamilinya?
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvjwbEfN6S5
Supaya dia minta secepatnya kunikahi. Lalu aku bakal hidup sejahtera kelak… setelah menjadi suaminya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy1rL23X62i
Karena itu diam – diam aku “mengintai” gejalanya. Gejala perempuan yang sudah mendekati orgasme.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡISuqBlExUC
Keringatku pun sudah bercucuran. Berbaur dengan keringat Anneke.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2FvISkAY3S
Beberapa saat kemudian, dia mulai berkelojotan. “Baaaaang… ooooohhh Baaaang… ini… ini… memekku seperti mau pipis… susah nahannya… aaaaah… “rintihnya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4QysGcAipt
“Bukan mau pipis… itu pertanda mau orgasme. Lepasin aja, gak usah ditahan – tahan Non…” sahutku sambil mempercepat entotanku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVNSq6TMxJr
Kontolku maju mundur dengan cepatnya di dalam liang memek yang sudah licin tapi tetap terasa sangat sempit ini… sampai pada suatu saat, ketika Anneke mengejang tegang, kutancapkan kontol ngacengku sedalam mungkin.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaldtyM4wta
Sedetik kemudian aku merasakan sesuatu yang sangat nikmat ini. Bahwa liang memek Anneke berkedut – kedut kencang… disusul oleh kejutan – kejutan kontolku sendiri… kontol yang sedang memuntahkan lendir kenikmatanku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT3oObTeXI2
Crottttt… crooooooootttttt… crooottttt… croooottttt… crotttt… crooootttttttt…!
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmaZZzIEUfo
Aku terkapar di atas perut Anneke. Dengan keringat yang semakin membanjir.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFA6JHKRYlu
“Abang Sayang… terima kasih ya. Luar biasa nikmatnya,” bisiknya. Disusul dengan pagutannya di bibirku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBIP1fIxMBx
“Terima kasih juga karena Non sudah mempercayakan semua ini padaku,” sahutku yang diikuti dengan tarikan kontolku sampai terlepas dari liang memek sempitnya. Spontan aku memandang ke bawah bokong Anneke. Memandang saksi keperawanan bossku yang masih sangat muda itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQTjLUgPaso
Darah perawan itu…!
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbg9gHc4OxQ
Anneke turun dari bed dan bergegas membuka salah satu lemarinya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBjVGYgzntQ
Tadinya kupikir ia akan mengeluarkan kain seprai baru, untuk mengganti kain seprai yang sudah terciprati darah perawannya. Tapi ternyata bukan. Ia mengeluakan kotak obat – obatan. Lalu dikeluarkannya se-strip pil kontrasepsi…!
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6mTYpfHb8f
Diperlihatkannya pil – pil itu pdaku sambil berkata, “Aku harus menelan pil anti hamil ini biar jangan hamil dulu, ya Bang.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcWzvpOOwan
“Iya. Itu lebih baik,” sahutku sambil tersenyum. Padahal aku merasa kecewa atas kesiagaannya itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLpXMS9o0h2
“Jadi kita bebas bersetubuh sesering apa pun, tanpa takut hamil,” ucapnya sambil mengajakku mandi sore.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuKL2KLSxDt
Di dalam kamar mandi yang peralatannya serba mutakhir itu, Anneke berkata, “Kalau Abang merasa di rumah ini kurang nyaman, silakan aja cari rumah yang dianggap aman dan nyaman. Nanti kalau sudah ada yang cocok, tinggal call aku aja sekalian kirim nomor rekening penjual rumah itu. Aku akan transfer dananya saat itu juga.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7tDCYrVTdZ
Tapi Non kan harus hadir pada saat transaksi, untuk menandatangani akte jual beli …”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ACE1eSiEh
“AJBnya atas nama Abang aja.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCVujMfICfN
“Iya Beib…”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkJWNkEn8iF
“Abang… aku suka dipanggil beib… sekarang jangan formal – formalan lagi. Kita kan sudah jadian.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtnZTryUtP9
Alamku jadi indah. Segalanya terasa indah. Membuatku semakin bersemangat untuk menjalani kehidupan ini. Bersemangat untuk melaksanakan tugas – tugasku, bersemangat pula untuk memainkan peranku sebagai seorang lelaki jantan. Baik untuk Ibu, untuk Wati, untuk Tante Laila, untuk Ema Mimin, untuk Euis dan terutama untuk Anneke Tercinta.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpCwfJITZi3
Hampir tiap hari aku “berjuang” untuk memuasi hasrat birahi Anneke. Karena dia sudah ketagihan untuk merasakan nikmatnya hubungan sex denganku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiGgzBwRfVF
Rumah pilihanku pun sudah dibayar lunas atas namaku sendiri, meski dananya ditransfer oleh Anneke langsung ke pihak developer. Karena rumah itu terletak di kompleks perumahan paling elit di kotaku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIsGWYEk9CQ
Rumah itu pun sering dijadikan ajang pergumulan birahiku dengan Anneke.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBe7wp3Jor8
Demikian seringnya aku menggauli Anneke, seolah seorang suami menunaikan kewajibannya untuk memberi nafkah batin kepada istrinya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeIW2JdIhx9
Anneke memang semakin mesra sikapnya. Bahkan terkadang seperti tidak rela berjauhan denganku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaBZPYmFKhD
Bahkan pada suatu hari Anneke mengajakku untuk menemui ibunya di Jakarta.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYRVr9y5iWW
“Mau ngapain Beib? Mau pinton aku sebagai calon suami?” tanyaku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2YzEqH58Ik
“Jangan dulu. Untuk sementara aku hanya akan memperkenalkan Abang sebagai direktur utama perusahaanku. Lantas kalau aku pulang sendirian ke Jakarta lagi, aku akan nanya sama Mamie. Apakah Mamie setuju kalau Abang dijadikan calon suamiku? Kalau Mamie setuju kan aku tinggal mendengarkan petunjuknya saja.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡexQisjDDW8
“Kalau mamienya gak setuju gimana?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzHK2hwbWCI
“Aku akan berusaha merayunya tiap hari lewat telepon.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVjSS2neLTg
“Lalu kalau maminya tetap gak setuju?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpuvFo8u40P
Anneke memegang sepasang bahuku. Menatapku dengan senyum di bibir sensualnya. Lalu berkata, “Biar bumi terbelah dua, cintaku padamu takkan bisa padam Bang. Kalau Mamie tetap tidak setuju, kita kawin aja diam – diam. Oke? Jadi jangan gentar Bang. Lagian Mamie sangat sayang padaku. Aku yakin Mamie bakal setuju juga nanti.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG4yQ5DmDL4
“Oke. Terus mau berangkat sekarang juga?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmsoMKuFOsr
“Iya Abang Sayang. Sekarang kan malam Sabtu. Kita weekend di rumah Mamie aja yaaa…”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuImJLiL7Ah
“Mau pakai mobil mana? Mobil Non apa mobilku?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwsizdW1O2M
“Mobil Abang aja. Mobilku kan cuma mobil Jepang Bang. Harganya juga kurang dari separoh mobil Abang. Pasti mobil Abang lebih nyaman didudukinnya.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPu85VCylsQ
“Kalau Non mau, beli pesawat jet pribadi juga bisa. Tapi Non kan gak mau pamer harta. Aku juga punya mobil itu bukan dapet beli. Ada yang ngasih Non.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡozcbW70CTZ
“Siapa yang ngasih?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF8uTbOU3Lr
“Owner perusahaan lama Non.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN66jggTF4M
“Kok bisa ngasih hadiah semahal itu?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRO3JpgUHHo
“Kebetulan waktu itu perusahaan mendapatkan profit yang cukup besar. Dan itu hasil kerjaku. Makanya aku dikasih reward mobil itu.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXOsYQYI0oM
“Aku malah belum ngasih hadiah apa – apa sama Abang.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJx60xvmGtt
“Sudah. Masa lupa Beib?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxsdiS4Twdr
“Apa?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8iHNGNlP8H
“Sesuatu yang jauh lebih mahal daripada mobilku itu.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYT8nYuX5Yd
“Hihihiii… memekku maksud Abang?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1L2ZVQrlku
“Iya. Itu tak ternilai harganya Non. Dan aku bangga bisa memiliki dirimu Beib.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Glh7OJM6W
“Aku juga bangga punya Abang, emwuaaaaah…” ucapnya diakhiri dengan kecupan mesra di pipiku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5OAgINNOyM
“Ohya… rumah mau dikunci aja?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFO9CfwpyCc
“Nggak. Si Bibi sudah disuruh tidur di sini sampai kita pulang dari Jakarta nanti.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoFYk9DxhaA
“Owh… ya udah.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm2qGt4jgYn
“Udah titip juga sama security perumahan.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqjBUhWUyKi
Beberapa saat kemudian Anneke sudah duduk di dalam mobilku yang kukemudikan sendiri.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyRRjqArUbH
“Di rumah Mamie sih gak bisa ML Bang. Soalnya aku pasti bobo sama Mamie.”
“Nggak apa. Puasa dua tiga hari aja sih gakpapa.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDHUgrcEktR
Lalu sedan hitamku meluncur terus di jalan aspal.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDlgCTHtFdj
Kebetulan jalan sedang sepi, karena aku sengaja memilih jalan tikus untuk mencapai pintu tol.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3QUjbbyP4v
“Kuperkirakan kita tiba di Jakarta tengah malam. Gak apa – apa?”
“Gak apa – apa. Mamie sih suka tidur setelah lewat jam duabelas malam. Sebelum ngantuk benar sih nancep aja di depan tivi.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq4HzBfLvpn
“Beliau pakai kursi roda?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQnMdjZbQkv
“Iya. Tapi kursi rodanya sudah pakai remote control. Jadi gak terlalu merepotkan kedua suster yang merawatnya. Cuma waktu mau naik atau turun dari kursi roda, harus dibantu oleh suster.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWMHWUMRSJe
“Usianya sudah tua?”
“Belum tua – tua banget Bang. Mamie melahirkan aku waktu usianya baru delapanbelas.”
“Jadi sekarang baru tigapuluhdelapan tahun usianya?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiSnJNRuMQL
“Ya, kira – kira segitulah. Abang kan sudah tau umurku. Jadi umur Mamie tinggal nambahin delapanbelas aja kan?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGdrgReBhR6
“Ayahmu meninggal karena apa Beib?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0AJM6eDVgh
“Serangan jantung Bang. Papie meninggal ketika usianya sudah limapuluh lebih Bang. Perbedaan usia Papie dengan Mamie jauh sih. Maklum Papie sudah kaya raya sejak masih bujangan. Maka dengan mudah aja almarhum bisa mendapatkan Mamie yang saat itu baru berumur tujuhbelas.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnJJEOH9C6D
Aku cuma tersenyum.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOTKUB9bpj9
Sedan hitamku meluncur terus di jalan tol yang kebetulan tidak padat menuju Jakarta sih. Tapi yang dari Jakarta menuju Padaleunyi kelihatan padat sekali. Maklum malam weekend.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiQPf1zJf7v
Dua jam kemudian mobilku sudah memasuki pekarangan rumah besar dan antik, tapi tetap tidak menunjukkan rumah orang kaya raya. Mungkin karena almarhum ayah Anneke telah melaksanakan pola hidup sederhana. Padahal menurut penuturan Anneke sendiri, sewaktu ayahnya masih hidup, perusahaannya bukan hanya ada di Indonesia.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw11IvaXOS4
Seorang petugas security menghampiri mobilku. Pada saat yang sama Anneke turun dari depan kiri mobilku. Orang security itu kaget, “Ooooh… Selamat malam Non Boss. Kirain siapa.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw3Q7rRLoGe
Anneke hanya mengangguk sambil tersenyum. Lalu mengajakku masuk ke dalam rumah bergaya Italia tempo doeloe itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2nvDU2AeWu
Seorang wanita setengah baya tampak duduk di kursi roda yang menghadap ke arah pesawat televisi. Dua orang suster duduk di sofa yang berdampingan dengan kursi roda itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Dx9sUtKog
“Mamie… !” seru Anneke dengan gaya manja menghampiri wanita yang mamienya itu. Lalu ia memnbungkuk dan cipika – cipiki dengan mamienya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz7AN32gAFU
“Kok tengah malam gini datangnya?” tanya wanita itu.
“Kan sekalian mau weekend di sini, “Anneke berdiri di belakang kursi roda itu sambil memegang sepasang bahu mamienya.
“Sama siapa itu?” tanya sang Mamie.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdzqTkzRVjf
“Bang Darmawan. Direktur utama di perusahaan kita Mam,” sahut Anneke, “Kenalin dulu mamieku Bang.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPdJ71vKHuh
Aku mengangguk dan berlutut di depan kursi roda itu, untuk mencium tangan wanita setengah baya itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjZMgHKAp0h
“Waduuuh… dirutnya kok masih sangat muda dan ganteng gini Anne. Apa dia bukannya pacar kamu?” tanya wanita itu sambil tengadah, menatap putrinya yang sedang berdiri di belakang kursi rodanya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0COMO9Bokl
“Hush sembarangan Mamie ni,” sahut Anneke, “Bang Darmawan ini sebelum direkrut ke perusahaan kita pun sudah jadi dirut di perusahaan lain. Perusahaan punya tantenya. Jadi sekarang jabatannya rangkap dua. Jadi dirut di perusahaan tantenya sekaligus jadi dirut di perusahaan kita.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4qtPB5eY9B
Aku pun berdiri dan duduk di sofa yang berhadapan dengan kursi roda mamienya Anneke itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWOrqPSyYsx
“Mam… aku mau ke toilet dulu ya…” ucap Anneke sambil menoleh padaku, “Mau ke toilet dulu ya Bang.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeiuPPTMOiC
Aku dan mamienya Anneke mengangguk. Lalu wanita setengah baya itu menoleh ke arah dua suster yang duduk di sofa samping kursi roda itu. “Kalian kalau udah ngantuk pada tidur aja gih. Biar aku diurus sama anakku aja.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvuWHd3S5sV
Kedua suster itu langsung berdiri, kemudian mengangguk sopan padaku dan melangkah ke belakang.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF5ZNeF5lEx
“Eh, siapa namanya tadi? Darmawan ya?” tanya wanita setengah baya itu sambil memandangku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtZ6He3I68R
“Mmm… panggil Wawan aja Tante.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGsp6Kdwiy3
“Sini sebentar,” ucapnya sambil menggapai – gapaikan tangannya, “Ada yang mau tante omongin.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEARH0PKSQm
Aku pun segera mendekati mamienya Anneke itu. Dia pun berkata setengah berbisik, “Lima harian lagi ke sini ya. Jangan sama Anneke. Ada yang mau tante sampaikan.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBbQhZtcLQm
“Siap Tante.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnUsxSHxbqs
Lalu ia mengeluarkan handphone dari saku baju piyama putihnya, “Masukkin nomor handphone Wawan ke hape tante. Biar nanti bisa ngomong leluasa lewat hape.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpgQvKRxkX4
Aku menurut saja. Kupijat nomorku dari handphone punya mamienya Anneke. Hapeku yang disilent pun bergetar. Jadi aku bisa memasukkan nomor mamienya Anneke juga. Kemudian kusaving nama dan nomor hapeku di handphone mamienya Anneke.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2LhxCeRW0P
Setelah memasukkan kembali hape ke dalam saku baju piyamanya, wanita itu menyimpan telunjuk di bibirnya sambil berkata setengah berbisik, “Jangan bilang apa – apa sama Anneke ya.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3xM7R2iJb4
“Siap Tante.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkVaUWyMtf8
Tak lama kemudian Anneke muncul lagi di ruang keluarga itu. Dan langsung menghampiriku, “Tasnya bawa ke sini Bang. Aku mau nunjukin kamar Abang nanti di mana.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6glfMcWZgS
“Iya,” sahutku, “sebentar mau diambil dari mobil dulu. Sekalian sama tas Non juga ambil?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZWT3tcxtN7
“Oh iya Bang. Maaf ya…”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5volW6jnT9
Setelah mengambil tas pakaianku dan tas pakaian Anneke, aku tidak langsung tidur. Aku ikut mendengarkan obrolan Anneke dan ibunya. Belakangan aku mendengar nama mamienya Anneke itu Martini (seperti merk minuman beralkohol ya?).
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGHeh1T6UOP
“Bagaimana hasil therapi yang Mamie ikuti selama ini? Ada perkembangannya?” tanya Anneke pada suatu saat.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0wWe2lZ64n
“Ada Sayang,” sahut Tante Martini, “Kaki mamie jadi bisa digerakkan. Lutut pun kalau dipegang jadi ada rasanya. Tidak mati rasa seperti dahulu lagi. Bahkan berdiri pun mamie sudah bisa. Tapi masih lemes lututnya. Mamie tak mau memaksakannya. Kata therapis dari Amerika itu, mamie harus sabar. Katanya sih lama – kelamaan juga mamie bakal bisa jalan lagi.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKIyxHGZD98
”Iya, Mamie harus sabar. Penyembuhannya harus step by step,” ucap Anneke. Kemudian ia menoleh padaku, “Eh Bang… kalau mau istirahat, silakan aja istirahat duluan.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQf4P7A6RKm
Aku mengangguk lalu bangkit dan agak membungkuk ke arah Tante Martini, “Mohon izin mau istirahat dulu Tante.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGutpsF6aPR
Lalu aku masuk ke dalam kamar yang sudah diberikan oleh Anneke. Dan tidur nyanyak tanpa mimpi.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWNDFxIs1cj
Tiada hal penting selama dua malam menginap di rumah mamienya Anneke itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLlc0hbiitn
Minggu sore pun kami pulang ke kota kami.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnGH02cIegd
Dalam perjalanan pulang dari Jakarta itu Anneke berkata, “Kayaknya Mamie bakal setuju kalau kita jadi pasangan suami – istri kelak.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRMIMCaX8vG
”Emangnya udah terus terang sama beliau bahwa kita sudah saling jatuh cinta?” tanyaku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHyQFbylGk1
“Belum. Mamie sih jangan dibawa buru – buru Honey. Segalanya harus santai dan matang. Nanti aja kalau kita udah matang dan siap untuk menikah, barulah aku akan mengatakannya.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMxl4s4HcB4
“Iya terserah bidadariku aja. Aku pun tidak ingin terburu – buru.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaolFQD0smy
“Nah cowok seperti Abang ini yang kucita – citakan sejak dahulu. Cowok yang tak pernah memaksakan kehendak… emwuaaaaahhh… !” ucap Anneke yang diakhiri dengan kecupan mesranya di pipi kiriku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvmV1GEqBmW
Anneke tidak tahu bahwa handphoneku yang sedang disilent ini bergetar vibratornya. Cuma satu kali bergetar. Dan ketika kami membelok ke rest area, untuk istirahat dan mengisi perut, aku langsung ke toilet dulu untuk membuka isi WA yang ditandai dengan satu kali getaran itu tadi.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ11HGi9NKI8
Di toilet kubuka WA itu yang ternyata dari Tante Laila. Isinya :-Sayangku… anak kita sudah lahir. Cantik sekali. Suamiku juga tampak senang, meski dia tau bahwa anak itu bukan anaknya. Untuk menyenangkan hatinya kuminta agar dia memberi nama. Maka anak itu pun diberinya nama Winiarti. Gak apa – apa kan?-
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTAG18eMoKz
Aku merasa senang campur haru. Lalu membalasnya :-Aku bahagia sekali Sayang. Soal nama, itu sudah cukup bagus. Lalu kapan aku harus menengok anak kita itu?-
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQWM9UAI70F
Tante Laila :-Santai dulu ya Sayang. Jangan terburu – buru. Percayakanlah aku akan merawat anakmu dengan penuh kasih sayang. Aku juga sangat bahagia dan merasa sudah menjadi wanita yang lengkap. Nanti kalau anak kita sudah bisa dibawa ke luar, aku akan ngajak ketemuan lagi di hotel yang sering kita pakai itu. –
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1dN2wJKOHy
Setelah memasukkan kembali hape ke saku celana jeansku, aku pun keluar dari toilet. menghampiri Anneke yang sudah duduk di resto dalam kompleks rest area jalan tol itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIxokWEbbsi
Seusai mengisi perut, kami lanjutkan lagi perjalanan pulang itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbg26nkmRHW
Setelah tiba di kota kami, kuantarkan dulu Anneke ke rumahnya, kemudian aku pun pulang.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ez0BuUspB
Di rumah, di dalam kamarku, terawanganku melayang – layang tak menentu. Teringat pada Tante Laila yang sudah melahirkan anakku, teringat pula permintaan Tante Martini yang memintaku untuk datang lagi ke rumahnya. Waktu itu hari Jumat malam, Tante Martini meminta agar empat hari lagi aku datang ke rumahnya tanpa Anneke.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS3iwWp2QOP
Masalahnya, apa tujuan Tante Martini yang memintaku datang lagi ke rumahnya tanta anaknya? Apakah ada rahasia tentang Anneke yang akan disampaikannya padaku, sehingga Anneke sendiri tidak boleh tahu?
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvMDbdPqjfp
Entahlah.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbTSxZrmyDi
Yang jelas, di hari Selasa sore, sepulangnya dari kantor aku langsung berangkat ke Jakarta. Tanpa ngomong apa pun kepada Anneke.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcifdC7Nc3c
Aku tidak tahu apa yang akan dibicarakan oleh mamienya Anneke itu nanti. Tapi kelihatannya penting sekali, sehingga aku harus mengabulkan permintaannya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGKVFueOnsu
Ketika sedan hitamku sudah memasuki Jakarta, handphoneku berdering. Ternyata dari Tante Martini…!
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKV4Um6dfO5
Lalu :
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEvwvgVTklb
Aku: “Hallo Tante…”
Tante Martini: “Kapan mau ke rumah tante? Besok?”
Aku: “Sekarang Tante. Ini sudah masuk Jakarta. Mungkin setengah jam lagi juga tiba di rumah Tante.”
Tante Martini: “Owh… syukurlah. Tante tunggu ya.”
Aku: “Siap Tante.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZf2hmY6hx9
Dan memang setengah jam kemucian aku sudah tiba di pekarangan rumah Tante Martini. Seorang petugas security bergegas membuka pintu garasi, lalu menghampiriku, “Selamat malam Boss. Tadi Bu Martini minta agar mobil Boss langsung dimasukkan ke garasi,” ucapnya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTvwbheNCMh
“Owh… iya iyaaa…” sahutku sambil memasukkan mobilku ke dalam garasi.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmz3Zt78aHk
Ketika aku masuk ke dalam rumah, salah seorang suster yang tempo hari sudah kukenal, menyambutku, “Silakan masuk aja ke kamar Ibu. Beliau sudah menunggu Boss.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHP8jIdRPE8
Ini pertama kalinya aku masuk ke dalam kamar mamienya Anneke. Begitu masuk ke dalamnya, aku mengagumi kamar ini. Selain luas dan ada taman mininya segala, segala peralatan di dalam kamar ini serba mahal sekali. Mungkin harga perabotannya bisa lebih mahal daripada harga rumahnya…!
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPnAwpHM3dW
Tante Martini tampak sedang berada di pinggir kolam ikan koi. Dan tersenyum ceria setelah melihat kedatanganku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx6N2e6Pk8M
“Wawan orang yang tepat janji ya. Tante suka itu,” ucapnya setelah aku berjongkok di depan kursi rodanya dan mencium tangannya yang terasa halus serta hangat.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡopzIpx4GqA
“Tante kelihatan seger sekali sekarang,” ucapku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUuYCW7OY5b
“Kan baru selesai mandi sore Wan,” sahut Tante Martini sambil menggerakkan kursi rodanya menuju sofa – sofa putih yang berderet di sepanjang dinding dari taman menuju ruang peraduannya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu1c6M6qEPq
“Wan bisa minta tolong… kuncikan dulu pintunya. Soalnya tante mau membahas sesuatu yang sangat rahasia. Jangan sampai suster – suster itu ikut nguping,” kata Tante Martini sambil menunjuk ke arah pintu keluar yang sudah tertutup tapi belum dikunci.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZcFjJV0J6v
Kuikuti permintaan Tante Martini itu, mengunci pintu yang ditunjuk itu, kemudian duduk di sofa yang berdampingan dengan kursi roda mamienya Anneke.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnfmSn3xx58
Lalu Tante Martini berkata perlahan, “Sebenarnya kedua kakiku ini sudah hampor normal. Mungkin tiga bulan lagi juga tente bisa berjalan lagi.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8C8ODmvI7C
“Tapi berdiri sudah bisa Tante?”
“Sudah. Tapi belum bisa lama – lama. Karena lutut tante masih lemas.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdKoys5h5Wa
Aku menyimak dan memperhatikan bentuk Tante Martini yang saat itu mengenakan kimono putih. Dia seorang wanita yang berkulit lebih gelap daripada Anneke. Katakanlah dia seorang wanita yang hitam manis, meski kulitnya tidak hitam juga.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbMkUeiyeQX
Dan aku semakin penasaran, apa sebenarnya yang mau disampaikan padaku sehingga memintaku datang tanpa Anneke?
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmBUkOLBYhs
Akhirnya Tante Martini berkata, “Sebenarnya tante ini sudah sembilanpuluh persen sembuh. Mungkin tiga bulan lagi juga tante udah bisa berjalan lagi secara normal. Sekarang tinggal menormalkan jaringan syaraf di seputar lutut aja.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYchBoFzJqh
“Iya Tante. Lalu nanti Tante bisa menjalani kehidupan secara sehat seperti wanita – wanita normal, “tanggapku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM8yeA3WBjb
“Iya Wan. Tapi ada sesuatu yang menuntut terus dari dalam batin tante. Makanya tante mau minta tolong sama Wawan…”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCOq2oQ53uI
“Minta tolong apa Tante? Sampaikan aja. Jangan ragu – ragu. Kalau aku bisa menolongnya, pasti kutolong Tante.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcW4BmJwoyY
Tante Martini termenung sejenak. Lalu bertanya, “Wawan punya teman di Jakarta?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoxrPbDJRcA
“Banyak Tante. Teman kuliahku kebanyakan kerjanya di Jakarta.”
“Carikan seorang aja buat tante. Tapi yang seganteng Wawan.”
“Haaa?! Buat apa Tante?”
“Untuk memuasi hasrat batinku Wan. Sejak dua tahun yang lalu tante tidak merasakannya sama sekali.”
“Ja.. jadi Tante membutuhkan teman bobo gitu?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt8jmqQ9kgB
“Iya Wan. Tante mau bicara terbuka aja. Tante ingin mendapatkan cowok yang bisa memuasi hasrat seks tante yang selama ini dipendam terus. Pokoknya cari cowok yang bisa memegang rahasia. Yang bisa secara rutin menggauli tante. Tapi jangan bawa cowok yang jelek. Tante maunya seinilai sama kegantengan Wawan.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsUtPmdOsf3
Sebenarnya aku sangat terkejut mendengar “permintaan tolong” mamienya Anneke itu. Tapi dengan cepat aku memutar otak. Dan akhirnya berkata, “Cari cowok sih gampang Tante. Tapi yang sulit, apakah dia bisa memegang rahasia nggak? Ini masalahnya.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ0fnHAEED4
“Terus saran Wawan bagaimana?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfRX0PtB3Nl
“Satu – satunya orang yang bisa memegang rahasia adalah diriku Tante. Dan aku sanggup untuk memuasi Tante kapan pun diinginkan. Bahkan sekarang pun aku siap untuk melakukannya.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN2gRjd386p
“Kamu mau Wan? Serius kamu mau sama perempuan yang sudah berumur seperti tante ini? Memangnya tante ini masih menarik bagimu?” tanya Tante Martini sambil menatapku dengan sorot ragu, seperti kurang percaya pada kesediaanku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh2pQDRYGx2
Sebagai jawaban, kupegang tangan Tante Martini yang hangat itu. Sambil berkata, “Tante cantik sekaligus manis. Sementara aku… penggila wanita setengah baya sejak lama. Jadi… aku siap memuasi Tante sekaligus berjanji untuk tetap merahasiakannya kepada siapa pun, termasuk kepada Non Anneke.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBqIp2SMWwb
Tante Martini meremas tanganku dengan lembut. Menatapku dengan senyum manis di bibir sensualnya, ya… betapa sensualnya bibir wanita setengah baya itu. “Tante setuju usulmu,” ucapnya setengah berbisik, “Tapi awas jangan sampai Anneke tau ya.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWM0BRQJSNZ
“Tentu aja Tante. Aku juga pasti kena marah abis – abisan kalau Non Anne sampai tau,” sahutku sambil berdiri di depan kursi rodanya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJLYAWNuAGh
Lalu, tanpa ragu kuulurkan kedua tanganku untuk memeluk dan mengangkat tubuh Tante Martini dari atas kursi rodanya. Lalu membopongnya ke arah bed yang agak jauh dari kursi roda itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnWfa0Vg4kB
Pada saat aku membopongnya itu, Tante Martini melingkarkan lengannya di leherku. Sementara aku merasakan sensasi yang luar biasa indahnya. Karena aku merasakan kehangatan lengannya di leherku. Menyaksikan manisnya wajah wanita setengah baya itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5cLfAbOUoj
Lalu kuletakkan tubuh berkimono sutera putih itu di atas bed.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfnMfLcIkYY
Kulihat ada tongkat panjang di atas bed. “Ini tongkat apa Tante?” tanyaku sambil memegang tongkat yang mengingatkanku kepada ikbuku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVXBNXB9DYK
“Itu hanya untuk latihan turun dari bed ke kursi roda,” sahutnya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhNJu3Sjj5b
“Kan ada tongkat yang pakai pegangan sekalian untuk latihan jalan kaki Tan.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡopd8GoZUG8
“Ada. Tante juga punya. Tapi tongkat begituan ribet. Kurang praktis. Sekarang tanpa tongkat pun sudah bisa berdiri, meski belum bisa lama – lama. Dengan tongkat itu lebih praktis,” sahut Tante Martini sambil duduk bersila di samping kiriku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVjG7FqaGVP
Aku pun tidak canggung – canggung lagi untuk mendekap pinggangnya, sambil menciumi pipi kanannya yang terasa hangat. Harum p[arfum mahal [pun mulai tersiar ke penciumanku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvblCYVUPwE
Tante Martini tidak tinggal diam. Ia melingkarkan lengannya di leherku. Lalu memagut bibirku, yang kusambut dengan lumatan lembut. Ia balas dengan lumatan hangat pula.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR3bxvPEV1d
Hawa nafsu birahi pun mulai bergejolak di dalam batinku. Terlebih setelah Tante Martini membisiki telingaku, “Lepasin dulu dong semua pakaianmu. Aku ingin melihat bentuk tubuhmu tanpa pakaian.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx17JRjB7Mh
Aku mengangguk sambil melepaskan pakaian casualku. Hanya celana dalam yang kubiarkan tetap melekat di tubuhku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9KWy8lQXYq
Lalu aku menelentang di samping Tante Marini yang sudah celentang juga.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWqeU2eB5vK
“Badannya atletis begini. Bagus. Sering olahraga ya?” ucap Tante Martini sambil mengusap – usap dada dan perutku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYZk77j1oyF
“Iya,” sahutku sambil balas mengusap – usap pahanya yang tersembul dari belahan kimononya. Terasa licin sekali paha mulus ini. Namun tentu saja aku tak sekadar mengelus pahanya. Tangan nakalku naik terus sampai ke pangkal pahanya. Dan… aku langsung menyentuh memek plontos dan agak tembem… berarti sejak tadi ia tidak mengenakan celana dalam…
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvwvBKgvVlU
Tante Martini pun menyelinapkan tangannya ke balik celana dalamku. Dan langsung memegang batang kemaluanku yang memang sudah tegang sekali ini…
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVqVC1rJb8j
“Wooow… penisnya gagah begini Wan…! “serunya tertahan, “Luar biasa panjang gedenya… !”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9rn8JoaGfO
Sementara aku sudah tak sabar lagi. Ingin menyaksikan seperti apa tubuh Tante Martini kalau sudah telanjang. Maka dengan nafsu yang semakin menggoda, kulepaskan ikatan tali komononya. Lalu kulepaskan kimono sutera putih itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnEcYwp90Hf
Lalu tampaklah sekujur tubuh tinggi langsingnya Tante Martini itu… tubuh yang begitu mulus, tampak jauh lebih muda daripada usianya. Dengan sepasang toket berukuran sedang, yang tidak sekencang toket Anneke, tapi masih “on fire”. Tidak lembek.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCHZ0JLp4Xy
Dan memeknya itu… tercukur bersih… menimbulkan hasratku untuk menjilatinya…!
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSy6qEGeLr0
Agar adil, aku pun melepaskan celana dalamku. Lalu merayap ke atas perut wanita setengah baya yang hangat dan harum itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdPtHwxLSwX
“Tante masih penuh pesona,” bisikku setelah menghimpitnya, “semuanya masih perfect. Aku siap untuk memuasi hasrat Tante secara rutin. Kebetulan aku ada acara ke Jakarta seminggu dua kali. Tiap Senin dan Kamis. Berarti minimal aku bisa datang ke sini dua kali seminggu.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbx3WDKbkUd
“Iya Wan… terima kasih… sekarang lakukanlah apa yang Wawan anggap harus dilakukan. Hatiku sudah menjadi milikmu kini.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzEoQA7NccG
Mendengar ucapan Tante Martini itu, spontan aku melorot turun. Karena sudah tak sabar lagi, ingin menjilati memeknya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlxp60NxPyX
Tante Martini pun bersikap tanggap. Ketika wajahkuj sudah berhadapan dengan memeknya, sepasang pahanya pun merenggang loebar. Sehingga aku bisa memperhatikan memeknya yang bersih dari jembut itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTo9ba5Rncd
Lalu kuciumi memek plontos itu, sementara kedua tanganku mengangakannya. Sehingga bagian dalamnya yang berwarna pink itu mulai tampak di mataku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8OyXYAnePt
Ujung lidahku pun mulai menyapu – nyapu bagian dalam memeknya yang berwarna pink itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡigdnKceeA5
Tante Martini mulai menggeliat – geliat sambil meremas – remas bahuku. Terlebih setelah aku gencar menjilati kelentitnya, ia pun terkejang – kejang dibuatnya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNB0ElX8LMn
Bahkan pada suatu saat Tante Martini merengek histeris, “Aaaaah… aaaaaa… sudah Wan… sudah…! Masukan aja penismu Sayang…”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqzZHamOSSp
Ini pertama kalinya mamienya Anneke memanggilku Sayang.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdcardYMmKQ
Aku pun memang sudah sangat bernafsu, ingin segera memasukkan kontolku ke dalam memek Tante Martini.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXGE0M1TwTM
Maka aku pun meletakkan moncopng kontolku tepat pada mulut memek Tante Martini yang sudah ternganga basah itu. Dan sekali kudorong kuat – kuat… blesssss… kontol ngacengku pun melesak ke dalam liang memek wanita setengah baya itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA7LJh7ud4N
Tante Martini menyambutku dengan dekapan di pinggang, bersama desahannya, “Aaaaah… masuuuuk Waaan… punyamu gede banget… aaaaaaaah…”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwYJ9H49EG6
Aku pun mulai mengayun kontolku, bermaju mundur di dalam liang memek Tante Martini yang terasa masih sempit sekali, tapi sudah licin oleh air liurku yang mungkin bercampur dengan lendir libidonya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGfNnAqpK6T
Ya, aku mulai mengentotnya sambil menciumi dan menjilati lehernya, disertai dengan gigitan – gigitan kecil. Tante Martina pun berjuang untuk mengimbangiku dengan menggeol – geolkan pinggulnya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0sPUvvNc2o
“Haaa… aku bisa menggoyang pinggulku… berarti lututku sudah sembuh Wan… “ucaqpnya terengah.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfMwSSlr9ut
Memang pada waktu menggoyang pinggulnya itu sangat mungkin ada hubungannya dengan kekuatan lutut. Karena kalau lututnya lemah, dia takkan bisa mengangkat bokongnya. Apalagi menggeolkannya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSqPsZBSftE
“Iya Tante… semoga Tante bugar kembali seperti sediakala yaaa…” sahutku sambil mulai mempercepat genjotan kontolku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0DaOhS80M7
“Iyaaaa… ooooohhhhh… Waaaaaan… sudah hampir tiga tahun tante tidak merasakan sentuhan lelaki… sekarang… merasakannya kembali… ooooohhhh… Wawaaaaan… tante merasakannya lagi… nikmatnya gesekan penismu yang gagah ini… ooooohhh Wawaaaan… gak nyangka tante bisa merasakannya lagiiii…
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOJloytqxBB
Maka gairahku pun semakin berkobar, untuk mengentot wanita setengah baya ini sampai dia benar – benar puas.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGExAKK35fu
Aku tak cuma mengentot liang memeknya belaka. Aku sudah mempelajari beberapa buku pengetahuan tentang sex. Tentang cara untuk memuaskan wanita pada saat digauli. Bahwa ada titik – titik penting yang harus disentuh. Antara lain telinga dan sekitarnya, leher dan sekitarnya, pentil buah dada dan sekitarnya, bahkan ketiak pun dianjurkan untuk disentuh.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNPDuv9gLiR
Itulah sebabnya aku tak cuma menjilati leher jenjangnya yang mulai keringatan, tapi juga pentil toketnya kuemut dan kujilati, sementara toket yang satunya lagi kuremas dengan lembut.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS0VuLwlkpJ
Tante Martini merintih dan merengek terus pada saat aku sudah gencar mengentotnya. Aku pun ingin membesarkan hatinya. Sehingga entotanku dilambatkan sejenak, lalu berbisik ke telinganya, “Memek Tante luar biasa enaknya…”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAcRcEoADQl
Tante Martini tampak senang. Lalu menyahut, “Kontolmu juga luar biasa enaknya Wan. Pasti aku bakal ketagihan kelak.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV9m923IXo0
“Sama Tante. Aku juga bakal ketagihan sama Tante. Susah nyari wanita yang memeknya gurih danb legit seperti memek Tante ini,” ucapku yang lalu menggencarkan kembali entotanku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZyLTQa5ICH
Sementara Tante Martini seperti berusaha untuk menggoyang pinggulnya kembali. Tapi mungkin fisiknya belum pulih benar. Sehingga akhirnya ia hanya menikmati entotanku sambil menciumi bibir dan pipiku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVthhcojkAs
“Gak usah maksain goyang [pinggul Tante. Didiemin gini juga enak. Karena pada dasarnya memek Tante memang luar biasa enaknya,” ucapku setelah mengetahui usahanya untuk menggoyang pinggul kembali, tetapi gagal mengangkat pinggulnya. Dan tidak bisa menggeol – geolkannya lagi.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU6Hi2sxesR
Lalu aku menemukan titik paling sensitif pada wanita setengah baya itu. Ternyata ketiaknya yang paling peka itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5tgq6T1Zj3
Ketika aku mengentotnya sambil menjilati dan menyedot – nyedot ketiaknya yang harum deodorant, awalnya ia tersentak. Kusangka dia kaget. Tapi ternyata ketiaknya itu paling geli kalau disentuh orang lain. Hal itu kuketahui belakangan.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLEJI1j8MEt
Maka ketika aku menjilati dan menggigit – gigit serta menyedot – nyedot ketiaknya, Tante Martini pun merengek – rengek erotis, “Aaaaaa… aaaaaah… geli Waaan… tapi enak sekali Waaaan… ooooohhhh… ini pertama kalinya aku merasakan ketek dijil;atin waktu sedang dientot begini… aaaaah…
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqQZ2SRW0BB
“Gampang Tante… kalau udah kangen sama aku… uggghhh… tinggal call aja… aku pasti datang ke sini…”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY5DKRAXUd2
Lalu aku semakin menggencarkan entotanku. Sementara Tante Martini mengaku sudah dua kali orgasme. Tapi kelihatannya dia tetap bergairah untuk menikmati entotanku, tak kelihatan lelah sedikit pun. Padahal kami sudah sama – sama bersimbah keringat.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ40i9pzVkvQ
Tapi pada suatu saat kudengar suaranya terengah, “Tante udah mau orga lagi Wan… ba… barengin yok… oooooohhhhh…”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTp7KSU9umh
“Iiii… iyaaaaa…” sahutku tergagap pula.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf4xFx5YIdJ
Tante Martini pun mulai klepek – klepek seperti waktu mau orgasme yang pertama dan kedua tadi. Maka dengan spontan aku pun memacu kontolku untuk menggenjot liang memeknya secepat mungkin.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA4NDtTaYxL
Lalu tubuh indah itu pun mengejang tegang. Pada saat yang sama, kubenamkan batang kemaluanku sedalam mungkin, sehingga moncongnya terasa menabrak dasar liang memek mamienya Anneke.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmdd3WFfOHv
Dan terjadilah sesuatu yang indah itu. Kami saling cengkram dan saling remas. Sementara liang memek Tante Martini terasa berkedut – kedut, disusul oleh gerakan yang seolah sedang berusaha mendorong batang kemaluanku, tapi sang Kontol justru sedang mengejut – ngejut sambil memancarkan lendir kenikmatan yang banyak sekali rasanya…
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrPk1ac8BJL
Aku pun menggelepar dan terkapar di atas perut Tante Martini.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdVVDhU6ubc
Namun aku masih mendapatkan ciuman hangatnya wanita setengah baya itu, disusul dengan bisikannya, “Terimakasih Sayaaang… yang barusan kita lakukan adalah sesuatu yang terindah di sepanjang hidup tante…”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzte7EXRBRx
“Iya Tante. Semoga bisa jadi pendorong semangat Tante untuk cepat sembuh.”
“Tapi tante jadi kepengen mandi. Soalnya badan tante penuh keringat begini.”
“Ayo kubopong ke kamar mandi,” sahutku sambil mencabut kontolku dari liang memek tembem dan plontos itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ84TBYL93jH
Memang banyak sekali air mani yang termuntahkan dari moncong kontolku barusan. Kulihat lendir kenikmatanku sampai meluap dari mulut memek Tante Martini. Dan Tante Martini menadahkan telapak tangan di bawah memeknya, untuk menampung spermaku. Lalu sperma itu dialirkan ke mulutnya, yang lalu ditelannya sedikit demi sedikit.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI9oGsIbT33
“Bagaimana rasanya spermaku?” tanyaku setelah mcnium pipinya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9phvi0heIc
“Lezat… seolah bernafaskan semangat baru… yang membuat hidup tante berarti lagi. Terima kasih Wawan Sayang…”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZYXHhASrkc
Kemudian kuangkat tubuh wanita setengah baya itu dengan mendekap pinggangnya erat – erat. Tante Martini pun memeluk tengkukku erat – erat. Dan kubawa tubuh indah itu ke dalam kamar mandinya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCoo41u0cF0
Tante Martini menunjuk ke arah bathtub mewah di kamar mandinya. Maka kuletakkan dia di dalam bathtub itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7AgxmXhjgX
Sesaat kemudian air hangat memancar ke bathtub itu dengan kencangnya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqMaaz16SDB
Aku pun memancarkan aiur hangat shower utama yang berada di atas kepalaku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUBmvcWm4PT
Maka ketika Tante Martini sedang menyabuni tubuh indahnya, aku pun menyabuni tubuhku sendiri di bawah pancaran air hangat shower.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaBWstu6VON
“Banyak handuk bersih di lemari kaca itu. Silakan ambil untuk Wawan satu, untuk tante satu. Sekalian tolong ambilin kimono yang masih bersih di situ juga,” kata Tante Martini sambil menunjuk ke lemari kaca yang tidak jauh dari bathtub mewah itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoFMgb03Cig
Beberapa saat kemudian, kami sudah berada di atas sofa bedroom kembali. Tante Martini sudah mengenakan kimono baru, aku pun sudah mengenakan pakaianku kembali.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWY6lPugOcf
“Wawan punya kartu nama?” tanya Tante Martini.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqwfHwO6P2y
“Punya Tante,” sahutku sambil mengeluarkan dompet dari saku belakang celanaku. Lalu kuambil secarik kartu namaku dan kuserahkan kepada Tante Martini.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc7X3AHlYQK
Tante Martini pun mengamati kartu namaku yang lengkap dengan alamat kantor dan alamat rumah.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Ud2Xfrm4u
“Hai… rumahmu bukannya dekat dengan kampus dan apotek?” tanya Tante Martini.
“Betul. Kok Tante tau?”
“Tau. Di situ ada rumah yang ibu rumah tangganya tunanetra. Kamu tau?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwSvY54txyE
Aku terkejut dibuatnya. Tapi aku tak mau mengingkari kenyataan ini. Bahwa ibuku seorang wanita tunanetra. Lalu kataku, “Wanita tunanetra itu ibuku Tante.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7vuNWUyvS6
“Haaa?! Berarti kamu abangnya Nova… uffff… kelepasan bicara, “Tante Martini menutup mulutnya dengan tangan kanannya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZw0piPRRUh
“Nova? Siapa Nova Tante?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhJyQLVplet
“Mmm… jadi bingung nih. Barusan kelepasan bicara. Tapi biarlah tante mau bicara sejujurnya, asalkan Wawan berjanji untuk merahasiakannya kepada siapa pun ya.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCNIqfGCTFA
“Iya Tante. Aku berjanji takkan bicara kepada siapa pun.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8oZwhFYvSD
Tante Martini termenung sejenak. Kemudian berkata, “Suamiku punya sahabat. Hasyim namanya. Pak Hasyim itu seorang pengusaha besar juga. Tapi Pak Hasyim sudah tiga gali ganti istri, tidak menghasilkan anak juga. Karena ternyata Pak Hasyimnya sendiri yang mandul. Kebetulan Pak Hasyim punya teman karib yang bernama Zaelani…
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpAItEMk291
“Betul Tante. Tapi ayahku sudah meninggal beberapa tahun yang lalu,” sahutku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtbFXUZgAOs
“Soal itu sudah kudengar dari mulut istrinya Pak Hasyim. Nah… pada saat istri Pak Zaelani hamil yang keberapa ya… kalau gak salah yang ketiga… terjadi suatu perundingan pribadi dengan Pak Hasyim. Bahwa kehamilan istri Pak Zaelani itu akan dibiayai sepenuhnya oleh Pak Hasyim, asalkan kalau anaknya sudah lahir, diberikan kepada Pak Hasyim untuk diadopsi.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnD4AfPuTtN
Sebenarnya banyak yang ingin kutanyakan kepada Tante Martini. Tapi aku tak berani memotong penuturan penting itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxgOYk41SPt
“Nah… akhirnya lahirlah bayi perempuan dari istri Pak Zaelani itu. Yang lalu dibawa diadopsi oleh Pak Hasyim.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ449KdvVDQm
“Tante kok bisa tau semuanya sampai mendetail begitu?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡckbVtj3yzU
“Kan tante ikut dijadikan saksi waktu perjanjian itu ditandatangani. Jadi tante tau benar isi perjanjiannya. Antara lain, bayi itu akan dirawat seperti anak Pak Hasyim sendiri. Dan Pak Zaelani tak boleh mengganggu atau menuntut apa pun kalau bayi itu sudah besar kelak. Perjanjian itu ditandatangani di depan notaris.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqvYDxoriW4
“Lalu bayi cewek itu dikasih nama Nova?” tanyaku.
“Iya. Berarti Nova itu adik kandung Wawan kan?”
“Betul Tante. Selama ini kami sekeluarga mencari tahu keberadaan adikku yang sudah dikasih nama Nova itu. Tapi baru sekaranglah aku mendengar beritanya.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrCtAIJfKDY
“Menurut tante sih, walau pun Wawan sudah tau, sebaiknya jangan ganggu Nova dalam bentuk apa pun. Lagian Nova itu sangat dimanja oleh Pak Hasyim dan istrinya. Bahkan berlebihan memanjakannya. Sehingga Nova itu jadi kolokan sekali. Apa pun yang diinginkannya harus dikabulkan. Selain kolokan, Nova itu selalu jutek pada orang – orang di sekitarnya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ86RWYwMjPM
“Iya,” sahutku, “aku juga takkan mengganggunya Tante. Hanya berusaha ingin tau aja keberadaannya. Mendengar dia sehat aja hatiku udah senang.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTuBXFb1Yo8
“Iya, memang harus begitu. Masalahnya ayahmu sudah menandatangani perjanjian di depan notaris, dihadiri oleh saksi – saksi pula. Jadi secara hukum, Nova itu tidak bisa diganggu gugat lagi.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS0lwGFKJIh
“Iya Tante. Aku akan mencatat kata – kata Tante ini di dalam hati.”
“Nah sekarang kita bicara masalah bisnis ya.”
“Siap Tante.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrsXnJ3jKRt
“Begini,” kata Tante Martini, “Sebenarnya tante punya beberapa perusahaan atas nama tente sendiri. Tapi Anneke tidak tahu. Lagian dia sudah mendapatkan warisan seluruh harta yang atas nama almarhum ayahnya. Tapi perusahaan – perusahaan atas nama tante tidak termasuk yang diberikan padanya. Salah satu perusahaan milik tante itu ada di kotamu Wan.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdLPtyEm4fk
“Iya Tante.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe3uqUrq1LU
“Nah… perusahaan di kotamu itu akan tante hibahkan padamu. Mau diapakan pun terserah Wawan.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpGajzcZBih
“Perusahaannya dalam bentuk apa Tante?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdEfK1z8gDQ
“Pabrik segala kebutuhan anak – anak. Perkembangannya bagus. Tapi mungkin kalau sudah diurus oleh Wawan bakal lebih sehat lagi.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdvlSkD8MGv
“Jadi pabrik itu mau Tante percayakan padaku untuk mengurusnya?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGdzovBEYlp
“Memilikinya. Bukan sekadar mengurusnya. Tadi tante kan bilang, akan menghibahkan pabrik itu pada Wawan.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS1EOIahOpY
“Oooh… Tante… apakah Tante tidak berlebihan dengan menghibahkan pabrik itu padaku?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH0LYJWPQJq
“Tidak Wan. Dalam tiga hari belakangan ini tante sudah mempertimbangkannya sematang mungkin. Perusahaan tante kan banyak. Penghibahan pabrik itu takkan membuat tante jatuh miskin. Jadi… semoga kehidupan Wawan bertambah sukses setelah memiliki pabrik itu ya,” ucap Tante Martini sambil memgang tanganku erat dan hangat.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTJK9STP6M7
“Aku jadi speechless Tante. Aku… aku cuma bisa bilang terimakasih,” ucapku yang kuakhiri dengan kecupan hangat di pipi Tante Martini.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9FG77jwEoz
“Tapi Wawan punya kewajiban untuk menengok tante sesering mungkin ke sini ya.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6nJijJAX7E
“Siap Tante.”
“Ohya… mengenai hibah pabrik itu, gak usah ngomong apa – apa pada Anneke. Karena dia tidak tau kalau tante punya pabrik di kotamu.”
“Iya Tante.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa7exiiXp31
“Kalau kaki tante sudah normal, mungkin tante mau beli rumah di kotamu Wan. Supaya kita tidak terlalu berjauhan. Energi Wawan pun tidak terlalu dikuras untuk nyetir sendiri ke Jakarta. Kenapa Wawan tidak pakai sopir pribadi sih?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWga4Zu9SpY
“Belum saatnya pakai sopir pribadi Tante. Aku kan masih muda. Lagian aku memang senang driving,” ucapku dengan tangan yang sudah kuselinapkan ke balik kimono Tante Martini.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3iY46cfKn8
“Ogitu ya… “gumkam Tante Martini yang membiarkan tanganku menggerayangi memeknya yang baru mengalami orgasme tiga kali itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwSnUhgEs27
“Tante masih bergairah?” tanyaku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBfLyptEK1b
“Emangnya Wawan udah horny lagi?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW0bQLywQ84
“Iya Tante. Ini udah ngaceng lagi… hihihihiiii…”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTAdRt7JyVP
“Ayolah. Tapi jangan terlalu lama ya. Usahakan lepas bareng lagi seperti tadi. Lalu kita tidur. Tante ingin tidur sambil melukin Wawan…”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSfo3CBhTKS
“Siap Tante,” sahutku sambil bangkit dari sofa. Kemudian membopong Tante Martini ke arah bednya lagi.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX0HxBVu8RF
That’s our story. Bahwa kami bersetubuh lagi. Dan aku berusaha untuk menuruti keinginan Tante Martini, agar bersetubuhnya jangan terlalu lama. Mempercepat ejakulasi jauh lebih mudah dari memperlambatnya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuTorV6ASSJ
Maka aku pun berhasil ejakulasi tepat pada saat Tante Martini berada di puncak orgasmenya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Gx9y8Zzc5
Lalu kami tidur sambil saling berpelukan dan baru sadar keesokan paginya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA5yZq0HW7L
Aku meninggalkan Jakarta pagi itu dengan terawangan indah menggelayuti benakku. Aku masih ingat benar ucapan Tante Martini sebelum melepaskan kepergianku tadi: “Bu Vita, direktur pabrik itu akan tante panggil secepatnya. Untuk menyampaikan keputusan tante yang akan menghibahkan pabrik itu padamu Sayang.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqRgGXC999Y
Hibah pabrik itu bisa kuanggap sebagai pertanda, bahwa Tante Martini sangat membutuhkan diriku. Tapi aku tak mau besar kepala. Semuanya harus kuhadapi dengan kepala dingin.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4rnsCGKMWJ
Tiga hari kemudian, aku mendapatkan pesan lewat WA dari Tante Martini, yang namanya kusamarkan sebagai “Pak Tono”. Sekadar berjaga – jaga, jangan sampai Anneke tahu kalau aku sudah punya “jalur khusus” dengan ibunya. Tante Martini pun sudah menyamarkan namaku di handphonenya sebagai “Wien”. Juga agar aman dari kecurigaan Anneke.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhYseZXl6rd
Isi WA dari Tante Martini itu berbunyi :-Bu Vita sudah datang ke Jakarta kemaren. Dan sudah dikasih tahu masalah “penjualan” pabrik itu. Jadi, silakan datangi pabrik itu untuk mengenalkan diri sebagai owner baru. –
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjX1jQHZA5M
Aku hanya membalas singkat :-Siap Tante Sayangku-
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTZ1qrshgdG
Lalu pada hari itu juga aku mengunjungi pabrik itu, sesuai dengan alamat yang sudah diberikan oleh Tante Martini.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Wwk2btc2E
Setibanya di pabrik itu, seorang satpam menghampiri sedan hitamku, “Mau ketemu siapa Boss?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqhYImZstu8
“Mau ketemu dengan Bu Vita,” sahutku.
“Sudah ada janji sama beliau?” tanya satpam itu lagi, membuatku agak jengkel.
“Bilang aja ada owner baru pabrik ini bernama Darmawan… !”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDJOxjxLX6p
Satpam itu kelihatan kaget dan mengubah sikapnya, “Oh! Siap Big Boss… !”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡInyxgNqpI9
Kemudian satpam itu mengarahkanku ke tempat parkir yang bertuliskan VVIP. Mungkin pada saat Tante Martini masih normal, di situlah tempat mobilnya diparkir kalau beliau datang ke pabrik ini.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbaOP2TnGnO
Setelah mobilku terparkir, kuikuti langkah satpam itu menuju ruang kerja dirut.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvv3LFzHdHI
Di ruang kerja dirut, kulihat seorang wanita setengah baya sedang serius mengamati layar monitornya.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlSSSPHoNb6
Satpam itu menghampirinya. “Maaf mengganggu Bu Boss. Ini Bapak Darmawan mau ketemu Bu Boss.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwNBkggoeaZ
Wanita tinggi montok itu tampak kaget. “Ooooh… selamat datang Big Boss,” ucapnya sambil berdiri dan menghampiriku. Lalu menjabat tanganku dengan sikap sopan sekali.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBKSgVKD9Wb
Kemudian aku dipersilakan duduk di ruang tamu dirut.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡakiCp8xNrV
Semua manager pun dipanggilnya, untuk dikenalkan padaku sebagai owner baru pabrik besar ini.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0QYjzs8GQq
Acaranya cuma ramah tamah saja dengan dirut dan manager – managernya itu.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJzpgcFk87x
Kemudian aku meninggalkan pabrik besar itu setelah berjanji akan datang kembali beberapa hari berikutnya, untuk menjelaskan konsep baruku.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo3djqZTEa9
Lalu aku mengarahkan sedan hitamku menuju kantor perusahaan Tante Laila.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLx66aa9Nol
Baru saja aku tiba di kantor perusahaan Tante Laila, tiba – tiba handphoneku berdering. Ternyata dari ibuku. Cepat kuterima, takut ada sesuatu yang penting.
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm5Th8JrKf0
“Hallo Bu…”
“Kamu lagi di mana Wan?”
“Di kantor. Emangnya kenapa Bu?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsYf3uATDyA
“Ibu kan pernah cerita sama kamu, bahwa ibu punya adik kandung yang menikah dengan orang Belanda, lalu dibawa ke negaranya.”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPEfAKwDdlf
“Oh iya. Tante Ros itu?”
“Iya. Nama lengkapnya sih Rosida. Sekarang dia ada di rumah.”
“Ohya?!”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw60vpu6qFd
“Iya. Ibu sudah jelaskan bahwa kamu sekarang menjadi direktur utama di dua perusahaan. Karena itu dia ingin dicarikan rumah sekaligus ingin berbisnis denganmu. Bisa sekarang pulang dulu ke rumah?”
4225Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡancZWrYLhz
“Iya, bisa… bisa… sekarang juga aku mau pulang Bu.”
“Ditunggu ya Wan.”
“Iya Bu.”
ns 15.158.61.18da2
