Claura membuka kotak pesan di ponselnya. Pesan yang di kirim lebih dari dua jam lalu masih belum di balas, dan tidak ada tanda telah di baca. Rasa bimbang yang beberapa bulan ini Claura rasakan hampir setipis kertas, nyata namun begitu mudah untuk diremukkan. 148Please respect copyright.PENANA4C7dKe6gh5
[Bagaimana kalau dinner malam ini?]148Please respect copyright.PENANAgOWyav82Uc
Claura mengirim pesan baru namun tidak berharap untuk dibalas, dia mematikan layar ponselnya begitu saja. Dia tidak ingin kegelisahan ini membuatnya terus merasa takut.148Please respect copyright.PENANAvrDxKdndKk
"Cla, aku simpan dokumen dari ketua di mejamu. Tolong selesaikan sebelum jam 5, oke?"
"..Ah, oke." Clara memasang senyum kecil, membawa cangkir kopinya dan kembali ke meja kerja. Sementara pikirannya kini berfokus pada tumpukan dokumen, denting tanda pesan masuk berbunyi. Baru setelah jam kerja selesai-lah, Claura membaca pesan itu.
Sudah hampir seminggu ini Claura tidak bisa tidur nyenyak. Dia beristirahat setiap harinya sebanyak empat jam hanya untuk bekerja selama 12 jam, lalu menunggu akhir pekan datang hanya untuk mengganti jam tidurnya yang kurang. Kenapa kehidupannya malah seperti seorang yang lajang padahal dia jelas memiliki pasangan.148Please respect copyright.PENANA1ez45q58Zh
Claura berdiri di luar gedung kantornya, dibawah gerimis malam itu dia merasakan hatinya mencelos.148Please respect copyright.PENANAj7tkQvj2kS
[Ayo putus.]148Please respect copyright.PENANAUW5h3jAwnl
Claura mencoba memanggil nomor itu berkali-kali. Di percobaan ketiga, suara operator memberitahunya bahwa nomornya di blokir.
"..Blokir...? Apa dia baru saja memblokir nomorku?" Claura menatap tidak percaya ke ponselnya. "Dua kali reject dan sekarang di blokir?"
Claura menarik napas panjang sementara matanya sibuk mencari objek untuk dihancurkan. Pandangannya tidak fokus, darah naik ke kepalanya, tapi Claura mencoba untuk mengatur napas dan menahan amarahnya. Sayangnya dia kini di tengah jalan, malam hari, dan satu-satunya benda yang bisa dia lemparkan hanyalah ponsel di tangannya.
Tapi ponsel ini masih baru dan belum lunas cicilannya....
"...B*jing*n." satu demi satu butir air mata menuruni pipinya. "B*ngs*t... hu... dua minggu tidak ada kabar, tidak pernah membalas pesan...., uuu, sekarang kau bilang putus tanpa bertemu..hiks, aku harusnya bisa menghajarmu dulu.. waaaa.."
Claura berjongkok, masih di depan gedung kantornya yang untung saja kini sudah sepi. Sambil menangis Claura tidak berhenti menghujat mantan kekasihnya. Delapan tahun--Claura menghabiskan masa 8 tahunnya bersama laki-laki itu. Claura menjalani semua kali pertamanya dengan laki-laki itu.
Dan semuanya berakhir hanya sebuah pesan.
Hubungan mereka bukannya selalu baik. Mereka sudah menjalani naik turun, berkali-kali berpisah lalu bersama lagi. Claura mendengar bahwa mantan kekasihnya terlihat berjalan dengan seorang mahasiswi. Satu yang tidak pernah berubah di hubungan mereka selama delapan tahun ini, keduanya tidak pernah berpisah karena orang ketiga. Dan ketika Claura mendengar berita itu sebulan lalu, dimana dia merasakan hubungan mereka meregang, Claura menyadari bahwa kali ini berbeda. Siklus kali ini tidaklah sama, dimana hubungan mereka menjauh namun tak lama akan kembali jadi dekat.
Dia bukan ABG yang naif, buta dan gila cinta, tapi ini adalah satu-satunya hubungan yang Claura jalani selama 28 tahun hidupnya.
Dia bekerja, belajar memasak, berusaha mengisi setiap kekurangannya. Dia ingin terus menjalani karirnya bahkan setelah menikah. Tapi Claura ingin dirinya menjadi istri yang pantas.. dan mungkin jadi seorang ibu nantinya. 148Please respect copyright.PENANAcJ96qoLBWn
Saat itu ponselnya kembali menyala. Nama yang muncul di layar tertulis 'ibu'.
"Kenapa kau tidak pulang? Tetangga ibu, anak-anaknya pulang! Lebaran, tahun baru, akhir minggu. Kau sudah lupa ibumu?"148Please respect copyright.PENANAsBvtAsWjyN
"Ah, sekarang aku masih sibuk, bu..." Claura mengatur suaranya yang sumbang supaya terdengar normal.148Please respect copyright.PENANAG5P1FYmCA8
"Kenapa suaramu seperti itu? Apa kau sakit? Jam berapa ini? Apa kau masih bekerja?"148Please respect copyright.PENANA6cKyEqhGpn
"Baru selesai... suaraku baik-baik saja, hanya sedikit serak."148Please respect copyright.PENANAtftJIjPGRz
"Perusahaan macam apa yang baru pulang jam segini!! Cepat pulang dan minum air madu hangat!"148Please respect copyright.PENANApSvxAH7ryG
"Um. Aku tahu, bu. Ini sudah malam, ibu tidurlah. Besok kutelepon lagi."148Please respect copyright.PENANAYUu1BHNp1z
"Baiklah. Libur minggu depan datanglah ke rumah. Ajak pacarmu juga. Ahh, ibu harus membicarakan kapan dia akan melamarmu. Kau satu-satunya anak yang belum menikah di keluarga ini... ah... umur segini sudah waktunya kau punya anak, Claura, beritahu pacarmu supaya jangan menunda-nunda. Tidak masalah kalau tidak punya uang, kalian berdua bekerja dan bisa membangun rumah tangga sedikit-sedikit... Claura apa kau dengar?"148Please respect copyright.PENANAOMiRgUkA15
Claura menengadah, tapi air matanya tidak berhenti mengalir.148Please respect copyright.PENANAnp2rHjMvYR
"Aku baru ingat aku ada banyak lembur bulan ini, jadi tidak bisa pulang. Ibu jangan khawatir, baik-baiklah disana. Salam untuk yang lain. Dah."
Tanpa menunggu balasan Claura mengakhiri panggilan.
"...Ah... sialan kau Jerry, aku berjanji akan menendangmu selangkanganmu kalau bertemu... uuuu..,"
ns 15.158.61.20da2