Ketika aku membenamkan batang kemaluanku tadi, terasa begitu mudahnya menembus liang memek kakakku ini. Sebagai pertanda liang memek Wati tidak sempit lagi. Tapi setelah lebih dari setengah jam aku mengentotnya, terasa benar betapa enaknya liang memek kakakku ini. Kenyal – kenyal legit begitu.
3553Please respect copyright.PENANAabMuTuGMR2
Dan yang menyenangkan adalah pentil toketnya itu. Gede – gede. Membuatku senang menyedot – nyedotnya seperti bayi yang sedang menetek pada emaknya.
3553Please respect copyright.PENANALtOxey3Qce
Kakakku justru suka diperlakukan seperti itu. Dia malah mengsap – usap rambutku sambil berkata, “Iya… sedotin terus pentil toketku Wan… enak… iyaaaaa… iyaaaa… iyaaaa… sedotin terus… kuat – kuat juga gak apa – apa.”
3553Please respect copyright.PENANAf3rWOuhc3T
Yang paling menyenangkan, kakakku sangat kreatif dengan posisi – posisi sex. Terkadang ia main di atas, di saat lain dia menungging dan kuentot liang memeknya dari belakang. Terkadang juga ia miring dan aku diminta ngentot dari belakangnya.
3553Please respect copyright.PENANARfglgrf8dy
Kakakku juga memujiku. Ia berkata bahwa disetubuhi olehku laksana disetubuhi oleh beberapa orang lelaki. Karena posisi demi posisi sudah dilakukan, tapi aku belum ejakulasi juga. Padahal menurut pengakuannya, dia sudah tiga kali orgasme. Sementara aku masih bertahan terus.
3553Please respect copyright.PENANAsr5apaQEQ9
Padahal keringat kami sudah bercucuran. Sampai akhirnya aku membisikinya dengan terengah – engah, “Aku udah mau ngecrot. Lepasin di mana?”
3553Please respect copyright.PENANAZ0sDBdRK4Y
“Di dalam saja. Aman kok, aku udah disuntik kabe… cukup buat lima bulan lagi. Emangnya kamu udah mau ngecrot?”
3553Please respect copyright.PENANABu0eJrpjek
“Iiii… iyaaaaa…” sahutku sambil mempercepat entotanku.
3553Please respect copyright.PENANAlu22B6teuh
“Ayo lepasin aja di dalam memekku… aku juga kayaknya mau lepas lagi niiiih…”
3553Please respect copyright.PENANAMpNbeRk9ns
Lalu kami seperti sepoasang manusia yang sedang kerasukan. Saling cengkram… saling cium dan akhirnya meriam pusakaku melepaskan pelurunya bertubi – tubi… blam… blaaaaaaam… dhuaaaaar… dhuaaaar… crooootttt… craaaaaaaat…!
3553Please respect copyright.PENANAJtBnKBWqa4
Esok paginya, aku agak buru – buru meninggalkan rumah. Karena sebelum ke kantor, aku mau membeli mobil dulu, seperti yang dianjurkan oleh Bu Laila. Sengaja aku mencari mobil di showroom mobil second tapi masih bagus – bagus. Padahal Bu Laila menyuruhku membeli mobil di dealer yangf menyediakan mobil – mobil 100% baru.
3553Please respect copyright.PENANArTKQrOaSK2
Kebetulan di showroom yang cukup terkenal itu ada mobil yang masih sangat baru, dalam kondisi di atas 95%. Harganya tentu sudah jatuh. Jauh dengan harga 100% baru.
3553Please respect copyright.PENANALjJD0sONZ9
SUV berwarna hitam itu tidak tergolong mobil mahal, tapi juga bukan mobil murahan. Dengan harga yang sangat miring, mobil itu sudah bisa langsung dibawa pulang. Tidak seperti mobil brand new, yang harus pakai nomor sementara dulu lah, STNK dan BPKBnya pun harus menunggu sekian hari lah. Sementara mobil yang sudah kupilih itu bisa langsung dipakai ke mana saja, dengan surat – surat yang sudah lengkap.
3553Please respect copyright.PENANAs9EvzowJmL
Setelah test driver sebentar, aku langsung menyatakan setuju kepada mobil SUV hitam metalik itu. Setelah melaksanakan transaksi di showroom, aku langsung membawa mobil itu ke kantor, untuk memulai bekerja sebagai aspri Bu Laila yang selalu ingin dipanggil Cinta itu (kalau sedang berduaan saja).
3553Please respect copyright.PENANARDoTCKwdQJ
Ketika aku memberesi barang – barangku di ruang kerja lamaku, di lantai tiga, teman – teman pada heran. “Mau ke mana Wan?” tanya salah seorang di antara mereka.
3553Please respect copyright.PENANArwBHW41ckP
“Dipindahin ke lantai lima,” sahutku.
3553Please respect copyright.PENANA4on2V6Amdr
“Haaa?! Lantai lima kan kantor para dirut dan para manager?!”
3553Please respect copyright.PENANAvpUezUijiZ
“Iya.”
3553Please respect copyright.PENANA1A4Q9rvTAw
“Terus dijadiin apa kamu di sana nanti?”
3553Please respect copyright.PENANAIPERnDw0Xf
“Belum tau,” sahutku pura – pura belum tahu apa jabatan baruku nanti, “Pokoknya aku ikut perintah aja. Suruh pindah, ya pindah. Oke gaes… doakan aku bisa melaksanakan tugas baruku di lantai lima.”
3553Please respect copyright.PENANATIWOD8PsdG
Lalu aku naik lift menuju lantai lima. Langsung mengetuk pintu ruang kerja Bu Laila.
3553Please respect copyright.PENANA3ZhGujgGEQ
Bu Laila tampak semringah sekali melihat kedatanganku. Dia mengecup pipi kanan dan pipi kiriku dengan hangatnya.
3553Please respect copyright.PENANAB8ovlNYgng
“Maaf aku terlambat, karena tadi beli mobil dulu,” kataku.
3553Please respect copyright.PENANA5gnGZOd45F
“Ohya?! Sudah beli mobil?” Bu Laila tampak senang sekali.
3553Please respect copyright.PENANA9L1EoTO5Jy
“Sudah. Tapi tadi beli di showroom mobil – mobil second. Kebetulan ada mobil yang baru dipakai tiga bulan. Keadaannya masih sembilanpuluhlima persen baru. Harganya lumayan murah. Sudah langsung bisa dipakai ke luar kota pula.”
3553Please respect copyright.PENANAvXAxl838uD
3553Please respect copyright.PENANA1ONnRdTEgw
“Mobil apa? “tanyanya.
3553Please respect copyright.PENANAaANWMu5d3k
Kusebutkan merek mobil itu*(maaf takkan kusebutkan mereknya, takut disangka ada sponsor gelap)*.
3553Please respect copyright.PENANAm3mk9RkGmF
“Hihihihiii… pintar juga kamu pilih mobil Honey.”
3553Please respect copyright.PENANA2HD4GmGKdG
“Nggak mau lihat mobilnya?”
3553Please respect copyright.PENANAFay0xWZU8u
“Jangan. Nanti karyawan malah curiga. Masa mobil aja dilihat langsung olehku. Kalau ada yang nanya nanti, bilang aja mobil itu dibeli dengan uangmu sendiri Honey. Jangan sampai ada yang tau kalau aku yang ngasih duitnya. Nanti mereka pada ngiri sama kamu,” kata Bu Laila yang disusul dengan kecupan hangatnya di bibirku.
3553Please respect copyright.PENANAGNTFSQZFy8
Kemudian Bu Laila menunjukkan ruang kerjaku yang letaknya berdampingan dengan ruang kerjanya. Bahkan boleh dibilang ruang kerjaku ini satu ruangan dengan ruang kerja Bu Laila, karena hanya dibatasi oleh partisi yang terbuat dari kaca buram (blur).
3553Please respect copyright.PENANACyWxwgW2L4
“Apakah ini bukannya ruang kerja sekretaris?” tanyaku sambil meletakkan barang – barangku di atas meja kerjaku.
3553Please respect copyright.PENANA0JlFaALZJ5
“Hush… tadinya ruang kerja ini tempat kerjaku. Sedangkan ruang kerjaku yang kutempati sekarang, tadinya ruang kerja ayahku. Sekarang ruang kerja ayahku diserahkan padaku. Tapi secara resminya dua bulan lagi perusahaan ini jadi milikku. Siap – siap aja untuk kuangkat sebagai dirut nanti.”
3553Please respect copyright.PENANAzNd5l6k023
“Wow… mudah – mudahan aku mampu melaksanakan tugas yang berat itu. Terus Cinta sendiri jadi apa nanti?”
3553Please respect copyright.PENANABUSC2x5uzA
“Aku jadi komisaris utama lah. Mmm… mulai sekarang harus rajin baca buku tentang managemen, marketing dan leadership ya. Setelah kuanggap pasti mampu, aku akan segera mengangkatmu sebagai direktur utama. Keren kan?”
3553Please respect copyright.PENANA8EyrGFPEy9
“Sangat – sangat keren. Tapi Cinta harus tetap membimbingku, sjupaya aku tidak salah dalam mengeluarkan kebijaksanaan.”
3553Please respect copyright.PENANAuDH5UJzLL3
“Gampang itu sih. Sebenarnya yang benar – benar bekerja itu para manager dan stafnya masking – masing. Direktur utama hanya perlu menetapkan garis – garis besar beleid perusahaan saja.”
3553Please respect copyright.PENANAWsjsyfqhc6
“Beleid itu kebijakan ya.”
3553Please respect copyright.PENANARWiCLtrhWK
“Iya, kata itu diambil dari bahasa Belanda yang sudah biasa digunakan di perusahaan ini.”
3553Please respect copyright.PENANA4n8YADNp8J
“Iya… berarti mulai sekarang harus banyak baca buku.”
3553Please respect copyright.PENANA5pwguXBAHg
“Ada lagi yang lebih penting,” kata Bu Leila sambil mendekatkan mulutnya ke telingaku. Lalu berbisik, “Kamu harus bisa menghamiliku Honey.”
3553Please respect copyright.PENANAX9N5Usduob
“Iya, “aku mengangguk sambil tersenyum, “Mudah – mudahan aku bisa mewujudkan keinginan itu, Cinta.”
3553Please respect copyright.PENANAK6hQCyKbnW
“Tapi sekarang aku baru saja dapet…” ucapnya tersipu.
3553Please respect copyright.PENANAncokl6599V
“Dapet apa?” tanyaku penasaran.
3553Please respect copyright.PENANAN2prwQJUfH
“Dapet datang bulan,” sahutnya.
3553Please respect copyright.PENANAR9Ud4UXE3o
“Ogitu… hihihiii… kirain dapet apa.”
3553Please respect copyright.PENANA9IsmKhfBVC
“Sabar ya Honey. Nanti setelah bersih, aku akan memasuki masa subur. Pada masa itulah kita harus melakukannya secara intensif, supaya aku bisa hamil.”
3553Please respect copyright.PENANA8nc27jjjCS
“Iya Amore… apa pun akan kulakukan untuk mewujudkan keinginan itu.”
3553Please respect copyright.PENANA0Pgh3Ysnj6
Bu Laila mencium bibirku disusul dengan ucapan mesra, “Aku suka dipanggil Amore oleh kekasih tercintaku.”
3553Please respect copyright.PENANAA5J19VYFNp
Hari itu aku lumayan sibuk untuk beradaptasi dengan suasana baru ini. Sebagai aspri Bu Laila ini. Bukan sekadar jadi karyawan biasa di bagian administrasi itu.
3553Please respect copyright.PENANAHWS5F3giVL
Namun pada jam makan siang, Bu Laila membolehkanku pulang duluan. Untuk mengurus renovasi rumahku itu.
3553Please respect copyright.PENANATAXQwRizNX
Maka siang itu aku langsung menjumpai Mas Bowo, ahli bangunan yang biasa dipakai oleh boss lamaku (pemilik beberapa taksi yang dahulu jadi tempatku bekerja itu). Setelah ngomong sedikit tentang rencanaku untuk membuat garasi dan tiga kamar baru yang lengkap dengan kamar mandinya masing – masing itu, Mas Bowo pun kuajak ke rumahku.
3553Please respect copyright.PENANAomn9UUrj3p
Rumahku menghadap ke utara. Bukan rumah besar, tapi tanah di sekitarnya lumayan luas. Karena itu aku berencana untuk membangun dua kamar baru di sebelah timur dan satu garasi berikut sebyuah kamar di belakang garasi itu di sebelah barat rumahku. Dengan demikian, aku bisa membangun semuanya tanpa mengganggu Ibu dan kakakku.
3553Please respect copyright.PENANAyAXxW3UCSS
Setelah berunding dengan Mas Bowo, tercepai kesepakatan bahwa pembangunan itu bisa selesai dalam tempo dua bulan. Dengan catatan bahwa bagian atapnya akan dicor, supaya nanti bisa dikembangkan ke atas pada suatu saat kelak. Begitu juga dengan harga borongannya sudah kusepakati.
3553Please respect copyright.PENANAZrWmBmXCgy
Jadi nanti Mas Bowo akan jadi pemborong kecil, yang akan menyediakan segala bahan dan buruhnya, sementara aku akan membayarnya sebagai pemborong full, tanpa harus memberi makan pada anak buah Mas Bowo. Karena di rumah hanya ada Ibu dan Wati yang sama – sama tunanetra. Yang tak mungkin bisa menyediakan makanan untuk buruh bangunan nanti.
3553Please respect copyright.PENANALnn3lXoru2
Setelah Mas Bowo berlalu, aku mengajak Ibu dan kakakku duduk di ruang tamu. Memang rumah ini belum punya ruang keluarga. Terpaksa aku mengajak mereka ngobrol di ruang tamu saja. Nanti, kalau ketiga kamar dan garasi itu sudah selesai, mungkin rumah lama ini akan dirobohkan, kemudian dibangun yang baru, yang sesuai dengan kriteria rumah layak huni.
3553Please respect copyright.PENANAMpTqb029UM
Aku duduk di kursi panjang, diapit oleh Ibu di sebelah kananku dan Wati di sebelah kiriku.
3553Please respect copyright.PENANAMqOOqmMHNU
Kemudian kuceritakan semuanya. Bahwa aku sudah punya mobil. Bahwa rumah akan segera direnovasi, tapi takkan mengganggu ibnu dan kakakku karena pembangunan itu takkan mengganggu rumah lama. Kuceritakan juga bahwa yang akan dibangun adalah tiga kamar baru yang memiliki kamar mandi masing – masing. Kamar mandi yang dibuat sedemikian rupa agar lebih nyaman dipakai mandi oleh ibu dan kakakku.
3553Please respect copyright.PENANAauZnReqadR
Aku pun menceritakan rencanaku, bahwa setelah ketiga kamar dan garasi itu selesai, rumah lama ini akan dirobohkan dan dibangun ruang keluarga, ruang makan, kitchen yang up to date dan sebagainya. Juga kujelaskan bahwa semuanya itu akan kubiayai dari uangku sendiri, takkan meminjam uang serupiah pun pada bank.
3553Please respect copyright.PENANAni7xb3vOeT
Ibu dan Wati tampak gembira sekali mendengar penuturanku. Mereka menciumi pipiku dari sebelah kanan dan kiriku saking gembiranya.
3553Please respect copyright.PENANA3Uqtk8lFoN
Selanjutnya aku berkata, “Nanti kita bersetubuh rame – rame ya Bu. Aku akan menyetubuhi Ibu dan Wati di atas ranjang Ibu.“
3553Please respect copyright.PENANAxHCUqW8C3M
“Haaa?!” Ibu kaget. Wati pun terperanjat.
3553Please respect copyright.PENANAXbDgNE8LLb
“Gak ada yang perlu dirahasiakan lagi ya. Wati sudah tidak perawan lagi sejak berada di Kalimantan. Ibu juga sudah sering kusetubuhi. Jadi… mendingan kita bikin acara happy – happy nanti malam ya Bu, ya Wat…” kataku sambil menyelinapkan tangan kananku ke balik celana dalam Ibu dan menyelinapkan tangan kiriku ke balik celana dalam Wati.
3553Please respect copyright.PENANAQLK3Lyn3lU
“Ibu tak usah mempersoalkan masalah Wati. Aku sudah memutuskan, darip[ada Wati ngeluyur ke tempat jauh lagi untuk mencari kontol, biarlah kontolku saja yang akan memuasinya. Dan Wati juga tak usah mendakwa Ibu, karena Ibu masih muda dan masih membutuhkan sentuhan lelaki. Maka sebelum Ibu punya suami lagi, biarlah aku saja yang akan memuasinya.
3553Please respect copyright.PENANAIOOuqlxZQC
“Iya Wan… aku setuju… setuju sekali…” kata Wati sambil merenggangkan kedua kakinya, karena tanganku sudah menggerayangi kemaluannya.
3553Please respect copyright.PENANAFqHgfgcBlT
“Ibu juga sama dengan Wati… semuanya terserah Wawan saja. Silakan atur aja bagaimana baiknya… aaaaaah…” ucap Ibu yang disusul dengan desahan, karena jari tengah kananku sudah menyelinap ke dalam liang memeknya.
3553Please respect copyright.PENANAcFgGXFXxYP
“Ngomong – ngomong sudah pada makan siang nih?”
3553Please respect copyright.PENANAsJbBeYEnPb
“Sudah Wan. Tadi beli makanan dari warung nasi itu,” sahut Ibu.
3553Please respect copyright.PENANAVLwH2ZfqNf
“Kalau begitu, aku mau mandi dulu ya. Biar badannya seger. Setelah mandi kita langsung bikin acara bertiga nanti.”
3553Please respect copyright.PENANAHFH12AjABP
“Aku juga mau ikut mandi sama kamu Wan,” kata Wati.
3553Please respect copyright.PENANAEVxlTZyQXW
“Ibu juga mau mandi, biar badannya segar dan wangi,” kata Ibu.
3553Please respect copyright.PENANAutofsgSa0B
“Ayo deh… kita mandi rame – rame kalau gitu,” ucapku sambil berdiri, sambil memegang tangan Ibu dan tangan Wati. Lalu kutuntun mereka ke dalam kamar mandi.
3553Please respect copyright.PENANALvOXqghTjx
Di dalam kamar mandi aku membayangkan kehidupan manusia di zaman purbakala. Mungkin seperti ini pula yang terjadi. Bahwa ibu dan kakakku sedang menelanjangi dirinya di dalam kamar mandi, tanpa keraguan sedikit pun kelihatannya.
3553Please respect copyright.PENANAnc8ADcDa2V
Menyenangkan sekali rasanya, mandi bersama dua orang wanita yang sudah pada telanjang ini. Meski mereka adalah ibu dan kakak kandungku …
3553Please respect copyright.PENANARUJrShQmfO
Memang di rumah ini akulah satu – satunya orang yang bisa melihat secara normal. Karena itu baik Ibu mau pun Wati mungkin merasa bahwa mereka harus menurut pada setiap kehendakku. Tapi aku pun tak mau sewenang – wenang, karena Ibu adalah wanita yang melahirkanku ke dunia ini, sementara Wati adalah kakak kandungku.
3553Please respect copyright.PENANAagc3mBKnYW
Aku bahkan ingin berjuang untuk membahagiakan mereka. Mungkin pada satu saat kalau aku akan membawa mereka ke dokter spesialis mata. Karena aku pernah membaca bahwa tidak semua kebutaan tidak bisa disembuhkan. Siapa tahu ibu dan kakakku bisa disembuhkan kebutaannya.
3553Please respect copyright.PENANAxa0GEF9B4H
Setelah selesai mandi dan mengeringkan badan dengan handuk masing – masing, kutuntun Ibu dan Wati ke dalam kamarku. Bukan ke dalam kamar Ibu. Karena di dalam kamarku bednya lebih besar daripada bed Ibu.
3553Please respect copyright.PENANAbZvGVLpztr
Di atas bed itulah Ibu dan Wati menelentang berdampingan.
3553Please respect copyright.PENANA8PGUNJPc1F
Aku memilih Ibu dulu. Kujilati memeknya sampai benar – benar basah, kemudian kubenamkan penisku ke dalam liang memeknya yang sudah basah kuyup ini.
3553Please respect copyright.PENANA5aZdxlV9cx
Bleeeessssss… batang kemaluanku membenam ke dalam liang memek Ibu. Membuat Ibu ternganga dan menahan nafasnya.
3553Please respect copyright.PENANASztS0uU9aS
Lalu aku mulai mengantotnya sambil meraba – raba pangkal paha Wati, sampai menyentuh memeknya.
3553Please respect copyright.PENANAci7I84Y1mg
Asyik sekali rasanya, bisa mengentot Ibu sambil mainin memek Wati yang lama kelamaan jadi basah juga, karena jariku dicolok – colokkan ke dalam liang memeknya. Tanganku yang satu lagi kupakai untuk meremas – remas toket Ibu.
3553Please respect copyright.PENANAQmLkffBeEj
Lalu Ibu pun mulai merintih – rintih, Waaaan… oooohhh… Waaan… kontolmu enak sekali Waaan… entot teruuuuuusssss… entot terus Waaaan… jangan mandeg – mandeg Waaan… entoooottttt… iyaaaaa… entooootttt… entooooottttt…”
3553Please respect copyright.PENANAJ9yxq353Z9
Tampaknya Wati sangat terangsang mendengar rintihan – rintihan Ibu seperti itu. Maka meski pun jariku sedang disodok – sodokkan ke liang memeknya, Wati pun mengelus – elus kelentitnya sendiri. Dengan mulut ternganga – nganga.
3553Please respect copyright.PENANA8TqEvcB5sL
Maka setelah lebih dari seperempat jam aku mengentot Ibu, aku berbisik ke telinga ibuku, “Aku mau ngentot Wati dulu ya Bu. Kasian dia udah kepengen diewe.”
3553Please respect copyright.PENANArJf136kU5p
“Iya,” sahut Ibu yang mungkin sudah orgasme, karena liang memeknya sudah becek sekali.
3553Please respect copyright.PENANAyxE0fqgJdH
Aku pun pindah ke atas perut Wati yang sudah menunggu entotanku. Tampaknya dia girang setelah aku menyelinapkan moncong penisku di mulut memeknya.
3553Please respect copyright.PENANACfBvAoD38i
Dengan Wati memang tidak perlu berlama – lama foreplay. Langsung saja kubenamkan batang kemaluanku ke dalam liang memeknya yang sudah basah ini (karena waktu menyetubuhi Ibu memek Wati kugerayangi terus).
3553Please respect copyright.PENANALDw3jSVsuC
”Aaaaaaah… masuuuuk… “Wati spontan mendekap pinggangku ketika batang kemaluanku sudah terbenam separohnya.
3553Please respect copyright.PENANAh0arBq5f3N
Wajahku yang sudah berada tepat di atas wajah Wati, diam – diam memperhatikan wajah kakakku itu dengan seksama. Secara objektif kunilai, wajah kakakku ini cantik. Matanya pun sepintas lalu seperti mata normal. Hmmm… seandainya kakakku ini bisa melihat seperti aku, mungkin lain lagi ceritanya.
3553Please respect copyright.PENANAm5gr79GKzn
Maka ketika aku mulai mengayun batang kemaluanku, diam – diam aku melamun. Ingin agar Wati bisa melihat seperti cewek normal. Pasti dia bahagia sekali. Sebagai adiknya, aku pun akan turut merasa bahagia. Dan bukankah di zaman sekarang teknologiknya sudah sangat maju, sehingga banyak orang buta jadi bisa melihat secara normal?
3553Please respect copyright.PENANAVpR2Qi2LVT
Mudah – mudahan saja rejekiku makin lama makin banyak. Supaya aku bisa menyembuhkan kebutaan ibu dan kakakku.
3553Please respect copyright.PENANACccCpG46V8
Pada saat batang kemaluanku mulai gencar mengentot liang memek Wati yang luar biasa legitnya ini, aku pun masih sempat meraba – raba memek Ibu yang masih celentang di samping Wati. Bukan hanya meraba – raba. Dua jari tanganku sudah masuk ke dalam liang memek Ibu yang masih basah ini. Sehingga aku mulai mendengar desahan dari dua arah.
3553Please respect copyright.PENANAMbD9vawHOf
Tangan kananku mengentot liang memek Ibu, batang kemaluanku mengentot liang memek Wati, tangan kiriku meremas – remas tgoket kanan Wati, sementara lidahku menjilati leher kakakku yang terasa hangat ini. Disertai dengan gigitan – gigitan kecil, yang membuat Wati ternganga dan mendesah – desah, “Aaaa…
3553Please respect copyright.PENANAdXs1WIMnZ4
Pada waktu sedang enak – enaknya mengentot kakakku, terawanganku pun tetap menggelayuti benak dan batinku. Seandainya ibu dan kakakku sama – sama bisa melihat, mungkin lebih seru lagi suasananya. Atau… mungkin juga ibu tak mau lagi dientot oleh anaknya sendiri dan Wati pun tak mau lagi dientot olehku.
3553Please respect copyright.PENANAfFh98hk2Ua
Tapi soal apa reaksi mereka setelah bisa melihat nanti, aku tak peduli. Yang jelas aku sayang kepada mereka. Karena itu aku tak peduli bagaimana reaksi mereka kelak, asalkan mereka bisa melihat seperti aku. Itu saja.
3553Please respect copyright.PENANAPLMMUOSsOZ
Dan kini Wati tidak bisa melihat tanganku yang sedang “ngerjain” memek Ibu, sampai Ibu menggeliat – geliat begitu. Wati hanya tahu bahwa entotanku makin lama makin gencar dan berkali – kali menyundul dasar liang memek kakakku.
3553Please respect copyright.PENANAEdpq0zalzk
Keringat pun mulai membasahi leher dan ketiak Wati. Tapi aku malah semakin bergairah untuk menjilati dan menggigit – gigit leher dan ketiaknya. Yang membuat Watiu meremas – remas rambutku sambil merintih dan merintih terus, “Waaawaaannn… ooo… ooooh Waaaan… ini luar biasa enaknya Waaan… entot terussss…
3553Please respect copyright.PENANAzNlIIdJuVu
Cukup lama aku menyetubuhi kakakku. Dan aku tahu bahwa ia sudah lebih dari dua kali orgasme. Tapi dia tidak mau mengatakannya. Padahal liang memek kakakku sudah sangat becek. Dan aku sendiri suidah berada di detik – detik krusial. Sudah dekat – dekat ejakulasi.
3553Please respect copyright.PENANAgemXv5BMzl
Tapi dengan cepat aku melawan diriku sendiri. Cepat kucabut batang kemaluanku dari liang memek kakakku. Lalu menarik nafas panjang tiga kali. Dan kubenamkan batanbg kemaluanku ke dalam memek… Ibu…!
3553Please respect copyright.PENANAgA3ans5Vxf
Ibu tampak senang dan memelukku erat – erat, sementara aku langsung mengayun penisku di dalam liang memek Ibu yang tidak sebecek tadi lagi.
3553Please respect copyright.PENANAh66VwEXK3g
Tapi perlawananku malah melemah. Aku tak bisa bertahan terlalu lama di atas perut Ibu. Akhirnya kubenamkan batang kemaluanku sedalam mungkin, sambil menembak – nembakkan lendir maniku di dalam liang memek Ibu.
3553Please respect copyright.PENANAdOaa4zTzWZ
Croootttt… crot… crooootttttt… crooooottttttt… croooottttt… crottt… crooootttt…!
3553Please respect copyright.PENANAfj0D1N9xxJ
Aku pun menggelepar di atas perut Ibu. Dengan keringat membanjiri sekujur tubuhku…
3553Please respect copyright.PENANA0et0iP7RJd
Tiga bulan kemudian…
3553Please respect copyright.PENANAv8OFimdAsH
Rumahku sudah mulai berubah. Di samping kanan sudah ada kamar untuk Ibu dan untuk Wati. Jauh beda dengan kamar lama. Karena kamar baru ini sudah ada kamar mandinya masing – masing, yang dilengkapi p;eh shower dan water heater. Jadi baik Ibu mau pun Wati, tidak perlu memakai gayung plastik lagi. Tidak akan kedinginan lagi kalau mau mandi subuh atau malam.
3553Please respect copyright.PENANAa8sDjFKtke
Kamar tidurnya pun sudah dilengkapi oleh AC dan furniture serba baru yang biasa dipakai oleh orang – orang kaya. Selain lemari – lemari pakaian, tiap kamar dilengkapi dengan satu set sofa model masa kini, pesawat televisi LED kecil (karena percuma juga dibelikan televisi layar lebar, toh mereka hanya bisa mendenarkan suaranya saja).
3553Please respect copyright.PENANAQTVj39p5WQ
Di sebelah kiri rumah lama, sudah ada garasi yang berdampingan dengan kamarku. Jadi kalau mobilku sudah masuk ke dalam garasi, aku bisa langsung membuka pintu kamarku.
3553Please respect copyright.PENANAl08VZshDre
Sementara itu rumah lama pun sudah dirombak. Ruang tamu dan kamar – kamar lama dijadikan ruang tamu baru, ruang keluarga, kitchen dan kamar pembantu. Dinding luarnya tidak diganggu. Hanya sekat – sekat dan pintu – pintunya yang dirobah, sesuai dengan yang kuinginkan.
3553Please respect copyright.PENANAo3f4rb4L70
Kebetulan aku sudah mendapatkan seorang pembantu yang ingin bekerja di rumahku. Sudah lama aku menginginkan ada pembantu, tapi dahulu aku hidup pas – pasan. Jangankan menggaji pembantu, untuk kebutuhan sehari – hari pun sering ngutang ke warunbg yang dekat dengan rumahku.
3553Please respect copyright.PENANAQFtbKwxyjq
Namun sekarang aku merasa sudah mampu menggaji pembantu. Tugasnya adalah masak, membersihkan rumah, cuci pakaian dan cuci piring. Selain daripada itu, Bi Euis (nama pembantu itu) kutugaskan untuk menjaga dan mengawasi Ibu serta Wati. Karena mereka tunanetra, jangan sampai mengalami hal – hal tidak diinginkan, seperti terjatuh, ngeluyur ke luar lalu sesat pulangnya dan sebagainya.
3553Please respect copyright.PENANA3Jvt9diLCW
Untuk itu aku berani menggaji Bi Euis dalam jumlah yang lebih besar daripada pembantu pada umumnya di daerahku.
3553Please respect copyright.PENANAUCkU7KwJhv
Dengan demikian, aku merasa nyaman karena telah bisa menempatkan Ibu dan kakakku di rumah yang nyaman ditinggali, ada yang melayani mereka pula kalau aku sedang tidak di rumah.
3553Please respect copyright.PENANABFILFEc94R
Baru beberapa bulan setelah Bu Laila mengangkatku sebagai direktur utama, perusahaan mengalami kemajuan yang sangat pesat. Mujngkin karena tenaga dan pikiranku dipusatkan pada perkembangan perusahaan. Atau mungkin juga karena faktor keberuntungan berpihak padaku.
3553Please respect copyright.PENANAcKmjKiMF7T
Namun aku berpegang kepada prinsip managemen modern. Bahwa mandeg itu berarti mundur.
3553Please respect copyright.PENANAvMaml3VJQ1
Jadi buatku perusahaan tidak boleh hari ini tetap sama seperti kemaren. Bagiku, hari ini harus lebih baik daripada kemarin. Dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini.
3553Please respect copyright.PENANAZns8rXxvKk
Pokoknya aku benar – benar all out di perusahaan yang sudah menjadi milik Bu Laila ini.
3553Please respect copyright.PENANAsN5JbsiXgr
Namun meski pun aku sibuk dengan urusan perusahaan, aku tak lupa pada tekad semulaku. Yakni untuk membawa Ibu dan Wati ke dokter spesialis mata. Sekaligus ingin tahu berapa biayanya jika mata Ibu dan Wati bisa disembuhkan.
3553Please respect copyright.PENANAQh6exnqmzh
Hal itu kuungkapkan kepada Ibu pada suatu malam, ketika aku baru pulang kerja, selesai mandi malam dan mengenakan kimono yang terbuat dari bahan handuk putih bersih.
3553Please respect copyright.PENANAIojfbOp49u
Saat itu kulihat Wati sudah tidur, tapi Ibu masih duduk di sofa depan televisi. Aku terharu melihat ibuku yang senang sekali mendengarkan suara televisi, tanpa melihat gambarnya.
3553Please respect copyright.PENANAJxBQOhXiDk
Saat itu Ibu mengenakan kimono hitam, sehingga kontras sekali dengan kulitnya yang putih bersih.
3553Please respect copyright.PENANAPnJn4ZQz3u
Sejak ditempatkan di kamar barunya, Ibu jadi kelihatan lebih cantik. Wajahnya pun seperti memancarkan sinar saking cantiknya. Mungkin karena Ibu jadi lebih rajin mandi dengan air hangat. Sehingga sekujur tubuhnya jadi bersih sekali. Wajahnya pun tampak lebih cemerlang, meski tanpa polesan make up. Semuanya natural.
3553Please respect copyright.PENANAwJud5lQzHd
Seandainya Ibu bisa melihat, mungkin akan lebih cantik lagi. Karena bisa memoles wajahnya di depan cermin rias.
3553Please respect copyright.PENANA7BEX1tf6Zi
Meski pun tidak bisa melihat, Ibu menyadari kehadiranku di dalam kamarnya. “Baru pulang Wan?” tanyanya.
3553Please respect copyright.PENANAUE4oK7lpqY
“Iya Bu. Di kantor sibuk sekali,” sahutku disusul dengan kecupan di pipinya. Lalu duduk di sampingnya.
3553Please respect copyright.PENANAdUS1xE27dF
Begitu aku duduk di sampingnya, Ibu langsung meraba – raba kimonoku. Lalu menyelinap ke baliknya dan langsung memegang batang kemaluanku, karena aku tidak mengenakan celana dalam.
3553Please respect copyright.PENANAbGLUJaRdfs
“Ibu udah kangen sama kontolmu Wan. Udah empat hari kamu gak ngentrot ibu kan?”
3553Please respect copyright.PENANArEQkhD3muc
“Ibu mau dientot? Ayo di tempat tidur aja, biar leluasa,” ucapku sambil memegang pergelangan tangan Ibu dan menuntunnya ke tempat tidur.
3553Please respect copyright.PENANAhVYHa5m1Hm
Di atas tempat tidur aku dan ibuku sama – sama melepaskan kimono. Lalu sama – sama telanjang bulat.
3553Please respect copyright.PENANArAE1UGVsHa
Lalu Ibu celkentang sambil merenggangkan kedua paha poutih mulusnya. Aku pun tengkurap di antara sepasang paha Ibu, sambil menepuk – nepuk memeknya yang sudah 4 hari tidak “ditengok” olehku.
3553Please respect copyright.PENANAK7wC1vsfYn
“Memek Ibu memang cantik sekali bentuknya. Seperti belum pernah melahirkan.”
3553Please respect copyright.PENANAlmc4KQQ79u
“Padahal ibu sudah tiga kali melahirkan Wan.”
3553Please respect copyright.PENANAhU47JY04QQ
“Tiga kali? Bukankah Ibu hanya punya dua orang anak, Wati dan aku?”
3553Please respect copyright.PENANAiYMnkPBEE5
“Sebenarnya setahun setelah melahirkan kamu, ibu melahirkan anak lagi. Tapi dia diadopsi oleh orang kaya bernama Hasyim. Ibu kasihkan saja, karena ibu ini buta, tidak bisa mengurus anak banyak – banyak.”
3553Please respect copyright.PENANA90EFmbNgWD
“Jadi aku ini punya adik?!”
3553Please respect copyright.PENANAgAgrDUe0HR
“Iya Wan. Adikmu perempuan. Matanya normal seperti kamu.”
3553Please respect copyright.PENANAxIpfqnmjhK
“Siapa namanya?”
3553Please respect copyright.PENANARdwaP1bDPI
“Belum dikasih nama. Gak tau Pak Hasyim ngasih nama apa sama adikmu itu.”
3553Please respect copyright.PENANAR8rP2CPPcA
“Sekarang Pak Hasyim itu tinggal di mana?”
3553Please respect copyright.PENANA6fkRLGHW0z
“Nggak tau. Ibu hanya dengar adikmu itu dibawa ke luar Jawa. Entah ke Sumatra atau Kalimantan atau Sulawesi… entahlah. Bahkan mungkin juga dibawa ke luar negeri, karena kabarnya Pak Hasyim itu punya perusahaan di luar negeri segala.”
3553Please respect copyright.PENANAmbj7KQBwNX
“Ya biarlah, kalau dia diadopsi oleh orang tajir, kehidupannya pun tentu bergelimang harta. Tak usah kita pikirkan benar,” kataku sambil mendekatkan mulutku ke memek Ibu. Lalu mulai menjilatinya.
3553Please respect copyright.PENANAcrUmx6XMkl
Ibu pun tidak bicara lagi. Karena mungkin mulai menikmati enaknya jilatanku ini.
3553Please respect copyright.PENANANcSqlvM7yx
Terlebih lagi setelah aku mencelucupi kelentitnya, Ibu mulai menggeliat – geliat dan mendesah – desah.
3553Please respect copyright.PENANAPM6kXx4soW
Sampai pada suatu saat, “Aaaaa… aaaaah… Waaaaan… aaaaaaah… aaaaa… aaaaaahh… Wawaaaaan… aaaa… aaaaaaaahhhh… Waaaaan… aaaaaa… aaaaah… sudah Waaaan… masukin aja kontolmu Waaaan…”
3553Please respect copyright.PENANAUL8txYFhBh
Aku memang sudah tau benar bahwa Ibu tak mau terlalu lama dijilatin memeknya. Karena takut liang memeknya jadi becek sebelum dientot katanya.
3553Please respect copyright.PENANAw6SJbtyaAX
Tak lama kemudian batang kemaluanku sudah dibenamkan ke dalam liang memek Ibu.
3553Please respect copyright.PENANAzo924JMCFa
“Ooooh… kontolmu memang luar biasa Wan. Nanti kalau sudah punya istri, pasti bakal ketagihan sama enaknya kontolmu ini…” ucap Ibu sambil mendekap pinggangku.
3553Please respect copyright.PENANAfX7ZEPSUGn
Sebagai jawaban, kuayun penisku, bermaju mundur di dalam liang memek ibuku. Padahal di dalam hati, aku berkata, “Kalau Ibu bisa melihat dan punya suami lagi, pasti suami Ibu bakal ketagihan pada legitnya memek Ibu ini.”
3553Please respect copyright.PENANA4X9NC26Txz
Lalu kugencarkan entotanku dengan gairah menggebu – gebu. Ibu pun merintih – rintih histeris sambil meremas – remas rambutku, “Aaaaah… Waaaan… kontolmu memang enak sekali Waaan… entooot teruuussss… jangan berenti – berenti… iyaaaa… iyaaaa… iyaaaa… aaaaaaah… entoooootttt …
3553Please respect copyright.PENANA6RWd6azZjf
Aku pun menyahut dalam bisikan terengah di dekat telinga Ibu, “Memek Ibu juga enak sekali… uuuugh… ughhhh… legit sekali Buuuu… uuuugggghhhh… ughhhhh…”
3553Please respect copyright.PENANAzDlqnQyGuF
Sementara itu entotanku semakin kugencarkan dalam kecepatan standar, sambil menjilati leher Ibu diiringi dengan gigitan – gigitan kecil.
3553Please respect copyright.PENANAxTJiylldhd
Hal ini berlangsung lama. Lebih dari duapuluh menit aku “berpush-up” di atas perut ibuku, sementara mulutku tetap asyik menjilati dan menggigit – gigit leher Ibu. Tanganku pun ikut asyik meremas – remas toketnya yang tidak sekencang toket Wati namun masih enak untuk diremnas dan diemut pentilnya.
3553Please respect copyright.PENANAZibNP7NI9e
Ibu pun merintih – rintih terus sambil meremas – remas bahuku. Terkadang juga rintihannya disertai dengan meremas – remas rambutku.
3553Please respect copyright.PENANAvYZAXuKKJg
“Waaaan… oooo… ooooh… Waaaaaan… oooo… ooooh… entot terus Waaaan… oooo… oooooohhhhh… kontolmu enak sekali Waaaan… entooooottt teruuuussss… Waaan… entooooooootttttttt… entooooooootttttt… oooo… ooooooh Waaaaan…”
3553Please respect copyright.PENANAFxgVecsCcE
Namun sesaat kemudian Ibu mulai berkelojotan sambil memekik – mekik perlahan, “Waaan… ayoooo cepetin entotannya… ibu udah mau lepas Waaaan… Waaaaan… entttooooooottttttttt… entoooot teruuuuusssss… entooootttt… !”
3553Please respect copyright.PENANAEQS4JGtxnk
Sampai akhirnya ibuku terkejang – kejang sambil memejamkan matanya, sambil mencengkram sepasang bahuku erat – erat.
3553Please respect copyright.PENANA0sxcGFrNUY
Kutancapkan batang kemaluanku di dalam liang memek Ibu yang sedang mengejut – ngejut erotis. Sambil menunggu gairahnya pulih kembali.
3553Please respect copyright.PENANAQZXvseSyia
Tak lama kemudian mata ibuku terbuka kembali, dengan sorot sayu. Lalu terdengar suaranya, “Cabut kontolmu Wan… ibu udah kepayahan nih…”
3553Please respect copyright.PENANAkvz65N0qV7
“Tapi aku belkum ngecrot Bu,” sahutku bernada complain.
3553Please respect copyright.PENANAnwbB0sB9NA
“Lepasin di memek Wati aja gih. Ibu sudah kekenyangan Wan…” ucap Ibu sambil mendorong dadaku, agar tidak menghimpit toketnya lagi.
3553Please respect copyright.PENANAVEtmmtKK8f
Meski agak jengkel, kucabut juga penisku dari dalam liang memek Ibu. Lalu mengambil kimonoku dan melangkah ke luar. Dan membuka pintu kamar Wati.
3553Please respect copyright.PENANARfkbpAEhKG
Aku tersenyum sendiri merlihat kakakku tidurnya celentang dengan kedua kaki mengangkang begitu. Sehingga memeknya yang tidak bercelana dalam itu pun tampak ternganga. Seperti trenggiling yang sedang menunggu semut masuk ke dalam mulutnya.
3553Please respect copyright.PENANAM7MeYgwqAe
Kuletakkan kimonoku di samping kanan Wati. Kemudian kusingkapkan daster katun putihnya perlahan – lahan. Dan kudekatkan mulutku ke memeknya.
3553Please respect copyright.PENANA1MmxA89pHP
Aku tahu bahwa Wati kalau sudah tidur susah sekali dibangunkannya. Karena itu aku yakin kalau sekadar dijilatin memeknya takkan membuat dia bangun, kecuali kalau kelentitnya kusedot – sedot. Tapi kali ini aku bukan ingin menjilati memeknya. Aku hanya ingin mengalirkan air liurku ke dalam celah memeknya.
3553Please respect copyright.PENANAPD9iiubePF
Aku berhasil melakukannya, mengalirkan air liurku ke dalam celah memek Wati tanpa menyentuh memeknya. Karena memeknya memang agak menengadah ke atas.
3553Please respect copyright.PENANA5gDsyFyQSk
Setelah cukup basah, dengan hati – hati kuselipkan moncong penisku ke dalam mulut memek kakakku. Kemudian kudorong sekuat tenaga. Blessssss… masuk lebih dari separohnya…!
3553Please respect copyright.PENANAKJg5T5OWtG
Pada saat yang sama, Wati memekik tapi cepat kututup mulutnya dengan telapak tanganku sambil berkata, “Ini aku Wat…”
3553Please respect copyright.PENANA8cliY5ByaA
“Wawan?! Aaaah… kamu bikin aku kaget aja. Kirain ada orang jahat. Ternyata kamu… adikku tersayang,” sahut Wati sambil meraih leherku ke dalam pelukannya. Lalu tampak enjoy… menikmati entotanku yang mulai diayunkan.
3553Please respect copyright.PENANAbmiBm27pZC
Saat itu daster masih melekat di tubuh Wati. Hanya bawahnya saja disingkapkan sampai ke perut. Wati pun menyadari hal ini. Lalu dengan susah payah daster itu dilepaskan lewat kepoalanya. Kemudian berkata, “Kalau gak telanjang, terasa kurang sempurna.”
3553Please respect copyright.PENANA04S1Igltip
Lalu Wati mulai menggoyang pinggulnya. Membuatku semakin bersemangat menyetubuhinya.
3553Please respect copyright.PENANAr1Jqw8As6F
Tapi pada suatu saat Wati menghentikan goyangannya. “Bosen posisi begini terus. Posisi doggy aja yok.”
3553Please respect copyright.PENANA1tugbeyLp9
“Boleh,” sahutku sambil menarik penisku sampai terlepas dari memek kakakku.
3553Please respect copyright.PENANA8stSb2LGDE
Kemudian Wati merangkak dan menungging di atas bed. Aku pun berlutut di dekat pantatnya. Dan kujebloskan batang kemaluanku ke dalam liang memeknya kembali. Dalam posisi doggy kami lanjutkan persetubuhan ini. Aku berlutut mengentot kakakku yang sedang menungging sambil memeluk bantalnya.
3553Please respect copyright.PENANA12YsXautiO
Wati juga kunilai seperti Ibu. Seandainya dika bisa melihat secara normal, aku yakin banyak cowok yang bakal naksir dia. Karena kakakku itu bukan hanya cantik, tapi juga punya kulit yang putih mulus, punya bentuk tubuh yang seksi habis.
3553Please respect copyright.PENANA9bxuDivl4w
Ya, Wati punya tubuh tinggi langsing, dengan pinggang yang ramping, tapi baik toket mau pun bokongnya gede banget. Sehingga bentuk tubuhnya mirip biola.
3553Please respect copyright.PENANAEF55BQeBzk
Wajahnya pun cantik. Bahkan sepasang matanya tampak seperti mata normal. Tidak seperti mata tunanetra pada umumnya. Maka kalau dilihat sepintas lalu, orang takkan mengira bahwa Wati itu seorang gadis tunanetra.
3553Please respect copyright.PENANAHAupr15bLO
Dan kini tubuh seksi abis itu sedang kusetubuhi dalam posisi doggy seperti yang diinginkannya.
3553Please respect copyright.PENANA9tsPZzEHFD
Sambil mengentot liang memeknya, aku mulai menepuk – nepuk pantat kakakku yang gede semok ini.
3553Please respect copyright.PENANAMy1xuom6Hg
Tampaknya kakakku senang dengan tepukan itu. “Iya Wan… tabokin bokongku lebih keras lagi. Enak tuh.”
3553Please respect copyright.PENANA27JrEjx7DK
Kuikuti keinginan Wati itu dengan menabok – nabok pantat gedenya.
3553Please respect copyright.PENANA7MCeg4cPGx
“Iyaaaa… iyaaaa… begitu Wan… kemplangin terus pantatku sekuatmu…”
3553Please respect copyright.PENANAHyKYLdDarq
Berbeda dengan Ibu yang senang dientot dalam irama “nyiur melambai”, kakakku ini seneng dientot dengan gaya banteng ngamuk. Bayangin aja kalau banteng ngamuk, apa pun yang ada di depannya pasti diseruduk.
3553Please respect copyright.PENANABISrmLToNY
Aku pun melakukannya dengan gaya banteng ngamuk itu. Tapi bukan mau menghancurkan, melainkan ingin agar entotanku “terasa” oleh kakakku.
3553Please respect copyright.PENANAsl4k2Bd99v
Dengan batang kemaluan diayun scepat bdan sekeras mungkin, kutampar – tampar pantat kakakku sekuatnya seperti yang diinginkannya. Maka suara unik pun terdengar dari dua arah. Suara penisku yang sedang maju mundur di dalam liang memek Wati, dan suara tamparan – tamparanku di pantatnya. Crrek srtttt…
3553Please respect copyright.PENANAqJ1YVZuKBH
Bunyi tamparan – tamparanku di pantat Wati baru berhenti kalau aku sudah mrapatkan dadaku ke punggung kakakku, sambil meremas – remas toket gedenya sepuasku. Wati memang tidak protes kalau aku meremas toket gedenya kuat – kuat. Bahkan kelihatannya dia lebih suka kalau tokletnya diremas kuat – kuat. Berbeda dengan ibuku yang ingin agar payudaranya diremas pelan – pelan, secara lembut.
3553Please respect copyright.PENANAdk8M5vNy5T
Kalau diibaratkan musik, mungkin Ibu lebih suka musik yang slow dan mendayu – dayu. Sementara Wati lebih suka musik metal atau deephouse…!
3553Please respect copyright.PENANAwPFiyMFxGO
Dalam masalah sex, aku memang tidak mau egois. Aku selalu ingin mengikuti keinginan pasangan seksualku. Karena kalau pasanganku merasa puas, aku pun ikut puas.
3553Please respect copyright.PENANA5rrCLmfXQC
Setiap kali kusetubuhi, Wati tak pernah berdiam diri seperti patung. Pantatnya selalu saja bergoyang – goyang diiringi rintihan – rintihan histerisnya.
3553Please respect copyright.PENANABNxaubiZaM
“Aaaaaah… Waaaan… enak sekali Waaaan… entot terussss… enak Waaaan… aaaaa… aaaaah… aaaaa… aaaaahhhhh… ahhhhhh… Waaaaan… Waaaan… aaaaahhhh… aaaaaa… aaaahhhh… entooooottttttt… entooooooootttttttt… aaaaaaa… aaaaaaaahhhh… aaaaaa… enaaaaaak …
3553Please respect copyright.PENANASBWbqfYAiW
Tapi pada suatu saat goyangan pantat Wati terasa ngawur. Dan akhirnya dia ambruk diiringi pekikan lirihnya, “Aaaaa… aaaaaaaaahhhhh…”
3553Please respect copyright.PENANAoaSznVCyy7
Karena Wati ambruk, dengan sendirinya penisku pun terlepas dari liang memeknya. Namun aku langsung menyadarinya, bahwa dia sudah orgasme.
3553Please respect copyright.PENANAzKnagok9FS
Ya… Wati lalu menelentang dengan sepasang tangan direntangkan seperti lambang palang merah. Kedua kakinya pun direnggangkan.
3553Please respect copyright.PENANA5crJm2qlIO
Wati seolah mempersilakanku melanjutkan entotanku, tapi dalam posisi missionary saja. Maka tanpa buang – buang waktu aku pun merangkak ke atas perutnya sambil memegangi kontolku yang masih ngaceng berat ini.
3553Please respect copyright.PENANAsPCwGaKvZH
Dan dengan sekali dorong, penisku langsung masuk seluruhnya ke dalam liang memek Wati yang sudah becek ini… blesssskkkkkkk …
3553Please respect copyright.PENANArcZRdGicD7
Wati masih tampak tepar. Tapi aku langsung mengayun batang kemaluanku. Bermaju mundur lagi di dalam liang memek yang sudah becek ini. Sambil meremas – remas toket gedenya, aku pun mulai menjilati leher kakakku, disertai dengan gigitan – gigitan kecil yang tidak menyakitkan.
3553Please respect copyright.PENANAeTOfHA5K22
Wati pun tampak mulai bergairah kembali. Dengan menggeol – geolkan pinggulnya. Bergoyang menyerupai angka 8. Sehingga meski liang memeknya sudah becek, tapi masih mampu membesot – besot dan meremas – remas kontol ngacengku.
3553Please respect copyright.PENANAwK5UL8IxE3
“Waaan… ooooh… kontolmu memang gede dan panjang sekali… ini luar biasa enaknya Wan… ooooh… ooooo… ooooooohhhhhhh… entot yang kencang aja Wan… biar lebih tyerasa kepala kontolmu menyodok – nyodok dasar liang memekku. Iyaaaa… iyaaaa… entot terus Waaaan… enak sekaliiii…
3553Please respect copyright.PENANARstgs07WF3
Cukup lama batang kemaluanku “memompa” liang memek kakakku. Sehingga keringat mulai membanjiri tubuhku, bercampur aduk dengan keringat kakakku.
3553Please respect copyright.PENANA65e0FsihAW
“Memekmu juga enak sekali Wat… tadi becek sebentar, tapi sekarang udah legit lagi… geol terus pinggulmu… enak sekali…” ucapku tersendat – sendat karena sedang mewnggencarkan entotanku sambil meremas – remas toket gede dan menjilati lehernya yang sudah keringatan.
3553Please respect copyright.PENANAJYZ4y52iFX
Wati tidak menyahut. Tapi pantatnya semakin gila – gilaan bergoyang memutar – mutar dan meliuk – liuk.
3553Please respect copyright.PENANAnYbCKcbHqu
Sampai pada suatu saat terdfengar suaranya terengah – engah, “Aaaa… aku udah… mau… mau lepas lagi… barengin yuuuk… aaaaaa… aaaaaaaah…”
3553Please respect copyright.PENANAo9LMWeeqXv
Kebetulan aku pun sudah tiba di detik – detik krusial. Tanda – tanda mau ejakulasi sudah kurasakan. Maka entotanku semakin kupercepat.
3553Please respect copyright.PENANAiwYMfaqRhb
Maju mundur dan maju mundur dengan cepatnya. Sementara Wati pun mulai berkelojotan sambil meremas – remas rambutku.
3553Please respect copyright.PENANAn43p75NV0a
Kami berhasil mencapai puncak kenikmatan secara berbarengan. Bahwa ketika Wati terkejang – kejang dengan liang memek berkedut – kedut kencang, moncong kontolku pun sedang mengejut – ngejut sambil menembak – nembakkan lendir kenikmatanku.
3553Please respect copyright.PENANAT5nUvzVeAJ
Croooootttttt… crotttt… crooootttttt… crooottt… crottt… crooooootttttttt… crooootttt…!
3553Please respect copyright.PENANA7HUBv95QuV
Lalu kami terkulai lemas. Dalam kepuasan sedalam lautan.
3553Please respect copyright.PENANAgqpdPGs114
Sepuluh hari kemudian, Ibu dan Wati dirawat di rumah sakit mata, atas rujukan dokter spesialis mata yang sudah memeriksanya secara teliti di tempat prakteknya. Nanti di rumah sakit itu Ibu dan Wati akan diteliti secara intensif, kemudian dicarikan solusinya agar bisa melihat secara normal.
3553Please respect copyright.PENANAKRJl8oaC8D
Setelah mengantarkan Ibu dan Wati ke rumah sakit, aku pun pulang dengan badan terasa pegal – pegal. Karena dari pagi sibuk di kantor, dari siang sampai sore mengurus Ibu dan Wati.
3553Please respect copyright.PENANA5CpcTI4r1r
Setibanya di rumah, aku langsung mandi. Dengan harapan pegal – pegalku hilang dengan sendirinya. Tapi ternyata pegal – pegalku belum hilang juga. Maka akhirnya kupanggil Bi Euis.
3553Please respect copyright.PENANAXNErwpxoVb
“Ada apa Den?” tanya Bi Euis di ambang pintu kamarku.
3553Please respect copyright.PENANAyyHyDFp0mJ
“Bisa mijit Bi? Badanku pegel – pegel sekali,” sahutku.
3553Please respect copyright.PENANA07y1w8FNQ3
“Bisa sih sedikit – sedikit. Tapi sebentar ya Den. Mau nyisir dulu, baru selesai mandi.”
3553Please respect copyright.PENANAW00vEqEK9P
“Iya, jangan lama – lama ya.”
3553Please respect copyright.PENANAseYSYFy7Dg
“Iya Den.”
3553Please respect copyright.PENANAYxbP4YX5Dg
Setelah Bi Euis berlalu, kulepaskan baju dan celana piyamaku. Lalu dalam keadaan cuma tinggal bercelana dalam, aku menelungkup di atas bedku.
3553Please respect copyright.PENANAoYGyOqmhb7
Tak lama kemudian terdengar suara Bi Euis, “Mau pakai balsem atau minyak apa Den?”
3553Please respect copyright.PENANAolCwRmB6Vh
Sambil tetap menelungkup kusahut, “Gak usah pakai minyak apa – apa Bi. Pakai tangan Bibi aja.”
3553Please respect copyright.PENANAyGwv5EY1hA
Lalu terasa bed bergoyang. Bi Euis sudah naik ke atas bedku. Lalu mulai memegangi telapak kakiku. Dan mulai memijatnya.
3553Please respect copyright.PENANAwscXSDLL60
“Yang lama mijitnya ya Bi. Nanti kukasih bonus.”
3553Please respect copyright.PENANANkYk8nf1Ma
“Iya Den.”
3553Please respect copyright.PENANA6zTXNR6Ljq
Lalu terasa kedua tangan Bi Euis mulai memijat dan mengurut – urut betisku, sambil bertanya, “Ibu dan Neng Wati jadi dirawat di rumah sakit Den?”
3553Please respect copyright.PENANA7JeTT8i2A3
“Iya. Cuma usaha aja Bi. Mudah – mudahan mereka bisa melihat sepertti kita.”
3553Please respect copyright.PENANANLgvUHkov9
“Den… Ibu itu ibu kandung Den Wawan?”
3553Please respect copyright.PENANA8sreXaV8qG
“Iya. Emang kenapa?”
3553Please respect copyright.PENANADXWybuBsYA
“Heheheh… gak kenapa – kenapa Den. Anu… mmm… anu… Den Wawan tidak tunanetra seperti Ibu dan Neng Wati ya.”
3553Please respect copyright.PENANAIKQjGBgAHj
Aku heran. Pertanyaan itu berdasarkan apa?
3553Please respect copyright.PENANA749JnmyxJ8
Aaah… jangan – jangan suara rintihan Ibu waktu kusetubuhi terdengar oleh Bi Euis. Mangkanya Bi Euis seperti kurang percaya kalau Ibu itu ibu kandungku.
3553Please respect copyright.PENANATtI8NJkLKn
Jangan – jangan Bi Euis curiga pada apa yang sering terjadi di rumah ini…!
3553Please respect copyright.PENANAl7jc13acRT
Aku harus mencegahnya. Siapa tahu dia sudah menyadari apa saja yang terjadi di antara aku dengan Ibu dan Wati. Lalu bisa saja dia menyebar gossip ke tetangga nanti.
3553Please respect copyright.PENANAD2jjpOsVGZ
Untuk membungkam mulut Bi Euis aku punya caraku sendiri.
3553Please respect copyright.PENANAr8gM5739AM
Tadinya aku tak pernah punya perhatian berlebih kepada Bi Euis. Tapi setelah mencium gelagat mencurigakan, aku merasa harus melawannya dengan caraku sendiri.
3553Please respect copyright.PENANAJ4W7yuivj2
Kalau mau main libas sembarangan, di kantor juga banyak cewek yang kelihatan memancxing – mancing padaku. Tapi aku tak pernah menggoda seorang karyawati pun di kantor. Terlebih kalau mengingat Bu Laila yang begitu dalam mencintaiku. Kalau ketahuan macem – macem di kantor, bisa dipecat aku nanti.
3553Please respect copyright.PENANAor6LnJLZZz
Tapi Bi Euis ini, harus mendapatkan perlakuan khusus dariku. Agar seandainya dia tahu rahasiaku dengan Ibu dan kakakku, dia akan tutup mulut.
3553Please respect copyright.PENANAM3uCqKsVF3
Lalu aku menelentang sambil berkata, “Bagian depannya juga Bi.”
3553Please respect copyright.PENANAVsX67jiTJe
“Iya…” sahutnya sambil mengurut – urut tulang keringku sambil menunduk, memandang ke arah yang sedang dipijitnya. Pada saat itulah kjuperhatikan bentuk Bi Euis yang lumayan cantik. Bahkan kulitnya lebih putih daripada kulit ibu dan kakakku.
3553Please respect copyright.PENANAR98nI54h83
“Umur Bibi sekarang berapa tahun?” tanyaku.
3553Please respect copyright.PENANAlDZy4l8ZOB
“Duapuluhenam Den.”
3553Please respect copyright.PENANAu0MllQeu8e
“Wah… cuma beda dua tahun denganku. Terus… sejak kapan hidup menjanda?”
3553Please respect copyright.PENANAGdk7Ip1y3F
“Sudah setahun Den.”
3553Please respect copyright.PENANAMxKI7JjgaB
“Punya anak berapa orang?”
3553Please respect copyright.PENANAQ2zfZv3aGU
“Belum punya anak seorang pun. Justru mantan suami menceraikan saya juga karena sudah lima tahun berumah tangga, tidak punya anak seorang pun.”
3553Please respect copyright.PENANAW9kNY7sb9O
“Memangnya Bibi menikah pada usia berapa?”
3553Please respect copyright.PENANAnSXUTqZzfr
“Duapuluh tahun Den.”
3553Please respect copyright.PENANAVQFKKoqb4D
“Umur duapuluh kawin, umur duapuluhlima jadi janda ya.”
3553Please respect copyright.PENANACwA1H21wcA
“Hehehee… iya Den. Sudah takdirnya harus begini,” ucapnya dengan suara lirih.
3553Please respect copyright.PENANAj79xI7vw2q
Pada saat itulah diam – diam kusembulkan batang kemaluanku yang sudah ngaceng ini dari celah celana dalamku. “Gak kangen sama yang begini?” tanyaku sambil menarik tangannya sampai menempel di batang kemaluanku.
3553Please respect copyright.PENANAZYt3KEokKJ
“Waaauuu Deeen…! “serunya dengan mata terbeliak dan tangan gemetaran, “Iiii… ininya ha… harus dipijit juga? Iiiih… gede dan panjang sekali… hihihiiii…”
3553Please respect copyright.PENANAPXwAoRC2Eb
“Iya… pijitnya pake memek aja Bi. Supaya nikmat,” kataku sambil menarik kedua tangannya, sehingga dadanya terhempas ke atas dadaku.
3553Please respect copyright.PENANASlzONDbDzQ
Dengan sigap aku pun mendekap pinggangnya erat – erat. Kurapatkan pipiku ke pipinya sambil berbisik, “Sebenarnya kalau didandani, Bi Euis ini cantik lho…”
3553Please respect copyright.PENANAfX2l9sgJdP
“Siapa yang mau dandani saya…” sahutnya nyaris tak terdengar.
3553Please respect copyright.PENANAeN2UFEWz6e
“Nanti aku yang dandani. Asalkan bisa nyimpen rahasia aja,” ucapku sambil meremas – remas bokong gedenya. Ya… salah satu daya tarik Bi Euis adalah bokongnya itu. Gede dan menggiurkan.
3553Please respect copyright.PENANAt9BjxUU3vb
“Te… terus saya harus gimana Den?” tanyanya yang masih nemplok di atas dadaku.
3553Please respect copyright.PENANAjIpMa2z64Q
“Mumpung Bi Euis belum kawin lagi, kita main aja yok. Biar aku jadi sayang sama Bibi.”
3553Please respect copyright.PENANAkcvhnYPRoO
“Ma… main apa Den?”
3553Please respect copyright.PENANAw4eJdirEvz
Aku menyahutnya dengan bisikan, “Bersetubuh…”
3553Please respect copyright.PENANAeWK8nZ6Z4J
“Mmm… siapa sih yang gak mau digauli sama cowok seganteng Den Wawan. Tapi saya takut… takut hamil Den.”
3553Please respect copyright.PENANAlI4UBlGrl7
“Soal itu sih jangan takut. Aku punya pil anti hamil.”
3553Please respect copyright.PENANAmm7a18FEIH
“Kalau gitu… terserah Aden aja deh…”
3553Please respect copyright.PENANA0ozXoDRbgH
“Wanita kalau sudah bilang terserah, berarti mau kan?” cetusku sambil bangkit. Bi Euis pun duduk dengan sikap canggung dan malu – malu.
3553Please respect copyright.PENANAJAnDnKXfL3
Dalam keadaan cuma bercelana dalam ini, aku mendekap pinggang Bi Euis dari belakang. Saat itu Bi Euis mengenakan daster batik yang sudah agak lusuh. Tapi aku tak peduli dengan daster lusuhnya. Yang penting tubuh di balik daster lusuh itu.
3553Please respect copyright.PENANAfRdJ0Vb6WK
Dan tanganku mulai menyelinap ke dalam dasternya. Mulai mengusap – usap perutnya yang masih terasa kencang dan ramping.
3553Please respect copyright.PENANAwlPZ2HMgsy
“Sebenarnya sudah lama aku menunggu kesempatan ini,” bisikku sambil menyelinapkan tangan ke balik celana dalamnya. Tentu saja ini suatu kebohonganku. Karena tadinya aku tak punya perhatian sedikit p;un kepada Bi Euis.
3553Please respect copyright.PENANAhhk1LVHMK7
“Mumpung Ibu dan Neng Wati gak ada ya Den. Kalau mereka sudah pulang, gak bisa bebas lagi mungkin,” ucapnya tanpa menepiskan tanganku yang sudah berkeliaran di dalam celana dalamnya. Dan membuatku tahu bahwa memek Bi Euis tidak ada jembutnya, dicukur habis. Ternyata seorang pembokat juga sudah mengikuti zaman, dengan mencukur habis jembutnya.
3553Please respect copyright.PENANAg2OhVpdnjS
“Siapa bilang? Coba aja kalau mereka sudah pulang nanti, aku akan tetap bebas ngajak Bibi tidur di kamarku ini.”
3553Please respect copyright.PENANAZ3dF6ywwKd
“Iya sih. Den Wawan kan yang berkuasa di sini. Aduuuduuuh… Deeen… kalau memek saya sudah dimainin gini, saya suka gak bisa nahan nafsu.”
3553Please respect copyright.PENANArvuNXg81kg
“Lepasin dong dasternya. Aku seneng memek Bibi dicukur habis gini. Pasti enak jilatinnya.”
3553Please respect copyright.PENANAGnDojpn32e
“Iiih… merinding saya dengernya juga…” sahut Bi Euis sambil melepaskan daster batik lusuhnya.
3553Please respect copyright.PENANA8ZL1WlxeUg
Dalam keadaan tinggal mengenakan beha dan celana dalam yang serba hitam, aku dibuat terlongong menyaksikan betapa iundahnya tubuh Bi Euis itu. Sehingga aku lupa bahwa aku hanya ingin menutup mulutnya agar tidak menyebar gosip dengan caraku sendirti. Dengan mengentotnya dan membuatnya ketagihan…!
3553Please respect copyright.PENANAfr2CZTlnDs
Tapi setelah melihat betapa cemerlangnya kulit putih mulus yang dimilikinya itu, aku lupa pada tujuan awalku. Aku ingin menelanjangi dan menyetubuhinya, hanya untuk menyalurkan nafsu syahwatku semata.
3553Please respect copyright.PENANA0nuTF9NTUE
Maka dengan sedikit gugup kubuka kancing beha hitam yang terletak di punggungnya itu. Lalu dia sendirti yang melepaskan behanya itu.
3553Please respect copyright.PENANAP9EoATiTir
Sehingga sepasang payudara yang berukuran sedang terbuka jelas di depabn mataku. Dan setelah kupegang, terasa masih kencang dan padat. “Masih kencang gini toketnya Bi, “komentarku.
3553Please respect copyright.PENANAdm6Ddd38X3
“Saya kan belum pernah menyusui Den,” sahutnya sambvil melepaskan celana dalam hitamnya. Sehingga bentuk memek gundulnya tampak jelas di mataku. Memek yang sangat tembem. Sehingga bagian dalamnya disembunyikan oleh ketembeman “sepasang pipinya”.
3553Please respect copyright.PENANArXat51eowt
Maka kutepuk – tepuk memek tembem itu sambil berkata, “Ini yang sangat kusukai. Tembem dan dicukur bersih jembutnya. Pasti enak menjilatinya.”
3553Please respect copyright.PENANAUS21lRfrli
Wanita yang hanya 2 tahun lebih tua dariku itu mendadak manja. Ia merapatkan pipinya ke pipiku, sementara tangannya menyelinap ke balik celana dalamku. Memegang batang kemaluanku sambil berkata perlahan, “Saya juga ingin ngemut titit Den Wawan…”
3553Please respect copyright.PENANAe4wmJiPzD1
“Titit itu sebutan buat anak kecil. Kalau buat orang dewasa sih sebut aja kontol… !”
3553Please respect copyright.PENANAWi9Ov1IKgB
“Hihihiii… takut dianggap kasar,” sahut Bi Euis sambil mendekatkan wajahnya ke celana dalamku. Lalu kuturunkan celana dalamku, sehingga jadi telanjang bulat seperti Bi Euis juga.
3553Please respect copyright.PENANA8chz0oDw6Z
Wanita yang usianya lebih tua dua tahun dariku itu tampak senang bisa memegang batang kemaluanku. Lalu menciumi dan menjilatinya. Bahkan lalu memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya.
3553Please respect copyright.PENANAh9j0mWuLQn
Lalu ia menggelutkan lidah dan bibirnya ke penisku. Samnbil mengalirkan air liurnya ke badan kontolku, untuk melicinkan tangannya yang lalu mengurut – urut badan kontolku yang tidak terkulum olehnya.
3553Please respect copyright.PENANAyEksLYB3If
Sebenarnya aku kurang suka dioral oleh pasangan seksualku. Karena kalau kelamaan dioral, bisa – bisa cepat ngecrot pada waktu ngentot beneran nanti.
3553Please respect copyright.PENANAvwRHd6toHC
Namun kali ini ada keasyikan tersendiri bagiku. Bahwa ketika sedang menyelomoti kontolku, memek Bi Euis ada di dekat tanganku. Sehingga aku bisa mencolek – colek mulut memeknya. Bahkan kuselusupkan jari tengahku ke dalam lubang memeknya yang terasa hangat dan licin.
3553Please respect copyright.PENANAtx6lAbbaPl
Hmmm… dioral oleh Bi Euis sambil menggerak – gerakkan jari tengahku di dalam liang memeknya, membuat nafsuku semakin bergejolak. Mungkin Bi Euis pun seperti aku. Mulai horny berat. Karena dalam tempo singkat saja liang memeknya jadi basah.
3553Please respect copyright.PENANAXS80TuftYO
Bahkan pada suatu saat Bi Euis melepaskan selomotannya, lalu berkata, “Saya sudah horny sekali Den. Langsung masukin aja ya. Gak usah dijilatin dulu. Memek saya udah basah sekali nih.”
3553Please respect copyright.PENANA06YTqry2cP
Aku mengangguk sambil merangkak ke atas perutnya. Lalu meletakkan moncong kontolku di ambang mulut memek tembem Bi Euis.
3553Please respect copyright.PENANAi5dAHYmopu
Bi Euis pun membantuku. Memegang leher kontolku, lalu mendesakkan moncongnya ke mulut memeknya. Setelah terasa ngepas, ia memberi isyarat dengan kedipan matanya.
3553Please respect copyright.PENANAF3Q1ZjVQD2
Aku pun spontan mendorong batang kemaluanku sekuat tenaga. Dan… blessss… kontolku melesak ke dalam liang memek Bi Euis.
3553Please respect copyright.PENANA33fAU6eQdz
Gila… baru didorong saja sudah terasa enaknya liang memek janda muda ini.
3553Please respect copyright.PENANAkDGCeVVcCD
“Ooooooohhhhh… masuk Deeen… gak nyangka punya Den Wawan segede dan sepanjang ini…” ucap Bi Euis sambil merengkuh leherku ke dalam pelukan hangatnya. Lalu merapatkan pipinya ke pipiku, “gak nyangka saya akan merasakan semua ini Den…”
3553Please respect copyright.PENANAckiYf0Z4p6
Aku pun mulai mengentotnya perlahan – lahan, sambil menjauhkan pipiku dari pipinya. Karena aku ingin melihat ekspresi wajahnya pada waktu sedang kuentot.
3553Please respect copyright.PENANA9DFioKq92z
Dan… aku seolah disadarkan pada suatu kenyataan. Bahwa wajah yang sedang kulihat dari jarak dekat ini cantik sekaligus manis.
3553Please respect copyright.PENANA8MiPvjAW6h
“Bibi terlalu cantik buat seorang pembantu,” kataku sambil mencolek bibir sensualnya, tanpa menghentikan entotan pelanku.
3553Please respect copyright.PENANA3IncTcPv6o
“Den Wawan juga tampan sekali. Bahkan sampai mirip cewek saking tampannya,” sahut Bi Euis sambil mendekap punggungku.
3553Please respect copyright.PENANAcB71ext9V9
Aku tersenyum, karena sejak masih kuliah banyak temanku yang berkata seperti itu.
3553Please respect copyright.PENANAXRYksMmDOg
Kemudian kuayun penisku dengan gerakan agak cepat sampai batas normalnya lelaki yang sedang mengentot pasangan seksualnya.
3553Please respect copyright.PENANAR6FxUecbRq
Bi Euis pun mulai merintih – rintih erotis, namun suaranya perlahan sekali, “Den… ooo… oooooh… Deeen… iiii… iini enak sekali Deeeen… ayo Den… entot terus… ini luar biasa enaknya… oooooh… gak nyhangka saya akan mendapatkan kenikmatan yang luar biasa ini…”
3553Please respect copyright.PENANAWDioc1uVWW
Aku pun semakin bergairah untuk mengayun batang kemaluanku di dalam liang memek Bi Euis yang luar biasa nikmatnya ini…
3553Please respect copyright.PENANAQDLbiw8mqM
Tarian birahiku di atas perut Bi Euis benar – benar bermutu, menurutku. Karena gesekan demi gesekan membuatku serasa dialiri arus listrik dari ujung kaki sampai ubun – ubun di kepalaku.
3553Please respect copyright.PENANAjeV0rQr3Qb
Apakah aku merasa hina? Seorang dirut menyetubuhi pembantunya sendiri?
3553Please respect copyright.PENANAlygOmh8o49
Tidak. Pembantu juga manusia. Sama saja seperti aku. Bahkan kuanggap Bi Euis laksana mutiara di dalam lumpur.
3553Please respect copyright.PENANA7tJ0rkYNWb
Bi Euis punya kulit putih mulus. Punya wajah cantik sekaligus manis. Punya bentuk tubuh yang sangat menggiurkan, terutama bokong gedenya itu. Punya sepasang payudara yang masih padat kencang.
3553Please respect copyright.PENANAGbWh2lUeZe
Hanya nasibnya saja yang kurang beruntung. Sehingga harus bekerja di rumahku sebagai seorang pembantu.
3553Please respect copyright.PENANAOqjwFJCvXN
Dan aku bertekad untuk menyenangkannya kelak. Aku ingin mendandaninya, ingin mencukupi kebutuhan hidupnya, ingin juga menempatkannya di rumah yang layak huni.
3553Please respect copyright.PENANAGNYL0rVB99
Aku bahkan bisa membayangkan seandainya Bi Euis sudah didandani, membawanya ke tengah kelompok kaum elite pun takkan memalukan. Karena hanya dengan dandanan sederhana saja sudah kelihatan cemerlangnya wajah Bi Euis, yang usianya kira – kira sebaya dengan Wati itu. Apalagi kalau sudah benar – benar didandani dan dipoles make up.
3553Please respect copyright.PENANADQt8HuhYTm
Dan liang memeknya yang tengah kuentot ini bermacam – macam nikmat yang kurasakan, yang sulit menjelaskannya. Yang pasti aku merasakan sesuatu yang lain dari biasanya. Aku menilai Bi Euis ini punya rasa yang lain dari perempuan – perempuan yang pernah kusetubuhi. Dan ini membuatku jadi sangat bergairah menyetubuhinya.
3553Please respect copyright.PENANAnlrPXvx1RZ
Untuk itu aku pun ingin menciptakan kesan, bahwa aku pun lelaki yang lain dari yang lain. Karena itu ketika batang kemaluanku sedang gencar – gencarnya mengentot, mulut dan tanganku pun mulai beraksi. Aku mulai memagut bibirnya yang tipis mungil, lalu melumatnya habis – habisan. Bukan sekadar menciumnya.
3553Please respect copyright.PENANAf0VqUzGGjQ
Terasa tubuh Bi Euis bergetar – getar. Mungkin saking menikmatinya. Mungkin juga karena baru sekali ini dia merasakan bibirnya dilumat pada saat liang memeknya sedang “dipompa” oleh kontol.
3553Please respect copyright.PENANAoHxsX5roTI
Ketika mulutku pindah sasaran, untuk menjilati lehernya, disertai gigitan – gigitan kecil, tangan kiriku tetap asyik meremas toketnya yang berukuran ideal dan masih kencang itu, rintihan – rintihan histerisnya terdengar lagi.
3553Please respect copyright.PENANA6i0KWXyHl3
“Deeen… oooo… oooooh… be… belum pernah… sa… saya merasakan… di… disetubuhi yang seenak ini Deeen… ini akan menjadi kenangan tak terlupakan di seumur hidup saya Feeen… ini… ini luar biasa enaknya… aaaaah… aaaaaaah… aaaaah… Deeen… aaaaaah… hhhhhh …
3553Please respect copyright.PENANAtB85KO8DF8
Mendengar pengakuan itu aku baru ngeh bahwa Bi Euis sudah dua kali orgasme. Pantasan keringat sudah membanjiri leher dan ketiaknya. Dan kini dia mau orgasme lagi untuk ketiga kalinya. Sementara tubuhku pun sudah bermandikan keringat.
3553Please respect copyright.PENANAnpdfgwO1F8
Maka kupacu batang kemaluanku untuik mengentot liang memek Bi Euis habis – habisan. Dengan target ingin mencapai puncak kenikmatan secara berbarengan.
3553Please respect copyright.PENANA0JznkTiSjp
Berhasil. Ketika sekujur tubuh Bi Euis terkejang – kejang, dengan perut sedikit terangkat, sementara liang memeknya terasa mengejut – ngejut erotis, batang kemaluyanku pun sedang kutancapkan sedalam mungkin, tanpa menggerakkannya lagi.
3553Please respect copyright.PENANA5PztjkZ31a
Lalu kontolku mengejut – ngejut di dalam liang heunceut Bi Euis, sambil menembak – nembakkan lendir pejuhku.
3553Please respect copyright.PENANAHpGtM2qz5k
Creeeettttt… cretttcretttttt… crooootttttt… cret… crooootttttttt… crettttt… crooootttt…!
3553Please respect copyright.PENANAaoiLCLIY85
“Uuuughhhhhhh… ughhhhh… uuuuuuuggggghhhh… “nafasku berdengus – dengus, lalu terkapar di atas perut Bi Euis.
3553Please respect copyright.PENANAjoOIYLn5Eu
Namun aku masih bisa memperhatikan wajah Bi Euis yang seakan memancarkan aura kecantikannya, sebagai wanita muda yang baru mengalami orgasme.
3553Please respect copyright.PENANAYIiT0eM1yz
Ia pun menatapku dengan senyum manis di bibirnya. Lalu terdengar suaranya lirih, “Sekarang saya sudah menjadi milik Den Wawan.”
3553Please respect copyright.PENANA3MLtQNfGcL
“Bagaimana perasaan Bibi setelah menjadi milikku?”
3553Please respect copyright.PENANAmFNfFhz5QK
“Bahagia sekali,” sahutnya, “tapi bercampur perasaan kuatir.”
3553Please respect copyright.PENANAgLYHSPKAGQ
“Kuatir kenapa?”
3553Please respect copyright.PENANAgf5RBTWBmp
“Takut kalau Aden sudah bosan lalu memecat saya dari sini.”
3553Please respect copyright.PENANAKS3MrhDRxS
“Aku bukan manusia sekejam itu Bi,” sahutku sambil mencabut kontolku yang sudah lemas dari dalam liang memek Bi Euis, “Ohya… umur Bibi kan cuma beda dua tahun denganku. Panggilan Bibi kan cocoknya buat orang yang belasan tahun lebih tua dariku. Bagaimana kalau kupanggil Ceu Euis aja?”
3553Please respect copyright.PENANAUghN44eVYW
“Panggil nama langsung, saya malah lebih suka.”
3553Please respect copyright.PENANAzRlJEsAPHR
“Ya udah, aku buang aja sebutan Bibinya. Karena usia Euis kan sebaya dengan usia Wati. Kepada Wati pun aku manggil nama langsung. Padahal dia kakakku. Tapi dia sendiri yang ingin dipanggil namanya saja, gak usah pakai Ceu atau Kak dan sebagainya,” ucapku sambil meraih pergelangan tangan Euis, “Kita mandi bareng yuk.
3553Please respect copyright.PENANAC3QgqUv4Y5
“Malem – malem gini mau mandi Den?” tanyanya seperti ragu. Tapi dia turun juga dari bed dan mengikuti langkahku menuju kamar mandi, dalam keadaan sama – sama telanjang bulat.
3553Please respect copyright.PENANAib4T4yDW8T
“Kita kan mau mandi pakai air hangat, bukan air dingin. Jadi mandi malam juga gak apa – apa,” kataku setelah berada di dalam kamar mandi.
3553Please respect copyright.PENANAsOkuMZDlq1
Di dalam kamar mandi, lagi – lagi kuperhatikan sekujur tubuh Euis dari ujung kaki sampai ke ujung rambutnya. Penilaianku semakin teguh. Tiada cela yang ada di tubuh sempurna (menurut ukuran manusia biasa) itu. Bahkan nilai plusnya adalkah… penmuh dengan daya pesona.
3553Please respect copyright.PENANA29iTROP7mh
Memang tadinya aku tak pernah memperhatikan Euis sedikit pun. Bahkan tadi pun aku takkan memperhatikannya andai tiada alasan, yakni perasaan takutku kalau rahasia pribadiku dengan ibu dan kakakku bocor ke luar.
3553Please respect copyright.PENANApX5IcPbl19
Tapi aku tak mau memperlihatkan rasa kagumku secara berlebihan. Lalu aku memutar keran shower utama. Maka air hangat pun memancar dari atas kepala kami.
3553Please respect copyright.PENANADW87nRPPPj
Lalu kuambil sabun shower. Kukucurkan sedikit ke telapak tanganku sambil berkata, “Kita gantian menyabuni ya. Sekarang aku mau menyabuni Euis dulu.”
3553Please respect copyright.PENANAEAh84UqOmq
“Aaah… masa saya disabuni sama Den Wawan?”
3553Please respect copyright.PENANAenVJtArhiV
“Nggak apa – apa. Aku hanya ingin memperlihatkan perasaan sayangku padamu Is.”
3553Please respect copyright.PENANAzMK7fmbNM9
Euis menatapku dengan bola mata bergoyang perlahan. Lalu dibiarkannya aku menyabuni punggungnya, bokong gede dan betis indah dan telapak kakinya.
3553Please respect copyright.PENANAoafsMpdOup
Pada waktu aku menyabuni bagian depannya, Euis tampak tersipu – sipu terus. Mungkin karena tak mengira akan disabuni olehku dengan telaten. Terlebih ketika aku menyhabuni kemaluannya, ia semakin tersipu – sipu. Padahal aku melakukan semua ini dengan senang hati. Terutama waktu menyabuni memeknya yang sudah memberikan kenikmatan luar biasa bagiku.
3553Please respect copyright.PENANAQNX9cfO3cA
Tapi aku sekadar menyabuninya saja. Tidak memanfaatkan kesempatan untuk “macem – macem” di kamar mandi. Kalau masih bernafsu, toh kamarku masih leluasa untuk melakukannya.
3553Please respect copyright.PENANAVLYvocPn5J
Ketika tiba giliran Euis yang harus menyabuniku, terasa benar dia lebih telaten daripada aku. Setiap bagian yang tidak terjangkau oleh tanganku, disabuninya dengan cermat. Dan ketika sedang menyabuni batang kemaluan berikut kantung pelernya, Euis tampak tersenyum – senyum. Lalu menciumi moncong kontolku yang sudah berlepotan air sabun.
3553Please respect copyright.PENANACQP0QcOpDe
Kusahut: “Iya, tapi nanti aja kalau sudah selesai mandinya. Kalau diselomoti di sini, nanti kontolku bakal nagih, bakal ngaceng dan pengen ngentot di sini juga. Kalau bisa di atas kasur empuk, ngapain ngewe sambil berdiri di dalam kamar mandi.”
3553Please respect copyright.PENANALaLCJgwCFL
Euis mengangguk – angguk sambil tersenyum.
3553Please respect copyright.PENANAdD12PFh1Tz
Lalu keran shower air hangat kuputar lagi. Untuk membilkas tubuh kami sampai bersih.
3553Please respect copyright.PENANALZCd9gf2pU
“Saya pasti bakal ketagihan,” ucap Euis pada waktu sedang menghanduki badannya sendiri yang sudah bersih dan harum sabun.
3553Please respect copyright.PENANArDKRaUlpj3
“Aku juga pasti ketagihan,” sahutku.
3553Please respect copyright.PENANAFwdOZNkYWQ
“Terus kalau Ibu dan Neng Wati sudah pulang bagaimana?”
3553Please respect copyright.PENANAtrm5n9z0wh
“Kita tetap bisa melakukannya di dalam kamarku.”
3553Please respect copyright.PENANAS9HoLW5FvJ
“Kalau ketahuan sama Ibu atau Neng Wati nanti gimana?”
3553Please respect copyright.PENANAWxTSrvKFWC
“Alaaa… aku jamin mereka takkan berani memarahi kita. Aku kan tulang punggung di rumah ini,” sahutku disusul dengan kecupan hangatku di pipi Euis.
3553Please respect copyright.PENANAOd5rDor6xv
Tiba – tiba Euis mendekapku dari belakang sambil berkata, “Kalau Den Wawan takkan memutuskan hubungan ini, saya hamil pun gak apa – apa.”
3553Please respect copyright.PENANAAQtKIJawn8
“Jadi simpananku mau?”
3553Please respect copyright.PENANAkbQedH7ixZ
“Siap Den.”
3553Please respect copyright.PENANAm28SZbLbpW
“Tapi sekarang sih jangan hamil dulu. Nanti gak ada yang bantuin Ibu dan Wati di sini. Tapi bukankah Euis sudah bertahun – tahun punya suami gak hamil juga? Sebenarnya siapa yang mandul?”
3553Please respect copyright.PENANALI5pUcGBi2
“Gak tau. Belum pernah diperiksa ke dokter. Tapi kayaknya sih mantan suami saya yang mandul. Setelah kawin lagi juga, istrinya belum hamil – hamil sampai sekarang. Jadi mungkin saja dia yang mandul.”
3553Please respect copyright.PENANA87WBrfPIMx
“Bekas suamimu itu kerja apa?”
3553Please respect copyright.PENANAV0lgJrat4r
“Cuma buruh bangunan Den.”
3553Please respect copyright.PENANAWZiVGNxTEF
“Kalau Euis sedang dapoat libur, pulang ke mana?”
3553Please respect copyright.PENANAuaoO1X63ds
“Ke rumah ibu saya, satu – satunya orang tua yang masih saya miliki.”
3553Please respect copyright.PENANA064Lta9Eo3
“Ayahmu sudah meninggal?”
3553Please respect copyright.PENANABoEiWgYQLJ
“Iya. Meninggal karena kecelakaan lalu lintas.”
3553Please respect copyright.PENANAW50CAzNFrU
“Ogitu… jadi kalau sedang libur, Euis pulang ke rumah ibu?”
3553Please respect copyright.PENANAwHvXMTc3WT
“Iya Den.”
3553Please respect copyright.PENANAFhLJUgxP5x
“Rumah punya ibumu?”
3553Please respect copyright.PENANA8lpJZEBAP9
“Bukan. Rumah kontrakan Den.”
3553Please respect copyright.PENANASJwQCXIu21
“Yang bayar uang kontrakan rumahnya siapa?”
3553Please respect copyright.PENANAWZR1ArHtJN
“Tadinya ibu saya sendiri. Karena dia suka usaha kecil – kecilan. Tapi setelah saya bekerja di sini, saya yang membayar uang kontrakannya.”
3553Please respect copyright.PENANAMDDImuLgKE
“Ibumu masih kuat usaha segala?”
3553Please respect copyright.PENANAZAHq6x0xu3
“Masih Den. Ibu saya kan belum tua – tua benar. Baru empatpuluhtiga tahun. Dia menikah di usia enambelas. Lalu di usia tujuhbelas melahirkan saya.”
3553Please respect copyright.PENANAJFy7ZyTgmp
“Berarti ibumu sebaya dengan ibuku ya?”
3553Please respect copyright.PENANACVGygdWy4c
“Iya… usia Ema kira – kira seumuran sama Ibu.”
3553Please respect copyright.PENANAUcNCs7Rw3V
“Kamu manggil Ema sama ibumu?”
3553Please respect copyright.PENANASY9nqxmCbI
“Iya, sejak kecil saya manggil Ema sama ibu dan manggil Bapa sama ayah. Nggak mau ikut – ikutan manggil papa dan mama seperti anak – anak lain. Tau diri aja, orang miskin masa manggil mama atau mamie kepada ibu. Bisa diketawain orang nanti.”
3553Please respect copyright.PENANA1DnWs1rpHL
Obrolan itu kami lanjutkan di atas sofa kamar tidurku.
3553Please respect copyright.PENANAU3NlEcYZ30
“Euis kan punya jatah libur sehari dalam seminggu. Tapi hari liburnya selalu berubah – ubah. Siapa yang menentukan hari libur itu Is?” tanyaku ketika Euis sudah mengenakan daster batik lusuhnya lagi.
3553Please respect copyright.PENANAedF1rvwAPu
“Yang menentukan hari libur itu Ibu Den. Jadi libur saya kadang Senin, kadang Selasa dan seterusnya. Saya malah belum pernah dikasih hari libur hari Sabtu dan Minggu. Mungkin karena Den Wawan ada di rumah. Jadi ada yang masakin buat Aden,” sahut Euis, “Tapi selama Ibu dan Neng Wati ada di rumah sakit, saya tidak boleh ngambil libur dulu.
3553Please respect copyright.PENANAROBZ7iNoB4
“Besok kan Sabtu. Berarti aku libur. Kita jalan – jalan ya.”
3553Please respect copyright.PENANAZ9hDxTMpHv
“Iya Den. Saya kan sudah menjadi milik Aden. Jadi, dibawa ke mana pun saya siap.”
3553Please respect copyright.PENANAPSUYVkmydR
“Sekarang ewean lagi siap?”
3553Please respect copyright.PENANA9pzQXS8453
“Hihihihiii… siap Den. Saya juga malah kepengen lagi. Soalnya waktu Aden nyabunin memek saya tadi, saya langsung kepengen…” Maka kami pun bertelanjang bulat kembali. Dan bersetubuh lagi sepuasnya.
3553Please respect copyright.PENANAKsblckNlmL