Setelah hubungan seluler ditutup, aku bergegas menyambar tas kerjaku dan melangkah ke tempat parkiran. Sesaat kemudian aku sudah berada di belakang setir sedan hitamku, yang kularikan menuju rumahku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhnBl5xjA7k
Setengah jam kemudian aku sudah tiba di rumahku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5JWjLSAXxF
Seorang wanita separoh baya berdiri di ambang pintu rumahku. Wanita yang tinggi langsing, mirip Tante Martini. Tapi yang ini lebih putih. Ia menyambut kedatanganku dengan senyum ceria di bibirnya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvoj2GE5C44
“Ini Wawan?!” sapanya waktu aku sudah berada di teras depan.
“Betul, “aku mengangguk sopan, “Ini Tante Ros?”
“Iya. Kamu pasti sudah lupa, karena waktu aku meninggalkan Indonesia, kamu masih sangat kecil.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqJulgAfAVh
“Iya Tante,” sahutku yang lalu berjabatan tangan dengannya, disusul dengan mencium tangan yang kujabat itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLKdGYld3SO
Tante Rosida pun memeluk dan mencium sepasang pipiku. “Wawan… Wawan… kamu setelah dewasa jadi ganteng gini sih?!”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFl5HbYOT94
“Heheehee… Tante juga cantik sekali,” sahutku sambil melangkah masuk ke dalam, mengikuti langkah adik Ibu itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlpEh4Q2n8r
Setelah duduk di ruang tamu yang sudah diupgrade jadi l;umayan mewah ini, aku bertanya, “Suami Tante mana?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGJDpnj3edb
“Suamiku sudah meninggal enam bulan yang lalu. Makanya aku pulang ke tanah air. Dan takkan kembali ke Belanda lagi.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKT7swNpjmj
“Wah, turut berduka cita, Tante. Suami Tante sakit apa yang menyebabkannya meninggal?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWKhXZwfmEq
“Menderita kanker otak Wan. Sudah dibawa ke Jerman segala, tapi sia – sia aja. Penyakitnya tidak bisa disembuhkan. Karena telanjur sudah stadium akhir.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbpdSAQRLU6
Tak lama kemudian Ibu pun muncul di ruang tamu. Meraba – raba dan duduk di sampingku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0LHs1tGvNK
“Wati mana Bu?” tanyaku.
“Lagi ke salon sama temannya. Dari tadi pagi belum pulang – pulang. Mungkin terus ke kota, lihat – lihat pakaian dan sebagainya,” sahut Ibu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxpgiuyagJp
“Jelaskan aja apa yang kamu katakan tadi Ros,” kata Ibu kepada adiknya, “Siapa tau Wawan bisa membantumu.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrCdPtI7xjh
Tante Ros mengangguk. Lalu menoleh padaku, “Banyak sih yang butuh bantuanmu Wan. Pertama, aku minta dicarikan rumah yang bagus dan mau dijual. Kedua, minta diantar ke dealer mobil, karena akuj pasti kepayahan kalau gak punya mobil. Ketiga, aku minta dibikinkan SIM. Karena SIM Belandaku gak berlaku di sini.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcABuswicqB
“Tante gak punya SIM internasional?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ebLoyCdAc
“Nggak. Tapi di Belanda sih SIMnya berlaku untuk di negara – negara tetangga. Tapi kayaknya gak berlaku di Indonesia sih. Mmm… bagaimana? Bisa bantu aku gak?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw4eGMXyJjL
“Bisa Tante. Kebetulan ada rumah bagus di kompleks perumahan elit yang maui dijual. Kalau Tante berkenan, sekarang juga rumahnya bisa dilihat,” ucapku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNJ8wcRg1Eq
“Ayo kalau begitu sih. Lebih cepat lebih baik. Nanti ngobrolnya lanjutin di jalan aja,” ucap Tante Ros sambil bangkit dari sofa.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQQCJHiXx9f
Beberapa saat kemudian Tante Ros sudah duduk di dalam sedan hitamku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeDR5NlnvXT
“Kamu sudah jadi orang sukses ya Wan. Mobil ini di Eropa juga mahal sekali,” ucap Tante Ros ketika sedan hitamku mulai kujalankan.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9sf46f5NAP
Aku tidak menanggapinya. Bahkan bertanya, “Tante sudah punya anak berapa?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkLjh5XoRvg
“Belum punya Wan,” sahutnya, “Suamiku kan sudah tua. Waktu menikah denganku aja bedanya sampai tigapuluh tahun. Waktu aku nikah, usiaku baru tujuhbelas. Suamiku sudah empatpuluhtujuh tahun.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ZdVH9GD7W
“Wah waktu meninggal umurnya sudah mencapai enampuluhan kali ya?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkdXZF1pk1E
“Umurku sekarang sudah tigapuluhtujuh. Berarti waktu dia meninggal, umurnya sudah hampir enampuluhtujuh.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGv7Os3Ew88
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnawOPBlCcI
“Pasti meninggalkan warisan yang sangat banyak ya Tante?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzTUOFiUnPZ
“Banyak sekali sih nggak. Cuma ada laaah… untuk kebutuhanku setelah tinggal sendirian begini. Makanya aku ingin berbisnis di sini. Kira – kira bisnis apa ya Wan?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ9Tyl4jTit
“Dana yang mau dikeluarkan untuk bisnisnya berapa Tante?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi5D79D9aqn
Tante Ros membisikkan nominal dana yang dimilikinya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjEYUzdIgZ9
“Cukup nggak untuk berbisnis di Indonesia?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxRO4UQ24kK
“Cukup Tante. Tapi harus memproduksi sesuatu yang bagus prospeknya.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwDDkOzWMqn
“Terus yang megang perusahaannya siapa?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoHJH3O412H
“Tante sendiri pasti bisa. Aku bisa membimbing dari belakang layar.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI4HIabHLBH
“Nggak mau ah. Aku gak ada pengalaman dalam berbisnis, apalagi di Indonesia yang sudah duapuluh tahun kutinggalkan. Kamu aja yang pegang. Mau kan?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUQXtcKzXgv
Aku berpikir keras. Jumlah dana yang akan dikeluarkan oleh Tante Ros bukan dana yang sedikit. Tapi bisakah aku menanganinya? Bukankah aku sudah memegang dua perusahaan besar?
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmTIEFwQsej
“Mau ya Wan. Kamu aja yang mengendalikannya. Aku mau duduk manis aja. Mau dong… mau…! “desak Tante Ros.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdYrz8FkwDH
“Mmm… aku sudah memegang dua perusahaan. Kalau memegang perusahaan Tante pula, berarti aku akan memegang tiga perusahaan. Bakalan kepegang nggak ya?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDyRSC1LOuM
“Kamu kan bukan harus mengerjakan dari A sampai Z. Kamu cukup duduk sambil memonitor perusahaan aja. Mungkin dari tempat lain pun bisa memonitornya Wan.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOzvOTRvuxO
“Teorinya sih memang begitu. Seorang leader harfus bisa main golf atau jalan – jalan ke luar negeri, tapi perusahaan berjalan terus secara positif. Tapi dalam prakteknya tetap aja harus sering turun ke lapangan Tante.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ1fc5b2KvK
“Terus gimana dong? Tolonglah tantemu ini Wan. Kalau dana itu tidak diputar, lama kelamaan bisa habis. Itu yang paling kutakutkan.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIaxG7ufdp4
“Iya deh. Demi tanteku yang cantik ini, kuterima keinginan Tante itu,” ucapku di belakang setir.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFWKJph3sq4
“Nah gitu dong. Baru namanya keponakan tersayangku. Emwuaaaah…” ucap Tante Ros yang diakhiri dengan kecupan hangat di pipi kiriku. Membuatku kaget juga, karena tak menyangka akan mendapat kecupan hangat itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUw5asfiH20
“Ini sudah sore banget Tante. Ke dealer sih besok pagi aja ya,” kataku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcXKgrNH8DT
“Iya gak apa – apa. Tapi sepulangnya lihat rumah, antewrin aku ke hotel nanti ya.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdhVIWjDGVG
“Oke Tante. Memangnya Tante udah cek in?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmzMEEW7O90
“Udah. Aku kan datang kemaren sore. Langsung cek in di hotel itu. Tadi pagi baru mencari rumahmu. Sambil takut udah pindah pula. Setelah nyasar – nyasar, akhirnya ketemu juga. Kota ini sudah banyak perubahannya ya.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVz3bxqRCIY
“Iya dong. Semua kota di negara kita sudah banyak perubahannya selama duapuluh tahun belakangan ini Tante. Masa mau tetap seperti dahulu aja.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKZO9EHx3bC
Tanpa terasa aku sudah berada di kompleks perumahan elit yang letaknya agak di luar kota. Memang ada rumah yang sudah kubayar lunas. Niatku memang untuk dijual lagi. Kebetulan sekarang ada calon buyernya, yang duduk di sebelah kiriku ini. Hahahaaa… mudah – mudahan aja aku dapat keuntungan. Meski tak perlu banyak – banyak, karena calon pembelinya tanteku sendiri.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBpBWTeWQsP
Karena ngobrol dengan Tante Ros di dalam mobil, sehingga tak terasa sudah tiba di kompleks perumahan elit ini.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0GifydkF31
“Ini kompleks perumahan?” tanya Tante Ros setelah mobilku melewati gerbang paling depan.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcFRYSVdOzP
“Betul Tante. Di sini aman dan nyaman suasananya,” sahutku sambil membelokkan mobilku ke kiri, menuju kelompok rumah yang salah satunya mau ditawarkan kepada Tante Ros itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ30eXYwClcJ
“Bagus – bagus rumahnya ya.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCJWQm3np3p
“Iya Tante. Nah… ini rumahnya,” kataku sambil menghentikan mobilku tepat di depan rumah yang akan kutawarkan kepada Tante Ros itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkZjShHtYlD
Aku pun mengeluarkan serangkai kunci – kunci rumah itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc1k97yEboa
Tante Ros terbengong – bengong setelah menyaksikan keadaan di dalam rumah itu. Terlebih setelah melihat di bagian belakangnya ada kolam renang segala.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbKfA0sqkqM
“Tante suka rumah ini. Mau dijual berapa?” tanyanya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Inud9t8aK
Aku menyebutkan harga rumah ini, setelah dilebihkan “sedikit” dari harga pembeliannya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxWZQ57omEL
Tante Ros berpikir sejenak. Lalu bertanya, “Harga itu bisa ditawar nggak?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMCKwXXvYa9
“Nggak bisa Tante. Sudah harga mati,” sahutku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv3jfrXCaZw
“Memang tidak kemahalan juga sih harganya. Lalu kapan bisa diketemukan dengan pemiliknya?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM6fMz1OeLE
“Sekarang Tante sedang bersama pemiliknya,” sahutku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcJrgA0KX8C
“Haaa? Rumah ini punyamu?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡePxLtOd7F7
“Betul Tante. Tadinya rumah ini mau kupakai sendiri. Tapi karena Tante membutuhkannya, mau kujual aja sama Tante. Aku sih gampang, bisa nyari lagi yang lain.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMS0hFslo5J
“Begitu ya? Ya udah. Tante bayar pakai cek ya. Tapi rumah ini masih kosong melompong. Besok setelah ke dealer lanjutkan antar aku ke toko furniture dan perabotan rumah yang bagus tapi jangan yang terlalu mahal harganya ya.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8AWrntVMBA
“Siap Tante. Sekarang mau terus ke mana?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwugWEBxne2
“Cari rumah makan yang khas Indonesia aja. Aku udah rindu sama masakan Indonesia.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrxou7EiuU8
“Mau rumah makan Padang, Sunda atau Jawa?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwx48TCX2LO
“Sunda aja deh. Biar bisa makan lalapan dan sambel dadakan.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3A5AwWV8oB
“Oke, “aku mengangguk. Lalu kami tinggalkan rumah yang sudah dibeli oleh Tante Ros itu. Tinggal pembayarannya saja yang belum.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7LRiGCOB9X
Meski agak jauh, sengaja kubawa Tante Ros ke rumah makan yang benar – benar khas Sunda, yang letaknya di luar kota. Di rumah makan itu konsumen dimanjakan dengan musik dan bangunan tradisional Sunda. Gubuk – gubuk kayunya pun berada di atas kolam ikan. Sehingga konsumen bisa melemparkan sisa makanan ke kolam, yang pasti disambut oleh ikan – ikan itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrWorjvkkQS
Di rumah makan itu kami memesan bakar gurame besar, beberapa potong goreng ayam kampung dan sayur lodeh. Dan yang sangat disukai oleh Tante Ros adalah sambel dadakan itu, berikut lalapannya yang bermacam – macam.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaRi9GMYEEz
“Di Eropa kalau mau makan seperti ini harganya bisa mahal sekali,” ucap Tante Ros setelah selesai menyantap makanan yang dirindukannya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3rJGWuY6gD
Aku cuma mengangguk – angguk sambil tersenyum. Padahal aku tidak sedang membayangkan makanan. Yang kubayangkan adalah seksinya adik Ibu itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA4PeDTjP68
Ya putih mulus ya seksi pula.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡImhJB2Beev
Apakah jiwa incestku sudah hadir lagi?
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ30haPEgUij
Entahlah. Yang jelas ketika aku sudah mengemudikan mobilku menuju hotel yang terletak di pusat kota itu, terawanganku terus – terusan membayangkan betapa menggiurkannya tubuh Tante Ros itu kalau sudah telanjang…!
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeX4pJXBswA
Lalu batinku bergulat… Gila lu Wan! Masa adik kandung ibu lu juga mau diembat? Jangankan adik ibu, sedangkan ibu kandung juga gue embat! Iya gila Lu Wan! Kakak kandung lu juga diembat! Belum lagi yang lainnya! Sebodo amat! Gue kan gak maksa siapa pun! Apa yang telah terjadi selalu berdasarkan suka sama suka!
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY8wvjrijz8
Tiba – tiba aku teringat sesuatu yang bukan masalah seksual. Aku teringat pabrik hadiah dahsyat dari Tante Martini itu. Lalu kenapa aku susah – susah nyariin bisnis untuk Tante Ros? Kenapa tidak kutawarkan saja untuk menanamkan investasinya di pabrikku saja? Kalau nggak, aku bisa menjual saham pabrik itu padanya…
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs4h9Zf9ph1
Nanti saja di hotel aku akan membahas masalah itu sebelum pulang.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv6h7UQkwLr
Sementara itu hari mulai gelap. Sudah hampir jam tujuh malam.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡntrnv2gGo4
“Wan… kan besok mau ke dealer, mau beli furniture, barang – barang elektronik dan perabotan rumah. Supaya gak ribet, udah aja nginep di hotel malam ini. Besok pagi kan mau ke dealer dan belanja peralatan rumah.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEFonAa9UFE
Aku sok jual mahal. Seperti memikirkannya dulu. Padahal hatiku sudah bilang mau… sangat mau.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7O9woRPaz6
“Mau kan?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV8OUVB4p5k
Aku masih berlagak memikirkannya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2BkDwQla8i
“Nanti aku kasih sesuatu yang enak sekali.”
“Apaan tuh yang enak? Makanan Belanda?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkbwBhJiYb9
Tiba – tiba Tante Ros mendekatkan mulutnya ke telingaku. Lalu berbisik, “Memekku… mau nggak?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgTHFfmae81
“Mauuuu… !” seruku serasa meledak dari mulutku.
“Hihihihiii… serius?”
“Serius Tante.”
“Gak risih karena aku ini adik ibumu?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSrkk8bUYYF
“Nggak. Aku melihat Tante secara jelas kan baru hari ini. Makanya aku akan menganggap Tante orang luar aja.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKHiflMkJFX
“Sama, aku juga mikir begitu sejak tadi. Kamu memang keponakanku. Tapi menyaksikanmu setelah dewasa baru hari ini,” ucap Tante Ros sambil merapatkan pipinya ke pipiku, “Sudah setahun lebih memekku gak pernah disentuh kontol Wan.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9RwkrZad0S
“Iya. Nanti digasak abis – abisan sama kontolku deh.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQd0fG3mj5N
“Hihihiiii… untung aku punya keponakan yang ganteng dan mau nakal juga. Kalau kamu terlalu alim, mati kutu aku.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQmmkvgvt4m
“Justru dari tadi aku sedang membayangkan Tante terus…”
“Membayangkan apa?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKYT6PTkEYr
“Membayangkan Tante telanjang…” sahutku sambil menurunkan zipper celana denimku, “Makanya diem – diem kontolku ngaceng terus Tante. Nih pegang kalau gak percaya sih…” kataku sambil menarik tangan kanan Tante Ros dan kutempelkan di kontolku yang sudah kusembulkan di kegelapan malam.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ68qbkZCSz
“Waaaaw! Kontolmu segede dan sepanjang ini Wan?!” seru Tante Ros sambil menggenggam kontolku yang memang sudah ngaceng ini.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZollB5fYa2
“Almarhum suami Tante kan orang bule. Tentu kontolnya lebih gede daripada kontolku ini.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZBIbi6u93C
“Nggak Wan. Punya almarhum sih tergolong kecil. Lagian lelaki yang sudah tua, kontolnya suka mengecil, kata orang. Kontolmu ini jauh lebih panjang dan jauh lebih gede Wan. Gak nyangka aku bakal ketemu keponakan yang kontolnya gagah perkasa gini. Jadi pengen ngemut…” ucap Tante Ros sambil mendekatkan mulutnya ke kontolku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzdWo5ed3VJ
Tapi cepat kuhalangi mulut Tante Rossambil berkata, “Jangan Tante… aku kan laqgi nyetir nih. Bisa celaka kita nanti. Entar aja di hotel, mau diapain juga silakan.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLXM92dDNu1
“Hihihiiii… gemes soalnya. Aku ini spermania Wan.”
“Maksudnya?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHIdmmVglNg
“Seneng nelan air mani. Makanya suamiku sangat sayang padaku, karena aku sering minum spermanya. Buat menghaluskan kulit muka.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk7lI7LHceT
“Pantesan wajah Tante mulus gitu. Mmm… sebentar lagi juga kita nyampe Tante,” ucapku sambil memasukkan kembali kontolku ke balik celana dalam. Lalu menarik zippernya lagi.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNe7sGGSYfN
Tak lama kemudian aku sudah menghentikan mobilku di pelataran parkir sebuah hotel bintang lima.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwk9L0ARipX
Kujinjing tas kerja dan tas pakaianku sambil berjalan di belakang Tante Ros.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZPEg3nrcuy
Ternyata kamar yang dibooking Tante Ros berada di lantai tertinggi hotel itu, di lantai lima.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3OYKzeM8n5
Setibanya di dalam kamar itu, aku duduk di sofa sambil berkata, “Kita bicara soal bisnis dulu ya Tante. Biar birahi kita semakin mateng.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjBEtWJxEoJ
“Iya tapi sebentar, mau ganti pakaian dulu Wan,” sahut Tante Ros sambil mengeluarkan sehelai kimono berwarna orange dari tas pakaiannya yang diletakkan di atas meja makan. Lalu ia masuk ke dalam kamar mandi.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGLfYtEIvoX
Tak lama kemudian Tante Ros muncul dari kamar mandi, sudah mengenakan kimono berbahan wetlook orange polos itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyCiejSngfp
“Jadi mau bahas bisnis yhang gimana nih?” tanya Tante Ros sambil duduk merapat di samping kiriku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf1LDUHDtTl
“Tiga hari yang lalu aku baru membeli sebuah pabrik yang sudah berjalan bagus. Karena suaminya meninggal, pabrik itu dijual padaku.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP2I5ruFNKi
“Terus?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBNPD888A6Y
“Bagaimana kalau Tante menginvestasikan dananya di pabrik itu? Atau bisa juga beli sahamku. Kalau perlu sahamku dibeli seratus persen juga gak apa – apa.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZz41WvBO1C
Kemudian kujelaskan pabrik itu memproduksi apa saja. Dan pemasarannya tetap mengandalkan pasaran lokal.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXKrvnDLvVT
“Kalau aku beli sajhamnya aja gimana?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHSCnmoqrBv
“Boleh,” sahutku sambil mengeluarkan berkas mengenai seluk beluk pabrik itu, berikut laporan kleuangannya secara tertib dan rutin. Dan ketika membaca bagian company capital, dia tertegun dan berkata, “Wooow… besar sekali company capitalnya Wan. Paling mampu juga aku hanya bisa beli saham di bawah limapuluh persen.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr0hNvulyyp
“Boleh Tante. Mau berapa juga Tante membeli sahamnya, terserah Tante. Bahkan mau beli satu persen juga boleh. Tapi hasilnya, tentu sedikit.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSwsHTVV50A
“Satu persen sih sama juga bohong. Aku beli sahamnya empatpuluhlima persen deh. Tapi aku ingin lihat dulu pabriknya. Gimana?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCV04dHltvi
“Tentu aja boleh. Supaya jangan seperti jual kucing di dalam karung. Tapi kalau besok mungkin belum bisa. Kan Tante mau beli mobil dan perabotan rumah. Beli mobil sih gampang, Dalam setengah jam aja bisa selesai. Tapi perabotan rumah itu yang bertele – tele nanti. Jenisnya kan banyak. Belum tentu pula tersedia lengkap di satu toko.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT1prUAylOg
“Perabotan rumah sih utamakan furniturenya aja dulu. Yang penting dahulukan beli tempat tidur, lemari – lemari dan sofa. Biar aku jangan nginep di hotel terus gini.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz42hOMSuw6
“Siap Tante Cantik,” sahutku sambil merayapkan tanganku ke paha putih mulus yang tersembul lewat belahan kimononya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSiMLB7COhy
Tante Ros cuma tersenyum. Bahkan ketika tanganku merayapi kehangatan pahanya sampai pangkalnya, dia masih tersenyum. Justru aku yang agak kaget, karena menyentuh jembut yang lebat di balik kimono orange itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXIKv8ISou1
“Banyak jembutnya ya…” ucap Tante Ros dilanjutkan dengan kecupan hangatnya di pipiku, “seneng memek berjembut apa seneng yang gundul?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY2H9Hp81jb
“Sama aja Tante,” sahutku, “Yang gondrong dan yang gundul, punya kelebihan masing – masing.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFdBXipbMuA
“Almarhum suamiku tidak suka sama memek yang dicukur gundul. Dia ingin agar aku memelihara jembut, hanya perlu dirapikan saja. Karena menurut almarhum, memek berjembut itu seolah mengandung misteri. Seperti lukjisan wanita telanjang pelukis -pelukis terkenal di dunia, selalu menggambarkan wanita dengan kemaluan berjembut.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡneobnZIS7h
Kalau tanpa jembut, memek itu jadi jelek bentuknya dia bilang. Jadi kayak padang pasir gersang tanpa tumbuh – tumbuhan. Bahkan dia bilang kayak tofu kebanting dan pecah berantakan di lantai. Hihihiiii,” ucap Tante Ros sambil berdiri di lantai dan menanggalkan kimono orangenya. Dia memang tidak mengenakan bra mau pun celana dalam di balik kimono itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLbhkZDPi8q
Sehingga ketika kimono itu dilepaskan, dia langsung menjadi telanjang bulat. Telanjang yang membuatku terlongong. Karena aku menyaksikan tubuh yang putih mulus tanpa cela setitik pun. Semua serba proporsional bagiku. Kurus tidak.. montok pun tidak. Mungkin bentuk tubuh seperti inilah yang dikehendaki untuk seorang wanita model.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMwPuUHIyKH
“Kenapa bengong?” tanya Tante Ros sambil tersenyum manis.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFqVSxEv6nG
“Tante laksana patung Dewi Venus yang bernyawa… dan seolah diciptakan untukku. Untuk kunikmati,” sahutku sambil menciumi pentil toketnya, pusar perutnya dan bahkan juga jembutnya yang tercukur rapi.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS5iDZw9J6R
Tante Ros tersenyum. Lalu menanggalkan pakaianku sehel;ai demi sehelai, sampai telanjang seperti dia. Kemudian dia meraihku ke arah bed.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIukDMRakpx
Dan ketika aku sudah celentang di atas bed berseprai putih bersih itu, Tante Ros melakukan apa yang diinginkannya di dalam mobil tadi. Mulutnya menyergap batang kemaluanku yang sudah ngaceng ini. Lalu ia mengoralnya dengan trampil sekali.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoqBsLzihy8
Mungkin semasa suaminya masih hidup, ia harus selalu melakukan hal ini. Karena suaminya sudah tua, sehingga harus selalu dibangkitkan gairahnya, agar penisnya ereksi.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh5QyDkHx8I
Dan tampaknya orang bule harus selalu main oral secara bergantian sebelum penetrasi. Konon lelaki bule tidak selalu sempurna ereksinya. Sehingga pada saat bersetubuh pun harus diselingi dengan permainan oral lagi, agar penisnya yang melemas itu ngaceng lagi. Dan sekalinya ngaceng pun tidak keras seperti bangsa kita.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBz5jjFvSs5
Dan lucunya, mereka begitu banyak melakukan foreplay. Tapi setelah eksekusi, hanya sebentar… lalu crooooottttt… seperti ayam. Hihihihiiii…!
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtqaRJjjCDH
Mulut dan tangan Tante Ros sudah sangat terlatih. Bibir dan lidahnya begitu trampil menggeluti puncak dan leher kontolku, sementara jemarinya pun sangat trampil untuk mengurut – urut badan kontolku yang sudah berlepotan air liurnya. Padahal aku tidak membutuhkan ini semua. Kontolku sudah ereksi total sejak tadi.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1dAX92KcfX
Setelah Tante Ros melepaskan kontolku dari dalam mulutnya, maka giliranku kini untuk menggasak memek berjembutnya itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtqD1JOptAy
Kalau dipikir kata- kata Tante Ros itu memang benar. Dengan adanya jembut, kemaluan perempuan seperti menyimpan misteri yang membuat penasaran. Dan juga meninggalkan kesan subur, tidak gersang seperti padang pasir.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy0QL7f0lLP
Sementara kalau memek dibuat plontos, langsung kelihatan bentuk aslinya. Tidak membangkitkan penasaran lagi.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4IM9pakyIg
Jadi buatku, baik memek gondrong atau botak, punya kelebihan masing – masing. Kelebihan yang bisa kunikmati kini. Bahwa ketika wajahku sudah berhadapan dengan memek berjembut tapi tergunting rapi itu, dengan penuh gairah kuciumi jembutnya yang ternyata memancarkan harum wewangian khas. Mungkin semacam wewangian aroma therapi.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0R4CY62nWl
“Harum seklai memeknya Tante,” ucapku sambil menyibakkan jembut Tante RTos ke kanan kirinya, sehingga belahannya mulai tampak di mataku. Lalu kungangakan belahan itu, sehingga tampak bagian dalamnya yang berwarna pink.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbOnBl6wOLh
Bagian dalam yang berwarna pink itulah sasaran lidah dan bibirku. Tante Ros pun mulai menggelinjang sambil mengusap – usap rambutku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZLykk6TDh7
Entah kenapa, bentuk dan gaya Tante Ros ini membuatku jadi sangat bergairah untuk melakukan semuanya ini. Menjilati bibir dalam dan setiap lekuk yang ada di bagian yang berwarna pink itu. Lalu menyasar kelentitnya yang nyempil sebesar kacang kedelai. Yang nyempil ini kujilati habis – habisan disertai dengan isapan isapan kuat.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfl87j4fCfT
Tante Ros tak cuma menggeliat dan mengejang. Dia juga mendesah dan merintih erotis, “Oooooh… Waaawaaaaaan… ooooohhhh… Waaaaan… ini… enaknya setengah matiiiiiiiii… jilatin teruuuuussss sampai orgasme Waaaaaaan… itilnya jilatin teruuuuusssss… itilnyaaaaa… oooooohhhhh …
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBcczLI0Lhk
Tapi aku tidak mengikuti keinginan Tante Ros sepenuhnya. Aku tdak mau menjilatinya sampai orgasme, karena nanti aku cuma bakal kebagian beceknya doang.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAwdvbgJjqb
Maka setelah aku merasa cukup banyak mengalirkan air liurku ke dalam liang memek Tante Ros, langsung saja aku jauhkan mulutku dari liang memeknya. Cepat kuletakkan moncong kontolku di ambang mulut memek wanita setengah baya itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJVKTk8WaZU
Sebelum itu Tante Ros sudah mengangakan memeknya. Mungkin untuk mempermudahkanku melakukan penetrasi ke dalam memek berjembut itu. Sehingga jelas benar bagian dalam memek Tante Ros yang sudah basah kuyup oleh air liurku itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKv69hOoFYu
Dan dengan sewkali dorong… blesssssss… batang kemaluanku langsung membenam ke dalam liang memek adik kandung ibuku itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlvBW6e4XDY
Kontolku membenam lebih dari separuhnya. Disambut dengan pelukan hangat Tante Ros, “Ooooohhhh… semangat hidupku jadi bangkit lagi Wan… ayo setubuhi aku seperkasa mungkin…” ucapnya setengah berbisik.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjSWFgg0G2p
Disusul dengan ayunan kontolku yang mulai bermaju mundur di dalam liang memek Tante Ros. Memang memek berjembut ini menimbulkan sesasi tersendiri, yang tak kutemukan pada memek plontos tanpa jembut.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQNLPWJa300
Sehingga dengan penuh semangat aku makin menggencarkan entotanku, sampai pada kecepatan standard.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7InAsD6YKg
Mengingat Tante Ros calon investor bagiku, seharusnyalah aku membuat kepuasan baginya. Terlebih lagi mengingat putih mulusnya sekujur tubuh tanteku yang satu ini. Sehingga mirip patung Dewi Venus yang terbuat dari batu pualam itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAH2bPqw9UW
Desahan dan rintihan histerisnya pun mulai berkumandang di dalam kamar hotel bintang lima ini. “Waaaa… waaaaan… aaaaah… aaaaaahhhhh… ini… luar biasa enaknya Waaaaaaan… ooooh… ooooohhhhh… kontolmu pakai apa sih? Selain panjang gede kok rasanya enak sekali Waaaan…”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoIxCqzhW2u
“Kontolku cuma pakai perasaan Tante. Ini memang kejutan bagiku. Karena tak menyangka aku bisa ngentot bibiku sendiri… dan ternyata… memek Tante luar biasa sedapnya… gurih dan legit Tanteee…” sahutku terengah.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXnamVXNSHn
“Syukurlah kalau enak Wan… entotlah aku sepuasmu… ewean sama kamu sih sehari sepuluh kali juga aku mauuuuu…”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQCMIlsBozk
“Hihihi… Tante masih ingat sama istilah ewean segala…”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ93B7VfZ7M4
“Kita memang lagi ewean kan?” ucap Tante Ros sambil memijat hidungku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX8KZzzY6uH
Entah kenapa. Aku ingin memperlihatkan keperkasaanku kali ini, karena sudah “ditantang” oleh Tante Ros tadi.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Tza1qnWso
Karena itu aku mulai meremas toket kanannya dengan tangan kiriku, sambil mencelucupi puting toket kirinya. Sementara entotanku justru kugencarkan.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8X36UpkVXf
Gila… memang licin liang memek tanteku ini. Tapi gurih dan legitnya… minta ampun…! Kenyataan itu membuatku semakin bergairah untuk menggenjot kontolku yang bergerak seperti pompa manual, maju mundur dan maju mundur terus di dalam jepitan liang memek Tante Ros.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhoe78QB88l
Tak cuma itu. Aku ingin tahu apakah titik terpeka di badan Tante Ros sama dengan titik terpeka di badan Tante Martini atau tidak. Maka ketika aku sedang gencar – gencarnya mengentot liang memek legit nitu, mulutku mulai nyungsep di ketiaknya yang bersih dari bulu. Lalu di situ aku tak cuma menjilatinya, tapi juga menggigit – gigit dan menyedot – nyedot.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtdDrg3jsTf
Haaa… ternyata sama dengan Tante Martini…!
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFJzVJ664NB
Tubuh Tante Ros terasa bergetar – getar dan mengejang – ngejang. Rintihannya pun berlontaran terus, “Oooo… ooooo… oooooh… Wawaaaaaan ini smekain enak Waaaan… gila… ini pertama kalinya ketekku dijil;atin… memang geli tapi enak Waaan… ooooh… entot terus Waaaaan… enak sekaliiii…
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnoS4ROqTxB
Tante Ros merintih dan merintih terus. Tapi karena dia sangat lama bermukim di Nederland, pinggulnya tak sedikit pun bergoyang seperti goyangan pinggul Tante Martini. Mungkin karena di negara bule, goyang pinggul tidak terlalu penting. Tidak ada goyang karawang di negaraku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHUvm4JfdUw
Dan aku tak peduli hal itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP2c6DInMGK
Yang jelas, sekitar duapuluh menit aku mengentotnya, Tante Ros mulai gedebak – gedebuk. Lalu terdengar suara, “Aku mau datang… ini udah mau datang… aaaaa…”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaMnr7S2pdh
Lalu ia mengejang dengan mulut ternganga.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEaks2z74iZ
Aku pun mempercepat entotanku. Sampai ketika ia tiba di titik klimaks, kubenamkan kontolku sedalam mungkin. Moncong kontolku pun mentok di dasar liang memeknya. Pada saat itu pula terjadi sesuatu yang teramat indah dan paling kusenangi.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzaYW3aeZUy
Bahwa liang memek Tante Ros mengejut – ngejut, disusul dengan gerakan sekujur liang sanggamanya yang seperti spiral dan seolah mau mendorong kontolku ke luar. Tapi tentu saja takkan kubiarkan kontolkui “termuntahkan”. Karena aku belum apa – apa. Masih jauh dari tanda – tanda mau ejakulasi…!
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEMjvFFhmGo
Tante Ros klepek – klepek. Lalu terkulai di bawah himpitan dan pelukanku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzg1Bx5wSb0
Kutunggu sampai Tante Ros pulih lagi fisiknya. Beberapa menit kemudian matanya terbuka dan menatapku dengan sorot puasnya seorang wanita yang baru mencapai orgasme.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡox9JSjaOSH
Pada saat itrulah kuayun lagi kontolku di dalam liang memek Tante Ros yang sudah semakin licin, tapi tidak becek. Bahkan masih tetap legit. Membuatku semakin bergairah untuk mengentotnya lebih massive dari sebelumnya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8j4oOipGg3
Tante Ros tampak senang. Ia bahkan menawarkan untuk berganti posisi, jadi posisi doggy.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPZXavVqcnn
Aku setuju. Tante Ros pun segera merangkak dan menungging.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8C3txYW1O6
Sambil berlutut kubenamkan kontolku ke dalam liang memek Tante Ros yang berada di bawah mulut anusnya. Dengan mudah kontolku bisa langsung melesak amblas ke dalam liang memek yang masih basah oleh lendir libido Tante Ros. Blessssss …
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTpqtIXzbrK
Posisi doggy yang sedang kulakukan bersama adik kandung Ibu itu membuatku teringat kepada ibunya Euis yang sudah kubiasakan memanggilnya Ema itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwi0XR2vfQ2
Masalahnya, belum apa – apa Tante Ros berkata sambil menungging, “Spanking aja nanti ya.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ51kjW4EAy8
“Siap Tante… hihihiiii…”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN9SsnFsJLd
Maka ketika sambil berlutut kuentot liang memek Tante Ros itu, aku tak sekadar berpegangan kepada bokongnya yang indah itu. Aku mulai melakukan spanking pada bokong indahnya. Kukemplangi dengan tamparan – tamparan keras sepasang buah pantat tanteku, sementara kontolku tewtap gencar mengentot liang memeknya…
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkOndeD52to
Bunhyi tamparan – tamparan di sepasang buah pantat Tante Ros itu diiringi dengan bunyi unik yang ditimbulkan oleh gerakan kontolku di liang memeknya yang sudah basah tapi tidak becek itu. “Crekkkk… srttttt… creeeekkkk… stttttt… crokkk… srtttt… craaakkkkkkk… srttttt… creeeekkkkkkkk…
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuXA3UrIb5U
Terkadang aku merayapkan tanganku ke selangkangan Tante Ros. Lalu mencari – cari sesuatu. Mencari – cari itilnya…!
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4z0fBDHnPt
Dan setelah menyentuihnya, aku bisa mengentotnya sambil menggesek – gesekkan ujung jariku di kelentit Tante Ros…!
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT32mDNHYqv
Karuan saja Tante Ros merengek – rengek keenakan. “Wawaaaaan… ooooohhhh… kamu luar biasa jagonya Waaaan… iyaaaaa… entot terus sambil elusin itilku Waaaaan… ini luar biasa Waaaan… fantastis dan sensasionaaaaallll… iyaaaaaa… iyaaaaaa…”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV8S732lt1h
Namun dalam posisi doggy ini pula Tante Ros ambruk di puncak orgasmernya. Dengan tubuh bermandikan keringat.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX5rnZf1vuX
Kemudian ia duduk sambil menyeka keringatnya dengan beberapa lembar kertas tissue basah. Lalu ia celentang lagi sambil berkata, “Kamu luar biasa Wan. Aku ingin hubungan kita tetap berjalan sampai kita sama – sama tua ya.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRSqwoFLbmi
Tante Ros celentang sambil merentangkan sepasang paha putih mulusnya lebar – lebar. “Iya Tante… aku pun akan selalu membutuhkan Tante…” sahutku sambil membenamkan lagi kontolku ke dalam liang memek Tante Ros yang sudah siap untuk melanjutkan persetubuhan ini sampai selesai.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg8JlV3dZy6
“Diapain sih kontolmu Wan? Kok bisa kuat sekali…” ucap Tante Ros ketika aku sudah berhasil membenamkan kontolku sampai menyentuh dasar liang memeknya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡABd9ogE1iv
“Gak diapa – apain Tante. Udah dari sononya begini.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7aNWsNKeZX
“Aku langsung puas waktu orgasme pertama tadi. Orgasme kedua lebih puas lagi. Berarti ada kemungkinan mau orgasme lagi nih… berarti pertama kalinya dalam hidupku bisa orgasme dua kali. Apalagi kalau tiga kali… pasti lebih edan lagiiii… aaaah… edaaaaan… kontolmu iniiiiiii…
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkueA4FJxE9
Ini semua membuat gairahku bangkit sejadi – jadinya. Bahkan gesekan antara kontolku dengan dinding liang memeknya, berkali – kali membuatku terpejam saking nikmatnya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9XmWQGK0qT
Tapi aku berusaha mengulur durasi ejakulasiku dengan membayangkan yang buruk – buruk dan menjengkelkan.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ349lLEC1ip
Tapi baru belasan menit aku mengentot Tante Ros dalam posisi missionary ini, tiba – tiba dia berkelojotan lagi. Sehingga konsentrasiku terpaksa dipusatkan lagi, agar bisa ejakulasi berbarengan dengan orgasme Tante Ros.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQuwjJ3gIxf
Maka kupercepat entotanku dan moncong kontolku terus – terusan menyundul dasar liang memek Tante Ros.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfX4o16MXiw
Akibatnya… lagi – lagi terjadi sesuatu yang teramat indah ini. Bahwa kami saling cengkram dengan kuatnya, saling remas dengan habatnya… bahwa ketika liang memek Tante Ros mengejut – ngejut, kontolku pun meronta – ronta sambil memuntahkan lendir pejuhku… croooottttttt… crooootttttt…
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU7HubSndZS
Lalu kami sama – sama terkapar dengan tubuh bermandikan keringat.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVvT4AFH1Re
Tapi masih sempat kudengar suara Tante Ros membisiki telingaku, “Terima kasih Wan… kamu telah berhasil membangkitkan kembali semangat hidupku… dan aku jadi sayang sekali padamu…”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrrG2nX0Rgk
Sebagai jawaban, kupagut bibir Tante Ros. Lalu kami saling lumat selama beberapa detik.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxBDV7i3Ypk
“Punya kontol seperti gitu sih harus punya istri banyak. Pasti semuanya terpuasi,” kata Tante sambil menyeka memeknya dengan kertas tissue basah.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGuYLwjYsSr
“Nggak Tante. Aku sih punya istri cukup satu orang saja. Tapi kalau kekasih rahasia kan bisa aja banyak – banyak.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcJqh7OBVfZ
“Terus aku mau dijadikan kekasih rahasia yang keberapa?”
“Nomor satu Tante,” ucapku yang disusul dengan kecupan hangat di pipi Tante Ros, “Karena Tante kan adik kandung Ibu.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqUhnPmpstX
“Terima kasih ya Sayang. Dijadikan kekasih rahasiamu saja aku sudah senang rasanya.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkKbpeLgyAM
Setelah mandi bersama di kamar mandi hotel yang menyediakan bathtub segala itu, kami berpakaian kembali dan mengobrol di sofa yang agak jauh dari bed.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf9xVnDGgV2
Di situlah Tante Ros menyerahkan selembar cek sambil berkata, “Ini untuk membayar pembelian rumahmu.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo1hqU53aIu
“Nanti aja dibayarnya di depan notaris. Jual beli rumah kan harus ada akte jual belinya Tante.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ46Zsd4EaOs
“Pegang dan cairkan aja dulu ceknya. Soalo akte dan sebagainya bisa diurus belakangan. Kita kan saudara dekat, bukan orang luar.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡstSxLkcrYc
Akhirnya kuterima cek itu setelah membaca nominal yang tertera di cek bank internasional itu. Dan kaget membacanya. “Tante… nominalnya kok lebih banyak dari harga rumah itu? Gak salah nih? kelebihannya sekitar duapuluh persen.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ2oFBqlwkQ
“Kelebihannya sebagai tanda sayangnya aku padamu Wan. Udah… jangan sok menolak rejeki. Meski pun kamu sudah kaya raya, apa salahnya aku ngasih tanda sayang padamu?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrFlYihB1Fy
Esoknya, pagi – pagi sekali aku dan Tante Ros sudah berangkat menuju dealer mobil. Dealer yang menjual mobil SUVku itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLAItiVleZp
Tidak sampai sejam Tante Ros sudah bisa membawa pulang sebuah sedan Jepang tapi cukup tinggi powernya. Sedan yang cukup gede silindernya, 3000 cc.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNq5CA1Drzg
Tapi karena Tante Ros belum punya SIM Indonesia, dia tidak berani membawa mobil itu. Maka kutelepon Ramto, sopir perusahaan Tante Laila, untuk membawa mobil itu ke rumah baru Tante Ros. Sambil kuberi kunci rumah, teruitama untuk membuka pintu garasinya. Tentu saja kuberikan juga alamat lengkap rumah baru yang sudah dibayar oleh Tante Ros itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVfPzK9PcGV
Tidak sampai sejam kami berada di dealer itu. Lalu kami lanjutkan menuju toko yang paling terkenal sangat lengkap menyediakan segala perabotan rumah, dari furniture, peralatan dapur dan apa pun yang biasa dipakai di rumah, ada di situ.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcOLfLkYHCf
Toko besar yang menjual segala keperluan rumah tangga itu ada cabangnya di seluruh dunia. Bahkan di Nederland pun ada, kata Tante Ros.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsGpgAUpelK
Kebutuhan untuk sebuah rumah baru yang masih kosong memang banyak unak – aniknya. Sehingga Tante Ros membutuhkan waktu lebih dari tiga jam di toko itu. Karena dari mesin cuci, kulkas, microwave, kompor gas dan peralatan dapur lainnya, smeua dibeli dari situ. Sampai ke piring, cangkir, gelas, penggorengan, panci – panci dan sebagainya dibeli dari situ juga.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡujTGHtWeqW
Lalu kami meninggalkan toko luas dan serba lengkap itu menuju hotel. Hanya untuk check out, karena Tante Ros ingin segera menempati rumah barunya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5E19K3uJnw
Dari hotel bintang lima itu barulah kami menuju rumah baru Tante Ros. Sementara barang – barang yang dibeli dari toiko hardware itu akan segera dikirimkan ke rumah barfu Tante Ros.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2XiUoXQxgm
Tapi kami sempatkan makan siang dulu di sebuah restoran, karena hotel hanya menyediakan breakfast tadi pagi, yang tidak mengenyangkan.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoPnqZZGyW0
Setelah perut kami kenyang, barulah kami menuju rumah baru Tante Ros.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO8UjZYsDVo
Ternyata sebuah truk berisi segala perabotan rumah yang baru dibeli tadi, sudah menunggu di depan rumah baru Tante Ros.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRoROuBNrYV
Setelah kami datang, pesuruh dari toko perabotan rumah itu dengan cekatan memasangkan semua barang yang kami beli. Jadi aku sudah bisa duduk di sofa putih yang masih 100% baru itu di ruang tamu. Sedangkan Tante Ros sibuk mengatur barang yang harus ditempatkan di posisinya masing – masing.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxzPTBQmI4P
Aku tidak mau ikut campur mengatur letak barang – barang itu semua. Biarlah Tante Ros sendiri yang mengaturnya, karena semuanya harus nyaman untuk dirinya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGqb8xi7g6y
Setelah semuanya terpasang secara benar menurut Tante Ros, truk yang sudah kosong itu pun meninggalkan depan rumah baru ini.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡboIFVT903o
“Aduuuh… capek sekali yaaa…” ucap Tante Ros sambil merebahkan diri di sofa yang berada di depanku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡST4E1XBgUj
“Perlu dipijitin nggak?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmDzuxNXtyB
“Hihihiiii… dipijitin sama kamu sih ujung – ujungnya pasti ke sini,” sahut Tante Ros sambil menepuk – nepuk ke bawah perutnya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5wVmpc9YbH
“Hahahahaaaaa… kirain mau lagi,” ucapku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Cii8opDqA
“Besok lagi aja. Hari ini aku ingin istirahat dulu. Sambil mikirin bisnis kita itu.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkdIRZ0NlhM
Tiga hari kemudian, aku berangkat ke pabrik. Karena ada yang ingin kudiskusikan dengan sang Dirut, mengenai rencana pembelian saham oleh Tante Ros itu. Aku ingin mengorek pendapat direktur utama bernama Vita itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT5QrigmCAT
Ini kunjungan kedua kalinya ke pabrik yang sudah menjadi milikku ini. Tapi aku belum mengamati seluk beluk ruang kerjaku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn2b7LqHfJt
Dalam kunjungan kali ini aku mulai memperhatikan ruang kerjaku. Ruang kerja komisaris utama ini tampak serba antik furniturenya. Bahkan lukisan dan patung – patung yang dipajang di dinding dan di atas meja – meja kecilnya pun barang – barang seni rupa yang antik semua.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQFbsG8yues
Pasti ini semua diatur oleh Tante Martini, sesuai dengan bentuk rumah besarnya yang di Jakarta itu pun berbentuk antik dan kokoh. Tidak terbawa arus minimalis.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8TZyS9EYp0
Setibanya di ruang kerja, kupanggil Bu Vita agar menghadap padaku, lewat interphone yang ada di meja kerjaku. Meja yang terbuat dari kayu jati zaman kolonial dahulu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVUAboOszsy
Tadinya aku tak punya perhatian sedikit pun kepada Bu Vita yang menjabat dirut di pabrik ini. Bahkan sepintas lalu kupikir dia itu wanita setengah baya yang biasa – biasa saja. Tapi pada waktu dia menghadap ke ruang kerjaku sebagai komisaris utama perusahaan hibah dari Tante Martini ini, aku mulai serius memperhatikan bentuk dirutku itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRA6Ba88zTb
“Barangkali lebih enak kupanggil Bu Vita dengan panggilan Mbak aja ya. Karena panggilan Ibu terkesan tua, sedangkan Mbak kan masih muda,” kataku membuka pembicaraan.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUnP7FrLXPl
“Saya memang sudah tua Boss. Setahun lagi juga usia saya empatpuluh tahun,” sahutnya sambil menunduk di sofa yang berhadapan dengan sofaku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDSQN38iz5z
“Berarti usia Mbak sekarang baru tigapuluhsembilan kan?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDmxBh8KRXo
“Betul Boss.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡORwi01jC9J
“Tigapuluh sembilan sih masih muda Mbak. Masih bisa hamil dan melahirkan.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKhP35jHzNM
“Iii… iya Boss,” sahutnya sambil tersenyum. Hmmm… senyum itu… membangkitkan gairahku. Gairah nakal seorang lelaki muda yang ingin memanfaatkan masa mudanya dengan bertualang terus dari atas perut yang satu ke atas perut yang lain. Terutama dengan wanita setengah baya seperti dia itu…!
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMeUgLEdQTE
“Jadi gak apa kalau aku panggil Mbak kan? Biar hubungan kita lebih cair, jangan terlalu kaku.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwRLAIyusDH
“Iya silakan mau panggil saya apa. Manggil nama langsung juga silakan.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ghJAbHcjl
“Nggak. Aku merasa lebih nyaman dengan memanggil Mbak. Walau pun aku tau bahwa kita sama – sama bukan orang Jawa.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡld0JeERcGC
“Hehehe… iya Boss.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6vGVnmS8U9
“Begini… sebenarnya ada dua hal penting yang mau kusampaikan kepada Mbak. Yang pertama, ada familiku yang akan bergabung dengan kita. Dia siap untuk melepas dananya yang jumlahnya hampir limapuluh persen dari nilai asset pabrik ini secara keseluruhan. Aku ingin minta pendapat Mbak, mana yang lebih baik…
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8bkSqT9cR6
Mbak Vita menatapku sekilas. Lalu tertunduk, sepertinya sedang berpikir. Lalu berkata, “Mungkin lebih positif dana itu dimasukkan saja sebagai penambahan modal, Boss.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuXa7VoMWoL
“Apa alasannya?” tanyaku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs1DPvbInzd
“Kita masih kekurangan ruang produksi Boss. Kalau modalnya ditambahin, bisa bangun ruang produksi yang baru. Sehingga dengan sendirinya produksi kita semakin besar Boss. Tapi itu hanya usul saya aja. Boss tentu lebih tau mana yang terbaik untuk kemajuan perusahaan.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVJdPS1Po5j
“Seandainya usul itu kusetujui, mau bangun berapa ruang produksi baru nanti?” tanyaku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRc49gKGBvx
“Di belakang kan ada tanah yang masih kosong seluas satu setengah hektar. Itu cukup untuk dibangun lima ruang produksi baru Boss. Sangat sesuai dengan kebutuhan pasar.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZnWaTmj9Ag
Kemudian Mbak Vita menjelaskan beberapa jenis barang yang dibutuhkan oleh market, tapi belum bisa diproduksi di pabrik ini. Dengan ada tambahan 5 ruang produksi, kebutuhan market itu akan tersedia.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2I3e0cm9dN
Setelah memikirkan semuanya itu sejenak, akhirnya aku menyetujui usul Mbak Vita itu. Maka aku pindah ke sofa yang sedang diduduki oleh Mbak Vita. Duduk di samping kanannya. Dan menjabat tangannya sebagai tanda sepakat. “Oke… kita laksanakan usul Mbak itu. Mudah – mudahan sesuai dengan harapan kita semua nantinya,” kataku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqW0jWdFpJO
Tapi tangan yang kujabat itu tidak cepat – cepat kulepaskan. “Ada satu point lagi yang belum kusampaikan Mbak.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb4CZBoHyTb
“Siap Boss, saya akan mendengarkannya dengan seksama.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJgsLrc6kXG
“Pointnya simple sekali kedengarannya. Bahwa aku ingin agar kita melakukan sesuatu, agar hubungan kita semakin akrab.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY7tt8cbpMN
“Melakukan apa Boss?” tanyanya seperti bingung, sementara tangan halus dan hangatnya belum juga kulepaskan.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtGEcGn0WwW
“Aku ingin dekat dengan Mbak. Karena itu, bagaimana kalau kita refreshing nanti malam di villa yang tidak terlalu jauh dari kota ini?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs4f2khv8Cc
Mbak Vita membetulkan letak kacamata dengan tangan kirinya, karena tangan kanannya masih kugenggam. “Saya punya suami Boss. Saya tidak bisa keluar malam – malam begitu saja. Harus ada alasan yang tepat.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8SkzpobkQJ
“Yah… aku hanya usul. Supaya hubungan kita semakin dekat dan kompak. Kalau Mbak keberatan, aku juga takkan maksa.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzu4VV0DnCo
“Mmm… Boss mau itu kan?” tanyanya dengan suara bergetar.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmFboEhmYT9
“Itu apa?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMP2ekRlkw8
“Yang biasa dilakukan oleh suami – istri,” sahutnya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOtCM4yVhGd
“Jujur aja… iya. Tapi aku belum punya istri Mbak.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPzCZNiL6PS
Mbak Vita terdiam sesaat. Dan tetap membiarkan tangan kanannya berada dalam genggamanku. “Boss… saya akan permudah aja. Nggak usah jauh – jauh. Kalau Boss benar – benar mau sama saya yang sudah tua ini, lakukan di sini aja sekarang. Mumpung saya lagi gak banyak kerjaan.“
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyTnoufJIhA
Aku terkejut girang mendengar ucapannya itu. Maka kulingkarkan lenganku di pinggangnya sambil membisikinya, “Aku ini penggila wanita setengah baya Mbak.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNDvNr2LZOC
Sambil tersenyum ia menyahut, “Saya tidak pernah menyeleweng dari suami Boss. Tapi kali ini saya akan pasrah kepada Boss.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv2J8w0NQXf
“Kenapa denganku bisa mau?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtnFkh0D5jX
“Pertama, karena Boss atasan saya. Kedua, karena Boss terlalu ganteng dan sangat muda belia… sehingga saya pun jadi penasaran juga… seperti apa rasanya jika saya berselingkuh dengan Boss…” sahutnya sambil membetulkan letak kacamatanya. Saat ini dia masuk ke dalam ruang kerjaku tidak mengenakan blazer merah lagi.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdi5JjzPS8K
Hanya kemeja abu – abu pastel dan rok mini merah yang dikenakannya. Rok yang warna dan bahannya disamakan dengan blazernya. Last but not least, ia mengenakan stocking putih. “Tapi yang terutama, saya ingin agar hubungan saya dengan boss sebagai komisaris utama, ingin berjalan secara profesional tapi akrab…
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn074pRirUm
Mbak Vita berbicara seperti itu pada saat tanganku sudah merayap ke balik rok mini merahnya. Untuk merayapi pahanya yang putih mulus dan licin sekali… sampai ke pangkalnya. Tapi setelah menyentuh celana dalamnya, aku berkata, “Mbak… semua ini membuatku kaget. Karena Mbak begitu cepat menanggapi hasratku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb7kKqU0DGx
“Action di ruang kerja Boss ini?” tanyanya sambil berdiri dan tersenyum.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhE9RGBmV9s
“Iya. Beraksilah seperti seorang stripteaser yang sedang beraksi di atas panggung. Bebas aja… tak usah sungkan – sungkan.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy3vS7AQKBp
“Maaf pintunya akan saya kunci dulu Boss,” ucapnya sambil melangkah ke pintu keluar dari ruang kerjaku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUiiEn1jBrQ
Ketika kembali lagi ke depan mataku, Mbak Vita menggantungkan sesuatu di telunjuknya. Menggantungkan… celana dalamnya! Ternyata barusan waktu menguncikan pintu, ia menyempatkan diri untuk melepaskan celana dalamnya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0WwZluQNZf
Hal itu membuatku tercengang. Bukan cuma tercengang, si johni pun mulai bangun. Karena membayangkan sesuatu yang tadinya ditutupi celana dalam itu…!
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ53AJnUL1l
Lalu tanpa ragu Mbak Vita meletakkan kakinya di atas meja tulis jati antik itu, sehingga aku bisa menyaksikan kemaluannya…! Tak cuma iktu. Ia pun duduk di pinggiran meja sambil mengangkat rok merahnya, sehingga bentuk memeknya semakin jelas di mataku. Sebentuk memek yang bersih dari jembut…!
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaCGxGV9b2r
Kuperhatikan aksi Mbak Vita sejenak. Lalu menghampirinya sambil bertanya, “Mau kita lakukan di atas meja ini?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLyuRpJod3g
“Kan ada kamar yang biasa dipakai istirahat oleh Bu Martini dahulu Boss. Itu pintunya.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBGqb95O3iC
“Ohooo… aku jadi tamu di rumahku sendiri,” ucapku sambil memegang pergelangan tangan Mbak Vita dan menuntunnya ke arah pintu yang barusan ditunjuknya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBMKT0z3AYX
Memang ada kamar yang lumayan besar dan lengkap segalanya seolah berada di rumah kecil, atau tepatnya seperti berada di apartemen. Ada dua bedroom berikjut kamar mandinya masing – masing, ada ruang tamu, ada meeting room dan ada kitchen segala. Mungkin dahulu Tante Martini kalau sedang berada di kota ini suka masak di kitchen relax roomnya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDHotb6MIwv
Tapi semua itu tak penting bagiku. Yang penting bagiku saat ini adalah tubuh wanita setengah baya yang bernama Vita ini. Yang ternyata memancarkan pesona mengagumkan bagiku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrNO680L6J3
Namun ternyata Mbak Vita pun berkata bahwa sejak awal melihatku, dia langsung jatuh hati padaku. Tapi dia tahu diri, bahwa aku ini atasannya. Selain daripada itu, dia merasa bahwa aku terlalu muda baginya. Tapi kini semuanya sudah menjadi kenyataan. Bahwa aku suka padanya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpBgGxwnOA6
Maka ketika kami sudah berada di salah satu bedroom, dengan tekun dia melepaskan pakaianku sehelai demi sehelai, sampai telanjang bulat. Seperti dia.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD3whAci4we
Kemudian kami melompat ke atas bed. Di atas bed inilah Mbak Vita memperlihatkan jati diri yang sebenarnya. Tanpa ragu dia menggenggam kontolku yang sudah tegang ini, lalu mengulum dan menyelomotinya. Membuatku terpejam dalam nikmat.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMIgc4p55e8
Begitu trampilnya Mbak Vina mengoralku. Sehingga aku jadi kuatir, takut ngecrot di dalam mulutnya sebelum aku sempat menikmati memeknya. Karena itu kutarik kontolku dari dalam mulut Mbak Vita, lalu menerkam dan menggumulinya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡadBu3pu0uf
Tadinya aku ingin menjilati memeknya juga. Tapi ketika aku sedang menghimpitnya sambil menciumi dan menjilati lehernya, terasa kontolku dipegang olehnya. Terasa moncong kontolku dicolek – colekkan ke belahan memeknya yang sudah licin dan hangat. Bahkan ia menarik kontolku dan menusukkannya ke mulut memeknya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKAgz67PGck
Aku pun tak sabar lagi. Sekalian kudorong saja batang kemaluanku sampai melesak masuk hampir separohnya ke dalam liang memek Mbak Vita…!
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyIXIwe8f3p
Setelah keadaan telanjur seperti ini, aku pun mulai mengentotnya perlahan – lahan dulu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTa2wimZxaL
Mbak Vita pun tak segan – segan lagi mencium dan melumat bibirku sambil mendekap pinggangku erat – erat. Sehingga aku pun semakin menggencarkan entotanku sampai dalam kecepatan standard.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEHEqJq15fQ
Mulailah terdengar desahan dan rintihan histeirsnya, “Bossss… ooooohhhhh… Bosssss… gak nyangka saya bakal mengalami semua ini Boss… oooooohhhhh… Bossssss… ooooooooohhhhhh… aaaaaaah… aaaaaah… punya Boss luar biasa gede dan panjangnya Boss… aaaaaah… Bosss… oooooohhhh…
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN5Ux8DXKrl
Hebatnya, Mbak Vita mendesah dan merintih itu sambil menggoyangkan pinggulnya. Bergeol – geol menyerupai angka 8.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRduaAfnOIE
Sehingga liang memeknya membesot – besot dan memilin – milin tongkat aladinku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiCkIKmBVWI
Maka aku pun tak mau kalah. Kujilati lehernya diiringi gigitan – gigitan kecil, sementara tangan kiriku meremas – remas toket kanannya sambil sesekali memelintir pentilnya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJSav1FuPCJ
Makin riuh pula rintihan histerisnya yang terdengar erotis oleh telingaku. “Aaaaaah… Bosss… sungguh Boss… ini penis yang paling enak dalam hidup saya… aaaah… silakan entot memek saya sepuas Boss… saya sudah runtuh di telapak kaki Boss… oooooh… belum pernah saya merasakan ML senikmat ini Bosssssssss…
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡflglWqwbw5
Terlebih lagi setelah aku menjilati ketiaknya yang harum deodorant, semakin menjadi – jadi juga rengekan erotis wanita setengah baya itu, “Aaaaaa… geeee… geliiii… tapi eeee… enak sekali Bossss… aaaaahhhh… aaaaa… hihihiiiii… iiiiiiihhhhhh… aaaaaa… aaaaaahhhhh… Bossssss …
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd0AIhfrk3K
Aku pun tak mau mengenyampingkan sisi romantisnya. Maka pada suatu saat, ketika aku semakin gencar mengentot liang memeknya yang legit dan terasa seperti menyedot kontolku berulang – ulang, aku memagut bibirnya ke dalam lumatanku. Mbak Vita pun menyambut kehadiran bibir dan lidahku dengan menyedot lidahku sampai masuk ke dalam mulutnya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4DzXTcLypX
Maka kubalas juga, ketika lidahnya agak terjulur, kusedot ke dalam mulutku, untuk digeluti oleh lidahku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUno61EFbyY
Dalam keadaan seromantis ini dia tidak bisa merintih, karena mulutnya tersumpal oleh mulutku. Tapi terasa kedua tangannya meremas – remas bahu dan punggungku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9JKsUEXkAd
Dalam keadaan sedang saling lumat bibir dan saling sedot lidah inilah, tiba – tiba terasa Mbak Vita mengelojot – ngelojot sambil menahan nafasnya dan memejamkan matanya. Aku sudah tahu apa yang sedang terjadi pada dirinya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmbkVcEIAa6
Maka kugenjot kontolku untuk mengentot liang memeknya segencar mungkin.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU0HQySryQe
Lalu ketika tubuhnya terasa mengejang tegang… tegang sekali, aku pun menancapkan kontolku sedalam mungkin, sampai terasa moncongnya menabrak dasar liang memek wanita setengah baya itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrG1ktTrI9E
Pada saat itulah kurasakan liang memeknya mengedut – ngedut kencang. Inilah detik – detik yang paling kugilai di setiap kali menyetubuhi perempuan.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ7RqO6mF9o
Tapi kali ini aku merasakan yang lain dari yang lain. Liang memek Mbak Vita empot – empotan terus, meski lendir libidonya sudah membanjir. Mungkin inilah yang disebut memek yang bisa “empot ayam” (seperti dubur ayam kalau ditiup suka empot – empotan).
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ5zGQLghJS
Dan gilanya… ini nikmat sekali. Membuatku terpejam – pejam. Bahkan aku merasa ejakulasiku tak bisa ditahan – tahan lagi.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYwDTeeTYh4
Lalu aku mengelojot, sementara moncong kontolku memuntahkan lendir kenikmatanku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGxwct5beu8
Crooootttt… croottt… croooottttt… croootttt… crootttttt… crooooooootttt…!
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDvnlrYIgEi
“Ughhhh… memek Mbak bisa empot ayaaaam… !“ucapku yang sudah terkapar di atas perut Mbak Vita.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD2HWmZIgqQ
Mbak Vita cuma tersenyum. Lalu mencium bibirku sambil berkata, “Terima kasih Boss. Belum pernah saya rasakan ML senikmat ini…”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6B8Ku7fABI
“Aku pun belum pernah merasakan memek yang bisa empot ayam seperti memek Mbak. Ini jelas akan membuatku ketagihan. Jadi… sesibuk apa p-un Mbak, kalau aku ingin menyetubuhi Mbak lagi, jangan sulit dipanggil ke ruang kerjaku ya.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5XW8dCXsCO
“Siap Boss. Saya juga pasti ketagihan. Kapan pun Boss membutuhkan saya, tinggal call aja nanti.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtfWrTbDtn6
Setelah bersih – bersih dan berpakaian lengkap kembali, aku berkata kepada Mbak Vita, “Mungkin besok juga investor itu akan kubawa ke sini Mbak. Sebenarnya dia tanteku sendiri. Adik kandung ibuku yang sudah memboyong dana sangat banyak dari Nederland ke sini.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzs5dPyKRxH
“Siap Boss.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmsniBmfzxJ
“Aku minta setiap ruangan yang akan disurvey harus rapi. Supaya investor tertarik untuk menanamkan investasi di pabrik kita ya Mbak.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2uKYnWvlKv
“Siap Boss. Hari ini juga akan saya perintahkan agar semua ruangan produksi dirapikan.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiU1PEWeXOk
“Dan… terima kasih atas semuanya Mbak. Aku takkan melupakan segala yang telah terjadi di antara kita berdua. Semoga Mbak semakin tekun melaksanakan tugas sebagai dirut pabrik ini.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡirShUnJk87
“Siap Boss. Saya juga menghaturkan terimakasih, atas kemurahan hati Boss mengucurkan keindahan ke dalam batin saya.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8S7GPNBtBy
KPikirannya pun berubah. Dia berani menanam saham hampir sama nominalnya jika dibandingkan dengan nilai asset pabrik ini secara keseluruhan. Sehingga kalau dihitung sedcara menyeluruh, nilai sahamnya hanya 1 % di bawah nilai asset pabrik secara keseluruhan. Jadi kalau dihitung secara keseluruhan, sahamku 51%, saham Tante Ros 49%.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSxmNJybl9N
Tampaknya Tante Ros bisa menanam investasi lebih banyak lagi. Tapi dia tidak mau melebihi sahamku. Mungkin agar aku tetap menjadi komisaris utama, sementara dia bisa dijadikan komisaris kehormatan saja. Karena dia ingin duduk manis saja di rumah barunya, tanpa melibatkan diri dalam kegiatan pabrik sehari – hari.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyuqJXTkeGc
Hari berganti hari, minggu berganti minggu dan bulan berganti bulan berputar terus. Tiada yang bisa menghentikannya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡByrt1hefPF
Tanpa terasa setahun telah berlalu. Suasana memang sudah banyak yang berubah.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy7KX1h1iAY
Pabrikku, hibah dari Tante Martini itu berkembang dengan sangat pesatnya. Karena Mbak Vita memang bisa diandalkan. Dia bisa mencerna konsep – konsep baruku, kemudian dilaksanakannya dengan baik.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUGVs8MoMHB
Sementara itu, Wati sudah menikah dengan seorang pengusaha yang lumayan mapan, meski usianya sudah 40 tahunan, 15 tahun lebih tua daripada Wati.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrWUZSoShMj
Aku ikut bahagia mendengar curhatan Wati. Bahwa lelaki itu mau menerima Wati apa adanya, termasuk tentang keperawanannya yang sudah tiada.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGFyqnIOQS
Dengan sendirinya Wati diboyong oleh suaminya, sehingga Ibu jadi sendirian di rumah. Tapi untungnya ada saudara sepupu Ibu yang hidup menjanda dan bersedia tinggal di rumahku. Untuk menemani dan meladeni kebutuhan Ibu sehari – hari. Tentu saja aku memberikan gaji tiap bulan pada Bi Elin, demikian aku memanggilnya karena ia kurang ngepas kalau dipanggil Tante (maklum dia orang kampung, meski statusnya adik sepupu Ibu).
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm3bohky3bF
Lalu apakah aku sendiri merasa birahiku sudah mantap dan fokus terhadap Anneke seorang?
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ92JPsXwbcs
Inilah masalahnya. Setiap kali dekat dengan perempuan setengah baya, selalu saja hasrat birahiku datang menggodaku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMiBvy8Q0qL
Memang aku selalu berusaha untuk menindasnya dengan caraku sendiri.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNX9hZRB985
Tapi pada suatu malam… ketika aku sedang berada di rumahku, tampak galon air mineral di dispenser kamarku sudah habis. Padahal aku haus sekali. Setahuku di dapur ada dispenser juga. Dalam keadaan cuma bercelana training tanpa baju, aku keluar untuk mengambil segelas air mineral untuk pelenyap dahagaku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDPui77Ziw9
Sebelum tiba di dapur, aku melewati ruangan cucian yang sudah bersih dan meja setrikaan. Saat itulah aku melihat sesuatu yang luar biasa. Bahwa Bi Elin sedang menyetrika sambil berdiri menghadap mejatulis lamaku yang sudah dijadikan meja setrikaan, dengan mengenakan gaun rumah yang ke atasnya berwarna pink dengan polka dot putih, sementara ke bawahnya rok mini berwarna pink polos.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡft7vDkPog0
Gaun tank top itu menyatu bagian atas dengan rok mininya. Yang membuatku terbengong agak jauh di belakangnya, adalah betapa tipisnya pakaian yang ia kenakan itu, sehingga dari jauh pun kelihatan bentuk bokong indahnya dari balik rok mini transparant itu. Sehingga aku terlongong di belakangnya. Lalu aku mendekati adik sepupu Ibu yang berbadan putih mulus dan berusia 28 tahunan itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡflt0qE1gSH
Bi Elin sedang menyetrika sambil mendengarkan musik lewat ponsel dan earphonenya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrwiq5zFjsL
Dan semakin jelas saja bokong indah Bi Elin yang terbayang dari luar rok mini pinknya itu. Tapi dia belum sadar juga bahwa aku sudah berada di belakangnya. Dan ingin meyakinkan, benarkah ia tidak bercelana dalam? Karena itu aku berjongkok sambil menengok ke dalam rok mini itu. Maaak… dia memang tidak mengenakan celana dalam.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPbYSseY9iX
Kalau memperturutkan kata hati, ingin langsung kupagut memek yang sedang berada di atas wajahku itu, karena aku jadi menelentang dengan wajah menghadap ke arah sepasang kaki dan yang berada di antara sepasang pangkal paha putih itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFKpiVCaplI
Tapi aku takut hal seperti itu akan membuatnya terlalu kaget. Karena itu aku berdiri lagi di belakang Bi Elin yang tetap asyik mendengarkan musik lewat handsfree ponselnya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaNculpZd0c
Setelah berdiri di belakangnya, langsung kusergap pinggangnya sambil menciumi tengkuknya. Hal itu pun membuatnya sangat terkejut. Dicabutnya earphone dari telinganya, lalu menoleh dengan mata terbelalak, “Aduuuh Wawan… kok bikin kaget aku aja sih?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFEePuby6Ts
“Cuma mau nanya kenapa belum tidur Bi?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHLIjF1mL2I
“Ini nyelesaikan setrikaan udah numpuk dari kemaren.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQckxcdgJTK
“Terus kenapa Bi Elin nggak pakai celana dalem?” tanyaku perlahan, dengan tangan langsung menyelinap ke balik rok mininya dan langsung memegang memeknya yang berjembut sedikit dan jarang sekali.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcikGTK5wWN
“Celana dalamku dicuci semua, gak ada yang bersih satu pun. Waaan… jangan megang – megang memek dong… Waaan…” ucapnya setengah berbisik. Mungkin takut kalau Ibu terbangun mendengar suaranya kalau terlalu keras.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ21BqL3juD7
“Bi… aku kan masih bujangan. Wajar kalau aku menganggap memek ini sebagai sesuatu yang sangat menggiurkan…” sahutku sambil menyelinapkan jariku ke celah memeknya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaFQIXTTtuR
“Tapi Wan… ooooh… kamu nakal Wan… kalau udah dipegang – pegang memek gini, aku jadi langsung kepengen… ooooh… Waaaaan… oooooh… “rintih Bi Elin dengan suara seperti berbisik terus.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCQEdCdEsTp
“Ayo kita lakukan di kamarku ya Bi,” ajakku sambil menarik pergelangan tangannya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUV9MAJZlnm
“Iii… iyaaa… tapi aku mau pipis dulu ya,” ucapnya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr56aCbU3hl
“Ayolah… di kamarku kan ada kamar mandinya. Di sana aja pipisnya,” ucapku sambil menarik pergelangan tangannya sambil melangkah ke kamarku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK9sl7dizpY
Tak terdengar lagi suara Bi Elin, karena mau melewati pintu kamar Ibu. Kemudian kami membelik ke kanan, menuju pintu kamarku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJgYyF6nfeT
Setelah berada di dalam kamarku yang pintunya sudah ditutup dan dikuncikan, barulah Bi Elin berani berbicara, “Ini beneran mau ngemplud Wan?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡweLjFqFSZR
“Iya bibiku sayaang… aku udah gak tahan melihat Bibi yang manis dan menggiurkan ini,” sahutku sambil melingkarkan lenganku di pinggangnya. Lalu mengecup bibirnya tanpa keraguan lagi.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiaWGmEwX5W
Bi Elin memejamkan matanya. Kemudian berkata sambil melepaskan dekapanku, “Mau pipis dulu ya. Takut ngompol di tengah jalan nanti…”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCU6x2JBAUw
Aku mengangguk. “Cuci memeknya yang bersih pakai sabun ya.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLlSqRK6U8d
Bi Elin mengangguk sambil tersenyum manis.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYQ5TYHjPzc
Setelah Bi Elin masuk ke kamar mandi, barulah aku sadar bahwa tadi aku keluar dari kamar karena haus dan mau mengambil air minum dari dispencer dapur. Dan sekarang masih haus. Tapi malas keluar lagi. Karena itu kuambil saja sebotol softdrink dari kulkas. Dan menikmati softdrink itu sambil menunggu Bi Elin di kamar mandi.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEDJZsZN2zG
Tak lama kemudian Bi Elin muncul kembali dari ambang pintu kamar mandi. Sambil tersenyum – senyum padaku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr77v182ls8
“Rasa ngimpi keponakan yang ganteng ini kok mau sama aku,” ucapnya sambil melepaskan gaun tipis transparan itu. Dan jadi langsung telanjang, karena di balik gaun tipis itu tiada apa – apa lagi selain tubuh langsingnya yang putih mulus. Memang keluarga dari pihak Ibu hampir semuanya berkulit putih mulus.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1baEXmhm8n
Melihat Bi Elin sudah telanjang, aku pun melepaskan celana trainingku, sebagai satu – satunya benda yang melekat di tubuhku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVRoiA6k9C1
Bi Elin terlongong setelah menyaksikan bentuk alat vitalku. “Wan… kontolmu gede banget… panjang pula…” ucapnya sambil memegang batang kemaluanku dengan tangan terasa agak gemetaran.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjhvVdg7y26
“Emangnya kontol mantan suami Bi Elin segede apa?” tanyaku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡly2TRExhZc
“Gak inget lagi. Aku cuma satu kali digauli sama dia. Terus kami cerai. Karena kami tidak saling mencintai.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6x4SGYmgoK
“Kok bisa?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡORui91Diih
“Kami kawin gara – gara digerebek warga. Karena di kampung gak biasa ada cowok bertamu malam – malam. Padahal cowok itu bukan pacarku.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGdeRoBAJpf
“Terus?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjOUUYKQ6iA
“Perkawinan kami hanya berjalan seminggu. Lalu bercerai.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJtpxtVAeRB
“Dan Bibi cuma merasakan digauli satu kali aja?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs22voENJeC
“Iya. Lalu aku jadi TKW di Hongkong.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVoDqwwMCVl
“Di Hongkong sih pasti punya pacar kan?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcix1A78wf9
“Boro – boro punya pacar. Tugasku cuma ngurusin seorang nenek – nenek. Diem di rumah terus, berdua sama si nenek itu. Makanya cuma setahun aku kerja di Hongkong. Lalu pulang. Pokoknya aku tidak pernah nemu cowok yang cocok. Jadi… sekarang ini bakal jadi pengalaman keduaku Wan.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfP6vpXvrK7
Baru sekali ini aku mendengar latar belakang kehidupan Bi Elin. Tadinya aku hanya tahu bahwa dia seorang janda, yang masih lumayan muda. Cuma itu saja yang aku tahu. Ternyata seperti itu latar belakang kehidupannya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiJbHzcMa4U
“Sama aku sih santai aja Bi,” ucapku sambil meraihnya ke atas bed.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ7fbr8oVfc
Bi Elin pun tersenyum – senyum sambil celentang di atas bedku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXUb7nRiUds
Lalu kuhimpit tubuh telanjang yang mulus dan terasa hangat ini. Dengan gairah yang luar biasa bergejolaknya. Maklum sudah lebih dari seminggu aku tidak bersetubuh. Karena tenggelam dalam kesibukan di pabrik.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡibN0Kgqd3T
Dengan sepenuh gairah aku pun mulai dengan mencium bibir Bi Elin yang tipis merekah itu. Kemudian menurun ke toketnya yang tidak besar tapi kecil pun tidak. Kuemut pentil toket kirinya, sementara tangan kiriku meremas toket kanannya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjx5HTnM23R
Tubuh Bi Elin pun mulai menghangat. Lalu aku melorot turun, sampai wajahku berhadapan dengan memeknya yang berbulu jarang sekali. Itu pun hanya tumbuh di atas kemaluannya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHwcF56yzWu
“Jembutnya jarang ya,” ucap Bi Elin.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ29mAF2HzQ1
“Gak apa. Zaman sekarang malah banyak yang mencukur memeknya sampai gundul,” sahutku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAoDNr98G5S
“Aku sih belum pernah nyukur jembut. Seperti ini aja adanya sejak dahulu. Oooh… mau diapain Wan?” tanyanya ketika aku mulai menciumi memeknya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsdgqiNT6My
“Santai aja Bi. Aku mau jilatin memek Bibi. Makanya tadi kuminta dicuci pakai sabun, biar jangan bau.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjjif580SeD
“Hihihi… memekku gak bau Wan. Aku sih keputihan aja gak pernah. DIjamin bersih memekku sih. Kan seumur hidup baru dipakai satu kali.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXoy3bUUWv5
“Iya,” sahutku memperhatikan memek Bi Eli yang tertutup rapat. Lalu kungangakanj, sampai bagian dalamnya yang berwarna merah jambu itu tampak jelas. Memang tiada bau yang kurang sedap. Bahkan tercium harum sabun mandiku. Pasti tadi dia benar – benar mencuci memeknya dengan sabun.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlEOM6ZcCqu
Aku pun mulai menjilati memeknya, terutama bagian dalamnya yang berwarna pink dan mengkilap itu. Langsung terdengar suara Bi Elin, “Waaan… ooooohhhh… ini pertama kalinya memekku dijilatin Waaan… ooooohhhh… ternyata geli – geli enak gini yaaa… oooooohhhh… Waaaaan…”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyD4SOoFSSn
Mendengar rintihan Bi Elin itu, aku semakin bersemangat menjilati memeknya. Bahkan kemudian kufokuskan untuk menjilati kelentitnya yang muncul sebesar kacang kedelai, mengkilap dan tegang.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIWKSKkyyXy
Jilatan dan isapanku di kelentitnya, membuat Bi Elin mulai gedebak – gedebuk dan terkejang – kejang. Rintihan – rintihannya pun semakin menjadi – jadi, tapi terasa ditahan agar suaranya jangan sampai terdengar oleh Ibu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgrxhBkPfUP
“Waaaaan… ooooohhhh… Waaaaan… jilatin itilku teruuussss… ini lebih enak lagi Waaaan… sampai merinding – rinding nih aku Waaaaan… jilatin terus itilku… iyaaaa… itilku Waaaan… itiiiillll…”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxKweEWJw6i
Dan ketika terasa bahwa bagian dalam memek Bi Elin sudah cukup basah, aku pun membenamkan kotolku ke dalam liang memeknya, sambil menghempaskan dadaku ke sepasang toketnya yang masih lumayan kencang.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG7U01D4Inm
Irama birahi pun mulai berkumandang di telinga batinku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgJpLYeg2aP
Kontolku sudah mulai “mondar – mandir” di dalam jepitan liang memek Bi Elin yang ternyata luar biasa sempitnya. Sehingga liang sanggamanya itu terasa sekali bergerinjal – gerinjal seperti telur ayam yang masih berada di dalkam perut induknya. Ini sangat terasa nikmatnya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiF0BwqUsIZ
Aku pun percaya bahwa dia baru kedua kalinya ini disetubuhi oleh lelaki. Karena dengan suaminya hanya satu kali digauli, kemudian bercerai seminggu kemudian. Berarti dia hanya memberikan keperawanannya saja kepada lelaki itu, kemudian bercerai.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv7M1SC59lq
Bi Elin makin lama makin mendesah dan merintih, tapi tetap suaranya tertahan – tahan. Pasti dia takut kalau suaranya terdengar oleh Ibu. “Ooooo… ooooo… oooooh… Waaaaan… ternyata dientot sama kontol ini enak sekali rasanya Waaaaan… ini luar biasa nikmatnya Waaaan… oooooh… ooooooohhhhhh…
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡad5zmREUeW
“Memek Bi Elin juga luar biasa enaknya. Seperti memek gadis belasan tahun, sempit sekali rasanya. Asalkan Bi Elin kerasan di sini, nanti dua atau tiga hari sekali kuentot deh…” sahutku sambil melambatkan entotanku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb2QuPpwzIq
“Aku… aku pas.. pasti kerasan di sini Waaan… kontol Wawan yang bikin aku kerasan di sini… oooohhh… enak Wan… enaaaaak… entot terus Waaan… ini luar biasa enaknya… ooooohhhhh… Waaaan…”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZRtfHzYKLd
Bi Elin seperti sudah lupa segalanya. Apalagi setelah mulutku nyungsep di lehernya, untuk m, enjilati leherjenjangnya disertai dengan gigitan – gigitan kecil… semakin lupa daratan jugalah adik sepupu Ibu itu dibuatnya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcrFC5NIDzl
Bahkan seperti yang pernah kuperlakukan kepada wanita setengah baya lain, pada suatu saat kujilati dan kugigit – gigit ketiaknya yang bersih dari bulu ketek… aroma keringatnya tercium olehku… tapi aku malah semakin bernafsu untuk menjilati ketiaknya itu… sementara kontolku semakin gencar mengentot liang memek sempitnya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOuaDrNGrFc
Aku pun melengkapinya. Ketika entotanku makin gencar sementara mulutku sedang nyungsep di ketiaknya, tangan kiriku masih bisa beraksi untuk meremas – remas toket kanan bibiku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG661q5dnkd
Akibatnya… Bi Elin mulai berkelojotan. Aku pun tak mau terlalu lama menyetubuhinya. Maka kupercepat entotanku, seperti pelari yang sedang sprint di depan garis finish.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpic82EDTM6
Lalu ia menggeliat dan mengejang, dengan perut sedikit terangkat ke atas.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlwmg0tgaHg
Sesuatu yang terindah pun terjadi. Bahwa kami seperti sepasang manusia yang sedang kerasukan. Kami saling cengkram dan saling remas dengan kuatnya, seolah ingin saling meremukkan tulang. Kami sama – sama menahan nafas. Dan liang memek Bi Elin berkedut – kedut kencang, sementara kontolku pun mengejut – ngejut sambil memuntahkan lendir pejuhku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZAg9yNTeQy
Crooootttt… croooottttttt… crotttt… crotttt… croooottttt… croooot… crooootttt…!
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0RSn967RJb
Lalu kami terkapar dengan tubuh sama – sama bermandikan keringat. Sesaat kemudian aku menggulingkan badanku ke samping, sehingga jadi celentang di sisi kanan Bi Elin.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdXaipsk3WQ
“Terimakasih Wan… aku baru nyadar, ternyata disetubuhi itu nikmat sekali ya. Dahulu sih cuman sakit aja yang ada. Makanya aku jadi trauma, takut sakit seperti dahulu lagi. Ohya… nanti kalau aku hamil gimana Wan?” tanyanya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJu8i4tf0mQ
“Jangan takut,” sahutku sambil turun dari bed. Melangkah ke arah lemari obat. Dan mengeluarkan dua strip pil kontrasepsi. Lalu menyerahkannya kepada Bi Elin. “Ini obat antki hamil. Baca aja aturan pakainya.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5wgUWJPRB8
“Iya, terima kasih Wan.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6imOLaYZx1
Maka sejak malam itu Bi Elin jadi sosok untuk dijadikan tempat penyaluran nafsu birahiku. Aku pun jadi sering memberinya uang, agar ia tidak kekurangan untuk menutupi segala kebutuhan pribadinya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRQYEFMLjk1
Petualanganku dengan Bi Elin hanya salah satu sudut dari sekian banyak petualangan seksualku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxLkqEP7pA0
Aku memang sudah bertekad, istri resmiku cukup seorang saja. Tapi aku ingin punya koleksi sebanyak mungkin.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjfQ1x57i9B
Karena itu hubunganku dengan perempuan – perempuan yang telah menjadi koleksiku itu tetap terjalin dengan baik.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1p8nmjoQfK
Tantre Laila, misalnya, tetap kusayangi dan kuhormati. Dia bukan sekadar pelabuhan kapal birahiku. Tapi juga sebagai wanita yang telah menaikkan derajatku. Dia seolah menjadi penyebabku From Zero to Hero. Lebih dari itu semua, dia sudah mengandung dan melahirkan anakku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFTVo76mdiD
Tante Laila pun menepati janjinya. Tiga bulan setelah melahirkan, dia minta agar aku mengantarkannya ke rumah, untuk menjumpai ibuku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡphAj5ESRqD
Lalu detik -detik mengharukan itu pun terjadi. Bahwa Tante Laila minta maaf kepada Ibu, karena selama ini seolah menelantarkan Ibu. Lalu dia menceritakan alasan kenapa dia tidak berani menginjak rumahku sekian lamanya itu, karena di telinganya terngiang – ngiang terus ucapan Ayah almarhum, yang melarangnya menginjak lagi rumah Ayah.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZHyrVXKL4o
Dijelaskan pula oleh Tante Laila, bahwa saat itu ayahku marah, karena meminjam duit pada Tante Laila tidak dikasih. Dijelaskan pula, bahwa saat itu Tante Laila tahu bahwa Ayah akan mengawini seorang gadis muda bernama Atikah. Padahal saat itu Ayah sudah punya istri tiga orang, kata Tante Laila.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ12UFYFSoRz
Aku sudah mendengar masalah itu dari mulut Tante Laila. Bahwa istri almarhum Ayah ada 4 orang. Itu tidak termasuk Bu Mimin yang belakangan terbiasa kupanggil Ema saja. Yang disebut keempat istri Ayah selain Ibu, adalah wanita – wanita bernama Maryati, Siti Nafsiah dan Atikah.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWyFWTDARxh
Tante Laila pernah menganjurkanku untuk menemui istri – istri Ayah itu, karena dari mereka lahir saudara – saudara seayah denganku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOnAG5hnizJ
Tapi aku belum memikirkan hal itu. Kalau pun ingin mencari saudara, tentunya saudara seayah dan seibu saja yang harus kucari, yaitu Nova itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNFLwLmMhLC
Sebelum pulang, Tante Laila memberi uang yang banyak sekali buat Ibu. Kemudian Tante Laila menciumi pipi Ibu dan pamitan pulang. Kulihat Ibu pun menangis. Mungkin karena merasa terharu dengan kunjungan Tante Laila yang tidak disangkanya sama sekali.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDUz1oPmfEF
Sang Waktu pun berputar terus.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhlLFrZXhlk
Lalu terjadi sesuatu yang sangat menggembirakanku. Bahwa Tante Martini sudah bisa berjalan seperti orang normal. Berkat ketekunannya menjalani therapi sekian lamanya, akhirnya ia bisa berjalan lagi tanpa harus ditopang oleh alat apa pun.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM2wufFgjp4
Tante Martini mengaku bahwa semuanya itu berkat semangat hidupnya yang menyala – nyala lagi setelah sering kugauli. Hal yang sama pernah kudengar dari mulut Tante Ros.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvzNvrbzoQK
Jadi sebegitu pentingkah sosok lelaki bagi seorang wanita yang sudah menjanda?
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp3o1WXhM6l
Entahlah.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLNHqeBEuTS
Yang jelas pada suatu hari, Tante Martini menghubungiku lewat ponsel. Beliau memintaku agar datang ke Jakarta, karena ada sesuatu yang sangat penting untuk dibicarakan, katanya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcyAs0H8TN2
Aku memang selalu patuh kepada calon mertuaku yang punya hubungan rahasia denganku itu. Terlebih kalau mengingat kebaikannya yang takkan mungkin kulupakan sampai kapan pun.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP2RARTTGXF
Setibanya di rumah Tante Martini, di Jakarta, aku langsung menjumpainya di ruang keluarga. Seperti biasa, kedatanganku senantiasa disambut dengan senyum manis dan ciuman hangat di bibirku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7dY97pBUe1
Seperti biasa, setiap kali aku datang, Tante Martini mengajakku masuk ke dalam kamarnya. Di situlah ia menelanjangi dirinya dan seperti biasa dia memintaku untuk menyetubuhinya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCVCMxuk579
Tante Martini yang selalu menganggap kontolku sebagai therapi paling manjur bagi batinnya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3M1rBE1JiQ
Setelah bersetubuh, Tante Martini mengenakan kembali gaun rumahnya yang putih bersih. Lalu mengajakku duduk di sofa yang dekat dengan kolam ikan koi itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpG2T1CCPx6
“Sebenarnya tante mau menyampaikan berita duka sekaligus bisa dijadikan berita gembira bagimu,” kata Tante Martini sebagai awal penuturan yang da anggap sangat penting bagiku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5H7P3zN5E2
“Pertama… kabar tentang bangkrutnya usaha Pak Hasyim yang mengadopsi adikmu itu. Semua harta bendanya disita oleh bank tanpa ampun. Termasuk rumah dan semua kendaraan bermotornya, “lanjut Tante Martini.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3rqkUpY021
“Lalu bagaimana dengan nasib Nova Tante?” tanyaku tak sabaran, ingin tahu nasib adikku yang belum pernah kulihat bentuknya itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfods8bDa3b
“Sebentar… tante mau lanjutkan dulu beritanya. Pak Hasyim dalam stressnya mendapat serangan jantung dan meninggal dunia sebulan yang lalu. Istrinya sampai nangis – nangis dan minta pertolongan sama tante. Terutama mengenai Nova itu. Lalu tante ceritakan mengenai dirimu yang sudah sukses dan menjadi pengusaha besar.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeLOyQafLWH
“Jadi… adikku sudah tau kalau dia bukan anak kandung Pak Hasyim?” tanyaku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvOWKm7QJCH
“Sudah. Dia ada di sini sekarang.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY03C9dAczZ
“Haaa? Mana dia sekarang Tante?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1kfI3XXzio
“Sebentar dulu… kejadian yang menimpa Pak Hasyim itu harus dijadikan peringatan bagi kita. Jangan sampai kita mengalami hal seperti itu… ilmunya sih sederhana… dalam mengelola perusahaan, jangan lebih besar pasak daripada tiang. Itu aja.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7DCpshTXBJ
“Sampai saat ini semua perusahaan yang kuurus selalu sehat Tante. Aku hanya berurusan dengan bank, hanya untuk menyimpan dana. Bukan untuk berhutang. Karena kata para ahli, bank itu laksana meminjamkan payung di musim kemarau, tapi payung itu akan diambil di musim hujan.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAgqU1VTxo3
“Syukurlah kalau Wawan sudah punya prinsip seperti itu. Sepintas lalu bank itu menyenangkan. Padahal kalau kita lepas kontrol, bisa menjadi sumber bencana,” ucap Tante Martini, “Terus hubunganmu dengan Anneke bagaimana? Tetap berjalan mulus kan?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYQokKB2KqS
Tante Martini memang sudah mengetahui bahwa aku punya hubungan cinta dengan Anneke. Kebetulan Tante Martini mendukung, tetapi memintaku dengan sangat, agar hubungan rahasiaku dengannya tetap berjalan sampai kapan pun. Dan aku sudah menyetujuinya, karena (sekali lagi) aku ini penggila wanita setengah baya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6B4HpVpnNr
Kemudian Tante Martini mengajakku ke pavilyun. Sebelum keluar dari kamarnya, Tante Martini sempat membisiki telingaku, “Awas… di depan Nova dan ibu adopsinya jangan memperlihatkan sikap yang aneh – aneh. Bersikaplah sebagaimana lazimnya seorang calon menantu kepada calon mertuanya ya.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5slVIdN76Y
“Siap Tante. Jangan takut soal itu sih. Jangankan pada mereka, sedangkan kepada Anneke saja sampai detik ini masih kurahasiakan.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDMEC0hgYGT
Kemudian kami keluar dari kamar Tante Martini, menuju pavilyun yang letaknya bersebelahan dengan garasi.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaEAJ7Nfzrt
Tante Martini pun berseru dari ambang pintu pavilyun yang sudah dibukanya, “Mbak Haya! Ini abangnya Nova sudah datang… !”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCldVZC0K35
Lalu dari dalam pavilyun muncul wanita setengah baya yang kira – kira seumuran dengan Tante Martini. Dengan ramah ia menyapaku, “Ooooh… ini anaknya Pak Jaelani almarum?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFfmm9gwpOl
“Betul Tante,” sahutku sambil menjabat tangannya dengan sopan dan menyebutkan namaku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeQnMwNfJUV
Dia juga menyebutkan namanya, “Haya…”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxfwSQlMxQi
Lalu Tante Haya berseru ke dalam, “Nova Sayang… ini abangmu sudah datang… !”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqZ3r6kKwBP
Lalu muncullah seorang cewek berperawakan tinggi sekali (buat ukuran cewek), berkulit putih bersih sampai mirip cewek bule. Namun wajahnya ada kemiripan dengan wajah Wati. Pasti itulah Nova, adik kandungku. Adik seayah dan seibuku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZIIqxa67x6
“Nova?” tanyaku waktu dia sudah berdiri di depanku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcXANPMFZfl
“Iya, “dia mengangguk dengan pandangan datar, “Ini Bang Wawan?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ33DOxutKfC
“Betgul, kataku sambil membiarkan dia mencium tanganku. Lalu kupeluk pinggangnya sambil mencium sepasang pipinya, “Selamat berjumpa lagi, adikku Sayang…”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGIDcQpVbXG
Nova menatapku sambil tersenyum dan berkata, “Terima kasih Bang. Senang bisa berjumpa dengan abang kandungku.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa5ZrcyffLp
Lalu kami duduk di sofa. Tante Martinio dan Tante Haya pun duduk berdamping di sofa lain.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNHBkkvDrru
Kami pun ngobrol ke barat ke timur, namun intinya sudah kutangkap. Bahwa Tante Haya mempersilakanku untuk membawa Nova dan berkumpul dengan keluarga kandungnya kembali. Karena keadaan Tante Haya sedang serba sulit, sehingga merasa kasihan kepada Nova kalau harus hidup tanpa kepastian ke depannya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ50ynW03u6L
Lalu Tante Haya bertanya, “Setelah Nova berkumpul dengan keluarga kandungnya nanti, masih biolehkah tante menengok dia ke rumah Wawan?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWYWcsBm2ex
“Tentu saja boleh Tante,” sahutku, “Biar bagaimana Tante kan yang merawat Nova sejak bayi merah. Nova sendiri mungkin bakal sering merasa kangen kepada Tante nanti.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKX0WysRxaW
Tante Haya mengangguk – angguk sambil tersenyum, namun matanya tampak berkaca – kaca.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpR2ETcSn5H
Kemudian aku dan Tante Haya tukaran nomor ponsel.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdKGwcTJcru
Setelah Nova tampak siap dengan menjuinjing tas pakaiannya, aku pun berdiri dan pamitan kepada Tante Haya dan Tante Martini.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsj4dXOmiTa
Pada saat Nova pamitan kepada Tante Haya, tampak ibu adopsi Nova itu bercucuran air mata. Sambil berkata sendu pula, “Pandai – pandai kamu menitipkan diri nanti ya Sayang. Jangan terlalu manja seperti sedang bersama mama.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZdcEgcuDYR
“Iya Mama,” sahut Nova, “Mama jaga kesehatan baik – baik ya. Nanti aku pun akan sering minta diantarkan sama Bang Wawan, untuk bertemu sama Mama.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmPkHfUhZhl
Beberapa saat kemudian Nova sudah duduk di sebelah kiriku, dalam mobil yang sedang kuluncurkan di atas jalan aspal.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2mmkZwGZTC
“Sudah dengar dari mamamu kalau ibu kita itu seorang wanita tunanetra?” tanyaku pada suatu saat.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ20ofMGZFTx
“Sudah Bang.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMM2rech294
“Di rumah ada adik sepupu Ibu yang ditugaskan untuk melayani Ibu. Nanti setelah ada kamu, bantu juga melayani Ibu ya.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBDq9SoUx70
“Iya Bang. Aku sudah menyadari hal itu sih. Kan beliau yang mengandung dan melahirkanku ke dunia ini.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuewHkkIvvz
“Syukurlah kalau kamu sudah insyaf sih.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsjdZefJ8sR
“Maksud Abang insyaf dari apa?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ24lvvcARtP
“Dahulu aku pernah mendengar kamu sangat kolokan pada saat Pak Hasyim masih ada dan perusahaannya belum bangkrut. Bahkan ada yang bilang juga kalau kamu sangat jutek kepada siapa pun. Tapi aku tidak melihat kemanjaan dan kejutekanmu itu sekarang.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkIey3euWPm
Nova menyandarkan kepalanya ke bahu kiriku. Sambil berkata, “Aku juga tau diri Bang. Dahulu waktu almarhum Papa sedang jaya – jayanya, aku bisa berbuat seenaknya. Tapi sekarang… tidak jadi gelandangan pun sudah untung. Tentu saja aku tak berani bersikap dan berperilaku seperti anak orang tajir lagi.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdjrRCMhkKx
Aku terharu juga mendengar ucapan adikku itu. Lalu kubelai rambutnya dengan tangan kiriku, sambil berkata lembut, “Yang penting kamu sendiri harus berusaha untuk mengambil hati orang – orang di sekitarmu nanti. Supaya mereka semua menyayangimu.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaB7SPMcpr9
“Iya Bang.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM99zxh7o45
“Kamu punya pacar di Jakarta?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb4MIJVJMQk
“Nggak Bang. Kapok pacaran waktu masih di SMA dahulu.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGLfjvRkvN9
“Kenapa kapok?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdR2NLBYnUE
“Ngejengkelin. Mau ngatur mulu. Ke sana gak boleh ke sini gak boleh. Putusin aja sekalian.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnBfCtOo5i4
“Pacarannya sejauh apa?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzmlm1kQ1LT
“Maksud Abang?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBRMFCr27WR
“Batasnya sampai di mana? Apakah cuma sampai ciuman atau lebih dari itu?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwt5VZvB1iT
“Nggak sejauh itu Bang. Dia hanya kuijinkan cium pipi doang.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGkTaj3O3ys
“Sejak saat itu gak pernah pacaran lagi?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqtuBRJAiPD
“Nggak pernah Bang.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlzBgMLepSR
“Kalau pacaran cuma sampai cium pipi, berarti kamu masih perawan dong.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡihid39nWcr
“Aku udah gak perawan Bang. Tapi yang memecahkan selaput daraku bukan manusia.“
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdEs0F9jkCw
“Bukan manusia?! Terus apaan yang ngambil keperawananmu? Hantu atau anjing atau kuda…”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡliS8of6uqy
“Bukan… bukan Bang. Dildo yang ngambil keperawananku Bang.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiARZgujmNR
“Dildo?! Terus kamu diem – diem suka makai dildo terus?” tanyaku dengan perasaan kasihan juga pada adik kandungku itu. Karena dia begitu polos menjawab setiap pertanyaanku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGBpWODcddz
“Iya Bang. Daripada ngajak cowok yang nyebelin, mendingan pakai dildo kan Bang.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ54JxyNCHoV
“Sekarang dibawa dildonya?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzUjCSw3WZ9
“Dibawa…” sahut Nova nyaris tak terdengar.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrkt0sinl4d
“Coba lihat…” kataku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡohwpbGOTfU
Nova melepaskan seatbeltnya, lalu melangkah kie seat belakang, di mana tas pakaiannya diletakkan. Lalu ia pindah ke depan lagi sambil menyerahkan dildo itu beserta kotak kartonnya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF4pM64XwlI
Tampaknya Nova sudah pasrah pada apa pun yang kuperintahkan.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgm9ejgzF4H
Ketika kukeluarkan dildo itu dari kotaknya, ternyata dildo itu hanya berbentuk lonjong seperti kapal selam. Tidak dibentuk seperti kontol. Lagian ukurannya kecil. Jauh lebih kecil daripada batang kemaluanku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAGmChfwt60
Kuberikan lagi dildo dan kotaknya itu pada Nova. Karena aku sedang nyetir.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi8t6rdP78y
“Nova Sayang… sebenarnya tidak baik maen dildo seperti itu. Bisa merusak jiwamu nanti,” ucapku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiaEHALPz5X
“Iya Bang,” sahutnya lirih.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1qPPl4QZQ6
“Pada saatnya menggunakan dildo, pasti kamu mengkhayalkan seorang cowok. Lalu kamu melayang – layang dalam arus halusinasi. Aku takkan memaksamu, tapi kalau kamu sayang pada mentalmu sendiri, buanglah dildo itu sekarang juga.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIS78HnWJKs
“Iya Bang,” sahut Nova sambil menurunkan kaca pintu di sebelahnya, kemudian dibuangnya kotak berisi dildo itu ke jalan.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDztIhMwSia
“Aku sayang sama kamu Nov,” ucapku sambil membelai rambutnya, karena kepalanya tersandar ke bahu kiriku lagi.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTsWRj25zmO
“Iya Bang. Aku juga sayang sama Abang.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwindua1JAj
Sedan hitam yang kukemudikan meluncur terus di jalan tol menuju kota tercintaku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4rcHecYgnv
Malam pun semakin larut.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWewN3Z89FS
Ketika kami tiba di rumah, jam tanganku sudah menjukkan pukul satu pagi.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Xtul5e5KW
Aku selalu membekal kunci – kunci cadangan, sehingga dengan mudah bisa membuka pintu garasi. Setelah menyimpan mobil di garasi, kututup dan kukuncikan kembali pintunya. Kemudian mengajak Nova masuk ke dalam rumah.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMtZiSBvgQL
Ibu sudah tidur nyenyak. Bi Elin juga sama. Sehingga Nova kuajak tidur di kamarku saja.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSdPCpD47d6
“Kalau mau bersih – bersih dulu, itu pintu kamar mandinya,” kataku ketika Nova sudah meletakkan tas pakaiannya di atas meja kecil dekat televisi.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTmu4Mxxgft
“Iya Bang,” sahut Nova sambil mengeluarkan kimono putih dari tas pakaiannya. Kemudian masuk ke kamar mandi.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7asqYmt3Vl
Seharusnya aku langsung membawa Nova ke kamar Ibu, untuk memberitahu bahwa aku sudah berhasil membawa adikku kembali ke rumah peninggalan Ayah almarhum ini. Tapi aku selalu tidak tega mengganggu Ibu kalau sudah tertidur nyenyak begitu. Tadi sampai terdengar suara ngoroknya ke luar, membuatku yakin bahwa Ibu sedang enak – enaknya tidur.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUb55Ijus2a
Setelah mengganti pakaianku dengan baju dan celana piyama, aku merebahkan diri di atas bed. Nova pun naik ke atas bedku dan merebahkan diri di sampingku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgPn8DbCQhQ
“Sebenarnya ada kamar kosong yang tadinya dipakai oleh Kak Wati. Tapi setelah dia menikah, kamar itu kosong. Apakah kamu mau tidur di kamar yang kosong itu?” tanyaku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqd4BsL5rfu
“Nggak mau. Aku mau tidur sama Abang aja ya… please…” sahutnya dengan suara memohon.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6l1748wZsq
“Kenapa? Kamu takut tidur sendirian?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx6Yq1ODS28
“Nggak. Tapi aku teriungat Papa almarhum. Semasa beliau masih ada, aku sering tidur di kamar Papa Mama. Dan aku selalu merasa nyaman kalau tidur dalam pelukan Papa,” ucap Nova sambil meletakkan lengannya di dadaku, “Setelah berjumpa dengan Abang, aku punya perasaan Abang ini laksana pengganti Papa yang sudah tiada.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4xs6S72wAe
Kutatap wajah adikku yang cantik dan bermata sayu itu. Perasaan iba pun timbul. Lalu kupeluk pinggangnya sambil berkata, “Ya udah… sekarang tidurlah Sayang.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡce0XBoiHNd
“Bang…”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTRp21PJMup
“Hmm?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIOTx3RG5wA
“Apakah Abang benar – benar sayang padaku?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZuSWQ3zmAH
“Tentu aja,” sahutku sambil membelai rambutnya, “Kalau gak sayang, ngapain kamu dibawa ke sini? Kita ini saudara kandung. Sedarah sedaging.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ0ycccUWF9
“Iya Bang. Aku juga sayang sama Abang. Sayang sekali,” ucapnya sambil menumpangkan pahanya di atas pahaku, sehingga belahan kimononya terbuka lebar. Dan… aku melihat kemaluannya yang tak bercelana dalam. Membuatku tergetar dalam perasaan aneh. Bukan lagi sebagai perasaan kakak pada adiknya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp6FpkynMVw
Batinku bergulat dahsyat. Antara nafsu dan kesadaran bahwa Nova ini adik kandungku yang harus kulindungi kehormatannya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQKhcjBPIOh
Sampai akhirnya kuusap – usap memek adikku yang cantik ini. Dan… Nova diam saja. Bahkan semakin mempererat dekapannya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKt32qDFj16
“Kenapa kamu gak pakai celana dalam?” tanyaku perlahan.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXWdHzju9e5
“Aku udah terbiasa kalau mau tidur gak pakai beha dan celana dalam. Supaya pernafasanku lebih lapang.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmgER7ySiga
“Dan gampang kjalau mau mainin dildo juga kan?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIVLMu3aB7c
“Iya Bang. Hehehee…”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCIoLoYRty7
“Kamu belum pernah merasakan kontol yang sebenarnya?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ83pzU4ZxXb
“Belum pernah Bang.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡewrJBgJwqs
“Sekarang mau ngerasain?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrSTaaV4T2a
“Kontol siapa? Gak mau ah kalau dikasih kontol sembarang cowok sih. Kalau… kalau kontol Abang aku mau…” sahutnya dengan nada lugu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPpNOWEECED
Mendengar jawaban itu, aku tidak cuma mengusap – usap memeknya lagi. Melainkan mulai menyelinapkan jari tengahku ke dalam liang memeknya yang sempit tapi sudah agak basah dan licin. Lalu kugerak – gerakkan jari tengahku ke dalam dan ke luar ke dalam lagi ke luar lagi…
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6lx4zuQ8Ro
Tapi aku tidak berani memasukkan jariku terlalu jauh. Hanya berani seruas jari saja.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj8klw28hzn
“Baaaang… duuuuh Baaaang… ini… enak sekali Bang…”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwM6DbTeGWg
“Beneran kamu mau nyobain kontolku?” tanyaku dengan jari yang masih tetap kuentotkan di liang memek Nova, tapi tetap hanya sebatas 1 ruas saja…
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ufolYYXrM
“Mau… tapi bagaimana kalau aku hamil nanti?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ244br5KJx
“Soal itu sih gampang,” kataku sambil turun dari bed dan mengeluarkan tiga strip pil kontrasepsi. Lalu kuberikan ketiga strip pil kontrasepsi itu pada Nova sambil berkata, “Ini pil anti hamil. Baca aja petunjuknya nanti.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6wv5WXqFEu
Nova menyambut ketiga strip pil kontrasepsi itu. Lalu membaca petunjuk yang tertera di bagian belakang stripnya. “Ini pil kabe ya Bang.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN2CMKaD88n
“Iya,” sahutku sambil naik lagi ke atas bed.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDGMkOMDa3r
“Ayo kalau gitu sih. Abang mau kan melakukannya sekarang?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡozQq2iblRc
Aku mengangguk sambil melepaskan baju piyamaku. “Tapi harus merahasiakannya ya. Ini rahasia untuk kita berdua aja ya.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQr64Y2lS7R
“Iya Bang. Aku janji,” ucap Nova sambil mengangkat dua jari tangan ke dekat telinganya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡesFvPq1AxR
Setelah melepaskan celana piyamaku, sehingga tinggal celana dalam yang masih melekat di badanku, kulepaskan ikatan tali kimono Nova, kemudian Nova sendiri yang melepaskan kimononya. Sehingga tubuh Nova terbuka sepenuhnya alias telanjang bulat. Karena sejak tadi ia tidak mengenakan beha mau pun celana dalam.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvLUYt6uchx
Aku terpukau menyaksikan betapa putih mulusnya tubuh adik kandungku itu. Tiada cela setitik pun di mataku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWhPrZhdkpg
Lalu kena;pa dia harus merusak keperawanannya sendiri dengan dildo yang sudah dibuang itu?
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7r9Kf55XQm
Entahlah, aku belum menanyakan masalah itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa2slm2vIaU
Lagian usia Nova sudah 20 tahun. Sudah dewasa. Wajar saja kalau dia sering dilanda kepenasaranan, ingin tahu seperti apa rasanya hubungan sex yang sering dijuluki Surga Dunia itu. Lalu dia mendapatkan kenikmatan dari alat bantu itu. Padahal kalau dia sudah merasakan alat kejantanan yang asli, mungkin dia akan merasakan sesuatu yang lain.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwbEee4Ag4G
Nova pasrah saja ketika kuberitahu bahwa hubungan sex itu harus didahului dengan foreplay dulu. Supaya dia benar – benar siap untuk dipenetrasi.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu3wHufdb0X
Kemudian aku menelungkupi tubuhnya sambil mencium dan melumat bibirnya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFgivHHas6k
Jujur, perasaanku sat ini bukan seperti sedang mencumbu adik kandungku. Maklum aku melihatnya setelah dewasa begitu, sehingga aku merasa seperti berhubungan dengan orang luar yang bukan saudara kandungku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnk0utUA88y
Ternyata Nova juga merasakan hal yang sama. Belakangan dia mengaku bahwa setiap berdekatan denganku, seperti berdekatan dengan kekasihnya. Bukan seperti berdekatan dengan abang kandungnya. Jadi pada intinya, batin kami sama – sama dialiri arus birahi.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoVNHY8sIhT
Terutama ketikia aku mulai mencium bibirnya sanmemainkan pentil toketnya yang mulai menegang. Lalu suhu badan Nova pun mulai menghangat.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡADBsqHuq0y
Bahkan Nova menatapku sambil bertanya perlahan, “Bang… kalau nanti aku jatuh cinta sama Abang gimana?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsWfFfoXXI7
“Gak apa – apa Sayang. Aku juga bisa aja jatuh cinta padamu. Tapi kita harus pandai merahasiakannya. Jangan sampai ada orang tau. Karena kita ini kakak beradik kandung.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAhvVPLY9Pe
“Tapi… sebenarnya sejak melihat Abang di Jakarta tadi… rasanya aku sudah jhatuh hati sama Abang.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ546euoFgXs
“Aku pun sama. Begitu melihatmu tadi, aku langsung merasa sayang padamu. Karena kamu ini sangat cantik Sayang,” ucapku yang kulanjutkan dengan kecupan mesra di bibir tipis sensualnya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9npd8Sulmy
“Ooooh Bang… kalau begitu kita jadi sepasang kekasih gelap aja ya. Aku yakin akan bahagia kalau menjadi kekasih Abang.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVyq0yrGB3v
“Iya… nanti kita pikirkan matang – matang, jalan mana yang harus kita tempuh. Yang jelas aku sangat sayang padamu Nov.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjoyBJEQY9t
“Aku juga sayang sama Abang.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOJYr32vsmY
“Baguslah kalau begitu. Sekarang aku akan menjilati memekmu ya. Biar pada waktunya kontolku dimasukkan, jangan membuatmu sakit.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe0y6RzcAm1
“Iya Bang… aku pasrah aja sama Abang. Karena aku yakin Abang pasti tau apa yang terbaik untukku.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUhEXUnozNv
Lalu kungangakan memek Nova yang bersih dari jembut itu, sampai terlihat bagian dalamnya yang berwarna pink dan mengkilap karena agak basah.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuAPK6VrzbV
Ketika aku mencermati bagian dalam memek adikku itu, ada keheranan di benakku. Karena smeuanya masih terkatup rapat. Terutama mulut liang sanggamanya. Tapi keheranan itu segera kulupakan. Lalu aku mulai menjilati bagian dalam memeknya yang berwarna pink itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSsgwt3kTgJ
Nova pun mulai menggelinjang sambil meremas – remas kain seprai.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoeVSWd0o9W
Terlebih setelah aku fokus menjilati clitorisnya yang muncul dan mengkilap itu. Nova pun menggeliat – geliat terus sambil menahan – nahan nafasnya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡttLaYMF5ma
Terkadang kusedot clitorisnya yang terasa sudah mengeras ini (pertanda horny). Tentu saja semua ini kulakukan sambil mengalirkan air liurku ke dalam memeknya. Agar “pelumasnya” cukup banyak.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBrdISxSUMF
Setelah cukup lama menjilati memek dan clitorisnya, aku pun merasa sudah tiba waktunya untuk melakukan penetrasi.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ72QsvcySFI
Maka kurenggangkan jarak sepasang paha putih mulus Nova, sambil siap – siap meletakkan moncong kontolku tepat di ambang “pintu surgawi”nya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlISRBLtVSp
Dengan sekuat tenaga kudorong kontolku yang sudah ngaceng berat ini.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6mq09JjtUu
Ciaaaaah… meleset ke bawah…!
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmEsWOGGThq
Kubetulkan lagi letak moncong kontolku dan kudorong lagi dengan tenaga full.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMfZljnyO6a
Gila… meleset lagi. Kali ini melesetnya ke atas. Malah kontolku jadi melengkung karena tidak tepat sasaran.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcFP66qwAye
Selanjutnya aku mencolek – colekkan dulu moncong kontolku di seputar mulut liang sanggama Nova. Bahkan setelah merasa tak salah lagi, kudesakkan kontolku sampai masuk kepalanya sedikit.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXNN1SD6IEr
Aku mengumpulkan tenaga dan konsentrasiku, sambil memegang batang kemaluanku yang moncongnya sudah diselipkan ke mulut liang sanggama Nova. Lalu kudorong sekuat tenaga… melesak sedikit… dorong lagi lebih kuat… masuk lagi sampai lehernya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoe3OSOA1lE
Sementara Nova hanya memejamkan matanya dengan sikap pasrah.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Eox0hSgxi
Aku pun menghempaskan dadaku ke atas dada Nova sambil berkata, “Memekmu seperti masih perawan Sayang. Apakah kamu yakin kalau kamu tidak perawan lagi?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPb5fyIq8Ie
Nova menatapku sambil berkata lirih, “Gak taqu juga Bang… aku hanya mikir kalau sering mengalami orgasme, pastilah aku gak perawan lagi.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtTw9FWlbeH
“Cara menggunakan dildo bagaimana? Dimasukkan semuanya ke dalam liang memekmu?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxpqUO3v9au
“Gak Bang. Hanya ditekankan ke clitorisku sambil diaktifkan vibratornya.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxvHc8Cy7EU
“Sama sekali tidak pernah dimasukkan ke dalam liangnya?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlLbND09BXf
“Pernah. Tapi hanya sekitar satu sentimeter aja. Gak berani masukin dalam – dalam.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL7IkjzzTX7
“Ya udah… nanti juga akan terbukti masih perawan atau tidaknya sekarang ini,” ucapku sambil mendorong lagi kontolku sedikit demi sedikit, sampai masuk lebih dari setengahnya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz7lNfWOsfw
Setelah masuk lebih dari separohnya, aku pun mulai mengayun kontolku sambil memperhatikan wajah Nova yang sudah mulai membuka matanya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcp8A9wSjxM
Mata Nova itu sayu. Dan secara objektif harus kuakui, bahwa Nova sedikit lebih cantik daripada Anneke. Ini penilaian yang objektif, bukan lantaran dia itu adik kandungku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8owMtnq4He
“Bang…” ucapnya lirih.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoDUaTSvLod
“Hmmm?” aku masih perlahan mengayun kontolku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIxWvGUlscP
“Aku yakin… aku sudah cinta pada Abang. Bukan sekadar sayang lagi…” ucapnya tersendat – sendat, karena aku mulai mengentotnya, meski belum dipercepat entotannya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDYV6PFIjE6
“Tapi kita takkan bisa jadi suami istri Sayang. Kamu kan adik kandungku.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUQbgRPETIS
“Biar aja Bang. Yang penting kita bisa saling mencintai… tanpa harus diketahui orang lain… oooooo… oooooooohhhhh… Baaang… ini mulai enak sekali Baaaang…”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsLQAWDaqtz
Aku masih pelan – pelan mengentotnya. Sehingga diam – diam aku mengangkat badanku sambil mengamati kontolku yang sedang memompa liang memek adikku. Ternyata kecurigaanku benar. Kontolku seolah diselimuti oleh lapisan tipis kemerahan. diselimuti oleh darah perawan Nova…!
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcnlk3CuXni
Maka sambil melanjutkan entotanku, bibir sensual Nova kupagut. Kuciumi dan kulumat bibirnya, disusul dengan bisikan, “Benarkah kamu mencintaiku Sayang?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFGFOR3DnEZ
“Iya Bang. Kalau gak cinta, gak mungkin aku menyerahkan memekku pada Abang…”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdddIsWtlbx
Terharu aku mendengar ucapan Nova itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZKottg4pie
“Aku juga mulai mencintaimu Sayang…” ucapku sambil menciumi kelopak mata, ujung hidung dan bibirnya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuRKW9IYdnt
“Terima kasih Bang…” ucap Nova sambil mendekap pinggangku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIECfPBixJc
Aku mulai mempercepat entotanku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtHungfaWMc
Nova pun mulai mendesah – desah dan merintih – rintih perlahan, “Aaaaaah… Baaaang… aaaaah… ini luar biasa enaknya Bang… aaaaaaah… Baaaaang… aku cinta padamu Baaaaang… cinta sekali Baaaaang… aaaaaaah… aaaaaah…”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFgjigScMqU
Karena melihat darah perawan tadi, aku jadi sadar bahwa aku sedang mengentot memek yang masih perawan. Karena itu, pasti ada luka di dalam memek Nova nanti.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo2khv1kF5y
Itulah sebabnya aku takkan terlalu lama menyetubuhi Nova, karena takut membuatnya tersiksa nanti.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCC7DhuqekB
Maka aku pun mengintip gejala – gejala Nova akan mencapai orgasmenya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAWwIEbt4dl
Dan itu tidak lama. Baru saja seperempat jam aku menyetubuhinya, Nova mulai berkelojotan. Pada saat itu pula kugencarkan entotanku, sambil berkonsentrasi agar secepatnya ejakulasi.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡckO9PDDzI4
Lalu… pada waktu Nova sedang mengejang tegang, aku pun menancapkan kontolku sedalam mungkin… sampai terasa moncong kontolku mentok di dasar liang memek Nova.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjAnyUloAUT
Lalu terasa liang memek Nova berkedut – kedut perlahan, disusul dengan kejutan – kejutan kontolku yang sedang memuntahkan lendir kenikmatanku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPRTEGrtA8j
Croootttt… croootttt… croooottttt… crotttttt… croooottttttt… crottttt… crooootttt…!
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPV123SJR94
Nova terkulai dalam pelukanku. Namun masih sempat ia berkata lirih, “Terima kasih Bang… yang barusan, luar biasa indahnya… karena diiringi perasaan cintaku pada Abang…”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYyHdCpcZCb
“Kamu sudah ikhlas memberikan keperawananmu padaku?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdoz12uv7ZU
“Keperawanan? Aku kan memang gak perawan lagi Bang.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyzkJFcCaTl
“Siapa yang bilang kamu tidak perawan lagi? Sebelum kontolku dimasukkan ke dalam memekmu, kamu masih perawan Sayang,” ucapku sambil mencabut kontolku dari liang memek adikku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrQpgXWuWQf
“Tuh… lihatlah… darah perawanmu jadi saksi, bahwa sebelum kusetubuhi barusan, kamu masih perawan… !” kataku sambil menunjuk ke darah yang tergenang kira – kira sebanyak 1 sendok teh di bawah memek Nova.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ41gUEyIkqE
Nova duduk sambil memandang ke arah genangan darah perawannya di kain seprai putihku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8qZ9i5COiL
“Jadi aku tadi masih perawan Bang? Pantasan tadi terasa ada yang perih – perih,” ucap Nova tampak bingung.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5SfNaIENRs
“Perih karena hymen-mu sobek tadi. Begitulah kenyataannya. Dildo itu tidak merusak keperawananmu, karena kamu tidak pernah memasukkannya ke dalam memekmu kan?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrS9PABoF8J
“Iya Bang. Aku hanya suka menempelkan dildo itu di clitoris dan di labia mayoraku. Belum pernah dimasukkan sampai ke dalam liangnya. Tapi sekarang aku benar – benar gak perawan lagi kan?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXeZljo2MfT
“Iya. Kamu ikhlas memberikannya padaku?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy9gjYg6SRH
“Ikhlas Bang. Malah aku senang karena telah memberikannya kepada cowok yang aku sayangi sekaligus kucintai. Tapi Abang jangan mencampakkan aku nanti ya Bang.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfD0VbjcJQt
“Aku bukan manusia sejahat itu, Nova Sayang. Tapi di depan orang lain, kamu jangan memperlihatkan sikap mesra padaku ya.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNPaS0Oce9C
“Iya Bang. Tapi kalau bersikap manja sebagai seorang adik kepada abangnya, boleh kan?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbTIIdjgRgu
“Boleh. Yang gak boleh itu mencium bibirku di depan orang lain, misalnya. Kalau cium pipi malah gak apa – apa.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuGWjfz7zgK
Nova menganguk – angguk sambil tersenyum. Lalu kuminta Nova turun dulu dari bed. Kemudian kutarik kain seprai itu, untuk diganti dengan kain seprai baru. Kuipilih kain seprai berdasar coklat muda dengan corak kotak – kotak berwarna coklat muda.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3s4rN2d3hX
Ketika aku sedang memasangkan kain seprai yang masih bersih itu, Nova menggulung kain seprai yang sudah terciprati darah perawannya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnVBF2KBAux
“Seprai yang ini mau dikemanain Bang?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD0CRs4nhcX
“Masukkan aja ke dalam mesin cuci di dalam kamar mandi itu. Besok pagi akan kucuci, agar bekas darahnya jangan kelihatan orang.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg58kVP2Peu
“Iya Bang.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVatySJE9m4
Esok paginya kubawa Nova ke dalam kamar Ibu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoCu8qbKd1z
Kulihat Ibu sedang duduk di sofa kamarnya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9scCq4Bc9D
“Anak bungsu Ibu sudah bersama kita Bu.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuCpqtnJD3V
“Anak bungsu?” Ibu tampak kaget, “anak yang diadopsi oleh Pak Hasyim itu?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8AmsXTKx8b
“Iya Bu. Saat diadopsi oleh Pak Hasyim, adikku itu belum diberi nama kan? Nah… sama Bap hasyim dan istrinya diberi nama Nova.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHKBJzrE0nd
“Nova, “gumam Ibu sambil mengangguk – angguk.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhJBIAg7MJ3
“Ini si bungsu sudah bersama kita Bu,” ucapku sambil menoleh kepada Nova dan memberi isyarat agar mencium tangan dan memeluk Ibu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqTnKJpNGDD
“Mana anakku yang namanya Nova itu…?” Ibu merentangkan kedua tangannya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZNJSSyAh6p
Nova pun mencium kedua kaki ibu, kemudian mencium tangannya. Dan menghambur ke dalam pelukan Ibu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN2YkDTm8RL
Ibu menangis terisak – isak, sementara Nova pun tampak bercucuran air mata.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdDm7wTC62O
“Anakku… gak kusangka ibu bakal ketemu lagi denganmu Sayang… hiiiks… hiksssss… waktu kamu diberikan kepada Pak Hasyim, Ibu tidak tau sama sekali. Baru tau ketika mau menyusuimu, almarhum Ayah bilang bahwa kamu sudah diberikan kepada Pak Hasyim untuk diadopsi oleh beliau… hikkssss… hikkssss…
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHvHvRQtK7T
“Pak Hasyim sudah meninggal Bu. Setelah perusahaannya gulung tikar, seluruh harta bendanya disita oleh bank. Lalu Pak Hasyim kena stroke berat dan akhirnya meninggal.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlpVsd9mgAp
“Lalu Nova ini bagaimana nasibnya?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYnqvfWr2Ih
“Istri Pak Hasyim sudah ikhlas mengembalikan Nova kepada kita.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQigngFT4RJ
“Ya Allah… terima kasih Allah… terima kasih karena anak hambamu ini sudah boleh bersamaku lagi…” ucap Ibu sambil menengadahkan kedua telapak tangannya ke atas.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKwoQmn5kRw
Kelihatannya Nova senang juga bisa bersama ibu kandung kami.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEYqLGyAqTA
Pada suatu saat Ibu berkata padaku, “Kamar Wati itu kan kosong Wan. Tempatkan aja adikmu ini di situ.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdQ3i5dK2D9
“Nova gak mau Bu,” sahutku, “Nova ingin tidur di kamarku. Karena sejak Pak Hasyim meninggal, dia sangat kehilangan. Lalu setelah dekat denganku, dia merasa seperti menemukan pengganti Pak Hasyim. Kerena itu dia mau tidur di kamarku seterusnya Bu.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzrwjgFBjSK
“Oooh, ya udah. Di kamarmu kan ada dua bed ya Wan?” tanya Ibu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnUkXesRszd
“Iya Bu.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPvpze8v2Yd
“Wati sudah dikasihtau?” tanya Ibu lagi.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCDvmyxargb
“Belum. Biar kuhubungi dia sekarang, “katyaku sambil mengeluarkan handphone dan memijit nomor Wati. Sengaja kukeluarkan suaranya lewat speaker ponselku. Supaya Ibu dan Nova bisa ikut mendengarkan.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIxslx3sPQA
Lalu :
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtXiWq7BFXZ
“Hallo Wan…”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5sHEdXq9wF
“Ada kabar gembira nih Wat.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0m7jFavqIw
“Kabar apa?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwG6RbNRR3Y
“Adik kita yang dahulu diadopsi oleh Pak Hasyim itu, sekarang sudah ada di rumah.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqWxMxKR5fK
“Wah… kok bisa? Baguslah, jadi kita bertiga terkumpul lagi.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsilNRSDvA8
“Panjang ceritanya. Bisa datang ke rumah?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK5lsi4J9HB
“Wah… aku sedang di bandara Wan. Sejam lagi juga mau terbang ke Jepang.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8QdMogAUIZ
“Ohya?! Ada urusan apa di Jepang?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4k4MRqmquB
“Urusan bisnis suami, sekalian ngajak aku jalan – jalan. Nanti deh sepulanbgnya dari Tokyo aku datang ke rumah. Pengen lihat adik bungsu kita itu.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7OBTONmYC9
“Iya, iya. Semoga penerbangannya selamat dan lancar. Titip salam aja sama suamimu.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHUX4b5e2aJ
“Oke Wan. Salam baktos aja buat Ibu. Dan salam buat adik bungsu kita… siapa namanya?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP1erAbQsua
“Nova.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2yT9db49NG
“Ya, bilangin sama Nova, kita semua sayang sama dia.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlZnFWANjSG
“Oke,” sahutku sambil menutup hubunganku dengan Wati.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKFE1ZYd4ru
Ketika aku menoleh ke arah Nova, ia tersenyum – senyum. Mungkin senang mendengarkan percakapanku dengan Wati tadi.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnLnFiMTQIj
Hatiku pun jadi senang, karena merasa telah berhasil mengumpulkan kembali anak – anak Ibu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvko4nOQaWb
Tapi tiga hari kemudian… ketika aku pulang dari kantor, hari masih siang. Baru jam setengah satu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBAjfXv4EVB
Dan ketika aku masuk ke dalam kamar, kulihat Nova sedang duduk di sofa.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd1HRlh2svE
Yang membuatku tertegun, kulihat matanya basah, bahkan masih banyak air mata yang membasahi pipinya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9rBt9Eo1hm
“Kamu menangis? Kenapa Sayang?” tanyaku sambil membelai rambutnya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAjMrwLJXxN
“Nggak kenapa – kenapa Bang… hiks…” sahutnya sambil menunduk.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP3mZxk6MMQ
“Apakah kamu menyesali pada perbuatan kita berdua?” tanyaku sambil duduk di sampingnya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuAfmVk4GX8
“Nggak Bang. Masalah itu sih justru membahagiakan diriku,” sahutnya sambil merebahkan kepalanya di atas kedua pahaku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkguxEk9Dr3
“Lantas kenapa kamu menangis? Ngomong dong terus terang. Kalau ada masalah, jangan disimpan sendiri.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIEI9DVqfJR
“Aku… hiks… aku kangen sama Mama Bang… hiks…” ucapnya sambil terisak – isak.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiWzvMuI81h
“Nah begitu dong ngomong. Kebetulan besok aku mau ke Jakarta. Jadi bisa sekalian mengajak mamamu ke sini ya.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkNLsjpvWXH
“Iya Bang… hiks… terima kasih…”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3BDpYV3v44
“Udah… jangan nangis lagi ya Sayang. Lain kali kalau ada apa – apa, ngomong aja sama aku. Jangan dipendam sendiri, apalagi pake nangis segala begitu.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡihwkaN2OjL
“Iya Bang…”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQTp9c71bXn
“Biar otakmu segar lagi, kita refreshing ke villa yok.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkEmPMeTiis
Nova bangkit dengan sikap mendadak jadi ceria lagi, “Mau.. mau Bang, “sambutnya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZZa3i9L4We
“Kalau mau, ganti baju dulu gih.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXy7y5jgXbL
“Sekalian mau mandi dulu ya Bang.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDARjoKe5iT
“Iya. Aku juga mau mandi.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRCb79t6VNe
“Ya udah… bareng aja mandinya, yuk Bang, “ajak Nova sambil tersenyum.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoeA3SVCQfB
“Tar dulu… kamu duluan ke kamar mandi gih. Nanti aku nyusul. Aku kan masih pakaian lengkap gini,” kataku sambil melepaskan jas dan dasiku, kemudian juga sepatu dan celana panjangku. Setelah tinggal celana dalam yang masih melekat di badanku, barulah aku melangkah ke kamar mandi.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp8pS9Q4Pzp
Ternyata Nova sudah telanjang di dalam kamar mandi. Membuatku tertegun lagi. Memang tubuh adik bungsuku itu indah sekali. Kulitnya pun sangat putih dan mulus sekali. Rasanya tak rela juga kalau pada suatu saat dia dipersunting lelaki lain. Tapi bijaksanakah kalau punya keinginan untuk memilikinya terus?
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1rdOhMvFVt
Entahlah. Yang jelas sejak persetubuhanku yang pertama dengannya itu, aku belum pernah menyetubuhinya lagi. Karena aku ingin agar luka akibat robeknya selaput dara (hymen) itu benar – benar sembuh dulu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLyrO4Z0XXG
“Nanti di villa aku akan menggaulimu lagi untuk kedua kalinya. Sekarang pasti luka di dalam memekmu itu sudah sembuh,” kataku sambil memeluknya dari belakang, dalam keadaan sama – sama telanjang di bawah pancaran air hangat shower dari atas kepala kami.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPr3LWMGZz2
Yang yang sangat Nova senangi adalah ketika aku menyabuni tubuhnya dari ujung kaki sampai ke lehernya. Dia merasa sangat dimanjakan dengan perlakuanku yang satu ini.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvfslauongT
Hal lain yang membuatnya sangat nyaman adalah tidur dalam pelukanku. Bahkan menurut pengakuannya, tidur dalam pelukanku lebih nyaman daripada tidur dalam pelukan papa angkatnya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ0uovWlkny
Aku sendiri memang sangat sayang pada Nova. Karena dia sangat penurut. Apa pun yang kuperintahkan, dia lakukan tanpa membantah. Seperti waktu kusuruh membuang dildo dalam perjalanan pulang itu, misalnya, dia langsung membuangnya ke luar mobilku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxY9Vo3J2Lp
Beberapa saat kemudian, Nova sudah mengenakan blouse dan rok yang serba putih. Namun rok itu dilapisi rok yang terbuat dari kain jarang (puring) dan bercorak kembang – kembang berwarna hitam. Sehingga rok putihnya tampak, namun dicampur dengan kain puring hitam yang bercorak bunga – bungaan itu.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKo4VpAI9wB
Sepatunya pun putih bersih. Sehingga adikku yang tubuhnya tinggi semampai itu tampak anggun. Bukan hanya cantik.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEj38NL3cJS
Bangga rasanya membawa adikku yang cantik dan anggun itu ke luar kota. Untuk beristirahat di villaku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEBYZkBCscI
Memang aku berhasil membeli beberapa jenis properti dalam setahun belakangan ini. Profit yang kuterima dari perusahaan Tante Laila, perusahaan Anneke dan juga dari pabrikku yang telah berkembang dengan pesat itu, sengaja kujadikan investasi dalam bentuk properti. Beberapa rumah kubeli. Tanah dan sawah pun kubeli.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡohhB4ruNK8
Aku yakin dalam waktu tidak terlalu lama, semua properti yang telah kumiliki akan mendapatkan keuntungan yang meyakinkan. Aku tidak mau jatuh miskin seperti Pak Hasyim almarhum. Karena itu aku harus selalu mewaspadai segala aktivitas bisnisku. Teoriku sederhana saja, agar jangan sampai jatuh pailit, jangan pernah besar pasak daripada tiang.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbzol4hmSXz
Ketika sedan hitamku sudah menginjak aspal, Nova berkata, “Bang… kalau bisa, kasih dong aku kegiatan. Biar jangan cengo mulu di rumah.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRDz5VOl9uB
“Ohya,” sahutku, “Kamu kan lulusan akademi sekretaris ya?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuPcG8afSzb
“Iya Bang. Aku lulus SMA di umur enambelas. Lalu masuk akademi sekretaris. Tadinya sih ingin jadi sekretaris di perusahaan Papa. Eeeeh… perusahaannya malah bangkrut. Papa pun kena stroke sampai meninggal. Jadi nganggur deh aku setahun belakangan ini. Kuliah nggak, kerja juga nggak.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXa17pGyBkA
“Nanti kamu akan kuangkat sebagai sekretaris direktur utama di perusahaan Tante Laila.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZbDqssIVa7
“Tante Laila itu siapa Bang?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN0IOMbgpVL
“Adik ayah kita. Tapi adik seayah berlainan ibu.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlSiwwRLYOF
“Direktuir utamanya siapa?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlWPI7bZ4L7
“Aku sendiri Sayang.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXCGU1g9mEq
“Asyiiiik… aku mau Bang jadi sekretaris Abang. Bisa ketemu terus tiap hari.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyZKcq0YprB
“Tapi jangan sampai ketahuan sama Tante Laila kalau kita ada hubungan rahasia ya. Kamu harus bersikap sebagai sekretaris kepada atasan aja. Pokoknya kalau memang mau kerja, bekerjalah nanti secara profesional ya.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ282JY3X3j7
“Siap Bang. Tapi kalau sedang berduaan begini, boleh kan aku bersikap mesra kepada Abang?” tanya Nova sambil menyandarkan kepalanya ke bahu kiriku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFXPnkBZ15H
“Tentu boleh. Bahkan harus… harus mesra kalau sedang berduaan begini sih.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2zjNJQZCZI
Tiba – tiba Nova mencium pipi kiriku, “Emwuaaaaah… aku cinta dan sayang sama Abang… !”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzaX502zmUz
Aku tersenyum dan menghela nafas.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvrGcVFslv9
“Kamu bisa nyetir kan?” tanyaku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTdE7Z8b9Tz
“Bisa.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡALEMWxZa9R
“Di rumah kan ada mobil satu lagi,” kataku, “Nanti kalau sudah bekerja di kantorku, pakai aja mobil itu. Soalnya aku sering ada urusan di tempat – tempat lain. Karena aku memegang tiga perusahaan. Jadi kita gak bisa bareng – bareng terus.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0qT16bzWTn
“Iya Bang. Mobil yang satu lagi kelihatannya keren kok Bang. Tapi mobil ini harganya selangit.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMb4t7JouNV
“Gak tau, mobil ini hadiah kok. Gak tau harganya.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4NRmtMTCeS
“Hadiah dari mana?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmkrkLwsjGU
“Dari pabrik kacang asin.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM5l9Gs8Oyg
“Aaaah… masa sih hadiah dari kacang asin?!”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvl8gzAs5cx
“Hahahaaa… bukan deng. Hadiah dari salah satu bossku, berkat prestasiku yang dianggap bagus. Makanya setelah bekerja nanti, kamu juga harus memperlihatkan prestasi yang bagus dan profesional.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC3kBUJARvA
“Siap Bang Wawan Sayang…”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHFlQlIOtpi
Sebelum mencapai villa, aku dan Nova turun dulu, untuk membeli makanan dan minuman uyang akan dibekal ke villa.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBgtwNBvtuq
Kemudian kulanjutkan mengemudikan sedan hitamku menuju villa yang sudah dekat. Setibanya di depan villa itu, lewat hape kupanggil Mang Tarna, penjaga dan tukang bersih – bersih villaku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwi4Vgh5DqM
Tak lama kemudian lelaki tua itu muncul. “Selamat sore Boss,” ucapnya sambil membungkuk sopan.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBo2WQ0NgrC
“Di dalam sudah dibersihkan Mang?” tanyaku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOcM9jEdf3d
“Sudah Boss. Baru tadi pagi dibersihkan semua,” sahutnya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9bNUNKbiwH
“Syukurlah. Ini buat beli rokok,” ucapku sambil memberikan beberapa lembar uang merah.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHaZDSk7Mqe
“Terimakasih Boss. Kalau ada yang harus dikerjakan, silakan panggil aja saya.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQGItR4XyLE
Aku mengangguk sambil mengeluarkan kunci pintu depan villa. Lalu masuk ke dalamnya bersama Nova.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoEZTzTF4nu
Setelah menguncikan kembali pintu depan, aku mengajak Nova duduk di sofa ruang tengah. Nova bahkan kududukkan di atas kedua pahaku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDtu8ma0eJT
Sambil mendekap pinggang Nova, aku membisikinya, “Kamu sudah kepengen merasakan entotan kontolku lagi kan?”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6x7OYElW4A
“Hihihiii… iya Bang. Kangen banget. Malahan sejak kemaren ada gatel – gatel di memekku. Mungkin karena lukanya sudah mau sembuh, jadi aja gatel.”
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzoiTQLDMxl
“Gatelnya pengen digesek kan?” bisikku yang kulanjutkan dengan menjilati daun telinga Nova.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCEi6XlgBKo
“Baaang… aku sih kalau telingaku kena sentuh… apalagi dijilatin begini… langsung horny Bang,” ucapnya sambil meremas tanganku yang sedang dipegangnya.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6RV3HxaZzL
“Ya udah… lepasin semua pakaianmu gih,” sahutku.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUMUPxdtOYz
Nova pun melepaskan sepatu putihnya. Kemudian berdiri di dekat pintu kaca yang menuju ke arah samping villa. Di samping villa itu banyak tanaman hias yang terlindung oleh benteng tembok tinggi.
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡelS0X5JaIM
Di dekat pintu kaca rayban itu Nova melepaskan pakaiannya sehelai demi sehelai …
3083Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ867ktzEhki
Nova yang sudah telanjang selalu membuatku terpukau. Tinggi langsing, putih bersih… berwajah cantik, bermata sayu, dengan bibir tipis sensualnya… dengan senyum manisnya… o my God……
ns 18.68.41.175da2
