Setelah hubungan seluler ditutup, aku bergegas menyambar tas kerjaku dan melangkah ke tempat parkiran. Sesaat kemudian aku sudah berada di belakang setir sedan hitamku, yang kularikan menuju rumahku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaokaKyLHEc
Setengah jam kemudian aku sudah tiba di rumahku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQYhu7oWmQQ
Seorang wanita separoh baya berdiri di ambang pintu rumahku. Wanita yang tinggi langsing, mirip Tante Martini. Tapi yang ini lebih putih. Ia menyambut kedatanganku dengan senyum ceria di bibirnya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs3keGcwsX9
“Ini Wawan?!” sapanya waktu aku sudah berada di teras depan.
“Betul, “aku mengangguk sopan, “Ini Tante Ros?”
“Iya. Kamu pasti sudah lupa, karena waktu aku meninggalkan Indonesia, kamu masih sangat kecil.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFPwpA49gso
“Iya Tante,” sahutku yang lalu berjabatan tangan dengannya, disusul dengan mencium tangan yang kujabat itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5HrgMTIPgL
Tante Rosida pun memeluk dan mencium sepasang pipiku. “Wawan… Wawan… kamu setelah dewasa jadi ganteng gini sih?!”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgSTzQK9xEa
“Heheehee… Tante juga cantik sekali,” sahutku sambil melangkah masuk ke dalam, mengikuti langkah adik Ibu itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7LXJQk8rtB
Setelah duduk di ruang tamu yang sudah diupgrade jadi l;umayan mewah ini, aku bertanya, “Suami Tante mana?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoyN3DX2Ywa
“Suamiku sudah meninggal enam bulan yang lalu. Makanya aku pulang ke tanah air. Dan takkan kembali ke Belanda lagi.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4TW6TrmeOQ
“Wah, turut berduka cita, Tante. Suami Tante sakit apa yang menyebabkannya meninggal?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnV3R31lh4S
“Menderita kanker otak Wan. Sudah dibawa ke Jerman segala, tapi sia – sia aja. Penyakitnya tidak bisa disembuhkan. Karena telanjur sudah stadium akhir.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNo2Nkr7Yhz
Tak lama kemudian Ibu pun muncul di ruang tamu. Meraba – raba dan duduk di sampingku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqlH1gnZtzl
“Wati mana Bu?” tanyaku.
“Lagi ke salon sama temannya. Dari tadi pagi belum pulang – pulang. Mungkin terus ke kota, lihat – lihat pakaian dan sebagainya,” sahut Ibu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfXFlWnACaB
“Jelaskan aja apa yang kamu katakan tadi Ros,” kata Ibu kepada adiknya, “Siapa tau Wawan bisa membantumu.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6oiZElR6zq
Tante Ros mengangguk. Lalu menoleh padaku, “Banyak sih yang butuh bantuanmu Wan. Pertama, aku minta dicarikan rumah yang bagus dan mau dijual. Kedua, minta diantar ke dealer mobil, karena akuj pasti kepayahan kalau gak punya mobil. Ketiga, aku minta dibikinkan SIM. Karena SIM Belandaku gak berlaku di sini.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqV0CJLhHYJ
“Tante gak punya SIM internasional?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCaECbyp7Iv
“Nggak. Tapi di Belanda sih SIMnya berlaku untuk di negara – negara tetangga. Tapi kayaknya gak berlaku di Indonesia sih. Mmm… bagaimana? Bisa bantu aku gak?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUbplrHNGcd
“Bisa Tante. Kebetulan ada rumah bagus di kompleks perumahan elit yang maui dijual. Kalau Tante berkenan, sekarang juga rumahnya bisa dilihat,” ucapku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9lVb6mncNP
“Ayo kalau begitu sih. Lebih cepat lebih baik. Nanti ngobrolnya lanjutin di jalan aja,” ucap Tante Ros sambil bangkit dari sofa.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzVTWDbUrj4
Beberapa saat kemudian Tante Ros sudah duduk di dalam sedan hitamku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ16VII69rRU
“Kamu sudah jadi orang sukses ya Wan. Mobil ini di Eropa juga mahal sekali,” ucap Tante Ros ketika sedan hitamku mulai kujalankan.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFgQe1dnleq
Aku tidak menanggapinya. Bahkan bertanya, “Tante sudah punya anak berapa?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFsbjM7TqLF
“Belum punya Wan,” sahutnya, “Suamiku kan sudah tua. Waktu menikah denganku aja bedanya sampai tigapuluh tahun. Waktu aku nikah, usiaku baru tujuhbelas. Suamiku sudah empatpuluhtujuh tahun.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRlbimg9NrE
“Wah waktu meninggal umurnya sudah mencapai enampuluhan kali ya?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZJ5eSCleOt
“Umurku sekarang sudah tigapuluhtujuh. Berarti waktu dia meninggal, umurnya sudah hampir enampuluhtujuh.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNu2tVZ7tGk
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBQ8vqrSmxu
“Pasti meninggalkan warisan yang sangat banyak ya Tante?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZKgFUSOT9Y
“Banyak sekali sih nggak. Cuma ada laaah… untuk kebutuhanku setelah tinggal sendirian begini. Makanya aku ingin berbisnis di sini. Kira – kira bisnis apa ya Wan?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAJKkrn7jAj
“Dana yang mau dikeluarkan untuk bisnisnya berapa Tante?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1BRFAhOpcS
Tante Ros membisikkan nominal dana yang dimilikinya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxmmmQRcMlv
“Cukup nggak untuk berbisnis di Indonesia?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUmQTHLRidY
“Cukup Tante. Tapi harus memproduksi sesuatu yang bagus prospeknya.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbegKFs4xS0
“Terus yang megang perusahaannya siapa?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdQRuc0StMD
“Tante sendiri pasti bisa. Aku bisa membimbing dari belakang layar.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz5uDKJvVqi
“Nggak mau ah. Aku gak ada pengalaman dalam berbisnis, apalagi di Indonesia yang sudah duapuluh tahun kutinggalkan. Kamu aja yang pegang. Mau kan?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIvOEmcdVy6
Aku berpikir keras. Jumlah dana yang akan dikeluarkan oleh Tante Ros bukan dana yang sedikit. Tapi bisakah aku menanganinya? Bukankah aku sudah memegang dua perusahaan besar?
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFuTRxQz59S
“Mau ya Wan. Kamu aja yang mengendalikannya. Aku mau duduk manis aja. Mau dong… mau…! “desak Tante Ros.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAgZNiHdKXU
“Mmm… aku sudah memegang dua perusahaan. Kalau memegang perusahaan Tante pula, berarti aku akan memegang tiga perusahaan. Bakalan kepegang nggak ya?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZW9B28FYbR
“Kamu kan bukan harus mengerjakan dari A sampai Z. Kamu cukup duduk sambil memonitor perusahaan aja. Mungkin dari tempat lain pun bisa memonitornya Wan.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUac9SYQOjJ
“Teorinya sih memang begitu. Seorang leader harfus bisa main golf atau jalan – jalan ke luar negeri, tapi perusahaan berjalan terus secara positif. Tapi dalam prakteknya tetap aja harus sering turun ke lapangan Tante.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2pU8G4SxiZ
“Terus gimana dong? Tolonglah tantemu ini Wan. Kalau dana itu tidak diputar, lama kelamaan bisa habis. Itu yang paling kutakutkan.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4DSwmhFeUe
“Iya deh. Demi tanteku yang cantik ini, kuterima keinginan Tante itu,” ucapku di belakang setir.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc62y596EFs
“Nah gitu dong. Baru namanya keponakan tersayangku. Emwuaaaah…” ucap Tante Ros yang diakhiri dengan kecupan hangat di pipi kiriku. Membuatku kaget juga, karena tak menyangka akan mendapat kecupan hangat itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡanLbkRNDJ4
“Ini sudah sore banget Tante. Ke dealer sih besok pagi aja ya,” kataku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYu9jwjANLQ
“Iya gak apa – apa. Tapi sepulangnya lihat rumah, antewrin aku ke hotel nanti ya.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxw5aHeSSfA
“Oke Tante. Memangnya Tante udah cek in?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI9XeGnRM5W
“Udah. Aku kan datang kemaren sore. Langsung cek in di hotel itu. Tadi pagi baru mencari rumahmu. Sambil takut udah pindah pula. Setelah nyasar – nyasar, akhirnya ketemu juga. Kota ini sudah banyak perubahannya ya.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjCSLddp6QR
“Iya dong. Semua kota di negara kita sudah banyak perubahannya selama duapuluh tahun belakangan ini Tante. Masa mau tetap seperti dahulu aja.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ02vjOEK9aF
Tanpa terasa aku sudah berada di kompleks perumahan elit yang letaknya agak di luar kota. Memang ada rumah yang sudah kubayar lunas. Niatku memang untuk dijual lagi. Kebetulan sekarang ada calon buyernya, yang duduk di sebelah kiriku ini. Hahahaaa… mudah – mudahan aja aku dapat keuntungan. Meski tak perlu banyak – banyak, karena calon pembelinya tanteku sendiri.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU2AmlpSeWJ
Karena ngobrol dengan Tante Ros di dalam mobil, sehingga tak terasa sudah tiba di kompleks perumahan elit ini.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpdOsF64o4J
“Ini kompleks perumahan?” tanya Tante Ros setelah mobilku melewati gerbang paling depan.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJZEmaAtuhX
“Betul Tante. Di sini aman dan nyaman suasananya,” sahutku sambil membelokkan mobilku ke kiri, menuju kelompok rumah yang salah satunya mau ditawarkan kepada Tante Ros itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr6wfiMMheY
“Bagus – bagus rumahnya ya.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxoJzMG6HnY
“Iya Tante. Nah… ini rumahnya,” kataku sambil menghentikan mobilku tepat di depan rumah yang akan kutawarkan kepada Tante Ros itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9YtbYKgkny
Aku pun mengeluarkan serangkai kunci – kunci rumah itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5g1Syv8feI
Tante Ros terbengong – bengong setelah menyaksikan keadaan di dalam rumah itu. Terlebih setelah melihat di bagian belakangnya ada kolam renang segala.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXtTEYY0Ka5
“Tante suka rumah ini. Mau dijual berapa?” tanyanya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjEAGERTjVS
Aku menyebutkan harga rumah ini, setelah dilebihkan “sedikit” dari harga pembeliannya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTsJDjyK54V
Tante Ros berpikir sejenak. Lalu bertanya, “Harga itu bisa ditawar nggak?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcibnk2tGRw
“Nggak bisa Tante. Sudah harga mati,” sahutku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLBJtxn2sGX
“Memang tidak kemahalan juga sih harganya. Lalu kapan bisa diketemukan dengan pemiliknya?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOWvCKeWGzP
“Sekarang Tante sedang bersama pemiliknya,” sahutku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEZnrXR2oOn
“Haaa? Rumah ini punyamu?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWbNextqW3s
“Betul Tante. Tadinya rumah ini mau kupakai sendiri. Tapi karena Tante membutuhkannya, mau kujual aja sama Tante. Aku sih gampang, bisa nyari lagi yang lain.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjq6JqcdO8B
“Begitu ya? Ya udah. Tante bayar pakai cek ya. Tapi rumah ini masih kosong melompong. Besok setelah ke dealer lanjutkan antar aku ke toko furniture dan perabotan rumah yang bagus tapi jangan yang terlalu mahal harganya ya.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR6tpHPJUvn
“Siap Tante. Sekarang mau terus ke mana?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ89M12UoSYJ
“Cari rumah makan yang khas Indonesia aja. Aku udah rindu sama masakan Indonesia.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiotZtbykQ1
“Mau rumah makan Padang, Sunda atau Jawa?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4FlVNGpX4p
“Sunda aja deh. Biar bisa makan lalapan dan sambel dadakan.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFjisraAkI5
“Oke, “aku mengangguk. Lalu kami tinggalkan rumah yang sudah dibeli oleh Tante Ros itu. Tinggal pembayarannya saja yang belum.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJb68K317KY
Meski agak jauh, sengaja kubawa Tante Ros ke rumah makan yang benar – benar khas Sunda, yang letaknya di luar kota. Di rumah makan itu konsumen dimanjakan dengan musik dan bangunan tradisional Sunda. Gubuk – gubuk kayunya pun berada di atas kolam ikan. Sehingga konsumen bisa melemparkan sisa makanan ke kolam, yang pasti disambut oleh ikan – ikan itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjfkAiWn11O
Di rumah makan itu kami memesan bakar gurame besar, beberapa potong goreng ayam kampung dan sayur lodeh. Dan yang sangat disukai oleh Tante Ros adalah sambel dadakan itu, berikut lalapannya yang bermacam – macam.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoLiNjeycO4
“Di Eropa kalau mau makan seperti ini harganya bisa mahal sekali,” ucap Tante Ros setelah selesai menyantap makanan yang dirindukannya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFlKozX9Rnn
Aku cuma mengangguk – angguk sambil tersenyum. Padahal aku tidak sedang membayangkan makanan. Yang kubayangkan adalah seksinya adik Ibu itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmIWOw1mT5F
Ya putih mulus ya seksi pula.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsb68tWfyVg
Apakah jiwa incestku sudah hadir lagi?
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrOT2rpbKod
Entahlah. Yang jelas ketika aku sudah mengemudikan mobilku menuju hotel yang terletak di pusat kota itu, terawanganku terus – terusan membayangkan betapa menggiurkannya tubuh Tante Ros itu kalau sudah telanjang…!
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWkyUh71mwY
Lalu batinku bergulat… Gila lu Wan! Masa adik kandung ibu lu juga mau diembat? Jangankan adik ibu, sedangkan ibu kandung juga gue embat! Iya gila Lu Wan! Kakak kandung lu juga diembat! Belum lagi yang lainnya! Sebodo amat! Gue kan gak maksa siapa pun! Apa yang telah terjadi selalu berdasarkan suka sama suka!
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv5pee5teIJ
Tiba – tiba aku teringat sesuatu yang bukan masalah seksual. Aku teringat pabrik hadiah dahsyat dari Tante Martini itu. Lalu kenapa aku susah – susah nyariin bisnis untuk Tante Ros? Kenapa tidak kutawarkan saja untuk menanamkan investasinya di pabrikku saja? Kalau nggak, aku bisa menjual saham pabrik itu padanya…
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQdAz2y6jMZ
Nanti saja di hotel aku akan membahas masalah itu sebelum pulang.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNvSRLPSnya
Sementara itu hari mulai gelap. Sudah hampir jam tujuh malam.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr6Phj2i2CS
“Wan… kan besok mau ke dealer, mau beli furniture, barang – barang elektronik dan perabotan rumah. Supaya gak ribet, udah aja nginep di hotel malam ini. Besok pagi kan mau ke dealer dan belanja peralatan rumah.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ5aN4PYpIh
Aku sok jual mahal. Seperti memikirkannya dulu. Padahal hatiku sudah bilang mau… sangat mau.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡROyWYWuN0m
“Mau kan?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCn16rz2fva
Aku masih berlagak memikirkannya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy1Ac8bd6QJ
“Nanti aku kasih sesuatu yang enak sekali.”
“Apaan tuh yang enak? Makanan Belanda?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkrEgS9Bccx
Tiba – tiba Tante Ros mendekatkan mulutnya ke telingaku. Lalu berbisik, “Memekku… mau nggak?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡICd7BmcBt0
“Mauuuu… !” seruku serasa meledak dari mulutku.
“Hihihihiii… serius?”
“Serius Tante.”
“Gak risih karena aku ini adik ibumu?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb5I39ebaUF
“Nggak. Aku melihat Tante secara jelas kan baru hari ini. Makanya aku akan menganggap Tante orang luar aja.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRFkdxbNmuB
“Sama, aku juga mikir begitu sejak tadi. Kamu memang keponakanku. Tapi menyaksikanmu setelah dewasa baru hari ini,” ucap Tante Ros sambil merapatkan pipinya ke pipiku, “Sudah setahun lebih memekku gak pernah disentuh kontol Wan.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZy5lf2D7kD
“Iya. Nanti digasak abis – abisan sama kontolku deh.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhlpJ1ljIv6
“Hihihiiii… untung aku punya keponakan yang ganteng dan mau nakal juga. Kalau kamu terlalu alim, mati kutu aku.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoJzZA0SZ8z
“Justru dari tadi aku sedang membayangkan Tante terus…”
“Membayangkan apa?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCS0l7a3KdC
“Membayangkan Tante telanjang…” sahutku sambil menurunkan zipper celana denimku, “Makanya diem – diem kontolku ngaceng terus Tante. Nih pegang kalau gak percaya sih…” kataku sambil menarik tangan kanan Tante Ros dan kutempelkan di kontolku yang sudah kusembulkan di kegelapan malam.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdAzVxic9nW
“Waaaaw! Kontolmu segede dan sepanjang ini Wan?!” seru Tante Ros sambil menggenggam kontolku yang memang sudah ngaceng ini.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ91CmMhmgMn
“Almarhum suami Tante kan orang bule. Tentu kontolnya lebih gede daripada kontolku ini.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL2ZuDdkAOd
“Nggak Wan. Punya almarhum sih tergolong kecil. Lagian lelaki yang sudah tua, kontolnya suka mengecil, kata orang. Kontolmu ini jauh lebih panjang dan jauh lebih gede Wan. Gak nyangka aku bakal ketemu keponakan yang kontolnya gagah perkasa gini. Jadi pengen ngemut…” ucap Tante Ros sambil mendekatkan mulutnya ke kontolku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMwLKqjziSh
Tapi cepat kuhalangi mulut Tante Rossambil berkata, “Jangan Tante… aku kan laqgi nyetir nih. Bisa celaka kita nanti. Entar aja di hotel, mau diapain juga silakan.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCzVrdP7XER
“Hihihiiii… gemes soalnya. Aku ini spermania Wan.”
“Maksudnya?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4voTORSxaj
“Seneng nelan air mani. Makanya suamiku sangat sayang padaku, karena aku sering minum spermanya. Buat menghaluskan kulit muka.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ54Go4uV5dz
“Pantesan wajah Tante mulus gitu. Mmm… sebentar lagi juga kita nyampe Tante,” ucapku sambil memasukkan kembali kontolku ke balik celana dalam. Lalu menarik zippernya lagi.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQXX9SPkUFf
Tak lama kemudian aku sudah menghentikan mobilku di pelataran parkir sebuah hotel bintang lima.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpJGHzzmvXh
Kujinjing tas kerja dan tas pakaianku sambil berjalan di belakang Tante Ros.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWACCEQYBQS
Ternyata kamar yang dibooking Tante Ros berada di lantai tertinggi hotel itu, di lantai lima.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9vRG1HRhJL
Setibanya di dalam kamar itu, aku duduk di sofa sambil berkata, “Kita bicara soal bisnis dulu ya Tante. Biar birahi kita semakin mateng.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ZBNzYMjHM
“Iya tapi sebentar, mau ganti pakaian dulu Wan,” sahut Tante Ros sambil mengeluarkan sehelai kimono berwarna orange dari tas pakaiannya yang diletakkan di atas meja makan. Lalu ia masuk ke dalam kamar mandi.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA6jjAUEmG2
Tak lama kemudian Tante Ros muncul dari kamar mandi, sudah mengenakan kimono berbahan wetlook orange polos itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvgYGzmy0QG
“Jadi mau bahas bisnis yhang gimana nih?” tanya Tante Ros sambil duduk merapat di samping kiriku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl1eDFupLHx
“Tiga hari yang lalu aku baru membeli sebuah pabrik yang sudah berjalan bagus. Karena suaminya meninggal, pabrik itu dijual padaku.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgYSIo8Io8c
“Terus?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ifZ5AcPKn
“Bagaimana kalau Tante menginvestasikan dananya di pabrik itu? Atau bisa juga beli sahamku. Kalau perlu sahamku dibeli seratus persen juga gak apa – apa.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxUPCVu2atM
Kemudian kujelaskan pabrik itu memproduksi apa saja. Dan pemasarannya tetap mengandalkan pasaran lokal.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVC39BoKVBt
“Kalau aku beli sajhamnya aja gimana?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL8DsCmjL8p
“Boleh,” sahutku sambil mengeluarkan berkas mengenai seluk beluk pabrik itu, berikut laporan kleuangannya secara tertib dan rutin. Dan ketika membaca bagian company capital, dia tertegun dan berkata, “Wooow… besar sekali company capitalnya Wan. Paling mampu juga aku hanya bisa beli saham di bawah limapuluh persen.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYwqnKcBdq0
“Boleh Tante. Mau berapa juga Tante membeli sahamnya, terserah Tante. Bahkan mau beli satu persen juga boleh. Tapi hasilnya, tentu sedikit.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSePt8eZj5n
“Satu persen sih sama juga bohong. Aku beli sahamnya empatpuluhlima persen deh. Tapi aku ingin lihat dulu pabriknya. Gimana?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6g872MlVmo
“Tentu aja boleh. Supaya jangan seperti jual kucing di dalam karung. Tapi kalau besok mungkin belum bisa. Kan Tante mau beli mobil dan perabotan rumah. Beli mobil sih gampang, Dalam setengah jam aja bisa selesai. Tapi perabotan rumah itu yang bertele – tele nanti. Jenisnya kan banyak. Belum tentu pula tersedia lengkap di satu toko.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZtNSb6lnYD
“Perabotan rumah sih utamakan furniturenya aja dulu. Yang penting dahulukan beli tempat tidur, lemari – lemari dan sofa. Biar aku jangan nginep di hotel terus gini.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY2OOC7rlaW
“Siap Tante Cantik,” sahutku sambil merayapkan tanganku ke paha putih mulus yang tersembul lewat belahan kimononya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡICa0bKy7fi
Tante Ros cuma tersenyum. Bahkan ketika tanganku merayapi kehangatan pahanya sampai pangkalnya, dia masih tersenyum. Justru aku yang agak kaget, karena menyentuh jembut yang lebat di balik kimono orange itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeJDBkpObN7
“Banyak jembutnya ya…” ucap Tante Ros dilanjutkan dengan kecupan hangatnya di pipiku, “seneng memek berjembut apa seneng yang gundul?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJTw9AB2yhY
“Sama aja Tante,” sahutku, “Yang gondrong dan yang gundul, punya kelebihan masing – masing.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsuuOPLohqt
“Almarhum suamiku tidak suka sama memek yang dicukur gundul. Dia ingin agar aku memelihara jembut, hanya perlu dirapikan saja. Karena menurut almarhum, memek berjembut itu seolah mengandung misteri. Seperti lukjisan wanita telanjang pelukis -pelukis terkenal di dunia, selalu menggambarkan wanita dengan kemaluan berjembut.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkWXCjMCciO
Kalau tanpa jembut, memek itu jadi jelek bentuknya dia bilang. Jadi kayak padang pasir gersang tanpa tumbuh – tumbuhan. Bahkan dia bilang kayak tofu kebanting dan pecah berantakan di lantai. Hihihiiii,” ucap Tante Ros sambil berdiri di lantai dan menanggalkan kimono orangenya. Dia memang tidak mengenakan bra mau pun celana dalam di balik kimono itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm0oGZBh9tN
Sehingga ketika kimono itu dilepaskan, dia langsung menjadi telanjang bulat. Telanjang yang membuatku terlongong. Karena aku menyaksikan tubuh yang putih mulus tanpa cela setitik pun. Semua serba proporsional bagiku. Kurus tidak.. montok pun tidak. Mungkin bentuk tubuh seperti inilah yang dikehendaki untuk seorang wanita model.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkOW4ITeAGR
“Kenapa bengong?” tanya Tante Ros sambil tersenyum manis.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡosEAwNJYt8
“Tante laksana patung Dewi Venus yang bernyawa… dan seolah diciptakan untukku. Untuk kunikmati,” sahutku sambil menciumi pentil toketnya, pusar perutnya dan bahkan juga jembutnya yang tercukur rapi.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvVJLnd4Bjo
Tante Ros tersenyum. Lalu menanggalkan pakaianku sehel;ai demi sehelai, sampai telanjang seperti dia. Kemudian dia meraihku ke arah bed.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgMnhQFrExO
Dan ketika aku sudah celentang di atas bed berseprai putih bersih itu, Tante Ros melakukan apa yang diinginkannya di dalam mobil tadi. Mulutnya menyergap batang kemaluanku yang sudah ngaceng ini. Lalu ia mengoralnya dengan trampil sekali.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHOilOzGyN7
Mungkin semasa suaminya masih hidup, ia harus selalu melakukan hal ini. Karena suaminya sudah tua, sehingga harus selalu dibangkitkan gairahnya, agar penisnya ereksi.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpfAlv0EoOE
Dan tampaknya orang bule harus selalu main oral secara bergantian sebelum penetrasi. Konon lelaki bule tidak selalu sempurna ereksinya. Sehingga pada saat bersetubuh pun harus diselingi dengan permainan oral lagi, agar penisnya yang melemas itu ngaceng lagi. Dan sekalinya ngaceng pun tidak keras seperti bangsa kita.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAg8zfPzHXs
Dan lucunya, mereka begitu banyak melakukan foreplay. Tapi setelah eksekusi, hanya sebentar… lalu crooooottttt… seperti ayam. Hihihihiiii…!
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkxHN8qJFnZ
Mulut dan tangan Tante Ros sudah sangat terlatih. Bibir dan lidahnya begitu trampil menggeluti puncak dan leher kontolku, sementara jemarinya pun sangat trampil untuk mengurut – urut badan kontolku yang sudah berlepotan air liurnya. Padahal aku tidak membutuhkan ini semua. Kontolku sudah ereksi total sejak tadi.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9p4QQtjc0q
Setelah Tante Ros melepaskan kontolku dari dalam mulutnya, maka giliranku kini untuk menggasak memek berjembutnya itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4g9AwLSKuJ
Kalau dipikir kata- kata Tante Ros itu memang benar. Dengan adanya jembut, kemaluan perempuan seperti menyimpan misteri yang membuat penasaran. Dan juga meninggalkan kesan subur, tidak gersang seperti padang pasir.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg3gP0uR4g7
Sementara kalau memek dibuat plontos, langsung kelihatan bentuk aslinya. Tidak membangkitkan penasaran lagi.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrvw2cM1fFY
Jadi buatku, baik memek gondrong atau botak, punya kelebihan masing – masing. Kelebihan yang bisa kunikmati kini. Bahwa ketika wajahku sudah berhadapan dengan memek berjembut tapi tergunting rapi itu, dengan penuh gairah kuciumi jembutnya yang ternyata memancarkan harum wewangian khas. Mungkin semacam wewangian aroma therapi.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPI9lRtZUXO
“Harum seklai memeknya Tante,” ucapku sambil menyibakkan jembut Tante RTos ke kanan kirinya, sehingga belahannya mulai tampak di mataku. Lalu kungangakan belahan itu, sehingga tampak bagian dalamnya yang berwarna pink.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ498loYSSyN
Bagian dalam yang berwarna pink itulah sasaran lidah dan bibirku. Tante Ros pun mulai menggelinjang sambil mengusap – usap rambutku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS5rXllUh21
Entah kenapa, bentuk dan gaya Tante Ros ini membuatku jadi sangat bergairah untuk melakukan semuanya ini. Menjilati bibir dalam dan setiap lekuk yang ada di bagian yang berwarna pink itu. Lalu menyasar kelentitnya yang nyempil sebesar kacang kedelai. Yang nyempil ini kujilati habis – habisan disertai dengan isapan isapan kuat.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNtOqnYrb5I
Tante Ros tak cuma menggeliat dan mengejang. Dia juga mendesah dan merintih erotis, “Oooooh… Waaawaaaaaan… ooooohhhh… Waaaaan… ini… enaknya setengah matiiiiiiiii… jilatin teruuuuussss sampai orgasme Waaaaaaan… itilnya jilatin teruuuuusssss… itilnyaaaaa… oooooohhhhh …
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi6GAeKexVr
Tapi aku tidak mengikuti keinginan Tante Ros sepenuhnya. Aku tdak mau menjilatinya sampai orgasme, karena nanti aku cuma bakal kebagian beceknya doang.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4v8fnrBH6e
Maka setelah aku merasa cukup banyak mengalirkan air liurku ke dalam liang memek Tante Ros, langsung saja aku jauhkan mulutku dari liang memeknya. Cepat kuletakkan moncong kontolku di ambang mulut memek wanita setengah baya itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Tx4ZusHt4
Sebelum itu Tante Ros sudah mengangakan memeknya. Mungkin untuk mempermudahkanku melakukan penetrasi ke dalam memek berjembut itu. Sehingga jelas benar bagian dalam memek Tante Ros yang sudah basah kuyup oleh air liurku itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGb99Zp3c0i
Dan dengan sewkali dorong… blesssssss… batang kemaluanku langsung membenam ke dalam liang memek adik kandung ibuku itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQkTOY2jPYq
Kontolku membenam lebih dari separuhnya. Disambut dengan pelukan hangat Tante Ros, “Ooooohhhh… semangat hidupku jadi bangkit lagi Wan… ayo setubuhi aku seperkasa mungkin…” ucapnya setengah berbisik.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ02H2yQNvbd
Disusul dengan ayunan kontolku yang mulai bermaju mundur di dalam liang memek Tante Ros. Memang memek berjembut ini menimbulkan sesasi tersendiri, yang tak kutemukan pada memek plontos tanpa jembut.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbSAymuOJXH
Sehingga dengan penuh semangat aku makin menggencarkan entotanku, sampai pada kecepatan standard.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs0dlQ0iwXb
Mengingat Tante Ros calon investor bagiku, seharusnyalah aku membuat kepuasan baginya. Terlebih lagi mengingat putih mulusnya sekujur tubuh tanteku yang satu ini. Sehingga mirip patung Dewi Venus yang terbuat dari batu pualam itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnYanAhpuOv
Desahan dan rintihan histerisnya pun mulai berkumandang di dalam kamar hotel bintang lima ini. “Waaaa… waaaaan… aaaaah… aaaaaahhhhh… ini… luar biasa enaknya Waaaaaaan… ooooh… ooooohhhhh… kontolmu pakai apa sih? Selain panjang gede kok rasanya enak sekali Waaaan…”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVA7E5FCUqW
“Kontolku cuma pakai perasaan Tante. Ini memang kejutan bagiku. Karena tak menyangka aku bisa ngentot bibiku sendiri… dan ternyata… memek Tante luar biasa sedapnya… gurih dan legit Tanteee…” sahutku terengah.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBB9EFu3NzA
“Syukurlah kalau enak Wan… entotlah aku sepuasmu… ewean sama kamu sih sehari sepuluh kali juga aku mauuuuu…”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmG0awyFzom
“Hihihi… Tante masih ingat sama istilah ewean segala…”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQck7u3McZG
“Kita memang lagi ewean kan?” ucap Tante Ros sambil memijat hidungku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBUx6y3v2Al
Entah kenapa. Aku ingin memperlihatkan keperkasaanku kali ini, karena sudah “ditantang” oleh Tante Ros tadi.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ75yVnEgtDA
Karena itu aku mulai meremas toket kanannya dengan tangan kiriku, sambil mencelucupi puting toket kirinya. Sementara entotanku justru kugencarkan.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQcx5jhN1T5
Gila… memang licin liang memek tanteku ini. Tapi gurih dan legitnya… minta ampun…! Kenyataan itu membuatku semakin bergairah untuk menggenjot kontolku yang bergerak seperti pompa manual, maju mundur dan maju mundur terus di dalam jepitan liang memek Tante Ros.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8UpvWvI8uc
Tak cuma itu. Aku ingin tahu apakah titik terpeka di badan Tante Ros sama dengan titik terpeka di badan Tante Martini atau tidak. Maka ketika aku sedang gencar – gencarnya mengentot liang memek legit nitu, mulutku mulai nyungsep di ketiaknya yang bersih dari bulu. Lalu di situ aku tak cuma menjilatinya, tapi juga menggigit – gigit dan menyedot – nyedot.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4NsHq5YVbS
Haaa… ternyata sama dengan Tante Martini…!
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp1ARHAR5qg
Tubuh Tante Ros terasa bergetar – getar dan mengejang – ngejang. Rintihannya pun berlontaran terus, “Oooo… ooooo… oooooh… Wawaaaaaan ini smekain enak Waaaan… gila… ini pertama kalinya ketekku dijil;atin… memang geli tapi enak Waaan… ooooh… entot terus Waaaaan… enak sekaliiii…
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr0ry3pfzUn
Tante Ros merintih dan merintih terus. Tapi karena dia sangat lama bermukim di Nederland, pinggulnya tak sedikit pun bergoyang seperti goyangan pinggul Tante Martini. Mungkin karena di negara bule, goyang pinggul tidak terlalu penting. Tidak ada goyang karawang di negaraku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR2O03m5HaF
Dan aku tak peduli hal itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs6jWzU8WL4
Yang jelas, sekitar duapuluh menit aku mengentotnya, Tante Ros mulai gedebak – gedebuk. Lalu terdengar suara, “Aku mau datang… ini udah mau datang… aaaaa…”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO7KLFz5CpA
Lalu ia mengejang dengan mulut ternganga.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvGnoAj7HJl
Aku pun mempercepat entotanku. Sampai ketika ia tiba di titik klimaks, kubenamkan kontolku sedalam mungkin. Moncong kontolku pun mentok di dasar liang memeknya. Pada saat itu pula terjadi sesuatu yang teramat indah dan paling kusenangi.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhnW9mdoPLr
Bahwa liang memek Tante Ros mengejut – ngejut, disusul dengan gerakan sekujur liang sanggamanya yang seperti spiral dan seolah mau mendorong kontolku ke luar. Tapi tentu saja takkan kubiarkan kontolkui “termuntahkan”. Karena aku belum apa – apa. Masih jauh dari tanda – tanda mau ejakulasi…!
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYvqOekMZmy
Tante Ros klepek – klepek. Lalu terkulai di bawah himpitan dan pelukanku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl6TDnGmBXp
Kutunggu sampai Tante Ros pulih lagi fisiknya. Beberapa menit kemudian matanya terbuka dan menatapku dengan sorot puasnya seorang wanita yang baru mencapai orgasme.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQiBoNLuHpm
Pada saat itrulah kuayun lagi kontolku di dalam liang memek Tante Ros yang sudah semakin licin, tapi tidak becek. Bahkan masih tetap legit. Membuatku semakin bergairah untuk mengentotnya lebih massive dari sebelumnya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwfdMIVNHyo
Tante Ros tampak senang. Ia bahkan menawarkan untuk berganti posisi, jadi posisi doggy.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRm9EkwNxNy
Aku setuju. Tante Ros pun segera merangkak dan menungging.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9iKkJlPZi2
Sambil berlutut kubenamkan kontolku ke dalam liang memek Tante Ros yang berada di bawah mulut anusnya. Dengan mudah kontolku bisa langsung melesak amblas ke dalam liang memek yang masih basah oleh lendir libido Tante Ros. Blessssss …
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6UF9FujSyn
Posisi doggy yang sedang kulakukan bersama adik kandung Ibu itu membuatku teringat kepada ibunya Euis yang sudah kubiasakan memanggilnya Ema itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsYZYdEwDgr
Masalahnya, belum apa – apa Tante Ros berkata sambil menungging, “Spanking aja nanti ya.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO5U6QmsMWm
“Siap Tante… hihihiiii…”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYfpgSPtAUG
Maka ketika sambil berlutut kuentot liang memek Tante Ros itu, aku tak sekadar berpegangan kepada bokongnya yang indah itu. Aku mulai melakukan spanking pada bokong indahnya. Kukemplangi dengan tamparan – tamparan keras sepasang buah pantat tanteku, sementara kontolku tewtap gencar mengentot liang memeknya…
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh92ZSdUEv7
Bunhyi tamparan – tamparan di sepasang buah pantat Tante Ros itu diiringi dengan bunyi unik yang ditimbulkan oleh gerakan kontolku di liang memeknya yang sudah basah tapi tidak becek itu. “Crekkkk… srttttt… creeeekkkk… stttttt… crokkk… srtttt… craaakkkkkkk… srttttt… creeeekkkkkkkk…
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡesOyAJI2Xw
Terkadang aku merayapkan tanganku ke selangkangan Tante Ros. Lalu mencari – cari sesuatu. Mencari – cari itilnya…!
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiZDgKGuIU8
Dan setelah menyentuihnya, aku bisa mengentotnya sambil menggesek – gesekkan ujung jariku di kelentit Tante Ros…!
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrPFHAVfIkK
Karuan saja Tante Ros merengek – rengek keenakan. “Wawaaaaan… ooooohhhh… kamu luar biasa jagonya Waaaan… iyaaaaa… entot terus sambil elusin itilku Waaaaan… ini luar biasa Waaaan… fantastis dan sensasionaaaaallll… iyaaaaaa… iyaaaaaa…”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKtaSizpLZM
Namun dalam posisi doggy ini pula Tante Ros ambruk di puncak orgasmernya. Dengan tubuh bermandikan keringat.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtjRkE6mXK3
Kemudian ia duduk sambil menyeka keringatnya dengan beberapa lembar kertas tissue basah. Lalu ia celentang lagi sambil berkata, “Kamu luar biasa Wan. Aku ingin hubungan kita tetap berjalan sampai kita sama – sama tua ya.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqo86zdRjtB
Tante Ros celentang sambil merentangkan sepasang paha putih mulusnya lebar – lebar. “Iya Tante… aku pun akan selalu membutuhkan Tante…” sahutku sambil membenamkan lagi kontolku ke dalam liang memek Tante Ros yang sudah siap untuk melanjutkan persetubuhan ini sampai selesai.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwaSUdKlJlT
“Diapain sih kontolmu Wan? Kok bisa kuat sekali…” ucap Tante Ros ketika aku sudah berhasil membenamkan kontolku sampai menyentuh dasar liang memeknya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAKWAIQldyj
“Gak diapa – apain Tante. Udah dari sononya begini.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnEJ7Xwe2XY
“Aku langsung puas waktu orgasme pertama tadi. Orgasme kedua lebih puas lagi. Berarti ada kemungkinan mau orgasme lagi nih… berarti pertama kalinya dalam hidupku bisa orgasme dua kali. Apalagi kalau tiga kali… pasti lebih edan lagiiii… aaaah… edaaaaan… kontolmu iniiiiiii…
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm8dkIMCYxV
Ini semua membuat gairahku bangkit sejadi – jadinya. Bahkan gesekan antara kontolku dengan dinding liang memeknya, berkali – kali membuatku terpejam saking nikmatnya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHtBzjSgeuQ
Tapi aku berusaha mengulur durasi ejakulasiku dengan membayangkan yang buruk – buruk dan menjengkelkan.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Pnq6m0Mhd
Tapi baru belasan menit aku mengentot Tante Ros dalam posisi missionary ini, tiba – tiba dia berkelojotan lagi. Sehingga konsentrasiku terpaksa dipusatkan lagi, agar bisa ejakulasi berbarengan dengan orgasme Tante Ros.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDtEHtWBS3L
Maka kupercepat entotanku dan moncong kontolku terus – terusan menyundul dasar liang memek Tante Ros.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1dpeN9AxJM
Akibatnya… lagi – lagi terjadi sesuatu yang teramat indah ini. Bahwa kami saling cengkram dengan kuatnya, saling remas dengan habatnya… bahwa ketika liang memek Tante Ros mengejut – ngejut, kontolku pun meronta – ronta sambil memuntahkan lendir pejuhku… croooottttttt… crooootttttt…
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIxAApcYDyy
Lalu kami sama – sama terkapar dengan tubuh bermandikan keringat.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU2Buj32uiK
Tapi masih sempat kudengar suara Tante Ros membisiki telingaku, “Terima kasih Wan… kamu telah berhasil membangkitkan kembali semangat hidupku… dan aku jadi sayang sekali padamu…”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF6QBUaTn7a
Sebagai jawaban, kupagut bibir Tante Ros. Lalu kami saling lumat selama beberapa detik.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoH91qJ8Tey
“Punya kontol seperti gitu sih harus punya istri banyak. Pasti semuanya terpuasi,” kata Tante sambil menyeka memeknya dengan kertas tissue basah.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmsQT9dC6Rv
“Nggak Tante. Aku sih punya istri cukup satu orang saja. Tapi kalau kekasih rahasia kan bisa aja banyak – banyak.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY3zb6F1dZ0
“Terus aku mau dijadikan kekasih rahasia yang keberapa?”
“Nomor satu Tante,” ucapku yang disusul dengan kecupan hangat di pipi Tante Ros, “Karena Tante kan adik kandung Ibu.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlsUBC9fmUF
“Terima kasih ya Sayang. Dijadikan kekasih rahasiamu saja aku sudah senang rasanya.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjeoYQGfFvF
Setelah mandi bersama di kamar mandi hotel yang menyediakan bathtub segala itu, kami berpakaian kembali dan mengobrol di sofa yang agak jauh dari bed.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbGj3YEHuA6
Di situlah Tante Ros menyerahkan selembar cek sambil berkata, “Ini untuk membayar pembelian rumahmu.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPoN9LAhHAE
“Nanti aja dibayarnya di depan notaris. Jual beli rumah kan harus ada akte jual belinya Tante.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDizTZwC2KV
“Pegang dan cairkan aja dulu ceknya. Soalo akte dan sebagainya bisa diurus belakangan. Kita kan saudara dekat, bukan orang luar.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4cfxMXmSTT
Akhirnya kuterima cek itu setelah membaca nominal yang tertera di cek bank internasional itu. Dan kaget membacanya. “Tante… nominalnya kok lebih banyak dari harga rumah itu? Gak salah nih? kelebihannya sekitar duapuluh persen.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1H4Z0B97sO
“Kelebihannya sebagai tanda sayangnya aku padamu Wan. Udah… jangan sok menolak rejeki. Meski pun kamu sudah kaya raya, apa salahnya aku ngasih tanda sayang padamu?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjTiXSDgJ9F
Esoknya, pagi – pagi sekali aku dan Tante Ros sudah berangkat menuju dealer mobil. Dealer yang menjual mobil SUVku itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpUNvZX2VXB
Tidak sampai sejam Tante Ros sudah bisa membawa pulang sebuah sedan Jepang tapi cukup tinggi powernya. Sedan yang cukup gede silindernya, 3000 cc.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZP4yge2ORk
Tapi karena Tante Ros belum punya SIM Indonesia, dia tidak berani membawa mobil itu. Maka kutelepon Ramto, sopir perusahaan Tante Laila, untuk membawa mobil itu ke rumah baru Tante Ros. Sambil kuberi kunci rumah, teruitama untuk membuka pintu garasinya. Tentu saja kuberikan juga alamat lengkap rumah baru yang sudah dibayar oleh Tante Ros itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhKvRmyVMrz
Tidak sampai sejam kami berada di dealer itu. Lalu kami lanjutkan menuju toko yang paling terkenal sangat lengkap menyediakan segala perabotan rumah, dari furniture, peralatan dapur dan apa pun yang biasa dipakai di rumah, ada di situ.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2YdXh7pOiY
Toko besar yang menjual segala keperluan rumah tangga itu ada cabangnya di seluruh dunia. Bahkan di Nederland pun ada, kata Tante Ros.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmuActUPPYR
Kebutuhan untuk sebuah rumah baru yang masih kosong memang banyak unak – aniknya. Sehingga Tante Ros membutuhkan waktu lebih dari tiga jam di toko itu. Karena dari mesin cuci, kulkas, microwave, kompor gas dan peralatan dapur lainnya, smeua dibeli dari situ. Sampai ke piring, cangkir, gelas, penggorengan, panci – panci dan sebagainya dibeli dari situ juga.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3CHXhfvcBT
Lalu kami meninggalkan toko luas dan serba lengkap itu menuju hotel. Hanya untuk check out, karena Tante Ros ingin segera menempati rumah barunya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx1KBvZHTtV
Dari hotel bintang lima itu barulah kami menuju rumah baru Tante Ros. Sementara barang – barang yang dibeli dari toiko hardware itu akan segera dikirimkan ke rumah barfu Tante Ros.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpmdcTw7jMU
Tapi kami sempatkan makan siang dulu di sebuah restoran, karena hotel hanya menyediakan breakfast tadi pagi, yang tidak mengenyangkan.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXTFxIFLL2Q
Setelah perut kami kenyang, barulah kami menuju rumah baru Tante Ros.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtzeVBK2AiU
Ternyata sebuah truk berisi segala perabotan rumah yang baru dibeli tadi, sudah menunggu di depan rumah baru Tante Ros.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPJCG8DDyZG
Setelah kami datang, pesuruh dari toko perabotan rumah itu dengan cekatan memasangkan semua barang yang kami beli. Jadi aku sudah bisa duduk di sofa putih yang masih 100% baru itu di ruang tamu. Sedangkan Tante Ros sibuk mengatur barang yang harus ditempatkan di posisinya masing – masing.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdbperZIiFH
Aku tidak mau ikut campur mengatur letak barang – barang itu semua. Biarlah Tante Ros sendiri yang mengaturnya, karena semuanya harus nyaman untuk dirinya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZf4Kp3cXQN
Setelah semuanya terpasang secara benar menurut Tante Ros, truk yang sudah kosong itu pun meninggalkan depan rumah baru ini.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4poGHiytSG
“Aduuuh… capek sekali yaaa…” ucap Tante Ros sambil merebahkan diri di sofa yang berada di depanku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6j4pyJaCKk
“Perlu dipijitin nggak?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXPZt5nJllT
“Hihihiiii… dipijitin sama kamu sih ujung – ujungnya pasti ke sini,” sahut Tante Ros sambil menepuk – nepuk ke bawah perutnya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQMQjR6pbHR
“Hahahahaaaaa… kirain mau lagi,” ucapku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkClv7ByrB0
“Besok lagi aja. Hari ini aku ingin istirahat dulu. Sambil mikirin bisnis kita itu.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtpy3WDNuUk
Tiga hari kemudian, aku berangkat ke pabrik. Karena ada yang ingin kudiskusikan dengan sang Dirut, mengenai rencana pembelian saham oleh Tante Ros itu. Aku ingin mengorek pendapat direktur utama bernama Vita itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCsZSrIuEvv
Ini kunjungan kedua kalinya ke pabrik yang sudah menjadi milikku ini. Tapi aku belum mengamati seluk beluk ruang kerjaku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrcvghloS2d
Dalam kunjungan kali ini aku mulai memperhatikan ruang kerjaku. Ruang kerja komisaris utama ini tampak serba antik furniturenya. Bahkan lukisan dan patung – patung yang dipajang di dinding dan di atas meja – meja kecilnya pun barang – barang seni rupa yang antik semua.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl6siEfmBL8
Pasti ini semua diatur oleh Tante Martini, sesuai dengan bentuk rumah besarnya yang di Jakarta itu pun berbentuk antik dan kokoh. Tidak terbawa arus minimalis.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYiP0oMWaFg
Setibanya di ruang kerja, kupanggil Bu Vita agar menghadap padaku, lewat interphone yang ada di meja kerjaku. Meja yang terbuat dari kayu jati zaman kolonial dahulu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmDey4mDz5a
Tadinya aku tak punya perhatian sedikit pun kepada Bu Vita yang menjabat dirut di pabrik ini. Bahkan sepintas lalu kupikir dia itu wanita setengah baya yang biasa – biasa saja. Tapi pada waktu dia menghadap ke ruang kerjaku sebagai komisaris utama perusahaan hibah dari Tante Martini ini, aku mulai serius memperhatikan bentuk dirutku itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQD7KhNCpr8
“Barangkali lebih enak kupanggil Bu Vita dengan panggilan Mbak aja ya. Karena panggilan Ibu terkesan tua, sedangkan Mbak kan masih muda,” kataku membuka pembicaraan.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh28GGsuzUh
“Saya memang sudah tua Boss. Setahun lagi juga usia saya empatpuluh tahun,” sahutnya sambil menunduk di sofa yang berhadapan dengan sofaku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzuIpilQ3gT
“Berarti usia Mbak sekarang baru tigapuluhsembilan kan?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUSWvw154CV
“Betul Boss.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCCS4h1OPsA
“Tigapuluh sembilan sih masih muda Mbak. Masih bisa hamil dan melahirkan.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYfXWf6gEjq
“Iii… iya Boss,” sahutnya sambil tersenyum. Hmmm… senyum itu… membangkitkan gairahku. Gairah nakal seorang lelaki muda yang ingin memanfaatkan masa mudanya dengan bertualang terus dari atas perut yang satu ke atas perut yang lain. Terutama dengan wanita setengah baya seperti dia itu…!
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAwupiOAjcH
“Jadi gak apa kalau aku panggil Mbak kan? Biar hubungan kita lebih cair, jangan terlalu kaku.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxL2JkW43W9
“Iya silakan mau panggil saya apa. Manggil nama langsung juga silakan.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu3jvJCe4uf
“Nggak. Aku merasa lebih nyaman dengan memanggil Mbak. Walau pun aku tau bahwa kita sama – sama bukan orang Jawa.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG3XkwxVseL
“Hehehe… iya Boss.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZY5AKlkT3N
“Begini… sebenarnya ada dua hal penting yang mau kusampaikan kepada Mbak. Yang pertama, ada familiku yang akan bergabung dengan kita. Dia siap untuk melepas dananya yang jumlahnya hampir limapuluh persen dari nilai asset pabrik ini secara keseluruhan. Aku ingin minta pendapat Mbak, mana yang lebih baik…
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpBrdXG9tgg
Mbak Vita menatapku sekilas. Lalu tertunduk, sepertinya sedang berpikir. Lalu berkata, “Mungkin lebih positif dana itu dimasukkan saja sebagai penambahan modal, Boss.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwvrxNusPgv
“Apa alasannya?” tanyaku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWvJA1j6Gzb
“Kita masih kekurangan ruang produksi Boss. Kalau modalnya ditambahin, bisa bangun ruang produksi yang baru. Sehingga dengan sendirinya produksi kita semakin besar Boss. Tapi itu hanya usul saya aja. Boss tentu lebih tau mana yang terbaik untuk kemajuan perusahaan.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8pBT55FOmx
“Seandainya usul itu kusetujui, mau bangun berapa ruang produksi baru nanti?” tanyaku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR1vNqStEIx
“Di belakang kan ada tanah yang masih kosong seluas satu setengah hektar. Itu cukup untuk dibangun lima ruang produksi baru Boss. Sangat sesuai dengan kebutuhan pasar.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Gbsdajgoy
Kemudian Mbak Vita menjelaskan beberapa jenis barang yang dibutuhkan oleh market, tapi belum bisa diproduksi di pabrik ini. Dengan ada tambahan 5 ruang produksi, kebutuhan market itu akan tersedia.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8L9rAWpziw
Setelah memikirkan semuanya itu sejenak, akhirnya aku menyetujui usul Mbak Vita itu. Maka aku pindah ke sofa yang sedang diduduki oleh Mbak Vita. Duduk di samping kanannya. Dan menjabat tangannya sebagai tanda sepakat. “Oke… kita laksanakan usul Mbak itu. Mudah – mudahan sesuai dengan harapan kita semua nantinya,” kataku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8sYAElVjRw
Tapi tangan yang kujabat itu tidak cepat – cepat kulepaskan. “Ada satu point lagi yang belum kusampaikan Mbak.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAH0qxIxJuk
“Siap Boss, saya akan mendengarkannya dengan seksama.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwPJST30sZC
“Pointnya simple sekali kedengarannya. Bahwa aku ingin agar kita melakukan sesuatu, agar hubungan kita semakin akrab.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvgNaPNDVpr
“Melakukan apa Boss?” tanyanya seperti bingung, sementara tangan halus dan hangatnya belum juga kulepaskan.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Mrf36rh4R
“Aku ingin dekat dengan Mbak. Karena itu, bagaimana kalau kita refreshing nanti malam di villa yang tidak terlalu jauh dari kota ini?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIq4emK5VfQ
Mbak Vita membetulkan letak kacamata dengan tangan kirinya, karena tangan kanannya masih kugenggam. “Saya punya suami Boss. Saya tidak bisa keluar malam – malam begitu saja. Harus ada alasan yang tepat.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSjjvI46Kkc
“Yah… aku hanya usul. Supaya hubungan kita semakin dekat dan kompak. Kalau Mbak keberatan, aku juga takkan maksa.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIXsvNyA4kT
“Mmm… Boss mau itu kan?” tanyanya dengan suara bergetar.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfhU41gEUmS
“Itu apa?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7FlAj7ixuL
“Yang biasa dilakukan oleh suami – istri,” sahutnya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtWuXaOMShE
“Jujur aja… iya. Tapi aku belum punya istri Mbak.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrRjkwdAoEt
Mbak Vita terdiam sesaat. Dan tetap membiarkan tangan kanannya berada dalam genggamanku. “Boss… saya akan permudah aja. Nggak usah jauh – jauh. Kalau Boss benar – benar mau sama saya yang sudah tua ini, lakukan di sini aja sekarang. Mumpung saya lagi gak banyak kerjaan.“
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuDj6XIZNAy
Aku terkejut girang mendengar ucapannya itu. Maka kulingkarkan lenganku di pinggangnya sambil membisikinya, “Aku ini penggila wanita setengah baya Mbak.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLkUbJHge2z
Sambil tersenyum ia menyahut, “Saya tidak pernah menyeleweng dari suami Boss. Tapi kali ini saya akan pasrah kepada Boss.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBZHqHNgFIE
“Kenapa denganku bisa mau?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZPRehPmnuf
“Pertama, karena Boss atasan saya. Kedua, karena Boss terlalu ganteng dan sangat muda belia… sehingga saya pun jadi penasaran juga… seperti apa rasanya jika saya berselingkuh dengan Boss…” sahutnya sambil membetulkan letak kacamatanya. Saat ini dia masuk ke dalam ruang kerjaku tidak mengenakan blazer merah lagi.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd1sf4uwpVM
Hanya kemeja abu – abu pastel dan rok mini merah yang dikenakannya. Rok yang warna dan bahannya disamakan dengan blazernya. Last but not least, ia mengenakan stocking putih. “Tapi yang terutama, saya ingin agar hubungan saya dengan boss sebagai komisaris utama, ingin berjalan secara profesional tapi akrab…
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy3MM1KjEP6
Mbak Vita berbicara seperti itu pada saat tanganku sudah merayap ke balik rok mini merahnya. Untuk merayapi pahanya yang putih mulus dan licin sekali… sampai ke pangkalnya. Tapi setelah menyentuh celana dalamnya, aku berkata, “Mbak… semua ini membuatku kaget. Karena Mbak begitu cepat menanggapi hasratku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡltrTtXYXSS
“Action di ruang kerja Boss ini?” tanyanya sambil berdiri dan tersenyum.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3YtGjB4DSz
“Iya. Beraksilah seperti seorang stripteaser yang sedang beraksi di atas panggung. Bebas aja… tak usah sungkan – sungkan.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxcGASdiqhq
“Maaf pintunya akan saya kunci dulu Boss,” ucapnya sambil melangkah ke pintu keluar dari ruang kerjaku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNVha1i7EvA
Ketika kembali lagi ke depan mataku, Mbak Vita menggantungkan sesuatu di telunjuknya. Menggantungkan… celana dalamnya! Ternyata barusan waktu menguncikan pintu, ia menyempatkan diri untuk melepaskan celana dalamnya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcfdqLkzQOa
Hal itu membuatku tercengang. Bukan cuma tercengang, si johni pun mulai bangun. Karena membayangkan sesuatu yang tadinya ditutupi celana dalam itu…!
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt5KsLOAfTa
Lalu tanpa ragu Mbak Vita meletakkan kakinya di atas meja tulis jati antik itu, sehingga aku bisa menyaksikan kemaluannya…! Tak cuma iktu. Ia pun duduk di pinggiran meja sambil mengangkat rok merahnya, sehingga bentuk memeknya semakin jelas di mataku. Sebentuk memek yang bersih dari jembut…!
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQIWcGVhCD7
Kuperhatikan aksi Mbak Vita sejenak. Lalu menghampirinya sambil bertanya, “Mau kita lakukan di atas meja ini?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHRSVaa4oq0
“Kan ada kamar yang biasa dipakai istirahat oleh Bu Martini dahulu Boss. Itu pintunya.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnMM0wcxYrP
“Ohooo… aku jadi tamu di rumahku sendiri,” ucapku sambil memegang pergelangan tangan Mbak Vita dan menuntunnya ke arah pintu yang barusan ditunjuknya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxjR6l8eCUy
Memang ada kamar yang lumayan besar dan lengkap segalanya seolah berada di rumah kecil, atau tepatnya seperti berada di apartemen. Ada dua bedroom berikjut kamar mandinya masing – masing, ada ruang tamu, ada meeting room dan ada kitchen segala. Mungkin dahulu Tante Martini kalau sedang berada di kota ini suka masak di kitchen relax roomnya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡibBcdzov75
Tapi semua itu tak penting bagiku. Yang penting bagiku saat ini adalah tubuh wanita setengah baya yang bernama Vita ini. Yang ternyata memancarkan pesona mengagumkan bagiku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw2hZQyOQoz
Namun ternyata Mbak Vita pun berkata bahwa sejak awal melihatku, dia langsung jatuh hati padaku. Tapi dia tahu diri, bahwa aku ini atasannya. Selain daripada itu, dia merasa bahwa aku terlalu muda baginya. Tapi kini semuanya sudah menjadi kenyataan. Bahwa aku suka padanya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHppCWJGudS
Maka ketika kami sudah berada di salah satu bedroom, dengan tekun dia melepaskan pakaianku sehelai demi sehelai, sampai telanjang bulat. Seperti dia.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhSHDVq9Tdu
Kemudian kami melompat ke atas bed. Di atas bed inilah Mbak Vita memperlihatkan jati diri yang sebenarnya. Tanpa ragu dia menggenggam kontolku yang sudah tegang ini, lalu mengulum dan menyelomotinya. Membuatku terpejam dalam nikmat.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Y0VMDOFjO
Begitu trampilnya Mbak Vina mengoralku. Sehingga aku jadi kuatir, takut ngecrot di dalam mulutnya sebelum aku sempat menikmati memeknya. Karena itu kutarik kontolku dari dalam mulut Mbak Vita, lalu menerkam dan menggumulinya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA2nWbmQDVv
Tadinya aku ingin menjilati memeknya juga. Tapi ketika aku sedang menghimpitnya sambil menciumi dan menjilati lehernya, terasa kontolku dipegang olehnya. Terasa moncong kontolku dicolek – colekkan ke belahan memeknya yang sudah licin dan hangat. Bahkan ia menarik kontolku dan menusukkannya ke mulut memeknya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQKTjt2U7eW
Aku pun tak sabar lagi. Sekalian kudorong saja batang kemaluanku sampai melesak masuk hampir separohnya ke dalam liang memek Mbak Vita…!
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmMxakW0n89
Setelah keadaan telanjur seperti ini, aku pun mulai mengentotnya perlahan – lahan dulu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqaMAh6O2rn
Mbak Vita pun tak segan – segan lagi mencium dan melumat bibirku sambil mendekap pinggangku erat – erat. Sehingga aku pun semakin menggencarkan entotanku sampai dalam kecepatan standard.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbmDBY2dRGr
Mulailah terdengar desahan dan rintihan histeirsnya, “Bossss… ooooohhhhh… Bosssss… gak nyangka saya bakal mengalami semua ini Boss… oooooohhhhh… Bossssss… ooooooooohhhhhh… aaaaaaah… aaaaaah… punya Boss luar biasa gede dan panjangnya Boss… aaaaaah… Bosss… oooooohhhh…
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbWMjjGxdJq
Hebatnya, Mbak Vita mendesah dan merintih itu sambil menggoyangkan pinggulnya. Bergeol – geol menyerupai angka 8.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZgrZvny8Lh
Sehingga liang memeknya membesot – besot dan memilin – milin tongkat aladinku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxOwUJHbdgC
Maka aku pun tak mau kalah. Kujilati lehernya diiringi gigitan – gigitan kecil, sementara tangan kiriku meremas – remas toket kanannya sambil sesekali memelintir pentilnya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLM36aWpOP1
Makin riuh pula rintihan histerisnya yang terdengar erotis oleh telingaku. “Aaaaaah… Bosss… sungguh Boss… ini penis yang paling enak dalam hidup saya… aaaah… silakan entot memek saya sepuas Boss… saya sudah runtuh di telapak kaki Boss… oooooh… belum pernah saya merasakan ML senikmat ini Bosssssssss…
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVeUQKE3BAB
Terlebih lagi setelah aku menjilati ketiaknya yang harum deodorant, semakin menjadi – jadi juga rengekan erotis wanita setengah baya itu, “Aaaaaa… geeee… geliiii… tapi eeee… enak sekali Bossss… aaaaahhhh… aaaaa… hihihiiiii… iiiiiiihhhhhh… aaaaaa… aaaaaahhhhh… Bossssss …
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXq11GU9dpa
Aku pun tak mau mengenyampingkan sisi romantisnya. Maka pada suatu saat, ketika aku semakin gencar mengentot liang memeknya yang legit dan terasa seperti menyedot kontolku berulang – ulang, aku memagut bibirnya ke dalam lumatanku. Mbak Vita pun menyambut kehadiran bibir dan lidahku dengan menyedot lidahku sampai masuk ke dalam mulutnya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPGvoHD2tNV
Maka kubalas juga, ketika lidahnya agak terjulur, kusedot ke dalam mulutku, untuk digeluti oleh lidahku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ72FA0tTW8O
Dalam keadaan seromantis ini dia tidak bisa merintih, karena mulutnya tersumpal oleh mulutku. Tapi terasa kedua tangannya meremas – remas bahu dan punggungku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfP6kyxaT8U
Dalam keadaan sedang saling lumat bibir dan saling sedot lidah inilah, tiba – tiba terasa Mbak Vita mengelojot – ngelojot sambil menahan nafasnya dan memejamkan matanya. Aku sudah tahu apa yang sedang terjadi pada dirinya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt3mkoP87AH
Maka kugenjot kontolku untuk mengentot liang memeknya segencar mungkin.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp9wjGwG8ka
Lalu ketika tubuhnya terasa mengejang tegang… tegang sekali, aku pun menancapkan kontolku sedalam mungkin, sampai terasa moncongnya menabrak dasar liang memek wanita setengah baya itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5JXoAt28jU
Pada saat itulah kurasakan liang memeknya mengedut – ngedut kencang. Inilah detik – detik yang paling kugilai di setiap kali menyetubuhi perempuan.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr6rMpDAIaM
Tapi kali ini aku merasakan yang lain dari yang lain. Liang memek Mbak Vita empot – empotan terus, meski lendir libidonya sudah membanjir. Mungkin inilah yang disebut memek yang bisa “empot ayam” (seperti dubur ayam kalau ditiup suka empot – empotan).
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHrjxXuHJf2
Dan gilanya… ini nikmat sekali. Membuatku terpejam – pejam. Bahkan aku merasa ejakulasiku tak bisa ditahan – tahan lagi.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3292H1YAu1
Lalu aku mengelojot, sementara moncong kontolku memuntahkan lendir kenikmatanku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS1LboKzRH9
Crooootttt… croottt… croooottttt… croootttt… crootttttt… crooooooootttt…!
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhTm2rVzq5f
“Ughhhh… memek Mbak bisa empot ayaaaam… !“ucapku yang sudah terkapar di atas perut Mbak Vita.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKZrmFbzpSk
Mbak Vita cuma tersenyum. Lalu mencium bibirku sambil berkata, “Terima kasih Boss. Belum pernah saya rasakan ML senikmat ini…”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtiFTlcCHhz
“Aku pun belum pernah merasakan memek yang bisa empot ayam seperti memek Mbak. Ini jelas akan membuatku ketagihan. Jadi… sesibuk apa p-un Mbak, kalau aku ingin menyetubuhi Mbak lagi, jangan sulit dipanggil ke ruang kerjaku ya.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQhpwSNSvaP
“Siap Boss. Saya juga pasti ketagihan. Kapan pun Boss membutuhkan saya, tinggal call aja nanti.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5nd4CaJobb
Setelah bersih – bersih dan berpakaian lengkap kembali, aku berkata kepada Mbak Vita, “Mungkin besok juga investor itu akan kubawa ke sini Mbak. Sebenarnya dia tanteku sendiri. Adik kandung ibuku yang sudah memboyong dana sangat banyak dari Nederland ke sini.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnFdVbuXvv6
“Siap Boss.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyOxXj36Vys
“Aku minta setiap ruangan yang akan disurvey harus rapi. Supaya investor tertarik untuk menanamkan investasi di pabrik kita ya Mbak.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1dS9lNDiRD
“Siap Boss. Hari ini juga akan saya perintahkan agar semua ruangan produksi dirapikan.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEkjJKFCadU
“Dan… terima kasih atas semuanya Mbak. Aku takkan melupakan segala yang telah terjadi di antara kita berdua. Semoga Mbak semakin tekun melaksanakan tugas sebagai dirut pabrik ini.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTmNVQt4CdP
“Siap Boss. Saya juga menghaturkan terimakasih, atas kemurahan hati Boss mengucurkan keindahan ke dalam batin saya.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvgFFoAIzBF
KPikirannya pun berubah. Dia berani menanam saham hampir sama nominalnya jika dibandingkan dengan nilai asset pabrik ini secara keseluruhan. Sehingga kalau dihitung sedcara menyeluruh, nilai sahamnya hanya 1 % di bawah nilai asset pabrik secara keseluruhan. Jadi kalau dihitung secara keseluruhan, sahamku 51%, saham Tante Ros 49%.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVRFWJjJC6I
Tampaknya Tante Ros bisa menanam investasi lebih banyak lagi. Tapi dia tidak mau melebihi sahamku. Mungkin agar aku tetap menjadi komisaris utama, sementara dia bisa dijadikan komisaris kehormatan saja. Karena dia ingin duduk manis saja di rumah barunya, tanpa melibatkan diri dalam kegiatan pabrik sehari – hari.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5OPpXWJlvm
Hari berganti hari, minggu berganti minggu dan bulan berganti bulan berputar terus. Tiada yang bisa menghentikannya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqpZwI6UMn4
Tanpa terasa setahun telah berlalu. Suasana memang sudah banyak yang berubah.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvGIFF6pGjC
Pabrikku, hibah dari Tante Martini itu berkembang dengan sangat pesatnya. Karena Mbak Vita memang bisa diandalkan. Dia bisa mencerna konsep – konsep baruku, kemudian dilaksanakannya dengan baik.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY1bMs8030E
Sementara itu, Wati sudah menikah dengan seorang pengusaha yang lumayan mapan, meski usianya sudah 40 tahunan, 15 tahun lebih tua daripada Wati.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc5t8WJO6ge
Aku ikut bahagia mendengar curhatan Wati. Bahwa lelaki itu mau menerima Wati apa adanya, termasuk tentang keperawanannya yang sudah tiada.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd0iipviRgV
Dengan sendirinya Wati diboyong oleh suaminya, sehingga Ibu jadi sendirian di rumah. Tapi untungnya ada saudara sepupu Ibu yang hidup menjanda dan bersedia tinggal di rumahku. Untuk menemani dan meladeni kebutuhan Ibu sehari – hari. Tentu saja aku memberikan gaji tiap bulan pada Bi Elin, demikian aku memanggilnya karena ia kurang ngepas kalau dipanggil Tante (maklum dia orang kampung, meski statusnya adik sepupu Ibu).
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzc8rS4EZmf
Lalu apakah aku sendiri merasa birahiku sudah mantap dan fokus terhadap Anneke seorang?
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4esXQ3ZXt1
Inilah masalahnya. Setiap kali dekat dengan perempuan setengah baya, selalu saja hasrat birahiku datang menggodaku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl5HoohU3qN
Memang aku selalu berusaha untuk menindasnya dengan caraku sendiri.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzyCrrKipBJ
Tapi pada suatu malam… ketika aku sedang berada di rumahku, tampak galon air mineral di dispenser kamarku sudah habis. Padahal aku haus sekali. Setahuku di dapur ada dispenser juga. Dalam keadaan cuma bercelana training tanpa baju, aku keluar untuk mengambil segelas air mineral untuk pelenyap dahagaku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZh1JFK8RGs
Sebelum tiba di dapur, aku melewati ruangan cucian yang sudah bersih dan meja setrikaan. Saat itulah aku melihat sesuatu yang luar biasa. Bahwa Bi Elin sedang menyetrika sambil berdiri menghadap mejatulis lamaku yang sudah dijadikan meja setrikaan, dengan mengenakan gaun rumah yang ke atasnya berwarna pink dengan polka dot putih, sementara ke bawahnya rok mini berwarna pink polos.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuu4SAkgJN8
Gaun tank top itu menyatu bagian atas dengan rok mininya. Yang membuatku terbengong agak jauh di belakangnya, adalah betapa tipisnya pakaian yang ia kenakan itu, sehingga dari jauh pun kelihatan bentuk bokong indahnya dari balik rok mini transparant itu. Sehingga aku terlongong di belakangnya. Lalu aku mendekati adik sepupu Ibu yang berbadan putih mulus dan berusia 28 tahunan itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIuyzdQxd9f
Bi Elin sedang menyetrika sambil mendengarkan musik lewat ponsel dan earphonenya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNkRGQlYUmM
Dan semakin jelas saja bokong indah Bi Elin yang terbayang dari luar rok mini pinknya itu. Tapi dia belum sadar juga bahwa aku sudah berada di belakangnya. Dan ingin meyakinkan, benarkah ia tidak bercelana dalam? Karena itu aku berjongkok sambil menengok ke dalam rok mini itu. Maaak… dia memang tidak mengenakan celana dalam.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwucP6XmFwr
Kalau memperturutkan kata hati, ingin langsung kupagut memek yang sedang berada di atas wajahku itu, karena aku jadi menelentang dengan wajah menghadap ke arah sepasang kaki dan yang berada di antara sepasang pangkal paha putih itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHx9uWQDASc
Tapi aku takut hal seperti itu akan membuatnya terlalu kaget. Karena itu aku berdiri lagi di belakang Bi Elin yang tetap asyik mendengarkan musik lewat handsfree ponselnya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3mq8QmM7Tm
Setelah berdiri di belakangnya, langsung kusergap pinggangnya sambil menciumi tengkuknya. Hal itu pun membuatnya sangat terkejut. Dicabutnya earphone dari telinganya, lalu menoleh dengan mata terbelalak, “Aduuuh Wawan… kok bikin kaget aku aja sih?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR0FTtSzuZ4
“Cuma mau nanya kenapa belum tidur Bi?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmvlddUAyRD
“Ini nyelesaikan setrikaan udah numpuk dari kemaren.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIM1FYO3TpP
“Terus kenapa Bi Elin nggak pakai celana dalem?” tanyaku perlahan, dengan tangan langsung menyelinap ke balik rok mininya dan langsung memegang memeknya yang berjembut sedikit dan jarang sekali.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt89pzsrkHs
“Celana dalamku dicuci semua, gak ada yang bersih satu pun. Waaan… jangan megang – megang memek dong… Waaan…” ucapnya setengah berbisik. Mungkin takut kalau Ibu terbangun mendengar suaranya kalau terlalu keras.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6dllBzioPx
“Bi… aku kan masih bujangan. Wajar kalau aku menganggap memek ini sebagai sesuatu yang sangat menggiurkan…” sahutku sambil menyelinapkan jariku ke celah memeknya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkmOeZzGLm4
“Tapi Wan… ooooh… kamu nakal Wan… kalau udah dipegang – pegang memek gini, aku jadi langsung kepengen… ooooh… Waaaaan… oooooh… “rintih Bi Elin dengan suara seperti berbisik terus.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFiHwCULZVt
“Ayo kita lakukan di kamarku ya Bi,” ajakku sambil menarik pergelangan tangannya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXGUetTibjS
“Iii… iyaaa… tapi aku mau pipis dulu ya,” ucapnya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaPd0nKPX4f
“Ayolah… di kamarku kan ada kamar mandinya. Di sana aja pipisnya,” ucapku sambil menarik pergelangan tangannya sambil melangkah ke kamarku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9MXkKV6BiU
Tak terdengar lagi suara Bi Elin, karena mau melewati pintu kamar Ibu. Kemudian kami membelik ke kanan, menuju pintu kamarku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAusX0sDWkR
Setelah berada di dalam kamarku yang pintunya sudah ditutup dan dikuncikan, barulah Bi Elin berani berbicara, “Ini beneran mau ngemplud Wan?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXisEvrvlt8
“Iya bibiku sayaang… aku udah gak tahan melihat Bibi yang manis dan menggiurkan ini,” sahutku sambil melingkarkan lenganku di pinggangnya. Lalu mengecup bibirnya tanpa keraguan lagi.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGfdOPgruC1
Bi Elin memejamkan matanya. Kemudian berkata sambil melepaskan dekapanku, “Mau pipis dulu ya. Takut ngompol di tengah jalan nanti…”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnPumbRDtdL
Aku mengangguk. “Cuci memeknya yang bersih pakai sabun ya.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvNovGE5mXJ
Bi Elin mengangguk sambil tersenyum manis.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmzHjlSlMMa
Setelah Bi Elin masuk ke kamar mandi, barulah aku sadar bahwa tadi aku keluar dari kamar karena haus dan mau mengambil air minum dari dispencer dapur. Dan sekarang masih haus. Tapi malas keluar lagi. Karena itu kuambil saja sebotol softdrink dari kulkas. Dan menikmati softdrink itu sambil menunggu Bi Elin di kamar mandi.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAfghh3KjR6
Tak lama kemudian Bi Elin muncul kembali dari ambang pintu kamar mandi. Sambil tersenyum – senyum padaku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6TAEeYqRfV
“Rasa ngimpi keponakan yang ganteng ini kok mau sama aku,” ucapnya sambil melepaskan gaun tipis transparan itu. Dan jadi langsung telanjang, karena di balik gaun tipis itu tiada apa – apa lagi selain tubuh langsingnya yang putih mulus. Memang keluarga dari pihak Ibu hampir semuanya berkulit putih mulus.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqnaymQTzj1
Melihat Bi Elin sudah telanjang, aku pun melepaskan celana trainingku, sebagai satu – satunya benda yang melekat di tubuhku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7czN2fqDSO
Bi Elin terlongong setelah menyaksikan bentuk alat vitalku. “Wan… kontolmu gede banget… panjang pula…” ucapnya sambil memegang batang kemaluanku dengan tangan terasa agak gemetaran.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOUSliMQOud
“Emangnya kontol mantan suami Bi Elin segede apa?” tanyaku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQlRacVDT9h
“Gak inget lagi. Aku cuma satu kali digauli sama dia. Terus kami cerai. Karena kami tidak saling mencintai.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAuikfsg8K0
“Kok bisa?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXNgvVwl0dv
“Kami kawin gara – gara digerebek warga. Karena di kampung gak biasa ada cowok bertamu malam – malam. Padahal cowok itu bukan pacarku.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyrOEQm5Zg5
“Terus?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp0dcouUoU6
“Perkawinan kami hanya berjalan seminggu. Lalu bercerai.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8uvxDlaiU0
“Dan Bibi cuma merasakan digauli satu kali aja?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe4ND5fjNKD
“Iya. Lalu aku jadi TKW di Hongkong.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsJgWKs3RjF
“Di Hongkong sih pasti punya pacar kan?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUOkofPuGKr
“Boro – boro punya pacar. Tugasku cuma ngurusin seorang nenek – nenek. Diem di rumah terus, berdua sama si nenek itu. Makanya cuma setahun aku kerja di Hongkong. Lalu pulang. Pokoknya aku tidak pernah nemu cowok yang cocok. Jadi… sekarang ini bakal jadi pengalaman keduaku Wan.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB0QHmvL9hQ
Baru sekali ini aku mendengar latar belakang kehidupan Bi Elin. Tadinya aku hanya tahu bahwa dia seorang janda, yang masih lumayan muda. Cuma itu saja yang aku tahu. Ternyata seperti itu latar belakang kehidupannya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnmzolZ6gVJ
“Sama aku sih santai aja Bi,” ucapku sambil meraihnya ke atas bed.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcF2QYbGNnW
Bi Elin pun tersenyum – senyum sambil celentang di atas bedku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgnVYygwP9g
Lalu kuhimpit tubuh telanjang yang mulus dan terasa hangat ini. Dengan gairah yang luar biasa bergejolaknya. Maklum sudah lebih dari seminggu aku tidak bersetubuh. Karena tenggelam dalam kesibukan di pabrik.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtxx2ooMdjD
Dengan sepenuh gairah aku pun mulai dengan mencium bibir Bi Elin yang tipis merekah itu. Kemudian menurun ke toketnya yang tidak besar tapi kecil pun tidak. Kuemut pentil toket kirinya, sementara tangan kiriku meremas toket kanannya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN9hZH4VZ3p
Tubuh Bi Elin pun mulai menghangat. Lalu aku melorot turun, sampai wajahku berhadapan dengan memeknya yang berbulu jarang sekali. Itu pun hanya tumbuh di atas kemaluannya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsJP9VIA7Sx
“Jembutnya jarang ya,” ucap Bi Elin.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTtCVQupKPR
“Gak apa. Zaman sekarang malah banyak yang mencukur memeknya sampai gundul,” sahutku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡchGIS1EMqO
“Aku sih belum pernah nyukur jembut. Seperti ini aja adanya sejak dahulu. Oooh… mau diapain Wan?” tanyanya ketika aku mulai menciumi memeknya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡInomvtrXDO
“Santai aja Bi. Aku mau jilatin memek Bibi. Makanya tadi kuminta dicuci pakai sabun, biar jangan bau.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvvBWvKXiyN
“Hihihi… memekku gak bau Wan. Aku sih keputihan aja gak pernah. DIjamin bersih memekku sih. Kan seumur hidup baru dipakai satu kali.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNeuoKqw3ZQ
“Iya,” sahutku memperhatikan memek Bi Eli yang tertutup rapat. Lalu kungangakanj, sampai bagian dalamnya yang berwarna merah jambu itu tampak jelas. Memang tiada bau yang kurang sedap. Bahkan tercium harum sabun mandiku. Pasti tadi dia benar – benar mencuci memeknya dengan sabun.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvli0lb7fQX
Aku pun mulai menjilati memeknya, terutama bagian dalamnya yang berwarna pink dan mengkilap itu. Langsung terdengar suara Bi Elin, “Waaan… ooooohhhh… ini pertama kalinya memekku dijilatin Waaan… ooooohhhh… ternyata geli – geli enak gini yaaa… oooooohhhh… Waaaaan…”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ047Kqhc88n
Mendengar rintihan Bi Elin itu, aku semakin bersemangat menjilati memeknya. Bahkan kemudian kufokuskan untuk menjilati kelentitnya yang muncul sebesar kacang kedelai, mengkilap dan tegang.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC1OSraEOLB
Jilatan dan isapanku di kelentitnya, membuat Bi Elin mulai gedebak – gedebuk dan terkejang – kejang. Rintihan – rintihannya pun semakin menjadi – jadi, tapi terasa ditahan agar suaranya jangan sampai terdengar oleh Ibu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoB3rwnzIHF
“Waaaaan… ooooohhhh… Waaaaan… jilatin itilku teruuussss… ini lebih enak lagi Waaaan… sampai merinding – rinding nih aku Waaaaan… jilatin terus itilku… iyaaaa… itilku Waaaan… itiiiillll…”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwLvQCNIPpI
Dan ketika terasa bahwa bagian dalam memek Bi Elin sudah cukup basah, aku pun membenamkan kotolku ke dalam liang memeknya, sambil menghempaskan dadaku ke sepasang toketnya yang masih lumayan kencang.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm1yLbZgCjs
Irama birahi pun mulai berkumandang di telinga batinku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbDBmVcmB7L
Kontolku sudah mulai “mondar – mandir” di dalam jepitan liang memek Bi Elin yang ternyata luar biasa sempitnya. Sehingga liang sanggamanya itu terasa sekali bergerinjal – gerinjal seperti telur ayam yang masih berada di dalkam perut induknya. Ini sangat terasa nikmatnya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnHqEfzQWwb
Aku pun percaya bahwa dia baru kedua kalinya ini disetubuhi oleh lelaki. Karena dengan suaminya hanya satu kali digauli, kemudian bercerai seminggu kemudian. Berarti dia hanya memberikan keperawanannya saja kepada lelaki itu, kemudian bercerai.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHZ8mP6RrIK
Bi Elin makin lama makin mendesah dan merintih, tapi tetap suaranya tertahan – tahan. Pasti dia takut kalau suaranya terdengar oleh Ibu. “Ooooo… ooooo… oooooh… Waaaaan… ternyata dientot sama kontol ini enak sekali rasanya Waaaaan… ini luar biasa nikmatnya Waaaan… oooooh… ooooooohhhhhh…
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkcfsnopMzb
“Memek Bi Elin juga luar biasa enaknya. Seperti memek gadis belasan tahun, sempit sekali rasanya. Asalkan Bi Elin kerasan di sini, nanti dua atau tiga hari sekali kuentot deh…” sahutku sambil melambatkan entotanku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5d1b7HgYQC
“Aku… aku pas.. pasti kerasan di sini Waaan… kontol Wawan yang bikin aku kerasan di sini… oooohhh… enak Wan… enaaaaak… entot terus Waaan… ini luar biasa enaknya… ooooohhhhh… Waaaan…”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm4PCrPowqQ
Bi Elin seperti sudah lupa segalanya. Apalagi setelah mulutku nyungsep di lehernya, untuk m, enjilati leherjenjangnya disertai dengan gigitan – gigitan kecil… semakin lupa daratan jugalah adik sepupu Ibu itu dibuatnya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzjtEPeUnQC
Bahkan seperti yang pernah kuperlakukan kepada wanita setengah baya lain, pada suatu saat kujilati dan kugigit – gigit ketiaknya yang bersih dari bulu ketek… aroma keringatnya tercium olehku… tapi aku malah semakin bernafsu untuk menjilati ketiaknya itu… sementara kontolku semakin gencar mengentot liang memek sempitnya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRRHvnTZXCR
Aku pun melengkapinya. Ketika entotanku makin gencar sementara mulutku sedang nyungsep di ketiaknya, tangan kiriku masih bisa beraksi untuk meremas – remas toket kanan bibiku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrYVhNKfTTR
Akibatnya… Bi Elin mulai berkelojotan. Aku pun tak mau terlalu lama menyetubuhinya. Maka kupercepat entotanku, seperti pelari yang sedang sprint di depan garis finish.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsUV196lLR4
Lalu ia menggeliat dan mengejang, dengan perut sedikit terangkat ke atas.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDLuydiwFAe
Sesuatu yang terindah pun terjadi. Bahwa kami seperti sepasang manusia yang sedang kerasukan. Kami saling cengkram dan saling remas dengan kuatnya, seolah ingin saling meremukkan tulang. Kami sama – sama menahan nafas. Dan liang memek Bi Elin berkedut – kedut kencang, sementara kontolku pun mengejut – ngejut sambil memuntahkan lendir pejuhku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK2PboWBLuc
Crooootttt… croooottttttt… crotttt… crotttt… croooottttt… croooot… crooootttt…!
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIg3OJOb4dV
Lalu kami terkapar dengan tubuh sama – sama bermandikan keringat. Sesaat kemudian aku menggulingkan badanku ke samping, sehingga jadi celentang di sisi kanan Bi Elin.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡss97Rx6svU
“Terimakasih Wan… aku baru nyadar, ternyata disetubuhi itu nikmat sekali ya. Dahulu sih cuman sakit aja yang ada. Makanya aku jadi trauma, takut sakit seperti dahulu lagi. Ohya… nanti kalau aku hamil gimana Wan?” tanyanya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6tucaKt8KJ
“Jangan takut,” sahutku sambil turun dari bed. Melangkah ke arah lemari obat. Dan mengeluarkan dua strip pil kontrasepsi. Lalu menyerahkannya kepada Bi Elin. “Ini obat antki hamil. Baca aja aturan pakainya.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Dj3N4OXOB
“Iya, terima kasih Wan.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPtZd4aJWyV
Maka sejak malam itu Bi Elin jadi sosok untuk dijadikan tempat penyaluran nafsu birahiku. Aku pun jadi sering memberinya uang, agar ia tidak kekurangan untuk menutupi segala kebutuhan pribadinya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6CKyFPxf2D
Petualanganku dengan Bi Elin hanya salah satu sudut dari sekian banyak petualangan seksualku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcPXYwUOFRK
Aku memang sudah bertekad, istri resmiku cukup seorang saja. Tapi aku ingin punya koleksi sebanyak mungkin.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUKp28CblYH
Karena itu hubunganku dengan perempuan – perempuan yang telah menjadi koleksiku itu tetap terjalin dengan baik.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRcXxVNMqN8
Tantre Laila, misalnya, tetap kusayangi dan kuhormati. Dia bukan sekadar pelabuhan kapal birahiku. Tapi juga sebagai wanita yang telah menaikkan derajatku. Dia seolah menjadi penyebabku From Zero to Hero. Lebih dari itu semua, dia sudah mengandung dan melahirkan anakku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEWKVrhEdsR
Tante Laila pun menepati janjinya. Tiga bulan setelah melahirkan, dia minta agar aku mengantarkannya ke rumah, untuk menjumpai ibuku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN3cwGlNYFt
Lalu detik -detik mengharukan itu pun terjadi. Bahwa Tante Laila minta maaf kepada Ibu, karena selama ini seolah menelantarkan Ibu. Lalu dia menceritakan alasan kenapa dia tidak berani menginjak rumahku sekian lamanya itu, karena di telinganya terngiang – ngiang terus ucapan Ayah almarhum, yang melarangnya menginjak lagi rumah Ayah.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC0aVQujRm4
Dijelaskan pula oleh Tante Laila, bahwa saat itu ayahku marah, karena meminjam duit pada Tante Laila tidak dikasih. Dijelaskan pula, bahwa saat itu Tante Laila tahu bahwa Ayah akan mengawini seorang gadis muda bernama Atikah. Padahal saat itu Ayah sudah punya istri tiga orang, kata Tante Laila.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQm8dYqDicG
Aku sudah mendengar masalah itu dari mulut Tante Laila. Bahwa istri almarhum Ayah ada 4 orang. Itu tidak termasuk Bu Mimin yang belakangan terbiasa kupanggil Ema saja. Yang disebut keempat istri Ayah selain Ibu, adalah wanita – wanita bernama Maryati, Siti Nafsiah dan Atikah.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW6Lzj2Iwou
Tante Laila pernah menganjurkanku untuk menemui istri – istri Ayah itu, karena dari mereka lahir saudara – saudara seayah denganku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHqOFHCmi12
Tapi aku belum memikirkan hal itu. Kalau pun ingin mencari saudara, tentunya saudara seayah dan seibu saja yang harus kucari, yaitu Nova itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNY4l7cxRdw
Sebelum pulang, Tante Laila memberi uang yang banyak sekali buat Ibu. Kemudian Tante Laila menciumi pipi Ibu dan pamitan pulang. Kulihat Ibu pun menangis. Mungkin karena merasa terharu dengan kunjungan Tante Laila yang tidak disangkanya sama sekali.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfkfLsdV9EE
Sang Waktu pun berputar terus.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEIkCn9dQCV
Lalu terjadi sesuatu yang sangat menggembirakanku. Bahwa Tante Martini sudah bisa berjalan seperti orang normal. Berkat ketekunannya menjalani therapi sekian lamanya, akhirnya ia bisa berjalan lagi tanpa harus ditopang oleh alat apa pun.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGd34Q1I4dd
Tante Martini mengaku bahwa semuanya itu berkat semangat hidupnya yang menyala – nyala lagi setelah sering kugauli. Hal yang sama pernah kudengar dari mulut Tante Ros.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnx7EakWRlP
Jadi sebegitu pentingkah sosok lelaki bagi seorang wanita yang sudah menjanda?
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTwpRuYS1WN
Entahlah.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjv8PBgZl7T
Yang jelas pada suatu hari, Tante Martini menghubungiku lewat ponsel. Beliau memintaku agar datang ke Jakarta, karena ada sesuatu yang sangat penting untuk dibicarakan, katanya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo41KoRwIa4
Aku memang selalu patuh kepada calon mertuaku yang punya hubungan rahasia denganku itu. Terlebih kalau mengingat kebaikannya yang takkan mungkin kulupakan sampai kapan pun.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPsQYjEvGCQ
Setibanya di rumah Tante Martini, di Jakarta, aku langsung menjumpainya di ruang keluarga. Seperti biasa, kedatanganku senantiasa disambut dengan senyum manis dan ciuman hangat di bibirku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2DmkhHk84B
Seperti biasa, setiap kali aku datang, Tante Martini mengajakku masuk ke dalam kamarnya. Di situlah ia menelanjangi dirinya dan seperti biasa dia memintaku untuk menyetubuhinya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPRhkrSFnAq
Tante Martini yang selalu menganggap kontolku sebagai therapi paling manjur bagi batinnya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6kT1rg21kA
Setelah bersetubuh, Tante Martini mengenakan kembali gaun rumahnya yang putih bersih. Lalu mengajakku duduk di sofa yang dekat dengan kolam ikan koi itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxns7WTl3Si
“Sebenarnya tante mau menyampaikan berita duka sekaligus bisa dijadikan berita gembira bagimu,” kata Tante Martini sebagai awal penuturan yang da anggap sangat penting bagiku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ3Rvdf3eVx
“Pertama… kabar tentang bangkrutnya usaha Pak Hasyim yang mengadopsi adikmu itu. Semua harta bendanya disita oleh bank tanpa ampun. Termasuk rumah dan semua kendaraan bermotornya, “lanjut Tante Martini.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlb2b50na6g
“Lalu bagaimana dengan nasib Nova Tante?” tanyaku tak sabaran, ingin tahu nasib adikku yang belum pernah kulihat bentuknya itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy6R1tnuSLL
“Sebentar… tante mau lanjutkan dulu beritanya. Pak Hasyim dalam stressnya mendapat serangan jantung dan meninggal dunia sebulan yang lalu. Istrinya sampai nangis – nangis dan minta pertolongan sama tante. Terutama mengenai Nova itu. Lalu tante ceritakan mengenai dirimu yang sudah sukses dan menjadi pengusaha besar.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCdfV0Igott
“Jadi… adikku sudah tau kalau dia bukan anak kandung Pak Hasyim?” tanyaku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtISfsoX0jm
“Sudah. Dia ada di sini sekarang.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb1hyQfJ1sG
“Haaa? Mana dia sekarang Tante?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZAB4H1S55R
“Sebentar dulu… kejadian yang menimpa Pak Hasyim itu harus dijadikan peringatan bagi kita. Jangan sampai kita mengalami hal seperti itu… ilmunya sih sederhana… dalam mengelola perusahaan, jangan lebih besar pasak daripada tiang. Itu aja.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy5j3zRIN1r
“Sampai saat ini semua perusahaan yang kuurus selalu sehat Tante. Aku hanya berurusan dengan bank, hanya untuk menyimpan dana. Bukan untuk berhutang. Karena kata para ahli, bank itu laksana meminjamkan payung di musim kemarau, tapi payung itu akan diambil di musim hujan.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5HtFjaEaNh
“Syukurlah kalau Wawan sudah punya prinsip seperti itu. Sepintas lalu bank itu menyenangkan. Padahal kalau kita lepas kontrol, bisa menjadi sumber bencana,” ucap Tante Martini, “Terus hubunganmu dengan Anneke bagaimana? Tetap berjalan mulus kan?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDuqVDsKB0M
Tante Martini memang sudah mengetahui bahwa aku punya hubungan cinta dengan Anneke. Kebetulan Tante Martini mendukung, tetapi memintaku dengan sangat, agar hubungan rahasiaku dengannya tetap berjalan sampai kapan pun. Dan aku sudah menyetujuinya, karena (sekali lagi) aku ini penggila wanita setengah baya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVQoov1dh3i
Kemudian Tante Martini mengajakku ke pavilyun. Sebelum keluar dari kamarnya, Tante Martini sempat membisiki telingaku, “Awas… di depan Nova dan ibu adopsinya jangan memperlihatkan sikap yang aneh – aneh. Bersikaplah sebagaimana lazimnya seorang calon menantu kepada calon mertuanya ya.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2kmEFVSlVH
“Siap Tante. Jangan takut soal itu sih. Jangankan pada mereka, sedangkan kepada Anneke saja sampai detik ini masih kurahasiakan.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqfT4jDao7e
Kemudian kami keluar dari kamar Tante Martini, menuju pavilyun yang letaknya bersebelahan dengan garasi.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh2ZSJtbPfo
Tante Martini pun berseru dari ambang pintu pavilyun yang sudah dibukanya, “Mbak Haya! Ini abangnya Nova sudah datang… !”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6RN61Vj5Sp
Lalu dari dalam pavilyun muncul wanita setengah baya yang kira – kira seumuran dengan Tante Martini. Dengan ramah ia menyapaku, “Ooooh… ini anaknya Pak Jaelani almarum?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2RkA4mAAZz
“Betul Tante,” sahutku sambil menjabat tangannya dengan sopan dan menyebutkan namaku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuh6NR9wdO9
Dia juga menyebutkan namanya, “Haya…”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtvGk72foLD
Lalu Tante Haya berseru ke dalam, “Nova Sayang… ini abangmu sudah datang… !”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyzMuSolMAn
Lalu muncullah seorang cewek berperawakan tinggi sekali (buat ukuran cewek), berkulit putih bersih sampai mirip cewek bule. Namun wajahnya ada kemiripan dengan wajah Wati. Pasti itulah Nova, adik kandungku. Adik seayah dan seibuku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaSRTfG6Qrh
“Nova?” tanyaku waktu dia sudah berdiri di depanku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTKkd2O9fDF
“Iya, “dia mengangguk dengan pandangan datar, “Ini Bang Wawan?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFTy9FJkdMh
“Betgul, kataku sambil membiarkan dia mencium tanganku. Lalu kupeluk pinggangnya sambil mencium sepasang pipinya, “Selamat berjumpa lagi, adikku Sayang…”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC9GBRDYXgV
Nova menatapku sambil tersenyum dan berkata, “Terima kasih Bang. Senang bisa berjumpa dengan abang kandungku.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ38zvqymgWQ
Lalu kami duduk di sofa. Tante Martinio dan Tante Haya pun duduk berdamping di sofa lain.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9liLAfFE8i
Kami pun ngobrol ke barat ke timur, namun intinya sudah kutangkap. Bahwa Tante Haya mempersilakanku untuk membawa Nova dan berkumpul dengan keluarga kandungnya kembali. Karena keadaan Tante Haya sedang serba sulit, sehingga merasa kasihan kepada Nova kalau harus hidup tanpa kepastian ke depannya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeLzkMZV5AK
Lalu Tante Haya bertanya, “Setelah Nova berkumpul dengan keluarga kandungnya nanti, masih biolehkah tante menengok dia ke rumah Wawan?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPKPybAOLwY
“Tentu saja boleh Tante,” sahutku, “Biar bagaimana Tante kan yang merawat Nova sejak bayi merah. Nova sendiri mungkin bakal sering merasa kangen kepada Tante nanti.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtKyKNHsdIO
Tante Haya mengangguk – angguk sambil tersenyum, namun matanya tampak berkaca – kaca.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeu6zgiEgt0
Kemudian aku dan Tante Haya tukaran nomor ponsel.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9r2QJ7oflD
Setelah Nova tampak siap dengan menjuinjing tas pakaiannya, aku pun berdiri dan pamitan kepada Tante Haya dan Tante Martini.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDk1UAhMuua
Pada saat Nova pamitan kepada Tante Haya, tampak ibu adopsi Nova itu bercucuran air mata. Sambil berkata sendu pula, “Pandai – pandai kamu menitipkan diri nanti ya Sayang. Jangan terlalu manja seperti sedang bersama mama.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6GgKQWA8Ll
“Iya Mama,” sahut Nova, “Mama jaga kesehatan baik – baik ya. Nanti aku pun akan sering minta diantarkan sama Bang Wawan, untuk bertemu sama Mama.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeW8I0WzGnu
Beberapa saat kemudian Nova sudah duduk di sebelah kiriku, dalam mobil yang sedang kuluncurkan di atas jalan aspal.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9n5Yxk4zqs
“Sudah dengar dari mamamu kalau ibu kita itu seorang wanita tunanetra?” tanyaku pada suatu saat.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNlhavlbNAG
“Sudah Bang.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡecjuY61D4Q
“Di rumah ada adik sepupu Ibu yang ditugaskan untuk melayani Ibu. Nanti setelah ada kamu, bantu juga melayani Ibu ya.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡciTtqugn3j
“Iya Bang. Aku sudah menyadari hal itu sih. Kan beliau yang mengandung dan melahirkanku ke dunia ini.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2lQ43odPbn
“Syukurlah kalau kamu sudah insyaf sih.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvVd0CE9JLc
“Maksud Abang insyaf dari apa?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi49KJOFqrm
“Dahulu aku pernah mendengar kamu sangat kolokan pada saat Pak Hasyim masih ada dan perusahaannya belum bangkrut. Bahkan ada yang bilang juga kalau kamu sangat jutek kepada siapa pun. Tapi aku tidak melihat kemanjaan dan kejutekanmu itu sekarang.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBwBF3njjjI
Nova menyandarkan kepalanya ke bahu kiriku. Sambil berkata, “Aku juga tau diri Bang. Dahulu waktu almarhum Papa sedang jaya – jayanya, aku bisa berbuat seenaknya. Tapi sekarang… tidak jadi gelandangan pun sudah untung. Tentu saja aku tak berani bersikap dan berperilaku seperti anak orang tajir lagi.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4B4spBedFK
Aku terharu juga mendengar ucapan adikku itu. Lalu kubelai rambutnya dengan tangan kiriku, sambil berkata lembut, “Yang penting kamu sendiri harus berusaha untuk mengambil hati orang – orang di sekitarmu nanti. Supaya mereka semua menyayangimu.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Uin8ggJsp
“Iya Bang.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhQ80SMeKun
“Kamu punya pacar di Jakarta?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAxvnPGf84s
“Nggak Bang. Kapok pacaran waktu masih di SMA dahulu.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGZ3JCV5aUq
“Kenapa kapok?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqLQH6Uqgt8
“Ngejengkelin. Mau ngatur mulu. Ke sana gak boleh ke sini gak boleh. Putusin aja sekalian.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlvksQyPQpI
“Pacarannya sejauh apa?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhrNIeauZOK
“Maksud Abang?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6rMZJtPvD5
“Batasnya sampai di mana? Apakah cuma sampai ciuman atau lebih dari itu?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv4KTZdKSHn
“Nggak sejauh itu Bang. Dia hanya kuijinkan cium pipi doang.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhRN0ctIxkj
“Sejak saat itu gak pernah pacaran lagi?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUZ21F7NWb5
“Nggak pernah Bang.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL90Nsx9DlC
“Kalau pacaran cuma sampai cium pipi, berarti kamu masih perawan dong.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgZ5gATMhNY
“Aku udah gak perawan Bang. Tapi yang memecahkan selaput daraku bukan manusia.“
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlIY4p4Hss5
“Bukan manusia?! Terus apaan yang ngambil keperawananmu? Hantu atau anjing atau kuda…”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTJOZ5TMtxH
“Bukan… bukan Bang. Dildo yang ngambil keperawananku Bang.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg0WP7SrDrp
“Dildo?! Terus kamu diem – diem suka makai dildo terus?” tanyaku dengan perasaan kasihan juga pada adik kandungku itu. Karena dia begitu polos menjawab setiap pertanyaanku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Pxj1BqEE4
“Iya Bang. Daripada ngajak cowok yang nyebelin, mendingan pakai dildo kan Bang.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWkPdmkUA0F
“Sekarang dibawa dildonya?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO4s4aUfsVL
“Dibawa…” sahut Nova nyaris tak terdengar.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwC1D3KTDuR
“Coba lihat…” kataku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzpfY7Fkerl
Nova melepaskan seatbeltnya, lalu melangkah kie seat belakang, di mana tas pakaiannya diletakkan. Lalu ia pindah ke depan lagi sambil menyerahkan dildo itu beserta kotak kartonnya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpxD6lStelh
Tampaknya Nova sudah pasrah pada apa pun yang kuperintahkan.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUCGB3jdiQP
Ketika kukeluarkan dildo itu dari kotaknya, ternyata dildo itu hanya berbentuk lonjong seperti kapal selam. Tidak dibentuk seperti kontol. Lagian ukurannya kecil. Jauh lebih kecil daripada batang kemaluanku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHirqBLRWte
Kuberikan lagi dildo dan kotaknya itu pada Nova. Karena aku sedang nyetir.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1qGwZSale6
“Nova Sayang… sebenarnya tidak baik maen dildo seperti itu. Bisa merusak jiwamu nanti,” ucapku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsyilUeTw2j
“Iya Bang,” sahutnya lirih.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxwxXGVn5Zo
“Pada saatnya menggunakan dildo, pasti kamu mengkhayalkan seorang cowok. Lalu kamu melayang – layang dalam arus halusinasi. Aku takkan memaksamu, tapi kalau kamu sayang pada mentalmu sendiri, buanglah dildo itu sekarang juga.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK2vj4xoVsN
“Iya Bang,” sahut Nova sambil menurunkan kaca pintu di sebelahnya, kemudian dibuangnya kotak berisi dildo itu ke jalan.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoagy8Vm08e
“Aku sayang sama kamu Nov,” ucapku sambil membelai rambutnya, karena kepalanya tersandar ke bahu kiriku lagi.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh6LupTMpXh
“Iya Bang. Aku juga sayang sama Abang.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ZghwbzSET
Sedan hitam yang kukemudikan meluncur terus di jalan tol menuju kota tercintaku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk2s7VJdQ20
Malam pun semakin larut.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZtbuyxjRKG
Ketika kami tiba di rumah, jam tanganku sudah menjukkan pukul satu pagi.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdy4W9z0pI5
Aku selalu membekal kunci – kunci cadangan, sehingga dengan mudah bisa membuka pintu garasi. Setelah menyimpan mobil di garasi, kututup dan kukuncikan kembali pintunya. Kemudian mengajak Nova masuk ke dalam rumah.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzziKM0Tf1j
Ibu sudah tidur nyenyak. Bi Elin juga sama. Sehingga Nova kuajak tidur di kamarku saja.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsJQ0kSLBIC
“Kalau mau bersih – bersih dulu, itu pintu kamar mandinya,” kataku ketika Nova sudah meletakkan tas pakaiannya di atas meja kecil dekat televisi.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDIMoBqnko8
“Iya Bang,” sahut Nova sambil mengeluarkan kimono putih dari tas pakaiannya. Kemudian masuk ke kamar mandi.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmjzD6zqgxJ
Seharusnya aku langsung membawa Nova ke kamar Ibu, untuk memberitahu bahwa aku sudah berhasil membawa adikku kembali ke rumah peninggalan Ayah almarhum ini. Tapi aku selalu tidak tega mengganggu Ibu kalau sudah tertidur nyenyak begitu. Tadi sampai terdengar suara ngoroknya ke luar, membuatku yakin bahwa Ibu sedang enak – enaknya tidur.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfuyXDxIKi6
Setelah mengganti pakaianku dengan baju dan celana piyama, aku merebahkan diri di atas bed. Nova pun naik ke atas bedku dan merebahkan diri di sampingku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVSa1xp0KL3
“Sebenarnya ada kamar kosong yang tadinya dipakai oleh Kak Wati. Tapi setelah dia menikah, kamar itu kosong. Apakah kamu mau tidur di kamar yang kosong itu?” tanyaku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiYhmqHmCMw
“Nggak mau. Aku mau tidur sama Abang aja ya… please…” sahutnya dengan suara memohon.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXLUV3SDcXd
“Kenapa? Kamu takut tidur sendirian?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP2fMxugqhS
“Nggak. Tapi aku teriungat Papa almarhum. Semasa beliau masih ada, aku sering tidur di kamar Papa Mama. Dan aku selalu merasa nyaman kalau tidur dalam pelukan Papa,” ucap Nova sambil meletakkan lengannya di dadaku, “Setelah berjumpa dengan Abang, aku punya perasaan Abang ini laksana pengganti Papa yang sudah tiada.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxB2k1ws2VG
Kutatap wajah adikku yang cantik dan bermata sayu itu. Perasaan iba pun timbul. Lalu kupeluk pinggangnya sambil berkata, “Ya udah… sekarang tidurlah Sayang.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPCaGixNa7G
“Bang…”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS9jF0ikMvP
“Hmm?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtvToqTSxwB
“Apakah Abang benar – benar sayang padaku?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAWoyUfWAAl
“Tentu aja,” sahutku sambil membelai rambutnya, “Kalau gak sayang, ngapain kamu dibawa ke sini? Kita ini saudara kandung. Sedarah sedaging.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVPgDGJ01zL
“Iya Bang. Aku juga sayang sama Abang. Sayang sekali,” ucapnya sambil menumpangkan pahanya di atas pahaku, sehingga belahan kimononya terbuka lebar. Dan… aku melihat kemaluannya yang tak bercelana dalam. Membuatku tergetar dalam perasaan aneh. Bukan lagi sebagai perasaan kakak pada adiknya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡujHaOGFaUP
Batinku bergulat dahsyat. Antara nafsu dan kesadaran bahwa Nova ini adik kandungku yang harus kulindungi kehormatannya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnPK5AOffK6
Sampai akhirnya kuusap – usap memek adikku yang cantik ini. Dan… Nova diam saja. Bahkan semakin mempererat dekapannya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbTXxB05OgP
“Kenapa kamu gak pakai celana dalam?” tanyaku perlahan.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVWSZCN7rxj
“Aku udah terbiasa kalau mau tidur gak pakai beha dan celana dalam. Supaya pernafasanku lebih lapang.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6e7Ztx9KRt
“Dan gampang kjalau mau mainin dildo juga kan?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhzrzsCtnVB
“Iya Bang. Hehehee…”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjFUofgVP9K
“Kamu belum pernah merasakan kontol yang sebenarnya?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkFFhCvEpr2
“Belum pernah Bang.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE54lu90Vgd
“Sekarang mau ngerasain?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjFT5zvRNFc
“Kontol siapa? Gak mau ah kalau dikasih kontol sembarang cowok sih. Kalau… kalau kontol Abang aku mau…” sahutnya dengan nada lugu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9CpVTNbuo8
Mendengar jawaban itu, aku tidak cuma mengusap – usap memeknya lagi. Melainkan mulai menyelinapkan jari tengahku ke dalam liang memeknya yang sempit tapi sudah agak basah dan licin. Lalu kugerak – gerakkan jari tengahku ke dalam dan ke luar ke dalam lagi ke luar lagi…
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHKqZXwPAZO
Tapi aku tidak berani memasukkan jariku terlalu jauh. Hanya berani seruas jari saja.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡws8HNzvLOQ
“Baaaang… duuuuh Baaaang… ini… enak sekali Bang…”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxIO33759Zu
“Beneran kamu mau nyobain kontolku?” tanyaku dengan jari yang masih tetap kuentotkan di liang memek Nova, tapi tetap hanya sebatas 1 ruas saja…
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSodmGYI9hF
“Mau… tapi bagaimana kalau aku hamil nanti?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlM67ENIwFc
“Soal itu sih gampang,” kataku sambil turun dari bed dan mengeluarkan tiga strip pil kontrasepsi. Lalu kuberikan ketiga strip pil kontrasepsi itu pada Nova sambil berkata, “Ini pil anti hamil. Baca aja petunjuknya nanti.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFffEDDnwwu
Nova menyambut ketiga strip pil kontrasepsi itu. Lalu membaca petunjuk yang tertera di bagian belakang stripnya. “Ini pil kabe ya Bang.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡySKukpY3zq
“Iya,” sahutku sambil naik lagi ke atas bed.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpK4KTECb09
“Ayo kalau gitu sih. Abang mau kan melakukannya sekarang?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKGScQ5mNp2
Aku mengangguk sambil melepaskan baju piyamaku. “Tapi harus merahasiakannya ya. Ini rahasia untuk kita berdua aja ya.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBSmP62ojex
“Iya Bang. Aku janji,” ucap Nova sambil mengangkat dua jari tangan ke dekat telinganya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtE2NXPNGTa
Setelah melepaskan celana piyamaku, sehingga tinggal celana dalam yang masih melekat di badanku, kulepaskan ikatan tali kimono Nova, kemudian Nova sendiri yang melepaskan kimononya. Sehingga tubuh Nova terbuka sepenuhnya alias telanjang bulat. Karena sejak tadi ia tidak mengenakan beha mau pun celana dalam.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE5NFmnVpJB
Aku terpukau menyaksikan betapa putih mulusnya tubuh adik kandungku itu. Tiada cela setitik pun di mataku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvDyS911bcP
Lalu kena;pa dia harus merusak keperawanannya sendiri dengan dildo yang sudah dibuang itu?
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAK6qx5IICB
Entahlah, aku belum menanyakan masalah itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdC5JT7NIEu
Lagian usia Nova sudah 20 tahun. Sudah dewasa. Wajar saja kalau dia sering dilanda kepenasaranan, ingin tahu seperti apa rasanya hubungan sex yang sering dijuluki Surga Dunia itu. Lalu dia mendapatkan kenikmatan dari alat bantu itu. Padahal kalau dia sudah merasakan alat kejantanan yang asli, mungkin dia akan merasakan sesuatu yang lain.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDVBdWvwMph
Nova pasrah saja ketika kuberitahu bahwa hubungan sex itu harus didahului dengan foreplay dulu. Supaya dia benar – benar siap untuk dipenetrasi.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyS2lLcsacp
Kemudian aku menelungkupi tubuhnya sambil mencium dan melumat bibirnya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJdlIEL2G8Q
Jujur, perasaanku sat ini bukan seperti sedang mencumbu adik kandungku. Maklum aku melihatnya setelah dewasa begitu, sehingga aku merasa seperti berhubungan dengan orang luar yang bukan saudara kandungku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW5b0ztBDSk
Ternyata Nova juga merasakan hal yang sama. Belakangan dia mengaku bahwa setiap berdekatan denganku, seperti berdekatan dengan kekasihnya. Bukan seperti berdekatan dengan abang kandungnya. Jadi pada intinya, batin kami sama – sama dialiri arus birahi.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3fOzrJPH29
Terutama ketikia aku mulai mencium bibirnya sanmemainkan pentil toketnya yang mulai menegang. Lalu suhu badan Nova pun mulai menghangat.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxBaNXfb9kX
Bahkan Nova menatapku sambil bertanya perlahan, “Bang… kalau nanti aku jatuh cinta sama Abang gimana?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPBqZqVbuO9
“Gak apa – apa Sayang. Aku juga bisa aja jatuh cinta padamu. Tapi kita harus pandai merahasiakannya. Jangan sampai ada orang tau. Karena kita ini kakak beradik kandung.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡflsNg0Nwph
“Tapi… sebenarnya sejak melihat Abang di Jakarta tadi… rasanya aku sudah jhatuh hati sama Abang.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ45d7YYTeNL
“Aku pun sama. Begitu melihatmu tadi, aku langsung merasa sayang padamu. Karena kamu ini sangat cantik Sayang,” ucapku yang kulanjutkan dengan kecupan mesra di bibir tipis sensualnya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTGMB2tqLIm
“Ooooh Bang… kalau begitu kita jadi sepasang kekasih gelap aja ya. Aku yakin akan bahagia kalau menjadi kekasih Abang.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjaLHc55qnK
“Iya… nanti kita pikirkan matang – matang, jalan mana yang harus kita tempuh. Yang jelas aku sangat sayang padamu Nov.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp5e9l219Ly
“Aku juga sayang sama Abang.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7eoA9jlHwU
“Baguslah kalau begitu. Sekarang aku akan menjilati memekmu ya. Biar pada waktunya kontolku dimasukkan, jangan membuatmu sakit.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRJDnQnfib5
“Iya Bang… aku pasrah aja sama Abang. Karena aku yakin Abang pasti tau apa yang terbaik untukku.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlz7F6bceS1
Lalu kungangakan memek Nova yang bersih dari jembut itu, sampai terlihat bagian dalamnya yang berwarna pink dan mengkilap karena agak basah.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLXO7fqFIMI
Ketika aku mencermati bagian dalam memek adikku itu, ada keheranan di benakku. Karena smeuanya masih terkatup rapat. Terutama mulut liang sanggamanya. Tapi keheranan itu segera kulupakan. Lalu aku mulai menjilati bagian dalam memeknya yang berwarna pink itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqpFqNgzCNT
Nova pun mulai menggelinjang sambil meremas – remas kain seprai.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOdyr4fcZXN
Terlebih setelah aku fokus menjilati clitorisnya yang muncul dan mengkilap itu. Nova pun menggeliat – geliat terus sambil menahan – nahan nafasnya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFo1h2OElbQ
Terkadang kusedot clitorisnya yang terasa sudah mengeras ini (pertanda horny). Tentu saja semua ini kulakukan sambil mengalirkan air liurku ke dalam memeknya. Agar “pelumasnya” cukup banyak.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ63nJxZ2dfw
Setelah cukup lama menjilati memek dan clitorisnya, aku pun merasa sudah tiba waktunya untuk melakukan penetrasi.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡveF9AmP3xS
Maka kurenggangkan jarak sepasang paha putih mulus Nova, sambil siap – siap meletakkan moncong kontolku tepat di ambang “pintu surgawi”nya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRZ2m69zo48
Dengan sekuat tenaga kudorong kontolku yang sudah ngaceng berat ini.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTuvNJkU9lt
Ciaaaaah… meleset ke bawah…!
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzktnWjjcTN
Kubetulkan lagi letak moncong kontolku dan kudorong lagi dengan tenaga full.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxnuU8CZu4l
Gila… meleset lagi. Kali ini melesetnya ke atas. Malah kontolku jadi melengkung karena tidak tepat sasaran.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7aoxnTUYC9
Selanjutnya aku mencolek – colekkan dulu moncong kontolku di seputar mulut liang sanggama Nova. Bahkan setelah merasa tak salah lagi, kudesakkan kontolku sampai masuk kepalanya sedikit.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGg6WcsrE8o
Aku mengumpulkan tenaga dan konsentrasiku, sambil memegang batang kemaluanku yang moncongnya sudah diselipkan ke mulut liang sanggama Nova. Lalu kudorong sekuat tenaga… melesak sedikit… dorong lagi lebih kuat… masuk lagi sampai lehernya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkXiq41nzyg
Sementara Nova hanya memejamkan matanya dengan sikap pasrah.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡakcepVdBRR
Aku pun menghempaskan dadaku ke atas dada Nova sambil berkata, “Memekmu seperti masih perawan Sayang. Apakah kamu yakin kalau kamu tidak perawan lagi?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPYMDeDlmNj
Nova menatapku sambil berkata lirih, “Gak taqu juga Bang… aku hanya mikir kalau sering mengalami orgasme, pastilah aku gak perawan lagi.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Z4DBZw9ZZ
“Cara menggunakan dildo bagaimana? Dimasukkan semuanya ke dalam liang memekmu?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1DfDvZnKgD
“Gak Bang. Hanya ditekankan ke clitorisku sambil diaktifkan vibratornya.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd83u2kvcky
“Sama sekali tidak pernah dimasukkan ke dalam liangnya?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHD6XBwDzPl
“Pernah. Tapi hanya sekitar satu sentimeter aja. Gak berani masukin dalam – dalam.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHP6zY25bdS
“Ya udah… nanti juga akan terbukti masih perawan atau tidaknya sekarang ini,” ucapku sambil mendorong lagi kontolku sedikit demi sedikit, sampai masuk lebih dari setengahnya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtihSp1NSyf
Setelah masuk lebih dari separohnya, aku pun mulai mengayun kontolku sambil memperhatikan wajah Nova yang sudah mulai membuka matanya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1xiUoRHRng
Mata Nova itu sayu. Dan secara objektif harus kuakui, bahwa Nova sedikit lebih cantik daripada Anneke. Ini penilaian yang objektif, bukan lantaran dia itu adik kandungku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY18UHrRaur
“Bang…” ucapnya lirih.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxDMhzqN3Hh
“Hmmm?” aku masih perlahan mengayun kontolku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9MDwe1wf3t
“Aku yakin… aku sudah cinta pada Abang. Bukan sekadar sayang lagi…” ucapnya tersendat – sendat, karena aku mulai mengentotnya, meski belum dipercepat entotannya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkwPciznZ5w
“Tapi kita takkan bisa jadi suami istri Sayang. Kamu kan adik kandungku.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSV7XTvEDDB
“Biar aja Bang. Yang penting kita bisa saling mencintai… tanpa harus diketahui orang lain… oooooo… oooooooohhhhh… Baaang… ini mulai enak sekali Baaaang…”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY8ZdRQIawU
Aku masih pelan – pelan mengentotnya. Sehingga diam – diam aku mengangkat badanku sambil mengamati kontolku yang sedang memompa liang memek adikku. Ternyata kecurigaanku benar. Kontolku seolah diselimuti oleh lapisan tipis kemerahan. diselimuti oleh darah perawan Nova…!
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR5yb7lX4zT
Maka sambil melanjutkan entotanku, bibir sensual Nova kupagut. Kuciumi dan kulumat bibirnya, disusul dengan bisikan, “Benarkah kamu mencintaiku Sayang?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ05PYmatziw
“Iya Bang. Kalau gak cinta, gak mungkin aku menyerahkan memekku pada Abang…”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡczhaz6WgvY
Terharu aku mendengar ucapan Nova itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE3F8NkuEbU
“Aku juga mulai mencintaimu Sayang…” ucapku sambil menciumi kelopak mata, ujung hidung dan bibirnya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE9GtPLtTAx
“Terima kasih Bang…” ucap Nova sambil mendekap pinggangku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAuDH18uQXd
Aku mulai mempercepat entotanku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9qqOqzzOKD
Nova pun mulai mendesah – desah dan merintih – rintih perlahan, “Aaaaaah… Baaaang… aaaaah… ini luar biasa enaknya Bang… aaaaaaah… Baaaaang… aku cinta padamu Baaaaang… cinta sekali Baaaaang… aaaaaaah… aaaaaah…”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKeOZNeaRYV
Karena melihat darah perawan tadi, aku jadi sadar bahwa aku sedang mengentot memek yang masih perawan. Karena itu, pasti ada luka di dalam memek Nova nanti.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiOJvXV8xIs
Itulah sebabnya aku takkan terlalu lama menyetubuhi Nova, karena takut membuatnya tersiksa nanti.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7NPJsMM9WO
Maka aku pun mengintip gejala – gejala Nova akan mencapai orgasmenya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIFxUjTDvip
Dan itu tidak lama. Baru saja seperempat jam aku menyetubuhinya, Nova mulai berkelojotan. Pada saat itu pula kugencarkan entotanku, sambil berkonsentrasi agar secepatnya ejakulasi.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTODijvTd8m
Lalu… pada waktu Nova sedang mengejang tegang, aku pun menancapkan kontolku sedalam mungkin… sampai terasa moncong kontolku mentok di dasar liang memek Nova.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjHhaX8hkRW
Lalu terasa liang memek Nova berkedut – kedut perlahan, disusul dengan kejutan – kejutan kontolku yang sedang memuntahkan lendir kenikmatanku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqJGbDuUSjj
Croootttt… croootttt… croooottttt… crotttttt… croooottttttt… crottttt… crooootttt…!
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDmuujW0X7D
Nova terkulai dalam pelukanku. Namun masih sempat ia berkata lirih, “Terima kasih Bang… yang barusan, luar biasa indahnya… karena diiringi perasaan cintaku pada Abang…”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIaGlL4jlCZ
“Kamu sudah ikhlas memberikan keperawananmu padaku?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwLVd3BslfM
“Keperawanan? Aku kan memang gak perawan lagi Bang.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRF7LsSMPiB
“Siapa yang bilang kamu tidak perawan lagi? Sebelum kontolku dimasukkan ke dalam memekmu, kamu masih perawan Sayang,” ucapku sambil mencabut kontolku dari liang memek adikku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWudnqvhK6o
“Tuh… lihatlah… darah perawanmu jadi saksi, bahwa sebelum kusetubuhi barusan, kamu masih perawan… !” kataku sambil menunjuk ke darah yang tergenang kira – kira sebanyak 1 sendok teh di bawah memek Nova.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPKok3qTva3
Nova duduk sambil memandang ke arah genangan darah perawannya di kain seprai putihku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs5L3mFpOzI
“Jadi aku tadi masih perawan Bang? Pantasan tadi terasa ada yang perih – perih,” ucap Nova tampak bingung.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTzzquNEsri
“Perih karena hymen-mu sobek tadi. Begitulah kenyataannya. Dildo itu tidak merusak keperawananmu, karena kamu tidak pernah memasukkannya ke dalam memekmu kan?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3TfCFQNl7g
“Iya Bang. Aku hanya suka menempelkan dildo itu di clitoris dan di labia mayoraku. Belum pernah dimasukkan sampai ke dalam liangnya. Tapi sekarang aku benar – benar gak perawan lagi kan?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8IjQ5oV8XD
“Iya. Kamu ikhlas memberikannya padaku?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5wQTe6kGl4
“Ikhlas Bang. Malah aku senang karena telah memberikannya kepada cowok yang aku sayangi sekaligus kucintai. Tapi Abang jangan mencampakkan aku nanti ya Bang.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0eDYUSNnPW
“Aku bukan manusia sejahat itu, Nova Sayang. Tapi di depan orang lain, kamu jangan memperlihatkan sikap mesra padaku ya.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXFAIDL9qGt
“Iya Bang. Tapi kalau bersikap manja sebagai seorang adik kepada abangnya, boleh kan?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3FpyBs3vOc
“Boleh. Yang gak boleh itu mencium bibirku di depan orang lain, misalnya. Kalau cium pipi malah gak apa – apa.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡphkB6qzfBF
Nova menganguk – angguk sambil tersenyum. Lalu kuminta Nova turun dulu dari bed. Kemudian kutarik kain seprai itu, untuk diganti dengan kain seprai baru. Kuipilih kain seprai berdasar coklat muda dengan corak kotak – kotak berwarna coklat muda.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfKg67l5q5e
Ketika aku sedang memasangkan kain seprai yang masih bersih itu, Nova menggulung kain seprai yang sudah terciprati darah perawannya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZR3WpCVaoK
“Seprai yang ini mau dikemanain Bang?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhndTNY1Z8V
“Masukkan aja ke dalam mesin cuci di dalam kamar mandi itu. Besok pagi akan kucuci, agar bekas darahnya jangan kelihatan orang.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRp3CFAnCGw
“Iya Bang.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzmbAWzaKmj
Esok paginya kubawa Nova ke dalam kamar Ibu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa9AHyFl2rr
Kulihat Ibu sedang duduk di sofa kamarnya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWgR1IItfPI
“Anak bungsu Ibu sudah bersama kita Bu.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIHoUBuCIo7
“Anak bungsu?” Ibu tampak kaget, “anak yang diadopsi oleh Pak Hasyim itu?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5rGf4Rr9si
“Iya Bu. Saat diadopsi oleh Pak Hasyim, adikku itu belum diberi nama kan? Nah… sama Bap hasyim dan istrinya diberi nama Nova.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtE8ydZJ1Vx
“Nova, “gumam Ibu sambil mengangguk – angguk.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIgwsbQ2RxP
“Ini si bungsu sudah bersama kita Bu,” ucapku sambil menoleh kepada Nova dan memberi isyarat agar mencium tangan dan memeluk Ibu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhlxek26bQG
“Mana anakku yang namanya Nova itu…?” Ibu merentangkan kedua tangannya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzNSSTeHb5y
Nova pun mencium kedua kaki ibu, kemudian mencium tangannya. Dan menghambur ke dalam pelukan Ibu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIdHe3nr7BT
Ibu menangis terisak – isak, sementara Nova pun tampak bercucuran air mata.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2U7hFFeJEH
“Anakku… gak kusangka ibu bakal ketemu lagi denganmu Sayang… hiiiks… hiksssss… waktu kamu diberikan kepada Pak Hasyim, Ibu tidak tau sama sekali. Baru tau ketika mau menyusuimu, almarhum Ayah bilang bahwa kamu sudah diberikan kepada Pak Hasyim untuk diadopsi oleh beliau… hikkssss… hikkssss…
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeDdxlzHPfG
“Pak Hasyim sudah meninggal Bu. Setelah perusahaannya gulung tikar, seluruh harta bendanya disita oleh bank. Lalu Pak Hasyim kena stroke berat dan akhirnya meninggal.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw5kqTS9cLR
“Lalu Nova ini bagaimana nasibnya?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5huMNNWTAN
“Istri Pak Hasyim sudah ikhlas mengembalikan Nova kepada kita.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1YXOHORRQL
“Ya Allah… terima kasih Allah… terima kasih karena anak hambamu ini sudah boleh bersamaku lagi…” ucap Ibu sambil menengadahkan kedua telapak tangannya ke atas.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTg4fIESEIO
Kelihatannya Nova senang juga bisa bersama ibu kandung kami.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhrHUiiKA7G
Pada suatu saat Ibu berkata padaku, “Kamar Wati itu kan kosong Wan. Tempatkan aja adikmu ini di situ.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhTkAzUrbSb
“Nova gak mau Bu,” sahutku, “Nova ingin tidur di kamarku. Karena sejak Pak Hasyim meninggal, dia sangat kehilangan. Lalu setelah dekat denganku, dia merasa seperti menemukan pengganti Pak Hasyim. Kerena itu dia mau tidur di kamarku seterusnya Bu.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4vaNwl5XCk
“Oooh, ya udah. Di kamarmu kan ada dua bed ya Wan?” tanya Ibu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNnIVurmH00
“Iya Bu.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN5FpM0Y6Dd
“Wati sudah dikasihtau?” tanya Ibu lagi.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUmqjayh3YJ
“Belum. Biar kuhubungi dia sekarang, “katyaku sambil mengeluarkan handphone dan memijit nomor Wati. Sengaja kukeluarkan suaranya lewat speaker ponselku. Supaya Ibu dan Nova bisa ikut mendengarkan.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqWodn9PFez
Lalu :
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj8vls9rj9x
“Hallo Wan…”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9g2hmeuGXj
“Ada kabar gembira nih Wat.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy8MfOWF1QF
“Kabar apa?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhh1w4xHBCr
“Adik kita yang dahulu diadopsi oleh Pak Hasyim itu, sekarang sudah ada di rumah.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOiN3cvRwsr
“Wah… kok bisa? Baguslah, jadi kita bertiga terkumpul lagi.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2v2ems5vdf
“Panjang ceritanya. Bisa datang ke rumah?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5b3rjNiTs4
“Wah… aku sedang di bandara Wan. Sejam lagi juga mau terbang ke Jepang.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmF5wkLTj5P
“Ohya?! Ada urusan apa di Jepang?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi2XTNX2l1g
“Urusan bisnis suami, sekalian ngajak aku jalan – jalan. Nanti deh sepulanbgnya dari Tokyo aku datang ke rumah. Pengen lihat adik bungsu kita itu.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrzkP8ChIZi
“Iya, iya. Semoga penerbangannya selamat dan lancar. Titip salam aja sama suamimu.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw8zr4GC04P
“Oke Wan. Salam baktos aja buat Ibu. Dan salam buat adik bungsu kita… siapa namanya?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrEoNhZLO8D
“Nova.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvjDZKyk85U
“Ya, bilangin sama Nova, kita semua sayang sama dia.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfFfDU7uy88
“Oke,” sahutku sambil menutup hubunganku dengan Wati.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhS84ri6NyS
Ketika aku menoleh ke arah Nova, ia tersenyum – senyum. Mungkin senang mendengarkan percakapanku dengan Wati tadi.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw9gUZdErIn
Hatiku pun jadi senang, karena merasa telah berhasil mengumpulkan kembali anak – anak Ibu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUBgsNg9EKB
Tapi tiga hari kemudian… ketika aku pulang dari kantor, hari masih siang. Baru jam setengah satu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTeCvuEPK6O
Dan ketika aku masuk ke dalam kamar, kulihat Nova sedang duduk di sofa.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGo9gkUe5Ks
Yang membuatku tertegun, kulihat matanya basah, bahkan masih banyak air mata yang membasahi pipinya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmfztACJEgq
“Kamu menangis? Kenapa Sayang?” tanyaku sambil membelai rambutnya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1gah7W8bjw
“Nggak kenapa – kenapa Bang… hiks…” sahutnya sambil menunduk.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3d7lcKVneX
“Apakah kamu menyesali pada perbuatan kita berdua?” tanyaku sambil duduk di sampingnya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2PmZIShk6l
“Nggak Bang. Masalah itu sih justru membahagiakan diriku,” sahutnya sambil merebahkan kepalanya di atas kedua pahaku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAFBLbGPVv1
“Lantas kenapa kamu menangis? Ngomong dong terus terang. Kalau ada masalah, jangan disimpan sendiri.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ZvXm6GRMB
“Aku… hiks… aku kangen sama Mama Bang… hiks…” ucapnya sambil terisak – isak.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNkvttYUIR0
“Nah begitu dong ngomong. Kebetulan besok aku mau ke Jakarta. Jadi bisa sekalian mengajak mamamu ke sini ya.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG1EWmfAqO1
“Iya Bang… hiks… terima kasih…”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCRC50uOqyi
“Udah… jangan nangis lagi ya Sayang. Lain kali kalau ada apa – apa, ngomong aja sama aku. Jangan dipendam sendiri, apalagi pake nangis segala begitu.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEkENYctb8A
“Iya Bang…”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcUHdLEsUIU
“Biar otakmu segar lagi, kita refreshing ke villa yok.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwCqWi20uQK
Nova bangkit dengan sikap mendadak jadi ceria lagi, “Mau.. mau Bang, “sambutnya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxlhnm77Pe0
“Kalau mau, ganti baju dulu gih.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVKWmCZmcJG
“Sekalian mau mandi dulu ya Bang.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKVsrgvddFi
“Iya. Aku juga mau mandi.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQrUyutHBLx
“Ya udah… bareng aja mandinya, yuk Bang, “ajak Nova sambil tersenyum.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe0bYV77p4j
“Tar dulu… kamu duluan ke kamar mandi gih. Nanti aku nyusul. Aku kan masih pakaian lengkap gini,” kataku sambil melepaskan jas dan dasiku, kemudian juga sepatu dan celana panjangku. Setelah tinggal celana dalam yang masih melekat di badanku, barulah aku melangkah ke kamar mandi.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZlYSojcdey
Ternyata Nova sudah telanjang di dalam kamar mandi. Membuatku tertegun lagi. Memang tubuh adik bungsuku itu indah sekali. Kulitnya pun sangat putih dan mulus sekali. Rasanya tak rela juga kalau pada suatu saat dia dipersunting lelaki lain. Tapi bijaksanakah kalau punya keinginan untuk memilikinya terus?
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ15PEX9nGx0
Entahlah. Yang jelas sejak persetubuhanku yang pertama dengannya itu, aku belum pernah menyetubuhinya lagi. Karena aku ingin agar luka akibat robeknya selaput dara (hymen) itu benar – benar sembuh dulu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8XkYS6zTLp
“Nanti di villa aku akan menggaulimu lagi untuk kedua kalinya. Sekarang pasti luka di dalam memekmu itu sudah sembuh,” kataku sambil memeluknya dari belakang, dalam keadaan sama – sama telanjang di bawah pancaran air hangat shower dari atas kepala kami.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtLV3BMb3PA
Yang yang sangat Nova senangi adalah ketika aku menyabuni tubuhnya dari ujung kaki sampai ke lehernya. Dia merasa sangat dimanjakan dengan perlakuanku yang satu ini.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYXI8gPsHJr
Hal lain yang membuatnya sangat nyaman adalah tidur dalam pelukanku. Bahkan menurut pengakuannya, tidur dalam pelukanku lebih nyaman daripada tidur dalam pelukan papa angkatnya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzzu08LrHib
Aku sendiri memang sangat sayang pada Nova. Karena dia sangat penurut. Apa pun yang kuperintahkan, dia lakukan tanpa membantah. Seperti waktu kusuruh membuang dildo dalam perjalanan pulang itu, misalnya, dia langsung membuangnya ke luar mobilku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz4qFUJCCfz
Beberapa saat kemudian, Nova sudah mengenakan blouse dan rok yang serba putih. Namun rok itu dilapisi rok yang terbuat dari kain jarang (puring) dan bercorak kembang – kembang berwarna hitam. Sehingga rok putihnya tampak, namun dicampur dengan kain puring hitam yang bercorak bunga – bungaan itu.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4VbGmn2knP
Sepatunya pun putih bersih. Sehingga adikku yang tubuhnya tinggi semampai itu tampak anggun. Bukan hanya cantik.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfi51q3jd9j
Bangga rasanya membawa adikku yang cantik dan anggun itu ke luar kota. Untuk beristirahat di villaku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjMLtYZQ5ON
Memang aku berhasil membeli beberapa jenis properti dalam setahun belakangan ini. Profit yang kuterima dari perusahaan Tante Laila, perusahaan Anneke dan juga dari pabrikku yang telah berkembang dengan pesat itu, sengaja kujadikan investasi dalam bentuk properti. Beberapa rumah kubeli. Tanah dan sawah pun kubeli.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBVzBQFQnBG
Aku yakin dalam waktu tidak terlalu lama, semua properti yang telah kumiliki akan mendapatkan keuntungan yang meyakinkan. Aku tidak mau jatuh miskin seperti Pak Hasyim almarhum. Karena itu aku harus selalu mewaspadai segala aktivitas bisnisku. Teoriku sederhana saja, agar jangan sampai jatuh pailit, jangan pernah besar pasak daripada tiang.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡabFcUTLS6W
Ketika sedan hitamku sudah menginjak aspal, Nova berkata, “Bang… kalau bisa, kasih dong aku kegiatan. Biar jangan cengo mulu di rumah.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDgU0KwCxdB
“Ohya,” sahutku, “Kamu kan lulusan akademi sekretaris ya?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAvb90mdgFN
“Iya Bang. Aku lulus SMA di umur enambelas. Lalu masuk akademi sekretaris. Tadinya sih ingin jadi sekretaris di perusahaan Papa. Eeeeh… perusahaannya malah bangkrut. Papa pun kena stroke sampai meninggal. Jadi nganggur deh aku setahun belakangan ini. Kuliah nggak, kerja juga nggak.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjuT60JVoiH
“Nanti kamu akan kuangkat sebagai sekretaris direktur utama di perusahaan Tante Laila.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRwD4HOjccs
“Tante Laila itu siapa Bang?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHNLMLrVFb0
“Adik ayah kita. Tapi adik seayah berlainan ibu.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGKksX8GeyE
“Direktuir utamanya siapa?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUwLVAHGKwM
“Aku sendiri Sayang.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPnNB5Qr98n
“Asyiiiik… aku mau Bang jadi sekretaris Abang. Bisa ketemu terus tiap hari.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFysn9EL6lL
“Tapi jangan sampai ketahuan sama Tante Laila kalau kita ada hubungan rahasia ya. Kamu harus bersikap sebagai sekretaris kepada atasan aja. Pokoknya kalau memang mau kerja, bekerjalah nanti secara profesional ya.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPF7c1I74ea
“Siap Bang. Tapi kalau sedang berduaan begini, boleh kan aku bersikap mesra kepada Abang?” tanya Nova sambil menyandarkan kepalanya ke bahu kiriku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWVMKojz3WF
“Tentu boleh. Bahkan harus… harus mesra kalau sedang berduaan begini sih.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP7ozLlSkJG
Tiba – tiba Nova mencium pipi kiriku, “Emwuaaaaah… aku cinta dan sayang sama Abang… !”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡitoQxfsw17
Aku tersenyum dan menghela nafas.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWYPdbn2zVK
“Kamu bisa nyetir kan?” tanyaku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd8xwr24q5w
“Bisa.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnAMirbZsbC
“Di rumah kan ada mobil satu lagi,” kataku, “Nanti kalau sudah bekerja di kantorku, pakai aja mobil itu. Soalnya aku sering ada urusan di tempat – tempat lain. Karena aku memegang tiga perusahaan. Jadi kita gak bisa bareng – bareng terus.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2FeUR51sxm
“Iya Bang. Mobil yang satu lagi kelihatannya keren kok Bang. Tapi mobil ini harganya selangit.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsFjHhUjcWa
“Gak tau, mobil ini hadiah kok. Gak tau harganya.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrExivGbM1L
“Hadiah dari mana?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRkdcLhUc7u
“Dari pabrik kacang asin.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzINGFDHtXP
“Aaaah… masa sih hadiah dari kacang asin?!”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡywEsT9Kth2
“Hahahaaa… bukan deng. Hadiah dari salah satu bossku, berkat prestasiku yang dianggap bagus. Makanya setelah bekerja nanti, kamu juga harus memperlihatkan prestasi yang bagus dan profesional.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyraM8zr3k6
“Siap Bang Wawan Sayang…”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgVLKZa5nEO
Sebelum mencapai villa, aku dan Nova turun dulu, untuk membeli makanan dan minuman uyang akan dibekal ke villa.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnKsKtdwzKb
Kemudian kulanjutkan mengemudikan sedan hitamku menuju villa yang sudah dekat. Setibanya di depan villa itu, lewat hape kupanggil Mang Tarna, penjaga dan tukang bersih – bersih villaku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY0Gcvrmp8A
Tak lama kemudian lelaki tua itu muncul. “Selamat sore Boss,” ucapnya sambil membungkuk sopan.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyRcDPk96mp
“Di dalam sudah dibersihkan Mang?” tanyaku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXoIPBUbtZy
“Sudah Boss. Baru tadi pagi dibersihkan semua,” sahutnya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhfOu7wMjbx
“Syukurlah. Ini buat beli rokok,” ucapku sambil memberikan beberapa lembar uang merah.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMy5zuOMsVt
“Terimakasih Boss. Kalau ada yang harus dikerjakan, silakan panggil aja saya.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbWhFUHCaVf
Aku mengangguk sambil mengeluarkan kunci pintu depan villa. Lalu masuk ke dalamnya bersama Nova.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCI09IQAdbP
Setelah menguncikan kembali pintu depan, aku mengajak Nova duduk di sofa ruang tengah. Nova bahkan kududukkan di atas kedua pahaku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4z062tEecb
Sambil mendekap pinggang Nova, aku membisikinya, “Kamu sudah kepengen merasakan entotan kontolku lagi kan?”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHx8DGDmH6c
“Hihihiii… iya Bang. Kangen banget. Malahan sejak kemaren ada gatel – gatel di memekku. Mungkin karena lukanya sudah mau sembuh, jadi aja gatel.”
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyXCFw8wUUl
“Gatelnya pengen digesek kan?” bisikku yang kulanjutkan dengan menjilati daun telinga Nova.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs64S9jjUdm
“Baaang… aku sih kalau telingaku kena sentuh… apalagi dijilatin begini… langsung horny Bang,” ucapnya sambil meremas tanganku yang sedang dipegangnya.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHswbDo4dof
“Ya udah… lepasin semua pakaianmu gih,” sahutku.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9KdD076iQe
Nova pun melepaskan sepatu putihnya. Kemudian berdiri di dekat pintu kaca yang menuju ke arah samping villa. Di samping villa itu banyak tanaman hias yang terlindung oleh benteng tembok tinggi.
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Gw51CStSE
Di dekat pintu kaca rayban itu Nova melepaskan pakaiannya sehelai demi sehelai …
5710Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7WPcc1Gek2
Nova yang sudah telanjang selalu membuatku terpukau. Tinggi langsing, putih bersih… berwajah cantik, bermata sayu, dengan bibir tipis sensualnya… dengan senyum manisnya… o my God……
ns 15.158.61.46da2
