Lalu ibuku mengeden dan benar saja, segelas cairan putih kental mengucur meleleh dari anus ibuku jatuh kebawah closet.
Sangat banyak karena kutahu itu adalah peju dari 7 pemuda yang lagi nafsu-nafsunya ditambah punyaku tadi malam.
Lalu setelah BAB sperma selesai aku siram closet tersebut dan membersihkan anus ibuku.
Lalu ibuku berdiri dan aku bertanya kepada ibuku, “yang diperut nggak sekalian dikeluarkan bune?”.
Keluarin aja ya sekalian biar bune bersih.
“Tapi gimana caranya gas?”, tanya ibuku.
“Bune buka mulut, tekan pangkal tenggorokan bune.
Lalu ibuku melakukan apa yang kusuruh, menekan pangkal tenggorokannya namun ternyata itu tetap susah dan tidak juga muntah.
Lalu terlintas ide gilaku “bune, gimana kalau bagas bantu pakai emm… sodokan kontol bagas?”
Karena membayangkan hal tersebut dan juga kontolku yang masih saja ngaceng maksimal, tanpa menunggu ibuku menjawab aku langsung mendudukkan ibuku di depanku lalu aku mengarahkan kontolku ke mulutnya, memegangi rambutnya yang telah dikuncir dan aku sodok keluar masuk sampai ke tenggorokan ibuku dengan brutal.
Ibuku kaget dengan perbuatan kurang ajarku ini mulai mengelak dengan memundurkan tubuhnya, namun apa daya dia masih lemah dan tenagaku jauh lebih kuat.
“Emmmm bloakh bloakh bloakh mmmmmmm aampun ampuuunn bloakh mmm”, suara yang keluar dari mulutnya diakibatkan kontolku menghujam kasar tenggorokan ibuku.
Setelah beberapa kali ku genjot brutal, alhasil ibuku mau muntah, tapi tetap saja muntahan cairan sperma itu tertahan kontolku.
Aku tidak rela jika ibuku muntah duluan dan aku belum puas.
Lalu aku tetap menggenjot mulut ibuku dan 5 menit kemudian aku keluar, kutembakkan spermaku ke tenggorokan ibuku crot crot crot.
Bersamaan dengan itu lalu kulepaskan kontolku dan gloakh suuurrrrrrrrr.
Muntahin aja semuanya bune”, perintahku.
“Hoeekk hoeeek hoeeek”, ibuku lalu muntah.
Mengucurlah semua isi perut ibuku yang kebanyakan yang keluar cairan putih kental yang kutahu berasal dari ke 20 laki-laki bejat tadi malam ditambah tukang parkir yang seenaknya saja mengeluarkan pejunya ke tenggorokan ibuku dan tidak lupa ditambah lagi punyaku barusan.
Setelah itu ibuku hanya menatapku dengan wajah terlihat marah dengan mata memerah dan mulutnya belepotan cairan kental.
Karena memang ibuku tidak makan apa-apa sejak kemarin berangkat ke gunung kemukus dan waktu dijamu mereka, ibuku hanya minum teh beberapa teguk saja, menyebabkan yang keluar dari isi perutnya hanyalah muntahan sperma.
Ibuku memang susah makan, membuat perutnya masih saja langsing di usia sekarang ini.
Lalu kubilas, kuguyur semua bagian tubuh ibuku.
Setelah terlihat bersih, prosesi mandi pun selesai lalu aku menuntun ibuku yang telanjang ke kamarnya dan memakaikan CD, BH, serta daster, walaupun hanya memakai daster namun masih terlihat cantik dan seksi.
“Habis ini aku mau beli bubur buat sarapan kita”.
Lalu aku bergegas membeli bubur dan bergegas pulang, memindahkannya ke piring dan kusuapi perlahan ibuku dengan penuh kasih sayang.
Setelah itu kami berdua tertidur, karena tadi malam kami tidak sempat tidur.
Ibuku tidur di kasur, sedangkan aku tidur di lantai dengan kepalaku bersender di kasur dekat wajah ibuku.
Masih di hari yang sama, Jum’at Pukul 15.00
Kubuka mataku perlahan, kulihat ke arah tempat tidur di depanku hanya terlihat bantal dan selimut kosong, ibuku Indrayanti sudah tidak ada di tempat tidur tersebut.
Beranjaklah aku keluar dari kamar ini yang sejatinya merupakan kamar ayah dan ibuku, lalu mencoba mencari ibuku.
Sejenak kemudian kulihat dari kejauhan ternyata ibuku sedang memasak sayur di dapur yang bangunannya terbuat dari kepang (anyaman bambu) yang telah sedikit berlubang dan keropos.
Keadaan ekonomi kami saat ini tidak memungkinkan untuk sekedar membeli kepang baru, apalagi tembok batu bata permanen.
Dahulu waktu aku kecil keluarga kami memiliki rumah warisan kakek yang lumayan besar dan bagus, namun terpaksa ayah jual untuk melunasi hutang dan untuk menyambung hidup kami sehari-hari.
Setelah rumah kami itu dijual, sekarang kami hanya tinggal di rumah kecil terbuat dari kayu dan bambu.
Sebenarnya lebih tepat disebut gubug.
Teringat peristiwa yang ibuku lalui tadi malam, pasti menjadi beban sangat berat baginya.
Segera aku menghampirinya, aku coba memberanikan diriku untuk memulai percakapan.
“Sudah baikan bune?” tanyaku.
“Eh ayam ayam, sudah bangun kamu to le?” jawab ibuku terkaget.
“Sudah mendingan le, udah nggak lemes. Kamu gimana?”, lanjutnya.
“Bagas baik-baik saja bune”, jawabku.
Lalu beberapa saat kami sama-sama terdiam seperti dalam keadaan canggung.
Tiba-tiba ibu mematikan kompornya “ceklek”, lalu beberapa sat kemudian berseru:
“Le !!??…”
“Deg, sepertinya ini akan menjadi pembicaraan serius”, batinku.
“Jadi begini le, emmm… mengenai kejadian tadi malam”, suara ibuku terlihat agak malu.
“Ya bune?”, sahutku agak malu-malu juga.
“Emm.. tolong mengenai kejadian tadi malam itu kamu rahasiakan dari pakne ya le, sebenarnya kemarin waktu kamu nonton TV, pakne dan bune sebenarnya sudah tahu mengenai ritual disana salah satunya adalah berhubungan badan.
Pakne dan bune kemarin membahas mengenai syarat pesugihan itu salah satunya berhubungan badan dengan orang yang belum dikenal sama sekali, dan harus bertemu di atas altar gunung kemukus sana saat ritual.
Bune sebenarnya tidak rela kalau sampai pakne yang berhubungan badan dengan orang lain, bune takut kalau sampai pakne lama-lama malah main sama perempuan lain lalu lupa sama bune.
Soalnya kebanyakan sifat laki-laki seperti itu kalau sudah punya uang banyak dan kenal wanita lain suka lupa sama istri sendiri.
Itulah alasan mengapa bune mengajukan diri sebagai orang dikeluarga ini yang berkorban melakukan pesugihan tersebut demi memperbaiki ekonomi kita dan bune juga berjanji pada pakne walaupun bune nanti mendapat pasangan disana bune harus melakukannya tanpa perasaan ke pasangan bune tersebut.
Mengenai emmmm… bune berhubungan badan sama kamu tadi malam itu benar-benar diluar rencana pakne sama bune, apalagi perbuatan orang-orang bajingan jahat itu pada bune tadi malam yang sampai membuat badan bune pegal dan sakit semua juga sangat jauh dari rencana bune & pakne semula, itu benar-benar adalah sebuah musibah terburuk di hidup bune.
Yang bune minta dari kamu, tolong nanti kalau pakne pulang kita harus memberi keterangan yang sama kepada pakne agar dia percaya.
Kalau kamu ditanya pakne mengenai hal ini, kamu jalaskan saja bahwa kamu mengantar bune sampai tempat ziarah saja, kemudian bune mendapat pasangan laki-laki seumuran pakne, lalu kamu pulang ke penginapan, kamu cukup kasih keterangan itu saja, habis itu biar bune yang jelasin ke pakne”, kata ibuku.
Lalu aku hanya menjawab, “siap bos”.
“Emmm… satu lagi”, ucap ibuku agak lirih karena sedikit malu…
“Selama proses ritual pesugihan gunung kemukus ini bune juga harus menolak ajakan pakne sebagai suami sah bune untuk berhubungan badan dengan bune.
Jadi bune sebenarnya juga kasihan sama pakne, tapi demi berhasilnya ritual ini kita harus berkorban, bune juga minta maaf ke kamu le, sampai kamu diajak terlibat ke pesugihan ini bahkan malah kamu yang terlibat, sekali lagi maafkan bune.”, jelas ibuku.
Aku mengangguk sambil di dalam hatiku berkata, “gw malah seneng terlibat, bisa menikmati tubuh putih mulus montokmu ini secara gratis bune”.
“Yasudah, kalau kamu mau makan silakan le, ini sayur kangkungnya sudah matang.” Kata ibuku.
“Nanti saja bune nunggu pakne pulang biar kita bisa sama-sama makannya”, jawabku.
Lalu aku pergi meninggalkan ibuku di dapur menuju ke dalam untuk menonton tv yang modelnya masih cembung, seperti biasa aku menonton acara kesukaanku yaitu ninja warrior, Alasanku menyukai acara tersebut karena acara tersebut mengajarkanku bahwa berotot saja tidaklah cukup, kamu juga harus cerdas dan lincah untuk menghadapi rintangan didepanmu.
Dan itu sangat relevan dengan hidupku karena pekerjaanku sebagai kuli harus kuat mengangkat barang, lincah menaiki bangunan tanpa tangga, dan cerdas dalam detail pembuatan bangunan.
Semakin lama semakin seru.....
ns 15.158.61.44da2