Karena jarit itu sangat tipis dan basah oleh sperma maka sedikit mengkerut dan hanya bisa menutupi setengah bagian payudara besarnya yang kini kulihat bongkahan payudaranya menyembul, pentilnya terlihat mencuat dan pada bagian paha hanya sekitar 15 cm di atas lutut memamerkan paha mulusnya, maka samar-samar terlihat lekukan tubuh mulus ibuku yang aduhai, dan bagian memeknya yang semakin terlihat menggembung karena basah.
Kami pulang begitu saja tanpa membersihkan tubuh ibuku terlebih dahulu karena dilarang oleh mereka, kini tubuh ibuku sungguh basah dan bau sperma sangat menyengat.
Lalu kami pulang diantarkan dengan perahu motor milik penjaga sampai ke seberang, dengan memegangi ibuku yang lemas hanya berlilitkan kain jarit batik basah yang telah ternoda sperma itu aku menuntunnya dengan hati-hati.
Lalu penjaga itu kembali dengan perahunya ke pulau.
“Pelan-pelan gas, kaki dan selangkangan bune pegel, sakit, dan kaku semua rasanya”, kata ibuku lirih. Lalu aku dengan kasih sayang menuntunnya secara pelan dan hati-hati ke tempat parkir.
Pukul 5:30
Sampailah kami di parkiran tempat aku menaruh motorku kemarin.
Kulihat area parkiran sangat sepi pengunjung hanya terlihat 4 orang, karena memang belum saatnya jam segini orang-orang mulai beraktifitas.
Kulihat disana ada 4 pemuda yang kutahu itu adalah 2 petugas parkir dan 2 preman.
Aku bisa menebak profesi mereka karena pakaiannya.
Dua orang menggunakan baju warna oranye dan hijau, dan dua lainnya hanya memakai kaos dalam namun kulitnya bertato naga di punggungnya, sedangkan satunya bertato macan di lengannya, mereka lantas mendekati kami berdua.
Ke 4 laki-laki yang ada di parkiran ini semuanya autofokus ke tubuh ibuku yang terlihat seksi hanya mengenakan kain jarit basah berjalan tertatih-tatih dengan toket menyembul dan paha mulusnya yang terpampang bebas.
Kami seperti bahan tontonan, lebih tepatnya tubuh mulus ibuku yang jadi tontonan mereka.
Lalu preman tadi memberhentikan kami “kayak bau peju ni cewek, nyengat banget lagi baunya, pasti tadi habis digilir banyak orang nih cewek”, kata salah satu preman tadi.
Lalu 2 tukang parkir tadi juga mulai mendekati kami dan mengendus-endus jarit yang dipakai ibuku.
“Kita hajar aja sekalian bos, mumpung sepi nih parkiran.
Lalu dengan tangannya, si preman bertato naga tanpa segan terhadapku yang berada disamping ibuku.
Dia mulai menggrayangi tubuh mulus ibuku yang basah tersebut, meremas toketnya, dan mencoba mengelus paha ibuku.
Lalu ibuku berkata, “ampun mas lepasin kami, biarkan kami pulang, sudah cukup saya diperkosa, jangan perkosa saya lagi saya mohon”.
“Lo pegangi nih cowok, gw mau nikmatin lubang nih cewek”, kata preman bertato naga tanpa peduli omongan ibuku.
Lalu mereka bertiga menyaut, “Siap boss”.
Udah diem, lalu tubuh ibuku di bopong paksa ke lantai emperan toko yang belum buka, lalu diletakkan.
Sementara aku dipegangi tiga orang.
Lalu hanya 1 meter jarakku dengan preman tadi yang kini mulai menjambak rambut ibuku, sambil bertanya, “itu siapa lu ha? Pacarlu?”
Ibuku menjawab, “dia anak kandung saya mas, jangan sakiti dia, saya mohon sambil terisak”.
“O beneran itu anak kandung lo? Lo kelihatan masih muda kali, ternyata udah punya anak jadi makin nafsu gua ngentotin lo di depan anak lo sendiri.
Lalu preman tato naga tersebut melucuti celana jeans dan Cdnya, terpampanglah penis hitam berurat miliknya, disusul membuka jarit basah ibuku, kini ibuku kembali telanjang bulat.
Lalu tanpa pemanasan sedikitpun dia langsung menghujamkan kontolnya ke memek ibuku dengan gaya missionaris.
Karena memek ibuku tadi malam habis diperkosa habis-habisan tak sulit kontol itu masuk ke memek ibuku.
Ibuku benar-benar tak punya tenaga untuk meronta melawan, kini hanya diam pasrah digenjot maju mundur.
Di genjotnya dengan paksa memek ibuku, dan setelah kurang lebih 15 menit dia mengerang, ooooohhhh nikmat banget nih memek lonte gratisan.
Dan crooot croooot croooot, masuklah 6 semprotan sperma kental ke memek ibuku.
Lalu setelah selesai preman tato naga itu mencabut kontolnya, lalu mengambil lelehan sperma tersebut dan mengusapkanya ke wajah ibuku sambil berkata “nih maskeran biar tambah cantik”.
Kini wajah cantik ibuku belepotan sperma sampai matanya tidak bisa terbuka.
Preman bertato naga berkata “Lo bertiga barengan aja, pake semua lubang nih lonte secara bersamaan pasti bakal buat lo semua melayang”.
Lalu aku dilepaskan, 3 orang tadi menghampiri tubuh telanjang ibuku sedangkan pria bertato naga menghampiriku. “Udah, lo diem aja ga usah sok-sokan ngelawan, abis ini gw lepasin ibu lo”, ujar tato naga.
Aku hanya bisa mengangguk duduk disamping pria bertato naga dan terpaksa melihat adegan selanjutnya 1 meter di depan mataku.
Ke tiga orang tadi melepas celana mereka, namun masih memakai baju atasnya.
Si tato macan lalu meletakkan ibuku dipangkuannya, menghujam memek ibuku. Baju hijau menyodok-nyodokkan penisnya ke mulut ibuku yang menyamping, sedangkan baju oranye menyentakkan kuat-kuat ke anus ibuku, terkadang mereka juga berganti gaya dogy, sehingga ibuku kini seperti sandwich.
Ketiganya menggenjot dengan sangat kasar sampai tubuh ibuku tergoncang-goncang dan dalam waktu 10 menit mereka secara bersamaan memancutkan sejadi-jadinya sperma mereka ke masing-masing lubang daging milik ibuku.
Lalu semua mencabutnya dan mengalirlah sperma dari memek ibuku, sedangkan anus dan mulut ibuku tidak mengalir karena semuanya masuk ke tubuh ibuku.
Lelehan sperma dari vagina ibuku itu kemudian di usapkan ke kedua toket ibuku hingga kini terlihat licin mengkilap.
Bawa pulang nih lonte, kita udah kelar, nikmat banget lubang ibu kandung lo, lain kali kesini lagi bawa nih lonte biar bisa kita genjot lagi.
Lo hari ini harusnya bayar parkir 5000 rupiah, tapi karena kebaikan hati gue lu ga usah bayar, udah dibayar sama tubuh mulus ibu kandung lo.
Aku hanya diam saja, dalam hati aku berkata “gila, ke tiga lubang ibuku yang disirami peju oleh mereka hanya dihargai 5000 rupiah oleh orang-orang bejat ini”.
Setelah itu aku menghampiri ibuku, dan memakaikan kembali jarik berlumur sperma tadi.
Kutuntun pelan-pelan ke arah motor.
Bergegas kunaikkan ibuku dahulu menyamping lalu aku naik belakangan, akhirnya aku menggenjot motor bututku menuju rumah.
Kemudian sampailah ke rumah, karena jalanan pagi masih sepi jadi perjalanan hanya memakan waktu 20 menit sampai rumahku.
Lalu aku mengendap-endap mencari posisi ayahku, bisa berabe kalau ayahku mendapati ibu dalam keadaan penuh sperma seperti saat ini.
Ternyata setelah aku muter-muter, lega beliau ternyata tidak ada di rumah.
Kuduga sepertinya beliau sedang menggarap sawah pak RT sama seperti kemarin.
Lalu aku membopong ibuku dan membawanya ke kamar mandi aku dudukkan di pojokan kamar mandi yang bersih.
”Bune tunggu sini dulu ya”, ujarku.
Lalu aku menyalakan kompor untuk membuat air panas.
Lalu setelah selesai aku bawa air panas itu aku mencampurnya dengan air dingin ke ember dan jadilah air hangat.
Aku buka jarit basah yang menutupi tubuh ibuku, aku sebenarnya terangsang melihat tubuh telanjang ibuku didepan mataku tapi aku kali ini kasian melihatnya.
Aku sampirkan kain jarik tersebut ke gantungan, lalu ku guyur tubuh mulus ibuku dengan air hangat.
Ibuku lalu berdiri, sepertinya lemasnya sudah mulai berkurang.
Lalu aku menyabuni seluruh bagian tubuh ibuku termasuk toketnya yang sintal.
Kont*lku benar-benar tegang maksimal ketika memandikan ibuku.
Perlu diketahui bahwa posisiku juga telanjang karena tak mau pakaianku basah.
Beberapa kali tidak sengaja kon*l tegangku menyentuh pantatnya.
Namun aku menahannya sekuat tenaga karena rasa sayangku lebih besar daripada nafsuku terhadap bune.
“Bune maaf, itunya bagas bersihin juga ya biar keluar semua?” aku bertanya kemudian ibuku hanya mengangguk pelan.
Lalu jariku aku masukkan ke mem*k ibuku dan mengorek ngoreknya agar semua sperma yang tertinggal keluar.
Kemudian anusnya juga ku korek-korek tapi susah.
Lalu aku perintahkan ibuku untuk buang air besar.
“Aku malu le kalau harus BAB sambil dipegangin & diliatin kamu” kata ibuku.
“Nggak papa bune sama anak sendiri kok malu”, jawabku sambil menengok anus ibuku dari arah depan.
Semakin seru bab selanjutnya di tunggu aja ya...
ns 15.158.61.55da2