Setelah pergumulanku dengan ibuku selesai, kulihat ternyata kontolku masih berdiri tegak walaupun sudah memuntahkan peju.
Tapi kemudian mbah marwoto menghampiri kami, lalu tiba-tiba aku kaget dia memelorotkan kain sarungnya dan berkata kepadaku, “minggir dulu nak, biar lengkap ritualnya mbah harus ikut serta ”.
Aku tahu kalau sebenarnya mbah marwoto berbohong kepadaku mengenai hal ini, bahwa sebenarnya ritual yang dibutuhkan sejatinya hanya membutuhkan persenggamaan aku dan ibuku saja, namun dia berbohong demi mencicipi tubuh mulus ibuku.
Aku berfikir hendak melawannya namun kurasa aku disini benar-benar kalah jumlah.
Sehingga demi keselamatanku aku bersikap menurut saja walaupun aku kasihan dengan ibuku karena bakal dipakai oleh orang tua seperti mbah marwoto.
Ibuku mengetahui hal ini mulai terisak menangis, jangan mbah, suamiku nanti pasti marah kalau mengetahui ritualnya kayak gini.
“Udah diem aja, jarang-jarang ada pengunjung cantik dan seksi di tempat ini”, kata mbah Marwoto yang setelah itu segera mengarahkan kont*lnya ke dalam liang vagina ibuku.
“Ahhh sakit, ternyata kulihat mbah marwoto menggenjot ibuku dengan sangat brutal. Kasihan juga aku melihat ibuku diperlakukan seperti itu, tapi apa daya aku hanya bisa berdiam diri saat ini, melawanpun aku nggak mungkin menang.
Para penjaga mempersilahkan peserta wanita yang lainnya untuk memakai pakaiannya dan diperintahkan kembali ke bawah.
Namun tidak dengan peserta laki-laki, mereka malah masih asyik dan fokus ke arah tubuh ibuku sambil geleng-geleng kepala dan menelan ludah.
Semua wanita selain ibuku lalu pergi dari tempat itu dan sekarang satu-satunya wanita yang ada disini adalah ibuku.
“Gawat pikirku, peserta laki-laki semuanya 20 orang juga masih disini, aku khawatir kalau mereka bernafsu kembali dan ikut-ikutan memperkosa ibuku”.
Lalu aku kembali fokus ke mbah marwoto, dia menghentak-hentakkan kasar ke kemaluan ibuku dan akhirnya dengan sodokan terakhir Crott-crottt-crooot… keluarlah spermanya ke dalam liang ibuku dan sesaat kemudian mbah marwoto mencabutnya.
Lalu mengalirlah kembali sperma lelaki yang bukan suaminya sangat banyak dan kental meleleh, aku menduga pasti si mbah marwoto ini sudah lama menyimpan spermanya dan karena melihat wanita cantik malam ini gairahnya yang lama terpendam muncul kembali.
Lalu dilanjutkan mbah Darto dan mbah Salim maju bersamaan, karena mbah darto dan mbah salim adalah keturunan ke 2 dan ke 3 mereka terlihat masih belum tua-tua amat sekitar seumuran ayahku.
Mbah Darto dan mbah salim memelorotkan sarungnya juga lalu maju ke arah tubuh ibuku yang baru saja dinodai mbah marwoto.
Minggir mas marwoto, gantian adik-adikmu yang garap nih cewek, kata darto.
Mbah Darto lalu mencium bibir ibuku lalu turun menjilati susu ibuku dan mengenyot putingnya sebelah kanan.
Dan mbah salim tidak mau ketinggalan, dia melumat bibir ibuku lalu ke leher dan akhirnya turun menjilat susu ibuku sebelah kiri dan mengenyotnya.
Ibuku hanya bisa berkata lirih karena lemas kelelahan karena sebelumnya telah dipakai 2 orang yaitu aku dan mbah marwoto, “ampun, cukup lepaskan saya dan anak saya, saya mohon, saya mau pulang”, kata ibuku dengan lirih dan menitikan air mata.
“Kalau mau pulang puasi kami dulu cah ayu” ujar mbah salim.
Aku sangat kasihan melihat ibuku dilecehkan seperti itu, tapi apa daya aku hanya sendirian dan tak bisa apa-apa juga saat ini.
Mereka lalu dengan ganas meremas-remas susu ibuku yang mulai mengkilap basah karena kenyotan dua juru kunci tersebut. Lalu kedua paha ibuku diseret didekatkan ke arah mbah Darto dan blesh masuklah kont*l mbah Darto ke liang mem*k ibuku, dengan meletakkan kedua kaki ibuku ke pundaknya lalu dengan ganas menggenjotnya secara kasar.
Kulihat mbah salim tidak sabar menunggu gilirannya yang kini dia iseng mengambil sperma yang entah sperma siapa itu yang tercecer di alas keramik dengan satu jarinya dan memasukkannya sedikit demi sedikit ke mulut ibuku.
“Telen neng kalau mau pulang!” Kata mbah salim.
Ibuku hanya bisa terisak pasrah menuruti kemauan mbah salim sambil menahan genjotan kasar mbah Darto, sedikit demi sedikit sperma yang dimasukkan ke mulut ibuku ditelan dengan terpaksa dan beberapa sperma belepotan ke bibir dan pipinya dan ada yang sengaja diusap-usapkan ke sanggul bunga nya yang indah.
Sungguh sangat erotis melihat adegan itu.
Beberapa menit kemudian genjotan mbah darto semakin cepat dan semakin cepat menandakan dia menuju puncaknya dengan masih seperti posisi semula dengan kaki ibuku masih diletakkan di pundaknya dan dengan hentakan terakhir crottt… croott… crottt mbah darto mengejat-ngejat khas orang orgasme.
Lalu dibuang begitu saja paha ibuku ke samping kiri, sehingga sekarang ibuku menyamping memperlihatkan pantat semoknya dari samping.
Belum sempat sperma mbah Darto keluar dari liang ibuku, dengan terburu-buru karena nafsu mbah salim segera menusukkan kont*lnya ke dalam liang senggama ibuku dan menggenjotnya secara kasar.
Dan dengan posisi menyamping ibuku dientotnya dengan kasar dan dengan kecepatan tinggi, alhasil baru lima menit mbah Salim sudah ejakulasi menyemprotkan spermanya ke rahim ibuku crooot… crooot. crooot kembali sperma orang asing masuk ke liang senggama ibuku. Lalu tubuh ibuku dibiarkan begitu saja tergeletak pasrah.
Sperma mbah salim tadi pasti bercampur dengan sperma mbah Darto karena memang sebelumnya sperma mbah darto belum sempat keluar lalu melelehlah lahar putih dari mem*k ibu kandungku tersebut. Mereka sangat puas sedangkan ibuku terisak lemah.
Mah Marwoto melihat ke arah kont*lku yang tegang karena pengaruh jamu tadi dan berkata “mau ngawini ibumu lagi le?”
Aku menjawab, “enggak mbah kasihan ibuku. Lepaskan ibuku biarkan kami pulang sekarang”.
Mbah marwoto lalu berkata,” kalau kamu dan ibumu mau cepat pulang, sekarang cepat turuti perintah mbah! Kamu kawini anus ibumu yang merah itu, sepertinya sempit.
Dengan perasaan sange sekaligus kasihan terhadap ibuku yang tergeletak lemah menyamping dengan sperma tadi yang masih meleleh akhirnya aku maju dan menuruti perintah mbah Marwoto.
“Maaf bune”, ujarku. Ibuku hanya diam saja tidak menanggapi perkataanku.
Lalu dengan perlahan-lahan karena aku juga kasihan akhirnya aku coblos pelan anus perawan ibuku, aku tahu kalau lubang anus ini perawan karena sungguh masih sangat sempit dan susah sekali masuknya.
Aku maju mundurkan, masih saja susah.
“Betapa sempitnya lubang ini”, batinku.
Lalu aku dekatkan mukaku ke arah anus ibuku, ternyata anusnya sangat merah merekah menggiurkan, beda sekali dengan anus-anus yang sering ku lihat di bok*p indo maupun jepang yang kebanyakan dari mereka memiliki anus hitam.
Lalu aku tak tahan tanpa rasa jijik sedikitpun karena sedang terangsang melihat anus merah menggoda didepanku aku jilat-jilat beberapa menit dan memasukkan lidahku ke lubangnya dan akhirnya terakhir aku kumpulkan ludah di mulutku lalu segera ku ludahi anus merah tersebut.
Juh juh juh, lalu aku tusukkan kont*lku ke arah lubang pembuangan ibuku tersebut.
Karena sudah lumayan basah karena ludahku, kini kepala kont*lku dapat masuk dan dengan sodokan kasar dengan satu hentakan akhirnya blesssh, masuklah semua bagian kont*lku ke lubang anus ibuku dengan disusul lolongan kesakitan dari ibuku “Aaaakh cukup jangan disitu, sakiiittt”.
Ibuku yang menyadari aku sedang menganalnya menangis, ibuku mengerti betul posisiku saat ini juga sedang dalam kendali para juru kunci bejat tadi dan mengerti aku melakukan ini demi untuk membuat ibu segera pulang dari tempat laknat ini, walaupun dengan jalan anak kandungnya sendiri harus dipaksa menganal ibu kandungnya.
Walaupun sebenarnya aku menikmati ini, sungguh jujur sebenarnya aku sekarang sangat menikmati pergumulan terlarang ini.
Jepitan kencang anus ibuku benar-benar membuatku melayang.
Lama kelamaan aku tak bisa mengontrol nafsuku, kemudian aku menggenjot dengan kasar tak mempedulikan tangisan ibuku karena kesakitan.
Malah semakin lama semakin kurasakan semakin sempit saja lubang ini, akhirnya setelah 10 menit aku genjot anusnya dengan brutal akhirnya meletuslah kembali cairan kejantananku kalau tadi ke mem*knya, kali ini ke liang anus ibu kandungku.
Aku hentakkan kuat-kuat sedalam-dalamnya ke anus ibu kandungku indrayanti. Lalu mengejat crot.. crott… crottt. Aku lalu melepasnya dan “Plop” bunyi lepasnya kont*lku dari anus ibuku karena sempitnya liang itu. Karena saking sempitnya anus tersebut, anusnya lalu menyempit lagi elastis seperti semula sampai-sampai spermaku tidak dapat jalan keluar.
Lanjut bab seterusnya ya.....
ns 15.158.61.39da2