Azmi mundar mandir dihadapan bilik tidur. Wajahnya yang kusut jelas mempamerkan kerisauan. Isterinya pula sudah menangis teresak-esak disamping ibu mertuanya.
1926Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqugeuGA0ci
"Azmi... Duduklah. Pening ayah tengok kamu kehulu kehilir macam ni." Haji Kamal menegur.
1926Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYPEQkIZ6BE
"Ayahhh... Mak.... Sakitttt...."
1926Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxPQGKfdhsW
Terdengar jeritan anak gadisnya dari dalam bilik.
1926Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkxRoXmMKAV
"Tu. Ayah dengar tu? Macam mana la saya tak risau. Itulah satu-satunya anak saya ayah.." Azmi berkata. Pilu hatinya mendegar rintihan anak gadisnya yang dalam kesakitan itu.
1926Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVvlGgN4Dsm
"Ya ayah dengar. Kita doakan je supaya semuanya selamat." Haji Kamal cuba menenteramkan anak lelakinya.
1926Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGseE8VjOba
"Anak saya baru 17 tahun ayah. Kenapalah dia kena tanggung semua ni? Ini semua salah saya." Azmi menangis disisi ayahnya.
1926Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwKOPRq6s5L
" Semua yang berlaku tu, ada hikmahnya. Kamu bersabarlah."
1926Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdathzIvrKK
Tidak berapa lama kemudian, suasana dirumah Haji Kamal tiba-tiba menjadi sunyi sepi. Terdengar pintu bilik dibuka perlahan-lahan. Azmi, Mastura, Haji Kamal dan Hajah Nor segera meluru kearah pintu bilik.
1926Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhMzeEqgD6Y
"Mak Limah... Macammana anak saya?" Azmi bertanya cemas.
1926Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmkn1TVkWdw
Wajah Mak Limah yang kelihatan sugul itu benar-benar merisaukan mereka.
1926Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRG4EX2MxIa
"Mak Limah? Kenapa diam je? Saya tanya ni. Anak saya macamana?" Azmi bertanya sekali lagi. Suaranya sedikit meninggi.
1926Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvRiqOef4LL
"Aku mintak maaf. Dua-dua tak dapat diselamatkan." Mak Limah dengan berat hati memberitahu.
1926Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2kYLm7vIe8
" Innalillah... Sabarlah Azmi. Ini semua dugaan." Haji Kamal cuba menenteramkan anaknya itu.
1926Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQeXzWIX9GS
"Abang...anak kita.." Mastura menangis semahunya sambil memeluk suaminya itu.
1926Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD7LY1IKdgI
Mereka masuk kedalam bilik. Tubuh anak gadisnya yang sudah terkujur kaku dipeluk dan dicium.
1926Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbs93xJnWnE
"Sudahlah. Limah..kamu uruskan dulu. Aku nak beritahu pak imam." Kata Haji Kamal.
1926Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmAQS5d3820
Suasana yang penuh pilu itu tiba-tiba bertukar apabila bayi lelaki yang sudah kaku itu tiba-tiba bergerak dan menangis saat Mak Limah ingin membersihkannya. Mereka semua berpandangan sesama sendiri.
1926Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv2wpHmMBUB
"Limah?" Haji Kamal meminta kepastian.
1926Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5pLkr4aGcd
" Haji. Budak ni hidup lagi." Mak Limah berkata. Mereka yang melihat juga bagaikan tidak percaya.
1926Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ptLk7Linr
" Tapi tadi Mak Limah cakap..." Azmi turut tercengang.
1926Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPjjdAP7USn
" Aku yang sambut budak ni. Aku yakin budak ni dah meninggal masa dalam perut lagi."
1926Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDtiUYr7gSy
" Subhanallah..." Haji Kamal terkejut tidak terkata.
1926Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDXECJdKSVF
