Harun adalah anak tunggal. Keluarga Harun adalah keluarga yang kaya untuk ukuran kampung. Keluarga mereka mempunyai berhektar-hektar tanah, puluhan sapi, ratusan kambing dan ayam. Hanya 2 keluarga di desa itu yang memiliki truk dan mobil pick up, itulah keluarga Harun dan keluarga Pak Haji Amir. Namun keluarga Harun masih lebih kaya dari pada keluarga Pak Haji Amir. Inilah alasan mengapa Bapaknya Harun yang bernama Seto adalah lurah di desanya. Juga karena itulah Ibunya, Asih, yang dulu bekas kembang desa mau menikah dengan Bapaknya Harun, sedangkan Bapaknya Harun adalah lelaki pendek gemuk dan wajahnya tidaklah ganteng.
1928Please respect copyright.PENANAveRagdJqnQ
Dikarenakan keluarga Harun adalah keluarga yang kaya, maka sedari kecil Harun mendapatkan segala macam fasilitas yang tidak dimiliki orang lain di kampung, seperti video player VHS. Bahkan keluarga Pak Haji hanya memiliki video player Betamax yang gambarnya tak sebagus VHS. Suatu kali setelah pulang bertamasya dari Jakarta, Bapaknya Harun membeli video bokep. Berhubung Harun anak kreatif dan nakal, maka suatu ketika didapatkannya video itu di lemari penyimpanan uang Bapaknya. Biasanya Harun suka mengambil uang dari situ sedikit-sedikit, namun kali ini ia tertarik dengan video itu. Maka, jadilah Harun dewasa sebelum waktunya ketika menonton film biru itu.
1928Please respect copyright.PENANAteozITUCAG
Harun adalah anak yang banyak ingin tahunya. Lama-kelamaan, hanya menonton video saja tidak cukup, maka ia memberanikan diri mengintip kamar orangtuanya ketika malam tiba. Harun masih ingat ketika pertama kali melihat siaran langsung persetubuhan orangtuanya. Kedua orang tuanya tidak memakai baju sehelaipun. Bapaknya yang pendek itu sedang menindih ibunya yang langsing dan lebih tinggi. Kedua tubuh mereka berkeringat.
1928Please respect copyright.PENANA3vivlcgDUo
Bapaknya memeluk erat ibunya sehingga tubuh ibunya tidak terlihat dengan jelas. Kepala Bapaknya rapat sekali menempel di dada ibunya. Tampaknya Bapaknya Harun sedang nenen. Pantat Bapaknya bergerak naik turun, kontol Bapaknya yang tidak terlalu besar tampak menumbuki liang senggama ibunya.
1928Please respect copyright.PENANACLBScXVoi5
“Tempikmu legit tenan, Jeng. Wuenak, Jeng. Kamu enak tidak, Jeng?”
1928Please respect copyright.PENANATQPlktZ4sL
“Ya enak to, Pak. Teruskan saja. Enak, pak.”
1928Please respect copyright.PENANA8qfGqyn5Fh
Harun dapat mendengar suara mereka dari tempatnya mengintip. Bapaknya terdengar sangat antusias dan penuh nafsu. Namun, suara ibunya hampir terasa datar di telinga Harun. Jauh sekali dari apa yang ditontonnya di video. Di video bokep yang ditontonnya, suara wanita yang disenggamai jauh lebih bernafsu, jauh lebih manja dan jauh lebih antusias. Namun, Harun berfikir bahwa mungkin saja memang watak ibunya begitu. Toh, selama ini memang ibunya terkesan pendiam dan tidak banyak tingkah. Anggun, kata orang-orang mengenai ibunya itu.
1928Please respect copyright.PENANATiWBryOr6c
Tak lama Bapaknya mengejang dan menghentikkan hujamannya yang bertubi-tubi, pantatnya ditekan keras kebawah. Bapaknya Harun melenguh. Akhirnya setelah itu Bapaknya membalikkan badannya untuk rebah di samping isterinya.
1928Please respect copyright.PENANApfg8Sz7XY8
Kali ini Harun dapat melihat tubuh ibunya. Ibunya yang langsing itu memiliki payudara yang bulat dan mancung. Bulatannya hampir sebesar buah lontar, dengan puting susu berdiameter sebesar tutup spidol kecil dan panjangnya tiga perempat tutup spidol kecil itu. Kedua payudara itu terletak dengan manisnya di atas tubuh ibunya yang ramping dan langsing. Walaupun tidak memiliki otot perut seperti bintang film bokep yang terlihat keras karena latihan sit-up, perut ibunya itu menunjukkan perut tanpa lemak yang dihiasi oleh pusar yang terlihat hanya sebagai lubang kecil gelap. Sementara, selangkangan ibunya dihiasi bulu-bulu keriting yang dicukur rapi berbentuk segitiga, menghiasi bibir kemaluan ibunya yang tampak sedikit saja merekah karena habis dientot. Sperma Bapak dapat dilihat mengalir perlahan keluar dari lubang memek ibunya itu.
1928Please respect copyright.PENANAL3soP9Phsy
Saat itulah Harun mendapati dirinya terobsesi dengan tubuh ibunya. Harun ingin sekali dapat merasakan kenikmatan menggauli ibunya yang seksi itu. Semenjak saat itu, ibunya menjadi objek fantasi seksual Harun.
1928Please respect copyright.PENANARh2qFIwivl
***
1928Please respect copyright.PENANAjy9iUu7wfM
BAB SATU : HARUN MELIHAT ARJUNA BERAKSI
1928Please respect copyright.PENANA307ZAULHFD
Harun memiliki teman karib bernama Arjuna. Anak petani bernama Waluyo. Arjuna adalah salah satu murid pintar di kelasnya, yang karenanya menjadi alasan pertemanan mereka. Baik Harun maupun Arjuna adalah dua murid teratas di kelas mereka. Berhubung Arjuna hanya anak petani biasa dan tidak memiliki banyak akses ke buku-buku maupun tv dan lain-lain, maka Harun selalu menjadi ranking satu dan ranking duanya adalah Arjuna.
1928Please respect copyright.PENANAHv4WTAUo3I
Arjuna tiap hari berkunjung ke rumah Harun. Banyak sekali yang dapat mereka lakukan bersama. Mulai dari berbincang-bincang, berdebat, belajar bahkan juga untuk nonton video bokep di kamar Harun. Harun pulalah yang mengajarkan Arjuna untuk masturbasi. Dan menjadi kebiasaan mereka setelah itu adalah ngeloco sambil membayangkan ibu mereka masing-masing.
1928Please respect copyright.PENANAWnXeNv0LCJ
Obsesi pada ibu kandung adalah obsesi mereka berdua. Ini menyebabkan pertemanan mereka semakin erat. Minat mereka kebanyakan sama. Mereka tidak lagi canggung membuka rahasia hati mereka kepada satu sama lain.
1928Please respect copyright.PENANARtYQuj9rGA
Tapi akhir-akhir ini Arjuna jarang bermain ke rumah Harun. Harun menjadi penasaran. Apakah ini berarti Arjuna sudah tidak mau lagi bergaul dengannya? Apakah Arjuna sudah punya teman baru yang lebih baik? Harun telah menanyakan hal ini kepada Arjuna, namun Arjuna hanya menjawab bahwa kini ia membantu ibunya di rumah, karena kasihan ibunya capek.
1928Please respect copyright.PENANANaunKhnS4J
Sudah tiga bulan Arjuna tidak main ke rumah Harun. Maka, Harun memutuskan untuk melihat apakah benar Arjuna membantu ibunya, atau malah bermain dengan temannya yang lain. Maka setelah pulang sekolah dan sampai rumah, Harun bergegas ganti baju dan pergi ke rumah Arjuna.
1928Please respect copyright.PENANAssArj6oEw2
Rumah Arjuna sepi sekali. Pagar depannya ditutup. Namun, karena ini adalah desa yang damai maka pagar tidak pernah dikunci. Harun lalu memasuki pekarangan rumah Arjuna. Harun menimbang-nimbang apakah ia akan mengetuk pintu atau tidak. Pikir punya pikir, Harun memutuskan untuk mengendap-endap dan mengitari rumah Arjuna dan melihat situasi. Bila Arjuna tidak ada, toh pasti ada ibunya Arjuna yang cantik dan bohai itu. Bolehlah Harun mengintip sedikit.
1928Please respect copyright.PENANA9yg49W8Eoe
Dengan hati berdebar-debar Harun mengitari rumah. Ada jalan kecil dari pekarangan antara rumah dan pagar, bukan berupa jalan rata, tapi hanya rumput yang rapi dipotong. Di belakang rumah adalah tempat sumur pompa dan kamar mandi. Mungkin ibunya Arjuna sedang mencuci piring. Berhubung sering juga Harun bermain ke situ, maka ia tahu biasanya ibunya Arjuna memakai kain yang dilibat, kadang terlihat ia memakai kutang, kadang tidak, tapi pakai atau tidak, belahan dada ibunya Arjuna pasti terlihat.
1928Please respect copyright.PENANAet4djq54qh
Terdengar suara Arjuna dan ibunya yang sedang berbicara sambil tertawa-tawa. Rupanya Arjuna tidak bohong, batin Harun. Apalagi terdengar dentingan suara barang pecah-belah. Tampaknya sedang ada yang cuci piring. Akhirnya, Harun sampai di ujung rumah yang untungnya memiliki pohon jambu yang rimbun dan dihiasi oleh batu kali dan semak yang membuat Harun tidak terlihat dan juga dari situ ia dapat melihat baik sisi kamar mandi maupun belakang rumah dan sumur pompa di tengah keduanya, dari situ ia melihat Arjuna dan ibunya sedang cuci piring sambil tertawa dan bercanda.
1928Please respect copyright.PENANAeFdOw2xCf3
Arjuna bertugas mencuci dengan sabut sementara ibunya bertugas membilas piring lalu menaruhnya di baskom besar yang kering.
1928Please respect copyright.PENANA0234krpejc
“Jangan buru-buru begitu dong, anakku.” kata Dewi, ibu Arjuna yang membuat Harun heran, karena suara ibunya Arjuna itu terdengar bermanja-manja.
1928Please respect copyright.PENANANKNUxMSM7Q
“Ibu kayak enggak tahu aja. Udah ga sabar nih…” Sementara Arjuna mencuci piring terakhir cepat-cepat lalu memberikannya kepada ibunya.
1928Please respect copyright.PENANA7QcSRoL93n
Ibunya tertawa genit sambil mencubit lengan Arjuna dan berkata, “Dasar lelaki.“
1928Please respect copyright.PENANA61XAR2fywF
Harun menjadi bingung. Kok mesra amat si Arjuna dengan ibunya. Harun menjadi iri. Andaikan saja ibunya seperti ini, begitu dekat bagai teman sebaya. Pasti keadaan rumah menjadi lebih cerah dan Bahagia.
1928Please respect copyright.PENANAplc291CRGP
Saat itu matahari masih terik menyinari bumi. Mereka cuci piring di depan kamar mandi. Cuaca hari itu panas sekali. Arjuna dan ibunya sudah mandi keringat, begitu pula Harun. Harun tiba-tiba saja horny melihat Dewi yang berbalut kain tanpa kutang itu menunjukkan kulit putih yang mengkilat karena air keringat. Bau tubuh ibunya Arjuna itu kayak apa, ya? Pasti wangi, pikir Harun.
1928Please respect copyright.PENANAUS8t9r9Txx
Ibunya Arjuna menaruh piring terakhir di baskom kering lalu berjalan menuju dipan di dekat situ persis menempel di tembok kayu dinding rumah, lalu duduk di dipan dengan bersandar di tembok kayu itu. Dipan itu agak panjang sehingga kalau untuk duduk dapatlah tiga atau empat orang duduk di sana.
1928Please respect copyright.PENANA39UgkaLGb3
Arjuna mencuci tangannya lalu duduk di sebelah ibunya, kalau dari posisi Harun maka ibu Arjuna lebih dekat ke Harun, namun karena posisi Harun di belakang pohon dan batu itu ada di tengah-tengah, maka posisi Arjuna di sebelah kiri Harun, sekitar jam 10, kalau mau menggunakan istilah tentara. Ibunya Arjuna kemudian mengusap dahinya yang berkeringat dengan punggung tangan kirinnya sehingga memperlihatkan ketek putih yang berbulu halus. Tiba-tiba saja Harun kaget melihat Arjuna menyodorkan kepalanya dan menempelkan hidungnya ke ketek ibunya itu. Astaga! Apa-apaan ini?
1928Please respect copyright.PENANA9n97wo9mWp
Harun menyangka ibunya Arjuna akan memarahi anak itu, namun yang mengherankan Harun, Dewi malah tersenyum saja dan membiarkan anaknya itu.
1928Please respect copyright.PENANAiUcPysWsLj
“Harumnya ketek ibu.” Arjuna menggunakan tangan kirinya melingkari perut ibunya dan memeluk perempuan itu. Dewi mendesah yang membuat Harun menelan ludahnya. Ada permainan gila di sini! Arjuna memang semprul! Tentu saja Arjuna tidak mau ke rumah Harun, di rumah Arjuna ada yang lebih seru, rupanya!
1928Please respect copyright.PENANApbNE4bbIs4
Harun hanya dapat meneguk ludah berkali-kali ketika melihat Arjuna mulai beraksi. Arjuna mulai menjilati ketek ibunya dengan lahap. Dewi hanya mendesah-desah saja sambil terkadang tertawa kecil. Tiba-tiba tangan kiri Arjuna menarik kain ibunya dengan keras sehingga kain itu terjatuh. Ternyata Dewi telanjang bulat di balik kain itu!
1928Please respect copyright.PENANAVmeI0PGCFK
Tubuh semok Dewi yang putih kini menjadi pemandangan indah bagi Harun. Tubuh ibu Arjuna memang tak seramping ibu Harun, namun walaupun agak gemuk, namun gemuknya Dewi sungguh menawan hati. Kedua payudaranya yang besar walaupun sedikit turun tetap memberikan setrum syahwat ke kontol Harun. Harun terpaksa melorotkan celananya dan mulai mengusap-usap kontolnya sendiri.
1928Please respect copyright.PENANADggk2Wrk5O
Sementara secara cepat kain Dewi telah dilempar Arjuna ke dipan di sampingnya sehingga kini Harun dapat melihat perut Dewi yang sedikit buncit dan juga selangkangan Dewi yang penuh jembut. Tangan kiri Arjuna mulai meremasi payudara kanan ibu kandungnya itu, sementara lidah Arjuna berkali-kali menyapu ketiak ibunya membasahi bulu ketek halus yang menjaga ketiak itu.
1928Please respect copyright.PENANAjT4uu3uk5d
Tak lama Arjuna berdiri lalu melepaskan celana pendeknya sehingga kini Arjuna pun bugil. Sementara itu Dewi merebahkan diri di dipan menunggu serangan lanjutan. Arjuna tak mau hilang tempo dan bergegas menindih ibunya tanpa memasukkan dulu kontolnya. Rupanya masih mau foreplay.
1928Please respect copyright.PENANAIq5jkVUQQr
Harun makin mempercepat tangannya yang sedang meloco zakarnya sendiri namun matanya tidak terpejam dan memelototi terus gerakan ibu dan anak itu.
1928Please respect copyright.PENANAtps6Sff0z7
Arjuna menindih ibunya. Mereka berdua kini berpelukan dan mulai berciuman dengan hot. Tak dipercayainya ibunya Arjuna yang terlihat lugu dan pemalu selama ini menunjukkan cara berciuman yang sangat panas. Lidah Dewi dan anaknya beradu berkali-kali saling menjilat dan terkadang meminum ludah campuran mereka berdua. Campuran ludah itu semakin banyak karena mereka berciuman seperti hewan buas yang penuh nafsu liar. Ada juice ludah yang mengalir perlahan keluar dari pinggir mulut Dewi dan turun ke lehernya.
1928Please respect copyright.PENANAVNk492n31s
Arjuna mengangkat kepalanya, mulutnya berkomat-kamit mengumpulkan ludah lalu perlahan dikeluarkannya ludahnya yang sudah banyak itu ke atas mulut ibunya yang kini sedang terbuka dengan lidah menjulur ke luar. Ludah Arjuna yang pekat perlahan menetes ke lidah ibunya yang terjulur. Harun dapat melihat busa dan cairan ludah Arjuna perlahan jatuh ke lidah ibunya. Setelah ludah di mulut Arjuna habis, Dewi menarik lidahnya lalu menelan ludah anaknya itu. Mereka berciuman lagi. Kali ini lebih hot.
1928Please respect copyright.PENANANiapLEiH7X
“Jun, haus. Mau minum teh tawar.” Arjuna bangkit, ibunya bangkit pula.
1928Please respect copyright.PENANAWWRAtchRkT
Ibunya dengan telanjang bulat masuk ke dalam rumah, sementara Arjuna yang kontolnya telah tegang gantian tidur di dipan itu. Tak lama ibunya datang membawa teko teh dan gelas. Ia menuang teh itu ke dalam gelas. Lalu teko dan gelas itu di taruh di meja di samping dipan, di bagian atas kepala Arjuna.
1928Please respect copyright.PENANA5wyyCqvd6U
“Ibu udah gosok gigi?”
1928Please respect copyright.PENANAG88fr2aAUL
“Belum. Mandi juga belum.”
1928Please respect copyright.PENANACZ4w2JSrmC
“Gitu baru istriku.”
1928Please respect copyright.PENANAwT8b7YMq4m
Harun tersentak kaget. Arjuna memanggil ibu kandungnya sebagai isteri? Hebat juga.
1928Please respect copyright.PENANAfFjvcOPCZb
Dewi bersimpuh di atas tubuh Arjuna. Sebelumnya, kontol Arjuna di tarik dulu ke atas sehingga sejajar dengan perut Arjuna. Dewi lalu duduk lalu menindih Arjuna. Kedua dada mereka menempel. Dewi mengambil gelas teh itu lalu meminumnya namun tidak ditelan. Dewi kumur-kumur cukup lama. Sambil memegang gelas, Dewi mengarahkan mulutnya ke mulut Arjuna.
1928Please respect copyright.PENANAEbpjIK7MbF
Arjuna membuka mulutnya. Perlahan Dewi memuntahkan teh itu ke dalam mulut Arjuna hingga habis sementara Arjuna meminumnya dengan antusias. Proses itu terus diulang hingga akhirnya gelas itu habis. Selalu Dewi berkumur air teh sebelum menyuapinya ke anaknya.
1928Please respect copyright.PENANA7fhJc8oCkm
“Lagi, anakku?”
1928Please respect copyright.PENANARz9L6zTPov
“Lagi, ibuku yang melahirkanku.”
1928Please respect copyright.PENANAJjrECM9MNA
Maka Dewi kembali menyuapi air teh dari mulutnya ke dalam mulut anaknya berkali-kali. Tehnya tampak panas karena ada uap yang keluar walau tidak tebal, menjadikan kedua insan itu kini bertambah gerah dan keringat mengucur begitu deras di kedua tubuh mereka yang telanjang. Kedua tangan Arjuna sepanjang proses minum ini mengelus punggung dan pantat ibunya dari atas ke bawah ke atas ke bawah lagi dan seterusnya.
1928Please respect copyright.PENANA4iKfHK9Sb8
Akhirnya teh itu habis. Namun kini Dewi yang berusaha mengeluarkan ludah dari tenggorokannya dan akhirnya mulai mengalirkan ludahnya ke dalam mulut anaknya. Arjuna meminum ludah ibunya lalu mereka mulai berciuman lagi, kali ini ganas sekali . bibir mereka berpagutan liar, kepala mereka bergoyang ke kanan ke kiri berusaha mencapai tiap jengkal bibir lawan mereka. Lidah mereka saling menjilati dan memasuki rongga mulut satu sama lain. Ludah mereka kadang beruntai menyatu bagaikan kalung liur yang menyatukan lidah mereka. Mereka saling meludahi lidah dan menelan liur lawan mainnya. Bibir mereka sudah basah oleh cairan ludah masing-masing.
1928Please respect copyright.PENANAd8VpVzNFBZ
Dewi tiba-tiba mengangkat tubuhnya sehingga duduk, mengarahkan kontol anaknya ke liang senggamanya sehingga kepala kontol Arjuna tepat di depan lubang kehormatannya, lalu secepat kilat menduduki kontol itu sehingga kontol besar Arjuna ambles ke dalam liang senggamanya.
1928Please respect copyright.PENANAJSVEzpMcCW
Mereka berciuman lagi, namun kali ini kedua pantat mereka bergoyang-goyang mengikuti irama persetubuhan terlarang. Harun melihat persetubuhan ini menjadi gelap mata dan mengocoki kontolnya dengan liar. Tubuh seksi ibu Arjuna yang putih, sekal dan basah oleh keringat itu sungguh idaman lelaki normal. Bunyi benturan selangkangan bagaikan music erotis yang sangat indah di kuping Harun. Samar-samar Harun mencium bau yang aneh. Rupanya ini bau memek ibunya Arjuna. Sungguh menggairahkan. Harun jadi penasaran bau tubuh ibunya sendiri bagaimana, ya?
1928Please respect copyright.PENANAwjxd9cPxnK
Dewi menyodorkan buah dadanya kepada anaknya. Arjuna secara lahap mengenyoti payudara kanan ibunya sementara tangan kirinya asyik meremasi payudara yang sebelah kiri. Dewi mulai berteriak-teriak karena nikmat persetubuhan. Suaranya begitu syahdu, bagaikan teriakan bintang bokep membuat Harun bertambah nafsu menyaksikannya. Kocokan Harun pada burungnya sekarang semakin seirama dengan gerakan Arjuna dan ibunya yang sedang menari tarian seksual itu.
1928Please respect copyright.PENANAb36ioDB9VM
Kedua pantat ibu dan anak itu semakin cepat saling menumbuk dan menarik, hanyut dalam sensasi nikmat bersenggama. Mereka berdua terbuai nikmatnya rasa dua kelamin berlainan jenis yang bersatu dan bergesekkan. Perasaan nikmat itu terus menerus bertambah seiring semakin cepatnya kontol Arjuna menggosoki liang senggama milik ibunya, yang menyebabkan Harun juga menyesuaikan kecepatan kocokan kontolnya, seakan-akan Harunlah yang sedang bersetubuh dengan Dewi.
1928Please respect copyright.PENANAj9CJtfJnNp
Bau kelamin Dewi yang basah begitu kuatnya, apalagi Dewi belum mandi. Harun begitu mabuk akan bau ini sehingga ingin sekali ia nimbrung kegiatan tabu ibu dan anak itu, namun Harun merasa cukup hanya dengan meloco sambil mengintipi persenggamaan Harun dan ibunya. Sehingga ia berusaha menekan keinginannya itu dan melampiaskan pada kocokannya di kontolnya sendiri.
1928Please respect copyright.PENANAFTICY0Mdrd
Sementara itu, kedua selangkangan ibu dan anak itu sekarang berbenturan keras sekali sehingga bunyinya sangat jelas terdengar, kedua pantat ibu dan anak itu bergerak pada kecepatan penuh dan seirama. Sungguh indahnya persenggamaan ini sehingga membuat Harun sangat iri. Harun melihat kedua tubuh insan sedarah itu yang kini sudah penuh keringat, tampak mengkilat terkena cahaya matahari dan kedua tubuh itu bergerak seirama bagaikan dua penari yang sudah melatih tarian mereka berkali-kali dan sudah hafal dengan gerakan-gerakan yang harus dilakukan.
1928Please respect copyright.PENANAIqWfsJrfQt
Tiba-tiba saja Dewi melenguh dan melengkungkan punggungnya sambil berteriak, Arjuna pun berteriak tanda sudah mengalami orgasme. Keduanya tampak menekankan selangkangan mereka satu sama lain serentak dan penuh dengan tenaga. Akhirnya keduanya terkulai di dipan itu menyebabkan Harun akhirnya ejakulasi dan menyemproti batu di samping pohon besar itu dengan spermanya. Tak lama Arjuna dan ibunya masuk rumah dan Harun segera bergegas pergi setelah memakai celananya lagi.
1928Please respect copyright.PENANAobooAsaswc
***
1928Please respect copyright.PENANAahVrNkGNzu
BAB DUA : HARUN MENCARI CARA
1928Please respect copyright.PENANAcvejUcaI43
Semenjak saat itu, Harun menjadi terobsesi dengan perhubungan terlarang sedarah. Harun memang sangat bernafsu melihat Arjuna dan ibunya, tetapi bukan berarti Harun ingin menyetubuhi ibunya Arjuna, melainkan ia ingin merasakan persetubuhan dengan ibunya sendiri. Bukankah sebenarnya ide ini adalah idenya sendiri? Arjuna pasti mendapatkan ide dari Harun ketika mereka bareng-bareng meloco di kamar Harun. Ternyata Arjuna yang terlebih dahulu mewujudkannya. Dasar anak bandel yang beruntung!
1928Please respect copyright.PENANAEET2eOTph9
Apalagi, di mata Harun, ibunya memiliki tubuh yang jauh lebih seksi dibanding ibunya Arjuna. Tubuh ibunya Harun lebih ramping. Tentu saja, buah dada ibunya Arjuna lebih besar, namun di mata Harun, Dewi ibu Arjuna itu, sedikit agak gemuk. Di lain pihak, ibu Harun memiliki badan bak model di majalah saja. Tentu saja ini karena ibunya Harun tiap hari senam. Di rumahnya, ibunya punya video senam dari luar negeri, sehingga memang latihan yang ibunya lakukan sesuai dengan teori dan ilmu kesehatan dari Amerika.
1928Please respect copyright.PENANARpMEzE4fQ5
Harun sempat berfikir untuk menanyakan kepada Arjuna mengenai cara untuk membuat ibu kandungnya mau untuk tidur dengannya. Namun, setelah difikir lebih jauh, ini berarti mengakui bahwa Harun pernah melihat Arjuna dan ibunya bersenggama. Selain itu, Harun juga merasa gengsi. Bukankah selama ini Harun lebih pintar dari Arjuna? Bukankah Harun yang selalu jadi juara satu di sekolah? Maka, bila Arjuna berhasil mendapatkan tubuh ibu kandung sendiri, tentunya Harun yang jauh lebih pintar mampu juga melakukannya. Selain itu, Harun merasa bahwa ia akan lebih puas untuk mencapai tujuannya dengan tanpa bantuan orang lain.
1928Please respect copyright.PENANA72KcTnl4DI
Harun akhirnya memutuskan untuk menggali potensi dirinya sendiri. Nilai apakah yang ia punyai yang tidak dipunyai orang lain? Bahkan tidak dipunyai si Arjuna? Mengenai kecerdasan, Harun yakin dengan dirinya sendiri. Namun, ada lagi sesuatu yang hanya ia ketahui yang orang lain tidak tahu. Harun memiliki kemampuan untuk meyakinkan orang lain untuk melakukan sesuatu. Harun pernah membaca buku mengenai kemampuan ini, dan menurut buku itu, kemampuan Harun adalah kemampuan untuk mensugesti orang lain agar mengikuti keinginan Pribadi. Kemampuan ini, dapat dikembangkan menjadi hipnotis bahkan semacam cuci otak.
1928Please respect copyright.PENANAM3TqPj6Fx4
Selama ini Harun dapat memperoleh apapun yang ia inginkan dari kedua orangtuanya. Kamarnya penuh barang elektronika, mulai dari video player, audio sound system, bahkan motorpun diberikan ayahnya kepadanya. Pada mulanya, Harun menganggap bahwa karena ia anak tunggal maka segala permintaannya dipenuhi oleh kedua orangtuanya. Namun, seiring waktu berjalan, Harun mengalami berbagai hal yang membuat ia yakin akan kemampuannya untuk membujuk orang lain.
1928Please respect copyright.PENANAubsXoC1SPG
Harun adalah anak yang pintar. Anak yang pintar pastilah kreatif, dan anak kreatif pastilah bandel. Dan Harun adalah anak yang bandel sekali. Pernah satu kali ketika ia masih kelas empat SD, Harun dan Arjuna nyolong rambutan di tanahnya Pak Haji Amir. Pak Haji Amir dan ayah Harun bisa dibilang adalah saingan di desa mereka. Ada ketegangan di antara dua orang itu, dan Pak Haji tidak sungkan-sungkan memperlihatkan ketidak senangannya kepada ayah Harun. Nah, saat Harun dan Arjuna mencuri rambutan itu, Pak Haji Amir datang dan memergoki mereka. Pak Haji mengambil tongkat dan mengejar ke pohon rambutan itu. Arjuna yang memiliki fisik lebih baik dari Harun berhasil kabur sementara Harun tertangkap basah. Pak Haji saat itu ingin menghajar Harun, namun Harun yang menangis segera memohon Pak Haji agar tidak menghukumnya. Harun hanya ingat saat itu kepalanya serasa ringan dan tiba-tiba saja Pak Haji menyuruh Harun pulang.
1928Please respect copyright.PENANAHpRegfjZo6
Pernah juga, ketika Harun masih kelas enam SD, ia dan Arjuna dan teman-temannya bermain ke desa tetangga. Mereka di sana ‘ngadu’ bola. Mereka menang. Namun pihak tuan rumah tidak terima dan mulai menyerang mereka. Harun merasa ketakutan, namun Ia merasakan lagi sensasi kepala yang serasa ringan, lalu entah dengan keberanian dari mana, ia pasang badan lalu berteriak dan minta semuanya tenang dan jangan berkelahi. Anehnya, semua orang yang tadinya sedang kalap jadi terdiam dan perkelahian pun terhindarkan.
1928Please respect copyright.PENANAan3fO44BBV
Ada lagi kejadian yang baru-baru ini. Harun suatu ketika belajar kelompok di rumah temannya yang bernama Adi di desa tetangga. Ayah Adi adalah Kepala Kodim yang bertubuh tinggi besar dan berpengaruh bukan saja di desanya sendiri, tetapi juga di desa sekelilingnya, berhubung jabatannya. Ayah Adi tinggi besar dan hitam, namun memiliki isteri yang cantik bernama Ibu Ambar. Harun, Adi dan teman-teman belajar kelompok hingga sore. Selesai belajar mereka sepakat bermain petak umpet. Maklum, anak satu SMP.
1928Please respect copyright.PENANAKr2mY8KEiM
Kebetulan Adi jaga, lalu Harun dan yang lain berpencar. Tidak terasa, Harun tiba di halaman belakang dan berjalan ke samping rumah. Di samping rumah ada pohon jambu besar. Harun mendapat ide untuk naik ke sana. Akhirnya Ia sampai di cabang yang besar yang menempel di dinding rumah. Ternyata cabang itu menempel di dinding yang sebelahnya ada jendela yang tidak berkaca. Otomatis Adi melihat jendela itu. Tak disangka, ternyata itu adalah jendela kamar mandi. Dan lebih tak disangka lagi, Ibunya Adi sedang mandi di dalam situ!
1928Please respect copyright.PENANAl7fsktSbkj
Harun terkejut mulanya, namun akhirnya menyadari bahwa ia mendapatkan suguhan menarik dari dalam kamar mandi itu. Ibunya Adi adalah perempuan Jawa berkulit kuning langsat. Tubuhnya kecil imut setinggi 155 cm, dengan pinggul agak lebar namun dadanya begitu mancung dan kokoh dihiasi pentil dan areola kecoklatan. Jembutnya lebat namun dicukur rapi sehingga tidak berantakan. Badannya bersinar karena basah dan diterangi lampu neon kamar mandi. Serta merta Harun konak.
1928Please respect copyright.PENANA9XS1NDpYaZ
Harun begitu menikmati ketelanjangan ibunya Adi sehingga tak disadarinya bahwa Pak Bambang sudah di bawah pohon. Ketika Pak Bambang menegur Harun setengah berteriak, Harun menjadi begitu kaget sehingga hampir jatuh. Ibunya Adi berseru kaget dari dalam kamar mandi, sementara Pak Bambang mulai marah-marah dan menyuruh Harun turun.
1928Please respect copyright.PENANAnfLIZFc1DY
Harun ketakutan dan gemetar, namun kepalanya serasa ringan lagi dan kali itu Harun mengetahui bahwa ia harus membujuk Pak Bambang agar tidak marah. Dengan terbata-bata Harun menenangkan Pak Bambang dan minta untuk melupakan kejadian ini. Beberapa saat kemudian Pak Bambang pergi begitu saja. Harun menoleh ke kamar mandi dan tampak Ibu Ambar sedang melilitkan handuknya sambil menatap jendela dengan sinar kemarahan.
1928Please respect copyright.PENANAW9oxMHXqHG
Harun yang kepalanya masih terasa ringan segera mendekati jendela dan berkata, “Bu Ambar mandi saja. Ga apa-apa kok. Anggap aja Harun ga ada.”
1928Please respect copyright.PENANAMbsEYXH3Rt
Tiba-tiba saja tatapan Ibu Ambar seakan kosong sejenak. Kemudian perempuan itu membuka handuknya dan melanjutkan untuk mandi. Harun kembali konak. Ingin rasanya ia masuk kekamar mandi, namun ia masih merasa takut dan deg-degan sehingga akhirnya ia merasa cukup puas dengan hanya menonton perempuan itu mandi sambil ngeloco hingga akhirnya ia menyemprotkan maninya di dinding rumah.
1928Please respect copyright.PENANANGKGFB0hjb
Ya, Harun merasa bahwa ia memiliki bakat untuk mempengaruhi orang lain. Ia harus berusaha mengasah ketrampilan ini. Ada dua pilihan bagi Harun. Satu, adalah belajar secara otodidak dan kedua, adalah untuk mencari guru. Pilihan pertama tentu akan menjadi sulit, karena belajar macam ini membutuhkan percobaan-percobaan dan pastinya banyak kegagalan. Pilihan kedua tentu menjadi mudah, namun masalahnya, kepada siapakah ia harus berguru?
1928Please respect copyright.PENANADC0yI9NOYh
Akhirnya selama seminggu Harun terus putar otak untuk melatih ketrampilannya ini. Dicobanya di rumah untuk mempengaruhi pembantu-pembantu atau bahkan orang tuanya untuk memenuhi keinginannya yang sepele seperti memijitinya, mengambilkan minum dan lain-lain, namun Harun tidak mengalami sensasi kepala yang berasa ringan sehingga ia tidak berhasil dalam percobaannya. Tidak ada kelinci percobaannya yang mengalami tatapan kosong seperti ibu Ambar sehingga ia berkesimpulan bahwa kekuatannya muncul bilamana ia sedang dalam keadaan ketakutan. Namun, untuk mencapai situasi di mana dirinya sampai ketakutan sangatlah riskan. Bisa saja ia coba untuk menjadi bandel, tapi tidak ada kepastian bahwa nanti kekuatannya muncul di saat dibutuhkan. Bila ia ada di situasi yang berbahaya dan kekuatannya tidak timbul, tentunya segala sesuatunya akan menjadi rumit dan mengancam keselamatannya sendiri. Harun menjadi semakin pusing mencari akal untuk mengasah ketrampilannya ini.
1928Please respect copyright.PENANAgnoFG8Jf16
***
1928Please respect copyright.PENANA9pHlxWH2cN
Namun, akhirnya solusinya itu datang sendiri. Suatu hari, waktu itu malam minggu, Harun dan lima orang temannya bermain ke desa tetangga. Saat itu Arjuna tidak ikut, dan Harun juga memakluminya. Bila Harun memiliki nasib yang sama dengan Arjuna, yaitu memperoleh ibu kandung sebagai obyek seks, maka dipastikan Harunpun akan emoh bermain keluar. Lebih baik di dalam rumah saja dan menggarap ladang ibunya.
1928Please respect copyright.PENANAswugyXQtAf
Desa tetangga sedang ada layar tancap. Banyak sekali orang, baik muda maupun tua yang datang kesana. Bukan hanya dari desa itu sendiri, melainkan dari berbagai desa sekitar daerah itu. Layar tancap diadakan di sebuah tempat luas di sebuah bukit tak jauh dari desa itu. Berbagai pedagang musiman muncul di situ. Tukang makanan, minuman, pakaian bahkan Bandar judi koprok juga memeriahkan layar tancap itu.
1928Please respect copyright.PENANAEzO3oqSH00
Harun senang sekali pergi ke layar tancap. Banyak sekali perempuan baik yang masih gadis ataupun yang sudah menikah, tua maupun muda, kurus maupun gemuk bahkan bau maupun harum datang ke situ. Apalagi banyak juga perempuan bisyar maupun bispak yang datang memeriahkan suasana malam minggu.
1928Please respect copyright.PENANAyURL5bdMuI
Malam itu, Harun berencana untuk merasakan perempuan untuk pertama kalinya. Bila Arjuna sudah tidak perjaka, tentunya Harun juga harus melepas keperjakaannya. Teman-teman Harun pun ditraktir untuk segalanya malam itu, maka mereka merencanakan untuk mencari bispak atau paling tidak bisyar dan untuk menggarap mereka di tempat sepi bergantian. Ada yang jaga, dan ada yang eksekusi, sehingga nantinya segala sesuatunya terkendali dan aman.
1928Please respect copyright.PENANAGLV9hgjHiq
Harun yang ditemani tiga orang teman sekelas, yaitu Hambali, Azhari dan Moko, juga dengan dua orang kakak kelas bernama Dhimas dan Robi, akhirnya berkenalan dengan enam orang gadis muda yang seusia SMU. Sebenarnya, pada mulanya enam orang gadis itu tidak memandang sebelah mata kepada mereka yang hanyalah anak SMP, namun setelah Harun dengan royalnya mentraktir semua dengan makanan dan minuman, maka enam orang gadis itu menjadi tertarik.
1928Please respect copyright.PENANAp34k2kjyr7
Ketika mereka baru saja mengakrabkan diri, segerembolan pemuda SMU – yang dari gelagatnya kenal dengan enam orang gadis itu- mendatangi mereka dan mulai mencari masalah. Singkat kata, tiba-tiba saja terjadi perkelahian yang tidak seimbang antara sekitar sepuluh anak SMU melawan enam orang anak SMP. Harun yang terkena beberapa kali hajaran mulai merasakan kepalanya mengalami sensasi ringan, segera berlari ke tengah lalu berteriak,
1928Please respect copyright.PENANAYQPzoRRysP
“BERHENTI…!!!”
1928Please respect copyright.PENANAFywLTSOY1x
Secara mendadak perkelahian berhenti begitu saja. Semua yang terlibat memandang Harun dengan tatapan kosong, sementara orang-orang yang menyaksikan perkelahian tersebut juga melongo dengan penuh tanda tanya mengenai apa yang terjadi.
1928Please respect copyright.PENANAJcGGQm2EXL
“Kalian pergi dari sini!!!” kata Harun kepada gerombolan anak SMU itu. Gerombolan anak SMU itu akhirnya pergi dengan terdiam seribu bahasa, diikuti oleh pandangan semua orang yang ada di situ. Orang-orang yang menyaksikan semua ini kemudian mengalihkan pandangan mereka kearah Harun, kini dengan pandangan yang sedikit kagum bercampur heran.
1928Please respect copyright.PENANABb4J0zgzmr
Sementara itu, Harun yang menyadari kini adalah kesempatan baik, segera memanggil dua orang gadis tercantik dari kumpulan enam orang gadis yang baru ia kenal itu. Atik dan Jannah. Dengan menggandeng kedua gadis itu, Harun lalu mengajak teman-temannya dan teman-teman gadis itu untuk meninggalkan tempat itu.
1928Please respect copyright.PENANAtdzOATMmj5
Setelah berjalan beberapa lama, mereka sampai di sebuah padang rumput yang dikelilingi pohon-pohon rindang. Disebut padang sebenarnya tidak bisa juga, karena hanya seluas kolam renang mini Olympic. Tapi tempat itu bagus sekali karena tertutup pepohonan di sekelilingnya.
1928Please respect copyright.PENANAkMzWG4ArMz
Harun bertekad untuk pulang sebagai lelaki dewasa yang bukan perjaka lagi. Dan mungkin karena tekadnya itulah yang membuat ia merasakan sensasi ringan di kepalanya itu tidaklah hilang melainkan terus ada, bahkan kini kepalanya sedikit terasa mendengung.
1928Please respect copyright.PENANAkTCmXWiPCe
Setelah menyuruh teman-temannya berjaga di sekeliling padang rumput itu di bawah bayang-bayang pohon, tentu masing-masing merekapun ditemani seorang gadis, maka Harun menarik Atik dan Jannah yang pasrah saja dituntun ke tengah padang rumput kecil itu. Sinar rembulan yang Purnama di langit yang cerah berbintang yang menerangi padang rumput itu, membuat kedua gadis itu terlihat jelas oleh Harun.
1928Please respect copyright.PENANA9JkLQuU8dw
“Buka baju kalian sampai telanjang,” perintah Harun dengan suara yang tercekat karena perasaannya sungguh bercampur aduk saat itu. Tegang, senang, sedikit takut dan nafsu berkecamuk dalam dadanya sehingga membuat Harun seakan susah bernafas karena dikuasi oleh perasaan-perasaan gado-gadonya itu.
1928Please respect copyright.PENANAA0sih3DVli
Atik dan Jannah kemudian perlahan membuka pakaiannya hingga telanjang. Atik lebih tinggi dari Harun dan memiliki tubuh yang ramping dan dada yang kecil namun padat. Sekitar 34 A. kedua pentilnya yang merah kecoklatan tidak menonjol melainkan tampak bagaikan menyatu dengan daerah areola di sekitarnya. Selangkangan Atik dihiasi oleh jembut yang masih jarang dan tampak halus keriting. Kulit Atik putih sekali, mirip sekali dengan kulit Ibunya Harun. Dengan rambut panjang ikal hampir sepinggul dan hidung yang lumayan mancung, sungguh seakan Atik adalah gadis sampul majalah remaja.
1928Please respect copyright.PENANAxDKjvswGTb
Jannah adalah gadis imut yang setinggi Harun dan walaupun tidak gemuk, namun karena tubuhnya imut maka tampak seperti lebih berisi disbanding Atik. Rambut Jannah sebahu dengan muka yang agak chubby dihiasi lesung pipit. Kulit Jannah coklat muda dengan buah dada yang lebih besar dari Atik, sekitar 34B namun dengan pentil yang coklat agak tua menyembul sedikit saja dari daerah areolanya. Pinggul Jannah lebih lebar dari Atik pertanda berbakat memiliki anak yang banyak. Namun selangkangannya memiliki bulu yang walaupun juga masih jarang, namun sedikit lebih banyak daripada Atik.
1928Please respect copyright.PENANA2KuOmmJKFn
Burung Harun sudah tegak. Dengan bergegas ia membuka bajunya hingga telanjang. Harun membawa tikar yang tadi di pegang oleh Hambali. Kini ia mengambil tikar itu lalu membukanya di tengah padang rumput kecil itu. Harun menyuruh kedua gadis itu tiduran di tikar bersebelahan satu dengan yang lainnya. Atik dan Jannah mengikuti perintah Harun. Kini kedua gadis yang telanjang bulat itu tidur di hadapan Harun.
1928Please respect copyright.PENANAGo1Vp8F532
Harun kemudian menindih Atik lalu menciumi bibirnya. Atik hanya terdiam saja sementara Harun melumat bibir gadis itu. “Mbak Atik, balas dong,” perintah Harun.
1928Please respect copyright.PENANAR1tFxGGp5d
Atik lalu membalas ciuman Harun dan juga memeluk kepala Harun. Harun menikmati ciuman pertamanya. Bibir Atik yang basah dan hangat mengirimkan sinyal-sinyal erotis di seluruh tubuh Harun yang masih perjaka. Bau parfum Atik yang lembut menambah sensasi birahi yang perlahan bertambah tinggi yang berakibat kontol Harun mengeluarkan sedikit cairan sebagai pelumas menandakan bahwa Harun siap bertempur sampai kecrotan terakhir.
1928Please respect copyright.PENANAtXXL6CpQIc
Harun mulai melancarkan ciuman ke dada Atik yang kini tampak hampir rata dengan dada perempuan itu karena akibat gravitasi bumi. Kulit putih Atik begitu lembut di bibir Harun. Disedotnya pentil kanan gadis itu yang membuat Atik mulai merasakan birahi juga walaupun dalam keadaan bagaikan terhipnotis. Atik mulai meremasi kepala Harun yang saat ini sedang menggarap bukit sebelah kanannya.
1928Please respect copyright.PENANACOxv9wYqEu
Harun kemudian mengalihkan serangan ke payudara kiri Atik. Payudara yang masih belum terlalu besar itu ia jilati, ciumi dan sedoti dengan penuh nafsu. Kedua payudara gadis muda itu kini mulai muncul bekas-bekas cupangan dan juga tampak basah terkena air liur Harun yang tak dapat dikontrol. Harun kemudian mengarahkan ciumannya turun ke perut Atik. Atik mendesah-desah dan desahan itu semakin keras seiring semakin dekatnya mulut Harun ke mulut bagian bawah Atik.
1928Please respect copyright.PENANAN2rthRZd2v
Lidah Harun menjadi liar ketika bersentuhan dengan bulu kemaluan Atik. Harun dapat mencium bau tubuh gadis itu semakin jelas ketika kepalanya makin dekat dengan organ intim si gadis. Bau tubuh yang tercium begitu natural dan lembut.
1928Please respect copyright.PENANABWALC1uwmu
Atik ingin berteriak. Ingin sebenarnya gadis itu menolak perbuatan lelaki muda yang baru dikenalnya itu. Namun entah kekuatan apa yang membuatnya takluk kepada lelaki muda ini. Sementara, ciuman Harun makin lama membuat kemaluannya basah karena perlahan Atik mulai merasakan nafsu birahi menguasai tubuhnya. Lidah Harun yang menari-nari di atas tubuhnya bagaikan menyengat kulit mulusnya yang putih itu dan mengirimkan pesan-pesan birahi yang dinikmati oleh otaknya.
1928Please respect copyright.PENANAwqIK51RHBd
Akhirnya lidah itu menyusuri bibir vagina Atik. Atik mendengus keras merasakan lidah yang hangat dan basah itu menyapu bibir memeknya yang basah. Jauh di lubuk hatinya, Atik tidak mau menyerahkan mahkotanya kepada remaja yang lebih muda darinya, namun tubuhnya tidak bisa menolak kemauan anak itu. Dua butir air mata mengalir jatuh dari kedua mata Atik. Atik menangis tanpa suara melainkan hanya desahan birahi ketika lidah itu mulai menyelip di antara bibir memeknya dan menjelajahi area yang belum pernah disentuh oleh lelaki manapun.
1928Please respect copyright.PENANAVU49pf5ReU
Harun merasakan bibir memek Atik yang basah dan hangat di ujung lidahnya. Hidung Arjuna mencium bau tubuh Atik dengan sangat jelas menguar dari dalam lubang kemaluan gadis muda itu. Arjuna menggunakan dua jarinya membuka memek yang basah itu dan melihat ada selaput putih di dalam lubang itu. Astaga! Gadis ini masih perawan. Tadinya dikira Harun Atik dan kawan-kawannya adalah bispak karena para gadis itu datang dengan baju yang ketat dan seksi, ternyata ia salah. Tampaknya para gadis ini adalah gadis yang baik-baik.
1928Please respect copyright.PENANAs613Z9aY0O
Harun menjadi tak tahan lagi melihat ini. Ia segera membuka lebar kedua kaki gadis itu lalu mengarahkan kontolnya yang sudah tegang dari tadi, dan menaruhnya tepat di lubang kencing Atik. Harun mendorong pantatnya ke depan. Namun penisnya yang sebesar 14 cm itu tidak berhasil masuk. Berkali-kali ia mendorong pantatnya namun tidak berhasil sementara Atik mulai meringis kesakitan ketika dirasakannya benda tumpul berusaha memasuki liang persenggamaannya yang masih perawan itu. Harun menyentakkan pantatnya kuat-kuat dan tiba-tiba kepala penisnya masuk kedalam lubang sempit milik Atik itu.
1928Please respect copyright.PENANAq3ln0CyLKX
“Auw…!” teriak Atik kesakitan. Harun berusaha mendorong penisnya untuk masuk lebih jauh, tapi seakan ada perlawanan dari dalam lubang sempit itu. Mungkin harus dipaksa lebih keras, pikir Harun.
1928Please respect copyright.PENANA2JGvc9aPue
Harun kini merebahkan badannya di atas Atik, kedua tangannya diselipkan sehingga kini memegang kedua pantat Atik kuat-kuat. Dengan segenap kekuatannya Harun mendorong pantatnya kedepan sambil menggunakan kedua tangannya untuk menarik kedua pantat Atik.
1928Please respect copyright.PENANAFzCuajYFCq
Dalam satu gerakan cepat, kontol Harun kini ambles masuk ke dalam lubang vagina Atik, merobek selaput keperawanan gadis itu. Rasa sakit yang hebat itu seakan menyadarkan Atik sehingga Atik tiba-tiba teriak sambil berontak, “Aduh!! Lepasin!”
1928Please respect copyright.PENANAyfJmh8hB4z
Dalam kenikmatannya Harun tidak menyadari bahwa sensasi perasaan ringan di kepalanya tadi hilang sehingga ia tidak dapat mengkontrol Atik. Kini ia menyadari bahwa Atik sedang berusaha berontak dan ia agak kesulitan menahan gerakan gadis yang memang lebih tinggi darinya itu. Di lain pihak, Jannah tampak baru sadar dan dengan tatapan bingung sedang berusaha menutupi auratnya sambil mencari pakaiannya.
1928Please respect copyright.PENANATtGUMYPRZn
Begitu takutnya Harun sehingga kini sensasi kepala ringannya kembali. “Semua diam!!” bentak Harun.
1928Please respect copyright.PENANA6WNUpRifyw
Atik dan Jannah kini memandang kosong kembali. Harun menyuruh Jannah tidur lagi di sebelah mereka. Sementara dilihatnya Atik yang tadi menangis kini terdiam pula. Airmata telah membasahi mata dan pipi gadis itu. Namun tubuh gadis itu menjadi santai sekarang. Dirasakannya kontolnya dicengkeram lubang silinder yang sempit dan basah lagi hangat sekali.
1928Please respect copyright.PENANAOdlnSxqQPD
Harun mulai mengocoki kemaluan Atik itu perlahan-lahan sambil menikmati tiap detiknya. Perasaan ngilu dan nikmat ia alami ketika batang kontolnya menggesek dinding kemaluan Atik tiap kali ia mengocoki memek yang baru saja ia perawani itu. Namun tubuh Atik tetap terdiam dan tak bereaksi, walaupun Atik saat ini mulai mendesah, dan juga memek gadis itupun sudah basah kuyup oleh cairan kewanitaan dan juga darah keperawanan.
1928Please respect copyright.PENANAOwoXzychCC
“Atik. Mulai saat ini kamu adalah milik aku. Kamu harus membalas entotanku juga. Kamu harus mengimbangi aku dan menikmati hubungan badan denganku.”
1928Please respect copyright.PENANAftdOBs3mbm
Atik kini menatap Harun dan berkata lirih, “Aku adalah milik kamu…” Lalu gadis itu merangkul kepala Harun dengan kedua tangannya dan dengan kedua kakinya ia merangkul kedua kaki pemuda yang baru memerawinannya itu.
1928Please respect copyright.PENANAp6XplBfzq4
Harun adalah anak pintar, ia takut bila nantinya akan kejadian kekuatannya hilang lagi, maka ia berpaling ke arah Jannah dan berkata, “Kamu juga milikku. Apapun yang terjadi, kamu tidak boleh pergi sampai aku beritahu. Kamu harus tunggu perintahku dulu.”
1928Please respect copyright.PENANAO1oTMqfA2r
Jannah menatap Harun dengan pandangan kosong. Namun Jannah mengangguk tanda mengerti, sehingga Harun menjadi lebih nyaman. Lalu Harun mulai mengkonsentrasikan pikirannya kepada persetubuhannya dengan Atik.
1928Please respect copyright.PENANAZwFhJfTvf1
Atik dan Harun berdua mulai saling mengentot. Atik berdesah-desah kenikmatan sementara Arjuna mendengus-dengus sambil mengenyoti dua buah payudara Atik dengan rakus. Selangkangan mereka beradu berkali-kali menimbulkan bunyi tamparan yang keras. Harun merasakan memek Atik yang sempit, licin dan hangat itu mencengkram batang kontolnya terus menerus.
1928Please respect copyright.PENANAN4SV0CqWBe
Mereka bersatu dalam birahi. Kedua tubuh yang kini penuh keringat saling berpacu dalam petualangan cinta, bau alat kelamin tercium jelas di udara. Mereka tenggelam dalam nikmatnya dunia. Tarian cinta mereka makin lama makin cepat karena semakin mendekati tujuannya pula.
1928Please respect copyright.PENANAip3192akLb
Tiba-tiba saja Atik berteriak keras dan merangkul Harun erat-erat.
“Aduh… enak, Mas!”
1928Please respect copyright.PENANArdYiXNYINq
Harun merasakan rangkulan Atik begitu eratnya sehingga sedikit membuatnya sesak, sementara selangkangan gadis itu bergetar bagaikan kejang yang membuat memeknya juga membuka menutup secara cepat seakan menyedoti kontol Harun yang sedang berada di dalamnya.
1928Please respect copyright.PENANAP5Hz9VE1AJ
Harun akhirnya tak kuat juga. Ia balas memeluk gadis itu rapat-rapat dan mulai membenamkan kontolnya dalam-dalam di liang surgawi milik Atik. Kontolnya berkali-kali memuntahkan pejunya di dalam lubang memek Atik. Akhirnya mereka berdua terdiam kelelahan beberapa saat.
1928Please respect copyright.PENANA8ryZllVonT
Ketika terbangun dari nikmatnya orgasme di dalam memek perempuan, Arjuna menyadari bahwa kepalanya sudah tidak mengalami sensasi ringan lagi. Dengan cepat ia melihat ke arah Jannah. Namun Jannah masih terdiam di sana sedang memandanginya yang menindih Atik. Harun melihat bahwa dalam diam Jannah menangis karena air matanya telah membasahi pipinya dan juga dada gadis itu sesunggukan.
1928Please respect copyright.PENANAx3ZnEhiYGR
Harun melepaskan diri dari Atik untuk duduk. Kontolnya yang mengecil telah keluar dari sarang kenikmatan. Sedikit demi sedikit keluarlah peju Harun dari dalam lubang memek Atik. Sementara, Atikpun menangis tanpa suara, namun tidak melakukan apa-apa.
1928Please respect copyright.PENANAoK6VJPXCxm
Harun memandangi wajah Jannah yang cantik itu. Ada sinar ketakutan dalam mata gadis itu. Harun sangat mensyukuri bahwa ia adalah anak yang pintar. Buktinya, perintah yang ia sampaikan kepada Jannah tetap dilaksanakan walaupun ia sudah tidak mengalami sensasi di kepalanya.
1928Please respect copyright.PENANAzsWPC1l29v
Harun kemudian menindih Jannah yang kini sesunggukan tanpa suara. Harun ingin melihat bila tanpa menggunakan kekuatannya apakah ia bisa menggauli gadis ini. Apakah bisa, hanya dengan perintah yang tadi ia lakukan Jannah mengijinkan ia menggarap tubuh gadis itu?
1928Please respect copyright.PENANAYEjPI9GvBS
“Sekarang aku akan meniduri kamu, Mbak Jannah.” lalu Harun mulai menciumi gadis ini. Dilahapnya wajah cantik Jannah dengan rakus. Lidah Harun dapat merasakan asinnya air mata gadis itu yang ada di pipinya. Jannah sesunggukan dan terdiam sementara Harun asyik melumati wajah gadis itu dengan air liurnya.
1928Please respect copyright.PENANAJjWP3qGE9J
“Peluk aku, Mbak. Ayo.” Harun ingin melihat reaksi gadis ini. Apakah gadis ini akan mengikuti perintahnya atau tidak. Tadi Harun memerintahkan bahwa gadis itu adalah miliknya, bila perintah ini tetap lekat pada gadis ini, maka mau tidak mau gadis ini harus mengikuti apapun kemauannya.
1928Please respect copyright.PENANAk53ro5iCJn
Walaupun tetap menangis tanpa suara, Jannah memeluk Harun yang sedang menindihnya. Harun gembira sekali. Rupanya bila sekali saja orang sudah dipengaruhi olehnya, maka orang itu tetap akan mematuhinya terus.
1928Please respect copyright.PENANA5yC3V14ro7
“Sekarang kita ciuman dan Mbak harus mencium aku dengan penuh nafsu.” Harun mencium bibir Jannah yang langsung saja membalas dengan hot. Jannah mengecup dan menjilati bibir Harun bagaikan sudah biasa berciuman. Singkat waktu, mereka berdua sudah saling bertukaran lidah dan menjilati satu sama lain. Harun yang tadi keringatan mulai keringatan lagi. Jannah pun kini keringatan. Kedua bibir mereka saling berpagutan sementara Jannah mengelus kepala Harun dengan bernafsu.
1928Please respect copyright.PENANA3ofiweGtgD
Bau tubuh Jannah tercium agak kuat. Berbeda dengan Atik yang memiliki bau badan yang lembut dan seakan perlahan menyerang hidung, bau badan Jannah tercium jelas dan serta-merta menusuk hidung Harun. Bukan bau yang memuakkan, namun termasuk bau yang menggiurkan.
1928Please respect copyright.PENANArdexiS8qxr
Harun mengangkat tangan kanan Jannah dan melihat ketiak yang mulai ditumbuhi bulu halus. Bau badan gadis ini begitu kuat menyerang hidungnya membuat kontolnya kini sudah tegak lagi dimabuk birahi. Harun membenamkan wajahnya di ketiak gadis ini. Bulu-bulu halus menggelitik hidung Harun. Kepala Harun menjadi seakan mabuk kepayang dan pusing tujuh keliling akibat nafsu yang seakan tak terkontrol.
1928Please respect copyright.PENANAUswBqXrsak
Dari sini ia tahu, bahwa ia lebih menyukai Jannah dibanding Atik. Baru baunya saja sudah membuatnya begini, apalagi yang lain yang lebih enak.
Harun mulai mengulum-ngulum bulu ketek Jannah yang masih jarang dan halus itu. Sementara Jannah kini telah berhenti menangis karena sedang menggeliat kegelian. Sambil mengenyoti ketiak gadis itu, Harun melihat mata gadis ini. Mata itu sudah tidak memperlihatkan sinar ketakutan melainkan mulai menyinarkan pandangan sayu seakan minta dientot.
1928Please respect copyright.PENANABy6VaEkJdC
Harun lalu mulai meremasi kedua payudara Jannah yang besar itu. Pentil gadis ini yang tadinya hanya menyembul sedikit, kini menyembul dan panjangnya kurang lebih sama dengan pantat bolpoin. Masih lebih kecil di banding pentil ibunya Harun, namun setidaknya bila dibandingkan dengan pentil Atik yang amat kecil maka pentil ini lebih nikmat dikulum dalam mulutnya.
1928Please respect copyright.PENANAdF4oyFK6Yo
Sambil meremasi kedua tetek Jannah, Harun asyik menjilati ketiak gadis ini. Bulu halus ketiak Jannah sudah rebah karena basah oleh keringat sendiri dan juga air liur Harun. Bau tubuh gadis ini sekarang seakan memenuhi udara. Baik dari ketek maupun kemaluannya, bau tubuh Jannah keluar bagaikan angin topan menerjang bumi.
1928Please respect copyright.PENANA4axrgNLk22
Kemudian Harun mulai menciumi tetek kanan Jannah. Ia cupang dan sedoti payudara itu sehingga meninggalkan bekas cupang di sana-sini. Lalu dikulumnya pentil tetek kanan Jannah. Ia suka sekali sensasi memegang pentil di dalam mulut. Dijilatinya secara berputar yang membuat Jannah mulai mendesah lebih keras dan terkadang mengerang. Lalu disedotnya pentil itu kuat-kuat karena gemas. Jannah meremas kepala Harun dengan keras.
1928Please respect copyright.PENANAwI08JeAvvy
Setelah dada kanan Jannah sudah mulai bau mulut Harun sendiri, dirambahnya bukit yang sebelah kiri menggunakan lidah dan mulutnya. Kembali dada itu menjadi berhiaskan bekas cupang di sana-sini. Begitu bernafsunya Harun sehingga hampir tiap jengkal gundukan payudara Jannah dicupanginya, seakan ingin menunjukkan bahwa daerah itu adalah daerah kekuasaannya.
1928Please respect copyright.PENANAcanm1qIyCS
Setelah puas menjelajahi dada Jannah, Harun lalu membuka paha Jannah lebar-lebar dan mulai menjilati jembut Jannah yang memiliki bulu lebih banyak dari Atik. Bau tubuh gadis ini tercium santer di daerah selangkangannya menyebabkan Harun tak bisa menahan diri untuk mulai menjilati kemaluan gadis itu. Dengan dua jarinya ia buka bibir memek Jannah lalu mulai menjilat dan menghisapi memek yang sudah basah kuyup itu.
1928Please respect copyright.PENANAmsDYEQtyAD
Cairan vagina Jannah memiliki rasa yang sedikit tajam dengan campuran masam dan getir ditambah bau yang menusuk hidung. Namun semuanya ini malah membuat Harun lebih bersemangat menjilati kemaluan Jannah. Tak bosan-bosannya lidahnya memasuki lubang memek gadis itu, terkadang menyedoti klitorisnya ataupun terkadang menjilati bagian dalam bibir luar memek itu.
1928Please respect copyright.PENANA6Gc87gE9rn
Hanya lima menit Harun melahap vagina Jannah, Jannah sudah orgasme untuk pertama kali. Memeknya dibanjiri cairan bening hangat yang membasahi selangkangannya maupun mulut dan dagu Harun. Harun berusaha menjilati dan mengecap semua cairan Jannah karena begitu nikmatnya cairan itu di mulutnya.
1928Please respect copyright.PENANAqh4VyWrHDF
Setelah Jannah sudah santai lagi, maka Harun memposisikan kontolnya di liang senggama Jannah, lalu menindih gadis itu dan menyelipkan kedua tangannya di kedua pantat Jannah. Jannah pun mengengkangkan kakinya lebar-lebar dan dengan kedua tangannya memegang kedua pantat Harun.
1928Please respect copyright.PENANAA6aKydUQaL
“Satu… dua… tiga…” Kata Harun memberikan aba-aba.
1928Please respect copyright.PENANA2xKAvcx6xS
Pada hitungan ketiga, Harun menghujamkan kontolnya kuat-kuat sambil menarik pantat Jannah, di lain pihak Jannah juga menarik pantat Harun. Jannah merasakan batang yang keras itu dalam satu gerakan telah menggagahinya. Bahkan selaput daranya pun robek dalam hitungan sepersekian detik saja. Rasa sakit melanda memeknya sementara ngilu rasanya ada benda keras membelah memeknya dan memenuhi lubang kencingnya itu.
1928Please respect copyright.PENANAYss6SjznXQ
Jannah memeluk Harun rapat-rapat sambil berteriak, “Adaauuw. Sakit, Mas!!!”
1928Please respect copyright.PENANAGABavMgmCE
Untuk beberapa saat mereka berpelukan tanpa bergerak. Berhubung Jannah setinggi Harun, maka Harun kini dapat mencium bibir gadis itu sambil ngentot. Mereka berciuman beberapa saat. Jannah dapat mencium bau memeknya di mulut Harun, namun Jannah tidak peduli. Sambil merangkul dan meremas kepala Harun ia saling mencium dan menjilat dengan Harun.
1928Please respect copyright.PENANAUz1MhOV0vP
Kedua tubuh mereka kini basah kuyup oleh keringat campuran antara keringat mereka berdua. Sementara kedua bibir mereka sudah basah selain karena keringat juga oleh ludah mereka yang saling bertukaran. Udara malam memang dingin, namun panas tubuh yang mereka berdua hasilkan bagaikan udara di sauna saja.
1928Please respect copyright.PENANALegceNNHsh
Harun merasakan pinggul besar Jannah mulai bergoyang-goyang sehingga kontolnya kini mulai dikocok oleh memek Jannah. Harun membalas entotan itu. Mula-mula mereka bergoyang tidak seirama dan perlu beberapa saat agar gerakan pantat mereka dapat sinkron. Akhirnya mereka mengentot dalam suatu irama yang sama.
1928Please respect copyright.PENANAAZWW9XpNik
Sambil terus berpagutan, Harun asyik mengentoti tubuh Jannah yang sekal dan padat itu. Nikmat sekali bergumul dengan gadis ini karena seakan tubuh gadis ini diciptakan pas untuk Harun. Saat mereka bergaul ini, bibir bertemu bibir, dada bertemu dada dan kelamin saling bersatu. Sungguh pas rasanya. Dada Jannah yang besar itu tergencet dada Harun. Harun dapat merasakan pentil dan gundukan payudara Jannah seakan berusaha melawan tindihannya.
1928Please respect copyright.PENANAIencx5QkPt
“Aku cinta kamu, Mbak…” kata Harun disela-sela cumbuannya terhadap pasangannya itu.
1928Please respect copyright.PENANAIT8ncwXtuh
“Mbak juga cinta kamu, Mas. Mbak milik kamu, kan?”
1928Please respect copyright.PENANANTmNvN2YLz
Mereka bercumbu lagi dengan buas. Lebih hot dari sebelumnya karena mereka berdua sudah mengutarakan perasaan masing-masing. Lidah mereka saling bersilat dan berusaha menjilat, bibir mereka asyik saling memagut bagaikan ular yang berusaha mencaplok mulut lawannya. Mereka berangkulan erat seakan tak ingin dipisahkan. Sementara kedua kelamin mereka saling mengocok satu sama lain dengan nafsu liar.
1928Please respect copyright.PENANAqlDpxt7Jgp
Memek Jannah lebih rapat dari Atik. Mungkin karena tubuh Jannah yang lebih kecil. Begitu kencangnya kontolnya digenggam otot vagina Jannah sehingga Harun merasa bahwa ia tak lama lagi akan keluar. Dipercepatnya hujaman kontolnya dalam memek Jannah sementara kini bibirnya telah mencaplok leher kiri Jannah dan mencupangnya sekuat mungkin. Jannah melenguh penuh kenikmatan.
1928Please respect copyright.PENANAJOvEyMVk1P
Jannah merasa geli dan nikmat ketika mulut Harun menggarap lehernya dengan penuh birahi. Lidah Harun menggelitik lehernya dan bahkan cupangan Harun menyebabkan rasa ngilu yang nikmat yang menjalar dari memek sampai ke otak yang membuat pertahanannya jebol.
1928Please respect copyright.PENANArKf1nXev23
“Mas, enak banget…!”
1928Please respect copyright.PENANA4NoWo85ad0
Harun merasa Jannah dengan tubuh sekalnya merangkulnya sangat kuat dan selangkangan gadis itu berkedut-kedut kelojotan dan memeknya mencengkram kontolnya begitu keras dan seakan menyedoti kontolnya dengan cepat dan keras dan vagina yang sudah basah kuyup itu mengeluarkan cairan hangat yang lebih banyak lagi yang membanjiri lubang memek dan mengguyur kontolnya yang tegang.
1928Please respect copyright.PENANAaBvUYbkE2B
Sambil mencupang keras-keras, Harun balas merangkul Jannah sekuat tenaga lalu membenamkan kontolnya sejauh mungkin di dalam lubang peranakan gadis itu, lalu menyemburkan sperma yang sedari tadi minta dilepaskan ke dalam rahim gadis itu. Harun merasakan kontolnya berkedut-kedut berkali-kali, bahkan kayaknya lebih banyak dibanding sebelumnya.
1928Please respect copyright.PENANA8P5wESld2A
Ketika badai orgasme reda, Harun tidak melepaskan dirinya dari Jannah melainkan tetap menindih gadis itu lalu mengecupnya di bibir sekali. Jannah tersenyum dan menatap Harun yang baru saja mengecupnya lalu mengecup balik. Akhirnya mereka berciuman lagi selama beberapa saat.
1928Please respect copyright.PENANASgWzFjwlLP
Tiba-tiba terdengar gelak tawa seorang lelaki tua. Tahu-tahu di samping mereka berdiri seorang lelaki paruh baya ubanan berusia sekitar 50 tahunan dan rambutnya kelabu karena rambut hitamnya banyak terhias uban di sana-sini. Lelaki itu sedang bertolak pinggang sedang tertawa melihat mereka berdua. Wajah lelaki ini tegas dan kokoh walaupun tidak terlalu ganteng, namun dengan jenggot kelabunya dan pancaran sinar matanya yang kuat, memberikan kesan penuh kekuatan dan kewibawaan.
1928Please respect copyright.PENANAsTmMfl0S7E
Harun melihat berkeliling untuk mengechek kenapa temannya tidak mencegah orang ini masuk, namun lelaki itu berkata, “Koncomu wis ta’ sirep kabeh! Tidak ada gunanya minta bantuan.”
1928Please respect copyright.PENANAxaviUjLOnw
Harun ketakutan dan merasakan kepalanya ringan lagi. Maka ia berkata, “Pergi!”
1928Please respect copyright.PENANAfGuUswvSEl
Lelaki itu tiba-tiba terdiam. Harun merasa sudah berhasil menghalau lelaki itu. Namun Harun kaget ketika lelaki itu tertawa lagi. Kata lelaki itu, “Bagus! Bakat kamu lebih besar dariku, bahkan aku sempat dibuat kaget sebentar. Mmm, anak muda, aku adalah Ki Asmoro Dewo. Siapakah gurumu?”
1928Please respect copyright.PENANAy6icCJmmtI
“Guru? Maksud Ki Asmoro?”
1928Please respect copyright.PENANAAvrFV1O9Sz
“Yang mengajarimu ilmu sirep yang membuat kamu bisa mendapatkan dua gadis cantik ini.”
1928Please respect copyright.PENANANVOIoNZcD1
“Aku tidak punya guru.”
1928Please respect copyright.PENANAqpg9cRxeIe
Ki Asmoro Dewo menatap Harun lekat-lekat. Lalu ia mengangguk pelan. “Bakat yang tidak ada bandingannya. Baiklah, semenjak saat ini, aku angkat kau jadi muridku.”
1928Please respect copyright.PENANADVQmM5SE1V
Harun adalah anak pintar. Dia melihat bahwa seluruh temannya disirep hingga tidur oleh lelaki ini. Sementara, Harun belum menguasai kekuatannya, ia perlu guru. Dan akhirnya, guru itu datang sendiri kepadanya. Maka mulai saat itu, Harun menjadi murid Ki Asmoro Dewo.
1928Please respect copyright.PENANAsjDAsSH4WA
***
1928Please respect copyright.PENANAyY3Rl6X4dT
BAB TIGA : HARUN BELAJAR ILMU SIREP
1928Please respect copyright.PENANAY0JLvLZZA1
Ki Asmoro Dewo rumahnya agak jauh. Di sebuah desa yang berada hampir di puncak gunung. Sementara desa tempat tinggal Harun ada di daerah lembah gunung tersebut. Perjalanan ke atas sana memakan waktu hampir empat jam yang melelahkan.
1928Please respect copyright.PENANA4Jv1930AvE
Sebenarnya Harun sering mendengar nama Ki Asmoro Dewo. Namun kebanyakan orang memanggil gurunya sebagai Ki Dewo saja. Konon, orang ini sangat sakti dan tidak ada orang di daerah gunung ini yang mampu mengalahkan kedigdayaannya. Banyak sekali orang yang berkunjung ke rumah Ki Asmoro Dewo. Bahkan orang-orang dari Jakarta banyak yang datang minta bantuannya.
1928Please respect copyright.PENANAbZvA6vXnBT
Rumah Ki Asmoro Dewo sangat besar dan memiliki kamar yang banyak. Rumah ini bahkan lebih besar disbanding rumah ayah Harun. Rumah inipun memiliki corak tradisional Jawa yang sangat kental, pintu yang diukir dengan gaya Jepara, tempat lampu tradisional, dinding bata merah dan lain sebagainya. Kalo diperkirakan, maka rumah ini pasti lebih mahal dibanding rumah ayah Harun.
1928Please respect copyright.PENANAN9ZMmFHEj6
Ki Asmoro Dewo memiliki banyak kendaraan. Berbagai motor, sebuah mobil sedan, tiga buah mobil van dan juga dua buah Truk. Harta Ki Asmoro Dewo memang banyak. Dapat hampir dipastikan bahwa kekayaan Ki Asmoro Dewo lebih banyak dibanding Harun.
1928Please respect copyright.PENANASwPBoPBkWK
Namun, yang mengagumkan dari Ki Asmoro Dewo bukanlah harta kekayaan material yang ia punyai. Melainkan, Ki Asmoro Dewo punya banyak isteri. Ada 7 perempuan yang diakui oleh Ki Asmoro Dewo sebagai isterinya. Usia isteri-isterinya beragam. Yang paling tua berusia hampir sama dengan Ki Asmoro Dewo dan yang paling muda berusia 17 tahun. Semua isterinya cantik-cantik. Bukan sekedar cantik yang membuat lelaki menoleh dua kali, tetapi cantik yang membuat para lelaki tidak ingin melepaskan pandangan sekali sudah melihat. Harun merasa beruntung sekali mempunyai guru seperti ini. Harun sangat ingin masa depannya akan sama seperti gurunya, dikelilingi oleh wanita-wanita super cantik.
1928Please respect copyright.PENANArWVqUnhfmv
Melihat bakat Harun adalah menyirep orang, maka Ki Asmoro Dewo mengajarkan Harun dengan porsi ilmu sirep lebih banyak dibandingkan ilmu-ilmu lain yang dimilikinya. Namun, bukan berarti ilmu-ilmu lain itu tidak diturunkan, hanya saja Ki Asmoro Dewo ingin agar anak itu antusias belajar kepadanya. Sangat jarang ditemui anak berbakat dan Harun sangatlah berbakat. Ki Asmoro Dewo yang tidak memiliki anak lelaki, sangat ingin meneruskan segala ilmu yang didapatnya susah payah kepada anak itu.
1928Please respect copyright.PENANAo1VVb02DNq
Dari 7 isterinya ia mempunyai 14 anak perempuan dan 3 anak lelaki. Sayangnya ketiga anak lelakinya itu meninggal di usia yang masih bayi. Sudah 5 tahun ini isteri-isteri Ki Asmoro Dewo tidak melahirkan anak lagi. Bahkan, Siti, isteri yang paling muda dan yang paling akhir dikawininya tidak pernah hamil. Ada seorang lagi isterinya yang tidak punya anak, Hanifah yang berusia 32 tahun yang ia nikahi 25 tahun yang lalu. Dulu Ki Asmoro Dewo berpikir bahwa isterinya itu mandul, namun kini Ki Asmoro Dewo bahkan mulai berpikir lain. Mungkin ia sendiri yang sudah mandul.
1928Please respect copyright.PENANAZrSCov9xMn
Ilmu yang diturunkan Ki Asmoro Dewo, selain ilmu sirep adalah ilmu santet, ilmu pelet atau pengasih dan ilmu beladiri. Harun pergi ke rumah Ki Asmoro Dewo tiga kali dalam seminggu, yaitu selasa, kamis dan sabtu. Setiap sabtu, Harun akan menginap sampai minggu siang.
1928Please respect copyright.PENANAa5e48LDmu2
Ki Asmoro Dewo berpesan, karena ilmu sirep sangatlah kompleks dan sulit, maka untuk setahun ilmu ini belum boleh dipraktikan, dan Harun harus sabar mendalami ilmu ini dulu. Untung saja Harun sudah mempunyai dua orang kekasih, yaitu Atik dan Jannah. Sehingga tiap hari minggu, salah satu dari mereka akan datang ke rumah Ki Asmoro Dewo untuk melayani Harun. Ki Asmoro membolehkan Harun “bertamasya seksual” dari jam 7 pagi sampai jam 9 pagi. Salah satu trik Ki Asmoro agar muridnya betah belajar darinya. Dan ilmu sirep itu bisa dilatih oleh Harun dengan mencoba mempraktikan ilmunya kepada kedua gadisnya itu.
1928Please respect copyright.PENANAcQOWwrMqPL
Harun sangat menyukai semua pelajaran-pelajaran dari Ki Asmoro Dewo, walaupun ilmu sirep menjadi kecintaan Harun. Ternyata, ilmu ini dibagi berbagai tingkatan. Tingkatan pertama adalah sirep tidur, yang membuat orang tertidur. Tingkatan ke dua adalah perbawa, yaitu mempengaruhi orang lain agar mengikuti kemauan si pemilik ilmu. Tingkatan terakhir adalah cuci otak, di mana seseorang akan dibuat berubah 180 derajat sehingga akan memiliki Pribadi yang berbeda.
1928Please respect copyright.PENANAKLdXAhJeO8
Sirep beda dengan ilmu pelet, karena ilmu sirep adalah ilmu yang digunakan untuk kepentingan sendiri, sementara ilmu pelet adalah ilmu yang dapat dipakai agar orang lain yang dapat menikmati. Ilmu sirep memerlukan kehadiran sang pemilik ilmu dihadapan korban, sedangkan pelet dapat dikirim dari jarak jauh, seperti halnya santet. Walaupun hasil akhirnya sama, yaitu membuat seseorang terpengaruhi oleh ilmu tersebut.
1928Please respect copyright.PENANAbxRWXXiVvt
Harun belajar dengan giat sekali selama setahun. Ilmu sirep hampir ia kuasai 80 persen dalam setahun, sesuatu yang tidak pernah disangka baik Harun sendiri maupun gurunya. Ini dikarenakan bakat Harun yang memang tiada duanya dibidang sirep selain itu, ia mempunyai dua orang gadis yang dapat dijadikan kelinci percobaan.
1928Please respect copyright.PENANAuyWJSUWL12
Atik dan Jannah sebenarnya menyesal telah memberikan keperawanan kepada seorang bocah yang lebih muda daripada mereka. Namun mereka berdua adalah gadis pedesaan. Mereka mau tidak mau harus nrimo bahwa kegadisan mereka sudah hilang. Mereka sedikit bersyukur bahwa bocah ini adalah anak lurah yang kaya. Selain itu, bocah ini juga bukan playboy yang sekali hisap sari madu langsung dibuang. Harun mendatangi kedua gadis ini dan minta mereka tiap minggu mendatangi rumah gurunya bergantian untuk berkasih-kasihan di sana.
1928Please respect copyright.PENANAZVt5Dfbidn
Atik dan Jannah menanyakan masa depan mereka kepada Harun dan Harun meyakinkan bahwa ia kan menikahi kedua gadis itu bila usia mereka bertiga telah dewasa dan boleh menikah. Kedua gadis ini sedikit terhibur akan janji si bocah. Namun Atik yang bercita-cita ingin ke Jakarta dan menjadi artis, di lain pihak merasakan bahwa mimpinya itu sudah sirna karena telah diperawani oleh Harun. Oleh karena itu, Atik merasakan sedikit perasaan getir terhadap Harun.
1928Please respect copyright.PENANA6HkhBEQmQd
Setiap kali giliran Atik yang menemani Harun, gadis ini melayani Harun dengan tidak bersemangat, sehingga tiap kali Harun harus menggunakan kekuatannya agar gadis ini mau melayani permainan seksnya dengan antusias. Berbeda dengan Jannah, yang makin lama makin pasrah atas kemauan Harun. Jannah selalu membalas setiap aksi Harun dengan sepadan. Setiap kali disetubuhi, tanpa disuruh oleh Harun, Jannah selalu mengerang-erang penuh kenikmatan, selalu ikut menggoyangkan pantatnya, ikut meremas-remas dan membalas ciuman dan jilatan Harun. Sementara, Atik tidak pernah melakukan semuanya tanpa disuruh.
1928Please respect copyright.PENANAi1bPz1xPT6
Pernah Harun tidak menggunakan kekuatannya ketika bersetubuh dengan Atik, Harun malah mendapati bahwa seakan ia sedang mengentoti boneka perempuan yang diam saja. Paling banter Atik hanya memeluk Harun dan mengerang-erang ketika orgasme. Tapi tak pernah Atik menciumi Harun dengan penuh nafsu. Gadis itu hanya pasrah membuka pahanya lebar-lebar dan diam saja ketika kontol Harun merojok-rojok kemaluannya.
1928Please respect copyright.PENANAWgpF04sDyu
Hal ini agak membingungkan Harun sehingga ia bertanya pada gurunya. Dan Ki Asmoro Dewo berkata, “Nang (singkatan Lanang). Manusia itu berbeda-beda tabiat dasarnya. Ada orang yang nrimo, ada orang yang sedikit nrimo namun dapat berubah menolak dan ada orang yang pada dasarnya berwatak kuat dan menganggap hidup ini adalah perjuangan. Nah, gadismu yang bernama Atik ini adalah orang memiliki sedikit sifat nrimo namun masih ada jiwa penolakan yang cukup kuat dari dalam dirinya.
1928Please respect copyright.PENANAJzvX2BeRw5
“Untuk dapat membedakan tiga sifat ini, maka kita dapat melihat gaya mereka ketika kita sirep. Gadis yang pada dasarnya nrimo, setelah kita sirep lalu digagahi, sehabis itu dia akan menerima kelakukan kita sebagai hal yang lumrah. Kamu ingat Jannah? Setelah kamu gagahi kalian berciuman. Ini tanda dia terima kamu. Gadis yang memiliki watak cukup kuat walaupun ada rasa nrimo di dalam dirinya, setelah digagahi akan menunjukkan penyesalan yang dalam. Kamu ingat Atik? Dia menangis ketika selesai kamu gagahi. Namun sepanjang persetubuhan kalian dia tidak banyak melawan.
1928Please respect copyright.PENANADzJvRTDJXq
“Nah, untuk tipe ketiga. Ini yang agak-agak sulit dan bahaya. Walaupun kamu berhasil menyirep perempuan ini dan kamu gagahi, sepanjang persetubuhan kalian, dia tetap berusaha menolak dengan perkataannya, walaupun tubuhnya tidak dapat menolak kekuatan sirep. Setelah selesai digagahi, maka orang ini akan merasakan duka yang dalam, sehingga kemungkinan waktu orang ini ditinggal sendiri, maka ia akan bunuh diri…”
1928Please respect copyright.PENANAQGrky0R2im
Harun mendengarkan perkataan gurunya dengan perlahan. Kata Harun, “Guru, kalau demikian, berarti gadis yang memiliki watak yang kuat tidak boleh disirep dan digagahi?”
1928Please respect copyright.PENANAuV4AigIuUL
Gurunya tertawa keras. Katanya, “Bukan begitu. Bisa saja jadi milik kamu, tetapi tidak bisa dengan langsung sirep untuk menguasai. Kamu harus menyirep dengan perlahan. Sedikit demi sedikit kamu sirep sambil kamu rayu, namun jangan pernah menggagahi sebelum orang itu benar-benar takluk padamu. Memang, untuk mendapatkan gadis semacam ini menjadi milikmu adalah sesuatu yang susah, namun bila kamu berhasil, maka gadis macam inilah yang akan menjadi milikmu yang paling berharga.”
1928Please respect copyright.PENANA4IIJcVFwQ7
Mendengar ini Harun menjadi lebih bersemangat belajar ilmu sirep dan ilmu lainnya. Ilmu beladiri pun disukai Harun. Perawakan Harun yang dulunya sedikit gempal, kini setelah setahun belajar berubah menjadi kekar. Apalagi Harun dalam kurun waktu setahun itu juga bertambah tinggi. Sehingga Harun perlahan menjadi seorang anak muda yang ganteng dan bertubuh atletis. Hanya saja dalam kurun waktu itu, ada sedikit kesedihan dari Harun ketika Arjuna, kawan karibnya pindah ke Kalimantan untuk menikah. Namun, kesibukannya di tempat Ki Asmoro Dewo dapat mengobati hatinya yang lara.
1928Please respect copyright.PENANAG6NBv7OSSZ
Selain itu, Harun berusaha untuk mengambil hati Atik perlahan. Ia sering membeli benda-benda untuk perempuan kepada kedua gadisnya. Baju dalam, bando, buku novel dan lain-lain. Khusus untuk Atik, ia berusaha mengurangi waktu persetubuhan yang hanya dua jam itu menjadi satu jam. Satu jam selebihnya ia berusaha berbincang-bincang untuk mengenal lebih jauh, terkadang ia menyelipkan pujian atas kecantikan perempuan itu dan juga kepintaran gadis itu. Karena memang dibanding Jannah, Atik memiliki IQ yang lebih tinggi. Banyak pembicaraan mengenai politik dan social yang Harun dan Atik bicarakan.
1928Please respect copyright.PENANAxy0t6umWAr
Lama-kelamaan sedikit senyum menghiasi wajah Atik ketika gadis itu mengunjungi Harun. Bahkan Atik mulai memandang wajah Harun ketika bocah itu menggagahinya. Namun selebihnya, Atik masih tidak banyak menimpali aksi Harun dalam persetubuhan.
1928Please respect copyright.PENANAh2to6poyNL
Perkembangannya yang perlahan dengan Atik selalu dilaporkan kepada gurunya. Gurunya memberikan masukan, “Kamu lebih mementingkan pendekatan seperti pacaran. Ini bukannya salah, namun memang menjadi agak lama. Seperti yang dulu aku ajarkan, kamu harus coba sedikit juga menyirep gadis ini. Contohnya, ketika kamu bicara dengan dia mengenai masalah sehari-hari, kamu dalam hati coba katakan ‘kamu tertarik pada pembicaraanku karena kamu tertarik padaku’. Karena, seperti ceritamu, kalian sangat antusias ketika saling berbicara. Kalian berdua nyambung. Ini adalah ketertarikan yang satu sama lain rasakan.
1928Please respect copyright.PENANANSU6mfrvhS
“Dengan memberikan sedikit sugesti bahwa ketertarikan itu bukan hanya karena minat yang sama dalam pembicaraan, melainkan karena ketertarikan kepada lawan jenis, maka sedikit demi sedikit, alam bawah sadar perempuan ini dapat kamu bengkokkan menuju kamu secara lebih cepat lagi dibanding hanya dengan pendekatan biasa.”
1928Please respect copyright.PENANApVyBQtZ3pt
Mendengar ini, Harun lalu mencoba saran gurunya itu ketika giliran Atik untuk menyambanginya tiba. Sambil keduanya berbicara mengenai politik dan korupsi di kamar yang khusus disediakan bagi Harun, Harun menggunakan kekuatannya untuk menanamkan sugesti kepada alam bawah sadar Atik. Setelah sejam mereka berbicara, dan sepanjang itu pula Harun mensugestikan ketertarikan Atik, Harun mulai menarik badan Atik dan merangkulnya. Dikecupnya bibir gadis itu, dan saat itu Harun merasakan bahwa Atik mengecup balik.
1928Please respect copyright.PENANAki4WpOKE5s
Harun kaget lalu melepaskan bibirnya untuk menatap mata Atik. Atik menundukkan kepalanya sementara wajah putihnya merah padam. Wah, benar juga kata guru, pikir Harun. Harun tersenyum lebar sambil memegang dagu Atik. Ditariknya keatas dagu itu sehingga wajah Atik kini sejajar dengan wajahnya. “Kamu cantik sekali, dewiku…” pujinya.
1928Please respect copyright.PENANAtqdKL0MZsT
Atik menatap mata Harun dengan malu-malu. Harun mengecup bibirnya lagi. Atik membalas ciuman itu perlahan. Mereka berciuman cukup lama. Akhirnya Harun melucuti pakaian Atik hingga bugil. Setelah Harun juga telanjang, ia mulai menciumi payudara gadis itu. Atik mendekap kepala Harun dengan satu tangan, sementara mata gadis itu terpejam. Nafas gadis itu mulai memburu.
1928Please respect copyright.PENANAIoU6quYA1b
Harun mencumbui payudara Atik cukup lama. Setelah itu, ia menyelomoti vagina gadis itu yang sudah becek dan mengeluarkan bau sedap kelamin gadis muda. Kini kedua tangan Atik mendekap kepalanya.
1928Please respect copyright.PENANAodMT2SpGcz
Setelah merasa cukup, Harun memasukkan burungnya ke dalam sangkar kehormatan Atik, lalu menindih gadis itu. Atik memeluk Harun dengan kaki dan tangannya. Desahan Atik terdengar. Lebih keras daripada waktu mereka bersetubuh sebelumnya. Harun menarik kepala Atik ke kepalanya karena Atik saat itu masih lebih tinggi darinya, untuk mencium bibir gadis itu.
1928Please respect copyright.PENANA9CWvED3NtO
Atik membalas kecupan Harun, namun saat lidah Harun masuk ke mulut wangi gadis itu, Atik tidak balas dengan lidahnya, melainkan hanya balas membuka menutup mulutnya jadi seakan mengenyot lidah Harun.
1928Please respect copyright.PENANAgtBcYA6oPo
Sampai lama mereka ngentot, akhirnya Atik memeluk Harun kuat-kuat sambil mengerang setengah berteriak ketika ia orgasme. Memek Atik yang berkedut-kedut membuat Harun tak kuat, apalagi kini, Atik sudah sedikit membalas cumbuannya, maka Harun ejakulasi di dalam lubang memek Atik.
1928Please respect copyright.PENANAT27WPShGgg
Harun senang sekali dengan kemajuan ini. Walaupun Atik belum penuh nafsu melayaninya, namun ada perubahan yang terasa pada sikap Atik. Apalagi di seluruh sesi ini Harun tidak menggunakan kekuatannya pada Atik untuk melayaninya. Maka mulai hari itu, tidak perlulah ia menyirep kedua gadisnya dalam berhubungan seks.
1928Please respect copyright.PENANAC7VnWFwJt7
Harun terus-menerus mengirimkan sugesti kepada Atik ketika mereka berbincang-bincang sebelum melakukan hubungan suami isteri. Sementara, dengan Jannah, Harun sudah sangat nyaman tanpa melakukan apa-apa lagi. Harun berbincang-bincang dengan Jannah paling banter lima belas menit. Ini juga karena ia penasaran seperti apa hobi Jannah, kesukaan Jannah, keluarga Jannah dan lain-lain. Namun setelah lima belas menit, Harun akan memeluk Jannah dan Jannah akan meledak nafsunya dan seringkali menyerang Harun duluan dengan ciuman-ciuman penuh nafsu.
1928Please respect copyright.PENANA62pAPevAit
Jannah lebih aktif juga dalam menanyakan keinginan Harun. Jannah selalu bertanya pertanyaan seperti apakah Harun suka kalau Jannah potong rambut, potong bulu-bulu tubuh, suka posisi ini atau itu dan lain-lain. Juga Jannah tidak malu mengatakan bahwa gadis itu lebih suka posisi ini atau itu.
1928Please respect copyright.PENANAPis3sayWHv
Perkembangan Atik tidak lagi terlalu lambat. Tapi tidak bisa dibilang cepat juga. Pada bulan kelima Harun berguru pada Ki Asmoro Dewo, Atik sudah mencium sambil memainkan lidah dan juga sudah menggoyang pantatnya ketika dientot. Namun belum ada nafsu liar bagaikan Jannah di dalam diri Atik. Belum pernah Atik menyerang duluan.
1928Please respect copyright.PENANAb3FiOeedGq
Namun dilain pihak, Harun lebih menyukai Atik dalam hal berbincang-bincang. Bahkan, Harun kadang curhat mengenai hal-hal di rumah, seperti ayahnya yang dingin dan jarang di rumah, ataupun ibu Harun yang tampak sedih selalu. Juga, Atik lebih concern mengenai pola makan Harun, atau bila Harun mendapatkan luka di tubuh akibat latihan bela diri yang keras dari Ki Asmoro Dewo. Sedangkan Jannah tampaknya lebih suka menjadi budak seks Harun dan bersedia bersebadan dalam posisi apapun yang disukai Harun tanpa banyak rayuan dan bujukan.
1928Please respect copyright.PENANAgS04N0o4KU
Setelah setahun lewat, Harun menanyakan kepada gurunya apakah ilmu sirepnya sudah boleh ia gunakan kepada orang lain. Kata Ki Asmoro Dewo, “Nang (lanang), kini ilmu sirep kamu hanya aku yang dapat mengalahkan. Ini juga dikarenakan kamu belum sempurna menguasainya. 3 tahun lagi bahkan akupun akan tunduk oleh ilmu sirep kamu. Oleh karena itu, kamu boleh menggunakan ilmu itu. Namun ingat, berhubungan dengan perempuan, ilmu ini harus kamu hati-hati menggunakannya. Jangan sampai satu desa kamu gagahi semua perempuannya. Bila terjadi, kamu sendiri yang akan celaka.
1928Please respect copyright.PENANAb8JqHTcjTz
“Jangan kamu sia-siakan perempuan yang sudah kamu gagahi. Nanti kamu akan kualat sendiri. Itu mengapa isteriku hanya tujuh dan semuanya kunikahi. Hati-hati sama orang yang baik hati dan rajin beribadah, jangan kamu isengi. Ilmu kamu belum sempurna dan masih dapat terlihat kekurangannya di mata orang-orang pintar. Hati-hatilah. Selain itu, ilmu-ilmu lainnya belum kamu kuasai juga. Bahkan ilmu santet kamu juga belum berarti apa-apa. Seperti yang aku katakan, ilmu yang paling dalam sebagai penjagamu adalah ilmu santet. Maka kamu harus latih terus. mulai sekarang, tiap kali kamu ke sini, latihan ilmu sirep kamu akan dikurangi, dan waktu belajar ilmu santet maupun silat akan diperbanyak.”
1928Please respect copyright.PENANA6bXMYXyF3h
Harun meninggalkan rumah gurunya dengan hati berbunga-bunga. Dengan penuh kebahagian, ia mulai merencanakan untuk dapat menggauli Asih, ibu kandungnya itu.
1928Please respect copyright.PENANACXV6Kt5CIc
***
1928Please respect copyright.PENANAc3AltSL2Ps
BAB EMPAT : HARUN MENCOBA ILMUNYA
1928Please respect copyright.PENANAFvRcohXUjC
Kini kekuatan sirep Harun sudah dapat dikendalikan sepenuhnya. Sehingga tak perlu rasa takut lagi yang memicu keluarnya kekuatan ini. Ki Asmoro Dewo telah mengajarkannya bagaimana untuk selalu menjaga agar kekuatan itu selalu siap. Sekarang, setiap saat dirasakan Harun ada perasaan ringan di kepalanya. Oleh karena itu, Harun harus selalu menjaga perkataannya agar tidak sering memberikan kata-kata perintah agar tidak mencurigakan orang. Kata-kata seperti “ke laut aja loh” tidak bisa dikatakan oleh Harun, karena kemungkinan besar orang yang dibecandai olehnya akan benar-benar pergi ke laut.
1928Please respect copyright.PENANAFkHvOeDRKM
Melatih kekuatan pikiran dengan suatu kesadaran bahwa mulutnya harus dijaga adalah sesuatu yang sangat sulit. Dengan susah payah, akhirnya Harun dapat menguasai kecenderungan ngomong asal njeplak. Kemampuan Harun menjaga omongannya ini berimbas ke hal lain. Guru-guru sekolah memuji Harun bahwa Harun sudah tampak lebih dewasa dan bertanggung jawab, orangtuanya memuji Harun sebagai anak penurut dan teman-temannya, bahkan yang lebih tua, merasakan ada wibawa tersendiri dari Harun yang seakan memancar dari dalam dirinya.
1928Please respect copyright.PENANAZVUy0qepRs
Harun sampai di rumah jam 7 malam. Hari itu hari Minggu. Tadi baru saja ia pulang dari rumah Ki Asmoro Dewo dan ijin untuk menggunakan ilmu sirep sudah diberikan. Dengan senyum nakal dan sedikit jahil, ia masuk ke rumah dan mulai menebarkan ilmunya.
1928Please respect copyright.PENANAgf4WhI4C1r
Harun makan malam bersama kedua orang tuanya dilayani oleh pembantu mereka yang bernama Ijah, seorang perempuan berusia 40 tahun. Ketika makanan sudah habis, Harun mulai menggunakan kekuatan pikirannya untuk mensugesti seisi rumah agar mengantuk. Tiba-tiba saja bapak dan ibu Harun menguap yang disusul oleh Ijah. Harun tertawa dalam hati dan mengundurkan diri ke kamar.
1928Please respect copyright.PENANANVonppRjDp
Lima menit kemudian Harun mengirimkan sugesti ke seisi rumah agar tertidur sampai pagi tanpa peduli dengan apa yang terjadi di sekelilingnya. Perlahan Harun pergi ke kamar orangtuanya. Dengan hati dag dig dug, Harun membuka pintu kamar orangtuanya lalu masuk kedalam kamar. Harun menyalakan lampu kamar. Dilihatnya ayahnya dan ibunya tertidur bersebelahan dalam selimut. Suara dengkur ayahnya terdengar mengisi ruangan.
1928Please respect copyright.PENANASxlJRrb5Qw
Harun membuka selimut sehingga seluruh tubuh ibunya terlihat. Ibunya sedang memakai daster bunga-bunga. Harun berkutat dalam pilihan antara ngentot ibunya saat itu atau tidak. Dipandangnya wajah putih dan cantik milik ibunya itu. Hidung yang mancung dengan rahang yang tinggi seperti yang dimiliki peragawati Ratih Sanggarwati, namun bibirnya begitu sensual seperti miliknya Soimah sementara mata lentiknya bila terbuka suka terkejap-kejap bagaikan mata gadis genit.
1928Please respect copyright.PENANAB5zy6aoiik
Dibelainya pipi ibunya. Begitu halus wajah ibunya. Bahkan lebih halus daripada wajahnya Atik. Memang ibunya lebih banyak merawat tubuh, sehingga mana ada gadis desa yang dapat mengalahkan keindahan tubuh ibunya itu. Dikecupnya bibir ibunya. Bibir ibunya basah dan hangat. Bau nafas ibunya yang bersih dan hangat terasa di hidung Harun. Disedotinya bibir ibunya itu sambil dikecupnya sesekali. Bunyi bibir Harun yang mencipoki bibir ibunya terdengar jelas dibarengi suara dengkur ayahnya yang berada di sebelah mereka berdua.
1928Please respect copyright.PENANAxn9WXRDtga
Tak terasa, Harun telah beringsut sehingga kini menindih ibunya. Harun menikmati cumbuan sepihak ini. Kedua tangannya memegang pinggir kepala ibunya, sementara bibir ibunya dengan rakus ia jilati, sedoti dan kecupi. Kadang-kadang ia menjepit bibir bawah ibunya dengan kedua bibirnya sambil mengenyoti bibir bawah itu.
1928Please respect copyright.PENANAJhWuFInQuK
Harun menjadi makin bernafsu. Ia mulai menjilati seluruh wajah cantik ibu kandungnya itu. Bagaikan anjing haus, kedua pipi ibunya asyik digesek-gesek lidahnya, begitu juga dengan mata, jidat, dagu bahkan rambut hitam ibunya yang memancarkan bau shampoo.
1928Please respect copyright.PENANAvlMNh7aTvT
Setelah wajah ibunya basah oleh air liur Harun, Harun mulai menarik tali kanan daster ibunya hingga melewati pundak. Tetek kanan ibunya yang tidak memakai BH terlihat separuh, dengan puting payudara yang tiba-tiba tegak telanjang. Harun semakin buas dan segera memasukkan pentil itu ke dalam mulutnya. Disedotinya pentil itu sambil tangan kanannya meremasi tetek kiri ibunya yang masih tertutup daster. Sungguh kenyal dan empuk ditangan. Kulit ibunya begitu harum. Wangi melati sedikit tercium.
1928Please respect copyright.PENANAvIQShRLmR2
Harun sudah tidak tahan lagi. Ia berdiri di samping tempat tidur, kemudian menarik daster ibunya ke atas. Agak susah karena ibunya sedang tidur. Dengan agak kasar ia memiringkan ibunya sehingga bagian belakang daster dapat tertarik ke atas. Setelah beberapa menit yang melelahkan, kini daster ibunya sudah menggerombol di atas dada, sehingga bagian payudara ke bawah terbuka. Tubuh putih dan seksi ibunya itu kini tampak jelas diterangi lampu kamar. Selangkangan ibunya ditutupi oleh celana dalam putih. Bibir memeknya terlihat. Harun menarik CD itu cepat-cepat hingga sampai pergelangan kaki. Lalu kaki kanan ibunya ia angkat sehingga celana dalam ibunya tergantung hanya di pergelangan kaki yang kiri.
1928Please respect copyright.PENANATta0GZsuFP
Harun mendorong kedua paha ibunya lebar-lebar sehingga ibunya ngangkang. Kaki kiri ibunya menindih kaki kanan ayahnya yang sedang asyik tertidur. Kini Harun dapat melihat Jembut ibunya tampak rapi dalam bentuk segitiga kecil yang tak terlihat bila pakai celana dalam, karena dipotong sehingga bulu kemaluan itu tidak akan menyembul di pinggiran celana dalam. Harun lalu terjun ke selangkangan ibunya untuk mulai menciumi daerah intim ibunya itu.
1928Please respect copyright.PENANAtrWFZPwDtp
Vagina ibunya begitu harum. Tampaknya ibunya merawat bagian intim itu. Entah ibunya pakai parfum untuk memek ataukah rajin minum jamu khusus wanita. Dengan nikmatnya Harun mulai menjilati kemaluan ibu kandungnya itu. Lidahnya membelah bibir luar memek ibunya sehingga menyelip ke dalam merasakan hangatnya memek perempuan. Harun mengorek-ngorek bagian dalam vagina ibunya dengan lidahnya. Dirasakannya vagina ibunya lembab dan hangat. Lidah Harun menemukan klitoris ibunya. Disapukannya lidahnya ke itil ibunya itu berkali-kali. Lama kelamaan liang surgawi ibunya mulai lembab dan semakin hangat.
1928Please respect copyright.PENANAOEd993g9D4
Suatu saat Harun merasakan memek ibunya itu kini sudah basah oleh cairan yang bening dan membawa bau yang berbeda. Harun sudah berpengalaman, ia tahu bahwa bau badan perempuan akan tercium lebih jelas dari memek yang basah oleh cairan intim. Tahulah Harun kini bau badan ibunya yang sesungguhnya. Selama ini, ibunya selalu memakai parfum mahal sehingga tak pernah ia tahu bau tubuh ibunya itu. Apalagi ibunya hanya berolahraga ketika latihan aerobic, yang mana dilakukan di dalam kamar sendiri, sehingga Harun tak pernah tahu.
1928Please respect copyright.PENANA58hbACqyUv
Bau tubuh ibunya berbeda dari bau tubuh Atik atau Jannah. Atik dan Jannah sendiri memilik bau badan yang berbeda. Hanya saja, ada sedikit kesamaan dalam aroma mereka yang tak dapat Harun beberkan dengan kata-kata. Nah, bau itulah yang tidak ada dalam bau tubuh ibunya. Bila ingin digambarkan, bau tubuh ibunya itu lembut namun keras, tidak menyerang tiba-tiba, namun perlahan tapi setelah itu menguasai tiap relung indera penciumannya. Sungguh bau yang sangat enak dan anggun.
1928Please respect copyright.PENANATnk5tMLZYS
Harun menggeleng-geleng karena kontolnya sudah berdenyut tidak karuan. Ia segera merapatkan selangkangannya ke selangkangan ibunya, ditaruhnya kontolnya di lubang memek ibunya, lalu dengan satu gerakan cepat ia menindih tubuh ibu kandungnya sambil mendorong pantatnya maju ke depan.
1928Please respect copyright.PENANARnPTPKSEY5
“Sleeeeeb…!” Sensasi kontolnya yang perlahan memasuki vagina ibunya dan sepanjang jalan menggeseki dinding memek ibunya sungguh tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Lubang itu begitu hangat dan licin karena basah oleh cairan kewanitaan ibu apalagi sempit rasanya, hampir seperti peretnya dinding Jannah waktu pertama kali ia setubuhi. Harun ingat ketika ia melihat ibu dan ayahnya bersenggama, ayahnya memiliki kontol yang berukuran kecil. Mungkin ini sebabnya liang senggama ibunya begitu sempit.
1928Please respect copyright.PENANAdChzWjYuB6
Harun menarik kontolnya lalu menusukkan lagi di dalam memek ibunya. Kembali dirasakannya vagina ibunya mencengkram erat kontolnya. Sebelum setengah kontolnya masuk, Harun mencabut kontolnya. Harun jadi penasaran, Harun mencari senter dan ternyata ada di meja rias. Diambilnya senter itu lalu disorotnya lubang vagina ibunya dengan satu tangan dan tangan lain membuka bibir memek ibunya. Dengan susah payah, Harun melihat di pertengahan liang senggama ibunya, liang surgawi ibunya memang tampak kecil, berbeda dengan liang senggama Jannah maupun Atik, yang setelah berkali-kali disetubuhi Harun, menjadi lebar.
1928Please respect copyright.PENANAEdY8XAXN5K
Harun pernah dengar bahwa tiap wanita punya memek yang berbeda ukuran maupun bentuknya, ternyata ukuran lubang pun berbeda, terutama karena benda apakah yang pernah melewati lubang itu. Dilihatnya perut ibunya dan ada luka memanjang disana yang sudah lama sembuh. Rupanya ibunya dioperasi Caesar ketika melahirkan Harun. Masuk akal lah bila ibunya masih memiliki liang yang sempit.
1928Please respect copyright.PENANAPHL8JxdsCY
Harun menjadi bersemangat. Aku harus merasakan liang surgawi ini! Namun apakah sekarang, ataukah nanti ketika Harun berhasil membuat ibunya takluk? Bila ia menyetubuhi ibunya ketika ibunya sedang disirep, maka lama kelamaan lubang itupun akan longgar, Harun merasa bahwa bila ingin menaklukkan ibunya, seperti si Arjuna menaklukan ibunya, salah satu point penting adalah menunjukkan kelebihan dirinya dibanding ayahnya. Ya, saat pertama kali menghujam memek ibunya, harus pada saat ibunya sadar, agar ibunya dapat merasakan besarnya kontol Harun.
1928Please respect copyright.PENANAHBv4B7vUwt
Akhirnya Harun memutuskan untuk nanti saja. Maka kini ia mencolokkan lagi kontolnya di dalam lubang kencing ibunya yang masih basah, namun kontolnya ditaruhnya melintang di belahan bibir kemaluan ibunya lalu mulai menggeseki bibir memek itu tanpa penetrasi. Walaupun hanya menggesek saja, Harun merasakan nikmat juga. Apalagi fakta bahwa ibunya masih memiliki liang yang begitu sempit menambah nafsu Harun.
1928Please respect copyright.PENANAcwPDOPZAWE
Ditindihnya tubuh ibunya yang sedang tertidur lelap itu. Berhubung ia lebih pendek dari ibunya, maka dengan mudah mulutnya menemukan pentil tetek ibunya hanya dengan menekuk kepalanya ke bawah. Sambil menyedoti tetek ibunya itu, Harun mulai menggowesi memek ibunya dengan batang kontolnya. Mulutnya bergantian mencucupi dada kiri dan kanan ibunya. Diselomotinya kedua payudara ibunya yang mancung itu dengan lahap. Dengan hati-hati, Harun menahan diri untuk tidak mencupangi kedua buah dada yang indah itu melainkan hanya menjilat, mencium saja, sementara sedotan khusus ia lakukan dipucuk puting ibunya saja.
1928Please respect copyright.PENANA5ozEtEyN63
Perlahan ibunya mulai mendesah dalam tidurnya. Kemaluan ibunya kini sudah basah karena lendir pelumas dari dalam memeknya sendiri dan membasahi batang kontol Harun yang keras dan penuh vitalitas lelaki muda. Walaupun ibunya tertidur lelap akibat sirep, namun bukan berarti ibunya tidak bereaksi terhadap serangan Harun, ibu Harun memeluk kepala anaknya itu dengan kedua tangannya sementara kedua kakinya melingkari kedua kaki anaknya dari luar sementara dalam desahannya, perempuan itu menggumamkan sesuatu yang tak jelas terdengar, namun dari nada yang dikeluarkan, Harun berpikiran bahwa tentu ibunya sedang mimpi basah.
1928Please respect copyright.PENANABzohEMd7Db
Libido Harun sudah semakin meninggi, pantatnya bergoyang cepat sekali dan tekanannya menjadi lebih kuat, membuat kontolnya menggeseki memek ibunya dengan keras. Tubuh ibunya dan tubuhnya berkeringat karena aktivitas ini. Pelukan ibunya pun makin erat, sementara dapat Harun rasakan pinggul dan pantat ibunya kini bergerak-gerak seirama dengan pinggul dan pantat Harun. Harun kini mabuk birahi sehingga mulutnya kini terpaku dalam menyedoti puting ibunya yang sebelah kanan saja.
1928Please respect copyright.PENANAY0MXwuNOIa
Akhirnya Harun sudah sampai puncaknya. Ia segera berdiri mencabut kontolnya lalu memuntahkan sperma di atas perut ibunya. Setelah itu, Harun mengusapi perut ibunya dengan tissue yang diambil dari meja rias sehingga perut itu bersih. Dengan perasaan sumringah, Harun meninggalkan kamar itu.
1928Please respect copyright.PENANAsKzdNweIZX
***
1928Please respect copyright.PENANAyhUsJLxIx4
BAB LIMA : PERKEMBANGAN BARU
1928Please respect copyright.PENANAYHIfF56xj0
Hari berganti. Segalanya berjalan seperti biasanya. Harun berangkat ke sekolah pada pagi harinya setelah sarapan dengan ayah dan ibunya tanpa ada kejanggalan apapun. Aksi Harun semalam tidak seorangpun yang tahu kecuali Harun sendiri. Ibu Harun masih tampak seperti biasanya, berbincang-bincang sopan baik dengan ayahnya maupun dengan Harun. Ibunya masih menunjukkan wajah yang sedikit sendu. Sayang sekali wajah yang cantik itu jarang menunjukkan kebahagiaan, pikir Harun.
1928Please respect copyright.PENANAlluJtAj6vH
Di sekolah Harun sedikit tidak bersemangat mengikuti pelajaran-pelajaran. Baru pada pelajaran terakhir yaitu Bahasa Indonesia, sedikit semangat Harun tergugah. Guru Bahasa Indonesia adalah seorang perempuan berusia 35 tahun bernama Bu Fenti. Harun selalu suka mengikuti pelajaran ini.
Bu Fenti adalah wanita yang cantik dan pintar. Bu Fenti selalu memakai jilbab coklat yang senada dengan seragam gurunya. Walaupun pakaiannya tertutup rapat, namun dada yang terlihat menyembul di balik pakaian seragam itu sedikitnya menyiratkan betapa ranumnya payudara Bu Fenti. Kulit muka dan tangan Bu Fenti tidaklah putih. Malah cenderung agak gelap kecoklatan. Namun tampak kulit wajah dan tangan itu sangat halus dan seakan ada kilau yang memancar dari kulit coklat itu.
1928Please respect copyright.PENANAqdpoBn5SwS
Wajah Bu Fenti sendiri sangatlah menarik. Hidungnya tidak pesek, namun tidak juga mancung seperti hidung orang Eropa. Hidung itu tampak simetris di tengah wajah yang oval, dipagari oleh tulang pipi yang tinggi. Mulutnya tipis namun tidak kecil, matanya sedikit sayu. Raut mukanya begitu indah dilihat. Tinggi badannya agak lebih pendek dari ibunya, hampir sepantaran Harun. Sungguh, perempuan yang cantik khas sekali Indonesia.
1928Please respect copyright.PENANAGbhPUjbQbG
Tidak jarang Harun membayangkan bagaimana bentuk tubuh gurunya itu kalau tanpa ditutupi pakaian. Terkadang pula ketika ia menyetubuhi kedua gundiknya, ia membayangkan sedang bersetubuh dengan gurunya ini. Walaupun seringkali, terutama ketika menyetubuhi Atik, Harun juga membayangkan bersetubuh dengan ibunya sendiri.
1928Please respect copyright.PENANAud3pw3z7a6
Harun memperhatikan Bu Fenti lekat-lekat tanpa mendengarkan seksama apa yang perempuan itu katakan. Ingin sekali ia mengetahui Bu Fenti lebih jauh, apa yang sedang dipikirkan perempuan itu. Apakah ia sedang memikirkan seseorang yang khusus yang telah mengisi hatinya.
1928Please respect copyright.PENANAfwKaNfFMv0
Bu Fenti adalah janda. Suaminya dahulu adalah kepala sekolah ini. Namun, dua tahun lalu ada skandal perselingkuhan lelaki itu dengan guru wanita baru. Guru muda cantik berkulit putih bernama Lani. Walaupun sebenarnya bagi Harun, Bu Fenti jauh lebih cantik daripada guru muda itu. Akibat skandal itu, Bu Fenti menceraikan suaminya, sementara suaminya mengundurkan diri dan pindah ke kota lain dengan Bu Lani yang akhirnya dinikahinya. Dari mantan suaminya itu, Bu Fenti mempunyai seorang anak gadis yang kini berusia 15 tahun bernama Yessi, kakak kelas Harun yang sekarang duduk di kelas 3 SMP.
1928Please respect copyright.PENANAWkV6l4a1BA
Saat itu adalah waktu untuk membaca, kelas tinggal lima belas menit lagi. Teman kelas Harun mendapat giliran untuk membaca dari buku cetak. Suasana kelas hening. Harun memperhatikan bahwa Bu Fenti sedang tampak melamun. Harun memperhatikan perempuan cantik itu lekat-lekat. Seluruh konsentrasinya ditujukan pada perempuan itu.
1928Please respect copyright.PENANAAonoSceogT
Tiba-tiba saja didengarnya Bu Fenti berkata, “Ah, bosen! Mau mati rasanya di sini…”
1928Please respect copyright.PENANAVCiaYHUNUR
Harun lebih terkejut lagi ketika menyadari bahwa mulut Bu Fenti tidak bergerak. Tiba-tiba saja suara itu hilang. Harun yang cerdas segera mengerti bahwa entah bagaimana ia dapat mendengarkan pikiran gurunya. Mungkin karena konsentrasi yang penuh yang ia berikan. Patutlah ini dicoba lagi, pikir Harun.
1928Please respect copyright.PENANA8HvmbuCrRU
Ki Asmoro Dewo pernah berkata bahwa pikiran orang lain dapat didengar oleh seorang ahli sirep yang memiliki latihan puluhan tahun, namun terkadang ada orang juga yang memiliki bakat bawaan. Mungkin ini yang Harun miliki. Bakat. Bukankah ia sebelumnya juga punya bakat menyirep bawaan tanpa latihan? Mungkin sekali. Harun berpendapat bahwa ia sebenarnya memiliki bakat laten yang terpendam dalam membaca pikiran. Sangatlah masuk akal, bahwa latihan kebatinannya selama ini akhirnya memunculkan bakat itu ke permukaan. Harun menjadi Bahagia sekali. Bakat ini yang nantinya pasti akan menjadikan salah satu kepandaian yang berguna sekali.
1928Please respect copyright.PENANAvjVHT8VdVG
Dengan khusuk dan penuh konsentrasi, Harun menatap wajah Bu Fenti lagi. Bu Fenti yang merasakan sedang diperhatikan, balas menatap Harun. Sedetik jantung Harun berdegup kencang, namun anak ini menenangkan hati dan tidak menatap ke arah lain melainkan tetap mempertahankan pandangannya.
1928Please respect copyright.PENANAKfN5j3Hg1d
Kembali Harun mendengar pikiran Bu Fenti, “Si Harun… selalu menatapku… matanya itu… seakan menembusku…”
1928Please respect copyright.PENANASuylBbsDLF
Bu Fenti bergidik menatap mata Harun yang sedang mengawasinya. Perasaan ini ternyata dapat juga dirasakan oleh Harun. Ternyata selain membaca pikiran, Harun juga dapat merasakan apa yang dirasakan target konsentrasinya ini.
1928Please respect copyright.PENANA0ZXsg2Y0Pe
Harun bertanya-tanya dalam hati apakah ia bisa mempengaruhi pikiran Bu Fenti. Bukan dengan sirep atau perintah, melainkan dengan memberikan suatu ‘visi’ atau suatu gambaran di benak targetnya itu. Maka, Harun mulai berkonsentrasi untuk membayangkan bahwa hanya mereka berdua yang berada di kelas ini.
1928Please respect copyright.PENANADXdUlvz9l8
Betapa kagetnya Bu Fenti ketika merasakan bahwa keadaan kelas hening. Hanya ada dirinya dan Harun di kelas itu. Selebihnya hanyalah gelap. Bu Fenti merasakan takut yang amat sangat. Apakah yang sedang terjadi?
1928Please respect copyright.PENANAqJQ7CAm0Uz
Harun dapat merasakan ketakutan Bu Fenti. Wah, mungkin terlalu jauh permainannya ini. Oleh karena itu, Harun mulai melepaskan ‘pengaruhnya’ dari Bu Fenti, lalu Harun memandang ke arah jendela kelas, seakan menghindarkan tatapan pada Bu Fenti. Namun, Harun tetap berkonsentrasi untuk membaca pikiran Bu Fenti.
1928Please respect copyright.PENANAWAbw4TUdgR
Bu Fenti mendadak kembali berada di ruangan kelas dengan seluruh muridnya. Kelas kembali terang. Perempuan ini menjadi bingung. Apakah yang tadi terjadi? Pikirnya. Mengapa tadi ia merasakan hanya berdua di kelas ini? Apa maksud semua ini?
1928Please respect copyright.PENANAScxR0A5ohv
Bu Fenti merasa bahwa mungkin ia sudah terlalu lama menjanda. Mungkin di bawah sadarnya ia mengharapkan hidupnya diisi lelaki lain. Tapi mengapakah tahu-tahu ia memikirkan si Harun? Harun hanyalah anak SMP. Tak pernah dalam hidupnya Bu Fenti merasakan ketertarikan kepada murid-muridnya, dan, iapun tak pernah membayangkan si Harun.
1928Please respect copyright.PENANAGT8nvxR5Mq
Bu Fenti memperhatikan Harun yang sedang menatap jendela. Anak itu pasti melamun. Ingin ia menegur Harun yang sedang bengong itu. Wajahnya yang tampan tampak agak seperti orang bloon bila sedang melamun.
1928Please respect copyright.PENANA9ORqqb48s1
Harun berdebar, ia mendengar pikiran Bu Fenti. Bu Fenti tampaknya menganggap Harun ganteng. Wah, pucuk dicinta ulam tiba, pikir Harun. Ini adalah sesuatu yang dapat dijadikan landasan untuk tindakan berikutnya.
1928Please respect copyright.PENANAXUriEp4kog
Harun menunduk lalu memejamkan mata. Dengan konsentrasi penuh, ia berusaha mengirimkan bayangan ke Bu Fenti. Ia membayangkan sedang berdua dengan Bu Fenti dan saling berangkulan mesra di depan kelas.
1928Please respect copyright.PENANAewbxWLID4N
Bu Fenti terkejut. Ia menjadi heran kenapa dirinya membayangkan sedang berangkulan dengan Harun di depan kelas. Ia masih dapat melihat seluruh muridnya, namun di lain pihak pikirannya bagai bercabang dan samar-samar bayangan dirinya dan Harun berpelukan melintas di pikirannya.
1928Please respect copyright.PENANAf1WyzhgdCa
Bu Fenti merasa jengah. Ia tak pernah berpikiran kotor seperti ini. Apakah salahnya sehingga mempunyai pikiran aneh seperti ini? Selama ini, ia telah berhasil meredam nafsu seksualnya semenjak bercerai. Seks bukanlah sesuatu yang menjadi tujuan hidupnya. Tentu saja seks itu sangat nikmat, namun bukan suatu kenikmatan yang menjadikannya pecandu. Tampaknya, usaha meredam nafsu ini akhirnya jebol juga.
1928Please respect copyright.PENANAYh6UtSQiu3
Bu Fenti memejamkan mata lalu berusaha menyingkirkan bayangan si Harun dari benaknya. Namun ketika matanya terpejam, otaknya malah dengan jelas memperlihatkan adegan mesum itu lagi. Kini dalam benaknya, Harun tiba-tiba memagut bibirnya. Anehnya, ia membalas ciuman anak itu dengan bernafsu.
1928Please respect copyright.PENANAfNH8YbYDBM
Saat adegan itu dibayangkan Harun, Harun juga mengirimkan sensasi erotis ke dalam pikiran Bu Fenti, sekalian ia mengirimkan sugesti bahwa Bu Fenti mulai bernafsu. Untuk anak remaja, usaha ini sangatlah hebat. Haruns selain mengirimkan gambar-gambar erotis, juga mengirimkan sensasi erotis dan bahkan sugesti sekaligus. Harun tak tahu, bahkan gurunya sekalipun tidak dapat melakukan itu.
1928Please respect copyright.PENANAfevjZ6NVlK
Hasilnya sungguh dahsyat. Bu Fenti merasakan memeknya mulai basah, seluruh tubuhnya seakan dikerubungi semut. Dalam benaknya, ia dan Harun berciuman penuh nafsu. Lidah Harun menyerang kedalaman mulutnya, sementara kedua tangan Harun yang mendekapnya, membelai-belai punggungnya dengan belaian kasar penuh birahi.
1928Please respect copyright.PENANAeNFGnCssml
Tubuh Bu Fenti gemetar menahan sensasi sensual yang seakan menyergapnya tanpa mampu ia kendalikan. Harun dalam benaknya kini mulai merabai kedua payudaranya yang masih tertutup pakaian. Memek Bu Fenti kini sudah basah dan membuat celana dalamnya menjadi basah juga. Bu Fenti jarang sekali membayangkan hal-hal yang erotis seperti ini, namun hari ini tiba-tiba saja berkhayal intim dengan salah satu muridnya.
1928Please respect copyright.PENANAdgIXCUkPE5
Tiba-tiba saja bel berbunyi. Dengan salah tingkah, Bu Fenti meminta petugas piket untuk memimpin doa, lalu akhirnya para murid keluar kelas setelah member hormat. Bu Fenti masih merasakan celana dalamnya basah dan menunggu murid terakhir keluar kelas. Ia memasukkan barang-barangnya ke dalam tas dengan perlahan. Ketika selesai, ia memandang ke arah bangku murid dan dengan kaget mendapati Harun sedang asyik membaca buku.
1928Please respect copyright.PENANAezSjxzsENj
“Harun. Kamu kok masih di sini?”
1928Please respect copyright.PENANArKL9u6ZDON
“Harun mau tunggu sampai matahari ga terik lagi, Bu. Boleh ya?”
1928Please respect copyright.PENANAOBJzavWOwL
Wajah Harun tampak memelas dan Nampak tulus. Apalagi timbul dalam hati Bu Fenti perasaan sayang yang aneh. Bu Fenti akhirnya mengangguk memperbolehkan Harun, ia hendak berdiri meninggalkan kelas, namun ada sesuatu yang menahannya. Ia menatap Harun. Ia memperhatikan wajah anak itu yang sedang tampak konsentrasi membaca. Wajah anak itu belumlah dewasa, namun makin lama dilihat wajah itu makin menarik. Memang wajahnya tampan, namun sebenarnya bukanlah tampan seperti model di Jakarta. Tampan seperti orang Jawa umumnya. Namun anehnya, Bu Fenti seakan ingin memperhatikan anak ini terus.
1928Please respect copyright.PENANA8e4byx14TR
Bu Fenti tidak tahu bahwa Harun terus mengirimkan bayangan wajah Harun kepadanya, juga dengan sugesti bahwa Bu Fenti semakin lama semakin tertarik kepada Harun, selain itu emosi dan perasaan Bu Fenti juga dipengaruhi sehingga timbullah perasaan sayang yang datang tiba-tiba.
1928Please respect copyright.PENANAOWBgEypoNb
“Bu? Harun boleh minta bantuan?”
1928Please respect copyright.PENANAxrNednxPGb
Bu Fenti terkejut karena ia sedang melamun mengenai Harun ketika Harun menanya pada dirinya. Bu Fenti terdiam sebentar. Ada perasaan dalam dirinya bahwa Harun sedang membutuhkan sesuatu, dan sebaiknya ia menghampiri anak itu dan duduk di sampingnya.
1928Please respect copyright.PENANAQ47FLYnRRM
“Boleh saja.” kata Bu Fenti dan tanpa sadar berdiri dari tempat duduknya. Ketika Bu Fenti berjalan melewati pintu, tiba-tiba ada perasaan aneh yang menyuruhnya untuk menutup pintu. Maka ia menutup pintu, lalu wanita itu mendatangi bangku samping Harun dan kemudian duduk di sebelahnya.
Harun kemudian mulai berbicara. Ia curhat mengenai ayahnya yang tidak peduli kepada dirinya. Juga tentang ibunya yang dingin di rumah. Tentu saja hal mengenai ayahnya itu benar adanya, namun ibu Harun tidaklah sedingin yang digambarkan Harun. Harun mulai berakting sedih. Sedikit air mata bercucuran ketika ia mengatakan bahwa ia merasakan bagaikan anak yatim yang tidak disayangi orangtua.
1928Please respect copyright.PENANAAeQLV28bVT
Bu Fenti merasa trenyuh lalu mendekap kepala Harun dan mulai menghibur anak itu. Harun memeluk Bu Fenti erat-erat sambil sesunggukan di dadanya. Tiba-tiba benak Bu Fenti kembali dikuasai birahi. Tubuh Bu Fenti sedikit bergetar karena menahan nafsunya itu. Hidung Bu Fenti yang sedikit mengenai rambut Harun mencium bau matahari khas anak remaja. Namun kali ini, bau itu sangat memabukkan dan membuat memeknya basah lagi.
1928Please respect copyright.PENANAW3UsTeZQaU
Saat itu Harun dapat memasuki pikiran Bu Fenti dalam sekali. Ia dapat merasakan benaknya menyentuh benak Bu Fenti. Benak itu bagaikan suatu bola besar dengan warna-warni yang menghiasnya. Ada warna yang mengatur emosi, ada warna yang mengatur perasaan, ada warna yang mengatur logika. Harun menyentuh benak Bu Fenti pada bagian logikanya, lalu menanamkan di dalamnya bahwa apapun yang dilakukan Harun adalah wajar.
1928Please respect copyright.PENANA0HFE14epj1
Kemudian Harun mengangkat wajahnya lalu menciumi bibir Bu Fenti yang basah dengan bernafsu. Bu Fenti yang sudah tidak dapat mengontrol logikanya lagi hanya membiarkan saja bibir kecil Harun menyelomoti bibir tipis sensual miliknya. Harun menyuntikkan sugesti lagi bahwa Bu Fenti akan menjadi liar ketika Harun mencumbunya.
1928Please respect copyright.PENANABbPov5hHpq
Bu Fenti membalas ciuman itu dengan penuh nafsu. Lidah Harun yang telah menjilati bibirnya kini disambut juga dengan lidahnya. Mereka saling bertukaran lidah dengan penuh nafsu. Dalam ketergesaannya, Harun mulai melucuti baju seragam Bu Fenti sambil terus berpagutan. Dibukanya kemeja seragam itu lalu dibuangnya ke lantai ketika telah dilucuti.
1928Please respect copyright.PENANAtI1tREc74Y
Di balik kemeja seragamnya, masih ada singlet wanita yang secara cepat pula dilolosi. BH hitam Bu Fenti membungkus payudara yang bulat. Tampaknya 36B. Harun lalu menarik Bu Fenti berdiri untuk membuka roknya sehingga kini akhirnya Bu Fenti hanya mengenakan BH dan CD hitam saja.
1928Please respect copyright.PENANA99LRwN2RuF
Tubuh Bu Fenti yang tidak terlalu tinggi tampak padat. Lengan Bu Fenti tampak sedikit gemuk, khas wanita dewasa Indonesia. . Ada sedikit lemak di perutnya, namun tidak buncit. Ada garis selulit di perutnya yang menandakan ia pernah melahirkan. Bagian di sekitar pusarnya tampak sedikit menonjol yang melebar ke samping ke arah pinggulnya yang menyebabkan pinggul Bu Fenti tampak berisi dan tidak terlihat tulangnya. Ada garis lemak di atas pahanya yang membuat kesatuan pinggul dan panggulnya tampak sangat manusiawi namun sensual. Di tambah lagi kulit tubuhnya yang ternyata lebih putih dari wajahnya. Wajah dan tangan Bu Fenti seringkali tertimpa matahari sehingga berwarna coklat kegelapan, namun kulit tubuh Bu Fenti memiliki warna yang lebih terang. Bahkan, kulit dadanya tampak hampir kuning langsat. Sungguh bagaikan lukisan indah seorang maestro. Karena warna kulit Bu Fenti tidak tampak loreng-loreng, melainkan pada berbagai tempat seperti tangan, leher dan wajah memiliki suatu gradasi warna dari terang ke gelap yang sempurna sekali.
1928Please respect copyright.PENANA5LfzSv8yC0
Tatapan Bu Fenti penuh nafsu memperhatikan Harun yang kini sedang melucuti baju sambil menatapnya. Bu Fenti pun mulai membuka BHnya. Akhirnya payudara yang bulat itu terlihat juga. Kedua payudara yang berwarna lebih putih dari bagian tubuh lainnya itu benar-benar hampir bulat. Kedua pentil Bu Fenti terletak tepat di tengah payudaranya. Daerah areolanya yang berwarna coklat gelap juga memiliki gradasi yang makin terang di pusatnya menjadi coklat muda. Namun pentilnya tampak berwarna seperti lingkar luar areola, coklat gelap juga. Besarnya payudara itu rupanya tersembunyi karena ukuran BH yang kecil yang dipakai Bu Fenti sehingga menekan payudara itu ke dalam. Kedua bulatan payudara itu cukup besar dan gemuk sehingga satu tangan Harun tak dapat menutupi satu payudara Bu Fenti.
1928Please respect copyright.PENANACjuiUR2DD1
Kemudian Bu Fenti membuka celana dalamnya sehingga kini jembutnya yang lebat terlihat. Bau tubuh Bu Fenti mulai tercium di hidung Harun ketika Harun mulai mendekati Bu Fenti dengan perlahan. Ketika jarak mereka sangat dekat, mereka berdua saling menubruk dan berciuman lagi. Harun hanya perlu mendongakan wajah sedikit ke atas karena Bu Fenti hanya lebih tinggi sedikit darinya.
1928Please respect copyright.PENANAEXE17ew4Hc
Dengan penuh nafsu mereka berdua saling meremas dan berciuman. Lidah mereka beradu lagi dengan cepat. Air liur mereka bertukaran cepat, membasahi rongga-rongga mulut masing-masing dan bahkan juga sekitar bibir mereka.
1928Please respect copyright.PENANARsYGUQoLlq
Kedua tangan Harun mulai meremasi payudara Bu Fenti. Bu Fenti mulai mengerang-ngerang dalam ciuman mereka. Tangan kiri Harun menjelajah ke bawah dan mendapatkan celah kenikmatan di balik semak belukar yang kini sudah basah kuyup oleh cairan kewanitaan Bu Fenti.
1928Please respect copyright.PENANAwV5HRLdONv
Kedua tubuh mereka kini berkeringat pekat. Peluh bahkan masuk ke mata kanan Harun dan membuat matanya itu perih. Kelas yang tanpa kipas angin dan AC memang sudah panas, apalagi kini dua tubuh mereka yang telanjang sedang berdekapan yang mengantar panas tubuh satu sama lain. Harun menyukai bau tubuh Bu Fenti yang sedikit menyengat namun bersahabat dengan hidungnya.
1928Please respect copyright.PENANAmp7aVGJCtQ
Harun melepaskan ciumannya dan kini merambah ke bawah kea rah tetek kanan Bu Fenti. Bu Fenti mengangkat tangan kanannya untuk mendekap kepala Harun. Bau tubuh Bu Fenti tercium jelas ketika ketek perempuan itu membuka. Saat itu, bibir Harun sedang berada di bagian atas payudara kanan Bu Fenti. Harun melirik ke samping kiri atas dan melihat ketek Bu Fenti yang dihiasi bulu-bulu halus yang menghiasi pertengahan ketek itu. Bulunya tidak lebat, namun dapat terlihat membentuk garis-garis tipis yang tidak begitu lebat namun membentuk bayangan hitam di celah ketiak itu.
1928Please respect copyright.PENANAWgPGKFrgHB
Harun memegang tangan kanan Bu Fenti dengan tangan kirinya lalu mengangkat tangan Bu Fenti itu. Ia segera menjilati ketek yang basah itu dengan buas. Bulu-bulu halus itu membelai lidahnya yang basah dan mengirimkan sinyal birahi yang begitu kuat.
1928Please respect copyright.PENANA2xaBAqz7wT
Tak tahan lagi, Harun mendudukkan Bu Fenti di atas meja, lalu membuka paha perempuan itu lebar-lebar, lalu menghujamkan penisnya ke dalam gua yang terlarang itu.
1928Please respect copyright.PENANA11J1LAxx2H
Vagina Bu Fenti tidaklah serapat Atik atau Jannah, bahkan dibanding juga dengan ibunya. Namun bukan berarti terasa longgar. Melainkan cukup ketat juga membungkus kontolnya yang sudah tegang sedari tadi.
1928Please respect copyright.PENANAV5yy8TBHvF
Sambil menghujami kemaluan Bu Fenti dengan penuh semangat, Harun mengenyoti payudara kanan Bu Fenti. Bu Fenti kini mengerang keras sambil mendekap tubuh muridnya itu dengan eratnya. Suara selangkangan beradu yang sebelumnya tidak pernah terdengar di kelas ini, kini memenuhi ruangan, memantul dari dinding-dinding, disaksikan oleh papan tulis dan pernak-pernik kelas yang lain.
1928Please respect copyright.PENANAB12XGsS15H
Bu Fenti seakan merasa di surga. Sudah lama ia tidak diberi nafkah batin. Dan kini muridnya sendiri menafkahinya di dalam kelas! Bu Fenti tidak memikirkan apa-apa lagi, berhubung logikanya sudah dikuasai oleh Harun. Perempuan ini terhanyut dalam kenikmatan ragawi yang sedang direngkuh bersama dengan Harun.
1928Please respect copyright.PENANA6Qp8yYw7ee
Kini Harun asyik menyelomoti tetek yang sebelah kiri, sementara tangan kirinya meremasi tetek kanan Bu Fenti yang sudah basah oleh campuran keringat mereka berdua ditambah dengan air liur dari mulut Harun.
1928Please respect copyright.PENANA3k1wORb9ep
Saat itu Harun dapat mendengar suara langkah kaki pria mendatangi kelas. Ada yang mendengar mereka, rupanya. Bu Fenti mengerang keras sekali. Harun dengan sigap segera berusaha berkonsentrasi dan memusatkan pikiran untuk memasuki benak orang yang sedang datang.
1928Please respect copyright.PENANAljTFXXkicz
Rupanya penjaga sekolah. Harun dapat mendengar pikiran orang itu. Pak Priyo mendengar teriakan perempuan dari kelas ini. Kedengarannya seperti Bu Fenti yang cantik itu. Maka Pak Priyo tergopoh-gopoh mendatangi. Namun, tiba-tiba saja ia tidak mendengar apa-apa lagi. Bahkan, kini ia lupa kenapa ia ada di tempat ini. Bukankah tadi ia berencana untuk makan siang? Dengan linglung, Pak Priyo berjalan menjauhi kelas itu tanpa tahu bahwa Harun telah mempengaruhi benaknya.
1928Please respect copyright.PENANAZlq4czrU2H
Bu Fenti yang tidak tahu apa-apa kini sedikit lagi mencapai klimaks. Pantatnya bergoyang bagaikan tornado. Ada suatu dorongan untuk menuntaskan birahinya secepatnya. …
ns 15.158.61.52da2