
Wanita itu berjalan agak ragu memasuki hotel berbintang lima. Sang petugas satpam yang berdiri di samping pintu hotel menangkap kecurigaan pada wanita itu. Tapi dia hanya memandang saja dengan awas ke arah langkah wanita itu yang kemudian mengambil tempat duduk di lounge yang agak di pojok.
990Please respect copyright.PENANAo8XZ1BDlsZ
Petugas satpam itu memperhatikan sekian lama, ada sesuatu yang harus dicurigainya terhadap wanita itu. Karena dua kali waiters mendatanginya tapi, wanita itu hanya menggelengkan kepala. Mejanya masih kosong, tak ada yang dipesan. Lantas untuk apa wanita itu duduk seorang diri. Adakah seseorang yang sedang ditunggunya.
990Please respect copyright.PENANAQlV8rUjTFz
Petugas satpam itu mulai berpikir bahwa wanita itu bukanlah tipe wanita nakal yang biasa mencari mangsa di hotel ini, terlihat dari jilbabnya yang lebar dan baju panjang yang ia kenakan. Usianya nampak belum terlalu dewasa. Tapi tak bisa dibilang anak-anak juga. Sekitar usia remaja yang tengah beranjak dewasa.
990Please respect copyright.PENANAyeprCy9RXs
Setelah sekian lama, akhirnya memaksa petugas satpam itu untuk mendekati meja wanita itu dan bertanya, ”Maaf, nona… Apakah anda sedang menunggu seseorang?”
990Please respect copyright.PENANA3YppAJiEWi
”Tidak!” jawab wanita itu sambil mengalihkan wajahnya ke tempat lain.
990Please respect copyright.PENANAMVa9o4eghB
”Lantas untuk apa anda duduk di sini?”
990Please respect copyright.PENANABwGFWa6o6q
”Apakah tidak boleh?” Wanita itu mulai memandang ke arah sang petugas satpam.
990Please respect copyright.PENANA0Tj3PuM84g
”Maaf, Nona. Ini tempat berkelas dan hanya diperuntukkan bagi orang yang ingin menikmati layanan kami.”
990Please respect copyright.PENANAdybnvgdpde
”Maksud, bapak?”
990Please respect copyright.PENANAyvPowGjWN1
”Anda harus memesan sesuatu untuk bisa duduk disini.”
990Please respect copyright.PENANAMgwurOFOVG
”Nanti saya akan pesan setelah saya ada uang. Tapi sekarang, izinkanlah saya duduk di sini untuk sesuatu yang akan saya jual,“ kata wanita itu dengan suara lambat.
990Please respect copyright.PENANAI2QvLbAoVS
”Jual? Apakah anda menjual sesuatu di sini?”
990Please respect copyright.PENANAIoMlqkBeVQ
Petugas satpam itu memperhatikan wanita itu. Tak nampak ada barang yang akan dijual. Mungkin wanita ini adalah pramuniaga yang hanya membawa brosur.
990Please respect copyright.PENANABM4lZdwVc0
”Ok, lah. Apapun yang akan anda jual, ini bukanlah tempat untuk berjualan. Mohon mengerti.”
990Please respect copyright.PENANAV07kssU3EG
”Saya ingin menjual diri saya!” kata wanita itu dengan tegas sambil menatap dalam-dalam ke arah si petugas satpam.
990Please respect copyright.PENANAa3dv3Rz4UA
Petugas satpam itu terkesima sambil melihat ke kiri dan ke kanan. ”Mari ikut saya,” katanya kemudian sambil memberikan isyarat dengan tangannya.
990Please respect copyright.PENANAO8Qvqz6vDp
Wanita itu menangkap sesuatu tindakan kooperatif karena ada secuil senyum di wajah si petugas satpam. Tanpa ragu dia melangkah mengikuti laki-laki itu.
990Please respect copyright.PENANAyQAB5qWv1Q
Di koridor hotel terdapat kursi yang hanya untuk satu orang. Di sebelahnya ada telepon antar ruangan yang tersedia khusus bagi pengunjung yang ingin menghubungi penghuni kamar di hotel ini. Di tempat inilah deal berlangsung.
990Please respect copyright.PENANA6oDSuqSZK9
”Apakah anda serius?” tanya petugas satpam.
990Please respect copyright.PENANAc5TlvtBU4j
”Saya serius!” jawab wanita itu tegas.
990Please respect copyright.PENANAUvcph1IVKV
”Berapa tarif yang anda minta?”
990Please respect copyright.PENANA7lPCDIEdXO
”Setinggi-tingginya…”
990Please respect copyright.PENANAiH7mM8jbZA
”Mengapa?” Petugas satpam itu terkejut sambil menatap wajah si wanita.
990Please respect copyright.PENANA6d14XG0pSp
”Saya masih perawan!” kata wanita itu, mengagetkan.
990Please respect copyright.PENANAD46pMBRy64
”Perawan?” sekarang petugas satpam itu benar-benar terperanjat. Tapi wajahnya berseri. Peluang emas untuk mendapatkan rezeki berlebih hari ini, pikirnya.
990Please respect copyright.PENANACTF288sdUY
”Bagaimana saya tahu anda masih perawan?”
990Please respect copyright.PENANAr8gKTkZdF7
”Gampang sekali. Semua pria dewasa tahu membedakan mana perawan dan mana bukan… iya kan?”
990Please respect copyright.PENANABl8UgmacDO
”Kalau tidak terbukti?”
990Please respect copyright.PENANAhhw3AhfS7y
”Tidak usah bayar…”
990Please respect copyright.PENANAXjTDQyC0cm
”Baiklah,” petugas satpam itu menghela napas. Kemudian melirik ke kiri dan ke kanan.
990Please respect copyright.PENANAxm04h3d9UE
”Saya akan membantu mendapatkan pria kaya yang ingin membeli keperawanan anda.”
990Please respect copyright.PENANA2zFw0qfRL5
”Cobalah,”
990Please respect copyright.PENANA9IsXadSh3r
”Berapa tarif yang anda minta?”
990Please respect copyright.PENANAwETMZbxOrl
”Setinggi-tingginya.”
990Please respect copyright.PENANAW1XFrK6KBj
”Berapa?”
990Please respect copyright.PENANARx22kYlz0I
”Setinggi-tingginya. Saya tidak tahu berapa,”
990Please respect copyright.PENANAnYfM15zU1f
”Baiklah. Saya akan tawarkan kepada tamu hotel ini. Tunggu sebentar ya…” petugas satpam itu berlalu dari hadapan si wanita.
990Please respect copyright.PENANAoXNk1Fm4kt
Tak berapa lama kemudian, petugas satpam itu datang lagi dengan wajah berseri. ”Saya sudah dapatkan seorang penawar. Dia minta lima juta rupiah. Bagaimana?”
990Please respect copyright.PENANAjmnt0pLmS2
”Tidak adakah yang lebih tinggi?”
990Please respect copyright.PENANAgLOCM4pEZw
”Ini termasuk yang tertinggi,” petugas satpam itu mencoba meyakinkan.
990Please respect copyright.PENANALC3MY9HXgj
”Saya ingin yang lebih tinggi…”
990Please respect copyright.PENANAgJD7n1msit
”Baiklah. Tunggu disini…” petugas satpam itu berlalu.
990Please respect copyright.PENANAgd6AesDsV8
Tak berapa lama dia datang lagi dengan wajah lebih berseri. ” Saya dapatkan harga yang lebih tinggi. Enam juta rupiah. Bagaimana?”
990Please respect copyright.PENANAbo0DDIJecG
”Tidak adakah yang lebih tinggi?”
990Please respect copyright.PENANATNq2yNCfZy
”Nona, ini harga sangat pantas untuk anda. Cobalah bayangkan, bila anda diperkosa oleh pria, anda tidak akan mendapatkan apa apa. Atau andai perawan anda diambil oleh pacar anda, andapun tidak akan mendapatkan apa apa, kecuali janji. Dengan uang enam juta rupiah, anda akan menikmati layanan hotel berbintang untuk semalam dan keesokan paginya anda bisa melupakan semuanya dengan membawa uang banyak. Dan lagi, anda juga telah berbuat baik terhadap saya. Karena saya akan mendapatkan komisi dari transaksi ini dari tamu hotel. Adilkan. Kita sama-sama butuh.”
990Please respect copyright.PENANAygivD2k7mw
”Saya ingin tawaran tertinggi…” jawab wanita itu tanpa peduli dengan celoteh si petugas satpam.
990Please respect copyright.PENANAejbZv9GTe9
Petugas satpam itu terdiam, namun tidak kehilangan semangat. ”Baiklah, saya akan carikan tamu lainnya. Tapi sebaiknya anda ikut saya. Tolong lepas jilbab anda agar ada sesuatu yang memancing mata orang untuk membeli.” kata si petugas satpam dengan agak kesal.
990Please respect copyright.PENANAFU34Xa4Vm7
Wanita itu tak peduli dengan saran petugas satpam itu, tapi tetap mengikuti langkah laki-laki itu memasuki lift. Pintu kamar hotel itu terbuka. Dari dalam nampak pria bermata sipit agak berumur tersenyum menatap mereka berdua.
990Please respect copyright.PENANAYiUtMAD3Gj
”Ini yang saya maksud, Tuan. Apakah Tuan berminat?” kata petugas satpam dengan sopan.
990Please respect copyright.PENANAAy04q0edbs
Pria bermata sipit itu menatap dengan seksama ke sekujur tubuh si wanita, ”Berapa?” tanyanya kemudian.
990Please respect copyright.PENANA6cL2ZkCLql
”Setinggi-tingginya,” jawab wanita itu dengan tegas.
990Please respect copyright.PENANAm16Nv9AwxO
”Berapa harga tertinggi yang sudah ditawar orang?” kata pria itu kepada sang petugas satpam.
990Please respect copyright.PENANAZpIPcaWi1p
”Enam juta rupiah, Tuan.”
990Please respect copyright.PENANAoSpVqlqEjL
”Kalau begitu saya berani dengan harga tujuh juta untuk semalam.”
990Please respect copyright.PENANALIMPhTi3AO
Wanita itu terdiam. Petugas satpam memandang ke arahnya, berharap ada jawaban bagus darinya. ”Bagaimana?” tanya si petugas satpam.
990Please respect copyright.PENANAPw639wJUj6
”Saya ingin lebih tinggi lagi…” kata wanita itu.
990Please respect copyright.PENANAcJ2olmpOJO
Petugas satpam tersenyum kecut.
990Please respect copyright.PENANAXdTPVxxEpc
”Bawa pergi wanita ini.” kata pria bermata sipit kepada petugas satpam sambil menutup pintu kamarnya dengan keras.
990Please respect copyright.PENANA7C8RwrXjB3
”Nona, anda telah membuat saya kesal. Apakah anda benar-benar ingin menjualnya?”
990Please respect copyright.PENANANOoiEM204c
”Tentu!”
990Please respect copyright.PENANApW5v8kvHDs
”Kalau begitu mengapa anda menolak harga setinggi itu?!”
990Please respect copyright.PENANAmZ59mqeuzq
”Saya minta yang lebih tinggi lagi…”
990Please respect copyright.PENANAQRgR7KsA4x
Petugas satpam menghela napas panjang, seakan menahan emosi. Dia pun tak ingin kesempatan ini hilang. Dicobanya untuk tetap membuat wanita itu merasa nyaman bersamanya. ”Kalau begitu, kamu tunggu di tempat tadi saja ya. Saya akan mencoba mencari penawar yang lainnya.” kata petugas satpam.
990Please respect copyright.PENANAzweA51LZ4T
Si wanita menurut.
990Please respect copyright.PENANA1pU2MSznXt
Di lobi hotel, petugas satpam itu berusaha memandang satu per satu pria yang ada. Berusaha mencari langganan yang biasa memesan wanita melaluinya. Sudah sekian lama, tak ada yang nampak dikenalnya. Namun, tak begitu jauh dari hadapannya, ada seorang pria yang sedang berbicara lewat telepon genggamnya.
990Please respect copyright.PENANAJ2o1rw4iNR
”Bukankah kemarin saya sudah kasih kamu uang dua puluh lima juta. Apakah itu tidak cukup?” terdengar suara pria itu berbicara. Wajahnya nampak masam seketika.
990Please respect copyright.PENANA9sPUKVauGw
”Datanglah kemari. Saya tunggu. Saya kangen kamu. Kan sudah seminggu lebih kita nggak ketemu. Ya, Sayang?” tambah si pria.
990Please respect copyright.PENANA8WQ5WcntqS
Kini petugas satpam itu tahu, bahwa pria itu sedang berbicara dengan wanita. Kemudian dilihatnya pria itu menutup teleponnya. Ada kekesalan di wajahnya. Dengan tenang, petugas satpam berkata kepada Pria itu, ”Pak, apakah anda butuh wanita?!”
990Please respect copyright.PENANAGHmKo0nRxk
Pria itu menatap sekilas ke arah petugas satpam dan kemudian memalingkan
wajahnya.
990Please respect copyright.PENANA6EQFgtXqen
”Lihat wanita yang duduk disana,” petugas satpam menujuk ke arah wanita berjilbab tadi. “Dia masih perawan…” jelasnya, tidak kehilangan akal untuk memanfaatkan peluang ini.
990Please respect copyright.PENANAsu51iaU12Y
Si Pria mendekati petugas satpam itu. Wajah mereka hanya berjarak setengah meter. ”Benarkah itu?” bisiknya.
990Please respect copyright.PENANA1JRn52nOGv
”Benar, Pak.” petugas satpam meyakinkan.
990Please respect copyright.PENANA5nhSVma4j9
”Kalau begitu, kenalkan saya dengan wanita itu…”
990Please respect copyright.PENANAOKZU8Cdkb0
”Dengan senang hati. Tapi, Pak… wanita itu minta harga setinggi-tingginya,”
990Please respect copyright.PENANA7YSFlBDG5X
”Saya tidak peduli!” pria itu menjawab dengan tegas.
990Please respect copyright.PENANAMuDuXyyh8x
Petugas satpam segera mengantarnya. Pria itu menyalami hangat si wanita begitu mereka bertemu.
990Please respect copyright.PENANARWVFV5Yanl
”Bapak ini siap membayar berapapun yang kamu minta. Nah, sekarang seriuslah…” kata petugas satpam dengan nada kesal.
990Please respect copyright.PENANAsUUL4WWBoz
”Mari kita bicara di kamar saja.” kata pria itu sambil menyisipkan uang kepada si petugas satpam. Wanita itu mengikuti pria itu menuju ke kamarnya.
990Please respect copyright.PENANAf1Fn1aVAWN
Di dalam kamar …
990Please respect copyright.PENANAsmzBfiRdjz
”Siapa nama kamu?” tanya si pria.
990Please respect copyright.PENANAQi6aluXF0j
”Itu tidak penting. Sebutkanlah harga yang bisa bapak bayar…” kata wanita itu.
990Please respect copyright.PENANAjJJ747jHuD
”Sepuluh juta?”
990Please respect copyright.PENANA9eK2Riks2k
”Lebih tinggi lagi,”
990Please respect copyright.PENANAqLD3u61ect
”Baiklah, lima belas juta. Itu penawaran terakhir dariku.”
990Please respect copyright.PENANADHjXV1vcdH
Si wanita tampak berpikir sejenak, lalu mengangguk. ”Baiklah, saya setuju.”
990Please respect copyright.PENANAzWMezIRTKv
Tersenyum, pria itu segera mengeluarkan setumpuk dari tasnya dan menaruhnya di meja. ”Ini bayaranmu. Sekarang, aku ingin mengambil hakku.” dia berkata sambil mendekati si wanita dan mulai merangkulnya.
990Please respect copyright.PENANA75IqOuBCAf
”May.” wanita itu berkata saat si pria mulai mencium bibirnya. ”Namaku Mayyala.”
990Please respect copyright.PENANA0AeYcYL7GX
Laki-laki itu menghentikan ciumannya, dia memandangi wajah gadis muda yang ternyata bernama May itu dengan takjub. ”Namaku Bramantyo, tapi panggil saja Bram.” sambil berkata, tangannya mulai menggerayangi bagian-bagian tubuh May yang sensitif. Terutama payudaranya yang terlihat menggiurkan dengan bentuknya yang membulat kenyal meski tertutup baju panjang longgar.
990Please respect copyright.PENANAuyWYSSQhtu
May diam saja, dia tidak berusaha untuk menolak sentuhan Bram. Sesuai kesepakatan, dia sudah menggadaikan tubuh sucinya kepada laki-laki itu.
990Please respect copyright.PENANADJf27Yhbgg
“May, gimana kalau kamu buka dulu celana dalammu? Aku pengen gosok-gosokin punyaku ke punyamu,” bujuk Bram dengan tangan sudah meraba-raba selangkangan May.
990Please respect copyright.PENANAcKPTSmUuuJ
May tersipu dengan gugup dan ragu-ragu, tapi setelah melihat tumpukan uang yang ada di atas meja, ia pun menurut untuk membuka celana dalamnya seperti yang diminta oleh Bram. “A-aku malu, Pak.” terdengar nada kuatir dari mulut manis May.
990Please respect copyright.PENANAP4BOiDSyXe
Bram yang memang cuma sekedar menguji segera menenangkannya. “Tenang saja, aku tahu kalau kamu masih perawan. Tidak langsung kumasukkan kok, cuma sekedar kutempel-tempelkan.” jawab Bram sambil juga menurunkan celana dalamnya, memamerkan batangnya yang sudah setengah tegang kepada gadis itu.
990Please respect copyright.PENANAtxlG0AKpHt
May tersipu malu memandangnya. Ia pasrah saja saat tangannya diambil oleh Bram dan dibimbing untuk diletakkan di atas batang kemaluannya. Bram meminta May untuk memainkannya. Pelan May mulai mengocok batang itu meski dengan wajah kikuk. Ia nampak risih sekali karena baru kali ini melihat batang telanjang seorang laki-laki.
990Please respect copyright.PENANAmPR7fPRd6m
Keenakan menikmati kocokan gadis itu, sebelah tangan Bram terjulur untuk meremas-remas susu May yang bulat besar secara bergantian. Ia juga memainkan liang kemaluan May yang kini sudah tidak tertutup celana dalam. Diperlakukan seperti itu membuat May jadi memperlihatkan air muka khawatir, takut Bram akan segera menyetubuhinya dalam waktu dekat. Bram yang mengerti segera berusaha menenangkan gadis itu, kembali ia menyatakan kalau akan melakukan semua ini dengan pelan. Bram tidak ingin membuat May menjadi kesakitan.
990Please respect copyright.PENANANlOtuC8BMz
”Aku hanya akan menggesek-gesek ujung kemaluanku ke celah vaginamu, itu tidak akan sakit.” kata Bram meyakinkan.
990Please respect copyright.PENANAfBFfhKrgC6
”Lalu kapan Bapak akan melakukannya?” tanya May, tetap terlihat khawatir.
990Please respect copyright.PENANAX1cLSCrKvK
”Kalau kau sudah siap.”
990Please respect copyright.PENANAjIFHneMicl
”Kapan itu?”
990Please respect copyright.PENANAceBrpV53E5
”Kita akan mengetahuinya sama-sama.”
990Please respect copyright.PENANAdEGsWDSQAo
Kocokan May terasa cukup enak bagi Bram, hingga meskipun penasaran untuk berlanjut lebih jauh, ia akhirnya bisa juga ejakulasi di tangan gadis itu. Air maninya tumpah menyembur-nyembur di wajah cantik May yang masih tertutup jilbab. Meski agak kaget saat awal-awal menerimanya, tapi May tetap berusaha untuk diam. Ia tidak ingin membuat Bram yang sudah membayarnya mahal-mahal, menjadi kecewa.
990Please respect copyright.PENANADUcuuVPxZZ
“Huff, pinter kamu, May…” kata Bram memberi pujian, dengan gemas ia menyusupkan salah satu tangannya ke bukit kemaluan May yang berbulu jarang dan mengusap-usap lembut disana.
990Please respect copyright.PENANAFg3HlRGt2J
May mengangguk malu-malu, tapi dalam hati senang juga karena sudah berhasil membuat Bram melenguh puas. Kini laki-laki itu memintanya untuk menaikkan baju panjangnya hingga ke pinggang, membuat Bram jadi lebih leluasa untuk bermain-main di liang kemaluannya yang terkuak lebih lebar. Diperlakukan seperti itu, May pun jadi tergoda. Secara otomatis tangannya terjulur untuk memegangi kemaluan Bram yang masih melemas dan kembali mengocoknya hingga tak lama, benda itupun menjadi tegang kembali. Saat itulah May segera menghentikan kegiatannya.
990Please respect copyright.PENANAhCkPMkWirV
“Lho, kenapa nggak diterusin?” tanya Bram heran.
990Please respect copyright.PENANAGqGdyJcPCK
“Nggak ah, nanti Bapak jadi muncrat lagi.” jawab May tersipu.
990Please respect copyright.PENANAysWuEXTLhw
“Emang kenapa? Kamu jijik ya?” Bram kembali memainkan liang kemaluan May dengan tangannya.
990Please respect copyright.PENANAuh68BeZWx7
“Emm, bukan.”
990Please respect copyright.PENANA7qGzgz8SkW
“Lalu apa?”
990Please respect copyright.PENANANSdCh86c2d
“Itu…” May menunduk, tak mampu menatap wajah Bram. ”A-apa Bapak… tidak ingin… memakai… milik May?!” tanya May lirih.
990Please respect copyright.PENANASTzOPxpNcV
Bram tertawa. ”Tentu saja, Manis. Rugi dong aku bayar mahal-mahal kalau tidak bisa merasakan punyamu ini!!” seru Bram sambil menekan memek May gemas, yang ditekan jadi semakin malu karenanya.
990Please respect copyright.PENANA8CQOqA6bBx
“L-lakukan, Pak. Saya sudah siap!” kata May lirih dengan muka masih tetap menunduk.
990Please respect copyright.PENANAk8hd7CXFDv
Bram tersenyum penuh pengertian. “Tidak sekarang, aku masih ingin merasakan kocokan tanganmu. Ayo, lakukan lagi!” pintanya sabar.
990Please respect copyright.PENANABDf6BLSkxH
Tidak membantah, May segera meraih kembali penis Bram dan mulai mengocoknya lembut. Setelah ditumpahi sperma oleh laki-laki itu, May jadi sedikit lebih berani. Rangsangan demi rangsangan yang mereka lakukan membuat birahi keduanya mulai naik tidak terkendali. Bram segera membuka seluruh bajunya, ia telanjang bulat di depan May. Manja ia menaruh kepalanya di dada gadis itu.
990Please respect copyright.PENANAKpNqBGgrGl
“Pak, kena susu saya tuh!” tegur May tanpa nada marah sedikitpun.
990Please respect copyright.PENANAYdGzYgugEq
“Iya, enak banget, May… susumu empuk.” sahut Bram sambil menekan kepalanya lebih keras, merasakan betapa kenyal dan padatnya benda itu. May diam saja.
990Please respect copyright.PENANA9RdZw1bUpi
Merasa diberi jalan, Bram segera mengangkat kepalanya dan menyambar bibir tipis May yang berwarna merah dan langsung melumatnya dengan begitu rakus. “Ehmm… mmmh…” terdengar keluhan nikmat keluar dari mulut May.
990Please respect copyright.PENANALfZWajhMHO
“Ah, Bapak nakal… mau nyium nggak bilang-bilang.” seru May saat Bram melepas pagutan lidahnya.
990Please respect copyright.PENANAJGyt5zB8yk
Tidak menjawab, Bram cuma tersenyum pada gadis itu. Malah tangannya kini terjulur untuk meremas-remas lagi buah dada May yang bulat padat dari balik kaos merahnya yang terlapisi oleh jilbab putih. ”Berapa ukurannya?” tanya Bram penasaran, merasakan betapa dada May memenuhi seluruh telapak tangannya.
990Please respect copyright.PENANArulROSFRJ1
”34C, Pak!” jawab May malu-malu, saat itu Bram mulai menarik bajunya ke atas hingga terlihatlah BH berwarna pink miliknya, ada bordiran berbentuk bunga di cupnya yang sebelah kiri.
990Please respect copyright.PENANAebNbY2H7hG
”Wuih, putih sekali susumu, May. Montok banget!” seru Bram begitu BH May terlepas. Ia tak berkedip memandangi buah dada May yang tumbuh ke depan, sama sekali tidak kelihatan kendur seperti layaknya wanita yang sering ia tiduri. Tanpa membuang waktu -seperti kucing kehausan yang dikasih susu- langsung saja Bram menjilatinya. Dia pilin-pilin puting May yang mungil kemerahan dengan lidahnya sambil sesekali menghisapnya mesra.
990Please respect copyright.PENANAaERjx8iLiJ
“Sshh… geli, Pak! Ughhh…” May tentu saja mendesah menerimanya. Tubuhnya langsung menggelinjang saat bibir nakal Bram menggelitik bulatan payudaranya yang masih perawan, yang sama sekali belum pernah tersentuh oleh laki-laki. Wajahnya berubah jadi memerah, entah karena malu atau karena nikmat.
990Please respect copyright.PENANAFCS6uyJ3lN
Kontol Bram langsung tegang sempurna begitu melihat May mendesah-desah dengan wajah polosnya. Dia segera menyuruh gadis itu agar melepas bajunya, juga jilbabnya, sembari tangannya tak henti-henti meremas buah dada May yang bulat padat. Ketika bajunya sudah terlepas, Bram melongo, air liurnya sampai menetes dari sudut bibir saat memandangi body May yang mulus sempurna, putih sekali, dengan kulit bersih yang halus mengkilat. Di mata Bram, May bagai bidadari surga yang turun ke bumi. Tak tahan lagi, dia pun segera mendorong gadis itu agar rebah di ranjang. May pasrah saja menerimanya, sebagai pengalaman pertamanya, dia masih bersikap pasif. Biarlah Bram saja yang menentukan langkah selanjutnya, May akan mengikuti semuanya.
990Please respect copyright.PENANANREvykn4GR
Pelan-pelan Bram menunduk dan mulai mengecup lembut leher May yang jenjang, diikuti dengan remasan kedua tangannya di masing-masing bulatan payudara gadis itu. Tak lupa juga Bram menggesek-gesek bukit kemaluan May yang merah basah. Diperlakukan seperti itu tentu saja membuat May jadi merintih dan menggelinjang semakin keras.
990Please respect copyright.PENANAt7C9vVYsc7
“Pak, ughh… punya Bapak sudah keras lagi!” katanya mengomentari kontol Bram yang menempel ketat di atas kulit pahanya.
990Please respect copyright.PENANA2vZlkDuyjP
“Iya, sudah waktunya isinya ditumpahkan ke lobang yang ini,” jawab Bram singkat sambil menunjuk lubang kelamin May.
990Please respect copyright.PENANANhVrgALinH
May bersemu merah mendengarnya, antara takut melepas keperawanannya yang suci dan keinginan untuk merasakan nikmatnya persetubuhan untuk yang pertama kali.
990Please respect copyright.PENANAG0a5OPOlYh
Bram segera mendekap tubuh May yang montok erat-erat sambil mulai mencumbunya di seputar wajah dan leher. Ciumannya terus turun hingga tiba di bagian dada gadis itu. Segera dikecapnya bukit payudara May yang membulat kenyal kuat-kuat sambil tak lupa menghisap dan menggigiti putingnya berkali-kali. Bram membuka mulutnya lebar-lebar, seakan ingin memasukkan daging menonjol itu ke dalam mulutnya lalu menelannya bulat-bulat. Penuh nafsu ia menjilat dan mencucupi puting May.
990Please respect copyright.PENANA3FloyuPeWo
May mengerang senang karenanya. “Ssh… ahh… geli, Pak!” ia merengek manja pada laki-laki setengah baya itu, membuat Bram semakin gemas dan bergairah dibuatnya. Air mukanya mulai memerah tanda sudah terangsang berat, sambil tangan dan mulutnya terus mempermainkan tubuh montok si gadis.
990Please respect copyright.PENANAwlACmgV4BO
“Auw!!” May memekik saat Bram mulai menggosok-gosok klitorisnya sambil merosot ke bawah untuk memperhatikan benda itu lebih jelas lagi. “Ihh… Bapak mau apa?” tanya May bingung, dia terlihat sangat malu sekali karena sekarang Bram tengah memelototi lubang vaginanya yang sudah memerah basah. Tangannya segera bergerak mencoba menutup bagian itu, tapi dengan cepat disingkirkan oleh Bram.
990Please respect copyright.PENANAOh8TBwhrPg
“Jangan ditutup, saya pengen lihat lubang kamu.” kata Bram beralasan, membuat May jadi tidak enak hati untuk menolak. Bagaimanapun Bram telah membayar mahal untuk tubuhnya.
990Please respect copyright.PENANA07HxXCRUkj
“P-punyaku jelek kok, Pak!” May mencoba berkilah.
990Please respect copyright.PENANAjcsLi3TM2u
“Tidak, justru memek seperti ini yang dicari orang!” kata Bram meyakinkan, matanya masih tetap menatap nanar ke arah lubang itu sambil dua jarinya mengorek-orek liar disana, berusaha menguaknya sedikit lebih lebar lagi.
990Please respect copyright.PENANA8SEx8NCO3Y
“Ah, pelan-pelan, Pak!” May memekik saat merasa kesakitan dengan ulah laki-laki itu.
990Please respect copyright.PENANAp537WjCeW2
“Punyamu bikin gemes, May. Belum pernah aku melihat yang seperti ini!” terang Bram.
990Please respect copyright.PENANAuD4N4r1LUb
”Memang istri Bapak dulu tidak perawan?” tanya May lugu.
990Please respect copyright.PENANAuwG5w3DJSL
Bram mengangguk. ”Saya tidak mempermasalahkannya karena saya dulu juga tidak perjaka.”
990Please respect copyright.PENANAhEuVPhquHC
May terdiam, tak tahu harus bicara apa.
990Please respect copyright.PENANAlnejau5Ysp
“Karena itulah saya berani membayar mahal untuk merasakan perawanmu. Saya penasaran. Lagian tubuhmu juga tidak terlalu mengecewakan. Kamu cantik, May.” puji Bram tulus.
990Please respect copyright.PENANAjiN7V98egj
May kembali bersemu merah.
990Please respect copyright.PENANAXvC58whm75
Tidak berkata lagi, Bram tiba-tiba menunduk dan langsung menjilati celah kemaluan May. “Aduh, Pak! Geli! Saya tidak mau gitu!” May tentu saja kaget dibuatnya, ia ingin mencegah tapi kedua tangannya sudah lebih dulu dipegangi oleh Bram. Sesaat dia membelalak, seolah tak percaya ada laki-laki yang mau menjilati kemaluan perempuan. Itukan jijik, pikir May dalam hati. Tapi sebentar kemudian, dia terhempas ke ranjang dengan kepala mendongak dan menggeleng-geleng kesana-kemari. Dadanya yang bulat membusung kencang ketika kelentitnya tersengat geli oleh jilatan Bram yang menggiurkan.
990Please respect copyright.PENANAduFNhIb9hf
”Oughh… Pak! Ahhh…” May tak sanggup berkata, ternyata rasanya sungguh nikmat sekali! pantas saja Bram melakukannya. May terus merintih dan menggelinjang sampai akhirnya Bram melepaskan jilatannya tak lama kemudian, saat dirasanya vagina May sudah cukup basah dan lengket. Sekarang ganti dia yang minta dioral oleh May.
990Please respect copyright.PENANANAxCI8RsLf
”Ya, mau kan? Saya mohon!” Bram memelas.
990Please respect copyright.PENANAksnRLI4JH2
May jadi tidak sampai hati untuk menolaknya. Dia sudah diberi kenikmatan oleh laki-laki itu, jadi tidak adil rasanya kalau dia tidak berbuat hal yang sama. Maka segera diraihnya penis Bram dan dimasukkan ke dalam mulutnya. May mulai mengulum dan menjilatinya meski dengan rasa mual yang amat sangat, ini adalah pengalaman baru baginya, mengoral penis laki-laki untuk yang pertama kali.
990Please respect copyright.PENANAZDjCXzdEoU
Bram yang melihat May tersedak-sedak jadi kasihan, dia segera menyuruh gadis itu untuk berhenti. “Sudah, jangan lama-lama, nanti aku bisa keluar di dalam mulutmu.” kata Bram beralasan.
990Please respect copyright.PENANAghdanHvHpS
Dengan lega, May segera memuntahkan penis itu.
990Please respect copyright.PENANAZSqQ29fuQG
”Ayo, kita masukka sekarang!!” ajak Bram dengan sabar.
990Please respect copyright.PENANAhYWQsd7dHf
May cepat mengikuti perintah itu, ia segera berbaring telentang dan membuka kedua kakinya lebar-lebar. Dibiarkannya Bram yang mulai menindih tubuhnya, lalu diikuti dengan menyusupnya batang kemaluan laki-laki ke liang memeknya yang masih perawan. May meringis saat penis panjang Bram mulai terendam separoh, seperti ada yang menahannya, dan itu terasa sakit sekali bagi May.
990Please respect copyright.PENANAebFIjwutYV
”Tahan, Pak. Sakit!!” May merintih, benar-benar tak tahan dengan rasanya.
990Please respect copyright.PENANAYeKelKPhRV
Bram menahan tubuhnya, mengerti dengan apa yang sedang dialami oleh gadis itu. Pacarnya dulu juga begini saat pertama kali Bram mengambil perawannya. Bersetubuh dengan May membuat Bram jadi teringat masa-masa itu, ia jadi serasa muda lagi. Bedanya, sekarang yang ia setubuhi adalah May yang cantik dan montok, bukan Cindy yang kurus dan cerewet. Tersenyum gembira, Bram pun kembali mendorong penisnya pelan. Ia melakukannya sangat perlahan sekali hingga seperti tidak ada yang bergerak. Tapi meski begitu, tetap saja May dibuat menjerit karenanya.
990Please respect copyright.PENANATuQdD7Jrsm
”Pak, ughhh! Sakit!” rintih gadis muda itu, tangannya mencengkeram bahu Bram kuat-kuat, nyaris mencakarnya.
990Please respect copyright.PENANAtH8h1ORyi5
Tak kehilangan akal, Bram segera menyumbat mulut May dengan ciuman, sambil melumatnya penuh nafsu, ia mendorong kembali pinggulnya. Kali ini tidak pelan, melainkan sangat keras dan cepat. Bram menghentak kuat-kuat hingga dinding lunak yang menghalangi jalannya hancur berkeping-keping. May menjerit pilu, tapi Bram segera menyambar kembali mulutnya dengan ciuman. Tubuh May yang terkejang-kejang juga didekapnya erat-erat, ia tidak ingin usahanya menjadi sia-sia. Bram tidak ingin tautan alat kelamin mereka terlepas akibat rontaan gadis itu.
990Please respect copyright.PENANAyadwYvHpiO
Setelah satu menit berlalu, dan rintihan May perlahan mereda -yang digantikan oleh isak tangis pelan- perlahan Bram melepaskan pelukannya. Ia kecup mesra bibir May yang merah tipis untuk mengembalikan nafsu gadis itu. Nikmatnya jepitan liang memek May mulai terasa meresap di batang penisnya, Bram merintih dan mulai menggerakkan kemaluannya –tidak digoyang naik-turun, tapi cukup dikedut-kedutkan ke atas dan ke bawah. Begitu saja sudah membuat May menangis semakin keras.
990Please respect copyright.PENANAhhGVYCcBhl
”Ssh… sudahlah, saya jadi tidak tega kalau kamu begini.” kata Bram memprotes.
990Please respect copyright.PENANAd4LsQH9sbV
May segera menghapus air matanya dan berusaha untuk mengatur nafasnya yang memburu. Setelah agak tenang, baru ia tersenyum pada Bram dan berkata. ”Maaf, sungguh sakit sekali!”
990Please respect copyright.PENANAwd6VYPUZjW
”Iya, saya mengerti. Tapi saya mohon, tahanlah sebentar. Semakin cepat ini selesai, semakin cepat rasa sakitmu berlalu.” kata laki-laki itu.
990Please respect copyright.PENANAQi5a7aK0Oa
May mengangguk mengerti.
990Please respect copyright.PENANAQIy7o5viOl
Menahan nafas, Bram mulai memainkan batangnya, ia memompa liang kemaluan May pelan-pelan untuk mencari tempat gesekan yang paling nikmat. “Sssh… May, enak sekali punyamu… sempit banget!” puji Bram tulus.
990Please respect copyright.PENANAslcSTnqIDO
May tertawa, ”Kalau tidak sempit, buat apa saya tawarkan mahal-mahal sama Bapak.” serunya dengan badan mulai melemas, tampaknya ia sudah mulai bisa menikmati persetubuhan itu.
990Please respect copyright.PENANArLSXusVq62
Bram tersenyum menyadari ketololannya. Tapi memang benar, baru dua-tiga
gesekan saja, ia sudah gemetar karena jepitan memek sempit May. Benda itu benar-benar sangat nikmat. Muka Bram jadi memerah karenanya, apalagi saat bertatapan dengan mata May yang sendu namun terlihat mesra, ia jadi makin tak tahan dibuatnya. Semakin Bram memompa, semakin meluap kenikmatan memek gadis muda itu, ditambah May yang sekarang mulai memainkan pinggulnya, makin lengkaplah ’penderitaan’ yang dialami oleh Bram.
990Please respect copyright.PENANAfGGcPgDGwl
“Aduh, May… pinter banget kamu! Bikin aku jadi kepengen cepat keluar!” Sudah terbata-bata suara Bram, tubuhnya gemetar hebat, sementara batang penisnya berkedut-kedut semakin cepat. Terasa cairan mani sudah terkumpul di ujung batangnya, siap meledak kapan saja. Berusaha untuk bertahan sedikit lebih lama, Bram segera mendekap tubuh bugil May erat-erat dengan sebelah tangan menahan pantatnya, sementara yang satu lagi meremas-remas gundukan payudaranya. May merintih, begitu juga dengan Bram yang kini tidak lagi menggesekkan alat kelaminnya, tapi menekan benda itu dalam-dalam sambil mengajak May berciuman. Si gadis menyambut ajakannya dengan balas mendekap, kedua kakinya naik membelit pinggang Bram erat-erat.
990Please respect copyright.PENANAAVYBQry3yT
“May, aku keluarin ya?” bisik Bram, meminta ijin untuk menyemprot di dalam.
990Please respect copyright.PENANAnrPsoKSkj9
Sudah siap dengan segala resikonya, May pun menganggukkan kepala. ”Silahkan, Pak. Lakukan semua yang bapak mau.”
990Please respect copyright.PENANAYjOFpKRzON
“Haghh! Ughhh! May… aduh! Aku… arrghhh!!!” begitu ijin sudah diperolah, Bram pun mengaduh sambil menyemburkan cairan spermanya berkali-kali di liang sempit May. Jujur, inilah orgasme ternikmat yang pernah dialami oleh Bram selama 40 tahun hidupnya di dunia ini. Begitu puasnya hingga ia tetap memeluk dan menciumi May bertubi-tubi sebagai rasa terima kasih ketika tubuhnya melemas tak lama kemudian.
990Please respect copyright.PENANAr0zT59wj9Z
“May, tubuhmu kok nikmat sekali sih?! Bikin aku puas banget main sama kamu!” puji Bram tulus.
990Please respect copyright.PENANAKehdKyVwpe
“Tidak rugi kan sama harganya?” May bertanya manja, ada nada bangga dalam suaranya.
990Please respect copyright.PENANAA2ZR3cVoM3
“Tidak sama sekali.” Bram ikut tersenyum dan kembali melumat bibirnya.
990Please respect copyright.PENANA7NBcGoXQmY
May tertawa senang.
990Please respect copyright.PENANAV8p0LlNTCK
“Emm, kalau boleh saya tahu… kenapa kamu melakukan ini?” tanya Bram kemudian, tangannya masih asyik bermain-main di gundukan payudara May yang bulat montok.
990Please respect copyright.PENANAuJ8IYFFz9p
“Menjual tubuh, maksud Bapak?”
990Please respect copyright.PENANAXkojTF3btU
Bram mengangguk. “Kenapa kamu begitu beraninya…”
990Please respect copyright.PENANAdsAj0SxFD1
”Siapa bilang saya berani?! Justru saya takut sekali, Pak. Lebih dari seminggu saya mencari cara lain, tapi semuanya buntu. Hanya inilah satu-satunya yang bisa saya lakukan untuk menolong ibu saya.”
990Please respect copyright.PENANAY8kUyEYIqw
”Menolong ibumu?” tanya Bram tak mengerti.
990Please respect copyright.PENANAHPP2TeZGd8
”Saya menjual tubuh seharga kesembuhan ibu saya dari penyakit.” jelas May sedih.
990Please respect copyright.PENANAfHG761TIGQ
”Maksud kamu?” Bram mulai bisa menebak kemana arah pembicaraan ini.
990Please respect copyright.PENANAJHMYs89Yyb
”Saya menjual satu-satunya harta dan kehormatan saya untuk kesembuhan ibu saya. Itulah cara saya berterima kasih…”
990Please respect copyright.PENANATS5ytpty4u
”Hanya itu?”
990Please respect copyright.PENANAvNiS2yQ8HH
”Ya!”
990Please respect copyright.PENANAbAuIDePXO4
Bram memperhatikan wajah cantik May, gadis itu nampak terlalu muda untuk menanggung beban seberat itu. May tidak menjual cintanya. Tidak pula menjual penderitaannya. Tidak! Dia hanya ingin tampil sebagai petarung gagah berani di tengah kehidupan sosial yang tak lagi gratis. Bram sadar, bahwa di hadapannya ada suatu kehormatan yang tak ternilai. Melebihi dari kehormatan sebuah perawan bagi wanita. Yaitu keteguhan untuk sebuah pengorbanan tanpa ada rasa sesal. May tidak melawan gelombang laut, melainkan ikut kemana gelombang membawa dia pergi.
990Please respect copyright.PENANAIT6kRrYQRk
”Hargamu terlalu murah. Kamu bukanlah sesuatu yang pantas untuk ditawar.” kata Bram kemudian.
990Please respect copyright.PENANAndRBsN6sax
“Maksud bapak?” sekarang ganti May yang kebingungan.
990Please respect copyright.PENANArlntqD1XZz
Tidak menjawab, Bram bangkit dari tidurnya dan menuju ke lemari. Diambilnya tas dari dalam sana dan dituangkan semua isinya ke meja. Lembaran uang dalam beberapa bendel tebal berjatuhan menindih uang lima belas juta milik May. ”Ambil semuanya. Ini semua milikmu!” kata Bram dengan raut muka -yang anehnya- terlihat begitu bahagia.
990Please respect copyright.PENANAk3rV4Qa5Ri
May bengong, tak tahu harus berucap apa.
990Please respect copyright.PENANAoddlsAFrte
”Saya membayar keberanianmu. Itulah yang dapat saya beli dari kamu. Terimalah uang ini. Jumlahnya lebih dari cukup untuk membawa ibumu ke rumah sakit. Dan sekarang pulanglah!” kata Bram meyakinkan.
990Please respect copyright.PENANAOJTmKS9dWw
”Saya tidak mengerti…” May masih takjub dengan apa yang baru saja ia saksikan.
990Please respect copyright.PENANAH57mMqQk3T
”Selama ini saya selalu memanjakan istri simpanan saya. Dia menikmati semua pemberian saya tapi tak pernah berterima kasih. Selalu memeras. Sekali saya memberi maka selamanya dia selalu meminta. Tapi hari ini, saya bisa membeli rasa terima kasih dari seorang wanita yang gagah berani untuk berkorban bagi orang tuanya. Ini suatu kehormatan yang tak ada nilainya bila saya bisa membayar…” jelas Bram.
990Please respect copyright.PENANAgbWf4CmUHz
”Dan, apakah bapak ikhlas?” tanya May masih ragu.
990Please respect copyright.PENANAujIbJKigIu
”Apakah uang itu kurang?” tanya Bram.
990Please respect copyright.PENANAyVYgRYVbIV
”Lebih dari cukup, Pak.” May mengangguk penuh rasa terima kasih dan lekas memakai pakaiannya kembali. Darah perawan dan sisa sperma Bram yang meleleh keluar dari dalam liang vaginanya ia usap dengan tisu yang ada di kamar mandi.
990Please respect copyright.PENANAamGDFOAbA3
”Sebelum kamu pergi, boleh saya bertanya satu hal?” tanya Bram dari atas ranjang.
990Please respect copyright.PENANAIC9ti6Gmn0
”Silahkan, Pak.” May membenahi jilbabnya yang masih terasa miring.
990Please respect copyright.PENANAFD0ryrrxPY
”Kamu tidak takut kehilangan perawanmu? Bagaimana kalau calon suamimu bertanya nanti?!”
990Please respect copyright.PENANA5EVGVYevhW
”Tidak ada cara lain, Pak. Yang penting ibu saya bisa sembuh. Saya mengambil keputusan ini bukan karena dorongan nafsu. Bukan pula karena pertimbangan akal saya yang `bodoh`. Saya hanya bersikap dan berbuat untuk sebuah keyakinan…”
990Please respect copyright.PENANALx79TbUMLw
”Keyakinan apa?” tanya Bram penasaran.
990Please respect copyright.PENANAFfjt2wnkTS
”Jika kita ikhlas berkorban untuk ibu, orang yang melahirkan kita, maka Tuhan lah yang akan menggantinya. Saya yakin akan ada laki-laki yang menerima keadaan saya yang seperti ini.” May tersenyum dan kemudian melangkah keluar dari kamar. Sebelum sampai di pintu, ia berkata: ”Lantas apa yang bapak dapat dari semua ini?”
990Please respect copyright.PENANAbRr1YvmVSY
”Sebuah kesadaran!!” jawab Bram, ada tetesan air mata di sudut matanya.
990Please respect copyright.PENANAVO4K2chZbG
***
990Please respect copyright.PENANApAIoAIbAE5
Di sebuah pemukiman padat penduduk di pinggiran kota, seorang ibu yang sedang terbaring sakit dikejutkan oleh dekapan hangat anaknya.
990Please respect copyright.PENANAkk9j0QiYQM
”Kamu sudah pulang, Nak?” tanya ibu itu.
990Please respect copyright.PENANAAM6OIM6txV
”Iya, Bu.” jawab sang anak yang tidak lain adalah May.
990Please respect copyright.PENANAnNmbcKzRaz
”Kemana saja kamu, Nak?” tanya sang ibu.
990Please respect copyright.PENANABllz907D4B
”Menjual sesuatu, Bu.” jawab May kalem.
990Please respect copyright.PENANAZLoF5AX9Ct
”Apa yang kamu jual?” Ibunya menampakkan wajah keheranan. Tapi May hanya tersenyum …
990Please respect copyright.PENANA4sNGntZ75j
Hidup sebagai yatim lagi miskin terlalu sia-sia untuk diratapi di tengah kehidupan yang serba pongah ini. Di tengah situasi yang tak ada lagi barang yang gratis, semua orang berdagang. Membeli dan menjual adalah keseharian yang tak bisa dielakkan. Tapi Tuhan memang Maha Memberi. Sama seperti saat ini, saat Tuhan memberi May rejeki yang tak disangka-sangka lewat tubuhnya.
990Please respect copyright.PENANAEQ7FuhW361
”Kini saatnya ibu untuk berobat …” kata May sambil menggendong ibunya dari pembaringan, ”Dan tak cuma berobat, May akan membuatkan ibu rumah dan makanan enak. Setiap hari. May janji, Bu.” tambahnya dengan senyum ringan di bibir.
990Please respect copyright.PENANA081VbSkg7e
Taksi yang tadi ditumpanginya dari hotel masih setia menunggu di depan rumahnya. Dimasukannya sang ibu ke dalam dengan hati-hati dan berkata kepada supir taksi, ”Antar kami ke rumah sakit.“
990Please respect copyright.PENANAaA17WOu7AC
Taksi pun melaju pelan bersama harapan May yang melambung tinggi. Didekapnya uang 178juta hasil pemberian Bram dengan penuh rasa Syukur.
ns3.149.235.7da2