x
Cerita ini bukan sinetron, walau judulnya mirip cerita sinetron, tapi ini adalah kisah sedih dari seorang teman, kisah yang merupakan kejadian yang sebenarnya. Namun untuk menjadikan kisah ini betul-betul sempurna maka aku sebagai penulis menambahkan sedikit bumbu tanpa lari dari jalur yang sebenarnya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWfMqkeLTAH
Perkenalkan namaku Aditya, umur 38 tahun, pekerjaanku apa saja yang penting halal. Aku tinggal di daerah Sumatera Utara, aku sendiri keturunan Melayu Deli.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnpWt34hZI7
fitri
fitri
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZJoYarvn5E
20 tahun yang lalu…
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU9OiXMdKqE
Setelah tamat sekolah aku tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, karena kedua orang tuaku tidak sanggup untuk membiayai kuliahku. Aku sendiri yang sadar hal itu tidak memaksakan kehendak walau aku mempunyai cita-cita sebagai dokter. Aku memutuskan untuk merantau berbekal ijazah SMK-ku jurusan mesin otomotif.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr4loDecv0W
”Pak, buk, aku mau merantau, siapa tau nanti aku bisa sukses.”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVl6qs6SfLb
”Kamu mau kemana, nak?” sela ibu, ”kamu belum ada pengalaman,”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPgvvw0VMV1
”Betul apa yang dibilang ibumu itu, Dit, mau jadi apa kamu di perantauan, lebih baik kamu bantu bapak di sawah,” kata bapak.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuvuGbHju7J
”Aku mau mandiri, pak!” jawabku. ”aku mau suatu hari nanti aku sudah punya usaha.”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkYH4x8p3m6
”Amin!!!” ibu dan bapak serentak mengatakan amin.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDdvwH6B7GM
”Tapi kamu mau merantau kemana, nak?” tanya ibu.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnIB2nRI2o5
”Aku mau ke Batam, buk,”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ70DlPftUBi
”Loh, memang di Batam ada pekerjaan untukmu?” tanya ibu lagi.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ4dn49vXk7
”Ya, gimana ya, buk, namanya cari kerja ya dicari lah,” jawabku sambil makan gorengan pisang yang ada di meja.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP3CryO522Y
”Ibu dan bapak sangat berat untuk menyetujuinya, nak, tapi kalau sudah hatimu bulat, mau bilang apa,” kata ibu dengan nada sedih. “Kapan kamu mau berangkat ke Batam, nak?” lanjut ibu.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPeIR3VMBYh
”Kalau bisa sih minggu depan, buk.” Jawabku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYBfct6qSlJ
Ibu dan bapak saling berpandangan. ”Gak bisa, nak,” kata ibu. ”bulan depan aja, bapak dan ibu belum cukup uang buat ongkos dan persediaanmu,”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXoRRFEDlw1
”Betul, Dit,” sambung bapak. ”Tunggu bapak jual kambing dulu sama pak Slamet.”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbySgxamm8N
Aku pun setuju dengan pendapat ibu dan bapakku
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Wa1XjeSnU
Sebulan kemudian bapak dan ibu memberangkatkan aku dari pelabuhan Belawan, aku masih ingat ibu memelukku dan berpesan agar mengirim surat pada beliau.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDnfJuPxRra
Jam 5 sore aku sampai di pulau Batam, dulu Batam sangat sepi tidak seramai sekarang. Setelah 2 minggu aku pun mendapat pekerjaan sebagai kuli bangunan, pekerjaan itu cukup untuk membiayai hari-hariku, tak lupa juga aku berkirim surat buat ibu dan bapak di kampung dan bersyukur kepada Allah SWT.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF3mLyfNAOW
Setahun sudah aku berada di Batam, yang akhirnya mempertemukan aku dengan seorang gadis yang ayu juga ramah, namanya Nurlela, sebaya denganku. Kulitnya putih dan berkerudung, aku cinta padanya saat pandangan pertama. Setelah 3 minggu pendekatan, aku dan Nurlela sah menjadi sepasang kekasih. Kami selalu bersama pada saat malam, bahkan bajuku yang kotor dicucikannya, makin hari makin bertambah pula kasih sayangku padanya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6K3upMpQWi
Sejauh ini hubungan kami makin erat, namun kami tidak pernah melakukan zinah, cium pipi dan pelukan itulah yang biasa kami lakukan saat mau pulang ke tempat kos masing-masing kalau ketemu, hingga tiba pada suatu malam naas bagi kami, malam yang sulit aku lupakan seumur hidupku. Malam itu adalah malam minggu sepulang dari menonton layar tancap yang diselenggarakan pemda setempat, masih kuingat judul filmnya; ”Ohara”.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXK1ozR5wGr
Ketika kami pulang, kami dicegat oleh beberapa pemuda, tanpa babibu plaaakkk.. gedebukkk!! aku dihajar sampai pingsan, aku tak tau apa yang terjadi. Setelah aku siuman, aku sudah berada di kamar kosku, aku ditemukan warga setempat, katanya aku pingsan dan diantar kemari. Aku langsung teringat pada Nurlela, lalu kutanyakan kepada mereka namum tidak ada yang tau. Aku mulai gelisah memikirkan Nurlela, untung saja para warga mau membantuku dan juga melaporkan kejadian ini pada pihak yang berwajib, karena kejadian yang menimpaku adalah tindak kriminal.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnN0A2Uegi2
Pada malam harinya aku kembali ke tempat kosku, seharian aku mencari Nurlela tapi belum ketemu juga. Kondisiku yang lemah tidak kupedulikan lagi, bahkan… oh ya Allah, sejak tadi pagi aku belum makan, hanya minum air putih pemberian orang. Mataku mulai berkunang-kunang, dan aku tak kuat lagi menopang tubuhku sampai aku akhirnya tertidur.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfawRdcOHnT
Pagi harinya aku terbangun karna mendengar azan dari musollah dekat rumahku, aku lekas mengambil wudhu dan sholat. Aku tak henti-hentinya memohon kepada Allah SWT agar melindungi Nurlela dari segala marabahaya. Setelah selesai sholat, aku sangat terkejut dan mengucap beribu-ribu syukur karena Nurlela ada di depan pintu tempat kosku. Aku berlari memeluknya, Nurlela pun tak kalah histerisnya, dia menangis sejadi-jadinya di pelukanku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCkDqjb4ZFg
”Astaghfirullah,” kata itulah yang kuucapkan saat Nurlela mengatakan dirinya telah diperkosa, sekejap tubuh kami berdua terasa lemas, baik aku maupun Nurlela. Tanpa sadar kami berlutut sambil berpelukan, aku sangat syok dan sedih akan apa yang dialami oleh Nurlela, aku tak tau apa yang harus kuperbuat.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmOzpkyTHOL
Namun walaupun hatiku hancur kucoba menguatkan dan menghibur Nurlela, kekasihku. Aku melaporkan kejadian ini kepada RT setempat, melalui mereka juga membuat pengaduan ke polisi, tapi hal itu tidak merubah keadaan Nurlela yang semakin hari semakin syok, badannya mulai kurus kering.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHn6jPgd9FH
Setelah 2 bulan, kasus yang menimpa aku dan Nurlela belum juga terungkap. Aku dan Nurlela bolak-balik mendatangi kantor polisi untuk memberikan keterangan, aku mulai jenuh akan semua ini. Keadaan Nurlela pun sejauh ini tidak menandakan ada perubahan, bahkan sikapnya mulai dingin, namun aku tetap bertahan mencintainya, walaupun rasa cintaku kini dibumbui rasa kasihan yang teramat dalam.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgrf7Xq98Gj
Hingga suatu pagi Nurlela memberitahukan kalau dirinya sedang hamil. Aku merasa berjalan diatas berjuta beling tajam yang siap merobek-robek kakiku, aku tak tau lagi harus berbuat apa, yahh… aku benar-benar menganggap kalau ini adalah cobaan terbesar dalam hidupku, cintaku yang dalam pada Nurlela membuatku semakin dewasa. Aku berniat menikahi Nurlela dan bertanggung jawab walaupun kehamilannya bukan karena aku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGiQrr3smki
Selama seminggu aku mengurus pernikahanku yang dibantu oleh kerabat dan juga para sahabat. Kami dinikahkan oleh penghulu, jadilah kami sepasang suami istri tanpa ada resepsi, bahkan aku tidak memberitahukan kabar pernikahanku kepada orang tuaku. Biarlah waktu yang memproses semua ini, bathinku saat itu.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXirzbtAvrM
Malam pertama tidak mempunyai arti bagiku, bahkan malam kedua, minggu pertama dan seterusnya. Aku tidak menyetubuhi Nurlela, aku tidak mau menodai janin yang dikandung oleh istriku. Nurlela juga masih merasa trauma jika melakukan hal itu, tapi tanggung jawabku sebagai suami tak pernah kutinggalkan. Aku menafkahi istriku, juga memberikannya kebahagiaan, kasih sayangku padanya tidak luntur sedikit pun, karena pada dasarnya aku sangat mencintai dia dari hatiku yang paling tulus.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMuRcPs9yfF
Jam 11 malam istriku kesakitan, aku tau ini adalah bulan dimana istriku akan melahirkan setelah diberitahu oleh bidan yang ada di tempatku. Tak ayal aku pun merasa senang bercampur was-was, aku yang minim pengalaman soal urusan seperti ini langsung memberitahukan bidan dimana istriku sering periksa. Dulu bidan sangat langka, hanya ada beberapa bidan yang bertugas di Batam pada saat itu. Aku juga memberitahu kerabat dekatku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8o7YdirTZ5
jantungku berdebar-debar bercampur senang yang luar biasa setelah mendengar tangisan bayi dari luar kamar, para kerabat menyalamiku. Setelah beberapa saat, bidan yang menangani persalinan istriku keluar dari kamar dengan wajah bercampur sedih dan takut, ”Ma-maaf, pak… yang tabah ya,”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDOsuJ71YaO
”Kenapa, bu?” jawabku tegang.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiuRQefiUA2
”A-anu, pak…”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuMHK2LMdH7
Tanpa bertanya lagi aku langsung menuju kamar, kulihat istriku Nurlela telah terbujur kaku. Aku pegang wajahnya terasa dingin, aku pun menangis histeris, aku tak kuasa menerima kenyataan ini, istriku Nurlela telah tiada…
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqk9F8uqYlY
Setelah istriku wafat, aku membesarkan Fitri, anakku, sendirian. Kini umurnya 5 tahun, wajahnya sangat mirip dengan istriku, aku memasukkan dia ke TK. Aku sangat sayang pada Fitri, sampai-sampai aku memasukkan Fitri ke asuransi. Dulu asuransi belum dikenal banyak orang, tapi berkat arahan sahabatku maka aku memasukkan Fitri ke asuransi pendidikan sejak Fitri berusia 3 tahun. Semenjak kepergian istriku tersayang, aku sudah tidak lagi bekerja di Batam, aku membawa Fitri ke Pekanbaru. Aku bekerja separoh waktu karena aku selalu kuatir akan Fitri, anakku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSpGscBy4b5
Sejak dini Fitri aku ajari tentang kebaikan, bahkan jilbabnya berlusin kubelikan padanya, setiap hari minum susu, tak lupa makanan yang bergizi, hingga Fitri sekarang lebih mirip anak orang kaya bila dilihat secara fisik.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfBS2TpLY4T
jilbab-toge-nia-jateng- latifa putri (7)
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4d9ksJeNHC
Tahun-tahun berlalu, Fitri sekarang telah besar, minggu depan dia sudah mulai masuk sekolah SMP, tak terasa waktu begitu cepat berlalu ya… Fitri anakku telah berumur 13 tahun, Namun Fitri selalu bermanja-manja padaku, kami masih tidur seranjang, bahkan aku juga sering memandikannya atau juga mandi bersama. Rumahku yang mungil hanya memiliki 1 kamar dan juga mempunyai kamar mandi yang letaknya di dalam rumah yang memungkinkan kami bebas melakukan apa saja. Selain mendidik Fitri dengan baik, di sisi lain aku sangat memanjakannya, itulah letak kesalahanku sebagai orang tua.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7K0F5rnMR7
Pada suatu hari yang indah, Fitri memintaku untuk memandikannya, karena sudah biasa aku pun menurutinya. Fitri meminta dimandikan dengan air hangat, tanpa beban aku mengiyakan permintaannya. Setelah air kurebus, aku ke kamar mandi mencampur air panas dengan yang dingin. Saat aku masuk, aku melihat Fitri anakku sudah telanjang, tanpa memakai baju sehelai pun. Aku agak terkejut campur entah apa, yang pasti dadaku deg-degan.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb6kWiBPhWH
Aku melihat kemaluan anakku sudah ditumbuhi bulu walaupun sedikit, tapi sangat kontras dengan penglihatanku. Aku juga melihat payudaranya mulai benjol, menandakan Fitri mulai beranjak remaja. Entah kenapa aku sangat bergairah melihat Fitri saat itu, namun aku segera Istighfar berkali-kali dalam hati sambil memandikan dan mengusap-usap badan Fitri, tapi imanku kalah, imanku goyah, jujur kuakui aku sangat terangsang.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ClPU8HlAX
Untung saja acara memandikan Fitri telah selesai, akupun menyuruh Fitri ke kamar untuk memakai baju, sementara aku masih di kamar mandi mau mandi. Aku menyabuni badanku, tapi gairah itu datang lagi, kemaluan Fitri anakku sangat melekat di ingatanku, juga payudaranya… oh Tuhan, batinku. Tanpa sadar aku mulai mengocok penisku secara perlahan, ya aku onani membayangkan kemaluan anakku, juga kulitnya yang putih bening akibat karena minum susu tiap hari sangat merangsangku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE5Qni2bEM6
”Ooughhhh,” aku mendesah, kocokan tanganku semakin kencang, hingga akhirnya, croottt… aghhhh, maniku keluar sangat banyak dan kental sekali, aku sangat puas.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp3hyTpEBsC
Tepat saat itulah, tiba-tiba… ”P-papa ngapain?!”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkLgZKrtu9Y
Deg…!!! oh, aku dilihat anakku sedang onani, aku lupa mengunci pintu!
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxUhuqClwnm
”Ehh… ehh… anu, papa… papa mau mandi… eh tidak, papa tadi pipis.” jawabku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDU4SrcUF6v
”Oohh…” sahut Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuT20tdRD0k
Lalu aku mandi, setelah itu Fitri tidak membahasnya lagi.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuJ9ExTs83r
Pada suatu malam, mungkin jam 1 lewatm aku terbangun karena mendengar rintihan kesakitan, ternyata Fitri yang kesakitan.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡECMcSW24SB
”Kenapa, nak?” tanyaku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1qvcFmYbqQ
”Uuuu… uuuu… sakit, Pa, perutku sakit,”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDI8kjBQAXb
Aku memegang perutnya. Aku meraba-raba sampai ke bawah pusarnya, ”Mana yang sakit, nak?” tanyaku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzzWHsisTB0
”Ini, pak,” jawab Fitri sambil memegang-megang perutnya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdBjue4CvvV
Aku menaikkan sedikit baju Fitri, dan juga menurunkan celana nya. Saat aku menurunkan celananya, aku melihat ada darah di sekitar daerah kemaluannya, tanpa pikir panjang kupelorotkan celana dan celana dalam Fitri. Pada awalnya aku sangat ketakutan, selama ini Fitri tidak pernah mengalami yang beginian, paling demam dan pilek. Aku mengambil air hangat, mengisinya ke baskom, perlahan kubersihkan darah yang ada di kemaluan Fitri dengan handuk leher. Saat kuusap, Fitri tidak lagi mengeluh. Setelah beberapa saat aku tersadar bahwa Fitri mengalami haid yang pertama, kekwatiranku pun perlahan hilang. Kubersihkan semua darahnya, dan juga celana dalam bekasnya kubawa ke kamar mandi lalu kubilas.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlvISXUSsMf
”Masih sakit, nak?” tanyaku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg7ng3nZC2K
”Masih, Pa,” jawab fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLVeCgqp5jq
fitri
fitri
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBiyVRsmbyi
”Ya udah sini papa peluk,” aku memeluk Fitri sambil tiduran, tangan kiriku mengusap-usap kemaluan Fitri yang telanjang, aku melihat wajahnya mulai tertidur.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1quo15lidA
Setelah pulang kerja aku belanja perlengkapan dapur dan juga tentu saja pembalut untuk Fitri, aku masih ingat pembalutnya bermerk Lauriel warna merah jambu. Hari itu Fitri tidak sekolah, katanya masih sakit di sekitar perutnya. Setiap malam selama seminggu aku selalu mengusap-usap kemaluan Fitri, katanya dengan usapanku sakitnya berkurang, tapi yang anehnya Fitri selalu meminta aku mengusap-usap kemaluannya setelah masa haidnya selesai.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ38UqNYor04
Tentu saja aku berpikiran aneh, tapi kuturuti saja asalkan anakku merasa nyaman, bahkan sekarang Fitri kalau tidur hanya menggunakan pakaian dalam saja dan kaos singlet, bagaimana aku tidak dibuat pusing jadinya, tapi itu kudiamkan saja padahal itu sebenarnya salah karEna kami tidur dalam satu ranjang tua, yang kapasnya sudah menipis. Perlahan aku mengikuti gaya Fitri yang tidur hanya mengenakan celana dalam saja, di bawah satu selimut tentu saja, cuma dipisahkan bantal guling.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmAdRqfjoyU
Waktu itu malam minggu, tapi sedang hujan. Aku memutuskan tidur duluan, kutinggalkan Fitri yang sedang asyik menonton tv. Aku kecapekan dan langsung pulas, tentu saja sebelum tidur aku membuka celana dan bajuku. Aku terbangun karena kedinginan, aku samar-samar melihat selimut kami dipakai oleh Fitri sendirian dengan memeluk guling pemisah kami. Dia membelakangiku sambil menekuk kedua kakinya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0iB45fXwj4
Kasihan anakku, dia pasti kedinginan, batinku. Aku ikut berselimut dengannya, dan menggeser tubuhku lebih dekat lagi. Kupeluk Fitri dari belakang, aku seperti kesetrum baterai ABC di kala pahaku bersentuhan dengan pahanya, spontan saja penisku mulai bangun saat menempel ke pantatnya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnRXaoZJ2a2
Oghh, ada gairah yang kudambakan, yang belum pernah kulakukan. Sejauh ini aku masih perjaka, belum pernah melakukan yang seperti ini, bahkan dengan almarhumah istriku. Aku jadi tidak bisa tidur dibuatnya, jantungku mulai berdebar kencang. Entah pikiran setan dari mana, aku mulai membuka celana dalamku, posisi tidurku kuturunkan sedikit ke bawah, perlahan aku mengarahkan penisku ke jepitan paha Fitri, aku melakukannya begitu saja.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkrKJ0HsVc8
Penisku terasa hangat, aku sudah diburu oleh nafsu. Aku goyangkan pantatku maju-mundur, mmffffhhhh… crootttt!!! Ohhh… aku mengeluarkan spermaku. Perlahan penisku mengecil, aku membalikkan badan dan menyesali apa yang telah aku lakukan. Aku memohon ampun kepada yang kuasa atas perbuatanku, aku berjanji tidak akan melakukannya lagi, hingga aku tertidur karena kecapekan berpikir.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZt4KnkLpcG
fitri
fitri
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl6cWb9HB7f
Aku bangun, tapi Fitri sudah tidak ada lagi di sampingku. Oh tidak, dia pasti melihat penisku yang telanjang. Aku agak panik karena selama ini, baik kami mandi bersama, aku selalu memakai celana dalam. Aku keluar kamar, kudengar ada cidukan air dari kamar mandi. Aku mulai malu dan segan untuk mandi bersamanya, walau kami tidur hanya mengenakan celana dalam saja. Aku tak kuasa melihat bulu kemaluan Fitri dan juga benjolan payudaranya yang mulai membesar. Oh tidak, batinku. Lebih baik aku menunggu Fitri selesai mandi.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIMFP6cfxk9
Aku melihat kompor sudah menyala, Fitri ternyata sudah memasak nasi. Aku kembali ke kamar dan berbaring, mataku terasa pedas karena masih mengantuk, aku lihat jam dinding sudah jam 6 lewat, hooaaammmm…
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEuPJyIUIkP
”Pa… pa… pa…!!!”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV2Us7Hs3No
Aku membuka kedua mataku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxooOvbiLQM
”Pinjam handuknya, Pa!!” kata Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4tANmmEYkE
Aku bangkit dan memberi handuk yang kupakai, aku tak ingat kalau aku tidak memakai apa-apa kecuali handuk yang melilit tubuhku itu, juga Fitri yang masih telanjang sehabis mandi. Aku melihat bulu kemaluannya lagi. Ohh, aku tidak menyadari penisku perlahan bangun. Mata Fitri pun menangkap gerak-gerik penisku itu.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmmWh5DOsui
”Pa, anunya papa berdiri,” kata Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOmAgMI6E9g
Ya ampun, dari mana dia tau ngomong seperti itu. Aku pun menutup penisku dengan tangan. ”Ehh, anu… papa mungkin lapar, nak.”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWe38VT7WAj
”Ohh, kalau papa lapar pertandanya gitu ya, Pa?”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvzqCrIDqjS
”I-iya,” kataku sedikit grogi dan bergegas ke kamar mandi lalu mandi.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ouPUrSMty
Suatu malam Fitri tidak memakai baju sehelai pun. ”Lho, kok belum pakai baju, nak?” tanyaku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNbr1tLd5Wx
”Habis gerah, Pa, tuh kipas anginnya putarannya lambat,”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡet8iQxV3CJ
Aku melihat kipasnya, memang putarannya sangat lambat walau tombolnya sudah nomor 3, ”Mungkin ada yang rusak nih kipasnya,” kataku sambil mengamati baling-balingnya, ”besok aja papa perbaiki,”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9dO9KhoWQm
”Iya, Pa… Papa capek ya? Tadi Fitri beliin es batu, Pa, tapi udah Fitri campur ke teko.”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZtcgu5sta9
Memang saat itu aku kehausan dan juga gerah, aku lalu mengambil gelas dan mengisinya dengan air dingin. Gleek, glek, glek, ahh… aku merasa segar, aku pun membuka celana dan bajuku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPXp2HKqWA0
”Pa, tadi di sekolah, Fitri dicolek sama teman Fitri,” adu Fitri kepadaku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNZ3tdH1Jar
”Trus, udah lapor sama guru?” tanyaku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPZCifFUF7d
”Udah, Pa, temanku itu dihukum lari keliling lapangan,” jawab Fitri sambil ketawa.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8v4Z6iFwmD
Aku mendekati Fitri yang duduk di kursi kayu dan membelai-belai rambutnya. ”Nak, kamu pintar-pintar ya jaga diri, pokoknya jangan sampai hal tadi terulang kembali.”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMLaquI6zuM
”Iya, Pa,” jawab Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Yb4DR9gNU
”Dan satu hal lagi, belakangan ini papa perhatikan kamu lebih sering nonton ketimbang belajar.” kataku sambil menyandarkan kepalanya ke bahuku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMFOPoYpY6C
”Tadi uda, Pa, sore,” jawab Fitri sekenanya sambil menatap layar televisi.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDDwFsFJ7pN
”Oh gitu, ya udah, papa senang dengarnya. Papa tidur duluan ya, nak, Papa ngantuk,”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ1NK7Yy2nM
”Fitri juga ngantuk, Pa. Yuk tidur, Pa.” ajak Fitri lalu mematikan tv.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWDyXwBBrlW
Malam itu kami tidak berselimut karena panas, aku memeluk Fitri. Sebelum tidur kami bercerita tentang sekolahnya, tapi yang membuat bulu kudukku merinding adalah keadaan Fitri yang telanjang bulat. Aku tidak tahan dengan situasi ini, tapi entah kenapa tanganku yang memeluk Fitri malah mengelus-elus kemaluannya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsf8GlCsQqP
”Mmmff,” aku mendengar nafas Fitri mulai tidak teratur.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzdEy4tikXw
Jari tanganku bahkan menyibak bibir Fitri, akal sehatku sudah tidak normal. Fitri menggigit bibir bawahnya dan… deg, tangan Fitri memegang penisku. Keringatku makin deras membasahi wajahku, tangan mungilnya sangat merangsangku. ”Oughhh,” desahku ketika Fitri mulai mengocok penisku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuFj734tdYR
Aku lalu menindih tubuhnya dengan menahan badanku agar dia tidak kesakitan, kutatap matanya, seolah-olah aku menatap mata Nurlela, istriku. Kucium bibir mungilnya, pantatku di bawah kugoyang-goyang ke samping kiri-kanan bahkan dengan sedikit penekanan ke bawah. Aku cium terus bibir Fitri, dan bibir atasnya kuisap dengan bibir dan lidahku. Aku tau Fitri bisa menikmatinya, naluriku menuntunku mencumbui leher sampai payudaranya yang kecil keras.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWnHonD5WMw
fitri
fitri
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwRUi5kdYvj
”Pa, aghh… aww sakit, Pa,” jerit Fitri saat kuhisap seluruh payudaranya. Ciumanku turun ke bawah sampai ke kemaluan Fitri, kakinya kulebarkan untuk memudahkanku menciumi dan menjilati kemaluannya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5zIootfM1E
”Mmmfffff… aghhhh…” Fitri seperti cacing kepanasan saat lidahku menari-nari di kelentitnya. Dia menjerit, tapi tidak keras, ”Mmmfffhhh… agghhhh…” Fitri mengangkat pantatnya lebih dekat ke mulutku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPouNCtgAkU
”Mmmffhhhhh…” Jilatanku terasa asin, dan ada lendir halus, aku dulu tidak tahu kalau Fitri sudah orgasme. Aku terus menjilatinya sampai…
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiWjTEFJ7b1
”Pa, udah, Pa! Geli… mffhhh… udah, Pa,”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVB5UHVRBtI
Aku menatap Fitri, matanya nampak sayu. Aku pun menyudahinya dan kembali memeluknya, aku membiarkan Fitri terlelap walau hasratku belum kesampaian. Aku merasa Fitri bukan sekedar anakku lagi, tapi belahan jiwaku. Perlahan kucium keningnya dan aku pun tertidur.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkWIYxgKJ1Y
”Pa, besok Fitri nerima raport. Kata bu guru, yang ambil raport adalah orang tua murid,” kata Fitri malam itu.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2rbRv9kEqr
”Duh, gimana ya, nak, padahal papa besok harus kerja,” jawabku sambil meminum kopi.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtBjutwUBTd
Lalu Fitri berjalan ke arahku dan memijit-mijit punggungku, ”Pa, kalau sebentar gak bisa ya, Pa?” tanyanya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwg6gZMLDEa
”Bisa sih, nak. Memang jam berapa pembagian raportnya?” kataku sambil membawa tubuh Fitri menghadapku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZfKN6SdqKS
”Mungkin jam 9 an kayaknya, Pa,”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD6Sd6YAfEU
”Kok kayaknya sih, nak?”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMlxDEGVer0
Lalu Fitri mencubit kedua pipiku, ”Ih, mana Fitri tauuu,” jawabnya sangat manja.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcgeqFd3xRr
”Weaaakkk, bau… nafas Fitri kok bau sih?” tanyaku sambil bercanda, padahal nafasnya sangat wangi.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDF8QtNMhDD
fitri
fitri
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIiTLhiu7Bz
”Masa sih, Pa?” kata Fitri sambil mengarahkan telapak tangannya ke arah mulutnya lalu mengeluarkan nafasnya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEh8sR2HXGo
”Bau kan?” tanyaku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfxkLSokuOl
”Wee… papa bohong,” jawab Fitri sambil memencet hidungku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAusfDsT6la
”Udah, mandi sana,”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgm1XAGJgnl
”Gak mau, Fitri maunya dimandiin papa.”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZLaWK3EsNG
”Gak ah, Fitri kan udah besar.”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Jn4g0N1d7
”Ayolah, Pa…” rengek Fitri, ”Papa udah lama gak mandiin Fitri.”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkDdDamaflt
”Ya udah, papa ambil handuk dulu,” kataku sambil berpikir, sebenarnya aku takut kalau aku khilaf, sementara disisi lain hasratku sangat menginginkannya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTtHln0pdXm
”Pa, Fitri boleh masuk ke bak air gak?” tanya Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVZbjf3BpjS
”Lho, mau ngapain, nak?”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWNhpPtXwLc
”Tadi Fitri liat di TV, Pa, kalau orang kaya mandinya di bak gitu,” jawab Fitri, ”Hehehe… Pa, Fitri tau kok kita hidup pas-pasan, tapi gak salah ’kan ngikutin jaman,” terang Fitri panjang lebar.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7PnPT3e9cY
”Oh, Papa kirain Fitri udah makin oon,” kataku sambil menunjuk keningnya sampai mundur.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvhM0WCKglC
”Ihh, papa jahat,”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCuZOl66VJ0
”Udah ah, kita mandi. Papa bentar lagi mau ada urusan di luar,” perintahku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCHgMAGOzZg
Fitri mulai membuka bajunya, aku sangat mengamati saat Fitri buka baju dan celana dalamnya, lalu aku membuka semua pakaianku, aku tidak malu lagi menampakkan penisku pada Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9jZPIWLQ23
”Pa, aku masuk ya,” kata Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnjRpoFiehX
Tanpa menunggu jawabanku, kaki Fitri sudah berada dalam bak air. Bak air kami punya ukuran 50cm lebarnya, dan panjangnya kurang dari 1 meter, sama dengan tingginya. Aku pun mengikuti Fitri masuk ke bak air, kami saling berhadap-hadapan, dan kedua kaki Fitri berada diantara sisi pinggangku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ncsoVR1No
jilbab-toge-nia-jateng- latifa putri (2)
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaDGEx3c2Y1
”Trus gimana nyabuninya?” tanyaku pada Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuyUu56VWeb
”Hehehe, ya gini, Pa,” jawab Fitri sambil mempraktekkan dengan menyabuni badannya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOLVX2kX9fB
”Nak…”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBaeCORkNZO
”Ya, Pa?!”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ30RJgeZK32
”Kamu gak pernah cerita sama orang kan kalau papa sering mandiin Fitri?” tanyaku sambil melihat aktifitasnya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNg7gBS61uX
”Fitri udah dewasa, Pa, jadi tau mana yang musti diceritakan dan mana yang tidak,” jawab Fitri mantap.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7NWtqEkVAm
”Trus kalau sudah dewasa mengapa harus dimandiin?” tanyaku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRZ5Mg9BJBF
Fitri menatap mataku dan mendekatiku. ”Pa, Fitri sangat sayang sama papa. Fitri sangat bahagia bisa punya papa.”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM3v0J5gSC7
Aku memeluknya, otomatis di dalam air aku memangku Fitri secara berhadap-hadapan. Fitri juga memelukku, aku tak menyangka kalau Fitri anakku telah tumbuh dewasa. Dewasa dalam sifat, juga dewasa dalam tubuh.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaDvolfePvS
”Papa laper ya?” tanya Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBWEN8RHuw8
”Gak, kan tadi udah makan banyak,” jawabku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGJXNhIbD5W
”Trus anunya papa kok bangun?” bisik Fitri di telinga kananku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqY5A5J4g1M
Aku mencubit pinggangnya di dalam air.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEFfeJJTl2F
”Pa, Fitri udah tau kok kenapa anunya papa bangun,” kata Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOkoYWRJL5O
”Tau dari mana?” selidikku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF11fLLlJjG
”Tuh, Pa, si Erna yang ngajarin, teman sebangku Fitri.”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGx4QQXs3BL
”Ohh,” kataku sambil mencurigainya. Aku bersandar di dinding bak mandi, penisku yang tegang terhalang karena Fitri duduk di pahaku. Aku memejamkan mata sambil menggeser-geser pantat Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHi9halx2S9
”Tok, tok, tok,” terdengar ketukan di pintu depan. Aku langsung meloncat keluar bak mandi, aku menutup pintu kamar mandi dan memakai baju serta celanaku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzJFLJYryst
”Eh, nak Rani,” sapaku pada teman Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoQLanyb8oD
”Fitrinya ada, om?” tanya anak itu padaku. Rani adalah anak tetanggaku, sekaligus teman sekolah Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuZaiSC0QfG
”Ada tuh, lagi mandi. Masuk yuk!” ajakku. ”Fit, Fitt, ada Rani,” aku pura-pura berteriak kecil.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk3e6YS2Uwb
”Iya, Pa, tunggu!” jawab Fitri dari dalam, juga setengah berteriak.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvafoU4ghgd
Aku lalu ke kamar mengganti pakaianku. ”Fit, papa brangkat dulu ya, sekalian nanti papa beliin martabak,” kataku pada Fitri saat dia sudah selesai mandi dan hanya memakai handuk.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL0hNXaXKm9
”Rani, om tinggal dulu ya, baik-baik di rumah,” kataku pada Rani.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJWwpjesmsD
”Iya, om,” jawab Rani.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ3swQyXyH1
Aku pun pergi untuk menghadiri undangan di RT sebelah.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNQVywOpm53
Setelah selesai undangan, aku bergegas pulang. Aku bertemu dengan Ratmi, ibunya Rani. Bu Ratmi seorang janda, suaminya meninggal karena kecelakaan kereta api di Jawa. Karena tidak punya pekerjaan jadi bu Ratmi pindah ke Pekanbaru, kebetulan adiknya punya lahan karet.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl6A7Q19SEm
”Bapak mau pulang?” tanya bu Ratmi.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAG3zc3vZXf
”Iya, bu, kasihan Fitri sudah menunggu,” jawabku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZTYbksNYxB
”Kalau gitu mari saya antar, pak!” ajak bu Ratmi.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNCDgN1r1gf
”Aduh, trimakasih ya, bu. Tapi saya mau beli martabak dulu buat Fitri,” jawabku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbN7zsFiLLT
”Ya gak apa-apa, Pak, nanti kita singgah. Lagian Rani kalau gak salah ada di rumah bapak.”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxaZT3Do4W0
”Betul, bu. Iya tadi dia datang.”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH0DoeZ3FRW
Bu Ratmi pun tersenyum.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbLvYxm6qE2
”Kalau begitu biar saya saja yang bonceng ya, bu!” tawarku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5uXmRNmkxi
”Iya, Pak, masa saya yang bonceng,” jawab bu Ratmi.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGUHYHSewkS
Aku pun membawa motor milik adiknya bu Ratmi menuju rumahku dan singgah beli martabak dulu. Bu Ratmi orangnya manis, bisa dibilang masih seksi. Pinggulnya agak besar, tapi aku tidak tertarik pada bu Ratmi, karena sosok Nurlela istriku tidak tergantikan dan juga sosok Fitri anakku yang sangat kusayangi. Tak pernah terpikirkan olehku untuk mencari istri baru, aku takut kalau nantinya Fitri terlantar.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdncpMHgk5j
“Nyam, mmmhhhh… martabaknya enak, om,” kata Rani.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjSJw88dIro
”Iya, Pa, martabaknya enak.” timpal Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeaWiMF1DQx
Kami berempat makan martabak yang kubeli barusan bersama bu Ratmi. Setelah selesai makan, bu Ratmi dan Rani permisi pulang. ”Sampai besok ya, Fit,” kata Rani sambil melambaikan tangannya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwXA74WBqb0
Aku dan Fitri kemudian masuk ke rumah dan menutup pintu. Seperti biasanya sebelum tidur kalau memakan sesuatu kami sikat gigi, hal ini telah kuajarkan pada Fitri sejak dia umur 5 tahun.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡehTOr2yqgq
”Papa capek ya?” tanya Fitri saat melihatku memijit-mijit leher.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXqqjfL6dEb
”Iya, nak,”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsIWiSUCIof
”Boleh Fitri pijitin?”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMSN22eCcY2
”Gak usah, nak, besok pagi juga paling sudah sembuh,” kataku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYsMVFymqKg
”Uhh, kapan Fitri bisa nyenengin papa?” rengek Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpmOlPg1JO3
Aku memeluknya, tak terasa tinggi Fitri sudah sebahuku. ”Papa tiap hari senang kok,” jawabku, ”Yuk tidur!” ajakku kemudian.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡragdQ1bOgi
Fitri pun menurut, ia lalu membuka semua pakaiannya, termasuk celana dalamnya. Aku pun melakukan hal yang sama, kami lalu naik ke kasur dan berselimut.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPehJl43XsW
”Malam ini dingin ya, Pa?” tanya Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG069t1Wbwm
”Iya, nak, sepertinya mau hujan,” jawabku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaLeZkfUGmg
Lalu Fitri memeluk tubuhku yang telentang dengan kaki dan tangannya, aku kembali merasakan kehangatan tubuhnya. Aku tak tahu kenapa dengan diri Fitri, seolah-olah Fitri sangat suka merasakan atau melihat penisku bangun. Aku merasakan gerak-gerik kaki Fitri di atas penisku, aku berpura-pura tidur, aku mau tahu sejauh mana reaksi Fitri padaku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuqsdHaRxBt
”Pa,” panggil Fitri, tapi aku tidak menjawab. Fitri lalu memegang wajahku, ”Pa,” panggilnya lagi.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCuYGBtcul8
Aku kembali tidak menjawab panggilan Fitri. Aku merasakan dia bangun. Kubuka sedikit mataku untuk melihat apa yang akan dilakukan oleh Fitri. Anakku itu menurunkan selimut sampai batas kakiku, aku berusaha menahan suaraku karena tiba-tiba Fitri memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Aku berpikir, dari mana Fitri bisa belajar melakukan ini?
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeSTayPxjX1
Fitri menutup mulutnya, seolah-olah dia mau muntah karena penisku menusuk kerongkongannya. Fitri kembali berbaring dan menarik selimut. Aku amat-amati dari pergerakannya, aku tau kalau Fitri sangat gelisah. Kira-kira 5 menit kemudian Fitri bangun lagi, kali ini dia memegang dan mengocok-ngocok penisku perlahan, serasa Fitri adalah seorang yang mahir dalam urusan esek-esek. Kocokan Fitri membuat penisku bangun, kenikmatan yang kurasakan hampir saja membuatku mendesah. Aku bisa saja bangun dan membalas perlakuan Fitri yang membuatku terbang, tapi aku ingin tau sejauh mana ia bekerja.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZNgIaNXnm4
Dadaku hampir copot dan bisa dibilang aku menahan nafas secara tidak sengaja saat Fitri menaiki tubuhku dan mengarahkan penisku ke lobang kemaluannya, aku merasakan geli campur nikmat saat penisku menempel di lobang kemaluannya. Aku lihat Fitri menggigit bibir bawahnya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBF0CBAh0fz
”Mmmmffhh… aww,” desah Fitri pelan, dia jongkok diatas penisku. Aku tidak bisa melihat ke arah penisku, tapi aku merasakan kalau kepala penisku sudah masuk ke kemaluan Fitri walau sedikit. Tanpa sadar aku menggoyang pantatku naik turun. Melihat reaksiku, Fitri menatapku. Aku menyerah, aku pun membuka mataku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkbV206UQIP
”Uhh… papa jahat,” kata Fitri sambil menindihku, aku pun memeluknya dan membalikkan badannya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtGvwWeX0Lj
Aku mencium bibirnya, kali ini Fitri membalas walau hanya mengecap-ngecapkan bibir. Naluriku membimbingku untuk mengeluarkan lidah, Fitri mengulumnya. Pantatku bergoyang di bawah ke kiri – ke kanan dan ke bawah, menekan kemaluan Fitri. Sekarang Fitri yang mengeluarkan lidahnya, aku menghisapnya. Mmmff… aku merasakan kenikmatan, rasa pertama bagiku. Aku hampir lupa kalau aku mengisap lidah Fitri cukup kuat sampai akhirnya…
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvHj6539fAX
”Mmmfffhh… Pa, sakit!” rintihnya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcgzx0yfmSZ
”Hehehe, maaf.” aku mencium payudaranya, kali ini mulutku tidak muat lagi mengisap payudaranya, aku mainkan lidahku di payudaranya secara bergantian.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4OH3dPzfan
”Mmmmffffhhh… Pa, rasanya kok enak ya?” erang Fitri lirih.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuisobySoQg
Aku makin semangat mengisap payudaranya, ciumanku turun ke kemaluan Fitri, aku jilati dengan lidahku. Aku tak sabar untuk memasukkan penisku, aku lebarkan paha Fitri, kutuntun penisku ke lobang kemaluannya, kutekan.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWB9PHek8e4
”Aww… sakit, Pa.” kata Fitri sambil merapatkan pahanya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtQcRcrPaoZ
Aku meludahi kemaluan Fitri agar licin, lalu kembali kuarahkan penisku ke lobang kemaluannya. Kali ini aku melakukannya dengan penekanan yang sangat pelan, tapi masih sulit. Kuambil bantal dan kuletakkan di bawah pantat Fitri, kali ini agak sedikit lebih nyaman, kedua tanganku bisa bebas tanpa menopang tubuhku lagi. Kusibak bibir kemaluan Fitri dengan kedua jempolku, jelas sudah kelihatan lobangnya yang merah dan sempit. Kubasahi ujung penisku dengan ludahku, kali ini agak licin.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtSFTI4qCKW
”Mmmffffff… Paaa, sakittt!!” lirih Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡilenk3qunY
Aku menekannya lagi.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ0GwtzSR8d
”Paa… aahhh… Fitri gak kuat,”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdjhXnZLu47
Kulihat kepala penisku sudah masuk, tinggal batangnya. Aku melihat Fitri mengeluarkan air mata, aku kasihan padanya, kucabut penisku dan kupeluk Fitri. Tapi aku merasa tanggung, kembali kuciumi bibirnya, lehernya, payudaranya, juga kemaluan Fitri. Kali ini aku menjilati kemaluan Fitri dengan rakus.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡitoetcV2cN
”Mmmfffhh… ougghh… Paaa, enakk… mmfff…” Fitri menggoyang-goyangkan pantatnya seakan mau menghindar karena kegelian. Kujilati itilnya, lalu Fitri meremas kepalaku, ”Mmmfffhhh… Paaa, ahhhh…” kembali Fitri mengangkat pantatnya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhpXU1h9XJv
Aku tau kalau dia mau orgasme, maka kusedot pas di lobang kemaluannya dengan kuat.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAZGktwkEWR
”Paaa…”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡURKSmA4QMl
Aku merasakan ada sedikit cairan hangat, segera kutelan semua, secara bersamaan pantat Fitri menekan mulutku dan aku merasakan pantatnya sangat menegang, dan… ah, nafas Fitri menjadi sangat cepat. Aku melihat wajah Fitri yang orgasme, terlihat sangat dewasa, keringat di keningnya membuat wajahnya semakin cantik.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVVEXeXM6vm
Aku berlutut di depan paha Fitri, kulebarkan pahanya, penisku yang setengah tegang kututun ke arah lobang kemaluan Fitri. Lebih baik begini, pikirku. Kalau penisku makin tegang tentu saja sulit bagiku memerawani Fitri. Kutekan pelan penisku, aaahhh… terasa hangat dan enak sekali. Kepala penisku kembali terbenam di kemaluan Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5kN7sIVOlx
”Aww… Pa, sakit,” jerit Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6cXPK7ZBT2
Kutekan lagi hingga masuk sekitar setengah centi meter.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzw1qUvgGR0
”Awwww… Pa, ahhh…” Fitri meraung kesakitan.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡovXw94UPeN
Kucabut penisku, aku kasihan padanya. Kemudian aku mengocok penisku, kencang, makin kencang. Tak sampai 3 menit aku merasa mau keluar, tatapanku melekat pada tubuh Fitri dan lobang kemaluannya, ”Aaahh… mmmfffhh…” crooot, croooottt, croootttt, spermaku keluar diatas perut sampai payudara Fitri. Aku menikmatinya sampai kocokanku membuat penisku mengecil, lalu aku berbaring sambil memeluk Fitri dan mengatur nafasku, hingga kami berdua tertidur pulas.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeJhxsUlriw
***
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqgyxKPdHs7
Aku berdiri di teras rumahku, melihat Nurlela istriku yang duduk di bangku teras sambil menangis.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZsgdcBokQw
”Kenapa kamu tega melakukannya pada anak kita, Pa?” tanya istriku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRQ8xMCJzQC
Aku mendekat ke arah Nurlela, ”M-maafin papa ya, Ma. Papa kesepian semenjak ditinggal mama,” jawabku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOorWTZHWvF
”Tidak!!!” Nurlela menatapku dan menunjukku dengan jari telunjuknya, seakan-akan mau menerkamku. Dan plakk, plakk, Nurlela menamparku dengan keras.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeDR0oPlhyg
”Dia bukan anakku, dia bukan darah dagingku, dia bukan anakku,” nafasku terasa sesak.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaix11QgEXs
”Pa, Pa! Bangun!”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBD4vdAl1L4
”Pa…”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO209rkcgAj
Ohh, aku bermimpi. Keringatku bercucuran dan nafasku ngos-ngosan seperti habis berlari.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4gHRSjuPjX
”Papa mimpi buruk ya?” tanya Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡADBiEsuJXK
”Iya, nak,”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzIXdqFHmUN
Lalu Fitri keluar dari kamar, tak lama kemudian dia datang membawa air minum. Aku meminumnya, aku melihat jam pukul 02.30 WIB.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz1U3SsbJ5Z
”Makasih ya, nak, kita tidur lagi yuk,” kataku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTcrmzVmBjq
”Iya, Pa,” Fitri memelukku, sementara aku mencoba melupakan mimpi tadi dan aku pun terlelap.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZkhBrv1nl9
Seharian aku teringat mimpiku, bahkan aku bekerja tidak semangat, aku telah menghianati Nurlela. Ya, aku tidak akan mengulangi lagi perbuatanku, aku berjanji dalam hati. Hari ini aku sengaja pulang agak larut malam, kulihat jam sudah hampir jam 12 malam.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1WOUoDAohb
Tok, tok, tok, kuketuk pintu rumah. Tak lama Fitri membukakan pintu, ”Kok lama, Pa, pulangnya?” tanyanya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZz1AFAf5WF
”Iya, tadi banyak pekerjaan,” jawabku sambil membuka bajuku yang kotor. Kulihat tudung saji di meja makan, lauk dan pauknya masih banyak.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8CwpdOgIb9
”Pa, Fitri laper,” kata Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP5OKqFD35v
”Lho, kenapa belum makan?” tanyaku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡugi4fkPa4S
”Fitri nunggu papa.”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPDSOP4a4K4
”Lain kali kalau papa pulang telat, Fitri makan aja dulu,” seruku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgx85BseK8I
”Ogah ah, Fitri maunya makan bareng sama papa.”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Pnjp4egvE
”Ya udah, papa mandi dulu ya,” kataku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx2DEHz8SKi
Lalu aku mandi, kali ini aku membawa baju ganti ke kamar mandi. Setelah selesai mandi, kami langsung makan.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDeJA1QEjw0
”Hooaaammmm… kita tidur yuk,” kataku sehabis makan.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ13y1wT4aTy
”Iya, Pa, Fitri juga ngantuk,” kulihat Fitri membuka bajunya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaRJDJ2EGkK
Oh tidak, batinku. Aku sengaja tidak membuka pakaianku, lalu kami beranjak ke tempat tidur. Aku menatap langit-langit kamar, sulit kupejamkan mataku, terIngat mimpi tadi malam. Istriku, maafkan aku, batinku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKENozGg0xb
Kulihat Fitri, oh bagaimana mungkin aku tahan dengan semua ini, namun aku tidak mau lagi mengulangi perbuatanku, maka segera kubalikkan badanku membelakangi Fitri, sampai aku pun tertidur.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8QfjxCJXH2
***
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj85EcEspBD
Hari ini aku tidak kerja, aku sudah minta izin sama juraganku agar bisa libur selama 3 hari, kebetulan Fitri juga sedang libur kenaikan kelas. Aku bangun sekitar jam 9 lewat, kulihat Fitri sedang asik menonton TV bersama Rani.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy1xwoqkd72
”Udah bangun, Pa?” tanya Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIUK7AxGjf4
”Iya nih, hoaaammm… tapi masih nguaantukk,” kataku sambil menguap. Aku melihat Rani memakai daster yang agak tipis, aku bisa melihat garis-garis celana dalamnya karena posisinya menonton sambil telungkup. Pantatnya sudah lumayan montok, lebih besar dari pantat Fitri. Uhh, penisku mendadak bangun, aku sengaja duduk dibelakang mereka. Karena serunya acara yang di tv, mereka diam saja, tapi kaki Rani yang ditekukkan ke atas bergoyang-goyang, dilebarkan lalu dirapatkan. Saat dilebarkan aku bisa melihat sedikit celana dalamnya, kutelan ludahku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUJwrERmHd0
Aku lalu ke kamar untuk mengambil koran dan kembali lagi, aku pura-pura membaca koran tapi tempat dudukku berpindah agak lurus di belakang Rani. Kulihat mereka berdua masih asyik menonton, penisku menegang, jujur saja tubuh Rani lebih indah bila dibandingkan tubuh anakku, Fitri. Sekilas kalau dilihat, Rani seperti wanita dewasa. Entah kenapa melihat paha dan pantatnya, penisku jadi sangat tegang.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY3EUJTLtr9
Uhh, aku ke kamar lagi, mengganti celanaku dengan sarung tanpa memakai celana dalam. Aku keluar lagi dari kamar, walah sialan, pikirku, Rani sudah duduk. Tanpa mikir panjang, aku ke kamar mandi. Saat aku mandi, pikiranku berkecamuk, kenapa akhir-akhir ini hasratku semakin tidak terkontrol. Selesai mandi, aku makan, tak lupa aku mengajak Fitri dan juga Rani, tapi Rani tidak mau, alasannya sudah makan.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiQA9JBrHih
”Pa, nanti sore kita ke pasar ya!” kata Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQUujuHwBIn
”Mmm, iya deh. Jam berapa, nak?”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYlzRoJCzqe
”Jam lima aja, Pa, sekalian belanja juga lihat pasar malam,”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz0zhxLcrfA
”Iya, om, mumpung liburan,” potong Rani.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeGTo4Q4R5T
”Ok, nanti sore kita pergi. Tapi nunggu sore enaknya kita ngapain ya?” tanyaku pada Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1nNGQXiujt
”Hehehe, nonton aja, Pa,” jawab Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYmuLAEU8UB
Selesai makan, aku ikut nonton bersama Fitri dan Rani. Kali ini kami nontonnya bersandar ke dinding kamar, Fitri yang manja padaku langsung tidur di pahaku. Rani juga tak mau kalah, katanya dia rindu sosok ayah, jadi Rani bersandar di bahuku. Tanganku yang kanan membelai-belai rambut Fitri, sementara tangan kiriku memegang tangan Rani. Hampir 2 jam kami menonton hingga Fitri tertidur di atas pahaku, sementara Rani tidak lagi bersandar di pundakku, dia berbaring dengan posisi pantatnya sangat dekat dengan pantatku, dasternya agak terangkat.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ880HxYM8k1
Melihat itu, penisku mulai bangun. Kugeser kepala Fitri ke lantai, aku lalu ke kamar membuka seluruh pakaianku. Aku kembali lagi, kusingkap daster Rani sampai ke perutnya, celana dalamnya yang warna putih sekarang terlihat jelas. Kuangkat kaki Rani satu sehingga posisinya sekarang seperti orang melahirkan, kudekatkan wajahku ke kemalauannya, kuendus aromanya. Hmm… bau keringat, batinku. Kujilati celana dalamnya dengan posisi menungging, rasanya asin. Mungkin Rani tadi pagi belum mandi, batinku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPhCSIm6jtB
Kusingkap celana dalamnya ke samping agar aku bisa melihat lobang kemaluannya, aku tidak berani membuka celana dalam Rani, pasti dia terbangun. Kuisap jari telunjukku lalu kumasukkan ke lobang kemaluan Rani, sluupp… jariku masuk semua. Aku penasaran, lobang kemaluan Rani agak longgar ketimbang punya Fitri, aku yakin pasti Rani pernah bersetubuh. Kucucuk-cucukkan jariku, Rani mulai bergerak, dia merapatkan pahanya. Kudiamkan beberapa saat jariku di dalam kemaluannya, lalu kucabut.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Cgcd4aSoA
Sekarang giliran penisku kubasahi dengan air liur, lalu kuarahkan ke lobang kemaluan Rani. Lututku agak sakit menekan tikar pandan, tapi kutahan. Perlahan kepala penisku masuk dengan mudah, kutekan lagi, ”Mmmmfff,” aku menahan desahanku saat penisku sudah masuk semua. Ohhh, perjakaku ternyata buat Rani.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbxKZNIIkSA
Kulihat Rani mulai gelisah. Aku lalu menopang tubuhku dengan tangan agar tidak menindih Rani. Mulai kugoyang pantatku, aku merasakan kalau pantat Rani juga ikut bergoyang, ohh makin nikmat. Makin lama goyangan pantatku menjadi semakin kencang.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1PsWJ94Bpl
”Mmmfffhhhh,” desah Rani.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡllMzV4ybrQ
Kucium bibirnya, Rani pun membalas ciumanku, bahkan lidahku disedotnya, dia sudah tak tidur lagi. Aku merasa penisku mau mengeluarkan sesuatu yang tak bisa kubendung, ”Oougghhhh,,.” kutekan pantatku sekuatnya, crrrooottt… crooottt… spermaku keluar di dalam kemaluan Rani. Tak kusangka aku bisa ML dengan Rani. Aku lemas dan menindih tubuhnya, kubiarkan penisku bersarang di dalam kemaluan Rani. Kupandangi wajahnya, tapi mata Rani menatap ke belakangku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmiSahNUH9F
Deg!! Ternyata Fitri melihat kami. Mataku dengan mata Fitri saling bertatapan saat aku menoleh ke belakang, aku menjadi sangat malu. Lekas kucabut penisku dan duduk sambil menutupi wajahku. Aku masih diam, begitu juga dengan Rani dan Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJkB3cNhDHu
”Om, Fit, aku permisi pulang,” kata Rani.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmk56hrVtGJ
Aku dan Fitri tak mengeluarkan sepatah kata pun. Setelah Rani pulang, Fitri masuk ke kamar dan aku hanya bisa menyesali perbuatanku, namun sekaligus juga menikmatinya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ZNQSiNVXK
Seminggu setelah kejadian itu, aku dan Fitri jadi jarang komunikasi, bisa dikatakan hanya sekali, itu pun saat Fitri minta uang mau beli buku baru. Sikap Fitri mulai berubah, cenderung lebih cuek, dia tidak mau lagi makan bersamaku, apalagi minta dimandikan, dan kalau tidur selalu membelakangiku, tapi tetap saja hanya memakai celana dalam dan bh. Sudah 2 hari ini aku melihat Fitri memakai bh, tentu saja bukan aku yang membelikan.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR77QkjNhhV
Pada suatu malam cuacanya sangat panas, PLN pun mati karena ada kerusakan. Aku kegerahan, keringatku bercucuran. Aku pergi ke kamar untuk membuka semua pakaianku, juga celana dalamku. Kukipas-kipas tubuhku menggunakan buku tulis Fitri yang kuambil di atas meja samping tempat tidur. Aku perhatikan Fitri melakukan hal yang sama, dia telanjang dan mandi, padahal sudah pukul 10 malam. Kucoba tidur tapi tidak bisa, panasnya suhu membuatku selalu mengeluarkan keringat.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGGhJnjRqUf
Aku lihat Fitri sudah selesai mandi dan merasa segar, dia lalu berbaring di sampingku dengan membelakangiku. Aku mulai gemas dengan sikapnya, seakan-akan aku bersalah padanya. Tapi melihat Fitri yang tenang tidak mengipas-ngipaskan buku membuatku iri. Aku ke kamar mandi dan, byuuurrr… oh, segar juga mandi, batinku. Selesai mandi ternyata aku mulai tenang, perlahan rasa kantukku datang. Hooaaammm… dan akupun tertidur.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGMZb83zXKv
Suara gledek membangunkanku, ternyata hujan turun sangat lebat, membuat tubuhku kedinginan. Begitu juga dengan Fitri, dia bangun akibat suara gledek yang memekakkan telinga. Fitri menyelimuti tubuhnya, aku mencoba masuk ke dalam selimut itu, Fitri membiarkanku. Kupeluk dia dari belakang, ohh hangatnya, gairahku mulai muncul seiring penisku yang perlahan membesar. Aku merasakan penisku menempel di pantat Fitri yang membelakangiku. Tanpa sengaja kudorong-dorong pantatku, juga tanganku telah memegang payudara Fitri dan sedikit meremas pelan. Fitri diam saja kuperlakukan demikian. Aku makin berani, kucium leher belakang Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzHOZCJyob0
”Mmffhhh… ahhhh… Pa,” Kini Fitri membalikkan badannya menjadi telentang, gairahku sudah terbakar hingga aku lupa pada janjiku, dengan rakus kukulum bibirnya, juga payudaranya, lidahku menari-nari di putingnya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlrDp11qJo4
”Mmmffhhhh… mmffhhhh… Paa, ahhhh… Pa.” rintih Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Za5B85vnm
Kudekatkan wajahku ke kemaluannya, langsung kujilat dan kugigit pelan itilnya. Aku menelan semua cairan yang keluar dari kemaluan Fitri, bercampur aduk dengan ludahku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡChdORXpHCh
”Aaaahhhh… Paaaa… Paaaaa…” Fitri makin mengerang hebat.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPnicIIxRT8
Kuludahi telapak tanganku lalu kugosok ke penisku agar licin, kuarahkan penisku perlahan. Kulihat wajah Fitri, aku tidak tahu maksud Fitri saat menganggukkan kepalanya. Perlahan tapi pasti, tanganku yang satu memegang penisku, sedang tangan yang satu lagi membuka bibir kemaluan Fitri, kudorong pantatku…
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkXCrfrAE3s
”Ooughhh… awww…” Fitri mendesah bercampur menahan rasa sakit. Kulihat penisku sudah mulai masuk, bahkan kepala penisku tidak kulihat lagi. Aku merasa agak ngilu di bagian penisku, tapi sangat menikmatinya. Kudorong lagi perlahan, perlahan, perlahan…
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgyEjqssWES
”Mmmffhhh… Paaaa… sakittt!!” kata Fitri lirih. Penisku telah tertanam setengah dalam kemaluannya, kudorong lagi dengan tekanan yang lebih kuat, sleppp!!!
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ5VFT0nf1P
”Aahhhhhhh… Paaaaa…” ia menjerit.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1NA0qLj0sS
Aku menutup mulut Fitri agar tidak kedengaran sampai ke luar. Aku melihat air matanya menetes, aku kasihan padanya, tapi juga tak ingin memutus kenikmatan ini.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0YexvQQfH5
”Tahan ya, Sayang, tahan,” kataku mantap, aku goyang-goyang pantatku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeaQfI6pQpc
”Aahhhh… aaahhhh… aaaahhhh…” Fitri merengek saat penisku bolak-balik menghantam dinding kemaluannya, nikmatnya tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Fitri hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala saat kupercepat goyanganku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ246Q0yy2vS
”Aaahhh… aaahhhh… aaahhh… oh anakku, memekmu enak sekali… mmmfffhhhh!!” aku mengeluarkan kata-kata vulgar, dalam sekejap aku bagaikan profesional.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Uay2ye7lV
”Ohhh, Fitri anakku… kita ngentot… ahhhh… aahhh…” Crrroootttt… spermaku keluar banyak sekali sampai tak bisa kukatakan, aku puas dan terbaring lemas sampai aku tak tahu keadaan Fitri. Sambil mengatur nafas, aku menciumi Fitri dan memeluknya. Oh aku telah merenggut keperawanan Fitri, anakku sendiri, batinku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡShgTgb1V0h
Seminggu setelah kejadian itu, aku selalu menjaga sikap, baik di rumah maupun di lingkunganku, aku takut perbuatanku diketahui orang lain. Biar bagaimanapun tingginya hasratku, aku dapat mengontrol sikapku. Aku juga telah memperingatkan Fitri agar jangan terlalu manja bila ada orang lain, di samping itu juga aku sangat ketakutan apabila Fitri hamil. Seingatku waktu memerawaninya, aku lupa untuk tidak mengeluarkan spermaku di dalam kemaluannya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPkTHsUIbho
”Pa, papa lamunin apa?” tanya Fitri membuyarkan lamunanku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7gk6Y6fy87
”Eh, kamu udah pulang, nak… nggak, Papa cuma mikirin kerja,” jawabku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNTXrHhpG0b
”Oh… Pa, Fitri bisa ikut les computer? Soalnya teman-teman Fitri pada ikut,” lanjutnya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyQ07hpb4ux
”Boleh aja, nak, Papa justru senang.” jawabku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLFhXk1gB6i
”Makasih ya, Pa, muaaaahhh…” Fitri menciumku. ”Mulainya sekarang, Pa, jam tiga, tapi harus bawa uang daftar sama biaya beli disknya,” lanjut Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcCm7nWq35l
”Oh, berapa katanya, nak?” tanyaku sambil menatap payudara Fitri yang membuatku menelan ludah.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1KkzBpQ0aq
”250rb, Pa.” jawabnya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlHSzaW7Qu1
”Kok mahal amat, nak?” aku mengerutkan alis, belakangan ini keuanganku semakin menipis untuk biaya kami dan juga biaya sekolah Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsLpRLQMTsP
”Gak tau, katanya segitu, Pa,” jawab Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYbxbfIHAAa
Aku mengeluarkan dompet, isinya cuma 50rb. Lalu aku ke kamar dan membuka lemari pakaianku, kubuka amplop yang terletak di bawah lipatan baju. Aku menarik nafas, sisa gajiku bulan kemarin tinggal 400rb, kuserahkan 250rb pada Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvzvdpXYzrP
”Nih duitnya, tapi belajarnya yang sungguh-sungguh ya!” nasihatku pada Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk4CpX84lkY
Fitri menerimanya dan memelukku, ”Makasih ya, Pa,”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrAxNUiTSNJ
Aku mencium rambut Fitri yang bau sinar matahari, ”Ya udah, kamu makan dulu sana,” kataku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5KsnXSggCE
”Belum laper, Pa, Fitri mau tiduran dengan papa, nunggu jam 3,” jawab Fitri. ”uhhh… gerah ya, Pa,” lanjut Fitri sambil membuka baju sekolahnya, ”Papa, sini, dekat Fitri,” ia memanggil.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYwZtEHDmi9
Tingkahnya sungguh sangat menggoda imanku, kubuka semua bajuku dan kutindih tubuhnya, kucium bibirnya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKLkEwFnGeI
”Mmmffffhhhh… Paaa… mmfffhhhh…” Fitri merintih.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLmarr6Xv75
Salah siapa, batinku. Aku langsung membuka celana dalamnya, sslrruupp… kemaluan Fitri kujilat dan kusedot habis-habisan.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKGEBoQsK0c
”Aaagghhh… Paa, enakk… ugghhh…” Fitri mengangkat-angkat pantatnya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmmO5R2g23g
Aku mengangkangkan kaki Fitri dan mengganjal pantatnya dengan bantal. Kuarahkan penisku tepat di lobang kemaluan Fitri, kutekan, ”Mmmfffhhhh… Pa,” dia merintih saat seluruh batang penisku habis ditelan kemaluannya yang sempit dan hangat.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBNoMzqkcYa
”Paaa…”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD9ZZxIO0nU
”Iya, nak…”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh1UwlAvLHf
”Mmfffhh… enak, Paa…”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUtnn3z8IyZ
”Apanya, nak?” Goyangan pantatku makin kupercepat.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdTV3Z3iW8z
”Titit papa, enaaakk…”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK8mkjuyC1s
”Apa titit itu, nak?”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA4K0dhaRLa
”Kontol papa,”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6y8oy8uLUk
Aku makin bernafsu mendengar kata-kata Fitri. Aku merasakan sesuatu akan keluar dari penisku, kugoyang pantatku makin kencang, dan puting Fitri aku lumat habis, kuhisap sekuat-kuatnya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP7sU6ebhev
”Paaa… aaaaghhhhhhhh…” Fitri menjambak rambutku, dan crooottt, crooottt, penisku mengeluarkan sperma yang banyak sekali di dalam kemaluan Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxtz7xEVyd5
Disaat yang hampir bersamaan, ”Paaaa… aaaghh!!” Fitri seperti mengejan, pantatnya menekan penisku sangat kuat. Rupanya dia juga orgasme, kami sama-sama puas. Aku masih membiarkan penisku di dalam lobang kemaluan Fitri sambil mengatur nafas, siang itu kami berdua mandi keringat.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbl2Zn6yXUc
Aku melihat jam sudah menunjukkan pukul 2 lewat. ”Nak, mandi sana,” kataku sambil turun dari tubuh Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2aL63i8CK3
”Bentar lagi, Pa,” jawab Fitri sambil memegang penisku, aku membiarkannya. Tak beberapa lama Fitri beranjak dari tempat tidur, aku merasakan angin yang segar, rupanya Fitri memindahkan kipas angin yang ada di luar ke dalam kamar. Aku menikmatinya sampai tertidur.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyoNnjhSfv7
”Pak!!”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTqbn8BpaLK
Tok-tok-Tok…
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTLjYRBbu2n
”Pak, Pak…”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg4KIu0X7PF
Aku bangun saat mendengar ketukan di pintu depan, masih jam 4. Uh, siapa ini yang mengganggu tidurku, batinku. Kubuka pintu dengan keadaan mata yang masih terkantuk-kantuk.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaDAXwYzTpF
”Aawwwww!!” bu Ratmi lekas menutup kedua matanya sambil berbalik.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw6PwFuCZ5f
Oh tidak!!! Aku lupa memakai celanaku. Aku langsung balik ke kamar dan mengambil handuk, segera kulilitkan ke pinggangku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHPu4AgXQod
”Maaf, bu,” kataku. ”Ada apa ya, bu?” lanjutku untuk memecah kebekuan.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAYVfMttWyG
”Anu, pak, maaf mengganggu. Bisa pinjam kamar mandi?”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ54w2QlIdzF
Tanpa kujawab, bu Ratmi langsung nyelonong ke kamar mandi. Suara kentutnya sampai kudengar, aku tersenyum dan berpikir; aneh, kenapa juga bu Ratmi kesini? batinku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKX3M09KM2N
10 menit kemudian bu Ratmi keluar, ”Makasi ya, pak. Kamar mandi kami rusak, mungkin tersumbat,” kata bu Ratmi.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHjBabob3MT
”Iya, Sama-sama, bu, nggak apa-apa.” jawabku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ34uqjxm4io
”Fitri kemana, pak?” tanya bu Ratmi.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPLozdxLC1K
”Fitri sedang les,” jawabku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY6gTNJnKQi
”Oh, pantesan bapak telanjang,” kata bu Ratmi sambil tertawa kecil.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXB7bpUig2i
Wah, bu Ratmi ini agak genit juga, batinku. Dia tidak langsung pulang, malah duduk di dekatku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7vLCBWSJwt
”Bu Ratmi belum mau pulang?” tanyaku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV9eqQBRqBP
”Ehh, gak boleh ya lama-lama?” jawab bu Ratmi agak menggoda.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlEerYC9wwj
”Boleh sih, bu, tapi malu dilihat tetangga,” jawabku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmvpluyNZse
”Betul juga ya, pak, kalau begitu saya pamit aja deh,” kata bu Ratmi sambil menuju pintu dan langsung pulang.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRueXxc8Oxn
Aku bergegas mandi, belum sempat kubilas badanku, ada yang memanggil-manggil dari luar.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcRgz1dqU8A
”Fit, Fitrii…”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjP9DMSw996
Siapa lagi ini, pikirku. Aku lilitkan handuk ke pinggangku dan…
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtyy95VeUgx
”Eh, maaf, om, Fitri di rumah?” tanya Rani.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV62UxjIwp9
”Nggak, lagi les computer,” jawabku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0vzHteWc28
”Ohh, Rani cuma mau minjam buku, Om,” lanjutnya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmT9eCopa84
”Tunggu aja, bentar lagi juga balik,” kataku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCe3Ex4bIK9
”Iya, om,” jawab Rani sambil memandang ke arah penisku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt8eU2XN5tC
”Tapi nunggunya di luar aja ya,” lanjutku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKPOJgjcXSq
”Iya, om.” jawab Rani.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj5nm7ERCPw
Aku pun balik ke dalam dan mandi kembali.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRtEE3a3vRL
***
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Tx7xxeRBA
”Pa, lain kali kalau rani datang, suruh aja pergi!” kata fitri agak jengkel.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFjNVKn49Eo
”Lho, kenapa, nak? Rani kan teman sekolahmu,” jawabku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzzfXk5VB4i
”Tapi Fitri tidak suka padanya,” jawab Fitri tegas.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Y0er1P6Nj
Aku tau Fitri pasti tidak suka karena penah melihat kami sedang ML. ”Papa gak tega, nak,” lanjutku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMimC61xRvR
”Gak tega apa suka?” jawab Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAwPtqR7tON
”Ngg… ehh, kok gitu ngomongnya?”
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8wfepEzb0h
Fitri kemudian ke kamar dan menangis telungkup. Aku biarkan dia sendiri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY3rxy19ITS
Suatu malam aku dan Fitri menonton acara reality show, dimana ada perkawinan incest di pedalaman India dan melahirkan anak yang cacat. Aku dan Fitri saling berpandangan, ada tersirat rasa penyesalan dalam dirinya, begitu juga aku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkn9ns2jhEm
Aku ke kamar dan membaringkan diri, aku mencoba mengingat masa lalu bersama istriku, Nurlela. Ahh, tak terasa air mataku menetes. Aku merasakan kehadiran Fitri disampingku, hanya saja dia membelakangiku. Kami diam dalam pikiran masing-masing, hening, kami diam padahal tidak tidur.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJZ4pr2yHqk
”Pa,” kata Fitri sambil membelakangiku. “Fitri takut hamil, Pa,” lanjutnya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr6wiEAAlux
”Papa juga, Nak,” jawabku. ”Sepertinya kita harus menghentikan hubungan kita yang sudah terlalu jauh ini,” lanjutku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGPiljWnWFK
”Iya, Pa, Fitri setuju,” kemudian Fitri membalikkan badannya sambil memelukku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIrFGoWHsXt
***
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSTD90VDvWt
Satu bulan kemudian hal yang kutakuti pun terjadi, pagi itu selepas aku selesai sarapan dan mau berangkat kerja.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ZYpphuJS5
”Weaaakkk… weaaakkk…” Fitri muntah-muntah di kamar mandi. Rasa takut akan firasatku, langsung kudekati Fitri, kubekap mulutnya dengan telapak tanganku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5edGDoRRIh
”Sstt… ditutup, nak, mulutnya kalau mau muntah. Nanti ada orang yang dengar,” kataku pada Fitri, aku sangat gugup dan dihantui rasa takut.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvTuMDYRo5h
”Mmffhh,” Fitri melepaskan tanganku. ”Pa, Fitri takut,” katanya sambil menangis.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPPQ1PA0dyo
”Stttt… tenang, nak, tenang. Kamu masih mual?” tanyaku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ03juKQkwho
”Dikit, Pa.” jawab Fitri sambil memukul-mukul perutnya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHtWZvX47tV
Aku tak kuasa melihat tingkah Fitri, pikiranku bercampur aduk, tapi logikaku menyadarkanku. Jika orang mengetahui Fitri hamil karena aku, pasti warga akan mengamuk, atau bisa saja memukuliku dan aku dipenjara. Oh tidak, aku teringat kedua orang tuaku. Tanpa pikir panjang aku mengajak Fitri ke suatu tempat, tentunya dengan tujuan aborsi. Tapi tidak semudah yang kukira, aku harus menjaga dan menutup rapat-rapat kejadian ini.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw5V6SUZWK8
”Pa, kita mau kemana?” tanya Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwWM3ItGDOq
”Sabar ya, nak!” jawabku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8eS3PtpEJ6
Aku membawa Fitri ke luar kota dan bertanya-tanya pada orang dimana ada tempat aborsi, untung saja ada yang membantu. Aku menemukan alamat dukun yang diberitahukan kepadaku. Setelah menjelaskan semua pada sang dukun maksud kedatangan kami, aku dan Fitri disuruh masuk ke sebuah kamar. Aku hanya bisa melihat dan kasihan pada Fitri, dia mengerang kesakitan, mungkin sangat kesakitan, sampai air mataku menetes dan memohon pengampunan pada yang maha kuasa.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4vZ6mWrldL
Setelah Fitri menggugurkan kandungannya, dia terlihat sangat lemas, ibarat bunga yang sudah layu. Aku memutuskan untuk menginap di rumah dukun tersebut mengingat kondisi Fitri yang masih labil. Keesokan harinya baru aku membawa Fitri pulang, tentu saja aku mengatur agar pada saat tiba di rumah tepat pada malam hari, agar orang tidak curiga.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUl1o34ZUIk
Selama seminggu Fitri kuliburkan dari sekolah, keadaannya pun mulai membaik.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡavFF35aNXM
”Pa, mau bikin apa?” tanya Fitri pada suatu hari.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoUJMZ6tRFk
”Ini, papa mau buatin kamar buat kamu,” jawabku sambil memotong triplek dengan gergaji.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrHfWP9M4bd
”Fitri bantu ya, Pa!” lanjutnya.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNC1klJJaBW
”Gak usah, nak, kamu kan lagi sakit. Udah, mending kamu istirahat aja,” jawabku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2csiU6uaBa
Aku lihat Fitri tidak beranjak, ”Pa, Fitri kangen mama.” kata Fitri lirih.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI3JVHIY0DS
Aku menatapnya. ”Papa juga, nak.” jawabku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpS95hDoKKy
”Kenapa papa tidak mau menikah lagi?” lanjut Fitri.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSA9qOfAd4C
Aku terdiam mendengar pertanyaannya, tak bisa kupungkiri kalau benih cintaku telah tertanam pada diri Fitri. Kuambil nafas dalam-dalam, ”Udah sore, Nak, mandi sana!” kataku sambil menyudahi pekerjaanku.
575Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxGmk8exnHg
Aku melihat Fitri menutup pintu kamar mandi, mungkin dia telah sadar akan apa yang dilakukan selama ini adalah salah. Aku merasa bangga pada Fitri yang memiliki sifat dewasa walau ada keinginan di hatiku untuk mengulangi kenangan bersamanya.
ns 15.158.61.51da2
