x
Cerita ini bukan sinetron, walau judulnya mirip cerita sinetron, tapi ini adalah kisah sedih dari seorang teman, kisah yang merupakan kejadian yang sebenarnya. Namun untuk menjadikan kisah ini betul-betul sempurna maka aku sebagai penulis menambahkan sedikit bumbu tanpa lari dari jalur yang sebenarnya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyaH3GqoTHA
Perkenalkan namaku Aditya, umur 38 tahun, pekerjaanku apa saja yang penting halal. Aku tinggal di daerah Sumatera Utara, aku sendiri keturunan Melayu Deli.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpJHHYZZwCC
fitri
fitri
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡic8QUKOdon
20 tahun yang lalu…
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX6fyJkgUL2
Setelah tamat sekolah aku tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, karena kedua orang tuaku tidak sanggup untuk membiayai kuliahku. Aku sendiri yang sadar hal itu tidak memaksakan kehendak walau aku mempunyai cita-cita sebagai dokter. Aku memutuskan untuk merantau berbekal ijazah SMK-ku jurusan mesin otomotif.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEhldZfxvNR
”Pak, buk, aku mau merantau, siapa tau nanti aku bisa sukses.”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLTcAAG6Qub
”Kamu mau kemana, nak?” sela ibu, ”kamu belum ada pengalaman,”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡipiFa3g40y
”Betul apa yang dibilang ibumu itu, Dit, mau jadi apa kamu di perantauan, lebih baik kamu bantu bapak di sawah,” kata bapak.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKYB7vm5y90
”Aku mau mandiri, pak!” jawabku. ”aku mau suatu hari nanti aku sudah punya usaha.”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFHJpoq8jSk
”Amin!!!” ibu dan bapak serentak mengatakan amin.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsRAbVFMEQH
”Tapi kamu mau merantau kemana, nak?” tanya ibu.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqq2Jk8d55A
”Aku mau ke Batam, buk,”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd5YKoUJFIM
”Loh, memang di Batam ada pekerjaan untukmu?” tanya ibu lagi.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8PSZgGhZBv
”Ya, gimana ya, buk, namanya cari kerja ya dicari lah,” jawabku sambil makan gorengan pisang yang ada di meja.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvAWOPPQm2s
”Ibu dan bapak sangat berat untuk menyetujuinya, nak, tapi kalau sudah hatimu bulat, mau bilang apa,” kata ibu dengan nada sedih. “Kapan kamu mau berangkat ke Batam, nak?” lanjut ibu.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS1AXWI3l8w
”Kalau bisa sih minggu depan, buk.” Jawabku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5sYMAFm5Em
Ibu dan bapak saling berpandangan. ”Gak bisa, nak,” kata ibu. ”bulan depan aja, bapak dan ibu belum cukup uang buat ongkos dan persediaanmu,”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI0Zeh03e3b
”Betul, Dit,” sambung bapak. ”Tunggu bapak jual kambing dulu sama pak Slamet.”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8suZF53EDu
Aku pun setuju dengan pendapat ibu dan bapakku
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBEhVwNDnbs
Sebulan kemudian bapak dan ibu memberangkatkan aku dari pelabuhan Belawan, aku masih ingat ibu memelukku dan berpesan agar mengirim surat pada beliau.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnSroxm4sym
Jam 5 sore aku sampai di pulau Batam, dulu Batam sangat sepi tidak seramai sekarang. Setelah 2 minggu aku pun mendapat pekerjaan sebagai kuli bangunan, pekerjaan itu cukup untuk membiayai hari-hariku, tak lupa juga aku berkirim surat buat ibu dan bapak di kampung dan bersyukur kepada Allah SWT.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtJhlWdDG4y
Setahun sudah aku berada di Batam, yang akhirnya mempertemukan aku dengan seorang gadis yang ayu juga ramah, namanya Nurlela, sebaya denganku. Kulitnya putih dan berkerudung, aku cinta padanya saat pandangan pertama. Setelah 3 minggu pendekatan, aku dan Nurlela sah menjadi sepasang kekasih. Kami selalu bersama pada saat malam, bahkan bajuku yang kotor dicucikannya, makin hari makin bertambah pula kasih sayangku padanya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxM1FxhWw2D
Sejauh ini hubungan kami makin erat, namun kami tidak pernah melakukan zinah, cium pipi dan pelukan itulah yang biasa kami lakukan saat mau pulang ke tempat kos masing-masing kalau ketemu, hingga tiba pada suatu malam naas bagi kami, malam yang sulit aku lupakan seumur hidupku. Malam itu adalah malam minggu sepulang dari menonton layar tancap yang diselenggarakan pemda setempat, masih kuingat judul filmnya; ”Ohara”.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwCQjJ0AHD1
Ketika kami pulang, kami dicegat oleh beberapa pemuda, tanpa babibu plaaakkk.. gedebukkk!! aku dihajar sampai pingsan, aku tak tau apa yang terjadi. Setelah aku siuman, aku sudah berada di kamar kosku, aku ditemukan warga setempat, katanya aku pingsan dan diantar kemari. Aku langsung teringat pada Nurlela, lalu kutanyakan kepada mereka namum tidak ada yang tau. Aku mulai gelisah memikirkan Nurlela, untung saja para warga mau membantuku dan juga melaporkan kejadian ini pada pihak yang berwajib, karena kejadian yang menimpaku adalah tindak kriminal.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP4FnYdIVus
Pada malam harinya aku kembali ke tempat kosku, seharian aku mencari Nurlela tapi belum ketemu juga. Kondisiku yang lemah tidak kupedulikan lagi, bahkan… oh ya Allah, sejak tadi pagi aku belum makan, hanya minum air putih pemberian orang. Mataku mulai berkunang-kunang, dan aku tak kuat lagi menopang tubuhku sampai aku akhirnya tertidur.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfMZESUZqLC
Pagi harinya aku terbangun karna mendengar azan dari musollah dekat rumahku, aku lekas mengambil wudhu dan sholat. Aku tak henti-hentinya memohon kepada Allah SWT agar melindungi Nurlela dari segala marabahaya. Setelah selesai sholat, aku sangat terkejut dan mengucap beribu-ribu syukur karena Nurlela ada di depan pintu tempat kosku. Aku berlari memeluknya, Nurlela pun tak kalah histerisnya, dia menangis sejadi-jadinya di pelukanku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL4viZbGOwh
”Astaghfirullah,” kata itulah yang kuucapkan saat Nurlela mengatakan dirinya telah diperkosa, sekejap tubuh kami berdua terasa lemas, baik aku maupun Nurlela. Tanpa sadar kami berlutut sambil berpelukan, aku sangat syok dan sedih akan apa yang dialami oleh Nurlela, aku tak tau apa yang harus kuperbuat.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8MQ0uRsapH
Namun walaupun hatiku hancur kucoba menguatkan dan menghibur Nurlela, kekasihku. Aku melaporkan kejadian ini kepada RT setempat, melalui mereka juga membuat pengaduan ke polisi, tapi hal itu tidak merubah keadaan Nurlela yang semakin hari semakin syok, badannya mulai kurus kering.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiKjHj23hHp
Setelah 2 bulan, kasus yang menimpa aku dan Nurlela belum juga terungkap. Aku dan Nurlela bolak-balik mendatangi kantor polisi untuk memberikan keterangan, aku mulai jenuh akan semua ini. Keadaan Nurlela pun sejauh ini tidak menandakan ada perubahan, bahkan sikapnya mulai dingin, namun aku tetap bertahan mencintainya, walaupun rasa cintaku kini dibumbui rasa kasihan yang teramat dalam.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPFvkJi0Y4v
Hingga suatu pagi Nurlela memberitahukan kalau dirinya sedang hamil. Aku merasa berjalan diatas berjuta beling tajam yang siap merobek-robek kakiku, aku tak tau lagi harus berbuat apa, yahh… aku benar-benar menganggap kalau ini adalah cobaan terbesar dalam hidupku, cintaku yang dalam pada Nurlela membuatku semakin dewasa. Aku berniat menikahi Nurlela dan bertanggung jawab walaupun kehamilannya bukan karena aku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkmg3G4aug3
Selama seminggu aku mengurus pernikahanku yang dibantu oleh kerabat dan juga para sahabat. Kami dinikahkan oleh penghulu, jadilah kami sepasang suami istri tanpa ada resepsi, bahkan aku tidak memberitahukan kabar pernikahanku kepada orang tuaku. Biarlah waktu yang memproses semua ini, bathinku saat itu.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvLLUrFTrpS
Malam pertama tidak mempunyai arti bagiku, bahkan malam kedua, minggu pertama dan seterusnya. Aku tidak menyetubuhi Nurlela, aku tidak mau menodai janin yang dikandung oleh istriku. Nurlela juga masih merasa trauma jika melakukan hal itu, tapi tanggung jawabku sebagai suami tak pernah kutinggalkan. Aku menafkahi istriku, juga memberikannya kebahagiaan, kasih sayangku padanya tidak luntur sedikit pun, karena pada dasarnya aku sangat mencintai dia dari hatiku yang paling tulus.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5vBAcKyAfT
Jam 11 malam istriku kesakitan, aku tau ini adalah bulan dimana istriku akan melahirkan setelah diberitahu oleh bidan yang ada di tempatku. Tak ayal aku pun merasa senang bercampur was-was, aku yang minim pengalaman soal urusan seperti ini langsung memberitahukan bidan dimana istriku sering periksa. Dulu bidan sangat langka, hanya ada beberapa bidan yang bertugas di Batam pada saat itu. Aku juga memberitahu kerabat dekatku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqYb2nTZm9O
jantungku berdebar-debar bercampur senang yang luar biasa setelah mendengar tangisan bayi dari luar kamar, para kerabat menyalamiku. Setelah beberapa saat, bidan yang menangani persalinan istriku keluar dari kamar dengan wajah bercampur sedih dan takut, ”Ma-maaf, pak… yang tabah ya,”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWVW0Ou7i92
”Kenapa, bu?” jawabku tegang.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVJ0HF4IJTs
”A-anu, pak…”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOCa9iVjWOu
Tanpa bertanya lagi aku langsung menuju kamar, kulihat istriku Nurlela telah terbujur kaku. Aku pegang wajahnya terasa dingin, aku pun menangis histeris, aku tak kuasa menerima kenyataan ini, istriku Nurlela telah tiada…
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4EMFHZ9mem
Setelah istriku wafat, aku membesarkan Fitri, anakku, sendirian. Kini umurnya 5 tahun, wajahnya sangat mirip dengan istriku, aku memasukkan dia ke TK. Aku sangat sayang pada Fitri, sampai-sampai aku memasukkan Fitri ke asuransi. Dulu asuransi belum dikenal banyak orang, tapi berkat arahan sahabatku maka aku memasukkan Fitri ke asuransi pendidikan sejak Fitri berusia 3 tahun. Semenjak kepergian istriku tersayang, aku sudah tidak lagi bekerja di Batam, aku membawa Fitri ke Pekanbaru. Aku bekerja separoh waktu karena aku selalu kuatir akan Fitri, anakku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDM2l3G491e
Sejak dini Fitri aku ajari tentang kebaikan, bahkan jilbabnya berlusin kubelikan padanya, setiap hari minum susu, tak lupa makanan yang bergizi, hingga Fitri sekarang lebih mirip anak orang kaya bila dilihat secara fisik.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdvCLohKblD
jilbab-toge-nia-jateng- latifa putri (7)
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgmLSNiJQra
Tahun-tahun berlalu, Fitri sekarang telah besar, minggu depan dia sudah mulai masuk sekolah SMP, tak terasa waktu begitu cepat berlalu ya… Fitri anakku telah berumur 13 tahun, Namun Fitri selalu bermanja-manja padaku, kami masih tidur seranjang, bahkan aku juga sering memandikannya atau juga mandi bersama. Rumahku yang mungil hanya memiliki 1 kamar dan juga mempunyai kamar mandi yang letaknya di dalam rumah yang memungkinkan kami bebas melakukan apa saja. Selain mendidik Fitri dengan baik, di sisi lain aku sangat memanjakannya, itulah letak kesalahanku sebagai orang tua.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdX0hMAGX6G
Pada suatu hari yang indah, Fitri memintaku untuk memandikannya, karena sudah biasa aku pun menurutinya. Fitri meminta dimandikan dengan air hangat, tanpa beban aku mengiyakan permintaannya. Setelah air kurebus, aku ke kamar mandi mencampur air panas dengan yang dingin. Saat aku masuk, aku melihat Fitri anakku sudah telanjang, tanpa memakai baju sehelai pun. Aku agak terkejut campur entah apa, yang pasti dadaku deg-degan.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdIV1flX1CV
Aku melihat kemaluan anakku sudah ditumbuhi bulu walaupun sedikit, tapi sangat kontras dengan penglihatanku. Aku juga melihat payudaranya mulai benjol, menandakan Fitri mulai beranjak remaja. Entah kenapa aku sangat bergairah melihat Fitri saat itu, namun aku segera Istighfar berkali-kali dalam hati sambil memandikan dan mengusap-usap badan Fitri, tapi imanku kalah, imanku goyah, jujur kuakui aku sangat terangsang.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfT42qiyltO
Untung saja acara memandikan Fitri telah selesai, akupun menyuruh Fitri ke kamar untuk memakai baju, sementara aku masih di kamar mandi mau mandi. Aku menyabuni badanku, tapi gairah itu datang lagi, kemaluan Fitri anakku sangat melekat di ingatanku, juga payudaranya… oh Tuhan, batinku. Tanpa sadar aku mulai mengocok penisku secara perlahan, ya aku onani membayangkan kemaluan anakku, juga kulitnya yang putih bening akibat karena minum susu tiap hari sangat merangsangku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqs9vt2QhIT
”Ooughhhh,” aku mendesah, kocokan tanganku semakin kencang, hingga akhirnya, croottt… aghhhh, maniku keluar sangat banyak dan kental sekali, aku sangat puas.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcJl5ALzaXA
Tepat saat itulah, tiba-tiba… ”P-papa ngapain?!”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ89vKwzXggP
Deg…!!! oh, aku dilihat anakku sedang onani, aku lupa mengunci pintu!
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWDcDI2Inva
”Ehh… ehh… anu, papa… papa mau mandi… eh tidak, papa tadi pipis.” jawabku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvbZHdxS2LR
”Oohh…” sahut Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLoFUrHlWQ4
Lalu aku mandi, setelah itu Fitri tidak membahasnya lagi.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlRKtjzmBfR
Pada suatu malam, mungkin jam 1 lewatm aku terbangun karena mendengar rintihan kesakitan, ternyata Fitri yang kesakitan.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXdBPyQ3eHt
”Kenapa, nak?” tanyaku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGaG7Lx4zC3
”Uuuu… uuuu… sakit, Pa, perutku sakit,”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm4Ugv6Ulco
Aku memegang perutnya. Aku meraba-raba sampai ke bawah pusarnya, ”Mana yang sakit, nak?” tanyaku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeKjA1NDQPa
”Ini, pak,” jawab Fitri sambil memegang-megang perutnya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm0haBOAdnP
Aku menaikkan sedikit baju Fitri, dan juga menurunkan celana nya. Saat aku menurunkan celananya, aku melihat ada darah di sekitar daerah kemaluannya, tanpa pikir panjang kupelorotkan celana dan celana dalam Fitri. Pada awalnya aku sangat ketakutan, selama ini Fitri tidak pernah mengalami yang beginian, paling demam dan pilek. Aku mengambil air hangat, mengisinya ke baskom, perlahan kubersihkan darah yang ada di kemaluan Fitri dengan handuk leher. Saat kuusap, Fitri tidak lagi mengeluh. Setelah beberapa saat aku tersadar bahwa Fitri mengalami haid yang pertama, kekwatiranku pun perlahan hilang. Kubersihkan semua darahnya, dan juga celana dalam bekasnya kubawa ke kamar mandi lalu kubilas.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ34s4fI0bVR
”Masih sakit, nak?” tanyaku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVi70mcm2kR
”Masih, Pa,” jawab fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiEvZiCFsfk
fitri
fitri
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYkvA4z6dUW
”Ya udah sini papa peluk,” aku memeluk Fitri sambil tiduran, tangan kiriku mengusap-usap kemaluan Fitri yang telanjang, aku melihat wajahnya mulai tertidur.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTLDwHp1mTf
Setelah pulang kerja aku belanja perlengkapan dapur dan juga tentu saja pembalut untuk Fitri, aku masih ingat pembalutnya bermerk Lauriel warna merah jambu. Hari itu Fitri tidak sekolah, katanya masih sakit di sekitar perutnya. Setiap malam selama seminggu aku selalu mengusap-usap kemaluan Fitri, katanya dengan usapanku sakitnya berkurang, tapi yang anehnya Fitri selalu meminta aku mengusap-usap kemaluannya setelah masa haidnya selesai.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdKss9mglQp
Tentu saja aku berpikiran aneh, tapi kuturuti saja asalkan anakku merasa nyaman, bahkan sekarang Fitri kalau tidur hanya menggunakan pakaian dalam saja dan kaos singlet, bagaimana aku tidak dibuat pusing jadinya, tapi itu kudiamkan saja padahal itu sebenarnya salah karEna kami tidur dalam satu ranjang tua, yang kapasnya sudah menipis. Perlahan aku mengikuti gaya Fitri yang tidur hanya mengenakan celana dalam saja, di bawah satu selimut tentu saja, cuma dipisahkan bantal guling.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCmgfQYNJqx
Waktu itu malam minggu, tapi sedang hujan. Aku memutuskan tidur duluan, kutinggalkan Fitri yang sedang asyik menonton tv. Aku kecapekan dan langsung pulas, tentu saja sebelum tidur aku membuka celana dan bajuku. Aku terbangun karena kedinginan, aku samar-samar melihat selimut kami dipakai oleh Fitri sendirian dengan memeluk guling pemisah kami. Dia membelakangiku sambil menekuk kedua kakinya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT3bfm0fb2u
Kasihan anakku, dia pasti kedinginan, batinku. Aku ikut berselimut dengannya, dan menggeser tubuhku lebih dekat lagi. Kupeluk Fitri dari belakang, aku seperti kesetrum baterai ABC di kala pahaku bersentuhan dengan pahanya, spontan saja penisku mulai bangun saat menempel ke pantatnya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhv6p15sZMC
Oghh, ada gairah yang kudambakan, yang belum pernah kulakukan. Sejauh ini aku masih perjaka, belum pernah melakukan yang seperti ini, bahkan dengan almarhumah istriku. Aku jadi tidak bisa tidur dibuatnya, jantungku mulai berdebar kencang. Entah pikiran setan dari mana, aku mulai membuka celana dalamku, posisi tidurku kuturunkan sedikit ke bawah, perlahan aku mengarahkan penisku ke jepitan paha Fitri, aku melakukannya begitu saja.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3sciUFtmVH
Penisku terasa hangat, aku sudah diburu oleh nafsu. Aku goyangkan pantatku maju-mundur, mmffffhhhh… crootttt!!! Ohhh… aku mengeluarkan spermaku. Perlahan penisku mengecil, aku membalikkan badan dan menyesali apa yang telah aku lakukan. Aku memohon ampun kepada yang kuasa atas perbuatanku, aku berjanji tidak akan melakukannya lagi, hingga aku tertidur karena kecapekan berpikir.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMRXpTOrzwj
fitri
fitri
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP6bEaAmio0
Aku bangun, tapi Fitri sudah tidak ada lagi di sampingku. Oh tidak, dia pasti melihat penisku yang telanjang. Aku agak panik karena selama ini, baik kami mandi bersama, aku selalu memakai celana dalam. Aku keluar kamar, kudengar ada cidukan air dari kamar mandi. Aku mulai malu dan segan untuk mandi bersamanya, walau kami tidur hanya mengenakan celana dalam saja. Aku tak kuasa melihat bulu kemaluan Fitri dan juga benjolan payudaranya yang mulai membesar. Oh tidak, batinku. Lebih baik aku menunggu Fitri selesai mandi.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8I1BZkd5Io
Aku melihat kompor sudah menyala, Fitri ternyata sudah memasak nasi. Aku kembali ke kamar dan berbaring, mataku terasa pedas karena masih mengantuk, aku lihat jam dinding sudah jam 6 lewat, hooaaammmm…
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeoNPH6ZBFr
”Pa… pa… pa…!!!”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEByZPuF2l8
Aku membuka kedua mataku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLQw6JgcrFx
”Pinjam handuknya, Pa!!” kata Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡluIbdHlqAR
Aku bangkit dan memberi handuk yang kupakai, aku tak ingat kalau aku tidak memakai apa-apa kecuali handuk yang melilit tubuhku itu, juga Fitri yang masih telanjang sehabis mandi. Aku melihat bulu kemaluannya lagi. Ohh, aku tidak menyadari penisku perlahan bangun. Mata Fitri pun menangkap gerak-gerik penisku itu.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6kRdzEN6vw
”Pa, anunya papa berdiri,” kata Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzjNQkyJUiK
Ya ampun, dari mana dia tau ngomong seperti itu. Aku pun menutup penisku dengan tangan. ”Ehh, anu… papa mungkin lapar, nak.”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiKBjrs3183
”Ohh, kalau papa lapar pertandanya gitu ya, Pa?”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrJwHU20LfL
”I-iya,” kataku sedikit grogi dan bergegas ke kamar mandi lalu mandi.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHU9zwMhYxF
Suatu malam Fitri tidak memakai baju sehelai pun. ”Lho, kok belum pakai baju, nak?” tanyaku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWiNgmD3ivw
”Habis gerah, Pa, tuh kipas anginnya putarannya lambat,”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXjitzRJlSp
Aku melihat kipasnya, memang putarannya sangat lambat walau tombolnya sudah nomor 3, ”Mungkin ada yang rusak nih kipasnya,” kataku sambil mengamati baling-balingnya, ”besok aja papa perbaiki,”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT8BdQMSjV5
”Iya, Pa… Papa capek ya? Tadi Fitri beliin es batu, Pa, tapi udah Fitri campur ke teko.”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnn7xrPz7A9
Memang saat itu aku kehausan dan juga gerah, aku lalu mengambil gelas dan mengisinya dengan air dingin. Gleek, glek, glek, ahh… aku merasa segar, aku pun membuka celana dan bajuku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwSeIVHsRsL
”Pa, tadi di sekolah, Fitri dicolek sama teman Fitri,” adu Fitri kepadaku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjdwCWojY7e
”Trus, udah lapor sama guru?” tanyaku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbEiLDZdN78
”Udah, Pa, temanku itu dihukum lari keliling lapangan,” jawab Fitri sambil ketawa.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKfROCbBYol
Aku mendekati Fitri yang duduk di kursi kayu dan membelai-belai rambutnya. ”Nak, kamu pintar-pintar ya jaga diri, pokoknya jangan sampai hal tadi terulang kembali.”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlRKM1yLVmW
”Iya, Pa,” jawab Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs3WJDyKQbF
”Dan satu hal lagi, belakangan ini papa perhatikan kamu lebih sering nonton ketimbang belajar.” kataku sambil menyandarkan kepalanya ke bahuku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNpQ2AfZTYV
”Tadi uda, Pa, sore,” jawab Fitri sekenanya sambil menatap layar televisi.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp3IQKT1dv8
”Oh gitu, ya udah, papa senang dengarnya. Papa tidur duluan ya, nak, Papa ngantuk,”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ326PFRLpF2
”Fitri juga ngantuk, Pa. Yuk tidur, Pa.” ajak Fitri lalu mematikan tv.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBdQE8CGmSR
Malam itu kami tidak berselimut karena panas, aku memeluk Fitri. Sebelum tidur kami bercerita tentang sekolahnya, tapi yang membuat bulu kudukku merinding adalah keadaan Fitri yang telanjang bulat. Aku tidak tahan dengan situasi ini, tapi entah kenapa tanganku yang memeluk Fitri malah mengelus-elus kemaluannya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ87xzcryomi
”Mmmff,” aku mendengar nafas Fitri mulai tidak teratur.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡteJnTOeUzX
Jari tanganku bahkan menyibak bibir Fitri, akal sehatku sudah tidak normal. Fitri menggigit bibir bawahnya dan… deg, tangan Fitri memegang penisku. Keringatku makin deras membasahi wajahku, tangan mungilnya sangat merangsangku. ”Oughhh,” desahku ketika Fitri mulai mengocok penisku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaPsVWHrHtz
Aku lalu menindih tubuhnya dengan menahan badanku agar dia tidak kesakitan, kutatap matanya, seolah-olah aku menatap mata Nurlela, istriku. Kucium bibir mungilnya, pantatku di bawah kugoyang-goyang ke samping kiri-kanan bahkan dengan sedikit penekanan ke bawah. Aku cium terus bibir Fitri, dan bibir atasnya kuisap dengan bibir dan lidahku. Aku tau Fitri bisa menikmatinya, naluriku menuntunku mencumbui leher sampai payudaranya yang kecil keras.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOEcbup83I7
fitri
fitri
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKE0VIyuG47
”Pa, aghh… aww sakit, Pa,” jerit Fitri saat kuhisap seluruh payudaranya. Ciumanku turun ke bawah sampai ke kemaluan Fitri, kakinya kulebarkan untuk memudahkanku menciumi dan menjilati kemaluannya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtgCaqSgL9D
”Mmmfffff… aghhhh…” Fitri seperti cacing kepanasan saat lidahku menari-nari di kelentitnya. Dia menjerit, tapi tidak keras, ”Mmmfffhhh… agghhhh…” Fitri mengangkat pantatnya lebih dekat ke mulutku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2y4Q1ZfTki
”Mmmffhhhhh…” Jilatanku terasa asin, dan ada lendir halus, aku dulu tidak tahu kalau Fitri sudah orgasme. Aku terus menjilatinya sampai…
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5wxMkq7Y47
”Pa, udah, Pa! Geli… mffhhh… udah, Pa,”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFxFs8n1rYs
Aku menatap Fitri, matanya nampak sayu. Aku pun menyudahinya dan kembali memeluknya, aku membiarkan Fitri terlelap walau hasratku belum kesampaian. Aku merasa Fitri bukan sekedar anakku lagi, tapi belahan jiwaku. Perlahan kucium keningnya dan aku pun tertidur.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD1Fwn9DIG2
”Pa, besok Fitri nerima raport. Kata bu guru, yang ambil raport adalah orang tua murid,” kata Fitri malam itu.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHJECrzgPzH
”Duh, gimana ya, nak, padahal papa besok harus kerja,” jawabku sambil meminum kopi.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhszfEShnjP
Lalu Fitri berjalan ke arahku dan memijit-mijit punggungku, ”Pa, kalau sebentar gak bisa ya, Pa?” tanyanya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxS2ue8blJ6
”Bisa sih, nak. Memang jam berapa pembagian raportnya?” kataku sambil membawa tubuh Fitri menghadapku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGhHIrhW0xw
”Mungkin jam 9 an kayaknya, Pa,”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuU90XuewJQ
”Kok kayaknya sih, nak?”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLva534rL9f
Lalu Fitri mencubit kedua pipiku, ”Ih, mana Fitri tauuu,” jawabnya sangat manja.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzufcN0JgDl
”Weaaakkk, bau… nafas Fitri kok bau sih?” tanyaku sambil bercanda, padahal nafasnya sangat wangi.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWpeVv34NlA
fitri
fitri
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrRTZyN9JRI
”Masa sih, Pa?” kata Fitri sambil mengarahkan telapak tangannya ke arah mulutnya lalu mengeluarkan nafasnya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm3t8EGG90d
”Bau kan?” tanyaku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYop1N8qYO8
”Wee… papa bohong,” jawab Fitri sambil memencet hidungku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTeX7me41qG
”Udah, mandi sana,”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3oQ0j8LomI
”Gak mau, Fitri maunya dimandiin papa.”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyeidOGKvbl
”Gak ah, Fitri kan udah besar.”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBvOqDz7Vso
”Ayolah, Pa…” rengek Fitri, ”Papa udah lama gak mandiin Fitri.”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBZeUZtDjji
”Ya udah, papa ambil handuk dulu,” kataku sambil berpikir, sebenarnya aku takut kalau aku khilaf, sementara disisi lain hasratku sangat menginginkannya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZBRXjl9dnO
”Pa, Fitri boleh masuk ke bak air gak?” tanya Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1MLIj2xkPL
”Lho, mau ngapain, nak?”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3LtOIJkQ3G
”Tadi Fitri liat di TV, Pa, kalau orang kaya mandinya di bak gitu,” jawab Fitri, ”Hehehe… Pa, Fitri tau kok kita hidup pas-pasan, tapi gak salah ’kan ngikutin jaman,” terang Fitri panjang lebar.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxbf2US325Q
”Oh, Papa kirain Fitri udah makin oon,” kataku sambil menunjuk keningnya sampai mundur.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz3yQyz6qBp
”Ihh, papa jahat,”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcNv1rpSRNs
”Udah ah, kita mandi. Papa bentar lagi mau ada urusan di luar,” perintahku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡigl7sxjdbS
Fitri mulai membuka bajunya, aku sangat mengamati saat Fitri buka baju dan celana dalamnya, lalu aku membuka semua pakaianku, aku tidak malu lagi menampakkan penisku pada Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk2HAE2iPgb
”Pa, aku masuk ya,” kata Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBkjxJZtOBV
Tanpa menunggu jawabanku, kaki Fitri sudah berada dalam bak air. Bak air kami punya ukuran 50cm lebarnya, dan panjangnya kurang dari 1 meter, sama dengan tingginya. Aku pun mengikuti Fitri masuk ke bak air, kami saling berhadap-hadapan, dan kedua kaki Fitri berada diantara sisi pinggangku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbW5TE3MTCc
jilbab-toge-nia-jateng- latifa putri (2)
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsGvYHkvriJ
”Trus gimana nyabuninya?” tanyaku pada Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl4YgtS9k17
”Hehehe, ya gini, Pa,” jawab Fitri sambil mempraktekkan dengan menyabuni badannya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv4CfshVRlV
”Nak…”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡikcOK8q1TD
”Ya, Pa?!”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY9LhGESz1u
”Kamu gak pernah cerita sama orang kan kalau papa sering mandiin Fitri?” tanyaku sambil melihat aktifitasnya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdOKLcbvvXI
”Fitri udah dewasa, Pa, jadi tau mana yang musti diceritakan dan mana yang tidak,” jawab Fitri mantap.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnVM41etIWx
”Trus kalau sudah dewasa mengapa harus dimandiin?” tanyaku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7yTuQrswAs
Fitri menatap mataku dan mendekatiku. ”Pa, Fitri sangat sayang sama papa. Fitri sangat bahagia bisa punya papa.”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtZHm1vib6T
Aku memeluknya, otomatis di dalam air aku memangku Fitri secara berhadap-hadapan. Fitri juga memelukku, aku tak menyangka kalau Fitri anakku telah tumbuh dewasa. Dewasa dalam sifat, juga dewasa dalam tubuh.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf06Eeip5ZH
”Papa laper ya?” tanya Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMZtHM4q2GO
”Gak, kan tadi udah makan banyak,” jawabku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRnrtgy7cpF
”Trus anunya papa kok bangun?” bisik Fitri di telinga kananku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqksQrEwwt8
Aku mencubit pinggangnya di dalam air.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYHLkCUiZDr
”Pa, Fitri udah tau kok kenapa anunya papa bangun,” kata Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmaSq7mZcL4
”Tau dari mana?” selidikku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuWi4TOYHOT
”Tuh, Pa, si Erna yang ngajarin, teman sebangku Fitri.”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYz1BSHfA9C
”Ohh,” kataku sambil mencurigainya. Aku bersandar di dinding bak mandi, penisku yang tegang terhalang karena Fitri duduk di pahaku. Aku memejamkan mata sambil menggeser-geser pantat Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeAO1WR7uK3
”Tok, tok, tok,” terdengar ketukan di pintu depan. Aku langsung meloncat keluar bak mandi, aku menutup pintu kamar mandi dan memakai baju serta celanaku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWkh7iC5LMj
”Eh, nak Rani,” sapaku pada teman Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡALZRTr1T3Z
”Fitrinya ada, om?” tanya anak itu padaku. Rani adalah anak tetanggaku, sekaligus teman sekolah Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIxogN1vfIK
”Ada tuh, lagi mandi. Masuk yuk!” ajakku. ”Fit, Fitt, ada Rani,” aku pura-pura berteriak kecil.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwlUa1ffhOy
”Iya, Pa, tunggu!” jawab Fitri dari dalam, juga setengah berteriak.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlZVREU0pxj
Aku lalu ke kamar mengganti pakaianku. ”Fit, papa brangkat dulu ya, sekalian nanti papa beliin martabak,” kataku pada Fitri saat dia sudah selesai mandi dan hanya memakai handuk.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlkKNl4vWWv
”Rani, om tinggal dulu ya, baik-baik di rumah,” kataku pada Rani.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzRTzTmNqMa
”Iya, om,” jawab Rani.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡImD3XPtrKh
Aku pun pergi untuk menghadiri undangan di RT sebelah.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8qPCfFzCGv
Setelah selesai undangan, aku bergegas pulang. Aku bertemu dengan Ratmi, ibunya Rani. Bu Ratmi seorang janda, suaminya meninggal karena kecelakaan kereta api di Jawa. Karena tidak punya pekerjaan jadi bu Ratmi pindah ke Pekanbaru, kebetulan adiknya punya lahan karet.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyeBNzEnd8Z
”Bapak mau pulang?” tanya bu Ratmi.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEDe5kU7tfZ
”Iya, bu, kasihan Fitri sudah menunggu,” jawabku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq0p73AO83b
”Kalau gitu mari saya antar, pak!” ajak bu Ratmi.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFisTHmiLgX
”Aduh, trimakasih ya, bu. Tapi saya mau beli martabak dulu buat Fitri,” jawabku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk3cWTUjksT
”Ya gak apa-apa, Pak, nanti kita singgah. Lagian Rani kalau gak salah ada di rumah bapak.”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNzu1904FR2
”Betul, bu. Iya tadi dia datang.”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9AKBcGNc26
Bu Ratmi pun tersenyum.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ13roKQWsPp
”Kalau begitu biar saya saja yang bonceng ya, bu!” tawarku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKojrxrW748
”Iya, Pak, masa saya yang bonceng,” jawab bu Ratmi.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmUQippLVBe
Aku pun membawa motor milik adiknya bu Ratmi menuju rumahku dan singgah beli martabak dulu. Bu Ratmi orangnya manis, bisa dibilang masih seksi. Pinggulnya agak besar, tapi aku tidak tertarik pada bu Ratmi, karena sosok Nurlela istriku tidak tergantikan dan juga sosok Fitri anakku yang sangat kusayangi. Tak pernah terpikirkan olehku untuk mencari istri baru, aku takut kalau nantinya Fitri terlantar.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfJrTvOjeXY
“Nyam, mmmhhhh… martabaknya enak, om,” kata Rani.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjJwnZxAouf
”Iya, Pa, martabaknya enak.” timpal Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxe0Wmai8Mw
Kami berempat makan martabak yang kubeli barusan bersama bu Ratmi. Setelah selesai makan, bu Ratmi dan Rani permisi pulang. ”Sampai besok ya, Fit,” kata Rani sambil melambaikan tangannya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡohm2QGOapp
Aku dan Fitri kemudian masuk ke rumah dan menutup pintu. Seperti biasanya sebelum tidur kalau memakan sesuatu kami sikat gigi, hal ini telah kuajarkan pada Fitri sejak dia umur 5 tahun.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ52iPFcx1Lb
”Papa capek ya?” tanya Fitri saat melihatku memijit-mijit leher.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl7TT3w7ZS5
”Iya, nak,”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3kXOWZYPxC
”Boleh Fitri pijitin?”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmTI8nYlKyT
”Gak usah, nak, besok pagi juga paling sudah sembuh,” kataku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡepSkgn8b3a
”Uhh, kapan Fitri bisa nyenengin papa?” rengek Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy753v2fEwF
Aku memeluknya, tak terasa tinggi Fitri sudah sebahuku. ”Papa tiap hari senang kok,” jawabku, ”Yuk tidur!” ajakku kemudian.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡowzrpZa3a5
Fitri pun menurut, ia lalu membuka semua pakaiannya, termasuk celana dalamnya. Aku pun melakukan hal yang sama, kami lalu naik ke kasur dan berselimut.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWZvfObfThi
”Malam ini dingin ya, Pa?” tanya Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡamvuhAFnS7
”Iya, nak, sepertinya mau hujan,” jawabku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmqRNLLydKs
Lalu Fitri memeluk tubuhku yang telentang dengan kaki dan tangannya, aku kembali merasakan kehangatan tubuhnya. Aku tak tahu kenapa dengan diri Fitri, seolah-olah Fitri sangat suka merasakan atau melihat penisku bangun. Aku merasakan gerak-gerik kaki Fitri di atas penisku, aku berpura-pura tidur, aku mau tahu sejauh mana reaksi Fitri padaku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqwzPv9dHnn
”Pa,” panggil Fitri, tapi aku tidak menjawab. Fitri lalu memegang wajahku, ”Pa,” panggilnya lagi.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWBH3q5aw1e
Aku kembali tidak menjawab panggilan Fitri. Aku merasakan dia bangun. Kubuka sedikit mataku untuk melihat apa yang akan dilakukan oleh Fitri. Anakku itu menurunkan selimut sampai batas kakiku, aku berusaha menahan suaraku karena tiba-tiba Fitri memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Aku berpikir, dari mana Fitri bisa belajar melakukan ini?
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIUoiwfM2FA
Fitri menutup mulutnya, seolah-olah dia mau muntah karena penisku menusuk kerongkongannya. Fitri kembali berbaring dan menarik selimut. Aku amat-amati dari pergerakannya, aku tau kalau Fitri sangat gelisah. Kira-kira 5 menit kemudian Fitri bangun lagi, kali ini dia memegang dan mengocok-ngocok penisku perlahan, serasa Fitri adalah seorang yang mahir dalam urusan esek-esek. Kocokan Fitri membuat penisku bangun, kenikmatan yang kurasakan hampir saja membuatku mendesah. Aku bisa saja bangun dan membalas perlakuan Fitri yang membuatku terbang, tapi aku ingin tau sejauh mana ia bekerja.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzfmaK5GCJh
Dadaku hampir copot dan bisa dibilang aku menahan nafas secara tidak sengaja saat Fitri menaiki tubuhku dan mengarahkan penisku ke lobang kemaluannya, aku merasakan geli campur nikmat saat penisku menempel di lobang kemaluannya. Aku lihat Fitri menggigit bibir bawahnya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmGLDe7ejUP
”Mmmmffhh… aww,” desah Fitri pelan, dia jongkok diatas penisku. Aku tidak bisa melihat ke arah penisku, tapi aku merasakan kalau kepala penisku sudah masuk ke kemaluan Fitri walau sedikit. Tanpa sadar aku menggoyang pantatku naik turun. Melihat reaksiku, Fitri menatapku. Aku menyerah, aku pun membuka mataku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVrlYzekTIs
”Uhh… papa jahat,” kata Fitri sambil menindihku, aku pun memeluknya dan membalikkan badannya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJL7XyIKiy0
Aku mencium bibirnya, kali ini Fitri membalas walau hanya mengecap-ngecapkan bibir. Naluriku membimbingku untuk mengeluarkan lidah, Fitri mengulumnya. Pantatku bergoyang di bawah ke kiri – ke kanan dan ke bawah, menekan kemaluan Fitri. Sekarang Fitri yang mengeluarkan lidahnya, aku menghisapnya. Mmmff… aku merasakan kenikmatan, rasa pertama bagiku. Aku hampir lupa kalau aku mengisap lidah Fitri cukup kuat sampai akhirnya…
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI2wEwFvn5o
”Mmmfffhh… Pa, sakit!” rintihnya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8TzMWhGRzJ
”Hehehe, maaf.” aku mencium payudaranya, kali ini mulutku tidak muat lagi mengisap payudaranya, aku mainkan lidahku di payudaranya secara bergantian.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg5qqx9V3Th
”Mmmmffffhhh… Pa, rasanya kok enak ya?” erang Fitri lirih.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡatBQCErANn
Aku makin semangat mengisap payudaranya, ciumanku turun ke kemaluan Fitri, aku jilati dengan lidahku. Aku tak sabar untuk memasukkan penisku, aku lebarkan paha Fitri, kutuntun penisku ke lobang kemaluannya, kutekan.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2brdEuzRdn
”Aww… sakit, Pa.” kata Fitri sambil merapatkan pahanya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6pmVRDw3hW
Aku meludahi kemaluan Fitri agar licin, lalu kembali kuarahkan penisku ke lobang kemaluannya. Kali ini aku melakukannya dengan penekanan yang sangat pelan, tapi masih sulit. Kuambil bantal dan kuletakkan di bawah pantat Fitri, kali ini agak sedikit lebih nyaman, kedua tanganku bisa bebas tanpa menopang tubuhku lagi. Kusibak bibir kemaluan Fitri dengan kedua jempolku, jelas sudah kelihatan lobangnya yang merah dan sempit. Kubasahi ujung penisku dengan ludahku, kali ini agak licin.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbLgbWuNOUm
”Mmmffffff… Paaa, sakittt!!” lirih Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy9gO6cwPIQ
Aku menekannya lagi.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8tDYfkTXXX
”Paa… aahhh… Fitri gak kuat,”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6gKCeZPB7O
Kulihat kepala penisku sudah masuk, tinggal batangnya. Aku melihat Fitri mengeluarkan air mata, aku kasihan padanya, kucabut penisku dan kupeluk Fitri. Tapi aku merasa tanggung, kembali kuciumi bibirnya, lehernya, payudaranya, juga kemaluan Fitri. Kali ini aku menjilati kemaluan Fitri dengan rakus.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIW4Tgq72ok
”Mmmfffhh… ougghh… Paaa, enakk… mmfff…” Fitri menggoyang-goyangkan pantatnya seakan mau menghindar karena kegelian. Kujilati itilnya, lalu Fitri meremas kepalaku, ”Mmmfffhhh… Paaa, ahhhh…” kembali Fitri mengangkat pantatnya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLUI6xPSvRD
Aku tau kalau dia mau orgasme, maka kusedot pas di lobang kemaluannya dengan kuat.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUl8xVVBxZg
”Paaa…”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh9J9AZIJgD
Aku merasakan ada sedikit cairan hangat, segera kutelan semua, secara bersamaan pantat Fitri menekan mulutku dan aku merasakan pantatnya sangat menegang, dan… ah, nafas Fitri menjadi sangat cepat. Aku melihat wajah Fitri yang orgasme, terlihat sangat dewasa, keringat di keningnya membuat wajahnya semakin cantik.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtsPjZF81PA
Aku berlutut di depan paha Fitri, kulebarkan pahanya, penisku yang setengah tegang kututun ke arah lobang kemaluan Fitri. Lebih baik begini, pikirku. Kalau penisku makin tegang tentu saja sulit bagiku memerawani Fitri. Kutekan pelan penisku, aaahhh… terasa hangat dan enak sekali. Kepala penisku kembali terbenam di kemaluan Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxtcOAgGHGj
”Aww… Pa, sakit,” jerit Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsi3DZUO8E0
Kutekan lagi hingga masuk sekitar setengah centi meter.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQZe7YqaCgW
”Awwww… Pa, ahhh…” Fitri meraung kesakitan.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb6IT68bmBM
Kucabut penisku, aku kasihan padanya. Kemudian aku mengocok penisku, kencang, makin kencang. Tak sampai 3 menit aku merasa mau keluar, tatapanku melekat pada tubuh Fitri dan lobang kemaluannya, ”Aaahh… mmmfffhh…” crooot, croooottt, croootttt, spermaku keluar diatas perut sampai payudara Fitri. Aku menikmatinya sampai kocokanku membuat penisku mengecil, lalu aku berbaring sambil memeluk Fitri dan mengatur nafasku, hingga kami berdua tertidur pulas.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzb2n26kJdt
***
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSRlNbhpwEW
Aku berdiri di teras rumahku, melihat Nurlela istriku yang duduk di bangku teras sambil menangis.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTCrSR22nvw
”Kenapa kamu tega melakukannya pada anak kita, Pa?” tanya istriku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8jnVD9vWYi
Aku mendekat ke arah Nurlela, ”M-maafin papa ya, Ma. Papa kesepian semenjak ditinggal mama,” jawabku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzFHKtbPuW4
”Tidak!!!” Nurlela menatapku dan menunjukku dengan jari telunjuknya, seakan-akan mau menerkamku. Dan plakk, plakk, Nurlela menamparku dengan keras.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ71Sal769pv
”Dia bukan anakku, dia bukan darah dagingku, dia bukan anakku,” nafasku terasa sesak.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVquGZiqpDn
”Pa, Pa! Bangun!”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOkywB76A00
”Pa…”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbvVyyiZLxR
Ohh, aku bermimpi. Keringatku bercucuran dan nafasku ngos-ngosan seperti habis berlari.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6EbObrQYmc
”Papa mimpi buruk ya?” tanya Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMzAWjiFy9c
”Iya, nak,”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgZFa4wC588
Lalu Fitri keluar dari kamar, tak lama kemudian dia datang membawa air minum. Aku meminumnya, aku melihat jam pukul 02.30 WIB.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSzLF5AnDZ6
”Makasih ya, nak, kita tidur lagi yuk,” kataku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOUkjuJqFAm
”Iya, Pa,” Fitri memelukku, sementara aku mencoba melupakan mimpi tadi dan aku pun terlelap.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡecSnxFjto9
Seharian aku teringat mimpiku, bahkan aku bekerja tidak semangat, aku telah menghianati Nurlela. Ya, aku tidak akan mengulangi lagi perbuatanku, aku berjanji dalam hati. Hari ini aku sengaja pulang agak larut malam, kulihat jam sudah hampir jam 12 malam.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjbG23bi0O0
Tok, tok, tok, kuketuk pintu rumah. Tak lama Fitri membukakan pintu, ”Kok lama, Pa, pulangnya?” tanyanya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBdZpbjI9TP
”Iya, tadi banyak pekerjaan,” jawabku sambil membuka bajuku yang kotor. Kulihat tudung saji di meja makan, lauk dan pauknya masih banyak.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCZx8KaXZ7V
”Pa, Fitri laper,” kata Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZEMPKl0FdG
”Lho, kenapa belum makan?” tanyaku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYjD2ZIoPcI
”Fitri nunggu papa.”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXldcUYZOYn
”Lain kali kalau papa pulang telat, Fitri makan aja dulu,” seruku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMawILpVvRJ
”Ogah ah, Fitri maunya makan bareng sama papa.”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ2fdNL1bxt
”Ya udah, papa mandi dulu ya,” kataku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSKDErmpcaQ
Lalu aku mandi, kali ini aku membawa baju ganti ke kamar mandi. Setelah selesai mandi, kami langsung makan.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwdYQ0P1xiy
”Hooaaammmm… kita tidur yuk,” kataku sehabis makan.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtP1AGGpfCN
”Iya, Pa, Fitri juga ngantuk,” kulihat Fitri membuka bajunya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGBiUy73UBK
Oh tidak, batinku. Aku sengaja tidak membuka pakaianku, lalu kami beranjak ke tempat tidur. Aku menatap langit-langit kamar, sulit kupejamkan mataku, terIngat mimpi tadi malam. Istriku, maafkan aku, batinku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC1MFBCoxlR
Kulihat Fitri, oh bagaimana mungkin aku tahan dengan semua ini, namun aku tidak mau lagi mengulangi perbuatanku, maka segera kubalikkan badanku membelakangi Fitri, sampai aku pun tertidur.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjiWNMgamNW
***
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWWCRNa5DlF
Hari ini aku tidak kerja, aku sudah minta izin sama juraganku agar bisa libur selama 3 hari, kebetulan Fitri juga sedang libur kenaikan kelas. Aku bangun sekitar jam 9 lewat, kulihat Fitri sedang asik menonton TV bersama Rani.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPVTxoWKQKF
”Udah bangun, Pa?” tanya Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3IbZOsoCvF
”Iya nih, hoaaammm… tapi masih nguaantukk,” kataku sambil menguap. Aku melihat Rani memakai daster yang agak tipis, aku bisa melihat garis-garis celana dalamnya karena posisinya menonton sambil telungkup. Pantatnya sudah lumayan montok, lebih besar dari pantat Fitri. Uhh, penisku mendadak bangun, aku sengaja duduk dibelakang mereka. Karena serunya acara yang di tv, mereka diam saja, tapi kaki Rani yang ditekukkan ke atas bergoyang-goyang, dilebarkan lalu dirapatkan. Saat dilebarkan aku bisa melihat sedikit celana dalamnya, kutelan ludahku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIADsx8sRbe
Aku lalu ke kamar untuk mengambil koran dan kembali lagi, aku pura-pura membaca koran tapi tempat dudukku berpindah agak lurus di belakang Rani. Kulihat mereka berdua masih asyik menonton, penisku menegang, jujur saja tubuh Rani lebih indah bila dibandingkan tubuh anakku, Fitri. Sekilas kalau dilihat, Rani seperti wanita dewasa. Entah kenapa melihat paha dan pantatnya, penisku jadi sangat tegang.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkqRKVAodNE
Uhh, aku ke kamar lagi, mengganti celanaku dengan sarung tanpa memakai celana dalam. Aku keluar lagi dari kamar, walah sialan, pikirku, Rani sudah duduk. Tanpa mikir panjang, aku ke kamar mandi. Saat aku mandi, pikiranku berkecamuk, kenapa akhir-akhir ini hasratku semakin tidak terkontrol. Selesai mandi, aku makan, tak lupa aku mengajak Fitri dan juga Rani, tapi Rani tidak mau, alasannya sudah makan.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLDTz9MlamP
”Pa, nanti sore kita ke pasar ya!” kata Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRid61acIvJ
”Mmm, iya deh. Jam berapa, nak?”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgfSJjJwgdI
”Jam lima aja, Pa, sekalian belanja juga lihat pasar malam,”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtlmtyBti9U
”Iya, om, mumpung liburan,” potong Rani.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvTzcTqSYKp
”Ok, nanti sore kita pergi. Tapi nunggu sore enaknya kita ngapain ya?” tanyaku pada Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6g5uNWgqWj
”Hehehe, nonton aja, Pa,” jawab Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡABWZE3Vg5V
Selesai makan, aku ikut nonton bersama Fitri dan Rani. Kali ini kami nontonnya bersandar ke dinding kamar, Fitri yang manja padaku langsung tidur di pahaku. Rani juga tak mau kalah, katanya dia rindu sosok ayah, jadi Rani bersandar di bahuku. Tanganku yang kanan membelai-belai rambut Fitri, sementara tangan kiriku memegang tangan Rani. Hampir 2 jam kami menonton hingga Fitri tertidur di atas pahaku, sementara Rani tidak lagi bersandar di pundakku, dia berbaring dengan posisi pantatnya sangat dekat dengan pantatku, dasternya agak terangkat.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGqNObJFdk
Melihat itu, penisku mulai bangun. Kugeser kepala Fitri ke lantai, aku lalu ke kamar membuka seluruh pakaianku. Aku kembali lagi, kusingkap daster Rani sampai ke perutnya, celana dalamnya yang warna putih sekarang terlihat jelas. Kuangkat kaki Rani satu sehingga posisinya sekarang seperti orang melahirkan, kudekatkan wajahku ke kemalauannya, kuendus aromanya. Hmm… bau keringat, batinku. Kujilati celana dalamnya dengan posisi menungging, rasanya asin. Mungkin Rani tadi pagi belum mandi, batinku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLDu3TwvjVQ
Kusingkap celana dalamnya ke samping agar aku bisa melihat lobang kemaluannya, aku tidak berani membuka celana dalam Rani, pasti dia terbangun. Kuisap jari telunjukku lalu kumasukkan ke lobang kemaluan Rani, sluupp… jariku masuk semua. Aku penasaran, lobang kemaluan Rani agak longgar ketimbang punya Fitri, aku yakin pasti Rani pernah bersetubuh. Kucucuk-cucukkan jariku, Rani mulai bergerak, dia merapatkan pahanya. Kudiamkan beberapa saat jariku di dalam kemaluannya, lalu kucabut.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQuYid1E8zN
Sekarang giliran penisku kubasahi dengan air liur, lalu kuarahkan ke lobang kemaluan Rani. Lututku agak sakit menekan tikar pandan, tapi kutahan. Perlahan kepala penisku masuk dengan mudah, kutekan lagi, ”Mmmmfff,” aku menahan desahanku saat penisku sudah masuk semua. Ohhh, perjakaku ternyata buat Rani.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRsWNQ9bD7X
Kulihat Rani mulai gelisah. Aku lalu menopang tubuhku dengan tangan agar tidak menindih Rani. Mulai kugoyang pantatku, aku merasakan kalau pantat Rani juga ikut bergoyang, ohh makin nikmat. Makin lama goyangan pantatku menjadi semakin kencang.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiIrllO3N98
”Mmmfffhhhh,” desah Rani.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjHJp0Q9yqg
Kucium bibirnya, Rani pun membalas ciumanku, bahkan lidahku disedotnya, dia sudah tak tidur lagi. Aku merasa penisku mau mengeluarkan sesuatu yang tak bisa kubendung, ”Oougghhhh,,.” kutekan pantatku sekuatnya, crrrooottt… crooottt… spermaku keluar di dalam kemaluan Rani. Tak kusangka aku bisa ML dengan Rani. Aku lemas dan menindih tubuhnya, kubiarkan penisku bersarang di dalam kemaluan Rani. Kupandangi wajahnya, tapi mata Rani menatap ke belakangku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJjwtG4ryJK
Deg!! Ternyata Fitri melihat kami. Mataku dengan mata Fitri saling bertatapan saat aku menoleh ke belakang, aku menjadi sangat malu. Lekas kucabut penisku dan duduk sambil menutupi wajahku. Aku masih diam, begitu juga dengan Rani dan Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx592221ouP
”Om, Fit, aku permisi pulang,” kata Rani.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjfV7v7Y4Mv
Aku dan Fitri tak mengeluarkan sepatah kata pun. Setelah Rani pulang, Fitri masuk ke kamar dan aku hanya bisa menyesali perbuatanku, namun sekaligus juga menikmatinya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyFYnfrvuNT
Seminggu setelah kejadian itu, aku dan Fitri jadi jarang komunikasi, bisa dikatakan hanya sekali, itu pun saat Fitri minta uang mau beli buku baru. Sikap Fitri mulai berubah, cenderung lebih cuek, dia tidak mau lagi makan bersamaku, apalagi minta dimandikan, dan kalau tidur selalu membelakangiku, tapi tetap saja hanya memakai celana dalam dan bh. Sudah 2 hari ini aku melihat Fitri memakai bh, tentu saja bukan aku yang membelikan.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Am3dGVQ61
Pada suatu malam cuacanya sangat panas, PLN pun mati karena ada kerusakan. Aku kegerahan, keringatku bercucuran. Aku pergi ke kamar untuk membuka semua pakaianku, juga celana dalamku. Kukipas-kipas tubuhku menggunakan buku tulis Fitri yang kuambil di atas meja samping tempat tidur. Aku perhatikan Fitri melakukan hal yang sama, dia telanjang dan mandi, padahal sudah pukul 10 malam. Kucoba tidur tapi tidak bisa, panasnya suhu membuatku selalu mengeluarkan keringat.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ31iR8UklAK
Aku lihat Fitri sudah selesai mandi dan merasa segar, dia lalu berbaring di sampingku dengan membelakangiku. Aku mulai gemas dengan sikapnya, seakan-akan aku bersalah padanya. Tapi melihat Fitri yang tenang tidak mengipas-ngipaskan buku membuatku iri. Aku ke kamar mandi dan, byuuurrr… oh, segar juga mandi, batinku. Selesai mandi ternyata aku mulai tenang, perlahan rasa kantukku datang. Hooaaammm… dan akupun tertidur.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhtObPK11sY
Suara gledek membangunkanku, ternyata hujan turun sangat lebat, membuat tubuhku kedinginan. Begitu juga dengan Fitri, dia bangun akibat suara gledek yang memekakkan telinga. Fitri menyelimuti tubuhnya, aku mencoba masuk ke dalam selimut itu, Fitri membiarkanku. Kupeluk dia dari belakang, ohh hangatnya, gairahku mulai muncul seiring penisku yang perlahan membesar. Aku merasakan penisku menempel di pantat Fitri yang membelakangiku. Tanpa sengaja kudorong-dorong pantatku, juga tanganku telah memegang payudara Fitri dan sedikit meremas pelan. Fitri diam saja kuperlakukan demikian. Aku makin berani, kucium leher belakang Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡprPgMYaYKX
”Mmffhhh… ahhhh… Pa,” Kini Fitri membalikkan badannya menjadi telentang, gairahku sudah terbakar hingga aku lupa pada janjiku, dengan rakus kukulum bibirnya, juga payudaranya, lidahku menari-nari di putingnya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ln3rYoxXU
”Mmmffhhhh… mmffhhhh… Paa, ahhhh… Pa.” rintih Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkcUlfqvyjW
Kudekatkan wajahku ke kemaluannya, langsung kujilat dan kugigit pelan itilnya. Aku menelan semua cairan yang keluar dari kemaluan Fitri, bercampur aduk dengan ludahku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp1zNCAgl2L
”Aaaahhhh… Paaaa… Paaaaa…” Fitri makin mengerang hebat.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwFQrOOLL1D
Kuludahi telapak tanganku lalu kugosok ke penisku agar licin, kuarahkan penisku perlahan. Kulihat wajah Fitri, aku tidak tahu maksud Fitri saat menganggukkan kepalanya. Perlahan tapi pasti, tanganku yang satu memegang penisku, sedang tangan yang satu lagi membuka bibir kemaluan Fitri, kudorong pantatku…
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEQcLwPd34U
”Ooughhh… awww…” Fitri mendesah bercampur menahan rasa sakit. Kulihat penisku sudah mulai masuk, bahkan kepala penisku tidak kulihat lagi. Aku merasa agak ngilu di bagian penisku, tapi sangat menikmatinya. Kudorong lagi perlahan, perlahan, perlahan…
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFUW6pBtVtg
”Mmmffhhh… Paaaa… sakittt!!” kata Fitri lirih. Penisku telah tertanam setengah dalam kemaluannya, kudorong lagi dengan tekanan yang lebih kuat, sleppp!!!
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoJ88Yg2hzJ
”Aahhhhhhh… Paaaaa…” ia menjerit.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKVp2cXc2rZ
Aku menutup mulut Fitri agar tidak kedengaran sampai ke luar. Aku melihat air matanya menetes, aku kasihan padanya, tapi juga tak ingin memutus kenikmatan ini.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4h9Ebia5Uw
”Tahan ya, Sayang, tahan,” kataku mantap, aku goyang-goyang pantatku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMTiOHZ1hTJ
”Aahhhh… aaahhhh… aaaahhhh…” Fitri merengek saat penisku bolak-balik menghantam dinding kemaluannya, nikmatnya tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Fitri hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala saat kupercepat goyanganku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡilGgtmhyx6
”Aaahhh… aaahhhh… aaahhh… oh anakku, memekmu enak sekali… mmmfffhhhh!!” aku mengeluarkan kata-kata vulgar, dalam sekejap aku bagaikan profesional.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1pZEPdFMJ4
”Ohhh, Fitri anakku… kita ngentot… ahhhh… aahhh…” Crrroootttt… spermaku keluar banyak sekali sampai tak bisa kukatakan, aku puas dan terbaring lemas sampai aku tak tahu keadaan Fitri. Sambil mengatur nafas, aku menciumi Fitri dan memeluknya. Oh aku telah merenggut keperawanan Fitri, anakku sendiri, batinku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPYFo38YTLj
Seminggu setelah kejadian itu, aku selalu menjaga sikap, baik di rumah maupun di lingkunganku, aku takut perbuatanku diketahui orang lain. Biar bagaimanapun tingginya hasratku, aku dapat mengontrol sikapku. Aku juga telah memperingatkan Fitri agar jangan terlalu manja bila ada orang lain, di samping itu juga aku sangat ketakutan apabila Fitri hamil. Seingatku waktu memerawaninya, aku lupa untuk tidak mengeluarkan spermaku di dalam kemaluannya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU3lEGg28ED
”Pa, papa lamunin apa?” tanya Fitri membuyarkan lamunanku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtX96LvtNTD
”Eh, kamu udah pulang, nak… nggak, Papa cuma mikirin kerja,” jawabku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBBw3iBDSim
”Oh… Pa, Fitri bisa ikut les computer? Soalnya teman-teman Fitri pada ikut,” lanjutnya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡncVxA1Ykp6
”Boleh aja, nak, Papa justru senang.” jawabku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJvZC8XyrjE
”Makasih ya, Pa, muaaaahhh…” Fitri menciumku. ”Mulainya sekarang, Pa, jam tiga, tapi harus bawa uang daftar sama biaya beli disknya,” lanjut Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoR668Vdhry
”Oh, berapa katanya, nak?” tanyaku sambil menatap payudara Fitri yang membuatku menelan ludah.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlTASqcd5fw
”250rb, Pa.” jawabnya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbVKr7mFA5X
”Kok mahal amat, nak?” aku mengerutkan alis, belakangan ini keuanganku semakin menipis untuk biaya kami dan juga biaya sekolah Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMzRtv8Iw5p
”Gak tau, katanya segitu, Pa,” jawab Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFcdu6aIzBj
Aku mengeluarkan dompet, isinya cuma 50rb. Lalu aku ke kamar dan membuka lemari pakaianku, kubuka amplop yang terletak di bawah lipatan baju. Aku menarik nafas, sisa gajiku bulan kemarin tinggal 400rb, kuserahkan 250rb pada Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBK99hg708d
”Nih duitnya, tapi belajarnya yang sungguh-sungguh ya!” nasihatku pada Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbrdVDmP5de
Fitri menerimanya dan memelukku, ”Makasih ya, Pa,”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdEsGWjvNSz
Aku mencium rambut Fitri yang bau sinar matahari, ”Ya udah, kamu makan dulu sana,” kataku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJoZCu4g9XW
”Belum laper, Pa, Fitri mau tiduran dengan papa, nunggu jam 3,” jawab Fitri. ”uhhh… gerah ya, Pa,” lanjut Fitri sambil membuka baju sekolahnya, ”Papa, sini, dekat Fitri,” ia memanggil.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaQ5g5eFp8g
Tingkahnya sungguh sangat menggoda imanku, kubuka semua bajuku dan kutindih tubuhnya, kucium bibirnya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjI0RrZoAfV
”Mmmffffhhhh… Paaa… mmfffhhhh…” Fitri merintih.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP0bPi1s9nP
Salah siapa, batinku. Aku langsung membuka celana dalamnya, sslrruupp… kemaluan Fitri kujilat dan kusedot habis-habisan.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5HqOrOPUov
”Aaagghhh… Paa, enakk… ugghhh…” Fitri mengangkat-angkat pantatnya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIRp4CijycI
Aku mengangkangkan kaki Fitri dan mengganjal pantatnya dengan bantal. Kuarahkan penisku tepat di lobang kemaluan Fitri, kutekan, ”Mmmfffhhhh… Pa,” dia merintih saat seluruh batang penisku habis ditelan kemaluannya yang sempit dan hangat.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGUR3tLHmTh
”Paaa…”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiXos3Ksamh
”Iya, nak…”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCxVYGCud0D
”Mmfffhh… enak, Paa…”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrBlgsBeizW
”Apanya, nak?” Goyangan pantatku makin kupercepat.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWxHI6qsqNR
”Titit papa, enaaakk…”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKhQa1FW2v0
”Apa titit itu, nak?”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVI36Ee2xKV
”Kontol papa,”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLJRUgT8jxx
Aku makin bernafsu mendengar kata-kata Fitri. Aku merasakan sesuatu akan keluar dari penisku, kugoyang pantatku makin kencang, dan puting Fitri aku lumat habis, kuhisap sekuat-kuatnya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQEDBxbhUIj
”Paaa… aaaaghhhhhhhh…” Fitri menjambak rambutku, dan crooottt, crooottt, penisku mengeluarkan sperma yang banyak sekali di dalam kemaluan Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhKYNvFh7bn
Disaat yang hampir bersamaan, ”Paaaa… aaaghh!!” Fitri seperti mengejan, pantatnya menekan penisku sangat kuat. Rupanya dia juga orgasme, kami sama-sama puas. Aku masih membiarkan penisku di dalam lobang kemaluan Fitri sambil mengatur nafas, siang itu kami berdua mandi keringat.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL3QqNdZvfp
Aku melihat jam sudah menunjukkan pukul 2 lewat. ”Nak, mandi sana,” kataku sambil turun dari tubuh Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡADCIjuVtlx
”Bentar lagi, Pa,” jawab Fitri sambil memegang penisku, aku membiarkannya. Tak beberapa lama Fitri beranjak dari tempat tidur, aku merasakan angin yang segar, rupanya Fitri memindahkan kipas angin yang ada di luar ke dalam kamar. Aku menikmatinya sampai tertidur.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTRhb0BWk7G
”Pak!!”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUj93TWSfu4
Tok-tok-Tok…
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuAjpivNgHo
”Pak, Pak…”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR2Ek5DgeeX
Aku bangun saat mendengar ketukan di pintu depan, masih jam 4. Uh, siapa ini yang mengganggu tidurku, batinku. Kubuka pintu dengan keadaan mata yang masih terkantuk-kantuk.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqOxL5AiTPb
”Aawwwww!!” bu Ratmi lekas menutup kedua matanya sambil berbalik.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡefGoKUjcrX
Oh tidak!!! Aku lupa memakai celanaku. Aku langsung balik ke kamar dan mengambil handuk, segera kulilitkan ke pinggangku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmcVpSx5Pm3
”Maaf, bu,” kataku. ”Ada apa ya, bu?” lanjutku untuk memecah kebekuan.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWRqsY2zhfM
”Anu, pak, maaf mengganggu. Bisa pinjam kamar mandi?”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLASkjFT2qZ
Tanpa kujawab, bu Ratmi langsung nyelonong ke kamar mandi. Suara kentutnya sampai kudengar, aku tersenyum dan berpikir; aneh, kenapa juga bu Ratmi kesini? batinku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY5Em6Oy429
10 menit kemudian bu Ratmi keluar, ”Makasi ya, pak. Kamar mandi kami rusak, mungkin tersumbat,” kata bu Ratmi.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCcF6DTthwp
”Iya, Sama-sama, bu, nggak apa-apa.” jawabku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpuQ9oYGFUi
”Fitri kemana, pak?” tanya bu Ratmi.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ36uDTqLZS5
”Fitri sedang les,” jawabku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQysdCkTIqX
”Oh, pantesan bapak telanjang,” kata bu Ratmi sambil tertawa kecil.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ebfIAVUhA
Wah, bu Ratmi ini agak genit juga, batinku. Dia tidak langsung pulang, malah duduk di dekatku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCIm2cRPOQf
”Bu Ratmi belum mau pulang?” tanyaku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3al7rZ3vXO
”Ehh, gak boleh ya lama-lama?” jawab bu Ratmi agak menggoda.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxA2n2U5Xid
”Boleh sih, bu, tapi malu dilihat tetangga,” jawabku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc9wAfuXHAV
”Betul juga ya, pak, kalau begitu saya pamit aja deh,” kata bu Ratmi sambil menuju pintu dan langsung pulang.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgGvadFsKbX
Aku bergegas mandi, belum sempat kubilas badanku, ada yang memanggil-manggil dari luar.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsbljyhdvfe
”Fit, Fitrii…”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSNAorlSN0i
Siapa lagi ini, pikirku. Aku lilitkan handuk ke pinggangku dan…
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡARUrXI9AHM
”Eh, maaf, om, Fitri di rumah?” tanya Rani.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb4ZRxtDRwS
”Nggak, lagi les computer,” jawabku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8DlRpXumXS
”Ohh, Rani cuma mau minjam buku, Om,” lanjutnya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKaEXdSFgN0
”Tunggu aja, bentar lagi juga balik,” kataku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlCs0vfdhfs
”Iya, om,” jawab Rani sambil memandang ke arah penisku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlU2NYzdnWD
”Tapi nunggunya di luar aja ya,” lanjutku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhTy1F94YVW
”Iya, om.” jawab Rani.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQDYld1jR1f
Aku pun balik ke dalam dan mandi kembali.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJGcr24gLvq
***
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡntUfqIDWtl
”Pa, lain kali kalau rani datang, suruh aja pergi!” kata fitri agak jengkel.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkroaabsykT
”Lho, kenapa, nak? Rani kan teman sekolahmu,” jawabku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg3WrQXdHPu
”Tapi Fitri tidak suka padanya,” jawab Fitri tegas.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGObJPK5ZOH
Aku tau Fitri pasti tidak suka karena penah melihat kami sedang ML. ”Papa gak tega, nak,” lanjutku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqdBpikrOYe
”Gak tega apa suka?” jawab Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAq1E7nlvmc
”Ngg… ehh, kok gitu ngomongnya?”
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ2OWyfgyw0
Fitri kemudian ke kamar dan menangis telungkup. Aku biarkan dia sendiri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGt9OmlggFu
Suatu malam aku dan Fitri menonton acara reality show, dimana ada perkawinan incest di pedalaman India dan melahirkan anak yang cacat. Aku dan Fitri saling berpandangan, ada tersirat rasa penyesalan dalam dirinya, begitu juga aku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs7aL6Pn0Dz
Aku ke kamar dan membaringkan diri, aku mencoba mengingat masa lalu bersama istriku, Nurlela. Ahh, tak terasa air mataku menetes. Aku merasakan kehadiran Fitri disampingku, hanya saja dia membelakangiku. Kami diam dalam pikiran masing-masing, hening, kami diam padahal tidak tidur.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF2q5nwNA7C
”Pa,” kata Fitri sambil membelakangiku. “Fitri takut hamil, Pa,” lanjutnya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0cWVxUvrDp
”Papa juga, Nak,” jawabku. ”Sepertinya kita harus menghentikan hubungan kita yang sudah terlalu jauh ini,” lanjutku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTwXfygNTkd
”Iya, Pa, Fitri setuju,” kemudian Fitri membalikkan badannya sambil memelukku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlopPXBhrzz
***
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJjwmFomn9D
Satu bulan kemudian hal yang kutakuti pun terjadi, pagi itu selepas aku selesai sarapan dan mau berangkat kerja.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhpfU5SgFyB
”Weaaakkk… weaaakkk…” Fitri muntah-muntah di kamar mandi. Rasa takut akan firasatku, langsung kudekati Fitri, kubekap mulutnya dengan telapak tanganku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSV2wuuGtp5
”Sstt… ditutup, nak, mulutnya kalau mau muntah. Nanti ada orang yang dengar,” kataku pada Fitri, aku sangat gugup dan dihantui rasa takut.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv30GPLzfi7
”Mmffhh,” Fitri melepaskan tanganku. ”Pa, Fitri takut,” katanya sambil menangis.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKSGtfTRLjR
”Stttt… tenang, nak, tenang. Kamu masih mual?” tanyaku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ69UfHeNr1k
”Dikit, Pa.” jawab Fitri sambil memukul-mukul perutnya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUYrFEKjEjc
Aku tak kuasa melihat tingkah Fitri, pikiranku bercampur aduk, tapi logikaku menyadarkanku. Jika orang mengetahui Fitri hamil karena aku, pasti warga akan mengamuk, atau bisa saja memukuliku dan aku dipenjara. Oh tidak, aku teringat kedua orang tuaku. Tanpa pikir panjang aku mengajak Fitri ke suatu tempat, tentunya dengan tujuan aborsi. Tapi tidak semudah yang kukira, aku harus menjaga dan menutup rapat-rapat kejadian ini.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡclFqruCZIt
”Pa, kita mau kemana?” tanya Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7fJb9lN5e8
”Sabar ya, nak!” jawabku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUv1JheUAkh
Aku membawa Fitri ke luar kota dan bertanya-tanya pada orang dimana ada tempat aborsi, untung saja ada yang membantu. Aku menemukan alamat dukun yang diberitahukan kepadaku. Setelah menjelaskan semua pada sang dukun maksud kedatangan kami, aku dan Fitri disuruh masuk ke sebuah kamar. Aku hanya bisa melihat dan kasihan pada Fitri, dia mengerang kesakitan, mungkin sangat kesakitan, sampai air mataku menetes dan memohon pengampunan pada yang maha kuasa.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtdWcMv3RSQ
Setelah Fitri menggugurkan kandungannya, dia terlihat sangat lemas, ibarat bunga yang sudah layu. Aku memutuskan untuk menginap di rumah dukun tersebut mengingat kondisi Fitri yang masih labil. Keesokan harinya baru aku membawa Fitri pulang, tentu saja aku mengatur agar pada saat tiba di rumah tepat pada malam hari, agar orang tidak curiga.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHLhyvkMUEj
Selama seminggu Fitri kuliburkan dari sekolah, keadaannya pun mulai membaik.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Ln7UpCiZP
”Pa, mau bikin apa?” tanya Fitri pada suatu hari.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6x3lrvnylm
”Ini, papa mau buatin kamar buat kamu,” jawabku sambil memotong triplek dengan gergaji.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFw9i1TgFW1
”Fitri bantu ya, Pa!” lanjutnya.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP82xh95DwU
”Gak usah, nak, kamu kan lagi sakit. Udah, mending kamu istirahat aja,” jawabku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ658IRqEIcU
Aku lihat Fitri tidak beranjak, ”Pa, Fitri kangen mama.” kata Fitri lirih.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFJdZfy9fON
Aku menatapnya. ”Papa juga, nak.” jawabku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEwyugJvIuQ
”Kenapa papa tidak mau menikah lagi?” lanjut Fitri.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRhfAIHq6Fv
Aku terdiam mendengar pertanyaannya, tak bisa kupungkiri kalau benih cintaku telah tertanam pada diri Fitri. Kuambil nafas dalam-dalam, ”Udah sore, Nak, mandi sana!” kataku sambil menyudahi pekerjaanku.
648Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4jOBkm79Sg
Aku melihat Fitri menutup pintu kamar mandi, mungkin dia telah sadar akan apa yang dilakukan selama ini adalah salah. Aku merasa bangga pada Fitri yang memiliki sifat dewasa walau ada keinginan di hatiku untuk mengulangi kenangan bersamanya.
ns18.117.196.141da2
