Hai, sudah lama sekali gak ketemu denganku ya? Sekarang aku, wawan, akan kembali menceritakan pengalaman yang kudapat dengan seorang mahasiswi berjilbab baru-baru ini.
Pada suatu hari, aku sedang berjalan dan melihat sebuah pengumuman tentang sebuah kursus les privat bahasa inggris. “Diampu oleh mahasiswi bahasa inggris tingkat akhir yang sangat kompeten di bidangnya” kata pengumuman itu.
Wah, mahasiswi, pikirku. Langsung saja aku coba untuk mengontak dan mendaftar lewat nomor yang tertera di pengumuman itu.
Akhirnya, siang itu juga, setelah janjian di rumah baruku yang kecl namun terawatt rapi (yaiyalah, biaya perawatanya aja 2juta sebulan!), aku menunggu dia. Tidak sampai 5 menit dari waktu yang disepakati, bel pintu depan berbunyi dan ketika kubuka, kulihat sesosok wajah cantik yang berjilbab, tersenyum didepan pintu.
“Assalamu alaikum.. mas wawan ya?” kata dia. Segera saja kupersilahkan masuk dan kubawa ke ruang dalam rumahku, agar lebih pribadi hehe.
1285Please respect copyright.PENANAYge4mCxHEs
rupanya gadis manis berjilbab hitam ini namanya Lina, mahasiswi tingkat akhir di sebuah perguruan tinggi negri terkenal. Manis juga, pikirku. Kulitnya putih langsat, tinggi, lebih pendek sedikit dari aku. Kira – kira sekitar 165 cm. Wajahnya oval dengan hidung yang mancung. Yang paling menggairahkan adalah bibirnya. Kecil merah muda merekah.. Badannya lumayan bagus, agak kurus tapi montok, terutama bagian pantat dan dadanya. Ia mengenakan rok hitam panjang dan baju yang longgar. Buahdadanya yang besar nampak menyembul dari balik jilbab dan baju hitamnya. Lina ini baru brumur 21 tahun. Masih muda juga, pikirku.
Setelah beberapa lama berbincang2 dan masuk ke materi, terlihat Lina agak gelisah. Tentu saja gelisah, karena sudah kucampur obat perangsang diminumannya hehe.
“Eh,… mas… bisa pinjem kamar mandinya“, tanya Lina beberapa saat kemudian.. Kelihatannya Mahasiswi berjilbab cantik itu sudah gak kuat. Biasa terjadi pada yang terangsang, mereka langsung ke kemar mandi. Yang gak kuat lagsung masturbasi sendiri, yang kuat Cuma membasahi muka agar sadar.
“Bisa,… masuk aja…. Sepi koq, nggak ada siapa – siapa. Kamu jalan terus aja, ntar kamar mandinya di sebelah kiri.“ Jawabku. Sengaka kuberi kamar mandi yang slotnya agak rusak sehingga gak bisa dikunci hehe. Langsung saja Lina bergegas menuju kamar mandi, entah mau apa hehe. Langsung saja ku ikuti dirinya perlahan.
Beberapa saat kudiam didepan pintu kamar mand, sampai kudengar desahan dan rintihan Lina, wah, ternata dia gak kuat, udah pegang2 sendiri kataku hehe. Langusng saja aku masuk ke dalam kamar mandi. Kudapati si Mahasiswi berjilbab montok itu ini duduk di kloset sambil memeknya terbuka lebar. Roknya sudah tersingkap keatas. Tangannya mengelus2 memeknya keenakan.
“Eh,.. sorry mbak, cuma mau nganterin sabun….“, kataku. Agak lama juga kami berdua terpaku. Lalu perlahan – lahan aku mendekati Mahasiswi berjilbab cantik itu yang masih termangu. Wajahnya merah padam, sebagian malu, sebagian lagi gak kuat menahan birahi. Kepalanya menggeleng pelan, namun tangannya tidak mampu berhenti memegang memeknya. tanganku mulai mengocok kontolku dengan pelan dari luar celana jeansku. Mahasiswi berjilbab cantik itu merhatiin apa yang aku sambil terus memegang memeknya.
“Tolong dong sekalian pegang kontolku, mbak…..“, pintaku sambil mendekat. Lina kelihatan ragu.
Kuhampirinya dengan pelan. Kutarik tangannya dan kutuntun ke kontolku. Dipegangnya kontolku dengan ragu ragu. Kemudian dengan lembut ia mulai mengocok kontolku turun naik. Kesampaian juga keinginanku untuk dikocok tangan halus itu.
“Ahh… enak sekali mbak….uh…“. rintihku. tanpa disuruh tanganku mulai merengkuh payudaranya yang sintal.
“Ssshh.., ahh…jangan… “ Lina merintih keenakan. Tak kuhiraukan omongannya, tanganku mulai merogoh payudaranya. Mahasiswi berjilbab cantik itu semakin terangsang. tangannya mulai mempercepat ritme gosokannya di memeknya dan kontolku. Segera tanganku menyibakkan jilbabnya kepundaknya, lalu mencopoti kancing baju dan BH nya. Segera setelah baju dan BH nya jatuh ke lantai, payudara Lina dapat terlihat dengan jelas. Padat sekali dan berwarna putih mulus dengan puting susu yang berwarna pink. Putting susu itu membusung kedepan memperlihatkan lancipnya payudara Mahasiswi berjilbab montok itu. Langsung kuremas payudara kirinya sementara tangan kananku memilin – milin dan menarik putting susu kanannya.
“Ah……“ Lina semakin merintih keenakan. Kudekatkan kepalaku ke dadanya, ku hisap – hisap puting kanannya. Lina semakin menggelinjang. Tangan kananku mulai bergerak turun, mengelus – elus perutnya yang padat. Karena terangsang, dengan cepat aku melorotkan celana jeans dan cd ku. Kontolku langsung menyembul keluar memperlihatkan seluruh bentuknya. Mata Mahasiswi berjilbab montok itu tak lepas – lepasnya dari kontolku.
Tangannya mulai membelai buah pelirku dengan ganas semantara tangannya yang lain semakin keras mengocok memeknya.
Nikmat sekali rasanya gesekan tangannya dengan kontolku. Rasa enaknya sampai ke seluruh urat sarafku sehingga tanpa kusadari badanku mulai bergetar keenakan. Kedua tanganku segera bergerak menjelajah ke bagian memek Lina.
Segera kutemukan clitoris di belahan memeknya. Lina telah mencukur habis jembutnya sehingga terasa memeknya licin dan bersih. Memek model begini yang membuat aku terangsang hebat. Kubuka belahan memeknya. Tangan Mahasiswi berjilbab cantik itu yang satu berpindah dari memeknya, membantu memberi kenikmatan di kontolku.
“Ah……enaaak… “ Lina mengejang keenakan begitu ku gosok dengan lembut clitorisnya. Kuputar – putar clitorisnya dengan ibujariku sementara jari tengahku mulai masuk ke liang senggamanya yang sudah basah kuyup.
Melihat Lina sudah terangsang berat, langusng kusodorkan kontolku ke mulutnya. dengan ganas kontolku kumasukkan ke dalam mulutnya. Sedotannya terasa enak sekali. Lidah Mahasiswi berjilbab cantik itu yang bermain – main di bagian sensitifku sementara mulutnya yang menghisap maju mundur membuatku kesetanan. Tanganku meremas – remas payudara dan pantatnya dengan kuat, lebih kuat dari sedotannya.
“mmmmmmm…..“, Mahasiswi berjilbab montok itu mengeluh keenakan. Beberapa detik kemudian rasa enak itu tak dapat kutahan lagi.
“Ahhh… mbak, aku mau klimaks nih….uh…..“. Lina tak menyahut, hanya mempercepat gerakan mulut dan lidahnya. Tak dapat kutahan lagi, spermaku keluar dengan derasnya. Begitu banyaknya yang keluar sampai – sampai spermaku menetes keluar dari mulutnya. Setelah 6 sampai 7 kali semprotan, aku pun lemas keenakan.
Lina tau kalau aku sudah puas, ia mulai mengendorkan sedotannya, lalu kemudian melepaskan kontolku dari mulutnya. Lina rupanya telah menelan semua spermaku, sedangkan tetesan sperma yang sempat lolos dari mulutnya menetes ke jilbab dan payudaranya.
Walaupun telah mencapai klimaks, kontolku tetap nggak mau kendur juga. Langusng kutarik Mahasiswi berjilbab cantik itu berdiri, aku berganti duduk di kloset. Kuposisikan dia membelakangiku. Ia bereaksi menarik rok hitamnya keatas pinggangsehingga semakin memamerkan memeknya dari belakang. bagus bener bentuknya, pikirku. Memek yang bersih licin itu berwarna merah jambu. Karena tak ada sehelai rambutpun yang menutupinya, dengan jelas dapat kulihat setiap lekuk memeknya. Memek yang basah kuyup dengan bibir yang merekah itu menantangku. Tak boleh kulewatkan kesempatan untuk ngerasain memek cewek ini. Kuremas memeknya dari belakang, kugesek clitorisnya dengan semua jari – jariku. Kugosok – gosok clitorisnya dengan cepat.
“sssss… cepetan mas,… cepet masukin kontolmu… aku udah gak tahan….. ssss“, Lina memohon. Lalu dengan jari telunjuk dan jari tengah kubuka bibir memeknya. Kontolku tanpa basa basi langsung kuhujamkan keliang vaginanya yang sudah terbuka.
“Ahhh…“, Lina merintih keenakan karena kontolku bener – bener menuh – menuhin memeknya dari dalam. Dengan beberapa kali desakan, kontolku kudorong mentok ke liang rahimnya. Memek Mahasiswi berjilbab cantik itu bener – bener seret rasanya. Enak sekali ngerasain memek yang seret anget basah itu. Kali ini kugerakkan pinggangku maju mundur secara kuat, Lina tampaknya menyukainya.
“terusss… ahh…. Lebih cepat… lebih cepat…. Ahhh….“ Tangan kiri Lina mulai menggesek – gesek clitorisnya sendiri menggantikan tanganku. Kupercepat gerakan ku sampai sampai terdengar bunyi gesekan kontolku dengan memek Lina. Kupegang pinggang Mahasiswi berjilbab cantik itu dengan kedua tanganku untuk membantu kontolku keluar masuk. Lina juga tak mau tinggal diam, ia memutar – mutar pinggulnya dengan kencang. Tak lama kemudian Lina mulai menggelinjang, menggelepar – gelepar sambil merintih keenakan. Tak sampai lima detik kemudian tubuhnya menegang. Sambil berteriak keenakan Mahasiswi berjilbab montok itu mencapai klimaks. Kurasakan denyutan memeknya memijat – mijat kontolku dengan kerasnya. Keadaan ini membuat kontolku muntah untuk kedua kalinya. Kami berdua merintih keenakan.
Sedetik kemudian kami colapse di lantai porselen putih kamar mandi itu. Kami berdua terengah – engah, mengatur nafas yang mungkin terlupakan sewaktu kami berdua asik tadi. Kupeluk Lina dari belakang. Kudekatkan bibirku ketelinganya.
“Makasih ya mbak“, bisikku dengan agak parau. Kuciumi tengkuknya dengan lembut, lalu perlahan – lahan kujilati kupingnya sambil merintih untuk memancing Mahasiswi berjilbab cantik itu kembali. Kontolku masih tetap ngaceng, mau minta lagi. Ku tempelkan kontolku ke pantatnya, perlahan kugesek – gesekkan.
Tanganku mulai beraksi lagi. Kujelajahi memeknya yang kian basah. Spermaku meleleh keluar dari memeknya dan membasahi pahanya. Kumainkan cairan putih itu. Clitorisnya yang mulai lemas kembali menegang. Tanganku mulai naik ke atas, meremas – remas payudaranya yang padat. Mula – mula lembut kemudian mengeras dan mengeras. Lina merintih keenakan. Pantatnya yang sintal mulai digosok – gosokkan ke belakang sehingga menyentuh kontolku.
Tak tahan lagi kumasukkan kontolku ke memeknya dari belakang. Kutindih tubuh Lina. Lina yang dalam posisi telungkup dan berada di bawah tak bisa berbuat banyak. Di rentangkannya kakinya yang mulus dan jenjang itu untuk mempermudah kontolku masuk.
Dengan tangan yang terus meremas – remas dan memilin – milin payudara serta putingnya itu aku memompa Mahasiswi berjilbab montok itu dengan sangat bernafsu.
“Oh… enak sekali mas….“,katanya tersengal – sengal. Kuciumi tengkuknya dengan ganas. Lina hanya bisa menggelepar keenakan. Tak lama kemudian Lina klimaks untuk kedua kalinya. Tanpa memperdulikan Mahasiswi berjilbab cantik itu yang terus mengejang kupercepat ayunan kontolku. Bunyi yang dihasilkan dari kecepatan dan basahnya memek Lina membuatku makin bernafsu. Lama sekali Mahasiswi berjilbab cantik itu mengejang keenakan sampai akhirnya aku keluar juga. Kali iniku semprotkan spermaku ke pantatnya. Karena udah tiga kali aku klimaks, air maniku tak sebanyak semprotan yang pertama dan kedua, tapi cukuplah untuk membasahi pantat Lina yang merangsang itu. Akhirnya aku colapse lagi di atas mahasiswi berjilbab cantik itu. Mahasiswi itu kunikmati semalaman, merintih2 sampai pagi dirumahku
ns 15.158.61.52da2