"Kak..." panggilku.
"Hmm? Apa dek?"
"Malam ni tidur bareng lagi yuk...”
"Tidur bareng? Kamu udah ngantuk emangnya?"
“Belum sih kak… pengen guling-gulingan sama kakak aja sampai ngecrot, hehe”
“Huuu… ngecrot, ngecrot… enak aja! Kan kemarin malam adek udah bobok di kamar kak Alya?”
1795Please respect copyright.PENANACmpPsO7LsV
“Hehe.. iya sih kak, abisnya kebayang terus sama yang kemarin siang” Aku mengingat kejadian hari sebelumnya di mana kak Alya nekat menemui peminta sumbangan dengan telanjang badan. Walau hanya berdiri di balik pagar yang tertutup plastik fiber hitam, tetap saja apa yang dilakukan kak Alya membuatku tegang dan panas atas bawah. Itu saja baru berdiri di balik pagar dan masih di dalam halaman rumah kami, entah bagaimana kalau kak Alya sampai nekat bertelanjang badan sampai keluar rumah. Dan membayangkannya saja sudah membuat penisku menegang sangat keras hingga malamnya aku tak tahan dan mengerjai kakakku di kamarnya. Apalagi kalau bukan karena nakalnya kakak kandungku..
1795Please respect copyright.PENANA2qoYHYYCeo
“Males ah! Bed cover sama celdam kesukaan kakak ampe kotor tuh belepotan peju kamu, awas ya ngga dicuci! Kakak ngga bolehin kamu ngecrot lagi.. huuu..” ledek kak Alya dengan gaya manyunnya yang imut itu. Oh, kak Alya.. Kenapa aku harus jadi adekmu sih kak?
1795Please respect copyright.PENANAKhiviJQ1zG
“Kan adek udah janji bakal cuciin semuanya kak.. mau ya kaak..?”
“Hihihi.. bolehin gak yaah?”
1795Please respect copyright.PENANAWd6w4N4Ecb
“Hehe, bolehin donk kaak?” tanyaku lagi. Aku betul-betul pengen pejuin kakakku yang cantik ini lagi seperti malam sebelumnya.
1795Please respect copyright.PENANAB7aBhn6lFG
“Hihihi… dasar kamu tuh… Jadi kamu pengen ngecrot sebelum tidur yah dek?”
“Iya kak… pengen ngecrotin badan kak Alya pake peju aku, hehe”
“Dasar porno, kakak sendiri dicabulin terus, dipipisin lagi pake peju!”
“Abis kak Alya ngegemesin sih.. hehe..”
“Kayak semalem donk dek?”
“Hehehe.. iya nih kak.. Pleasee..”
“Bener nih cuma mau gitu ajah?”
“Hah? maksudnya kak?”
“Hmm… sekarang jam berapa yah?”
“Baru jam sebelas kak”
“Tuh… masih jam sebelas. Cepat banget sih kamu boboknya…”
“Biarin, lagian gak tahu pengen ngapain lagi”
1795Please respect copyright.PENANAVLzSWse7Ky
“Pikiranmu nyabulin kakak terus sih… hihihi”
“Hehehe… kakak juga siih..”
“Hmm… jam segini di luar rumah udah sepi kan yah, dek?” tanya kak Alya sambil senyum-senyum manis.
“Iya kak, kenapa?”
“Buka celana kamu, terus lihat kakak yah dek…” ujar kak Alya mengedipkan mata. Aku yang bingung dia mau apa hanya menuruti saja perintahnya, akupun membuka celanaku dan langsung memgang penisku yang mulai menegang di depan kak Alya. Dengan senyum-senyum melihatku, kak Alya juga membuka celana legging ketatnya dengan perlahan di depanku, bagian bawah tubuhnya kini terbuka! Paha, pantat dan vaginanya yang tembam berbulu halus di atasnya terpampang bebas untuk dilihat. Semua kancing kemejanya juga dia buka sehingga buah dadanya jadi tergantung dengan bebas, tapi dia masih mengenakan jilbab!
1795Please respect copyright.PENANABQPCVJcgME
“Nih dek… kakak kasih kamu bahan coli malam ini… nikmatin puas-puas yah dek” kak Alya dengan santainya berjalan ke luar rumah dengan kondisi seperti itu! Hanya memakai jilbab serta kemeja pink yang seluruh kancingnya terbuka. Susu kak Alya yang putih dengan puting coklat kemerahan bergoyang bebas kesana kemari. Kakakku betul-betul nakal. Akupun mengikutinya ke luar rumah sambil mulai mengocok penisku. Tapi tiba-tiba dia bilang…
1795Please respect copyright.PENANATgvlQS0API
“Adeeek…. Lihat yah, sekarang kakak bakal keluar pagar nih…”
“Hah? Ke..keluar pagar, kak? Tapi kalau dilihat orang gimana?” tanyaku heran, tapi dianya malah hanya tersenyum manis, lalu melangkah dengan santainya keluar pagar, kak Alyapun berdiri di tengah jalan dengan kondisi seperti itu, yang mana kakak kandungku ini hampir bertelanjang bulat! Badanku langsung lemas dan panas dingin melihatnya. Entah apa jadinya bila ada tetangga kami yang melihatnya. Jam segini lingkungan rumah kami memang sudah sangat sepi, tapi bukan berarti gak ada orang yang bakal lewat juga kan!?? Dan kocokan penisku juga makin cepat melihat pemandangan ini. Kak Alya yang hampir telanjang sedang berpose nakal di luar rumah kami.
1795Please respect copyright.PENANAGBH0NAlpSn
Aku yang jadi cemas minta ampun dibuatnya karena tingkah binal kakakku ini. Berkali-kali aku celingak-celinguk untuk memastikan tidak ada orang yang lewat. Kak Alya sendiri malah mondar-mandir dengan santainya sambil sesekali melirik padaku, tersenyum manis dan juga berekspresi imut padaku. Sungguh bikin gemeeeeeesss.
1795Please respect copyright.PENANAz30LLPNpzJ
“Adek…” panggilnya setelah beberapa lama dan mendekatiku kepagar rumah.
“I..iya kak?”
“Kakak sering bikin adek tersiksa yah?”
“Uhm.. Iya, kakak nakal..”
“Hihihi.. Kakak jahat donk sama adek?”
“Iya tuh.. Kak Alya selalu bikin burung aku sakit, pengen dicrotin terus tiap hari..”
“Kalo kakak jahat sama adek.. kakaknya dihukum donk dek?”
“Dihukum kak?”
1795Please respect copyright.PENANAuNcOkbxP8c
“Iyah.. Sekarang kamu kunci kakak dari dalam yah…”
“Hah??????”
“Iya… kunci kakak, kurung kakak di luar, 10 menit aja… hihihi…” katanya lagi melirik nakal. Aku betul-betul terkejut mendengarnya. Dia meminta aku menguncinya di depan rumah dengan busana seperti itu!? Meski cuma 10 menit tapi kan tetap sangat beresiko. Ini betul-betul di luar fantasiku! Kakakku betul-betul nakal!
1795Please respect copyright.PENANAqvJRmzd45e
“Tapi… kalau ada apa-apa gimana kak?”
1795Please respect copyright.PENANA8qa1PUs6JL
“Hihihi, Gak tahu deh, mungkin kakak bakal diperkosa habis-habisan kali yah dek… Pokoknya apapun yang terjadi kamu gak boleh buka pagarnya sebelum 10 menit yah… kalau kakak sampai diperkosa ya gimana lagi, kakak cuma bisa pasrah aja… hihihi” hah? Aku sungguh dibuat lemas mendengarnya.
1795Please respect copyright.PENANAZFRB1NPGsp
“Adek! Tutup deeeeeekk… dikunci!” ujar kak Alya yang segera menutup pintu pagar. Aku entah kenapa betul-betul menuruti perkataanya untuk mengunci pintu pagar. Sekarang kakakku terkunci di luar sana. Entah apa yang akan terjadi selama 10 menit dari sekarang. Jantungku berdebar dengan kencangnya… Kak Alya…
1795Please respect copyright.PENANAQH68R9pSPO
“Kak… masih di sana kak?” tanyaku dari balik pagar.
“Eh, adek! Jangan ngintip!” teriak kak Alya pelan saat aku mencoba mendekat ke pagar untuk dapat melihat apa yang sedang kakakku lakukan di luar sana. Aku memang tidak bisa melihat dengan jelas karena pagar rumah kami ditutup fiber plastik berwarna gelap.
1795Please respect copyright.PENANAahoJv4m87u
“I..iya… tapi kakak baik-baik aja kan?” tanyaku lagi.
“Iyah… kenapa sih? Belum 1 menit juga…”
1795Please respect copyright.PENANAj24vpNUtqF
“Iya sih.. tapi kan…” Duh… entah kenapa 10 menit ini terasa sangat lama. Aku sungguh panas dingin di sini. Membayangkan kakak kandungku yang cantik jelita dengan kondisi nyaris telanjang bulat dan terkunci di luar sana betul-betul membuat aku belingsatan. Ugh.. kak Alya.
1795Please respect copyright.PENANATVqXPfIThK
“Kamu sendiri sedang apa dek? Lagi ngocok yah?” ujarnya.
“Iya kak.. sedang ngocok…”
1795Please respect copyright.PENANAa3qvoROccs
“Hihihi… Kocok terus yah dek… Kamu bayangin gih… kakak yang sehari-hari bila keluar rumah selalu dikenal sopan dan memakai pakaian tertutup, sekarang nyaris telanjang bulat dan terkunci di luar pagar”
“Ugh… kak Alya…”
1795Please respect copyright.PENANA9QRtl794Hp
“Aurat kakak kebuka semua kayak gini dek.. vagina kakak, susu kakak… tapi masih pake jilbab. Gak tahu deh apa jadinya kalau ada tetangga yang lihat, hihihi…”
1795Please respect copyright.PENANAkIViOFP0Nb
“Duh kak… jangan sampai tetangga lihat kak.. udah dong kak… masuk yah…” ajakku lagi sungguh berdebar-debar, tapi penisku tetap tegang luar biasa sambil terus ku kocok-kocok.
1795Please respect copyright.PENANAXUGzF5VMeN
“Kalau kakak teriak, kira-kira apa yang bakal terjadi yah dek? Hihihi”
“Hah? Kak… pliss… jangan!”
1795Please respect copyright.PENANA96P6KdO4eR
“Aw!” teriak kak Alya pelan yang kemudian tertawa cekikikan.
“Kak… jangan teriak-teriak!” Gila, aku sungguh panas dingin. Kalau sampai para tetangga terbangun dan melihat keadaan kak Alya, entah apa yang akan terjadi.
“AAWW!” Teriaknya lagi lebih keras.
“Kak… please…… jangan….”
“AAAAAWW!” teriaknya semakin keras. Sumpah! Jantungku mau copot rasanya.
“Kak… please stop… please….” Lututku betul-betul lemas.
1795Please respect copyright.PENANAjYWIiQnXO5
“Hihihihi… iya deh iya… tapi dek…” ujarnya kemudian.
“A..apa kak?”
1795Please respect copyright.PENANAC824u9ezwP
“Kayaknya ada yang datang deh…”
“Hah?? kak… masuk kak! Aku buka yah pagarnya…” tawarku cemas.
“Jangan dek… udah kakak bilang apapun yang terjadi jangan dibukain… dan jangan ngintip yah…” katanya memperingatiku.
“Tapi kan kak…” Jantungku betul-betul berdebar dengan cepat. Tapi terdengar kalau Kak Alya malah melangkah semakin menjauh ke arah jalan untuk melihat siapa yang datang. Duh… kak… jangan bikin aku mati lemas dong…
1795Please respect copyright.PENANAo7aDaLYOtp
“Makin deket dek… adek…. Makin deket!” Ujar kak Alya pelan dari kejauhan yang malah terkesan sangat antusias bila ketelanjangannya terlihat oleh orang lain, sedangkan aku di sini mati kecemasan. Nafasku tertahan. Apakah akan ketahuan…? Oh… kak Alya…..
1795Please respect copyright.PENANARcjneFrjhC
“Hihihi… Cuma anjing lewat kok dek…” ujarnya kemudian menjawab rasa penasaranku. Fiuuuuuuuuuuuuuh… lega mendengarnya.
1795Please respect copyright.PENANAAiHvR3TDVb
“Udah… kamu masuk gih ke dalam rumah… masih lama lho 10 menit” ujarnya yang terdengar semakin menjauh dari pagar rumah.
1795Please respect copyright.PENANAX8V9xaCcCj
“Kak… kak Alya! Kakak mau ngapain? Jangan jauh-jauh kak!” teriakku tertahan.
“Kakak mau… pipis…” ucapnya centil.
1795Please respect copyright.PENANA1r8SzIVSyx
“Hah? Pipis???” Gila! Kak Alya mau kencing di luar sana!?? Tak lama kemudian terdengar suara air mengucur di sebelah sana. Sepertinya di seberang jalan, kalau gitu berarti kak Alya… pipis di depan rumah tetangga kami! Rumahnya Pak Haji Somad!
Lemas rasanya badanku….. Ini semakin melebihi fantasiku. Bahkan belum 5 menit. Oh… apakah yang akan terjadi selanjutnya….
1795Please respect copyright.PENANALVjtA8vjPh
Aku sungguh tidak mengira kakakku akan senekat itu. Entah apa yang terjadi bila keluarga Pak Somad melihat kelakuan kak Alya, kakakku yang mereka kenal sangat sopan, kini sedang pipis sembarangan di depan rumah mereka. Tapi sepertinya yang aku takuti itu tidak terjadi, mudah-mudahan juga tidak meninggalkan bau pesing besok paginya. Sekarang aku hanya bisa berharap agar kakakku segera kembali ke rumah.
1795Please respect copyright.PENANAw8w5I8rEwf
“Kak… kak Alya!” teriakku pelan berusaha memanggil kakakku.
“Dek… kamu kok masih di sana aja sih? Masuk gih ke dalam rumah” suruhnya yang terdengar kembali mendekat ke arah pagar.
“Terus kakak mau ngapain lagi? Udah dong kak… masuk please…” bujukku.
“Hihihi… kamu ini… Kan belum 10 menit dek…”
1795Please respect copyright.PENANAG0IP4LKk1h
“Kak… please… udahan dong…” bujukku terus. Aku betul-betul tidak kuat. Kakak kandungku yang cantik ini terkunci di luar sana sendirian dengan kondisi busana yang sangat sembarangan. Aku tidak yakin 5 menit selanjutnya masih akan tetap aman seperti sebelumnya. Apa aku buka saja yah pagarnya dan menarik kak Alya masuk ke dalam? Seharusnya memang itulah yang mestinya aku lakukan, tapi entah kenapa aku malah terus membiarkan aksi kakakku di luar sana, malah aku sambil terus mengocok penisku pula. Penisku dari tadi tegang bukan main melihat dan mendengar aksi-aksi nakal kakakku. Aku tidak menyangka kalau kakakku sebinal ini.
1795Please respect copyright.PENANA8XkgGeszna
“Kak… udah 10 menit nih…” ujarku berbohong karena aku ingin kakakku segera menyudahi aksinya. Aku sangat takut kalau ada orang yang akhirnya memergokinya.
“Hihihi… bohong kamu dek…”
“Be..benar kok kak…”
“Kakak kan bawa hape dek, belum 10 menit kok.. dasar adek tukang bohong, udah mesum pembohong lagi, hihihi” jawabnya cekikikan. Sial, ternyata dia bawa hape, aku gak merhatiin hal itu dari tadi.
1795Please respect copyright.PENANAP63hdWYcE2
“I..itu… tapi… masuk aja deh kak…”
“Kamu deg-deg kan yah dek? Sama, kakak juga kok… Tapi kan kamu jadi ada bahan buat coli dek, hihihi” jawabnya santai. Ugh… kak Alya baik amat, tapi gak perlu sampai sejauh ini juga kali. Walaupun fantasiku memang dibuat melambung tinggi sih karenanya.
1795Please respect copyright.PENANAKxShjeaIS5
“Dek, kamu bawa hape nggak?”
“Nggak kak, kenapa?”
“Kamu ambil gih ke dalam”
“Untuk apa sih kak?”
“Udaaaaah…. Kamu ambil aja gih…” suruhnya lagi. Dia mau apa sih? Tapi aku akhirnya masuk juga ke rumah dengan langkah cepat untuk mengambil hapeku.
1795Please respect copyright.PENANAnYpobshKGp
Baru saja aku masuk ke dalam kamarku ternyata hapeku berbunyi. Kak Alya! Ngapain sih dia nelepon-nelepon segala? Aku yang penasaran segera mengangkat hapeku.
1795Please respect copyright.PENANAN6UTJMam4m
“Kak!” sahutku cepat di telepon.
“Hai adek…” sahutnya balik dengan irama merdu seperti tidak terjadi apa-apa.
“Ada apa sih kak? Kok pake nelepon segala!??”
“Hmm… kamu ngawasin kakaknya lewat telepon aja yah dek… pokoknya kamu di dalam rumah aja terus”
“Hah?? Enggak ah… aku mau temenin kakak di depan pagar, kalau perlu aku tarik kakak masuk ke dalam!” jawabku tegas.
1795Please respect copyright.PENANARw6CvdKRSE
“Kakak udah jauh nih dek… udah di depan rumahnya Buk Rahma” Jdar! Jantungku rasanya mau meledak mendengarnya. Di depan rumah Buk Rahma? Berarti kakakku sudah di ujung jalan! dengan kondisi pakaian seperti itu?? Ugh… kak Alya…
“K..kak…” panggilku lemas.
1795Please respect copyright.PENANAqqQOUdena8
“Tenang aja... teleponnya gak bakal kakak tutup kok. Jadi adek bisa tahu apa yang terjadi. Kalau misalnya teleponnya terputus, itu artinya kakak udah diculik dan diperkosa dek, hihihi” Hah? Santai banget kak Alya berkata seperti itu. Aku yang jadi lemas mendengarnya.
“K..kak Alya…”
1795Please respect copyright.PENANAxGn65hHMom
“Udah… kamu sedang di kamar kan? Baring aja gih di tempat tidur sambil terusin ngocokmu. Cukup bayangin aja kakak sedang ngapain. Asal kamu nggak ketiduran aja yah… Ntar kakak terkunci semalaman dong di luar, hihihi” ujarnya sambil cekikikan pelan. Ugh… ngebayangin kakakku semalaman terkunci di luar sana makin membuatku panas dingin. Seharusnya aku mengejar kakakku dan menariknya masuk, tapi aku malah menuruti omongannya untuk berbaring di ranjang sambil mengocok penisku.
1795Please respect copyright.PENANAEndcHq2fWN
“Kak… dimana?” tanyaku setelah beberapa saat kemudian.
“Hmm… hampir tiba dekat mini market dek, masih buka ternyata mini marketnya. Kamu mau kakak beliin coklat nggak dek?”
“Hah?? Nggak! Putar arah dong kak!”
“Hihihi.. iya iya… bercanda kok… nih kakak putar arah” Duh, kakakku ini. Bikin jantungku berdebar terus. Entah apa jadinya kalau kak Alya beneran belanja di sana dengan busana begituan.
1795Please respect copyright.PENANA3CPC4ogpIe
“Eh, dek! Kayaknya orang yang jaga di dalam mini market ngeh deh dek!”
“Ah, serius kak!”
“Kalo orangnya nyusul kakak kesini gimana donk dek? Mana kakak cuman pake kayak gini.. ehmm, ternyata kakak putih banget yah dek? Hihihi..”
“Aarghh, kakak jangan nakal donk! Balik donk kak!”
“Hihihi.. iya adekku.. panik amat sih, paling dia juga ngira ngeliat hantu..”
“Iya, kalau hantunya kayak kak Alya pasti malah dikejar..”
“... terus kak Alya diperkosa deh.. kalau dia panggil temen-temennya kesini semua, gimana donk dek? Ada hantu cantik diperkosa rame-rame lho dek...”
“Ugh! Aku bakal susul kakak kesana, aku bakal..”
“Ngga usah adek! Adek cukup dengerin suara kak Alya lagi diperkosa lewat HP ajah.. Hihihi..”
“Aduh, cepet pulang donk kak!”
1795Please respect copyright.PENANAwMSQQFPf37
“Iya iya.. Dek, kamu pengen kakak bugil total atau terus dipake aja jilbab dan kemejanya?” tanyanya kemudian.
“Eh… di..dipake aja kak!” jawabku. Sebenarnya aku nyuruh dia tetap memakainya supaya gak jelas amat kalau kakakku sedang telanjang bila terlihat orang dari jauh. Walaupun tentunya aku gak berharap kakakku benar-benar akan terlihat oleh orang.
1795Please respect copyright.PENANAWgufJnFRrS
“Kak…” panggilku karena suasana sempat hening beberapa saat.
“Iya…”
“Lagi dimana sih kak? Buruan balik gih… udah hampir 10 menit nih… jangan bilang kalau mau nambah!?”
1795Please respect copyright.PENANApvAF2AjYpe
“Nggak kok… ntar kamunya betul-betul jantungan lagi, hihihi”
“Ya udah, buruan balik kak…”
“Iya iya….” Ugh, akhirnya. Aku betul-betul tersiksa di sini. Awas saja! Akan ku pejuin dia! Sambil dia berjalan balik ke arah rumah, kami terus ngobrol. Aku sengaja tanya-tanya terus dia lagi dimana untuk memastikan kalau kak Alya baik-baik saja. Akhirnya kak Alya berkata kalau dia sudah di depan pagar, teleponpun dimatikan. Aku segera bangkit dari ranjang dan menuju ke luar untuk menjemput kakakku.
1795Please respect copyright.PENANAPJu3gQmy4s
“Kak… aku buka yah…” kataku dari balik pagar bersiap membuka kuncinya.
“Eh, belum pas 10 menit kan… masih ada 1 menit lagi nih... pokoknya harus pas 10 menit kamu kurung kakaknya di luar!” Duh, kak Alya.
1795Please respect copyright.PENANAyEaxoykNhs
“lima puluh detik lagi dek…”
“Kak… aku buka aja yah…”
“Jangan… 40 detik lagi kok dek… Hmm… dek, kayaknya ada tukang nasi goreng ke arah sini deh…”
“Hah??”
“Iya… tukang nasi goreng ke arah sini”
“A..aku buka pagarnya yah kak!”
1795Please respect copyright.PENANAJ07CiaGD6i
“Belum adeeeeek… 30 detik lagi…” kakakku ini apa-apaan sih?? Apa dia gak takut apa!? tapi akupun lagi-lagi menurutinya saja untuk tidak membuka dulu kunci pagar.
1795Please respect copyright.PENANAjxc1GzMptF
Tic toc tic toc.. Ugh… ini betul-betul 30 detik terlama dalam hidupku.
“Dua puluh detik lagi dek… tukang nasi gorengnya makin deket dek… makin deket!” ujarnya pelan.
Ugh… kak Alya…
1795Please respect copyright.PENANA4NVyrwOckp
“10 detik lagi yah dek… Eh, kayaknya dia ngelihat kakak deh dek.. jalannya makin cepat ke sini”
“Hah??”
1795Please respect copyright.PENANAy2WIY2nOOF
“Pokoknya jangan buka dulu!” ujarnya cepat seakan tahu isi pikiranku. Aku gemetaran di dalam sini, badanku lemas, jantungku berdebar tidak karuan.
“Udah dek! Buruan buka!” teriak kak Alya. Dengan secepat kilat aku buka buka kunci pagar dan menggeser pagar. Kak Alyapun segera masuk ke dalam dan jongkok bersembunyi di balik pagar sambil menahan tawa. Tidak lama kemudian tampak tukang nasi goreng itu lewat di depan rumah kami. Tepat waktu! Sungguh-sungguh tepat waktu! Kak Alya… kamu bikin aku jantungan!
1795Please respect copyright.PENANAU653WYQcYW
“A..ada apa pak?” tanyaku pada tukang nasi goreng itu karena berhenti di depan pagar rumah kami.
1795Please respect copyright.PENANAPViiGVRoJQ
“Itu… Kayaknya tadi ada cewek yang masuk ke rumah yah dik? Pake jilbab gitu… bapak pikir tadi dia mau beli nasi goreng” jawab bapak itu dengan wajah bingung celingak- celinguk berusaha melihat ke arah rumah kami. Aku melirik ke arah kak Alya yang berjongkok bersembunyi di sebelahku. Kak Alya menempelkan telunjuknya ke bibirnya dengan ekspresi imut, tanda supaya aku jangan ngomong apapun ke bapak itu.
1795Please respect copyright.PENANAe0Yxqp83R9
“Eh, nggak kok pak… bapak salah liat mungkin” kataku pada bapak itu.
“Oh… iya juga kali yah.. Mana kayak ngga pake bawahan lagi, ngga mungkin lah ya dik?”
1795Please respect copyright.PENANATb56vhqzMJ
“Iya pak… mana mungkin, hehehe” padahal emang benar! Untung saja tepat waktu. Kak Alya sungguh nakal.
1795Please respect copyright.PENANAH1CL9S0xbm
Akhirnya tukang nasi goreng itupun pergi, walau masih sempat melongok kesana sini, jangan-jangan nih tukang nasi goreng yakin dengan apa yang dilihatnya. Tapi paling tidak Aku bisa bernafas lega sekarang. Kak Alya yang kini berdiri melihat kepergian tukang nasi goreng itu tertawa dengan lepasnya. Duh… kakakku ini.
1795Please respect copyright.PENANAy6Ux6B8xLq
“Hihihihihi… hampir aja yah dek…”
“Kak Alya nekat! Kalau ketahuan gimana coba?”
“Ya kakakmu pasti diperkosa sama dia kayaknya dek, hihihi” ujarnya sambil berlari kecil masuk ke dalam rumah. Sungguh bikin gemes! Segera ku kejar dia ke dalam. Ku peluk dia, dan ku jatuhkan ke atas sofa.
1795Please respect copyright.PENANAbXS0rSVC1V
Aku cium kakakku yang cantik ini sejadi-jadinya, sampai-sampai kami jatuh terguling menggelinding ke karpet. Kak Alya hanya tertawa geli menerima perlakuanku. Ku peluk erat kakakku sambil pinggulku ku goyang-goyangkan sehingga penisku bergesekan di pantat bulatnya. Dia harus kena pejuku!
1795Please respect copyright.PENANAHf1c1qfyQL
“Kakak nekat banget… kak Alya nakal…” erangku sambil makin mempercepat gesekan penisku di belahan pantatnya.
“Ngh… tapi kamu suka kan dek… sshh… pelan-pelan…”
“Ugh… kak Alya…”
1795Please respect copyright.PENANAsdHY1DKf4O
“Kamu bayangin gih dek, kalau misalnya kakak tadi ketahuan, si bapak tadi langsung nindih kak Alya dari belakang”
“Uugh.. Kak Alya…..”
“Terus dengan kontol itemnya, kakak kandungmu ini dientotin gila-gilaan sama bapak itu”
“Kakak..”
“Bayangin deh, kakak dientotinnya sambil tetap make kemeja dan jilbab ini dek… hihihi”
1795Please respect copyright.PENANAFKm39LFhes
Gak kuat lagiiiiiiii…..
“Croooottttttttt” pejuku muncrat-muncrat berhamburan di pantat bulatnya yang putih dan montok. Badanku langsung lemas dibuatnya. Akupun terengah-engah ambruk menindih tubuhnya. Malam ini sungguh menegangkan. Yang awalnya hanya membayangkan saja kalau kak Alya bertelanjang keluar rumah, malam ini kak Alya benar-benar mewujudkan fantasiku.
1795Please respect copyright.PENANAwFtjF8iYfo
“Dek..”
“Ya kak?”
“Lain kali coba semalaman yuk…”
“Hah?? Nggak!”
ns 15.158.61.51da2