Hari ini aku tak bisa berkonsentrasi penuh pada pelajaran sekolah. Sudah beberapa hari yang lalu semenjak kejadian yang aku sendiri tak tahu seperti apa persisnya, ketika kak Alya sedang berada di kamarnya bersama seorang pengantar ayam bakar yang entah siapa namanya aku juga tak ingat lagi. Aku hanya bisa membayangkan dari semua penuturan kak Alya tentang apa saja yang sudah mereka lakukan di dalam sana.
1186Please respect copyright.PENANAG9zx5nWGn5
Setengah dari diriku berharap bahwa hal itu tak sungguh-sungguh terjadi, karena aku masih sangat tidak rela kakakku yang ku idolakan selama ini dengan mudahnya begitu saja bisa dicicipi oleh orang tua sialan itu. Namun anehnya setengah dari diriku justru sangat penasaran dan malah membayangkan bila apa yang diceritakan kak Alya itu benar-benar terjadi, bahkan membayangkan seandainya adegan itu terjadi di depan mataku sendiri. Kak Alya, kakakku yang sehari-hari menggunakan pakaian tertutup dan sopan, tiba-tiba terjamah oleh pria setengah tua yang entah siapa. Tentunya pria itu juga tidak pernah membayangkan kalau dia bisa sekamar bersama seorang gadis cantik yang menjadi banyak idola lelaki termasuk diriku.
1186Please respect copyright.PENANAFvYhQe5wUL
Membayangkan kakak kandungku sendiri dijamah orang asing di dalam rumah kami sendiri, bahkan ketika itu sedang ada kedua orang tua kami yang datang berkunjung, sungguh bikin hatiku teriris. Tapi di saat bersamaan, aku tak bisa memungkiri bahwa aku ingin melihat bagaimana kak Alya hanya pasrah menerima perlakuaan orang itu di dalam kamarnya sendiri, andaikan memang apa yang kak Alya ceritakan itu benar adanya. Kak Alya membuatku gila!
1186Please respect copyright.PENANAbSE17FAKkj
Hal itulah yang terus menggangguku selama beberapa hari ini. Bahkan ketika kutanyakan pada kak Alya kebenarannya, ia selalu menjawab dengan jawaban ambigu. Dia sengaja bikin aku hanya bisa menduga-duga. Sungguh menyebalkan memang, tapi memang itulah kakakku. Yang selalu menggodaku dengan kenakalannya. Tapi bagaimanapun hanya kak Alyalah yang kumiliki, seorang kakak yang baik dan selalu perhatian padaku setiap harinya. Di samping apapun kenakalan yang ia lakukan untuk menggodaku, ia tetap kakakku, dan aku selalu menyayanginya. Meskipun sering kali ia sangat menyebalkan, tapi itulah yang membuatku selalu kangen padanya.
1186Please respect copyright.PENANAxImbGnsVx4
Sesampainya di rumah setelah pulang sekolah aku langsung menuju ke kamarku tanpa mengganti pakaianku dan merebahkan diri di tempat tidur. Ku cek hapeku berharap ada kabar dari kak Alya. Dia belum pulang, padahal rasa kangenku padanya sudah sampai ke ubun-ubun. Aku selalu kangen pada godaan-godaan kak Alya padaku yang selalu membuat kepala atas bawahku pusing. Bahkan di saat aku sibuk dengan pikiranku ini, tanpa kusadari otongku sudah mulai membengkak dan mengeras di bawah sana. Dan aku harus menunggu kak Alya untuk dapat melampiaskannya. Apa gunanya memiliki kakak yang cantik dan seksi kalau tidak aku crottin seharian seperti biasa.
1186Please respect copyright.PENANAmQbUjFuybr
Tidak sabar, aku pun menghubungi kak Alya. Aku benar-benar berharap kak Alya sedang menuju pulang kerumah, sehingga aku dapat melampiaskan rasa pusingku. Aku berharap tak ada kejadian lain lagi untuk hari ini kecuali hanya aku dan kakak kandungku tercinta.
1186Please respect copyright.PENANA4wkKehR6DJ
“Kak Alyaa!”
“Hai adeek.. udah di rumah yah?” terdengar sambutan hangatnya di seberang sana. Suaranya sungguh lembut dan menenangkan, tapi juga membuat otongku berontak tak karuan.
1186Please respect copyright.PENANAYVxgdkUSBG
“Kak Alyaa.. pulang doonk..”
“Iya…. nih kakak udah di jalan, udah menuju rumah. Kenapa sih? Nungguin kakak yah?” tanyanya menggodaku.
1186Please respect copyright.PENANA5Lt6dDGwIe
“Ya iyalah.. aku kan laper kak…”
“Lapar? Masa sih? Atau jangan-jangan udah nggak tahan yah dek? Hihihi”
“Nggak tuh..” jawabku enteng berbohong, padahal aku memang sudah gak tahan ingin berduaan dengannya.
1186Please respect copyright.PENANAGeYw7Dl4Y3
“Ooh gitu yaah? Kalo gitu kakak putar nih ya ke rumah pacar kakak…”
“Ahh, kak Alyaa! Iya aku nungguin kakak nih.. cepet pulang donk..” jawabku akhirnya mengaku.
1186Please respect copyright.PENANAJ0PHbBjZ7T
“Tuh kan ngaku kamunya… hahaha… Emang kamu mau apain kakak sih dek sampai ditungguin segala?” kak Alya bertanya dengan nada seolah ingin aku mengakui sesuatu yang sebenarnya sudah dia ketahui.
1186Please respect copyright.PENANAT3JsvotttJ
“Ummm.. anu kak…”
“Pengen ngecrotin kakak lagi? Iya?”
“Hehehe… Iya…”
“Dasar… Pengen ngecrot dimana dek? Di punggung kakak mau?” kak Alya mulai bicara dengan suara lirih dan hampir mendesah. Membuat darahku jadi berdesir mendengarnya.
1186Please respect copyright.PENANAvsHHvYkRzP
“Mau kaak..”
“Atau, mau di susu kakak kayak waktu itu?” Ah, mendengarnya berbicara seperti itu saja aku sudah horni berat.
1186Please respect copyright.PENANA8JYyyAjmVT
“Uuugh.. kaak, pengen…”
“Pengen apa sih?”
“Pengen ngelakuin sama kakak..” aku sudah tak tahan dan langsung saja kuungkapkan keinginan terdalamku padanya, tak peduli kalau ia kakak kandungku sendiri.
1186Please respect copyright.PENANAwTjM2x88fJ
“Heeh, adeek.. pengen ngelakuin apa sih? Hayo apa!?” ujarnya masih dengan nada manja mendesah yang malah memberanikanku untuk memintanya lagi dengan lebih gamblang.
1186Please respect copyright.PENANA07fL5J98k7
“Pengen ngentot sama kak Alya” jawabku lantang. Sungguh sebuah permintaan yang sangat kurang ajar bagi seorang adik meminta hal seperti itu pada kakaknya sendiri. Lagian salah kak Alya yang terus saja menggodaku setiap hari.
1186Please respect copyright.PENANAsZMuVEnx4Q
“Ngentot sama kakak? Ada-ada aja kamu dek… udah ah, kakak lagi nyetir nih”
“Yah kak…”
“Apa sih?”
“Boleh yah…”
“Boleh apa?”
“Itu tadi… ngentot sama kakak…” pintaku memelas, berharap kak Alya menerima permintaanku itu.
1186Please respect copyright.PENANAOn5nLjwO0j
“Ya ampun kamu ini… Emangnya kamu udah gede yah? Udah bisa yah gitu-gituan? Hihihi”
“Makanya kakak ajarin aku dong… please yah, sekalii aja..” mohonku lagi.
1186Please respect copyright.PENANADIo1hvs8pB
“Tapi kita kan saudara kandung dek.. inget lho…”
“Ummm... Iya sih kak... tapii...”
“Inget yah dek, adek boleh lakuin apa aja pada kakak, kecuali yang satu itu.. yah sayang..” kak Alya merespon keinginanku dengan nada yang lembut dan hangat, membuatku tak tega untuk memaksa keinginanku lebih lanjut.
1186Please respect copyright.PENANA49zcJrTN9k
“Yaah kakaak.. tapi cepet pulang yaah?”
“Iya.. Ih kamu ini cerewet deh… ntar kakak singgah lagi lho ke tempat ayam bakar kemarin, hihihi”
1186Please respect copyright.PENANANhj2wA4GdK
“Aaah, kak Alyaa! Cepat pulang!”
“Hihihihi, iya… gak sabar banget yah dek? Keluarin gih burungnya..”
“Gak mau.. nunggu kak Alya aja..”
“Hihi.. segitunya nungguin kakak, apanya kakak sih yang bikin kamu kangen?” tanya kak Alya yang terus meladeniku meski dia sedang sibuk nyetir.
“Umm.. harumnya kakak..”
“Terus? Apalagi?”
“Susunya kakak, hehe..”
1186Please respect copyright.PENANABvdefrfmW5
“Hihihi.. mulai cabul kamu yah dek.. umm, terus apalagi dek?” Suara kak Alya semakin lirih dan manja. Aku malah seperti lupa akan keinginanku untuk tidak mengocok otongku dan menunggu kak Alya pulang. Tanpa sadar aku sudah mulai mengurut-urut penisku.
1186Please respect copyright.PENANAyTbQZEJE9g
“Pengen itunya kakak, hehe.. pengen masukin dalem-dalem pake penisku kaak...”
“Uuuh… adekku pengen yah ngen-tot-in kakak kandungnya sendiri? Nakal yah kamu deek.. terusin doonk dek, hihi..” ujarnya. Aku tak menyangka kalau kakakku justru memancingku terus untuk mengorek semua fantasiku tentang kami berdua apabila kami benar-benar melakukannya. Bahkan kak Alya memakai kata yang jorok-jorok untuk makin membuatku horni. Walau hanya melalui telepon, khayalanku tak mampu membendung hasratku untuk mengocok batang kontiku yang merana ini.
1186Please respect copyright.PENANAGhAjEBphwm
“Pengen banget peluk-peluk kak Alya sambil aku genjotin vagina kakak.. uugh..”
“Hihihi.. kocok terus deek.. kocokin kakak.. Go!”
1186Please respect copyright.PENANAl4dUlzbDwu
“Uugh.. kak Alya nakal.. adek entotin memek kakak!”
“Puas-puasin deh kamu ngayal, hihihi… Eh, aduduh!” tiba-tiba kak Alya menjerit mengaduh dilanjutkan dengan suara debam hape. Apa yang sedang terjadi!???
1186Please respect copyright.PENANAfGXwQjORYa
“Kak! Kak Alyaa!”
“...”
“Kak Alyaa! Kakak kenapa?”
“...”
1186Please respect copyright.PENANArmXLgX44gl
Masih tak kudengar juga suara di seberang sana, padahal suara ramai deru kendaran dan klakson masih terdengar dari hapeku, tapi kenapa kak Alya tidak menjawab sama sekali? Apa yang terjadi pada kak Alya?
1186Please respect copyright.PENANARW89ARFokV
“Aduuh kak! Jangan bikin panik doonk.. kak Alya?!” teriakku lagi yang rasa kekhawatiranku kini membuatku tegang hingga bangkit dari kasur dan terduduk dengan panik.
1186Please respect copyright.PENANAUo06TnrmG4
“Duh dek… kakak nyenggol mobil orang niih..”
“Kakaak.. gara-gara teleponan sama aku yah kak? Maaf yah kaak..” aku jadi sangat merasa bersalah pada kakakku. Hanya karena rasa kangen dan nafsuku untuk memintanya agar cepat pulang dengan meneleponnya malah membuat kak Alya tidak konsen menyetir dan akhirnya tak sengaja menyenggol mobil orang. Duh…
1186Please respect copyright.PENANAvmpTbJ4LRQ
“Adeek, kakak gak papa kok cuma nyenggol dikit ajah.. adek jangan khawatir yah..” suaranya yang lembut langsung dapat menenangkanku. Kakakku sangat baik, bahkan di saat aku yang salah, dia tidak mau menyalahkanku, malah menenangkanku supaya tak khawatir.
1186Please respect copyright.PENANAhv0Ti6EKc8
“Kak Alya.. nyenggolnya parah nggak?”
“Ummm.. gak tau dek, kayaknya parah sih.. tuh mobil yang kakak senggol udah keluar orangnya.. duuh, mana serem-serem lagi tampangnya” ujar kak Alya tenang, namun malah aku yang kembang kempis penuh kecemasan, ibarat kalah bermain arcade tapi tak punya coin penyelamat.
1186Please respect copyright.PENANALVKnTr0ofI
“Udah kak ganti aja terus cabut deh” ujarku dengan panik, aku ingin kak alya cepat-cepat menyelesaikan urusan ini dan segera pulang. Bagaimanapun juga aku khawatir pada keselamatan kakakku.
1186Please respect copyright.PENANA75JpZbRqfs
“Bentar yah dek.. mereka udah datang..”
“Kak Alyaa!”
1186Please respect copyright.PENANAndZkADvuAB
Aku kira kak Alya langsung menutup hapenya. Ternyata tidak, dengan samar-samar akupun dapat mendengar kalau kakakku sedang berbicara dengan pengendara yang mobilnya disenggol olehnya. Tidak terlalu jelas apa yang sedang mereka bicarakan, tapi sepertinya mereka sedang mambahas masalah ganti rugi. Aku bahkan mendengar suara kak Alya tertawa cekikikan. Apa kak Alya sedang berusaha bernego harga perbaikan? Entah apa yang kak Alya katakan pada mereka. Aku harap kak Alya tidak berkata yang tidak-tidak.
1186Please respect copyright.PENANAEm59G1vExb
Setelah agak lama aku terombang-ambing dalam kekhawatiran dan rasa penasaran ini, akhirnya aku dengar suara pintu mobil ditutup dan suara mesin mobil dinyalakan.
1186Please respect copyright.PENANAp6RqXhRITX
“Adeek... nunggu lama yah?” akhirnya kudengar lagi suara kak Alya.
“Duuh, kak Alya kemana aja sih?”
“Orang yang punya mobil minta ganti rugi dek, ya udah kakak mau ganti”
“Terus? Udah dikasih uangnya?” tanyaku berharap semua masalah sudah selesai.
1186Please respect copyright.PENANA1lw3RarUcV
“Itu dia deek.. uang di dompet kakak gak cukup..”
“Pakai ATM donk kak…”
“Kartu ATM kakak juga ketinggalan di rumah..”
1186Please respect copyright.PENANALYzTxKvcHT
“Uuh.. kak Alyaa..” aku sambil menepok jidat berpikir, kok ada-ada saja kejadian yang mengganggu antara aku dan kak Alya.
1186Please respect copyright.PENANAOKYIuQSnIS
“Tapi kakak ada uang kok di laci lemari kamar. Ini udah jalan pulang”
“Terus mereka gimana kak?”
“Ya mereka terpaksa ikut ke rumah dek…”
1186Please respect copyright.PENANAjJzBT5HtuR
“Aduuuh!” untuk kedua kalinya aku menepok jidatku. Malangnya nasib otongku yang kentang. Wajar memang kalau orang yang disenggol mobilnya oleh kakakku ikut ke rumah, mungkin untuk memastikan kalau kak Alya benar-benar akan membayar ganti rugi dan tidak kabur. Aku harap memang cuma itu alasan orang itu ikut kakakku.
1186Please respect copyright.PENANACmbWFadWGY
Sesampainya di rumah aku menyambut kak Alya dengan wajah agak bersungut karena dia tidak pulang sendirian, tapi bersama dua orang asing yang secara tak sengaja harus ikut pulang kerumah untuk urusan ganti rugi. Menyebalkan.
1186Please respect copyright.PENANAImT75hmy7v
“Adeek..”
“Kak Alya..” aku mendekatinya sambil mencium punggung tangannya, seolah aku ingin menunjukkan pada mereka bahwa kak Alya adalah gadis terhormat yang tidak pantas mereka berpikir yang tidak-tidak terhadapnya.
1186Please respect copyright.PENANAdh4c1Y5M9V
“Silahkan duduk bapak-bapak.. capek lho berdiri terus” kak Alya mempersilakan mereka duduk dengan nada yang sangat sopan dan ramah. Harapanku mereka akan segan bila kak Alya bersikap demikian, tapi sepertinya aku salah.
1186Please respect copyright.PENANA4VcoB47kwp
“Gak capek kok non… masak belum apa-apa udah capek. Bapak berdiri saja, biar lempeng dan lebih lega, hehehe...” sahut bapak yang berbadan besar dan gemuk yang kemudian ku ketahui bernama pak Has.
1186Please respect copyright.PENANARnIbyarZS1
“Ooh gituu? Pakai aja kamar mandinya kalau mau legaan, hihihi..” sambil menyahut mereka kak Alya malah mengerling imut kearahku. Duuh, mulai deh siksaan kakakku.
1186Please respect copyright.PENANApFXD81MzvT
“Hehehe, nanti aja deh.. entar juga pasti ada yang bikin kita lega, ya nggak Pak Mit? Hahaha!” Ujar pak Has pada temannya yang bernama Mamit atau siapalah itu.
1186Please respect copyright.PENANAXSDZP5a7x4
“Aduuh, liat tuh deek, si bapak-bapak ini mulai nakal sama kakakmu..” kak Alya hanya meladeni mereka dengan senyum kecut. Bagaimana mereka tidak berkata kurang ajar kalau kak Alya terus meladeni candaan mesum mereka. Aku khawatir mereka nantinya juga akan berbuat kurang ajar pada kakakku.
1186Please respect copyright.PENANAp9Iu6eiVjf
Kak Alya kemudian pergi ke dapur untuk membuatkan mereka minuman. Untuk apa sih kak? Kan tinggal kasih duit ganti rugi saja biar urusannya cepat selesai! Kenapa berlama-lama segala!? Dasar kakakku terlalu ramah! Sungutku dalam hati.
1186Please respect copyright.PENANAsjmFumNyIj
Akupun menyusul kak Alya dan mulai bertanya macam-macam soal kecelakaan tadi. Bahwa kak Alya memang agak kurang konsentrasi saat telpon denganku tadi, tapi dia berusaha menenangkanku yang terus merasa bersalah. Namun gara-gara kecelakaan itu juga akhirnya kak Alya gak sempat beli makanan buat di rumah. Alhasil kak Alya minta tolong padaku untuk memesan K#C untukku sendiri. Apa kak Alya tidak lapar?
1186Please respect copyright.PENANAIf6Ks5uqtt
Setelah memesan K#C Delivery seperti yang diminta kak Alya aku kembali ke depan untuk menemui mereka. Tapi di sana hanya ada Pak Mamit, teman dari Pak Has. Lalu dimana kakakku dan Pak Has? Dadaku berdebar kencang. Jangan-jangan mereka ada di kamar kakakku karena ku lihat pintu kamar kak Alya tertutup. Bandot sialan! Sekali dikasih angin berikutnya malah keterusan! Seharusnya aku berbuat sesuatu atas tingkah tak sopannya bapak itu, hanya saja entah kenapa aku malah lebih penasaran untuk mengetahui kelanjutannya dibanding menghentikan semuanya. Untuk kedua kalinya kamar kak Alya dimasuki orang asing selain keluarganya sendiri setelah tukang antar ayam bakar beberapa hari yang lalu.
1186Please respect copyright.PENANAratbTorn5c
Ingin sebenarnya aku mengintip kekamar kakakku, apa memang kak Alya akan mengganti rugi kerusakan mobil butut Pak Has gara-gara keserempet mobil kak Alya. Tapi kalau memang iya kenapa harus di dalam kamar segala? Kak Alya menjamu terlalu jauh.
Tiba-tiba nada panggil BB di kamarku berbunyi, tak ingin ketahuan sedang berusaha mengintip mereka, aku segera berlari kembali ke kamarku dan mengangkatnya. Ternyata dari Dado temanku, meskipun entah dia masih bisa kusebut teman setelah kejadian waktu itu.
1186Please respect copyright.PENANAgqc5oiGzKL
Setelah berbincang-bincang yang tidak begitu penting dan memberitahukan bahwa Dado dan teman-temannya kapan-kapan ingin main kerumahku, aku segera menutup telponnya tanpa memperdulikan sedikitpun niatan dan ucapan si Dado. That lucky bastard. Saatnya kembali keurusan yang mendebarkan tadi. Tapi sesampainya aku di depan kamar kak Alya, pintunya sudah terbuka. Dan tidak ada seorangpun di dalamnya, kemana mereka pergi?
1186Please respect copyright.PENANA7vmGWq6c0A
"Adeek.. sini deh.." kak Alya memanggil dari ruang tamu. Segera kususul dia. Kulihat kakakku sudah memakai stelan keluarnya, atasan jilbab, kemeja putih lengan panjang, bawahan jeans agak ketat sehingga memperlihatkan bongkahan pantat kak Alya yang semok. Kakakku terlihat sangat cantik dan seksi. Tapi kenapa harus dandan secantik ini sih buat menjamu tamu seperti mereka? Pakai make up segala lagi. Namun yang lebih menjadi pikiranku, kapan kakakku ini berganti pakaian?? Apa sebelum pak Has masuk ke kamar? Atau saat pak Has di dalam kamar? Duh… badanku panas dingin memikirkannya.
1186Please respect copyright.PENANA9MhTJlgvzK
"Udah disini kak? Ngapain sih tadi di kamar segala? berduaan lagi?" tanyaku agak sedikit sewot. Mengingat kejadian sebelumnya, aku mulai agak berani menegur kakakku, yang mana aku sewot karena harusnya aku hanya berduaan seharian bersama kakakku, bukan ada tamu duo bandot bermuka mesum itu.
1186Please respect copyright.PENANAfqunyGkY1M
"Gak ngapa-ngapain kok, nego masalah ganti rugi aja” jawabnya santai, aku harap memang demikian. “Ngomong-ngomong K#Cnya udah dipesan belum?" tanyanya kemudian.
1186Please respect copyright.PENANAtEf4CfeJpJ
"Udah kak, beneran nih kak satu porsi aja buat Aldi? emang kakak gak makan malam?" tanyaku bingung.
1186Please respect copyright.PENANAawlDIT2fGf
"Eeh.. iya nih, kakak ga makan malam dulu, dek.. mau diet dulu kali ya Bapak-bapak, hihi" terlihat kak Alya seperti menjawab sekenanya.
1186Please respect copyright.PENANAe20tKG06tE
"Biar tetep langsing dan cantik ya non Alya, hehe.." sambung Pak Has menjawab seperti ada udang dibalik batu diantara mereka.
1186Please respect copyright.PENANA8jzLj1DMeI
Sungguh malas aku melihat tampang Pak Has yang kelihatan mulai mupeng melihat kakakku dari tadi. Apalagi Pak Mamit yang hanya diam saja dari tadi, tapi menyimpan ekspresi seperti orang yang menantikan sesuatu.
1186Please respect copyright.PENANAivJuENSaE9
"Pak Has dan Pak Mamit sudah mau pulang?" tanyaku tak sabar untuk mengusir mereka dari rumah ini.
1186Please respect copyright.PENANARvXbDbyF11
"Anu deek.. ehmm.." kak Alya seperti ingin mengutarakan sesuatu tapi terlihat bingung.
1186Please respect copyright.PENANAK77qVQgeQV
"Kamu kakak tinggal dulu ya.. bentar ajah kok.. Kakak mau ikut Pak Has dan Pak Mamit dulu" ujar kak Alya kemudian mengagetkanku. Ngapain juga kak Alya sampai mau dianterin mereka keluar? Cewek sendirian pula.
1186Please respect copyright.PENANAp9nRJPyLhd
“Loh, kok?! Kak Alya mau kemana?” tanyaku kaget, kukira kak Alya sudah membayar mereka dengan uang yang katanya ada di kamar kak Alya.
1186Please respect copyright.PENANAjNrhsXWmPt
“Tadinya mau bayar pakai uang cash, tapi uang di laci kakak gak cukup dek… ini jadinya mau ambil ke ATM juga. Mana bapak ini maunya juga di transfer aja ke rekeningnya” lanjut kak Alya menjelaskan. Aku jadi bingung, apa sih maksud mereka ini?
1186Please respect copyright.PENANAuefCkCMwUy
"Iya nih, mas Aldi gapapa kan ditinggal sebentar, udah gede jugak, hehe.." Pak Mamit ikut-ikutan menjelaskan dengan ekspresi wajah mesum.
1186Please respect copyright.PENANAkP5RuWfuVA
"Tau nih si Bapak pake maksa lagi ngajaknya, hihi.. gapapa yah dek.." seolah seperti terpaksa tapi tidak menunjukkan keterpaksaan sama sekali, malah dijadikan candaan.
1186Please respect copyright.PENANAuGda5fn9wL
"Serius nih kak mau sendiri aja? Ngga adek temenin? lagian kalo kurang uangnya aku ada kok, pakai ATM aku aja ya?" tanyaku setengah berharap kak Alya mau menerima untuk memakai uang dari ATMku supaya aku saja yang pergi, tapi setengahnya lagi dari diriku membayangkan apa yang terjadi bila mereka pergi bertiga.
1186Please respect copyright.PENANA5EGB7oBsas
"Ya ampun adek baek banget.. tapi ga usah dek, kan kakak yang nabrak, biar kakak aja yang jalan. Lagian kamu katanya udah lapar kan? Kamu di rumah aja yah nungguin K#Cnya” kak Alya berusaha meyakinkan aku dengan senyumnya yang sangat manis itu.
1186Please respect copyright.PENANArtFcz3hT7p
"Tenang aja nak Aldi, ada Bapak-bapak disini kok yang bakal jagain kakakmu yang cantik ini.. jadi nak Aldi ngga usah khawatir yah, hehehe.." potong Pak Has disertai tawa setengah mengejek membuatku gondok.
1186Please respect copyright.PENANAYDSTa8K7w2
"Iya dek, kamu nggak usah khawatir gitu deh.. Bapak-bapak ini kayaknya kuat kok kalo buat jagain kakak.. Bener nggak Bapak-bapak? awas lho kalau pada gak kuat nanti..” ancamnya dengan nada centil. Kak Alya!
1186Please respect copyright.PENANAyHTP0UrBnh
"Wuiss, tenang aja non Alya.. Kalau perlu, kita jagain ampe non Alya gak mau pulang deh.. hahaha" Tawa Pak Mamit kencang meledek kak Alya. Jelas mereka sedang melecehkan kakakku!
1186Please respect copyright.PENANAKowotuwCH0
"Hihi.. Gilak kali ya, adanya Alya gak pulang-pulang bukan karena ga mau pulang.. tapi diculik sama Bapak-bapak.. Apalagi tampangnya pada serem-serem tu.. ngaca deh pada.." ledekkan pada kak Alya malah dibalas dengan candaan, aku yang mendengar obrolan yang menjurus ini mulai panas dingin dibuatnya.
1186Please respect copyright.PENANAUiNQXR6qAd
"Hehe.. entar juga lama-lama seneng kok diculik ama kita-kita, ya ngga Pak Mamit?" sambil mengerling pada temannya seolah punya rencana. Aku yakin kakaku tahu kalau kedua pria itu punya pikiran kotor terhadapnya, tapi kenapa kakakku terus meladeni!?
1186Please respect copyright.PENANAztC2CfwE9s
"Dek, nanti kalo kakak gak pulang-pulang lapor polisi yah.. bilangin tu bapak-bapak yang culik kakak"
1186Please respect copyright.PENANALK7UZ3nbJb
"Huahahaha… Ada juga polisinya non yang gabung ama kita-kita buat jagain non, HAHAHA!" tawa Pak Has yang disambung Pak Mamit keras sekali, seolah tak mampu menahan diri mereka lagi untuk melampiaskannya.
1186Please respect copyright.PENANAHVMmFXpcu8
"Hihi, lihat tu dek.. Bapak-bapak ini pada kurang ajar sama kakak, emang kakak mau dijagain kayak apa coba sampai bikin kakak ga mau pulang?" kak Alya menyampaikan seolah dia tidak tahu apa maksud dengan kata “menjaga” dari bapak-bapak ini.
1186Please respect copyright.PENANABlZ7MbwPjI
Kakakku ini santai banget sih menanggapi gurauan cabul bapak-bapak itu. Aku saja panas mendengarnya. Hanya saja yang bawah secara tak sadar juga mulai ikut panas.
1186Please respect copyright.PENANA2WHIkeAWwY
"Ya udah deh Bapak-bapak, ntar kemaleman lagi.. udah sore nih.. tinggal dulu ya adek.. kakak pasti pulang kok" sambil memandangku penuh arti ketika kak Alya bilang "pasti pulang", bukannya "segera pulang". Apa kak Alya berniat berlama-lama dengan mereka? Dadaku semakin berdebar tidak karuan. Aku teringat pada K#C pesananku tadi, kak Alya sudah merencanakan hal inikah? Bahwa ia tidak akan makan malam ini di rumah. Mau apa kak Alya dengan dua pria asing yang baru saja dikenalnya? Aku harap nego masalah ganti rugi itu tidak seperti apa yang ku bayangkan.
1186Please respect copyright.PENANAi047ku1vmv
****
1186Please respect copyright.PENANAzCNgwsmtY9
Hari sudah malam dan diluar sudah sangat gelap. K#C yang dikirim sudah kusantap tanpa nafsu sedikitpun. Aku kembali ke kamar merebahkan diri di kasur sambil bersandar pada kepala kasur. Mereka sudah berangkat sejak sore tadi dan belum kembali. Akupun sudah mulai berpikir yang tidak-tidak.
1186Please respect copyright.PENANAHTaHeZygts
Aku tak bisa menyalahkan mereka kalau sampai terjadi apa-apa pada kak Alya, karena kak Alya sendiri yang sepertinya memancing-mancing mereka. Kini aku malah membayangkan apabila mereka memang berani berbuat kurang ajar pada kakakku, yang justru memikirkannya membuat celanaku mendadak terasa sesak. Tanpa sadar aku sudah mengeluarkan otongku dari persembunyiannya dan mulai mengurut-urutnya.
1186Please respect copyright.PENANAqTR2YmGjfh
Ditengah usaha onaniku yang hampir memuncak sambil membayangkan kak Alya, mendadak ada panggilan di BB ku. Kulihat nama di layar BB. Kak Alya!?
1186Please respect copyright.PENANAeVCjhluyMy
"Halo kak Alya, kok belum pulang?" tanyaku memburu.
1186Please respect copyright.PENANAy9hqwL0eaj
"..." tak ada suara.
1186Please respect copyright.PENANAzyhh3NG8Il
"Halo kak Alya?" panggilku lagi meyakinkan bahwa memang kak Alya yg membuat panggilan.
1186Please respect copyright.PENANAsEnCRQR128
".. Hhh.. Dek, kak Alya belum bisa pulang dulu.."
"Kenapa kak? Ada apa?" tanyaku penasaran.
1186Please respect copyright.PENANA1XzbfMJbGf
".. Ini.. Ban mobil Pak Has bocor.." jawabnya terputus-putus.
1186Please respect copyright.PENANATPyPF25igs
"Kakak kenapa putus-putus gitu ngomongnya" tanyaku dengan cepat seolah ada yang tak beres.
1186Please respect copyright.PENANAqX3TxNfAA1
".. Gak papa kok dek.. uugh.. pelan-pelan Pak.." suaranya terakhir agak menjauh seperti menghindar dari microphone BB nya.
1186Please respect copyright.PENANA9a3TiMnyM6
"Kak Alyaa! Kakak lagi diapain sih?" tanyaku langsung menembak kak Alya, karena terdengar ia menyebut si Bapak.
1186Please respect copyright.PENANA4vOjyZZKp4
".. inii.. aduuhh.. maaf ya dek.. Bapak-bapak nih.. sshhh.. uugghh" kak Alya menjawab dengan napas agak memburu seperti orang yg sedang berolahraga.
1186Please respect copyright.PENANAxFx9lpLn5d
"Kak Alya kenapa? Kok jadi Bapak-bapaknya?" tanyaku mulai sewot dengan bayangan-bayangan yang kutakutkan, "Kak Alya lagi dientot ya?" lanjutku menembak kak Alya dengan nada kesal.
1186Please respect copyright.PENANAijg3kIMXb8
"Uugh.. Maaf ya dek, hihi.. Bapak-bapak ini nakal banget.." jawab kak Alya manja, membuatku tak tahan mendengarnya.
1186Please respect copyright.PENANA93qwKHwtdD
"Uuhh, kak Alya ahh.." kutunjukkan padanya bahwa aku sewot dan gondok. Ternyata benar dugaanku kalau negosiasi biaya ganti ruginya dengan cara seperti ini. Sialan! Ini salahku sehingga kakakku sampai berurusan sama mereka. Seandainya aku sabar menunggu kak Alya pulang. Seandainya aku tidak menelpon kak Alya tadi. Pastinya kak Alya tidak akan menyenggol mobil tuh orang, dan gak akan berurusan dengan dua orang brengsek itu. Sial!
1186Please respect copyright.PENANAadVMrCnj0O
“Abisnya gimana lagi doonk.. kak Alya dipaksa merekaa.. eegh.. paak..” kak Alya mulai meracau ngga jelas.
1186Please respect copyright.PENANAw4KIKG7r6K
“Kak Alya nakal ah! Kak Alya nakal!” hardikku berkali-kali pada kakak kandungku dengan sebal, walau saat mengatai kakakku sendiri dengan kata-kata itu justru membuat tanganku mulai menggenggam erat otongku. Entah karena fantasiku, atau karena mencoba dengan keras untuk terbiasa bahwa kak Alya sudah dientot dua kali oleh orang asing. Aku bahkan mulai tak yakin sebenarnya sudah berapa kali kak Alya melakukan hal seperti ini.
1186Please respect copyright.PENANArYNvdieqmL
"Hihi.. adek pengen yah.." goda kakakku, "jangan yah, sayang.. adek kan saudara kandung kakak.. ga boleh kalau sekandung ngen-tot bareng.. eeghh.." kak Alya sengaja menekankan kata ngentot untuk menggodaku.
1186Please respect copyright.PENANA8hQkchO7md
"Yaahh.. pengen ni kaak.." mohonku.
1186Please respect copyright.PENANAo0dkZjEvZZ
"Hihihi, adek pasti lagi ngocok yah?" kak Alya emang jago menebak, tapi tidak jago-jago amat karena memang saban hari kerjaku hanya onani membayangkan kak Alya.
1186Please respect copyright.PENANAdHD3pRGFFe
"..iya nih kak.." jawabku memelas.
1186Please respect copyright.PENANATrMEZ8Nr3j
"Coli aja dek.. bayangin kakak.. hihi" tawanya manjanya terdengar seksi.
1186Please respect copyright.PENANAbyIiccLBqR
"Iya nih kak, Aldi lagi bayangin kakak.." jawabku yang akhirnya malah ikut terbawa permainan nakalnya.
1186Please respect copyright.PENANA7dhyFc9HvS
"..deek.. kakak lagi.. eegh.. Dientot sama Pak Has, kakak direbahin di atas kardus lusuh.." ujar kak Alya seolah membantuku untuk membayangkan suasana di sana.
1186Please respect copyright.PENANAVJ2xhFRFOG
“Uugh.. kotor donk kaak?” sambil membayangkan betapa kontrasnya kakakku yang bersih, cantik, dan harum, harus menerima diperlakukan tak senonoh hanya diatas kardus yang entah sedang di mana sebenarnya mereka itu.
1186Please respect copyright.PENANAgxPPtMPIXP
“..Eegh.. iya deek.. mana bau lagi..”
“Kardusnya bau yah kaak?”
1186Please respect copyright.PENANAtc28gyImLM
“Aakhh.. kardusnya deek.. Badan Pak Has jugaak.. eegh..” kak Alya berusaha menjelaskan sambil terengah-engah kalau ia yang sedang digenjot dikelilingi bau yang tak sedap. Tapi justru aku mulai memacu mendengar erangan kak Alya. Aku hanya bisa membayangkan seperti apa kak Alya diperlakukan oleh Pak Has saat ini. Yang pasti ini kali keduaku penasaran pada kakakku yang sedang digagahi orang asing.
1186Please respect copyright.PENANAs69bn24pou
"Uughh, kakak nakal.. Terus kak?" pintaku pada kak Alya untuk meneruskannya.
1186Please respect copyright.PENANAZlmeItc0SQ
"..."
1186Please respect copyright.PENANAdhFCjaaplt
"Kak.. Kak Alya?"
1186Please respect copyright.PENANAP3FuWslSAd
"..."
1186Please respect copyright.PENANAeqFynPSXYb
"Kakak!" panggilku tak sabar.
1186Please respect copyright.PENANAmyJzcv967V
"Fuuah! Pak Has niih.. mulut Alya jadi bau rokok juga, huu huuu.." tiba-tiba kak Alya kembali bersuara. Mulut kak Alya jadi bau rokok?
1186Please respect copyright.PENANA9BU5afbQuC
".. hehe.. Sorry ya sayang, habis enak sih.." terdengar suara pria yg agak jauh dari jangkauan mic BB menyebut kakakku dengan panggilan “sayang” seenaknya. Kurang ajar orang itu! Uggh, tapi kenapa kocokanku semakin cepat mendengar kakak kandungku seperti dimiliki seenaknya oleh orang itu?
1186Please respect copyright.PENANAohLhEa8OfV
"Kak! Kakak diapain?" tanyaku penasaran berat.
1186Please respect copyright.PENANAE2HdwITc3j
".. Adeek, ni kakak dientot sambil dicium-ciumin mulut kakak sama Pak Has.. tapi Pak Has mulutnya bau rokok.. mana pake lidah lagi, huu.. Marahin tu, dek. Mulut kak Alya main dicaplok aja.." kakakku bukannya marah malah bertingkah manja pada orang itu, aku saja yang mendengarnya sangat cemburu bercampur gemas, bagaimana dengan orang lain, aku yakin kakakku yang cantik jelita ini akan digenjot habis-habisan malam ini. Uugh.. aku tak rela! Tapi aku tak bisa berhenti..
1186Please respect copyright.PENANAKGJlZjxAXE
" Duh… kamu ini cantik banget sih sayang... Ough.. mas Aldi, memek kakakmu rapet bener loh, enaknya diempot-empot.. hehe.. mau nyobain gak mas Aldi?" potong Pak Has menjahiliku juga dari jauh ditengah genjotannya pada kakakku.
1186Please respect copyright.PENANAQIlhZja0yA
".. Hush.. enak aja panggil-panggil ‘sayang’.. Alya udah punya ‘cowok’ tau.. ngga boleh main kerumah lagi loh ntar.. hihi.." napas kak Alya makin memburu walaupun mencoba bercanda.
1186Please respect copyright.PENANAUWCnwNhqzX
".. Waah, udah punya cowok rupanya.. ternyata si non nakal juga yah? Hehehe.." Pak Has mulai agak melecehkan kak Alya sambil menikmati tubuh kakakku, membayangkan dirinya yang orang biasa bisa menggenjot tubuh gadis cantik dari keluarga atas benar-benar menimbulkan sensasi rangsangan yang tinggi.
1186Please respect copyright.PENANAeBEOMh8wSY
".. Adeek, kak Alya dibilang perempuan nakal tuh deek.. eeghh.. Kalo kak Alya nakal, harusnya bukan kakak yang bayar ganti rugi kan deek? Hihihi.." bahasa kak Alya mulai menyimpang dan tak senonoh lagi, aku semakin tak tahan mendengarnya dan mulai ikut meracau tak karuan
1186Please respect copyright.PENANAWkIQFMXF9g
".. Ooghh, kak Alya.. kak Alya nakal banget.." aku mulai meringis dan ikut mengatai kakakku sendiri sambil menikmati kocokanku.
1186Please respect copyright.PENANAMzqebJiR2S
".. Deek, apa kakak minta ganti rugi juga yah dek? Hihi.. ughh.." kak Alya tetap berusaha menggodaku dengan suara yang mulai terdengar parau.
1186Please respect copyright.PENANAxyyJ1VnLlj
“Papa dan Mamanya si non tau gak ya kalo non nakal kayak gini.. hehehe..” Pak Has menyeletuk dengan menyinggung keluarga kami, sungguh sangat merendahkan kak Alya.
1186Please respect copyright.PENANASlZgEJ75eX
“.. Eegghh.. Maah.. Paah.. uugh, Alya dientot Pak Has niih..” celoteh kakak yang seolah memanggil Papa dan Mama agar diketahui kenakalannya membuatku bernafas kembang kempis sambil mempercepat kocokanku.
1186Please respect copyright.PENANAnhcAcfTZYP
".. Si non emang bener-bener nakal yah..”
“Uugh.. Bapaak..”
“.. Gak malu yah sama Papa Mamanya, mau-mauan dientot sama Bapak, hehehe..”
“Eegh.. Paa.. Maa.. eeghh.. Pak Has nakalin Alyaa..” racau kakakku lagi.
1186Please respect copyright.PENANAuINKMgtTZA
“Bapak bayar pake ini aja ya?" terdengar suara Pak Has disertai dengan tumbukan kulit yang beradu. Yang sepertinya tumbukan antara paha Pak Has dan pantat kak Alya yang semakin lama semakin terdengar keras dan cepat.
1186Please respect copyright.PENANALnaEK4Vwpw
".. Augh.. Pak! Terus sayang.. uh.. uh.." kak Alya memekik sambil terus bersuara dengan memburu dan tak mampu berkata-kata, hanya terdengar suara lenguhan seirama dengan bunyi tepukan dengan tempo yang semakin cepat.
1186Please respect copyright.PENANAE1pzYFs0lI
".. Tampung nih pejuh Bapak.. Arggh! Anak nakal.. bapak hamilin!"
“Nghh…. Paaaaakkkkk” Pak Has dan kak Alya berteriak nyaring bersamaan menandakan mereka bersama-sama mencapai kenikmatan.
1186Please respect copyright.PENANAH1aUUc20X0
"Aaarghh! Kak Alya nakaal!" teriakku juga di sini melepaskan pejuku yang mengotori celana serta sprei kasurku.
1186Please respect copyright.PENANAhjlaiVVDB4
Oh kak Alya. Kakakku benar-benar binal. Aku hanya terbujur lemas di atas kasurku sendiri sambil pasrah melihat pejuku yang muncrat tak bertarget itu. Samar-samar aku mendengar suara erangan dan desahan mereka yang sepertinya sedang menikmati sisa-sisa orgasme. Akupun mendekatkan lagi hapeku ke telingaku.
1186Please respect copyright.PENANADw5uj8dZRk
“Adeek.. dompet kak Alya jadi penuh nih deek.. adek udah muncrat yah?” terdengar suara manja kak Alya sisa-sisa hasil pergumulan dengan pria bejat yang baru saja menggagahi kakak kandungku. Sedang aku tak bisa menjawab apa-apa, sibuk mengutuk diriku sendiri yang ternyata sangat menikmati ejakulasiku dari mendengar kakakku sendiri yang digarap orang asing. Aku sungguh terlalu, tapi aku tak bisa menahannya.
1186Please respect copyright.PENANAt2C2Za9OXs
“Sekarang gantian saya yang isi dompetnya non yah.. hehe, dijamin ampe luber lagi dah, hahaha!” terdengar suara tawa pria yang lain.
1186Please respect copyright.PENANAmUHaxDjQK5
“Uuugh... Pak Mamit nakal deek, mau ikut-ikutan bayar di dompet kakak niih.. boleh ngga sih dek? Hihihi...” Ugh.. Kak…
ns 15.158.61.52da2