Aku kembali ke ruang tamu untuk melanjutkan PR ku yang hampir selesai. Ternyata tak terasa waktu sudah sore dan hampir gelap. Menyelesaikan PR ini sungguh terasa lama. Bagaimana tidak kalau pikiran melayang kemana-mana mengkhayal tentang kakakku. Yang entah kenapa tiba-tiba aku membayangkan kak Alyaku yang sehari-hari menggunakan jilbab, bersikap sopan, manis, dan cantik, diam-diam suka memamerkan tubuh indahnya pada orang-orang yang tidak dikenalnya. Semakin jauh aku berfantasi tentang kakakku, semakin berontak otong di dalam celanaku.
1466Please respect copyright.PENANAuQPjIs4MZA
Aku lalu mendengar langkah kaki dari ruangan dalam. Itu pasti langkah kaki kak Alyaku yang cantik. Aku sangat penasaran bagaimana kakakku akan muncul di hadapan kami kali ini. Baru mendengar langkahnya saja jantungku sudah berdegup kencang, bagaimana dengan melihatnya…
1466Please respect copyright.PENANAG4B6Irz4Ga
“Adek-adeek.. rajin banget ngerjain PR nyaa? Diminum dulu yaah..” sapa Kak Alya yang menemui kami kembali sambil membawa nampan berisi empat gelas air susu dengan hanya mengenakan.. kaos terusan! Malah dengan potongan bawahan yang lebih pendek dari sebelumnya! Memperlihatkan pahanya yang putih bening. Bahkan potongan bagian lehernya pun yang modelnya lebar. Saking lebarnya sampai menunjukkan pundak dan bahu sebelah kak Alya! Aku setengah berharap kalau kak Alya memakai dalaman. Apa jadinya kalau mereka tahu kak Alya nggak pakai dalaman beha, apalagi dibawahnya.
1466Please respect copyright.PENANAQiuRKkTnZx
Dengan rambut digerai bebas dan kaos seksi berwarna kuning kak Alya muncul mendadak. Aurat-auratnya yang indah terumbar kemana-mana membuat kami berempat menelan ludah. Nekat banget kakakku ini! Sungguh berbeda dengan busananya yang sebelumnya yang benar-benar tertutup, sekarang terbuka menggoda.
1466Please respect copyright.PENANAVBlNqYqmVc
Kak Alya suka sekali membuat hati kami teraduk-aduk karena dipertontonkan cara berbusananya yang sangat kontras itu. Awal kami pulang tadi busana kak Alya minim seperti ini juga, lalu setelah itu berpakaian tertutup lengkap dengan jilbab, sekarang malah berpakaian yang mengumbar aurat lagi. Kakakku ini sungguh wanita penggoda!
1466Please respect copyright.PENANAMryCPLUh40
“Wuih kak Alya! Bening beneer!” Bono mulai nyeletuk duluan, sudah gak tahan untuk berbuat cabul rupanya nih anak.
“Waduuh kak Alyaa! Cantik benerr.. Dado jadi pusing nih, hehe..”
1466Please respect copyright.PENANAYhDowedd01
“Iya nihh.. gara-gara kalian sih ngotorin baju kakak tadi, jadinya kakak ganti baju lagi deh..”
1466Please respect copyright.PENANA1X2ucUEmVK
Hah?? Aku agak kaget dan bingung dengan semua ini. Apakah Kak Alya memang tahu kalau pakaiannya dikotori oleh mereka? Tapi bagaimana bisa? Apa jangan-jangan…
1466Please respect copyright.PENANAHHbbzJu7OT
“Diminum yah susu dari kakak.. Jangan disisain, hihi...” kak Alya menaruh gelas dengan posisi menunduk. Sumpah kak Alya bener-bener nekat di depan mereka semua. Pastilah mereka bertiga bisa dengan leluasa melihat buah dada kakakku yang putih itu menggantung dengan bebasnya di balik rongga kerahnya. Aku yang penasaran malah tidak bisa melihatnya karena posisi dudukku menyamping dari kak Alya. Aduh! Nanggung banget sih kak.. aku kan pengen lihat juga..
1466Please respect copyright.PENANAaCfUAV3Uxd
“Kok pada bengong? Hayoo.. pada mikir jorok ya? Diminum dong susunya…” ujar kak Alya menyadarkan mereka.
1466Please respect copyright.PENANARauTt6CPw2
“I..iya kak… cuma kebayang aja kalo susunya asli dari kak Alya, hehe..” ujar si Dado mulai berani berkata kurang ajar pada kakakku sambil menyeruput susu buatan kak Alya. Sialnya, aku kok malah ikut ngebayangin hal yang sama dengan si Dado anak setan ini yah?
1466Please respect copyright.PENANA7vn8phdFB5
“Eh, eh… Bilang apa tadi?” tanya kak Alya dengan nada mengintimidasi tapi tetap dengan tersenyum manis, membuat Dado dan yang lainnya salah tingkah karenanya.
1466Please respect copyright.PENANAJdiZ0tV490
“Ng..ngga kak, becanda kok..”
1466Please respect copyright.PENANA22mbV22VyC
“Kamu tuh aneh deh.. kalo susunya asli dari kakak, ngapain juga kakak taruh ke dalam gelas.. enakan minum langsung dari sumbernya dong… hihihi”
1466Please respect copyright.PENANAZKtufp5wr3
“Hah?!” tidak hanya aku yang kaget dan panas dingin, ketiga temankupun melongo dibuatnya. Omongan kak Alya betul-betul menjurus, memancing teman-temanku untuk semakin giat menggoda kakakku.
1466Please respect copyright.PENANAbqwCsvuxSz
“Hehe.. anu.. berarti boleh minum langsung dong kak?” tanya Feri.
1466Please respect copyright.PENANAc3Nabs7pNe
“Huu... ya nggak dong, mau kalian peres-peres susu kakak sekuat tenaga juga gak bakal keluar air susunya… hihihi” jawab kak Alya enteng. Kakakku ini berani banget sih nantangin mereka terus!? Makin kesini kak Alya makin kelihatan nakalnya.
1466Please respect copyright.PENANAPoeWjEtPKe
“Serius nih kak? Kan belum dicoba…”
“Iya… kalian gak percaya?”
1466Please respect copyright.PENANAWF1ZsCw8ok
“Nggak percaya kak… mana tau ada isinya looh? Yuk kak kita coba… hehe” tantang balik si Feri. Terlihat seperti bertiga lawan satu. Kakakku sedang dikeroyok! Dan aku seperti tak berdaya berada dalam situasi ini. Antara ingin menghentikan obrolan gila ini tapi juga penasaran sampai dimana ujung tantang menantang ini.
1466Please respect copyright.PENANAPYeGwQWRaL
“Hihihi, gitu yah… Dasar kalian ini! Segitu penasarannya sih? Hmm… Coba kakak tanya Aldi dulu yah? Deek.. tuh temen-temen kamu pada mau meresin susu kakak, pengen tau ada isinya apa nggak. Boleh nggak sih dek?”
1466Please respect copyright.PENANAS4SvAQdEwW
“Hah? Eh, i..itu… Ja..jangan dong kak! Apa-apaan sih…” tolakku. Tentu saja aku menolak. Tapi entah kenapa aku tadi sempat ragu-ragu menjawabnya. Seperti tidak terima perlakuan mereka yang mulai melecehkan kakakku, tapi juga muncul rasa penasaran seperti apa jadinya jika teman-temanku yang jelek dan dekil ini berani melakukam hal mesum itu pada kak Alya, kakakku yang cantik, putih dan seksi. Uugh, ada apa denganku?
1466Please respect copyright.PENANAtp1FZX1MO5
“Yaaahhh… kok gak boleh sih bro?” protes Dado mendengar penolakanku.
“Iya bro… kita kan cuma pengen ngetest aja kakak lo udah bisa ngeluarin susu atau nggak, hehe”
1466Please respect copyright.PENANAqL5MxcXu3e
“Ngetest kampret lo!” makiku pada mereka. Sialnya mereka malah tertawa terbahak-bahak mendengar makianku, mana kak Alya juga ikut tertawa pelan juga. Bikin perasaanku jadi tak karuan saja.
1466Please respect copyright.PENANAuLlE5w7FgG
“Hihihi… kalian ini… tuh adek kakak jadi marah gitu… Hmm.. gini aja, nanti kalo kakak sudah hamil, susunya kakak bagi-bagi deh buat kalian, mau?” ujar kak Alya kemudian.
1466Please respect copyright.PENANA1rPQxfpQA3
“Hah?” kami serempak kaget. Sungguh omongan kakakku ini makin lama makin membuat kami cenat-cenut! Mereka semuapun serempak mengangguk dengan wajah mupeng. Aku sendiri juga ikut mupeng membayangkan bisa meminum susu kakakku suatu hari nanti.
1466Please respect copyright.PENANAzAy1JDcU6Y
“Yeee! Maunya tuuh.. udah pada jelek, mupeng lagi, hihihi.. kamu kenal mereka dimana sih dek? Pada mesum semua gitu..”
1466Please respect copyright.PENANAPf3HlqCbiX
“Tau tuh kak, nemu di jalan.. minta dipungut, tapi gak ada yang mau ambil” ledekku kepada mereka semua. Bukan karena marah, melainkan sebal karena membuat pikiranku menjadi kacau. Aku jadi semakin membayangkan hal yang tidak-tidak pada kak Alya.
1466Please respect copyright.PENANAXq9kG9KLAW
“Biar jelek-jelek gini bro, kak Alya mau lho kasiin susunya buat kita, iya nggak kak?” si Dado kelewat pede ngajak-ngajak kak Alya. Gara-gara kak alya juga sih...
1466Please respect copyright.PENANArJa9BB0WFP
“Hmm… kasih nggak yah… Adeek.. kasih gak dek?”
1466Please respect copyright.PENANAet2Enkohmy
“A..anu kak.. ehmm.. jangan lah..” jawabku pelan dan penuh ragu. Aku benar-benar bingung dengan diriku sendiri.
1466Please respect copyright.PENANA9UmiMpMabc
“Hihihi, adeek… kakak gak kedengeran lho. Kakak tanya sekali lagi yah… Boleh nggak sih dek susu kakak kamu ini diperas-peras sama mereka? Terus air susunya dikasih buat mereka?” tiba-tiba setelah bertanya lagi kak Alya beranjak dari duduknya, dan kini malah pindah dan duduk tepat di antara ketiga teman-temanku! Kak Alya diapit oleh mereka bertiga yang selama ini hanya bisa beronani membayangkan kakakku! Ngapain sih kakakku ini malah duduk disana? Mana saat duduk potongan bawah kaos kak Alya makin tertarik sampai ke pangkal paha. Makin memperlihatkan paha kak Alya yang putih mulus. Bahkan beberapa senti lagi bisa memperlihatkan bagian dalam kak Alya. Tapi malah aku makin tak berdaya. Aku benar-benar tak tertolong!
1466Please respect copyright.PENANAwjSdHfm3f6
Sedang ketiga temanku hanya melongo melihat kak Alya yang berpakaian seksi kini duduk di antara mereka. Kakakku yang cantik dan putih diapit cowok-cowok item, jelek, nan dekil.
1466Please respect copyright.PENANAVg2KZ4Cd8D
Sekilas kulihat wajah kak Alya seperti mengedipkan matanya padaku saat ia duduk diantara teman-temanku. Apakah ini yang dimaksud kak Alya ingin menunjukkan sesuatu yang spesial buatku? Tapi apa kak Alya bakal senekat ini untuk sengaja menggodaku dengan menggunakan teman-temanku? Kak Alya benar-benar nakal.
1466Please respect copyright.PENANAbPzXPUDPbm
Anehnya kontiku seperti mengiyakan kondisi ini dengan berontak keras. Tapi aku berusaha untuk tetap berakal sehat, entah sampai kapan aku bisa bertahan.
1466Please respect copyright.PENANAYuIK7cxmqF
“Jangan donk kak.. Enak aja.. keenakan di mereka dong..” jawabku merana, tapi tidak sekeras sebelumnya.
1466Please respect copyright.PENANAPwRqKIbP6L
“Tuuh, dengerin kata Aldi.. nggak boleh. Jadi jangan yah.. Masa kalian mau meras-meras susu kakak teman sendiri sih? Makanya cari pacar… gak laku yah? hihihi” ledek kak Alya pada ketiga temanku ini.
1466Please respect copyright.PENANAdVQuQaW1l0
“Biarin gak laku, yang penting kita punya teman yang kakaknya super cantik…” ujar Bono seenaknya. Kampret tuh anak, jangan bilang mereka berteman denganku cuma karena kak Alya! makiku dalam hati.
1466Please respect copyright.PENANAe8vNLXmP5O
Sejenak suasana menjadi hening. Teman-temanku diam karena menikmati keberadaan kak Alya di sebelah mereka, mana mereka sudah mengelus-ngelus selangkangan mereka masing-masing pula. Aku juga diam karena mengutuk-ngutuk sendiri dalam hati kenapa aku punya teman seperti mereka.
1466Please respect copyright.PENANA8JX9NQPpDT
“Ya udah deh kak.. tapi kakak duduk disini aja ya? Temenin kita-kita ngobrol” kata Dado kemudian membuka suara.
1466Please respect copyright.PENANA1MUZxvpVJd
“Iya nih kak, disini aja ya, kita ga bakal ngapa-ngapain kok, hehe..” Feri ikut nyeletuk, tapi tangannya masih ngelus-ngelus selangkangannya sendiri. Sama seperti aku yang juga sudah mengelus selangkanganku. Pemandangan yang ada di depanku, yang mana kakak kandungku yang cantik dengan aurat kemana-mana sedang diapit mereka entah kenapa juga membuat aku horni.
1466Please respect copyright.PENANAF6FvFa9gRF
“Iya iya.. kakak temenin deh, tapi inget jangan macem-macem yah? Inget kan kata Aldi tadi?” kak Alya malah mau untuk tetap duduk di sana di sebelah mereka. Entah fantasi setan mana yang merasuk, aku seperti diam saja melihat kondisi ini. Kenapa tiba-tiba kak Alya jadi mau nemenin mereka sih? Apa yakin gak bakal diapa-apain? Tapi kalaupun diapa-apakan, kok aku malah membayangkan seperti apa kira-kira kak Alya diperlakukan? Duh, kakakku yang cantik ini ternyata nakal banget. Mau-mauan aja disuruh duduk nemenin mereka.
1466Please respect copyright.PENANA1qxpTiAqjW
“Hehe, kak Alya tangannya putih banget, halus lagi bro..” si Dado yang tepat di sebelahnya sengaja menggesek-gesekkan lengannya ke lengan kakakku. Tampak perbedaan warna kulit mereka yang begitu kontras.
1466Please respect copyright.PENANAWxMC46x8aQ
“Duh, adeek.. liat nih lengan kakak dipegang-pegang ama si Dado, nakal banget ih temanmu ya?”
1466Please respect copyright.PENANAOZssiBAg9e
“Nggak sengaja kegesek kok bro, hehe.. namanya juga duduk sebelah-sebelahan…”
1466Please respect copyright.PENANAtvvcXoLw0E
“Dek, si Bono ikut-ikutan juga tuh deek.. marahin tuh, mana tangannya kasar banget, kayak kulit badak, hihi..” ujar kak Alya lagi ketika Bono ikut-ikutan menjamah kakakku, begitupun Feri. Resmi sudah kak Alya jadi bulan-bulanan mereka. Tapi ku lihat kakakku ini hanya tertawa geli mendapat perlakuan tak senonoh dari ketiga temanku.
1466Please respect copyright.PENANAujKCzda9Q5
Aku yang masih terpana dengan suasana yang sepertinya hampir di luar kendali ini dikagetkan dengan suara nada dering HP kak Alya dari kamarnya.
1466Please respect copyright.PENANAOrTG56iV20
“Kak Alya! Ada telpon tuh!” panggilku.
1466Please respect copyright.PENANAjYUGSpuC1t
“Umm.. Adeek, kakak minta tolong boleh? Ambilin HP kakak yah… Please…”
1466Please respect copyright.PENANAIAoi2QPdys
“Yaah, kak Alya.. kok aku siih, nanggung..” aku seperti tak percaya barusan bilang seperti itu. Aku seperti tidak rela pergi dari adegan yang bikin aku panas dingin ini.
1466Please respect copyright.PENANAIn8hmiFUly
“Hihihi.. adek takut ketinggalan yah?” tebak kak Alya menggodaku. Aku hanya diam karena malu mengakuinya.
“Makanya dek, cepetan ambilin HP kakak dong…” ujar kak Alya lagi. Akhirnya ku turuti juga perkataannya, walaupun jadinya seperti orang bodoh. Segera ku berlari menuju kamar kak Alya dengan harapan cepat mengambil HP nya dan kembali keruang tamu.
1466Please respect copyright.PENANA2DcHGPU2ck
Sesampainya di kamar aku melihat HP yang baru saja berhenti berbunyi. Belum sempat kulihat siapa yang misscall kakakku, HP itu sudah berbunyi lagi. Terlihat nama “Mas Hendi” tertera di layar, Mas Hendi pacarnya! Aku jadi bingung mau memberikan HP ini atau membiarkannya saja. Mana kak Alya lagi dimesumin sama temen-temenku di ruang depan. Saking bingungnya aku, HP yang terlalu lama kubiarkan mendadak mati lagi.
1466Please respect copyright.PENANA5PBANfco3V
Saat aku mau kembali ke depan sambil membawa HP kak Alya, Hp itu mulai berbunyi lagi untuk yang ketiga kalinya. Akupun memutuskan untuk langsung menerimanya.
1466Please respect copyright.PENANAgRPXBmcNZF
“Halo.. mas Hendi ya? .. Ada kok mas.. umm, itu.. kak Alya lagi ada di ruang tamu sama temen-temen Aldi.. bentar yah..” Tanpa menunda lagi aku bawa HP ini ke kak Alya. Kakakku yang sedang dijamah-jamah berjamaah, tiba-tiba ditelepon pacarnya. Aku penasaran apa yang akan dilakukan kak Alya.
1466Please respect copyright.PENANAS1acpAy8iy
Sambil menuju ke ruang tamu aku sedikit mendengar suara kak Alya sebelum aku sampai kesana, dan menghentikan langkahku untuk menguping..
1466Please respect copyright.PENANAjomYG8z836
“Pelan-pelan donk Do, sakit tau.. Aduuh si Bono tangan kakak jangan taruh disana.. bandel amat sih dibilangin.. Gak geli apa? Hihihi”
1466Please respect copyright.PENANANX96MjiGbL
“Diem napa kak? Entar kita keluarin nih ya?”
1466Please respect copyright.PENANAGFzlu8ObPW
“Tau nih.. bawel amat! Bilang aja kakak suka kan? Hehehe..”
1466Please respect copyright.PENANA1mbCjd9gCG
“Aduuh.. jadi kebablasan deh semuanya.. kakak pergi nih yaa?”
1466Please respect copyright.PENANA1vlJe9GSEv
“Yaah.. jangan dong kak! Nanggung nih!”
1466Please respect copyright.PENANAuCQjYytPTV
Aku mulai panas dingin medengarnya. Entah apa saja yang sudah terlewati. Akupun langsung muncul dan menemui mereka untuk memberikan HP itu pada kakakku.
1466Please respect copyright.PENANAZjmMaVUpa1
“Kak Alya, nih HP nya.. Hah?” aku terpana melihat kondisi kak Alya yang baru saja kutinggal sebentar. Kaos bagian bawah sudah tersingkap sampai memperlihatkan pingganya, tapi karena posisi duduk kak Alya yang kakinya rapat, jadi selangkangannya tidak terlihat, melainkan hanya jembut halusnya yang mengintip dari kedua paha putihnya yang mengatup rapat. Sedang kerahnya sudah melebar turun dari pundak sampai ke lengan. Buah dada sebelah kak Alya yang putih dan padat mengkal itu hampir kelihatan semuanya. Dan apa itu? Seperti bercak merah buah dada kak Alya. Apakah susu kakakku baru saja diremas-remas? Sungguh pelecehan! Tapi kak Alya tampak seperti tidak terganggu sama sekali dengan kondisi ini. Kini kontiku resmi sudah tak ada ruang lagi untuk berontak.
1466Please respect copyright.PENANAut9XoRPOVn
“Hihihi.. makasih ya deek.. siapa yang telpon?” tanya kak Alya yang masih menampakkan wajah senyum manisnya walau tengah digerepe-gerepe oleh teman-temanku seperti itu.
1466Please respect copyright.PENANAHgHJ6w5KXI
“Mas Hendi!” seruku dengan suara kecil ke kak Alya.
1466Please respect copyright.PENANA73tSgGOJWo
“Oh? Mas Hendi? Haloo..” heran aku melihat kak Alya justru dengan tenang menerima panggilan dari cowoknya. Padahal kondisinya sangat menegangkan dan kak Alya tetap tidak beranjak dari sana. Dia menerima telepon dari cowoknya sambil tengah digerepe-gerepe teman-temanku! Kakakku sungguh nakal!
1466Please respect copyright.PENANATZy9vhw4ao
“Iyaa, maaf ya mas.. Alya lagi nemenin Aldi dan temen-temennya di sini..”
1466Please respect copyright.PENANA8qM63QWzxU
Posisi tangan Dado kini sedang memegang-megang tangan kak Alya. Sedangkan Bono semakin menjadi-jadi menggesek-gesekan tangannya ke paha putih mulus kakakku. Feri sendiri lagi sibuk pegang-pegang leher kak Alya sambil mencium bau harum tengkuk kakakku. Aku? Kenapa aku tetap diam dan malah menikmati pemandangan ini!? Wanita yang sedang dilecehkan ini adalah kak Alya! Kakak kandungku! Aku memaki diriku sendiri.
1466Please respect copyright.PENANAn3pGdP2Mca
“Iya nih mas, lagi pada makan.. temen-temennya lagi menikmati suguhan Alya.. kayaknya pada suka semua deh, abisnya minta terus, hihihi..” jawab kak Alya. Kalau dibilang berbohong sih tidak, apa yang diucapkan kak Alya memang benar, hanya saja tentu maksudnya yang berbeda. Uugh, kak Alya memang nakal. Kak Alya cewek penggoda. Nakal abis. Aku tak tahu lagi harus memberi sebutan apa pada kakakku ini. Yang pasti kontiku sudah tidak tahan lagi.
1466Please respect copyright.PENANAOhHBAa7Vgu
Tiba-tiba kak Alya menutup microphone HP nya.
1466Please respect copyright.PENANAzotZieZRE6
“Eh! Jangan kebawah-bawah ya..! Nanti gak kakak terusin nih… Tuh dek, lihat teman-temanmu nih, nakalnya gak ketulungan!” ujar kak Alya pura-pura mengancam tapi tetap memasang senyum manisnya. Bikin kami semua jadi tambah gregetan!
1466Please respect copyright.PENANAKaWoxf7m1m
“Aduh kak Alya.. gua ga tahan lagi..” ujar Dado yang kemudian… membuka resleting celana dan membebaskan kontolnya yang hitam dari dalam celananya! Sungguh cabul! Belum selesai kagetku melihat kelakuakn si Dado, mendadak Bono dan Feri seperti terprovokasi akhirnya ikutan juga mengeluarkan kontol-kontol mereka. Apa-apaan ini!?
1466Please respect copyright.PENANAt4rgmgXSW3
Wajah kak Alya tampak sedikit kaget melihat mereka semua sudah mengeluarkan kontolnya sambil dikocok-kocok. Mungkin kakakku tidak mengira mereka bakal senekat itu. Kak Alya sih….
1466Please respect copyright.PENANAilB80K6JbT
Hanya sebentar ku lihat kak Alya dengan wajah kagetnya, tapi tak lama kemudian dia asik lagi teleponan.
1466Please respect copyright.PENANAHKLGd6Gbcj
“Uugh.. Udah kak, ngobrol aja lagi.. entar ketahuan lho” si Dado seperti mengingatkan kak Alya, walau ia sendiri tampak tak peduli ketahuan atau tidak. Justru aku yang panas dingin melihat situasi sekarang. Apa jadinya kalau sampai ketahuan oleh pacarnya!? Anehnya akupun kini justru ikut mengeluarkan kontolku yang sejak tadi ingin dibebaskan. Aku tak berdaya melihat pemandangan ini.
1466Please respect copyright.PENANAGTmAOKdOhp
“Eh.. iya mas.. maaf, Alya juga lagii.. lagi makan.. iya maas.. tadi Alya bikin lontong mas.. emm, lontong sayur tuh..” kak Alya mulai tidak jelas ngomongnya, seperti cari-cari alasan supaya tidak ketahuan. Kelakuannya itu justru membuatnya terlihat semakin nakal. Uugh, aku mulai mengocok kontiku dengan cepat.
1466Please respect copyright.PENANALmo3V5svv7
Kulihat Dado mulai meracau dan mempercepat kocokannya sambil tangannya bergerilya ke paha, leher, pinggang, dan tangan kak Alya. Dan kakakku terlihat menahan geli! Ooh, kakakku nakal.
1466Please respect copyright.PENANAP4zXz9wni0
“.. Sssshhh.. Ooh, kak.. kak Alya…” si Dado mulai sembarangan bersuara.
1466Please respect copyright.PENANA4HaTRnRe1o
“.. apa mas? Ooh, itu mas.. Alya bikin lontong sayurnya pedes banget deh kayaknya.. makanya pada bersuara gak jelas gitu deeh.. ampe merem melek..”
1466Please respect copyright.PENANAMz8ssbUsHU
Suara desah-mendesah teman-temanku semakin menjadi-jadi, begitu juga kocokan mereka. Kak Alya seperti tidak ada pilihan kecuali hanya diam dan berusaha meladeni cowoknya melalui HP dan juga teman-temanku yang semakin brutal memainkan tangannya pada tubuhnya, membiarkan teman-temanku ini meraba-raba auratnya yang biasa ia tutupi.
1466Please respect copyright.PENANA4ot5tOuMz9
“Iya nih mas.. masih banyak lontongnya.. si adek juga suka tuh.. suka yah dek? Ini buatan spesial dari kak Alya buat adek.. hihihi..” lirik kak Alya nakal sambil tersenyum manis padaku. Sungguh aku ingin muncrat dibuatnya!
1466Please respect copyright.PENANAVL7pEn0Aks
Tapi tiba-tiba Dado bangkit dari duduknya dan naik keatas sofa ruang tamu tempat mereka duduk berempat. Mau apa dia? Tanpa dikomandoi kedua temanku yang lainnya juga ikut berdiri mengelilingi kak Alya yang sedang duduk.
1466Please respect copyright.PENANAHA5bpL112I
“.. Uugh kaak.. Eegh..” erang Dado makin keras sambil kocokan tangannya juga semakin cepat. Tiba-tiba dengan kurang ajarnya dia pegang dan tarik rambut belakang kak Alya hingga wajah kak Alya jadi tengadah di bawah kontol teman-temanku. Jangan bilang kalau kakakku akan di…
1466Please respect copyright.PENANAb67qMdm6O9
“Croooooottttttt!”
1466Please respect copyright.PENANAf75MAH24Iu
“..Aarghh! Kaak!” Peju teman-temanku muncrat tidak karuan menghiasi wajah kak alya, kakak kandungku!
1466Please respect copyright.PENANA3xNWCwjQq9
“.. Iiiiih!” kak Alya kaget dan menjerit sambil memejamkan matanya. Siraman pejuh temanku menghiasi rambut, wajah, bahkan HP kak Alya sendiri yang masih teleponan dengan cowoknya itu juga tak luput dari semprotan teman-temanku.
1466Please respect copyright.PENANAxLq0J9FuMM
Melihat kondisi kak Alya yang sedang kaget belepotan sperma di muka dan rambutnya membuatku semakin terangsang. Akupun akhirnya juga menumpahkan pejuhku yang hanya mengenai meja tamu saja. Bahkan tidak mengenai kak Alya sama sekali. Tidak seberuntung teman-temanku yang dapat dengan nikmatnya menyemprot wajah cantik mulus kakakku ini.
1466Please respect copyright.PENANAmBsafQ8jZo
Aku bersandar lemas pada kursi. Begitu juga ketiga temanku yang langsung ambruk di sofa. Hanya kak Alya yang masih duduk tegak memegang HP, dimana cowoknya memanggil-manggil tanpa ada jawaban dari kak Alya.
1466Please respect copyright.PENANAY2WCuIy4FM
“.. I-iya mas.. maaf… itu.. tadi Alya teriak.. ternyata kuah lontongnya pedes banget.. trus temen-temen Aldi jejeritan pada minta minum.. hihihi, padahal udah Alya suguhin susu.. salah sendiri engga diminum.. ya udah mas yah.. Alya mau mandi lag- eh! Mau mandi dulu.. hihihi.. daagh mas..”
1466Please respect copyright.PENANAZInKA6I1fc
“Uugh.. kak Alya..” panggilku lemas kearahnya yang kini sudah beranjak dari duduknya dan pindah mendekatiku.
1466Please respect copyright.PENANAIiU7tP8L1e
“Apa adeek? Kak Alya nakal yah? Hihihi.. tapi adek suka kaan?” kak Alya menggodaku dengan suara pelan.
1466Please respect copyright.PENANAlFU6t6FLlA
“Siapa juga yang suka..” jawabku menyangkal hasrat terdalamku tentang kebinalan kak Alya.
1466Please respect copyright.PENANAKqVrJLiCIk
“Hihihi.. adek nih. Ya udah, kakak tinggal ke dalam dulu yah.. mau bersih-bersih dulu..”
1466Please respect copyright.PENANAMgzQiwZERJ
Melihat kak Alya pergi sambil tersenyum manis ke arahku dan penuh dengan hiasan peju di wajah dan rambutnya serasa akan membangkitkan si otong lagi. Kak Alya terlihat begitu seksi dan nakal dengan penampilan seperti itu. Persis seperti dalam khayalanku setiap kali aku onani, hanya saja tentunya bukan hasil dari teman-temanku. Mengingat ini ulah dari teman-temanku, aku merasa sebal dan ingin segera mengusir mereka. Cukup sudah dalam sehari mereka merasakan kepuasan dalam melecehkan kakakku.
1466Please respect copyright.PENANAYza4FAxMbm
“Woi, udah gelap nih! Pada balik deh lo semua!” teriakku pada mereka. Kesadaranku terkumpul lagi untuk mengusir teman-temanku. Kesadaran yang tadi sempat dikalahkan oleh nafsu. Tepatnya, nafsu pada kakakku.
1466Please respect copyright.PENANAPzj8YKX0TM
"Oiya, udah gelap nih.. gue balik deh bro, tapi boleh kan main kesini lagi? Hehe.. ngerjain PR broo..” si Dado seperti ingin meyakinkanku bahwa tiap kemari untuk mengerjakan tugas sekolah, padahal aku yakin bukan itu tujuannya.
1466Please respect copyright.PENANATJkK5ragvO
“Ah kampret lo! Akhirnya kakak gua juga yang lo kerjain. Sono-sono.. eneg gua liat lo pada!” Aku terus mengusir mereka supaya cepat-cepat pergi bukan karena aku marah. Walau sebenarnya perasaanku agak terganggu dengan kejadian barusan, tapi aku ingin berduaan lagi dengan kakakku yang entah akan ku apakan kakakku di sisa waktu yang sudah mulai gelap ini.
1466Please respect copyright.PENANAPDr9CS77IP
“Iya-iya.. ini juga mau balik. Kak Alyaaaaa…. Kami balik dulu yah….” teriak Dado dan yang lainnya.
“Iya… rajin-rajin main ke sini yah…” sahut kak Alya dari arah belakang.
1466Please respect copyright.PENANAHiRv0ooxeA
“Tuh, kakak lo aja gak masalah kita main-main ke sini lagi, hehe…” ujar Bono cengengesan. Aku sungguh kesal mendengarnya. Kak Alya ini ngapain juga sih nawarin mereka untuk sering main ke sini!?
1466Please respect copyright.PENANAV89C5ii0ph
Akhirnya merekapun pergi dengan motor masing-masing. Setelah puas mencabuli kakakku seharian akhirnya mereka pulang dengan wajah cengengesan kesenangan. Seharusnya cuma akulah satu-satunya tadi yang mencabuli kakakkku, bukan mereka. Huh! Jadi panas hati ini mengingat aku hanya diam saja tak berdaya melihat kak Alya diperlakukan tidak senonoh seperti tadi.
1466Please respect copyright.PENANA4hxI0vLWEN
Kak Alyaku yang cantik dan seksi. Dengan busana minim kaos yang serba terbuka terlihat pasrah menerima semprotan peju yang menodai wajah cantiknya. Wajah seorang gadis yang selama ini memakai jilbab, bersikap santun dan jauh dari bayangan negatif. Ufft! Otongku mulai menegang lagi. Ini saat yang tepat untuk menyusul kak Alya ke dalam rumah karena akhirnya cuma tinggal kami berdua di rumah.
1466Please respect copyright.PENANAVsugIXN5Sf
“Kak Alyaaa!” aku jejeritan seperti orang gila sambil menghambur masuk ke dalam rumah.
1466Please respect copyright.PENANA300tHwGoMF
“Apa sih deek? Teriak-teriak kayak orang gila?” kak Alya yang terakhir kulihat masuk ke dalam sudah kembali ke ruang tengah sambil nonton acara TV. Pakaiannya kal ini juga mengenakan baju kaos, tapi sekarang dia sudah mengenakan celana legging pendek. Dan bekas-bekas semprotan teman-temanku sudah tidak terlihat lagi. Sepertinya sudah dibersihkan oleh kakakku. Semprotan orang-orang dekil!
1466Please respect copyright.PENANACv1wSUc0Vj
Aku yang bergaya seperti orang ngambek berjalan malas mendekatinya dan duduk di sampingnya. Masih dengan pasang wajah jutek, moga-moga aja dia tahu kalau aku tidak terima dengan kejadian tadi. Aku yang diam saja malah ditanggapi hal yang sama dengan kakakku. Dia malah asyik nonton terus tanpa memperdulikan aku yang pura-puta ngambek di sampingnya. Bener-bener deh nih kak Alya!
1466Please respect copyright.PENANApI0qpp7lvO
“Kak..”
“Hmm..”
“Kak Alya!”
“Iya…”
“Kakak!”
“Apa sih deek? Kakak lagi nonton nih…” ujarnya tetap cuek memandang lurus ke layar tv. Bikin kesal aja!
1466Please respect copyright.PENANA35W5v8OCg0
Timbul niatanku untuk mengisenginya karena dari tadi hanya menjawabku sekenanya saja. Lagi pula, salah siapa dia bertingkah nakal seharian, sekalian saja aku cabuli. Biar tau rasa kakakku ini!
1466Please respect copyright.PENANAuxMdyshwnQ
“Kak Alyaa!” aku langsung memeluk tubuh kak Alya tanpa aba-aba.
1466Please respect copyright.PENANAin4vSUCylT
“Aduh adek! Apaan sih? Main peluk-peluk aja ih!” kakakku yang kaget kupeluk langsung ambruk badannya karena tertimpa badanku yang menindihnya.
1466Please respect copyright.PENANA0vXSpCQLRT
“Habis, kak Alya bikin aku gemes..”
1466Please respect copyright.PENANA3XA1isJMbF
“Hihihi.. gara-gara lihat yang tadi yah dek?” tanya kakakku dengan tatapan menggoda.
1466Please respect copyright.PENANANW1Lp20g6Y
“Kak Alya nakal. Kok mau-maunya sih digituin sama mereka?”
1466Please respect copyright.PENANAwHxIy09iNr
“Temen-temen kamu tuh yang nakal, baru lihat kakak kayak gini aja udah pada pipis sembarangan. Gimana kalau kakak gak pake apa-apa, kira-kira kakak bakal diapain yah dek sama mereka?” Duh, kakakku ini.
1466Please respect copyright.PENANAlTEgADrVjc
“Kakak gak takut diperkosa apa sama mereka?” tanyaku sedikit menggerutu.
1466Please respect copyright.PENANAqgD0kupndm
“.. Ehmm.. takut sih dek, apalagi temen adek tuh.. udah pada item-item, bau keringat, dekil lagi.. gak kebayang tuh dek kalo kakak diperkosa sama mereka, hihihi. Apa jangan-jangan.. adek penasaran yah seperti apa kalo kakak kandung adek ini diperkosa sama mereka? Hihihi... hayoo ngaku!”
1466Please respect copyright.PENANATJAAGaYFNS
“Eh! Ehmm.. anu.. aku nggak rela lah kak!” jawabku ragu. Tebakan kak Alya benar-benar mengena. Karena memang dalam setiap onaniku aku sering menghayal kalau kak Alyaku yang cantik yang selalu berpakaian tertutup ini diperkosa oleh orang-orang dekil dan jorok, mungkin seperti teman-temanku ini. Tapi tentunya tidak pernah terbayangkan kalau hal itu benar terjadi. Aku tentu saja tidak rela.
1466Please respect copyright.PENANAWM6LMYZLC6
“Nggak rela apa nggak rela?” tanya kakakku dengan nada manja menggoda. Sepertinya kakakku ini tahu betul kalau aku lagi ragu akan jawabanku sendiri.
1466Please respect copyright.PENANAMthm6UCeAP
“Tapi nggak temen-temenku juga kali kak..” jawabku polos. Masa bodohlah kalau kak Alya marah atau tidak dengan khayalanku tentang dirinya.
1466Please respect copyright.PENANAeDpFAC5zve
“Hah? Berarti kalo dengan orang lain boleh? Gitu yah dek?” kak Alya memberi respon terkejut.
1466Please respect copyright.PENANA5fZp3c9iBm
“Yaa.. ngga juga sih kak, hehe..”
1466Please respect copyright.PENANA76eELvZ2zg
“Yakin? Ntar kalau beneran terjadi pasti kamunya liatin terus sambil coli… iya kan?”
1466Please respect copyright.PENANAJTNxgq9dPc
“Ng..nggak lah…” jawabku lagi-lagi ragu. Kak Alya tertawa mendengar jawabanku yang ragu-ragu itu.
1466Please respect copyright.PENANA4XK6JLAYSE
“Aduuh! Adek kakak ini suka fantasiin kakak apa aja siih? Pantesan kamu bawaannya pusing melulu.. ayo lepasin kakak!” suruh kak Alya sambil terus menepis tanganku yang masih memeluknya.
1466Please respect copyright.PENANAFkglFFu92x
“Ngga mau kak!”
1466Please respect copyright.PENANAkiOvSoSWkD
“Adek! Hihihi.. geli tau dek! Hmm.. gini deh, kalau kamu mau lepasin kakak, nanti kakak kasih sesuatu yang spesial deh, masih mau kan?”
1466Please respect copyright.PENANAZFKhRihMRC
“Hah? Kasih apaan kak? Mau donk… Hehe..” terhipnotis seperti biasanya oleh kakakku yang cantik ini, aku mulai mengendorkan pelukanku di tubuh ramping kakakku ini.
1466Please respect copyright.PENANAZgmFgMzh2h
“Hihihi, dengar mau kakak kasih sesuatu langsung tanggap, dasar! Gak jadi ah…”
1466Please respect copyright.PENANAX97lwsrXLe
“Ah kak Alya! Aku peluk lagi nih yaa?” ancamku sambil pasang gaya mau menomplok kembali kakakku ini.
1466Please respect copyright.PENANA8GHX2sAwZ1
“Adek! Udahan! Iya iya… kakak kasih tapi ada syaratnya.. adek gak boleh pegang-pegang kakak yah”
1466Please respect copyright.PENANAWIStSSOzNE
“Hah? terus adek pegang apa donk kak?” tanyaku bingung, apa sih permainan kak Alya kali ini?
1466Please respect copyright.PENANAMmIMUEqczN
“Hihihi.. pegang burung kamu sendiri... kasian tuh, kejepit dari tadi.” tawa renyahnya meledekku.
1466Please respect copyright.PENANA2wiSg8UqAd
“Yaah.. kakak...” aku seperti penonton kecewa yang gagal mendapatkan permen gratis. Permen itu tak lain adalah kak Alya sendiri.
1466Please respect copyright.PENANAdg93xU91ae
“Janji dulu adeek..”
1466Please respect copyright.PENANAodFLlBV0yv
“Iya iya.. janji..” jawabku terpaksa.
1466Please respect copyright.PENANAsJ5hMQ0iWn
“Yakin nih adek gak mau keluarin burungnya sekarang? Hihi.. Adek liat yah! Kakak kasih sesuatu yang spesial buat adek..” tiba-tiba kak Alya menarik gesperku dan meloloskannya dari pinggang celana sekolahku. Awalnya aku berpikir kak Alya mau memelorotkan celanaku, dan memang dia tidak melakukannya. Aku masih tak mengerti apa yang sedang kak Alya lakukan, sampai akhirnya kak Alya selesai melakukan semuanya, dan menyerahkan sesuatu kepadaku.
1466Please respect copyright.PENANAeWClvVkLzZ
“Adeek.. pegangin donk talinya, biar kakaknya gak kemana-kemana, hihihi..” kak Alya menyerahkan ujung gesper kepadaku.
1466Please respect copyright.PENANAMTTuVQulbr
Aku terpaku dan terpana melihat pemandangan ini. Bagaimana tidak, kak Alya membuat ikatan gesper dan mengalungkannya pada lehernya sendiri yang jenjang dan putih itu. Lalu menyuruhku memegang ujung sisi lainnya seolah aku seperti sedang memegang seekor ternak! Kakakku yang cantik dan seksi sedang berpura-pura menjadi seekor sapi betina untukku! Uugh kak Alya!
1466Please respect copyright.PENANAMHJplaJy5M
Mungkin inilah yang dimaksud dengan sesuatu yang spesial yang ingin kak Alya tunjukkan padaku tadi siang. Entahlah yang mana sebenarnya yang ingin kak Alya tunjukkan padaku, terlalu banyak hal yang buatku sangat spesial dari kak Alya. Tapi menjadi sapi yang seksi dengan tali gesper di lehernya buatku sangat seksi. Kak Alya benar-benar seksi. Otongku langsung mengeras, dan benar seperti kata kak Alya, seharusnya aku tadi mengeluarkan kontiku karena penisku sangat tersiksa di dalam celana. Segera ku keluarkan penisku yang sudah menegak dengan kerasnya di hadapan kak Alya.
1466Please respect copyright.PENANAItbeDVIU9L
“Uugh kak Alya.. nakal banget, suka godain aku..” keluhku tak karuan karena membayangkan kakakku menjadi sapi peliharaanku betul-betul membuat kontiku terasa keras dan sakit.
1466Please respect copyright.PENANAMjMXt2JV5M
“Hihihi.. ayo adeek, semangat kocoknya..”
1466Please respect copyright.PENANARgK8Rx072Q
“Kak Alya nakal.. uugh.. kak Alya sapi betina yang nakal..” sambil melihat tingkah manja kak Alya yang terus memandangku dengan sayu membuat kocokanku makin kuat dan cepat.
1466Please respect copyright.PENANAhGNeeCu01o
“Adeek.. liat deh..” tiba-tiba kak Alya mengangkat kaosnya sampai keleher hingga memperlihatkan buah dada putih dan mengkal kak Alya. Pentilnya yang coklat kemerahan terlihat mancung mengeras. Kak Alya benar-benar menyiksaku!
1466Please respect copyright.PENANAMUvtnDVLDq
“Kak.. boleh pegang yah kak?”
1466Please respect copyright.PENANAnqffH0oFWE
“jangan donk adeek, janjinya tadi apaa?”
1466Please respect copyright.PENANAa35M2sbnI7
“Hehe.. dikit aja kaak, pleasee..” aku memohon supaya diijinkan memegangnya. Dan mungkin sedikit memerasnya.
1466Please respect copyright.PENANAMIGuee1g4c
“Dasar… tapi jangan keras-keras yah pegangnya…” mendengar jawaban kak Alya membuatku seperti mendapatkan hadiah yang tiada duanya. Walau aku pernah memegangnya sebelumnya, kali ini kak Alya memberikannya dengan suka rela. Kak Alya bahkan meminta dengan lembut agar aku tidak memerasnya terlalu keras. Dan yang lebih membuatku antusias karena kondisi kak Alya yang sekarang seperti sapi betina!
1466Please respect copyright.PENANAJn3BbD12A9
Sambil terus mengocok kontiku, Aku mulai membelai-belai buah dada kak Alya sambil terkadang memerasnya sekali-sekali. Sungguh gemas melihat kak Alya yang cantik, sedang mengenakan tali gesper di lehernya. Kak Alya kelihatan binal banget. Kakak kandungku sendiri, memperlakukan dirinya seperti hewan ternak yang susunya seperti mau dipersembahkan kepada siapa saja yang mau menyusuinya. Uugh, Kak Alya nakal sekali!
1466Please respect copyright.PENANA5of9mmL8Ly
“Adeek... Kebayang gak sih kalo ada dua anak sapi item yang jelek nyusu di tetek kakak?”
1466Please respect copyright.PENANAOccRm5bd9f
“Dikenyot kuat-kuat donk kak?” jawabku terus mengocok sambil membayangkan dua anak sapi itu. Entah kenapa aku malah membayangkan dua temanku yang datang tadi siang.
1466Please respect copyright.PENANA5XWS6fpNA4
“Terus sambil nyusu, datang si papah sapi.. langsung naik ke punggung mamah sapi ini dek..” suara kak Alya makin mendesah. Aku makin tak kuat mendengar suara menggoda kak Alyaku yang makin nakal ini.
1466Please respect copyright.PENANAt5txy4Zv9M
“... Uugh.. kakak nakal, nih... kak Alya sapi binal..” aku mulai mengatai kakak kandungku yang tidak-tidak. Kontiku sudah mau meledak, dan remasanku mulai mengeras di dada kak Alya.
1466Please respect copyright.PENANAY9bWhqrMJ3
“Tau nggak papah sapi bilang apa dek? Katanya, ‘sini, mamah sapi papah entotin dulu, biar hamil terus toket mamah yang penuh susu bisa dikenyot sama sapi mana aja yang mau ngenyot’ Hihihi..” ujarnya manja. Aku tidak kuat lagi!
1466Please respect copyright.PENANA0wFX2SlICO
“Aarghh! Kak Alya pereek!” Aku berteriak sembarangan. Kontiku yang berdenyut-denyut kuarahkan ke kak Alya dan semprotannya membasahi kursi sofa dan paha putih kakakku yang cantik ini.
1466Please respect copyright.PENANAXv9uyuZGQ5
Aku dan otongku terkulai lemas. Dua kali kami berjibaku menghadapi kak Alyaku yang suka menggoda itu. Tapi rasanya aku selalu tidak pernah bosan untuk terus beronani dan membuang pejuku di depan kakakku yang seksi ini.
1466Please respect copyright.PENANAVpwMCkrrRf
“Uuhh.. tiga kali deh kak Alya disemprot. Masa kakak mandi tiga kali sih dalam sehari? Pusing punya adek mesum.. hihihi..”
1466Please respect copyright.PENANARjawNymyi9
“Hah?! tiga kali?”
1466Please respect copyright.PENANAfLKj9qhdsP
“Iyaaa… tiga” kata kak Alya mengedipkan matanya. Ta..tapi kapan yang satu lagi?
“Hihihi.. ya udah… kakak mandi dulu yah?” ujarnya kemudian meninggalkan aku sendiri.
1466Please respect copyright.PENANAPCw2rphIzP
“Kak Alya!”
ns 15.158.61.52da2