Hope
Seakan tak ada tanah untuk dipijak, tak ada udara untuk dihirup.
Nyawa, entah apa yang masih menahannya melekat pada tubuhnya. Secercah harapankah? Sayangnya bukan itu yang terbesit dalam pikirannya saat ini.
4009Please respect copyright.PENANAwKOVFdcoo3
Matahari terik mempertontonkan kegagahannya menyinari jalan-jalan diantara tingginya gedung yang menjulang. Tembok abu-abu pekat itu kini menggantikan rimbunnya pepohonan hijau yang “dulu” sempat ada di tanah ini. Rerumputan telah berganti menjadi aspal hitam sejauh mata memandang.
4009Please respect copyright.PENANAYnWrVdZtbp
4009Please respect copyright.PENANAD7YmTkFh4U
Yah… apa mau dikata. Kota ini sudah dikuasai oleh orang-orang ‘berkantung tebal’. Entah sampai kapan mereka akan puas menyingkirkan warna hijau dari tempat yang dulunya dikenal sebagai lembah yang subur itu.
4009Please respect copyright.PENANAQqKxRWqrAA
Sungai yang mengalir beriak, kini telah berubah menjadi kubangan hitam tak mengalir.
4009Please respect copyright.PENANAa0fyIixIFJ
Ironis memang, perubahan besar itu diperuntukkan demi kenyamanan penduduk kota yang bergelimang harta. Namun, apa nyamannya hidup dengan pemandangan abu-abu setiap kali kau mengejapkan mata?.
4009Please respect copyright.PENANAbPBbau3SGi
Tomi hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia duduk di bawah naungan bayang-bayang jembatan penyebrangan. Kepada siapa ia bisa mengeluh? Ia hanya seorang rakyat jelata dimata para konglomerat itu.
4009Please respect copyright.PENANA2dEKNK1Ybp
Angin bertiup, menerbangkan debu pekat kearah orang-orang yang berlalu lalang. Hanya sedikit dari mereka yang tak mengenakan menutup hidung dan mulut berwarna putih. Yah…. Tomi adalah salah satu dari sedikit orang tersebut.
4009Please respect copyright.PENANAKMVzjebj0x
Tomi masih menikmati sepotong roti yang digenggamnya, sekalipun debu yang berterbangan itu tak sedikit yang hinggap pada roti itu.
4009Please respect copyright.PENANARosfdTvUWv
Tak ada bedanya, pikirnya. Toh ia mendapatkan roti itu dengan memungutnya dari tempat sampah. Well… kamu gak salah baca kok. Tomi memang memungut roti yang dibuang oleh seorang anak ke tempat sampah di samping tempatnya duduk.
4009Please respect copyright.PENANAF6Ztinc2G2
Sorot mata penuh rasa jijik tak hentinya memandang Tomi. Pemuda setinggi 180cm itu benar-benar kumal. Yang ia kenakan dibadannya hampir tak dapat disebut sebagai sebuah pakaian. Kaus putih itu telah terkena banyak sekali noda sehingga warnanya berubah menjadi cokelat tua keabu-abuan.
4009Please respect copyright.PENANAxsNgf9XT1A
Mungkin hanya nasib yang bisa menjawab. Mengapa seorang sarjana teknik seperti dirinya harus berkubang pada hidup yang serba kekurangan. Hanya sebuah telepon selulerlah harta satu-satunya. Ia tak punya uang sepeserpun, tak punya tempat berteduh, tak punya arah tujuan, tak punya teman… yah setidaknya sampai dua bulan yang lalu.
4009Please respect copyright.PENANAonCOvdfAbL
*Two months ago………………..
4009Please respect copyright.PENANAJIkrcmQPsL
Matahari sudah kembali ke peraduannya tiga jam lalu. Kini udara dingin malam sudah merebak. Kegelapan menyelimuti langit malam yang bertabur bintang.
Malam itu sungguh cerah, dengan bulan sabit yang bersinar temaram.
4009Please respect copyright.PENANA3YA4LKcLPs
Sesosok pemuda sedang menghisap rokok dipelataran sebuah mall. Ia sendirian, hanya berteman telepon seluler yang sedari tadi digenggamnya.
4009Please respect copyright.PENANAyOYrWfo50m
“Tom… makan malem dulu yuk sebelum pulang” seorang gadis berparas cantik itu menyapa Tomi dengan akrab ketika ia melangkah mendekati pemuda itu.
4009Please respect copyright.PENANATLsMgqiz1b
“telat lu… gue uda makan tadi sama Soni…”jawabnya.
“hmm…. Awas tu anak. Mentang-mentang gw telat sebentar udah ditinggal makan. Ayo dong… temenin gue makan…”
“yaudah.. tapi gw gak makan, cuma nemenin lu doang…”
“hehehe….. yawdah gapapa..”
4009Please respect copyright.PENANAUErMowxfRB
Gadis ceria itu melambaikan tangannya. Tak lama seorang pelayan restoran menghampiri mereka dan menyerahkan selembar kertas beserta alat tulis.
Gadis itu menandai beberapa menu yang ada di secarik kertas itu kemudian menyerahkannya kembali kepada sang pelayan.
4009Please respect copyright.PENANAwfQoHzKjtL
“si Soni kemana?” tanya gadis itu.
“uda pulang, tadi cewenya bbm… paling-paling ngajakin check-in”
“hooooo….. emang dasar muka mesum tu anak… dikasi lobang sedikit aja langsung di samber”
“lha…. Namanya juga Soni… kalo gak begitu namanya berubah jadi Sonia”
4009Please respect copyright.PENANAU3x6Qhg6pk
Gadis itu tertawa kecil.
4009Please respect copyright.PENANAQkNWiQd6yu
“kirain lu ikut sama dia Tom….”
“ngapain? Mau ikutan threesome sama cewe cablak itu? Idih… sorry”
“emang ga cape nungguin gue?”
“ya cape lah…. Tapi ya masa mau ditinggal… ntar lu pulang naek apaan?”
“uhhh so sweet…. Kirain tega ninggalin gue…”
4009Please respect copyright.PENANAm4krKS3bVT
“kata siapa ga tega…” bantah Tomi.
“ohh jadi lu tega? Jahat banget si…….”
“hehehh… asal ada imbalannya…..”
“dasar omes….. iya-iya… ngerti gue….”
4009Please respect copyright.PENANA9cZ7WDGE5i
Setengah jam berlalu, sebuah piring makan datar berwarna putih tergeletak di meja. Gadis itu menyisakan beberapa potong kentang goreng yang tak dimakannya.
Mereka bangkit dan mengambil barang bawaan masing-masing.
Berjalan ke arah lahan parkir mobil, gadis itu menggandeng tangan Tomi bak seorang pasangan yang dimabuk cinta.
4009Please respect copyright.PENANAu7inHLdUhB
Sayangnya cinta sama sekali tak terbesit dalam pikiran mereka. Yang ada hanya nafsu yang memburu. Hanya birahi yang memuncak. Efek dari hormon libido yang telah bergejolak dalam nadi mereka.
4009Please respect copyright.PENANA77jQxVxBzo
Mobil BMW silver itu melaju. Menembus kemacetan yang nyaris tak terurai. Dua orang polisi “cepek” berteriak bersahutan, membukakan jalan bagi siapapun yang memberi mereka selembar uang.
4009Please respect copyright.PENANAlcBaMriU4U
Tak terkecuali Tomi. Ia membuka sedikit jendela mobil yang ia kendarai dan menyerahkan selembar uang kertas berwarna hijau kepada mereka agar ia dapat lepas dari jerat kemacetan itu.
4009Please respect copyright.PENANAuasS1QYuB4
Tak lama mobil yang ia pacu telah menggulirkan rodanya di jalan bebas hambatan.
“Des… ayo dong dimulai shownya….”
“sekarang… ihh ga sabaran banget si say…..”
4009Please respect copyright.PENANAPPetFagZlp
Dalam kabin mobil tertutup itu, gadis bernama Desi mulai merubah posisi duduknya.
Bangku kedua di bagian depan itu ia mundurkan beberapa senti untuk memperluas ruang geraknya.
4009Please respect copyright.PENANAcHyFqDtWio
Lalu ia mulai membuka kancing kemejanya satu persatu.
“kalo disini kan ga bisa full job say….” Ujar Desi.
“yah…. Pemanasan dulu gapapa lah….”
4009Please respect copyright.PENANAiAwGypR8vy
Kemeja oranye itu telah terbuka sepenuhnya, namun Desi tak melepaskan semuanya. Hanya memperlihatkan dua buah payudara besar yang mengacung seakan menantang.
4009Please respect copyright.PENANAgyjosUyICQ
Tomi menjulurkan tangan kirinya menggapai kedua bongkahan daging kenyal itu dan mulai merabanya.
4009Please respect copyright.PENANA2oVXiVxhP3
“remes dikit dong say…. Biar tambah enak nih…”
4009Please respect copyright.PENANAyACtfMX2fA
Sorot mata Tomi tetap terpaku lurus kedepan, namun jemari tangannya telah menyelusup dibalik bra berenda yang dikenakan oleh Desi.
4009Please respect copyright.PENANAyxrJR7QIgY
Mobil itu kini melaju pelan di lajur paling kiri. Dua ratus meter di depannya terlihat sebuah truk kontainer juga berjalan sama pelannya.
4009Please respect copyright.PENANAJ8IvGxeUat
“mmmhhh…. Toket lu makin lama kok makin gede Des….” Ucap Tomi seraya memainkan puting yang telah mengeras itu.
4009Please respect copyright.PENANApVRjjyXKZ2
Deru nafas Desi masih teratur. Ia hanya tersenyum sambil memejamkan mata. Menikmati tiap detik rangsangan yang ia rasakan pada payudaranya.
4009Please respect copyright.PENANA6wnqLSU7IR
Jemari gadis itu kini meraba selangkangan Tomi. Berusaha membebaskan penis yang mulai mengeras itu dari belenggu celana jeans berwarna biru tua yang Tomi kenakan.
Penis itu kini berdiri bebas.
4009Please respect copyright.PENANAdYOzIiebOg
“ayo Des… udah siap di kenyot nih kontol gua….”
4009Please respect copyright.PENANA6MlA89Boij
Gadis itu menarik sabuk pengaman yang ia kenakan agar dapat mencondongkan tubuhnya mendekati penis Tomi yang sudah mengacung tegak.
4009Please respect copyright.PENANAU8H3Vfdsur
“Sssslluuurrrp….”
Sapuan lidah itu mendarat di kepala penis Tomi.
4009Please respect copyright.PENANAfO9c2S09e6
Seketika itu Tomi merasakan darah yang mengalir di kepalanya mulai menghangat.
Jilatan dan kuluman itu kini berubah menjadi sedotan kuat.
4009Please respect copyright.PENANAaC243Mid0g
Kepala gadis itu bergerak naik turun. Melayani gejolak birahi Tomi yang tersalur pada sebatang tugu keperkasaannya yang tegak menantang.
4009Please respect copyright.PENANAo1sPfFVqXg
Payudara ranum yang menggantung itu berayun seirama dengan gerakan gadis itu mengulum penis Tomi. Rabaan jemari Tomi pada payudara itu kini berubah menjadi remasan kuat.
4009Please respect copyright.PENANAuJhaQCVbL7
Sesekali ia mencubit dan menarik puting yang mengeras itu kuat-kuat. Menyebabkan terdengarnya gumaman dan desahan sang gadis di sela-sela bibirnya.
4009Please respect copyright.PENANAsXJkeLYv85
“mmmpphhh…. Tom….. Remes yang kuat sayang….. toket gue udah lama gak di peres-peres…”
Gadis itu melepaskan kuluman pada penis Tomi. Digantikan dengan jemari tangannya yang dengan lincah mengocok penis yang telah berlumuran liur itu.
4009Please respect copyright.PENANAgXVDCracs3
Jemari tangan yang lainnya kini bergesekan dengan organ intimnya sendiri. Ia tak ingin kehilangan momen ketika libidonya juga semakin meninggi.
4009Please respect copyright.PENANAuy9EJ6dgjx
“di isep lagi dong Des… kurang enak nih kalo cuma dikocokin….”
Gadis itu segera mencondongkan kembali tubuhnya kearah Tomi. Ia mulai melahap penis yang mengacung tegak itu.
4009Please respect copyright.PENANAUomZiKGauM
“mmhhh…Ahhhhh… gila enak banget seponganlu des…..”
“mmmm….slurp…slurpppp……” gadis itu hanya bergumam.
4009Please respect copyright.PENANAGeOsu0XQFh
Kuluman dan hisapan itu menjalar dari batang penis kini sampai di testisnya.
“Anjjriiiittt…… enak gilaaa……”
4009Please respect copyright.PENANAvc9wbTPZjo
Jemari Tomi hampir tak kuasa menggenggam kemudi. Mobil itu kini ia hentikan di bahu jalan tol yang sudah mulai sepi.
4009Please respect copyright.PENANA1fTQ7p2CKZ
Jok mobilnya kini ia rebahkan sepenuhnya.
Dengan sebelah tangan ia menarik gadis itu untuk merebah di atasnya.
4009Please respect copyright.PENANAEYQWffB2CD
Desah nafas keduanya sudah memburu. Mereka berpagutan. Lidah mereka saling menyapu.
Gadis itu menghisap lidah Tomi dengan rakus sementara jemari Tomi kini meremas bongkahan pantatnya. Rok pendek yang dikenakan gadis itu kini tak mampu menutupi bagian intimnya ketika Tomi menyibakkannya ke arah pinggang gadis itu.
4009Please respect copyright.PENANAqeY84r3jmY
Yang tersisa hanya selembar celana dalam tipis yang sudah basah oleh cairan kewanitaanya.
“mmmmhh… Tom….. isepin toket gue Tom…. Ahhh…..”
4009Please respect copyright.PENANAz80OlB8GBv
Gadis itu merangkak naik. Meletakkan kedua payudaranya yang sintal di wajah Tomi. Dengan sebelah tangan ia mengarahkan puting payudaranya kearah bibir Tomi.
4009Please respect copyright.PENANA6UG7v49J3d
“Aaaaaaaaaaaahhhhhh….Tom….Ahahhhhhh…aahh…. ”
Ia melenguh ketika Tomi mulai menikmati putingnya yang berwarna kemerahan.
4009Please respect copyright.PENANAQIr7prDtJu
Lidah Tomi kini berdansa bersama tonjolan yang mengeras itu. sesekali ia menggigit puting itu yang menyebabkan gadis itu menggeliang tak tentu arah.
Sebelah tangan gadis itu tetap menekan bongkahan payudaranya sementara yang lainnya mencengkeram kepala Tomi. Seakan tak ingin melepaskan kenikmatan yang ia rasakan.
4009Please respect copyright.PENANAJQQnpOMZQW
Jemari Tomi dengan kasar menarik celana dalam yang menghalangi penisnya untuk masuk kedalam liang kenikmatan itu.
4009Please respect copyright.PENANA9VaVK1W25Q
“bbreeeekkk”
Celana dalam tipis itu robek.
4009Please respect copyright.PENANA6xyT093AQK
“aaaauuu…. pelan-pelan sayangku…. Ahhhhhhh…..Ahhh…”
4009Please respect copyright.PENANA0S1C05EaF5
Penis yang menegang itu kini mencari-cari pasangannya. Mencari letak lubang kenikmatan yang sudah menjadi miliknya.
4009Please respect copyright.PENANAhzrA0e2on1
Gadis itu mengendurkan pegangannya. Pinggulnya meliuk-liuk, berusaha mengarahkan penis yang telah tegak berdiri itu ke lubang vaginanya.
4009Please respect copyright.PENANATu2nLB5F3U
Tomi tetap menghisap puting itu kuat-kuat sementara gadis itu bergerak meliuk-liuk.
“mmmmhhh…..Tom…. jangan keras-keras sayang….Aaaahhh”
4009Please respect copyright.PENANAu6oJ7HYPix
Lengugan pendek itu menjadi pertanda bahwa lubang kenikmatan sudah berada tepat di ujung tombak kejantanan Tomi.
Dengan sekali tekanan kuat, gadis itu menyarangkan penis Tomi kedalam vaginanya.
4009Please respect copyright.PENANAJqAlNsATNC
“mmmmmmmmmmhhhhhhh…….Tom…”
Tomi tak bergeming, membiarkan gadis itu bergerak melayani nafsunya.
4009Please respect copyright.PENANAmpPMB4OluH
“crrrreek…cceeekkk…ceeekk…”
Suara himpitan itu seakan bergema berulang-ulang.
4009Please respect copyright.PENANAfzZS64a5NI
Vagina gadis itu menari dengan liar. Menelan bulat-bulat penis sepanjang 18cm milik Tomi.
“NNNnngghhh….Ahhhhhhhh……gilaaa….. kontollu emang paling enak Tom…..”
“SSssshhhh Aaahhhh…..Aaahh….” Tomi tak kuasa lagi menahan desahan itu ketika penisnya kini dilumat oleh sedotan demi sedotan yang dilancarkan oleh vagina Desi.
4009Please respect copyright.PENANAuAIa3D78xm
“Anjjriiitttt…. enak banget memek lu Des…… keseeettt…Aaaahhh…”
Jemari Tomi kini meremas payudara yang berayun-ayun. Puting berwarna merah muda itu ia putar dengan dua jari, menyebabkan sensasi liar yang tak mungkin ditolak oleh wanita manapun.
4009Please respect copyright.PENANAr2uYpLnXQf
“NNngggggghhhh…..Tom… gue mau keluaaaaarrr…….”
Cairan hangat kini terasa membasahi penisnya. Membuat gesekan-gesekan nikmat itu mulai berkurang.
4009Please respect copyright.PENANAMT8eMZGdJj
Gadis itu terkulai lemas di atas tubuh Tomi, sementara Tomi kini menggerakkan pinggulnya.
Hujaman penis itu tidak berhenti sampai disitu.
4009Please respect copyright.PENANAzEu1Lbzk6z
“pp..pelan…pelan To..mm…. gue lemess….Ahhh…Aaaahhh…Aaaahhh….”
Sisa-sisa orgasme membuat kenikmatan yang dirasakan Desi begitu hebat. Ia menggengam wajah Tomi dan mulai melumat bibirnya.
4009Please respect copyright.PENANAb5LSw8DDCU
Deru nafas mereka beradu. Air liur mereka sudah menetes di sela-sela bibir mereka yang berpagutan.
“Aaaaa……..AaaaAAhhhh….. gua…mau…. keluarrr…..” Penis Tomi sudah berkedut kencang, siap memuntahkan benih-benih cinta itu dalam rahim sang gadis
“Tooommm….gue…..AaaAAAAAaaaaaaaaaahhhhh”
4009Please respect copyright.PENANAnBGkNL4T3Y
Desi memperoleh orgasmenya sedetik sebelum sperma itu memancar
“Crrrooottt….Crooooott…Crrroooottt……”
4009Please respect copyright.PENANAZL1U6sKucu
Gerakan mereka terhenti. Mereka kini tenggelam dalam kenikmatan orgasme yang panjang.
Penis itu masih menancap dalam. Cairan kental berwarna putih mulai meleleh dari sela-sela bagian intim mereka.
4009Please respect copyright.PENANA2AHuH79gux
Setelah mengatur nafas, mereka mengatur posisi untuk kembali berjalan.
“Tom…. kapan-kapan lagi ya…… jangan kapok ngentot sama gue….”
“tenang aja tuan puteri….. kontol gue selalu siap melayani….”
4009Please respect copyright.PENANAZBWKnYFjQv
Mobil itu kembali melaju. Jemari lembut sang gadis kini mendekap erat tangan Tomi yang memegang persneling.
4009Please respect copyright.PENANAGp0iSms4pv
Deru suara angin terdengar ketika mobil itu melaju meninggalkan jalan tol.
Menuju rumah Desi di pinggiran kota.
4009Please respect copyright.PENANA1JCsGjts5C
Sesampainya di depan rumah Desi, mereka mengakhiri pertemuan itu dengan sebuah ciuman hangat. Tomi menunggu sampai Desi memasuki pintu rumahnya, kemudian ia kembali memacu mobilnya. Tak langsung kembali pulang, ia singgah di sebuah hotel untuk bermalam dan minum-minum di sebuah bar kecil dalam hotel itu.
4009Please respect copyright.PENANAJYXl5kiNss
Perjalanan panjang penuh kenikmatan itu berujung pada kepulangan Tomi ke rumahnya pada pagi hari. Gerbang rumah itu membuka dengan sendirinya tanpa ada seorang pun disana.
4009Please respect copyright.PENANAdiMnDb0Rjr
Roda mobil itu bergulir menyusuri halaman indah yang tertata rapi. Sebaris semak rimbun berbunga putih seakan menjadi pagar ayu yang menyambut kedatangan tuannya. Batu-batu koral berwarna-warni pucat menjadi tempat berpijak ketika Tomi melangkah keluar dari mobil itu.
4009Please respect copyright.PENANAtYYapNFUcM
Ia mulai melangkah mendekati pintu besar berwarna cokelat natural dengan handle pintu berwarna emas. Sesosok perempuan terlihat ketika pintu besar itu perlahan membuka.
4009Please respect copyright.PENANAwhgyvsjEYR
“selamat datang mas Tomi, mau Indah buatkan minuman apa?” tanya perempuan yang bernama indah itu. Ia adalah salah satu dari tiga pembantu yang melayani keluarga Sudrajat.
4009Please respect copyright.PENANABmFOG61A6u
“Ahh ngak usah mbak… nanti kalo saya haus biar saya ambil sendiri..”
“baik kalau begitu mas… kalau perlu apa-apa mas panggil aja”
4009Please respect copyright.PENANADqtgOamjTx
Tomi hanya mengangguk dua kali, ia segera melangkah menuju lantai kedua di rumah itu.
Dirumah mewah nan megah itu, Tomi tinggal bersama saudarinya Naya, Ayahnya, dan seorang ibu tiri.
4009Please respect copyright.PENANACV3nE7nvvR
Keluarga Sudrajat memang bisa disebut sebagai keluarga yang serba berkecukupan, namun limpahan materi tidak menjadi jaminan akan sebuah kebahagiaan. Yahh… setidaknya sampai dua tahun lalu keluarga itu masih dapat mengecap apa yang disebut dengan kebahagiaan.
4009Please respect copyright.PENANAGHSGpmL54U
Walaupun dalam keadaan ibu Tomi yang sakit keras, namun keluarga itu benar-benar mampu menghadirkan suasana utuh sebuah keluarga. Mereka saling membantu, berbagi, dan mengerti satu sama lain.
4009Please respect copyright.PENANAvLxMRq0Lau
Namun saat kepergian ibundanya tercinta, keluarga Sudrajat bagai sebuah kapal yang kehilangan nahkodanya. Naya mulai hanyut dalam gemerlapnya dunia malam, tak ubahnya dengan Tomi yang hanya menghabiskan waktu untuk berkumpul dengan teman-temannya. Ia memang tak mempunyai aktivitas rutin semejak hari dimana ia mengenakan topi wisuda yang kini tergantung di dinding kamarnya itu.
4009Please respect copyright.PENANAHkc0iHZai8
Sementara sang ayah, semenjak kepergian separuh nafasnya. Ia menjadi pribadi yang menyendiri. Ia banyak menghabiskan waktu menyibukkan diri dengan pekerjaan yang seharusnya dapat ia percayakan kepada pada staffnya.
4009Please respect copyright.PENANAOuHt7Ktdxz
Ayah Tomi adalah seorang pengusaha ternama yang memiliki banyak sekali perusahaan, baik besar maupun kecil. Usahanya yang sedang maju pesat saat ini adalah perusahaan importir alat telekomunikasi.
4009Please respect copyright.PENANARQkXwaTbpn
Empat bulan berselang, ayah Tomi tampak tak sanggup lagi menghadapi kesendiriannya. Ia memutuskan menikah dengan seorang wanita yang tak lain adalah sekertaris pribadinya.
4009Please respect copyright.PENANAah8YnHzwAA
Namun, ia membuat keputusan yang salah.
4009Please respect copyright.PENANAnUCtkCyftP
Tomi sedang berjalan menyusuri koridor yang dihiasi dengan banyak lukisan serta foto-foto keluarganya. Sesaat terbesit kenangan tentang masa-masa indah. Ketika ia bisa tertawa, bercanda, dan bercengkerama dengan ayah, ibu, serta kakaknya.
4009Please respect copyright.PENANAtW8wlsfHbb
Khayalan sesaat itu kini tercerai-berai ketika takdir menuntunnya untuk mendengar apa yang dikatakan oleh seseorang di dalam kamar ayahnya.
4009Please respect copyright.PENANA1aOllVnGNg
Veni, ibu tirinya sedang bercengkerama dengan seseorang melalui telepon genggamnya. Sesaat ia mengira bahwa ibu tirinya itu sedang berbicara dengan ayahandanya. Kata-kata itu begitu lembut terdengar. Romantis dengan canda tawa nakal yang tidak asing lagi di dengar oleh telinganya.
4009Please respect copyright.PENANAfcNzYXVU5Q
“ihh…. mas nakal ahh…. kan semalem udah di kasih….”
Suara itu terdengar sayup-sayup, terhalang oleh tebalnya daun pintu cokelat tua yang terbuat dari kayu jati.
4009Please respect copyright.PENANAy6pPT6X9tX
Tomi menempelkan telinganya lekat-lekat, berusaha menangkap apa yang dibicarakan.
Tidak umum memang, jika seorang anak memata-matai anggota keluarganya. Namun jika ibu tiri tersebut bersikap layaknya ibu tiri dalam dongeng ‘cinderella’ apa yang bisa menahan gejolak keinginan itu.
4009Please respect copyright.PENANAUKha6Kf4Rs
Ibu tiri Tomi bagai bermuka dua. Jika ayahandanya sedang ada di rumah, sikapnya berubah bak seorang dewi pelindung keluarga. Namun ketika ayahnya sedang tak ada disana, dewi pelindung itu seakan bagai siluman.
4009Please respect copyright.PENANA89ZOZklaYi
Kata-kata cacian sudah tak terhitung yang terlontar dari bibirnya yang berkilat. Bukan hanya Tomi yang mengalami nasib seperti itu. Naya, kakaknya semata wayang juga tak luput dari caci maki iblis betina itu. Namun mereka memutuskan untuk tidak mengatakan apapun kepada ayah mereka. Pertimbangan akan kebahagiaan sang ayah menjadi satu-satunya alasan mengapa hal tersebut masih mereka tutupi.
4009Please respect copyright.PENANAYBgJqWDcJV
“iya-iya….. nanti deh aku kesana, suamiku lagi gak pulang juga kok… udah gatel nih pengen ngerasain yang enak-enak…”
4009Please respect copyright.PENANA8blCrqKLm0
‘huh…. pelacur itu mulai lagi’ pikir Tomi.
Bukan sekali atau dua kali ia memergoki ibunya diantar pulang oleh lelaki tak dikenal. Ia pernah bercerita kepada ayahnya satu kali. Yang lebih mengejutkan dirinya saat itu adalah kenyataan bahwa ayahnya mengenal sang lelaki itu.
Lelaki yang mengantar ibu tirinya itu adalah partner bisnis sang ayah. Ayahnya mengatakan bahwa kepergian ibunya dengan temannya adalah untuk melobby hubungan kerjasama yang terjalin antara kedua perusahaan itu.
4009Please respect copyright.PENANAWPN9B4Sipi
Tentu saja Tomi tak percaya begitu saja. ‘alasan klasik’ begitu pikirnya.
‘liat aja nanti, bakal gua bongkar kebusukan iblis betina itu’ umpat Tomi dalam hati.
4009Please respect copyright.PENANAKhKeaLGbXh
“terus rencara kita gimana mas? Jadi nyingkirin dia?”
Jantung Tomi berdegub cepat. Dentuman itu bergema sampai ke telinganya, menyulitkan ia mendengarkan percakapan selanjutnya.
4009Please respect copyright.PENANABLXWaDcgKg
“ya terserah mas lah… aku sih ikut aja… ntar aku kabarin tanggalnya…”
‘apa yang si bangsat itu rencanain… anjing… awas aja kalo sampai ada apa-apa sama bokap gua…’ debar jantungnya semakin kencang. Amarahnya mulai memuncak.
4009Please respect copyright.PENANAnlPaORKyDZ
Terdengar langkah kaki mendekati pintu.
Tomi cepat-cepat berpaling tanpa suara untuk menjauh. Ia segera memasuki kamarnya. Pintunya sengaja tidak ia tutup rapat-rapat.
4009Please respect copyright.PENANAtN31XTd23x
Ia mulai mengintip pada celah kecil yang dibuatnya.
Tampak ibu tirinya sedang berjalan melalui koridor menuju tangga. Sebuah tas putih kecil ia sandang di lengan kanannya.
4009Please respect copyright.PENANAR68iKbvE8H
‘mau kemana si bangsat itu…’
Ketika ibu tirinya menghilang dari pandangan ia segera mengawasi keluar jendelanya.
4009Please respect copyright.PENANALK2E9BnqNY
Sebuah mobil mercedes-benz silver terparkir di sebelah mobilnya. Ibu tirinya mendekati mobil itu.
4009Please respect copyright.PENANA6DfxQ6i7Ux
Lampu sign mobil itu berkedip sekali sambil mengeluarkan bunyi klakson yang terdengar khas. Rupanya ibu tirinya itu akan pergi.
4009Please respect copyright.PENANAp2i6LgS3Xt
‘harus gimana ini, kalo bener ayah mau di celakain, gua harus bertindak’ ucap Tomi dalam hati. Ia segera meraih telepon selulernya dan menghubungi Naya yang memang sudah tiga hari tidak pulang kerumah.
4009Please respect copyright.PENANAt1k6zqBKbQ
Naya kakak kandung Tomi sudah pergi tiga hari lalu. Selepas pertengkaran hebat dengan ibu tirinya ia segera pergi mengendarai mobilnya dan tidak kembali lagi.
4009Please respect copyright.PENANAYqlI0SEC2G
Namun Tomi tau, kakaknya kini tinggal di sebuah hotel ditemani oleh pacarnya. Ia tak terlalu khawatir akan itu. Setidaknya ia tau Naya berada di tempat yang aman.
4009Please respect copyright.PENANAM1JJ7TLh8K
‘tuuuttt….. tuuuuttt”
Nada panggil itu terdengar dari lubang kecil yang di tempelkan pada telinganya.
4009Please respect copyright.PENANAKeNyRzzxVj
“halooo…”
“halo kak….. ada berita serius… aku mau kesana sekarang…”
“ada apa emangnya? Si brengsek itu ngapain lagi…??”
“udah ntar aja ceritanya, aku kesana sekarang…”
4009Please respect copyright.PENANAB1E9I8SJs4
Tanpa menunggu jawaban dari kakaknya, Tomi segera menutup telepon dan bergegas memacu mobilnya.
4009Please respect copyright.PENANAC2CntLBa2G
Kini ia sampai di sebuah hotel mewah, deretan mobil-mobil yang diparkir itu seakan bagai labirin ketika ia mencari celah untuk memarkirkan mobilnnya.
4009Please respect copyright.PENANAVlBsLQL2eW
Akhirnya ia menemukan tempat di sebelah mobil sedan berwarna merah.
Ia melangkah keluar dari mobilnya dengan perasaan yang tak karuan. Ia berharap dapat sedikit meluapkan emosinya dengan berbicara dengan kakaknya.
4009Please respect copyright.PENANACMPueYXVKK
Koridor hotel itu dihiasi dengan karpet berwarna merah maroon. Ia segera menyusuri pintu demi pintu mencari kamar kakaknya.
4009Please respect copyright.PENANAZu2XNKsYeA
“214….214….214…. nahh itu dia…” gumamnya pelan.
Ini adalah pertama kalinya ia menemui kakaknya di hotel itu. Sesampainya di depan pintu ia segera meraih telepon selulernya kembali.
4009Please respect copyright.PENANAQHh2Y8JiqT
“kak… gue uda di depan…”
“ya elahhh….. lagi nanggung gini… yawdah sebentar… TUUUUTTT TUUTTT”
4009Please respect copyright.PENANA6Fht9y5g6q
‘hmmm…… lagi bersenang-senang mereka di dalam….’ pikirnya.
4009Please respect copyright.PENANAjhjSkTd0TX
Tak lama pintu kamar itu terbuka.
Naya hanya menutupi tubuhnya yang tak terbalut busana dengan sebuah seprei. Selembar kain tipis berwarna krem tua itu tak sanggup menutupi keindahan lekuk tubuh Naya dengan sempurna, membuat bongkahan payudara berukuran 36C itu nyaris melompat dari dekapan gadis 25 tahun itu.
4009Please respect copyright.PENANAwv4iK6nkDx
“ihhhh….. kerjaannya ngewe melulu lu kak…”
“sssttt…. jangan keras-keras.. udah sini masuk…..”
4009Please respect copyright.PENANADAznzZZ0ne
Tomi melangkah masuk kedalam kamar hotel itu.
Sesosok laki-laki kemudian berjalan kearah mereka dengan hanya mengenakan celana pendek.
4009Please respect copyright.PENANAR1st8iPTAY
“ya elah lu Tom….. lagi nanggung nih….” kata lelaki itu.
“halahh…… dasar… pa kabar mas Andre….” Tomi mendekati lelaki itu dengan senyum tipis. Ia mengulurkan tangan kanan yang segera disambut oleh lawan bicaranya.
“selalu baik….” jawabnya.
4009Please respect copyright.PENANAyaoHCaQMvx
“kak.. ada makanan ga?”
“ada tuh di lemari es… ada buah doang tapi…”
Tomi mengangguk. ia membuka lemari es kecil berwarna krem itu.
4009Please respect copyright.PENANAEoPfOv3hP1
Naya masih berdiri dengan sehelai kain yang digenggamnya. Sebelah tangannya kini menyibak rambut cokelatnya yang panjang sebahu, berusaha merapikan rambut yang berantakan itu.
Tomi menoleh ke arahnya.
4009Please respect copyright.PENANA1BUdPSaOFz
“kalo masi nanggung sana lanjutin dulu lah…. itu pentil sampe nyeplak gitu…” kata Tomi.
4009Please respect copyright.PENANA25EzwE5LsI
Seketika Naya meraba dadanya.
“ihhh…. jelalatan aja matalu…. yuk sayang kita lanjut lagi… masi nanggung nih….”
Pacarnya mengangguk dan tersenyum lebar. Seringainya itu sungguh seperti orang yang sedang haus sex.
4009Please respect copyright.PENANA1qZclAUUOS
Tomi merebahkan dirinya di sofa dekat pintu masuk kamar itu dan menikmati buah apel yang digenggamnya. Sementara Naya dan Andre mulai mengeluarkan desahan dan lenguhan dari arah tempat tidur yang terhalang oleh kamar mandi.
4009Please respect copyright.PENANAUc8i8KmqWN
Lima menit berlalu…
Derit per yang menyangga dua insan itu bergema diruangan, saling bersahutan dengan lenguhan dan desahan Naya dan Andre.
“Aaaakkhhhhhhhh…….aku….saamm..peee…aahhhhh hh………” terdengar lenguhan panjang, itu adalah suara Naya.
“aaaahhh….Ahhhh….Ahhhh…. aku…juga…Aaaaaaaahhhhhhh…..”
4009Please respect copyright.PENANAGLEiz0kzT6
‘ck ck ck… cepet amat…baru juga lima menit’ pikir Tomi.
4009Please respect copyright.PENANAhamazxtmf0
Tak lama Naya dan Andre menghampirinya. Andre kini sudah berpakaian lengkap, sementara Naya hanya mengenakan handuk kimono saja.
4009Please respect copyright.PENANADG6RIOPhWF
“nahhh…. sekarang gue tinggal dulu ya Tom… mau balik kerja dulu nih…” kata Andre.
“sip lah….. ati-ati dijalan mas…”
4009Please respect copyright.PENANAs1r3YS1muR
Mereka kembali berjabat tangan, kemudian Andre menghilang bersamaan dengan pintu kamar yang ditutup.
4009Please respect copyright.PENANAr66QbttJVx
“mau ngobrol di sini apa di dalem?” tanya Naya.
“dalem aja ahh… mau rebahan… pejunya berceceran ga?”
“ngak kok.. dia mah kalo keluar sedikit….”
4009Please respect copyright.PENANAIq75YltXYn
‘pppffftt…..’ Tomi menahan tawanya sesaat lalu merebahkan diri di ranjang yang berantakan.
4009Please respect copyright.PENANAG1hG1jtNGG
“jadi ada kabar apa?” tanya Naya.
Tomi diam sesaat. Suasana hening saat itu, kemudian ia mulai menceritakan apa yang terjadi di rumah mereka.
4009Please respect copyright.PENANAMCMul3ShWN
“gila……. kita ga bisa diem aja Tom… gimana kalo sampe kejadian apa-apa sama ayah?”
“ya itu dia… tapi kan belom ada bukti bahwa yang mau di singkirin itu ayah, kalo emang bener ayah, kita juga ga tau apa maksudnya nyingkirin… kalo kita juga tau apa maksudnya dari kata ‘nyingkirin’ kita juga belom tau gimana caranya, jadi gimana nyegahnya?”
4009Please respect copyright.PENANAhXJL7BjLzS
Mereka kembali diam sesaat. Pikiran mereka kini terbang di awang-awang. Memikirkan segala kemungkinan yang dapat terjadi pada ayah mereka.
Namun setelah berpikir keras, mereka belum juga dapat menemukan cara untuk mencegah sesuatu terjadi… kecuali…
4009Please respect copyright.PENANAthZuI9YKmc
“mau gak mau, kita mesti kasi tau ayah….” kata Naya.
“lu kan tau sendiri kak…. di depan ayah, iblis itu udah kaya bidadari aja…. mana mungkin ayah percaya…”
“walaupun gak percaya, seenggaknya kan ayah bisa waspada…”
4009Please respect copyright.PENANAjgPam6exmc
Logika itu tampak bisa diterima oleh Tomi. Walaupun sulit, namun hanya pilihan itu yang ia miliki.
4009Please respect copyright.PENANA2Cp4Lm5cY0
“oke lah… nanti gue kasi tau sama ayah… doain aja supaya ayah percaya sama gue…” kata Tomi.
Naya mendekati tubuh Tomi dan memeluk erat.
4009Please respect copyright.PENANAUHKa0XfPeg
Hangat tubuh Naya kini dirasakan oleh Tomi. Wajahnya berada dibawah dagu Naya.
Tomi balas memeluknya dengan merangkulkan tangannya di pinggang Naya.
4009Please respect copyright.PENANAVjhCgK17I3
“kak…..”
“hmm??”
“toket lu tambah gede aja…..”
4009Please respect copyright.PENANArdkuavJBnQ
Naya langsung melepaskan pelukannya pada Tomi.
“hus…… mesum aja pikiran lu…..” ia menutupi dadanya dengan menyilangkan tangan disana.
4009Please respect copyright.PENANAKNzVce0a6c
“hahahah…… tuh pentilnya jadi keras lagi….” Tomi menunjuk tonjolan kecil di sela lengan Naya.
“hushh….. udah sana telpon ayah… ngeres aja pikirannya…”
4009Please respect copyright.PENANAEIzKkI88eX
Tomi bangkit dari ranjang sambil mecibir kearah Naya yang wajahnya sudah bersemu merah. Ia meraih telepon selulernya dan menghubungi ayahnya.
4009Please respect copyright.PENANAfnxuHGIz4P
“halo Tom… tumben nelpon, ada apa?”
“halo yah…. emm….. gak sibuk kan? Tomi mau ngomong sebentar….”
“yahh ngak terlalu sibuk kok….mau ngomong apa?”
“emmh…. gimana ya.. Tomi bingung mau ngomong dari mana…. gini yah………”
4009Please respect copyright.PENANAlWJ1HLtjUX
Tomi kemudian menceritakan tentang apa yang di dengarnya.
“Tom….. oke ayah ngerti apa maksud kamu… tapi tolong Tom….jangan berpikir negatif sama orang lain kalau kita ga punya bukti…oke…”
“yaaahh…. Tomi ngerti, bukan juga maksudnya ngejelekin orang lain yah.. Tomi Cuma mau ayah hati-hati, jangan terlalu percaya sama orang… please yah… sekali ini aja percaya sama Tomi…”
“iya-iyaTom…. ayah paham kamu khawatir sama ayah…. tapi ayah pastiin ayah akan baik di sini… ngak ada yang perlu di khawatirin, ayah akan pulang dua hari lagi…nanti kita bicarain masalah ini, gak enak ngomong hal seperti ini lewat telfon…”
Hening sesaat.
4009Please respect copyright.PENANAmlrIsZXcdC
“ayah gak percaya kan sama Tomi?”
“bukannya ayah gak percaya nak….ayah tau kamu gak bohong… tapi kita gak bisa menaruh curiga sebelum punya bukti…”
“jadi ayah mau hal itu kejadian baru percaya sama Tomi?”
“ya ngak gitu Tom…. oke-oke… ayah akan hati-hati… tapi kamu mesti janji sama ayah, jangan bertindak sembrono… salah-salah bisa dituntut pencemaran nama baik….”
“mmmm……” Tomi menjawab perkataan ayahnya hanya dengan gumaman.
“kok cuma mmmmmmm??”
“iya Tomi ngerti yah…..”
“nah itu baru anak ayah…..”
4009Please respect copyright.PENANAEBz4RXEa1t
Pembicaraan itu berakhir. Dengan lesu, Tomi menceritakan apa yang dikatakan oleh ayahnya kepada Naya.
4009Please respect copyright.PENANAOXFSw7Hfq1
“yaudah… yang penting kita udah usaha…. sekarang mendingan lu pulang… awasin keadaan dirumah… kalo ada apa-apa kamu telfon kakak… biar kakak sama mas Andre kesana…”
“yawdah kak… gue pulang dulu…”
4009Please respect copyright.PENANAdOojJF0qHf
Pertemuan mereka diakhiri dengan peluk cium diantara mereka.
Tomi bergegas pulang, memacu mobilnya.
4009Please respect copyright.PENANA9n9CgVpWUy
Sesampainya dirumah, betapa terkejutnya ia ketika mendapati ada mobil lain yang terparkir disana. Ia merasakan firasat tidak baik tentang apa yang akan terjadi.
4009Please respect copyright.PENANAqT8X7BZDYW
Benar saja, ketika ia menanyakan tentang mobil itu kepada seorang pembantu disana, ia mendapati bahwa ibu tirinya sedang berduaan didalam kamarnya dengan seorang lelaki.
Lelaki yang sama, yang tak lain adalah partner bisnis ayahnya.
4009Please respect copyright.PENANAD0T1HrYqb0
Degub jantungnya berpacu ketika ia melangkah menaiki anak tangga menuju lantai dua.
Sayup-sayup terdengar suara desahan dan rintihan seseorang di dalam kamar itu.
4009Please respect copyright.PENANAurUKS7hgTg
‘ini gak bisa dibiarin’ pikirnya.
Ia segera mengetuk pelan pintu kamar itu.
4009Please respect copyright.PENANAxedQ2uG3by
Desahan dan rintihan itu terhenti.
Derap langkah kaki mendekat. Jantungnya semakin berdebar.
4009Please respect copyright.PENANAtnYY03LIon
‘kriiieekkkkkkkk’ pintu itu terbuka.
Ibu tirinya berdiri di ambang pintu dengan busana seadanya.
4009Please respect copyright.PENANAcIhWjKrErt
Apa yang harus dikatakannya. Ia tak bisa membuat ibu tirinya curiga bahwa ia sedang memata-matai.
“ayah udah pulang……” tanya Tomi singkat.
“bukan urusanmu… kembali ke kamarmu dasar anak ngak tau diuntung…..”
4009Please respect copyright.PENANA2rNSCdNITq
Darah dikepalanya mulai mendidih.
“ohh… jadi ini kelakuan seorang istri waktu suaminya lagi ngak dirumah ya… i see…i see…”
4009Please respect copyright.PENANAE1HTQscLvw
“plaaaaakkk……”
Sebuah tamparan mendarat dipipinya.
4009Please respect copyright.PENANADDhPFmw8JG
“awas… berani kamu ngadu ke ayahmu….”
“atau apa? Mau nampar lagi?”
4009Please respect copyright.PENANAyKc0uDPv91
Wajah ibu tirinya kembali masam. Ia mengayunkan tangan kanannya sekali lagi, namun kali ini dapat ditangkap oleh Tomi.
“ho..hoo… sorry ya… yang kedua kali gak akan terjadi tuh….”
“ada apa ini?” tanya seorang pria dari dalam ruangan.
“gak usah ikut campur ya….. lebih baik anda keluar sebelum anda saya hajar….”
4009Please respect copyright.PENANAHFG4NNzWpn
Dengan percaya diri Tomi mengucapkan kata-kata itu. sejak dulu ia tak pernah takut dengan perkelahian. Ia adalah pemegang juara bertahan untuk kejuaraan karate antar sekolah, mengatasi pria tua ini bukanlah apa-apa baginya.
4009Please respect copyright.PENANA02nCZpKvRA
“hehhh……..” pria itu menghela napas panjang.
“oke-oke…. saya pergi…. sampai nanti ya sayang….” ia memandang kepada ibu tiri Tomi.
4009Please respect copyright.PENANAKtXu8mgKdy
Pria paruh baya itu melangkah meninggalkan mereka. Ibu tiri Tomi menarik lengannya dengan tiba-tiba lalu kembali masuk kedalam kamarnya sambil membanting pintu.
4009Please respect copyright.PENANAz2nC4mAYMu
“huh…. murahan…….” Tomi mengumpat.
Ia segera berpaling dari pintu itu dan berjalan menuju kamarnya.
4009Please respect copyright.PENANA0apd1MOM4j
Apa yang terjadi segera ia kabarkan kepada ayah dan kakaknya. Mereka begitu terkejut, sampai-sampai ayah Tomi memutuskan untuk pulang hari itu juga.
4009Please respect copyright.PENANAtpsPCIA1Kc
Puas dengan hasil yang ia dapat, pikiran Tomi bisa sedikit tenang. Tak lama lagi iblis betina itu akan diusir dari rumah ini, pikirnya.
Ia segera turun ke bawah untuk makan malam.
4009Please respect copyright.PENANASH2tAeaMVN
Disana hanya ada ia seorang dengan ditemani oleh seorang pelayan.
Ketika sedang asyik menyantap makanannya, ia melihat ibu tirinya berjalan menuruni tangga.
4009Please respect copyright.PENANAXUlWfe9mZH
“nikmatilah saat-saat terakhir berada dirumah ini…. ayah sedang di perjalanan pulang…” ucapnya.
Ibu tirinya sama sekali tidak menjawab. Melainkan segera pergi keluar rumah.
4009Please respect copyright.PENANANiBi32jvSf
‘mau apa dia tiba-tiba pergi’ pikir Tomi.
Makanan yang masih tersisa di piringnya segera ia tinggalkan.
4009Please respect copyright.PENANACw3pdlafnU
Ia berjalan mendekati jendela rumahnya. Dari celah gorden ia melihat ibu tirinya pergi menggunakan mobil.
4009Please respect copyright.PENANAxK45eqwhpb
Tanpa membuang waktu, ia segera meraih kunci mobil dari sakunya dan bergegas mengejar mobil ibu tirinya yang barusaja menikung dari gerbang rumah.
4009Please respect copyright.PENANANrQCatRP9R
‘kemana dia?’ pertayaan itu terngiang di benaknya.
Ia mengambil jarak aman untuk mengikuti mobil ibu tirinya yang kini melaju di jalan raya. Hiruk pikuk lalu lintas tidak menyulitkan ia melakukan pengejaran. Ibu tirinya bukanlah pengemudi mobil yang handal. Dalam setahun terakhir ini mobil itu sudah masuk bengkel dua kali karena menabrak bagian belakang truk dan sebatang pohon di ujung jalan.
4009Please respect copyright.PENANAU3rJWXc8wc
Jalan yang ia lalui mulai menunjukkan kemana ia akan pergi. Ternyata ibu tirinya berusaha mendahului ia untuk bertemu dengan ayahnya dibandara.
4009Please respect copyright.PENANAvc6HDj3inw
‘hahaha…. kita liat aja nanti’ pikirnya.
4009Please respect copyright.PENANAwxgDg67ZAZ
Tiba-tiba, mobil yang ia buntuti berubah arah. Ia menepi di sebuah mini market. Tomi menjaga jarak agar kehadirnnya tidak di ketahui.
4009Please respect copyright.PENANAD9cyw4jW7X
Tak lama berselang mobil ibunya kembali meninggalkan tempat itu. namun ada yang aneh.
Ada dua mobil lain yang mengikutinya. Salah satu mobil itu sudah pernah ia lihat sebelumnya.
4009Please respect copyright.PENANAPN02W9UKoE
Ya… mobil itu kepunyaan partner bisnis ayahnya. Namun yang satu lagi belum pernah ia lihat. Sebuah mobil land cruiser berwarna hitam metalik juga mengikutinya.
4009Please respect copyright.PENANAgi37GlqHIF
‘ada apa ini?’ Tomi kembali menangkap firasat buruk.
Ketiga mobil itu kini memasuki daerah bandara. Tomi mengawasi dari jarak yang cukup jauh. Mengingat tidak begitu banyak mobil yang berada di jalan itu saat ini. Ia khawatir kegiatannya diketahui.
4009Please respect copyright.PENANAeLGnalNxlm
Ketiga mobil itu kini sudah memasuki area parkir, namun tak ada satupun diantara mereka yang meninggalkan mobil.
4009Please respect copyright.PENANA2JRjjHKBaB
Ketiga mobil itu berjalan pelan menyusuri pelataran parkir. Padahal banyak sekali tempat parkir yang sudah mereka lewati.
‘mau apa mereka?’ tanya Tomi dalam hati.
4009Please respect copyright.PENANAwBrbXq7suA
‘astaga…. itu mobil ayah…. jadi mereka mencari mobil ayah….’
Jantungnya kembali berdebar. Tapi ia menetapkan hati untuk tetap tenang. Ia tak boleh panik. Ia harus mempertahankan logikanya untuk tetap berpikir jernih pada saat seperti ini.
4009Please respect copyright.PENANABeXX7K0zmX
Ia mengambil tempat parkir yang tak begitu jauh dari mobil ayahnya. Misinya saat ini hanyalah mengawasi dan menjamin keselamatan ayahnya.
4009Please respect copyright.PENANAMii1JfN9Ac
Satu jam berlalu, akhirnya sosok ayahnya terlihat.
Ayah Tomi berjalan dengan langkah cepat menuju mobilnya. Tas koper yang besar itu ia hempaskan di kursi belakang lalu bergegas pergi.
4009Please respect copyright.PENANACqq8YmAsFe
Tomi mulai beranjak. Ia segera membuntuti mobil ayahnya.
Ketika ia meninggalkan lahan parkir, ia melihat ketiga mobil itu sudah berada di luar.
4009Please respect copyright.PENANAjAkR6o3Up6
Mobil ayah Tomi melesat cepat, Tomi tak mau ketinggalan. Ia segera mengejarnya.
Ketika mobil ayahnya melewati tempat ketiga mobil itu berhenti, mobil SUV hitam itu mengikutinya. Namun kenapa ibutiri dan partner bisnis ayahnya tidak ikut.
4009Please respect copyright.PENANA6IetsKYtCK
Jantungnya berdebar lebih cepat. Rasa panik mulai menjalar.
Apakah seorang di mobil hitam itu adalah orang suruhan yang diutus untuk mencelakakan ayahnya. Pikiran itu berkecamuk.
4009Please respect copyright.PENANAEY0gTKRKls
Ia terus membuntuti kedua mobil yang melesat di depannya pada jarak seratus meter.
Kini mereka telah melaju di jalan bebas hambatan.
4009Please respect copyright.PENANAz3ynX9EaCB
‘mau apa dia?’ pikir Tomi.
‘jangan-jangan ayah mau di tembak dijalan…’
4009Please respect copyright.PENANAJBxeyanYvl
Kedua mobil itu terlihat jelas di pandangannya.
Detik selanjutnya ia melihat pemandangan paling mengerikan yang pernah ia saksikan.
4009Please respect copyright.PENANATVJPz1I6d7
Mobil hitam itu berbelok tiba-tiba, menghantam pintu kanan mobil ayahnya. Di lajur paling kiri terdapat sebuah mobil kontainer besar dengan muatan penuh berjalan pelan.
Hantaman itu membuat mobil ayahnya oleng seketika. Mercedes-bens e200 itu masuk kedalam kolong mobil kontainer itu dan tergilas oleh roda belakangnya.
4009Please respect copyright.PENANAm4JM4qji6b
“AAAAAYYYAAAAAAAAAAAAAHHHHHHH………” Tomi berteriak sejadi-jadinya ketika mobil ayahnya kini hancur tergilas oleh truk kontainer itu. sementara mobil SUV hitam itu melesat jauh meninggalkan dirinya.
waktu seakan berhenti seketika. adegan itu berlangsung sangat cepat. namun dimata Tomi, ia dapat melihat dengan jelas, saat-saat dimana roda belakang kontainer itu melindas tubuh ayah kandungnya didalam mobil. saat dimana percikan darah menyiprat kaca mobil itu. saat dimana bensin mulai mengucur dan mulai tersulut.
4009Please respect copyright.PENANAv6vXvC1kKz
Ia segera membanting setir kekiri untuk menepi.
Tomi melompat keluar dari mobil yang ia parkir sembarangan dan berlari menuju mobil ayahnya yang telah hancur.
4009Please respect copyright.PENANAklRnkoZh5w
api dengan cepat menyelimuti mobil itu. entah apakah ayahnya masih hidup didalamnya, Tomi berlari sekuat tenaga untuk memastikan.
‘sedikit lagi…. sedikit lagi….’ nafasnya terengah-engah ketika ia mendekati mobil itu.
Namun sepuluh meter sebelum ia mencapai mobil ayahnya.
4009Please respect copyright.PENANAI3TgFIHfA3
“Duuuuaaarrrrr………”
Letusan keras terdengar. Mobil ayahnya meledak, membuat ia terpental satu meter ke belakang.
4009Please respect copyright.PENANANoWxNx8e7b
Ia jatuh terjerembab di aspal panas.
Air matanya menetes tak terbendung menyaksikan orang tuanya meninggal dengan cara yang begitu naas. Ia mencoba bangkit dan mendekati mobil yang sedang menyala itu. namun tangan-tangan yang meraih tubuhnya kini menahannya.
4009Please respect copyright.PENANAroX3C0NXid
Ia meronta sejadi-jadinya berusaha melepaskan diri. Namun ia sadar, ia sudah tak mampu berbuat apa-apa. Yang ia mampu lakukan saat ini hanya menangis.
4009Please respect copyright.PENANAeCe4wGN1U4
Tak lama Polisi segera datang. Tomi segera di giring ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.
Disana ia dijemput oleh kakaknya Naya.
4009Please respect copyright.PENANAKX5bHRRZDx
Ia memeluk tubuh kakaknya erat-erat. Satu-satunya yang dapat meringankan bebannya saat ini.
4009Please respect copyright.PENANAP5yYAFXS9I
Polisi segera membuat surat penangkapan kepada ibu tiri Tomi dan partner bisnis ayahnya yang kini buron.
4009Please respect copyright.PENANAD6vWtj1EvF
Ditemani oleh Naya, Tomi kembali kerumah. Dalam perjalanan pulang, Tomi singgah di toko kimia milik temannya.
Tomi segera turun dari mobil, Naya menunggu di dalam.
“Der.. gua mau beli potasium, urea, belerang dan lain-lain… lu ga usa tanya-tanya buat apa………” kata Tomi
“gila lu….. kalo sampe lu bikin tu barang trus ketauan lu beli di gua… gua bisa ditangkep polisi….”
“gua gak akan buka mulut…. udah lu tenang aja… ayo lah Der…. sekali ini aja gua minta tolong sama lu.. gua kan sering bantu lu, bukanya gua mau ungkit kebaikan gua.. tapi tolongin gua kali ini aja… gak akan gua minta tolong lagi sama lu…”
4009Please respect copyright.PENANAgk8cxI2Y1E
Hening sejenak….
Pilihan itu begitu sulit dicerna oleh sahabat Tomi. Namun mengingat apa yang telah dilakukan Tomi dimasa lalu, akhirnya membuat pendirian sahabatnya goyah.
4009Please respect copyright.PENANAyX90Jd2Kz4
“oke.. kali ini aja…. lu mau seberapa parah?” Tanya Derry
“untuk satu kamar aja cukup….kalo terlalu banyak bisa dicurigain juga”
4009Please respect copyright.PENANAq02ni7PeDu
Teman Tomi segera masuk kedalam.tak lama, tanpa berbicara sepatah katapun ia menyerahkan bungkusan kepada Tomi.
4009Please respect copyright.PENANAb3fzZ3baGJ
“thanks…. berapa?” tanya Tomi.
Temannya hanya mengangkat sebelah tangan.
4009Please respect copyright.PENANA3UabDifLbw
“udah lu bawa aja… tapi inget… jangan bawa-bawa nama gua…”
Tomi mendekati sahabatnya itu dan merangkul bahunya.
4009Please respect copyright.PENANAF78yYEEIZf
“makasi banyak bro…. sorry kalo gua ada salah… tapi gua gak akan nemuin lu lagi… gua akan pastiin lu aman….”
“hati-hati ya bro… gua ga tau lu mau pake buat ngapain…. pesen gua.. hati-hati aja…”
Mereka saling menepuk bahu.
4009Please respect copyright.PENANAm7FACpd17w
Tomi berpaling dan kembali ke mobilnya. Meninggalkan sahabatnya yang berdiri terpaku menyaksikan kepergiannya.
“apaan tu Tom?” tanya Naya datar.
“ntar juga tau…..”
4009Please respect copyright.PENANAyd9ffRz3vc
Sesampainya dirumah, Tomi tak melihat tanda-tanda kehadiran ibu tirinya maupun partner bisnis ayahnya. Mereka disambut oleh para pelayan dirumah itu.
4009Please respect copyright.PENANANZVyAcCvQ2
Saat itu juga Tomi memanggil mereka semua untuk berkumpul.
“mbak semuanya… aku mau kasi kabar buruk…..”
4009Please respect copyright.PENANAe8MqNeeRAH
Hening….. kesunyian itu merebak bagai suhu dingin tiba-tiba menyelimuti ruangan itu.
“ayah udah meninggal…..” lanjut Tomi.
Berita itu begitu mengagetkan ketiga pelayan yang semuanya berusia dibawah 25 tahun. Sebagian ada yang menutup mulut mereka. Ada yang tiba-tiba menitikkan air mata.
4009Please respect copyright.PENANA5utT9Mq4Nv
Tak heran. Para pelayan itu sudah bekerja sangat lama sehingga begitu dekat dengan majikannya. Terlebih karena keluarga Sudrajat tidak pernah memperlakukan mereka layaknya pekerja rendahan, mereka saling menghormati satu sama lain.
“jadi….. ada baiknya mbak semua ngak kerja lagi di sini”
“Tom….. kamu apa-apaan sih?” tanya Naya.
“ssstttt… udah kak diem aja….”
4009Please respect copyright.PENANAB4kke5llJm
Para pelayan belum mengucapkan sepatah katapun.
4009Please respect copyright.PENANAjShRXQcxgz
“maaf sebelumnya…. bukannya aku berniat mau pecat kalian semua… sama sekali ngak…. tapi..”
Perhatian seluruh orang kini tertuju pada Tomi.
4009Please respect copyright.PENANAVvVysmcSHN
“aku gak mau ada kejadian buruk yang nimpa kalian…. kalian kan tau ibu kaya gimana…. nanti gaji sama pesangon akan kita transfer sore ini….”
Tiba-tiba seorang pelayan angkat bicara.
4009Please respect copyright.PENANA7ZTtdl72Gf
“mas…. kita semua gak apa-apa walau di perlakukan kasar sama ibu. Tapi yang penting kita bisa layanin mas Tomi sama mbak Naya….”
“aku ngerti mbak…. tapi ini situasinya lain… mungkin kalau keadaan sudah berubah kita akan panggil mbak lagi… tapi ngak sekarang… rumah ini gak boleh dihuni sama siapapun sampai semuanya selesai….”
4009Please respect copyright.PENANAbZL9B7cdbr
Pembicaraan panjang itu berlanjut hingga jam dinding menunjukkan pukul tiga sore.
Para pelayan kini telah setuju dengan permintaan Tomi. Mereka segera mengemasi barang milik masing-masing dan bergegas meninggalkan rumah itu satu-persatu.
4009Please respect copyright.PENANAWF3AuKtONr
Perpisahan itu begitu berat, tak hanya bagi Tomi dan Naya, namun juga bagi seluruh pelayan yang bekerja disana. Mereka sudah seperti sebuah keluarga besar.
4009Please respect copyright.PENANA5i003RIDhI
Setelah keadaan rumah itu tenang, Tomi segera masuk ke kamarnya sendiri.
4009Please respect copyright.PENANADxxb3Pjr2w
Keesokan paginya, Tomi masuk kedalam ruang tidur ayah dan ibunya sambil menggenggam sebuah benda berbentuk silinder dengan sebuah telepon seluler terikat kuat dengan selotip di benda itu.
4009Please respect copyright.PENANAvcGnQhZR6w
Ia menaruh benda itu tepat dibawah ranjang milik ayahnya.
“kamu bikin apa Tom?” tanya Naya.
4009Please respect copyright.PENANA7J9TyCkpmb
Sepertinya ia sudah sangat penasaran tentang apa yang dibuat oleh adiknya.
“bakal gua bunuh iblis betina itu kak……”
4009Please respect copyright.PENANAPoSMrQcRue
Naya tertegun mendengar apa yang dikatakan oleh adiknya, namun ia tak punya niat untuk menghalangi.
“sekarang kakak pulang aja ke hotel. Kemasin barang-barang. Pindah ke tempat lain. Jangan hubungin gue atau cari gue apapun alasannya. Kalo keadaan udah tenang nanti biar gue yang hubungin kakak…….lu harus pura-pura ngak tau yang gw lakuin kak…. satu lagi, kalo gue miscall, lu telpon balik pake nomer lain… jangan nomer yang biasa.”
“kenapa?”
“karena polisi pasti nyari gue kalo iblis itu mati…. nomor telepon lu pasti disadap, mereka pasti tau gue bakal hubungin lu”
4009Please respect copyright.PENANAMf5abw4X6Q
Kata-kata itu menusuk dalam di dada Naya. Seakan orang yang baru bicara dengannya ini bukanlah adikknya yang selama ini ia kenal. Tomi terdengar lebih mirip dengan pembunuh berantai yang sedang merencanakan sebuah skenario pembunuhan.
Namun, ia tak kuasa melarang apa yang akan dilakukan oleh Tomi. Dendam membara juga berkobar di dalam hatinya. Ingin rasanya ia ikut ambil bagian dalam proses melenyapkan iblis itu, namun ia tak bisa apa-apa.
4009Please respect copyright.PENANAPHMuUv1hZZ
Kini mereka berpisah. Tomi tetap tinggal dirumah itu sendirian. Sedangkan Naya kembali kehotel. Ia menunggu waktu yang tepat. Waktu yang ia siapkan untuk melenyapkan iblis yang merusak keluarga mereka.
4009Please respect copyright.PENANA40nqKJnkRL
Keesokan harinya, benar saja. Ibu tirinya datang bersama dengan partner bisnis ayahnya.
“jadi….. kalian bebas?” Tomi berpura-pura kaget
“hahaha……….” ibu tirinya tertawa sinis.
4009Please respect copyright.PENANAlqN9GMUy2i
“bagaimana bisa laporan dari seorang bocah membuktikan bahwa kami bersalah….??” tanya wanita itu.
“sekarang kamu ngak bisa berbuat apa-apa kan?? Hahaha…. tinggal tunggu waktu aja sampai seluruh kekayaan ayahmu jatuh ketanganku… ayo mas, tinggalin aja bocah tolol ini… kita sekarang senang-senang.. hahahahahahahaha……..”
4009Please respect copyright.PENANAGM6ZjTDK9t
Laki-laki paruh baya itu menyuguhkan senyum paling menjijikkan yang pernah dilihat oleh Tomi.
4009Please respect copyright.PENANAjc5lm6eIKH
‘hahaha…. kita lihat aja sebentar lagi.. dasar pelacur tolol….’ batin Tomi.
Kedua orang itu kini menaiki tangga dan masuk kedalam kamar ayahnya. Persis seperti yang direncanakan oleh Tomi.
4009Please respect copyright.PENANAtJWk1mj92P
Ia segera bergegas ke kamarnya. Mengambil barang-barangnya yang sudah disiapkan sebelumnya dan bergegas keluar rumah.
Melewati pintu kamar ayahnya ia kembali mendengar percakapan penuh kemenangan dari iblis itu.
4009Please respect copyright.PENANAl9vYvnM1qr
“ayo mas…. memekku udah kepingin digenjot lagi nih…..”
“sabar sayang….. kita main sepuasnya hari ini….. merayakan kemenangan kita”
4009Please respect copyright.PENANAFfYolfkGnf
‘haha… kemenangan???? Kita lihat siapa yang tertawa paling akhir nanti’ batin Tomi kembali berbicara. Ia melangkah menuruni tangga dan keluar dari rumahnya.
4009Please respect copyright.PENANAs3orCFyMJq
Mobilnya ia tinggalkan di pelataran rumah itu. ia tau, setelah apa yang direncanakan olehnya, pergi menggunakan mobil pribadi bukanlah pilihan yang cerdas.
Ia bejalan menyusuri jalan perumahan yang jarang sekali ia lalui tanpa menggunakan mobil. Tak lama lagi ia akan merindukan tempat ini.
Diujung jalan sebelum ia berbelok, ia kembali memandang ke arah rumahnya di kejauhan. Telepon seluler di sakunya ia raih dengan sebelah tangan, lalu ia menelepon.
4009Please respect copyright.PENANA8PQ1BLka4r
“DDUUUUAAAAAAARRRRRRR………”
Sebuah ledakan hebat terlihat dari kejauhan. Tak lain dari arah rumah Tomi.
4009Please respect copyright.PENANAYnOLM4cqjZ
Kaca jendela berhamburan kesegala arah, menciptakan bunyi berdenting ketika pecahan itu menghantam tanah dan bebatuan. Asap hitam mulai membumbung tinggi. Hasil dari nyala api berwarna oranye kehitaman.
Dinding putih yang menghiasi rumah itu kini berubah warna. Seakan menghapus seluruh kenangan manis yang pernah terjadi disana.
4009Please respect copyright.PENANAbx96YPxBmu
Dua buah pilar besar hiasan kini mulai rubuh.
Bebatuan seberat 20 ton itu perlahan condong ke arah mobil yang Tomi tinggalkan. Dengan bunyi memekakkan telinga, pilar itu rubuh menimpa badan mobil itu.
4009Please respect copyright.PENANAIytjzpEQae
“DUUUAAARRRRRR…..”
Kembali satu ledakan besar mengiringi kepergian Tomi. Mobil kesayangannya itu, yang sudah menjadi saksi bisu kematian ayahnya, kini hancur lebur.
4009Please respect copyright.PENANAFDzjWYO2Fs
Dengan senyum tipis yang dingin ia kembali melangkah. Mengawali perjalanannya yang entah kemana. Perjalanan tanpa arah tujuan…
4009Please respect copyright.PENANAEGcgxE9cJa
===================================================
4009Please respect copyright.PENANAMI7NnqeMpD
Perjalanan Tomi sudah dimulai.
Tak butuh waktu lama hingga kabar mengenai kebakaran yang terjadi di rumahnya tersiar di TV. Ia mendengar sekilas siaran itu ketika sedang duduk menanti kedatangan kereta yang akan membawanya pergi menjauh.
4009Please respect copyright.PENANAReUIkRggO9
Ia kini sedang berada di dalam gerbong kereta yang melaju.
Tomi membeli tiket ke tujuan paling jauh yang dapat ia temukan di stasiun terdekat.
4009Please respect copyright.PENANA0TnBxpNdMP
Dalam hatinya ia senang, dapat membalaskan dendam kepada orang yang sudah membunuh ayahandanya tercinta. Namun kenjataan bahwa ia tak mengetahui dimana ayahnya dimakamkan membuatnya gundah.
4009Please respect copyright.PENANAMuGeQoh4ov
Ia menghela napas panjang. ‘Naya pasti udah ngurus semuanya’ pikirnya.
Satu persatu stasiun ia lewati menjauhi ibukota. Ruang gerbong yang tadinya sesak dijejali ratusan orang, kini perlahan mulai lengang. Hanya beberapa orang yang terlihat bersamanya di gerbong itu. seorang pedagang buah yang tertidur, pekerja kantoran, dan yang lain sepertinya anak kuliahan.
4009Please respect copyright.PENANAjeFrbLYsY4
Ia melongok keluar jendela, mencoba mengusir rasa bosan.
Pemandangan lahan persawahan yang baru ditanami padi menyejukkan matanya sesaat. Lokomotif kereta berwarna putih itu terlihat diujung rangkaian. Mengepulkan asap putih yang membumbung diiringi bunyi menderu.
4009Please respect copyright.PENANAtkqPe6l2km
Enam jam berlalu. Ia kini menjejakkan langkah pertamanya di stasiun tempat kereta itu berhenti. Entah dimana ia sekarang, ia sama sekali tak mengetahui apapun tentang kota tempatnya berpijak.
4009Please respect copyright.PENANAhz5JxgFmes
Ia sudah mematikan telepon selulernya. Menghindari kemungkinan jika polisi melacak signal.
‘moga-moga Naya baik-baik aja…’ kalimat itu entah sudah berapa kali melintas di pikirannya.
4009Please respect copyright.PENANAPLn5E3kYEx
Tak banyak uangnya yang tersisa, sepertinya ia harus berusaha keras untuk menghidupi dirinya selama dalam pelarian ini.
“heeeeehhh….” ia menghela nafas panjang.
‘oke…. harus kemana sekarang?’ batinnya berbicara.
4009Please respect copyright.PENANAiqm3ayv0bo
Tak punya arah tujuan, ia tak boleh menampakkan diri di depan orang yang ia kenal. Terlalu beresiko jika sampai keberadaanya diketahui, walaupun oleh saudaranya sekalipun.
4009Please respect copyright.PENANAVDr6xGcmHF
Karena itulah ia memilih kota ini sebagai tempatnya melarikan diri. Alih-alih ada yang mengenalnya, seingatnya ia tak mempunyai saudara maupun teman di kota ini.
4009Please respect copyright.PENANALRd5ey1VmU
“kruyuuuukkkk……”
Perutnya mulai meronta, menagih makanan.
4009Please respect copyright.PENANAOEcOhC5zbE
Tomi memegang perutnya sesaat dengan tangan kirinya. Sepertinya makan adalah pilihan yang bagus. Ia telah menetapkan pilihan.
4009Please respect copyright.PENANArfqRpuIb3K
Tak sulit menemukan tempat makan di daerah stasiun tersebut. Namun mengingat uang yang dimilikinya sangat terbatas, maka mau tak mau ia harus berusaha hidup sangat-sangat sederhana.
4009Please respect copyright.PENANA6aGtkxI9l2
Tak mudah memang bagi seorang anak muda seperti Tomi, yang terbiasa hidup bergelimang harta, yang setiap kebutuhannya pasti ada yang melayani. Kini ia harus berjuang sendiri, syukurlah ia bukan typikal anak yang manja. Sedikit banyak ia tau bagaimana harus bertahan hidup.
4009Please respect copyright.PENANAE5DeNdlrKd
Ia melangkahkan kakinya menuju warung nasi terdekat.
‘ramai juga… mungkin harganya murah’ pikirnya. Ia segera masuk kedalam.
4009Please respect copyright.PENANAPxJOdJC099
“makan mas??” tanya seorang ibu.
“iya bu…. pakai telor dadar sama sayur aja bu, minumnya air putih…” jawab Tomi.
4009Please respect copyright.PENANAhUn1NRxhzX
Tak lama hidangan yang ia pesan kini tersaji di piring putih yang ia terima dari ibu penjaga warung.
4009Please respect copyright.PENANAsKp0oJPM5h
‘fuuuhhh…. sabar-sabar…. emang uda takdirnya begini kok….’ gumam Tomi dalam hati.
Ia mulai menyendok makanan itu. Terasa sedikit hambar dilidahnya, mungkin karena ia belum pernah makan sesederhana itu.
“anak kuliahan ya mas??” pertanyaan sang ibu penjaga warung mengagetkan lamunannya.
“hah?”
“pesanannya Cuma telor dadar sih… pasti mahasiswa ya?”
“ohhh… iya bu..”
“kuliah dimana?”
“eeehhmmm……” Tomi sedikit gugup menjawab pertanyaan itu, mengingat ia tak tau apa-apa tentang kota itu.
“saya…. masih nyari-nyari bu…. ini hari pertama saya di sini, perantauan….”
“ohhh…. sebelumnya tinggal dimana?”
“ahahaa… jauh bu dari sini…. enam jam naik kereta…”
“ooo…. kok bisa-bisanya nyasar kesini…. orang tuamu tau?”
“ngak tau bu… orang tua saya udah ngak ada… karena di tempat asal saya biaya hidup mahal, ya saya putuskan pindah…. nyoba-nyoba cari rejeki…”
“trus.. disini tinggal dimana?”
4009Please respect copyright.PENANAv58vhjKLVq
Tomi hanya menggelengkan kepala sambil mengunyah makananya.
“belom tau bu…. saya ga punya uang….”
“ya allah dek….. kok nekat sekali….”
“namanya juga merantau bu, musti nekat, kalo ngak gak bisa makan…”
“udah dapet kerja?”
Tomi menggeleng.
4009Please respect copyright.PENANA6EesszD7Fk
Ibu penjaga warung juga ikut menggelengkan kepalanya.
“dasar anak muda jaman sekarang… nekat semua…. kamu lulusan apa?”
“sarjana teknik bu… S1……”
“waduh…. pendidikannya udah tinggi to…. trus kenapa mau kuliah lagi”
4009Please respect copyright.PENANAfEDO9tnQyr
‘siall……….. salah ngomong gua……’ batin Tomi.
“yah…. kali aja bisa ngejar S2 bu… siapa tau masa depan saya jadi lebih terjamin…”
“ck ck ck….. yawdah habisin dulu makananmu….”
4009Please respect copyright.PENANAPTL8NopOcO
Sang ibu penjaga warung itu meraih telepon genggamnya.
“mase…. jek enek lowongan pora? Iki ono cah perantau golek kerjo…..” ucapnya lewat telepon.
Tomi tak mengerti apa yang dibicarakannya, ia terus menyendoki nasi yang tinggal separuh di piringnya itu.
“S1 teknik jare…piye”
‘lha kok bawa2-bawa S1?’ Tomi mulai penasaran.
“yowes tak kandani…..”
4009Please respect copyright.PENANAOnhucjLuu7
Ibu penjaga warung itu menyudahi percakapannya di telepon.
“dek…. kamu beneran sarjana teknik?”
Tomi mengangguk.
“gini dek…. suami ibu kan punya bengkel.. yahh bukan bengkel gede si.. kamu mau gak kerja disana?”
“ahh serius bu?”
“yo serius…. masak bercanda…..”
4009Please respect copyright.PENANAIW4peCCtYB
Tomi terdiam sejenak. Tawaran dari ibu itu sungguh menggiurkan, namun ia khawatir jika ia bekerja maka ia harus tinggal menetap. Itu bukanlah misinya.
4009Please respect copyright.PENANAI6TLVpNyvK
Misinya saat ini adalah menghilangkan jejak. Tidak boleh ada informasi, tidak boleh ada bekas.
“bu… maaf ini sebelumnya, ibu kan baru kenal saya…. saya takutnya mengecewakan.. makasih banyak bu tawarannya, saya pikir-pikir dulu….”
“jadi anak muda itu ndak boleh mikir terlalu panjang dek… jaman saiki cari duit susah…. ya gak apa-apa sih dek… pesen ibu, kamu jangan nunda-nunda… kalok udah yakin, udah mantep…. kamu dateng lagi kesini….”
Tomi tersenyum dan mengangguk.
4009Please respect copyright.PENANAvjsFAgifLl
Tuhan memang tak pernah tidur.
Ia akan selalu mengawasi setiap insan di dunia ini. Memberi karunia bagi dia yang baik dan memberi ganjaran bagi ia yang jahat.
4009Please respect copyright.PENANA4SVcZq3sRM
‘tapi gue ini udah jadi pembunuh…. emang pantes gue dapat belas kasihan dari tuhan?’
Tomi sedang mengutuki dirinya sendiri saat ini. Menjadi pembunuh memang merupakan pilihannya beberapa hari lalu. Dan kini ia harus siap menerima resiko akan ganjaran apapun yang akan ia terima.
4009Please respect copyright.PENANAtNlBF0B4kl
Seusai makan ia kembali berjalan, menyusuri jalan-jalan di kota baru itu.
Cukup jauh ia berjalan. Ia kini tergoda untuk menelepon kakaknya Naya. Menanyakan tentang kabar kakaknya tercinta. Namun ia cukup dapat mengontrol diri untuk mengabaikan hasratnya itu.
4009Please respect copyright.PENANArXleOJzny5
Langit kini mendung. Cuaca mulai berubah tidak bersahabat.
Rintik hujan mulai turun, membasahi jalan-jalan yang ia lalui.
4009Please respect copyright.PENANAkJ9x6JLThT
Ia berteduh disebuah pelataran toko buku. Ia berjongkok sejenak melepaskan rasa lelah yang diderita kedua kakinya. Butir-butir air yang jatuh itu terciprat tak tentu arah.
Debu-debu yang tadinya beterbangan kini telah melekat di tanah. Udara berubah menjadi sejuk.
4009Please respect copyright.PENANANjvX46JseK
‘sekarang gue mesti tidur dimana dong…..’ pikirnya.
Pertanyaan mendasar bagi seorang pelarian seperti dirinya.
4009Please respect copyright.PENANAreY7ezoKUJ
Hujan kembali reda, jam tangan yang dikenakannya kini menunjukkan pukul empat sore. Ia harus cepat menemukan tempat bermalam.
4009Please respect copyright.PENANAxNPqtPQ6rM
‘tapi dimana..?? aduh kakak…. sengsara banget hidup gue sekarang….’
Kenyataan kontras itu harus ia telan bulat-bulat. Menyadari bahwa kakaknya kini sedang berada di kamar hotel yang nyaman dengan segala fasilitas. Sedangkan dirinya harus hidup dalam pelarian, dengan uang yang terbatas, tanpa bekal, tanpa tempat tinggal.
4009Please respect copyright.PENANAeCGviHdoFU
Sesungguhnya Tomi masih memiliki banyak uang di rekening tabunganya, mungkin cukup untuk membeli rumah di daerah pinggiran kota. Namun apa daya, jika ia mengambil uangnya polisi akan tau dimana ia berada dan tak lama ia akan segera ditangkap.
4009Please respect copyright.PENANAx6Ovw6uJn3
Membayangkan menerima vonis 10 tahun penjara sudah cukup membuat Tomi gentar. Kartu ATM berwarna kuning itu tetap terselip rapi tak tersentuh di dalam dompetnya.
4009Please respect copyright.PENANAzkATlJe8O8
Ia kembali menyusuri jalan-jalan becek, mencari tempat bermalam.
Menginap di penginapan saat ini bukanlah sebuah pilihan yang pintar, itu akan menghabiskan banyak uang. Jika ia memaksakan diri, maka ia hanya akan mampu bertahan hidup dalam jangka waktu empat hari saja. Pilihan yang sulit.
4009Please respect copyright.PENANAFB2RctvUbf
Satu jam sudah ia berjalan, kini jam tangannya menunjukkan pukul lima sore.
Matahari sudah sangat condong ke ufuk barat, menandakan sebentar lagi akan kembali ke peraduannya. Langit sore berwarna jingga temaram itu menemani langkahnya.
4009Please respect copyright.PENANAoUll8lCfrL
Akhirnya ia berhenti berjalan setelah sekian lama.
Ia kini duduk termenung di bawah jembatan penyebrangan. Tomi mengambil tempat duduk dibawah anak tangga menuju ke atas, berpaling sejenak dari dunia ini, mencari kesendirian.
4009Please respect copyright.PENANAZU0bJF50eN
Ia memutuskan untuk bermalam di tempat itu malam ini.
4009Please respect copyright.PENANA4PS3qNQyNk
Hari berganti malam. Jalan-jalan yang tadinya ramai kini berubah hening. Tak banyak lagi orang melintas, hanya sesekali saja ia melihat siluet lampu mobil yang melaju di jalan raya.
Bunyi jangkrik terdengar di sana sini. Membuat pikirannya yang kalut sedikit teduh.
4009Please respect copyright.PENANAmq11rhGyjH
Tempat ini berbeda sekali dengan kota tempat tinggalnya dulu.
Ia masih bisa mengingat jelas, di kota tempat tinggalnya dahulu saat seperti ini tak ada bedanya dengan siang hari. Banyak sekali orang berlalu lalang.
4009Please respect copyright.PENANAQD7RsF75EB
Kantuk mulai menyerangnya. Rasa lelah yang menumpuk kini telah menjalar dalam aliran darahnya. Matanya mulai sayu, kelopak mata itu terasa begitu berat.
4009Please respect copyright.PENANAmmFKYjQxUh
Ia duduk meringkuk sambil memeluk tas hitamnya untuk menghangatkan diri.
Matanya kini terpejam.
4009Please respect copyright.PENANADdnkXOZ1bz
“WOOOYY…. BANGUN……….”
Teriakan itu memekakkan telinganya. Sesaat kemudian ia merasa lengannya ditarik untuk dipaksa berdiri.
4009Please respect copyright.PENANA6VJBw88xkc
Tomi mengejapkan matanya, berusaha mencerna apa yang ia lihat.
Berdiri disana, dua orang pemuda bertampang sangar dengan setelan khas anak punk.
4009Please respect copyright.PENANAGg482nOe8k
“ANAK MANA LOO…..”
“ada apaan nih bang??”
“BANYAK TANYA LO… JAWAB PERTANYAAN GUA… ANAK MANA LOO…..”
4009Please respect copyright.PENANAej72w0EHKm
‘halaaahhh… ni anak punk pake acara cari gara-gara sama gua….. bangsat..’ batinnya.
Ia menatap tajam kearah mata pemuda yang berbicara dengannya.
4009Please respect copyright.PENANAaj4QiQYm3W
“apa urusannya sama lo?”
Tiba-tiba sebuah tangan mendorong kepalanya dari belakang. Tomi yang belum juga terbebas dari rasa kantuk hampir saja jatuh terhuyung ke depan.
Tubuhnya yang terhuyung ditangkap oleh tangan-tangan kasar yang kini mencengkeram bahunya.
“OOOHHH………..” pemuda yang mencengkeramnya berbicara.
“jadi lu mau cari gara-gara sama gua?…..LOO GA TAU GUA INI SIAPA????”
4009Please respect copyright.PENANAYP1rDc0pqo
‘idih… ada gitu ya orang tolol kayak gini… yang cari gara-gara itu kan dia…. trus, dia pikir dirinya selebritis yang dikenal semua orang… cuih….’ batin Tomi.
“gua ga ada urusan sama lu pada…. lepasin sekarang atau…”
4009Please respect copyright.PENANAuisNHdSP6b
“ATAU APAA???????? LO MAU KITA HAJAR……..” pemuda yang mencengkeram bahunya kembali berteriak.
“udah lah bos… kita abisin aja sekarang…..” pemuda yang satu lagi berbicara.
4009Please respect copyright.PENANAkf35cAAke1
Tomi belum sempat melihat wajah pemuda yang satu lagi karena ia berdiri membelakangi pemuda itu.
“mana dompet lu? Kasi ke gua…….” pemuda di depan Tomi berbicara.
4009Please respect copyright.PENANAPUCpZXrU0P
Tomi menepis kedua tangan yang mencengkeramnya itu kuat-kuat. Kini tubuhnya sudah bebas.
“coba aja ambil dari gua kalo lo bisa….” ucap Tomi.
“BANGSATTTTTTTT……..”
4009Please respect copyright.PENANAwpUdR7cIuQ
Sebuah pukulan melesat ke arah wajah Tomi. Keadaan seperti ini sudah berulang kali ia alami dalam pertandingan karate. Dengan mudah ia mengelak ke kanan.
Dengan tangan kirinya Tomi mencengkeram pergelangan tangan yang melesat ke arah wajahnya, lalu dengan tangan kanannya yang sudah terkepal ia meninju wajah pemuda itu tepat di pelipisnya.
4009Please respect copyright.PENANA69EPKd8Ue4
“Duuuugg….”
Hantaman itu tepat bersarang di wajah pemuda yang sekoyong-koyong terhuyung dan tersungkur di tanah.
4009Please respect copyright.PENANASzXFjc9HmW
“ANJIIINGGG……” pemuda di belakangnya mengumpat dan melayangkan pukulan hook kearah kepala Tomi.
4009Please respect copyright.PENANAapnnWfHGqx
Hampir saja Tomi telak terkena, karena pukulan itu dilancarkan dari titik buta matanya.
Namun refleksnya cukup baik. Ia menghindar dengan menundukkan tubuhnya.
4009Please respect copyright.PENANAR1NHOxa4mF
Kepalan itu melintas di atas kepalanya.
Kini dengan tangan kanan Tomi, ia memukul perut pemuda itu keras-keras.
4009Please respect copyright.PENANAD0PmyVfDLI
“Aaaaaaakkkhh…..” pemuda itu memekik ketika tubuhnya terlonjak beberapa senti ke udara.
Sekali lagi Tomi melancarkan tinjunya yang kini tepat bersarang di rahang bawah pemuda itu.
4009Please respect copyright.PENANAyn81vD6uoW
“Buuuuggghh….”
Pemuda itu jatuh terjengkang. Memegangi rahangnya yang terasa berdenyut-denyut.
4009Please respect copyright.PENANAL4Y3Ptxixq
Pemuda yang pertama jatuh kini sudah kembali berdiri. Ia mengeluarkan sebilah pisau kecil dari pinggangnya. Pisau kecil itu mulai ia sabetkan.
4009Please respect copyright.PENANAzPuRAMGycC
Tomi mengelak dengan memundurkan tubuhnya satu langkah.
Jarak antara ia dan lawannya kini terlalu jauh untuk ia jangkau dengan kepalan tangannya.
4009Please respect copyright.PENANA0bywbom7Cv
Tomi mengambil kuda-kuda untuk mulai menyerang. Kali ini kakinya melesat cepat melewati lengan pemuda yang menggengam pisau itu.
4009Please respect copyright.PENANA1RVHzpMQUl
“Duuuggghhhh……”
Tendangan itu tepat mengenai wajah pemuda itu. mematahkan hidungnya.
Pemuda itu meringis kesakitan sambil memegang wajahnya yang berlumuran darah.
4009Please respect copyright.PENANA2Nq2AMmrgo
Pisau kecil itu terjatuh dari tangannya. Tomi segera memungutnya dan berlari menjauh meninggalkan kedua preman kampung yang kini terkapar kesakitan.
4009Please respect copyright.PENANAVjRjT9lP2m
Derap langkahnya bergema di tembok yang ia lalui.
“hoshh….hosshh…hoshhh…” nafasnya terengah-engah. Namun ia tak berhenti berlari.
4009Please respect copyright.PENANA5lTOtfxDY6
Stamina yang belum juga pulih menyebabkan Tomi tak bisa berlari terlalu jauh. Ia kini kehabisan napas. Ia tertunduk, menyandarkan dirinya di sebuah tembok dengan tangan kirinya sambil memegang dadanya dengan tangan yang lain.
4009Please respect copyright.PENANAlrF1lPX2jk
Pisau kecil yang tadi ia bawa kini ia lemparkan kedalam selokan.
Ia tak butuh benda seperti itu untuk mempertahankan diri.
4009Please respect copyright.PENANAas5OBY0wYr
Cahaya keemasan mulai nampak di ufuk timur, tanda bahwa sang fajar akan segera menemani harinya. Tak terhitung sudah berapa lama Tomi berjalan menjauh dari insiden itu. lututnya kini mulai kram. Ngilu sekali rasanya, ia bahkan sudah tak bisa lagi membedakan yang mana telapak kakinya dan yang mana sol sepatu. Seakan keduanya telah menyatu.
4009Please respect copyright.PENANAimciuSF9W4
Disebuah warung rokok kecil pinggir jalan ia menghentikan langkahnya. Terlihat pemuda pemilik warung itu sedang membereskan dagangannya. Pemuda itu memandang ke arah Tomi.
4009Please respect copyright.PENANAIA5eEQUm9N
“lari pagi kok subuh-subuh gini mas….” tanya pemilik warung itu.
“hahaha…. ngak mas… tadi abis berantem sama preman….”
“wooooo….. hati-hati mas kalo di daerah sini malem-malem… kamu bukan orang sini ya?”
“iya…. mas aku beli roti sama aqua gelas mas…..”
“tuh pilih aja rotinya… itu roti kemaren lho tapinya, jadi pilih yang bener, jangan yang udah jamuran….”
Tomi melongok dan mulai memilah roti di keranjang itu dengan sebelah tangan. Pilihannya jatuh pada sebuah roti isi coklat.
“ini aja mas…. sama aqua gelas.. jadi berapa?”
“seribu limaratus….”
4009Please respect copyright.PENANAPVa9mGDFFP
Tomi merogoh kantung celananya mencari selembar uang pecahan dua ribu rupiah untuk membayar roti itu.
“ini mas… aku ambil aquanya satu lagi deh biar pas….”
“yowes…. makasi ya..”
4009Please respect copyright.PENANAOYDo2fznnz
Tomi mengambil dua buah air minum gelas di dalam box es batu berwarna merah. Ia kini duduk di trotoar jalan sambil menikmati sarapannya.
4009Please respect copyright.PENANAfqV8uxoiqo
Terlihat di kejauhan cahaya menyilaukan mulai nampak di ujung jalan yang mengarah ke timur. Sang fajar sudah kembali. Langit biru gelap yang tadinya mendominasi, kini telah berganti dengan langit biru cerah. Di sisi yang lain, bulan yang tadinya terang benderang kini mulai memudar.
4009Please respect copyright.PENANA0mL4tMq84o
“hheeeeehhh…”
Tomi kembali menghela nafas panjang untuk kesekian kalinya. Mulutnya masih penuh dengan roti yang sedaritadi ia kunyah. Kerongkongannya tak kuasa menelan makanan itu.
4009Please respect copyright.PENANAsGTyizmxli
‘ngak enaaaakkk…..’ begitu umpatnya dalam hati.
Tapi apa mau dikata. Itulah kenyataan.
4009Please respect copyright.PENANAN3OVfwXwx2
Tidak selamanya orang akan berada di atas. Ada kalanya seseorang harus menelan pil pahit dan asam garam kehidupan.
4009Please respect copyright.PENANAr5op9Ed56q
Entah sampai kapan, Tomi tak mampu menjawabnya.
Yang pasti, ia harus tetap bertahan.
4009Please respect copyright.PENANAbIHvQJsBeM
Dendam yang terbalas kini menyisakan ganjaran penderitaan yang harus ia jalani.
Suka atau tidak suka bukanlah pilihan.
4009Please respect copyright.PENANAv6k4TC0AGn
Pilihannya saat ini hanyalah bebas tapi menderita, atau terpenjara dan menderita.
Kalau pembaca jadi Tomi…… anda mau pilih yang mana????
4009Please respect copyright.PENANA1y0GWhnIQl
===================================================
4009Please respect copyright.PENANARnUzjJSlP0
Tomi masih saja berkutat dengan roti di tangannya.
Perutnya menolak mentah-mentah makanan murahan yang kali ini ia santap.
‘haduhh…… ini perut kok ga bisa diajak kompromi…..’ umpatnya dalam hati
4009Please respect copyright.PENANAVeCJGYIbG4
“perantauan ya mas?” tanya penjaga warung rokok itu.
Tomi mengangguk.
“belum pernah kesini to??”
Tomi menggeleng.
“nih saya kasi tau….. kalo kamu belom punya tempat tinggal dan masih hidup ngegembel, jangan tidur sembarangan. Minimal kamu pergi ke kabupaten kota. Disana jarang ada preman, gak kaya di sini. Di kampung kayak gini preman bertebaran dimana-mana mas…”
4009Please respect copyright.PENANAnsbQz9sZHn
Tomi menyimak pembicaraan itu sambil mencoba menelan roti yang dikunyahnya dengan meneguk air minum.
4009Please respect copyright.PENANAByAXz6IBon
“seberapa jauh mas?”
“mau jalan kaki apa naik angkot?”
“kalau jalan kaki?”
“yahhh…. paling-paling sampenya besok… masih dua puluh kilo lagi….”
“kalo naik angkot bayar berapa mas…”
4009Please respect copyright.PENANAsG32cXA0P1
Pemuda itu mengangkat telunjuk sambil berkata.
“sepuluh ribu…. angkotnya yang warna kuning putih… tuh yang kayak gitu….”
Telunjuknya yang tadi menunjuk ke atas kini mengarah kepada mobil angkot yang sedang ‘ngetem’ di perempatan jalan.
4009Please respect copyright.PENANA6TeCvctbMo
“ohhh gitu ya….. makasih ya mas…”
“ga usah sungkan mas… saya juga pernah jadi perantauan… jadi saya paham susahnya jadi diri mas…..”
4009Please respect copyright.PENANAQLWK1MnAx2
Tomi hanya tersenyum mendengarnya.
Mengetahui ada orang yang pernah senasib dengan dirinya merupakan obat yang sangat mujarab untuk mengusir sedikit rasa gundah.
4009Please respect copyright.PENANA4rrc7Hsw8u
“yawes to… kalo memang mau kesana harus cepat…. angkotnya gak banyak… sehari paling Cuma ada empat mobil aja yang lewat sini…”
Mata Tomi terbelalak. Serta merta ia segera menelan bulat-bulat roti di mulutnya dan menghabiskan air minum di gelas yang sudah ia buka.
4009Please respect copyright.PENANAAeFp9fEXVU
“ohhh yaudah mas… makasih banyak ya mas…”
Tomi membungkukkan badan, mengutarakan rasa terima kasihnya. Ia memang jarang sekali melakukan hal itu ketika masih berstatus sebagai ‘anak orang kaya’ tapi sekarang keadaan sudah berbeda, maka dari itu ia tak segan untuk merendahkan egonya untuk sekedar mengucapkan terima kasih yang amat sangat.
4009Please respect copyright.PENANAG7YyYTuyHF
Ia segera bangkit, menyambar tas hitamnya dan berlari kearah mobil angkot yang berada di perempatan jalan.
4009Please respect copyright.PENANAuNJdsHPPOb
“kotaa…kotaaaa..kotaaa….” seorang pemuda berteriak-teriak memanggil penumpang.
Rupanya ia adalah supir angkot tersebut.
4009Please respect copyright.PENANA2Pj6sBex1u
Hampir saja Tomi tak kebagian tempat, hanya tersisa satu saja tempat duduk di angkot tersebut walaupun berada di bibir pintu masuk. Beruntung baginya, angkot tersebut memang tidak akan pergi sebelum penumpangnya penuh.
4009Please respect copyright.PENANAe6ub27BPjV
“yoooo… berangkat yoo…..ayo mas…..naik-naik….”
Tomi yang sudah mencapai mobil itu segera naik, sebelah kakinya tidak bisa ia masukkan ke dalam mobil yang terpaksa harus ia letakkan di bagian pintu masuk yang seperti anak tangga.
4009Please respect copyright.PENANANBIxYPEHfs
Tubuhnya kini bersandar di pintu mobil yang terlipat dua.
Mobil mulai melaju. Deru angin semilir yang menerpanya seakan menjadi obat penghilang rasa lelah. Peluh dan keringat yang menempel di tubuhnya seakan tidak terasa, berganti dengan kesejukan yang kini menyeruak masuk di sela-sela sweater hoody (bener gak nik tulisannya ) yang ia kenakan.
4009Please respect copyright.PENANAdy5xAB4tUW
Deretan bangunan yang ia lewati melesat dengan cepat di pandangannya.
Jalan di daerah itu sedikit rusak karena berlubang disana-sini. Namun sepertinya sang supir angkot sudah hapal betul dengan medan yang ia lalui. Beberapa kali mobil itu membanting setir ke kanan dan kekiri menghindari lubang.
4009Please respect copyright.PENANA77pDZtEjta
Tomi harus ekstra waspada jika tidak ingin terlempar dari tempat duduknya. Berhubung ini adalah kali pertama ia naik angkutan kota, ia mengcengkeram badan angkot itu sekuatnya.
4009Please respect copyright.PENANAU5s5kNUbuD
Pemandangan pedesaan kini telah berganti dengan gedung-gedung yang menjulang tinggi. Hijaunya alam, rimbunnya pepohonan kini tak lagi dapat ia lihat.
Pemandangan seperti ini sudah sangat familiar dimatanya. Tak jauh berbeda dengan kota tempat ia tinggal dahulu.
4009Please respect copyright.PENANAMNEBcvzm8g
Setidaknya ia cukup terbiasa dengan keadaan seperti ini. Ia berharap dapat bertahan dengan keadaan ini sampai saatnya tiba, dan ia akan pulang.
4009Please respect copyright.PENANAbq2GsyVxs4
Angkot itu sudah berhenti disebuah terminal besar dengan hiruk pikuk orang yang lalu-lalang.
Suasana khas perkotaan.
4009Please respect copyright.PENANA1YKmzMIxGs
Di setiap sudut ia melayangkan pandangannya, puluhan pedagang kaki lima sedang menjajakan dagangannya.
4009Please respect copyright.PENANAPpAX3ISrQn
“yoooo….. sepuluh ribu tiga yooo… celana dalam, sempak, BH, dipilih-dipilih… yooo…”
“sekilo lima belas rebu aja bu haji.. monggo bu….. apel, jeruk, pirnya dipilih ayoooo…”
“siapa lagi….siapa lagi…..obat mujarab buat ngobatin gatel-gatel, panu, kadas, kurap, semua bisa…. dari belerang asli…. siapa lagi…..”
4009Please respect copyright.PENANAg0drXlHDmC
‘hahaha…… sableng semua’ pikirnya.
Hari ini adalah pertama kalinya ia bisa tersenyum dengan tulus menghadapi kehidupan yang berat ini. Tak sepert hari-hari sebelumnya, ia hanya bisa tersenyum sedikit memaksa ketika berbicara dengan orang lain.
4009Please respect copyright.PENANAL53tTp4CW9
“kkkruuuuuyuukk…”
Perutnya yang tadi ia ganjal dengan roti nampaknya sudah mulai meronta kembali.
4009Please respect copyright.PENANAKeg6lVELqF
‘warung nasi…warung nasi… dimana engkau….’ batinnya.
Matanya kini jelalatan melihat berkeliling. Perhatiannya kemudian tertuju pada warung nasi yang berada di pojok terminal.
4009Please respect copyright.PENANAbhGvTJAix2
Perasaannya sedikit riang. Ia berjalan dengan santai, tanpa perlu khawatir ada orang yang tiba-tiba menarik lengannya dan memaksa menyerahkan dompetnya.
‘legaaaa……’
4009Please respect copyright.PENANANjAnhGijiR
Ia memasuki warung nasi tersebut dan memesan menu standart, telor dadar dan sayur.
Tapi betapa terkejutnya ia, harga yang diminta begitu berbeda jauh dengan menu sama yang terakhir kali ia makan.
4009Please respect copyright.PENANAP9j8LRcdIh
‘nasibbb…nasib…. apa mau dikata, ini kan di kota, bukan di desa…heeehhh’
Tomi menyodorkan selembar uang untuk membayar makanan itu.
4009Please respect copyright.PENANAJugFyUgKfC
Sesaat ia sempat menyesali kedatangannya ke kota besar itu. jika ia kalkulasi, maka ia harusnya dapat bertahan hidup dengan uang yang ia pegang hanya selama sebulan saja.
‘aduhhh….gimana ini….’
4009Please respect copyright.PENANAIAzd4SDqVw
Selepas makan, ia kembali berjalan menyusuri hiruk pikuk kota itu.
Misi terbaru. Ia harus menemukan mata pencaharian, walaupun hasilnya tidak seberapa namun dirasa bisa mengulur waktu cukup lama agar ia tetap bisa makan.
4009Please respect copyright.PENANA40gSh7lnNG
Beberapa kali ia memasuki toko-toko di pinggir jalan, barang kali ada yang sudi mempekerjakan ia untuk satu hari saja. Ia memutuskan untuk bekerja serabutan. Setidaknya itu tidak meninggalkan jejak.
4009Please respect copyright.PENANAepYISoQMhk
Hari-hari berlalu sejak saat itu.
Mencari pekerjaan di kota besar seperti itu tak semudah yang ia bayangkan.
4009Please respect copyright.PENANA9hlJimT1kn
Sejenak ia merenung, betapa mujur nasibnya dahulu.
Terlahir di keluarga yang kaya raya, seluruh kebutuhannya selalu terpenuhi, ia dapat bersekolah tinggi, masa depannya terjamin. ‘jadi begini nasib orang-orang kecil…’ batinnya.
4009Please respect copyright.PENANAuCTcvEaoIf
Namun Tuhan masih berbaik hati menunjukkan jalannya. Walaupun terjal berliku, namun selama manusia percaya akan mukzizatnya, Tuhan tidak akan diam.
4009Please respect copyright.PENANAp8DSWcuVqq
Setelah lelah berkeliling mencari pekerjaan yang tak kunjung ia dapatkan, Tomi kembali duduk termenung. Nafasnya masih terengah-engah, menimbangi suhu panas yang dipancarkan matahari.
Ia mengambil botol air yang ia simpan dalam tas hitam yang kini mulai kumal dan mulai meneguk isinya.
4009Please respect copyright.PENANAcBDyrUakGV
“glek..glek..glek..”
Air itu mengalir membasahi kerongkongannya, bagai oasis dipadang gurun nan gersang.
Kesadarannya yang mulai kabur kini pulih. Ia kembali bangkit berdiri dan mulai berjalan.
4009Please respect copyright.PENANARsu9PfDPzy
“Bruummm…brumm….”
Dua buah truk pengangkut beras berjalan dengan terburu-buru melalui belokan untuk masuk kedalam pasar. hampir saja tubuh Tomi terserempet.
4009Please respect copyright.PENANAIoXDKL0NuM
‘heeeeeeehhh biarin lah…. namanya juga orang cari duit…’ pikirnya.
Jika saja ia masih berstatus ‘anak orang kaya’, mungkin ia akan segera melabrak dan memaki-maki pengemudi tersebut. Namun ketika ia merasakan beratnya mencari uang untuk hanya sekedar membeli sesuap nasi, ia dapat mengerti.
4009Please respect copyright.PENANAmLO9oCKy1J
“ooyyyy…… mana si udin sama si maman??, ini barangnya dateng kenapa dia ga ada???”
“sakit bos…. meriang kata istrinya…. kalo si maman mah ngak tau kemana”
“adddoooohhhh….. udah cepet turunin tu beras…. jangan lama-lama, udah mau sore neehhh…”
4009Please respect copyright.PENANAliWXpGy27J
Percakapan itu berlangsung di sebuah toko beras tempat kedua truk berwarna kuning itu berhenti. Tampaknya orang yang marah itu adalah sang pemilik toko. Ia kini duduk sambil menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal, hanya frustasi karena masalah yang baru saja datang.
‘hmmm…. barang kali gua bisa kerja di situ hari ini…’ batin Tomi.
Ia segera melangkah mendekati pria yang kini bangkit dari duduknya dan menunjuk-nunjuk para pekerjanya sambil sedikit berteriak.
4009Please respect copyright.PENANAMg8KWwpwup
“sore pak…..”
“ya….. kenapa dek?”
“saya liat toko bapak lagi sibuk… boleh gak saya minta kerjaan, untuk hari ini aja pak… saya belom dapet duit buat makan…” ucap Tomi.
4009Please respect copyright.PENANA02W26KeWBi
Pria itu tertegun sejenak, wajah tampan Tomi sungguh tak menyiratkan bahwa ia adalah orang miskin yang bahkan tidak mampu membeli makanan.
“emang adek mau bantu ngangkutin beras?”
“mau pak…. gak apa-apa… yang penting saya dibayar….”
“ahhhh…. bagus-bagus… taro tas kamu di bangku sini trus kamu turunin tuh beras-berasnya…”
“baik pak..”
4009Please respect copyright.PENANAHcLf4aRkF8
Dada Tomi kini bersorak. Senang sekali rasanya mendapatkan pekerjaan, walaupun hanya untuk satu hari. Ini adalah pekerjaan pertamanya dalam seumur hidup. Akhirnya….
4009Please respect copyright.PENANAboV27XR1DZ
Tas hitam kumal itu ia letakkan di atas bangku kecil di sudut tembok yang catnya sudah mengelupas. Ia melepaskan sweater yang ia kenakan lalu mulai terjun ditengah para pekerja yang sedang sibuk.
4009Please respect copyright.PENANAawKj4OniMB
Kini, dua buah truk dengan muatan penuh itu digarap oleh empat orang termasuk dirinya. Tampaknya pekerja yang lainnya sudah lebih tua dari Tomi. Badan mereka sungguh kekar, dan terlihat terbiasa memanggul beban berat itu.
“ayo jangg……. angkutin kedalam… nanti mamang yang turunin berasnya dari atas….”
“oke mang… siap……..”
4009Please respect copyright.PENANAc51gAkEq9C
Tomi mengulurkan tangannya meraih karung pertama.
‘aaaaaarrrrrrghhh……….gila, berat juga…. hampir kayak orang beratnya…’
4009Please respect copyright.PENANAs8RJiq61yb
Dengan sekuat tenaga ia mengangkat karung beras itu dan ia letakkan di bahunya.
Ia mulai melangkah dengan cepat agar beban di pundaknya itu cepat terlepas.
4009Please respect copyright.PENANAGY2mmWsbLE
Ia kini sampai di tempat penumpukan beras. Karung putih berhias gambar dua ekor ikan lele itu ia hempaskan di bagian paling atas.
Berulang kali, satu persatu, akhirnya setelah dua jam bekerja keras ia dapat menghela napas panjang.
4009Please respect copyright.PENANAvzVulfbdiZ
Ia duduk menyelonjorkan kaki sambil megap-megap mencari udara.
Latihan karate yang selama ini ia jalani serasa tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pekerjaanya hari ini. Sungguh melelahkan.
Ia menggengam bahu kanannya dengan tangan kiri dan mulai memijat. Rasa ngilu itu kini menghantui dirinya, pegal sekali.
4009Please respect copyright.PENANAy5yJf9Ux4Y
“nih… minum dulu dek…..” pria pemilik toko itu menyodorkan segelas teh manis hangat kepada Tomi.
“aduh pak makasih banyak… jangan repot-repot…” Tomi mengulurkan tangan menerima pemberian itu.
“masih panas…. jangan diminum dulu…..”
Tomi hanya tersenyum dan mengangguk.
“kamu dari mana emangnya? Kok kumel amat….”
“saya perantauan pak, kabur dari rumah….” Tomi mencoba berbohong.
“lha kok kabur… kenapa? Ada masalah di rumah?”
“ibu tiri saya kasar…. jadi mendingan saya kabur aja pak…….”
“ooo gitu… trus tinggal sama siapa di sini?”
“hahaha…. saya ngegembel aja pak, tidur di emperan toko….”
4009Please respect copyright.PENANAxfdcZg5hk1
Pria itu hanya menggelengkan kepala dengan heran.
“pantes….” ia berucap.
“kenapa pak?” tanya Tomi bingung.
“saya tau betul, tas, sepatu, sama pakaian kamu itu bukan barang murah… makanya saya bingung, kok mau-maunya kamu kerja serabutan begini…”
Tomi tertunduk malu.
“yahh… mau gimana pak… kalo gak kerja kayak begini saya gak makan…”
“yaudah gini…. kalo kamu mau, kamu boleh ke sini kapan aja kamu butuh kerja… memang sih saya gak bisa bantu banyak, Cuma bisa kasih segini…..”
4009Please respect copyright.PENANAIwzWwsV63p
Pria itu menyodorkan selembar uang kertas berwarna hijau.
“ohhh… gak apa-apa pak… segini juga udah bersyukur saya….”
“jadi gimana? Mau kerja lagi di sini kapan-kapan?”
“ya mau lah pak…”
4009Please respect copyright.PENANAhOGU1CuNUE
Pria itu terkekeh.
“jarang lho ada anak muda kayak kamu mau kerja kasar begini, apalagi kamu dulu bukan orang susah…. yang anak orang susah aja kadang-kadang manja gak mau kerja….”
“aduh jangan gitu pak… saya jadi gak enak dipuji…”
“keh..keh..keh…… kamu ini lulusan apa?”
4009Please respect copyright.PENANAU4s9VFdz1x
“sarjana teknik pak….”
Mata pria itu terbelalak.
“dunia ini emang udah gila….. sarjana teknik kok jadi kuli panggul….”
“ya gak apa-apa kan pak.. yang penting uangnya halal….”
4009Please respect copyright.PENANAjP4bRYFCj6
Pria itu kembali menggelengkan kepala. Ia mengerutkan dahinya sejenak kemudian bangkit.
“ehh kamu mau duit lagi gak?”
“emang ada kerjaan lagi pak?”
“sini kamu ikut saya……..”
4009Please respect copyright.PENANAmLg7AB8VSv
Tomi menyeruput sedikit air teh yang sudah mulai agak dingin lalu bangkit mengikuti pria itu.
Mereka berjalan kedalam toko, lalu keluar lagi di pintu belakangnya.
4009Please respect copyright.PENANAcvPX9VPrGl
“mobil saya rusak ngak mau nyala… saya belom ada waktu bawa ke bengkel… kamu bisa benerin ga”
“coba saya liat dulu pak….. bapak masuk aja ke mobil trus di stater…”
4009Please respect copyright.PENANAbvzfHgGPgI
“nggggtttt…ngggtttttttt..ngggttt”
Mesin mobil itu berdecit tapi tidak mau menyala.
4009Please respect copyright.PENANAs6Oj6eA7zj
Tomi membuka kap mesin mobil itu, melihat berkeliling, mencari-cari sebuah kesalahan.
Tanganya dengan cekatan mengutak-atik mesin mobil itu.
4009Please respect copyright.PENANA4sL7Vzbwm5
“coba pak stater lagi….”
“nggtt…ngttt brrruuummmmmm…….”
Pria itu menggelengkan kepalanya sekali lagi sambil tersenyum di dalam mobil.
4009Please respect copyright.PENANAim1KWGMWMF
“bbruuuuuummmmmm…..bruuuuuuuuummmmmmmm”
Ia menginjak gas beberapa kali untuk memastikan bahwa mesin mobilnya sudah normal kembali.
4009Please respect copyright.PENANAaYC2M18Pq8
“apa yang rusak dek?”
“cangklong businya karatan pak… udah berapa lama mobilnya di sini?”
“semingguan….”
“gak di kasih terpal?”
“hahaha ngak….”
“ohhh hahaha… gak apa-apa pak mobilnya, Cuma gara-gara kehujanan aja jadi koslet businya gak mau nyala semua, Cuma sebagian aja yang nyala…”
4009Please respect copyright.PENANADX7WgmhJE6
Pria itu merogoh kantung celananya, mengeluarkan dompet kulit berwarna cokelat tua.
Ia menyerahkan uang kertas berwarna merah sebanyak tiga lembar kepada Tomi.
4009Please respect copyright.PENANAEe5j7d8IEg
“wuihh pak…. banyak banget….. kebanyakan ini pak…”
“ssshhhhh…. udah kamu ambil aja…. toh kalo saya ke bengkel juga kenanya segitu kok….”
“ya tapi itu Cuma di bersihin doang pak…”
“kamu anggap aja rejeki kamu dek….”
4009Please respect copyright.PENANAUBJ4SBYg4W
Dengan ragu-ragu Tomi menerima uang yang di sodorkan oleh pria itu.
Matanya berkaca-kaca,tidak menyangka akan rejeki yang tidak ia duga.
4009Please respect copyright.PENANAGSNPRy2HKt
“udah.. yuk balik lagi ke depan, saya mau nutup toko… udah sore…”
“iya pak…..”
4009Please respect copyright.PENANA0DKHK8XEsD
“sreeekkkkkkkkkk……….”
Suara rolling door yang ditarik itu terdengar ketika Tomi sedang membereskan diri. Ia telah bangkit dan bersiap untuk pamit kepada bapak pemilik toko itu.
4009Please respect copyright.PENANAhkI1ceW56E
“pak makasih banyak sekali lagi… saya pamit…”
“ohhh.. iya-iya.. jangan sungkan dek… kalo butuh kerja kamu kesini aja…”
“iya pak….”
4009Please respect copyright.PENANApuAe90XB1J
“crekkkk….crekkkk”
Rolling door itu telah digembok oleh sang pemilik.
4009Please respect copyright.PENANAL1Zo1vviTc
Tomi kembali berjalan mencari tempat berteduh untuk ia bermalam.
Hari-hari berikutnya ia datang kembali ke toko beras itu untuk bekerja. Sang pemilik dengan senang hati memberinya pekerjaan, terkadang ia memberikan sepiring nasi dan lauk untuk Tomi makan.
4009Please respect copyright.PENANAv5W8DbwXHu
Masih banyak orang baik di dunia ini. Hanya saja tak banyak di temui.
Setiap keburukan akan dibalas setimpal, namun sebuah kebaikan akan dibalas berlipat ganda. Hal itulah yang kini di imani oleh Tomi.
4009Please respect copyright.PENANAgCd0wU5Kro
Hari-harinya berjalan dengan tenang, ia kini punya teman. Orang-orang di toko itu menyambut baik kehadiran dirinya. Canda tawa kembali ia rasakan. Walaupun…… bukan dengan keluarganya tercinta.
4009Please respect copyright.PENANAtS5m4Uyu3T
Ingatannya tentang Naya sempat terlupakan ketika ia menjalani hari-hari yang melelahkan dalam pelariannya. Namun sejenak ia kembali mengingatnya.
4009Please respect copyright.PENANABwKIFjTy4T
Siang ini, Tomi sedang duduk menyantap nasi bungkus yang ia beli di warung nasi dekat toko itu.
Atap asbes yang sudah pecah disana sini menjadi satu-satunya benda yang menaunginya dari terik sinar matahari.
4009Please respect copyright.PENANASgUufSaA6O
Ia memandang sekilas kepada tas hitam yang setia menemaninya, di dalamnya terdapat sebuah telepon seluler yang entah sudah berapa lama tidak ia nyalakan.
Sejenak ia tergoda untuk menghubungi Naya. Sudah hampir dua bulan lamanya ia berkelana, entah apakah polisi masih mencarinya. Namun niat itu kembali ia urungkan.
4009Please respect copyright.PENANAHZGqCXlQtt
Malam ini ia bernaung di sebuah jembatan penyebrangan. Angin berhembus. Hawa dinginnya menusuk kulit Tomi yang hanya terlindung oleh sweater tipis yang selalu ia kenakan.
Memandang ke langit berbintang adalah hobi barunya.Namun sayang, langit hari ini mendung. Tomi hanya tertunduk dan mencoba memejamkan mata.
4009Please respect copyright.PENANAWtGFl1MLjl
“hahaha…hahh…. mulus banget boooyyy….”
“bangsat….. bajingan kalian…. lepasin…”
“tenang manis…. lu gak akan nyesel… kita berdua akan bikin lu klepek-klepek keenakan….”
“heh monyet… jaga mulut lu ya……kalo ngak….”
“apa sayang….. kan emang ini kerjaan lu….. udahlah, jangan munafik… sekarang lu nikmatin aja kontol kita…..hahahahaha………”
4009Please respect copyright.PENANAJEA2uPp0ec
Percakapan itu tak sengaja didengar oleh Tomi. Ia melirik jam tangannya.
Pukul sebelas malam, ternyata ia sudah tertidur sejenak tadi.
4009Please respect copyright.PENANAhjwb7kjTTw
“toloonnnnnnnggg…..”
Suara itu kembali terdengar, suara seorang wanita yang putus asa mencari pertolongan.
“gak akan ada yang nolong perek macem lu Santi…… hahahah….. Beng… lu pegangin tangannya….”
4009Please respect copyright.PENANAa4GtjRT6ko
Tomi segera bangkit. Mencari sumber suara itu terdengar.
Ia mulai melangkah. Suara itu terdengar dari sebuah lorong gelap diantara dua gedung bertingkat yang nyaris semua lampunya telah padam.
4009Please respect copyright.PENANAJhplPOjDUZ
“jangaaaaaaaannn…………”
Teriakan itu terdengar kembali.
Tomi mempercepat langkah kakinya. Setengah berlari, suara gaduh itu semakin dekat.
4009Please respect copyright.PENANAiRRjWhznnQ
ia berhenti ketika melihat siluet tiga orang yang sedang dalam pergumulan.
Salah satunya wanita. Tangannya kini digenggam erat oleh seseorang di belakangnya, sementara yang satu lagi meraba tubuh wanita itu dengan jari-jari tangannya sambil menyeringai kejam.
4009Please respect copyright.PENANApek8NXlrab
“breeeeekkkkkk….”
Pakaian wanita itu dirobek dengan paksa oleh pria itu, kedua payudaranya kini menggantung bebas. Jari-jari tangan lelaki itu kini mulai menyentuhnya.
4009Please respect copyright.PENANAqqzQI7W2KT
“Aaaaaaaaaa………………..” wanita itu berteriak.
“hahaha….. kenapa Santi? Masa baru di grepe-grepe begini lu udah keenakan…?”
4009Please respect copyright.PENANAMbV5SnhNtg
“cuiiihhhh………”
Wanita itu meludah tepat diwajah sang pria.
4009Please respect copyright.PENANAQ4Muy6EE4f
“plak…………..”
“perek bangsat…… berani-beraninya lu ludahin gua haa…….. lu mau mati?? Ha???”
Tamparan itu tepat mendarat di pipi kiri wanita itu.
4009Please respect copyright.PENANAP2KRTMPUa6
Wanita itu mulai meringis dan menangis terisak.
Tomi masih memandang berkeliling. Mencari sebuah tongkat atau apapun yang bisa di jadikan senjata. Namun sayang ia tak menemukan apapun.
4009Please respect copyright.PENANAwsDcvva8nZ
Kedua pria itu tampak lebih besar dari dirinya.
Tomi berpikir sejenak, bagaimana menyelamatkan wanita itu. akhirnya ia bangkit.
4009Please respect copyright.PENANAZxABrMT5B9
“WOOOYYY………..LEPASIN….” Tomi berteriak.
Kedua pria itu menoleh kearahnya, sang wanita itu jatuh tersungkur. Kedua tangannya kini menyilang di dada menutupi payudaranya.
4009Please respect copyright.PENANAMfFY1pzzHN
“ohhh…… ada pahlawan kesiangan boyyy……..”
“hahahaaaa………bocah begini mau lawan kita? Jangan mimpi……..”
“udah ga usa lama-lama… kita habisin dulu ni bocah, baru kita garap perek itu lagi….”
4009Please respect copyright.PENANAAFvaO2Ze18
Mereka melangkah maju mendekati Tomi. Tubuh mereka tidak seberapa tinggi. Tomi lebih tinggi beberapa senti dibanding mereka, namun ukuran tubuhnya sangat berbeda.
4009Please respect copyright.PENANAYFZebpZJ3E
Salah satu pria itu berpostur tambun, gemuk dengan perut buncit dan kepala botak. Sedangkan yang satu lagi lebih kurus, namun perutnya sama buncit dan rambutnya gimbal.
Mereka menekan kepalan tangan dengan tangan yang lain, menciptakan bunyi gemeretak dari jari-jarinya.
4009Please respect copyright.PENANA9UZVnY2HyS
Tomi sudah siap dengan semua kemungkinan. Tubuhnya sangat lelah karena seharian bekerja, ia tak tahu apakah ia dapat menang melawan mereka dengan keadaan seperti ini.
Ia mengangkat kedua tangannya kedepan dengan posisi kepalan tangan terbuka, siap untuk menangkis semua serangan yang dilancarkan kepadanya.
4009Please respect copyright.PENANANrhTozwVoT
Melawan secara langsung kepada dua orang dengan postur tubuh lebih besar bukanlah pilihan bagus. Ia memilih untuk melawan dengan posisi bertahan.
4009Please respect copyright.PENANAs5wd0IRNc1
“MATI LO BOCAAAHH…..” pria tambun itu melancarkan tinju dengan tangan kanannya.
Tomi berkelit ke kiri, meraih tangan pria itu dan menariknya ke belakang.
4009Please respect copyright.PENANAzTRh6u4LAu
“Duuuunnnggg…”
Pria itu terungkur menghantam drum bekas yang berada di sebelah dinding karena momentum berat badannya yang tidak seimbang. Sementara pria yang lebih kurus mencoba menyerang Tomi.
4009Please respect copyright.PENANAmnoYCLSsX6
Jangkauan tangan pria itu memang tak sejauh Tomi, namun gerakan tangannya cukup cepat karena lengannya yang tak seberapa besar.
4009Please respect copyright.PENANAokdqby6pdg
Tomi berusaha menangkis serangan-serangan itu. salah satu pukulan itu mengenai bahunya, namun Tomi segera membalas dengan menyarangkan tinjunya ke wajah pria itu.
4009Please respect copyright.PENANAB50Vw7fjzw
“duugggg……..”
Pria itu jatuh terjerembab dengan rahang yang berdarah. Salah satu giginya patah, namun Tomi juga merasakan sakit di kepalan tangannya yang beradu dengan mulut pria itu.
4009Please respect copyright.PENANAxb2MlGSVV5
Buku-buku kepalan Tomi mengeluarkan darah kulitnya robek sedikit.
4009Please respect copyright.PENANAeCLFqHglZl
Wanita itu memandang ngeri melihat ketiga laki-laki yang sedang berkelahi itu.
Bibirnya gemetaran, airmatanya mengalir lebih deras dari sebelumnya.
4009Please respect copyright.PENANAHdtlJMUPxJ
Pria tambun itu kebali bangkit. Ia menerjang Tomi dengan tubuhnya.
Tomi terhuyung kebelakang dan membentur tembok keras yang dingin.
4009Please respect copyright.PENANAD5zhzB4KrI
Dengan dahinya Tomi menghantam wajah pria itu.
Pria itu terhuyung kebelakang, kemudian dengan sekuat tenaga Tomi mengayunkan kakinya kearah kepala pria itu.
4009Please respect copyright.PENANA5tSoGs8hdo
“DAAAAKKKKK…..”
Sebuah hantaman keras membuat tubuh pria itu melayang sejauh satu meter. Ia jatuh terjerembab sampai berguling-guling.
4009Please respect copyright.PENANA3OJAjQepWl
Pria itu tidak bangkit lagi, hanya memegangi lehernya yang terasa sangat sakit karena beradu dengan ayunan kaki kanan Tomi.
4009Please respect copyright.PENANAWQQw6rXrFn
Perhatian Tomi kini beralih kepada pria yang rahangnya berdarah.
Ia berjalan pelan mendekati pria itu.
4009Please respect copyright.PENANADcnOgI5YVo
Pria itu mundur perlahan, seperti takut untuk melawan.
4009Please respect copyright.PENANAmAnRqyieOj
Tomi melesat maju, ia menyarangkan pukulan tangan kirinya di rusuk pria itu.
“Aaaaaaaaghghhh….” pria itu tertunduk seketika.
4009Please respect copyright.PENANAIokSLG64Jl
Lalu dengan tangan kanannya Tomi mengakhiri perkelahian itu.
Sebuah pukulan sekuat tenaga ia sarangkan lagi di wajah pria itu.
4009Please respect copyright.PENANACsDtiI6h60
“Duuuuugg….”
Pria itu jatuh terjerembab. Wajahnya membentur semen yang menjadi tempat mereka berpijak.
Kepala pria itu kini mengeluarkan darah yang menetes. Ia tidak bangkit lagi.
4009Please respect copyright.PENANA1zFsu3JTHy
“hmmm….. banyak juga duit lu bocah…. oke lu bisa ambil cewe itu.. hahahaha…. gua udah dapet yang lebih bagus….”
4009Please respect copyright.PENANAVbLkzysF9O
Mata Tomi terbelalak melihat pria tambun itu sudah berdiri menggengam dompetnya.
Seketika itu ia meraba saku celananya. Benar saja dompet itu tak ada disana, mungkin dompet itu terjatuh ketika mereka berkelahi tadi.
4009Please respect copyright.PENANA9lSGu4kTMU
Seluruh uang yang ada didalamnya kini berpindah tangan, digenggam kasar oleh pria tambun itu. Uang hasil kerja kerasnya.
4009Please respect copyright.PENANAhk6JPK56r5
“ANJING…. BALIKIN DUIT GUA….” Tomi berteriak.
Namun pria tambun itu melemparkan dompet Tomi jauh-jauh dan ia lari ke arah sebaliknya.
4009Please respect copyright.PENANABORGW9fCck
Dompet atau uang…. dompet atau uang……
4009Please respect copyright.PENANAiF1x5tYRy8
Pilihan itu sangat sulit, mengingat di dompet itu terdapat kartu ATM yang berisi tabungannya.
Akhirnya ia memilih mengambil dompetnya.
4009Please respect copyright.PENANAT42XMLGuaa
Tomi menoleh kearah wanita yang ditolongnya itu. ia cantik, kulitnya putih bersih, tingginya kira-kira sebahu Tomi.
Ia berjalan berlahan kepada wanita itu sambil melepaskan sweaternya.
4009Please respect copyright.PENANAXwnWVkHpE8
“nih mbak… pake aja dulu, baju mbak robek-robek……”
Tomi menyerahkan sweaternya kepada wanita itu.
4009Please respect copyright.PENANAAA4f5tpFm5
“emmm…. emang agak bau sih mbak…. soalnya gak pernah dicuci… maklum, saya gelandangan….”
Wanita itu mengulurkan tangan menerima pemberian Tomi.
4009Please respect copyright.PENANAJ4vzLwF0Jg
Sweater itu ia kenakan sementara Tomi memeriksa tubuh pria yang masih terbaring dengan kepala berdarah.
4009Please respect copyright.PENANA8Ibc9rczak
“Cuma pingsan…. ayo mbak.. saya anter pulang… sudah malam, bahaya cewek jalan sendirian” kata Tomi.
Wanita itu tetap membisu tak menjawab, ia hanya mengangguk.
4009Please respect copyright.PENANA3y7606r4eb
Dalam perjalanan, wanita itu tetap tak mengucapkan sepatah kata pun. Mungkin masih shock akibat insiden yang menimpanya.
4009Please respect copyright.PENANAjnlaglWFeJ
Setelah lima belas menit berjalan kaki, wanita itu mulai bicara.
“makasih ya mas…. kalo gak ada mas, mungkin saya udah diperkosa sama mereka…”
“ohhh gapapa mbak, udah kewajiban saya nolong…. ngomong-ngomong mbak kenal sama mereka?”
Wanita itu mengangguk.
“oh iya…. kenalin, saya ummm Andre…..” Tomi mencoba berbohong. Ia tak ingin ada yang mengenal nama aslinya, karena nama Andre itulah yang juga diketahui oleh teman-temannya di toko beras.
“Santi…..” mereka berjabat tangan.
4009Please respect copyright.PENANA1oXNyhy1e5
“aaaawwwwwww………” Tomi memekik.
“aduh… kenapa mas?”
“emmm… ngak… gak apa-apa.. Cuma lecet…”
“mana sini saya liat……..”
4009Please respect copyright.PENANAgpXxil0rhW
Wanita itu meraih telapak tangan Tomi. Di punggung tangan itu terdapat luka robek yang cukup besar dan dalam, tampaknya diperoleh Tomi ketika meninju rahang pria itu.
“tangan mas berdarah……” ucap wanita itu lirih.
“alahhh…. biasa kok.. Cuma luka kecil….” kata Tomi.
4009Please respect copyright.PENANA50k8G4aSE2
“nanti… saya obatin dulu dirumah saya ya mas….”
“ohhh gak usah.. udah…… gak apa-apa kok mbak…”
“jangan mas….. anggap aja saya balas budi…. yang bisa saya lakuin gak seberapa dibanding pertolongan mas…..” kata wanita itu.
“beneran mbak ngak apa-apa….”
“kalo saya maksa???”
4009Please respect copyright.PENANAkPLg53MZXj
‘aduh……… jadi tengsin gua…. mana di mbak cakep banget lagi…..hadehhh……..’
“mmm… yaudah mbak……..”
Wanita itu tersenyum tipis. Manis sekali senyumnya, sedari tadi Tomi belum melihat wanita itu tersenyum.
4009Please respect copyright.PENANADCcLf0DSIF
Setengah jam mereka berjalan.
Langkah kaki mereka bergulir menuju sebuah gang yang didalamnya terdapat kontrakan berderet yang agak kumuh.
4009Please respect copyright.PENANA38oIsGFoNG
Pintu kontrakan itu terbuka. Hanya ada satu kamar di dalamnya, dapur, ruang tidur, ruang tamu, semua menjadi satu. Hanya kamar mandi kecil berukuran 1×1 meter yang terlihat disekat. Dinding-dinding ruang kamar itu sudah mulai berjamur, catnya mengelupas, dan plafonnya juga sudah bolong disana-sini.
4009Please respect copyright.PENANAnhPyFasvx9
“rumah saya jelek mas…. jangan malu ya…”
“halah mbakk….. masi untung punya tempat tinggal… saya tuh kalo gak di kolong jembatan, ya di emperan toko tidurnya….”
“ahhh… bohong…. masa cowo seganteng mas….ups…”
4009Please respect copyright.PENANAvnyqmIJTbY
Mereka tiba-tiba diam seribu bahasa.
“eeeeehhh..emm….. mau minum apa mas? Biar aku buatin… mas pasti haus…” kata Santi gelagapan.
“ohhh..emm…ahhh iya mbak… air putih aja… jangan repot-repot…” Tomi pun tak kalah salah tingkah dibuatnya.
4009Please respect copyright.PENANAJMevhhe0AF
Santi mengambil gelas dan menuangkan air dari ceret allumunium berwarna kuning.
Kemudian air itu disodorkan kepada Tomi.
4009Please respect copyright.PENANAanYr2XmURE
“minum dulu mas Andre….” ucapnya.
Santi segera bangkit dan membelakangi Tomi. Sweater lusuh itu ia lepaskan, lalu ia letakkan kedalam ember yang berisi air.
4009Please respect copyright.PENANAGYLKtTn4Bi
“ehh mbak….. sweaternya kok dibasahin….”
“ohhh…. biar saya cuciin dulu mas…. udah kotor banget, biar kalo mas mau pergi besok pagi udah bersih…..”
“yaaahh…jangan mbak… gak usah repot-repot….. tadinya saya mau pergi sekarang…”
4009Please respect copyright.PENANAnYei6bMMJz
Santi menoleh tanpa membalikkan badannya.
“yahhhh….. maaf mas uda terlanjur basah nih…. aduh… maaf banget mas…”
“yaudah mbak gak apa-apa… nanti biar saya peres aja….”
“udah mas nginep aja dulu disini…. jangan sungkan….”
“ihhh mbak…. gak enak lah…. nanti kalo diliat tetangga mbak, bisa salah paham…”
4009Please respect copyright.PENANAclqLP348OF
Santi mengambil handuk dan melilitkan ketubuhnya yang terbalut pakaian robek.
Ia meraih ember tempat sweater Tomi lalu membawanya masuk kedalam kamar mandi.
4009Please respect copyright.PENANA347Ku8hfvr
“mas Andre tenang aja….. tetangga di sini semuanya temen saya….mereka malah lebih sering bawa lelaki”
“mm…maksudnya……”
4009Please respect copyright.PENANACMvJ1acYIQ
“klek….”
Pintu kamar mandi itu menutup.
4009Please respect copyright.PENANALbfUUNtzWo
“yah…. mas mungkin tadi udah dengar dari dua orang itu…. saya ini dulunya pelacur…”
Santi berbicara dari dalam kamar mandi yang bagian atasnya tidak sepenuhnya tertutup. Tembok kamar mandi itu hanya setinggi dua meter, menyisakan ruang setengah meter di atasnya yang menyatu dengan ruang utama.
4009Please respect copyright.PENANAAIZ9UXa1Qg
“umm…. maaf mbak.. bukan maksud saya nyinggung masalah itu….”
“mas malu ya….. kalo pagi-pagi keluar dari rumah pelacur….” ucap Santi lembut sambil mengguyur tubuhnya dengan air.
4009Please respect copyright.PENANAw90CPfx6uJ
“ihhhh mbak… jangan pake kata-kata itu ahh…. gak enak di dengarnya…”
“kata-kata yang mana?”
“ituu……….” Tomi mulai gemas.
“pelacur…??”
“SSssssshhhhhh….. masih aja disebut ah…. jangan gitu mbak…”
“ohhh… hihihi….. tapi itu kan kenyataannya… dulu saya memang cewe kayak begitu…. tapi sekarang udah ngak….”
“ohhh….. bagus kalo gitu mbak…..sekarang kerja dimana?”
“jadi pelayan warung pecel lele…”
“ohhh.. pantesan pulangnya malem…”
4009Please respect copyright.PENANAaofYPe5TyS
“byurrr…byurrr…”
Siraman demi siraman terdengar. Mereka masih melanjutkan percakapan mereka.
4009Please respect copyright.PENANAQCC42QnGz0
Tak lama, Santi keluar dari kamar mandi. Handuk biru itu melilit tubuhnya yang langsing.
Sangat indah…..sangat sexy…. semok…..ahhhh…. pesona itu…oooohhhh
4009Please respect copyright.PENANATWhI15cM9S
‘stoooppppp……….. jangan berpikir yang ngak-ngak, tenang Tom tenang….’ batin Tomi. Seketika penis Tomi mulai menegang melihat pemandangan itu. membuat ukuran celananya seakan mengecil dua nomor.
4009Please respect copyright.PENANAaCtR9ykOB6
Butir-butir air yang masih menempel di kulitnya yang putih bersih, tanpa noda sedikit pun. Rambut hitamnya yang tergerai lembut di bahunya. Wajahnya yang begitu cantik ketika mata wanita itu terpejam.
4009Please respect copyright.PENANAGDRY74UWPX
‘sss….sstoooopp…stooppp…….. alamak….kenapa jadi keras begini…’
Keringat dingin mulai keluar di tengkuknya. Desir nafsu yang sudah hampir dua bulan ia pendam kini meluap-luap.
4009Please respect copyright.PENANAuzWQjxxU6X
“kenapa mas?”
“engg….engak-engak…. udah mbak pake baju dulu… gerah saya liatnya…”
“ohhh..hahaha….. kirain apa… mas kalo mau mandi, pake aja kamar mandinya…”
“b-boleh mbak?”
“ya boleh lah…. masa mandi aja gak boleh…”
4009Please respect copyright.PENANAjofyBhxYpd
‘hufff……. selamet… ini si junior udah berontak..’
Tomi hanya tersenyum. Ia kini mengaduk-aduk tas hitamnya. Mencari sehelai baju yang masih bersih untuk ia pakai.
4009Please respect copyright.PENANAq2lNz5M2uj
Tomi memang jarang mengganti baju walaupun ia mandi setiap hari di WC umum.
Maklum lah… ia hanya memiliki tiga stel baju yang ia bawa di dalam tas itu. hanya satu kali seminggu ia mencuci baju-bajunya yang sudah kotor. ‘hemat sabun’ pikirnya.
4009Please respect copyright.PENANAlg5z7Squ37
Ia melangkah, meninggalkan Santi yang tubuhnya masih terbalut handuk. Santi saat itu sedang mencari-cari pakaian untuk ia kenakan dari dalam lemari kecil sehingga ia harus membungkuk membelakangi Tomi yang lewat.
4009Please respect copyright.PENANAIxodcv9ta3
‘what a damn ass…….’ batin Tomi.
Ia menggelengkan kepalanya cepat-cepat. Berusaha membuang jauh-jauh pikiran kotor yang sedari tadi hinggap dalam angannya.
4009Please respect copyright.PENANAwxTJGJ7XiW
“crekk..”
pintu kamar mandi yang terbuat dari alumunium itu tertutup.
4009Please respect copyright.PENANAi1tfpwm0PE
Kini Tomi sudah berada di dalam ruang sempit itu. sebuah ember diletakkan di atas sebuah WC jongkok. Tempatnya berdiri sungguh sempit sekali. WC itu memakan setengah ruang yang terdapat didalamnya.
Dinding-dinding kamar mandi itu jauh lebih buruk dari tembok yang berada diruang utama. Tak hanya jamur, namun juga lumut hijau tebal menyelimuti sudut-sudutnya. Berbeda sekali dengan kamar mandi dirumah mewahnya dulu.
4009Please respect copyright.PENANAl43ZymWmKt
Ia segera menanggalkan pakaiannya satu persatu, lalu ia sangkutkan di deretan paku yang menancap di dinding.
4009Please respect copyright.PENANAvrwtSyYo99
“byurrrrr……..byuurrr……”
Air yang menyiram tubuhnya terasa begitu dingin. Mengingat saat itu sudah lewat tengah malam. ‘juniornya’ yang sedari tadi tegak menjulang, kini meringkuk lesu kedinginan.
4009Please respect copyright.PENANAlNIR3rI8LL
‘akhirnya……. tenang juga nih si Tomi jr.’
4009Please respect copyright.PENANAdtgrgo9JXc
Dinginnya air membuat Tomi tak ingin berlama-lama didalam kamar mandi. Ia segera menyelesaikan mandinya dan mengenakan pakaian kembali.
Kali ini Tomi mengenakan kaus putih yang sebenarnya sudah tidak putih lagi. Beberapa bercak noda terlihat disana sini karena ia pakai bekerja.
4009Please respect copyright.PENANAcQhHsEO8XY
Ia melangkah keluar kamar mandi. Badannya bergetar, ia menggigil kedinginan.
Seandainya saja sweaternya tidak basah, mungkin ia akan kembali mengenakan sweater bau itu agar tidak kedinginan.
4009Please respect copyright.PENANAPLv9TaOe4R
“dingin ya mas airnya?”
‘Damn shit…. baju tidurnya…… my god, she’s damn sexy’
Darah di kepala Tomi mulai berdesir kembali. Dipandangan matanya, Santi kini mengenakan dress tanpa lengan berwarna pink yang cukup tipis, sehingga mata tomi dapat menerawang dan melihat pakaian dalam yang dikenakan oleh Santi.
4009Please respect copyright.PENANAHLGV5TAYOR
“i-iya….brrrrr…… gak biasa mandi malem soalnya”
“ohhh…..sini, duduk samping Santi biar ‘anget’…”
“ehh…. iiiisshhh… mbak jangan gitu ah… gak enak saya…”
“hihihi…. kenapa? Takut digodain sama aku ya?”
“bukan gitu….hiiiiii dingin banget……….” Tomi mendekapkan kedua tangannya merapat, mencoba mengumpulkan sisa-sisa kehangatan diri yang masih melekat.
4009Please respect copyright.PENANARmcNJOqZni
“udah mas gak usah malu-malu gitu… kan kita Cuma ‘berdua’……”
“justru itu…… saya…emm….. takut hilang kontrol…hahahahaha….”
“udah gak usah segitunya…. sini…” Santi menepuk kasur kapuk tempatnya duduk.
4009Please respect copyright.PENANAwCGBKCE1HN
Dengan senang hati… ehh…… dengan berat hati Tomi akhirnya menurut.
Mereka kini duduk bersebelahan. Santi mengambil selembar selimut untuk menutupi sebagian tubuh mereka.
4009Please respect copyright.PENANA3765iOC8md
“mbak tinggal sendirian? Keluarga mbak kemana?”
“ha.?? Ohhh…. pada mencar-mencar semua mas…. kalo orang tua udah ngak ada…”
“ups… maaf mbak.. ngak maksud…”
“iya…udah ga usah minta maaf segala…..”
“kamu sendiri kenapa hidup gak karuan gini?”
4009Please respect copyright.PENANAJobULun7t1
Mereka mulai bercakap-cakap membicarakan tentang diri mereka. Tomi menceritakan cerita bohong bahwa ia kabur dari rumah, seperti biasa. Sedangkan Santi mulai bercerita tentang dirinya.
4009Please respect copyright.PENANAiDej3oiK4u
Ia lahir dalam keluarga yang serba kekurangan, ayahnya sudah meninggal sejak ia masih berumur lima tahun, sejak itu ibunya menjadi tulang punggung keluarga. Menghidupi keluarga yang terdiri dari satu ibu dan tiga orang anak.
4009Please respect copyright.PENANAE5Unvoqg9v
Santi adalah anak pertama dari tiga bersaudara yang semuanya adalah perempuan.
Kehidupan mereka sebelumnya sangat normal. Walaupun terbentur berbagai keterbatasan, namun semuanya cukup normal. Mereka bisa makan, Santi dan adik-adiknya bisa bersekolah. Bereka bahagia. Sampai suatu hari, ibu Santi sakit keras.
4009Please respect copyright.PENANAsiNkAdIySn
Saat itu Santi baru saja lulus dari bangku SMA.
Tabungan yang selama ini dikumpulkan oleh ibunya, seketika itu ludes. Habis tak bersisa untuk biaya pengobatan (lhooo kok kayak agen asuransi ini narasinya… hadehhh).
Keharusan untuk tetap bertahan hidup, untuk membiayai pengobatan ibu dan biaya sekolah adik-adiknya kini menjadi beban yang dipikul oleh gadis berumur 18 tahun saat itu.
Ia segera mencari pekerjaan kesana-kemari.
4009Please respect copyright.PENANA2zJE1fHIan
Sampai pada suatu hari, Santi memutuskan untuk ‘menjual diri’.
Saat itu Santi sedang bekerja di sebuah agen sembako. Pekerjaan itu dijalaninya dengan ikhlas, walaupun memang hasilnya sangat pas-pasan. Pengobatan ibunya terhenti. Ibunya memberi amanat untuk mendahulukan pendidikan kedua adiknya.
Dilanda stress yang mendalam, bos pemilik agen itu menawarkan bantuan.
Santi dijanjikan akan diberi uang sebesar sepuluh juta rupiah, dengan syarat…. memberikan keperawanannya.
4009Please respect copyright.PENANAggr0jxhF0T
Sejak saat itulah kehidupan Santi berubah, ia lebih suka menjajakan tubuhnya demi mendapatkan uang.
4009Please respect copyright.PENANA50EhqJHzlK
Air mata mulai membasahi wajahnya yang sembab. Tampak berat sekali bagi Santi untuk menguak luka masa lalunya itu. sungguh kenyataan yang tak bisa disesali, bahwa setelah ia memiliki banyak uang, ternyata ibunya juga tak dapat tertolong.
4009Please respect copyright.PENANAFhb5Qo2zCt
Tomi menggengam jemari Santi untuk sekedar menenangkan wanita itu dari kelamnya kenangan masa lalu.
4009Please respect copyright.PENANAJlXlpS0SJO
Genggaman itu dibalas dengan kuat oleh Santi.
Wanita itu merapatkan tubuhnya kepada Tomi. Menyandarkan kepalanya dipundak seorang laki-laki yang baru ia kenal.
4009Please respect copyright.PENANAkQMdjbHdUo
Tomi tak kuasa menolak. Ia menaruh simpati yang besar kepada Santi yang kini sudah terlepas dari belenggu prostitusi dan kembali ke jalan yang lebih baik.
4009Please respect copyright.PENANAMIdGHZ29kU
Harum aroma rambut Santi merebak. Memanjakan hidung pria manapun yang mencium aroma itu. Tomi membelai rambut wanita yang masih terisak di bahunya.
Lengan Santi kini memeluk perut Tomi. Entah mencari kehangatan di tengah udara dingin, ataukah mencari sebuah ketenangan dalam lindungan sesosok mahkluk bernama laki-laki.
4009Please respect copyright.PENANAFCnjZeHNsd
Isak tangisnya mulai mereda. Namun dekapan tangan Santi semakin erat memeluk tubuh Tomi.
‘ohh god…….. her breast…”
4009Please respect copyright.PENANAAYCPJoY5TI
Pikiran Tomi mulai melayang-layang entah kemana.
Hangatnya tubuh Santi yang mendekapnya erat membuat penisnya kembali berdiri.
4009Please respect copyright.PENANACe5fLCvE1R
Santi mendongak, memandang wajah laki-laki yang sedang di dekapnya erat-erat.
Pandangan mereka bertemu.
4009Please respect copyright.PENANAS5S6GSKggF
‘lepasin mata gueee……..lepasin mata gue……….’
Aroma nafasnya begitu menggairahkan. Tomi dapat dengan jelas mencium aroma pasta gigi yang digunakan oleh Santi. Aromanya segar, menggugah selera.
4009Please respect copyright.PENANAe0XWYMYCv1
Kedua bibir mereka semakin dekat. Hangat nafas itu kini dapat Tomi rasakan dengan jelas. Kembusannya, aromanya. Bibir mereka kini hanya satu milimeter jauhnya.
4009Please respect copyright.PENANAiB7itfeah5
Semakin dekat…… akhirnya bibir mereka bersentuhan satu sama lain.
Dilanda nafsu yang memuncak, Tomi dengan kesadarannya yang masih tersisa, sekuat tenaga berusaha melawan gejolak birahi yang menguasai pikirannya.
4009Please respect copyright.PENANAJ0W8Iya2gA
Lengan Santi yang mendekap erat pinggan Tomi, entah kapan sudah berada di pundaknya.
Kedua bibir mereka kini berhimpitan. Santi mengeluarkan lidahnya, menyapu bibir Tomi dengan sebuah jilatan penuh makna.
4009Please respect copyright.PENANAq3DwCO8DpV
‘what everr……….damn she’s so sexy….’
Tomi membalas dengan menjilat lembut bibir Santi bagian atas. Lidah mereka kini bertemu, berdansa dalam tarian yang seakan tak akan berakhir.
4009Please respect copyright.PENANAJmqC6QE4pT
Perlahan, posisi mereka mulai berubah. Dengan tangan yang merangkul leher Tomi, Santi menarik dirinya merebah, menghempaskan tubuh Tomi dalam lembah kenikmatan dekapan seorang wanita.
4009Please respect copyright.PENANAi4ZxD76zdb
Payudara Santi yang cukup besar itu kini menghimpit dada Tomi.
Santi membuka pahanya lebar-lebar, membiarkan tubuh Tomi merapat lebih dekat. Ia menjepit pinggang Tomi dengan kedua pahanya, sementara ciuman mereka semakin memanas.
4009Please respect copyright.PENANA67vuvd9siQ
Dengan sebelah tangan, Tomi membelai rambut Santi. Memberi khayalan akan kenikmatan yang sekarang membuai angan wanita itu terbang menjauh.
4009Please respect copyright.PENANAiWPd0NNIOD
Sapuan lidah Tomi kini merambah lehernya yang jenjang.
Kulit Santi yang putih bersih membuat nafsu Tomi makin memuncak.
4009Please respect copyright.PENANAaVQZB6NvHS
Ia bagai terhipnotis oleh bayangan erotis yang memenuhi otaknya.
“mmmmmmhhhhhh……….” Santi melenguh pelan. Sapuan lidah itu mengenai bagian dirinya paling sensitiv. Lidah Tomi kini menyapu bagian bawah telinganya.
4009Please respect copyright.PENANASMA6KF3Ufe
Kedua tangan Santi kini menyelusup dibawah kaus putih yang dikenakan Tomi. Membelai lembut punggung laki-laki itu. Desir aliran darah dirasakan oleh Tomi. Ciumannya kini menuruni leher jenjang wang wanita yang dimabuk asmara.
4009Please respect copyright.PENANA6eIlqqYeGE
Perlahan sapi pasti, tiap inci lekuk dada wanita itu tak ada yang luput dari sapuan lidah Tomi.
Mata Santi terpejam. Ruangan itu kini dipenuhi oleh aroma birahi dari kedua insan yang sedang mabuk asmara. Asmara sesaat, namun cukup untuk menaikkan suhu ruangan itu beberapa derajat.
4009Please respect copyright.PENANAWJDHiTEMcq
Dengan kedua tangannya, Santi menarik kaus putih yang dipakai Tomi melewati kepalanya.
Memamerkan dada Tomi yang kini mulai berotot, perutnya yang mulai kekar. Santi merasakan dengan seksama, tiap inci lekuk tubuh lawan mainnya itu.
4009Please respect copyright.PENANAptaE6ChYxc
“mmmhh…mas….” ia menggumam, Santi kini menggigit bibir bagian bawahnya yang berwarna merah muda.
4009Please respect copyright.PENANAu94gkgFeU5
Tak mau kalah. Jemari Tomi kini menjelajahi lekuk tubuh sang wanita. Menenterpresikan gambaran akan indahnya bentuk tubuh ideal seorang wanita. Rabaan itu kini mengusap lembut bongkahan payudara yang tak sanggup ia genggam.
4009Please respect copyright.PENANAEarccMwVSB
Santi mengambil alih dominasi permainan. Tanpa dikomando ia melepaskan gaun tidur tipis yang ia kenakan. Lekuk tubuhnya kini hanya terhalang oleh bra dan celana dalam minim yang masih melekat.
4009Please respect copyright.PENANALcNSSTEfXa
Tomi kembali memeluk wanita itu. menyelusupkan jemarinya diantara kasur dan punggung sang gadis. Dengan cekatan, jemari itu melepas kait bra yang dikenakan Santi dengan mudah.
Perlahan, Tomi menarik ambang batas yang menghalangi wajahnya dengan bongkahan payudara utuh milik Santi.
4009Please respect copyright.PENANAufEH7otpyJ
Sapuan lidah Tomi semakin liar. Seakan lapar akan lekuk tubuh wanita.
Ia melahap bongkahan payudara itu dengan rakus. Dimulai dari kedua sisinya, memutar sampai ke atas, dan berakhir pada tonjolan kecil berwarna senada dengan bibir Santi.
4009Please respect copyright.PENANAik2Zx0hW1K
Lidah Tomi seakan menemukan cinta sejatinya, ia melumat habis puting payudara yang mengeras itu. jilatan, hisapan, kuluman, bahkan gigitan kecil, semua yang dapat Tomi lakukan telah ia laksanakan.
4009Please respect copyright.PENANAEAYOFOp8rp
“hhhhaaaaaahh…aaaaaaahhhhh…..mas Andre…Aaaaahhhh”
Santi memanggil pria yang ia kenal dengan nama itu.
4009Please respect copyright.PENANATWuE3lgBkO
Cukup lama bermain diatas bukit kembar itu, lidahnya kini menjelajah kebagian bawah tubuh Santi. Mengeksplorasi tiap jengkal tubuh yang sebentar lagi akan memberinya kenikmatan.
4009Please respect copyright.PENANAsXWpD3tinf
Dengan kedua tangannya Tomi menarik dengan lembut celana dalam yang dikenakan Santi. Lipatan vagina berwarna kemerahan yang jarang ditumbuhi rambut itu siap menerima apapun yang dilakukan oleh Tomi.
4009Please respect copyright.PENANAkpBJM9kVBQ
Tomi memulai kembali aksinya dengan gerakan yang lembut. Lidahnya tanpa sifat agresif menjelajahi lipatan-lipatan vagina Santi. Seakan membalik halaman buku dengan jari, lidah Tomi menyeruak masuk diantara lipatan vagina itu, menari-nari diatas titik super sensitiv dari diri seorang wanita.
4009Please respect copyright.PENANAMRzrV1dNVG
“AaaaaaaHhhhh… mas….Aaaahh….enak mas……Teeruuuuss….MMMmmmhhh..”
Jemari tangan Tomi mulai bergerak, menyusuri tubuh Santi bagian samping, mulai dari pinggang, rusuknya, hingga ketiaknya.
4009Please respect copyright.PENANASgp8HuO8Jk
Santi mengarahkan kedua tangannya keatas. Memberi jalan kepada sepasang tangan yang memberinya kenikmatan. Jemari Tomi kini mendarat kembali diatas bukit kembar yang sudah mengacung.
4009Please respect copyright.PENANA55N2ncLWLl
‘empukk gila…….kenyal………mmmmmhhhhh………’
Dengan gemas, Tomi memainkan puting payudara Santi dengan jari telunjuk dan jari tengahnya. Puting itu terselip rapat diantara sepasang jari yang mulai memilin dan menghimpitnya. Sementara telapak tangan Tomi menikmati tiap detik kelembutan yang dirasakan kulit tangannya yang kini agak kasar.
4009Please respect copyright.PENANA7v2yManhnQ
Santi mendekap sepasang tangan Tomi dengan kedua tangannya. Membimbing jemari Tomi untuk meremas lebih kuat, lebih kasar, lebih liar.
4009Please respect copyright.PENANAcfF9z4iyTp
“Aaaaahhhh…Aaaaaaaaahhhh…..mmhhaaaassss….Aaa aahhh….”
Kelopak mata santi terpejam erat. Tekanan pada punggung tangan Tomi semakin menguat.
4009Please respect copyright.PENANA3ayxaz5TCN
“AAAAaaaaaaakkhh………….aaaaaahhhhhhh”
Tiba-tiba kepala Tomi dijepit kuat oleh kedua paha Santi. Menandakan orgasme pertama wanita itu telah diraihnya.
4009Please respect copyright.PENANAadhU0azMVb
“m-masss…. nakal yahh….. bikin aku keenakan….”
Santi kini telah membuka mata. Menatap wajah Tomi lekat-lekat.
4009Please respect copyright.PENANA2gicXSCYPl
Cairan kenikmatan yang menyembur dari vaginanya kini membasahi bibir Tomi.
Santi mengulurkan tangan, ia bangkit. Telapak tangan lembut itu menyentuh pipi kiri Tomi. Santi mendekatkan wajahnya dan mulai menjilati cairan vaginanya yang tersisa di wajah Tomi.
4009Please respect copyright.PENANAYEbHYPqE4y
Lidah kedua insan itu kembali bertautan, sementara jemari tangan Santi mulai meraba tonggak kejantanan milik Tomi. Dengan cekatan ia melepaskan mahkluk buas itu dari sangkarnya.
4009Please respect copyright.PENANAInS2tWhrV8
Daging kenyal itu kini menjelma menjadi tiang pancang nan kokoh.…
4009Please respect copyright.PENANAUYUxBauZWa
4009Please respect copyright.PENANA1mjHcrKK6l