Aku Dihamili Tetangga
16030Please respect copyright.PENANAYQSXsgRpIl
Namaku Lani, seorang ibu rumah tangga, umurku 36 tahun. Suamiku namanya Prasojo, umur 44 tahun, seorang pegawai di pemerintahan di Bantul. Aku bahagia dengan suami dan kedua anakku. Suamiku seorang laki-laki yang gagah dan bertubuh besar, biasalah dulu dia seorang tentara. Penampilanku walaupun sudah terbilang berumur tapi sangat terawat, karena aku rajin ke salon dan fitnes dan yoga. Kata orang, aku mirip seperti Sandy Harun.
16030Please respect copyright.PENANAceAh2zPviK
16030Please respect copyright.PENANAzeLW0ZLwDu
16030Please respect copyright.PENANAbomJ75hBSf
Tubuhku masih bisa dikatakan langsing, walaupun payudaraku termasuk besar, karena sudah punya anak dua. Anakku yang pertama bernama Rika, seorang gadis remaja yang beranjak dewasa. Dia sudah mau lulus SMA, yang kedua Sangga,masih sekolah SMA kelas 1. Rika walaupun tinggal serumah dengan kami juga lebih sering menghabiskan waktunya di tempat kosnya di kawasan Gejayan. Kalau si Sangga, karena cowok remaja, lebih sering berkumpul dengan teman-temannya ataupun sibuk berkegiatan di sekolahnya. Semenjak tidak lagi sibuk mengurusi anak-anak, kehidupan seksku semakin tua justru semakin menjadi-jadi. Apalagi suamiku selain bertubuh kekar, juga orang yang sangat terbuka soal urusan seks. Akhir-akhir ini, setelah anak-anak besar, kami berlangganan internet.
16030Please respect copyright.PENANAl4Okbycsv1
16030Please respect copyright.PENANA1avAh55nU8
16030Please respect copyright.PENANA3njzlmxRZg
Aku dan suamiku sering browsing masalah-masalah seks, baik video, cerita, ataupun foto-foto. Segala macam gaya berhubungan badan kami lakukan. Kami bercinta sangat sering, minimal seminggu tiga kali. Entah mengapa, semenjak kami sering berseluncur di internet, gairah seksku semakin menggebu. Sebagai tentara, suami sering tidak ada di rumah, tapi kalau pas di rumah, kami langsung main kuda-kudaan, hehehe. Sudah lama kami memutuskan untuk tidak punya anak lagi. Tapi aku sangat takut untuk pasang spiral. Dulu aku pernah mencoba suntik dan pil KB. Tapi sekarang kami lebih sering pakai kondom, atau lebih seringnya suamiku ‘keluar’ di luar. Biasanya di mukaku, di payudara, atau bahkan di dalam mulutku. Pokoknya kami sangat hati-hati agar Sangga tidak punya adik lagi. Dan tenang saja, suamiku sangat jago mengendalikan muncratannya, jadi aku tidak khawatir muncrat di dalam rahimku. Walaupun sudah dua kali melahirkan tubuhku termasuk sintal dan seksi. Payudaraku masih cukup kencang karena terawat. Tapi yang jelas, bodiku masih semlohai, karena aku masih punya pinggang. Aku sadar, kalau tubuhku masih tetap membuat para pria menelan air liurnya. Apalagi aku termasuk ibu-ibu yang suka pakai baju yang agak ketat. Sudah kebiasaan sih dari remaja.
16030Please respect copyright.PENANATo9gjMa1vZ
16030Please respect copyright.PENANA2sSQa21RYD
16030Please respect copyright.PENANA4WP3LXiEXI
Suamiku termasuk seorang pejabat yang baik. Dia ramah pada setiap orang. Di kampung dia termasuk aparat yang disukai oleh para tetangga. Apalagi suamiku juga banyak bergaul dengan anak-anak muda kampung. Kalau pas di rumah, suamiku sering mengajak anak-anak muda untuk bermain dan bercakap-cakap di teras rumah. Semenjak setahun yang lalu, di halaman depan rumah kami di bangun semacam gazebo untuk nongkrong para tetangga. Setelah membeli televisi baru, televisi lama kami, ditaruh di gazebo itu, sehingga para tetangga betah nongkrong di situ. Yang jelas, banyak bapak-bapak yang curi-curi pandang ke tubuhku kalau pas aku bersih-bersih halaman atau ikutan nimbrung sebentar di tempat itu. Maklumlah, kalau istilah kerennya, aku ini termasuk MILF, hehehe. Selain bapak-bapak, ada juga pemuda dan remaja yang sering bermain di rumah. Salah satunya karena gazebo itu juga dipergunakan sebagai perpustakaan untuk warga.
16030Please respect copyright.PENANAR4wMvjlHX0
16030Please respect copyright.PENANAV6egsYzldS
16030Please respect copyright.PENANAZvGaJnufBd
Salah satu anak kampung yang paling sering main ke rumah adalah Indun, yang masih SMP kelas 2. Dia anak tetangga kami yang berjarak 3 rumah dari tempat kami. Anaknya baik dan ringan tangan. Sama suamiku dia sangat akrab, bahkan sering membantu suamiku kalau lagi bersih-bersih rumah, atau membelikan kami sesuatu di warung. Sejak masih anak-anak, Indun dekat dengan anak-anak kami, mereka sering main karambol bareng di gazebo kami. Bahkan kadang-kadang Indun menginap di situ, karena kalau malam, gazebo itu diberi penutup oleh suamiku, sehingga tidak terasa dingin. Pada suatu malam, aku dan suamiku sedang bermesraan di kamar kami. Semenjak sering melihat adegan blow job di internet, aku jadi kecanduan mengulum penis suamiku. Apalagi penis suamiku adalah penis yang paling gagah sedunia bagiku. Tidak kalah dengan penis-penis yang biasa kulihat di BF. Padahal dulu waktu masih pengantin muda aku selalu menolak kalau diajak blowjob. Entah kenapa sekarang di usia yang sudah pertengahan kepala tiga ini aku justru tergila-gila mengulum batang suamiku. Bahkan aku bisa orgasme hanya dengan mengulum batang besar itu. Tiap nonton film blue pun mulutku serasa gatal. Kalau pas tidak ada suamiku, aku selalu membawa pisang kalau nonton film-film gituan. Biasalah, sambil nonton, sambil makan pisang, hehehe. Malam itu pun aku dengan rakus menjilati penis suamiku. Bagi mas Prasojo, mulutku adalah vagina keduanya. Dengan berseloroh, dia pernah bilang kalau sebenarnya dia sama saja sudah poligami, karena dia punya dua lubang yang sama-sama hotnya untuk dimasuki. Ucapan itu ada benarnya, karena mulutku sudah hampir menyerupai vagina, baik dalam mengulum maupun dalam menyedot. Karena kami menghindari kehamilan, bahkan sebagian besar sperma suamiku masuk ke dalam mulutku. Malam itu kami lupa kalau Indun tidur di gazebo kami. Seperti biasa, aku teriak-teriak pada waktu penis suamiku mengaduk-aduk vaginaku. Suamiku sangat kuat. Malam itu aku sudah berkali-kali orgasme, sementara suamiku masih segar bugar dan menggenjotku terus menerus. Tiba-tiba kami tersentak, ketika kami mendengar suara berisik di jendela. Segera suami mencabut batangnya dan membuka jendela. Di luar nampak Indun dengan wajah kaget dan gemetaran ketahuan mengintip kami. Suamiku nampak marah dan melongokkan badannya keluar jendela. Indun yang kaget dan ketakutan meloncat ke belakang. Saking kagetnya, kakinya terantuk selokan kecil di teras rumah. Indun terjerembab dan terjungkal ke belakang. Suamiku tak jadi marah, tapi dia kesal juga.
16030Please respect copyright.PENANA4QwN0vzPF1
16030Please respect copyright.PENANAct0XTenRUX
16030Please respect copyright.PENANA7uwMejUHqa
“Walah, Ndun! Kamu itu ngapain?” bentaknya.
16030Please respect copyright.PENANAn8h6khVrZ5
16030Please respect copyright.PENANAkKpUZban5W
16030Please respect copyright.PENANA2Ox7wCcEf5
Indun ketakutan setengah mati. Dia sangat menghormati kami. Suamiku yang tadinya kesal pun tak jadi memarahinya. Indun gelagepan. Wajahnya meringis menahan sakit, sepertinya pantatnya terantuk sesuatu di halaman. Aku tadinya juga sangat malu diintip anak ingusan itu. Tapi aku juga menyayangi Indun, bahkan seperti anakku sendiri. Aku juga sadar, sebenarnya kami yang salah karena bercinta dengan suara segaduh itu. Aku segera meraih dasterku dan ikut menghampiri Indun.
16030Please respect copyright.PENANAOeY42bQDSU
16030Please respect copyright.PENANAJfe3W18BH1
16030Please respect copyright.PENANAwjgpRiEzkO
“Aduh, mas. Kasian dia, gak usah dimarahin. Kamu sakit Ndun?” Aku mendekati Indun dan memegang tangannya.
16030Please respect copyright.PENANATBqv2890Iu
16030Please respect copyright.PENANA5362PhIy0u
16030Please respect copyright.PENANAIbtK2fzYwL
Wajah Indun sangat memelas, antara takut, sakit, dan malu.
16030Please respect copyright.PENANAOX14nZ66Nt
16030Please respect copyright.PENANAAbY3ryZTIS
16030Please respect copyright.PENANAvUysItlTcl
“Sudah gak papa. Kamu sakit, Ndun?” tanyaku. “Sini coba kamu berdiri, bisa gak?”
16030Please respect copyright.PENANAUq1dXdPpXF
16030Please respect copyright.PENANAYxDfKhUNp4
16030Please respect copyright.PENANAqBmKMuomJp
Karena gemeteran, Indun gagal mencoba berdiri, dia malah terjerembab lagi. Secara reflek, aku memegang punggungnya, sehingga kami berdua menjadi berpelukan. Dadaku menyentuh lengannya, tentu saja dia dapat merasakan lembutnya gundukan besar dadaku, karena aku hanya memakai daster tipis yang sambungan, sementara di dalamnya aku tidak memakai apa-apa.
16030Please respect copyright.PENANAUq4YHfbUZr
16030Please respect copyright.PENANAmxGx78HrFB
16030Please respect copyright.PENANA2yTJHHBW7z
“Aduh sorri, Ndun” pekikku.
16030Please respect copyright.PENANAFMlgKFdSHE
16030Please respect copyright.PENANA11qglAnouQ
16030Please respect copyright.PENANA4XJqnqsXfP
Tiba-tiba suamiku tertawa. Agak kesal aku melirik suamiku, kenapa dia menertawai kami.
16030Please respect copyright.PENANADbG8rvLoGB
16030Please respect copyright.PENANAECjLkNnpgB
16030Please respect copyright.PENANAWfn9bOfCA1
“Aduh Mas ini. Ada anak jatuh kok malah ketawa”
16030Please respect copyright.PENANAogMFPw9XQ9
16030Please respect copyright.PENANAGAauFQpleh
16030Please respect copyright.PENANAiGkrMQux4P
“Hahaha.. lihat itu, Dik. Si Indun ternyata udah gede, hahaha…” kata suamiku sambil menunjuk selangkangan Indun. Weitss… ternyata mungkin tadi Indun mengintip kami sambil mengocok, karena di atas celananya yang agak melorot, batang kecilnya mencuat ke atas. Penis kecil itu terlihat sangat tegang dan berwarna kemerahan. Malu juga aku melihat adegan itu, apalagi si Indun. Dia tambah gelagepan.
16030Please respect copyright.PENANAieZWY1r5IY
16030Please respect copyright.PENANACmktxiqkVB
16030Please respect copyright.PENANAtDXRPMP5Zk
“Hussh Mas. Kasihan dia, udah malu tuh”, kataku yang justru menambah malu si Indun.
16030Please respect copyright.PENANA5zb1Kg99xa
16030Please respect copyright.PENANAOa7tZTwKn4
16030Please respect copyright.PENANAb8QKC4y9Aq
“Kamu suka yang lihat barusan, Ndun? Wah, hayooo… kamu nafsu ya lihat istriku?” goda suamiku.
16030Please respect copyright.PENANA5rCBqdgntP
16030Please respect copyright.PENANAmbXjHIidpF
16030Please respect copyright.PENANANz1R7REtqD
Suamiku malah ketawa-ketawa sambil berdiri di belakangku. Tentu saja wajah Indun tambah memerah, walaupun tetap saja penis kecilnya tegak berdiri. Kesal juga aku sama suamiku. Udah gak menolonng malah mentertawakan anak ingusan itu.
16030Please respect copyright.PENANA2ObUZS6mgY
16030Please respect copyright.PENANAzo7a3frV8q
16030Please respect copyright.PENANAvfTcuWqIFr
“Huh, Mas mbok jangan godain dia, mbok tolongin nih, angkat dia”
16030Please respect copyright.PENANAqDTXQx14b4
16030Please respect copyright.PENANA7yggtlUlI1
16030Please respect copyright.PENANAchQOqslhhz
“Lha dia khan sudah berdiri, ya tho Ndun? Wakakak” kata suamiku.
16030Please respect copyright.PENANAd5RqNxN18n
16030Please respect copyright.PENANAzS8wTvZWrl
16030Please respect copyright.PENANAIgGIciwsPe
Aku sungguh tidak tega lihat muka anak itu. Merah padam karena malu. Aku lalu berdiri mengangkang di depan anak itu, dan memegang dua tangannya untuk menariknya berdiri. Berat juga badannya. Kutarik kuat-kuat, akhirnya dia terangkat. Tapi baru setengah jalan, mungkin karena dia masih gemetar dan aku juga kurang kuat, tiba-tiba justru aku yang jatuh menimpanya. Ohhh… aku berusaha untuk menahan badanku agar tidak menindih anak itu, tapi tanganku malah menekan dada Indun dan membuatnya jatuh terlentang sekali lagi. Bahkan kali ini, aku ikut jatuh terduduk di pangkuannya. Dan…. ohhhh. Sleppp…. terasa sesuatu menggesek bibir vaginaku.
16030Please respect copyright.PENANAThv5PjFKbh
16030Please respect copyright.PENANAzRjNEPEs5E
16030Please respect copyright.PENANAX0HtuOHoyW
“Waa…!” aku tersentak dan sesaat bingung apa yang terjadi, begitu juga dengan Indun, wajahnya nampak sangat ketakutan. “Aduuuhhh!” teriakku. Sementara suamiku justru tertawa melihat kami jatuh lagi. Tiba-tiba aku sadar benda apa yang bergesekan dengan vaginaku, penis kecil si Indun! Penis itu menggesek wilayah sensitifku disamping karena vaginaku masih basah oleh persetubuhanku dengan suamiku, juga karena aku tidak mengenakan apa-apa di balik daster pendekku.
16030Please respect copyright.PENANAIDTrnPYuiG
16030Please respect copyright.PENANAkdKb4ep7Xn
16030Please respect copyright.PENANAHXfq5kNJC8
“Ohhhhh…. apa yang terjadi?” Pikirku.
16030Please respect copyright.PENANALhAcOhhk0V
16030Please respect copyright.PENANARjHe3pEY3B
16030Please respect copyright.PENANA7obOiDTDzw
Mungkin juga karena penis Indun yang masih imut dan lobang vaginaku yang biasa digagahi penis besar suami, jadinya sangat mudah diselipin batang kecil itu.
16030Please respect copyright.PENANA0VGl0RO0pK
16030Please respect copyright.PENANAKhdqiZNgij
16030Please respect copyright.PENANAlvPqcUgiaq
“Ohhh.. Masss???” desisku pada suamiku. Kali ini suamiku berhenti tertawa dan agak kaget.
16030Please respect copyright.PENANAkkXYxP3IeD
16030Please respect copyright.PENANAzAsjNgGjpU
16030Please respect copyright.PENANAgX2KTqxYWP
“Napa, say?” tanyanya heran.
16030Please respect copyright.PENANAO49Br3Kw7x
16030Please respect copyright.PENANAkod7U1590x
16030Please respect copyright.PENANAelzM3kLWct
Kami bertiga sama-sama kaget, suamiku nampaknya juga menyadari apa yang terjadi. Dia mendekati kami, dan melihat bahwa kelamin kami saling bersentuhan. Beberapa saat kami bertiga terdiam bingung dengan apa yang terjadi. Aku merasakan penis Indun berdenyut-denyut. Lobangku juga segera meresponnya, mengingat rasa tanggung setelah persetubuhanku dengan suamiku yang tertunda. Aku mencoba bangkit, tapi entah kenapa, kakiku jadi gemetar dan kembali selangkanganku menekan tubuh si Indun. Tentu saja penisnya melesak ke lobangku. Ohhh… aku merasakan sensasi yang biasa kutemui kala sedang bersetubuh.
16030Please respect copyright.PENANAlCFmPiIgos
16030Please respect copyright.PENANAOVr9bS5TaB
16030Please respect copyright.PENANAGJCum5ww8k
“Ohhh…” desisku. Indun terpekik tertahan. Wajahnya memerah. Tapi aku merasakan pantatnya sedikit dinaikkan merespon selangkanganku. Slepppp… kembali penis itu menusuk dalam lobangku.
16030Please respect copyright.PENANAEXcE7ZlaKu
16030Please respect copyright.PENANAN6AgaRhxR2
16030Please respect copyright.PENANAkX3FhYIXFy
Yang mengherankan suamiku diam saja, entah karena dia kaget atau apa. Hanya aku lihat wajahnya ikut memerah dan sedikit membuka mulutnya, mungkin bingung juga untuk bereaksi dengan situasi aneh ini.
16030Please respect copyright.PENANA2kmqvE2xTt
16030Please respect copyright.PENANAKBliLEe9Fr
16030Please respect copyright.PENANAauQrCMsUbq
Aku diam saja menahan napas sambil menguatkan tanganku yang menahan tubuhku. Tanganku berada di sisi kanan dan kiri si Indun. Sementara Indun dengan wajah merah padam menatap mukaku dengan panik. Agak mangkel juga aku lihat mukanya, panik, takut, tapi kok penisnya tetap tegang di dalam vaginaku. Dasar anak mesum, pikirku. Tapi aneh juga, aku justru merasakan sensasi yang aneh dengan adanya penis anak yang sudah kuanggap saudaraku sendiri itu dalam vaginaku. Agak kasihan juga lihat mukanya, dan juga muncul rasa sayang. Pikirku, kasihan juga anak ini, dia sangat bernafsu mengintip kami, dan juga apalagi yang dikawatirkan, karena penisnya sudah terlanjur dalam vaginaku. Aku melirik suamiku sambil tetap duduk di pangkuan si Indun. Suamiku tetap diam saja. Agak kesal juga aku lihat respon mas Prasojo. Tiba-tiba pikiran nakal menyelimuti. Kenapa tidak kuteruskan saja persetubuhanku dengan Indun, toh penisnya sudah menancap di vaginaku. Apalagi kalau lihat muka hornynya yang sudah di ubun-ubun, kasihan lihat Indun kalau tidak diteruskan. Dengan nekat aku kembali menekan pantatku ke depan. Vaginaku meremas penis Indun di dalam. Merasakan remasan itu, Indun terpekik kaget. Suamiku mendengus kaget juga.
16030Please respect copyright.PENANAFw9XyKoTuz
16030Please respect copyright.PENANAiZAsiOSReJ
16030Please respect copyright.PENANAl6vJVDE1PV
“Dik, aaa…paaaa yang kaulakukan?” kata suamiku gagap.
16030Please respect copyright.PENANA4Bxul3AVB3
16030Please respect copyright.PENANA5FlhhZdhgH
16030Please respect copyright.PENANAlQqiYtkKyD
Aku diam saja, hanya saja aku mulai menggoyang pantatku maju mundur.
16030Please respect copyright.PENANAvFyEyP3C1P
16030Please respect copyright.PENANAVycam3jXQK
16030Please respect copyright.PENANAHb4n7P4t6x
Suamiku melongo sekarang. Wajahnya mendekat melihat mukaku setengah tak percaya. Indun tidak berani lihat suamiku. Dia menatap wajahku keheranan dan penuh nafsu.
16030Please respect copyright.PENANACt7TdXsi5f
16030Please respect copyright.PENANA33lvzRTjTk
16030Please respect copyright.PENANAGsDV7vZVvt
“Mas… aku teruskan saja ya, kasihan si Indun. Apalagi khan sudah terlanjur masuk, toh sama saja…” bisikku berani ke suamiku.
16030Please respect copyright.PENANArdCdWQKAAE
16030Please respect copyright.PENANAGMc9WAA833
16030Please respect copyright.PENANAfdBa4MNZPy
Aku tak bisa lagi menduga perasaan suamiku. Kecelakaan ini benar-benar di luar perkiraan kami semua. Tapi suamiku memegang pundakku, yang kupikir mengijinkan kejadian ini. Entah apa yang ada di pikiranku, aku tiba-tiba sangat ingin menuntaskan nafsu si Indun. Si Indun mengerang-erang sambil terbaring di rerumputan halaman rumah kami. Kembali aku memaju-mundurkan pantatku sambil meremas-remas penis kecil itu di dalam lobangku. Remasanku selalu bikin suamiku tak tahan, karena aku rajin ikut senam. Apalagi ini si Indun, anak ingusan yang tidak berpengalaman. Tiba-tiba, karena sensasi yang aneh ini, aku merasakan orgasme di dalam vaginaku. Jarang aku orgasme secepat itu. Aku merintih dan mengerang sambil memegang erat lengan suamiku. Banjir mengalir dalam lobangku. Otomatis remasan dalam vaginaku menguat, dan penis kecil si Indun dijepit dengan luar biasa.
16030Please respect copyright.PENANAkODc5gYJvz
16030Please respect copyright.PENANAWL72hJf6vv
16030Please respect copyright.PENANAzo75VPl286
Indun meringis dan mengerang. Pantatnya melengkung naik, dann…. croottttttttt………..
16030Please respect copyright.PENANAxGgvVi6iPE
16030Please respect copyright.PENANAzGZKOZCSA1
16030Please respect copyright.PENANAQkN3kSiRVK
Cairan panas itu membanjiri rahimku. Aku seperti hilang kendali, semua tiba-tiba gelap dan aku diserbu oleh badai kenikmatan…
16030Please respect copyright.PENANArdqzsVviUU
16030Please respect copyright.PENANAPanAyyC0Pw
16030Please respect copyright.PENANAoYEpoD3dbA
“Ohhhhhhhhhh…”
16030Please respect copyright.PENANAnmXiJDERDZ
16030Please respect copyright.PENANAa5H3WmlDK9
16030Please respect copyright.PENANA1MjdWftEDO
Aku lalu terkulai sambil menunduk menahan tubuhku dengan kedua tanganku. Nafasku terengah-engah tidak karuan. Sejenak aku diam tak tahu harus bagaimana. Aku dan suamiku saling berpandangan.
16030Please respect copyright.PENANAcqxOVqOrcs
16030Please respect copyright.PENANAZyRNtvoEun
16030Please respect copyright.PENANA01woYMO7Wk
“Dik… Indun gak pakai kondom ..?” suamiku terbata-bata.
16030Please respect copyright.PENANAuIlHCbZoze
16030Please respect copyright.PENANAFiGNRiZ2dj
16030Please respect copyright.PENANALVw9uQzTIA
Kami sama-sama kaget menyadari bahwa percintaan itu tanpa pengaman sama sekali, dan aku telah menerima banyak sekali sperma dalam rahimku, sperma si anak ingusan. Ohhh… tiba-tiba aku sadar akan resiko dari persetubuhan ini. Aku dalam masa subur, dan sangat bisa jadi aku bakalan mengandung anak dari Indun, bocah SMP yang masih ingusan.
16030Please respect copyright.PENANAlXcVtxYAjq
16030Please respect copyright.PENANA7x94OErMHV
16030Please respect copyright.PENANAuALacgy5o4
Pelan-pelan aku berdiri dan mencabut penis Indun dari vaginaku. Penis itu masih setengah berdiri, dan berkilat basah oleh cairan kami berdua. Aku dan suamiku mengehela nafas. Cepat cepat aku memperbaiki dasterku. Dengan gugup, Indun juga menaikkan celananya dan duduk ketakutan di rerumputan.
16030Please respect copyright.PENANAzYOTg54Geu
16030Please respect copyright.PENANAqJrkPy4Bts
16030Please respect copyright.PENANAxdPqcPMCzQ
“Maa.. ma’af, Bu..” akhirnya keluar juga suaranya.
16030Please respect copyright.PENANA4vvibEY22E
16030Please respect copyright.PENANAB0o1o4kVox
16030Please respect copyright.PENANAyJ2OwdvpwJ
Aku menatap Indun dengan wajah seramah mungkin. Suamiku yang akhirnya pegang peranan.
16030Please respect copyright.PENANAbwkmDbvffv
16030Please respect copyright.PENANAX7xGOM1i6v
16030Please respect copyright.PENANAMaociyNq4E
“Sudahlah, Ndun. Sana kamu pulang, mandi dan cuci-cuci!” perintahnya tegas.
16030Please respect copyright.PENANALJPOLPsr6D
16030Please respect copyright.PENANA2ZewOKFyDN
16030Please respect copyright.PENANA4tuHJIHGOA
“Iya, om. Ma.. maaf ya Om” kata Indun sambil menunduk. Segera dia meluncur pergi lewat halaman samping.
16030Please respect copyright.PENANAvINQHroxzj
16030Please respect copyright.PENANALVBw2mbm8M
16030Please respect copyright.PENANA6MbNGehSmk
“Masuk!” suamiku melihat ke arahku dengan suara agak keras.
16030Please respect copyright.PENANAEWImQkdLtD
16030Please respect copyright.PENANApjpFOUUCq1
16030Please respect copyright.PENANAUp3rYQmnKK
Gemetar juga aku mendengar suamiku yang biasanya halus dan mesra padaku. Aduuh, apa yang akan terjadi?bKami berdua masuk ke rumah, aku tercekat tidak bisa mengatakan apa-apa. Tiba-tiba pikiran-pikiran buruk menderaku, jangan-jangan suamiku tak memaafkanku. Ohhh apa yang bisa kulakukan. Di dalam kamar tangisanku pecah. Aku tak berani menatap suamiku. Selama ini aku adalah istri yang setia dan bahagia bersama suamiku, tapi malam ini… tiba-tiba aku merasa sangat kotor dan hina. Agak lama suamiku membiarkanku menangis. Pada akhirnya dia mengelus pundakku.
16030Please respect copyright.PENANANWz5GKt77w
16030Please respect copyright.PENANAAbslr7f5fw
16030Please respect copyright.PENANA6nncS0ZRHU
“Sudahlah bu, ini khan kecelakaan.”
16030Please respect copyright.PENANAisKipJAdjK
16030Please respect copyright.PENANA3pfV2hzXGt
16030Please respect copyright.PENANADZbQcVH0BW
Hatiku sangat lega. Aku menatap suamiku, dan mencium bibirnya. Tiba-tiba aku menjadi sangat takut kehilangan dia. Kami berpelukan lama sekali.
16030Please respect copyright.PENANASw8nYhTx3X
16030Please respect copyright.PENANA4f15exuxY1
16030Please respect copyright.PENANAtDtaA3gPrc
“Tapi mas… kalau aku…… hamil gimana?” tanyaku memberanikan diri.
16030Please respect copyright.PENANAjkx6QMja3O
16030Please respect copyright.PENANAinnxshGbMs
16030Please respect copyright.PENANACKtIMEReBI
“Ah.. mana mungkin, dia khan masih ingusan. Dan kalau pun Dik Idah hamil khan gak papa, si Sangga juga sudah siap kalau punya adik lagi”, sanggah suamiku.
16030Please respect copyright.PENANApW1EPXqyfj
16030Please respect copyright.PENANAKHSU6tRaMO
16030Please respect copyright.PENANAfXyv0d4Ke7
Jawaban itu sedikit menenangkan hatiku. Akhirnya kami bercinta lagi. Kurasakan suamiku begitu mengebu-gebu mengerjaiku. Apa yang ada di pikirannya, aku tak tahu, padahal dia barusan saja melihat istrinya disetubuhi anak muda. Sampai-sampai aku kelelehan melayani suamiku. Pada orgasme yang ketiga aku menyerah.
16030Please respect copyright.PENANAY5PLoDqHXX
16030Please respect copyright.PENANAaiK6GXPibv
16030Please respect copyright.PENANAQBgf7Ij5WG
“Mas, keluarin di mulutku saja ya… aku tak kuat lagi” bisikku pada orgasme ketigaku ketika kami dalam posisi doggystye.
16030Please respect copyright.PENANAstCwhKv7Kd
16030Please respect copyright.PENANAPaDsOVv2PI
16030Please respect copyright.PENANABCv1D6cClj
Suamiku mengeluarkan penisnya dan menyorongkannya ke mulutku. Sambil terbaring aku menyedot-nyedot penis besar itu. Sekitar setengah jam kemudian, mulutku penuh dengan sperma suamiku. Dengan penuh kasih sayang, aku menelan semua cairan kental itu.
16030Please respect copyright.PENANAqkHUZ46Eg4
16030Please respect copyright.PENANAtRBvtG7b4E
16030Please respect copyright.PENANAWZTBAsNAQk
###################
16030Please respect copyright.PENANAeY9Uyj6Qn8
16030Please respect copyright.PENANArzjMj4PIWg
16030Please respect copyright.PENANABswapDIejw
Hari-hari selanjutnya berlalu dengan biasa. Aku dan suamiku tetap dengan kemesraan yang sama. Kami seolah-olah melupakan kejadian malam itu. Hanya saja, Indun belum berani main ke rumah. Agak kangen juga kami dengan anak itu. Sebenarnya rumah kami dekat dengan rumah Indun, tapi aku juga belum berani untuk melihat keadaan anak itu. Hanya saja aku masih sering ketemu ibunya, dan sering iseng-iseng nanya keadaan Indun. Katanya sih dia baik-baik saja hanya sekarang lagi sibuk persiapan mau naik kelas 3 SMP. Seminggu sebelum bulan puasa, Indun datang ke rumah mengantarkan selamatan keluarganya. Wajahnya masih kelihatan malu-malu ketemu aku. Aku sendiri dengan riang menemuinya di depan rumah.
16030Please respect copyright.PENANATTFpQ0wG3D
16030Please respect copyright.PENANAB7oxsr7Eif
16030Please respect copyright.PENANAgSvDULcVWF
“Hai Ndun, kok kamu jarang main ke rumah?” tanyaku.
16030Please respect copyright.PENANAv6q9vtpQOv
16030Please respect copyright.PENANAZaoY6jFbcY
16030Please respect copyright.PENANAZxW0yzWSmy
“Eh, iya bu. Gak papa kok Bu”, jawabnya sambil tersipu.
16030Please respect copyright.PENANA9srDWMF9uj
16030Please respect copyright.PENANArEfAthpXZF
16030Please respect copyright.PENANAqFRjsa8srd
“Bilang ke mamamu, makasih ya”
16030Please respect copyright.PENANAQE5bvFAxUY
16030Please respect copyright.PENANAfJ2GenkDPs
16030Please respect copyright.PENANAMeqet50fK3
“Iya bu”, jawab Indun dengan canggung. Dia bahkan tak berani menatap wajahku. Entah kenapa aku merasa kangen sekali sama anak itu. Padahal dia jelas masih anak ingusan, dan bukan type-type anak SMP yang populer dan gagah kayak yang jago-jago main basket. Jelas si Indun tidak terlalu gagah, tapi ukuran sedang untuk anak SMP. Hanya badannya memang tinggi.
16030Please respect copyright.PENANAfB25LZ2AMG
16030Please respect copyright.PENANACpiLl4I02I
16030Please respect copyright.PENANA7m9QLOlNG1
“Ayo masuk dulu. Aku buatin minum ya” ajakku.
16030Please respect copyright.PENANAbW14klHp3P
16030Please respect copyright.PENANAR09oXQYmfC
16030Please respect copyright.PENANAgmoLbRvjTs
Indun tampak masih agak malu dan takut untuk masuk rumah kami. Siang itu suamiku masih dinas ke Kulonprogo. Anak-anak juga tidak ada yang di rumah. Kami bercakap-cakap sebentar tentang sekolahnya dan sebagainya. Sekali-kali aku merasa Indun melirik ke badanku. Wah, gak tahu kenapa, aku merasa senang juga diperhatiin sama anak itu badanku. Waktu itu aku mengenakan kaos agak ketat karena barusan ikut kelas yoga bersama ibu-ibu Candra Kirana. Tentunya dadaku terlihat sangat menonjol. Akhirnya tidak begitu lama, Indun pamit pulang. Dia kelihatan lega sikapku padanya tidak berubah setelah kejadian malam itu.
16030Please respect copyright.PENANA2p32NchPvI
16030Please respect copyright.PENANAIIPRbWqQyl
16030Please respect copyright.PENANAjJVd8fgnDK
Hingga pada bulan selanjutnya aku tiba-tiba gelisah. Sudah hampir lewat dua minggu aku belum datang bulan. Tentu saja kejadian waktu itu membuatku bertambah panik. Gimana kalau benar-benar jadi? Aku belum berani bilang pada Mas Prasojo. Untuk melakukan test saja aku sangat takut. Takutnya kalau positif.
16030Please respect copyright.PENANAWCyPB6E4Hu
16030Please respect copyright.PENANADcxgGBFdtp
16030Please respect copyright.PENANAYFOU6SRfek
Hingga pada suatu pagi aku melakukan test kehamilan di kamar mandi. Dan, deg! Hatiku seperti mau copot. Lembaran kecil itu menunjukkan kalau aku positif hamil!!! Oh Tuhan!
16030Please respect copyright.PENANASbtPLAHhaQ
16030Please respect copyright.PENANAII7gVuNQkG
16030Please respect copyright.PENANAWEaXSWECC7
Aku benar-benar kaget dan tak percaya. Jelas ini bukan anak suamiku. Kami selalu bercinta dengan aman. Dan jelas sesuai dengan waktu kejadian, ini adalah anak Indun, si anak SMP yang belum cukup umur. Aku benar-benar bingung. Seharian aku tidak dapat berkonsentrasi. Pikiranku berkecamuk tidak karuan. Bukan saja karena aku tidak siap untuk punya anak lagi, tapi juga bagaimana reaksi suamiku, bahwa aku hamil dari laki-laki lain. Itulah yang paling membuatku bingung.
16030Please respect copyright.PENANAl7zN7r8GXA
16030Please respect copyright.PENANApXHmhappfG
16030Please respect copyright.PENANABZuAWWfHaq
Hari itu aku belum berani untuk memberi tahu suamiku. Dua hari berikutnya, justru suamiku yang merasakan perbedaan sikapku.
16030Please respect copyright.PENANAzOnLTF4WgA
16030Please respect copyright.PENANAk6BgciOqoI
16030Please respect copyright.PENANAgHIRQIAoRj
“Dik Lani, ada apa? Kok sepertinya kurang sehat?” tanyanya penuh perhatian.
16030Please respect copyright.PENANAYsQDyrtYG4
16030Please respect copyright.PENANAcoXMBqZZwD
16030Please respect copyright.PENANAkblCZe7fLF
Waktu itu kami sedang tidur bedua. Aku tidak bisa mengeluarkan kata-kata. Yang kulakukan hanya memeluk suamiku erat-erat. Suamiku membalas pelukanku.
16030Please respect copyright.PENANA5hr3GvLbOm
16030Please respect copyright.PENANANuLzJd9P1P
16030Please respect copyright.PENANAxLwDk4cFOq
“Ada apa sayang?” tanyanya.
16030Please respect copyright.PENANAWXKxdGEKl8
16030Please respect copyright.PENANAAUathcg4sE
16030Please respect copyright.PENANAoxHDF9DHco
Badan kekarnya memelukku mesra. Aku selalu merasa tenang dalam pelukan laki-laki perkasa itu. Aku tidak berani menjawab. Suamiku memegang mukaku, dan menghadapkan ke mukanya. Sepertinya dia menyadari apa yang terjadi. Sambil menatap mataku, dia bertanya, “benarkah?”
16030Please respect copyright.PENANArLwx7X7aRl
16030Please respect copyright.PENANAomegusfxDN
16030Please respect copyright.PENANAQ56RZrjuzA
Aku mengangguk pelan sambil menagis, “aku hamil, mas…”
16030Please respect copyright.PENANAu4fr5OGxKt
16030Please respect copyright.PENANA881GwGB3Xm
16030Please respect copyright.PENANArUt8kkl88y
Jelas suamiku juga kaget. Dia diam saja sambil tetap memelukku. Lalu dia menjawab singkat’
16030Please respect copyright.PENANAccYXGEKu3F
16030Please respect copyright.PENANATj24kr0hge
16030Please respect copyright.PENANA3sC8O6ZGq6
“besok kita ke dokter Merlin”. Aku mengangguk, lalu kami saling berpelukan sampai pagi tiba.
16030Please respect copyright.PENANArBVpTEiubd
16030Please respect copyright.PENANAuXLxw6XGC0
16030Please respect copyright.PENANA8iSdxlluJs
Hari selanjut sore-sore kami berdua menemui dokter Merlin. Setelah dilakukan test, dokter cantik itu memberi selamat pada kami berdua.
16030Please respect copyright.PENANAb4AgBn3eIC
16030Please respect copyright.PENANA3z9VQMRaew
16030Please respect copyright.PENANAFkKms8us8y
“Selamat, Pak dan Bu Prasojo. Anda akan mendapatkan anak ketiga”, kata dokter itu riang.
16030Please respect copyright.PENANAkRPuCiybeg
16030Please respect copyright.PENANAWmF3l6fxnF
16030Please respect copyright.PENANASsSU5JeKqq
Kami mengucapkan terimakasih atas ucapan itu, dan sepanjang jalan pulang tidak berkata sepatah kata pun. Setelah itu, suamiku tidak menyinggung masalah itu, bahkan dia memberi tahu pada anak-anak kalau mereka akan punya adik baru. Anak-anak ternyata senang juga, karena sudah lama tidak ada anak kecil di rumah. Bagi mereka, adik kecil akan menyemarakkan rumah yang sekarang sudah tidak lagi ada suara anak kecilnya.
16030Please respect copyright.PENANAHUc1WHdEYG
16030Please respect copyright.PENANATW6vK5znif
16030Please respect copyright.PENANAdIu20u4h3e
Malamnya, setelah tahu aku hamil, suamiku justru menyetubuhiku dengan ganas. Aku tidak tahu apakah dia ingin agar anak itu gugur atau karena dia merasa sangat bernafsu padaku. Yang jelas aku menyambutnya dengan tak kalah bernafsu. Bahkan kami baru tidur menjelang jam 3 dini hari setelah sepanjang malam kami bergelut di kasur kami. Aku tidak tahu lagi bagaimana wujud mukaku malam itu, karena sepanjang malam mulutku disodok-sodok penis suamiku, dan dipenuhi oleh muncratan spermanya yang sampai tiga kali membasahi muka dan mulutku. Aku hampir tidak bisa bangun pagi harinya, karena seluruh tubuhku seperti remuk dikerjain suamiku. Untungnya esok harinya hari libur, jadi aku tidak harus buru-buru menyiapkan sekolah anak-anak.
16030Please respect copyright.PENANATK3A1DF4Sp
16030Please respect copyright.PENANAw97b8IZaem
16030Please respect copyright.PENANAZ4vksZHzYJ
Hari-hari selanjutnya berlalu dengan luar biasa. Suamiku bertambah hot setiap malam. Aku juga selalu merasa horny. Wah, beruntung juga kalau semua ibu-ibu ngidamnya penis suami seperti kehamilanku kali ini. Hamil kali ini betul-betul beda dengan kehamilanku sebelumnya, yang biasanya pakai ngidam gak karuan. Hamil kali ini justru aku merasa sangat santai dan bernafsu birahi tinggi. Setiap malam vaginaku terasa senut-senut, ada atau tak ada suamiku. Kalau pas ada enak, aku tinggal naik dan goyang-goyang pinggang. Kalau pas gak ada aku yang sering kebingungan, dan mencari-cari di internet film-film porno. Sudah itu pasti aku mainin pakai pisang, yang jadi langgananku di pasar setiap pagi, hehehe. Yang jadi masalah, adalah perlukah aku memberi tahu si Indun bahwa aku hamil dari benihnya? Aku tidak berani bertanya pada suamiku. Dia mendukung kehamilanku saja sudah sangat membahagiakanku. Aku menjadi bahagia dengan kehamilan ini. Di luar dugaanku, ternyata kami sekeluarga sudah siap menyambut anggota baru keluarga kami. Itulah hal yang sangat aku syukuri.
16030Please respect copyright.PENANAFsJxQSnZxE
16030Please respect copyright.PENANAKcxutrJ1sc
16030Please respect copyright.PENANAugllHg5JMi
Pas bulan puasa, tiba-tiba suamiku melakukan sesuatu yang mengherankanku. Dia mengajak Indun untuk membantu bersih-bersih rumah kami. Tentu saja aku senang, karena suamiku sudah bisa menerima kejadian waktu itu. Aku senang melihat mereka berdua bergotong-royong membersihkan halaman dan rumah. Indun dan Mas Prasojo nampak sudah bersikap biasa sebagaimana sebelum kejadian malam itu. Bahkan sesekali Indun kembali menginap di gazebo kami, karena kami merasa sepi juga tanpa kehadiran anak-anak. Si Rika semakin sibuk dengan urusan kampusnya, sementara si Sangga hanya pada malam hari saja menunjukkan mukanya di rumah. Semenjak itu, suasana di rumah kami menjadi kembali seperti sediakala. Tetap saja gazebo depan rumah sering ramai dikunjungi orang. Cuma sekarang Indun tidak pernah lagi menginap di sana. Mungkin karena hampir ujian, jadi dia harus banyak belajar di rumah. Beberapa bulan kemudian, tubuhku mulai berubah. Perutku mulai terlihat membuncit. Kedua payudara membesar. Memang kalau hamil, aku selalu mengalami pembengkakan pada kedua payudaraku. Hormonku membuatku selalu bernafsu. Mas Prasojo pun seolah-olah ikut mengalami perubahan hormon. Nafsu seksnya semakin menggebu melihat perubahan di tubuhku. Kalau pas di rumah, setiap malam kami bertempur habis-habisan. Gawatnya, payudaraku yang memang sebelumnya sudah besar menjadi bertambah besar. Semua bra yang kucoba sudah tidak muat lagi, padahal bra yang kupakai adalah ukuran terbesar yang ada di toko. Kata yang jual, aku harus pesan dulu untuk membeli bra yang pas di ukuran dadaku sekarang. Akhirnya aku nekat kalau di rumah jarang memakai bra. Kecuali kalau keluar, itupun aku menjadi tersiksa karena pembengkakan payudaraku.
16030Please respect copyright.PENANASaUB2LLhUI
16030Please respect copyright.PENANAQ3U7XLTntg
16030Please respect copyright.PENANA4ytFj7OFIS
Aku menjadi seperti mesin seks. Dadaku besar, dan pantatku membusung. Seolah tak pernah puas dengan bercinta setiap malam. Suamiku mengimbangiku dengan nafsunya yang juga bertambah besar. Indun akhirnya tahu juga kehamilanku. Dia sering curi-curi pandang melihat perutku yang mulai membuncit. Aku tidak tahu, apakah dia sadar, kalau anak dalam kandunganku adalah hasil dari perbuatannya. Yang jelas, Indun menjadi sangat perhatian padaku. Setiap sore dia ke rumah untuk membantu apa saja. Bahkan di malam hari pun dia masih di rumah sambil sekali-kali meneruskan program mengaji anak-anakku.
16030Please respect copyright.PENANAGPbaGyzRkP
16030Please respect copyright.PENANAGhjR3YdjJ2
16030Please respect copyright.PENANAYyXSy9WdbL
Pada suatu malam, Mas Prasojo harus pergi dinas ke luar kota. Malam itu kami membiarkan Indun sampai malam di rumah kami, sambil menjaga menjaga rumah. Aku harus ikut pengajian dengan ibu-ibu kampung. Jam setengah 10 malam aku baru pulang. Sampai di rumah, aku lihat Indun masih mengerjakan tugas sekolahnya di ruang tamu.
16030Please respect copyright.PENANAuDZ4YykNNJ
16030Please respect copyright.PENANAsTblHJfO1G
16030Please respect copyright.PENANApL48FCHzem
“Ndun, Sangga sudah pulang?” tanyaku sambil menaruh payung, karena malam itu hujan cukup deras.
16030Please respect copyright.PENANATMfQA29onx
16030Please respect copyright.PENANASvtdMttFxA
16030Please respect copyright.PENANAkDLgUj044g
“Belum, Bu”
16030Please respect copyright.PENANAch55HultFv
16030Please respect copyright.PENANAZX53XuEiQC
16030Please respect copyright.PENANA9UA8iESKfF
Aku lalu menelpon anak itu. Ternyata dia sedang mengerjakan tugas di rumah temannya. Aku percaya dengan Sangga, karena anak itu tidak seperti anak-anak yang suka hura-hura. Dia tipe anak yang sangat serius dalam belajar. Apalagi sekolahnya adalah sekolah teladan di kota kami. Jadi kubiarkan saja dia menginap di rumah temannya itu.
16030Please respect copyright.PENANA3MP5bKq2xf
16030Please respect copyright.PENANA8t4khoCVJF
16030Please respect copyright.PENANAJxI2C8YT3w
Aku lalu berkata ke Indun, “Kamu nginap sini aja ya, aku takut nih, hujan deres banget dan Mas Prasojo gak pulang malam ini”.
16030Please respect copyright.PENANAimL6PTGgq5
16030Please respect copyright.PENANADoojF5uKKK
16030Please respect copyright.PENANAH259pz6MSs
Memang aku selalu gak enak hati kalau cuaca buruk tanpa mas Prasojo. Takutnya kalau ada angin besar dan lampu mati. Apalagi kami sudah tidak ada lagi masalah dengan kejadian waktu itu.
16030Please respect copyright.PENANAMWIVLxRjbK
16030Please respect copyright.PENANAYe9I9PxykL
16030Please respect copyright.PENANAJeLTJP71ge
“Iya bu, sekalian aku ngerjain tugas di sini”, jawab Indun.
16030Please respect copyright.PENANAkC6Lv1Bptp
16030Please respect copyright.PENANA7rNJMs4YtE
16030Please respect copyright.PENANAxcIb7BYKiJ
Aku melepas kerudungku dan duduk di depan tivi di ruang keluarga. Agak malas juga aku ganti daster, dan juga ada si Indun, gak enak kalau dia nanti keingat kejadian dulu. Sambil masih tetap pakai baju muslim panjang aku menyelonjorkan kakiku di sofa, sementara si Indun masih sibuk mengerjakan kalukulus di ruang tamu. Bajuku baju panjang terusan. Agak gerah juga karena baju panjang itu, akhirnya aku masuk kamar dan melepas bra yang menyiksa payudara bengkakku. Aku juga melepas cd ku karena lembab yang luar biasa di celah vaginaku. Maklum ibu hamil. Kalau kalian lihat aku malam itu mungkin kalian juga bakalan nafsu deh, soalnya walaupun pakai baju panjang, tapi seluruh lekuk tubuhku pada keliatan, karena pantat dan payudaraku membesar. Acara tivi gak ada yang menarik. Akhirnya aku ingat untuk membuatkan Indun minuman. Sambil membawa kopi ke ruang tamu aku duduk menemani anak itu.
16030Please respect copyright.PENANAgc9XhldIpJ
16030Please respect copyright.PENANAJvF4aKzjqU
16030Please respect copyright.PENANAavRYGJd1I5
“Wah, makasih , Bu. Kok repot-repot” katanya sungkan.
16030Please respect copyright.PENANAGT4LBz3tPF
16030Please respect copyright.PENANAp03Wg2NUa1
16030Please respect copyright.PENANAc5rjkQp0I2
“Gak papa, kok”
16030Please respect copyright.PENANAAqBhkOf0wk
16030Please respect copyright.PENANAMf0ygBvJhu
16030Please respect copyright.PENANAvBZAcULbZk
Aku duduk di depannya sambil tak sengaja mengelus perutku.
16030Please respect copyright.PENANAqAH30MxELP
16030Please respect copyright.PENANAEYY9IyS9Xl
16030Please respect copyright.PENANAuICOaafzSM
Indun malu-malu melihat perutku.
16030Please respect copyright.PENANA3ehyo2k4y9
16030Please respect copyright.PENANAVFMrc6EcTx
16030Please respect copyright.PENANA7C5ALBS2CH
“Bu, udah berapa bulan ya?” tanyanya kemudian, sambil meletakkan penanya.
16030Please respect copyright.PENANAcOa6DmYEkX
16030Please respect copyright.PENANAwS6CHI8Hue
16030Please respect copyright.PENANA3Cdj7KEO1T
“Menurutmu berapa bulan? Masak nggak tahu?” tanyaku iseng menggodanya.
16030Please respect copyright.PENANArmr0E9FXG6
16030Please respect copyright.PENANAjlTrpYo2ws
16030Please respect copyright.PENANA73noqP5Q7V
Tiba-tiba mukanya memerah. Indun lalu menunduk malu.
16030Please respect copyright.PENANAbPEUTFmu4M
16030Please respect copyright.PENANAOgvOuzYkEc
16030Please respect copyright.PENANAXvejQW831b
“Ya nggak tahu bu… Kok saya bisa tahu darimana?” jawabnya tersipu.
16030Please respect copyright.PENANApwI1R5qBSe
16030Please respect copyright.PENANANgjAaLDqlg
16030Please respect copyright.PENANAfpFtimgO77
Tiba-tiba aku sangat ingin memberi tahunya, kabar gembira yang sewajarnya juga dirasakan oleh bapak kandung dari anak dalam kandunganku. Dengan santai aku menjawab, “Lha bapaknya masak gak tahu umur anaknya?”
16030Please respect copyright.PENANA1gYGZgLXY1
16030Please respect copyright.PENANAIlsQSi0JhU
16030Please respect copyright.PENANA6fkKkn1Vge
Indun kaget, gak menyangka aku akan menjawab sejelas itu. Dia jelas gelagapan. Hehehe. Apa yang kau harap dari seorang anak ingusan yang tiba-tiba akan menjadi bapak.
16030Please respect copyright.PENANA1kMYaCfYqb
16030Please respect copyright.PENANAvQIYtXmcGy
16030Please respect copyright.PENANA78ihQI2I1j
Wajahnya melongo melihatku takut-takut. Dia tidak tahu akan menjawab apa. Aku jadi tambah ingin menggodanya.
16030Please respect copyright.PENANA92MfiXjJbD
16030Please respect copyright.PENANAEuFLWundc6
16030Please respect copyright.PENANAo3ygeqeR5q
“Kamu sih, bapak yang gak bertanggung jawab. Sudah menghamili pura-pura tidak tahu lagi”, kataku sambil melirik menggodanya.
16030Please respect copyright.PENANAA8FcSohtpU
16030Please respect copyright.PENANAI3KmRMArmO
16030Please respect copyright.PENANAv3GTEqo3uU
Aku mengelus-elus perutku. Geli juga lihat wajah Indun saat itu. Antara kaget dan bingung serta perasaan-perasaan yang tidak dimengertinya.
16030Please respect copyright.PENANAyTPtaS5CLI
16030Please respect copyright.PENANAcDVDpCEWqG
16030Please respect copyright.PENANAYA20qc3sYn
“Aku… eeeee… maaf Bu… aku tidak tahu…” Indun menyeka keringat dingin di dahinya.
16030Please respect copyright.PENANAo1wQizHTQF
16030Please respect copyright.PENANAzXcPmOgfTJ
16030Please respect copyright.PENANAO5qCRCK70d
“Memangnya kamu tidak suka anak dalam perutku ini anakmu?” tanyaku.
16030Please respect copyright.PENANAi3i3u440zj
16030Please respect copyright.PENANAxyHPNwSG8o
16030Please respect copyright.PENANAIl4GgosI1R
“Eh… aku suka banget Bu.. Aku seneng…” Indun benar-benar kalut.
16030Please respect copyright.PENANAiuwzMTS9jQ
16030Please respect copyright.PENANAxi8hoBZgrM
16030Please respect copyright.PENANA2AUdMCT3u0
“Ya udah, kalau benar-benar seneng, sini kamu rasakan gerakannya” kataku manja sambil mengelus perutku.
16030Please respect copyright.PENANAfGXFfDnow1
16030Please respect copyright.PENANA1eMgx8cR3r
16030Please respect copyright.PENANAwRsIYi7HNS
“Boleh Bu? Aku pegang..?” tanyanya kawatir.
16030Please respect copyright.PENANAAYZ2qXqkds
16030Please respect copyright.PENANAuTZrnFnNJb
16030Please respect copyright.PENANAUXJbVrsyFj
“Ya, sini, kamu rasakan aja. Biar kalian dekat” perutku terlihat sangat membuncit karena baju muslim yang kupakai hampir tidak muat menyembunyikan bengkaknya. Indun bergeser dan duduk di sebelahku. Matanya menunduk melihat ke perutku. Takut-takut tangannya menuju ke perutku. Dengan tenang kupegang tangan itu dan kudaratkan ke bukit di perutku. Sebenarnya aku berbohong, karena umur begitu gerakan bayi belum terasa, tapi Indun mana tahu. Dengan hati-hati dia meletakkan telapaknya di perutku.
16030Please respect copyright.PENANAy0MzywkMja
16030Please respect copyright.PENANANYyoob6NnI
16030Please respect copyright.PENANA1qItMvpX5S
“Maaf ya bu”, ijinnya. Aku membiarkan telapaknya menempel ketat di perutku. Dia diam seolah-olah mencoba mendengar apa yang ada di dalam rahimku. Aku merasa senang sekali karena biar bagaimanapun anak ingusan ini adalah bapak dari anak dalam kandunganku.
16030Please respect copyright.PENANAymbrGZHzt1
16030Please respect copyright.PENANAvL81zHQlUf
16030Please respect copyright.PENANAiyhdsPA9HI
“Kamu suka punya anak?” tanyaku.
16030Please respect copyright.PENANAWNP1yhxHK5
16030Please respect copyright.PENANAUX1pQB12cF
16030Please respect copyright.PENANA6MMvWo7jls
“Aku suka sekali, Bu, punya anak dari Ibu. Ohh.. Bu. Maafkan saya ya Bu” jawab Indun hampir tak kedengaran. Tangannya gemetar di atas perutku.
16030Please respect copyright.PENANAn4IqJUdrOm
16030Please respect copyright.PENANAcE7MLtWyfA
16030Please respect copyright.PENANABQjudmfG9A
Indun terlihat sangat kebingungan, tak tahu harus berbuat apa. Aku juga ikut bingung, dengan perasaan campur aduk. Antara bahagia, bingung, geli, dan macam-macam rasa gak jelas. Tiba-tiba dadaku berdebar-debar menatap anak muda itu. Anak itu sendiri masih takut-takut melihat mukaku. Kami berdua tiba-tiba terdiam tanpa tahu harus melakukan apa. Tangan Indun terdiam di atas perutku.
16030Please respect copyright.PENANARcNGOxJDSR
16030Please respect copyright.PENANAWWixjqioEb
16030Please respect copyright.PENANA1o7TcQMltv
“Ndun, kamu gimana perasaanmu lihat ibu-ibu yang lagi bengkak-bengkak kayak aku?” tanyaku memecah kesunyian.
16030Please respect copyright.PENANA0dyMMsYoeQ
16030Please respect copyright.PENANAbedVGo8Lqc
16030Please respect copyright.PENANARFTYiXlB4X
“Saya suka sekali sama Ibu……” jawabnya.
16030Please respect copyright.PENANAcVUvlmY7sI
16030Please respect copyright.PENANAO2CDf2Dhno
16030Please respect copyright.PENANAgSa0fumUYZ
“Kenapa?”
16030Please respect copyright.PENANALPJ3OMQ8de
16030Please respect copyright.PENANA15zLAjuBwB
16030Please respect copyright.PENANALCYJXwaE1q
“Ibu cantik..” jawabnya dengan muka memerah.
16030Please respect copyright.PENANAN2Q80uuygt
16030Please respect copyright.PENANAQJY9i8UdfU
16030Please respect copyright.PENANASLLhVZAUKK
“Ihh.. cantik dari mana? Aku khan udah tua dan lagian sekarang badanku kayak gini..” jawabku.
16030Please respect copyright.PENANAOkJxqiWJpc
16030Please respect copyright.PENANAMxbRMTIU6J
16030Please respect copyright.PENANARes91Jpk7u
Indun mengangkat wajahnya pelan menatapku, malu-malu.
16030Please respect copyright.PENANAiM9UH7EIBG
16030Please respect copyright.PENANAMzHGgnlr0V
16030Please respect copyright.PENANAzcZ2w5OTww
“Gak kok, Ibu tetep cantik banget…” jawabnya pelan. Tangannya mulai mengelus-elus perutku. Aku merasa geli, yang tiba-tiba jadi sedikit horny. Apalagi tadi malam Mas Prasojo belum sempat menyetubuhiku.
16030Please respect copyright.PENANAWubXx8tr8q
16030Please respect copyright.PENANAI0nTGABub7
16030Please respect copyright.PENANAMZXgRtwbaA
“Kok waktu itu kamu tegang ngintip aku sama Mas Prasojo?” tanyaku manja. Mukaku memerah. Aku benar-benar bernafsu. Aneh juga, anak kecil ini pun sekarang membuatku pengen disetubuhi. Apa yang salah dengan tubuhku?
16030Please respect copyright.PENANAj0YuDyddzT
16030Please respect copyright.PENANAPR42etTJbs
16030Please respect copyright.PENANAL6emwGOkJa
“Aku nafsu lihat badan Ibu…” kali ini Indun menatap wajahku.
16030Please respect copyright.PENANAC7eh4CTLnl
16030Please respect copyright.PENANAOR9nq0s4AO
16030Please respect copyright.PENANAyIqB7W7vcV
Mukanya merah. Jelas dia bernafsu. Aku tahu banget muka laki-laki yang nafsu lihat aku.
16030Please respect copyright.PENANASivBYuFilZ
16030Please respect copyright.PENANAN0LYAxA3ub
16030Please respect copyright.PENANAesMt3CSofA
“Kalau sekarang? Masa masih nafsu juga, aku khan sudah membukit kayak gini..”
16030Please respect copyright.PENANAdmHLb0OUPo
16030Please respect copyright.PENANAfVZUnCCowI
16030Please respect copyright.PENANAimakh9lbB1
Indun belingsatan.
16030Please respect copyright.PENANAnKKn5kbD9V
16030Please respect copyright.PENANA5ctiUEdKkO
16030Please respect copyright.PENANAfEAofjdVAJ
“Sekarang iya..” jawabnya sambil membetulkan celananya.
16030Please respect copyright.PENANAHIZlZtJIrm
16030Please respect copyright.PENANAf9nQ8wpv3F
16030Please respect copyright.PENANALopHUEZvdn
“Idiiih…. Mana coba lihat?” godaku.
16030Please respect copyright.PENANAm8PMmZwwDg
16030Please respect copyright.PENANAtVChF8yRSF
16030Please respect copyright.PENANAg6Mqw2XSAS
Indun makin berani. Tangannya gemetar membuka celananya. Dari dalam celananya tersembul keluar sebatang penis jauh lebih kecil dari punya suamiku. Yang jelas, penis itu sudah sangat tegang.
16030Please respect copyright.PENANA0Lagmf8Czo
16030Please respect copyright.PENANAfyq805JOLn
16030Please respect copyright.PENANAS7ux1afDpY
“Wah, kok sudah tegang banget. Pengen nengok anakmu ya?” godaku.
16030Please respect copyright.PENANAzVHxeG8J4m
16030Please respect copyright.PENANAzSPOPUYnYv
16030Please respect copyright.PENANAxETOI4wlTs
Indun sudah menurunkan semua celananya. Tapi dia tidak tahu harus melakukan apa. Lucu lihat batang kecil itu tegak menantang. Aku sudah sangat horny. Vaginaku sudah mulai basah. Tak tahu kenapa bisa senafsu itu dekat dengan anak SMP ini. Dengan gemes, aku pegang penis Indun.
16030Please respect copyright.PENANASK0sHBqXZz
16030Please respect copyright.PENANA6pw7FeDs0c
16030Please respect copyright.PENANA5ZY15gfNya
“Mau dimasukin lagi?” tanyaku gemetar.
16030Please respect copyright.PENANA0lJL1mozjA
16030Please respect copyright.PENANAtlpKs9E9ez
16030Please respect copyright.PENANAg2VgQfcqq7
“Iya bu.. Mau banget”
16030Please respect copyright.PENANATL85YLOpMa
16030Please respect copyright.PENANAXKRqYIG11O
16030Please respect copyright.PENANAfuZs1khPGm
Tanpa menunggu lagi aku menaikkan baju panjangku dan mengangkangkan kakiku. Segera vaginaku terpampang jelas di depan Indun. Rambut hitam vaginaku serasa sangat kontras dengan kulit putihku.
16030Please respect copyright.PENANAb789xGNSWh
16030Please respect copyright.PENANApiFf16LSJn
16030Please respect copyright.PENANAqHFxYIxroV
Segera kubimbing penis anak itu ke dalam lobang vaginaku. Indun mengerang pelan, matanya terbeliak melihat penisnya pelan-pelan masuk ditelan vaginaku.
16030Please respect copyright.PENANAFTD9R7qyJw
16030Please respect copyright.PENANAZuiRLZMQ6o
16030Please respect copyright.PENANAdl51GiB6lt
“Ohhhh…… Buuu…..” desisnya.
16030Please respect copyright.PENANA6aPtRB14CI
16030Please respect copyright.PENANAWYZ5QgJap0
16030Please respect copyright.PENANABk6d1M0GzZ
Bless, segera penis itu masuk seluruhnya dalam lobang vaginaku. Aku sendiri merasakan kenikmatan yang aneh. Entah kenapa, aku sangat ingin mengisi lobangku dengan batang itu.
16030Please respect copyright.PENANAv2hRvzLYFG
16030Please respect copyright.PENANA9rhYpjZimX
16030Please respect copyright.PENANAHZFAv93z4q
“Diemin dulu di dalam sebentar, biar kamu gak cepat keluar”, perintahku.
16030Please respect copyright.PENANAFrYgQYGp5l
16030Please respect copyright.PENANAKLhx0CZ0dU
16030Please respect copyright.PENANAtlpblVXcRb
“Iiiiiyaaa, Bu..” erangnya. Indun mendongakkan kepalanya menahan kenikmatan yang luar biasa baginya. Sengaja pelan-pelan kuremas penis itu dengan vaginaku, sambil kulihat reaksinya.
16030Please respect copyright.PENANA0bSvOSLl3Y
16030Please respect copyright.PENANA5nWGSVxwyp
16030Please respect copyright.PENANAkyLdYZuyhr
“Ohhh…” Indun mengerang sambil mendongak ke atas.
16030Please respect copyright.PENANAaNJbH5nMQB
16030Please respect copyright.PENANA3lZQdO5U5E
16030Please respect copyright.PENANAHuEhNyeySJ
Kubiarkan dia merasakan sensasi itu. Pelan-pelan tanganku meremas pantatnya. Indun menunduk menatap wajahku di bawahnya. Pelan-pelan dia mulai bisa mengendalikan dirinya. Tampak nafasnya mulai agak teratur. Kupegang leher anak itu, dan kuturunkan mukanya. Muka kami semakin berdekatan. Bibirku lalu mencium bibirnya. Kamu berdua melenguh, lalu saling mengulum dan bermain lidah. Tangannya meremas dadaku. Aku merasakan kenikmatan yang tiada tara. Segera kuangkat sedikit pantatku untuk merasakan seluruh batang itu semakin ambles ke dalam vaginaku.
16030Please respect copyright.PENANAf9qB9sJ33l
16030Please respect copyright.PENANALaszxD4DTF
16030Please respect copyright.PENANAREOwZNEtyN
“Ndun, ayo gerakin maju mundur pelan-pelan..” perintahku.
16030Please respect copyright.PENANAyVMRA3ldUl
16030Please respect copyright.PENANAKcKC37bix8
16030Please respect copyright.PENANApwXwlY40qz
Indun mulai memaju mundurkan pantatnya. Penisnya walaupun kecil, kalau sudah keras begitu nikmat sekali dalam vaginaku. Aku mengerang-erang sekarang. Vaginaku sudah basah sekali. Banjir mengalir sampai ke pantatku, bahkan mengenai sofa ruang tamu.
16030Please respect copyright.PENANAbYXCxTER22
16030Please respect copyright.PENANAcDC6ybqqAx
16030Please respect copyright.PENANACYy55V6oUo
Aku mengarahkan tangan Indun untuk meremas-remas payudaraku lagi. Dengan hati-hati dia berusaha tidak mengenai perutku, karena takut kandunganku. Ohhh… aku sudah sangat nafsuu… sekitar 15 menit Indun memaju mundurkan pantatnya. Tidak mengira dia sekarang sekuat itu. Mungkin dulu dia panik dan belum terbiasa. Aku tiba-tiba merasakan orgasme yang luar biasa.
16030Please respect copyright.PENANAufb4jRglIG
16030Please respect copyright.PENANAmSYOI6KnD3
16030Please respect copyright.PENANAqUTTBhyemb
“Ohhhh…” teriakku. Tubuhku melengkung ke atas. Indun terdiam dengan tetap menancapkan penisnya dalam lobangku. “Aku sampai, Ndunnnn……” aku terengah-engah.
16030Please respect copyright.PENANAqluaE7qPox
16030Please respect copyright.PENANAG5vM3J7TQr
16030Please respect copyright.PENANAdhliusGfoT
Sambil tetap membiarkan penisnya di dalam vaginaku, aku memeluk ABG itu. Badannya penuh keringat. Kami terdiam selama berepa menit sambil berpelukan. Penis Indun masih keras dan tegang di dalam vaginaku.
16030Please respect copyright.PENANAUTDVRinghr
16030Please respect copyright.PENANAC5q9BfkW2s
16030Please respect copyright.PENANAc5dAkNlHjG
“Ndun, pindah kamar yuk”, ajakku.
16030Please respect copyright.PENANAF0DC1pm6m0
16030Please respect copyright.PENANANFas5ZngA0
16030Please respect copyright.PENANAIkCWNJEjI6
Indun mengangguk. Dicabutnya penisnya dan berdiri di depanku. Aku ikut berdiri gemetar karena dampak orgasme yang mengebu barusan. Kemudian aku membimbing tangan anak itu membawanya ke kamarku. Di kamar aku meminta dia melepaskan bajuku, karena agak repot melepas baju ini. Di depan pemuda itu aku kini telanjang bulat. Indun juga melepas bajunya. Sekarang kami berdua telanjang dan saling berpelukan. Aku lihat penisnya masih tegak mengacung ke atas. Aku rebahkan pemuda itu di kasurku. Lalu aku naik ke atas dan kembali memasukkan penisnya ke vaginaku. Kali ini aku yang menggenjotnya maju mundur. Tangan Indun meremas-remas susuku. Ohh, nikmat sekali. Penis kecil itu benar-benar hebat. Dia berdiri tegak terus tanpa mengendor seidkit pun. Aku sengaja memutar-mutar pantatku supaya penis itu cepat muncrat. Tapi tetap saja posisinya sama. Aku kembali orgasme, bahkan sampai dua kali lagi. Orgasme ketiga aku sudah kelelahan yang luar biasa. Aku peluk pemuda itu dan kupegang penisnya yang masih tegak mengacung. Kami berpelukan di tengah ranjang yang biasa kupakai bercinta dengan suamiku.
16030Please respect copyright.PENANAv64x0meadV
16030Please respect copyright.PENANADzhKJULFem
16030Please respect copyright.PENANAKCdJ1QoIFX
“Aduuuh, Ndun.. kamu kuat juga ya. Kamu masih belum keluar ya?”
16030Please respect copyright.PENANAzYi7veQqk0
16030Please respect copyright.PENANA570HJtC9h0
16030Please respect copyright.PENANAVu6OCZOWDP
“Gak papa Bu…” jawabnya pelan.
16030Please respect copyright.PENANA2h816b5kVM
16030Please respect copyright.PENANA9tfyJmBJQ7
16030Please respect copyright.PENANAUe8XFIwdam
Tiba-tiba aku punya ide untuk membantu Indun. Kuraih batang kecil itu dan kembali kumasukkan dalam vaginaku. Kali ini kami saling berpelukan sambil berbaring bersisian.
16030Please respect copyright.PENANAVBibsNiGEp
16030Please respect copyright.PENANA7xAaef6VpL
16030Please respect copyright.PENANAH1B5KIuKVh
“Ndun, Ibu udah lelah banget. Batangmu dibiarin aja ya di dalam, sampai kamu keluar…” bisikku.
16030Please respect copyright.PENANAQm15OShQLq
16030Please respect copyright.PENANA5bFSZGaAZ4
16030Please respect copyright.PENANAUIx0TkBhEV
Indun mengangguk. Kami kembali berpelukan bagai sepasang kekasih. Vaginaku berkedut-kedut menerima batang itu. Kubiarkan banjir mengalir membasahi vaginaku, Indun juga membiarkan penisnya tersimpan rapi dalam vaginaku. Karena kelelahan aku tertidur dengan penis dalam vaginaku. Gak tahu berapa jam aku tertidur dengan penis masih dalam vaginaku, ketika jam 1 malam tiba hpku menerima sms. Aku terbangun dan melihat Indun masih menatap wajahku sambil membiarkan penisnya diam dalam lobangku.
16030Please respect copyright.PENANA4bREfvdEjI
16030Please respect copyright.PENANASOOP18XJrK
16030Please respect copyright.PENANACyVvWj4gSo
“Aduh, Ndun. Kamu belum bisa bobok? Aduuuh, soriiii ya…” kataku sambil meremas penisnya dengan vaginaku.
16030Please respect copyright.PENANAT31YclSNKb
16030Please respect copyright.PENANAdlDDKawGNw
16030Please respect copyright.PENANAbKI5HnupQ9
“Gak papa kok, Bu. Aku seneng banget di dalam..” kata Indun.
16030Please respect copyright.PENANAbxz1iveyds
16030Please respect copyright.PENANAEDYjv3JYt9
16030Please respect copyright.PENANAruWX0H9hHU
Tanpa merubah posisi aku meraih hpku di meja samping ranjang. Kubuka sms, ternyata dari Mas Prasojo: “Hai Say, udah bobok? Kalau blum aku pengen telp”.
16030Please respect copyright.PENANA1d55D01MAW
16030Please respect copyright.PENANAgk4ItPWSUE
16030Please respect copyright.PENANAz6uKrClEOE
Aku segera balas: “Baru terbangn, telp aja, kangen”
16030Please respect copyright.PENANAWRWxYvhNwv
16030Please respect copyright.PENANAI5Qmv6hxPy
16030Please respect copyright.PENANALfSEnqNqdi
Segera setelah kubalas sms, Mas Prasojo menelponku. Aku menerima telepon sambil berbaring dan membiarkan penis Indun di dalam vaginaku.
16030Please respect copyright.PENANA0Osdnnfeup
16030Please respect copyright.PENANAeAnifc6Evr
16030Please respect copyright.PENANALKHq7cXHDn
“Hei… Sorii ganggu, udah bobok apa?” tanyanya.
16030Please respect copyright.PENANA8cTCsvhOy1
16030Please respect copyright.PENANAoYGvjOLxyO
16030Please respect copyright.PENANADRlWqGEqvG
“Gak papa Mas, kangen. Kapan jadinya balik?” tanyaku.
16030Please respect copyright.PENANAcS8zb4EB0M
16030Please respect copyright.PENANAw48SaI2Yo6
16030Please respect copyright.PENANAYe2NEAJC4N
“Lusa, Dik, ini aku masih di jalan. Lagi ada pembekalan masyarakat. Gimana anak-anak?”
16030Please respect copyright.PENANAwzK4ywq47B
16030Please respect copyright.PENANAtdFPPIAdYL
16030Please respect copyright.PENANAJofc7J99Bc
“Hmmm…. “ aku agak menggeliat. Indun memajukan pantatnya, takut lepas penisnya dari lobangku. Aku meletakkan jariku di bibirnya, agar dia tak bersuara. Indun mengangguk sambil tersenyum.
16030Please respect copyright.PENANAZYntSiPJEU
16030Please respect copyright.PENANAXbrwEXoRPC
16030Please respect copyright.PENANALzGmApqpga
“Baik, mereka oke-oke saja kok. Udah pada makan dan bobok nyenyak dari jam 9 tadi. Aku kangen mas…”
16030Please respect copyright.PENANAyYsQOw0eyS
16030Please respect copyright.PENANAOpFCJ6EbAV
16030Please respect copyright.PENANAuXeDXN5qpP
“Sama.. Pengen nih” kata suamiku.
16030Please respect copyright.PENANABi3p4L9IyN
16030Please respect copyright.PENANAvy0Zhyaji0
16030Please respect copyright.PENANAbpsNJAkBzH
“Sini, mau di mulut apa di bawah?” tanyaku nakal.
16030Please respect copyright.PENANAZZG24gU8CF
16030Please respect copyright.PENANAyDde0DzpFT
16030Please respect copyright.PENANA598eMYhiao
“Mana aja deh”
16030Please respect copyright.PENANAlVAh2Xl4ln
16030Please respect copyright.PENANALoN4V9rxNl
16030Please respect copyright.PENANAI5cE9hCcNC
“Nih, pakai mulutku aja, udah lama gak dikasih. Udah gatel, hihih…” godaku.
16030Please respect copyright.PENANAcS0xd735KK
16030Please respect copyright.PENANA0M0jzgQSN5
16030Please respect copyright.PENANAjafNHv01Bk
“Aduuh Dik. Aku lagi di kampung sepi. Malah jadi kangen sama kamu. Gimana hayooo?” rengek suamiku.
16030Please respect copyright.PENANAVZdPz7MtIr
16030Please respect copyright.PENANAnB5zIcTKCn
16030Please respect copyright.PENANAKttIDJ4ynC
Kami memang biasa saling terbuka soal kebutuhan seks kami.
16030Please respect copyright.PENANAlYmqBTUzus
16030Please respect copyright.PENANAX9bv90Xpc6
16030Please respect copyright.PENANAbXsiGbGIhX
“Kocok aja Mas, aku juga mau” kataku manja.
16030Please respect copyright.PENANAKPCOedkukG
16030Please respect copyright.PENANAyev2zvUF39
16030Please respect copyright.PENANAWSVq12MS6K
Kemudian aku menggeser Indun agar menindih di atas tubuhku. Sambil tanganku menutup hp, aku berbisik ke Indun, “Sekarang kamu genjot aku sekencang-kencangnya sampai keluar, ya. Sekuat-kuatnya”.
16030Please respect copyright.PENANAqeccCBoVVq
16030Please respect copyright.PENANA4yhmifdQde
16030Please respect copyright.PENANAWxSwYumFbK
Indun mengangguk. Aku menjawab telepon suamiku, “Ayo, mas, buka celananya..”
16030Please respect copyright.PENANAei1gZqousb
16030Please respect copyright.PENANAP2yQp3t4DZ
16030Please respect copyright.PENANA5XTXNqP4Fj
Aku mengambil cdku di sampingku, lalu kujejalkan ke mulut Indun. Indun tahu maksudku agar dia tidak bersuara.
16030Please respect copyright.PENANAATbGQu2nCZ
16030Please respect copyright.PENANAvAJKP81QLr
16030Please respect copyright.PENANAtPZHgJWMpo
“Oke, Dik. Aku sudah menghunus rudalku..”
16030Please respect copyright.PENANARXREUafoNT
16030Please respect copyright.PENANAp2vrCWozOL
16030Please respect copyright.PENANAwQrwuCKjdZ
Sambil menjawab mesra aku menekan pantat Indun agar segera memaju mundurkan penisnya dalam vaginaku. Indun segera membalasnya, dan mulai menggenjotku. Aku menyuruhnya untuk menurunkan kakinya ke samping ranjang sehingga perutku tidak tertindih badannya. Sementara aku mengangkang dengan dua kakiku terangkat ke samping kiri dan kanan badan laki-laki abg itu. Ohhh, ya Tuhan. Bagai kesetanan, Indun menggenjotku seperti yang kuperintahkan. Aku mengerang-erang, begitu juga suamiku.
16030Please respect copyright.PENANAj7RkhQzStf
16030Please respect copyright.PENANApJNs2DrVog
16030Please respect copyright.PENANAyRdsSC3iZy
“Mas, aku masturbasi kesetanan ini….. Pengen banget…. Kamu kocok kuat-kuat yaaa….. Ahhhhh”
16030Please respect copyright.PENANAGswPIsW5Nf
16030Please respect copyright.PENANA2vVDOZL4tF
16030Please respect copyright.PENANAq4jYsIWjYP
“Iyyyyaaaa… Ooohhh, untung aku bawa cdmu, buat ngocok nihh…. Ohhhhh” erang suamiku.
16030Please respect copyright.PENANA4Voujvm87f
16030Please respect copyright.PENANAA5wJ1xXstJ
16030Please respect copyright.PENANAqcm0yGLURs
Tak kalah hebatnya, Indun menggasak lobangku dengan tanpa kompromi. Badan kurusnya maju mundur secepat bor listrik. Aku mengerang-erang tidak karuan. Suara lobangku berdecit-decit karena banjir dan gesekan dengan penis Indun. Benar-benar gila malam ini. Aku sudah tidak ingat lagi berapa lama aku digenjot Indun. Suaraku penuh nafsu bertukar kata-kata mesra dengan suamiku. Indun seolah-olah tak pernah lelah. Tubuhnya sudah banjir keringat. Stamina mudanya benar-benar membanggakan. Keringat juga membanjiri tubuhku. Sementara suara suamiku juga meraung-raung kenikmatan, semoga kamar dia di perjalan dinas itu kamar yang kedap suara. Beberapa saat kemudian aku kehabisan tenaga. Kuminta Indun untuk berhenti sejenak. Pemuda itu nampak terengah-engah sehabis menggenjotku habis-habisan. Setelah itu kami melanjutkan permainan kami. Indun dengan kuatnya menggenjotku habis-habisan. Aku tak tahu lagi apa yang kecerecaukan di telepon, tapi nampaknya suamiku juga sama saja. Beberapa saat kemudian aku dan suamiku sama-sama berteriak, kami sama-sama keluar. Aku terengah-engah mengatur nafasku. Lalu suamiku memberi salam mesra dan ciuman jarak jauh. Kami betul-betul terpuaskan malam ini. Setelah ngobrol-ngobrol singkat, suamiku menutup teleponnya. Di kamarku, Indun masih menggenjotku pelan-pelan. Dia belum keluar rupanya. Wah, gila. Aku kawatir jepitanku mungkin sudah tidak mempan buat penisnya yang masih tumbuh. Kubiarkan penis pemuda itu mengobok-obok vaginaku. Tiba-tiba kudorong Indun, sehingga lepas penis dari lobangku.
16030Please respect copyright.PENANAfZS5DypE4w
16030Please respect copyright.PENANA6QmfXtgZg6
16030Please respect copyright.PENANAoPde3OxlJQ
“Ohhh”, lenguhnya kecewa.
16030Please respect copyright.PENANAx31f4oUYNC
16030Please respect copyright.PENANAB7kjIfcbQB
16030Please respect copyright.PENANAu2AwOuwr3G
Lalu aku tarik dia naik ke tempat tidur, dan aku segera menungging di depannya. Indun tahu maksudku. Dia segera mengarahkan penisnya ke vaginaku. Tapi segera kupegang penis itu dan kuarahkan ke lobang yang lain. Pantatku! Mungkin di sanalah penis Indun akan dijepit dengan maksimal, pikirku tanpa pertimbangan. Indun sadar apa yang kulakukan. Disodokkannya penisnya ke lobang pantatku. Tapi lobang itu ternyata masih terlalu kecil bahkan buat penis Indun. Aku berdiri dan menyuruhnya menunggu. Lalu aku turun dan mengambil jelli organik dari dalam rak obat di kamar mandi. Dengan setia Indun menunggu dengan penis yang juga setia mengacung. Jelli itu kuoleskan ke seluruh batang Indun, dan sebagian kuusap-usapkan ke sekitar lobang pantatku. Kembali aku menunggingkan pantatku. Indun mengarahkan kotolnya kembali dan pelan-pelan lobang itu berhasil di terobosnya.
16030Please respect copyright.PENANAAJCmAo2WLl
16030Please respect copyright.PENANArePLq5hcJO
16030Please respect copyright.PENANAUJbkH6Cb77
“Ohhhhh…..” desisku. Sensasinya sangat luar biasa. Pelan-pelan batang penis itu menyusup di lobang yang sempit itu.
16030Please respect copyright.PENANA3RL9Gws5op
16030Please respect copyright.PENANAZbbKoA4JcD
16030Please respect copyright.PENANAcGFGmEVqIh
Indun mengerang keras. Setengah perjalanan, penis itu berhenti. Baru separo yang masuk. Indun terengah-engah, begitu juga aku.
16030Please respect copyright.PENANAn9gen3NJwD
16030Please respect copyright.PENANA1mmuRx0Glf
16030Please respect copyright.PENANAE1qd5LTwpD
“Pelan-pelan, Ndun…” bisikku.
16030Please respect copyright.PENANAVSivyGrM2V
16030Please respect copyright.PENANAqjM1CXXD97
16030Please respect copyright.PENANA24e4OM9A5E
Indun memegang bongkahan pantatku, dan kembali menyodokkan penisnya ke lobangku. Dan akhirnya seluruh batang itu masuk manis dalam lobang pantatku.
16030Please respect copyright.PENANABbZ3pP46AE
16030Please respect copyright.PENANAlh7KTbPsjr
16030Please respect copyright.PENANADGR8jm6Cc8
“Ohhh, Tuhan…” rasanya sangat luar biasa, antara sakit dan nikmat yang tak terceritakan. Aku mengerang. Kami berdiam beberapa menit, membiarkan lobangku terbiasa dengan batang penis itu. Setelah itu Indun mulai memaju mundukan pinggangnya. Rasanya luar biasa. Pengalaman baru yang membuatku ketagihan. Beberapa saat kemudian, Indun mengerang-erang keras. Dia memaksakan menggejot pantatku dengan cepat, tapi karena sangat sempit,
16030Please respect copyright.PENANAhyJ9H6XZgI
16030Please respect copyright.PENANAm8AiduPDWq
16030Please respect copyright.PENANA1kMmtdsOhq
genjotannya tidak bisa lancar. Kemudian,
16030Please respect copyright.PENANA2E0UOeLkzb
16030Please respect copyright.PENANAJCwh4WmYMI
16030Please respect copyright.PENANAZ29c4xkhQW
“ohhhhh…”
16030Please respect copyright.PENANAqjIBuyjtmT
16030Please respect copyright.PENANAC0FbaN2hN1
16030Please respect copyright.PENANAV3OLCMDjYM
Indun memuncratkan spermanya dalam pantatku. Crot…Aku tersungkur dan Indun terlentang ke belakang. Muncratannya sebagian mengenai punggungku. Kami sama-sama terengah-engah dan kelelahan yang luar biasa. Aku membalikkan tubuhku dan memeluk Indun yang terkapar tanpa daya. Kami berpelukan dengan telanjang bulat sepanjang malam.
16030Please respect copyright.PENANAqX4Dmzm8WE
16030Please respect copyright.PENANA8p6FjHUIq7
16030Please respect copyright.PENANAHMY79AehGy
########################
16030Please respect copyright.PENANAIwzTAkOWET
16030Please respect copyright.PENANAeIjeKhJyyI
16030Please respect copyright.PENANAkcQCq8ok9e
Paginya, aku bangun jam 6 pagi. ABG itu masih ada dalam pelukanku. Oh, Tuhan. Untung aku mengunci kamarku. Mbok Imah tetangga yang biasa bantuin ngurusin anak-anak sudah terdengar suaranya di belakang. Oh.. Apa yang sudah kulakukan tadi malam, aku benar-benar tidak habis pikir. Kalau malam waktu itu benar-benar hanya sebuah kecelakaan. Tapi malam ini, aku dan Indun benar-benar melakukannya dengan penuh kesadaran. Apa yang kulakukan pada anak abg ini? Aku jadi gelisah memikirkannya, aku takut membuat anak ini menjadi anak yang salah jalan. Rasa bersalah itu membuatku merasa bertambah sayang pada anak kecil itu. Kurangkul kembali tubuh kecil itu dan kuciumin pipinya. Tubuh kami masih sama-sama telanjang. Aku lihat si Indun masih nyenyak tidur. Mukanya nampak manis sekali pagi itu. Aku mengecup pipi anak itu dan membangunkannya.
16030Please respect copyright.PENANAqY8XlM0LVE
16030Please respect copyright.PENANALYkPHXte9d
16030Please respect copyright.PENANASGlfkkLBRd
“Ndun… Bangun. Kamu sekolah khan?” bisikku.
16030Please respect copyright.PENANAN9NQxeOTMw
16030Please respect copyright.PENANAkgiLvutUY9
16030Please respect copyright.PENANAy5G3gLdpmz
Indun nampak kaget dan segera duduk.
16030Please respect copyright.PENANAaE6RNVvnbL
16030Please respect copyright.PENANAxp4SxvwvPi
16030Please respect copyright.PENANA8BqIf1RTxh
“Oh, Bu.. Maaf aku kesiangan…” katanya gugup.
16030Please respect copyright.PENANAUY1NWkfmLX
16030Please respect copyright.PENANASxLan6Yqo4
16030Please respect copyright.PENANAanhuOnsZrt
“Gak papa Ndun, aku yang salah mengajakmu tadi malam”
16030Please respect copyright.PENANA3J5vR4d2IZ
16030Please respect copyright.PENANAsLLH8vt9tm
16030Please respect copyright.PENANAmjr7TaGDbk
Kami berpandangan.
16030Please respect copyright.PENANAPrspjXe6Tv
16030Please respect copyright.PENANAfjoTDQXNxP
16030Please respect copyright.PENANAR8UDBwY4LA
“Maaf Bu. Aku benar-benar tidak sopan”
16030Please respect copyright.PENANAoswcGaXd6e
16030Please respect copyright.PENANA15y2Jrq5Bq
16030Please respect copyright.PENANAdvM43TlWSe
“Lho, khan bukan kamu yang mengajak kita tidur bersama. Aku yang salah Ndun” bisikku pelan.
16030Please respect copyright.PENANAIBUNF4VcrP
16030Please respect copyright.PENANAYzGSN7nUrb
16030Please respect copyright.PENANA3cznggEa43
Indun menatapku, “Aku sayang sama Ibu…” katanya pelan.
16030Please respect copyright.PENANAxqRO4wkCqu
16030Please respect copyright.PENANAL7DIx4HMxn
16030Please respect copyright.PENANAq9aZh3d6Qj
“Ndun, kamu punya pacar?”
16030Please respect copyright.PENANASr5Bmg7ekW
16030Please respect copyright.PENANAu1BAIC4y4j
16030Please respect copyright.PENANA8r3Y0msXWw
“Belum, bu”
16030Please respect copyright.PENANA5iqKJlQv9W
16030Please respect copyright.PENANAzGlmYa11fG
16030Please respect copyright.PENANAAzZf87bXNq
“Kamu janji ya jangan cerita-cerita ke siapa-siapa ya soal kita”
16030Please respect copyright.PENANAgWMYgCCuak
16030Please respect copyright.PENANAMVcyaYF6cD
16030Please respect copyright.PENANAZoJUuv0LGG
“Iya bu, gak mungkinlah”
16030Please respect copyright.PENANAxRvEYGqYvY
16030Please respect copyright.PENANATb0vzmptlM
16030Please respect copyright.PENANA8xl6t2Lq54
“Aku takut kamu rusak karena aku”
16030Please respect copyright.PENANAREyuip9nyQ
16030Please respect copyright.PENANAz9QjBwPhMh
16030Please respect copyright.PENANAAWImNHdNvq
“Gak kok Bu, aku sayang sama Ibu”
16030Please respect copyright.PENANAqxCNz0nhAi
16030Please respect copyright.PENANATOqmhQ4lwM
16030Please respect copyright.PENANAkbXZrXSvuN
“Kamu jangan melakukan ini ke sembarang orang ya” kataku kawatir.
16030Please respect copyright.PENANAduAciiq6GY
16030Please respect copyright.PENANAh5tFBVSiwz
16030Please respect copyright.PENANAGFG7K6dzwm
“Tidak Bu, aku bukan cowok seperti itu. Tapi kalau sama Ibu, masih boleh ya…” katanya pelan.
16030Please respect copyright.PENANAKJW61DnyCR
16030Please respect copyright.PENANA67qbSOzHHX
16030Please respect copyright.PENANA9eiWeJf6a5
Tiba-tiba aku sangat ingin memeluk anak itu.
16030Please respect copyright.PENANAOWxNBlLpbc
16030Please respect copyright.PENANA20BfCzyAzl
16030Please respect copyright.PENANA94d9NmeJJj
“Aku juga sayang kamu Ndun. Sini Ibu peluk” Indun mendekat dan kami berpelukan sambil berdiri. Tangannya merangkul pinggangku, dan aku memegang pantatnya. Kami berpelukan lama dan saling berpandangan. Lalu bibir kami saling berpagutan. Gila, aku benar-benar serasa berpacaran dengan anak kecil itu. Mulut kami saling bergumul dengan panasnya.
16030Please respect copyright.PENANAcuxrqgsyOn
16030Please respect copyright.PENANAyxytB1qtLl
16030Please respect copyright.PENANA0hEZcMKBWF
Aku lihat penis anak itu masih tegak berdiri, mungkin karena efek pagi hari. Tanganku meraih batang itu dan mengocoknya pelan-pelan.
16030Please respect copyright.PENANAVUtJbAiOyQ
16030Please respect copyright.PENANAGBwpWAdDDC
16030Please respect copyright.PENANA2OJsyKaw0B
Aku berpikir cepat, karena pagi ini Indun harus sekolah, aku harus segera menuntaskan ketegangan penis itu. Aku segera membalikkan tubuhku dan berpegangan pada meja rias. Sambil melihat Indun lewat cermin aku menyuruhnya.
16030Please respect copyright.PENANAlQeOtqdLRI
16030Please respect copyright.PENANA6wcYzi4uIM
16030Please respect copyright.PENANAYmIXtifIZY
“Ndun, kamu pakai jeli itu lagi. Cepat masukin lagi penismu ke pantat Ibu”
16030Please respect copyright.PENANABPpUjcJi6B
16030Please respect copyright.PENANAyNMbdSudOV
16030Please respect copyright.PENANAASZFz1HRwS
Indun buru-buru melumas batangnya. Aku menyorongkan bungkahan pantatku. Dari cermin aku dapat melihat muku dan badanku sendiri. Ohh… agak malu juga aku melihat tubuhku yang mulai membengkak di sana-sini, tapi masih penuh dengan nafsu birahi.
16030Please respect copyright.PENANAWT0DV5RoOB
16030Please respect copyright.PENANARwoBQMzdwT
16030Please respect copyright.PENANA0QtjL7QwdO
“Cepat Ndun, nanti kamu terlambat sekolah”, perintahku.
16030Please respect copyright.PENANARYf4n6b1q2
16030Please respect copyright.PENANA6FiDnazkXz
16030Please respect copyright.PENANAiUNX89Akj2
Sambil memeluk perutku, Indun mendorong penisnya masuk ke lobang pantatku. Lobang yang semalam sudah disodok-sodok itu segera menerima batang yang mengeras itu. Segera kami sudah melakukan persetubuhan lagi. Aku dapat melihat adegan seksi itu lewat cermin, di mana mukaku terlihat sangat nafsu dan juga muka Indun yang mengerang-erang di belakangku.
16030Please respect copyright.PENANAOXqDS3Dp75
16030Please respect copyright.PENANAVTAbq4wHKQ
16030Please respect copyright.PENANAEVnaZslZsb
“Ayo, Ndun, sodok yang kuat”
16030Please respect copyright.PENANAeDFEWGoDSw
16030Please respect copyright.PENANAFBhEYmBD0D
16030Please respect copyright.PENANAM5OqV9Tu6S
“Iyyyaaa.. Bu”
16030Please respect copyright.PENANAsLDuhZtAwG
16030Please respect copyright.PENANAGP8avscasz
16030Please respect copyright.PENANAd8vTKgsE98
“Terusss… Cepat”
16030Please respect copyright.PENANAbss2KshoNw
16030Please respect copyright.PENANAJ062sqY6fb
16030Please respect copyright.PENANAzwre8CcfGq
Sodokan-sodokan Indun semakin cepat. Lobang pantatku semakin elastis menerima batang imut itu. Sungguh kenikmatan yang luar biasa. Tidak berapa lama kemudian kami berdua sama-sama mencapai puncak kenikmatan. Indun membiarkan cairan spermanya meluncur deras dalam pantatku. Kami sama-sama terengah-engah menikmati puncak yang barusan kami daki.
16030Please respect copyright.PENANAJEvw9KRSC6
16030Please respect copyright.PENANARIBY0OMGmF
16030Please respect copyright.PENANAY2uxU9zovj
“Ohhh…”
16030Please respect copyright.PENANAbtfQH4wLTP
16030Please respect copyright.PENANAahGY2VRuBP
16030Please respect copyright.PENANAFemgVKNhR5
Sejenak kemudian aku lepaskan pantatku dari penisnya.
16030Please respect copyright.PENANAStcUGmbMxn
16030Please respect copyright.PENANAl8SciOsreC
16030Please respect copyright.PENANANolPNrJTQT
“Udah Ndun. Sana kamu mandi, pulang. Nanti kamu terlambat lho sekolahnya” kataku sambil tersenyum.
16030Please respect copyright.PENANAX13JnJ5X0m
16030Please respect copyright.PENANACzcWcDfdwz
16030Please respect copyright.PENANAkjx5PAG9Rr
Indun mencari-cari pakaiannya. Tiba-tiba kami sadar kalau celana Indun ada di ruang tamu. Aku suruh si Indun nunggu di kamar, dan aku segera berpakaian dan keluar ke ruang tamu. Moga-moga belum ada yang menemukan celana itu. Untungnya celana itu teronggok di bawah sofa dan terselip, sehingga Mbok Imah yang biasanya sibuk dulu menyiapkan sarapan belum sempat membereskan ruang tamu. Celana itu segera kuambil dan kubawa ke kamar. Si Indun yang tadinya nampak panik berubah tenang. Setelah memakai celananya, Indun kusuruh cepat-cepat keluar ke ruang tamu dan mengambil tas belajarnya yang semalam tergeletak di meja tamu. Setelah itu dia pamit pulang. Aku segera mandi. Di kamar mandi aku merasakan sedikit perih di bagian lobang pantatku. Baru kali ini lobang itu menjadi alat seks, itu pun justru dengan anak kecil yang belum tahu apa-apa. Ada sedikit rasa sesal, tapi segera kuguyur kepalaku untuk menghilangkan rasa gundah di dadaku.
16030Please respect copyright.PENANAeTuJm7zO4c
16030Please respect copyright.PENANAO8jEOjfwLW
16030Please respect copyright.PENANAr8pKlwBKGb
######################
16030Please respect copyright.PENANAiRd623hGfv
16030Please respect copyright.PENANAQ3sXyCsiJv
16030Please respect copyright.PENANAeH0FRwrxCZ
Sorenya Indun kembali main ke rumah. Dia sudah sibuk membereskan buku-buku di gazebo kami. Malam itu Indun tidur lagi di kamarku. Mas Prasojo baru pulang besok harinya. Selama berjam-jam kami kembali bercinta. Kami saling berpelukan dan berbagi kasih selayaknya sepasang kekasih. Tapi sebelum jam 1 aku suruh Indun untuk segera tidur, aku kawatir sekolahnya akan terganggu karena aktivitasku.
16030Please respect copyright.PENANAZ7INq3wmnM
16030Please respect copyright.PENANA5SRWvXDZ76
16030Please respect copyright.PENANAnRnBO1xxjk
“Ndun, tadi kamu di sekolah gimana?” bisikku setelah kami selesai ronde ke tiga. Kami berpelukan dengan mesra di tengah ranjang.
16030Please respect copyright.PENANAJRmGLeWdhh
16030Please respect copyright.PENANAVvSSh3fiis
16030Please respect copyright.PENANA6up3FEfcwn
“Biasa aja Bu”
16030Please respect copyright.PENANAE6ULxSAZxC
16030Please respect copyright.PENANA32sdgRw7eu
16030Please respect copyright.PENANAiJzdt1s7Ou
“Kamu gak kelelahan atau ngantuk di sekolah?”
16030Please respect copyright.PENANAWgG2ZwvPc2
16030Please respect copyright.PENANA9d698Van3A
16030Please respect copyright.PENANA8pYWQvodul
“Iya Bu, sedikit. Tapi gak papa, aku tadi sempat tidur siang”
16030Please respect copyright.PENANAYO0BfsQb2B
16030Please respect copyright.PENANA8d8PUKvwqy
16030Please respect copyright.PENANAO69H6vUbfx
“Aku takut menganggu sekolahmu”
16030Please respect copyright.PENANAzGx17S8xyY
16030Please respect copyright.PENANAnqUihZiWw5
16030Please respect copyright.PENANAb3Hva7IcsL
“Gak kok Bu. Tadi aku bisa ngikutin pelajaran”
16030Please respect copyright.PENANAsFBqSk4nx9
16030Please respect copyright.PENANAl5MHsdjuma
16030Please respect copyright.PENANALAU523n2pV
“Okelah kalau gitu. Tapi setelah ini kamu tidur ya, gak usah diterusin dulu”
16030Please respect copyright.PENANA5FmCoGpmJl
16030Please respect copyright.PENANAQvSs2gvbDU
16030Please respect copyright.PENANAHHMWleGQnr
“Iya Bu”
16030Please respect copyright.PENANAXyW4VYEhj9
16030Please respect copyright.PENANAvzuZOogPFv
16030Please respect copyright.PENANAuD2AC72rpt
“Besok Mas Prasojo pulang, kamu gak bisa nginap disini”
16030Please respect copyright.PENANAwlkwhzXHJd
16030Please respect copyright.PENANAXMWOSv4zkX
16030Please respect copyright.PENANA99WD6EG6id
“Iya, Bu. Tapi kapan-kapan saya siap menemani Ibu di sini”
16030Please respect copyright.PENANAbGBhojKmtc
16030Please respect copyright.PENANAjAwzIwgowx
16030Please respect copyright.PENANAErM2PWuEQC
“Yee…. maunya. Ya gak papa”, kataku sambil mencubit pinggangnya.
16030Please respect copyright.PENANAiozVircrpo
16030Please respect copyright.PENANAqwClbjzmYN
16030Please respect copyright.PENANA4XmIiufZaP
“Aku mau jadi pacar Ibu”
16030Please respect copyright.PENANAuQYn65AlMC
16030Please respect copyright.PENANAP87mtbYS0W
16030Please respect copyright.PENANAyRIs7E2GDN
“Lho aku khan sudah bersuami?”
16030Please respect copyright.PENANA4y8qz1JuCV
16030Please respect copyright.PENANA1TZliCFcez
16030Please respect copyright.PENANAfLteQc4Iil
“Ya gak papa, jadi apa saja deh”
16030Please respect copyright.PENANA54GmdNsrap
16030Please respect copyright.PENANAyEzVyHa7Jq
16030Please respect copyright.PENANAhhDYtRRVyg
“Aku justru kasihan sama kamu. Besok-besok kalau kamu udah siap, kamu cari pacar yang bener ya?”
16030Please respect copyright.PENANAHPXKWgj7UG
16030Please respect copyright.PENANAaGiwqXGlLo
16030Please respect copyright.PENANA9PTniKARIB
“Iya Bu. Aku tetap sayang sama Ibu. Mau dijadiin apa saja juga mau”
16030Please respect copyright.PENANAiIxXE9339H
16030Please respect copyright.PENANAt7ZHM85N3u
16030Please respect copyright.PENANARoNFnFmvji
“Idihh.. ya udah. Bobok yuk” kataku kelelahan.
16030Please respect copyright.PENANAojLHLXhTUK
16030Please respect copyright.PENANAGoFrfFsFkt
16030Please respect copyright.PENANAj8MVQS6JTQ
Kami tidur berpelukan sampai pagi.
16030Please respect copyright.PENANAJHA1AgjTOe
16030Please respect copyright.PENANAA37raIsOnc
16030Please respect copyright.PENANAVLYmVQCCvq
#######################
16030Please respect copyright.PENANA6kcPJnikXH
16030Please respect copyright.PENANAPepwrJCJql
16030Please respect copyright.PENANAOsnhhiG9zp
Setelah malam itu, aku semakin sering bercinta dengan Indun. Kapan pun ada kesempatan, kami berdua akan melakukannya. Indun sangat memperhatikan bayi dalam kandunganku. Setiap ada kesempatan, dia menciumi perutku dan mengelus-elusnya. Kasihan juga aku lihat anak kecil itu sudah merasa harus jadi bapak. Herannya, aku juga kecanduan dengan penis kecil anak itu. Padahal aku sudah punya penis yang jauh lebih besar dan tersedia untukku. Bayangkan, beda usiaku dengan Indun mungkin sekitar 27 tahun. Bahkan anak itu lebih cocok menjadi adik anak-anakku. Tapi hubungan kami bertambah mesra seiring usia kehamilanku yang semakin membesar. Indun bahkan sering ikut menemaniku ke dokter tatkala suamiku sedang dinas keluar. Indun semakin perhatian padaku dan anak dalam kandunganku. Kami sangat bahagia karena bayi dalam kandunganku berada dalam kondisi sehat. Aku selalu mengingatkan Indun untuk tetap fokus pada sekolahnya, dan jangan terlalu memikirkan anaknya. Yang paling tidak bisa dicegah adalah, Indun semakin lama semakin kecanduan lobang pantatku. Lama-lama aku juga merasakan hal yang sama. Seolah-olah lobang pantatku menjadi milik eksklusif Indun, sementara lobang-lobangku yang lain dibagi antara Indun dan suamiku. Sampai sekarang, suamiku tidak pernah tahu kalau pantatku sudah dijebol oleh Indun. Lama-lama aku kawatir juga dengan cerita tentang hubungan kelamin lewat pantat dapat menimbulkan berbagai penyakit, termasuk AIDS. Aku akhirnya menyediakan kondom untuk Indun kalau dia minta lobang pantatku. Indun sih oke-oke saja. Dia juga kawatir, walaupun dia sangat senang ketika masuk ke lubang pantatku.
16030Please respect copyright.PENANA0oci6lLeiJ
16030Please respect copyright.PENANAIl3Zzkf2jh
16030Please respect copyright.PENANAmmQ2mrxNBs
Untung aku dan suamiku juga kadang-kadang memakai kondom, sehingga aku tidak canggung lagi membeli kondom di apotik. Bahkan aku sering mendapat kondom gratis dari kelurahan. Mungkin karena masih masa pertumbuhan, dan sering kupakai, aku melihat lama kelamaan penis Indun juga mengalami pembesaran. Penis yang semakin berpengalaman itu tidak lagi seperti penis imut pada waktu pertama kali masuk ke vaginaku, tapi sudah menjelma menjadi penis dewasa dan berurat ketika tegang. Aku sadar, kalau aku adalah salah satu sebab dari pertumbuhan instant dari penis Indun. Kekuatan penis Indun juga semakin luar biasa. Dia tidak lagi gampang keluar, bahkan kalau dipikir-pikir, dia mungkin lebih kuat dari suamiku. Karena perutku semakin membesar aku jadi sering pakai celana legging yang lentur dan baju kaos ketat yang berbahan sangat lentur. Kalau di rumah aku bahkan hanya pakai kaos panjang tanpa bawahan. Orang pasti mengira aku selalu pakai cd, padahal sering aku malas memakainya. Entah karena gawan ibu hamil atau karena nafsu birahiku yang semakin gila.
16030Please respect copyright.PENANAGp7WLJGyoX
16030Please respect copyright.PENANADF0IJjLd7q
16030Please respect copyright.PENANAe3YYJ8SP54
##########################
16030Please respect copyright.PENANAzzRr7bPlk3
16030Please respect copyright.PENANAXP3kPMAIZR
16030Please respect copyright.PENANAE6rwIieDi1
Waktu ibu Indun mau naik haji, aku ikut sibuk dengan ibu-ibu kampung untuk mempersiapkan pengajian haji. Biasalah, kalau mau naik haji pasti hebohnya minta ampun. Aku termasuk dekat dengan ibu Indun. Namanya bu Masuroh, yang biasa dipanggil Bu Ro. Karena keluarga Indun termasuk keluarga yang terpandang di desa kami, maka acara pengajian itu menjadi acara yang besar-besaran. Banyak ibu-ibu yang ikut sibuk di rumah Bu Ro. Kalau aku ke sana aku lebih sering karena ingin ketemu Indun. Acara pengajian dan keberadaan Mas Prasojo di rumah membuat kesempatanku bertemu dengan Indun menjadi sangat terbatas. Sudah lama Indun tidak merasakan lobang pantatku. Aku sendiri bingung bagaimana mencari kesempatan untuk ketemu Indun. Walaupun aku sering pergi ke rumahnya dan kadang-kadang juga diantar Indun untuk berbelanja sesuatu untuk keperluan pengajian, tapi tetap saja kami tidak punya kesempatan untuk bercinta. Akhirnya pada saat pengajian besar itu aku mendapatkan ide. Sorenya, segera kutelepon Indun menggunakan telepon rumah, karena aku sangat hati-hati memakai hp, apalagi untuk urusan Indun.
16030Please respect copyright.PENANA5EIfUwlv6y
16030Please respect copyright.PENANAoAIKuDkE2Z
16030Please respect copyright.PENANA5tVtzFwXPQ
“Assalamu’alaikum, Bu. Ini Bu Lani. Gimana Bu persiapan nanti malam, sudah beres semua?”
16030Please respect copyright.PENANAEuuMmqpLQK
16030Please respect copyright.PENANAvS88Sechtw
16030Please respect copyright.PENANAr1rhGgNLYl
“Oh, Bu Lani. Sudah Bu. Nanti datangnya agak sorean ya bu. Kalau gak ada Ibu, kita bingung nih” jawab Bu Ro.
16030Please respect copyright.PENANAsdinH4MGOv
16030Please respect copyright.PENANA3wJOFEUhFY
16030Please respect copyright.PENANAA6oOOeESTv
“Iya, beres Bu. Saya sama Bu Anjar sudah kangenan setelah magrib langsung kesitu, kok Bu. Indun ada Bu Ro?”
16030Please respect copyright.PENANAhwQbPfyvCb
16030Please respect copyright.PENANA5ryyL8DAjx
16030Please respect copyright.PENANAUoBQ7OD5dG
“Ada Bu, sebentar ya Bu”
16030Please respect copyright.PENANA9tnngp0HwB
16030Please respect copyright.PENANAVew1gqDJXB
16030Please respect copyright.PENANAb6vVloV0qk
Setelah Indun yang memegang telepon, aku segera bilang:
16030Please respect copyright.PENANAv8qmi5pPeA
16030Please respect copyright.PENANAz7YpebTlIW
16030Please respect copyright.PENANANlFd2bfxY6
“Ndun nanti malam kamu pake celana yang bisa dibuka depannya ya” kataku pelan
16030Please respect copyright.PENANAHomBzHp5rI
16030Please respect copyright.PENANArpCH0l7Qv9
16030Please respect copyright.PENANALWo7UJysfc
“Iya Bu” jawab Indun agak bingung.
16030Please respect copyright.PENANAPEF47oPFFZ
16030Please respect copyright.PENANAmGL0WLCN6N
16030Please respect copyright.PENANAkcyqON3NKO
“Terus kamu pakai kondom kamu…”
16030Please respect copyright.PENANAnTnUrt1BYl
16030Please respect copyright.PENANAmXamX8D80o
16030Please respect copyright.PENANAoCEUK6UXix
Malam itu pengajian dilangsungkan dengan besar-besaran. Halaman RW kami yang luas hampir tidak bisa menampung jama’ah yang datang dari seluruh penjuru kota. Bu Ro memang tokoh yang disegani masyarakat. Aku datang bersama ibu-ibu RT dengan memakai baju atasan longgar yang menutup sampai bawah pinggang. Bawahannya aku memakai legging ketat, karena memang lagi biasa dipakai ibu-ibu pada saat ini. Apalagi aku lagi hamil, pasti orang-orang pada maklum akan kondisiku. Yang tidak biasa adalah bahwa aku tidak memakai apapun di balik celana leggingku. Sengaja aku tinggalkan cdku di rumah, karena aku punya sebuah ide untuk Indun. Setelah semua urusan kepanitiaan beres, aku segera bergabung dengan ibu-ibu jama’ah pengajian. Tapi kemudian aku dan beberapa ibu yang lain pindah ke halaman, karena lebih bebas dan bisa berdiri. Hanya saja halaman itu sudah sangat penuh dan berdesak-desakan. Justru aku memilih tempat yang paling ramai oleh pengunjung. Di kejauhan aku melihat Indun dan memberinya kode untuk mengikutiku. Indun beranjak menuju ke arahku, sementara aku mengajak Bu Anjar untuk ke sebuah lokasi di bawah pohon di lapangan RW. Lokasi itu agak gelap karena bayangan lampu tertutup rindangnya pohon. Walaupun demikian, banyak anggota jama’ah di situ yang berdiri berdesak-desakan.
16030Please respect copyright.PENANAN4SRju2Hys
16030Please respect copyright.PENANABJYyp3XGU9
16030Please respect copyright.PENANA1PbJBpol2C
“Kita sini aja Bu, kalau Ibu mau. Tapi kalau ibu keberatan, silakan Ibu pindah ke sana” kataku pada Bu Anjar.
16030Please respect copyright.PENANAjN0LBCSHD8
16030Please respect copyright.PENANAhPdmdZvd7j
16030Please respect copyright.PENANAXZXn82ekCd
“Gak papa Bu, di sini lebih bebas. Bisa bolos kalau udah kemaleman, hihihi..” kata Bu Anjar.
16030Please respect copyright.PENANAxPIc9ZEoV5
16030Please respect copyright.PENANAYHSrCuRkFc
16030Please respect copyright.PENANAvndnP3llQT
“Iya , ya. Biasanya pengajian ginian bisa sampai jam 12 lho”
16030Please respect copyright.PENANA8sOLwTPIo2
16030Please respect copyright.PENANAwdPqV8QwWs
16030Please respect copyright.PENANAbLIOvlROGb
Kami lalu bercakap-cakap dengan seru sambil mendengarkan pengajian. Ternyata di sebelah Bu Anjar adan Bu Kesti yang juara negrumpi. Kami segera terlibat pembicaraan serius sambil sekali-kali mendengarkan ceramah kalau pas ada cerita-cerita lucu. Kami berdiri agak di barisan tengah, Bu Anjar dan Bu Kesti mendapat tempat duduk di sebelahku.
16030Please respect copyright.PENANAjZ8iHgqwum
16030Please respect copyright.PENANA25ne90CAmo
16030Please respect copyright.PENANAgool6UEFyW
“Bu, monggo kalau mau duduk” tawarnya padaku.
16030Please respect copyright.PENANAB10C9Zq5Rp
16030Please respect copyright.PENANA7rlx2kuEsk
16030Please respect copyright.PENANAlFdJDB30AZ
“Wah gak usah Bu. Saya lebih suka berdiri gini aja” jawabku. Padahal aku sedang menunggu Indun yang sedang berusaha menyibak kerumunan menuju ke arah kami.
16030Please respect copyright.PENANAnm4cxQ1RR1
16030Please respect copyright.PENANAVrpkktE9Ut
16030Please respect copyright.PENANAhNnfg5OmDY
Akhirnya Indun tiba di belakangku. Dua ibu-ibu sebelahku tidak memperhatikan kehadiran Indun, tapi aku melirik anak muda itu dan menyuruhnya berdiri tepat di belakangku. Aku bergeser berdiri sedikit di belakang bangku Bu Anjar dan Bu Kesti. Sementara Indun dengan segera berdiri tepat di belakangku. Dengan diam-diam aku menempelkan pantatku ke badan Indun. Indun tersenyum dan memajukan badannya. Pantatku yang semlohai segera menempel pada penis Indun yang sudah tegang di balik celananya.
16030Please respect copyright.PENANAxEyuFML6d8
16030Please respect copyright.PENANAZiP4ovazYH
16030Please respect copyright.PENANAZhJoXSzR35
Aku berbisik pada Indun, “buka, Ndun. Udah pakai kondom?”
16030Please respect copyright.PENANAlZFZRYFZ7L
16030Please respect copyright.PENANA9ak1OTprvG
16030Please respect copyright.PENANAMcsSOdhKgM
Indun mengangguk dan membuka risliting celananya. Segera tersembul batangnya yang sudah mengeras. Segera kusibakkan baju panjangku ke atas dan nampaklah leggingku sudah kuberi lobang di bagian belahan pantatku. Indun nampak terkejut, dan sekaligus mengerti maksudku. Dengan pelan-pelan diarahkannya batang kerasnya ke lobang pantatku. Dan, slepppp. Masuklah batang itu ke lobang favoritnya. Tangan Indun masuk ke dalam bajuku sambil mengelus-elus perutku. Batangnya berada di dalam lobangku sambil sesekali dimaju mundurin. Kami bercinta di tengah keramaian dengan tanpa ada yang menyadarinya. Walaupun begitu aku tetap bercakap-cakap dengan dua ibu-ibu tetanggaku itu. Sementara di kanan kiri kami orang-orang sibuk mendengarkan ceramah dengan berdesak-desakan.
16030Please respect copyright.PENANA8NnyzQceMv
16030Please respect copyright.PENANAyKBsvCpCF3
16030Please respect copyright.PENANAegJTK6sWtV
Sekitar satu jam Indun memelukku dalam gelap dari belakang. Tiba-tiba vaginaku berkedut-kedut, pengen ikut disodok. Kalau dari belakang berarti aku harus lebih nunduk lagi. Pelan-pelan kutarik keluar penis Indun dan kulepas kondomnya. Aku kembali mengarahkannya, kali ini ke lubang vaginaku. Indun mengerti. Lalu, bless.. dengan lancarnya penis itu masuk ke vaginaku dari belakang. Ohh, enak sekali. Aku mulai tidak konsentrasi terhadap ceramah maupun obrolan dua ibu-ibu itu. Karena hanya sesekali kami bergoyang, maka adegan persetubuhan itu berlangsung cukup lama. Kepalaku sudah mulai berkunang-kunang kenikmatan. Di tengkukku aku merasakan nafas Indun semakin ngos-ngosan. Beberapa saat kemudian, aku mengalami orgasme hebat, tanganku gemetar dan langsung memegang sandaran bangku di depanku. Indun juga kemudian memuncratkan maninya dalam vaginaku. Kami berdua hampir bersamaan mengalami orgasme itu. Setelah agak reda, aku mendorong Indun dan mengeluarkan penisnya. Cepat-cepat Indun memasukkan dalam celananya, dan kuturunkan baju bagian belakangku. Aku dan ibu-ibu itu memutuskan untuk pulang sebelum acara selesai. Untung saja aku dan Indun sudah selesai. Dengan mengedipkan mata, aku menyuruh Indun untuk meninggalkan lokasi. Akhirnya terpuaskan juga hasrat kami setelah hari-hari yang sibuk yang memisahkan kami.
ns 15.158.61.6da2