“Aaahhh… Aaahhh… Teruss… Teruss… Entot aku lebih kenceng, Baang.” Dari belakang Bang Ujang menggenjot memekku dengan ganas. Membuat vaginaku yang sudah orgasme dua kali, kini kembali basah untuk kesekian kalinya. Aku didoggy dengan begitu liar.
“Jepit kontol Abang, Neng. Aahhh… Aahhh… Jepit kontol Abang pake lubang memek kamu,” pinta Bang Ujang, dan aku langsung menuruti keinginannya. Aku menjepit batang kontolnya, yang membuat genjotan kontolnya jadi terasa jauh lebih nikmat dari biasanya.
Kontol yang besar, panjang, dan keras ini. Terus mengaduk ngaduk lubang memekku tanpa ampun. Bang Ujang sudah melakukan ini setiap hari sepanjang aku bekerja di sini. Selama 3 bulan lebih aku bekerja di bengkel ini, pasca warnet tempat aku bekerja ditutup.
Sejujurnya ini lah yang membuat aku memilih untuk gak punya pacar. Meski ada belasan cowo di sekolahku yang mendekatiku, mengejarku, bahkan berusaha meratukan aku. Tapi aku sebagai wanita juga sadar diri, aku tak mungkin bisa setia kepada mereka juga.
Karena setiap hari aku selalu dientot oleh beberapa kontol cowo sekaligus. Aku gak bisa hidup hanya dengan satu kontol. Dikekang hanya boleh menggenjot kontolnya, sedangkan dari kecil aku sudah terbiasa dientot oleh berbagai pria. Aku ini sangat lah binal.
Ketimbang aku nekat menerima mereka dan berujung menghancurkan hati mereka. Lebih baik aku tidak punya pacar sampai aku siap. Setidaknya sampai keuanganku membaik, dan tidak bisa dikontolin sembarangan cowo lagi. Kalo sekarang aku sering dientot cowo.
Banyak cowo yang bisa ngentotin aku dengan mudah. Kenapa? Karena aku memang gak bisa menolak mereka. Aku tak punya kuasa dan kekuatan untuk melawan mereka. Jadi aku hanya bisa parah, memekku digenjot oleh puluhan kontol pria yang terus berganti ganti.
Bang Ujang tiba tiba melepaskan kedua tanganku, dan kini kedua tangannya berpindah jadi meremas kedua toketku dari belakang. “Aaahhh… Aaahhh… Baang, gelii banget. Dientot sambil putingku dimainin itu geli banget. Aaahhh… Aaahhh… Aku sukaa.”
Bang Ujang pun terus memainkan kedua putingku dengan kedua jari telunjuknya. “Emang Abang berniat bikin kamu muncrat berkali-kali kan. Dan Abang udah hafal kamu lemah di puting kamu. Kalo dientot doang butuh waktu lama bikin kamu orgasme lagi kan.”
“I-Iyaa, Baang. Aaahhh… Aaahhh… Abang bener. Emang Abang yang paling ngerti aku. Aku makin sayang sama Abang. Makin suka dikontolin sama Abang. Aaahhh… Aaahhh… Teruss Baang,” jawabku yang dia memang sudah paham bagaimana cara bikin aku puas.
Dia menggenjot vaginaku semakin cepat, sambil kedua jarinya terus memilin kedua putingku saat itu. Kontolnya yang membuat vaginaku terasa penuh, terus menghentak memekku yang semakin lama semakin becek. Cairanku mengalir keluar semakin banyak.
“Aahhh… Aahhh… Jangan ditahan yaa, Neng. Kalo mau keluar keluarin aja. Aahhh… Aahhh… Memek kamu udah becek banget. Kontol Abang yang ada di dalem memek kamu. Bisa ngerasain kalo kamu udah banjir lagi,” kata Bang Ujang dan aku mengangguk saat itu.
Kedua toketku terus diremas dengan ganasnya, dan kedua putingku mulai ditarik tarik menggunakan kedua jari telunjuk dan jempolnya. “Ga—Gak mungkin bisa ditahan, Bang. Aaahhh! Aaahhh! Abang makin ganas aja genjot memekku. Aku makin becek, Bang.”
Sebenarnya yang membuatku makin becek adalah kedua putingku yang dimainkan ini. Kedua putingku yang ditindik ketika digesek bikin aku merinding ke sekujur tubuh. Dan Bang Ujang terus menyerang kedua putingku tanpa ampun. Sampai aku menjerit jerit hebat.
4 menit permainan berlalu, sudah 4 menit lamanya aku digenjot Bang Ujang dengan posisi doggy style. Aku sudah semakin tak tahan, memekku semakin meronta ronta ingin menyemburkan cairan. Aku masih berusaha tahan, setidaknya bertahan sampai lima menit.
Namun sayangnya aku tak mampu melakukannya. 30 detik setelah 4 menit berlalu, aku akhirnya sudah tak bisa bertahan lagi. “Aaahhh! Baang aku muncrat! Cairanku keluar lagii! Aaahhh!! Aaahhh!! Abang ganas banget! Aku keluaar, Bangg! Aaahhh!! AAAHHHH!!!”
Aku berteriak lagi untuk kesekian kalinya, dan cairan memekku langsung menyembur deras berjatuhan ke kasur. Kasur lantai yang digunakan Bang Ujang jadi basah kuyup saat itu. Bang Ujang yang melihatku orgasme, dia langsung mencabut kontolnya dari vaginaku.
“Kamu udah keluar, sekarang kita ganti posisi lagi. Gantian kamu yang di atas, Abang yang di bawah yaa. Pake posisi woman on top kaya biasanya,” perintah Bang Ujang. Dia minta aku untuk gantian genjot kontolnya. Tanpa ragu aku pun menuruti permintaan dia.
Bang Ujang pun langsung tiduran di atas tempat tidurnya. Aku pun langsung naik ke atas pangkuan Bang Ujang. Aku genggam batang kontolnya, dan aku masukkan lagi ke dalam lubang memekku. “A-Aaahhh… Kalo dari atas, kontol Abang berasa masuk dalem banget.”
Aku dorong pantatku ke bawah, hingga seluruh kontolnya ambles masuk ke dalam memekku saat itu. “Iyaa, biar kamu cepet keluar lagi. Abang paling suka kalo ngeliat kamu orgasme. Ngeliat kamu muncrat muncrat nyemburin cairan. Serius Abang resep liatnya tuh.”
Dari atas langsung aku goyangkan pantatku naik turun. Awalnya aku lakukan perlahan, namun semakin lama aku percepat tempo genjotan pantatku. Kontol Bang Ujang berasa masuk semakin dalam jika berada di posisi ini. Bahkan beberapa kali bisa mentok.
“Aaahhh… Aaahhh… Iyaa, Baang. Kalo aku yang di atas, kontol Abang bisa mentokin memek aku sesekali. Aaahhh… Aaahhh… Berasa hampir nyentuh dinding rahim aku kontol Abang,” jawabku yang semakin cepat menggenjot kontolnya. Bang Ujang pun melihat aku.
Di matanya aku adalah tontonan yang indah. Gadis jilboobs yang cantik sedang menari di atas tubuhnya yang kurus dan hitam. Meski Bang Ujang tubuhnya kurus, tapi dia punya kontol yang panjang. Kontol panjang adalah kontol idaman semua wanita di dunia.
Aku terus menggenjot kontol Bang Ujang, sampai tiba tiba saat aku sedang asyik menggenjot kontol bosku ini. Bang Iqbal tiba tiba masuk ke dalam bengkel. “Wiih, lagi main kuda kudaan nih. Boleh join gak, Bang Ujang? Kebetulan lagi konak juga nih joni gua haha.”
Bang Ujang dengan santainya, langsung mengizinkan Bang Iqbal untuk join dalam permainan kami. “Join aja, tuh lubang pantatnya Zaina masih kosong. Bisa lu kontolin lubang anusnya. Kan dia udah sering dianal juga, Zaina bantuin Bang Iqbal kontolin anus kamu ya.”
“I-Iyaa, Bang. Sini Bang Iqbaal, masukin kontol Abang ke lubang anus aku. Aku buka lubang anusku nih. Abang tinggal masukin aja,” jawabku sambil ngebuka lubang pantatku pakai kedua tangan. Bang Iqbal langsung pasang posisi, dia arahin kontolnya ke anusku ini.
“Emang paling demen kalo udah ngontolin pantatnya Zaina. Fungsi kamu kan di sini selain kerja juga buat dientot kita hahaha. A-Aahhh… Langsung masuk kontol gua akhirnya,” kata Bang Iqbal, yang dengan mudahnya kontol dia masuk ke dalam lubang pantat aku.551Please respect copyright.PENANAfIfT4gQFbV
Note : Untuk baca kelanjutan ceritanya silahkan kunjungi 551Please respect copyright.PENANAWk2RPcIeAK
https://karyakarsa.com/beelesmanaaa/series/jilboob-liar-miskin-series-end551Please respect copyright.PENANA54y18WKSO0
https://novelkita.online/series/pacar-hijabku-fantasiku/551Please respect copyright.PENANARYtiVIOuun