
Mataku sampai tak berkedip selama beberapa detik. Ketika melihat istriku malah menggeliat penuh nikmat saat kedua toketnya dijilati oleh kedua rampok itu. Dia mendesah dan mengerang seolah apa yang mereka lakukan begitu merangsang bagi Raline pada saat itu.
Raline menggeliat erotis dengan kedua tangannya yang terangkat dan terikat tali tambang warna coklat sepertiku. “Teruss… Teruss… Aaahhh! Aaahhh! Jangan berhenti, tolong hisap juga putingku! Tolong hisap yang kuat dan gigit putingku. Aaahhh! Aku sudah gak tahan!”
Mendengar permohonan Raline itu, mereka berdua pun menuruti perkataan Raline. Mulut mereka berdua sontak melahap kedua toket Raline secara bersamaan. Mereka melakukan hal yang sama persis, seperti yang dilakukan saat mereka merangsang Raline tadi.
Kedua mulut mereka, menjilati dan menghisap kuat kedua puting Raline dengan sangat brutal. Dan tak hanya sampai di situ, mulut mereka berdua menarik kedua toket Raline secara bersamaan. “Aaahhh! Nikmaat! Aaahhh! Maafin aku, suamiku! Ini memang terlalu nikmaat!”
Kedua toket istriku itu kini penuh dengan air liur pria lain yang bukan aku. Penuh air liur pria lain yang bukan suaminya. Dan mereka berdua melakukan itu tanpa ampun. “Gilaa enak banget nih toket disedotnya. Slurrrppp!!! Baahh! Mantap bener emang toket kerdus satu ini!”
Kedua puting Raline sampai ditarik-tarik oleh kedua mulut mereka. Dan itu membuat aku semakin shock dan mentalku makin gak karuan. “Sudaah! Raline kenapa kamu malah jadi seperti ini! Kenapa kamu malah minta mereka terus menghisap kedua dada kamu, Ralinee!”
“Aku gak bisa mengontrol nafsuku, Mass! Mmmhhh!! Mmmhhh!! Aaahhh!! Bahkan vaginaku sudah becek, Mass! Hanya dengan nenenin mereka berdua! Vaginaku sudah sangat basah!” kata Raline dan ketika aku melihat celana dalamnya. Vagina Raline sudah banjir parah.
“Ehh iyaa anjiirr, hahaha. Memeknya disentuh aja belum udah ngocor deres begini. Sampe ngalir ke lantai cairan memeknya. Konyolnya lagi suaminya aja kagak tau bininya bisa kaya gini. Hahahaha,” ungkap si perampok putih sambil terus menghisap puting kiri istriku ini.
“Mass! Aku mohon maafin dan relakan aku disetubuhi mereka, Mass! Ooohhh!! Aku sudah tak bisa mengendalikan diriku! Mas Adam sendiri sudah tau dulunya aku wanita binal yang nakaal!” balas Raline dan aku sama sekali gak bisa menerima hal ini. Aku salah sangka.
“Kamu udah gila, Ralinee! Suami normal mana yang akan rela istrinya dinikmati pria lain! Ralinee melawan laah!! Raline itu semua hanya masa lalu kamu! Kamu yang sekarang adalah istri yang baik dan taat!” jawabku yang berusaha menyadarkan kembali Raline saat itu.
Perampok hitam itu sontak tertawa terbahak-bahak ketika mendengar perkataanku. “Buahahahaha!! Anjiing! Anjiing! Suaminya sok bijak banget bangsat! Berusaha nyadarin cewe binal yang lagi dinikmatin tubuhnya. Otaknya emang udah gak waras suami cewe kerdus ini!”
Tubuh Raline terlihat sampai gemeteran, dan aku sama sekali gak paham. Raline? Apakah rasa nikmat yang kamu rasakan memang sebesar itu? Istriku ini, bahkan tak pernah bereaksi sampai seperti itu tubuhnya saat bersamaku. Tiga tahun pernikahan tak pernah ada.
Tapi dia sampai gemeteran bukan main, seolah dia sedang kena tremor tingkat tinggi. Apakah itu gemeteran karena trauma? “Sudaah, Mass. Aaahhh!! Aaahhh!! Aku sampe mau keluaar, Mass! Cairan vaginaku sampai menumpuk di kantung kemihku! Ini sudah lama sekali!”
Raline kembali melanjutkan perkataannya lagi kepadaku. Dan aku semakin gak percaya. “Selama tiga tahun pernikahan kita, Maass! Aku gak pernah merasakan kenikmatan sehebat ini! Aaahhh!! Aaahhh!! Aku tak pernah merasakan klimaks dan orgasme dari batangmu itu, Mass!”
Tak berhenti sampai di situ, Raline benar-benar menyatakan semua perasaan yang selama ini dia pendam. “Ooohhh!! Ooohhh!! Mass aku tak puas saat bermain denganmu! Mereka melakukannya dengan benar dan baik! Aaahhh!! Aku keluaar, Mass!! AAAHHHHH!!!”
Raline tiba-tiba berteriak sangat keras, sambil memejamkan mata dengan sangat kuat. Dan tepat di depan mataku aku bisa melihat, keluar cairan seperti air kencing dari lubang vagina istriku. A-Apa itu sebenarnya? Kenapa tak pernah terjadi saat dia bersama aku di kasur?
Bahkan jari mereka belum menyentuh vagina istriku, apa lagi penis mereka pun belum masuk ke dalam vagina istriku. Tapi Raline sudah bereaksi sehebat ini. Kenapa Raline begitu mudah klimaks saat bersama pria lain? Sedangkan bersamaku, sudah 5 menit pun gak keluar.
Mereka bertiga para perampok ini semakin menertawai aku. Karena istriku bisa dengan mudah dibuat klimaks oleh mereka. Bahkan tak sampai 5 menit, dari pertama kali punggung istriku diciumi. Sampai mereka menghisap dan menyedot kedua toket istriku dengan brutalnya.
Tubuhku kini ikut gemetar penuh amarah dan kesedihan. Aku gak percaya istriku bisa melakukan hal seperti ini kepadaku yang sudah menerima masa lalunya. “Ralinee! Aku sama sekali gak menyangka sifat aslimu ternyata seperti ini! Aku bener-bener gak nyangkaa, Ralinee!”
“Hahahahaha!! Anjiing ekspresi muka suaminya kocak banget ngeliat istrinya ngocor deres memeknya. Aduuh, emang udah gila suami satu ini. Dia yang gak bisa muasin istrinya. Malah dia yang marah,” kata perampok putih yang ketawa keras banget di depanku saat itu.
“Maafin aku, Mass. Aku udah benar-benar malu sudah berbuat seperti ini. Semoga Mas Adam masih bisa memaafkan aku. Mereka gak akan berhenti hanya sampai di sini, Mass!” balas Raline yang seketika meneteskan air mata. Dan dia malah menangis ketika baru saja klimaks.
“Aku tak percaya dengan air matamu lagi, Ralinee! Kamu wanita yang pintar sandiwara! Semuanya aku telah melihatnya! Betapa kamu memohon kepada mereka untuk menghisap dadamu, Ralinee!!” sergahku yang rasanya aku tak mampu percaya dengan istri sahku lagi ini.
Sampai tiba-tiba mereka berdua menarik celana dalam merah renda istriku. Sampai celana dalam itu terlepas dari kedua kakinya. Celana dalam itu sudah basah kuyup, terkena cairan vagina istriku yang menyembur deras keluar. Dan celana dalam itu dibuang jauh-jauh.
Kedua kaki istriku dibuka dan direntangkan lebar-lebar. Dan mereka menunjukkan lubang vagina istriku yang sangat basah. “Niih, liaatt!! Begini harusnya istri diperlakukan! Bukan matanya yang dibikin basah tapi memeknya! Dasar suami tolol gak tau diri! Lemah bangsat!!”
Sampai si perampok hitam, dia menyentuh klitoris istriku. Dan sontak istriku yang sedang menangis. Dia seketika mendesah keras lagi. “Sudaah aku mohon sudaah! Jangan buat sisi liarku keluar lebih dari ini! Aku mohon jangan hilangkan kewarasanku lagi! Tolong sudahi!”
Namun si perampok hitam gak peduli, klitoris istriku seketika ditekan. Dan tiba-tiba si perampok putih memasukkan jari tengahnya ke dalam lubang vagina istriku. “Kamu udah ngerasa kenikmatan yang besar kan, sayang? Buat apa lagi kamu membohongi dirimu lagi?”
Note : Untuk baca kelanjutan ceritanya silahkan kunjungi 17976Please respect copyright.PENANA7fSePD4wxV
https://karyakarsa.com/beelesmana37/series/istri-hijabku-digenjot-rampok-series-end17976Please respect copyright.PENANApKWFrqxA4J
https://novelkita.online/series/istri-hijabku-dinikmati-rampok-end/
https://victie.com/app/books/67
ns 15.158.61.6da2