Aku merasa mulai frustasi karena gak bisa berbuat apa-apa saat istriku dipaksa menghisap penis perampok itu di depan mataku. “Hebaat! Isepannya kenceng parah sih ini! Aahhh! Aahhh! Istri solehah yang taat ternyata jago nyepong juga. Hahaha… Ngagetin sih ini.”
Dan saat itu aku melihat dengan mata kepalaku sendiri. Kepala Raline yang ikut bergerak maju mundur mengocok penis perampok itu. “Sudaah! Aku rasa sudah cukup! Sudah 10 menit lebih kamu memaksa istri sayaa untuk menghisap kemaluan kamu! Sudah cukup jangan lagii!”
Sampai tiba-tiba perampok itu mencabut penisnya dari mulut Raline. Aku pikir dia beneran mendengarkan perkataanku barusan. “Heyy, kerdus binal. Coba jelaskan ke suami lu ini. Gua cape dengerin dia ngebacot mulu! Suruh suami lu diem atau kepala lu gua bolongin!”
Raline pun menatap ke arahku dengan mulut yang belepotan penuh air liur saat itu. “Ma—Mass, tolong ikhlaskan aku Mass. Ini demi keselamatan kita berdua. Aku gak mau sampai ada salah satu dari kita yang mati. Aku akan melayani kamu, tapi tolong jangan sakiti suamiku.”
“Hah? Hahahaha… Kocaak sumpaah! Ini beneran kocak parah, hahahaha. Dasar laki gak bergunaa! Istri lu sampe berjuang memohon buat lu tetep hidup tolol! Tapi lu malah dengan egois ngebacot mulu minta dia buat berhenti!” kata si perampok yang menghina aku saat itu.
“Aku gak mau kehilangan kamu, Mass. Dan juga percuma aja, mereka membunuh kamu pun. Mereka akan tetep melakukan ini kepada aku, Mass. Dari pada rugi dua kali, aku kehilangan suami dan harga diri. Lebih baik korbanin salah satu aja,” balas istriku kepada aku.
“Ra—Raline, aku tak sanggup melihat kamu melakukan itu di hadapanku! Aku beneran marah dengan diriku yang lemah dan gak bisa berbuat apa-apa! Sehingga kamu sampai harus ngelakuin inii!” jawabku yang aku tau tujuan Raline agar kami berdua tetap bisa lanjut hidup.
Dan juga perkataan Raline benar, kalo kami melawan dan aku dibunuh pun. Mereka akan tetap menyetubuhi Raline dan berbuat sesukanya kepada Raline. Raline malah akan tambah hancur karena kehilangan aku dan harga dirinya. Perkataan dia sangat masuk akal sih.
“Tolong ikhlaskan aku, Mass. Hanya untuk mala mini saja. Setelah ini mereka pergi, aku tetap menjadi istrimu, Mass. Aku tetap menjadi milik kamu sampai kapan pun sayaangku,” kata Raline yang memintaku untuk mengerti posisi kami. Amarahku saat itu berubah jadi kesedihan.
Aku beneran menyesal aku gak bisa berbuat apa-apa. Karena meski aku gak takut mati dan memilih melawan. Mereka malah akan memilih membunuh Raline ketimbang aku. Mereka masih menodongkan senjata api itu ke kepala Raline. Dan aku sungguh takut pelatuk itu ditarik.
Perampok itu kembali menyodorkan penisnya ke mulut Raline. Dan istriku dengan sendirinya tanpa dipaksa sama sekali. Dia melahap penis perampok itu, bahkan perampok itu hanya diam. Dan Raline dengan sendirinya menghisap dan mengocok penis itu pakai mulutnya.
“Aahhh!! Aahhh!! Pinteerr cewe berhijab itu emang pengertian banget hahaha. Liaat nih bini lu nyepong kontol gua dengan sendirinya. Tanpa gua minta dan tanpa gua paksa sama sekali. Hahahaha,” ungkapnya sambil tertawa keras. Namun aku hanya bisa diam menonton.
Istriku mengocok penis perampok itu semakin ganas. Kepalanya bergerak maju mundur semakin cepat dan ganas. Suara hisapan mulutnya pun terdengar semakin keras dan buat batangku jadi ikut ngilu mendengarnya. Ralinee? Kenapa kamu bisa begitu lepas dan mudah?
Apa karena dulu kamu sudah terbiasa menghisap penis pacar kamu? Hanya dalam 10 menit lebih, Raline yang awalnya gemetar ketakutan. Kini dia terlihat begitu tenang seolah emang doyan sama penis perampok itu. Dia bahkan melakukan beberapa manuver tersendiri.
Di mana dia melahap dan menghisap kedua bola zakar perampok itu. Tanpa diminta dan diperintah sama sekali. “Aahhh!! Aahhh!! Gilaa gua sampe mau ngecrot anjiing! Aahhh!! Aahhh!! Jilbab binaal! Gua mau ngecrot di dalem mulut luu! Siapin buat nampung sperma gua!”7079Please respect copyright.PENANATNMvpOhlmR
7079Please respect copyright.PENANATDeuYDsLEH
Di depan mataku persis, Raline malah mengangguk sebagai tanda isyarat dia mengiyakan. Kini dia udah gak dipaksa lagi sama perampok itu. “Slurrrppp!!! Slurrrppp!!! Slurrrppp!!! Keluarin lah, asal kamu tidak menyakiti aku dan suamiku. Keluarin lah semuanya.”
Raline melahap lagi batang penis perampok itu. Dan aku melihat kemampuan blowjob Raline yang bahkan belum pernah aku lihat. Dia melakukan deepthroat tepat di hadapanku. “Aahhh!! Aahhh!! Anjiing bikin gua gak bisa nahan sperma gua! Makan nih peju! Aahhhhhh!!!”
Akhirnya si perampok itu ngecrot tepat di dalam mulut istriku. Bahkan sudah bukan di mulut lagi. Sudah menyentuh tenggorokan atau bahkan kerongkongan Raline. Aku seketika merinding setengah mati. Melihat istriku menerima dan menelan sperma pria lain di depanku.
Dia menerima dengan pasrah seluruh sperma itu tanpa perlawanan sama sekali. Dia menerima seluruh sperma yang bukan milik aku suaminya. “Ralinee! Buang dan jangan telan sperma itu! Aku mohon jangan lakuin ini di depan aku, Ralinee! Lepehin dan buang, Ralinee!”
Aku sampai berteriak memohon kepada Raline untuk membuang sperma perampok itu dari mulutnya. Karena kita gak pernah tau apakah penis perampok itu sehat atau enggak. Aku takut istriku nanti malah terkena penyakit. Aku sampai memohon terus menerus ke Raline.
Namun Raline sambil melihat ke arahku, dia menggeleng pelan sebagai tanda sanggahan. Aku tersentak dan melotot bukan main saat Raline tidak menuruti perkataanku. Dan di waktu yang bersamaan, aku melihat tenggorokannya bergerak menelan sperma itu.
“Hahahahaha!! Buahahahaha! Bini lu bahkan nelen sperma gua dengan sendirinya tanpa gua mintaa! Hahahaha!! Kayanya emang dari awal lu berdua udah ada masalah. Sampe bini lu aja gak mau nurutin perkataan lu!” kata perampok itu yang langsung menertawai sangat keras.
“Maafin aku, Mass. Aku melakukan ini demi membuat dia puas dan gak melukai kitaa. Mass tolong aku terpaksa melakukan ini. Meski dia gak minta tapi aku tau dia akan memaksa!” ungkap Raline yang lagi dan lagi meminta aku untuk mengerti. Namun perampok itu nyanggah.
“Kagak ada! Gua cuma bilang mau ngecrot di mulut lu doang! Gua kagak ada niat buat minta lu nelen sperma gua! Hahahaha! Liaat noh bini lu dengan sendirinya suka dan ketagihan kontol guaa!” jawab perampok itu dan sontak membuat aku makin frustasi pada malam itu.
“Ralinee, dia bahkan gak meminta kamu! Tapi kamu melakukannya dengan sendirinya! Apa maksud dari semua ini, Ralinee! Buat apa kamu melakukan sesuatu hal yang bahkan mereka gak mintaa!!” sergahku yang bahkan sampai membentak istriku saking aku emosinya.7079Please respect copyright.PENANAnLaFTSaBad
7079Please respect copyright.PENANAH7gIDcs5ku