Posisi perampok itu kini berada di depan istriku, dan entah kenapa dia tiba-tiba penisnya terlihat mengeras dan membesar. “A-Apa maksudnyaa! Kalian cukup ambil harta dan uang kami aja! Jangan menyentuh dan melukai siapapun di sini! Saya gak akan melapor nanti!”
Sambil terus menodongkan pistolnya ke kepala Raline. Perampok dengan topeng kain hitam itu mengeluarkan penisnya dari balik celananya. “Siapa yang akan percaya dengan perkataan lu, goblok! Dan siapa yang bilang setelah ini lu bakal tetep gua biarin hidup? Hah!!”
Raline menangis semakin histeris, saat perampok di depannya ngeluarin penis di depan wajahnya persis. “Mass tolong aku, Mass!! Mass mereka mau ngelakuin hal buruk sama aku! Aku gak mauu! Aku istri setia yang gak akan memuaskan orang lain! Tutup penis kamu ituu!!”
Raline sampai marah dan membentak, namun percuma aja. Perampok itu malah tiba-tiba menembak galon air mineral di ruang tamu. Seketika galonnya pecah dan airnya tumpah kemana-mana. Dan hal ini membuat Raline semakin gemetar ketakutan, termasuk aku juga.
Perampok itu tersenyum, sambil memberikan ancaman yang begitu nyata kepada Raline dan aku. “Kalo lu berontak atau ngelawan, kepala lu bakal pecah kaya galon air mineral itu. Aahh, atau kepala suami lu aja yang gua pecahin? Biar lu putus asa dan gak bisa ngelawan lagi.”
“Enggak, jangan suami aku tolong!! Kenapa kalian ngasih aku pilihan seperti inii!! Aku gak mau kehilangan suami akuu! Dia yang nafkahin aku dan dia yang berjuang buat akuu!!” kata Raline yang saat itu perampok akhirnya menodongkan pistolnya tepat di depan kepalaku persis.
“Yaa makanya lu jangan banyak bacot, goblok! Dalam 10 detik, lu gak ngelahap kontol gua! Gua pecahin kepala suami lu! Cepet masukin kontol gua ke mulut luu! Gak usah banyak dramaa!!” teriak perampok yang akhirnya membuat Raline ketakutan. Raline mandi keringat.
“Mass, maafin akuu. Aku gak berniat melakukan hal seperti ini, Mass. Aku istri yang selalu setia dan taat sama kamuu. Tapi aku gak mau kehilangan kamuu, Mass. Aku gak mau kehilangan cinta sejatikuu,” jawab Raline sambil menangis dan meminta izin kepadaku saat itu.
“Ra—Ralinee! Maafin aku yang lemah dan gak bisa berbuat apa-apa di situasi seperti ini! Aku sama sekali gak relaa! Aku sama sekali gak bisa nerima inii!” kataku yang aku juga sampai kena mental. Istriku sudah berniat melahap penis dari perampok itu yang gede banget serius.
Bahkan ukuran penis perampok itu, jauh lebih besar dari penis punyaku. Raline menangis terisak dan kembali berkata kepadaku. “Tapii ini demii gak ada korban jiwa yang jatuh, Mass!! Aku juga gak ingin! Aku juga gak mauu! Tapi aku gak mau kehilangan kamu, Mas!”
Perampok itu sampai muak, dan dia kembali menembakkan peluru ke arah atas. “Banyak bacot lu berdua anjiingg! Sepong tinggal sepong! Isep tinggal isep bangsat! Pake acara dramatis gak jelas! Sumpah mendingan gua matiin aja suami lu kalo banyak omong kaya gini!”
Dan sontak Raline langsung melahap penis perampok itu ke dalam mulutnya. Aku sampai gemetar tersentak hebat. Untuk pertama kalinya aku ngeliat istriku melahap penis cowo lain di depanku. Enggak, aku gak boleh egois dan kaya anak kecil. Dia ngelakuin ini demi aku.
Raline dengan tubuh gemetar ketakutan, dia menggerakkan kepalanya maju mundur dengan perlahan. Dia keliatan ragu-ragu dan gak ikhlas. “Nyepong apaan kaya gini! Masih kena gigi! Kocokannya pelan gak berasaa! Masa lu jadi istri gak bisa nyepong! Suami lu gimana hah!”
Perampok itu sontak langsung memegangi kepala istriku. Dan dia langsung menggenjot habis-habisan mulut istriku dengan penisnya. Raline sampai batuk-batuk. “Uggkhh!! Slurrrppp! Slurrrppp! Slurrrppp! Mmmhhh!! Mmmhhh!! Uggkhh!! Uggkhh!! Slurrrppp! Slurrrppp! Ugkh!!”
Aku sampai melotot kaget melihat istri tercintaku yang alim dan taat ini menghisap penis cowo lain di depanku. Aku sampai merasa marah, aku berusaha gak mempedulikan nyawaku. “Bajingaan!! Persetan mendingan gua mati aja ketimbang ngeliat istri gua diginiin!!”
Sampe tiba-tiba perampok itu beneran mainin kejiwaanku. Dia langsung mindahin pistolnya tepat ke jilbab warna merah yang dikenakan istriku. Sontak aku langsung gemeteran ketakutan. Aku sudah merelakan aku mati di sini, tapi dia malah menodongkan kepala istriku.
“Aahhh… Aahhh… Nahh gini baru mantep sepongannya. Lu mau ngapain barusan? Mau lebih milih mati ketimbang nonton bini lu nyepong kontol gua? Yaa gua tembak mati aja bini lu. Apa susahnya?” kata perampok itu, seolah dia beneran maksa aku buat nonton kejadian ini.
“Beneran bajingan! Kalian beneran ibliiss! Kalian memaksa perempuan ngelakuin seks dengan ancaman kematian kaya gini!! Beneran bajingaan!!” balasku yang beneran sampe marah tapi juga gak bisa berbuat apa-apa. Kepala istriku bisa ditembak hancur sama mereka.
“Hahaha… Sepongan istri lu mantep juga sih. Aahhh… Aahhh… Udah gak kena gigi lagi waktu digenjot paksa begini. Coba lidahnya digerakin sayang. Jilatin lubang kencing gua yang bener,” jawab si perampok itu. Dan Raline langsung menurut menjilati lubang kencing orang ini.
Genjotan penisnya di mulut istriku bener-bener brutal. Sampai air liur istriku muncrat gak karuan kemana-mana. Pipi tembem istriku dan dagunya sampai penuh dengan air liurnya sendiri. Saking besarnya penis yang masuk ke dalam mulutnya. Istriku sampai kesulitan parah.
“Slurrrppp!! Slurrrppp!! Slurrrppp!! Slurrrppp!!” Namun entah kenapa setelah aku perhatikan. Lama kelamaan hisapan mulut istriku malah semakin kuat dan kenceng. Aku melihat dari rahangnya yang kembang kempis. Dan juga suara hisapan mulutnya yang keras.
Mulut istriku yang biasanya hanya menghisap dan mengulum penisku seorang. Kini dia melakukannya untuk pria lain. Dan dia bener-bener seolah dijadikan budak dari penis perampok itu. Karena apapun yang dilakukan perampok itu, Raline sama sekali hanya bisa diam pasrah.
Meski begitu satu-satunya yang menyadarkan aku adalah tangisan Raline. Dia masih menangis meski dia menghisap penis perampok itu dengan ganas dan leluasa. “Ra—Ralinee? Ke—Kenapa kamu malah keliatan menikmati begitu? Raline aku harap ini cuma pikiranku aja!”
Raline menggeleng pelan, dia tak bisa menjawab perkataanku karena mulutnya masih disumpal oleh penis perampok itu. Dan perampok itu pun ketawa. “Hahahaha… Liat bini lu suka banget ngisep kontol gua anjiing! Hahahaha… Isepannya ganas parah, sampe masuk semua ini.”
Raline beneran masukin seluruh penis perampok itu ke dalam mulutnya. Sampai terlihat tenggorokan Raline ikut tersodok penis dari perampok itu. Aku merinding setengah mati, aku gak kuat melihat istriku melayani dan menghisap penis lain. Meski aku tau ini terpaksa sekali.7169Please respect copyright.PENANAksKPdoLVUh
7169Please respect copyright.PENANAWyEkuGaaSa