Kedua tali bra istriku diturunkan dari kedua lengannya. Sambil mereka berdua terus menjilati bagian luar kedua toket istriku. Sementara itu perampok bertopeng hitam melepaskan kancing bra yang dikenakan istriku dari belakang. Yang membuat sontak bra istriku pun jatuh.
Dan membuat kedua toket istriku terpampang jelas di hadapan ketiga perampok yang berada di dekatku. “Uuhh, tobrut tapi bulet dan kenceng parah ini sih. Bentuk toketnya bulet kaya melon, gua suka banget bentuk toket begini. Kenceng parah masih padet banget juga nih.”
Si perampok hitam dengan lancangnya menekan nekan toket kanan istriku dengan jari telunjuknya. “Su—Sudaah, aku mohon sudah. Aku gak mau membuat suamiku sakit hati lebih dari ini. Aku mohon jangan lakuin hal ini. Ambil saja barang kami dan tolong langsung pergi.”
Raline sifatnya seketika berubah, aku gak tau dia sedang acting atau memang dia gak mau ngelakuin seks dengan mereka. “Udah laah! Istri saya udah nolak dan gak mau ngelayanin kalian! Ini jatuhnya bisa pemerkosaan kalo kalian tetep memaksa! Udah lepasin istri sayaa!!”
Namun mereka berdua gak mendengarkan aku dan Raline. Mereka berdua saling bertatapan langsung mereka menatapku sambil tersenyum licik. “Apakah benar istri lu gak mau ngelayanin kita? Apa dia cuma berusaha membuat lu percaya lagi sama dia? Hahaha… Kasian.”
Sampai tiba-tiba tangan mereka berdua mencubit kedua puting istriku. Dan kedua puting istriku ditarik ke depan, sampai kulit toketnya ikut tertarik. Sontak istriku langsung menjerit dan mendesah keras. Sambil dia memejamkan mata, memasang wajah menikmati itu.
“Aaahhh! Ja—Jangan langsung main kenceng begini. Pu—Puting aku ini sangat sensitif. Salah satu bagian tubuhku yang paling sensitif. Aku mohon perlakukan lah dengan lemah lembut,” kata istriku yang malah berkata seperti itu. Bukan menolak lagi seperti barusan tadi.
“Main yang lembut yaa? Mana main kitaa? Hahahaha… Kita ini rampok yaa mainnya brutal. Kalo gak brutal yaa gak puass. Broo hajar putingnya terus. Kita bikin sampe keras, tegang, dan membesar ke ukuran maksimalnya,” balas si rampok putih yang ketawa keras.
Mereka berdua sontak terus menerus mencubit dan menarik kedua puting istriku terus menerus. Dalam setiap kali tarikan, kedua puting istriku beneran langsung membesar dan menjadi sangat tegang. Bahkan putingnya yang bulat, mulai mengeras dan menjadi mancung.
“Aaahhh! Aaahhh! Sudaah hentikan jangan seperti ini! Mass maafin aku, Mass! Aku gak berniat memberikan tubuhku kepada mereka! Tapi mereka yang memaksa aku seperti ini, Mass!” kata Raline yang wajahnya terlihat mau menangis. Aku sampai merasa kasihan ke dia.
“Kalian mau apaa!! Saya bakal kasih apapun asal kalian mau lepasin istri saya! Dia udah gak mau dan nolak! Kalian mau uang? Kalian mau berapa! Tinggal ngomong aja mau berapa!” bentakku yang berusaha melindungi istriku. Meski sudah dua kali tadi mengecewakan aku ini.
Mereka berdua malah terus tertawa, sambil puluhan kali kedua tangan mereka mencubit dan menarik kedua puting istriku. “Aaahhh! Aaahhh! Aku sudah gak tahaan! Aku sudah gak bisa lagii! Tolong emut puting akuu! Aku mohon tolong hisap dan emut putingku!”
Sontak aku langsung shock setengah mati. Kenapa tiba-tiba istriku bicara kaya gini? Hanya dalam dua menit berselang? “Ra—Ralinee? Kenapa kamu ngomong kaya gitu barusan! Kamu tadi memohon agar mereka berhenti! Sekarang kamu malah minta mereka kaya begitu!”
Raline dengan wajah binalnya, dia meminta maaf kepada aku. Dengan wajah yang penuh keringat saat itu. “Maafin aku, Mass. Tapi aku tak bisa mengendalikan tubuhku lagi. Rangsangan dari mereka terlalu hebat. Ngebuat aku gak bisa mengontrol nafsu dan pikiranku.”
Mereka sontak langsung ketawa kenceng, setelah mendengar Raline meminta mereka untuk menghisap kedua toketnya. “Buahahahaha!! Mana yang katanya bini lu nolak? Kuping lu budek? Tuli kah? Bini lu malah minta ke kami buat ngenyot kedua toketnya bersamaan tadi.”
“Aku sudah gak tahan, Mass. Nafsuku sudah tak terbendung lagi. Mas sudah tau kalo putingku sangat sensitif. Bahkan hanya dengan nenenin Mas aja. Aku bisa horny beraat,” kata Raline yang dia meminta aku memaklumi dia. Tapi aku sama sekali gak bisa maklumin hal ini.
“Udah laah, bini lu udah minta toketnya dikenyot sama kita. Broo, lu toket kiri gua toket kanan. Kita kasih apa yang dia minta barusan ke kita. Sambil kita ajarin ke suaminya. Gimana cara muasin cewe yang bener,” balas si perampok putih yang bikin aku langsung emosi parah.
Sementara tanpa aku sadari, perampok dengan topeng coklat. Dia merekam semua kejadian ini. Dia menggunakan ponselnya yang ditaruh di meja ruang tamu. Yang angle yang dia pilih beneran menangkap semua adegan. Kecuali hanya aku aja yang gak masuk ke kamera.
Mereka berdua sontak langsung menjilati kedua puting istriku secara bersamaan. Perampok hitam di sisi kanan, dan perampok putih di sisi kiri. Mereka berdua memainkan kedua puting istriku dengan lidah mereka. Mereka memutar-mutarkan lidah mereka saat itu.
“Aaahhh… Aaahhh… Enak banget yaa ampun. Mmmhhh… Mmmhhh… Aaahhh… Suamiku maafin aku, sayaang. Maafin istri kamu ini yang binal. Maafin aku yang gak taat sama kamu, Maass,” ungkap istriku yang racauannya mulai mengatakan hal yang menyakiti hatiku.
“Hebaat, putingnya keras banget. Makin dijilat masih bisa lebih keras lagi. Kayanya nih cewe sebelum jadi istri yang taat. Dia dulu binal parah deh. Dan sekarang baru tobat dia,” kata si perampok hitam sambil lidahnya terus bergerak naik turun menjilati puting kanan istriku ini.
Gilanya lagi, aku sampai gak memahami Raline lagi pada malam itu. Dia malah mengakui masa lalunya yang kelam. “Aaahhh… Aaahhh… Kalian bener, dulu aku memang cewe binal yang gak bisa tahan kalo gak digenjot. Ooohhh… Ooohhh… Aku hanya berusaha mengendalikan diri.”
Sementara itu si perampok coklat menaruh hpnya. Dia mendekati Raline, aku kira dia awalnya mau ikut gabung. Tapi ternyata enggak, dia mengangkat kedua ketiak Raline. Dan mengikat kedua pergelangan tangan Raline. Agar kedua ketiaknya terus terangkat ke atas juga.
Si perampok coklat kembali ke posisinya yang berada gak jauh di depanku. Sambil dia memuji pose tubuh istriku yang menggeliat gak karuan. “Nahh kalo kaya gini kan mantap posisinya. Keliatan seksi dan erotis parah sih. Meski pake hijab, tapi seksinya bukan main ini.”
Kedua toket istriku terus dijilat dan dihisap sambil kedua tangannya terangkat ke atas. Membuat istriku terlihat begitu indah, seksi dan begitu menawan. “Lebih kerass. Aaahhh… Aaahhh… Hisap putingku lebih keras lagi. Aku udah lama gak nenenin cowo senikmat inii.”6443Please respect copyright.PENANAqb8WxGl4jN
6443Please respect copyright.PENANAAqTqXpd1dE