Pagi haripun tiba, Aku yang terbangun di lantai kamar terkejut dan panik mengingat kejadian semalam yang terjadi di kamarku. Dengan cepat Akupun langsung bangun hendak bersiap untuk berangkat ke sekolah, namun Aku ada yang salah dengan penglihatanku.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMGyfNR2XBh
"Kenapa ini? Siapa kau?"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Dvvu3Baym
Setelahku terbangun tiba tiba seluruh objek baik itu lemari, meja belajar, tempat tidur dan apapun itu semua terlihat berwarna hijau serta kini di kamarku terdapat beberapa orang yang tampak pucat serta memakai pakaian yang kumuh diam di berbagai penjuru kamar. Hanya rasa panik yang kurasakan dan takut saat melihat kearah orang yang ada dikamarku.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ5gzP9X01O
"IBU….MAWAR…"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwuZlbj9sDV
Dengan berteriak Akupun turun dan berniat untuk meminta bantuan kepada mereka berdua. Tapi karena seluruh benda yang kulihat semua berwarna hijau Aku sedikit kesulitan untuk berjalan dan sempat beberapa kali terpeleset saat menuruni anak tangga. Juga banyak sekali orang yang sama seperti di kamarku tadi diam di berbagai penjuru rumah.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdvU4ZZqrSt
"Ibu, Mawar, kenapa semua jadi berwarna hijau?"
"-Kakak?"
"Idul?"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9WFoxmv3ht
Setelah sampai di lantai bawah kudapati ibu serta Mawar tengah berada di dapur sedang menyiapkan untuk sarapan pagi. Tapi setelah mendatangi kearah mereka, terlihat jelas dari wajah mereka seperti melihat sesuatu yang sangat menakjubkan ke arahku.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡimlwcYNgEY
"Kakak kenapa dengan mata kakak?"
"-Hah? Emang ada apa dengan mataku?"
"Idul, coba kamu bercermin terlebih dahulu!"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmTOqxWQC3G
Mereka berdua tampak begitu terkejut setelah melihat ke arahku dan menyuruhku untuk bercermin. Karena di dekat dapur ada sebuah cermin Akupun langsung menuju kesana dan melihat diriku sendiri.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlMrhjn5HXV
"EHHH??? KENAPA INI?"211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLQGmKoMrsD
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHdOoPfgHYR
Setelah bercermin Aku sangat terkejut saat melihat sosok diriku sendiri.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2MCbcoBtEf
"Mataku mengeluarkan api?"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡutiZZ1A82U
Terlihat begitu jelas dipantulan cermin kedua mataku tampak mengeluarkan api yang berkobar di seluruh kelopak mata.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD1mqn4p9nF
(*Cekrek, *Cekrek)
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK3kBeSyIVM
"Oi, sedang apa kau?"
"Yah, kakak menjadi sangat keren seperti ini, jadi Mawar foto saja buat status"
"Jangan di sebarinlah, sini"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdwHIlEAU92
(*Grab)
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFHIbQ6S181
"Ah, kak…"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKJaESlxFMi
Di tengah kepanikanku ini Mawar mendadak langsung mengambil foto diriku yang berubah seperti ini, dengan cepat Akupun merampas handphone miliknya dan langsung menghapus foto tersebut. Karena masih belum paham dengan kondisi yang terjadi, Aku tidak ingin informasi tersebut tersebar luas dan sebisa mungkin Aku juga menghindari orang lain agar tidak mengetahui kondisiku saat ini.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkAke1HqXg8
"Eh ini foto yang kau ambil tadikan?"
"-Kenapa memang?"
"Ini diriku yang biasa"
"-Eh?"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUhBZzM1yrN
Saat Aku hendak menghapus foto yang di ambil Mawar, foto tersebut tidak memperlihatkan mataku yang berkobar api dan hanya tampak mata putih dengan pupil hitam normal.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmJ4LE9YTyX
"Kenapa dengan matamu itu dul? Apa tidak panas?"
"-Aku juga tidak tahu bu, setelah bangun tidur penglihatanku jadi hijau semua dan Aku juga baru tahu kalau ternyata di mataku berkobar api seperti ini"
"Apa tidak panas Kak?"
"-Tidak terasa apapun, normal seperti biasa saja. Tapi tahu bahwa ada api berkobar di mata membuatku takut"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGyVLY0bpYj
Dengan tenang kami bertiga coba untuk mencari solusi untuk menangani mataku ini. Ibu sempat untuk memanggil ambulans guna membawaku ke rumah sakit untuk perawatan, namun karena belum mengerti kondisi saat ini Akupun menentang keputusan ibu dan mengusulkan agar ayah pulang terlebih dahulu.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzVwXybCxCb
"Halo?, ayah, Idul sepertinya menderita penyakit"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb9wgVluc8s
Ibupun langsung menelpon ayah dan menjelaskan bahwa mendadak Aku terkena penyakit serius yang dapat mengancam nyawa, bahkan ibu sempat menangis di telepon agar ayah langsung bergegas pulang kerumah. Yah, Aku bukannya tidak suka juga sih, karena mungkin dengan penjelasan ibu yang seperti itu dapat membawa ayah pulang lebih cepat. Tetapi Aku juga sudah memberitahu bahwa tidak ada rasa sakit sama sekali dari kobaran api di mataku ini, yang ada hanya penglihatanku yang berubah menjadi warna hijau serta melihat sosok lain yang ada di rumah.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuWuBLfpW9r
"Kak… "
"-Kenapa? Kau terlihat gelisah sekali"
"Tadi kakak bilang kalau kakak bisa melihat sosok orang lain yang ada dirumah ini kan?"
"-Hmm, yah begitulah. Ada yang dipojok sana, dan ada juga yang melayang diudara"
"HI….."
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVtdRMcpEp7
Sejujurnya Aku sudah tahu bahwa efek dari penglihatanku yang berubah menjadi warna hijau seperti ini karena kini Aku dapat melihat sosok mahluk halus yang biasa di sebut hantu. Menurut kabar angin yang banyak dibicarakan kalau hantu itu sebenarnya ada di berbagai tempat tetapi mereka tidak melakukan apapun dan hanya diam saja. Sosok orang yang ada di berbagai sudut rumahku dengan tampang pucat adalah hantu yang ada dirumah ini.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEPe6PAVudP
"Mawar? Kenapa memangnya? Bahkan ada satu orang yang duduk di bangku sebelahmu sekarang"
"TIDAK…."
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSuFDz9F4g1
Namun sepertinya Mawar takut terhadap hantu yang kukatakan. Karena terlihat menyenangkan Akupun sedikit menjahili Mawar yang ketakutan dengan sosok yang kusebut tersebut.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3hWHkkGJuO
"Sudahlah kalian berdua! Dul, tidak ada efek lain lagi selain penglihatanmu yang berubah itu?"
"-Yah, sepertinya tidak ada bu, tubuhku yang lain tidak terasa apapun dan Aku sehat seperti biasa"
"Baiklah kalau begitu, kamu hari ini tidak perlu sekolah nanti ibu telepon ke sekolah"211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvtlRAhkwje
"-Dari awal memang Aku tidak ingin berangkat sekolah dengan keadaan seperti ini"
"Lalu MAWAR. Kalau kamu memang takut hantu lebih baik bergegas untuk berangkat kesekolah"
"-Baik, bu"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxyXWGNHIOn
Setelah berdiskusi kami bertigapun memutuskan hal tersebut. Aku yang masih dalam kondisi seperti ini seharian akan berada di rumah tanpa di ketahui oleh orang lain, ibu juga menutup gorden rumah dan mengunci pintu untuk mencegah orang lain tahu mengenai mataku ini. Sedangkan Mawar berangkat sekolah seperti biasa, tapi ia tidak boleh menceritakan apapun mengenai yang terjadi kepadaku ini namun karena ia mulut ember jadi Akupun mengancamnya dengan sosok hantu yang dapat kulihat.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAaIP8ZH0L9
Lalu ibu yang menunggu kepulangan ayah berada dirumah sekaligus membantuku untuk menghilangkan kobaran api ini. Aku mencoba untuk memadamkan api tersebut dengan mencuci muka menggunakan air, namun usaha tersebut tidak berhasil. Ibu yang menyaksikan bilang kalau air masuk seperti biasa dan bereaksi kepada api yang ada di mataku sebab tidak ada sama sekali asap yang muncul saat air tersebut terkena kobaran api.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcGW6yin7Sa
Kemudian Aku juga mencoba untuk meraba api tersebut dan tidak terasa apapun begitu juga dengan ibu yang meraba kobaran api di mataku. Tidak tanggung Aku mencoba untuk membakar kertas dengan kobaran api yang ada di mataku, tetapi kertas tersebut tidak bereaksi sama sekali seolah tidak apapun di mataku. Setelah Aku dan ibu mencoba untuk mengukur bahaya dari api tersebut kami berdua mendapatkan pemikiran yang sama bahwa sebenarnya api yang berkobar di mataku ini adalah api ilusi yang tidak bereaksi kepada apapun.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCQClu2SI4r
Mengetahui hal tersebut Aku tambah bingung untuk mengatasinya. Namun setelah hari menjelang sore ayahpun mengabarkan kalau ia sudah berada di perbatasan dan segera sampai, Mawarpun juga sudah pulang dari sekolah tanpa bercerita apapun ketemannya.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrr5gRUcbMn
(*Bremm…)
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiWpOe6kBvC
Setelah cukup lama menunggu terdengar suara motor dari luar rumah yang kemungkinan adalah ayah.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtdG2PEoRuj
(*Tok.. *tokk)
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhyhsIeKNQ2
"dul? Ada orang tidak?"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVufeZzxYps
Benar saja terdengar ketukan dari pintu rumah dan suara ayah yang pulang dari ibu kota.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfm8FWyWm7S
"Iya sebentar"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvR8NmsYbhk
Ibupun membukakan pintu dan menyuruh ayah untuk segera masuk ke dalam sebelum ada orang yang melihat.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaqBIbioUOY
"Idul, kenapa dengan matamu itu?"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiFcJOg8cNO
Kami sekeluargapun berkumpul di ruang tengah, Aku yang duduk di bangku sambil menunggu ayah memperlihatkan keadaan mataku ini. Dan tentu saja ayah yang diberi kabar bahwa keadaanku tengah bahaya sangat terkejut melihat mataku yang seperti ini sekarang. Walaupun ayah tidak kabari kalau Aku tengah bahaya, sepertinya ia juga pasti akan terkejut melihat keadaan mataku saat ini sama seperti ibu dan Mawar pagi tadi.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmJZRxziIAw
"Jelaskan kepada ayah!"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyLgJWJ4vaW
Kami semua berkumpul dan Aku menceritakan kembali mengenai mataku ini, tapi Aku hanya sebatas menceritakan mengenai apa yang terjadi kepada mataku pagi ini dan tentu saja Aku tidak memberitahu mereka mengenai buku serta catatan nama nama aneh yang semalam terjadi.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7GEEDccR0M
"Begitukah"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhyNAzYszwl
Setelah selesai menjelaskan kepada ayah, ia hanya diam tanpa berkata kata. Mungkin kini ayah tengah memikirkan cara agar kobaran api di mataku ini dapat hilang.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxcmX21wbxR
"Ayah akan mencari tahu bagaimana cara mengatasi hal ini. Prioritas kita saat ini seperti yang Idul katakan bahwa tidak boleh ada yang tahu mengenai hal ini karena akan repot nantinya"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Pg1BHYppB
Ayahpun dengan sigap langsung mengambil langkah pencegahan agar kondisiku yang saat ini dapat dirahasiakan dari siapapun sebab akan membawa hal yang lebih merepotkan jika ada yang mengetahuinya.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMIVAfRYgDG
"Untuk sekarang lebih baik kamu istirahat, siapa tahu besok kobaran api tersebut hilang"
"-Baiklah setelah makan Idul langsung kekamar"
"Baguslah"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxgxFuxUV13
Kesan tidak biasa terdapat di tengah meja makan, karena hari sudah gelap kobaran api di mataku ini sudah layaknya lilin yang berjalan dan membuat sekelilingku menjadi terang.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqWdzxCe3b6
"Aku kekamar ya"211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX7Q95kufd8
"-Langsung tidur ya dul!"
"Baik bu"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQFzDGjRoXO
Akupun naik ke lantai atas dan masuk ke dalam kamar. Dengan penglihatanku yang berwarna hijau lampu yang menyala dirumah tidak berbeda sama sekali bahkan lebih tepatnya Aku tidak melihat perbedaan siang dan malam sebab keduanya terlihat sama sekarang.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVkiAF4XTIy
Terlintas dalam pikiranku mengenai keluarga yang sangat tenang ini tidak melakukan apapun untuk dirikukah. Mereka tampak tenang tenang saja padahal melihat fenomena asing yang bahkan mungkin belum pernah ada yang melihatnya, dan pasti belum pernah ada.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoBV5Bzvaxe
Dan terlintas di pikiranku juga untuk melihat keluar jendela, tapi jika kulakukan kemungkinan akan ada orang di luar yang melihat kearahku. Jadi Aku hanya melihat kearah jam saja yang menunjukan pukul delapan malam.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR0gM0Ky2Zh
"Ozi?"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6R0AAubkE6
Setelah dikamar Aku mengecek handphone milikku dan ternyata ada panggilan tidak terjawab dari Ozi. Karena penasaran Akupun menelpon balik ke Ozi sekaligus menceritakan mengenai kejadian semalam.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCMiOVDVsd0
"Halo? Ozi?"
"-Oh, Idul ada apa?"
"Tidak Aku melihat kalau kau menelponku, ada apa memang?"211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPR87jHCKCO
"-Oh itu, Aku hanya ingin menanyakan kondisimu saja kata walikelas kau sakit hari ini"
"Hmm yah begitulah"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbOcar1gywi
Aku berbicara basa basi dengan Ozi di telepon selama beberapa menit dan tampaknya Anapun tengah ada di rumah Ozi sekarang.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2k5ums0rko
"dul, sebenarnya ada yang ingin kuberitahu"
"-Apa itu?"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkxi3rU5oPZ
Lalu Ozi memberitahuku bahwa saat di sekolah hari itu ia seperti kehilangan akal sehatnya dan hanya dapat terkagum kagum kepada Ruka murid baru di kelas. Bahkan bukan hanya Ozi saja yang mengalami hal tersebut Ana juga mengalami hal yang sama, sebab itulah mereka sudah lupa total mengenai rencana untuk mencaritahu kebenaran Rama.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFHwa012TgY
"Aku sungguh menyesal, maafkan Aku dul"
"-Aku juga dul, maaf ya"
"Tidak apa apa, Aku sebenarnya juga sudah tidak peduli lagi dengan rencana itu. Karena sepertinya Rama sudah kembali seperti dahulu"
"-Oh begitu ya"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbqVe4tMUYX
Aku yang merasa tidak enak kepada mereka, hanya dapat menerima perkataan mereka dengan lapang dada saja.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTdcgkgLyer
"Apa hal tersebut juga terjadi hari ini?"211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc3xroMFYlC
"-Iya, hari ini Ruka melakukan banyak hal seperti kemarin, tapi Aku tidak terlalu kagum seperti kemarin. Mungkin karena sudah tahu kemampuannya jadi tidak terkagum lagi"211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCkwV7Clp1I
"-Begitu ya, lalu Rama bagaimana? Apa ia hadir hari ini?"
"Rama hadir, namun bagaimana ya bilangnya. Ia bertingkah laku seperti wanita saja"
"-Perempuan?"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR5fxWs1drY
Mendadak Aku seperti merasa gelisah setelah mendengar perkataan Ozi di telepon.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx9MPX35aVw
"Iya bagaimana ya, Rama seperti canggung terhadap anak kelas yang akrab dengannya"
"-Benar, saat ada anak laki yang mengajaknya ke kantin ia hanya menghindar dan bergabung dengan kumpulan perempuan"
"-Apa benar seperti itu?"211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnKMbqGNn7U
"Iya benar, anak perempuan memang tidak terganggu tapi melihat Rama yang seperti itu sebenarnya membuat mereka aneh"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ75tEjQg0JW
Ozi dan Ana memberitahuku di telepon mengenai Rama di kelas hari ini. Di pagi hari Rama datang ke sekolah lebih awal dari siapapun menurut anak kelas yang sering datang pagi, dan ia tidak melepaskan jaket tebalnya selama di sekolah bahkan saat ditanya alasannya ia hanya menggelengkan kepala tanpa berbicara kepada siapapun.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOR5meIjRyT
"Berarti Rama masih mencurigakankah?"
"-Seperti itulah dul kami berdua juga tidak tahu pasti"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ609GJPe14p
(*Ping pom…)
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5hMInMYC3s
Saat tengah di pembicaraan, mendadak masuk panggilan ketiga ke handphoneku yang bertuliskan bahwa telepon tersebut berasal dari Rama.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH6taknly17
"Ada akses dari Rama nih, bagaimana?"211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6omHiuXLAD
"-Baguslah kalau begitu, ikut sertakan saja"211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ36YD2pbUtL
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjWBP0kmGEk
Media telepon kami memang canggih dan dapat menanmpung lebih dari sepuluh orang dalam satu percakapan. Dan saat ini Aku yang tengah teleponan dengan Ozi memasukkan Rama juga kepercakapan kami.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9dbmnF1rD4
"Tapi ada satu nomor tidak dikenal juga zi, bagaimana?"211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt7nFjfU5Qx
"-Tolak saja sudah"
"Oke"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLkacn6J6I9
Setelah kami bertiga tersambung dalam satu jalur percakapan, Rama mendadak berbicara dengan suara keras.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZCxkdfvKOW
"dul… tolong aku dul…"211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvBHZMgl9wt
"-Ada apa Ram?"211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVB2WRkbP82
"Tenang Rama, ada apa memangnya?"211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuIGZqGPaSz
"-Eh? Suara ini Ozi bukan?"
"Iya, Aku memasukkan kau kedalam obrolan kami sekarang"
"-Baguslah kalau begitu"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOzzBHhTKUf
Dengan nada bicara yang panik, Rama menceritakan mengenai cerita yang kemarin ia bicarakan denganku dan mendadak kembali kedunia mimpi tersebut selama beberapa hari mendapati bahwa kerajaannya sudah hancur yang kini tengah di kuasai oleh para iblis.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ90bY5SAZTX
Tapi saat ia bangun dari mimpinya tiba tiba ia ada ditoilet umum pom bensin dekat rumahnya dan yang lebih parah lagi toilet tersebut ialah toilet perempuan ditambah lagi yang di kenakan olehnya saat itu adalah pakaian perempuan. Karena tidak dapat berbuat apapun beruntung ia dapat menghubungi adik perempuannya di rumah untuk membawakan pakaian. Namun tetap saja mengetahui hal tersebut adiknya sangat marah dan walaupun di ceritakan oleh Rama alasan ia ada di sana adiknya masih tidak percaya sama sekali, kini mereka bahkan tidak dapat bertatap muka sama sekali.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLXEVzBuGfd
"Bagaimana bisa seperti itu Ram?"211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEQiOIeCmaH
"-Entahlah dul, Aku sendiri juga tidak tahu"211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2cG3DZL76p
"Kalau begini kita harus telusuri sendiri"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXoOzLIdwqv
Setelah mendengar cerita Rama, Ozi langsung bersemangat dan mengusulkan untuk menelusuri lebih lanjut mengenai insiden tersebut. Secara pribadi Aku kasihan terhadap Rama, tapi melihat kondisiku yang tengah bermasalah seperti ini membuatku sulit untuk melakukan aktivitas di luar.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKhCRR7SpfV
"Bagaimana kalau besok di jam istirahat kita berdiskusi"
"-Maaf zi, sepertinya Aku masih belum berangkat besok"
"Memangnya kamu sedang sakit apa dul?"
"-Yah, lumayanlah Ram sampai membuat kepalaku sangat pusing"
"Oh begitu ya, semoga lekas sembuh"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMbMSEy0WkQ
Karena belum ada kepastian bahwa besok Aku dapat kembali normal, jadi secara terpaksa Aku menolak ajakan dari Ozi yang bertujuan untuk mengusut keanehan yang terjadi kepada Rama. Sekilas Aku mengira kalau Ozi ingin bertanya kepada Rama secara langsung mengenai apa yang terjadi hari ini, namun Aku sekarang mengerti maksud dari Ozi mengajak Rama untuk ikut bersama kami, ia ingin secara langsung melihat apa yang terjadi kepada Rama dari pada mendengar dari mulut.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5KKzb4YR9p
"Oh iya, semalam Aku mengalami hal aneh"
"-Hal aneh bagaimana?"211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9VtG2SSHgD
"Semalam saat Aku tengah menulis…"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrYA18cZWAM
Saat pembicaraan kami bertiga di tambah Ana kehabisan topik Aku dengan cepat langsung menceritakan mengenai apa yang terjadi semalam kepada mereka tentu saja Ramapun mendengar cerita tersebut. Mengetahui Rama memiliki kaitannya dengan masalah yang terjadi saat ini, menurut pemikiranku mulai sekarang Aku lebih baik memberitahu kepada Rama juga mengenai apa yang sudah terjadi.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNSn5f1EQiD
Dan Aku hanya sekilas menceritakan mengenai kejadian semalam saat Aku tengah mencatat apa saja yang terjadi selama belakangan ini, tentu saja mengenai kobaran api di mataku tidak kuceritakan kepada mereka.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9PnhFR9pKy
"Apa kau ingat isi gulungan tersebut?"
"Aku hanya ingat beberapa saja, yang pasti di sana ada beberapa nama yang memiliki huruf C"
"C kah?"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJAJkSY6DTf
Mendengar ceritaku membuat Ozi serta Ana memutar otak, namun Rama yang mendengar bahwa Aku jatuh pingsan mendadak heboh.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrvY6seMWOZ
"Apa kau sudah baik baik saja sekarang?"211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtXYgxwIjXS
"-Em, Aku sudah tidak apa apa kok Ram, tenang saja"
"Bagaimana Aku bisa tenang, mengetahui bahwa kau pingsan pasti membuat khawatir orang lain lah"211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP2ou5FxWx6
"-Iya maaf, Aku sudah tidak apa apa kok"
"Aku ke rumahmu ya sekarang"
"-Eh… tidak usah Ram, Aku sudah tidak apa apa kok"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVatquxvd0X
Terdengar suara Rama begitu khawatir setelah kuceritakan hal tersebut. Tetapi tiba tiba ia mendadak bilang akan ke rumahku sekarang, mengetahui hal tersebut Aku bersikeras untuk menghentikan Rama untuk datang ke rumahku.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWE0YHW2VXY
"Tenang saja Ram, Idul juga laki laki. Tidak apa apa"211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3okvwBcFKL
"-Walaupun begitu mendadak pingsan pasti ada penyebabnya, bahkan sudah ketiga kalinya lagi"
"Tidak apa apa kok Ram, Aku sudah sehat"211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhtJBsRNqV9
"-Hmmm, katanya kau lagi sakit dul"
"Ehh… bukan sehat seperti itu, ya bagaimana menjelaskannya ya"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOOaEWBK7DN
Ozi yang suka menjahili orang lain memang memiliki sifat yang jelek, bahkan Rama yang tengah khawatir dibuat candaan olehnya.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlfkv6ilOxW
"Baiklah kalau begitu, asalkan kau tidak apa apa"
"-Terimakasih Ram sudah khawatir. Beda dari orang lain"211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqNcb2vxxE2
"Eh.…Aku sama Ana juga khawatir ya kan?"
"-Yah begitulah"211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY7Ok29A3RK
"Benarkah.…"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2RWx2O2cpg
Pembicaraan kami berlangsung cukup lama dan tidak terasa mataku yang hanya dapat melihat warna hijau saja tiba tiba merasa mengantuk.
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEDFaH1WnON
"Aku tutup ya, sudah cukup malam"
"Oke"211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnXOvjhRYrF
"-Kalau begitu saat Idul sudah berangkat ke sekolah lagi kita akan bahas rencananya lebih lanjut"
"Oke"
211Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtBvoSUrheP
Setelah mengobrol lewat handphone cukup lama akhirnya obrolan kamipun berakhir. Aku yang sudah mengantuk langsung menaruh handphoneku dan bergegas tidur. Terlihat para hantu yang ada di sudut kamar masih tetap menunduk dan kusam sampai saat ini.
ns 15.158.61.5da2
