Pagi haripun tiba, Aku yang terbangun di lantai kamar terkejut dan panik mengingat kejadian semalam yang terjadi di kamarku. Dengan cepat Akupun langsung bangun hendak bersiap untuk berangkat ke sekolah, namun Aku ada yang salah dengan penglihatanku.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJuy5euLjgC
"Kenapa ini? Siapa kau?"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGlAFySDvNV
Setelahku terbangun tiba tiba seluruh objek baik itu lemari, meja belajar, tempat tidur dan apapun itu semua terlihat berwarna hijau serta kini di kamarku terdapat beberapa orang yang tampak pucat serta memakai pakaian yang kumuh diam di berbagai penjuru kamar. Hanya rasa panik yang kurasakan dan takut saat melihat kearah orang yang ada dikamarku.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHk8VbKYzL7
"IBU….MAWAR…"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNMRpF75s80
Dengan berteriak Akupun turun dan berniat untuk meminta bantuan kepada mereka berdua. Tapi karena seluruh benda yang kulihat semua berwarna hijau Aku sedikit kesulitan untuk berjalan dan sempat beberapa kali terpeleset saat menuruni anak tangga. Juga banyak sekali orang yang sama seperti di kamarku tadi diam di berbagai penjuru rumah.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpIxCUjsd2u
"Ibu, Mawar, kenapa semua jadi berwarna hijau?"
"-Kakak?"
"Idul?"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbbAzR5RRgt
Setelah sampai di lantai bawah kudapati ibu serta Mawar tengah berada di dapur sedang menyiapkan untuk sarapan pagi. Tapi setelah mendatangi kearah mereka, terlihat jelas dari wajah mereka seperti melihat sesuatu yang sangat menakjubkan ke arahku.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpyQjqamTMl
"Kakak kenapa dengan mata kakak?"
"-Hah? Emang ada apa dengan mataku?"
"Idul, coba kamu bercermin terlebih dahulu!"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ27oZpn9bNV
Mereka berdua tampak begitu terkejut setelah melihat ke arahku dan menyuruhku untuk bercermin. Karena di dekat dapur ada sebuah cermin Akupun langsung menuju kesana dan melihat diriku sendiri.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs5tV4HURE6
"EHHH??? KENAPA INI?"167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK1jgCVO9OX
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJwCP5o6FJ8
Setelah bercermin Aku sangat terkejut saat melihat sosok diriku sendiri.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlmw1YDuQaD
"Mataku mengeluarkan api?"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjr3H2HRoW0
Terlihat begitu jelas dipantulan cermin kedua mataku tampak mengeluarkan api yang berkobar di seluruh kelopak mata.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXT9WaS7uqS
(*Cekrek, *Cekrek)
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtsH3zPPali
"Oi, sedang apa kau?"
"Yah, kakak menjadi sangat keren seperti ini, jadi Mawar foto saja buat status"
"Jangan di sebarinlah, sini"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTA7iNVaHI2
(*Grab)
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPhIJRhL8ma
"Ah, kak…"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrqGyAZUegW
Di tengah kepanikanku ini Mawar mendadak langsung mengambil foto diriku yang berubah seperti ini, dengan cepat Akupun merampas handphone miliknya dan langsung menghapus foto tersebut. Karena masih belum paham dengan kondisi yang terjadi, Aku tidak ingin informasi tersebut tersebar luas dan sebisa mungkin Aku juga menghindari orang lain agar tidak mengetahui kondisiku saat ini.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMSWYalQjlP
"Eh ini foto yang kau ambil tadikan?"
"-Kenapa memang?"
"Ini diriku yang biasa"
"-Eh?"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnjdKSzDqyX
Saat Aku hendak menghapus foto yang di ambil Mawar, foto tersebut tidak memperlihatkan mataku yang berkobar api dan hanya tampak mata putih dengan pupil hitam normal.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ12hO4biJMl
"Kenapa dengan matamu itu dul? Apa tidak panas?"
"-Aku juga tidak tahu bu, setelah bangun tidur penglihatanku jadi hijau semua dan Aku juga baru tahu kalau ternyata di mataku berkobar api seperti ini"
"Apa tidak panas Kak?"
"-Tidak terasa apapun, normal seperti biasa saja. Tapi tahu bahwa ada api berkobar di mata membuatku takut"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqBqAks5cYP
Dengan tenang kami bertiga coba untuk mencari solusi untuk menangani mataku ini. Ibu sempat untuk memanggil ambulans guna membawaku ke rumah sakit untuk perawatan, namun karena belum mengerti kondisi saat ini Akupun menentang keputusan ibu dan mengusulkan agar ayah pulang terlebih dahulu.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ47ziBTDKbl
"Halo?, ayah, Idul sepertinya menderita penyakit"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9xq1v1CH3L
Ibupun langsung menelpon ayah dan menjelaskan bahwa mendadak Aku terkena penyakit serius yang dapat mengancam nyawa, bahkan ibu sempat menangis di telepon agar ayah langsung bergegas pulang kerumah. Yah, Aku bukannya tidak suka juga sih, karena mungkin dengan penjelasan ibu yang seperti itu dapat membawa ayah pulang lebih cepat. Tetapi Aku juga sudah memberitahu bahwa tidak ada rasa sakit sama sekali dari kobaran api di mataku ini, yang ada hanya penglihatanku yang berubah menjadi warna hijau serta melihat sosok lain yang ada di rumah.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgxYPkEvOEo
"Kak… "
"-Kenapa? Kau terlihat gelisah sekali"
"Tadi kakak bilang kalau kakak bisa melihat sosok orang lain yang ada dirumah ini kan?"
"-Hmm, yah begitulah. Ada yang dipojok sana, dan ada juga yang melayang diudara"
"HI….."
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0qoeGjGqap
Sejujurnya Aku sudah tahu bahwa efek dari penglihatanku yang berubah menjadi warna hijau seperti ini karena kini Aku dapat melihat sosok mahluk halus yang biasa di sebut hantu. Menurut kabar angin yang banyak dibicarakan kalau hantu itu sebenarnya ada di berbagai tempat tetapi mereka tidak melakukan apapun dan hanya diam saja. Sosok orang yang ada di berbagai sudut rumahku dengan tampang pucat adalah hantu yang ada dirumah ini.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDwOOyOTckv
"Mawar? Kenapa memangnya? Bahkan ada satu orang yang duduk di bangku sebelahmu sekarang"
"TIDAK…."
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEzCX5hIMPf
Namun sepertinya Mawar takut terhadap hantu yang kukatakan. Karena terlihat menyenangkan Akupun sedikit menjahili Mawar yang ketakutan dengan sosok yang kusebut tersebut.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1MyQgNLQAc
"Sudahlah kalian berdua! Dul, tidak ada efek lain lagi selain penglihatanmu yang berubah itu?"
"-Yah, sepertinya tidak ada bu, tubuhku yang lain tidak terasa apapun dan Aku sehat seperti biasa"
"Baiklah kalau begitu, kamu hari ini tidak perlu sekolah nanti ibu telepon ke sekolah"167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ36INxmOOCU
"-Dari awal memang Aku tidak ingin berangkat sekolah dengan keadaan seperti ini"
"Lalu MAWAR. Kalau kamu memang takut hantu lebih baik bergegas untuk berangkat kesekolah"
"-Baik, bu"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNSFLdmSC9K
Setelah berdiskusi kami bertigapun memutuskan hal tersebut. Aku yang masih dalam kondisi seperti ini seharian akan berada di rumah tanpa di ketahui oleh orang lain, ibu juga menutup gorden rumah dan mengunci pintu untuk mencegah orang lain tahu mengenai mataku ini. Sedangkan Mawar berangkat sekolah seperti biasa, tapi ia tidak boleh menceritakan apapun mengenai yang terjadi kepadaku ini namun karena ia mulut ember jadi Akupun mengancamnya dengan sosok hantu yang dapat kulihat.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUbfEZTXcyA
Lalu ibu yang menunggu kepulangan ayah berada dirumah sekaligus membantuku untuk menghilangkan kobaran api ini. Aku mencoba untuk memadamkan api tersebut dengan mencuci muka menggunakan air, namun usaha tersebut tidak berhasil. Ibu yang menyaksikan bilang kalau air masuk seperti biasa dan bereaksi kepada api yang ada di mataku sebab tidak ada sama sekali asap yang muncul saat air tersebut terkena kobaran api.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlCkhX872VE
Kemudian Aku juga mencoba untuk meraba api tersebut dan tidak terasa apapun begitu juga dengan ibu yang meraba kobaran api di mataku. Tidak tanggung Aku mencoba untuk membakar kertas dengan kobaran api yang ada di mataku, tetapi kertas tersebut tidak bereaksi sama sekali seolah tidak apapun di mataku. Setelah Aku dan ibu mencoba untuk mengukur bahaya dari api tersebut kami berdua mendapatkan pemikiran yang sama bahwa sebenarnya api yang berkobar di mataku ini adalah api ilusi yang tidak bereaksi kepada apapun.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4VGj0hB1wB
Mengetahui hal tersebut Aku tambah bingung untuk mengatasinya. Namun setelah hari menjelang sore ayahpun mengabarkan kalau ia sudah berada di perbatasan dan segera sampai, Mawarpun juga sudah pulang dari sekolah tanpa bercerita apapun ketemannya.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAhQzgseNhn
(*Bremm…)
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQMxrllsVeE
Setelah cukup lama menunggu terdengar suara motor dari luar rumah yang kemungkinan adalah ayah.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjl8qivpllk
(*Tok.. *tokk)
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8mECTxhH4U
"dul? Ada orang tidak?"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡij5IznQvgy
Benar saja terdengar ketukan dari pintu rumah dan suara ayah yang pulang dari ibu kota.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdWH8sBrw5C
"Iya sebentar"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYeC1VMkBxX
Ibupun membukakan pintu dan menyuruh ayah untuk segera masuk ke dalam sebelum ada orang yang melihat.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC76Yenk0ei
"Idul, kenapa dengan matamu itu?"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPLBwdre195
Kami sekeluargapun berkumpul di ruang tengah, Aku yang duduk di bangku sambil menunggu ayah memperlihatkan keadaan mataku ini. Dan tentu saja ayah yang diberi kabar bahwa keadaanku tengah bahaya sangat terkejut melihat mataku yang seperti ini sekarang. Walaupun ayah tidak kabari kalau Aku tengah bahaya, sepertinya ia juga pasti akan terkejut melihat keadaan mataku saat ini sama seperti ibu dan Mawar pagi tadi.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3PxSmcSV4T
"Jelaskan kepada ayah!"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqtkyu3yNYO
Kami semua berkumpul dan Aku menceritakan kembali mengenai mataku ini, tapi Aku hanya sebatas menceritakan mengenai apa yang terjadi kepada mataku pagi ini dan tentu saja Aku tidak memberitahu mereka mengenai buku serta catatan nama nama aneh yang semalam terjadi.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrlkKqq9Ihz
"Begitukah"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7gIkq9pdun
Setelah selesai menjelaskan kepada ayah, ia hanya diam tanpa berkata kata. Mungkin kini ayah tengah memikirkan cara agar kobaran api di mataku ini dapat hilang.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWhwlyqiw4J
"Ayah akan mencari tahu bagaimana cara mengatasi hal ini. Prioritas kita saat ini seperti yang Idul katakan bahwa tidak boleh ada yang tahu mengenai hal ini karena akan repot nantinya"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsBUZarYPO6
Ayahpun dengan sigap langsung mengambil langkah pencegahan agar kondisiku yang saat ini dapat dirahasiakan dari siapapun sebab akan membawa hal yang lebih merepotkan jika ada yang mengetahuinya.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrq5MMtEW51
"Untuk sekarang lebih baik kamu istirahat, siapa tahu besok kobaran api tersebut hilang"
"-Baiklah setelah makan Idul langsung kekamar"
"Baguslah"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8l6Pwd2SmD
Kesan tidak biasa terdapat di tengah meja makan, karena hari sudah gelap kobaran api di mataku ini sudah layaknya lilin yang berjalan dan membuat sekelilingku menjadi terang.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA5mXnXWKUa
"Aku kekamar ya"167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOZtuKS5nhJ
"-Langsung tidur ya dul!"
"Baik bu"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgwhQFcMfCA
Akupun naik ke lantai atas dan masuk ke dalam kamar. Dengan penglihatanku yang berwarna hijau lampu yang menyala dirumah tidak berbeda sama sekali bahkan lebih tepatnya Aku tidak melihat perbedaan siang dan malam sebab keduanya terlihat sama sekarang.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ40SGTGfRdl
Terlintas dalam pikiranku mengenai keluarga yang sangat tenang ini tidak melakukan apapun untuk dirikukah. Mereka tampak tenang tenang saja padahal melihat fenomena asing yang bahkan mungkin belum pernah ada yang melihatnya, dan pasti belum pernah ada.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSEmT7pC5gB
Dan terlintas di pikiranku juga untuk melihat keluar jendela, tapi jika kulakukan kemungkinan akan ada orang di luar yang melihat kearahku. Jadi Aku hanya melihat kearah jam saja yang menunjukan pukul delapan malam.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnWyMkXHlkj
"Ozi?"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡesqGpnyXid
Setelah dikamar Aku mengecek handphone milikku dan ternyata ada panggilan tidak terjawab dari Ozi. Karena penasaran Akupun menelpon balik ke Ozi sekaligus menceritakan mengenai kejadian semalam.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLb8Cq652QK
"Halo? Ozi?"
"-Oh, Idul ada apa?"
"Tidak Aku melihat kalau kau menelponku, ada apa memang?"167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKzqna80R4c
"-Oh itu, Aku hanya ingin menanyakan kondisimu saja kata walikelas kau sakit hari ini"
"Hmm yah begitulah"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM8Rz3AHJLp
Aku berbicara basa basi dengan Ozi di telepon selama beberapa menit dan tampaknya Anapun tengah ada di rumah Ozi sekarang.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjVzpZnYlhT
"dul, sebenarnya ada yang ingin kuberitahu"
"-Apa itu?"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrcAgPP7LAX
Lalu Ozi memberitahuku bahwa saat di sekolah hari itu ia seperti kehilangan akal sehatnya dan hanya dapat terkagum kagum kepada Ruka murid baru di kelas. Bahkan bukan hanya Ozi saja yang mengalami hal tersebut Ana juga mengalami hal yang sama, sebab itulah mereka sudah lupa total mengenai rencana untuk mencaritahu kebenaran Rama.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡafhcV8S3uv
"Aku sungguh menyesal, maafkan Aku dul"
"-Aku juga dul, maaf ya"
"Tidak apa apa, Aku sebenarnya juga sudah tidak peduli lagi dengan rencana itu. Karena sepertinya Rama sudah kembali seperti dahulu"
"-Oh begitu ya"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtMxwjebzBd
Aku yang merasa tidak enak kepada mereka, hanya dapat menerima perkataan mereka dengan lapang dada saja.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgVGIsCWvgG
"Apa hal tersebut juga terjadi hari ini?"167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡASGQeckaT7
"-Iya, hari ini Ruka melakukan banyak hal seperti kemarin, tapi Aku tidak terlalu kagum seperti kemarin. Mungkin karena sudah tahu kemampuannya jadi tidak terkagum lagi"167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuROWxNVNFU
"-Begitu ya, lalu Rama bagaimana? Apa ia hadir hari ini?"
"Rama hadir, namun bagaimana ya bilangnya. Ia bertingkah laku seperti wanita saja"
"-Perempuan?"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhU3odG41OP
Mendadak Aku seperti merasa gelisah setelah mendengar perkataan Ozi di telepon.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBiDgCvrwkV
"Iya bagaimana ya, Rama seperti canggung terhadap anak kelas yang akrab dengannya"
"-Benar, saat ada anak laki yang mengajaknya ke kantin ia hanya menghindar dan bergabung dengan kumpulan perempuan"
"-Apa benar seperti itu?"167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXCziMcWdL0
"Iya benar, anak perempuan memang tidak terganggu tapi melihat Rama yang seperti itu sebenarnya membuat mereka aneh"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4WLZ5xB2UQ
Ozi dan Ana memberitahuku di telepon mengenai Rama di kelas hari ini. Di pagi hari Rama datang ke sekolah lebih awal dari siapapun menurut anak kelas yang sering datang pagi, dan ia tidak melepaskan jaket tebalnya selama di sekolah bahkan saat ditanya alasannya ia hanya menggelengkan kepala tanpa berbicara kepada siapapun.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡofrbLX3w0r
"Berarti Rama masih mencurigakankah?"
"-Seperti itulah dul kami berdua juga tidak tahu pasti"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxqlaBo8ENW
(*Ping pom…)
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd1RBxlqTQb
Saat tengah di pembicaraan, mendadak masuk panggilan ketiga ke handphoneku yang bertuliskan bahwa telepon tersebut berasal dari Rama.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM8X9LkoR4v
"Ada akses dari Rama nih, bagaimana?"167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8cx1I7ncZK
"-Baguslah kalau begitu, ikut sertakan saja"167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE5SIh50biv
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGSZvxjtvms
Media telepon kami memang canggih dan dapat menanmpung lebih dari sepuluh orang dalam satu percakapan. Dan saat ini Aku yang tengah teleponan dengan Ozi memasukkan Rama juga kepercakapan kami.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEyCttnLMhs
"Tapi ada satu nomor tidak dikenal juga zi, bagaimana?"167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHaTiErKaPq
"-Tolak saja sudah"
"Oke"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJcsp0D5Rx4
Setelah kami bertiga tersambung dalam satu jalur percakapan, Rama mendadak berbicara dengan suara keras.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3L0ihx8WCR
"dul… tolong aku dul…"167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJJpDSaWibG
"-Ada apa Ram?"167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaCSH8pBJYm
"Tenang Rama, ada apa memangnya?"167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHWaKeR7Hyy
"-Eh? Suara ini Ozi bukan?"
"Iya, Aku memasukkan kau kedalam obrolan kami sekarang"
"-Baguslah kalau begitu"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ5lobgXD0D
Dengan nada bicara yang panik, Rama menceritakan mengenai cerita yang kemarin ia bicarakan denganku dan mendadak kembali kedunia mimpi tersebut selama beberapa hari mendapati bahwa kerajaannya sudah hancur yang kini tengah di kuasai oleh para iblis.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzVoYQZtFps
Tapi saat ia bangun dari mimpinya tiba tiba ia ada ditoilet umum pom bensin dekat rumahnya dan yang lebih parah lagi toilet tersebut ialah toilet perempuan ditambah lagi yang di kenakan olehnya saat itu adalah pakaian perempuan. Karena tidak dapat berbuat apapun beruntung ia dapat menghubungi adik perempuannya di rumah untuk membawakan pakaian. Namun tetap saja mengetahui hal tersebut adiknya sangat marah dan walaupun di ceritakan oleh Rama alasan ia ada di sana adiknya masih tidak percaya sama sekali, kini mereka bahkan tidak dapat bertatap muka sama sekali.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiJjtxGRK8E
"Bagaimana bisa seperti itu Ram?"167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzEdihazKLK
"-Entahlah dul, Aku sendiri juga tidak tahu"167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRa0yQ40Wis
"Kalau begini kita harus telusuri sendiri"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJEQe7AmIIb
Setelah mendengar cerita Rama, Ozi langsung bersemangat dan mengusulkan untuk menelusuri lebih lanjut mengenai insiden tersebut. Secara pribadi Aku kasihan terhadap Rama, tapi melihat kondisiku yang tengah bermasalah seperti ini membuatku sulit untuk melakukan aktivitas di luar.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzcC58BihDD
"Bagaimana kalau besok di jam istirahat kita berdiskusi"
"-Maaf zi, sepertinya Aku masih belum berangkat besok"
"Memangnya kamu sedang sakit apa dul?"
"-Yah, lumayanlah Ram sampai membuat kepalaku sangat pusing"
"Oh begitu ya, semoga lekas sembuh"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzNPKxSvquI
Karena belum ada kepastian bahwa besok Aku dapat kembali normal, jadi secara terpaksa Aku menolak ajakan dari Ozi yang bertujuan untuk mengusut keanehan yang terjadi kepada Rama. Sekilas Aku mengira kalau Ozi ingin bertanya kepada Rama secara langsung mengenai apa yang terjadi hari ini, namun Aku sekarang mengerti maksud dari Ozi mengajak Rama untuk ikut bersama kami, ia ingin secara langsung melihat apa yang terjadi kepada Rama dari pada mendengar dari mulut.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡalVaNbuT4k
"Oh iya, semalam Aku mengalami hal aneh"
"-Hal aneh bagaimana?"167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzqLLx9cXTa
"Semalam saat Aku tengah menulis…"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlmCs5t0M1z
Saat pembicaraan kami bertiga di tambah Ana kehabisan topik Aku dengan cepat langsung menceritakan mengenai apa yang terjadi semalam kepada mereka tentu saja Ramapun mendengar cerita tersebut. Mengetahui Rama memiliki kaitannya dengan masalah yang terjadi saat ini, menurut pemikiranku mulai sekarang Aku lebih baik memberitahu kepada Rama juga mengenai apa yang sudah terjadi.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9cvtXGbGGY
Dan Aku hanya sekilas menceritakan mengenai kejadian semalam saat Aku tengah mencatat apa saja yang terjadi selama belakangan ini, tentu saja mengenai kobaran api di mataku tidak kuceritakan kepada mereka.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXkD4wyKE5m
"Apa kau ingat isi gulungan tersebut?"
"Aku hanya ingat beberapa saja, yang pasti di sana ada beberapa nama yang memiliki huruf C"
"C kah?"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ivW9aUeEc
Mendengar ceritaku membuat Ozi serta Ana memutar otak, namun Rama yang mendengar bahwa Aku jatuh pingsan mendadak heboh.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ6PTzzBez9
"Apa kau sudah baik baik saja sekarang?"167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxLG0KEbGhr
"-Em, Aku sudah tidak apa apa kok Ram, tenang saja"
"Bagaimana Aku bisa tenang, mengetahui bahwa kau pingsan pasti membuat khawatir orang lain lah"167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdzoR4kjvDa
"-Iya maaf, Aku sudah tidak apa apa kok"
"Aku ke rumahmu ya sekarang"
"-Eh… tidak usah Ram, Aku sudah tidak apa apa kok"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFNHQXesmmj
Terdengar suara Rama begitu khawatir setelah kuceritakan hal tersebut. Tetapi tiba tiba ia mendadak bilang akan ke rumahku sekarang, mengetahui hal tersebut Aku bersikeras untuk menghentikan Rama untuk datang ke rumahku.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU5BLW3RJu4
"Tenang saja Ram, Idul juga laki laki. Tidak apa apa"167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnWakgfkRYn
"-Walaupun begitu mendadak pingsan pasti ada penyebabnya, bahkan sudah ketiga kalinya lagi"
"Tidak apa apa kok Ram, Aku sudah sehat"167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQPvxafwJ4b
"-Hmmm, katanya kau lagi sakit dul"
"Ehh… bukan sehat seperti itu, ya bagaimana menjelaskannya ya"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGso7oMI8HF
Ozi yang suka menjahili orang lain memang memiliki sifat yang jelek, bahkan Rama yang tengah khawatir dibuat candaan olehnya.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkRo9EhwEYz
"Baiklah kalau begitu, asalkan kau tidak apa apa"
"-Terimakasih Ram sudah khawatir. Beda dari orang lain"167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJqPUSNhDsG
"Eh.…Aku sama Ana juga khawatir ya kan?"
"-Yah begitulah"167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx0TCXnLuLO
"Benarkah.…"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXRizoX9WXS
Pembicaraan kami berlangsung cukup lama dan tidak terasa mataku yang hanya dapat melihat warna hijau saja tiba tiba merasa mengantuk.
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsHa2vARjsp
"Aku tutup ya, sudah cukup malam"
"Oke"167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrPNeUMPnNm
"-Kalau begitu saat Idul sudah berangkat ke sekolah lagi kita akan bahas rencananya lebih lanjut"
"Oke"
167Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAT9saT7UCi
Setelah mengobrol lewat handphone cukup lama akhirnya obrolan kamipun berakhir. Aku yang sudah mengantuk langsung menaruh handphoneku dan bergegas tidur. Terlihat para hantu yang ada di sudut kamar masih tetap menunduk dan kusam sampai saat ini.
ns 15.158.61.17da2
