Pagi haripun tiba, Aku yang terbangun di lantai kamar terkejut dan panik mengingat kejadian semalam yang terjadi di kamarku. Dengan cepat Akupun langsung bangun hendak bersiap untuk berangkat ke sekolah, namun Aku ada yang salah dengan penglihatanku.
168Please respect copyright.PENANAsyTfE6y0ZU
"Kenapa ini? Siapa kau?"
168Please respect copyright.PENANA9xumfiFHrn
Setelahku terbangun tiba tiba seluruh objek baik itu lemari, meja belajar, tempat tidur dan apapun itu semua terlihat berwarna hijau serta kini di kamarku terdapat beberapa orang yang tampak pucat serta memakai pakaian yang kumuh diam di berbagai penjuru kamar. Hanya rasa panik yang kurasakan dan takut saat melihat kearah orang yang ada dikamarku.
168Please respect copyright.PENANAfQObXhgFr0
"IBU….MAWAR…"
168Please respect copyright.PENANArJWJ5So86H
Dengan berteriak Akupun turun dan berniat untuk meminta bantuan kepada mereka berdua. Tapi karena seluruh benda yang kulihat semua berwarna hijau Aku sedikit kesulitan untuk berjalan dan sempat beberapa kali terpeleset saat menuruni anak tangga. Juga banyak sekali orang yang sama seperti di kamarku tadi diam di berbagai penjuru rumah.
168Please respect copyright.PENANAaFzlZS95Bf
"Ibu, Mawar, kenapa semua jadi berwarna hijau?"
"-Kakak?"
"Idul?"
168Please respect copyright.PENANAxRAaCcucSp
Setelah sampai di lantai bawah kudapati ibu serta Mawar tengah berada di dapur sedang menyiapkan untuk sarapan pagi. Tapi setelah mendatangi kearah mereka, terlihat jelas dari wajah mereka seperti melihat sesuatu yang sangat menakjubkan ke arahku.
168Please respect copyright.PENANAnu4RMoWYus
"Kakak kenapa dengan mata kakak?"
"-Hah? Emang ada apa dengan mataku?"
"Idul, coba kamu bercermin terlebih dahulu!"
168Please respect copyright.PENANAX1XSAWrID1
Mereka berdua tampak begitu terkejut setelah melihat ke arahku dan menyuruhku untuk bercermin. Karena di dekat dapur ada sebuah cermin Akupun langsung menuju kesana dan melihat diriku sendiri.
168Please respect copyright.PENANAlYPHdOcIpX
"EHHH??? KENAPA INI?"168Please respect copyright.PENANAm6j0ZD919p
168Please respect copyright.PENANAUUYaznjT3J
Setelah bercermin Aku sangat terkejut saat melihat sosok diriku sendiri.
168Please respect copyright.PENANAcoaq6T4jGQ
"Mataku mengeluarkan api?"
168Please respect copyright.PENANAjnLaRc2dVl
Terlihat begitu jelas dipantulan cermin kedua mataku tampak mengeluarkan api yang berkobar di seluruh kelopak mata.
168Please respect copyright.PENANATdn69sOCtE
(*Cekrek, *Cekrek)
168Please respect copyright.PENANA88tpXypGZS
"Oi, sedang apa kau?"
"Yah, kakak menjadi sangat keren seperti ini, jadi Mawar foto saja buat status"
"Jangan di sebarinlah, sini"
168Please respect copyright.PENANATtjMTTP7YK
(*Grab)
168Please respect copyright.PENANAi2dhiplhkk
"Ah, kak…"
168Please respect copyright.PENANA5NZadNZ1O3
Di tengah kepanikanku ini Mawar mendadak langsung mengambil foto diriku yang berubah seperti ini, dengan cepat Akupun merampas handphone miliknya dan langsung menghapus foto tersebut. Karena masih belum paham dengan kondisi yang terjadi, Aku tidak ingin informasi tersebut tersebar luas dan sebisa mungkin Aku juga menghindari orang lain agar tidak mengetahui kondisiku saat ini.
168Please respect copyright.PENANAlKHwPFihMl
"Eh ini foto yang kau ambil tadikan?"
"-Kenapa memang?"
"Ini diriku yang biasa"
"-Eh?"
168Please respect copyright.PENANAPWts51MbVs
Saat Aku hendak menghapus foto yang di ambil Mawar, foto tersebut tidak memperlihatkan mataku yang berkobar api dan hanya tampak mata putih dengan pupil hitam normal.
168Please respect copyright.PENANAaf1aIP4Kxr
"Kenapa dengan matamu itu dul? Apa tidak panas?"
"-Aku juga tidak tahu bu, setelah bangun tidur penglihatanku jadi hijau semua dan Aku juga baru tahu kalau ternyata di mataku berkobar api seperti ini"
"Apa tidak panas Kak?"
"-Tidak terasa apapun, normal seperti biasa saja. Tapi tahu bahwa ada api berkobar di mata membuatku takut"
168Please respect copyright.PENANAbni8ftZJc0
Dengan tenang kami bertiga coba untuk mencari solusi untuk menangani mataku ini. Ibu sempat untuk memanggil ambulans guna membawaku ke rumah sakit untuk perawatan, namun karena belum mengerti kondisi saat ini Akupun menentang keputusan ibu dan mengusulkan agar ayah pulang terlebih dahulu.
168Please respect copyright.PENANASF79HUVrLl
"Halo?, ayah, Idul sepertinya menderita penyakit"
168Please respect copyright.PENANAMywxLuDohs
Ibupun langsung menelpon ayah dan menjelaskan bahwa mendadak Aku terkena penyakit serius yang dapat mengancam nyawa, bahkan ibu sempat menangis di telepon agar ayah langsung bergegas pulang kerumah. Yah, Aku bukannya tidak suka juga sih, karena mungkin dengan penjelasan ibu yang seperti itu dapat membawa ayah pulang lebih cepat. Tetapi Aku juga sudah memberitahu bahwa tidak ada rasa sakit sama sekali dari kobaran api di mataku ini, yang ada hanya penglihatanku yang berubah menjadi warna hijau serta melihat sosok lain yang ada di rumah.
168Please respect copyright.PENANA87F3ax9p2m
"Kak… "
"-Kenapa? Kau terlihat gelisah sekali"
"Tadi kakak bilang kalau kakak bisa melihat sosok orang lain yang ada dirumah ini kan?"
"-Hmm, yah begitulah. Ada yang dipojok sana, dan ada juga yang melayang diudara"
"HI….."
168Please respect copyright.PENANApX7c0xEa9V
Sejujurnya Aku sudah tahu bahwa efek dari penglihatanku yang berubah menjadi warna hijau seperti ini karena kini Aku dapat melihat sosok mahluk halus yang biasa di sebut hantu. Menurut kabar angin yang banyak dibicarakan kalau hantu itu sebenarnya ada di berbagai tempat tetapi mereka tidak melakukan apapun dan hanya diam saja. Sosok orang yang ada di berbagai sudut rumahku dengan tampang pucat adalah hantu yang ada dirumah ini.
168Please respect copyright.PENANA3DXKriGjRO
"Mawar? Kenapa memangnya? Bahkan ada satu orang yang duduk di bangku sebelahmu sekarang"
"TIDAK…."
168Please respect copyright.PENANAxUguG5A4QU
Namun sepertinya Mawar takut terhadap hantu yang kukatakan. Karena terlihat menyenangkan Akupun sedikit menjahili Mawar yang ketakutan dengan sosok yang kusebut tersebut.
168Please respect copyright.PENANAKT0mwH4rDy
"Sudahlah kalian berdua! Dul, tidak ada efek lain lagi selain penglihatanmu yang berubah itu?"
"-Yah, sepertinya tidak ada bu, tubuhku yang lain tidak terasa apapun dan Aku sehat seperti biasa"
"Baiklah kalau begitu, kamu hari ini tidak perlu sekolah nanti ibu telepon ke sekolah"168Please respect copyright.PENANA6Tc6W8EWAF
"-Dari awal memang Aku tidak ingin berangkat sekolah dengan keadaan seperti ini"
"Lalu MAWAR. Kalau kamu memang takut hantu lebih baik bergegas untuk berangkat kesekolah"
"-Baik, bu"
168Please respect copyright.PENANAzMqlxmSWG8
Setelah berdiskusi kami bertigapun memutuskan hal tersebut. Aku yang masih dalam kondisi seperti ini seharian akan berada di rumah tanpa di ketahui oleh orang lain, ibu juga menutup gorden rumah dan mengunci pintu untuk mencegah orang lain tahu mengenai mataku ini. Sedangkan Mawar berangkat sekolah seperti biasa, tapi ia tidak boleh menceritakan apapun mengenai yang terjadi kepadaku ini namun karena ia mulut ember jadi Akupun mengancamnya dengan sosok hantu yang dapat kulihat.
168Please respect copyright.PENANAMWfEgvyfxq
Lalu ibu yang menunggu kepulangan ayah berada dirumah sekaligus membantuku untuk menghilangkan kobaran api ini. Aku mencoba untuk memadamkan api tersebut dengan mencuci muka menggunakan air, namun usaha tersebut tidak berhasil. Ibu yang menyaksikan bilang kalau air masuk seperti biasa dan bereaksi kepada api yang ada di mataku sebab tidak ada sama sekali asap yang muncul saat air tersebut terkena kobaran api.
168Please respect copyright.PENANAaiIOqnaEhO
Kemudian Aku juga mencoba untuk meraba api tersebut dan tidak terasa apapun begitu juga dengan ibu yang meraba kobaran api di mataku. Tidak tanggung Aku mencoba untuk membakar kertas dengan kobaran api yang ada di mataku, tetapi kertas tersebut tidak bereaksi sama sekali seolah tidak apapun di mataku. Setelah Aku dan ibu mencoba untuk mengukur bahaya dari api tersebut kami berdua mendapatkan pemikiran yang sama bahwa sebenarnya api yang berkobar di mataku ini adalah api ilusi yang tidak bereaksi kepada apapun.
168Please respect copyright.PENANAWnGQIUt9kW
Mengetahui hal tersebut Aku tambah bingung untuk mengatasinya. Namun setelah hari menjelang sore ayahpun mengabarkan kalau ia sudah berada di perbatasan dan segera sampai, Mawarpun juga sudah pulang dari sekolah tanpa bercerita apapun ketemannya.
168Please respect copyright.PENANAPUu5b6TMuG
(*Bremm…)
168Please respect copyright.PENANAhAYc1L6pf4
Setelah cukup lama menunggu terdengar suara motor dari luar rumah yang kemungkinan adalah ayah.
168Please respect copyright.PENANA5gOy9Sl2oL
(*Tok.. *tokk)
168Please respect copyright.PENANAxBMcjzVFIk
"dul? Ada orang tidak?"
168Please respect copyright.PENANAWaoPtQymQY
Benar saja terdengar ketukan dari pintu rumah dan suara ayah yang pulang dari ibu kota.
168Please respect copyright.PENANAq7apAEGLBU
"Iya sebentar"
168Please respect copyright.PENANAiZAop7rJDE
Ibupun membukakan pintu dan menyuruh ayah untuk segera masuk ke dalam sebelum ada orang yang melihat.
168Please respect copyright.PENANApauGPacgfg
"Idul, kenapa dengan matamu itu?"
168Please respect copyright.PENANAo6K9etGyyI
Kami sekeluargapun berkumpul di ruang tengah, Aku yang duduk di bangku sambil menunggu ayah memperlihatkan keadaan mataku ini. Dan tentu saja ayah yang diberi kabar bahwa keadaanku tengah bahaya sangat terkejut melihat mataku yang seperti ini sekarang. Walaupun ayah tidak kabari kalau Aku tengah bahaya, sepertinya ia juga pasti akan terkejut melihat keadaan mataku saat ini sama seperti ibu dan Mawar pagi tadi.
168Please respect copyright.PENANAk96AsKxR8m
"Jelaskan kepada ayah!"
168Please respect copyright.PENANANtToKK34Ne
Kami semua berkumpul dan Aku menceritakan kembali mengenai mataku ini, tapi Aku hanya sebatas menceritakan mengenai apa yang terjadi kepada mataku pagi ini dan tentu saja Aku tidak memberitahu mereka mengenai buku serta catatan nama nama aneh yang semalam terjadi.
168Please respect copyright.PENANAkzqLNgMuqo
"Begitukah"
168Please respect copyright.PENANA5VWddtBRb1
Setelah selesai menjelaskan kepada ayah, ia hanya diam tanpa berkata kata. Mungkin kini ayah tengah memikirkan cara agar kobaran api di mataku ini dapat hilang.
168Please respect copyright.PENANAKIQ3FFOuXn
"Ayah akan mencari tahu bagaimana cara mengatasi hal ini. Prioritas kita saat ini seperti yang Idul katakan bahwa tidak boleh ada yang tahu mengenai hal ini karena akan repot nantinya"
168Please respect copyright.PENANAU5BH8CoKFv
Ayahpun dengan sigap langsung mengambil langkah pencegahan agar kondisiku yang saat ini dapat dirahasiakan dari siapapun sebab akan membawa hal yang lebih merepotkan jika ada yang mengetahuinya.
168Please respect copyright.PENANAGedaEVJYUL
"Untuk sekarang lebih baik kamu istirahat, siapa tahu besok kobaran api tersebut hilang"
"-Baiklah setelah makan Idul langsung kekamar"
"Baguslah"
168Please respect copyright.PENANASHWu6oT8Kx
Kesan tidak biasa terdapat di tengah meja makan, karena hari sudah gelap kobaran api di mataku ini sudah layaknya lilin yang berjalan dan membuat sekelilingku menjadi terang.
168Please respect copyright.PENANAwoAuTDMBwX
"Aku kekamar ya"168Please respect copyright.PENANAp6fSM6YYcd
"-Langsung tidur ya dul!"
"Baik bu"
168Please respect copyright.PENANAhApPgR83Uy
Akupun naik ke lantai atas dan masuk ke dalam kamar. Dengan penglihatanku yang berwarna hijau lampu yang menyala dirumah tidak berbeda sama sekali bahkan lebih tepatnya Aku tidak melihat perbedaan siang dan malam sebab keduanya terlihat sama sekarang.
168Please respect copyright.PENANA3981lXu7Lc
Terlintas dalam pikiranku mengenai keluarga yang sangat tenang ini tidak melakukan apapun untuk dirikukah. Mereka tampak tenang tenang saja padahal melihat fenomena asing yang bahkan mungkin belum pernah ada yang melihatnya, dan pasti belum pernah ada.
168Please respect copyright.PENANAvy3JeZBHWJ
Dan terlintas di pikiranku juga untuk melihat keluar jendela, tapi jika kulakukan kemungkinan akan ada orang di luar yang melihat kearahku. Jadi Aku hanya melihat kearah jam saja yang menunjukan pukul delapan malam.
168Please respect copyright.PENANAQyIRKckLUu
"Ozi?"
168Please respect copyright.PENANAFPhnzUwEBb
Setelah dikamar Aku mengecek handphone milikku dan ternyata ada panggilan tidak terjawab dari Ozi. Karena penasaran Akupun menelpon balik ke Ozi sekaligus menceritakan mengenai kejadian semalam.
168Please respect copyright.PENANAuIa0cgRHAm
"Halo? Ozi?"
"-Oh, Idul ada apa?"
"Tidak Aku melihat kalau kau menelponku, ada apa memang?"168Please respect copyright.PENANAgejXKre4gu
"-Oh itu, Aku hanya ingin menanyakan kondisimu saja kata walikelas kau sakit hari ini"
"Hmm yah begitulah"
168Please respect copyright.PENANAGhfYzfULLV
Aku berbicara basa basi dengan Ozi di telepon selama beberapa menit dan tampaknya Anapun tengah ada di rumah Ozi sekarang.
168Please respect copyright.PENANAUpZVT0RZIB
"dul, sebenarnya ada yang ingin kuberitahu"
"-Apa itu?"
168Please respect copyright.PENANAanredntFS4
Lalu Ozi memberitahuku bahwa saat di sekolah hari itu ia seperti kehilangan akal sehatnya dan hanya dapat terkagum kagum kepada Ruka murid baru di kelas. Bahkan bukan hanya Ozi saja yang mengalami hal tersebut Ana juga mengalami hal yang sama, sebab itulah mereka sudah lupa total mengenai rencana untuk mencaritahu kebenaran Rama.
168Please respect copyright.PENANAqcRpL81VLF
"Aku sungguh menyesal, maafkan Aku dul"
"-Aku juga dul, maaf ya"
"Tidak apa apa, Aku sebenarnya juga sudah tidak peduli lagi dengan rencana itu. Karena sepertinya Rama sudah kembali seperti dahulu"
"-Oh begitu ya"
168Please respect copyright.PENANAR0Cy4s6eHf
Aku yang merasa tidak enak kepada mereka, hanya dapat menerima perkataan mereka dengan lapang dada saja.
168Please respect copyright.PENANA3tUabRRIRS
"Apa hal tersebut juga terjadi hari ini?"168Please respect copyright.PENANAFnAiKbUOzk
"-Iya, hari ini Ruka melakukan banyak hal seperti kemarin, tapi Aku tidak terlalu kagum seperti kemarin. Mungkin karena sudah tahu kemampuannya jadi tidak terkagum lagi"168Please respect copyright.PENANA3nrDI4Kt1r
"-Begitu ya, lalu Rama bagaimana? Apa ia hadir hari ini?"
"Rama hadir, namun bagaimana ya bilangnya. Ia bertingkah laku seperti wanita saja"
"-Perempuan?"
168Please respect copyright.PENANAlQv29fW8ft
Mendadak Aku seperti merasa gelisah setelah mendengar perkataan Ozi di telepon.
168Please respect copyright.PENANAL5imAc4bBG
"Iya bagaimana ya, Rama seperti canggung terhadap anak kelas yang akrab dengannya"
"-Benar, saat ada anak laki yang mengajaknya ke kantin ia hanya menghindar dan bergabung dengan kumpulan perempuan"
"-Apa benar seperti itu?"168Please respect copyright.PENANAgCb4cQP3Iq
"Iya benar, anak perempuan memang tidak terganggu tapi melihat Rama yang seperti itu sebenarnya membuat mereka aneh"
168Please respect copyright.PENANAWwR0WbDwb5
Ozi dan Ana memberitahuku di telepon mengenai Rama di kelas hari ini. Di pagi hari Rama datang ke sekolah lebih awal dari siapapun menurut anak kelas yang sering datang pagi, dan ia tidak melepaskan jaket tebalnya selama di sekolah bahkan saat ditanya alasannya ia hanya menggelengkan kepala tanpa berbicara kepada siapapun.
168Please respect copyright.PENANA8wLDbQ3Qsv
"Berarti Rama masih mencurigakankah?"
"-Seperti itulah dul kami berdua juga tidak tahu pasti"
168Please respect copyright.PENANAhuNKhMhHz9
(*Ping pom…)
168Please respect copyright.PENANAMd9kwHw8u6
Saat tengah di pembicaraan, mendadak masuk panggilan ketiga ke handphoneku yang bertuliskan bahwa telepon tersebut berasal dari Rama.
168Please respect copyright.PENANA1OeVtwGEGP
"Ada akses dari Rama nih, bagaimana?"168Please respect copyright.PENANAxvbVJ2wTcn
"-Baguslah kalau begitu, ikut sertakan saja"168Please respect copyright.PENANATpTe3trB1W
168Please respect copyright.PENANARRzqTtKxko
Media telepon kami memang canggih dan dapat menanmpung lebih dari sepuluh orang dalam satu percakapan. Dan saat ini Aku yang tengah teleponan dengan Ozi memasukkan Rama juga kepercakapan kami.
168Please respect copyright.PENANAGfSfrY7fAA
"Tapi ada satu nomor tidak dikenal juga zi, bagaimana?"168Please respect copyright.PENANAWPxWOG1n0c
"-Tolak saja sudah"
"Oke"
168Please respect copyright.PENANA5tgrhPsRxj
Setelah kami bertiga tersambung dalam satu jalur percakapan, Rama mendadak berbicara dengan suara keras.
168Please respect copyright.PENANAa1iWZ4DAEA
"dul… tolong aku dul…"168Please respect copyright.PENANAmayqec729r
"-Ada apa Ram?"168Please respect copyright.PENANA898yRVZ1oU
"Tenang Rama, ada apa memangnya?"168Please respect copyright.PENANAwD2iOIm4d3
"-Eh? Suara ini Ozi bukan?"
"Iya, Aku memasukkan kau kedalam obrolan kami sekarang"
"-Baguslah kalau begitu"
168Please respect copyright.PENANAqapWEA8sXI
Dengan nada bicara yang panik, Rama menceritakan mengenai cerita yang kemarin ia bicarakan denganku dan mendadak kembali kedunia mimpi tersebut selama beberapa hari mendapati bahwa kerajaannya sudah hancur yang kini tengah di kuasai oleh para iblis.
168Please respect copyright.PENANA8bt5Hchma1
Tapi saat ia bangun dari mimpinya tiba tiba ia ada ditoilet umum pom bensin dekat rumahnya dan yang lebih parah lagi toilet tersebut ialah toilet perempuan ditambah lagi yang di kenakan olehnya saat itu adalah pakaian perempuan. Karena tidak dapat berbuat apapun beruntung ia dapat menghubungi adik perempuannya di rumah untuk membawakan pakaian. Namun tetap saja mengetahui hal tersebut adiknya sangat marah dan walaupun di ceritakan oleh Rama alasan ia ada di sana adiknya masih tidak percaya sama sekali, kini mereka bahkan tidak dapat bertatap muka sama sekali.
168Please respect copyright.PENANAHksjbXMThr
"Bagaimana bisa seperti itu Ram?"168Please respect copyright.PENANA0ghjJPcv3F
"-Entahlah dul, Aku sendiri juga tidak tahu"168Please respect copyright.PENANAYT2vmaN9MO
"Kalau begini kita harus telusuri sendiri"
168Please respect copyright.PENANA3ChztIioNr
Setelah mendengar cerita Rama, Ozi langsung bersemangat dan mengusulkan untuk menelusuri lebih lanjut mengenai insiden tersebut. Secara pribadi Aku kasihan terhadap Rama, tapi melihat kondisiku yang tengah bermasalah seperti ini membuatku sulit untuk melakukan aktivitas di luar.
168Please respect copyright.PENANAMxE7Li1YwM
"Bagaimana kalau besok di jam istirahat kita berdiskusi"
"-Maaf zi, sepertinya Aku masih belum berangkat besok"
"Memangnya kamu sedang sakit apa dul?"
"-Yah, lumayanlah Ram sampai membuat kepalaku sangat pusing"
"Oh begitu ya, semoga lekas sembuh"
168Please respect copyright.PENANAPpG7y9h4sk
Karena belum ada kepastian bahwa besok Aku dapat kembali normal, jadi secara terpaksa Aku menolak ajakan dari Ozi yang bertujuan untuk mengusut keanehan yang terjadi kepada Rama. Sekilas Aku mengira kalau Ozi ingin bertanya kepada Rama secara langsung mengenai apa yang terjadi hari ini, namun Aku sekarang mengerti maksud dari Ozi mengajak Rama untuk ikut bersama kami, ia ingin secara langsung melihat apa yang terjadi kepada Rama dari pada mendengar dari mulut.
168Please respect copyright.PENANA5nC49mMR5h
"Oh iya, semalam Aku mengalami hal aneh"
"-Hal aneh bagaimana?"168Please respect copyright.PENANA3vUIqAuw8s
"Semalam saat Aku tengah menulis…"
168Please respect copyright.PENANAW6ovjg6HMG
Saat pembicaraan kami bertiga di tambah Ana kehabisan topik Aku dengan cepat langsung menceritakan mengenai apa yang terjadi semalam kepada mereka tentu saja Ramapun mendengar cerita tersebut. Mengetahui Rama memiliki kaitannya dengan masalah yang terjadi saat ini, menurut pemikiranku mulai sekarang Aku lebih baik memberitahu kepada Rama juga mengenai apa yang sudah terjadi.
168Please respect copyright.PENANAATT7Mzl6C3
Dan Aku hanya sekilas menceritakan mengenai kejadian semalam saat Aku tengah mencatat apa saja yang terjadi selama belakangan ini, tentu saja mengenai kobaran api di mataku tidak kuceritakan kepada mereka.
168Please respect copyright.PENANAapqSkRPBjt
"Apa kau ingat isi gulungan tersebut?"
"Aku hanya ingat beberapa saja, yang pasti di sana ada beberapa nama yang memiliki huruf C"
"C kah?"
168Please respect copyright.PENANAeNn4m0DoDj
Mendengar ceritaku membuat Ozi serta Ana memutar otak, namun Rama yang mendengar bahwa Aku jatuh pingsan mendadak heboh.
168Please respect copyright.PENANAQmfZ7aKdn3
"Apa kau sudah baik baik saja sekarang?"168Please respect copyright.PENANAEUxOAiUGRY
"-Em, Aku sudah tidak apa apa kok Ram, tenang saja"
"Bagaimana Aku bisa tenang, mengetahui bahwa kau pingsan pasti membuat khawatir orang lain lah"168Please respect copyright.PENANA7YcoZFxDz5
"-Iya maaf, Aku sudah tidak apa apa kok"
"Aku ke rumahmu ya sekarang"
"-Eh… tidak usah Ram, Aku sudah tidak apa apa kok"
168Please respect copyright.PENANAtSp6eUxFrS
Terdengar suara Rama begitu khawatir setelah kuceritakan hal tersebut. Tetapi tiba tiba ia mendadak bilang akan ke rumahku sekarang, mengetahui hal tersebut Aku bersikeras untuk menghentikan Rama untuk datang ke rumahku.
168Please respect copyright.PENANAhygAVlTNcx
"Tenang saja Ram, Idul juga laki laki. Tidak apa apa"168Please respect copyright.PENANAbnO60dG3X6
"-Walaupun begitu mendadak pingsan pasti ada penyebabnya, bahkan sudah ketiga kalinya lagi"
"Tidak apa apa kok Ram, Aku sudah sehat"168Please respect copyright.PENANAEOk0aVI80B
"-Hmmm, katanya kau lagi sakit dul"
"Ehh… bukan sehat seperti itu, ya bagaimana menjelaskannya ya"
168Please respect copyright.PENANAwHon2ZVhbN
Ozi yang suka menjahili orang lain memang memiliki sifat yang jelek, bahkan Rama yang tengah khawatir dibuat candaan olehnya.
168Please respect copyright.PENANAtK4gGf4LqJ
"Baiklah kalau begitu, asalkan kau tidak apa apa"
"-Terimakasih Ram sudah khawatir. Beda dari orang lain"168Please respect copyright.PENANAWhQfOW5DxE
"Eh.…Aku sama Ana juga khawatir ya kan?"
"-Yah begitulah"168Please respect copyright.PENANAmGqEQCFGba
"Benarkah.…"
168Please respect copyright.PENANAaAEsTXYyMq
Pembicaraan kami berlangsung cukup lama dan tidak terasa mataku yang hanya dapat melihat warna hijau saja tiba tiba merasa mengantuk.
168Please respect copyright.PENANAk6DeEffWxL
"Aku tutup ya, sudah cukup malam"
"Oke"168Please respect copyright.PENANAeduzcaGmgh
"-Kalau begitu saat Idul sudah berangkat ke sekolah lagi kita akan bahas rencananya lebih lanjut"
"Oke"
168Please respect copyright.PENANAfMXzTVxSJL
Setelah mengobrol lewat handphone cukup lama akhirnya obrolan kamipun berakhir. Aku yang sudah mengantuk langsung menaruh handphoneku dan bergegas tidur. Terlihat para hantu yang ada di sudut kamar masih tetap menunduk dan kusam sampai saat ini.
ns 15.158.61.17da2