Pagi hari tiba Aku yang bangun dari tidur pertama kalinya merasa sangat bersyukur saat melihat atap kamar.
194Please respect copyright.PENANAlmc7y9JZcp
"Penglihatanku sudah kembali normal, benarkah ini?"
194Please respect copyright.PENANA8kOAvadkYB
Dengan semangat Akupun langsung melihat kearah cermin dan kudapati mataku sudah kembali normal kembali. Bermacam warna kini dapat kulihat kembali yang serasa menghadirkan suasana baru di setiap hal yang kulihat.
194Please respect copyright.PENANAb74yLaSDfX
"Ada apa Idul?"
"-Mataku sudah kembali normal bu, yey…"
"Syukurlah"
194Please respect copyright.PENANAwSzC0R97R3
Mendengar suara gaduh dari kamarku, ibu datang untuk memeriksa dan mendapati mataku yang sudah kembali normal. Akupun turun dari kamar dan kudapati di ruang tengah tiga buah alat untuk memadamkan api.
194Please respect copyright.PENANAceXgXqoElc
"Kenapa ada alat seperti ini, yah?"194Please respect copyright.PENANAyxYZFkGSId
"-Oh itu untuk jaga jaga kalau kejadian terburuk terjadi"
"Hadeh… mata Idul sudah kembali normal sekarang"
"-Baguslah kalau begitu, benar seperti yang ayah bilangkan"
194Please respect copyright.PENANAUpQb892XMH
Ternyata mereka bukannya tidak panik maupun bingung namun mereka sudah tidak memiliki pemikiran apapun dengan kata lain sudah menyerah dan memilih langkah paling ekstrim dengan membeli alat pemadam api. Apa maksudnya dengan alat tersebut ya? Apa mereka akan menyemburkannya ke arahku langsung? Aku tidak tahu sama sekali maksud mereka.
194Please respect copyright.PENANAy0pbXBooL1
"Wih kakak sudah normal ya?"194Please respect copyright.PENANAC14j9mJziy
"-Iya, tapi sayangnya kakak tidak bisa melihat hantu lagi"
"Baguslah kalau begitu, haha"
"-Dasar"
194Please respect copyright.PENANAVEmCna2ATq
Karena sudah kembali normal Akupun berangkat kesekolah walaupun ayah dan ibu masih menyuruhku untuk istirahat dirumah, tapi karena ingin secepatnya keluar dari lingkaran masalah ini Akupun memberanikan diri untuk mengambil langkah berbahaya.
194Please respect copyright.PENANAFQg2Akwesn
"Baiklah Aku berangkat"
194Please respect copyright.PENANAO3caIem10O
Dengan lengkap menggunakan pakaian sekolah Akupun berangkat pertama kali dari rumah dan bergegas untuk pergi ke sekolah. Tapi saat Aku melihat keluar rumah, kudapati Ruka anak baru di kelas tengah berdiri di depan jalan melihat kearah rumahku.
194Please respect copyright.PENANA3SnZrtNolK
"Hai, Ruka bukan?"
"…"
194Please respect copyright.PENANAOCuWamqF3z
Karena merasa ada maksud tertentu Akupun menyapa Ruka yang berdiri jalan depan rumahku. Namun seperti yang kutahu ia tidak dapat berbicara dan hanya membalas salamku dengan bahasa isyarat yang berarti menyapaku juga. Aku tidak terlalu tahu dengan bahasa isyarat namun beberapa bahasa isyarat yang umum di jumpai orang Akupun tahu. Seperti bahasa isyarat meminta tolong, atau terimakasih.
194Please respect copyright.PENANAlB6ckXRH8V
"Sedang apa kau disini? Menunggu seseorangkah?"194Please respect copyright.PENANAGLnhrpUyAY
".…"
"'Sedang menunggumu' kau menungguku?"
"…"
194Please respect copyright.PENANA6Crz7hZtDQ
Dengan menggunakan sobekan kertas Ruka membalas pertanyaan yang kutanyakan kepadanya dan ternyata alasan ia berdiri di sana sebab menungguku. Aku tidak tahu apa alasan ia menungguku namun mungkin ia ingin berangkat bersama denganku.
194Please respect copyright.PENANASZX3YdW8pq
"'Benar' kah. Kalau begitu kita sambil jalan saja bicaranya"
"…"
" 'Oke' ya"
194Please respect copyright.PENANAV9AIHl6a3N
Kami berduapun akhirnya berangkat kesekolah bersama serta mengobrol dengan tidak biasa, sebab Ruka tidak dapat berbicara secara langsung dan hanya menjawab menggunakan secarik kertas yang dirobek olehnya dari saku celana tanpa menulis terlebih dahulu. Lalu setiap potongan kertas tersebut di ambil lagi olehnya tanpa di buang.
194Please respect copyright.PENANAlu5F8HkMBd
Sebenarnya ada beberapa hal yang mengganjal dalam pikiranku, seperti bagaimana ia dapat tahu letak rumahku? Lalu bagaimana ia dapat memberiku potongan kertas begitu saja tanpa di periksa terlebih dahulu, bagaimana kalau isi dari kertas tersebut dapat menimbulkan salah paham? Yah walaupun Aku pasti akan bertanya kepadanya sih. Dan sarung tangan yang di pakainya, membuatku semakin penasaran dengan siapa Ruka ini di tambah dengan perkataan Ozi semalam yang seperti di kendalikan saat hari pertama Ruka datang.
194Please respect copyright.PENANAXb2HQlVFGX
"…"
" 'Namamu siapa?' Oh iya Aku belum memperkenalkan diri ya. Namaku Puh Idulah Akur, biasa di panggil Idul, nama yang aneh kan"
"…"
"Eh?"
194Please respect copyright.PENANA4Ghh2wr9k0
Sepanjang jalan menuju angkutan umum Aku berbicara dengan Ruka dan ia menjawabnya dengan secarik kertas. Tapi baru kali ini ada orang seumuran denganku yang tidak menganggap aneh namaku ini. Dari catatan yang diambil oleh Ruka dari saku celana ia bilang bahwa namaku itu sangat bagus dan memiliki makna yang dalam.
194Please respect copyright.PENANAuvzXzI6u0j
"…"
194Please respect copyright.PENANAffeyqoxkeN
Kemudian setelah sampai di dekat jalan besar untuk naik angkutan umum, Ruka memberiku catatan lain yang cukup panjang. Sebelumnya ia hanya sekedar memberiku sobekan kertas kecil yang berisi perkataan singkat saja, tapi kertas yang satu ini sudah tertulis catatan yang sangat panjang. Catatan tersebut tertulis mengenai Ruka dan berbagai hal lain, saking panjangnya isi catatan tersebut Aku sampai tidak sadar bahwa sudah sampai di dekat sekolah yang berarti kami telah turun dari angkutan umum.
194Please respect copyright.PENANAnUmOfu6KHL
"Ruka, siapa kau ini sebenarnya?"
"…"
194Please respect copyright.PENANAwzDDBNk47e
Setelah membaca catatan Ruka yang begitu panjang Aku sadar bahwa ia bukanlah orang biasa dan mungkin saja ia memiliki kaitannya dengan orang di cerita ayah yang waktu itu, seorang anak jenius yang menghilang secara misterius setelah menangkap para komplotan organisasi jahat dunia. Namun saat kutanyakan siapa sebenarnya ia, dengan tersenyum ia hanya memberiku potongan kertas lagi dari saku celana yang berisi 'Hanya murid pindahan'.
194Please respect copyright.PENANAi6Q9okO01b
(*Clap)
194Please respect copyright.PENANADedc3wEyOs
"Jam istirahat nanti temuiku di toilet nanti!"
"…"
194Please respect copyright.PENANAICkSmztbQw
Saat Ruka ingin jalan lebih dahulu Aku menepuk pundaknya dan meminta Ruka agar menemuiku dikamar mandi nanti di jam istirahat untuk menegaskan lebih jelas siapa ia sebenarnya. Lalu ia hanya menjawab setuju dengan bahasa isyarat.
194Please respect copyright.PENANAuYlmeYQaBO
Aku memiliki perasaan bahwa Ruka yang pindah ke kelasku mempunyai maksud tersembunyi. Karena dari catatan yang diberikannya tadi serta waktu dan berbagai macam kejadian kejadian lain yang ada membuat kepindahannya itu semakin mencurigakan.
194Please respect copyright.PENANA7pWhpV9jh9
Setelah kami berdua setuju untuk bertemu nanti, Akupun melakukan apa yang tertulis di catatan Ruka dengan membakar catatannya itu sebelum masuk kelas, jadi kami berdua berpisah sebelum masuk ke dalam sekolah. Aku menepi terlebih dahulu di pinggir jalan untuk membakar catatan tersebut sedangkan Ruka jalan lebih dahulu ke dalam sekolah.
194Please respect copyright.PENANAqc2YCHGJLh
Catatan tersebut berisi, 'Idul perkenalkan namaku Ruka, Aku berasal dari yang di sebutkan oleh walikelas kita saat Aku ada di kelas. Seperti yang kau tahu Aku tidak dapat langsung berbicara jadi kupertegas saja, jawaban dari pertanyaanmu yang nanti akan kau tanyakan saat kita jalan kesekolah setelah turun dari angkutan umum. Pertama catatan ini dan sobekan kertas yang sebelumnya itu sudah kutulis terlebih dahulu jadi Aku hanya perlu mengambilnya dari saku celana, dan pasti kau berpikir kenapa semua catatan yang kukeluarkan itu dapat sinkron dengan obrolan kami? Apa ia sudah menyiapkan puluhan catatan disakunya itu?. Tentu saja tidak Idul, sebab jika kulakukan tidak akan mungkin catatan tersebut muat dalam saku celanaku bahkan pasti tidak akan muat dibumi ini sebab ada kemungkinan yang tak terhitung dari hal tersebut. Mungkin saja Aku harus menjawabnya dengan bahasa lain, dan mungkin saja Aku harus menjawabnya dengan gambarkan. Lagi pula apa Aku melihat isi dari sobekan kertas tersebut sebelum memberikannya kepadamu sebagai jawaban? Tidak. Semua itu sudah kuperhitungkan.'
194Please respect copyright.PENANAOcnWYqK18l
Lalu di balik lembar kertas tersebut tertulis, 'Selanjutnya pasti kau bertanya tanya kenapa Aku mengenakan sarung tangan putih? Sebab waktu hari pertama banyak sekali yang menanyakan hal tersebut di kelas dan kau juga tampaknya penasaran dengan sarung tanganku, sampai membuatmu melirik dua puluh tiga kali kearahnya. Dan sekarang menjadi dua puluh lima kali karena Aku duduk tepat di depanmu sambil tersenyum melihat ke arah bayi yang tengah digendong ibunya disampingmu dalam angkutan. Hal tersebut tidak perlu kau khawatirkan, seperti yang kukatakan semua itu sudah kuperhitungkan. Ups, pasti tidak terdengar ya, karena Aku memang tidak dapat berbicara.'
194Please respect copyright.PENANADTcvqcXhUA
Dan lanjutannya, 'Dan ini pasti yang timbul dalam pemikiranmu saat menyapaku, bagaimana Aku dapat tahu letak rumahmu? Tentu saja Aku tahu, karena waktu hari pertamaku masuk sekolah kau dan Rama pulang bersamakan? Dari situlah Aku tahu. Kemudian pasti kau habis menatap ke arahku yang tengah melihat ke depan untuk bersiap turun saat orang lain yang satu sekolah dengan kita menghentikan angkutan umum di depan jalan sekolah.'
194Please respect copyright.PENANAaXnC5OO4Mm
Catatan tersebut berakhir dengan perintah Ruka, 'Bakar catatan ini sebelum masuk kelas jika tidak ingin catatan tersebut terbakar sendiri.'
194Please respect copyright.PENANAIOaYA4cOfR
Aku masih belum tahu siapa sebenarnya Ruka ini, namun yang pasti ia adalah orang berbahaya yang dapat membuat tulisan di kertas menjadi kenyataan. Hal yang tertulis di sana benar terjadi seperti ia yang mengatakan bahwa Aku melirik kearah sarung tangannya itu, lalu ekspresi yang ia tulis serta hal hal lain yang tertulis di sana.
194Please respect copyright.PENANAPb63cnyGMO
Dengan semangat yang rendah Akupun masuk kelas dan duduk dibangku kelas. Aku juga melihat Ozi dan Ana yang ada di belakang melihat ke arahku serta Rama yang tidak lama kemudian datang.
194Please respect copyright.PENANAFYBGcDAvdx
"Kau sudah sehat dul?"
"-Iya Ram, hah…"
"Ada apa? Apa kau masih lemas? Lebih baik kau istirahat saja! Bagaimana kalau kau pingsan lagi"
"-Tidak, tidak apa apa Aku hanya kurang semangat saja"
"Begitukah"
194Please respect copyright.PENANA4e1uZDUmLZ
Aku tidak dapat menceritakan mengenai apa yang terjadi di perjalanan tadi, karena Ruka masih abu abu menurutku. Apakah ia memiliki maksud tersembunyi atau tidak ditambah lagi Rama juga masih memiliki masalah penting yang akan kami cari tahu nantinya.
194Please respect copyright.PENANArtPpMiZ4HN
(*Clink…)
194Please respect copyright.PENANAmcy4wlmzTv
Setelah cukup lama Rama menceritakan kepadaku mengenai apa yang menimpanya kemarin bel masukpun berbunyi, walikelas kami masuk dan jam pelajaran dimulai. Sama seperti hari dua hari yang lalu saat Rama menceritakan mengenai dunia mimpi tersebut, kemarin adalah lanjutan dari perjalanan saat ia tiba tiba terbangun. Namun siapapun juga pasti merasa ada aneh jika sebuah mimpi dapat dengan sangat detail bersambung, dan itupun terjadi dengan rentan waktu yang cukup lama lebih dari dua puluh empat jam.
194Please respect copyright.PENANASGDcITL52l
Rama yang sadar sudah ada di toilet perempuan serta menggunakan pakaian perempuan merupakan masalah utamanya. Jika Rama memang sengaja menjahili atau mungkin memiliki hobi seperti itu jujur saja Aku langsung menjauh darinya detik itu juga. Tapi hal tersebut sepertinya tidak mungkin dilakukan olehnya, melihat Rama yang memiliki tubuh cukup besar serta sifat lelaki yang dimilikinya membuat kecil kemungkinan ia memiliki kebiasaan seperti itu.
194Please respect copyright.PENANARdv2co2JpM
Kesampingkan masalah Rama, yang utama sekarang adalah mengenai Ruka. Selama jam pelajaran dimulai seperti biasa ia dengan berani menjawab berbagai macam soal bahkan mengoreksi kesalahan yang dibuat oleh guru. Tapi sekarang reaksi dari anak kelas hanya datar dan tidak terkagum kagum seperti hari pertama sama seperti kata Ozi semalam di telepon bahwa mereka sudah tidak terlalu kagum dengan kemampuan Ruka.
194Please respect copyright.PENANA3TX7SX4ywM
(*Clink… *Clink…)
194Please respect copyright.PENANAknV15sRE25
Setelah lebih dari dua jam kelas berlangsung akhirnya jam istirahat tiba, Aku yang sudah sepakat dengan Ruka bergegas untuk pergi ke toilet, begitupun dengan Ruka yang berjalan keluar kelas.
194Please respect copyright.PENANAGvW1HNKzzI
"dul… mau kemana kau?"
"-Maaf zi, Aku ke toilet dulu ya"
"Oh, nanti pulang sekolah kerumahku ya, kita akan membahasnya di sana"
"-Oke zi"
194Please respect copyright.PENANAng4zqKz1Md
Ozi yang semangat seperti biasa langsung menentukan tempat pertemuan kami yang nanti berada di rumahnya. Sekilas Aku sempat panik mengira Ozi ingin langsung membahas mengenai telepon semalam saat jam istirahat, namun tampaknya ia juga tengah sibuk dengan keperluan lain dengan anak kelas. Sedangkan Rama yang masih bingung pergi ke kantin untuk membeli jajanan. Dan Aku langsung menuju ke toilet di mana Ruka sepertinya sudah lebih dahulu menuju kesana.
194Please respect copyright.PENANAswGuzBpAO5
(*Step…*step…)
194Please respect copyright.PENANApVFML46iZM
Tidak lama kemudian Akupun sampai di toilet dan kudapati Ruka tengah berdiri di depan cermin wastafel dengan ada sembilan potongan kertas disamping wastafel, ada tujuh buah kertas bernomor satu sampai tujuh dan dua kertas tidak bernomor. Aku yang baru sampai di sana hendak bertanya kepadanya terlebih dahulu, namun saat Aku berbicara tiba tiba Ruka menyodorkan salah satu kertas tidak bernomor kepadaku yang di ambil dari wastafel dan menyuruhku membacanya.
194Please respect copyright.PENANAFfXF3d0Pjp
Di kertas tersebut tertulis, 'Aku hanya menjawab pertanyaanmu sampai kertas di wastafel ini habis, dengan kata lain kau hanya bisa bertanya sebanyak tujuh kali selebih dari itu Aku akan memberi reaksi tidak tahu'.
194Please respect copyright.PENANAQMGLSGMJE3
"Apa maksudnya tujuh kali? Bukankah di sana masih ada sisa delapan kertas?"
"…"
194Please respect copyright.PENANAji5gqaLyPx
Aku seketika bingung dengan maksud Ruka, lagi pula jika demikian jumlah kertas yang ada diwastafel tidak sesuai jumlahnya dengan jumlah pertanyaanku. Tapi saat kutanya demikian ia mengambil satu kertas tidak bernomor terakhir dan memberikannya kepadaku. Kertas tersebut bertulis, 'Pasti kau bertanya begitu, sekarang sisa lima pertanyaan lagi'.
194Please respect copyright.PENANAXslwvOvmaq
"HIH…"
194Please respect copyright.PENANAIZupqjnISP
Ternyata kertas yang diberikan olehnya itu merupakan jebakan agar Aku bertanya kepadanya. Dengan kesal Akupun berusaha untuk tenang dan tidak menimbulkan keributan lebih besar lagi sebab masih banyak orang di luar yang berjalan kesana kemari yang dapat mendengarkan suaraku jika lebih keras lagi.
194Please respect copyright.PENANA2zn4bawcxT
Dengan kepala dingin Aku mencoba untuk memahami permainan Ruka ini. Ia sepertinya berusaha agar Aku tidak bertanya kepadanya dengan memulai permainan licik ini, semua itu dapat kutebak dari ia yang memiliki misterius yang tersembunyi di sekitarnya.
194Please respect copyright.PENANAHr5pRovOzC
"Baiklah, Ruka. Kupersingkat saja jadi kau ini siapa dan apa tujuanmu datang ke sekolah ini?"
"…"
"Woi, tunggu!"
194Please respect copyright.PENANAV5IhrwcPy8
Akupun langsung menanyakan inti pokok dari kedatangan Ruka ke sekolah yang akan menjelaskan jati diri dari Ruka. Lalu iapun mengeluarkan kertas lain dari saku bajunya dan memberikannya kepadaku lalu pergi begitu saja.
194Please respect copyright.PENANAxr2t5S4HpM
Karena memilih penasaran dengan isi kertas darinya, Akupun hanya membiarkan Ruka pergi tahu kalau Aku bisa bertemu dengannya lagi di kelas nanti kalau ia bermain main denganku.
194Please respect copyright.PENANAXvL3FVyqIQ
Lalu Akupun membaca kertas tersebut yang berisi, 'Idul seperti yang kukatakan tadi pagi, Aku hanya murid pindahan di kelasmu dan hanya seorang anak yang bisu. Aku tidak lebih dan tidak kurang dari itu. Sedangkan alasan Aku datang ke sekolah ini untuk mencari sesuatu milikku, dan lebih baik kau tidak bertanya sesuatu itu. Namun jika kau ingin tahu apa itu, maka cari tahu siapa sebenarnya sosok di dalam Rama. Saat itulah akan kupertimbangkan lagi.'
194Please respect copyright.PENANALIZgW9MV5n
Dengan serius sepertinya Ruka memiliki maksud tersembunyi yang cukup jauh untuk kutanyakan lagi, dan sepertinya mau bagaimanapun caranya ia tidak mau memberitahuku mengenai dirinya. Tapi Aku merasa bahwa Ruka juga sudah tahu mengenai Rama, masalah yang hanya Aku, Ozi serta Ana yang tahu, kini tampaknya Ruka juga mengetahui hal tersebut.
194Please respect copyright.PENANAzhj8Pm8pcI
Memikirkan masalah yang tidak ada akhirnya ini, Aku memutuskan untuk menyerah dari siapa sosok Ruka dan fokus untuk menyelidiki masalah Rama saja.
194Please respect copyright.PENANANPJTobi19Y
"Apa isinya ya?"
194Please respect copyright.PENANAlBXBExuJhW
Menatap ke arah cermin di wastafel, Akupun membuka isi dari sisa kertas yang di tinggalkan Ruka di sana. Dan sisa dari kertas tersebut hanya berisi perintah untuk membuka kertas sesuai nomornya.
194Please respect copyright.PENANA6qnCYEgiVm
"Bagaimana cara ia menghitung sih…"
194Please respect copyright.PENANAb2EBoL2Ai5
Ternyata semua itu adalah jebakan lagi. Saat Aku membuka satu persatu kertas sesuai nomor dan sampai pada kertas terakhir dinomor lima, ternyata di sana tertulis, 'Karena kau sudah bertanya tadi jadi kini kau berhutang satu pertanyaan kepadaku dari sisa pertanyaan tadi'.
ns 15.158.61.11da2