(budi POV)
Hari minggu yang cerah, di jalan tunjungan pusat kota surabaya banyak anak muda yang berlalu lalang baik sendiri ataupun bersama teman dan pasangannya, mereka tampak bahagia berfoto bersama dan nongkrong dicafe yang tersebar disepanjang jalan
diantara mereka ada satu orang yang tidak terlihat senang, meskipun dia masih muda seumuran dengan orang lain disekitarnya dia terlihat berbeda, nampak kelelahan
‘HOAAM’
(berhentilah menguap kontraktor tidakkah anda menikmati minggu pagi menjelang siang yang cerah ini)
(diamlah aku masih ngantuk, lagian ini bukan cerah lagi namanya tapi panas)
(tapi tetap saja, tidakkah anda ingin bersantai dan mencari teman baru disini?)
(pertama aku kesini tidak untuk main, dan kedua badanku terasa sangat lelah)
(hoho, anak muda apa tubuhmu masih belum pulih)
(iya itu karena anda kan tuan besuki)
(gak nyangka aku kalau tubuhmu selemah itu)
(bukan tubuhku tapi kekuatan anda yang terlalu besar)
(iya benar)
(hey zayin kenapa kau ikut membela kontraktor?)
(eh maaf)
(dasar)
Aku yang tak menghiraukan pertengkaran besuki dan zayin, aku mencoba mengalihkan pandanganku memperhatikan sekitar, anak muda seumuranku dengan gembira bermain dan nongkrong bareng sahabat dan pasangannya, semakin lama kuperhatikan semakin aku kasihan, mereka tidak tahu kalau yang menunggu mereka di masa depan hanyalah kehancuran dan keputusasaan, aku bahkan tidak bisa membayangkan tiga minggu lagi mereka semua akan mati, dan kalaupun selamat kehidupan mereka akan berubah untuk selamanya
Aku menghela nafas kebiasaan yang tak pernah hilang
Percuma juga aku overthinking, menyelamatkan semua orang itu tidak mungkin kan?
Aku sendiri berharap andai saja perang tidak terjadi, tapi itu juga pemikiran bodoh karena beberapa hari lalu jelas aku bertarung dengan atlantean dan kemungkinan <EVENT DISASTER> terjadi sudah sangat jelas didepan mata
Dan yang bisa kulakukan sekarang adalah berusaha menyiapkan diri untuk menghadapi itu semua
148Please respect copyright.PENANAWv3o6aRyXs
Tak terasa setelah beberapa menit berjalan aku sampai didepan tempat yang kutuju
Tempat yang kumaksud adalah sebuah toko jam mewah yang berada di ujung jalan tunjungan, jika dilihat sekilas memang tidak ada yang mencurigakan dari toko ini tapi bagi mereka yang tahu tempat ini adalah ‘underground dealer’ tempat dimana kita dapat membeli semua yang kita inginkan, tempat para pedagang obat terlarang,informasi rahasia, hingga senjata dan organ manusia semua ada disini
“tempatnya sama seperti yang ada didalam game”
Tanpa sadar aku bergumam sendiri
(kontraktor apa anda tidak masuk)
Ah iya untung saja diingatkan oleh zayin tanpa sadar aku terdiam memperhatikan bangunan toko yang terlihat sama persis seperti yang ada didalam game
Tepat saat akan membuka pintu, pintunya terbuka dari dalam dan hampir mengenaiku
Dan yang keluar dari pintu tersebut adalah seorang perempuan cantik berambut hitam panjang, dia menutupi wajahnya dengan masker dan topi tapi tetap saja dengan sekali lihat saja aku sudah mengenalinya
“calys-”
“ah maaf saya gak tahu kalau ada orang didepan”
“i-iya gak papa kok”
“iya maaf ya”
“iya”
dan dengan begitu dia bergegas pergi
Diriku yang masih bingung kenapa bisa calysta brahman berada disini, apalagi dia keluar dari toko ini yang notabene adalah toko jam mewah yang punya banyak rahasia
Apa dia habis beli jam ya? Apa mungkin dia kesini ada maksud lain?
Kuputuskan untuk menghentikan rasa penasaranku dan fokus ketujuan awalku
setelah masuk aku disambut oleh pegawai toko yang ramah
“selamat datang ditoko kami kak”
“iya” jawabku singkat
Aku memperhatikan wajah dan pakaiannya tapi tak menemukan sesuatu yang aneh
Hebat sekali mereka menyembunyikan identitas asli mereka
“ada yang bisa saya bantu kak? Mau cari jam yang model apa?”
“sebenarnya saya gak cari jam kok mas”
“maaf, apa kakak nya mungkin mau service jam?”
“bukan”
Aku lalu mengeluarkan sebuah gold bar dari saku jaketku, itu adalah mata uang yang digunakan didalam game dan aku juga mendapatkan banyak sekali dari COSMOS saat pertama kali dikirim kesini
Ukuran gold bar sangat kecill, jika merujuk pada official info yang diberikan COSMOS saat dunia ini masih berupa game dulu satu gold bar sama dengan lima gram emas
Kuletakan gold bar tersebut diatas etalase, tepat didepannya
“ini?”
“aku ingin bertemu dengan kakek deno”
Mendengar nama deno penjaga toko itu kaget setelah itu dia tersenyum
“anda masih muda tapi sudah tau banyak”
Melihat dia tersenyum aku juga tersenyum
“cukup tahu” balasku singkat
“tunggu sebentar tuan, saya akan panggilkan tuan deno anda silahkan duduk dahulu”
Baru saja aku duduk, penjaga toko lain menghampiriku
“maaf mengganggu tuan apa anda ingin minum sesuatu?”
“ndak usah terima kasih”
Setelah itu penjaga toko itupun mengangguk dan pergi
Setelah memastikan tidak ada orang lain didekatku, kusandarkaan punggungku disofa dan melemaskan semua otot ototku
Berhasil! Aku berhasil menghubungi kakek deno pemilik dari undergound dealer dan aku juga berhasil melakukan semua itu dengan baik tanpa menimbulkan kecurigaan
Tapi orang barusan sempat meragukanku kan? Apa mungkin memang aku terlalu muda?
Untung saja di game dijelaskan kalau kakek deno menjalankan underground dealer dengan prinsip kepercayaan dan kerahasiaan, dimana dia bertransaksi dengan pembeli berdasarkan kepercayaan dan sangat menjaga kerahasiaan identitas pembeli selama transaksi karena dia tahu kalau pembelinya bukanlah orang biasa melainkan mereka yang tahu dan sudah biasa berurusan dengan dunia bawah, siapapun mereka selama mereka punya uang dan dia punya barang maka menurutnya transaksi itu sah
Dan menurut keterangan official dari COSMOS juga kalau underground dealer hanya menerima gold bar sebagai mata uang
Jika merujuk pada keterangan official sih harusnya aku baik baik saja selama aku punya gold bar
Dan setelah menunggu kurang lebih sepuluh menit, akhirnya penjaga toko yang tadi kembali menghampiriku
“sebelah sini tuan” ucapnya sambil membungkuk
Aku hanya mengangguk dan mengikutinya dari belakang
148Please respect copyright.PENANAC7G51iY1OR
Setelah berjalan melewati dua pintu besi dan sebuah pintu khusus yang diberi mantra kami berjalan menuruni lorong yang gelap
Dan yang berada diujung lorong tersebut adalah sebuah aula yang sangat luas jika diukur dengan mata telanjang luasnya sama dengan Gelora Bung Tomo, selain luas aula ini juga ramai banyak pedagang gelap yang menjajakan berbagai barang ilegal disini
(luas sekali)
(iya aku gak nyangka kalau ini dibawah kota surabaya)
Bahkan besuki dan zayin nampak kaget melihatnya
“tuan deno menunggu anda disebelah sana”
Dengan sopan dia menunjuk kearah toko terbesar yang ada ditempat ini, toko itu terlihat seperti toko biasa pada umumnya, hanya saja diatas pintu masuk terdapat gambar wajah pria tua tersenyum dengan gigi emasnya, itu adalah wajah kakek deno
“iya terima kasih”
Mendengar ucapan terima kasihku dia membungkuk dan kembali keatas
setelah itu aku langsung menuju ketoko milik kakek deno tapi kali ini aku berjalan santai sambil memperhatikan sekitar
Dilihat bagaimanapun tempat ini adalah sebuah pasar gelap terbesar di surabaya atau mungkin diindonesia, berbagai macam orang dengan berbagai macam latar belakang berkumpul disini untuk bertransaksi apapun itu yang mereka inginkan
Dan seingatku juga sebenarnya ada beberapa jalan masuk menuju tempat ini yang tersebar dibeberapa titik disurabaya tapi karena digame tidak pernah diperlihatkan ya jadi aku tidak tahu dimana saja jalan masuk itu
Setelah berjalan agak jauh akhirnya aku sampai didepan tokonya, aku sedikit ragu saat akan membuka pintu, tapi aku sudah sampai sini sayang jika harus kembali
Dan yang menungguku dibalik pintu adalah seorang pria tua dengan gigi emas yang mengenakan baju hawai lengkap dengan celana pendeknya, dia duduk disofa sambil memegang sebuah gelas yang berisi minuman, disebelahnya ada perempuan muda mengenakan bikini berwarna hitam sedang merayunya
Aku kaget saat melihat apa yang kulihat saat ini, karena ini pertama kalinya dihidupku melihat hal seperti ini, ini terlihat klise seperti adegan penjahat dalam film
Beberapa detik aku berdiri didepan tidak bergerak sedikitpun, hingga kakek itu sendiri yang tersenyum lalu menghampiriku
Dia lalu mengulurkan tangannya
“selamat datang ditoko serba ada deno ada yang bisa dibantu?”
Aku yang baru sadar langsung menjabat tangannya
“ah, I-iya salam kenal”
Dia hanya tersenyum tanpa melepaskan tangannya dari tanganku, sepertinya dia sedang menunggu sesuatu
“apa aku harus memperkenalkan namaku?”
“oh tidak tidak, disini kita menjaga identitas pembeli, mari duduk sini”
Setelah melepas tanganku dia mengajakku menuju sofa dan mengambil posisi duduk berlawanan denganku
“selamat datang tuan, apa yang bisa saya bantu untuk anda?”
Nada bicaranya masih santai dengan senyum yang lebar
“tuan mau minum apa? Saya akan siapkan”
Kali ini yang menyapaku adalah perempuan yang bersamanya
“oh iya, maafkan kakek tua ini ya sampai lupa tamu gak ditawari minum”
“gak usah gak papa kok”
“jangan begitu, gimana kalau whiskey? Atau vodka? Atau mau yang lebih ringan seperti cocktail?”
“tidak tidak usah”
Setelah mendengar penolakan keduaku dia tertawa
“kau tahu minuman racikan asistenku ini sangat enak lho, aku selalu merekomendasikan tamu tamuku untuk mencicipi minuman buatannya”
Aku merasa tidak enak menolak, lagipula tidak mungkin juga kan dia mencampur racun keminuman pelanggannya sendiri
“baiklah teh saja”
Setelah mendengar jawabanku perempuan itu mengangguk dan pergi
Dan sekarang hanya tinggal kami berdua disini, entah kenapa rasanya semakin berat untuk bernafas terasa suasananya berubah
“baiklah tuan kembali kepercakapan awal, ada perlu apa anda mencari saya?”
Nada bicaranya mendadak serius
“aku butuh barang dan informasi”
“hmm barang dan informasi ya? Itu mudah tapi harganya agak mahal”
Begitu, jadi dia mengujiku?
Dia tidak percaya denganku?
“itu mudah, soal uang nggak usah khawatir”
Aku mengambil sekantong gold bar dari tasku dan meletakannya diatas meja
Melihat semua emas itu dia tertawa
“aku tidak tahu siapa anda, tapi jika anda punya sebanyak ini apapun itu saya akan berikan”
ns 18.68.41.148da2