(RATU SHIMA POV)
Setelah berhasil memancing mereka kemari maka langkah selanjutnya adalah melumpuhkan mereka, untuk itu banaspati akan menggunakan apinya untuk mengalihkan pandangan mereka lalu aku dan kontraktor akan melakukan serangan kejutan dan melumpuhkan mereka
Itulah rencana yang telah kami buat
Tapi saat ini kami hanya mengawasi dari kejauhan memperhatikan pergerakan mereka
(shima lihatlah jiwa jiwa malang itu beterbangan menuju dunia spirit)
(fokuslah pada tugasmu)
(seperti biasanya ratu memang selalu serius, lihat wajahmu mulai keriput tuh)
(diamlah, kau lebih berguna jika diam)
(kasar banget ratu ku satu ini)
Aku yang kesal tak menggubris ucapan terakhirnya
(semua tembakan mereka tepat sasaran, sepertinya mereka bisa melihat dalam gelap)
(iya, mereka juga dengan hati hati memeriksa setiap mayat)
(kita bakar sekarang aja gimana?)
(sesuai rencana ingat)
(iya aku tahu)
--//--
(BUDI POV)
Setelah banaspati membakar kedua makhluk humanoid itu aku lalu berlari menuju kearah mereka
Tanpa menghiraukan teriakan afiyah
Aku mengeluarkan keris dari inventory dan menancapkannya tepat pada dada makhluk itu
Namun makhluk itu tak menunjukan reaksi apapun
Setelah diam beberapa saat tangan makhluk itu bergerak menangkap tanganku, dia mengarahkan moncong pistolnya kearahku
‘mati kau lemurian’
Makhluk itu mengeluarkan suara datar yang jelas seperti suara buatan,
Suaranya mirip seperti suara robot difilm
Dengan cepat shima memotong tangan robot itu dengan pedangnya dan menarikku menjauh
(kontraktor gak papa?)
(iya, gimana yang lain?)
(aku gak papa, banaspati lagi ngurus yang satu lagi)
<DUARR>
Salah satu robot terpental jauh dan menciptakan lubang pada dinding teater
Aku mendengar tawa banaspati menggema di seluruh ruangan
“cuma itu yang kau punya boneka atlantean!” teriaknya
Banaspati kemudian terbang keluar melalui lubang
Yup, dalam kekacauan ini setidaknya ada satu orang yang menikmatinya
(aku sudah bilang untuk menahan diri padanya tadi)
(aku tahu)
Setidaknya dia berhasil memisahkan kedua robot
Sekarang aku dan shima hanya tinggal menghadapi satu robot
Tapi tetap saja bagiku tidak ada bedanya, keberadaanku hanyalah beban disini
(kontraktor)
(iya)
(aku akan menghadapinya, saat kuberi tanda pergilah dengan perempuan itu)
(iya)
‘menyerahlah manusia dan serahkan gadis itu’
Dengan suara datarnya robot itu mencoba mengancamku
“setelah gagal menyerang sekarang mau mengancam?”
‘ini peringatan terakhir, atau kami akan menghancurkan tempat ini’
“aku tidak tahu siapa yang mengirim kalian, tapi tolong gunakan bentuk ancaman yang lebih realistis”
“jika kalian meledakkan semuanya kalian juga akan hancur benarkan?”
‘kami akan menangkap gadis itu’
Tidak ada gunanya berdebat dengan mereka
Mereka tidak lebih dari kecerdasan buatan yang sudah diprogram sejak awal
Dan kenapa pula harus robot sih?!
Aku kan baru tiba didunia ini, aku masih belum mengerti sepenuhnya situasi saat ini
Tapi kenapa musuh pertamaku adalah mereka, kalau dugaanku benar kedua robot ini adalah boneka yang dikirim oleh sang master boneka kan?
Bukankah master boneka adalah salah satu boss di game?
Kenapa anak buahnya muncul disini?
Dan bukankah dicerita seharusnya mereka muncul jauh setelah disaster?
Woy!!! siapapun dewa! Tuhan! Alien! Sampai mana kalian akan mengujiku! Aku hanyalah seorang mobile gamer introvert! Apa yang kalian harapkan dariku!
ns 15.158.61.6da2