x
Chapter 1 : Pekerjaan Baru
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ9fIQ2nvyM
Pagi berganti siang saat Nurul pergi menemui Bu Resi dirumahnya. Sesuai janji, Bu Resi akan mengantarkan Nurul ke rumah kenalannya karena semalam Nurul sudah mengiyakan tawaran pekerjaan darinya untuk jadi pembantu rumah tangga di sana.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPA9Bmolykz
Seperti biasa, Nurul tampil dengan pakaian yang sudah menjadi identitasnya selama ini sebagai seorang muslimah. Namun karena permintaan khusus dari suaminya, hari ini pun Nurul tampil agak sedikit beda.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD8koUTFHO6
Akhwat yang Ternoda
Ilustrasi Nurul
Baju kurung berwarna pastel serta jilbab lebar berwarna selaras membalut indah di tubuhnya, tak lupa pula sebuah cadar hitam yang menutup seluruh area wajahnya kecuali sepasang bola mata indah yang memikat hati siapapun yang menatapnya. Nurul juga tak lupa membungkus tangannya sedikit layaknya seorang akhwat sejati.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwTK9tnHX5n
“Duh! Ibu lupa ngasih tau sesuatu deh sama kamu Dik” Bu Resi tampak sedikit ragu ketika melihat Nurul datang dengan pakaian kebesarannya.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaue8kc6BMZ
“Iya, kenapa bu?”
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrEkpj65Sqx
“Kenalan Ibu itu keluarga Non muslim Dik, jadi kayaknya mereka bakalan ragu deh kalau kamu pakai baju begini” balas Bu Resi ragu, dia takut menyinggung perasaan Nurul.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrrUD6Hdb3h
“Ah enggak kali Bu! Lagian kan pekerjaannya gak ada sangkut pautnya sama baju yang saya pakai” balas Nurul.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbH4WhOByzR
“Maksud Ibu bukan gitu atuh Dik! Kamu tau kan kalau Non muslim suka takut sama yang berpakaian kayak kamu. Dikira teroris atau apalah”
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLLFu1iKnPs
Nurul pun tersenyum menanggapi kekhawatiran dari Bu Resi “Enggak semuanya juga kali Bu! Lagian kan juga nyoba dulu, kalau menurut temen Ibu saya gak cocok ya gapapa juga! Saya yakin kok kalau udah rejeki mah gak kemana” jawab Nurul mantap.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw9BDx9PKLM
“Tapi kamu gapapa kan Dik? Kerja di rumah orang yang beda sama kamu?” Bu Resi masih terlihat ragu.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAq5WHPuT6P
“Gapapa Buk. Emangnya kenapa? Sama-sama manusia kok” jawab Nurul mantap.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx7XbgrH7Jg
Memang di benak Nurul dia tidak pernah sekalipun membenci ataupun tidak suka dengan orang yang berbeda keyakinan dengannya.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSlUIzibCfo
Nurul yakin kalau mereka juga percaya dengan yang namanya kebaikan. Dan setiap kepercayaan itu pasti mengarahkan penganut nya untuk jadi manusia yang lebih baik lagi. Jadi tidak ada gunanya saling membenci.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUpFoKr5wAN
Hanya saja memang terkadang ada beberapa orang yang suka sekali melabeli orang lain berlandaskan apa agama atau kepercayaan yang dianutnya. Tapi Nurul yakin dari sekian banyak orang di muka bumi ini, mungkin hanya satu persen saja yang seperti itu.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUZwlwGytKd
Singkat cerita, akhirnya sekarang Nurul dan Bu Resi sudah berada di sebuah rumah di kawasan elit yang terletak tidak begitu jauh dari komplek perumahan mereka.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFVVSBvzESu
Dengan menggunakan jasa ojek online, keduanya pun sampai dengan selamat di tujuan.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡROt48iEUMO
Ilustrasi Rumah Majikam Nurul
Ilustrasi Rumah Majikam Nurul
Nurul sempat sedikit terpesona ketika pertama kali menginjakkan kakinya di rumah keluarga Primus. Tempat dimana dia akan bekerja jadi pembantu rumah tangga disana.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT1W8Hpz65R
Rumah itu terlihat megah dan besar, berwarna putih serta banyak sekali terlihat jendela disana-sini. Rumah berlantai dua tersebut adalah rumah yang dibangun dengan gaya arsitektur modern dan minimalis, khas rumah orang kaya masa kini.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqZnaf0XF2W
Halamannya pun tak kalah luasnya dimana banyak sekali terlihat tempat bersantai dan beberapa pohon besar yang lumayan rindang.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ77Us12khKl
“Di rumah ini cuma ada tiga orang saja Dik, Pak Primus, Ibu Susan, dan anaknya Sean” jelas Bu Resi saat mereka baru memasuki halaman.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzcilio2i1E
“Rumah segede ini cuma diisi tiga orang Buk?” Tanya Nurul tak percaya.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzudymVsUGf
“Iya! Namanya juga orang kaya. Mereka juga jarang di rumah kok, pada sibuk. Jadi kamu gak usah khawatir” balas Bu Resi.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNqhPb93oTW
Saat Nurul dan Bu Resi sampai di depan rumah, sebuah suara menyambut kedatangan mereka “Selamat datang, Jeng!” Ucap seorang wanita paruh baya yang berjalan mendekat ke arah mereka.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhFnKeYeZR8
“Maaf Jeng agak telat!” Balas Bu Resi mendekat. Kedua wanita itupun saling cipika-cipiki sebagai sebuah salam.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8AacZgakyg
Ilustrasi Bu Susan - Akhwat yang Ternoda
Ilustrasi Bu Susan – Akhwat yang Ternoda
Nurul yang melihat sosok wanita yang menyambut Bu Resi pun cukup termangu dan kagum, karena wanita di depannya ini terlihat sangat mirip dengan selebgram yang benar-benar merawat penampilan. Kulitnya tak terlalu putih namun terawat, sama sekali tak terlihat seperti wanita tua.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuDm9gm5S1K
“Oh iya kenalin! Ini namanya Nurul! Dia yang mau kerja disini” ucap Bu Resi memperkenalkan Nurul.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuvH0nVdRxb
Nurul pun yang sadar langsung menjulurkan tangannya “Nurul Buk!” Ucapnya.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfaGHQBgreQ
Namun wanita didepannya tersebut bukan malah menjabat tangannya namun berjalan mengitari tubuh Nurul yang terlihat canggung.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgRJi1rMVDA
“Kamu yakin bisa kerja pakai baju begimin, mbak?” Tanya wanita tersebut berterus-terang.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡalBVPueEA0
“In–insyaallah yakin Buk!” Jawab Nurul yang tergugup.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkzm1O54J2I
Tak ambil pusing, Susan hanya tersenyum sambil berkata “Jangan tegang gitu dong! Aku Susan, Panggil Mbak aja jangan panggil Ibu! Aku gak tuir-tuir amat“.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQOljZ5AJJw
“Baik Mbak” jawab Nurul mantap.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0t72nDP6tl
“Aku suka yang gak bertele-tele gini” Ucap Susan semangat.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL4NVR0mhIw
“Ayo masuk dulu ke dalam! Kita bahas apa saja kerja yang akan kamu lakukan” tambah Susan kemudian mengajak Nurul.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXeQFArveeD
Dalam hati, Nurul merasa gugup dan bahagia mendapati kalau calon majikannya nanti adalah orang yang baik seperti Susan. Bukan majikan-majikan kejam yang biasa dia lihat di sinetron jadul kesukaannya.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLKzOJX5E1c
Apalagi sifat Susan yang terlihat sangat mudah berteman dan hobi sekali bicara membuat Nurul sedikit lega menjalani pekerjaan pertama dalam hidupnya ini.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1JUoStHMtY
Dari penjelasan Susan, akhirnya Nurul paham apa saja yang harus dikerjakannya nanti. Nurul hanya perlu datang pagi dan sore saja ke rumah ini.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgHoEk9pEPf
Ketika pagi, Susan meminta Nurul untuk menyiapkan sarapan untuk suami dan anaknya, serta bersih-bersih dan mencuci pakaian. Susan berharap Nurul bisa datang pagi-pagi sekali karena suami dan anaknya berangkat sekitar jam setengah 8. Jadi sebelum mereka pergi, Nurul sudah harus menyiapkan sarapan untuk mereka.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcNNrppGS5I
Untuk sore hari, Nurul harus kembali membersihkan rumah, mengangkat jemuran, bersih-bersih kolam berenang dan halaman sekitar.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy6fIQo9Wbk
“Tapi yang paling penting! Kalau kamu lihat hal yang aneh-aneh, kamu diam saja ya!” Ingat Susan pada Nurul sambil tersenyum nakal.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoJhc8O6s5D
“Aneh maksudnya gimana Mbak” tanya Nurul penasaran apakah ada hantu di rumah ini.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvsrfwKPSnP
“Hihihihi. Ntar kamu juga tau sendiri” kikik Susan bermain rahasia.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHayynTwi82
Nurul pun tak mau melanjutkan pertanyaannya karena dia tidak mau dianggap tidak sopan. Lebih baik menurut saja dan lakukan seperti apa yang sudah diberitahukan. Toh tugasnya disini adalah sebagai pembantu, bukan tukang gosip yang hobinya cari-cari bahan omongan.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXMVRriy2mN
Ilustrasi Haris, Suami Nurul
Ilustrasi Haris, Suami Nurul
Jadilah di hari berikutnya, Nurul sudah mulai bekerja dirumah Susan sebagai pembantu. Jam 6 pagi, Nurul sudah sampai disana dengan diantar langsung oleh Haris suaminya.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKzY2H4pwSz
“Umi baik-baik saja kan?” Tanya Haris sedikit agak khawatir.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6zHfFyrRqA
“Iya Bi! Abi tenang aja! Nanti jam 10 Umi bakalan pulang dan ikut nganterin Abi ke bandara”
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtNj0PDxol4
“Yaudah kalau gitu, hati-hati ya! Assalamualaikum” ucap Haris menstarter motornya.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQSzfE1FRjx
“Waalaikumsalam” jawab Nurul.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYmVQsJUexQ
Kemudian setelah kepergian suaminya, Nurul pun melangkah masuk ke dalam rumah dengan menggunakan kunci cadangan yang sudah diberikan Susan padanya.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCQZpu3vOLW
Langit masih terlihat agak gelap dan biru saat Nurul sudah mulai pekerjaan pertamanya yaitu memasak sarapan pagi untuk kepala keluarga dan si tuan muda.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1YUqzHR3nw
Dari penuturan Susan, suami dan anaknya sangat suka sarapan dengan nasi goreng dan bubur, untuk itu kali ini Nurul memutuskan untuk memasak nasi goreng saja di hari pertamanya. Karena selain tidak terlalu ribet, bahan-bahannya pun masih gampang dan Nurul tidak perlu belanja ke pasar dulu.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTQFrTXHsiB
Selang beberapa menit berada di dapur, Nurul dikagetkan dengan sebuah suara “Mmmmm wangi banget” ucapnya berkomentar “kamu yang gantiin Dini ya?” tanya suara pria tersebut.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRyzmZ1xk8O
Ilustrasi Primus
Ilustrasi Primus – Akhwat yang Ternoda
“I–iya Pak” jawab Nurul canggung dan kaget mendapati kalau sang kepala rumah tangga sudah bangun. Ya, dia adalah Pak Primus.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe5gIXId2CW
“Panggil Mas aja! Ketuaan kalau dipanggil bapak” Ucap Pak Primus beranjak duduk di meja makan.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcNdsZ0XXw7
Nurul merasa aneh dengan sikap kedua suami istri yang menjadi majikan barunya ini. Mereka sama sekali tidak mau di panggil dengan sebuatan bapak dan ibu meskipun sebenarnya panggilan tersebut sangat cocok untuk keduanya dan terdengar sopan serta berwibawa.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7G2w40fwe2
Pak Primus sudah berusia 40 tahunan lebih, selisih 14 tahun dengan Nurul. Wajahnya lumayan macho, sangat mirip dengan pemain film laga dan posturnya pun tinggi tegap layaknya tentara.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqMW0R2ZP7F
“Nama kamu siapa?” Tanya Pak Primus menatap punggung Nurul yang sedang memasak, tatapannya kemudian langsung turun ke arah bongkahan pantat Nurul yang terlihat menonjol meski terbalut baju kurungnya yang berwarna Pink.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKpL0k59ZoP
“Nu–Nurul Pak!” Jawabnya sangat gugup. Nurul tidak mengerti kenapa dia merasa seperti sedang di tatap dalam oleh Pak Primus meski dia tidak dapat melihatnya. Bulu kuduknya langsung berdiri tidak nyaman merasakan tatapan tersebut. Namun dia mencoba untuk tidak berbalik badan.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡazZLlF0wC7
“Ooh Mbak Nurul. Saya Primus!” Ucapnya mencoba berkenalan. Namun karena masih gugup, Nurul pun hanya diam dan terus melanjutkan kegiatannya.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7CbQFN8CY3
“Kamu gak kepanasan pakai baju seperti itu?” lanjut Pak Primus sudah mencoba mengakrabkan dirinya.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmwrKTz4CD6
“Enggak Pak! Udah biasa” jawab Nurul berbohong. karena selama ini dia tidak pernah memasak memakai pakaian lengkap seperti ini.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJNkbHoNWIf
“Hebat ya!! kalau itu Susan pasti udah ngomel-ngomel panas duluan”
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSANBa84LDG
“Karena memang budayanya beda, pak” jawab Nurul singkat. Tidak tau kenapa dia semakin risih saja berdua dengan Pak Primus.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLjPdLSFmxZ
Tapi tampaknya tidak ada tanda-tanda kalau pria tersebut akan pergi, malah sebaliknya, Pak Primus terlihat tertarik dengan sosok Nurul “Kamu udah menikah Mbak???“tanyanya lagi.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm1Yn4bDQJT
“Sudah Pak!”
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc8I49ESDYV
“Udah punya anak?”
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡykdxIM30Sa
“Belum Pak!”
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ZcIMaYgVU
“Kenapa??”
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcJ4T6TPbDi
“Gak tau” jawab Nurul cuek.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡND8kSVjOSI
Sepersekian detik berikutnya baru dia tersadar, jawabannya tak sopan “Eh, itu! maksudnya belum! belum rejekinya” jawab Nurul Salah tingkah.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNwPgf1Zcub
Pak Primus yang melihat tingkah salting dari Nurul, tersenyum nakal “Suami Mbak kurang jago kali bikinnya” pancing Pak Primus langsung.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpkiRpNRJHC
Karena tidak terima dengan perkataan Pak Primus yang terkesan melecehkan Haris suaminya, Nurul pun membalikkan badannya menatap Pak Primus yang ternyata juga langsung menatap matanya.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIwHeCqXvyY
Akan tetapi amarah yang tadinya ingin dia lepaskan, langsung berubah jadi nyali yang ciut begitu saja ketika dia menatap Pak Primus. tatapannya tersebut sangat lekat hingga membuat Nurul seperti merasa sedang ditelanjangi olehnya.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSlKTlvLh3E
“Eheeemmm… selamat Pagi” sebuah suara memecah keheningan antara Pak Primus dan Nurul.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9YyDtusUtg
Ilustrasi Sean - Akhwat yang Ternoda
Ilustrasi Sean – Akhwat yang Ternoda
“Pagi Sean” balas Pak Primus santai.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb3rqKV001A
Nurul pun segera kembali membalikkan badannya dengan suasana hati yang bergemuruh dan jantung yang begitu kencang, dia tidak menyangka kalau dia hampir saja marah kepada Pak Primus di depan anaknya sendiri.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhoxsLLj8gn
Dan tentu saja itu tidak akan berakhir baik pada pekerjaannya sendiri. Tapi untunglah dia dapat menahan dan tidak terjadi apa-apa.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2veXAHUMTU
Selang beberapa menit, Nasi goreng yang dimasak oleh Nurul pun akhirnya matang. Dengan telaten, dia pun menyiapkan dua buah piring serta langsung meletakkannya diatas meja makan.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw9q9CPAWBX
“Silahkan Pak! Den!” ucap Nurul.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkp95AwSXpc
“Loh! Mbak Nurul gak ikutan kita sarapan???” tanya Pak Primus.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpm9ejpMg5x
Nurul menggeleng kaku “Enggak Pak! saya nanti saja” jawab Nurul melirik ke arah Sean yang sudah mulai menyendok sarapannya. Nurul lebih khawatir apabila nasi goreng buatannya tidak enak dan tak sesuai dengan selera keluarga ini.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2fB3m3Y0Kr
Namun tampaknya Nurul tidak perlu khawatir akan hal tersebut karena usai sendokan pertamanya, Sean langsung berkomentar “Nasi gorengnya enak” puji anak lelaki yang berusia 17 tahun tersebut. Tapi dia tidak tidak menatap Nurul ketika dia mengucapkannya.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5xq07PgRPZ
“Bener, lebih enak dari masakan Dini! Apalagi mama, kalah jauh kalo bikin ginian!” ucap Pak Primus yang ternyata juga telah mencicipi sarapan buatan Nurul dan Dini adalah nama pembantu mereka sebelumnya.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkFBNHyj0iq
Tapi seketika Sean langsung berhenti makan ketika mendengar nama tersebut diucapkan ayahnya “Itu karena Dini bukan pembantu!!!” bentaknya keras dan memukul meja. Nurul langsung kaget bukan main ketika melihat Sean yang seperti anak Pendiam tersebut, seketika jadi pemarah setelah ayahnya menyebut nama pembantu mereka sebelumnya.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlqWVXSQ1wK
Pak Primus pun tersenyum ke arah Nurul “Biasa! anak remaja emang suka emosian sama orang tua” Ucap Pak Primus menjelaskan ketika Sean dengan kesal pergi meninggalkan meja makan.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdM6cxNCi8c
Nurul pun terheran-heran melihat kejadian yang baru saja terjadi di depan matanya.
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd38Y4cT1tK
Sebenarnya, Siapa Dini???????
13717Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTDN9s5v9B4
