Part 6: Sebuah Rasa
11712Please respect copyright.PENANAtma7UI1yjq
Malam terasa begitu mencekam usai semua cahaya lampu padam. Nurul yang begitu panik karena ketakutannya sendiri terhadap gelap hanya duduk di ujung ranjang. Ia menatap layar smartphone miliknya yang tengah memperlihatkan gambar panggilan video callnya dengan Sean yang mengebut naik motor. Sesuai dengan perkataan Sean tadi, dia akan pergi menemui Nurul di rumahnya.
11712Please respect copyright.PENANAK8QXtlMyUB
Saat ini pikiran Nurul sedang tidak jernih, karena dia tidak akan mungkin dan tidak akan pernah mengijinkan seorang laki-laki selain suaminya untuk datang ke rumahnya tengah malam dan dalam suasana gelap seperti ini.
11712Please respect copyright.PENANAqAyuHhYueV
Namun karena yang ada dalam lingkaran kepala Nurul saat ini hanyalah ketakutan yang dia rasakan seakan menelan dirinya hidup-hidup, maka seorang teman terdengar seperti memberinya sebuah pertolongan.
11712Please respect copyright.PENANALF4VdKVsrY
Dan temannya saat ini adalah Sean yang sedang dalam perjalanan.
11712Please respect copyright.PENANAJdVOd6pcTt
“Mbak saya sudah sampai” Ucap Sean dalam panggilannya.
11712Please respect copyright.PENANAfWUpePtrrb
Hati Nurul pun langsung sedikit lega mendengar kalau pahlawannya telah datang “Bentar Mbak bukain pintunya” Ucap Nurul yang turun dari ranjang.
11712Please respect copyright.PENANARdGsjzToAU
Nurul lalu berjalan dengan sangat tergesa-gesa ke arah depan dan langsung saja membuka kunci pintu rumahnya tersebut tanpa mengkonfirmasi dulu apakah Sean benar-benar sudah sampai atau belum. Tapi ternyata hal itu tidak diperlukan karena Sean sendiri sudah berada di depan pintu rumah Nurul.
11712Please respect copyright.PENANAvjbCHqNXHO
“Masuk Den!” Ajak Nurul menarik lengan anak majikannya tersebut dengan tergesa-gesa. Nurul lalu mengecek keadaan di sekitarnya takut ada orang yang melihat kalau Nurul telah membawa orang lain masuk ke rumah secara diam-diam. terlebih lagi orang tersebut adalah seorang laki-laki.
11712Please respect copyright.PENANAHJctQhgr4j
“Mbak gapapa??” tanya Sean heran yang melihat Nurul celingukan sana-sini melihat sekitar.
11712Please respect copyright.PENANAVi18fQNQ6p
Setelah yakin tidak ada yang melihat, Nurul pun menutup pintu dan reflek menguncinya “Gapapa Den!” jawabnya sedikit lega.
11712Please respect copyright.PENANAVdnOY7WsFG
Malam ini Nurul menggunakan baju tidur berlengan panjang lengkap dengan celananya serta bermotif bunga-bunga berwarna putih, tak lupa pula sebuah hijab sorong yang praktis dan cepat dipakai dikepalanya. Ini adalah pakaian Nurul sehari-hari jikalau dia ingin pergi tidur atau ketika bersantai di rumah bersama Haris suaminya.
11712Please respect copyright.PENANAGdHYh1hxRx
“Mbak gak punya lilin???” tanya Sean yang melihat kalau Nurul sama sekali tidak menyalakan penerangan.
11712Please respect copyright.PENANA2AVG8DuICC
“Mbak takut ngambilnya Den” jawab Nurul mengigit kuku ibu jarinya.
11712Please respect copyright.PENANAuf6ndwTbn8
Sean pun tersenyum melihat tingkah Nurul yang seharusnya sudah lebih dewasa, namun bersikap layaknya anak SD ketika lampu mati seperti ini “Sini saya ambil mbak! letaknya di mana??” tanya Sean.
11712Please respect copyright.PENANAy6Bs420V6T
“Di dapur Den” Ucap Nurul menuntun jalan ke arah dapur dengan di temani Sean.
11712Please respect copyright.PENANACVc7okZ2xo
Tak bisa dipungkiri kalau kehadiran Sean saat ini cukup membuat keberanian Nurul kembali lagi, Nurul sudah cukup tenang kalau saat ini dia tidak sendirian dan tak ada lagi yang perlu di takutkannya. Nurul bahkan sudah lupa kalau satu-satunya bahaya yang ada saat ini justru datang dari Sean sendiri yang sepertinya sudah sangat tertarik dengan Nurul.
11712Please respect copyright.PENANAUV9zRevUdg
Kemudian setelah mereka mengambil lilin, Nurul dan Sean pun berjalan ke ruang tamu dan menyalakan lilinnya disana. Dan sebuah hembusan nafas lega pun langsung keluar dari mulut Nurul ketika cahaya dari lilin mulai menerangi lagi sekitarnya.
11712Please respect copyright.PENANAyYckiqyZFp
“Maaf Den! Mbak ngerepotin” Ucap Nurul sedikit tak enak hati.
11712Please respect copyright.PENANAkhEizCvBpr
Namun Sean malah termangu diam ketika dia melihat wajah Nurul yang begitu cantik tak tertutupi oleh cadar seperti biasanya. Apalagi cahaya lilin yang menguning di wajah Nurul, menambah pesona wanita akhwat tersebut dimata Sean.
11712Please respect copyright.PENANAfXeUtMhyzc
Karena merasa diperhatikan, Nurul pun menatap balik Sean yang seperti mematung dengan mata yang menatapnya “Kok Aden liatin Mbak gitu??” tanya Nurul heran. Namun anehnya Nurul tidak risih sama sekali ditatap anak muda seperti Sean begitu lekat.
11712Please respect copyright.PENANAAHQ7idQIEV
“Mbak cantik” ucap Sean yang kemudian tersenyum.
11712Please respect copyright.PENANAMWuZUNPGtS
“Mulai deh!” balas Nurul seperti mau marah dan ngambek dengan gombalan yang dilontarkan Sean.
11712Please respect copyright.PENANASJkAPXKEAR
Sean pun hanya tersenyum sedikit lalu menyapukan pandangannya ke dinding rumah Nurul yang terdapat banyak sekali foto-foto Nurul dan Haris, mulai dari foto pernikahan maupun foto saat mereka berbulan madu dan sebagainya.
11712Please respect copyright.PENANAYs9WdsuZID
“Itu suami Mbak??” tanya Sean menunjuk salah satu foto.
11712Please respect copyright.PENANAd55rq4KbT9
Ilustrasi Haris, Suami Nurul
Ilustrasi Haris, Suami Nurul
Nurul mengangguk “Iya, namanya Haris” balas Nurul memperkenalkan suaminya.
11712Please respect copyright.PENANAhcdQs0PnkC
“Ganteng ya, mbak” Kata Sean tulus memuji.
11712Please respect copyright.PENANAAjKyMZDOaT
“Suami Mbak dimana sekarang???” tanya Sean lagi.
11712Please respect copyright.PENANAXyTz9Eh6g7
“Dia kerja di kalimantan Den” jawab Nurul.
11712Please respect copyright.PENANALUeMDIOXoI
Lalu Sean tertawa meremehkan “Berarti saya yang menang” ucapnya kembali pede.
11712Please respect copyright.PENANAY9oXP8asur
“Menang maksudnya??” Nurul terheran.
11712Please respect copyright.PENANA4XWh7ai0t0
“Iya, saya yang temenin mbak disini bukan dia. Berarti saya yang menang” ucap Sean.
11712Please respect copyright.PENANAzAI7qa7zBj
“Ppfffftttt….. hahahahahahahhahaaaaaaa” tawa Nurul langsung lepas dengan keras melihat tingkah konyol anak majikannya ini yang merasa kalau dirinya sedang berkompetisi dengan Haris.
11712Please respect copyright.PENANAkNpcMpsRyz
“Kenapa mbak ketawa?? emang bener kan??”
11712Please respect copyright.PENANA7uBSQ6LgQP
Dan entah karena terbawa suasana bercanda, Nurul pun menjawab dengan santai “Masih menang suami Mbak dong Den! dia aja udah pernah tidur sama Mbak!” Ucap Nurul yang tak sadar kalau perkataannya tersebut sudah memancing suasana menjadi keruh.
11712Please respect copyright.PENANAKajVMctsB0
“Yaudah kalau gitu malam ini Mbak harus tidur sama saya juga” Balas Sean begitu santai seakan-akan perkataannya tersebut adalah hal normal saja.
11712Please respect copyright.PENANAM7HcXA2ZcJ
“Astagfirullah” Ucap Nurul sadar dan langsung memundurkan badannya sedikit menjauh dari Sean. Nurul tidak sadar kalau Dia telah dengan sengaja memancing-mancing anak majikannya tersebut dengan kata-kata yang tidak dia sadari adalah sebuah aksi yang mengundang. Nurul juga tidak tahu kenapa dia bisa sampai keceplosan berbicara semacam itu di depan orang lain yang jelas-jelas bukan suaminya.
11712Please respect copyright.PENANAhZanGhCm3k
Sean tersenyum “Becanda kali Mbak” Kata Sean yang melihat Nurul seperti tidak nyaman.
11712Please respect copyright.PENANAPiK44OXtzW
Nurul sedikit lega mengetahui kalau Sean hanya bercanda. Cukuplah perkataan dari Sean tersebut membuat jantung Nurul kembali tenang.
11712Please respect copyright.PENANA0FT4Mrl4rG
“Tapi gak sepenuhnya becanda juga sih” Kata Sean yang dengan cepat langsung beranjak dari duduknya dan menghampiri Nurul.
11712Please respect copyright.PENANAfCrJb4qcW9
Nurul yang kaget pun langsung beringsut menjauh sampai ke ujung sofa tempatnya duduk “A–aaden ngapain??” Tanya Nurul begitu cemas.
11712Please respect copyright.PENANA4SO03ZHYVa
Tapi Sean dengan santai merebahkan tubuhnya di sofa tempat Nurul duduk, dan kepalanya pun seketika diletakkannya diatas paha Nurul “Mau tidur” Ucap Sean kemudian.
11712Please respect copyright.PENANAo48RRKrOEC
Jantung Nurul berdegub begitu kencang saat Sean langsung merebahkan kepala miliknya diatas paha Nurul. Ada semacam sensasi seperti sebuah sengatan listrik dalam diri Nurul ketika daerah yang lumayan sensitif baginya tersebut, bersentuhan dengan kepala Sean.
11712Please respect copyright.PENANATU4oR5ufTm
Meski memang Nurul masih memakai baju tidurnya, akan tetapi rasa dan sentuhan itu terasa nyata dan membuat tubuh istri Haris tersebut terdiam dan membatu tak dapat bergerak, tangannya terangkat sampai dadanya seakan dia berusaha menghindar untuk tidak menyentuh kepala Sean.
11712Please respect copyright.PENANAWcGrmXCaZs
“Aden jangan beginii!!” pinta Nurul memohon. Dalam hatinya, Nurul tak dapat sama sekali menyeleraskan fikiran sehat dan fikiran buruknya, keduanya berkontradiksi satu sama lain berusaha untuk jadi pemenang dalam ujian syahwat ini.
11712Please respect copyright.PENANAvGaSzGRonx
“Sssstttttt.. saya mau tidur Mbak! Besok sekolah” balas Sean tak mengindahkan perkataan Nurul.
11712Please respect copyright.PENANAUjC8r5TBF2
“Iya tapi gak tidur diatas paha Mbak juga!!” protes Nurul sedikit kesal. Nurul sadar kalau dia harus sedikit tegas kepada Sean karena bagaimanapun ini adalah sebuah perbuatan salah dan dilarang oleh Agama. Bahkan di dalam kepalanya sendiri, Nurul sudah memohon ampun kepada yang maha kuasa atas dosa yang telah dia lakukan saat ini.
11712Please respect copyright.PENANACJtjFv2sTP
Namun lagi-lagi Sean dengan pintarnya menarik Nurul jatuh ke dalam pembicaraan, Sean pun membuka matanya dan menatap wajah Nurul dari bawah “Kalau besok aku telat! Mbak tanggung jawab loh ya???” ancam Sean dengan membulatkan bola matanya.
11712Please respect copyright.PENANAY3jjPgpFyF
“Astagfirullah! kok kamu nyalahin Mbak???” ucap Nurul terpancing. Tidak sadar kalau dia berhenti melarang Sean untuk tidur di pangkuannya.
11712Please respect copyright.PENANAa9wnkCLpaz
“Mbak sih gangguan saya mau tidur” Balas Sean menggoyang-goyangkan kepalanya di paha Nurul.
11712Please respect copyright.PENANArIP84q6WoO
Membuat Nurul sedikit mendesah karena merasa geli “Awwww.. gelii Deen! jangan gerakk” Ucap Nurul memukul lengan pemuda tersebut.
11712Please respect copyright.PENANAYXWALZ4KTy
Sean tersenyum sambil memejamkan matanya “Yaudah saya diam” jawabnya begitu senang.
11712Please respect copyright.PENANAzdRxPDbHn2
Entah pikiran macam apa yang ada di benak Nurul saat ini hingga dia sampai mengizinkan laki-laki yang bukan mahromnya tersebut tertidur enak diatas pahanya, Tapi yang pasti perbuatannya ini benar-benar menguras tenaga Nurul sendiri dan membuat nafasnya memburu. Hawa dari dinginnya malam pun rasanya tak bisa membuat tubuh Nurul untuk tidak merasakan hawa panas dari dalam tubuhnya sendiri itu.
11712Please respect copyright.PENANAompqLViWph
Bahkan Nurul berkali-kali ingin mencoba menolak perbuatan Sean, namun niatnya tersebut diurungkan begitu saja karena ada sesuatu yang membuatnya merasakan sensasi nyaman. Padahal ini adalah pertama kalinya seseorang tidur diatas pangkuannya seperti ini, bahkan untuk Haris suaminya pun tidak pernah melakukannya.
11712Please respect copyright.PENANApLxalzDLWC
Dan andai saja ada orang yang melihat kejadian ini, mungkin akan menjadi aib terbesar yang pernah ada dalam hidup Nurul, seorang istri setia yang juga seorang akhwat muslimah sepert dirinya tengah membiarkan pria lain tertidur pulas diatas tubuh sucinya.
Dan diam-diam, sebenarnya Nurul juga merasakan sebuah kenyamanan yang tak bisa dia gambarkan sama sekali.
11712Please respect copyright.PENANAXEeu8BKRoC
Nurul tersenyum hangat menatap wajah Sean, entah kenapa dia merasa sangat tentram melihat wajah pemuda tersebut terlelep dalam pelukannya. Seakan-akan dia adalah seorang ibu yang terlihat puas setelah menidurkan anaknya sendiri.
11712Please respect copyright.PENANAj0Ky5L6BTk
“Aden udah tidur??” bisiknya begitu lembut sambil sedikit mengelus lengan pemuda itu. Namun tak dijawab oleh Sean yang sudah memejamkan matanya tersebut dan ternyata sudah terlelap.
11712Please respect copyright.PENANAuM3HeUbPGI
Nurul kembali tersenyum “Lucu sekali” ucapnya dalam hati ketika mengetahui kalau Sean sudah terlelap dalam sepersekian menit saja.
11712Please respect copyright.PENANAU0psiVdXlt
Hati Nurul merasa berbunga, tak tau apa yang bisa diartikannya melihat wajah Sean yang samar-samar begitu terlihat tampan dengan sinar cahaya lilin, tak sadar bahwa godaan iblis sudah memenuhi hatinya dan bersiap menunggu Nurul untuk melepas kendali atas tubuhnya sendiri.
11712Please respect copyright.PENANAOyhRbYeG6U
Karena terlarut dalam perasaan sesaatnya, Nurul tekejut oleh nada dering smarphonenya yang berdering “Maulana ya maulanaa”. Dengan gerakan yang sangat cepat dia pun mengangkat telfon tersebut karena takut suaranya akan membangungkan Sean dari tidur.
11712Please respect copyright.PENANAuBPaFVFSt3
“Halo??” Angkat Nurul.
11712Please respect copyright.PENANADxeI5CAyzl
“Assalamualaikum Umi” Ucap pria disana yang tak lain adalah Haris.
11712Please respect copyright.PENANAkKhWIkP5IQ
Seketika Nurul langsung tergugup mendengar suara suaminya tersebut “Waa–wailaikumsalam Bi” Jawab Nurul panik lalu menatap wajah Sean.
11712Please respect copyright.PENANAWAIBRwZwyM
Nurul merasakan jantungnya berdegub begitu kencang seperti seorang maling yang ditangkap basah sedang melakukan aksi pencurian, hatinya bergemuruh meminta maaf pada Haris karena sudah membiarkan laki-laki lain menyentuh tubuhnya.
11712Please respect copyright.PENANAtRJruzw6DA
“Umi belum tidur??” tanya Haris.
11712Please respect copyright.PENANAliFumLPxJ0
“Belum Bi!” jawab Nurul tercekat.
11712Please respect copyright.PENANA1xDLAObfbi
“Loh kenapa?? Umi lagi banyak pikiran??” tanya Haris begitu lembut.
11712Please respect copyright.PENANA0mhtYDrGuh
Secara reflek, Nurul pun langsung kembali berbohong “Enggak Bi! belum mau tidur aja” balasnya kembali menatap Sean. “Ya tuhan maafkan aku” sambung Nurul dalam hatinya. Dia tidak sanggup menendalikan pergolakan batinnya tersebut. Antara cemas dan nyaman.
11712Please respect copyright.PENANA1CAYLFuJrt
“Ohh gitu. Yaudah gapapa! Umi besok gak kerja pagi kan??” tanya Haris. Yang membuat Nurul bingung.
11712Please respect copyright.PENANAcmY26eXivE
“Kerja Bi!” balas Nurul.
11712Please respect copyright.PENANAMmHjtUsFKu
“Loh, bukannya Umi bilang kalau hari minggu Umi kerjanya sore doang???” tanya Haris terheran.
11712Please respect copyright.PENANAVgjnbeSQiN
Nurul pun terkejut dan kaget ketika dia lupa bahwa besok adalah hari minggu, yang berarti sebenarnya Sean tidak akan pergi bersekolah karena libur. Hatinya langsung mengutuk perbuatan anak muda tersebut yang ternyata telah berhasil mengelabuinya dengan berbohong.
11712Please respect copyright.PENANAprVla2rGb2
Nurul lalu menatap tajam ke arah Sean yang ternayata sedang membuka matanya dan belum tertidur sama sekali. Yang mendengar pembicaraan Nurul dan Haris dengan senyum penuh kemenangan karena dengan mudahnya membuat Nurul lupa akan keadaan.
11712Please respect copyright.PENANAcVIT0AAFdw
“pppPaaakkk” sebuah tepukan yang lumayan keras diberikan oleh Nurul pada lengan Sean. Antara kesal dan gemas dengan cara pemuda itu mengelabuinya.
11712Please respect copyright.PENANA3516DdSNiG
Namun aksinya tersebut justru malah membuat pemuda itu semakin berani dan bangun dengan manja sambil melakukan aksi yang membuat Nurul terlonjak kaget dari duduknya,
11712Please respect copyright.PENANAMMBVfa6W8F
“Enngghhh” erang Nurul kegelian.
11712Please respect copyright.PENANADytvfaSwMx
Nurul terkaget ketika Sean memiringkan badannya dan melingkarkan tangan kirinya memeluk badan Nurul, Sean bahkan memposisikan wajahnya tepat berada diperutnya Nurul sehingga Nurul pun bisa merasakan nafas Sean yang hangat menyentuh pori-pori kulit perutnya meski masih terhalang oleh baju tidurnya.
11712Please respect copyright.PENANAt3UswFpG0S
Belum sempat Nurul protes, Haris sudah bertanya duluan dari telfon “Umi kenapa??” tanyanya yang sadar mendengar istrinya melenguh.
11712Please respect copyright.PENANAUYUr655BiK
“Oohh! enggak Bi! tadi ada nyamuk” Ucap Nurul berbohong sambil mencubit tangan Sean sebagai isyarat untuk menyuruh pemuda tersebut melepas pelukannya.
11712Please respect copyright.PENANA11H08ODV0t
Tapi penolakan yang setengah-setengah seperti itu tidak akan berlaku pada Sean yang semakin nekat melakukan aksinya, Kali ini tangan Sean menyusup dibalik punggung Nurul dan mencari-cari sesuatu disana.
11712Please respect copyright.PENANAnXXXPMMkhb
“Lotion nyamuk nya dipakai dong Mi!!” saran Haris di telfon. Sedangkan Nurul berusaha mengusir tangan Sean yang mengelus-elus punggungnya dengan gesture sedikit marah.
11712Please respect copyright.PENANAZg20SephFW
“Udah kok Bi!! tapi masih aja ada nyamuk gede yang gigitin Umi” Jawab Nurul senormal mungkin menanggapi suaminya, Nurul takut kalau apa yang sedang dilakukannya ini bisa diketahui oleh suaminya. Dia kembali memonyongkan mulutnya ke arah Sean dan menatapnya begitu tajam. Menyuruh pemuda tersebut untuk berhenti melakukan aksinya tersebut.
11712Please respect copyright.PENANAJrIX1AzPv6
“Hahaha, mungkin darah Umi manis semanis orangnya” Goda Haris menggombal. Tidak sadar kalau istrinya sekarang tengah digombali oleh tangan kasar pria lain.
11712Please respect copyright.PENANAheGmYpiC37
“Ihh. apaan sih Bi! Udah malem tauu!!” protes Nurul yang bersemu merah. Apalagi perbuatan Sean yang mengelus-elus punggung miliknya sambil meniup-niup bagian pusar di balik baju tidur tipis yang Nurul kenakan tersebut, membuat mau tak mau syahwat Nurul bangkit perlahan-lahan.
11712Please respect copyright.PENANAYvjfbC4WE5
“Hehehe, Iya Umi sayangg! makanya Umi cepetan tidur gih, sebelum nyamuk gede nya menggigit lagi” gombal Haris yang tidak tau kalau nyamuk gede yang dimaksud Nurul tadi adalah Sean si anak majikan.
11712Please respect copyright.PENANAHK3ATVQGds
“Ehhh iyaa Bihh! ini Umi udah mau tidur emmmpppphhhh” Jawab Nurul yang sedikit terdengar agak mendesah. Rupaya Sean dibawah sana sudah mulai melancarkan aksi selanjutnya dimana dia mengangkat baju Nurul di bagian perutnya sedikit dan mencium daerah pusarnya dengan lembut. Dan perbuatan Sean tersebut sukses membuat Nurul kegelian luar biasa.
11712Please respect copyright.PENANAyxJiy0E7AP
“Yaudah kalau gitu! Abi juga pengen tidur kayaknya” balas Haris yang terdengar juga sedikit lelah.
11712Please respect copyright.PENANAcFY92HRi8E
“Assalamualaikum Bih!!” Ucap Nurul berpamitan dengan segera. Dia harus dengan cepat menyudahi panggilan dengan suaminya tersebut agar dia bisa menghentikan Sean yang terlihat semakin menggebu-gebu.
11712Please respect copyright.PENANAe3B7NgYh6T
Setelah telfon itu di tutup, Nurul pun langsung melotot ke arah Sean yang tengah asik menciumi perutnya yang rata dan ramping tersebut “Berhentii Deenn!!” protesnya menjauhkan kepala pria tersebut.
11712Please respect copyright.PENANAb47K9r6FpL
“Kenapa??” tanya Sean begitu polos
11712Please respect copyright.PENANAbHSFo9Y2lJ
“Ini tidak pantas!!Aden udah keterlaluan sama Mbak!!” jawab Nurul yang agak sedikit merasakan emosi. wajahnya sudah terasa sangat panas akibat rangsangan yang diberikan oleh Sean, namun panas tersebut juga bercampur dengan panas kemarahannya yang tidak tahan dengan kelakuan anak majikannya tersebut.
11712Please respect copyright.PENANA9piwquYbae
Tak disangka air mata Nurul pun meleleh keluar dari mata tak dapat dia bendung lagi. Nurul merasakan hina yang begitu besar terhadap dirinya sendiri karena telah membiarkan Sean membangkitkan nafsunya dengan perlahan. Nurul menangis merasa dirinya gagal sebagai seorang akhwat dan seorang istri yang harusnya menjadi perempuan yang dapat menahan segala godaan, kini malah terbuai dengan angan-angan kenikmatan duniawi tersebut.
11712Please respect copyright.PENANAEJ2AkcVM1r
“Maafkan saya Mbak” Ucap Sean yang tidak tega melihat Nurul menangis. Sean mengangkat tubuhnya hingga dia terduduk di samping Nurul yang sedang memeluk kakinya sendiri dan menangis karena perbuatan Sean.
11712Please respect copyright.PENANA2EnCFHdXiP
Sekelebat ingatan tentang perempuan yang dulu pernah Sean cintai pun langsung kembali datang terputar dalam otaknya. Perempuan itu juga menangis seperti Nurul saat pertama kali Sean mencoba menggodanya. Tak dapat ia sanggah kalau Nurul hampir sama seperti mantan kekasihnya itu, mulai dari sikap dan caranya berbicara. Hanya saja pujaan hatinya tersebut tidak berpakaian seperti Nurul dan punya sikap sedikit lebih periang dari pembantu barunya itu.
11712Please respect copyright.PENANAct1jzA6qyj
Namun cinta yang Sean jaga tersebut harus rela kandas di tengah jalan setelah dia mengetahui kalau gadis pujaannya tersebut masuk dalam rencana jahat kedua orang tuanya. Saat itu memang Sean yang masih duduk di bangku kelas tiga SMP, Hanya bisa pasrah ketika cinta pertamanya itu berakhir dalam pelukan pria-pria hidung belang yang menyewa jasa kenikmatan darinya.
11712Please respect copyright.PENANACjVvrFO21U
Dan dia adalah Dini. Gadis 18 tahun yang datang dari desa ke kota besar demi memperbaiki taraf hidupnya. Namun berakhir tragis di tangan kedua orang tua Sean yang menjual tubuh gadis itu untuk dijadikan sumber keuangan dalam bisnis prostitusi.
11712Please respect copyright.PENANAd4ho3nGrgq
Tidak disadari oleh Nurul, Sean pun terbawa suasana dan akhirnya ikut menangis tersedu. Entah ini sebuah drama atau bukan, tapi pemuda tersebut pun diingatkan kembali oleh sosok Dini yang menjadi cinta pertamanya lewat tangisan Nurul.
11712Please respect copyright.PENANAjjt29H45LS
“Sa–sayaa benar-benar minta maaf Mbak..” Isak Sean meminta maaf.
11712Please respect copyright.PENANApRzXk7Vx6W
Nurul terkaget mendengar suara Sean yang bergetar dan sendu. Pandangannya yang tadi buram karena air matanya sendiri, kini ia alihkan pada pemuda disebelahnya tersebut yang tampak seperti seseorang yang tengah menyesali perbuatannya sendiri.
11712Please respect copyright.PENANAVoGnNujfRk
“Aa-adeenn” panggil Nurul begitu gugup hingga dia melihat Sean mengangkat kepalanya, memperlihatkan mata pemuda itu yang berkaca-kaca seperti seakan ikut menangis bersama Nurul.
11712Please respect copyright.PENANAt5o8AsnX1N
“Adeen kenapa??” tanya Nurul mendekat dan memegang tangan Sean.
11712Please respect copyright.PENANAmbADbazmxT
Suasana begitu hening ketika Sean tiba-tiba ikut mencoba mendekat ke arah Nurul dan memperpendek jarak diantara mereka. Tanpa mampu di tolak oleh Nurul sebelumnya, Sean bergerak begitu cepat hingga bibir mereka berdua pun kini telah saling berhadap-hadapan. Dan Nurul pun entah kenapa reflek memejamkan matanya.
11712Please respect copyright.PENANAurt0V0y3Gq
Tak menunggu lama lagi, kedua insan yang berlainan jenis dan status sosial itu pun langsung terlibat sebuah percumbuan terlarang. Garis norma dan agama yang tadinya dijaga oleh Nurul sedemikian rupa, akhirnya terlanggar juga.
11712Please respect copyright.PENANAmpOSKQSfqw
Sean mengecup lembut bibir Nurul yang tampak pasrah menerimanya. Sebelum akhirnya ciuman mereka tersebut terhenti karena lampu ruangan tersebut menyala dengan sangat terang dan menyinari seluruh ruangan tersebut.
11712Please respect copyright.PENANA6pdBG2LlZj
Siang harinya Nurul terbangun oleh sebuah suara ketukan dari pintu depan rumahnya. Mata Nurul masih sangat mengantuk mengingat dia baru bisa tertidur setelah melakukan ibadah sholat subuh tadi pagi karena kehadiran Sean disana. Untungnya pemuda tersebut mau meninggalkan rumah Nurul sebelum jam subuh masuk. Namun tentang apa yang terjadi semalam antara dirinya dan Sean, Nurul memilih untuk tidak memikirkannya dulu.
11712Please respect copyright.PENANAQ0wYhklFPE
Dengan sedikit bermalas-malasan, Nurul pun beranjak dari tempat tidurnya dan melirik jam dinding yang menunjukkan waktu sudah pukul 11 pagi. Nurul kemudian mengambil jilbab sorong berwarna hitamnya dan berjalan gontai ke arah depan.
11712Please respect copyright.PENANAVxw4Wzk8fW
“Permisi!! Assalamualaikum!!” ucap suara seorang wanita mengetok pintu rumah Nurul.
11712Please respect copyright.PENANAY1sh9C7qdz
Nurul pun lalu membuka pintu dan menjawab “Waalaikumsa—” Ucapnya terhenti ketika dia melihat sosok yang dikenalnya tengah berdiri di depan pintu. Sosok yang bahkan tidak pernah terpikirkan oleh Nurul akan muncul mendadak seperti ini dan menyulut emosinya di siang bolong.
11712Please respect copyright.PENANAqjdEaNfd0n
Umi Halimah - Cerita Seks Indonesia
Umi Halimah – Cerita Seks Indonesia
Wanita paruh baya yang berpenampilan modis dengan menggunakan dress selutut dan tidak berlengan tersebut tersenyum ke arah Nurul. Kulitnya begitu putih dan rambutnya tergerai panjang di cat agak kekuningan. tak lupa pula beberapa perhiasan emas yang menghiasi lengan dan jari-jarinya yang lentik nampak sekali menunjukkan kesan begitu mewah.
11712Please respect copyright.PENANAwrAErt5tCU
Namun yang jadi perhatian Nurul justru adalah sebuah kalung liontin berbentuk salib yang bertengger indah di dada wanita tersebut. Wanita yang dulunya membimbing dan mengajari Nurul tentang nilai-nilai agama dan cara beribadah itu, kini semakin tampak berbeda setelah sekian lama menghilang dari perederan semenjak dirinya menyelingkuhi Kyai Hasan, Ayah Nurul sendiri.
11712Please respect copyright.PENANASSCkvJFPI9
Wanita itu kembali tersenyum “Apa kabar kamu Nak???” ucapnya pada Nurul.
11712Please respect copyright.PENANAxDxxbOhRGS
“UUM—UUMIIIIIIIIII??????????” teriak Nurul begitu kaget.
ns 15.158.61.11da2