Part 8: Masa Lalu Itu Bagian Dua
7285Please respect copyright.PENANAvOvDVgpf1I
——–Masih Flashback———-
7285Please respect copyright.PENANAEQ720GXBUp
Malam hari usai kejadian mobil goyang yang disaksikan oleh Nurul dengan mata kepalanya sendiri. Nurul jadi tidak bisa tidur karena mencoba menerka-nerka apa yang Uminya lakukan dengan dua orang pria yang bukan mahromnya tersebut di dalam mobil. Waktu itu memang Nurul masih belum mengenal yang namanya seks ataupun berhubungan badan, jadi dia tidak dapat berpikir sampai kesana. Hanya saja, memang Nurul sudah dapat menyimpulkan kalau apa yang dilakukan Uminya tersebut adalah suatu tindakan terlarang dan hal yang tidak baik.
7285Please respect copyright.PENANAUNFWAJbwML
Sebenarnya tadi Nurul cukup lama melihat mobil tersebut yang terus-terusan bergoyang tidak berhenti, tapi karena kaca mobilnya berwarna hitam gelap, jadi Nurul tidak bisa melihat kedalam dan melihat apa yang dilakukan oleh Uminya disana. Jadi karena dia bosan tidak tau apa yang harus dilakukan lagi, Nurul pun kemudian memutuskan untuk beranjak dari tempatnya dan memilih menikmati acara kembali. Namun sampai detik dia mau tidur, Nurul pun tak dapat melupakan sedikitpun kegelisahannya.
7285Please respect copyright.PENANA1leI3LslZc
Apalagi sekarang ditambah dengan suara percekcokan antara Umi dan Abinya yang terdengar lumayan jelas dari kamar sebelah. Pemicu nya adalah kemarahan Kyai Hasan yang heran kepada Ibu Halimah karena istrinya tersebut baru masuk ke dalam kamar pukul 12 malam. Padahal acara makan malam bersama tersebut sudah berakhir pukul sebelas tadi.
7285Please respect copyright.PENANAPcknfoxOI9
“Umi darimana??” suara Kyai Hasan menyelidik.
7285Please respect copyright.PENANASflFCYEfis
“Tadi Umi ikut bantuin yang lain beres-beres dulu”
7285Please respect copyright.PENANArgcxxd1vig
“Abi gak liat Umi daritadi perasaani!”
7285Please respect copyright.PENANA5ePPb0Rib1
“Ah, mungkin Abinya saja yang terlalu fokus sama acaranya” balas Ibu Halimah.
7285Please respect copyright.PENANAX5lNbjP1Iz
“Nggak! Abi udah mulai merhatiin Umi dari tadi”
7285Please respect copyright.PENANAKZy7JjDrLs
“Merhatiin kenapa??? emangnya ada yang salah sama Umi??” Suara Ibu Halimah mulai naik.
7285Please respect copyright.PENANAOopflAsi9w
“Gak ada! tapi Umi daritadi gak keliatan” balas Kyai Hasan.
7285Please respect copyright.PENANA4Go8D8kh8m
“Halaahh, bilang saja Abi gak liat karena Abi terlalu fokus sama si Siti janda anak Pak sulaiman itu!!” sindir Ibu Halimah. Memang selama ini Ibu Halimah sering sekali memergoki suaminya tersebut memandang ke arah seorang janda kampung sekitar yang bernama Siti tersebut.
7285Please respect copyright.PENANA2fcmoRXPzL
“Astagfirullah! Umi kenapa ngomong kayak begitu?? istigfar Umi!! Umi udah menuduh Abi yang macam-macam” balas Kyai Hasan mulai marah.
7285Please respect copyright.PENANAeCI5dvap0g
“Abi kira Umi gak sadar?? semenjak Abi bilang ingin punya istri lagi, Umi udah tau kalau Abi sudah kebelet pengen sama si Siti itu!!” Teriak Ibu Halimah begitu kesal. Instingnya sebagai seorang perempuan dan seorang istri tidak bisa diremehkan.
7285Please respect copyright.PENANAj8SB293Yvn
“Astagfirullah Umi!!”
7285Please respect copyright.PENANAjuulWhTZIx
“Dah ah! Umi capek abis kerja banyak!! males ladenin Abi!!” Ucap Ibu Halimah.
7285Please respect copyright.PENANAxi4seq0JVZ
Lalu suasana pun menjadi hening dan diam, baik Kyai Hasan maupun Ibu Halimah pun tak lagi mengeluarkan suara sedikitpun. Suasana seperti ini memang sebenarnya sudah lumrah di telinga Nurul, karena kehidupan Kyai Hasan dan Ibu Halimah tidak seharmonis yang orang lain lihat diluar sana. Acap kali kedua pengantin yang sudah menikah lama itu cekcok akan sesuatu yang kadang Nurul sendiri tidak mengerti permasalahannya.
7285Please respect copyright.PENANAhOA6rhwoFN
Seperti malam ini, dari yang awalnya Kyai Hasan cuma bertanya tentang keberadaan istrinya, lalu menyebar ke hal-hal yang membuat Nurul sedikit bingung. Apalagi ketika mendengar pernyataan Uminya yang menuduh Kyai Hasan ingin menikah lagi dengan seorang yang bernama Siti. Dan setau Nurul, Siti merupakan janda beranak satu yang tinggal tidak jauh dari pondok pesantren dan merupakan perempuan yang rajin ikut pengajian.
7285Please respect copyright.PENANACZTPlfFX0r
Detik demi detik berlalu melewati pagi hingga siang pun tiba. Nurul yang semalam tertidur agak telat, terbangun merasakan perutnya perih ketika matahari sudah hampir sejajar diatas kepala. Untungnya memang dia sudah memberitahu Uminya kemarin kalau Nurul sekarang sedang kedatangan tamu bulanan, jadi dia tidak perlu bangun pagi untuk melakukan ibadah.
7285Please respect copyright.PENANAZnB5hBuwYS
“Anak perawan Umi kok bangunnya siang sih??” tanya Ibu Halimah ketika melihat Nurul berjalan gontai ke arah dapur. Disana, Ibu Halimah terlihat sedang memasak masakan yang lumayan banyak dan beragam macamnya.
7285Please respect copyright.PENANA1XEz8cb3es
“Ada acara apaan Mi??” tanya Nurul heran. karena tidak seperti biasanya Umi nya tersebut memasak banyak seperti ini.
7285Please respect copyright.PENANAcrtmhG0iOA
“Ohh ini! Abimu mau ngundang Mas Mario buat makan siang bersama” balas Uminya melanjutkan memasak.
7285Please respect copyright.PENANA8F94dcAaUM
Nurulpun kemudian membayangkan laki-laki bertubuh gempal dan berkepala botak itu seketika, tak lupa dengan kejadian aneh antara Uminya dan Mario beberapa hari belakangan, mulai dari kejadian dimana laki-laki tersebut meremas pantat Uminya, sampai kejadian mobil goyang yang terjadi tadi malam.
7285Please respect copyright.PENANAoHxMSIotAA
Ilustrasi Mario - Cerita Seks Selingkuh
Ilustrasi Mario – Cerita Seks Selingkuh
“Umi ada apaan sih sama Mas Mario??” tanya Nurul yang sudah tidak tahan lagi untuk tidak penasaran.
7285Please respect copyright.PENANA5FI17Y09oZ
Ibu Halimah menatap Nurul aneh “Maksud kamu??” tanyanya heran.
7285Please respect copyright.PENANAkaO86zQ0pp
“Tadi malam Nurul liat Umi masuk dalam mobil sama Mas Mario” jawab Nurul begitu polos dan jujur.
7285Please respect copyright.PENANAp0ZXCcsqiA
Membuat raut wajah Ibu Halimah berubah seketika “Ka–kamu lihat apaan sayang??” tanya Ibu Halimah berhati-hati.
7285Please respect copyright.PENANAemdiDx2Uwm
“Gak liat apa-apa sih! cuma mobilnya goyang-goyang doang” jawab Nurul cuek.
7285Please respect copyright.PENANAFHXBGK8bEA
Ibu Halimah pun merasa lega “Ohh itu Umi lagi bantuin Mas Mario sayang” jawabnya berkilah.
7285Please respect copyright.PENANALHoiioWFb0
“Bantuin apaan Mi??” tanya Nurul makin penasaran.
7285Please respect copyright.PENANAqaZLy4JGBh
“Ooohhhhh!! ituu!! apaa!! Umi bantuin Mas Mario masangin kursi mobilnya!! iya ituu!! Umi bantu dia masangin” Jawab Ibu Halimah berpikir keras membuat alasan agar anak gadisnya tersebut tidak curiga.
7285Please respect copyright.PENANAnTZeTX6X1t
Namun rasa penasaran Nurul belum habis “Emang kursinya kenapa Mi??” tanya Nurul kembali.
7285Please respect copyright.PENANA4ZWCYGqZjB
“Itu! kamu tau kan mobil itu punya temennya Mas Mario! kemarin kursinya di copot supaya bisa bawa terpal” jawab Ibu Halimah mulai lancar dengan kebohongannya sendiri.
7285Please respect copyright.PENANAofeWRqECZt
“Tapi kok temennya Mas Mario ikut juga??” Nurul masih curiga.
7285Please respect copyright.PENANAVguMoe1njR
Dan Uminya tersebut tersenyum “Iya, Umi cuma bantu nerangin mereka doang pakai senter, soalnya lampu mobilnya mati. Yang kerja cuma mereka berdua, Umi mah diam doang liatin” balas Ibu Halimah.
7285Please respect copyright.PENANASC6IIUbQks
“Ooohh gituu!!” angguk Nurul percaya. Memang saat itu Nurul masih seorang remaja polos yang tidak tau apa-apa. jadi dia tidak berpikiran aneh-aneh lagi setelah mendapat jawaban yang lumayan masuk akal dari Uminya tersebut.
7285Please respect copyright.PENANAvpZPwgI6OU
“Kamu mandi gih, nanti ikutan makan siang sama Abi dan Mas Mario” suruh Ibu Halimah pada Nurul.
7285Please respect copyright.PENANAuCQsD64Kfz
“Gak ah Mi! lagi gak napsu makan! entar aja” jawab Nurul melenggang masuk ke dalam kamar mandi.
7285Please respect copyright.PENANAVAlA1krhbB
Setelah beberapa lama, Nurul pun akhirnya telah selesai mandi dan masuk mengurung dirinya di dalam kamar. Nurul kemudian asik mendengarkan musik-musik yang ada di radio walkmannya. Ini adalah kegiatan yang dia lakukan hampir setiap hari karena tidak ada lagi yang bisa dia lakukan dalam suasana seperti ini.
7285Please respect copyright.PENANAmFpKJ3Onu7
Di luar rumah, ternyata Mario sudah datang dengan berpakaian seperti biasanya, menggunakan sebuah celana army panjang berwarna hijau dan sebuah kaos oblong yang lumayan ngepas di badannya yang gemuk itu. Mario sebenarnya berperawakan agak kasar dan bertubuh lumayan pendek, rambutnya dibotak cepak dan perutnya terlihat agak membuncit. tapi meskipun begitu, tangan mario masih terlihat kekar dan kuat hasil dari kerja kerasnya sebagai relawan bencana selama bertahun-tahun.
7285Please respect copyright.PENANASTMMBUfjgL
“Selamat siang Pak Kyai” sapa Mario mengucap salam pada Kyai Hasan.
7285Please respect copyright.PENANAb18cedVHmd
Kebetulan Kyai Hasan sedang duduk-duduk di teras rumah usai melaksakanan sholat dzuhur berjamaah. “Selamat siang Nak Mario. Mari silahkan masuk” Ucap Kyai Hasan mempersilahkan.
7285Please respect copyright.PENANAupZSGXMafu
“Mi!! Umiii!!!” teriak Kyai Hasan memanggil Ibu Halimah. Yang membuat Nurul juga ikut bangkit dari ranjangnya dan mengintip ke arah luar lewat pintu yang dia buka sedikit.
7285Please respect copyright.PENANAJdLQ2GcyKe
Dari arah dapur, Ibu Halimah pun berjalan agak tergopoh-gopoh karena dia sedang memakai mukena “Iya Bi!!” jawabnya merespon Kyai Hasan.
7285Please respect copyright.PENANAAlDXv4vU0P
“Makan siangnya udah siap belum Mi??” tanya Kyai Hasan.
7285Please respect copyright.PENANAfVEWHI3ImP
Ibu Halimah tersenyum ramah “Udah Bi! tinggal dinikmatin saja!” jawabnya. Lalu dia memberikan sebuah kerlingan genit ke arah Mario ketika Kyai Hasan sedang tidak melihat.
7285Please respect copyright.PENANAM5jEMtnrg4
“Yasudah kalau begitu, Mari Nak Mario kita ke dalam” ajak Kyai Hasan mengajak pemuda tersebut masuk ke dalam rumah.
7285Please respect copyright.PENANAG0Mu47SA7Y
Ilustrasi Umi Halimah Waktu Masih Muda
Ilustrasi Umi Halimah – Cerita Seks Jilbab Alim
“Umi tinggal sholat sebentar ya Bi!!” Ibu Halimah berpamitan kepada suaminya tersebut.
7285Please respect copyright.PENANAavsCwK7nSH
“Loh! Ustadzah gak ikut makan bareng kita??” tanya Mario sedikit heran.
7285Please respect copyright.PENANA1jL2dmk8rT
“Enggak Mas, saya mau sholat dulu! nanti saya nyusul” balas Ibu Halimah.
7285Please respect copyright.PENANAzlegsDHYlR
Lalu Ibu Halimah pun pergi masuk ke dalam kamar meninggalkan Kyai Hasan dan Mario yang sudah berjalan ke ruangan makan.
7285Please respect copyright.PENANANhI5DV4iau
“Wahh. rumahnya Pak Kyai bagus yah!” Puji Mario melihat sekitar.
7285Please respect copyright.PENANAXb6kbxTa3o
Kyai Hasan pun merasa senang dipuji seperti itu “Hahaha, bisa aja Nak Mario!! Ya Alhamdulillah rumahnya gak ikut roboh kayak bangunan pondok” Ucap Pak Kyai merasa lega.
7285Please respect copyright.PENANAb69fIx7GcI
Memang selain rumah Kyai Hasan, beberapa bangunan lain disekitar masih tampak utuh walau banyak terlihat keretakan di dindingnya sana sini, namun masih bisa ditempati. total lima dari tujuh rumah disekitar pondok masih tegak dan utuh. Hanya rumah pasangan Ustadz Kholil dan Ustadzah Dina serta rumah Kyai Basyir dan Ummu Aisyah yang roboh bersamaan dengan bangunan utama pondok dan asrama santri.
7285Please respect copyright.PENANA42qmKrRpDq
“Mari Nak Mario langsung saja!” ajak Kyai Hasan kepada Mario.
7285Please respect copyright.PENANAfQdLouEvaH
Mario pun yang tampak agak sungkan mulai duduk di meja makan yang terbuat dari kayu jati besar tersebut, mejanya tampak kokoh dan di tutupi oleh taplak meja yang besar hingga terjuntai ke lantai dan menutupi seluruh daerah bawah meja itu sendiri. Tampak di meja tersebut sudah dipenuhi oleh makanan yang dimasak sendiri oleh Ibu Halimah untuk menjamu tamu spesial seperti Mario.
7285Please respect copyright.PENANArpvtAP6ws7
“Waahh!! banyak banget makanannya Pak Kyai” Ucap Mario bersemangat. Makan adalah salah satu hobi favorit Mario sehingga dia susah menjaga berat badan tubuhnya sendiri.
7285Please respect copyright.PENANARd7n07Qwpy
Kyai Hasan tampak senang “Iya, saya suduh suruh Ustadzah untuk masak yang banyak! silahkan! silahkan” ajak Kyai menyuruh Mario untuk mengambil nasi duluan.
7285Please respect copyright.PENANA2hxogQu7eA
“Saya berterima kasih banget sama Nak Mario dan yang lainnya sudah mau membantu kami sejauh ini” Ucap Kyai Hasan mengungkap tujuannya mengundang Mario untuk makan siang bersama.
7285Please respect copyright.PENANAeUxMMCO1ni
“Ah! gak usah berterima kasih Pak Kyai! ini emang sudah kewajiban kita untuk saling membantu antar sesama kok” Jawab Mario berbasa basi sambil menyuap makanannya.
7285Please respect copyright.PENANAcJR7Zb9W4E
“Hahahaha, saya tau Nak Mario ini orang yang baik, tambah!! tambah!!” Canda Pak Kyai menyodorkan segala macam lauk ke arah Mario.
7285Please respect copyright.PENANA9rbwwRHeb7
Dari arah pintu depan, terdengar sebuah suara yang memanggil Kyai Hasan “Assalamualaikum! Pak Kyaiii!! Pak Kyai!!” ucap Suara tersebut.
7285Please respect copyright.PENANAxoPsjXjeTn
“Maaf Nak Mario saya tinggal sebentar” Pamit Kyai Hasan.
7285Please respect copyright.PENANArxErcz051I
Lalu diapun berjalan ke arah depan dan mendapati kalau yang memanggilnya adalah Irfan, anak dari Kyai Basyir. “Kenapa Fan??” tanya Pak Kyai bingung.
7285Please respect copyright.PENANAiMHq7pW0Jn
“Itu Pak Kyai! ada bantuan datang! mereka ingin ketemu sama ketua pondok” ucap Anak kecil berumur 8 tahun itu.
7285Please respect copyright.PENANAXv8H14JIEg
“Oalaahh. sebentar ya Fan! Pak Kyai ganti sarung dulu” Jawab Kyai Hasan kembali masuk ke dalam rumah dan pergi ke arah meja makan
7285Please respect copyright.PENANAFwruKB7MZm
“Maaf Nak Mario, sepertinya saya harus pamit agak lama soalnya ada bantuan yang datang” Ucapnya kepada Mario.
7285Please respect copyright.PENANAC878zgVIMh
“Oh iya gapapa Pak Kyai silahkan” jawab Mario tersenyum.
7285Please respect copyright.PENANAR37EmHLhY1
Kyai Hasan pun kemudian masuk ke dalam kamarnya sendiri untuk mengganti sarung miliknya dengan celana. Di dalam kamar, nampak Ibu Halimah sudah selesai sholat dan langsung bersalaman dengan suaminya.
7285Please respect copyright.PENANA0llVhzpujs
“Maaf Mi! Umi bisa temenin Mario sebentar gak?? Abi mau pergi nih” Pinta Kyai Hasan.
7285Please respect copyright.PENANANSpuOfog1B
Dan Ibu Halimah pun tersenyum “Bisa Bi! Abi tenang aja biar Umi yang temenin Mario” jawabnya.
7285Please respect copyright.PENANAZ9CRSdk8ZF
Sepeninggal Kyai Hasan yang pergi ke depan, suasana rumah pun menjadi hening dan diam, Nurul yang ternyata daritadi ikut menyimak pembicaraan antara Abinya dengan Mario pun kemudian memutuskan untuk berhenti mendengar dan memilih untuk menyumbat telinganya kembali. Namun baru dia berjalan ke arah ranjang, Nurul pun mendengar suara Umminya.
7285Please respect copyright.PENANAqx3vFqjDD2
“Pak Kyai udah pergi??” Tanya Ibu Halimah.
7285Please respect copyright.PENANAUJHWfFZavR
“Sudah Ustadzah, baru saja! katanya dia nyuruh Ustadzah nemenin saya” jawab Mario.
7285Please respect copyright.PENANAU4XJ4ocs6R
“Oke! tapi kamu mau ditemenin apa mau disepongin nih??” Ucap Ibu Halimah yang memakai kata-kata “Sepong” yang tidak dimengerti oleh Nurul. Bahasa yang terdengar sangat asing dan cukup mengganjal di telinga.
7285Please respect copyright.PENANAB6vjhOrh0c
“Disepongin dong!!” Balas Mario bersemangat. Nurul pun entah kenapa semakin curiga mendengarnya.
7285Please respect copyright.PENANARwPhO6rpOI
“Yaudah aku buka mukena dulu!” Jawab Ibu Halimah.
7285Please respect copyright.PENANAXEpU7UitDh
“Gak usah Ustadzah!! dipake saja!! aku pengen ngecrot di mukena Ustadzah” Balas Mario yang semakin membingungkan Nurul. tadi ada kata “Sepong” dan sekarang ada kata “Ngecrot” yang memancing rasa penasaran Nurul.
7285Please respect copyright.PENANAoPOw8anA9l
Kemudian suasapun kembali diam dan tak ada suara sedikitpun, Nurul bahkan mencoba mendekatkan telinganya ke daun pintu dan menajamkan indranya tersebut agar dia bisa mendengarkan suara seandainya Umi dan Mario tengah berbisik. Tapi yang dia dapati justru hanya suasana diam yang tidak dapat dia jelaskan.
7285Please respect copyright.PENANA4djyJSyEUZ
Cukup lama Nurul menunggu untuk mendengar suara lagi, namun yang dia inginkan tak kunjung tiba hingga dia pun semakin merasa penasaran. Akhirnya Nurul pun memutuskan untuk keluar dari kamarnya dan pergi ke arah meja makan.
7285Please respect copyright.PENANAtHY9Hsfqes
“Eh! Ada Dek Nurul! Baru bangun dek??” tanya Mario yang cukup terkaget dengan kehadiran Putri Ibu Halimah tersebut. Di bawah meja, Ibu Halimah yang tengah asyik menyepong Penis milik Mario itupun menghentikan kegiatannya sebentar karena mendengar kalau Nurul ada disana.
7285Please respect copyright.PENANAC0NZxd18ug
“Umi kemana Bang??” tanya Nurul begitu heran. Dia tidak melihat Uminya sama sekali walau tadi dia sempat mendengar suaranya sebentar.
7285Please respect copyright.PENANA8hrRJf5NDm
Namun seperti pembohong kelas kakap, Mario pun dengan santai menjawab “Ohhh.. tadi Umi kamu pergi keluar sebentar”
7285Please respect copyright.PENANAS71XZXh5RH
“Kemana?? perasaan tadi Nurul denger suaranya??” Selidik Nurul.
7285Please respect copyright.PENANAmD8VBKVr2D
Mario menggeleng “Gak tau tuh!” Balasnya cuek. Sedangkan Ibu Halimah tersenyum mendengar Mario mencueki Nurul lalu melanjutkan sepongannya di penis besar milik pemuda tersebut.
7285Please respect copyright.PENANAgYEiJoj6Ym
Ibu Halimah sebenarnya sudah lumayan sering memberikan servis blowjob kepada Mario, Bahkan terhitung sejak pertama kali Mario datang ke pesantren dan menggodanya, Ibu Halimah sudah tidak dapat menghitung lagi berapa kali dia memberikan servis mulutnya pada pemuda tersebut, Dan sudah tak terhitung pula berapa jumlah sperma Mario yang sudah diminumnya.
7285Please respect copyright.PENANAL7apEfbch2
Bukan hanya permainan mulut saja, Ibu Halimah pun bahkan sudah merasakan Penis tak sunat milik Mario tersebut menusuk-nusuk vaginanya. Dan setiap kali ada kesempatan, mereka pun melakukan hubungan badan berkali-kali sampai keduanya lemas tak bertenaga. Bahkan di beberapa kesempatan, Mario pun terkadang mengajak teman-temannya untuk mencicipi tubuh Ustadzah istri dari pimpinan pondok pesantren Al-Huda ini bersama-sama.
7285Please respect copyright.PENANATWPhJwpBFW
Mario tersenyum senang sambil mengelus-elus kepala Ibu Halimah yang tengah asik mengulum penis miliknya di bawah meja. Mario tak menyangka kalau misinya kali ini ternyata cukup mudah. Ustadzah Halimah yang menjadi target operasi pemurtadannya ternyata adalah seorang istri yang tidak dipuaskan oleh suaminya. Sehingga cukup dengan satu tusukan Penis besarnya ke dalam vagina Istri Kyai Hasan tersebut. Sudah mampu membuat Ustadzah alim tersebut bertekuk lutut dan sudah mau menuruti apapun keinginan Mario.
7285Please respect copyright.PENANAWPknG2DOf7
“Loh! Nu?? kamu ngapain bengong begitu???” Suara Kyai Hasan terdengar menyapa Nurul dari belakang. Ternyata urusannya sudah selesai.
7285Please respect copyright.PENANA5zzOk3fTes
“Eh!! itu Bi!! Nurul lagi nyariin Umi!” jawab Nurul berbalik ke arah Abinya.
7285Please respect copyright.PENANAfPMk15Suc7
“Wah, Disuruh temenin Nak Mario, Dia malah pergi!” ketus Kyai Hasan.
7285Please respect copyright.PENANA9FTKCwoNTU
Namun langsung dibela oleh Mario “Katanya tadi pergi ke warung sebentar Pak Kyai” Balas Mario.
7285Please respect copyright.PENANAaeLcyyerYS
Sementara itu Ibu Halimah dengan begitu santainya terus melanjutkan kulumannya di Penis Mario tanpa peduli dengan kedatangan Kyai Hasan. Ibu Halimah begitu yakin kalau suaminya tersebut tidak akan melihatnya karena sekarang dia berada di bawah meja yang tertutup dengan taplak yang panjang. Dan Ibu Halimah pun tak canggung lagi menyelingkuhi suaminya tersebut karena memang dia sudah sering melakukannya.
7285Please respect copyright.PENANAbWtG7BhuPe
Bahkan pernah sekali Ibu Halimah sempat memberikan obat tidur di minuman suaminya atas permintaan dari Mario, kemudian dengan bejatnya mereka bersetubuh dengan gila di samping tubuh Kyai Hasan yang tertidur sangat pulas karena pengaruh obat tidur. Dan kejadian tersebut terus berulang atas permintaan dari Ibu Halimah sendiri.
7285Please respect copyright.PENANAetnVNdrOtC
Selang beberapa lama kemudian, Mario pun merasakan dirinya sudah akan mencapai puncaknya. lalu dia iseng mengambil telfon miliknya dan berpura-pura sedang memanggil seseorang lewat panggilan telfon tersebut.
7285Please respect copyright.PENANAlZdBj1sdTP
“Iya udah mau keluar nih!!” Ucap Mario berpura-pura. Padahal itu adalah aba-aba yang diberikannya kepada Ibu Halimah untuk mempercepat kocokan dan sepongannya.
7285Please respect copyright.PENANADSbx7EuG6E
“Cepetan yah!!” sambung Mario kembali.
7285Please respect copyright.PENANAwc5dNeO0Qv
Kyai Hasan pun kemudian bertanya “Siapa Nak??”
7285Please respect copyright.PENANAj1VZUy89rK
“Ohh itu Pak Kyai, temen saya ngajakin ketemuan buat keluar” balas Mario berbohong.
7285Please respect copyright.PENANAqwLPY2XZJI
Dibawah sana, Ibu Halimah tersenyum senang mendengar suaminya begitu mudah terkelabui oleh Mario, dia pun dengan sangat bersemangat memaju mundurkan kepalanya menyumpal mulutnya dengan Penis besar Mario yang hanya ujungnya saja yang muat di dalam mulutnya.
7285Please respect copyright.PENANAfCONgPZVCR
“Ssssssshhhhhh… uuuugghhhhhhhhh” Desah Mario kemudian melepaskan bermili-mili liter spermanya ke dalam mulut Ibu Halimah, Dan dibawah sanapun dengan sigap Ibu Halimah langsung menelan sperma pemuda itu tanpa tersisa sedikitpun.
7285Please respect copyright.PENANAQVEs69rkbD
“Nak Mario kenapa??” tanya Kyai yang heran.
7285Please respect copyright.PENANAWKoq7iYU8Q
“Ini Pak Kyai!! sambelnya pedes banget!! tapi nikmatt!!” jawab Mario yang sedikit menggelinjang.
7285Please respect copyright.PENANAIXWU34VU7t
Rupanya Ibu Halimah sedang membersihkan penis miliknya dengan cara menjilat-jilat bagian kepala Penis tersebut yang tertutupi oleh kulup. Ibu Halimah dengan sangat telaten membersihkan Penis pejantannya tersebut hingga tak tersisa sedikit pun sperma yang tertinggal. Kemudian setelah di rasa bersih. Ibu Halimah pun dengan telaten memasukkan Penis yang sudah agak layu tersebut kembali ke dalam celana pemiliknya. Tak lupa sebuah kecupan hangat diberikannya pada benda yang sudah memberikan berjuta-juta macam kenikmatan untuknya tersebut.
7285Please respect copyright.PENANA4Y7ex2ZJZK
“Pelacur pintarr!!” Bisik Mario sangat pelan sambil mengelus-elus kepala Ibu Halimah yang masih menggunakan mukena tersebut. Bisikan tersebut tidak terdengar oleh Kyai Hasan, Namun untuk Ibu Halimah, dia mendengar sangat jelas apa yang telah dikatakan oleh pejantannya tersebut. Sebuah pujian besar yang membuat hatinya berbunga-bunga.
7285Please respect copyright.PENANAIuFlMqyxSG
Tak lama kemudian, Acara makan siang yang panas itupun akhirnya selesai, Pak Kyai yang hanya makan dengan sedikit, cukup cepat selesai setelah Mario juga selesai.
7285Please respect copyright.PENANAoyN6qCyHBy
“Maaf nih Pak Kyai! kayaknya saya harus buru-buru” Ucap Mario yang berpura-pura sedang ada urusan.
7285Please respect copyright.PENANA6NBJPJRLPz
Pak Kyai pun langsung berdiri mengikuti Mario “Mari saya antar ke depan! saya juga mau beli rokok” Ucap Kyai Hasan.
7285Please respect copyright.PENANAtQQiUlfZmY
Sepeninggal kedua orang laki-laki itupun, Nurul yang tadinya sudah balik ke dalam kamar, kini berjalan keluar untuk mengambil minum,
7285Please respect copyright.PENANAcAzuEHgZTl
“Umi??” tanya Nurul heran melihat Uminya keluar dari bawah meja.
7285Please respect copyright.PENANADwLrYdIz1Q
“Eh! Nu??” kaget Ibu Halimah.
7285Please respect copyright.PENANA2LbPRdnHQE
“Umi ngapain di bawah meja??”
7285Please respect copyright.PENANAymQUfH2BNv
Dengan santainya, Ibu halimah pun berdiri “Umi abis ngambil sendok jatuh” jawabnya tersenyum.
7285Please respect copyright.PENANAUcq80r5UlC
—————-Flashback selesai——————-
7285Please respect copyright.PENANAbZmsBE4tsN
Senyuman sumringah Ibunya itulah yang membuat Nurul kembali muak jika mengingatnya. Sekarang kalau dipikir-pikir lagi, sebenarnya Nurul sudah mengetahui apa yang sebenarnya Ibu Halimah dan Mario lakukan. Hanya saja pada saat itu, Nurul memang masih remaja dan masih belum paham arti dari kejadian tak wajar tersebut.
7285Please respect copyright.PENANAKiA4Dhf0Lo
Tapi sekarang?? tentu saja dia sudah sangat paham!!!
ns 18.68.41.150da2