Chapter 4: Bad Day
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE8vwsluHA3
Pagi hari di kediaman Pak Primus, Nurul kembali pada rutinitas barunya sebagai seorang pembantu rumah tangga. Dia mengerjakan seluruh pekerjaan yang sudah diberitahu oleh Bu Susan dengan sangat cepat dan rapi. Kali ini tidak banyak pekerjaan yang harus Nurul lakukan selain bersih-bersih rumah dan pekarangan.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZKcQgxBVNU
Di luar Nurul tampak tenang, tapi dalam hatinya seperti terjadi sebuah perang antara batin dan akal sehatnya. Mimpi yang dialaminya tadi malam masih terngiang-ngiang di benak Nurul dengan jelas. Apalagi setelah dia kembali bertemu dan berbincang-bincang dengan Pak Primus, yang membuat dia mau tak mau memikirkan majikannya tersebut sedang melecehkan tubuh miliknya seperti yang terjadi dalam mimpi.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB3Pq3M48Kf
Nurul berusaha sekuat tenaga untuk membuang pikirannya tersebut, beberapa kali dia terus mengucap dan memohon ampun pada tuhan atas dosa yang telah dia perbuat. Memang mimpi tersebut adalah pemberian tuhan, namun Nurul yakin kalau iblis-iblis sedang berusaha mempengaruhi pikirannya sampai-sampai dia bermimpi secabul itu.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvb0m2Y7NIn
“Mungkin aku kurang bersyukur” Ucap Nurul dalam hatinya.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7T4dhoQbOm
Sedang sibuk menyapu halaman rumah, Smartphone milik Nurul berbunyi dengan nada dering lagu dari Nisa Sabyan kesukaannya. Setelah dicek, ternyata itu adalah panggilan dari Haris suaminya.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeF9LZSzmuM
“Assalamualaikum Bi!” Ucap Nurul mengangkat telfon.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7lUApy2vh9
“Waalaikumsalam Mi! Umi lagi di mana??” tanya Haris.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdDrawlwUDQ
“Ini masih di rumahnya Bu Susan. Kenapa Bi??”
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYZkUg58sRe
“Gapapa, Abi cuma pengen nanya”
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6qhfegkGGk
“Gimana pekerjaan disana Bi?? lancar???”
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk3ROmFOnuZ
“Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar. Umi gimana?? lancar juga nggak??”
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9BZidhOFfV
“Alhamdulillah Bi! Bu Susan sama keluarganya orang baik, Umi suka kerja di sini”
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmZBUYfs3Md
“Syukurlah kalau begitu!!” jawab Haris tenang, lalu dia melanjutkan “Oh iya, lusa nanti Pak Sukani udah pulang dari kalimantan, trus Abi nitip sesuatu sama dia buat Umi” ucap Haris lagi.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpxsMquZyEk
“Loh, Pak Sukani kok pulangnya cepet??”
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgyfZHboaan
“Iya, dia cuma nganter dan registrasi anak-anak baru saja Mi! dia kan udah juragan gitu”
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1wvmwZlilN
“Oh gitu. Tapi Abi nitip apaan??”
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6DwUnhJYfY
“Ada deh! pokoknya suprise buat Umi”
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡES7llcTIDO
“Duh. Umi jadi gak sabar nunggunya” Ucap Nurul bersemu merah mendapati kalau suaminya akan memberikannya sebuah hadiah kejutan.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdBJvqlxdkg
“Satu lagi, kemarin Abi udah pesen sama Pak Sukani minta tolong buat jagain Umi kalau Umi lagi butuh sesuatu. Jadi kalau terjadi apa-apa Umi bilang sama Pak Sukani aja!” terang Haris.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFvU5tprkKu
“Hahaha, enggak lah Bi! Umi gapapa kok di rumah sendirian”
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXbKy0MJ5iZ
“Kalau hujan gede Umi gak takut??? atau mati lampu malam-malam gitu??” tanya Haris memancing.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ48b1uAzGO6
“Ihh!! kok Abi ngomongnya gitu sih!!” balas Nurul ketus.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpLW1R1t57u
“Ya maksud Abi buat jaga-jaga aja”
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6nF7XacJvK
“Tapi apa kata orang Bi kalau Pak Sukani kesini malem-malem” jawab Nurul khawatir.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS9PBTSAqC6
“Gak usah pikirin omongan orang dulu! yang penting Umi aman di rumah. Abi gak tenang kerjanya kalau kepikiran Umi terus” jawab Haris.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEMTRrE4uqc
Dan Nurul pun sadar kalau suaminya tersebut ternyata masih belum bisa meninggalkannya sendiri begitu saja, Nurul senang mendapati kalau Haris masih menjadi suami yang baik meski mereka sedang berjauhan. Perhatian kecil seperti ini saja sudah membuat hati Nurul melambung tinggi dan berbunga-bunga.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVv8RoTCLU5
“Baiklah Bi! terserah Abi saja! Umi nurut deh” balasnya kemudian.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv4kn1mdnSh
“Yaudah kalau gitu, Abi lanjut kerja yah. I love youuu” ucap Haris romantis.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡec09iq7k20
Nurul yang mendengarnya tersenyum senang “Iiihhh.. ganjen banget pakai love love”
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCtxj58QAeS
“Kan Abi emang Love sama Umi. hehe” balas Haris menggombal.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr19PTiBNk9
“Yaudah deh! semangat terus ya Abi ku sayang. I love youu tooo”
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP5oMARMPNW
Setelah telfonnya di tutup, Nurul pun kembali kepada moodnya semula. Hatinya sedang berbunga-bunga dan senang sekali setelah mendapat telfon dari Haris sang suami tercinta. Sambil bernyanyi-nyanyi kecil Nurul pun melanjutkan menyapu halaman rumah dengan perasaan yang begitu ceria.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDD4KCZgFU3
“Maaf Mbak!” sebuah suara tiba-tiba mengejutkan Nurul.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbZJMA4l1IO
“Astagfirullah hal adzim” Ucapnya terlonjak begitu kaget. Nurul pun berbalik dan melihat ke arah orang yang sedang memanggilnya.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw2g2pjLiNv
Ilustrasi Sean
Ilustrasi Sean – Cerita Seks 21+
Dan orang itu pun tersenyum manis “Maaf Mbak! Bu Susan minta untuk dibelikan minyak urut di warung” Ucap orang tersebut yang ternyata adalah seorang laki-laki muda dan tampan.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR6cD5Z990Q
“Mi–minyak urut merek apa mas??” tanya Nurul gugup.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSTkmvcMg7K
“Terserah Mbak! yang penting bisa bikin licin” kerling laki-laki tersebut menggoda Nurul.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3F9D5qGZjQ
Baru saja mood Nurul kembali membaik setelah ditelfon oleh suaminya, sekarang malah balik lagi ke mood buruknya gara-gara laki-laki genit yang sok akrab menggoda Nurul. Nurul paham laki-laki itu tampan, namun sikapnya yang seperti tebar pesona tersebut membuat nurul jijik sendiri.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtUFSwspeHz
“Cowok tampan jaman sekarang kebanyakan gak punya harga diri” Ucap Nurul kesal dalam hatinya.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYoRv6xP4iK
Tanpa membalas perkataan dari laki-laki tersebut, Nurul pun kemudian meletakkan sapu yang di genggamnya di sebelah pohon, lalu berjalan santai pergi keluar rumah meninggalkan laki-laki yang tampak heran dengan sikap Nurul yang sombong dan cuek.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡstOcA4kvGo
Wanita lain bahkan akan terpesona jika dirayu dan digoda olehnya, namun Nurul tampak tak bergeming sama sekali dengan kharisma laki-laki itu. Hal yang membuat dia sedikit jengkel dan marah.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIvgYPIRQqM
Sesuai dengan permintaan dari Bu Susan, Nurul pun kemudian pergi ke warung kelontong yang tidak jauh dari rumah keluarga Pak Primus, hanya berjalan selama 3 menit saja, dia sudah sampai di warung yang menjual hampir seluruh keperluan orang-orang termasuk juga sembako.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyCs720Khfl
Saat sedang membeli minyak urut tersebut, Nurul dihampiri oleh sosok dua orang ibu-ibu yang terlihat menaruh perhatian pada Nurul.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbPBQDfVBsy
“Mbak pembantu barunya Bu Susan ya??” tanya Ibu pertama pada Nurul.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPrsjhQ8KLd
Nurul yang sadar di panggil, langsung mengangguk menjawab “Iya Buk! saya baru kerja beberapa hari di situ”
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvAyTFuaMcw
“Tuhkan! apa saya bilang Buk!!” Ibu kedua ikut berbicara.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3mbRBGVWSj
“Kok mau sih mbak, kerja jadi pembantu di sana??” Ibu pertama kembali bertanya.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsKp0qESHol
Nurul pun terheran dengan maksud ibu-ibu ini “Emangnya kenapa Buk??” jawab Nurul.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmpdxotg21D
“Mbak bukan orang sini ya??” tanya ibu kedua.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX7h1PoZJsc
Nurul mengangguk “Iya bukan orang sini Buk!!”
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJXadki9XX1
“Pantesan gak tau!! Gini yah mbak! keluarga tempat Mbak kerja itu udah cukup terkenal di sekitar sini, soalnya mereka suka memperkerjakan wanita-wanita muda buat jadi pembantu mereka, tapi abis itu pembantunya juga dipake sama kepala keluarganya” Jelas Ibu kedua kembali.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEnoiwyzOdX
Nurul yang masih belum mengerti maksud Ibu tersebut kembali bertanya “Dipake maksud ibu gimana?? saya gak ngerti” ucap Nurul bingung.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR3g4mM5EJF
Kedua ibu-ibu tersebut pun saling pandang seakan mereka sedang ragu ingin menjelaskan kepada Nurul atau tidak.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHI83doj9eH
“Dipake itu maksudnya disetubuhi Mbak!! ditidurin!!!” bisik Ibu pertama ke telinga Nurul.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvh8P7QgRqF
Barulah akhirnya Nurul sadar maksud dari Ibu-ibu tersebut “Astagfirullah Hal adzim!! Ibu kok ngomongnya begitu?? ibu tau darimana???” tanya Nurul seperti agak tidak terima majikannya dibilang tukang mencabuli orang.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9L5f7AlDBd
“Orang sekitar sini udah tau semua kok Mbak!! kabarnya memang begitu” Balas Ibu kedua.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaAZOygcHZK
“Tapi apa ibu pernah melihatnya langsung???” balik Nurul bertanya lagi.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU7jgf9d5b2
Kali ini kedua ibu-ibu itu terdiam seribu bahasa tak bisa menjawab perkataan Nurul, “Ya udah kalau mbak gak percaya! kita mah ngasih tau aja” Ucap Ibu kedua yang nampak sedikit kesal kepada Nurul.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYSCRDH6VVK
Nurul pun menggeleng melihat kepergian kedua ibu-ibu tersebut usai menyebarkan rumor yang tak sedap tentang majikannya. Bukan Nurul tak mau percaya apa yang mereka katakan, hanya saja Nurul juga telah merasakan jadi korban rumor dari ibu-ibu seperti mereka, Rumor bahwa Nurul mandul tersebar hanya karena dia belum memiliki momongan, dan beberapa orang menarik kesimpulan seperti itu.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡchWzhqnTAG
Dan sekarang Nurul pun berpikiran sama terhadap rumor yang membahas tentang majikannya. Nurul yakin kalau itu hanyalah sebuah kesimpulan bodoh dari beberapa orang yang sama sekali tidak tau inti permasalahannya.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaRtjJDDuDc
Setelah Nurul kembali dari warung, suasana hatinya semakin buruk saja setelah mendengar gosip dari ibu-ibu sekitar. Hati yang tadinya sedang berbunga-bunga, sekarang terasa gersang dan panas ingin meluapkan isinya. Bahkan dalam perjalanan pulang dia terus menggerutu tidak berhenti sama sekali.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXPaqsaAnu2
Sampai di rumah, Nurul pun langsung pergi ke kamar Bu Susan untuk mengantarkan minyak urut pesanannya. Nurul mengetuk daun pintu kamar berwarna putih tersebut meminta ijin untuk masuk.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwL3YzlTuV5
“Permisi Mbak!! ini minyak urutnya sudah saya beli” Ucap Nurul dari luar.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDiMohOrDHW
Ilustrasi Bu Susan - Akhwat yang Ternoda
Ilustrasi Bu Susan – Akhwat yang Ternoda
“Masuk aja Nu!” Teriak Bu Susan dari dalam.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSLieNDp9GD
Karena sudah mendapat persetujuan, Nurul pun meraih gagang pintu dan membukanya dengan santai. Namun di dalam kamar, sebuah suasana yang hampir sama dengan kejadian dimana dia mengintip Bu Susan kembali terpampang di hadapannya. Akan tetapi bedanya saat ini Bu Susan tidaklah sedang bersenggama.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrvBL6YU7iy
“Astagfirullah Hal Adzim” Ucap Nurul yang langsung berbalik badan ketika melihat Bu Susan duduk dalam keadaan telanjang bulat. Dibelakangnya juga duduk seorang pria yang tadi meminta Nurul untuk membeli minyak urut.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnFgs8t1v7k
Bu Susan tersenyum melihat tingkah pembantunya itu “Loh, kamu kenapa??” tanyanya pura-pura.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrJUvENANVL
“I–itu!! Mb–mbaakk kenapa gak pakai baju??” Nurul tergugup.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzTy9wZdWed
“Kan saya lagi di pijat Nu!” balas Bu Susan santai.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPxsPJ66SK4
“Iy–iya! tapi kan itu ada cowok” ucap Nurul tak dapat membalikkan badannya.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡms3Za2dPM2
Bu Susan kembali tersenyum “Ohhh!! ini mah si Ray namanya Nu! udah sering kok dia liatin saya bugil begini, Iya gak Ray???”
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw5JHm69dqN
“Iya buk!” jawab laki-laki bernama Ray tersebut.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5NiQVXtGah
“Tuh! kamu denger sendiri kan??” Tanya Bu Susan menyakinkan. “Ray ini tukang pijet profesional, jadi tidak masalah mau saya telanjang apa gimana dia gak bakalan napsu” lanjut Bu Susan.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxk3iOkuvyq
“Mana sini minyaknya!” pinta Bu Susan kembali berbicara.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG7gylnx3hm
Dengan sedikit ragu-ragu, Nurul pun akhirnya membalikkan badannya kembali dan mendekat ke arah Bu Susan. Dia mencoba memejamkan matanya tak ingin melihat tubuh telanjang majikan perempuannya tersebut.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGmnkaUAAas
“Hahaha, kamu lucu banget deh Nu! sama-sama perempuan kok gausah takut” Tawa Bu Susan pecah melihat tingkah kocak dari Nurul.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVrM7xR4Lcp
“Maaf Buk!!” Ucap Nurul menyerahkan botol minyak urut tersebut ke Bu Susan.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnONul949HL
Namun Bu Susan langsung menimpali “Yaelah!! kemarin aja kamu ngintipin aku ngentot berani-berani aja tuh” ucapnya menjatuhkan sebuah bom kepada Nurul.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLGblZxVudk
Nurul pun langsung mematung tak dapat bergerak seolah-olah syaraf tubuhnya mati begitu saja, kepalanya serasa berputar dan jantungnya berdegub kencang saat dia menyadari kalau ternyata selama ini dia sudah ketauan mengintip
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ58BAAIYivM
“Eh??” suara Nurul terasa tercekat tak dapat keluar.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiTyHCG9hDB
“Kamunya berdiri mematung depan pintu gitu siapa yang gak liat coba??? hahahhahaa” Bu Susan tertawa puas melihat Nurul yang tak berkutik sama sekali.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4d9wzssp7k
Nurul yang sadar terhadap posisinya saat ini langsung menunduk tak dapat berbicara, hatinya pilu dan tubuhnya kelu tidak tau apa yang harus diperbuat.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfy9LLVMssB
“Ma–maafkan saya Mbak!!” Ucap Nurul tiba-tiba.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnkXCf3RWmJ
“Kenapa minta maaf?? saya gak nyalahin kamu kok. dari awal kan saya udah bilang sama kamu tentang hal aneh yang bakalan terjadi” Balas Bu Susan tersenyum.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiaHqnmIoRG
Nurul pun kemudian terpikirkan oleh perkataan awal Bu Susan yang memberitahu Nurul kalau harus tetap diam saja seandainya dia melihat hal yang aneh-aneh di rumah ini. Dan sekarang dia mengerti hal aneh yang dimaksud Bu Susan tersebut adalah perselingkuhannya dengan para pria-pria muda.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa2g0dyNYHr
“Dan lain kali jangan ngintip! kalau kamu pengen, kamu bisa nonton langsung! belum pernah kan kamu liat kontol gede???” Bu Susan terus mengeluarkan kata-kata kotor yang sepantasnya tidak dia ucapkan kepada Nurul.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNSXw9UgGHd
Dan Nurul yang hanya diam, dalam hatinya terus mengucap kata ampunan kepada tuhan agar dia terbebas dari suasana yang sama sekali tidak dia mengerti ini. Bu Susan yang dianggapnya seorang wanita yang terhormat dan beribawa, sekarang malah melecehkan Nurul dengan kata-kata yang sangat tidak pantas diucapkan kepada akhwat muslimah seperti Nurul. Apalagi Nurul sudah mempunyai suami.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtlwDI2h2n2
“Maafkan saya Mbak! saya permisi” Jawab Nurul tegas. Dia lalu berjalan keluar dari kamar tersebut tanpa menghiraukan lagi sepatah kata yang keluar dari mulut Bu Susan.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7NBr3S1Q31
Yang Nurul tau, dia harus segera pergi dari sana sebelum dirinya marah dan meluapkan emosi sesaatnya pada majikan perempuannya tersebut. Bisa-bisa dia kehilangan pekerjaan yang baru beberapa hari saja dia tekuni ini.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR5xESFjpSI
Nurul berjalan sangat cepat ke arah dapur, dia tidak tahan dengan panas hatinya yang membuat tenggorokannya terasa sangat kering dan butuh minuman yang segar. Nurul berjalan begitu cepat sampai dia tidak menyadari keberadaan Sean yang tengah duduk di meja makan
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWVonnbYGga
“Astagfirullah hal Adzim!!!!!! Adeen!!!” teriak Nurul yang kaget.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2SaZi15vHU
“Ada apa dengan hari ini???” Ketus Nurul dalam hatinya. Berbagai kejadian tidak mengenakkan dan mengejutkannya terjadi berturut-turut tidak ada hentinya. Dan sekarang ketika dia mau menenangkan jiwanya, datang lagi seseorang yang membuatnya menjadi tidak nyaman.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzJ981nfFBJ
Tapi berbeda dengan Nurul, Sean tampak santai “Mamah di atas?” tanyanya pada Nurul.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFOhw4IoCzx
“Iya Den. lagi dipijat” Ucap Nurul.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqkvsiAjTjU
“Cih” Sean berdecih tidak suka seolah dia tau apa yang sedang dan akan mamanya lakukan.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl2lLm1vkuZ
“Astagfirullah! Aden kenapa???” tanya Nurul semakin kaget ketika dia sadar kalau wajah Sean terlihat babak belur dan di ujung bibirnya terlihat mengalir darah yang sudah mengering.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7bC1tGYtHY
“Bukan urusan bbak!” balas Sean begitu dingin.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3vw9Jm5w0Y
“Aden bolos sekolah??” Tanya Nurul lagi mengingat saat ini masih pukul 10 dan Sean sudah berada di rumah.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJhtyecjYPj
“Iya” jawab Sean begitu santai.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBxMzorP1qn
Khawatir dengan wajah Sean yang terlihat babak belur tersebut, Nurul pun langsung mencari kotak P3K yang letaknya sudah diberitahu Bu Susan sebelumnya. Dengan cepat dia mengambil kotak tersebut dan berjalan ke arah meja makan tempat Sean berada.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz9ksXaH9M5
“Mau ngapain??” tanya Sean kaget melihat Nurul membawa kotak P3k dan tiba-tiba langsung duduk di hadapannya. Membuat wangi tubuh Nurul yang begitu enak langsung tercium di hidung Sean.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH7qHiat6LH
“Mbak obatin lukanya sini!!” Ucap Nurul menyiapkan kapas dan obat merah.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaGueU5Ojqa
“Udah gausah” protes Sean membuang muka.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWr7uBJhmJL
Namun bukan Nurul namanya kalau tidak keras kepala “Udah Aden diem dulu” Ucapnya memegang wajah Sean dan manarik wajah tampan anak muda itu berhadap-hadapan dengannya.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJkkn9HXlQG
Dengan lembut dan telaten, Nurul pun kemudian mulai mengobati beberapa luka yang ada di wajah Sean dengan begitu seksama. Tak disadari oleh Nurul bahwa anak muda tersebut sedang dalam masa peralihan dan memiliki nafsu syahwat yang lebih dari orang lain. Apalagi Sean yang terbuai oleh wangi tubuh Nurul yang bercampur dengan parfum khas akhwat tersebut. Membuat Sean mau tak mau memperhatikan dengan lekat wajah Nurul yang tertutup oleh cadarnya dan hanya menampakkan sepasang bola mata yang indah dan menawan.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZGuwLDhjTu
“Mbak mau jadi pacar saya gak??” Ucap Sean begitu tiba-tiba.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFYEZihz7lS
Kembali ke tanah kalimantan.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhya71ova9e
Usai Haris menutup telfon istrinya, Pak Sukani pun datang menghampiri Haris yang tampak sedikit ragu.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ZGBdQCpTd
“Saya udah lakuin seperti yang bapak minta” Ucap Haris kepada Pak Sukani.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqWQKW3fSBM
Pak Sukani tersenyum senang “Baiklah Mas! sisanya serahkan saja sama saya”
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdkWH6GDSt7
“Tapi bapak harus berjanji kalau istri saya gak mau bapak harus mundur” Ucap Haris.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0kauzSbK9Z
Pak Sukani mengangguk “Sesuai perjanjian Mas!”
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVEkmvGZKQL
“Baik” jawab Haris mantap.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYdnjEEmnRu
Lalu Pak Sukani pun terkekeh berjalan meninggalkan Haris sebelum dia berbalik badan “Kalau Mas Haris masih ragu, belum terlambat untuk membatalkannya kok” Ucap Pak Sukani seperti memberi sebuah kesempatan terakhir untuk mundur kepada Haris.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWo4dZz29wI
Namun tampaknya Haris begitu yakin dengan keputusannya ini “Saya udah yakin Pak” balas Haris mantap.
8598Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlZePQvSBD4
“Dasar laki-laki tolol” Ucap Pak Sukani terkekeh dalam hatinya.
ns 15.158.61.48da2
