Chapter 23: Serigala Lain
6493Please respect copyright.PENANAPLnJhWTD9y
6493Please respect copyright.PENANAXFz9XMlryV
“Huuuuuuuuuuufffttttttt…”
6493Please respect copyright.PENANAD5e7Xr8C6P
Beberapa kali Nurul menghembuskan nafas berat berusaha untuk menenangkan amarahnya yang sedikit menggebu-gebu ingin meledak. Saat ini Nurul tengah duduk santai di bagian teras masjid usai menghadiri kajian yang rutin diikutinya. Setiap malam jumat, di masjid perumahan tempat Nurul tinggal memang selalu diadakan pengajian yang diikuti oleh para warga komplek. Dan Nurul sendiri sudah menjadi bagian dari pengajian tersebut semenjak dirinya pertama kali menginjakkan kaki di daerah ini 6 tahun yang lalu. Jadi tidak mengherankan kalau sosoknya cukup dikenali oleh para warga disekitar.
6493Please respect copyright.PENANAn1Wm8BiJuM
Namun pengajian sekarang rasanya sungguh sangat berbeda dari pengajian-pengajian sebelumnya, beberapa orang malah terlihat justru lebih antusias kepada sosok Nurul ketimbang topik pembicaraan yang dibicarakan oleh Sang Ustadz. Terutama bagi ibu-ibu yang suka menggunjingkan kehidupan Nurul. Bagaimana tidak, ini adalah pertama kalinya Nurul hadir di pengajian usai kejadian naas yang menimpanya beberapa minggu yang lalu.
6493Please respect copyright.PENANA41s0wovKbA
Bukan hanya itu, rumor-rumor tentang kemandulan Nurul juga masih santer terdengar berputar-putar dalam pembicaraan para warga yang semakin hari semakin tidak enak didengar. Tak terkecuali saat dirinya mengikuti pengajian tadi, beberapa orang terdengar berbisik-bisik dibelakangnya seperti suara lebah yang terus mendengung-dengung.
6493Please respect copyright.PENANAhiC11xni4i
Bahkan orang yang sebelumnya tak pernah dikenal Nurulpun, mendadak tiba-tiba menyapa dan bertanya tentang keadaan Nurul seolah-olah mereka sedang khawatir, namun Nurul tau kalau sebenarnya mereka hanya berusaha memenuhi rasa penasaran mereka sendiri sambil mencoba menggali informasi untuk kemudian jadi bahan pergunjingan bersama-sama.
6493Please respect copyright.PENANACgkTGFC6Rq
Cukup miris memang, tapi itulah fakta yang terjadi saat ini terhadap Nurul. Kemana-mana dirinya mulai merasa risih dengan pertanyaan dan tatapan orang-orang yang melihatnya sebagai suatu objek pemberitaan. Padahal Nurul bukanlah seorang artis ataupun seorang public figure. Dirinya hanyalah seorang wanita biasa yang tertimpa sebuah musibah naas. Tapi sayang bukan simpati yang dia dapatkan, namun justru sebuah topik pergosipan.
6493Please respect copyright.PENANARlbMT2v2tq
“Gak usah terlalu dipikirin Mbak!! namanya juga ibu-ibu” sapa sebuah suara lelaki dari belakang Nurul.
6493Please respect copyright.PENANA2sHPKth407
Sontak Nurul menolehkan kepalanya dan mendapati laki-laki yang menyapanya tersebut adalah pria bernama Yewen, seorang polisi yang juga menjadi orang yang membantu Pak Sukani dalam menangkap Pak Primus pada malam perkosaan keji waktu itu. Seingat Nurul, Yewen juga sering mengikuti kajian bersama di masjid komplek meskipun kadang suka hadir kadang tidak.
6493Please respect copyright.PENANAyFogonr6cO
“Iya Bang! Saya gak mikirin itu kok” balas Nurul berbohong. Dia berpikir tidak ada gunanya bercerita kepada orang yang tidak terlalu dikenalnya, apalagi jika orang tersebut adalah laki-laki.
6493Please respect copyright.PENANAclRnjBTuDL
Lalu Yewen terkekeh, “Gak mikirin tapi kok cemberut gitu?”
6493Please respect copyright.PENANA4IfLIJp1ES
DEEGGHHH!! tepat sasaran. Perkataan pria berkulit hitam itu berhasil membuat Nurul tak bergeming.
6493Please respect copyright.PENANAbfd6G51fqp
“Yah! Dikit doang sih” kecut Nurul tersenyum jujur.
6493Please respect copyright.PENANAET8Oo37O6m
Nurul kemudian sedikit beranjak saat Yewen duduk disampingnya, “Semua ini pasti ada hikmah tersembunyinya kok Mbak!” ucap Yewen mencoba mendekati Nurul dengan santai.
6493Please respect copyright.PENANAK2svW8HfSd
“Saya tau bang! makanya lagi nyoba sabar” balas Nurul mengangguk.
6493Please respect copyright.PENANAjU4idbxyDo
“…” Keduanyapun terdiam cukup lama.
6493Please respect copyright.PENANAC1XD0VN9gu
“Saya dulu juga begitu” Yewen memulai pembicaraan kembali.
6493Please respect copyright.PENANAVmbEH5XPUR
Memancing sedikit rasa penasaran dari Nurul, “Maksud abang??”
6493Please respect copyright.PENANAVWfXJM5hnk
“Dulu waktu saya bercerai dan pindah keyakinan, saya juga jadi bahan pembicaraan banyak orang” balas Yewen bercerita.
6493Please respect copyright.PENANAkGwx1RgN27
“Bang Yewen mualaf??” kaget Nurul menatap pria disampingnya tersebut.
6493Please respect copyright.PENANACqDlifwQfm
Yewen lalu mengangguk tertawa melihat ekspresi Nurul, “Iya Mbak! Mbak Nurul gak tau??”
6493Please respect copyright.PENANAMYDPbrM8zE
“Enggak sama sekali!! Saya pikir Bang Yewen udah muslim dari dulu!” balas Nurul tidak percaya.
6493Please respect copyright.PENANA9SwzZOOhqi
“Hahaha. Enggak Mbak!! saya baru 8 tahun jadi mualaf” ucap Yewen tertawa.
6493Please respect copyright.PENANAMAJpqjYdhI
Dalam hatinya Yewen merasa begitu senang karena dia tidak salah menilai akhlak seorang wanita seperti Nurul. Sejak pertama kali dia melihat sosok cantik yang terbalut pakaian Syar’i sehari-hari tersebut, Yewen tau kalau wanita seperti Nurul inilah yang dia inginkan untuk menjadi pendamping disisa-sisa hidupnya nanti. Karena itulah dia menjadi sedikit terobsesi untuk mendapatkan Nurul meski kenyataan dia juga sudah memiliki suami.
6493Please respect copyright.PENANA0I9ogi1AVS
Bahkan Yewen tak bisa menampik rasa berbunga-bunga yang bermekaran dalam hatinya ketika Nurul mengatakan kalau dia tak sadar sama sekali dengan kondisi Yewen yang seorang mualaf. Itu berarti Nurul tidak pernah memandang Yewen melalui penampilannya, tapi justru berdasarkan pikiran positifnya terhadap Yewen. Hal yang juga sangat membuat Yewen senang karena sekarang dia tau bagaimana pendapat Nurul terhadap dirinya yang hina ini.
6493Please respect copyright.PENANAHgpKmRWHUL
“Trus Istri Abang??” tiba-tiba Nurul jadi sedikit penasaran.
6493Please respect copyright.PENANAofMSL7Buso
“Istri saya tetap sama keyakinannya Mbak. Makanya dia minta cerai sama saya” balas Yewen tersenyum kecut.
6493Please respect copyright.PENANARoUz4Rc7Qj
“Kok begitu??”
6493Please respect copyright.PENANAnj6CStt9xy
“Iyalah. dia gak mau nerima saya berpindah keyakinan. Jadi mau gak mau kita harus pisah” ungkap Yewen bercerita kebenaran tentang masa lalunya. Hanya saja dia ingin memanfaatkan kisah pilunya tersebut untuk semakin menarik perhatian Nurul.
6493Please respect copyright.PENANAhrjpL7p6HY
“Bener juga sih! gak ada orang yang mau berbeda dari keluarga mereka sendiri” angguk Nurul sedikit paham. Nurul tahu bagaimana rasanya karena dia juga mengalami hal yang sama dengan ibunya.
6493Please respect copyright.PENANAiq8pxUASFw
Yewen ikut mengangguk, “Saya denger, Ibunya Mbak Nurul pindah keyakinan juga??”
6493Please respect copyright.PENANATlDAiI06xf
DEEGH!! lagi-lagi Nurul terkejut, “A–abang tau darimana??” Nurul balik bertanya.
6493Please respect copyright.PENANAMphsJt1P8P
“Mbak taulah, rumor tentang Mbak Nurul kan beredar diwarga” balas singkat Yewen.
6493Please respect copyright.PENANAWNpJr69UtZ
“Iya! tapi saya tidak pernah ngomongin masalah ibu saya. Mereka tau darimana???”
6493Please respect copyright.PENANAqOrQMnFEOw
Yewen mengangkat bahunya, “Saya juga gak tau Mbak. saya hanya kebetulan dengar” balas Yewen tidak berbohong. Dia memang mendengar desas desus kabar tentang ibu Nurul yang berpindah keyakinan dari para warga sekitar usai kejadian Nurul diperkosa. Tapi siapa, bagaimana, dan apa maksud dari penyebaran rumor tersebut, Yewen tidak tau sama sekali.
6493Please respect copyright.PENANAbQtCJmSLxx
Bahkan awalnya Yewen tidak percaya dan menganggap itu adalah rumor-rumor palsu saja, sebab tidak mungkin ibu dari seorang akhwat alim seperti Nurul malah memilih berpindah keyakinan. Rasanya amat sangat tidak mungkin itu terjadi. Tapi semakin kesini rumor itupun semakin kuat manakala ada beberapa orang yang mengaku melihat langsung sosok ibu Nurul itu sendiri.
6493Please respect copyright.PENANAUKswlLrRyE
“Hebat banget ya mereka” geleng Nurul tersenyum kecut tidak percaya. Bahkan fakta yang tak pernah diberitahukannya kepada orang-orang pun sekarang sudah beredas begitu luas entah darimana sumbernya.
6493Please respect copyright.PENANAqom21ljpWD
“Gausah dipikirin Mbak! nanti juga bakal ilang sendiri kok” ucap Yewen menenangkan hati Nurul.
6493Please respect copyright.PENANAU1sDGlru2v
Dan Untungnya ucapan tersebut dapat sedikit menghibur hati Nurul. Kalau tidak, tangisnya mungkin akan pecah disini dan saat ini juga, “Makasih Bang” balas Nurul tersenyum.
6493Please respect copyright.PENANA0YFg6XxhVX
“Yaudah, mending kita balik Mbak!! Mbak mau bareng gak??” tawar Yewen yang sudah menunggu-nunggu kesempatan emas ini sedari tadi.
6493Please respect copyright.PENANAjxpyIiP7ej
Tapi tentu saja Nurul menolaknya dengan halus, “Duluan aja Bang! saya masih pengen disini” jawab Nurul sedikit menunduk.
6493Please respect copyright.PENANA94orgwff6l
Ilustrasi Nurul - Akhwat yang Ternoda
Ilustrasi Nurul – Akhwat yang Ternoda
“Loh?? udah mau setengah sebelas loh Mbak! Mbak gak takut pulang sendirian?? jalan kaki lagi” Yewen bersikukuh.
6493Please respect copyright.PENANAJSjGKkx23l
“Gak enak Bang sama warga, nanti timbul fintah yang tidak-tidak” Ucap Nurul beralasan.
6493Please respect copyright.PENANAM84cEzyL6j
Tapi Yewen tak menyerah disitu saja, “Ahh!! Paling warga juga udah pada molor Mbak!” balasnya.
6493Please respect copyright.PENANAiL9AbSYVu6
Nurul diam sejenak berpikir tentang keadaan sekitar yang juga sudah agak semakin larut sedangkan dia harus berjalan selama 15 menitan untuk mencapai rumah. Tiba-tiba bulu kuduknya sedikit merinding karena letak masjid ini juga berada komplek paling ujung, sehingga jalanannya masih lumayan sepi dan ada lapangan bola yang harus dilintasinya juga.
6493Please respect copyright.PENANAJjvmhh2bwW
“Be–beneran nih gapapa Bang??” tanya Nurul menyerah.
6493Please respect copyright.PENANAhv8PymtJnw
Yewen kemudian mengangguk, “Iya! daripada Mbak jalan ya kan??” balasnya seolah-olah tak ada pilihan lain.
6493Please respect copyright.PENANAOhX3Usipx7
Akhirnya dengan sedikit pertimbangan yang cukup panjang, Nurulpun mengangguk memutuskan untuk menerima tawaran Yewen tersebut. Sebuah senyum sumringah langsung terpancar di wajah laki-laki itu ketika sang bidadari akhirnya mau diantar pulang olehnya. Lagipula arah rumah mereka searah dan tak ada alasan bagi Nurul untuk menolak ajakannya tersebut.
6493Please respect copyright.PENANAvzDtXfjM3l
“Pegangan Mbak!” Ucap Yewen begitu senang, Ia harus bisa memanfaatkan momen ini sebaik mungkin.
6493Please respect copyright.PENANAxKIgYBDNhW
Motor RX-King birunya pun nampak mengerti suasana hati sipemiliknya yang bahagia, sehingga dalam satu kali engkolan saja, motor itu sudah menderu hebat bak banteng yang siap pergi berperang, suaranya yang begitu nyaring dan asapnya yang banyak, tampak sedikit kontras dengan seorang bidadari cantik yang duduk di bagian jok belakangnya. Dan dalam hitungan detik, motor itupun melajur mantap dengan kecepatan sedang.
6493Please respect copyright.PENANAhL8dIbTRv7
“Bang Yewen gak pengen nikah lagi??” tanya Nurul mencoba memecah keheningan diantara mereka. Diatas motor tersebut, Nurul harus sedikit berteriak agar suaranya tak kalah dari suara knalpot.
6493Please respect copyright.PENANAGtrlTtyDF0
“Pengen sih Mbak! tapi belum ketemu yang cocok. Plus, siapa yang mau sama saya yang seperti ini” balas Yewen merendah.
6493Please respect copyright.PENANAWpwVyDDI1V
Nurul kemudian memajukan kepalanya ke pundak kiri Yewen, membuat harum parfum mawar dan wangi tubuhnya langsung tercium oleh hidung pria itu, “Emangnya Bang Yewen kenapa?? Bang Yewen baik, mapan dan punya pekerjaan yang menjanjikan. Trus rajin ibadah juga” Ucap Nurul mengutarakan pendapatnya.
6493Please respect copyright.PENANAP7vJYg1EHt
“Hahaha. Tapi kan gak semua orang berpikiran kayak Mbak!! Lagipula saya masih banyak kurangnya” Yewen begitu senang namun masih berusaha merendah.
6493Please respect copyright.PENANAP2N80PCcOF
“Gak ada manusia yang sempurna kok Bang!” balas Nurul tersenyum. Lalu dia kembali menjauhkan kepalanya dari pundak Yewen.
6493Please respect copyright.PENANAYV1C6b1m2f
Dalam hati Nurul begitu salut pada sosok yang tengah memboncengnya ini karena begitu ramah dan rendah hati. Nurul yakin kalau diluar sana pasti banyak yang ingin menjadi istri dari seorang Yewen. Apalagi jaman sekarang pasti banyak perempuan yang tergiur dengan sebuah jabatan ataupun pangkat seseorang seperti Yewen ini. Bahkan dalam beritapun, banyak sekali kasus-kasus perempuan yang tertipu oleh pria yang mengaku sebagai oknum berseragam.
6493Please respect copyright.PENANAPmUpaFlv8X
“Mungkin memang belum ketemu jodohnya aja kali Mbak!” balas Yewen tersenyum.
6493Please respect copyright.PENANAxMcV1yaxXZ
“Emang tipe cewek Bang Yewen kayak gimana??” tanya Nurul nampak penasaran. Cukup nyaman pula dirinya berbicara dengan sosok Yewen yang terdengar begitu lembut dan baik ini.
6493Please respect copyright.PENANAi6OHJ37CCP
“Ah! saya mah gak pake tipe-tipe segala Mbak! yang penting perempuan, seiman dan mau sama saya” jawab Yewen sederhana.
6493Please respect copyright.PENANA1fB3dQP8qs
Namun tampaknya Nurul tak puas dengan jawaban tersebut, “Semua orang juga pasti maunya begitu Bang!! maksud saya yang agak spesifik gitu, kayak wajahnya harus begini, kulitnya harus begitu, rambutnya harus yang begini, sikapnya harus yang begitu” Nurul terdengar sangat cerewet.
6493Please respect copyright.PENANAInL9CJ6Q6i
Membuat Yewen tak dapat menahan dirinya untuk tidak tertawa, “Dih! malah ngakak” protes Nurul tidak terima.
6493Please respect copyright.PENANAKkteXOa50k
“Abisnya saya kira Mbak Nurul itu orangnya pendiam dan gak bisa cerewet kayak gini” Yewen masih tak berhenti tertawa.
6493Please respect copyright.PENANAADmaBQIqJL
“Masa’ sih?? padahal saya orangnya bawel loh! mungkin karena Abang kurang kenal aja kali” Balas Nurul.
6493Please respect copyright.PENANA17oRqZT2VU
Lalu dia melanjutkan bertanya topik sebelumnya, “Trus gimana nih tipenya Abang?? jawab dong!” desak Nurul yang entah kenapa dia masih saja penasaran.
6493Please respect copyright.PENANAkwVhSlyBWA
“Ya kalau bisa sih orangnya baik, berhijab, murah senyum, dan rambutnya panjang” jawab Yewen.
6493Please respect copyright.PENANAUk2tg6fU5F
“Kayak saya dong berarti??” Entah kenapa Nurul merasa sedikit kepedean dan ingin dimaasukkan dalam kategori tipe wanita Yewen.
6493Please respect copyright.PENANAVeX1kVYzPl
“Emang Mbak Nurul rambutnya panjang??” tanya Yewen memancing.
6493Please respect copyright.PENANAvlgUqZyagQ
Lalu Nurul mengangguk, “Iya, rambut saya penjangnya hampir sepinggang loh!” balasnya.
6493Please respect copyright.PENANAq8Vtt11LTf
“Berarti Mbak Nurul adalah tipe saya” Ucap Yewen dengan mantap.
6493Please respect copyright.PENANADZgq42oHyC
Dibelakangnya, Nurul mengulum senyum tampak sangat senang dengan ucapan yang keluar dari mulut Pria tersebut. Rasanya baru kali ini ada pria yang mengaku kepada Nurul kalau Nurul lah sosok wanita idaman bagi mereka. Sedikit rasa bangga tentu saja telah membumbungkan rasa diri Nurul melayang tinggi yang lagi-lagi entah kenapa begitu senang dipuji-puji oleh pria lain selain suaminya.
6493Please respect copyright.PENANAXFgIDyuyd1
“Tapi sayang saya udah punya suami Bang!! hihihihi” Ucap Nurul mengutarakan fakta.
6493Please respect copyright.PENANAs7LExR2Ip5
Namun jawaban tak terduga justru datang dari Yewen, “Jaman sekarang istri orang pun bisa jadi milik kita kok Mbak!! sing penting yakin kalau kata orang! hehehehehe”
6493Please respect copyright.PENANAPlcbbwIBEW
“Iihh.. Bang Yewen nakal! Bang Yewen mau rebut saya dari suami saya gitu??” cubit Nurul pada pinggang pria itu.
6493Please respect copyright.PENANAqGoWwLROud
“Tergantung!” balas Yewen makin berkobar.
6493Please respect copyright.PENANAWLYIgMIdqx
“Tergantung apanya?”
6493Please respect copyright.PENANA6DvXIR4eft
“Tergantung orangnya lah. Kalau orangnya mau direbut ya bakalan saya rebut” tukas Yewen semakin berani.
6493Please respect copyright.PENANARvd8PmYJm3
Pembicaraan mereka semakin lama terdengar semakin mengarah-ngarah tanpa Nurul sadari, beruntung saja akhirnya mereka sudah sampai di rumah Nurul sehingga topik itupun harus berhenti sampai disana. Nurul lagi-lagi mengutuk dirinya yang tak dapat menahan diri dalam berbicara dengan lawan jenisnya tersebut. Akhir-akhir ini dia terlalu sering menuruti kata hatinya tanpa berpikir terlalu panjang akibat dan dampaknya.
6493Please respect copyright.PENANAlRdrNLfxeb
“Suami Mbak udah pulang??” tanya Yewen sedikit terheran ketika mereka memasuki perkarangan rumah Nurul.
6493Please respect copyright.PENANAp2BvzlXGGo
Nurulpun menoleh kedepan dan mendapati kalau pintu rumahnya terbuka, “Belum Bang” jawabnya sedikit khawatir.
6493Please respect copyright.PENANABEgD97uGrH
“Trus siapa dirumah??” tanya Yewen heran dan curiga. Cepat-cepat dia mematikan mesin motornya.
6493Please respect copyright.PENANAG5ULEV9xrG
“Gak tau” geleng Nurul cemas.
6493Please respect copyright.PENANALX6OYx43e0
Beruntung disana ada Yewen yang langsung turun dari atas motornya dan berjalan pelan mendekati pintu rumah Nurul yang terbuka lebar begitu saja. Dalam hati, Yewen sudah siap menangkap orang bejat macam apa yang tengah mengotak-atik rumah wanita idamannya tersebut. Dan ini merupakan kesempatan emasnya pula untuk menjadi pahlawan bagi Nurul sekali lagi.
6493Please respect copyright.PENANA2aR9u34kKI
Tapi begitu sampai di pintu rumah, Yewen malah terkejut ketika sosok Pak Sukani dengan santai keluar dari dalam rumah Nurul, “Baru pulang Dik??” tanya Pak Sukani datar.
6493Please respect copyright.PENANAgqGY5ctga9
“Astagfirullah!! Pak Sukani!!” teriak Nurul yang marah sekaligus lega kalau ternyata yang ada di rumahnya tersebut hanyalah Pak Sukani, bukan seorang pencuri maupun orang yang bermaksud jahat.
6493Please respect copyright.PENANA8YH5O1rGmm
Tapi ketika melihat pria tua yang menghilang jejak beberapa hari itupun juga mau tak mau membuat Nurul sedikit kesal melihatnya. Disaat dia butuh dan merindukan sosok pria tua itu, Pak Sukani malah menghilang entah kemana, namun sekarang dia tiba-tiba muncul dengan senyum busuk yang tampak seperti ada maunya tersebut.
6493Please respect copyright.PENANAIT0FgjD6vR
“Kaget ya?? hehehee” Kekeh Pak Sukani.
6493Please respect copyright.PENANAuR2TCLoBA0
Namun sekarang giliran Yewen yang bertanya, “Bapak ngapain disini??” ucapnya dengan nada yang dibuat sedikit ketus.
6493Please respect copyright.PENANAoDsxr4JUCV
“Saya tinggal disini” kerling Pak Sukani menggoda Yewen yang tampak sedikit emosi. Nampak jelas raut ketidaksukaan pria tua itu terpancar dari wajahnya ketika menatap Pak Sukani.
6493Please respect copyright.PENANA5VSu2qj2tO
“Saya lagi tidak bercanda Pak!” tegasnya sedikit lantang.
6493Please respect copyright.PENANA1H04HLqtwA
Tapi justru Nurul yang menjawab, “Gapapa Bang! Pak Sukani emang kadang suka kesini buat jagain saya” ucap Nurul sambil tersenyum.
6493Please respect copyright.PENANAELRK7TmfyF
“Tuh! denger kan??” ledek Pak Sukani berlalu masuk kedalam rumah tanpa mempedulikan Yewen yang tampak seperti tidak terima.
6493Please respect copyright.PENANAlvUaWYIv55
Yewen lalu mengarahkan pandangannya pada Nurul seolah meminta penjelasan, “Kok dia bisa masuk ke rumah Mbak Nurul?” tanya Yewen yang heran.
6493Please respect copyright.PENANAGOpZnBDWh9
“Pak Sukani punya kunci serepnya Bang”
6493Please respect copyright.PENANAsooGFC9pyF
DEEGGHH!! Yewen langsung tercekat diam. Dia tidak mengerti kenapa seorang Sukani bisa mempunyai akses penuh ke rumah Nurul padahal dia bukanlah siapa-siapa. Pria tua itu bahkan bersantai ria di dalam rumah Nurul seolah-olah itu adalah rumahnya sendiri, yang berarti ini bukanlah untuk pertama kalinya melainkan sebuah kebiasaan rutin. Lalu apakah Pak Sukani benar-benar menginap disini??? bersama Nurul??? Yewen sangat bingung dengan situasi saat ini.
6493Please respect copyright.PENANAhw6hKwzjlN
Beruntung Nurul menangkap raut wajah bingung Yewen secara cepat, “Ini permintaan dari Mas Haris Bang! Dia minta tolong sama Pak Sukani buat jagain saya. Makanya di kasih kunci rumah” ucap Nurul mencoba menjelaskan. Takut ada suatu kesalahpahaman nantinya.
6493Please respect copyright.PENANA4vogoOnILS
“Ma–mas Haris sendiri yang ngasih??” Yewen masih tidak percaya. Suami bodoh macam apa yang membiarkan istrinya tinggal bersama laki-laki lain seorang diri.
6493Please respect copyright.PENANAZK99HWrpGo
Namun Nurul mengangguk menjawab, “Iya Bang! ini udah seizin Mas Haris kok” balasnya sambil tersenyum.
6493Please respect copyright.PENANAtbIYPpjH1D
Masih begitu banyak rasanya pertanyaan yang ada dalam benak Yewen saat ini walau sudah diberi penjelasan yang cukup masuk akal. Akan tetapi setelah melihat sikap Nurul yang mulai tidak nyaman diberi banyak pertanyaan, Yewen pun sadar kalau dia sudah terlalu mencampuri ranah privasi Nurul yang padahal baru hari ini mulai akrab dan berbicara langsung kepadanya.
6493Please respect copyright.PENANAd08ylNeFO1
“Yasudah kalau begitu Mbak! Saya boleh minta nomor WA nya Mbak Nurul gak??” Ucap Yewen mengeluarkan smartphone miliknya.
6493Please respect copyright.PENANAIz3YtsE0iM
Nurulpun tersenyum sumringah meraih smartphone tersebut, “Boleh Bang” balasnya singkat. Lalu dengan cepat dia mengetikkan nomor telponnya.
6493Please respect copyright.PENANA9mhwmgREot
Tak lama kemudian, Yewenpun akhirnya pergi berpamitan pulang setelah mereka saling bertukar nomor. Dalam hati Nurul sedikit merasa khawatir dengan raut wajah Yewen yang tampak masih heran serta butuh banyak penjelesan tentang adanya Pak Sukani di rumahnya. Nurul berharap Yewen tak terlalu salah paham tentang keadaannya tersebut sehingga nanti tidak ada gosip yang tersebar nantinya.
6493Please respect copyright.PENANAFge1oQ6Sei
“Huuuuufffftttttttt” hela Nurul membuang nafasnya. Satu masalah mungkin sudah berlalu, namun saat ini ada masalah yang jauh lebih besar menanti Nurul di dalam rumahnya. Tiba-tiba dia menjadi sedikit marah kepada Pak Sukani yang bersikap seperti acuh tak acuh di depan orang lain sehingga bisa saja menimbulkan fitnah yang tidak-tidak.
6493Please respect copyright.PENANAdK6SyqdlVf
Begitu Nurul masuk, Pak Sukani nampak sudah menanti disofa ruang tamu, “Pulang dari pengajian Dik?” tanya Pria tua itu.
6493Please respect copyright.PENANATYpr7jEAEc
“Iya Mas!” balas Nurul singkat. Entah kenapa marahnya langsung meluap hilang ketika dia menatap Pria tua itu. Nurul tiba-tiba ingin menghindar dan masuk ke dalam kamarnya.
6493Please respect copyright.PENANAXL0Zq2dvdd
Namun Pak Sukani ternyata mengikuti, “Kok menghindar gitu?” tanyanya heran.
6493Please respect copyright.PENANADl7EX5rm62
“Gapapa” balas Nurul singkat. Dia berjalan kedepan lemari kamarnya untuk berganti pakaian. Jantung Nurul tiba-tiba berdegub tidak karuan tidak tau apa yang harus dia perbuat karena situasinya saat ini agak terlalu canggung.
6493Please respect copyright.PENANAXIvO5x1D7K
“Aku kangen sama kamu Dik!” rayu Pak Sukani mendekat memeluk tubuh Nurul dari belakang.
6493Please respect copyright.PENANAVXjeE9UrCL
Tidak ada pemberontakan sama sekali oleh Nurul karena dia juga merasakan hal yang sama dengan pria tua itu, “Kalau kangen kenapa ngilang!” ketus Nurul tidak terima.
6493Please respect copyright.PENANAo3yjTQv1Ns
“Aku sedikit sibuk. hehehehe” kekeh Pak Sukani.
6493Please respect copyright.PENANAyZVnUzD91V
“Yaudah sana!! sibuk aja terus! ngapain kesini!!” protes Nurul melepaskan pangkuan lelaki tua itu pada tubuhnya. Lalu dia membuka lemari.
6493Please respect copyright.PENANALGfAVbOcTG
Pak Sukani semakin terkekeh melihat Nurul cemberut sambil kemudian beranjak naik keatas ranjang, “Kamu gak kangen sama aku??” goda Pak Sukani membuka seluruh pakaiannya langsung bertelanjang bulat. Tapi Nurul tidak sadar karena dia sedang menghadap ke lemari mencari baju tidurnya dan berposisi membelakangi Pak Sukani.
6493Please respect copyright.PENANANm3sNzoDMK
“Aku nggak kangen sama sekali!” balas Nurul berbohong.
6493Please respect copyright.PENANA0n7fhA5bR6
Tapi Pak Sukani sekan tau hal tersebut sehingga dia makin ingin menggoda Nurul, “Yakin nih??”
6493Please respect copyright.PENANASKQrEUQn39
“Yakin bange– Astagfirullah!!! Mas Sukani!!!!” teriak Nurul terlonjak kaget ketika dia membalik badan. Cepat-cepat dia menutup matanya dengan keduatangan ketika dia melihat Pak Sukani berbugil ria diatas ranjangnya.
6493Please respect copyright.PENANAARNKniFc1P
“Hehehe. kenapa Dik??” Pak Sukani pura-pura polos.
6493Please respect copyright.PENANArx7Jx0fnE4
“Iiiiihhh!! Mas ngapain telanjang!!” protes Nurul tidak suka. Namun jantungnya berdegub-degub sangat kencang sekali menyaksikan tubuh telanjang pria yang sudah pernah menggagahinya itu kini berada didepannya lagi.
6493Please respect copyright.PENANAdGhlMYAiby
Pak Sukani pun gemas dengan reaksi Nurul, “Mau ena-ena sama kamu Dik!” balasnya semakin frontal bercanda memegangi penis miliknya sambil menggoyang-goyangkan benda lembek tersebut berputar-putar.
6493Please respect copyright.PENANAIjB9y2ItWw
“Gak mau!! Mas mesuuum!!” Ucap Nurul kembali membalik badannya. Nurul mencoba mengatur nafasnya yang sesak dan terasa panas karena digoda secara mesum seperti itu oleh Pak Sukani. Dia yang harusnya marah kepada pria tua, justru malah menjadi tersipu malu tidak karuan.
6493Please respect copyright.PENANA8715yU4pPr
Sesuatu memang sudah berubah dari dalam diri Nurul secara utuh. Rasanya sudah tidak ada lagi rasa sungkan maupun malu dalam dirinya ketika berhadapan dengan Pak Sukani yang tiba-tiba saja berubah menjadi pria tua nan sangat mesum. Ibarat sebuah durian, Nurul merasa kini dirinya sudah berhasil dibelah oleh Pak Sukani dibagian kulitnya yang tajam sehingga yang tersisa kini hanyalah isi lembutnya saja. Lagipula Nurul tau kalau cepat atau lambat dia akan mengulangi perbuatan maksiatnya tersebut bersama Pak Sukani.
6493Please respect copyright.PENANAUZUiK5jOJg
“Gak usah ganti baju sayang!! nanti kamu juga gak bakalan pakai kok” Pak Sukani dari belakangnya terus menggoda dengan mesum.
6493Please respect copyright.PENANAPIqOi4CChG
Namun anehnya Nurul malah merasa senang digoda seperti ini oleh pria tua itu. Nurul merasakan dirinya bergairah saat kata demi kata Pak Sukani yang terkesan vulgar memancing itu masuk kedalam telinganya. Seolah-olah Nurul ingin sekali digoda dan dipancing-pancing sedemikian rupa oleh seorang lelaki yang bukan suaminya sendiri untuk berbuat maksiat.
6493Please respect copyright.PENANAW0hi2945FJ
Oleh karena dorongan tersebut, perlahan Nurul pun meraih punggungnya dimana terdapat resleting dari baju gamis yang sedang dipakainya sambil kemudian menarik benda tersebut turun kebawah. Dalam hitungan detik, baju gamis berwarna hitam polos itupun akhirnya melorot jatuh kebawah badan Nurul dalam gerakan yang sangat lambat. Menampakkan sekali lagi aset badannya yang begitu suci dihadapan pria yang sebentar lagi akan menikmati keindahan tubuhnya tersebut sekali lagi.
6493Please respect copyright.PENANAw0fn5qJnco
“Nah gitu dong nurut. hehehehe” kekeh Pak Sukani yang terlihat senang dengan kepasrahan dan kerelaan Nurul.
6493Please respect copyright.PENANApVGQbX8cdd
Tak jauh dari arah Pak Sukani dan Nurul, sepasang buah mata tengah terbelalak hebat mengintip dibagian ventilasi jendela kamar tersebut. Orang itu amat sangat-sangat tidak percaya dengan apa yang dia saksikan dengan mata kepalanya sendiri. Perempuan yang begitu dia puja-puja akan kealimannya, dia kagumi akan akhlak dan tutur katanya, dia harapkan suatu saat akan menjadi miliknya, kini malah tengah berbuat maksiat dengan pria tua yang berbeda status serta kedudukan dengannya.
6493Please respect copyright.PENANASGszXSjpmS
Dan orang itu adalah Yewen. Pria yang berharap banyak untuk dapat menjadikan seorang akhwat alim seperti Nurul menjadi miliknya secara utuh. Namun kebenaran yang ada di depan matanya, tentu sajalah sangat membuat seorang Yewen shock dan begitu terpukul. Tak percaya mutiara yang dia idam-idamkan selama ini, ternyata telah terkotori lebih dulu oleh tangan-tangan jahil manusia laknat seperti Pak Sukani.
6493Please respect copyright.PENANAyYhyUOyEb1
Bahkan dari gesturnya juga, tampak sekali mereka sudah seperti terbiasa melakukan tindak penyelewengan seperti ini karena Nurul tampak tidak ragu sama sekali memperlihatkan tubuhnya didepan Pak Sukani dan membuka bajunya secara sukarela. Dan sebaliknya Pak Sukanipun juga tampak begitu santai mempertontonkan kelamin jantannya kepada Nurul yang saat ini masih menggunakan hijab dan sebuah cadar itu.
6493Please respect copyright.PENANAtHvhjmxs8B
“Sukani Bajingan!” umpat Yewen begitu marah.
ns 15.158.61.11da2